ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KEPUTUSAN PERSETUJUAN PEMBIAYAAN PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARI’AH (KJKS) BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) ANDA SALATIGA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah

  

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

TERHADAP KEPUTUSAN PERSETUJUAN

PEMBIAYAAN PADA KOPERASI JASA KEUANGAN

SYARI’AH (KJKS) BAITUL MAAL WAT TAMWIL

(BMT) ANDA SALATIGA

TUGAS AKHIR

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah

Oleh

WINI ARINTASARI

  

NIM 20110011

JURUSAN SYARI’AH

PROGRAM STUDI D III PERBANKAN SYARI’AH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI STAIN

  

SALATIGA

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

“Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya

didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya.”

(Abraham Lincoln)

“Visi tanpa tindakan hanyalah sebuah mimpi. Tindakan tanpa visi hanyalah

membuang waktu. Visi dengan tindakan akan mengubah dunia!”

(Joel Arthur Barker)

  

“Jika anda memiliki keberanian untuk memulai, anda juga memiliki

keberanian untuk sukses.”

(David Viscout)

  Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya, keluarga besar, sahabat serta almamater tercinta.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “Analisis Sistem Pengendalian Internal Terhadap Keputusan Persetujuan Pembiayaan Pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil ANDA Salatiga” dengan lancar. Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar Ahli Madya pada jurusan syariah progdi D III Perbankan Syari’ah STAIN Salatiga.

  Tugas akhir ini merupakan cerminan dari perjalanan serta perjuangan penulis selama menempuh masa kuliah, berkutat dengan literatur ilmu yang telah didapatkan selama kuliah. Dalam proses penyusunan hingga selesainya Tugas Akhir ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan, serta bimbingan yang luar biasa kepada penulis. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasihnya kepada:

  1. Bapak Dr. H. Imam Sutomo, M. Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga

  2. Bapak Drs. H. Mubasirun, M. Ag., selaku Ketua Jurusan Syariah STAIN Salatiga.

  3. Bapak Abdul Aziz N.P, S. Ag, M.M., selaku Ketua Program Pendidikan D III Perbakan Syariah STAIN Salatiga

  4. Ibu Wiwin Kurniasari, SE., M.Si., Akt. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran, serta penuh kesabaran dan tanggung jawab untuk membimbing, mengarahkan dan memberi petunjuk kepada penulis dari awal hingga akhir penulisan Tugas Akhir ini.

  5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen pengajar STAIN Salatiga, khususnya dosen jurusan syari’ah yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

  6. Bapak H. Budi Santoso, SE, MM., selaku Ketua KJKS BMT ANDA Salatiga yang telah mengijinkan penulis untuk magang di koperasi yang beliau pimpin.

  7. Seluruh karyawan dan staf KJKS BMT ANDA Salatiga terutama kepada Bapak Supardi, SE., Mbak Febri Antika Sonya H.D, A.Md., Ibu Ita Setyorini, SE., dan Bapak Widodo, A.Md. atas bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

  8. Keluarga besar penulis terutama ayah saya Bapak Ismail, ibu saya Ibu Ari Antini dan adik saya Ulfa Maulida yang selalu mendukung dan mendoakan penulis agar diberi kelancaran dalam segala kegiatannya terkait dengan penulisan Tugas Akhir ini.

  9. Untuk semua teman seperjuangan saya di kampus, terutama teman satu angkatan di D III PS 2010, terimakasih atas saling suport yang kalian berikan agar kita semua dapat lulus bersama-sama satu kelas.

  10. Untuk all my best friends mpok Lela, makde Toen, mpok Leli, Lina, Lia, Sayang dan juga mbak Ulil. Terimakasih atas semua dukungan kalian pada saya, terlebih saat saya down kalian selalu memberikan motivasi dan semangat pada saya.

  11. Untuk bintang hatiku terimakasih untuk segala dukungan yang kamu berikan dan terimakasih juga sudah setia menungguku sampai sejauh ini.

  12. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan serta pengalaman penulis. Namun penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Segala tegur sapa dari pembaca akan penulis sambut dengan baik demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

  Salatiga, Juli 2013 Penulis

  

ABSTRAK

  Arintasari, Wini. 2013. Analisis Sistem Pengendalian Intern Terhadap Keputusan Persetujuan Pembiayaan Pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) ANDA Salatiga. Tugas Akhir. Jurusan Syariah. Program Studi DIII Perbankan Syariah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Wiwin Kurniasari, SE., M. Si., Akt.

  

Kata kunci: Sistem Pengendalian Intern, prosedur pembiayaan, komponen dan

unsur Sistem Pengendalian Intern.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang menjadi bahan pertimbangan pembiayaan serta penerapan Sistem Pengendalian Intern yang dipakai pada proses persetujuan pembiayaan KJKS BMT ANDA Salatiga. Hal ini dilatar belakangi oleh banyaknya kendala pembiayaan yang dialami oleh KJKS BMT ANDA Salatiga dalam penyaluran pembiayaannya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam memaksimalkan efektivitas Sistem Pengendalian Intern dalam kegiatan penyaluran pembiayaan.

  Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis kualitatif, teknik pengumpulan data melalui wawancara dan pengamatan langsung terhadap obyek penelitian serta pengumpulan informasi dari berbagai sumber seperti buku, brosur, jurnal ilmiah, internet, dan data-data dari KJKS BMT ANDA Salatiga. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan Sistem Pengendalian Intern yang diterapkan KJKS BMT ANDA Salatiga sangat efektif digunakan untuk mencegah pembiayaan bermasalah. Hal ini dilihat dengan unsur dan komponen Sistem Pengendalian Intern yang dinilai baik dan sesuai sehingga dapat dijadikan sebagai indikator terlaksananya SPI (Sistem Pengendalian Intern) yang handal dan efektif. Hanya saja pembiayaan bermasalah sendiri disebabkan oleh pihak BMT (surveyer) yang kurang teliti dalam menganalisis/mensurvei nasabah dan juga BMT menerima nasabah yang memiliki hubungan dekat dengan salah satu pihak BMT tanpa melihat kelengkapan administrasi walaupun potensi

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... iii LEMBAR PERNYATAAN..................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................... v KATA PENGANTAR ............................................................................. vi ABSTRAK ............................................................................................... ix DAFTAR ISI ............................................................................................ x DAFTAR TABEL .................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv BAB I PENDAHULUAN ........................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ....................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ..............................................................................

  3 C. Tujuan Penelitian ...............................................................................

  4 D. Penelitian Terdahulu .........................................................................

  4 E. Metode Penelitian ..............................................................................

  10 F. Sistematika Penulisan .........................................................................

  13 BAB II LANDASAN TEORI..................................................................

  15 A. Landasan Syariah ..............................................................................

  15 B. Sistem Pengendalian Internal Bank Syariah .....................................

  16

  D. Jenis-jenis Resiko Kredit/ Pembiayaan ..............................................

  30 E. Penggolongan Kualitas Pembiayaan ..................................................

  32 F. Audit Internal Penyaluran Dana .......................................................... 33 BAB III LAPORAN OBYEK .................................................................

  34 A. Gambaran Umum................................................................................

  34 B. Data Deskriptif ...................................................................................

  45 BAB IV ANALISIS .................................................................................

  61 A. Bahan Pertimbangan Persetujuan Pembiayaan ..................................

  61 B. Kendala Pembiayaan Pada KJKS BMT ANDA Salatiga ..................

  70 C. Sistem Pengendalian Internal Pada KJKS BMT ANDA Salatiga ......

  76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................

  91 A. Kesimpulan ......................................................................................... 91

  B. Saran..................................................................................................... 92 DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 94 DAFTAR RIWAYAT HIDUP...................................................................

  96 LAMPIRAN................................................................................................ 97

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Singkat Penelitian Terdahulu ....................................................... 7Tabel 4.1 Jumlah Pembiayaan Yang Disalurkan KJKS BMT ANDA Salatiga

  .............................................................................................................................. 89

Tabel 4.2 Pembiayaan KJKS BMT ANDA Berdasarkan Kualitas Pembiayaan

  ............................................................................................................................... 89

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Alur Desain Penelitian .................................................................... 12Gambar 3.1 Struktur Organisasi KJKS BMT ANDA ......................................... 39Gambar 3.2 Alur Singkat Prosedur Pembiayaan KJKS BMT ANDA ................. 60

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran A Formulir Permohonan Pembiayaan Lampiran B Laporan Ringkasan Survei Lampiran C Lembar Analisa Pembiayan Lampiran D Lembar Kontrak Pembiayaan Lampiran E Lembar Pengikatan Agunan Lampiran F Tanda Bukti Setoran Pembiayaan Lampiran G Kartu Pembiayaan Lampiran H Surat Tugas Pembimbing Lampiran I Lembar Konsultasi Lampiran J Lembar SKK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah khususnya Perbankan Syariah di Indonesia saat ini tumbuh secara pesat. Hal tersebut diikuti juga

  oleh Lembaga Keuangan Mikro Syariah yang berbentuk Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS), Usaha Jasa Keuangan Syariah (UJKS) atau yang sering disebut Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). Data dari Menteri Perekonomian menyebutkan bahwa hingga akhir April 2012 jumlah Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) atau Usaha Jasa Keuangan Syariah (UJKS) secara keseluruhan berjumlah 2.362 unit usaha, dengan tingkat nasional 85 unit, tingkat propinsi 189 unit, dan tingkat kabupaten/ kota sebanyak 2088 ( http://www.hatta_rajasa.info , diunduh pada 08 Mei 2013, 19.23 WIB).

  Seperti halnya Perbankan Syariah, BMT juga memiliki peran untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yaitu dengan cara menghimpun serta menyalurkan dana kepada masyarakat. Penghimpunan dana dilakukan BMT dalam bentuk simpanan tabungan dan simpanan berjangka, sementara penyaluran dana dilakukan melalui pemberian kredit atau pembiayaan kepada nasabah yang memilki usaha mikro. Tetapi tidak selamanya penyaluran pembiayaan yang dilakukan koperasi syariah atau BMT tidak mengalami hambatan. Terkadang pembiayaan dapat mengalami masalah dan kegagalan pembiayaan macet atau tidak terbayarkan. Masalah dan kegagalan pembiayaan tersebut biasanya disebabkan oleh faktor eksternal (segi nasabah) dan faktor internal (segi menerapkan Sistem Pengendalian Internal (SPI) yang handal dan efektif dalam kegiatan operasionalnya, khususnya pada proses persetujuan pembiayaan. Hal ini dilakukan guna meningkatkan prinsip kehati-hatian sebagai upaya pencegahan terjadinya kegagalan pembiayaan atau pembiayaan bermasalah pada suatu koperasi.

