Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Pelaksanaan Haji Menggunakan Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas X Semester 2 Teknik Sepeda Motor SMK N 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI PELAKSANAAN HAJI

MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

PADA SISWA KELAS X SEMESTER 2 TEKNIK SEPEDA MOTOR

SMK N 3 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  Oleh :

NOVI AD‟HA SADILA

  NIM : 111-14-086

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN(FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN)

SALATIGA

2018

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI PELAKSANAAN HAJI

MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

PADA SISWA KELAS X SEMESTER 2 TEKNIK SEPEDA MOTOR

SMK N 3 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  Oleh :

NOVI AD‟HA SADILA

  NIM : 111-14-086

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN(FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN)

SALATIGA

2018

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI PELAKSANAAN HAJI

MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

PADA SISWA KELAS X SEMESTER 2 TEKNIK SEPEDA MOTOR

SMK N 3 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  Oleh :

NOVI AD‟HA SADILA

  NIM : 111-14-086

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN(FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN)

SALATIGA

2018

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara : Nama

  : Novi Ad‟ha Sadila Nim : 111-14-086 Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

  Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

  ISLAM MATERI PELAKSANAAN HAJI MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS X SEMESTER 2 TEKNIK SEPEDA MOTOR SMK N 3

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Telah kami setujui untuk dimunaqasahkan.

  Salatiga, 28 Mei 2018 Dosen Pembimbing Sutrisna, S.Ag., M.Pd.

  NIP. 19661029 200112 1 001

  

DEKLARASI

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi ang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain diluar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi dihadapan sidang munaqasah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  Suruh, 28 Mei 2018 Penulis, Novi Ad‟ha Sadila 111-14-086

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

  : Novi Ad‟ha Sadila Nim : 111-14-086 Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI) Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupaka hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atas temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Naskah skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-

  repository IAIN SALATIGA.

  Salatiga, 28 Mei 2018 Yang menyatakan, Novi Ad‟ha Sadila NIM. 111-14-086

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

  “Musuh yang paling berbahaya di dunia adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh” (Andrew Jackson).

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada : 1.

  Orang tuaku yang sangat saya cintai (Bapak Bambang Rusnoto dan Ibu Sukarni) yang telah membesarkan, mendidik dengan penuh kasih sayang dan membiayai serta mendoakan di setiap langkah anaknya untuk menggapai cita-citanya.

  2. Untuk adikku tersayang Fitriatun Ni‟mah yang selalu memberi motivasi dan memberikan doa sehingga selesai skripsi ini.

  3. Untuk kakek dan nenekku (Kaelan dan Kusnah) yang selalu mendoakan penulis sehingga lancar dalam penulisan skripsi ini.

  4. Seluruh keluarga besar Bapak Kaelan yang memberi semangat kepada penulis.

  5. Para Dosen dan Guru yang telah memberikan ilmunya yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam menempuh pendidikan di IAIN SALATIGA.

  6. Keluarga besar PAUD IT AL HIDAYAH yang selalu memberikan bantuan kepada penulis sehingga selesai skripsi ini.

  7. Kepada teman-teman angkatan 2014 Pendidikan Agama Islam yang selalu memberikan semangat dan bantuan kepada penulis.

  8. Sahabat-sahabat penulis (Rizka, Endah, Arifin, Istichomah, Nurul, Latifah) yang selalu memberi semangat dan motivasi kepada penulis.

  

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

  Segala puji syukur penulis haturkan kepada kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan inayahya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Pengelolaan Haji Menggunakan Metode Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa Kelas X Semester 2 Jurusan Teknik Sepeda Motor Smk N 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 ini sebaga tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Salatiga.

  Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang pebuh dengan cahaya sekolah. Suatu kebanggan tersendiri, jika skripsi ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  Untuk itu, penulis menyampaiakan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada :

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN SALATIGA.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Ibu Rukhayati, M.Pd selaku ketua jurusan PAI yang telah memberikan saran yang membangun kepada peneliti.

  4. Bapak Dr. Muh. Saerozi., M.Ag yang selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing penulis dengan penuh semaangat.

  5. Bapak Sutrisna, S.Ag., M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang senantiasa memberi semangat dan bimbingannya pada penulis dengan penuh kesabaran sehingga mampu menyelesaikan penelitian ini.

  

ABSTRAK

  Sadila, Novi Adha. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

  Materi Pelaksanaan Haji Menggunakan Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas X Semester 2 Teknik Sepeda Motor SMK N 3 Salatiga Tahun

Pelajaran 2017/2018. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Sutrisna, S.Ag., M.Pd. Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Pembelajaran Kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode

  pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi Pengelolaan haji pada siswa kelas X semester 2 jurusan Teknik Sepeda Motor SMK N 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Subyek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran PAI dan siswa kelas X semester 2 jurusan Teknik Sepeda Motor SMK N 3 Salatiga yang terdiri dari 2 siswa perempuan dan 27 siswa laki-laki.

