Peningkatan Hasil Belajar Mata pelajaran SKI Materi Bangsa Arab Pra Islam Melalui Metode Cooperative Script Pada Siswa Kelas X Agama Semester I MAN Tengaran Tahun Pelajaran 2017/2018. - Test Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SKI

MATERI BANGSA ARAB PRA ISLAM

MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT

PADA SISWA KELAS X AGAMA SEMESTER I

MAN TENGARAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

Guna Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

  

Oleh

TRIYANTO NIM 11113069

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO َّ نِا َّ

  ََّعَم َّ َِّرْسُعْلا َّ اًرْسُي

  “SESUNGGUHNYA BERSAMA KESULITAN ADA KEMUDAHAN (QS. AL-

  INSYIRAH :6)” “MUSUH SESEORANG UNTUK MAJU ADALAH BERASAL DARI DIRINYA

  SENDIRI”

  PERSEMBAHAN

  Untuk Ibuku Partiyem yang telah berjuang keras membiayai pendidikanku hingga sampai jenjang perguruan tinggi ini Untuk Alm. Bapak (Narto Sartono) yang saya cintai

  Untuk kakak-kakakku (Giyarti dan Ngadiyanto) yang selalu mendukungku Untuk Ust. Abdullah Rifqi yang telah banyak membantuku

  Untuk sahabat-sahabatku (Azis, Arsyad, Pujo, Anwar, Kewes, Azizah, Dara) yang telah banyak membantu dan selalu mendukungku

  Untuk rekan-rekan futsal Rebonan FC Untuk teman-teman seperjuangan PAI 2013

  Serta segenap Civitas Akademika IAIN Salatiga

KATA PENGANTAR

  Assalamualaikum wr.wb

  Dengan menyebut nama Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada bimbingan kita Nabi Muhammad Saw., yang telah mencapai puncak kesuksesan tertinggi sepanjang kehidupan manusia yang pernah ada. Serta keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman. Skripsi ini disusun sebagai syarat mencapai Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan baik moril maupun materiil, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, melalui ruang penulis mengucapkan penghargaan dan terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

  4. Bapak Dr. Miftahuddin, M.Ag., selaku dosen Pembimbing Akademik 5. Bapak Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag., selaku dosen pembimbing skripsi.

  6. Kepada seluruh dosen tarbiyah khususnya pada Jurusan Pendidikan Agama Islam di FTIK IAIN Salatiga.

  7. Kepala Madrasah Aliyah Negeri Tengaran yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

  8. Ibu Nur Azizah Guru Mapel SKI Kelas X Agama yang telah membantu penulis mengadakan penelitian.

  9. Seluruh siswa kelas X Agama MAN Tengaran yang telah membantu peneliti melaksanakan penelitian.

  10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

  Akhirnya penulis berharap, semoga jasa dan bantuan yang telah diberikan menjadi amal baik dan mendapat balasan dari Allah Swt. Dalam penyusunan skripsi ini, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan dari segala aspek yang dimiliki oleh penulis sendiri.

  Untuk itu, kritik dan saran terbuka luas dan selalu penulis harapkan dari pembaca yang budiman guna kesempurnaannya. Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini mampu memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

  Salatiga, 9 September 2017 Triyanto

  NIM: 111 13 069

  

ABSTRAK

  Triyanto. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran SKI Materi Bangsa Arab Pra Islam Melalui Metode Cooperative Script Pada Siswa Kelas X Agama MAN Tengaran Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Jurusan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Prof. Dr. H.

  Mansur, M.Pd.

  Kata Kunci: metode pembelajaran, cooperative script, hasil belajar Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar SKI

melalui strategi pembelajaran berbasis cooperative script pada siswa kelas X

  Agama MAN Tengaran. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah Apakah metode pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan prestasi belajar SKI materi Bangsa Arab Pra Islam siswa kelas X Agama MAN Tengaran Tahun Pelajaran 2017/2018? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran SKI materi Bangsa Arab Pra Islam melalui metode Cooperative Script pada siswa kelas X Agama MAN Tengaran Tahun Pelajaran 2017/2018 penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Tekhnik pengumpulan data ini menggunakan metode observasi, metode dokumentasi, dan metode tes. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Agama MAN Tengaran sebanyak 32 siswa. Dari hasil penelitian ini menujukkan bahwa nilai rata-rata siswa kelas X Agama pada pra siklus 65,16, siklus I 69,84, siklus II 82,03, dan siklus III 93,12. Sedangkan untuk presentase kelulusan pada pra siklus 31,25%, siklus I 62,5%, siklus II 84,4%, dan di siklus III 96,8%.

  Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa metode pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan prestasi belajar SKI siswa

  kelas X Agama MAN Tengaran.

  DAFTAR ISI

JUDUL ....................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................. ii

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................ vi

ABSTRAK .................................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xi

DAFTAR TABEL....................................................................................... xii

  16 1. Pengertian Belajar .....................................................................

  42 C. Sejarah Kebudayaan Islam ...............................................................

  41 3. Kelebihan dan kekurangan Metode Cooperative Script ...........

  37 2. Langkah-langkah Metode Cooperative Script ..........................

  37 1. Pengertian Metode Cooperative Script .....................................

  18 B. Metode Pembelajaran Cooperative Script .....................................

  17 3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...................

  16 2. Pengertian Hasil Belajar ...........................................................

  14 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar...................................................................................

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................

  8 H. Sistematika Penulisan ...................................................................

  5 G. Metode Penelitian .........................................................................

  4 F. Definisi Operasional .....................................................................

  4 E. Manfaat Penelitian .........................................................................

  4 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ............................

  3 C. Tujuan Penelitian ...........................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ..........................................................................

  43

  1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam ......................................

  43 2. Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam ..............................

  45 3. Materi Sejarah Kebudayaan Islam Bangsa Arab pra Islam ......

  46 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ...............................................

  46 B. Subyek Penelitian .............................................................................

  56

  1. Jumlah Peserta Didik ............................................................... 56

  2. Nilai Pra Siklus ........................................................................ 58

  3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ................................................ 59

  4. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ............................................... 61

  5. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ............................................. 64 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ........................................................

  73 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ......................................................

  76 D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ......................................................

  78 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ..............................................................................

  82 B. Pembahasan.................................................................................... 102

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................

  84 B. Saran ..............................................................................................

  84 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

  86 LAMPIRAN - LAMPIRAN

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. RPP Siklus I Lampiran 2. RPP Siklus II Lampiran 3. RPP Siklus III Lampiran 4. Nilai Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan II Lampiran 5. Lembar Observasi Guru Siklus I Lampiran 6. Lembar Observasi Guru Siklus II Lampiran 7. Lembar Observasi Guru Siklus III Lampiran 8. Lembar Observasi Siswa Siklus 1 Lampiran 9. Lembar Observasi Siswa Siklus II Lampiran 10. Lembar Observasi Siswa Siklus III Lampiran 11. Foto Kegiatan Pembelajaran Lampiran 12.Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 13.Lembar Konsultasi Lampiran 14. Pembimbing Skripsi Lampiran 15.SKK Lampiran 16. Daftar Riwayat Hidup Penulis

  DAFTAR TABEL

  Tabel 3.1.Struktur Organisasi MAN Tengaran

Tabel 3.2. Keadaan Guru MAN TengaranTabel 3.3. Keadaan Siswa MAN TengaranTabel 3.4. Sarana dan Prasarana MAN TengaranTabel 3.5. Program Kurikuler MAN TengaranTabel 3.6. Ekstrakurikuler MAN TengaranTabel 3.7. Daftar Nama Peserta Didik X Agama MAN TengaranTabel 3.8. Nilai Pra SiklusTabel 3.9. Hasil Evaluasi Pra Siklus

  Tabel 4.1.Nilai Ulangan Pra Siklus Tabel 4.2.Hasil Evaluasi Siklus I Tabel 4.3.Data Peningkatan Jumlah Siswa tuntas Sikluis I Tabel 4.4.Hasil Evaluasi Siklus II Tabel 4.5.Data Peningkatan Jumlah Siswa tuntas Sikluis II Tabel 4.6.Hasil Evaluasi Siklus III Tabel 4.7.Data Peningkatan Jumlah Siswa tuntas Sikluis III Tabel 4.8.Gabungan Nilai Evaluasi Antar Siklus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya pendidikan bertujuan untuk meningkatkan

  kualitas sumber daya manusia, sebagaimana yang telah dirumuskan dalam UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

  Salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan menuju tercapainya tujuan tersebut perlu disampaikan upaya perbaikan sistem pembelajaran inovatif yang merangsang siswa untuk mencintai yang akhirnya mau mempelajari secara seksama terhadap suatu mata pelajaran.Dalam hal ini pendidik mempunyai peran yang sangat dominan untuk memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang di sampaikan, karena model pembelajaran yang tepat akan sangat menentukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

  Menurut Suprijono (2009: 46) model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.Penggunaan model pembelajaran dapat memperlancar proses pembelajaran sehingga akan tercapai tujuan yang efektif dan efisien. Para ahli juga mengatakan bahwa masalah mengajar adalah masalah setiap orang dalam mengajar oleh karena itu sangatlah dibutuhkan berbagai metode untuk proses pembelajaran(Subrata, 2008:228).

