KONTRIBUSI KINERJA KOMITE MADRASAH DAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH TERHADAP PENINGKATAN MUTU MADRASAH PADA MI AL-MA’ARIF KEBUMEN DAN ROWOBONI KEC. BANYUBIRU KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

  

KONTRIBUSI KINERJA KOMITE MADRASAH

DAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH

TERHADAP PENINGKATAN MUTU MADRASAH

PADA MI AL- MA’ARIF KEBUMEN DAN ROWOBONI

  

KEC. BANYUBIRU KAB. SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh:

Ziadatul Hasanah

  

12010150032

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

i ii

iii

iv

  

ABSTRAK

  “Kontribusi Kinerja Komite Madrasah dan Kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap Peningkatan Mutu Madrasah pada MI Al- Ma’arif Kebumen dan MI Al-Ma’arif Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2016/2017 ”. Tesis Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Program Pasca Sarjana, Institut Agama Islam Negeri Salatiga, pembimbing Prof. Dr. H. Muh Zuhri, MA.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kinerja komite madrasah dan kepemimpinan kepala madrasah terhadap peningkatan mutu madrasah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, menggunakan observasi, wawancara atau penelaahan dokumen. Data yang disajikan dalam bentuk verbal bukan dalam bentuk angka.

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Kontribusi kinerja komite madrasah terhadap peningkatan mutu sarana prasarana dan SDM di MI Al-

  Ma’arif Kebumen dalam kategori baik. Dibuktikan bahwa adanya kesesuaian antara kompetensi dengan bidang tugas yang diemban. Sedangkan Kontribusi kinerja komite madrasah terhadap peningkatan mutu sarana prasarana dan SDM di MI Al-

  Ma’arif Rowoboni dalam kategori cukup. Dibuktikan bahwa adanya ketidaksesuaian antara kompetensi dengan bidang tugas yang diemban. Kontribusi kepemimpinan kepala madrasah terhadap peningkatan mutu sarana prasarana dan SDM di MI Al-

  Ma’arif Kebumen dalam kategori baik. Dibuktikan bahwa adanya ketidaksesuaian antara kompetensi dengan bidang tugas. Sedangkan Kontribusi kepemimpinan kepala madrasah terhadap peningkatan mutu sarana prasarana dan SDM di MI Al- Ma’arif Rowoboni dalam kategori cukup. Dibuktikan bahwa adanya ketidaksesuaian antara kompetensi dengan bidang tugas yang diemban.

  

v

  

ABSTRACT

  "Contributions Performance and Leadership Committee Madrasah Principals of the Quality Improvement at the Madrasah Al-Maarif Kebumen Mi and Mi Al-Maarif Rowoboni Banyubiru District of Semarang District school year 2016/2017". Thesis Studies Islamic Religious Education (PAI), Graduate Program, State Islamic University in Salatiga, supervisor Prof. Dr. H. Muh Zuhri, MA.

  This study aims to determine the contribution of performance school committee and the leadership of headmaster to improving the quality of madrasah. This study uses a qualitative method, using observation, interview or review documents. The data presented in the form of verbal rather than in the form of numbers.

  Contributions performance school committee to improve the quality of infrastructure and human resources in MI Al-Ma'arif Kebumen in both categories. Proved that the compatibility between the competence to field duties. While the school committee's performance Contributions to improving the quality of infrastructure and human resources in MI Al-Ma'arif Rowoboni in the category enough. Proved that the discrepancy between competence with field duties.

  Headmaster leadership contribution towards improving the quality of infrastructure and human resources in MI Al-Ma'arif Kebumen in enough categories. Proved that the discrepancy between the competence to field duty. While the leadership of headmaster Contributions towards improving the quality of infrastructure and human resources in MI Al-Ma'arif Rowoboni in the category enough. Proved that the discrepancy between competence with field duties.

  

vi

  

vii

PRAKATA

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah Swt. yang telah memberi rahmat, taufik dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis sebagai salah satu pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan Islam. Sholawat serta salam semoga tercurahkan atas tauladan umat akhir zaman, Nabi Muhammad Saw. Penulis menyadari dalam proses penulisan tesis ini tidak lepas dari berbagai hambatan, namun berkat bimbingan, bantuan berbagai pihak, serta ridha dari Allah Swt, penulisan tesis ini dapat selesai dengan baik.

  Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat :

  1. Dr. Rahmat Hariyadi selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Direktur Program Pascasarjana IAIN Salatiga.

  3. Prof. Dr. H. Muh Zuhri, MA yang telah memberikan bimbingan dalam menyelesaikan tesis ini.

  4. Guru Besar dan Dosen beserta Staff Pascasarjana IAIN Salatiga.

  5. Rozikin, S. Ag selaku Kepala MI Al- Ma’arif Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.

  6. Arifudin Hirawan, S. Pd. I. Selaku Kepala MI Al- Ma’arif Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.

  7. Rekan-rekan guru di MI Al- Ma’arif Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.

  8. Rekan-rekan guru di MI Al- Ma’arif Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.

  9. Ayah, Ibu dan Suamiku tercinta, keluarga, serta anakku atas doa restu dan motivasinya Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam tesis ini, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan tesis ini.