  Menurut Mulyadi (2002: 180), Sistem Pengendalian Internal

meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang

dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian,

dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong

dipatuhinya kebijakan manajemen.

  KJKS BMT ANDA Salatiga merupakan salah satu Koperasi Jasa Keuangan Syariah di Salatiga yang menawarkan jasa pembiayaan syariah pada produk penyaluran dananya. Pada dasarnya prosedur penyaluran pembiayaan yang diberikan KJKS BMT ANDA Salatiga sama dengan pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Syariah/ Koperasi Syariah lainnya, antara lain pengajuan pembiayaan, analisis, keputusan pesetujuan, pengikatan agunan, akad, dan pencairan pembiayaan. Namun dalam prakteknya, penyaluran pembiayaan terkadang mengalami sedikit kendala seperti pembiayaan macet. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor dari pihak nasabah maupun KJKS BMT ANDA sendiri. Untuk itu BMT harus lebih meningkatkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan pinjaman untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, salah satunya melalui peningkatan Sistem Pengendalian Intern agar risiko pembiayaan bermasalah dapat dicegah. Atas dasar tesebut mendorong penulis untuk melakukan pengamatan tentang aktifitas pengendalian intern terhadap pelaksanaan pembiayaan yang ada pada KJKS BMT ANDA Salatiga, dan hasilnya disusun dalam bentuk TA (Tugas Akhir) yang berjudul:

  

“ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

KEPUTUSAN PERSETUJUAN PEMBIAYAAN PADA KOPERASI

  JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) ANDA SALATIGA”

  B. Rumusan Masalah

  Rumusan Masalah pada penelitian ini adalah:

  1. Apa yang menjadi bahan pertimbangan KJKS BMT ANDA Salatiga untuk menyetujui pengajuan suatu pembiayaan?

  2. Apa kendala yang dihadapi KJKS BMT ANDA Salatiga dalam pengadaan pembiayaannya?

  3. Bagaimana sistem pengendalian internal KJKS BMT ANDA Salatiga yang digunakan untuk mencegah pembiayaan macet?

  C. Tujuan dan Kegunaan

  Tujuan dari penulisan Tugas Akhir yang akan diteliti ini adalah:

  1. Mengetahui bahan pertimbangan KJKS BMT ANDA Salatiga untuk menyetujui pengajuan suatu pembiayaan.

  2. Mengetahui kendala yang dihadapi KJKS BMT ANDA Salatiga dalam pengadaan pembiayaannya.

  3. Mengetahui penerapan sistem pengendalian intern pada KJKS BMT ANDA Salatiga yang digunakan untuk mencegah risiko pembiayaan macet.

  Selain memiliki tujuan-tujuan tersebut, penulis juga mencantumkan kegunaan penulisan Tugas Akhir yang diteliti ini baik bagi penulis, STAIN Salatiga, BMT, maupun pembaca Tugas Akhir ini. Adapun kegunaannya yaitu:

  1. Bagi Penulis

  a. Sebagai persyaratan kelulusan diploma pada D III Perbankan Syariah STAIN Salatiga. b. Mengaplikasikan teori yang telah didapat di bangku kuliah ke aktivitas langsung di lapangan.

  2. Bagi STAIN Salatiga

  a. Memperkenalkan STAIN Salatiga khususnya Program Studi D III Perbankan Syariah kepada masyarakat luar.

  b. Menambah referensi literatur mengenai Perbankan Syariah bagi mahasiswa STAIN Salatiga khususnya mahasiswa Progdi D III Perbankan Syariah.

  3. Bagi BMT

  a. Diharapkan menjadi bahan masukan terhadap peningkatan mutu dan jasa pada BMT tersebut.

  b. Sebagai referensi dan bahan pertimbangan untuk lebih memperbaiki aktivitas pengendalian intern yang dimiliki agar pembiayaan yang diberikan tidak mengalami kredit macet.

  4. Bagi Pembaca Sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan mengenai sistem pengendalian intern pembiayaan dan hal-hal yang mempengaruhi persetujuan pembiayaan.

D. Penelitian Terdahulu

  Terkait dengan tugas akhir yang diteliti oleh penulis, ada beberapa telaah pustaka yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan pembeda dalam penulisan tugas akhir ini. Telaah pustaka yang digunakan penulis diantaranya melalui buku, skripsi, tugas akhir maupun jurnal penelitian yang dipublikasikan di internet.

  Menurut Mulyadi (2002: 180) menyatakan bahwa sistem

  

ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,

mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi

dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Secara umum

pengendalian intern merupakan bagian dari masing-masing sistem yang

dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman pelaksanaan operasional

perusahaan atau organisasi tertentu. Sedangakan sistem pengendalian

intern merupakan kumpulan dari pengendalian intern yang terintergrasi,

berhubungan dan saling mendukung satu dengan yang lainnya.

  Mazidah (2010) menyatakan bahwa dari tahun ke tahun jumlah

anggota penerima pembiayaan mudharabah semakin menurun, sedangkan

dilihat dari jumlah pembiayaan mudharabah juga menurun. Penurunan

tersebut disebabkan oleh kebutuhan anggota, resiko BMT yang tinggi,

bertambahnya pesaing, berkurangnya dana dari pihak ketiga, keadaan

ekonomi pada tahun yang bersangkutan, pembukaan kantor cabang dan

kantor kas.