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi yang terdiri dari 2 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu tes tertulis, lembar observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai setiap siklus dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu ≥ 75 (sesuai KKM yang diberlakukan di SMK N 3 Salatiga) sekaligus dengan ditandai adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal.

  Berdasarkan hasil penelitian ini mennjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi Pengelolaan haji pada siswa kelas X semester 2 jurusan Teknik Sepeda Motor SMK N 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Hal ini dpat dibuktikan dari hasil pra siklus sebelum menerapkan metode pembelajaran kontekstual hanya 9 siswa yang tuntas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan presentase 31,03%, sedangkan 20 siswa tidak belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan presentase 68,96%. Meningkat pada siklus I siswa mencapai ketuntasan klasikal 44,82 % (13 siswa tuntas KKM dengan presentase 44,82%, sedangkan 16 siswa belum tuntas KKM dengan presentase 55,17%). Terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus II yaitu siswa mencapai ketuntasan klasikal sebesar 96,55 % (1 siswa belum tuntas KKM dengan presentase 3,44%, sedangkan 28 siswa tuntas KKM dengan presentase 96,55). Dengan demikian, hasil belajar yang diperoleh siswa dari siklus I ke Siklus II mengalami peningkatan hasil belajar sebesar 51,73%.

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Hasil Nilai siswa Pra Siklus................................................................... 56 Tabel 2. Nilai Perolehan Hasil tes Siklus 1.......................................................... 59 Tabel 3. Lembar Pengamatan Guru Siklus I........................................................ 62 Tabel 4. Lembar Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa Siklus I........................... 64 Tabel 5. Nilai Perolehan Hasil Tes Siklus II........................................................67 Tabel 6. Lembar Pengamatan Guru Siklus II.......................................................70 Tabel 7. Lembar Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa Siklus II..........................72 Tabel 8. Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus............................................. 75

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Hasil Evaluasi Pra Siklus.....................................................................59 Gambar 2. Hasil Evaluasi Siklus I.......................................................................62 Gambar 3. Hasil Evaluasi Siklus II......................................................................70 Gambar 4. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II....75

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan pada masa sekarang merupakan hal yang penting. Tanpa adanya pendidikan seorang anak tidak bisa berkembang. Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

  mendefinisikan pendidikan sebagai “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki muatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Negara kita memang berada ditengah-tengah perjalanan masyarakat modern menuju kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga menimbulkan pergeseran dan perubahan masyarakat semakin cepat. Hal ini berarti bahwa pendidikan merupakan suatu proses untuk menjadi manusia lebih baik. Semua pendidikan umum maupun pendidikan agama selalu mengidealkan terciptanya anak didik yang dewasa baik intelektual, emosional maupun spiritual.

  Usaha meningkatkan pendidikan tersebut diperlukan kreaktifitas siswa dalam belajar sehingga siswa dapat mengembangkan pemikirannya sesuai kemajuan IPTEK. Namun banyak permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan, terutama dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Menurut Abdul Majid, (2014) Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami dan menghayati hingga mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Hadist, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman.

  Pembelajaran PAI ini penting dilakukan karena melihat dari pengertiannya, bahwa PAI diharapkan mampu mengarahkan peserta didik menyiapkan segala sesuatu yang nantinya menjadi pengetahuan bagi diri sendiri tidak hanya dalam lingkungan sekolah tetapi juga dalam penerapannya dilingkungan masyarakat. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tidaklah mudah, sebab sering dijumpai berbagai masalah yang sering muncul diantaranya : (1) siswa tidak aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar. (2) pembelajaran yang kurang menyenangkan dan membuat kejenuhan dalam kelas. (3) apabila ditanya tidak ada yang menjawab atau pasif. Hal tersebut yang menjadikan nilai siswa dan materi yang ditangkap oleh siswa tidak maksimal.

  Berdasarkan hasil survei di SMK N 3 Salatiga yang dilakukan peneliti dengan guru Pendidikan Agama Islam yaitu Pak Solikin ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi siswa kurang suka dengan pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu Siswa belum efektif dalam menggunakan waktu, kurangnya konsentrasi dalam belajar, kurangnya dukungan siswa dalam belajar, metode pembelajaran yang kurang tepat dan pembelajaran yang membosankan, guru tidak melibatkan siswa dalam pembelajarannya, penjelasan guru yang kurang maksimal, keterbatasan waktu dan rendahnya minat siswa dalam pembelajaran PAI. Selain itu kurangnya pemahaman siswa dalam materi pengelolaan haji terbukti adanya nilai akhir mata pelajaran PAI sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas (pra siklus) yakni dari jumlah 29 siswa hanya 9 orang siswa yang tuntas KKM dan 20 siswa lainnya tidak tuntas KKM.

