ANALISIS PROPOSAL PENGAJUAN PEMBIAYAAN IMPLAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SALATIGA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

ANALISIS PROPOSAL PENGAJUAN PEMBIAYAAN

  

IMPLAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI

CABANG SALATIGA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Ahli Madya

  

Oleh

ROBI’ATUL AWALIYAH

NIM: 201 10 012

PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH

  

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2013 ii ii ii

  KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH H TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

IN) SALATIGA

  Jl. Tenta ntara Pelajar 02 Telp. 32706 Fax. 323433 Kode pos. 5072 0721 Salatiga http// ttp//www.stainsalatiga.ac.id e-mail:akademik@stainsalatig latiga.ac.id

LEMBAR PERSETUJUAN

  Lamp : 3 (tiga) eksem emplar Hal : Pengajuan Nas askah Tugas Akhir Kepada Yth. Ketua STA TAIN Salatiga Di tempat Asalamu’alaikum ikum Wr.Wb Setelah mempe peroleh berbagai pengarahan, bimbingan, koreks eksi dan perbaikan, maka tugas akhi khir di bawah ini: Nama : Robi’a obi’atul Awaliyah Nim : 201 10 012 201 10 012 Judul : Anali nalisis Proposal Pengajuan Pembiayaan Implan Pa Pada Bank Syariah Mandir ndiri Cabang Salatiga Dapat diajukan da an dalam Sidang Munaqasah.

  Wassalamu’alai alaikum Wr.Wb

  

KEMENTERIAN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 32706 Fax. 323433 Kode pos. 50721 Salatiga

http//www.stainsalatiga.ac.id e-mail:akademik@stainsalatiga.ac.id

TUGAS AKHIR ANALISIS PROPOSAL PENGAJUAN PEMBIAYAAN IMPLAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SALATIGA

  DISUSUN OLEH

  ROBI’ATUL AWALIYAH 201 10 012

  Telah dipertahankan di hadapan Panitia Dewan Penguji Tugas Akhir Jurusan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 29 Agustus 2013 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi Islam (A.Md E.Sy) iii iv iv iv

  KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH H TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

IN) SALATIGA

  Jl. Tenta ntara Pelajar 02 Telp. 32706 Fax. 323433 Kode pos. 5072 0721 Salatiga http// ttp//www.stainsalatiga.ac.id e-mail:akademik@stainsalatig latiga.ac.id v

LEMBAR PERSEMBAHAN

  Dalam segala proses hidup serta proses penyelesaian Tugas Akhir penyusun memperoleh dukungan dan doa dari berbagai pihak. Sebagai bentuk apresiasi, saya persembahkan Tugas Akhir ini kepada:

  1. Kedua orangtua, Bapak Suadi dan Ibu Suyat Mini, serta adikku Salma Sabilla. Keluarga besar Alm. Bapak Sukiman dan Alm. Bapak Ridwan.

  2. Saudara, sahabat, serta motivator terhebat, kawan-kawan STAIN Music Club (SMC). Khususnya teman-teman angkatan Zealous (Nanda, Inas, Irsa, Laela, Wini, Anis, Tika, Ika, Andre, Ageng, Lukas, Dongong, Rizal). Teman-teman LET’S PLAY, LADIES NOISE (Maya, Marsel, Nana, Ella), kakak-kakakku (Tuba, Zulfi, Ari, Udin, White, Pakjo, Danang, Teguh), dan cewek-cewek VOICE ALTO yang tak henti memberi pengertian, semangat, motivasi, dan hiburan.

  Precious One, Syaiful Azhar atas bantuan dan doa yang saling terpanjatkan.

  3. Sahabatku yang selalu membuatku tersenyum dan selalu menagih traktiran atas wisudaku. My Lovely Best Friends, Harnum, Diva, Gee, Imam, Hell, Uhad, Upik, Pepi, Fitri, Yuni, Qjul, Tenggek, Panjul, Gejrod, Eek, Tiwi.