  Berdasarkan hasil observasi, diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas X Agama MAN Tengaran, dinilai rendah dan masih jauh dari yang diharapkan. Faktor yang diduga sebagai penyebab rendahnya hasil yang dicapai siswa, adalah proses pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang monoton sehingga kurang menarik bagi siswa, serta kurangnya aktivitas kreatif/paikem yang terjadi pada siswa, penggunaan media pembelajaran yang monoton tersebut menyebabkan siswa merasa bosan dan jenuh. Adakalanya penerapan metode yang monoton menjadikan siswa kurang dilibatkan dalam pembelajaran, dan pembelajaran cenderung berpusat pada guru.

  Dalam proses pembelajaran diharapkan mampu mencetak generasi penerus pembangun masa depan yang cerdas, kompeten, kreatif, mandiri, siap menghadapi berbagai macam tantangan. Untuk mencetak generasi yang diharapkan perlu adanya metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa dalam proses belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas. Salah satu model pembelajaran yang sering digunakan saat ini adalah Cooperative Script yang dikembangkan pertama kali pada 1994 oleh Lorna Curran.

  Slavin (1994:175) mengatakan bahwa salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan daya ingat siswa adalah pembelajaran dengan model cooperative script. Dengan meningkatkan daya ingat siswa pada materi yang telah di peroleh sebelumnya, dapat pula mempermudah meningkatkan kreativitas siswa karena kreativitas siswa merupakan kemampuan membuat kombinasi baru berdasarkan data dan informasi yang sudah ada.Cooperative script adalah model pembelajaran dimana siswa bekerja berpasangan dan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari ( Miftahul a’la, 2011: 97).

  Untuk itu, maka guru dituntut agar mampu mengelola kelas dengan baik dan memperhatikan metode yang tepat yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini, peneliti mengambil judul “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran SKI Materi Bangsa Arab Pra Islam Melalui Metode Cooperative Script Pada Siswa Kelas X Agama Semester I MAN Tengaran Tahun Pelajaran 2017/2018”.

B. Rumusan Masalah

  Apakah panarapan metode Cooperative Script dapat meningkatkan hasil belajar SKI materi bangsa arab pra Islam pada siswa kelas X Agama semester I di MAN Tengaran Tahun Pelajaran 2017/2018 ?

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan Metode Cooperative Script dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran SKI materi bangsa arab pra Islam pada siswa kelas X Agama semester I di MAN Tengaran Tahun Pelajaran 2017/2018.

  D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

  Hipotesis adalah salah satu jawaban yang bersifat sementara yang terkumpul. (Ari Kunto, 2009: 67). hipotesis adalah tindakan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi. (Mulyasa, 2011: 63). Dari kedua pendapat tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atas kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian yang mungkin benar atau salah. Hipotesis ini akan diterima jika benar dan akan ditolak jika salah.

  Dalam penelitian ini akan dirumuskan hipotesis sebagai berikut, “Jika metode Cooperative Script dapat diterapkan dengan baik pada mata pelajaran SKI materi bangsa arab pra Islam dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Agama semester I MAN Tengaran Tahun Pelajaran 2017/2018.” Indikator keberhasilan adalah 85% tercapai nilai KKM sebesar 75.

  E. Manfaat Penelitian

  Dari penulisan ini dihrapkan nantinya akan memberikan manfaat bagi semua kalangan pendidik di lembaga sekolah pada umumnya.

  Adapun berbagai manfaat yang diharapkan itu antara lain sebagai berikut:

  1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan baru tentang implementasi metode

  Cooperative Script sebagai upaya peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran SKI sebagai dasar penelitian selanjutnya.