  Banyubiru, 21 Maret 2017 Ziadatul Hasanah

  

viii

DAFTAR ISI

  

ix

  HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..i HALAMAN PENGESAHAN

  ……………………………………………………ii HALAMAN………………………………………………………………………iii ABSTRAK ……………………………………………………………………….iv PRAKATA ……………………………………………………………………….vii DAFTAR ISI………………………………………………………………………ix

  BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………….1

  A.Latar Belakang Masalah …………………………………………………1

  B. Rumusan Masalah……………………………………………………….2

  C. Signifikansi Penelitian…………………………………………………... 3

  D. Kajian Pustaka …………………………………………………………...4

  E. Metode Penelitian ………………………………………………………. 10

  F. Sistematika Penulisan…………………………………………………… 12

  BAB II PROFIL MADRASAH ……………………………………………………...13

  A.Madrasah Ibtidaiyah Al- Ma’arif Kebumen………………………………..13

  B. Madrasah Ibtidaiyah Al- Ma’arif Rowoboni……………………………... 14

  BAB

  III KONTRIBUSI KINERJA KOMITE MADRASAH DALAM PENINGKATAN MUTU SARANA PRASARANA DAN SDM

  A. Peningkatan Mutu Sarana dan Prasarana……….................................... 16

  B. Peningkatan Mutu SDM………………………….................................. 18

  BAB IV KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM PENINGKATAN MUTU SARANA PRASARANA DAN SDM A. Peningkatan Mutu Sarana dan Prasarana……….................................... 25 B. Peningkatan Mutu SDM………………………….................................. 29 BAB V PENUTUP..................................................................................................... 39 A.Simpulan..................................................................................................... 39 B. Saran........................................................................................................... 40 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIOGRAFI PENULIS

  

x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana mendasar upaya manusia untuk memperoleh

  kelangsungan hidupnya, dan secara instrumental pendidikan merupakan satu infrastruktur untuk pengembangan sumber daya manusia dan pelestarian budaya

  1

  dalam proses alih generasi secara berkesinambungan. Sebagai pendidik diharapkan mampu menjadikan peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan.

  Dalam keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 044/U/2002 tanggal 2 april 2002 komite sekolah merupakan badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik pada pendidikan pra sekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah. Akan tetapi tidak semua komite madrasah mampu memimpin sesuai dengan keputusan menteri tersebut.

  Kepala madrasah merupakan yang diselenggarakan proses belajar-mengajar . Dalam perspektif behaviorisme pembelajaran diartikan sebagai proses pembentukan hubungan antara rangsangan (stimulus) dan balas (respons). Hasil pembelajaran

  2

  yang diharapkan adalah perubahan perilaku berupa kebiasaan. Pada

  1 2 Mohammad Surya, Bunga Rampai Guru dan Pendidikan, Jakarta: Balai Pustaka, 2004, 139.

  Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori & Aplikasi Paikem, Yogyakarta: Pustaka kenyataannya, masih terdapat kecenderungan kepala sekolah/madrasah yang menguasai beberapa kompetensi saja.

  Madrasah dikatakan bermutu apabila proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan lancar sehingga hasil pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan. Akan tetapi jika mutu madrasah rendah maka akan memberikan akibat langsung pada rendahnya mutu peserta didik, karena proses untuk melahirkan peserta didik hanya dapat melalui jalur pendidikan dan proses pembelajaran yang bermutu pula.

  Kinerja komite dan kepala madrasah yang optimal akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan. Namun berdasarkan hasil pengamatan di MI Al-

  Ma’arif Kebumen dan Rowoboni Kecamatan Banyubiru, penulis menemukan bahwasanya kinerja antara komite madrasah dan kepala madrasah kurang optimal sehingga menghambat dalam meningkatkan mutu madrasah.

B. Rumusan Masalah

  Mutu yang dikaji dalam penelitian ini hanya mencakup:

  1. Bagaimanakah kontribusi kinerja komite madrasah terhadap peningkatan mutu sarana prasarana dan SDM di MI Al- Ma’arif Kebumen dan Rowoboni

  Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017?

  2. Bagaimanakah kontribusi kepemimpinan kepala madrasah terhadap peningkatan mutu sarana prasarana dan SDM di MI Al- Ma’arif Kebumen dan Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

  2016/2017?

C. Signifikansi Penelitian

  1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui kontribusi kinerja komite madrasah terhadap peningkatan mutu sarana prasarana dan SDM di MI Al-

  Ma’arif Kebumen dan Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  b. Untuk mengetahui kontribusi kepemimpinan kepala madrasah terhadap peningkatan mutu sarana prasarana dan SDM di MI Al- Ma’arif

  Kebumen dan Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

  a. Manfaat teoretik Dari segi teoretik, penelitian ini memberikan informasi tentang kontribusi kinerja komite madrasah dan kepemimpinan kepala madrasah terhadap peningkatan mutu sarana prasarana dan SDM di Madrasah.

  b. Manfaat praktis Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:

  a) Sebagai masukan bagi kepala madrasah dalam mengambil kebijakan sebagai upaya meningkatkan mutu sarana prasarana dan SDM di madrasah. b) Diharapkan bermanfaat bagi komite madrasah dalam memberikan partisipasi secara optimal sebagai bentuk tanggung jawab terhadap peningkatan mutu sarana prasarana dan SDM di madrasah.

  c) Digunakan oleh pemerintah untuk analisis kebutuhan madrasah sesuai dengan anggaran dan kemampuan yang ada, serta untuk pengambilan kebijakan dibidang pendidikan.