  4. Teman-teman Kampus STAIN lainnya, terutama Genk Chorow, Egha dan Kejus. Serta teman-teman D-III Perbankan Syariah yang kepanjangan jika disebut satu per satu. Terima kasih untuk segala dukungannya.

  MOTTO

  TIDAK PERLU BELI MOBIL UNTUK BISA MENYETIR, NAMUN JANGAN MENYETIR JIKA TANPA TUJUAN vi vii

KATA PENGANTAR

  Segala puji syukur penyusun haturkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir yang berjudul “Analisis Proposal Pembiayaan Implan Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Salatiga ”.

  Shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw yang senantiasa kita harapkan syafaatnya kelak dihari kiamat. Terselesaikannya tugas akhir ini merupakan sebuah apresiasi bagi berbagai pihak yang selama ini turut membimbing penyusun dalam perkuliahan hingga penyelesaian tugas akhir.

  Penyusun menyadari bahwa proses pembuatan tugas akhir ini tidaklah mudah dan memiliki banyak kendala. Sehingga penyusunan tugas akhir ini sangatlah jauh dari kesempurnaan dan tak luput dari kekurangan-kekurangan. Dengan rendah hati, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan memperbaiki karya ilmiah ini sehingga menjadi lebih baik dalam penyusunan di masa mendatang.

  Banyak bimbingan serta arahan yang diperoleh dari beberapa pihak demi terwujudnya tugas akhir ini sebagai syarat lulus dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Untuk itu, penyusun ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini viii

  1. Bapak Dr. Imam Sutomo,M.Ag selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  2. Bapak Drs. H. Mubasirun, M.Ag selaku Ketua Jurusan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  3. Bapak Abdul Aziz N.P, S.Ag, M.M selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  4. Bapak Anton Bawono, S.E, M.Si selaku Pembimbing Akademik, terima kasih atas saran, koreksi, arahan, dan motivasinya.

  5. Bapak/Ibu Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga yang telah memberikan ilmunya dengan tulus dan ikhlas.

  6. Bapak Sri Wijono Aji Nugroho, S.E selaku Kepala Cabang, bapak Wisudoto Patria, selaku Acoount Officer dan juga kepada segenap Staf Bank Syariah Mandiri Cabang Salatiga.

  7. Ayahanda dan Ibunda (Suadi dan Suyat Mini) beserta adik serta keluarga terdekat yang penuh kasih sayang telah berusaha memberikan motivasi, doa serta dalam menempuh kehidupan khususnya perkuliahan ini. Semoga Allah memberi rahmat dan hidayahnya kepada mereka. Amin.

  8. Teman-teman Progdi Perbankan Syariah, teman-teman STAIN Musik Club, terima kasih telah memberikan motivasi serta kesan yang tidak akan pernah terlupakan dalam hidup penyusun yaitu kekompakan,

  9. Semua pihak yang penyusun tidak bisa disebutkan satu persatu yang selama ini telah membantu penyusun, semoga amal ibadah mereka dijadikan sebagai amal kebajikan oleh Allah SWT. Amin. Akhir kata, penyusun harap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Semoga segala bantuan, do’a dan motivasi dari berbagai pihak yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini mendapat ridha dari Allah SWT. Amin.

  Salatiga, 4 September 2013 Penyusun Robi’atul Awaliyah ix

  x

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................. i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI .................................................. iii PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................... iv LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................ v M O T T O ... ......................................................................................... vi KATA PENGANTAR ........................................................................... vii DAFTAR ISI ......................................................................................... x DAFTAR TABEL .................................................................................. xiii DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiv DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xv ABSTRAK ... ......................................................................................... xvi

  BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...........................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ......................................................................