  2. Manfaat Praktis a. Meningkatkan motivasi belajar siswa.

  b. Meningkatkan motifasi guru dalam memperbaiki strategi pembelajaran menjadi lebih aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

  c. Dapat digunakan sebagai pembaharuan pendidikan di sekolah.

  d. Dapat digunakan untuk perbaikan strategi dalam proses belajar mengajar

F. Definisi Operasional

  1. Hasil Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, (Slameto, 1991: 2). hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar’. Dengan adanya hasil belajar guru dapat mengetahui kemampuan siswa dan tingkat keberhasilan proses pembelajaran. Djamarah dan Zain (2006: 121) mengemukakan bahwa setiap proses belajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yang dihadapi adalah sampai dimana hasil (hasil) belajar yang telah dicapai. Proses belajar tidak mungkin dicapai begitu saja, banyak faktor yang mempengaruhi sehingga seorang anak mampu mencapai hasil atau keberhasilan dalam belajar. Pada umumnya hasil atau keberhasilan belajar seorang murid, dalam hal ini siswa kelas X MAN Tengaran sangat dipengaruhi oleh proses belajar yang dilaksanakan oleh anak itu sendiri. Hasil belajar yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran tidak dapat terlepas dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Untuk itu, Syah (2006: 144) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa terdiri dari dua faktor, yaitu faktor yang datangnya dari dalam diri individu siswa (internal factor), dan faktor yang datangnya dari luar diri individusiswa (eksternal factor).

  2. Metode Cooperative Sript Guna meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas, peneliti menerapkan metode pembelajaran Cooperative Script atau mencari pasangan. Metode ini merupakan salah satu alternative yang dapat diterapkan kepada siswa. Metode Cooperative Script merupakan salah satu jenis dari metode dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini dikembangkan oleh Lorna Curran (1994).

  (Miftahul Huda, 2013: 251).

  Langkah-langkah yang dilakukan dalam menggunakan metode

  Cooperative Script menurut Riyanto (2009: 280) adalah :

  a. Guru mengkondisikan para siswa untuk berpasangan / berkelompok.

  b. Guru membagikan materi kepada masing-masing kelompok dan mengarahkannya untuk di baca lalu dibuat ringkasan dari materi tersebut.

  c. Guru dan siswa membuat ketetapan terkait siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.

  d. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya, sementara pendengar : menyimak/mengkoreksi/melengkapi ide-ide pokok yang kurang lengkap, membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya. e. Bergantian peran, yang tadinya perannya sebagai pembicara diganti perannya menjadi pendengar begitu juga sebaliknya.

  f. Proses pembuatan kesimpulan atas pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru dan para siswanya secara bersama- sama.

G. Metode Penelitian

  1. Rancangan penelitian Penelitian tindakan kelas ini digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis menggunakan 4 (empat) tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Langkah-langkah ini terus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam spiral yang menyangkut aspek tersebut, (Arikunto, 2009 : 16).

  Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam mata pelajaran SKI, rancangan penelitian yang dibuat adalah sebagai berikut: a. Melihat kondisi ril proses pembelajaran dan hasil ulangan siswa dan catatan mengenai siswa dari guru pengampu mata pelajaran

  SKI.

  b. Menyiapkan media dan fasilitas pendukung metode pembelajaran.

  c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

  d. Membuat panduan observasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi bangsa arab pra islam dalam mata pelajaran SKI.

  2. Tempat dan Waktu Tempat waktu penelitian dilakukan di MAN Tengaran yang beralamat: Jl. Raya Solo

  • – Semarang KM. 10, Tengaran, Semarang, Jawa Tengah 50775. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus yang terbagi menjadi beberapa teknis dari proses pengumpulan data hingga proses penulisan laporan.

  3. Subjek Penelitian Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, subyek yang menjadi penelitian adalah siswa siswi kelas X Agama MAN Tengaran.

  Di bawah ini table data jumlah siswa kelas X Agama MAN Tengaran tahun pelajaran 2017

SISWA KELAS

  JUMLAH Putra Putri

  X Agama

  10

  22

  32

  4. Langkah-langkah Para ahli penelitian pendidikan akhir-akhir ini menaruh perhatian yang cukup besar terhadap PTK, karena jenis penelitin ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat kondisi siswa. PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya, (Arikunto, 2009: 102).

  Langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam empat tahapan tiap siklusnya, dan terdiri dari tiga siklus.

  a. Perencanaan (planning) 1) Merencanankan materi pembelajaran akhlak SKI materi bangsa arab pra islam.