D. Kajian Pustaka

  1. Penelitian Terdahulu Karman Ojo memaparkan bahwa (1) kinerja komite sekolah berkorelasi dengan r sebesar 0,53% dan memberikan kontribusi dengan nilai koefisien determinasi sebesar 28,10% (2) kepemimpinan kepala sekolah berkorelasi dengan r sebesar 0,626, dan nilai koefisien determinasi sebesar 39,20%, (3) kinerja komite sekolah dan kepemimpinan kepala sekolah memiliki korelasi sebesar 0,676. model regresi dapat digunakan untuk memprediksi perubahan

  3 variabel Y dengan persamaan Y = 4,550 + 0,051 x 1 + 0,395 x 2.

  Abdul Ghani Abdullah menunjukkan bahwa beberapa faktor peranan kepemimpinan kepala sekolah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatkan kualitas sekolah dan peningkatan profesionalisme para guru. Peningkatan maksimum kualitas sekolah dapat tercapai apabila sekolah dapat memberi penekanan yang lebih terhadap aspek kolaborasi di 3 kalangan guru, perlatihan dalam pelayanan, dan pemantauan yang kontinu

  , “Kontribusi Kinerja Komite Sekolah Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Karman Ojo

Terhadap Peningkatan Mutu Pembelajaran Di Sekolah :Studi Deskriptif Pada Sekolah Dasar terhadap ruang kelas, dan sebaliknya mengurangkan penekanan terhadap

  4 tindakan inkuri secara individu.

  Jammalullail Abdul Wahab menunjukkan hubungan yang signifikan antara tingkat kepemimpinan transformasional dan guru bekerja komitmen.

  Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa para pemimpin harus selalu memastikan tinggi kepemimpinan kinerja memiliki hubungan yang

  5 signifikan dengan kepuasan dan sekolah staf staf komitmen.

  Saniyyatus Sa’diyyah menunjukkan bahwa Kontrol terhadap perencanaan program sekolah dilaksanaan secara langsung dengan mengikutu rapat tahunan yaitu tahun ajaran baru, namun pada saat pelaksanaan program konite madrasah hanya mengawasi dan menilai 6 . melalui laporan secara tertulis

  Sri wardiah menunjukkan bahwa strategi komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan melalui beberapa kegiatan diantaranya: Rapat rutin dengan warga sekolah pada setiap akhir semester, bersama-sama sekolah membuat rumusan visi dan misi sekolah, menyusun RKAS dan RAPBS serta mengembangkan potensi kearah yang lebih baik. Kendala komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan adalah kurangnya 4 komunikasi antara sekolah dengan komite sekolah karena kurangnya waktu

  Abdul Ghani Abdullah, “Headmaster’s Managerial Roles Under Schoolbased Management ”, Educationist, and School Improvement: A Study In Urban Secondary Schools Of Bangladesh Volume 2, Number 2 (Juli 2008), 63. 5 Jammalullail Abdul Wahab, “Headmasters’ Transformational Leadership And Their

Relationship With Teachers’ Job Satisfaction And Teachers’ Commitments”, International

  Education Studies, Volume 7, Number 13 (Juli 2014), 1913-1939. 6 Saniyyatus Sa’diyyah, “The Role Analysis Committee Madrasah as a Board of Supervisors in

Improving The Quality of Education Management in Mi Al Barokah ”, Tesis, Universitas islam yang dimiliki oleh komite sekolah, sehingga program komite sekolah

  7 menjadi kurang efektif.

  Ravik Karsidi menghasilkan tiga temuan: sebagian besar partisipasi orang tua hanya dalam bentuk pemenuhan aspek material, seperti uang sekolah dan buku; sebagian besar orangtua memiliki pemahaman yang salah bahwa sekolahlah yang harus bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pendidikan anak; orang tua yang sibuk cenderung tidak perduli terhadap perkembangan proses belajar anak-anaknya. Untuk menciptakan modal sosial bagi anak-anaknya, orang tua perlu lebih aktif dalam proses belajar anak-anak, bekerjasama dengan pengelola sekolah, dan aktif dalam

  8 perencanaan kegiatan sosial.

  Dari penelitian yang ada, kebanyakan mengungkap kinerja komite sekolah dan kepemimpinan kepala sekolah hanya pada satu lembaga, dalam hal ini penulis memilih beberapa lokasi untuk komparatif.

  2. Kerangka Teori Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang menjadi fokus penelitian diantaranya: a. Kinerja Komite Madrasah

  Komite madrasah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan

  7 , “Strategi Komite Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di SD Negeri 1 Sri Wardiah

  ”, Jurnal Administrasi Pendidikan, Volume 3, Nomor 2 (Mei 2015), 12-21. Lhoknga 8 Ravik Karsidi, “Parent Involvement on School Committees as Social Capital to Improve

  efisiensi pengelolaan pendidikan disatuan pendidikan madrasah, baik

  9 pada pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar dan menengah.