  7 C. Tujuan Penelitian .......................................................................

  8 D. Penelitian Terdahulu ..................................................................

  8 E. Jenis dan Metode Penelitian........................................................ 10

  F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 13

  BAB II: Landasan Teori A. Telaah pustaka ............................................................................. 16

  1. Perbankan Syariah................................................................. 16

  2. Analisis Pembiayaan ............................................................. 18

  3. Jenis-jenis Pembiayaan Bank Syariah................................... 21

  4. Pembiayaan BSM Implan ..................................................... 23

  5. Teori Penghitungan Plafond Pembiayaan Implan ................ 34

  6. Analisis 5C dan 7A ............................................................... 37

  7. Prosedur Pembiayaan ............................................................ 45

  B. Kerangka Teoritik........................................................................ 49

  BAB III LAPORAN OBJEK A. Lokasi Penelitian ......................................................................... 50 B. Paparan data Hasil Penelitian ...................................................... 50

  1. Sejarah Bank Syariah Mandiri (BSM) ................................ 50

  2. Profil Perusahaan.................................................................. 53

  3. Visi dan Misi ........................................................................ 54

  4. Struktur Organisasi............................................................... 56

  BAB IV ANALISIS DATA A. Tahapan Pelaksanaan Pembiayaan Implan.................................. 57 xi

  xii

  C. Analisis Proposal Pembiayaan Implan ........................................ 61

  1. Analisis 7A ........................................................................... 61

  2. Analisis 5C ........................................................................... 70

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan.................................................................................. 83 B. Saran ........................................................................................... 84 DAFTAR KATA DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  xiii

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : BSM PKPA ....................................................................... 25Gambar 3.1 : Struktur Organisasi BSM Cabang Salatiga ....................... 56Gambar 4.1 : Proses Pembiayaan Implan ............................................... 57Gambar 4.2 : Skema Pembiayaan Implan ............................................... 58Gambar 4.3 : Analisis 5C ........................................................................ 70Gambar 4.4 : BI Checking 1 ................................................................... 71Gambar 4.5 : BI Checking 2 ................................................................... 72Gambar 4.6 : BI Checking 3 ................................................................... 73Gambar 4.7 : BI Checking 4.................................................................... 73

  xiv

  DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Perbedaan BSM Implan dan BSM PKPA............................. 25Tabel 2.2 : Tujuan BSM Implan ............................................................. 27Tabel 2.3 : Ketentuan Umum BSM Implan ............................................ 29 xv

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1: Formulir Permohonan Pembiayaan Lampiran 2: Nota Analisa Pembiayaan Lampiran 3: Nota Analisa Pembiayaan Pola Channeling Lampiran 4: Surat Edaran Pembiayaan Lampiran 5: Nota Pembimbing Lampiran 6: Dokumentasi (Foto) xvi

  ABSTRAK

  Robi’atul Awaliyah. 2013. TUGAS AKHIR. Judul: ANALISIS PROPOSAL PENGAJUAN IMPLAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SALATIGA

  Pembimbing : Anton Bawono,S.E,M.Si Kata Kunci : Bank Syariah, Pembiayaan Implan

  Pembiayaan merupakan penyaluran dana yang dilakukan oleh bank kepada nasabah kekurangan dana. Sebelum bank menentukan sebuah pembiayaan, terlebih dahulu calon nasabah harus memenuhi ketentuan yang dimiliki oleh bank. Setelah beberapa persyaratan dipenuhi, maka pihak bank akan melakukan penganalisaan terhadap proposal yang diajukan. Beberapa model analisis data seperti Analisis 7A DAN 5C direkomdasikan untuk mengetahui keadaan calon nasabah. Sehingga resiko yang mungkin dihadapi oleh bank dapat terakomodir.

  Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan aplikasi 7A dan 5C pada proposal pembiayaan yang diajukan calon nasabah. Selain itu metode ini membantu peneliti untuk memperoleh berbagai informasi tentang ketentuan dan persyaratan yang harus dipenuhi pada proposal pembiayaan. Dengan metode kuantitatif yang digunakan secara bersamaan, membantu penyusun untuk melakukan analisa terhadap aspek keuangan yang dimiliki oleh calon nasabah.