  Berdasarkan hasil survei, di SMK N 3 Salatiga menjadi lokasi penelitian untuk penulis karena di SMK tersebut pernah melakukan kerjasama anatara Institut Agama Islam Negeri Salatiga terkait Profesi Kependidikan. Jadi mudah bagi peneliti untuk melakukan peneliian tersebut. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian perbaikan kelas materi pelaksanaan haji dengan mengunakan metode Kontekstual. Alasan pemilihan materi tersebut karena nilai yang dicapai oleh siswa belum memenuhi KKM. Sedangkan KKM di SMK N 3 Salatiga adalah 75.

  ≥ Tidak semua kelas mendapat nilai dibawah KKM. Dari seluruh siswa kelas X hanya satu kelas yang mendapat nilai paling rendah yaitu kelas X Jurusan Teknik Sepeda Motor 2 yang memang kebanyakan siswa nya tidak lulus KKM. Jadi, peneliti mengambil sampel pada siswa Teknik Sepeda Motor 2.

  Pembelajaran yang menyenangkan dan demokratis inilah yang nantinya akan mengajak siswa kelas X Teknik sepeda motor 2 menciptakan suasana belajar yang nyaman dan siswa akan berpartisipasi aktif dalam mencapai tujuan bersama. Pembelajaran yang menarik haruslah menggunakan metode yang tepat dan sesuai agar tidak rancu dalam melaksanakan pembelajaran. Menurut Rusadi Ruslan, (2010) Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau obyek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya. Maka digunakan metode kontekstual yang dikaitkan dengan dunia nyata, sehingga siswa akan lebih paham dalam menerapkan di kehidupan sehari-hari karena materi Pelaksanaan Haji cocok diterapkan dengan metode kontekstual. Hakikat Pembelajaran Kontekstual menurut Hamruni, (2011) Pembelajaran kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari.

  Penerapan metode kontekstual ini pada mata pelajaran PAI khususnya bagi guru masih jarang digunakan dalam proses belajar mengajar. Dengan menggunakan metode konteksttual guru sebagai fasilitator akan mampu mengarahkan, membimbing dan dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, menyenangkan dan mengajak siswa untuk praktek langsung terkait dengan materi Pelaksanaan haji. Hal-hal yang belum ada dalam lingkungan sekitar akan ditampilkan dengan contoh-contoh yang akan membantu siswa dalam memahami kaitanyya dengan materi pelaksanaan haji tersebut. Oleh sebab itu peneliti menerapkan Pendekatan Kontekstual diharapkan akan meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui pendekatan kontekstual dapat menggunakan adanya kerja sama antara Guru Pendidikan Agama Islam dengan peneliti.

  Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti berusaha menjadi solusi dari permasalahan diatas yang terjadi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dapat disimpulkan menggunakan metode yang kurang tepat. Dengan ini perlu adanya perubahan dalam penggunaan metode yakni diperlukan pendekatan kontekstual agar pembelajaran Pendidikan Agama Islam lebih efektif dan efisien. Siswa juga dapat memahami dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembelajaran serta mampu mengembangkan pemikirannya. Sehingga muncul judul penelitian ini adalah

  “Peningkatan

  Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Pelaksanaan Haji Dengan Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas X Semester 2 Jurusan Teknik Sepeda Motor SMK N 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018” B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang muncul adalah : “Apakah penggunaan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran PAI Pelaksanaan Haji dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X semester 2 Jurusan Teknik Sepda Motor SMK N 3 Salatiga tahun

  pelajaran 2017/2018 ” ?

C. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah yang ditentukan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : untuk mengetahui penggunaan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran PAI materi Pelaksanaan Haji, dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X semester 2 Jurusan Teknik Sepda Motor SMK N 3 Salatiga tahun

  pelajaran 2017/2018. D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Pencapaian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian dapat ditentukan hipotesis tindakan sebagai berikut :

1. Hipotesis Tindakan

  “Penerapan pendekatan konstektual pada mata pelajaran PAI materi Pelaksanaan Haji dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X semester 2 Jurusan Teknik Sepda Motor SMK N 3 Salatiga tahun

pelajaran 2017/2018 ”.

2. Indikator Keberhasilan

  Penerapan pendekatan kontekstual dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dirumuskan peneliti adalah : a.

  Individu Siswa dikatakan berhasil memenuhi kriteria ketuntasan minimal apabila mendapatkan nilai ≥ 75.

  b.