  Purnamasari (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa

BMT ANDA Salatiga telah memisahkan tugas dan tanggungjawab

fungsional pada masing-masing bagian dalam karyawan. Prosedur sistem

penggajian yang ada di BMT ANDA Salatiga sederhana dan dikatakan

baik, serta mudah dipahami. Sistem pengendalian intern penggajian

karyawan BMT ANDA Salatiga menunjukkan bahwa pengendalian

internnya baik. Sudah ada pemisahan tugas dan tanggungjawab dalam

struktur organisasinya, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang baik,

serta praktik yang sehat dalam pelaksanaan fungsi setiap unit organisasi.

  Patricia (2012) menyatakan bahwa Internal Kontrol yang diterapkan oleh Bank X hampir seluruhnya sesuai dengan kerangka COSO (Committeeof Sponsoring Organization ) 2012 walaupun ada ketidaksesuaian yang terjadi didalamnya. Ketidaksesuaian yang terjadi karena Bank X masih merasa belum memerlukannya. Namun untuk saat ini internal kontrol yang dimiliki Bank X dinilai masih tergolong baik untuk mencegah terjadinya kredit macet.

  Bening (2013) menyimpulkan bahwa sistem pengendalian intern atas pemberian kredit pada PT. Bank Tabungan Negara sudah baik. Terlihat dengan lingkungan organisasi yang memiliki struktur organisasi yang sudah dirancang khusus dalam proses pemberian kredit, dan adanya keterlibatan dewan komisaris dalam hal ini. Disamping itu, Bank BTN juga memikirkan bagaimana untuk menghindari atau memperkecil resiko kredit macet dengan membuat persetujuan kedua belah pihak dalam memberikan agunan yang sesuai dengan prosedur permohonan. Bank BTN memiliki aktivitas pengendalian dalam melakukan proses ini yaitu dengan pengendalian komputer dan pengendalian fisik.

  Maunah (2010) dalam tugas akhirnya menyatakan bahwa permasalahan kredit macet dapat dihindari dengan adanya sistem pengendalian internal yang memadai dalam bidang perkreditan. Dengan pengendalian internal yang memadai dalam perkreditan berarti menunjukkan adanya sikap kehati-hatian pada koperasi terutama dalam hal memberikan kredit. Tujuannya adalah untuk mengetahui hal-hal apa saja yang harus dipertimbangkan dalam menyetujui kredit, penyebab kredit macet dan cara mengatasinya serta keefektifan pengendalian internal dalam pemberian kredit.

  Nadia (2011) dalam skripsinya menyimpulkan bahwa pembiayaan yang mengalami pengembalian macet pada BNI Syariah cabang Semarang mencapai tiga persen selama periode tahun 2011, tidak disebabkan kurang efektifnya sistem pengendalian intern yang diterapkan dalam pemberian pembiayaan. Melainkan karena faktor-faktor lain seperti hal yang tidak diduga sebelumnya baik pihak manajemen maupun nasabah yaitu faktor

  Ruzana (2011) dalam penelitiannya yang menyimpulkan bahwa hasil pengujian pengendalian terhadap sistem pengendalian intern pada pemberian kredit di Bank Mandiri Cabang Majapahit Semarang dengan metode sampling model fixed sample sized menunjukkan bahwa pengendalian terhadap proses pemberian kredit adalah efektif karena jumlah batas ketepatan yang dicapai (Achieved Upper Precission Limit / AUPL) sebesar 3% lebih kecil atau sama dengan Desired Upper Precision Limit (DUPL) 5%, pada confidence level 95%, dan rate of occurrence 1%.

  Dari beberapa jurnal dan penelitian di atas dapat diambil data singkat sebagai berikut:

Tabel 1.1 Data Singkat Penelitian Terdahulu

  No

  I II

  III

  IV V

  VI VII Judul Penelit ian

  E valuasi Penerap an Internal Control Berdasa rkan Kerang ka COSO 2012 Pada Divisi Kartu Kredit Di Bank X

  Analisis Sistem Pengend alian Intern Terhada p Pemberi an Kredit Pada PT Bank Tabunga nNegara (Persero ), TBK

  Analisa Pengend alian Intern Dalam Sistem Pemberi an Kredit Pada Koperas i Simpan Pinjam Gradisk a Candirej o

  Analisis Penerap an Struktur Pengend alian Intern Terhada p Prosedu r Pemberi an Pembiay aan Untuk Mening katkan Pencega han Pengem balian Macet Yang

  Evalua si Terhad ap Sistem Pengen dalian Intern Pada Proses Pembe rian Kredit Mikro (Studi pada PT. Bank Mandir i (PERS ERO) tbk Caban

  Tingkat Perkem bangan Pembia yaan Mudhar abah Tahun 2005- 2009 Di BMT ANDA Salatiga

  Sistem Pengend alian Intern Penggaj ian Pada BMT ANDA Salatiga Bank BNI Syariah Cabang Semaran g ahit Semar ang)

  Penelit i Particia Angela Santoso

  Sistem Pengend alian Intern, posedur pemberi an kredit.