  Analisis 5C (Caracter, Capital, Capacity, Collateral, dan Condition of

  Economic ) yang diterapkan oleh BSM Cabang Salatiga dalam menganalisis

  pembiayaan benar-benar diterapkan dan analisis ini dalam prakteknya untuk lebih memfalidkan data, maka dikembangkan lagi dan ditambah dengan adanya analisis

  7A. Adapun analisis 7A tersebut meliputi: Aspek hukum/legalitas, Aspek Manajemen, Aspek Tekhnik atau Produksi, Aspek Pemasaran, Aspek Keuangan, Aspek Jaminan, dan Aspek Sosial Ekonomi-AMDAL. Namun dalam prakteknya terdapat ketentuan yang berbeda pada Analisis 7A, karena BSM Cabang Salatiga melakukan penyesuaian dengan jenis produk yang sedikit lebih berbeda dengan jenis pembiayaan lain. Dalam hal ini sasaran pembiayaan merupakan dinas pendidikan sehingga beberapa aspek tidak diikutsertakan, yakni Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek Sosial Ekonomi dan Aspek AMDAL.

  1 BAB I

  PENDAHULUAN

  A. Latar Belakang Perbankan sebagai lembaga penghimpun dan penyalur dana memiliki berbagai jenis jasa yang menawarkan berbagai kemudahan pada manusia untuk memenuhi kebutuhan akan modal kerja, kebutuhan konsumtif, tabungan masa depan, maupun sekedar memenuhi kebutuhan hiburan semata. Banyak harapan yang ditujukan pada lembaga ini.Baik dari masyarakat umum, investor, wirausahawan, maupun pemerintah.

  Yang dimaksud dengan Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan bank adalah salah satu badan usaha finansial yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. (Darmawi, 2011 : 1)

  Bank merupakan salah satu faktor yang dapat membantu tergeraknya perekonomian di negara kita. Seperti kita ketahui kebutuhan

  2 perkembangan teknologi. Semakin tinggi gaji yang diperoleh bukan menjadikan semakin terjaminnya kehidupan masyarakat namun justru memicu tingginya tingkat konsumerisme yang menuju titik dimana gaji yang diterima masih belum cukup untuk memenuhi keinginan tersebut.

  Kenyataan ini diperoleh setelah melihat fenomena pada beberapa bank, dimana para pegawai pemerintahan masih mengharap dana tambahan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif maupun wirausaha. Dapat dilihat bahwa rincian gaji yang diterima seorang pegawai pemerintahan pun ternyata masih belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan pegawainya.Maka dari itu pihak bank perlu meneliti secara lebih lanjut penggunaan pembiayaan yang diajukan oleh pegawai.

  Sebagai lembaga penggerak perekonomian negara, tidaklah mudah untuk mempertahankan konsistensi dan kedisiplinan administratif demi kelancaran kegiatan dan tentunya mengurangi tingkat kesalahan akan keputusan pemberian pembiayaan. Bank sebagai lembaga penyalur dana perlu mengetahui motivasi serta tujuan penggunaan dana.

  Pemberian pembiayaan yang kurang mendapat informasi yang akurat dapat menjadikan pembiayaan tersebut gagal.Pembiayaan dapat dikatakan gagal apabila pembiayaan tersebut mengalami macet, atau yang kita pahami sebagai tagihan yang menunggak.Maka dari itu perlu adanya prosedur yang digunakan dalam sebuah perbankan.Hal ini dimaksudkan

  3 terjadi akibat pemberian pembiayaan.Seluruh pembiayaan memiliki tingkat resiko tertentu yang dapat diantisipasi bank melalui seleksi administratif yang ketat dan konsisten demi mengurangi resiko tersebut.