  Klasikal Apabila jumlah keseluruhan siswa mencapai nilai KKM ≥ 85 %.

E. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Secara teoritis :

  a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi di bidang pendidikan dan memberikan informasi tentang keefektifan dalam menggunakan metode belajar terhadap hasil belajar siswa. b. Menambah dan memperluas pengetahuan, khususnya mengenai metode-metode dalam pembelajaran agar hasil belajar siswa memuaskan.

  c. Penelitian ini juga dapat dijadikan sumber bacaan dan bahan kajian lebih lanjut bagi peneliti selanjutnya, khususnya di bidang pendidikan.

  2. Manfaat Secara Praktis : a.

  Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan tetang pola asuh yang diterapkan orang tua dalam mendidik anak dan pengaruhnya terhadap kedisilpinan belajar.

  b. Bagi Siswa Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya kedisiplinan, terutama kedisiplinan dalam belajar, sehingga diharapkan siswa dapat memperoleh hasil dan prestasi belajar yang optimal.

  c. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan bagi guru dalam mengembangkan dan meningkatkan kedisiplinan belajar siswa, sehingga guru dapat lebih terinspirasi untuk menemukan cara efektif dalam mendukung peningkatan kedisiplinan belajar siswa.

  d. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan membantu pihak sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan sehubungan dengan kedisiplinan belajar siswa. e. Bagi Orang Tua Hasil penelitian in diharapkan dapat menjadi masukan bagi para orang tua agar dapat menerapkan pola asuh yang tepat, sehingga dapat meningkatkan kedisiplinan belajar anaknya.

F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari dari kekurang jelasan atau pemahaman yang berbeda dengan peneliti mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut :

1. Hasil Belajar

  Peningkatan hasil belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia m eningkatkan mempunyai arti “(1) menaikkan (derajat, proses, taraf, dsb); mempertinggi, memperhebat (produksi, dsb); (2) mengangat diri.”

  Menurut Ahmad Susanto (2013) makna hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif an psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Secara sederhana yang dimaksud hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

  Jadi hasil belajar yang dimaksud peneliti adalah segala usaha atau upaya yang dilakukan pada diri siswa untuk menambah, memperbaiki baik secara kualitas maupun kuantitas agar menjadi lebih baik dalam mencapai suatu tujuan ataupun dalam memecahkan masalah.

2. Pendidikan Agama Islam (PAI)

  Menurut Zakiah Daradjat, (2011) bila kita akan melihat pengertian Pendidikan menurut bahasa, maka kita harus melihat kepada kata Arab karena ajaran Islam itu diturunkan dalam bahasa tersebut. Kata “pendidikan” yang umum kita gunakan sekarang, dalam bahasa Arabnya adalah “tarbiyah”, dengan kata kerja “rabba”. Sedangkan “Pendidikan Islam” dalam bahasa Arabnya adalah “Tarbiyah Islamiyah”. Pengertian pendidikan menurut istilah seperti yang lazim dipahami sekarang belum terdapat dizaman nabi. Tetapi usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh Nabi dalam menyampaikan seruan agama dengan berdakwah, menyampaikan ajaran, memberi contoh, melatih keterampilan berbuat, memberi motivasi dan menciptakan lingkungan sosial yang mendukung pelaksanaan ide pembentukan pribadi muslim itu, telah mencakup arti pendidikan dalam pengertian sekarang.

  Menurut Ahmad Taufiq dan M.Rohmadi, (2011) pada hakikatnya Islam adalah aturan Allah yang terdapat dalam kitab Allah dan Rasul Allah yang meliputi perintah dan larangan. Aturan itu berfungsi sebagai petunjuk dan pedoman hidup umat manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Secara umum aturan itu meliputi tiga hal pokok yaitu akidah, syariah dan akhlak. Dalam bahasa Indonesia kata agama identik dengan kata din. Din merupakan peraturan-peraturan yang berupa hukum yang harus dipatuhi. Din dapat berbentuk perintah yang wajib dilaksanakan dan berbentuk larangan yang harus ditinggalkan. Unsur yang penting yang terdapat dalam setiap agama ialah kekuatan gaib, keyakinan manusia, respon yang bersifat emosional dari diri manusia dan paham adanya kudus. Islam adalah Agama Samawi yang diturunkan oleh Allah SWT melalui utusan-Nya, Muhammad SAW, yang ajaran-ajarannya terdapat dalam kitab suci Al-

  Qur‟an an as-Sunah dalam bentuk perintah-perintah, larangan-larangan dan petunjuk- petunjuk untuk ebaikan manusia, baik di dunia maupun di akhirat.