  Berdasarkan pasal 56 ayat (1) UUSPN No. 20/2003 menegaskan bahwa masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan melalui dewan pendidikan dan komite sekolah/madrasah. Berkaitan dengan komite sekolah UUSPN No. 20/2003 pasal 56 ayat (3) menyatakan bahwa komite sekolah/madrasah, sebagai lembaga mandiri, dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan. Oleh karena itu sebagai komite madrasah harus mampu menguasai kompetensi-kompetensi dalam meningkatkan mutu madrasah.

  b. Kepemimpinan Kepala Madrasah Dilihat dari fungsi kepala sekolah sebagai manajer atau pemimpin sekolah, maka salah satu fungsi yang harus dilakukan adalah sebagai pengambil keputusan. Dalam kaitannya dengan fungsi tersebut, kepala sekolah memiliki pandangan tertentu dalam memberi kesempatan kepada

  10 masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

  9 Khaeruddin dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Konsep dan Implementasinya di Madrasah, Jogjakarta: Nuansa Aksara, 2007, 248-249. 10 Rodliyah, Partisipasi Masyarakat Dalam Pengambilan Keputusan dan perencanaan di

  Dalam Permendiknas No. 13 tahun 2007 dinyatakan bahwa kepala sekolah/madrasah diharapkan memiliki kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervise, dan sosial.

  The headmaster is the keystone in the arch of school administration; he is the hub of the educational effort. The headmaster is a group leader who knows how to involve people, how to arrange conditions and initiate processes that will bring out the best in each

  11 participant.

  Berdasarkan teori di atas maka sebagai kepala sekolah selain menjadi pimpinan, dia juga menjadi guru yang mampu mencerdaskan peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Dengan demikian madrasah akan meluluskan peserta didik yang berkualitas dan dapat meningkatkan mutu madrasah.

  c. Mutu Madrasah

  Quality of education was measured through: (1) level of student achievement, comparing three regions in the country and to some extent using international benchmarks, as well as the identification of variables that are linked to achievement; (2) students’ views of their schooling experience; and (3) the extent to which madrasahs meet the draft Minimum Service Standards being developed by the Ministry of National Education (MoNE), based on the Board for National Education

  12 Standards (Badan Standar Nasional Pendidikan; BSNP).

  Alia and Qawmi Madrasahs are both managed by committees. The main duties of the committees are to approve annual budgets, appoint teachers, and to create a convenient atmosphere for study. Often a Madrasah founder heads the committee in the beginning, until the Madrasah has become more stable and institutionalized. The committees are usually comprised of renowned community members and religious 11 figures. In Alia Madrasahs, the committees include government

  S.K Kochhar, “School Administration and management”, Revised and Enlarged edition (ed.), New Delhi: Sterling Publisher Put Ltd, 2011: 14.2. 12 Mohammad Ali, “ Quality of education in Madrasah : main study Australian: Marbawi ,

  ,

  representatives. These officials usually ensure that government

  13

regulations are followed, particularly when hiring new teachers.

  Mutu pendidikan dapat dilihat dalam dua hal, yakni mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikan. Proses pendidikan yang bermutu terjadi apabila seluruh komponen pendidikan terlibat dalam proses pendidikan itu sendiri. Faktor-faktor dalam proses pendidikan adalah berbagai input, seperti bahan ajar, sarana sekolah, dukungan administrasi dan lain sebagainya. Sedangkan mutu pendidikan dalam konteks hasil pendidikan mengacu pada prestasi yang dicapai oleh sekolah pada tiap

  14 kurun waktu tertentu.

  Madrasah yang bermutu adalah madrasah yang dapat memenuhi standar nasional pendidikan seperti memenuhi standar isi, menyelenggarakan proses pembelajaran dengan tepat, memenuhi standar kompetensi lulusan, memenuhi standar pendidik dan tenaga pendidikan, memiliki sarana dan prasarana yang standar, menerapkan standar pengelolaan dengan MBM, memenuhi standar pembiayaan dan

  15

  memenuhi standar penilaian pendidikan. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 24 Tahun 2007 standar Sarana dan Prasaran untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) sekurang-kurangnya memiliki ruang kelas, ruang perpustakaan, laboratorium IPA, ruang

  13 Amr Abdalla Bangladesh Educational Assessment Pre-Primary And Primary Madrasah , “ Education In Bangladesh”, Bangladesh: BEPS Activity, 2004: 21. 14 Manajemen Supervisi …. 12. 15 Donni Juni Priansa, Khaeruddin dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Konsep dan Implementasinya di pimpinan, ruang guru, tempat beribadah, ruang UKS, jamban, gudang, ruang sirkulasi, dan tempat bermain/berolahraga.

E. Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

  Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif berdasarkan studi lapangan

  (field research) dengan pendekatan deskriptif naturalistik. Penelitian ini

  termasuk penelitian lapangan (Field Research), yaitu research yang

  16

  dilakukan dikancah atau medan terjadinya gejala-gejala. Maka jenis data yang dibutuhkan dan yang digunakan adalah jenis data lapangan yang disajikan secara deskriptif. Sumber datanya ialah situasi wajar, peneliti mengumpulkan data berdasarkan observasi situasi wajar, sebagaimana adanya. Peneliti adalah instrument kunci yang mengadakan pengamatan dan

  17 wawancara sendiri.

2. Sumber Data

  Sumber data dalam penelitian ini meliputi: 1) Data Primer

  Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari komite madrasah dan kepala madrasah di MI Al- Ma’arif Kebumen dan Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.

  2) Data Sekunder 16 17 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, jilid 1, Yogyakarta: Andi Offset, 2000, 9.

  S ugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

  Data sekunder dalam penelitian diperoleh dari guru dan karyawan MI Al- Ma’arif Kebumen dan Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.