  Perusahaan atau organisasi yang bergerak di bidang jasa peminjaman dana atau yang kita sebut dengan pembiayaan pasti memiliki prosedur pembiayaan untuk menghindari kesalahan pengambilan keputusan. Salah satu masalah yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah analisis proposal pengajuan pembiayaan.

  Proposal pengajuan pembiayaan diharapkan mengandung beberapa unsur yang nantinya dapat membantu bank untuk memperoleh informasi mengenai calon debitur. Ketiga unsur pokok tersebut adalah (Darmawi,2011:106): 1. Untuk apa dana kredit itu akan dipergunakan oleh peminjam.

  2. Sumber dana yang primer untuk melunasi kredit itu.

  3. Sumber dana sekunder yang akan dipakai untuk membayar kembali kredit.

  Jika salah satu dari ketiga hal tersebut tidak memenuhi kriteria yang diinginkan oleh bank, maka tidak akan dilakukan pencairan atas proposal tersebut. Namun dalam penilaiannya, sebuah bank tidak akan berhenti sampai disitu, namun banyak faktor lain yang dipertimbangkan.

  Faktor-faktor lainnya tidaklah sama antara satu bank dengan bank lainnya.

  4 Perbedaan tersebut terjadi karena perbedaan managemen yang mengatur berjalannya suatu bank.

  Beberapa faktor lainnya dapat diperoleh dari wawancara maupun penelitian lapangan oleh pihak bank. Dari wawancara dan penelitian lapangan tersebut harus memenuhi beberapa poin (Darmawi,2011:108) sebagai berikut:

  1. Karakter si pemohon kredit.

  2. Kewenangan (kapasitas) si pemohon untuk melakukan pinjaman.

  3. Kapital yang sudah dimiliki.

  4. Kemampuan perusahaan untuk mengeluarkan laba.

  5. Kualitas manajemen perusahaan yang bersangkutan.

  6. Kolateral yang dapat dikuasai oleh bank.

  7. Kondisi perekonomian.

  Ketujuh poin diatas dianggap sangat penting bagi kelanjutan pembiayaan yang diberikan. Seorang nasabah yang memiliki karakter yang baik, dalam artian ia jujur, bertanggungjawab, serta memiliki komitmen tentu saja sangat mempermudah pelunasan suatu pembiayaan. Namun karakter yang baik tidaklah menjadi acuan utama.Berbagai poin yang tercantum saling terkait satu dengan lainnya.Seluruh poin yang telah disebutkan diatas haruslah dapat terpenuhi supaya mampu mencapai sebuah pembiayaan yang berkualitas.

  5 Selain poin diatas, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan untuk dapat memberikan kelancaran serta kenyamanan dalam proses pembiayaan yaitu fasilitas kredit. Adapun unsur yang terkadung dalam fasilitas kredit adalah kepercayaan, kesepakatan, jangka waktu, resiko, dan balas jasa (Kasmir, 2002: 103-104).

  Lalu bagaimana penerapan teori-teori diatas ke dalam praktek perbankan?Perlu kajian yang lebih dalam untuk mengetahui jawaban atas pertanyaan tersebut.Dalam kesempatan ini penyusun mengkaji pembiayaan implan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Salatiga.Produk implan merupakan sebuah produk yang cukup mendapat respon baik dari sebagian besar nasabah pembiayaan bank tersebut.Pembiayaan implan adalah sebuah produk pembiayaan yang ditujukan kepada pegawai instansi Negara maupun swasta.Dimana calon nasabah menjaminkan Surat Keterangan Pegawai untuk memperoleh pembiayaan tersebut.

  Dengan melihat secara sederhana akan terlihat bahwa pembiayaan ini dirasa tidak memiliki resiko yang cukup tinggi mengingat nasabah merupakan pegawai yang memiliki penghasilan tetap. Namun tidak ada pembiayaan yang tidak memiliki resiko.Terdapat banyak hal yang harus terpenuhi untuk menunjukkan potensi pembiayaan.