  Jadi dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama dan Pendidikan Agama Islam adalah pembentukkan kepribadian muslim. Dimana Agama mengajarkan aqidah, syariah dan akhlak. Yang mana dari ketiganya menjadikan manusia untuk menjalani kehidupan.

  3. Pelaksanaan Haji

  Definisi Haji menurut Retno Widyani dan Mansyur Pribadi, (2010) ulama fiqh mendefinisikan haji dengan “menyengaja

  mendatangi Ka‟bah untuk menunaikan amalan-amalan tertentu untuk melakukan amalan- amalan tertentu”. Jadi, pengertian haji

  adalah menyengaja mengunjungi Baitullah untuk beribadah kepada Allah dengan syarat atau rukun tertentu, serta pada waktu tertentu pula. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama berhaji meliputi amalan-amalan yang dikelompokkan dan rukun, wajib dan sunnah haji.

  4. Pendekatan Kontekstual

  Hakikat Pembelajaran Kontekstual menurut Hamruni, (2011) Pembelajaran kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Melalui proses penerapan kompetensi dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik akan merasakan pentingnya belajar dan memperoleh makna yang mendalam terhadap apa yang dipelajari. Tugas guru dlam pembelajaran kontekstual adalah memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik, dengan menyediakan berbagai sarana dan sumber belajar yang memadai.

  Guru bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran yang berupa hafalan, tetapi mengatur lingkungan dan strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik belajar.

  Jadi pendekatan kontektual adalah siswa mampu menangkap materi yang diajarkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari- hari.

5. Media Diorama

  Kata Diorama menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah pemandangan dalam ukuran kecil yang dilengkapi dengan patung dan perincian lingkungan seperti aslinya serta dipadukan dengan latar aslinya, pola atau corak tiga dimensi suatu adegan atau pemandangan yang dihasilkan dengan menempatkan obyek dan tokoh didepan latar belakang dengan perspektif yang sebenarnya sehingga dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

  Diorama adalah sejenis benda miniatur tiga dimensi untuk menggambarkan suatu kejadian secara nyata. Asal usul diorama adalah dekorasi teater di Eropa dan Amerika. Pecinta miniatur sering membuat diorama untuk memamerkan model kendaraan militer, figur politik dan lain-lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa Diorama adalah karya tiga dimensi untuk menyatakan bentuk seperti asli namun dalam bentuk kecil untuk menampilkan seperti kenyataannya.

G. Metode Penelitian

  Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas dan dapat dipertanggung jawabkan dalam penelitian ini maka dijelaskan sebagai berikut : 1.

  Rancangan Penelitian Berdasarkan penjabaran yang telah dijelaskan diatas dapat diajukan kerangka berfikir yang dijadikan sebagai acuan yaitu dalam proses belajar mengajar tradisional guru lebih mendominasi dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa jenuh dan pasif. Siswa hanya mencatat dan mendengarkan yang menimbulkan kebosanan sehingga tidak efektif dalam pembelajaran dan materi yang disampaikan tidak ditangkap siswa secara maksimal. Pembelajaran seperti ini menyebabkan peserta didik kurang mendapatkan makna dari apa yang dipelajari karena guru juga tidak mengaitkan antara kehidupan shari- hari dengan materi yang diajarkan. Supaya proses pembelajaran lebih bermakna maka penggunaan metode kontekstual akan mampu mengarahkan peserta didik untuk memecahkan masalah dan secara bebas untu menumpahkan segalam pemikirannya.

  Pembelajarannya akan lebih bermakna dan menyenangkan terhadap siswa. Dari uraian diatas bahwa menggunakan metode kontekstual dalam pembelajaran PAI materi Haji dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik sisa kelas X jurusan Teknik Sepeda Motor semester Genap tahun pelajaran 2017/2018.

  Maka kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

  Kondisi awal

  Guru menerapkan metode kontekstual

  Keaktifan dan minat siswa terhadap mata pelajaran PAI rendah

  Tindakan

  Penerapan metode kontekstual

  Siklus 1

  Menerapkan metode kontekstual

  Siklus II

  Menerapkan metode kontekstual

  Kondisi akhir

  Dalam penerapan metode kontekstual diduga dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI materi Haji, Zakat dan Wakaf pada siswa kelas X Semester 2 jurusan Teknik Sepeda Motor SMK N

  3 SALATIGA tahun pelajaran 2017/2018. Siswa dapat lebih aktif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran.

2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian a.

  Lokasi Penelitian Tempat dalam penelitian perbaikan pembelajaran ini

  ,

  penulis mengambil lokasi di Kel. Kalibening Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Kabupaten Semarang pada tahun pelajaran 2017/2018. Sekolah ini dipimpin oleh Suripan, S.Pd. selaku kepala Sekolah SMK N 3 SALATIGA. Penelitian ini dilaksanakan diruang kelas X Teknik Sepeda Motor.

  b.

  Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini pada hari Kamis tanggal

  15 Maret 2018 untuk observasi kegiatan Pra Siklus. Kemudian hari Kamis tanggal 16 April 2018 sebagai penelitian Siklus 1 dan penelitian Siklus II pada tanggal 23 April 2018. Waktu dari perencanaan penulisan hasil penelitian ini pada semester 2 tahun

  pelajaran 2017/2018. Setelah kegiatan selesai peeliti mendiskusikan dan mengidentifikasi masalah-masalah dalam pembelajaran dengan Guru penilai. Namun sebelum melaksanakan kegiatan Siklus I peneliti terlebih dahulu mengkonfirmasi perihal RPP pada tanggal 12 April 2018. Pada hari Kamis tanggal 16 April 2018 dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode Kontekstual. Dan Guru penilai memberikan masukan setelah selesai pembelajaran.

  Penyususnan RPP Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis

  19 April 2018. Berdasarkan masukan dari penilai. Pembelajaran siklus II dilaksanakan tanggal 23 April 2018. Ternyata hasil dari Siklus II sudah baik sehingga tidak perlu perbaikan Siklus III. Pada hari Senin 30 April 2018 melakukan reflleksi seluruh pelaksanaan. Hasilnya penilai memberi masukan perlunya menerapkan metode Kontekstual. Selanjutnya peneliti menganalisis dari Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II.

  Dalam pelaksanaan penelitian perbaikan ini peneliti membutuhkan bantuan dari berbagai pihak. Peneliti dibantu oleh Guru Pendidikan Agama Islam di SMK N 3 SALATIGA yang mengajar dikelas X jurusan Teknik Sepeda Motor untuk kelancaran peneliti dalam melakukan penelitian. Dan selain itu rekan-rekan di SMK N 3 SALATIGA yang turut membantu demi terlaksananya penelitian ini.

  Pada Tahun 2017/2018 kelas X jurusan Teknik Sepeda Motor terdapat 2 kelas yakni Teknik Sepeda Motor 1 berjumlah 34 siswa dan Teknik Sepeda Motor 2 berjumlah 34 siswa namun 5 diantaranya nasrani. Jadi, tidak termasuk dalam subjek penelitian peneliti. Sedangkan Teknik Sepeda Motor 3 berjumlah 34 siswa.

  c.

  Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X semester 2 jurusan Teknik Sepeda Motor SMK N 3 Salatiga tahun pelajaran

  2017/2018 yang mengalami permasalahan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jumlah siswa 29 orang. Terdiri dari 2 orang perempuan dan 27 orang laki-laki. Selain siswa, Guru juga menjadi subjek penelitian terkait perilaku Guru dalam mengajar.

3. Langkah-langkah Penelitian

  Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari empat tahapan, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi) dan refleksi yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Setiap rangkaian tahapan ini disebut siklus. Penelitian ini telah selesai appabila mendapatkan hasil yang diharapkan. Sehingga peneliti bisa berlangsung dalam beberapa siklus sesuai dengan hasil yang diharapkan. a.

  Perencanaan Dalam tahap ini peneliti menyiapkan beberapa hal yakni membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung saat proses pembelajaran berlangsung, mempersiapkan lembar observasi guru dalam melakukan proses pembelajaran, menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa berupa tes serta evaluasi pembelajaran.

  b.

  Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini guru mengadakan proses pembelajaran dengan menerapkan kolaborasi antara media dengan penerapan kehidupan sehari-hari, guru menciptakan suasana belajar yyang menyenangkan dan tidak membosankan sehingga bisa berkolaorasi dengan baik. Peneliti sebagai guru menyiapkan alat pendukung, sarana dan prasarana lainnya.

  c.

  Pengamatan (observasi) Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan siswa seperti tanggapa siswa saat pembelajaran yang dilakukan guru dan keefektifan siswa dan melaksanakan pengamatan guru untuk mengetahui keterampila guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dan untuk menghasilkan perubahan yang diharapkan serta melihat kesesuaian pelaksanaan dengan rencana tindakan yang telah diterapkan.

  d.

  Refleksi Menurut Saur Tampubolon, (2014) prapenelitian merupakan refleksi awal, yaitu sebelum penelitian tindakan siklus dilaksanakan. Merefkeksi hasil evaluasi analisis data penelitian siklus I tentang spek atau indikator maka dapat direfleksikan dalam bentuk rekomendasi ke siklus selanjutnya. Memperbaiki rancangan pembelajaran dikelas namun dengan metode yang tetap.