  Jumlah anggota pembiay aan dan pembiay aan mudhar

  SPI pada proses pembe rian kredit yang

  Pembiay aan macet pada BNI Syariah cabang

  Sistem Pengend alian Intern pada Bank BTN SPI yang diterapk an KSP Gradisk a telah berhasil

  Internal kontrol Bank X baik dan sesuai standar

  Hasil Penelit ian

  SPI, penggaji an, BMT ANDA Salatiga

  Pembia yaan, BMT ANDA Salatiga

  Sistem Pengen dalian Interna l, kredit, atribut sampli ng.

  Sistem Pengend alian Internal, prosedur pembiay aan, audit kepatuh an, penerap an audit kepatuh an.

  Sistem Pengend alian Internal, kredit

  COSO 2012, Internal control, divisi kartu kredit Bank X.

  Bening Siti Maunah

  Metode deskript if kualitati f menggu nakan intervie w, dokume ntasi, observa si. Variab el Penelit ian

  Metode deskript if kualitati f menggu nakan wawanc ara.

  Metod e Kualita tif dengan wawan cara dan observ asi.

  Metode kualitati f dengan wawanc ara dan observas i.

  Metode kualitati f dengan wawanc ara pada narasum ber.

  Metode Kualitati f dengan menggu nakan studi lapanga n.

  Metode Kualitat if dengan menggu nakan wawanc ara dan survei.

  Metod e dan Sampel Penelit ian

  Lidia Purnam asari

  Umi Mazida h

  Ruzan na Amani na

  Dewi Nadia Mayasar i

  Sistem Pengend alian Intern penggaji an BMT ANDA un ada kelema han pada bagian tertentu . terlihat dari lingkun gan organisa si yang memilik i struktur organisa si yang sudah dirancan g khusus dalam proses pemberi an kredit, dan adanya keterliba tan dewan komisari s dalam pemberi an kredit. kredit macet. disebab kan SPI yang kurang efektif tetapi disebab kan faktor lain dari nasabah pembiay aan.

  PT. Bank Mandir i (PERS ERO tbk Caban g Majap ahit Semar ang) sudah baik.

  2005- 2009 terus mengala mi penurun an, hal tersebut disebab kan oleh Kebutuh an anggota, risiko BMT yang tinggi, bertamb ahnya pesaing, berkura ngnya dana pihak ketiga, keadaan ekonom i pada tahun yang bersang kutan, pembuk aan kantor cabang dan kantor kas. karena sudah ada pemisah an tugas dan tanggun gjawab dalam struktur organisa sinya, sistem otorisasi dan prosedu r pencatat an yang baik serta praktik yang sehat dalam pelaksa naan fungsi setiap unit organisa si.

  Dari beberapa penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa penelitian mengenai Sistem Pengendalian Intern terhadap pemberian kredit/ pembiayaan Pengendalian Intern terhadap pemberian kredit/ pembiayaan pada KJKS BMT ANDA Salatiga belum pernah dilakukan. Hal inilah yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian lebih mendalam mengenai sistem pengendalian intern terhadap keputusan persetujuan pembiayaan pada KJKS BMT ANDA Salatiga. Mengingat bahwa pengambilan keputusan persetujuan sangatlah berperan untuk mencegah dan mengurangi pembiayaan macet yang terjadi pada koperasi.

E. Metode Penelitian

  1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil KJKS BMT ANDA

  Salatiga sebagai obyek yang diteliti. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melalui pendekatan kualitatif. Menurut Keirl dan Miller dalam Moleong (2004), yang dimaksud penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. Adapun karakteristik penelitian kualitatif menurut Keirl dan Miller adalah: a. Melakukan penelitian pada latar alamiah;

  b. Manusia sebagai alat pengumpul data utama;

  c. Menggunakan metode kualitatif;

  d. Menggunakan analisis data secara induktif;

  e. Penyusunan teori dimulai dari pengumpulan data yang saling berhubungan; f. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka; g. Lebih mementingkan proses dari pada hasil;

  h. Batasan penelitian ditentukan oleh tujuan penelitian; j. Desain penelitian bersifat sementara, yang terus menerus disesuaikan kenyataan di lapangan; k. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.

  2. Jenis Data Yang Digunakan Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer menurut Supranto (2002) yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau suatu organisasi langsung melalui objeknya. Sedangkan data sekunder menurut Daymon (2008) yaitu data yang diperoleh dari dokumen, buku-buku, dan arsip- arsip yang berkaitan dengan topik data yang diteliti.

  3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara mencari informasi pada buku, majalah, brosur, internet, dan data- data dari KJKS BMT Anda Salatiga yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. Selain itu peneliti juga mendatangi langsung obyek penelitian dengan melakukan pengamatan dan wawancara dengan narasumber. Guna mendapatkan data mengenai pengendalian intern pada keputusan persetujuan pembiayaan.

  4. Desain Penelitian Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, yang membantu peneliti dalam pengumpulan dan menganalisis data. Berikut tahap desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini: a. Tahap Pra Lapangan

  Tahap pra lapangan yaitu tahap persiapan yang dilakukan peneliti sebelum memasuki lapangan atau melakukan penelitian. masalah, tujuan, obyek, metode serta teknik pengumpulan data penelitian), dan mengurus ijin penelitian.

  b. Tahap Pekerjaan Lapangan Tahap pekerjaan lapangan yaitu tahap dimana peneliti sudah mulai melakukan penelitian/pengamatan terhadap obyek serta mengumpulkan informasi mengenai data-data terkait penelitian yang diteliti.

  c. Tahap Pasca Lapangan Tahap dimana peneliti mulai melakukan analisa terhadap data-data yang telah diperoleh mengenai penelitiannya. Dalam tahap ini peneliti akan menyederhanakan data, memaparkan serta menarik kesimpulan mengenai penelitian yang dikerjakan.