3. Teknik Pengumpulan Data

  Peneliti mengambil data kualitatif melalui beberapa tahap yang meliputi:

  a. Observasi Observasi partisipan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan

  18

  pedoman sebagai instrumen pengamatan. Peneliti terlibat langsung, sehinggga observasi partisipan digunakan untuk mencari data-data tentang kontribusi kinerja komite madrasah dan kepemimpinan kepala madrasah terhadap peningkatan mutu madrasah di MI Al-

  Ma’arif Kebumen dan Rowoboni.

  b. Wawancara Wawancara dilakukan secara open-ended, tak berstruktur, sehingga

  19

  lebih fleksibel. Daftar yang dimintai wawancara adalah komite madrasah, kepala madrasah dan guru sebagai supervisor untuk mengetahui tentang kontribusi kinerja komite madrasah dan kepemimpinan kepala madrasah terhadap peningkatan mutu madrasah.

  c. Dokumentasi Dokumentasi ini berupa arsip-arsip tentang profil MI Al-

  Ma’arif 18 Kebumen dan Rowoboni kecamatan Banyubiru.

  Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), Jakarta: Rineka Cipta, 2002, 129. 19

4. Metode Analisis Data

  Analisis dilakukan dengan cara menghubungkan data sehingga akan diketahui adanya relasi kausalitas (hubungan sebab akibat), korelasi

  (hubungan saling mempengaruhi) dan relasi linear (adanya pengaruh data yang satu terhadap data yang lainnya). Pola pikir yang digunakan dalam

  analisis ini adalah pola induksi, yaitu proses berpikir yang diawali dengan pengamatan yang khusus untuk kemudian diambil kesimpulan yang bersifat

  20 umum.

F. Sistematika Penulisan

  Tesis ini disusun dalam lima bab diantaranya: Bab I pendahuluan, yang terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kajian pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II profil Madrasah, MI Al-

  Ma’arif Kebumen dan Rowoboni. Bab III analisis kinerja komite madrasah terhadap peningkatan mutu madrasah, MI Al- Ma’arif

  Kebumen dan Rowoboni. Bab IV analisis kepemimpinan kepala madrasah terhadap peningkatan mutu madrasah, MI Al- Ma’arif Kebumen dan Rowoboni.

  Bab V penutup, yang berupa kesimpulan dan saran.

  20

BAB II PROFIL MADRASAH A. Madrasah Ibtidaiyah Al-Ma’arif Kebumen Madrasah Ibtidaiyah Al- Ma’arif Kebumen didirikan pada tahun 1956. Madrasah ini secara geografis terletak di Desa Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah Kode Pos 50664. Madrasah Ibtidaiyah Al- Ma’arif Kebumen dibangun dengan menggunakan dana swadaya masyarakat. Gedung Madrasah Ibtidaiyah Al- Ma’arif Kebumen didirikan di atas

  21

  tanah wakaf dengan NSS 111233220080. Saat ini Madrasah Ibtidaiyah Al-

  Ma’arif Kebumen telah terakreditasi B sejak tahun 2009. Jumlah siswa Madrasah Ibtidaiyah Al-

  Ma’arif Kebumen pada tahun ajaran 2016/2017 berjumlah 318 siswa, sedangkan jumlah guru dan karyawan di Madrasah Ibtidaiyah Al-

  Ma’arif Kebumen berjumlah 15 guru dengan status 3 PNS dan 10 Wiyata serta 2 karyawan. Sehingga keadaan SDM di MI Al- Ma’arif Kebumen sudah dalam kategori baik.

  Jumlah siswa di Madrasah Ibtidaiyah Al- Ma’arif mengalami peningkatan yaitu dari 299 siswa pada tahun ajaran 2015/2016 menjadi

  318 siswa pada tahun ajaran 2016/2017. Sarana prasarana Madrasah Ibtidaiyah Al- Ma’arif Kebumen dalam kategori bagus buktinya telah 21 memiliki fasilitas sarana/prasarana pendidikan: 10 Ruang kelas, masing-

  Ma’arif Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Rozikin, Profil MI Al-

Provinsi Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017, Banyubiru: UPTD Pendidikan Kecamatan masing berukuran 7 x 8 m, 1 ruang Guru jadi satu dengan ruang kepala madrasah, 1 Ruang UKS, 1 Ruang Perpustakaan, 1 Mushola, 1 Ruang Gudang, 4 WC Siswa, 1 WC Guru, serta halaman sekolah yang dimanfaatkan sebagai tempat upacara dan lapangan olahraga.

  Visi Madrasah Ibtidaiyah Al- Ma’arif Kebumen adalah Terwujudnya pendidikan yang berkwalitas dan bermanfaat bagi masyarakat didunia dan akherat, sedangkan misi Madrasah Ibtidaiyah Al- Ma’arif Kebumen adalah sebagai berikut:

1) Melaksanakan pendidikan melalui pembinaan aqidah Islamiyah yang berakhlakul karimah ‘ala ahlussunah waljamaah.

  2) Pelayanan dan pengabdian yang sungguh dengan menejemen yang baik dan tertata.

  3) Mengusahakan tenaga pendidik yang dapat menjadi suri tauladan dan sumberdaya yang tinggi 4) Melaksanakan kegiatan pendidikan yang dapat menciptakan anak didik yang kreatif, aktif, cerdas trampil dan soleh.

  5) Menjalin hubungan dan kerja sama yang harmonis dengan masyarakat kerja.