  2) Menentukan kompetensi dasar dalam RPP 3) Peneliti menetapkan penggunaan metode Cooperative Script.

  4) Peneliti merancang strategi dan skenario penenarapan pembelajaran yang dapat mengaktifkan proses dan meningkatkan hasil belajar. 5) Membuat alat peraga penunjang pembelajaran. 6) Menyusun lembar kerja siswa berbentuk tes.

  b. Penerapan tindakan (Action) Pada tahapan ini, rancangan scenario dan strategi penerapan pembelajaran diterapakn di kelas. Gambaran scenario tindakan yang akan dilakukan : 1) Penerapan metode Cooperative Script dengan guru membagikan materi yang berbeda-beda pada setiap kelompok, kemudian perwakilan dari tiap-tiap kelompok akan di rolling ke kelompok yang lain untuk menjelaskan materinya, kemudian pada akhirnya tiap-tiap individu dapat memahami materi dari masing-masing kelompok.

  2) Proses kegiatan pembelajaran dibagi menjadi tiga bagian yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

  3) Peneliti memberikan kesimpulan terhadap hasil jawaban yang dipresentasikan.

  4) Peneliti mengadakan evalusi tes hasil dari proses pembelajaran tersebut. Penilaian siswa diperoleh melalui pre test dan post test pada tiap-tiap siklus, kemudian dibandingkan antara pre test dan post test sehingga akan diketahui adanya peningkatn atau penurunan.

  c. Observasi dan Evaluasi (Observation and Evaluation) Pengumpulan data kegiatan pembelajaran melalui lembar observasi guru dan lembar observasi siswa melalui penilaian.

  Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung dalam pengumpulan data siswa mengenai aspek di atas secara cermat.

  d. Refleksi (Reflecting) Berdasarkan data yang telah terkumpul peniliti menganalisis, merefleksi dan mengefaluasi tindakan yang telah dilaksanakan. Jika terdapat masalah atau kendala yng muncul dan proses pembelajaran pada siklus sebelumnya, maka dilakukan proses pengkajian ulang dengan memunculkan ide-ide perbaikan, melalui siklus selanjutnya sebagai upaya menyempurnakan tindakan yang telah dilksanakan.

  5. Pengumpulan Data

  a. Metode Tes Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. (Eko Putro Widoyoko, 2009: 45). Menurut (Acep Yoni, 2012: 58) Tes akan digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, baik sebelum dilaksanakan tindakan maupun setelah dilakukan tindakan.

  Metode ini digunakan untuk mengukur peningkatan prestasi atau hasil belajar siswa, yang diberikan sebelum penelitian (pre

  test ) dan setelah siswa mendapatkan tindakan (post test) dalam pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan.

  b. Metode Observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. (Arikunto, 2007: 127). Peneliti menggunakan metode ini untuk mengamati, mendengarkan dan mencatat langsung terhadap pelaksanaan Metode Cooperative Script pada mata pelajaran SKI.

  c. Metode Dokumentasi

  Metode dokumentasi adalah metode mencari data mengenai hal-hal atau variable berupa catatan, transkip, notulen rapat, agenda dan lain-lain. (Sugiono, 2011: 145). Metode dokumentasi Peneliti menggunakan cara ini untuk mencari data mengenai nilai KKM, nilai prestasi belajar SKI, Proses belajar Mengajar (PBM) sebelum tindakan serta untuk mencari data tentang keadaan madrasah yang diteliti.

  6. Instrument Penelitian Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa: a. Soal tes pada setiap siklus.

  b. Lembar observasi siswa terdiri dari keaktifan siswa

  c. Lembar observasi guru terdiri dari penggunaan media dan penerapan metode.

  7. Analisis Data Data yang dianalisa adalah data pengamatan aktivitas siswa, pengamatan aktivitas guru, dan prestasi belajar siswa yang diperoleh selama berlangsungnya penelitian tindakan kelas, yang berupa nilai dari masing-masing pengamatan setelah diberikan tes pada setiap akhir siklus. Sebagaimana bentuk penelitian ini maka teknik analisis data adalah mencari ketuntasan pada setiap siklus.

H. Sistematika Penulisan

  Rangkaian penelitian disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

  1. Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan,halaman motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar lampiran-lampiran, dan daftar tabel.

  2. Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab yaitu:

  BAB I : Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian dan analisis data serta sistematika penulisan.