  Berikut bagan singkat mengenai desain penelitian pada penelitian ini:

Gambar 1.1 Alur Desain Penelitian

  TAHAP PRA LAPANGAN

  1. Menyusun rancangan awal penelitian (tema, masalah, tujuan, objek penelitian, metode dan teknik pengumpulan data)

  2. Mengurus ijin penelitian TAHAP PASCA LAPANGAN

Peneliti memaparkan hasil data yang

diperoleh serta menarik kesimpulan

mengenai penelitiannya yaitu

  TAHAP PEKERJAAN LAPANGAN

  1. Pengamatan objek

  2. Pengumpulan data-data mengenai

pengendalian intern yang dipakai pada

pembiayaan BMT ANDA, pengumpulan data melalui wawancara terhadap informan, serta data pembiayaan yang ada pada BMT.

F. Sistematika Penulisan

  Tugas Akhir ini terdiri dari 5 bab dan tiap bab terdiri dari beberapa sub bab yang dapat diuraikan kembali. Sistematika penulisan dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan

  masalah, tujuan penelitian penulisan tugas akhir, dan sistematika penulisan. Selanjutnya bab per bab disusun secara sistematis menyangkut tema Analisis Sistem Pengendalian Intern Terhadap Keputusan Persetujuan Pembiayaan Pada KJKS BMT Anda Salatiga.

  BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan serta kajian

  pustaka yang dilakukan untuk mendukung penelitian mengenai pengendalian intern terhadap keputusan persetujuan pembiayaan pada KJKS BMT Anda Salatiga.

  BAB III LAPORAN OBYEK Bab ini menguraikan tentang gambaran umum obyek penelitian

  seperti: sejarah berdirinya KJKS BMT ANDA Salatiga; profil KJKS BMT ANDA Salatiga; visi dan misi KJKS BMT ANDA Salatiga; dasar pendirian KJKS BMT ANDA Salatiga; struktur organisasi KJKS BMT ANDA Salatiga, dan berisi data-data deskriptif mengenai pengendalian intern meliputi: pengertian; tujuan dan komponen pengendalian intern; pengertian pembiayaan; fungsi dan jenis pembiayaan serta prinsip pemberian pinjaman.

BAB IV ANALISIS Bab ini berisi tentang studi analisis dan hasil pengujian data yang

  telah diperoleh mengenai pengendalian intern terhadap keputusan persetujuan pembiayaan pada KJKS BMT ANDA Salatiga, meliputi hal- hal yang menjadi bahan pertimbangan persetujuan pembiayaan, kendala- kendala pembiayaan yang dihadapi, dan Sistem Pengendalian Internal pada KJKS BMT ANDA Salatiga.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada akhirnya bab ini menguraikan tentang kesimpulan yang

  diperoleh dari penelitian yang dilakukan serta saran dari penulis terhadap sistem pengendalian intern yang dipakai KJKS BMT ANDA Salatiga dalam penerapan keputusan pembiayaannya.

BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Syariah Banyak sekali pesan tentang audit dan kontrol dalam ajaran Islam. Berikut ini adalah beberapa nash Al-Qur’an dan Hadits yang dapat dijadikan renungan oleh para bankir dan praktisi keuangan.

1. Al-Qur’an

  ُن ﺂ َﻨ َﺷ ْﻢ ُﻜ ﱠﻨ َﻣ ِﺮ ْﺠ ٌﺮﯿِﺒَﺧ َ ﱠﷲ ﱠنِإ ۚ َ ﱠﷲ اﻮُﻘﱠﺗاَو ۖ ٰىَﻮْﻘﱠﺘﻠِﻟ ُبَﺮْﻗَأ َﻮُھ اﻮُﻟِﺪْﻋا ۚ اﻮُﻟِﺪْﻌَﺗ ﱠﻻَأ ٰﻰَﻠَﻋ ٍم ْﻮَﻗ َن ﻮ ُﻠ َﻤ ْﻌ َﺗ ﺎ َﻤ ِﺑ

  “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang- oranng yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil....” (al-Ma’idah: 8)

  

ٍﺔـﻟﺎَﮭَﺠِﺑ ﺎـًﻣ ْﻮﻗ ا ْﻮـﺒِﺼُﺗ ْنأ ا ْﻮُـﻨّﯿﺒﺘﻓ ٍﺎﺒَﻨِـﺑ ٌﻖﺳﺎَﻓ ْﻢﻛَءﺂـﺟ ْنٍاِ ا ْﻮُـﻨﻣآ ﻦْﯾِﺬّﻟاﺎَﮭﱡﯾﺄـَﯾ

ﻦـﯿﻣﺪـﻧ ْﻢُـﺘْﻠَﻌﻓ ﺎَﻣ ﻰَﻠﻋ ا ْﻮـُﺤِﺒ ْﺼُﺘﻓ

  “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatannya itu.” (al-Hujarat: 6)

2. Al-Hadits

  “Katakanlah kebenaran itu sekalipun pahit.” (al-Hadits) “Barang siapa diantaramu melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangan (kekuasaan)-nya. Apabila tidak sanggup, dengan ucapannya. Apabila tidak sanggup, dengan hatinya, dan itulah selemah-lemahnya iman.” (al-Hadits)

B. Sistem Pengendalian Internal Bank Syariah

1. Definisi Sistem Pengendalian Internal

  Menurut Mulyadi (2002:180), Sistem Pengendalian Internal meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian, dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

  Menurut James R Davis, C Wayne Alderman, & Leonard A Robinson (sesuai dengan SAS No. 55), Pengendalian Internal adalah seluruh kebijakan

dan prosedur yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang masuk akal

agar tujuan organisasi (Entity) dapat tercapai.