B. Madrasah Ibtidaiyah Al-Ma’arif Rowoboni

  Madrasah Ibtidaiyah Al Ma’arif Rowoboni terletak di Jl.Teratai Indah no. 03 Dusun Rowoganjar Desa Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang 50664. Yayasan Penyelenggara di Madrasah Ibtidaiyah Al Ma’arif Rowoboni adalah Yayasan Pendidikan Ma’arif NU dengan NSM 111233220081 dan terakreditasi B. Gedung madrasah

  2

  didirikan pada tahun 1957 dengan status tanah wakaf seluas 950 m

  22

  sehingga status bangunannya adalah milik madrasah. Jumlah ruang kelas terdiri dari 6 Ruang dan jumlah rombongan belajar terdiri dari 6 rombongan belajar (kelas I s/d VI).

  Jumlah siswa Madrasah Ibtidaiyah Al-Maárif Rowoboni pada tahun ajaran 2016/2017 berjumlah 84 siswa yang terdiri dari 19 siswa kelas I, 12 siswa kelas II, 11 siswa kelas III, 13 siswa kelas IV, 15 siswa kelas V dan 14 siswa kelas VI. Sedangkan Jumlah guru keseluruhan ada 6 orang terdiri dari 1 guru PNS dan 5 guru tetap.

  Madrasah Ibtidaiyah Al- Ma’arif Rowoboni memiliki fasilitas sarana/prasarana pendidikan: 6 Ruang kelas, masing-masing berukuran 7 x 8 m, 1 ruang Guru, satu ruang kepala madrasah, 2 WC Siswa, serta halaman sekolah yang dimanfaatkan sebagai tempat upacara dan lapangan olahraga.

  Visi Madrasah Ibtidaiyah Al- Ma’arif Rowoboni adalah terwujudnya madrasah yang handal dan islami, sedangkan misi Madrasah Ibtidaiyah Al-

  Ma’arif Rowoboni adalah menyiapkan siswa yang memiliki aqidah salimah, akhlak karimah, akal yang cerdas, ilmu yang luas, serta 22 amal shalih dan menjadikan madrasah sebagai rujukan dan tujuan belajar

  Ma’arif Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten Arifudin Hirawan, Profil MI Al-

Semarang Provinsi Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017, Banyubiru: UPTD Pendidikan

Kecamatan Banyubiru,2017, 1-2.

BAB III KONTRIBUSI KINERJA KOMITE MADRASAH DALAM PENINGKATAN MUTU SARANA PRASARANA DAN SDM A. Peningkatan Mutu Sarana dan Prasarana Penelitian ini dilakukan penulis pada pertengahan semester genap,

  yang menjadi responden di MI Al- Ma’arif Kebumen adalah ketua komite madrasah (Khadziq Faisol) dan para anggota komite madrasah (Muhammad Adib, Sobirin, Thoha, Asnawi, Mahbud, Nur Sururiyah, Khamim, dan Achmad Bindari). Sedangkan yang menjadi responden di MI Al- dan

  Ma’arif Rowoboni adalah ketua komite madrasah (Solikin) para anggotanya.

  Komite madrasah harus memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing dengan tujuan supaya dapat diperdayakan dalam rangka meningkatkan kualitas madrasah baik berupa peningkatan infrastruktur maupun pembangunan sarana prasana. Komite MI Al-

  Ma’arif Kebumen dalam memperbaiki sarana prasarana mencarikan dana penyelenggaraan pendidikan dengan mencari trobosan yaitu mencari dana dari masyarakat yang peduli pendidikan, dari dunia usaha dan industri.

  Komite madrasah di MI Al- Ma’arif Kebumen dalam meningkatkan mutu sarana dan prasarana dengan mengoptimalkan empat peran komite madrasah,yakni:

  1. Komite madrasah bertindak sebagai pemberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di MI Al- Ma’arif Kebumen.

  2. Komite madrasah sebagai pendukung baik yang berwujud pemikiran maupun tenaga dalam meningkatkan mutu madrasah.

  3. Pengontrol dalam rangka mengontrol dari setiap kegiatan atau program terencana yang dilaksanakan di MI Al- Ma’arif Kebumen.

  4. Mediator antara lembaga madrasah dengan masyarakat atau wali murid dalam penyelenggaraan peningkatan mutu madrasah.

  23 Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan komite

  madrasah di MI Al- Ma’arif Rowoboni bahwa komite madrasah sifatnya mendukung dan memberikan tanggapan yang positif terhadap upaya- upaya yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu sarana prasarana. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak Solikin:

  Kepala sekolah sangat terbuka dengan saya, setiap ada program baru yang mau diterapkan disekolah selalu musyawarah dengan saya. Disini saya memberikan respon yang baik dan memberikan masukan-masukan untuk program baru yang mau diterapkan.

  24 Komite madrasah MI Al- Ma’arif Rowoboni datang ke madrasah

  kalau di undang oleh madrasah/kalau ada urusan permasalahan yag mendesak. Komite madrasah di MI Al- Ma’arif Rowoboni adalah lembaga yang sudah lama berdiri tetapi lembaga ini belum memiliki program kerja secara tertulis. Namun komite madrasah MI Al-

  Ma’arif Rowoboni sudah mulai terlihat dalam program-program di madrasah khususnya mengenai 23 Wawancara dengan Khadziq Faisol ketua komite Madrasah, pada tanggal 3 Maret 2017. 24 sarana dan prasarana. Komite madrasah bersama dengan warga madrasah mengadakan sosialisasi kebutuhan sarana dan prasarana kepada wali siswa mengenai pembangunan fisik berupa bangunan madrasah yang mulai mengalami rusak ringan. Dengan diadakannya sosialisasi tersebut terdapat beberapa wali siswa yang menyumbangkan dana dan tenaga dalam pembenahan madrasah.