  Jadi, tahap ini bagian terpenting sebagai perenungan mengenai keberhasilan atau kegagalan baik dalam pembelajarannya, medianya, pelakunya dan lain-lain.

4. Instrumen Penelitian

  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang kualitas pembelajaran, motivasi belajar siswa dan hasil belajar pada mata pelajaran PAI materi Haji adalah sebagai berikut : a.

  Tes Menurut Eko Putro Widoyoko, (2012) menjelaskan tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Dalam pembelajaran objek ini bisa berupa kecakapan peserta didik, minat, motivasi dan sebagainya. Tes merupakan bagian tersempit dari suatu penilaian. Tes dapat juga diartikan sebagai sejumlah pernyataan yang harus diberi tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seeseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Bentuk-bentuk tes yang digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar dilihat dari segi sistem penskorannya dapat dikategorikan menjadi dua yaitu objektif dan tes subjektif. Tes objektif memberikan pengaruh bahwa siapa saja yang memeriksa lembar jawaban tes akan menghasilkan nilai yang sama. Tes subjektif adalah tes yang penskorannya dipengaruhi oleh pemberi skor atau korektor.

  Jadi dapat disimpulkan bahwa tes adalah alat pengukur dalam menentukan kemampuan sseeorang baik melalui tes objektif atau tes subjektif.

  b. Lembar Observasi untuk mengamati guru terhadap penerapan pendekatan Kontekstual dengan media Diorama.

  5. Metode Pengumpulan Data Menurut Eko Putro Widoyoko, (2012) metode pengumpulan data merupakan suatu hal yang penting dalam penelitian karena metode ini merupakan strategi yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitiannya. Dalam penelitian ini metode yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut: a) Tes tertulis

  Tes tertulis digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa. Seberapa jauh siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Kemudian hasil tes tertulis inilah yang menentukan keberhasilan siswa pada mata pelajaran terkait.

  b) Observasi Menurut Eko Putro Widoyoko, (2012) observasi sebagai pengamatan dan pencacatan secara sitematis terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek. Jenis observasi ada dua hal yaitu berdasarkan proses pengumpulan data dan berdasarkan instrumen yang digunakan. Observasi dibedakan menjadi dua yaitu observasi partisipan dan non partisipan. Artinya bila partisipan ikut ambil bagian dalam kegiatan yang terlibat.

  Namun bila non partisipan observer tidak ikut ambil bagian dalam kegiatan atau tidak terlibat langsung.

  Jadi dapat disimpulkan obervasi adalah kegiatan pengamatan yang nampak dan dapat dilakukan dengan partisipan atau nonpartisipan.

  c) Dokumentasi Menurut Riduwan, (2010) dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan, peraturan- peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter dan data yang elevan penelitian.jadi dokumentasi sebagaibukti dalam melakukan penelitian.

H. SISTEMATIKA PENULISAN

  Penulisan skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : bagian awal,

  bagian isi dan bagian akhir. Pada bagian awal terdiri dari sampul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan lampiran.

  BAB I Pendahuluan Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematikan penulisan. Metode penelitian mencakup rancangan penelitian, lokasi, waktu dan subyek penelitian, langkah- langkah penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data.

  BAB II Kajian Pustaka Dalam bab ini berisi kajian tentang definisi peningkata hasil belajar, pembelajaran PAI, metode kontekstual. BAB III Pelaksanaan Penelitian

  Dalam bab ini berisi tentang deskripsi pelaksanaan tindakan Pra Siklus, siklus I dan Siklus II. Meliputi Perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data dan Refleksi.

  BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada bab ini berisi tentang deskripsi pra siklus, Siklus I dan Siklus II yang membahas mengenai data dari hasil pengamatan atau wawancara, refleksi keberhasilan ataupun kegagalan dan berisi pembahasan.

  BAB V Penutup Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran. Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

  hasil mempunyai arti “(1) sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan dan sebagainya.)”. Dan belajar mempunyai arti “(1) berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (2) berlatih.”

  Jadi hasil belajar yang dimaksud peneliti adalah segala usaha atau upaya yang dilakukan untuk menambah, memperbaiki baik secara kualitas maupun kuantitas agar menjadi lebih baik dalam mencapai suatu tujuan ataupun dalam memecahkan masalah.

1. Pengertian Hasil Belajar

  Menurut Syaifurrahman dan Tri Ujiati, (2017) mendefinisikan teori belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit (tersembunyi). Untuk menangkap isi dan pesan belajar tersebut individu menggunakan kemampuan pada ranah-ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Belajar merupakan aktivitas/usaha perubahan tingkah laku yang terjadi pada dirinya atau individu. Perubahan tingkah laku tersebut merupakan pengalaman-pengalaman baru. Dengan belajar individu mendapatkan pengalaman-pengalaman baru. Perubahan dalam kepribadian yang menyatakan sebagai suatu pola baru pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap kebiasaan, kepandaian. Menurut Lefudin, (2014) secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahaan perilaku, akibat interaksi antara individu dengan lingkngannya.