  Menurut COSO (The Committee of Sponsoring Organizations of the

Treadway Commission ), pengendalian Internal adalah sebuah proses yang

dihasilkan oleh Dewan Direktur, Manajemen, dan Personel lainnya, yang

didesain untuk memberikan jaminan yang masuk akal yang memperhatikan

tercapainya tujuan-tujuan dengan kategori efektif dan efisisiensinya operasi,

terpercayanya (Reliabillity) laporan keuangan , tunduk pada hukum, dan

aturan yang berlaku.

  Berdasarkan ketiga pengertian yang telah diungkapkan di atas, penulis ditujukan agar dipatuhinya kebijakan yang ditetapkan serta tercapainya tujuan manajemen.

2. Tujuan Sistem Pengendalian Internal

  Tujuan pengendalian intern adalah menjamin manajemen perusahaan agar:

  a. Tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai;

  b. Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya;

  c. Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku;

  d. Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan sumber daya perusahaan; e. Pengendalian intern dapat menyediakan informasi tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan serta menyediakan informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan.

  3. Unsur Pokok Sistem Pengendalian Internal

  Unsur pokok sistem pengendalian intern antara lain:

  a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas; b. Sistem wewenang (otorisasi) dan prosedur pencatatan yang baik yang dapat mengamankan Aktiva, Hutang, dan Modal; c. Praktek yang sehat (Sound practice); d. Pegawai yang cakap.

  4. Komponen Pengendalian Intern

  Menurut Mulyadi (2002:183), komponen pengendalian intern antara lain:

  a. Lingkungan Pengendalian (control environment)

  Lingkungan pengendalian merupakan dasar bagi komponen

Pengendalian Internal lainnya yang memberikan disiplin dan struktur. Kunci lingkungan pengendalian yaitu :

  • Integritas dan etika;
  • Komitmen terhadap kompetensi;
  • Struktur organisasi;
  • Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab;
  • Praktek dan kebijakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik.

  b. Penaksiran Risiko (risk assesment)

  Penaksiran risiko adalah proses mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko yang relevan dalam pencapaian tujuan, membentuk sebuah basis untuk menentukan bagaimana risiko dapat diatur. Karena kondisi ekonomi, industri, regulasi, dan operasi selalu berubah, maka diperlukan mekanisme untuk mengidentifikasi dan menghadapi risiko-risiko spesial terkait dengan perubahan tersebut.

  c. Aktivitas Pengendalian (control activities) Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur membantu meyakinkan manajemen bahwa arahannya telah dijalankan. Aktivitas pengendalian membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan telah diambil dalam menghadapi risiko sehingga tujuan entitas dapat tercapai. Aktivitas pengendalian terjadi pada seluruh organisasi, pada seluruh level dan seluruh fungsi.

d. Informasi dan Komunikasi (information and comunication)

  Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian, dan monitoring diperlukan oleh manajemen sebagai pedoman operasional dan menjamin ketaatan peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan.

e. Pemantauan (monitoring)

  Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian intern dapat dimonitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha manajemen.

5. Jenis-jenis Pengendalian Internal

  a. Berdasarkan tujuan 1) Pengendalian Akuntansi, meliputi rencana, prosedur, dan pencatatan yang bertujuan menjaga keamanan kekayaan perusahaan dan keandalan data akuntansinya. Pengendalian ini menjamin bahwa semua transaksi dilaksanakan sesuai otorisasi manajemen. Transaksi dicatat sesuai dengan Standar akuntansi. 2) Pengendalian Administratif, meliputi rencana, prosedur, dan pencatatan yang mendorong efisiensi dan ditaatinya kebijakan manajemen yang ditetapkan.

  b. Berdasarkan manfaat 1) Pengendalian preventif (preventive control), mencegah terjadinya kesalahan, secara otomatis dilakukan pengendalian atau pengecekan.

  2) Pengendalian detektif (feed forward control), mendeteksi kapan kesalahan terjadi dan dilakukan perbaikan. 3) Pengendalian korektif (feedback control), memberikan umpan balik berupa informasi kepada manajemen untuk memperbaiki akibat terjadinya kesalahan. c. Berdasarkan cakupan 1) Pengendalian umum, pengendalian terhadap semua aktivitas pemrosesan data dengan komputer, hal ini meliputi pemisahan tanggung jawab dan fungsi pengolahan data. 2) Pengendalian aplikasi, mencakup semua pengawasan transaksi dan penggunaan program-program aplikasi di komputer. Untuk menjaga agar setiap transaksi mendapat otorisasi serta dicatat, diklasifikasikan, diproses, dan dilaporkan dengan benar.