  Dalam menjalankan tugasnya komite madrasah mendapatkan dukungan dari kalangan masyarakat sekitar MI Al- Ma’arif Rowoboni.

  Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak Syaifudin: Dukungan dari masyarakat di Rowoboni ini sangat luar biasa, sebagai contoh ketika mengadakan pembenahan bangunan madrasah. Masyarakat disekitar membantu pembangunan baik dari

  25 segi material maupun non material.

  Dukungan tersebut terjadi ketika bangunan MI Al- Ma’arif Rowoboni mengalami rusak berat. Komite madrasah mengadakan sosialiasi dengan masyarakat dan warga MI Al-

  Ma’arif Rowoboni. Hasil sosialisasi ini menjadikan masyarakat merasa prehatin dan antusias dalam memperbaiki gedung madrasah.

B. Peningkatan Mutu SDM

  Berdasarkan penggalian dokumen data kepengurusan di MI Al- Ma’arif Kebumen, pengurus komite madrasah berjumlah sembilan yang terdiri dari Khadziq Faisol, S.Sos (tokoh masyarakat) sebagai ketua, 25 Muhammad Adib (dewan guru) sebagai sekretaris I, Sobirin (tokoh masyarakat) sebagai sekretaris II, Thoha (tokoh pendidikan) sebagai pengendalian kualitas layanan madrasah, Asnawi (tokoh agama) sebagai bidang sarpras madrasah, Mahbud (tokoh masyarakat) sebagai bendahara I, Nur Sururiyah (dewan guru) sebagai bendahara II, Khamim (wali murid) sebagai bidang kerjasama informasi madrasah, dan Achmad Bindari, S.Ag

  26 (dewan guru) sebagai bidang usaha madrasah.

  Dari data kepengurusan komite MI Al- Ma’arif Kebumen menunjukkan bahwa pembentukan komite madrasah sudah memenuhi syarat karena komite madrasah sudah mewakili dari perwakilan orang tua murid, anggota masyarakat yang memiliki perhatian terhadap pendidikan, tokoh masyarakat, perwakilan dari dewan guru, dan perwakilan alumni.

  Dalam meningkatan mutu SDM MI Al- Ma’arif Kebumen, Komite madrasah selalu berkoordinasi dengan kepala madrasah dan dewan guru.

  Dengan bukti setiap 3 bulan sekali diadakan pertemuan bersama kepala madrasah dan dewan guru untuk membahas perencanan kegiatan madrasah dengan melihat prioritas kegiatan yang bisa meningkatkan mutu

  27

  madrasah. Setiap ada permasalahan dipecahkan dengan musyawarah bersama semua warga madrasah. Sedangkan dalam melaksanakan program madrasah dilakukan dengan merencanakan program dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

  26 27 Wawancara dengan Achmad Bindari, pada tanggal 04 April 2017.

  Hubungan kerja antara komite dengan warga madrasah dalam kategori optimal. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil wawancara dengan Moh Son’ani yang menyatakan:

  Kami selaku komite madrasah mengikuti dan memikirkan program kerja di madrasah. Sebagai contoh kami ikut rapat penyusunan kurikulum KTSP, bimbingan penyusunan silabus dan KKM, dan

  28 kegiatan kebersihan lingkungan setiap hari jumat.

  Setiap proses kerja akan berhasil jika dipengaruhi faktor-faktor pendukung. Tetapi proses kerja tersebut bisa juga kurang berhasil secara efektif dan efisien, atau bahkan tidak berhasil sama sekali jika faktor penghambat lebih besar daripada faktor pendukung. Demikian halnya komite madrasah di MI Al-

  Ma’arif Kebumen dalam menjalankan program kerjanya terdapat bebagai faktor pendukung dan faktor penghambat.

  Faktor pendukung dalam menjalankan program kerja komite madrasah adalah besarnya dukungan dari wali murid, dewan guru dan kepala madrasah di MI Al- Ma’arif Kebumen. Besarnya dukungan ini memperlancar setiap kegiatan-kegiatan dalam meningkatkan mutu madrasah di MI Al-

  Ma’arif Kebumen. Karena tanpa dukungan baik berupa pemikiran, tenaga maupun dana dari berbagai pihak, mustahil kegiatan- kegiatan komite madrasah dapat berjalan sesuai dengan rencana.

  Adapun faktor penghambat dalam menjalankan program kerja komite madrasah adalah kesibukan pribadi dari masing-masing pengurus komite madrasah cukup menghambat proses kerja komite madrasah. 28 Kesibukan ini berimbas kepada pertemuan rutin atau dalam mensosialisasikan program kerja selanjutnya. Kehadiran pengurus komite madrasah dalam rapat sifatnya sangat penting, karena rapatt tersebut membahas tentang program kerja yang akan dilaksanakan maupun yang telah terlaksana. Jika yang bersangkutan tidak hadir, maka akan menghambat jalannya kegiatan yang akan dilaksanakan. Disamping itu, masih adanya pengurus komite madrasah yang tidak melaksanakan tugasnya. Hal ini jelas menghambat organisasi dalam melaksanakan program kerjanya. Akibatnya tanggung jawab yang seharusnya dipikul, akan membebani pengurus yang lain, yang seharusnya tidak memikul tanggung jawab tersebut. Padahal setiap pengurus komite madrasah sudah mempunyai tanggung jawab masing-masing. Jika sudah demikian, maka program kerja bisa saja tidak berjalan.