  Bank syariah mandiri sangat menyadari akan pentingnya penganalisaan terhadap calon nasabah pembiayaan. Pemberlakuan

  6 menghasilkan pembiayaan yang berkualitas.Selain prosedur yang harus dilaksanakan sesuai komitmen, analisis terhadap calon nasabah sangat menentukan kualitas pembiayaan bank.Gagalnya suatu analisismenyebabkan kesalahan presepsi bank terhadap nasabah maupun sebaliknya.

  Analisis yang dilaksanakan terhadap produk Implan tidak jauh berbeda dengan produk pembiayaan lainnya. Dirasa bank tidak akan menemui kesulitan yang berlebih pada produk ini. Namun, prinsip kehati- hatian perlu tetap dijunjung tinggi untuk mengurangi kemungkinan merugi pada bank.

  Standar yang diinginkan untuk memenuhi sebuah pembiayaan yang berkualitas, perlu diketahui oleh pihak bank dan nasabah. Hal ini dimaksudkan supaya terdapat persamaan presepsi atas suatu pembiayaan sehingga dapat mempermudah jalannya pembiayaan pada waktu mendatang. Sebuah solusi untuk mempermudah hal tersebut adalah dengan mengkaji sebuah proses penganalisaan suatu proposal pembiayaan.

  Melalui penelitian tersebut, dimaksudkan bank mampu mendeskripsikan syarat dan ketentuan produk pembiayaan Implan.Sehingga lebih mudah bagi calon nasabah untuk dapat memenuhi dan memahami maksud dan tujuan dari penganalisaan pembiayaan.

  Masih banyak pihak yang kurang mengetahui untuk apa

  7 memaksakan diri untuk memperoleh produk pembiayaan tanpa mengetahui bagaimana kelanjutan bagi dirinya sendiri maupun bank.Maka dari itu, penelitian atas produk pembiayaan, dalam hal ini produk Implan, dirasa sangat menarik untuk dilakukan.

  Berdasarkan berbagai latar belakang yang telah disebutkan diatas, penyusun tertarik untuk mengambil judul “ANALISIS PROPOSAL PENGAJUAN PEMBIAYAAN IMPLAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SALATIGA”.

  Sebuah pembiayaan terwujud atas kesepakatan antara pihak bank maupun nasabah.Sehingga sangat diharuskan adanya sebuah kesepakatan mengenai keuntungan yang diperoleh dari masing-masing pihak.Penyusunberharap, melalui penelitian yang dilakukan mampu memberi keuntungan bagi banyak pihak.

  B. Rumusan Masalah Dari berbagai latar belakang yang telah penyusun sampaikan diatas maka muncul beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana tahapan pelaksanaan pembiayaan Implan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Salatiga?

  2. Bagaimana proses analisis yang dilakukan terhadap sebuah proposal pengajuan Implan?

  8 C. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:

  1. Mengetahui tahapan pengajuan pembiayaan Implan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Salatiga.

  2. Menganalisis sebuah proposal pengajuan pembiayaan Implan.

  D. Penelitian Terdahulu Dari hasil analisis yang dilakukan oleh Nurul melalui skripsinya yang berjudul “APLIKASI 6CDALAM ANALISIS PEMBIAYAAN

  MURABAHAH DI BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) CABANG MALANG”, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

  1. Adapun analisis 6C yang ada di BSM Cabang Malang, yakni

  Caracter, Capital , Capacity, Collateral, Condition of Economic dan Constraint . Analisis 6C yang diterapkan oleh BSM Cabang Malang

  dalam menganalisis pembiayaan murabbahah benar-benar diterapkan dan analisis ini dalam prakteknya untuk lebih memfalidkan data, maka dikembangkan lagi dan ditambah dengan adanya analisis 7A. Adapun analisis 7A tersebut meliputi: Aspek hukum/ legalitas, Aspek Manajemen, Aspek Tekhnik atau Produksi, Aspek Pemasaran, Aspek Keuangan, Aspek Jaminan, dan Aspek Sosial Ekonomi-AMDAL.