  Untuk mempertegas pengertian hasil belajar penulis memberikan kesimpulan bahwa hasil belajar adalah suatu proses lahir dan batin dari individu untuk memperoleh pengalaman baru dan pengetahuan baru. Hasil belajar merupakan akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Sehingga akan muncul perubahan perilaku pada diri individu. Hasil belajar ini pengaruh dari siswa saat menangkap materi ketika disampaikan saat pembelajaran.

  2. Modalitas Belajar Menurut Syaifurrahman dan Tri Ujiati, (2017) dalam menyikapi berbagai macam mengenai gaya belajar, tentlah harus ditambah dengan logika dan kebudayaan cara kerja kita dan yang paling penting dari semua diatas adalah suatu cara kerja otak kita yang mana dalam hal ini kita sebut dengan modalitas belajar. Secara singkat modalitas belajar adalah suatu cara bagaimana otak menyerap informasi yang masuk melalu ppanca indera secara optimal.

  Jadi, modalitas belajar adalah cara atau gaya dalam belajar yang dilakukan siswa agar dapat menyerap materi pembelajaran yang diajarkan.

  3. Ciri-ciri Belajar Menurut Muhammad Fathuurohman, (2017) Belajar mempunyai ciri-ciri khusus. Ciri-ciri tersebut dikemukakan supaya pembca mengenali pa yang dinamakan belajar. Dari pendapat beberapa ahli tentang definisi belajar. Bahruddin dan Esa Wahyuni menyimpulkan ada beberapa ciri-ciri belajar, yaitu : a.

  Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil.

  b.

  Perubahan perilaku relatif permanen.. ini berarti bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah.

  c.

  Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial. d.

  Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

  e.

  Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Segala sesuatu yang memperkuat itu akan dapat memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku. Menurut E.Kosasih, (2013) ciri-ciri belajar sekurang-kurangnya ditandai dengan dua ciri yakni adanya perubahan tingkah laku dan melalui suatu pengalaman atau adanya interaksi dengan sumber belajar. Berdasarkan iri-ciri tersebut, seseorang yang membaca ataupun mengikuti ceramah, tanpa disertai dengan perubahan tingkah laku, bukanlah belajar. Begitu sebaliknya, seorang yang mengalami perubahan tingkah laku secara tiba-tiba tanpa dilatar belakangi oleh suatu pengalaman tertentu, juga bukan belajar. Dengan demikian, seorang dapat dikatakan belajar apabila mengalami perubahan tingkah laku yang berdasar pengalaman atau interaksi dengan sumber belajar.

  Jadi, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri belajar ditandai dengan tingkah laku. Dan tingkah lau tersebut tidak bisa dilihat secara langsung dalam pembelajaran. Melainkan dengan latihan dan pengalaman yang dapat menguatkan.

Dokumen yang terkait

4.2 Pelaksanaan Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Discovery Learning Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 2 29

Kelas X SMK Teknik Sepeda Motor Jalius

1 4 193

View of Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidkan Agama Islam Menggunakan Metode Demonstrasi Dan Media Nyata Pada Kelas IV SDN 3 Sepit Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 22

Pendidikan Agama Islam Berwawasan Multikultural di SMK N 3 Salatiga Tahun 2016 - Test Repository

0 0 130

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Thaharah dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Karanggede Semester Gasal Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

0 2 165

Peningkatan Hasil Belajar Mata pelajaran SKI Materi Bangsa Arab Pra Islam Melalui Metode Cooperative Script Pada Siswa Kelas X Agama Semester I MAN Tengaran Tahun Pelajaran 2017/2018. - Test Repository

0 1 127

Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI Materi Pokok Menghindari Minuman Keras, Judi, dan Pertengkaran Melalui Metode Inside Outside Circle (IOC) Pada Siswa Kelas VIII Di SMP N 6 Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. - Test Repository

1 2 126

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Makanan Minuman Halal dan Haram dengan Metode Talking Stick pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

0 0 149

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Perkembangan Islam Pada Masa Modern(2000-Sekarang) Dengan Metode Instant Assessment Pada Siswa Kelas Xi Ipa 2 Di Sma N 1 Suruh Semester Genap Tahun Ajaran 2017/2018 - Test Repository

0 0 129

Peningkatan Hasil Belajar Pai Materi Periode Islam Modern Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions (Stad) Pada Siswa Kelas Xi Tsm 3 Di Smk N 1 Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

0 0 115