  Faktor pendukung komite madrasah dalam meningkatkan mutu SDM di MI Al-

  Ma’arif Kebumen harus terus diberdayakan dengan menjalin hubungan yang harmonis terhadap stakeholder pendidikan khususnya wali murid. Kemudian faktor penghambat yang ada dapat diminimalisir, dengan melakukan pembinaan terhadap komite madrasah dalam hal wawasan keorganisasian komite madrasah dan wawasan dalam bidang pendidikan. Baik mengikuti seminar-seminar pendidikan ataupun mengadakan pelatihan-pelatihan keorganisasian.

  Kepengurusan komite madrasah di MI Al- Ma’arif Rowoboni pada periode 2015-2020 adalah Kepala Desa Rowoboni sebagai pelindung, KH.

  Nur Hadi, Musta’in Bilah dan H. Zaenal Abidin (tokoh masyarakat) sebagai penasehat, Sholikin (tokoh masyarakat) sebagai ketua, Sanadi dan Sri Tamalikah (tokoh masyarakat) sebagai sekretaris, Saefodin dan Hj.

  Muflikhah (tokoh agama) sebagai bendahara, Sugito dan Meta Rosida (tokoh masyarakat) sebagai seksi pendidikan, Yusri dan Mulyadi (wali siswa) sebagai seksi humas, Ma’ruf Daldiri dan Sukamto (wali siswa) sebagai seksi pengawas pendidikan dan Sarwono, Mawardi, Bandiyah, dan

  29 kodirin (tokoh masyarakat) sebagai seksi sarana prasarana madrasah.

  Dari data kepengurusan komite MI Al- Ma’arif Rowoboni menunjukkan bahwa pembentukan komite madrasah belum memenuhi syarat karena komite madrasah belum mewakili dari perwakilan dewan guru dan perwakilan alumni. Sehingga dalam mengemban tugas belum sesuai dengan kompetensi.

  Komite madrasah Al- Ma’arif Rowoboni memperhatikan pada proses pembelajaran minimal dilakukan oleh komite madrasah tiga bulan sekali, ini dilakukan oleh komite madrasah dalam rangka peningkatan proses pembelajaran dan untuk dapat mengevaluasi proses pembelajaran yang dilakukan oleh madrasah. Keterlibatan komite dalam meneliti proses pembelajaran bukanlah untuk mencampuri pihak madrasah akan tetapi pihak komite memposisikan sebagai partner yang akan meningkatkan proses pembelajaran dan lebih dari itu dengan melihat proses pembelajaran komite madrasah akan mengetahui kelebihan dan 29 kekurangan sehingga dapat dinetralisir kelemahan yang ada.

  Dalam melaksanakan perannya sebagai komite madrasah, kegiatan yang terangkum dalam tujuh fungsi komite madrasah dapat membantu peningkatan mutu SDM di satuan pendidikan. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain: a. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.

  b. Melakukan kerjasama dengan masyarakat.

  c. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat.

  d. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai: 1) kebijakan dan program pendidikan 2) Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS) 3) kriteria kinerja satuan pendidikan 4) kriteria tenaga kependidikan 5) kriteria fasilitas pendidikan 6) dan hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan

Dokumen yang terkait

KORELASI KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA MADRASAH DAN IKLIM ORGANISASI MADRASAH TERHADAP MUTU MADRASAH ALIYAH NEGERI SE- KABUPATEN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 2 6

BAB IV HASIL PENELITIAN - KORELASI KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA MADRASAH DAN IKLIM ORGANISASI MADRASAH TERHADAP MUTU MADRASAH ALIYAH NEGERI SE- KABUPATEN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 27

BAB V PEMBAHASAN - KORELASI KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA MADRASAH DAN IKLIM ORGANISASI MADRASAH TERHADAP MUTU MADRASAH ALIYAH NEGERI SE- KABUPATEN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 8

PENGARUH KREATIVITAS KEPALA MADRASAH TERHADAP KINERJA GURU MI DI KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

0 0 80

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI ADAWATUL MADRASAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV MI SABILUL HUDA JIMBARAN KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009 /2010 - Test Repository

0 4 124

KONTRIBUSI KINERJA KOMITE DAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH TERHADAP PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH (Studi Deskriptif pada Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Semarang Tahun 2013/2014) - Test Repository

0 0 23

PENGARUH TINGKATKEDISIPLINAN BELAJAR DI MADRASAH DINIYAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR AL-QUR’AN HADITS SISWA DI MI NURUL ULUM GADING DS. DUREN KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 1 100

EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DAN KINERJA GURU TERHADAP PENINGKATAN MUTU MADRASAH PADA MI MUHAMMADIYAH KRADENAN DAN MI MA’ARIF NGABLAK I KEC. SRUMBUNG KAB. MAGELANG TAHUN 2015 - Test Repository

0 1 122

PERAN KOMITE SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI MADRASAH TSANAWIYAH NURUL HUDA SEPAKUNG KECAMATAN BANYUBIRUKABUPATENSEMARANG TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 120

KEBIJAKAN KEPALA MADRASAH DALAM MENDUKUNG PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DI MTS NU ASWAJA TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN 2017 - Test Repository

0 1 126