  2. Dalam penilaian analisis 6C Account Officer (AO) di lapangan akan

  9 AccountOfficer juga akan menilai dengan apa adanya sesuai apa yang ada dilapangan (obyektif). Sifat kehati-hatian merupakan prinsip yang dianut oleh petugas lapangan (AO) BSM Cabang Malang. Adapun masalah yang timbul pada aplikasi 6C dalam analisis pembiayaan murabahah di BSM Cabang Malang, masih ada permasalahan dalam aplikasi 6C-nya, salah satu masalah yang terjadi adalah pada jaminan atau collateral. Adapun kebijakan dari BSM Cabang Malang untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah: 1) Membaca permasalahan yang terjadi pada nasabah tersebut, apakah masih ada I tikat/ kemauan untuk membayar. 2) Adapun untuk penyelesaian masalah tersebut pihak BSM mempunyai model-model penyelamatan dan penyelesaian pembiayaan bermasalah. Seperti: Penyehatan pembiayaan melalui

  Rescheduling dan Restruring, Penyelamatan pembiayaan melalui Reconditioning , dan yang terakhir adalah dengan cara penyelesaian

  pembiayaan melalui saluran hukum. Dalam penelitian yang cukup terkait yang dilakukan oleh Lika Nur

  Ahtofareni (2010) melaui skirpsinya yang berjudul “Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Implan PadaBank Syariah Mandiri(Studi Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor CabangPembantu Pasuruan)” menghasilkan kesimpulan “Bahwa analisis pelaksanaan pembiayaan implan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Pasuruan adalah dengan

  Kantor Cabang Pembantu Pasuruan yang meliputi komposisi dan kualitas SDM. Pelaksanaan pembiayaan implan pada BSM KCP Pasuruan menggunakan pola chaneling, yaitu pihak BSM KCP Pasuruan hanya sebagai penyalur saja, dan yang bertanggung jawab adalah perusahaan/instansi tempat karyawan itu bekerja. Hal diatas dilaksanakan dengan mudah, karena persyaratannya juga mudah, sehingga pelaksanaan pembiayaan implan ini membawa kemudahan bagi nasabah. Dengan menitikberatkan pada kemudahan bagi nasabah, pembiayaan implan konsumtif tanpa agunan ini membawa kontribusi terhadap pendapatan sebesar 38,25%”.

  1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif, menurut Hasan

  (2000:13-14) penelitian deskriptif adalah penelitian yang mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi termasuk tentang hubungan-hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruhpengaruh suatu fenomena.

  Sedangkan penelitian kuantitatif menurut Wikipedia bahasa Indonesia adalah adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian- bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model

  10

E. Jenis Dan Metode Penelitian

  alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatanempiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.

  2. Metode Pengumpulan Data Agar dapat diperoleh data-data yang dapat diuji kebenarannya, relevan dan lengkap, maka peneliti menggunakan instrumen sebagai berikut:

  a. Studi Kepustakaan, yaitu dengan membaca beberapa literatur buku yang ada kaitannya dengan tema dan judul penelitian.

  Dalam hal ini peneliti menggunakan teori untuk membahas permasalahan yang ada, misalnya teori bank syariah, penerapan pembiayaan implan dan lain sebagainya.

  b. Studi Lapangan 1) Dokumentasi

  Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.Dokumen bisa berbentuk tulisan, atau karya-karya monumental dari seseorang. (Sugiono,2008:240). Peneliti menggunakan teknik dokumentasi sebagai sarana untuk mendapatkan data tentang pembiayaan Implan, analisis pembiayaan Implan, serta data-data lainnya yang mendukung.