6. Pedoman Sistem Pengendalian Intern Perbankan

  Menurut SE No.05/22/DPNP Bank Indonesia, penerapan sistem pengendalian intern dalam perbankan meliputi: a. Pengawasan Manajemen dan Kultur Pengendalian

  1) Dewan komisaris berperan secara aktif untuk memastikan adanya perbaikan terhadap permasalahan bank yang dapat mengurangi efektivitas pengendalian intern;

  2) Dewan komisaris melakukan kajian ulang terhadap evaluasi pelaksanaan pengendalian intern yang dibuat oleh auditor intern dan auditor ekstern;

  3) Memelihara struktur organisasi yang mencerminkan kewenangan, tanggung jawab, dan hubungan pelaporan yang jelas; 4) Memastikan bahwa kegiatan fungsi pengendalian intern telah dilaksanakan oleh pejabat dan pegawai yang memiliki pengalaman dan kemampuan yang memadai.

  b. Identifikasi dan Penilaian Risiko Penilaian risiko merupakan suatu tindakan yang dilaksanakan oleh direksi dalam rangka identifikasi, analisis, dan menilai risiko yang dihadapi bank untuk mencapai sasaran usaha yang ditetapkan. Risiko dapat timbul dan berubah sesuai dengan kondisi bank, antara lain perubahan kegiatan operasional bank, perubahan susunan personalia, perubahan sistem perkembangan teknologi, perubahan dalam sistem akuntansi, dan hukum yang berlaku.

  c. Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan Fungsi Kegiatan pengendalian mencakup penetapan kebijakan dan prosedur pengendalian serta proses verifikasi lebih dini untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut secara konsisten dipatuhi. Kegiatan pengendalian antara lain kaji ulang kinerja operasional, kaji ulang manajemen, pengendalian sistem informasi, pengendalian aset fisik, dokumentasi, dan pemisahan fungsi.

  d. Sistem Akuntansi, Informasi dan Komunikasi 1) Proses rekonsiliasi antara data akuntansi dan sistem informasi manajemen dilaksanakan secara berkala. Setiap penyimpangan segera diinvestigasi diatasi permasalahannya;

  2) Sistem informasi harus menghasilkan laporan kegiatan usaha, kondisi keuangan, penerapan manajemen risiko; 3) Sistem informasi harus menyediakan data dan informasi yang relevan, akurat, tepat waktu, dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan; 4) Sistem komunikasi harus mampu memberikan informasi kepada seluruh pihak, baik intern maupun ekstern; 5) Sistem pengendalian intern bank harus memastikan adanya saluran komunikasi yang efektif agar seluruh pejabat dan karyawan memahami dan memenuhi kebijakan dan prosedur yang berlaku.

  e. Pemantauan dan Tindakan Koreksi atas Penyimpangan 1) Bank harus melakukan pemantauan secara terus menerus terhadap efektivitas keseluruhan pelaksanaan pengendalian internal.

  2) Bank harus memantau dan mengevaluasi kecukupan sistem pengendalian intern berkaitan dengan adanya perubahan kondisi intern dan ekstern. 3) Bank harus menyelenggarakan audit intern yang efektif dan

C. Pembiayaan Pada Bank Syariah

  Pembiayaan secara luas berarti financing / pembelanjaan, yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh orang lain. Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan, seperti bank syariah ke nasabah (Muhamad, 2002: 260).

1. Tujuan dan Manfaat Pembiayaan

  a. Tujuan pembiayaan Tujuan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah untuk meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan ekonomi sesuai dengan nilai-nilai islam. Pembiayaan tersebut harus dapat dinikmati oleh sebanyak-banyaknya pengusaha yang bergerak di bidang industri, pertanian, dan perdagangan untuk menunjang kesempatan kerja dan menunjang produksi dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.

  b. Manfaat pembiayaan 1) Menambah modal yang dapat digunakan untuk membiayai usaha produksi 2) Memperkuat usaha yang telah ada untuk membentuk usaha baru 3) Memperoleh sarana produksi terus-menerus 4) Meningkatkan tambahan pendapatan yang sudah diperoleh sebagai akibat tambahan modal dalam usaha produktifnya.

2. Jenis-jenis Pembiayaan

  a. Berdasarkan tujuan penggunaanya, dibedakan dalam: 1) Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memberikan modal usaha seperti pembelian bahan baku atau barang yang akan diperdagangkan;

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERSEPSI STAKEHOLDER TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN DAN NON KEUANGAN PADA BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) ALKAMIL KOTA MALANG

0 6 2

POLA PENGAWASAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) YANG BERBADAN HUKUM KOPERASI

0 0 10

STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah

0 1 79

ANALISIS IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD MURABAHAH DI KJKS BMT KARISMA MAGELANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md., E.Sy)

0 0 80

ANALISIS PEMBIAYAAN KPR TAKE OVER PADA BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG SALATIGA PERIODE 2013-2015 TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)

0 0 95

ANALISIS PENYALURAN KREDIT PEMBIAYAAN DI BNI SYARIAH CABANG PEMBANTU UNGARAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya Ekonomi Syariah

0 0 99

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN SIRELA DI BMT ANDA CABANG KARANGGEDE TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

1 1 95

MEKANISME PENGAWASAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH (DPS) PADA BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) TUMANG - Test Repository

0 0 91

ANALISIS KEPUASAN ANGGOTA DI KSPPS BMT ANDA KARANGGEDE TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

0 1 89

ANALISIS PROPOSAL PENGAJUAN PEMBIAYAAN IMPLAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SALATIGA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

0 1 130