  BAB II : Menjelaskan tentang kajian pustaka yang meliputi tentang kerangka pemikiran yang meliputi belajar, hasil belajar, penerapan metode pembelajaran Cooperative Script serta mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam materi Bangsa Arab pra Islam.

  BAB III : Pelaksanaan penelitian, yaitu bab yang menguraikan tentang gambaran umum subjek penelitian, pelaksanaan penelitian yang meliputi deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, dan deskripsi pelaksanaan siklus III.

  BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan yaitu bab yang menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan.

  BAB V : Penutup, yaitu bab yang menguraikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.

  3. Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran, surat ijin, dokumentasi, dan daftar riwayat hidup.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar

  1. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara dinamis dan membekas”, (Winkel, 2001: 36).

  Lebih lanjut din yatakan bahwa “belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman” (Wasty Soemanto, 2009: 99). Adapun belajar menurut pengertian secara psikologis, adalah suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan- perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku, (Slameto, 2002: 2).

  Sementara itu, Sardiman dalam pengertian luas mengatakan “belajar dapat diartikan sebagai psiko-fisik menuju keperkembangan pribadi seutuhnya”. Kemudian dalam arti sempit, “belajar dapat diartikan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagai kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya”, (Sardiman, 2001: 20).

  Dari beberapa pengertian belajar menurut para ahli diatas, maka dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk memperoleh suattu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, secara sengaja, disadari dan perubahan tersebut relative menetap serta membawa pengaruh dan manfaat yang positif bagi siswa dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Jadi, seseorang dikatakan berhasil dalam belajar apabila dalam dirinya terjadi perubahan tingkah laku yang relative tetap. Keberhasilan belajar siswa biasanya ditunjukkan dengan nilai ujian dalam bentuk angka atau symbol yang diberikan oleh guru dalam suatu mata pelajaran tertentu. Nilai tersebut merupakan pencerminan hasil usaha kegiatan belajar yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.

  2. Pengertian Hasil Belajar Setiap saat dalam kehidupan manusia selalu mengalami proses pembelajaran. Belajar dilakukan manusia secara formal maupun informal, dimana dalam proses pembelajaran akan di peroleh hasil belajar setelah pembelajaran segi kognitif, afektif, maupun psikomotor. Perubahan- perubahan pada siswa inilah yang dinamakan hasil belajar.

  Menurut Nana (1996) “hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar’. Dengan adanya hasil belajar guru dapat mengetahui kemampuan siswa dan tingkat keberhasilan proses pembelajaran. Djamarah dan Zain (2006: 121) mengemukakan bahwa setiap proses belajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yang dihadapi adalah sampai dimana hasil belajar yang telah dicapai. Proses belajar tidak mungkin dicapai begitu saja, banyak faktor yang mempengaruhi sehingga seorang anak mampu mencapai hasil atau keberhasilan dalam belajar. Pada umumnya hasil atau keberhasilan belajar seorang murid, dalam hal ini siswa kelas X MAN Tengaran sangat dipengaruhi oleh proses belajar yang dilaksanakan oleh anak itu sendiri. Hasil belajar yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran tidak dapat terlepas dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Untuk itu, Syah (2006: 144) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa terdiri dari dua faktor, yaitu faktor yang datangnya dari dalam diri individu siswa (internal factor), dan faktor yang datangnya dari luar diri individusiswa (eksternal factor).

  3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Tinggi atau rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat di golongkan dalam dua bagian yaitu faktor intern dan ekstern. Menurut Slameto, (1991: 56), sebagai berikut:

  a. Faktor Intern adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor-faktor intern ini antara lain : 1) Faktor jasmaniah

  Faktor jasmaniah meliputi :

  a) Kesehatan Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah dan gangguan lainnya.

  b) Cacat Tubuh Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar.

  Siswa yang cacat, belajarnya juga akan terganggu. Jika hal itu terjadi hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus. 2) Faktor Psikologis

  Ada tujuh faktor Psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor itu adalah : a) Intelegensi

  Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai intelegensi yang rendah.

  b) Perhatian Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa maka akan timbulah kebosanan sehingga tidak suka lagi belajar.

  c) Minat Kalau seseorang tidak berminat mempelajari sesuatu, tidak dapat diharapkan akan berhasil dengan baik, sebaliknya bila seseorang berminat untuk mempelajari sesuatu, maka hasilnya akan lebih baik.

  d) Bakat Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap hasil belajar seseorang. Apabila seseorang belajar pada bidang yang sesuai dengan bakatnya, maka kemungkinan keberhasilannya akan lebih besar.

  e) Motif Dalam proses belajar haruslah di perhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan/menunjang belajar.

  f) Kematangan Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap

  (matang) jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan tergantung dari kematangan dalam belajar.

  g) Kesiapan

  Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan maka hasil belajarnya akan lebih baik.

  b. Faktor Ekstern.

  Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu faktor keluarga, sekolah dan masyarakat. 1) Faktor Keluarga

  Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa : a) Cara Orang Tua Mendidik

  Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan anaknya dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajarnya.

  b) Relasi Antara Anggota Keluarga Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih saying, disertai dengan bimbingan orang tua dan bila perlu hukuman untuk mensukseskan belajar anak.

  c) Suasana Rumah Agar anak dapat belajar denganbaik perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram.

  Didalam rumah yang selain anak kerasan / betah tinggal di rumah, anak juga dapat belajar dengan baik.

  d) Keadan Ekonomi Keluarga Anak yang sedang belajar harus terpenuhi kebutuhan pokoknya juga membutuhkan fasilitas belajar.

  Fasilitas belajar dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.

  2) Faktor Sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini adalah:

  a) Metode Mengajar Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menerangkannya tidak jelas, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya.

  b) Kurikulum Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar menyajikan bahan pengajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. c) Relasi Guru dan Siswa Dalam relasi yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga menyukai pelajarannya yang diberikan, sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya.

  d) Relasi siswa dengan siswa Siswa yang mempunyai sifat atau tingkah laku yang kurang menyenangkan temen lain, mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan batin, atau diasingkan oleh kelompok. Akibatnya makin parah masalahnya dan akan mengganggu belajarnya.

  e) Disiplin Sekolah Kedisiplinan sekolah erat hubungannnya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar.

  f) Alat Pelajaran Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula untuk menerima oleh siswa- siswi untuk menerima bahan yang diajarkan.

  g) Waktu Sekolah Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar disekolah. Jika siswa terpaksa masuk sore hari sebenarnya kurang baik. Pada waktu sore hari siswa harisnya beristirahat, tetapi termasuk masuk sekolah, sehingga mereka mendengarkan pelajaran dengan / sambil ngantuk dan sebagainya.

  h) Standar pelajaran di atas ukuran Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Yang penting tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai. i) Keadaan Gedung

  Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik siswa menuntut keadaan gedung harus memadai didalam setiap kelas. j) Metode Belajar

  Cara belajar yang tepat dan efektif akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Demikian juga dalam pembagian waktu untuk belajar. k) Tugas Rumah

  Waktu belajar adalah di sekolah, waktu di rumah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak member tugas yang harus dikerjakan di rumah.

  3) Faktor Masyarakat Masyarakat merupakan faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Faktor masyarakat ini meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, dan teman bergaul.

  a) Kegiatan siswa dalam masyarakat Siswa harus dapat membatasi kegiatannya dalam masyarakat agar belajarnya tidak terganggu.

  b) Mess media Mass media yang baik dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap siswa, dibaliknya mass media yang jelek juga memberikan pengaruh yang jelek pada siswa. Maka perlulah siswa mendapat bimbingan dan kontrol yang bijaksana dari pihak orang tua dan pendidik, baik dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.

  c) Teman bergaul Agar dapat belajar dengan baik, maka perlulah di usahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik.

  4. Faktor penyebab kesulitan belajar Setiap siswa pada prinsipnya tentu berhak memperoleh peluang untuk mencapai kinerja akademik yang memuaskan. Namun dari kenyataan sehari-hari tampak jelas bahwa setiap siswa itu memiliki perbedaan. Sementara itu penyelenggaraan pendidikan di sekolah- sekolah kita pada umumnya hanya ditujukan kepada para siswa yang berkemampuan rata-rata, sehingga siswa yang berkategori di luar rata- rata tidak mendapat kesempatan yang memadai untuk berkembang.

  Dari sinilah kemudian timbul kesulitan belajar, yang juga dialami oleh siswa yang berkemampuan rata-rata disebabkan oleh faktor- faktor tertentu yang menghambat tercapainya kinerja akademik yang sesuai dengan harapan. Faktor yang menghambat belajar adalah sebagai berikut:

  a. Faktor intern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan umum dari dalam diri siswa sendiri. Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan psikofisik siswa yakni: 1) Bersifat kognitif seperti rendahnya kapasitas intelektual atau intelegensi siswa.

  2) Bersifat Afektif seperti labilnya emosi dan sikap. 3) Bersifat psikomotor seperti terganggunya alat-alat indera penglihatan dan pendengaran.

  b. Faktor ekstern siswa, yakni meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa.

  Faktor ini dapat dibagi tiga macam: 1) Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan antara ayah dengan ibu dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.

  2) Lingkungan perkampungan atau masyarakat, contohnya: wilayah perkampungan kumuh dan teman sepermainan yang nakal. 3) Lingkungan sekolah, contohnya: kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk, kondisi guru serta alat-alat belajar yang buruk, (Muhibbin Syah, 2010: 207). untuk mendapatkan jalan keluar dari masalah kesulitan belajar pada siswa ada beberapa langkah yang dilalui yaitu: a. Diagnosis Kesulitan belajar

  Sebelum menetapkan alternatif pemecahan kesulitan belajar siswa, guru sangat dianjurkan untuk terlebih dahulu melakukan identifikasi terhadap fenomena yang menunjukkan kemungkinan adanya kesulitan belajar yang melanda siswa tersebut. Upaya seperti ini disebut diagnosis yang bertujuan untuk menetapkan jenis kesulitan belajar siswa.

  Dalam melakukan diagnosis diperlukan adanya prosedur yang terdiri atas langkah-langkah tertentu yang diorientasikan pada ditemukannya jenis kesulitan belajar atau disebut diagnostik. Banyak langkah diagnostik yang dapat ditempuh guru, antara lain yang cukup terkenal adalah Prosedur Weener dan Senf (1982) sebagai berikut: 1) Melakukan observasi kelas 2) Memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa

  3) Mewawancarai orang tua atau wali siswa 4) Memberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu 5) Memberikan tes kemampuan intelegensi

  b. Analisis Hasil Diagnosis Data dan informasi yang diperoleh guru melalui diagnostik kesulitan belajar tadi perlu dianalisis sedemikian rupa, sehingga jenis kesulitan yang dialami siswa dapat diketahui secara pasti.

  c. Menentukan Kecakapan Bidang Bermasalah Berdasarkan hasil analisis tadi, guru diharapkan dapat menentukan bidang kecakapan tertentu yang dianggap bermasalah dan memerlukan perbaikan. Bidang-bidang kecakapan bermasalah dapat dikategorikan menjadi tiga macam: 1) Bidang kecakapan bermasalah yang dapa ditangani oleh guru sendiri.

  2) Bidang kecakapan bermasalah yang dapat ditangani oleh guru dengan bantuan orang tua.

  3) Bidang kecakapan bermasalah yang tidak dapat ditangani baik oleh guru maupun orang tua.

  5. Indikator Keberhasilan Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya jika sudah mencapai nilai KKM mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yaitu sebesar 75 dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah mencapai KKM mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yaitu sebesar 75.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Elektronika Dasar Dalam Materi Hukum Ohm Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Di Kelas X Smk Muhammadiyah 1 Banda Aceh

0 1 10

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN I Biau Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen

0 1 9

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Rangka Manusia Melalui Metode Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas IV MI Nurul Anwar Jetis Kecamatan Bandungan Tahun Ajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 170

Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Arah Mata Angin Melalui Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas III MIN Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2015/2016. - Test Repository

0 1 116

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Drama Melalui Strategi Pembelajaran Role-Playing Pada Kelas V SDN Windusari 2, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016 - Test Repository

0 1 132

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Alat Pernafasan pada Manusia Melalui Metode Demontrasi pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Pulutan Salatiga Tahun Ajaran 2016/ 2017 - Test Repository

0 0 122

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Organ Tubuh Manusia Dengan Menggunakan Media Torso Pada Siswa Kelas V Semester I MI Darul Falah Tawang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 - Test Repository

0 0 124

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Menulis Karangan Melalui Media Kartu Bergambar Pada Siswa Kelas II MI Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2015/2016 - Test Repository

0 0 134

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Thaharah dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Karanggede Semester Gasal Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

0 2 165

Peningkatan Hasil Belajar Mata pelajaran SKI Materi Bangsa Arab Pra Islam Melalui Metode Cooperative Script Pada Siswa Kelas X Agama Semester I MAN Tengaran Tahun Pelajaran 2017/2018. - Test Repository

0 1 127