  11

  12 Sedangkan menurut Arikunto (2002:206) dokumentasi adalah metode yang dipakai untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, baku, surat kabar, agenda dan lain sebagainya.

  Data ini berupa: faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, menu atau dalam bentuk laporan program. Dari dokumen-dokumen yang ada peneliti akan memperoleh data tentang sejarah berdirinya BSM, struktur organisasi,

  jobdiscription , visi dan misi, kegiatan operasionalnya, serta

  penerapan analisis pembiayaan yang digunakan oleh Bank Syariah Mandiri Cabang Salatiga.

  2) Wawancara Wawancara adalah cara memperoleh data dengan tanya jawab secara langsung kepada pihak Bank Syariah

  Mandiri Cabang Salatiga tentang pembiayaan Implan yang terkait dengan prosedur pelaksanaan, prinsip-prinsip pembiayaan, analisis data, dan data-data terkait lainnya. Dalam hal ini, penyusun memperoleh narasumber dari marketing pembiayaan terkait, dan Account Officer (AO).

  3) Observasi Observasi atau pengamatan menurut Bungin

  (2002:134) adalah metode pengumpulan data yang

  13 penelitian tersebut dapat diamati oleh peneliti. Dalam arti bahwa data tersebut dihimpun melalui pengamatan penelitian dengan menggunakan panca indra. Peneliti melakukan pengamatan langsung dalam kegiatan penerapan pelaksanaan pembiayaan Implan di Bank Syari ah Mandiri Cabang Salatiga.

  F. Manfaat Penelitian Diharap melalui penelitian dan penyusunan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun pada khususnya, serta bagi akademisi dan masyarakat pada umumnya mengenai produk pembiayaan implan.

  1. Bagi Penyusun Penelitian diharap mampu mengembangkan dan mempraktekan teori yang telah diterima pada bangku perkuliahan.Serta menambah kemampuan baru dalam menganalisa sebuah proposal pengajuan pembiayaaan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Salatiga.

  14

  2. Bagi Akademisi Penelitian diharap dapat memberikan informasi bagi akademisi mengenai produk pembiayaan pada Bank Syariah

  Mandiri dan praktik penganalisaannya dalam hal ini produk pembiayaan implan.Sekaligus sebagai sumber pembanding antara teori yang dipelajari dengan praktek yang dijalankan.

  3. Bagi Masyarakat Penelitian diharap mampu memperkenalkan produk pembiayaan implant kepada masyarakat luas sehingga menjadi sebuah referensi baru dalam dunia perbankan.

  G. Batasan Masalah Dalam penelitian ini, penyusun mencoba meneliti mengenai analisis proposal pembiayaan implan yang diajukan oleh calon nasabah

  Bank Syariah Mandiri Cabang Salatiga.Perlu adanya batasan masalah untuk lebih mempermudah penelitian ini untuk lebih efektif dan efisien.

  Pembatasan penelitian pada tugas akhir ini yaitu pada syarat pengajuan pembiayaan implan bagi institusi dan perorangan, serta analisis terhadap proposal yang diajukan.Baik institusi maupun perorangan.

  15 H. Sistematika Penulisan Penyusunmembatasi penyusunan ini kedalam lima bab. Bab pertama adalah Bab Pendahuluan Dalam bab ini diuraikan tentang Latar

  Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Metode Penelitian, Kerangka Pemikiran, Batasan Masalah, Objek Penelitian, Sistematika Penulisan.

  Bab selanjutnya adalah Landasan Teori. Dalam bab ini diuraikan tentang Pengertian Bank, Pengertian Pembiayaan, Jenis-Jenis Pembiayaan, dan Jenis Pembiayaan Implan.

  Bab ketiga adalah Laporan Objek. Dalam bab ini diuraikan tentang Sejarah Objek Penelitian dan Susunan Organisasi.

  Bab keempat adalah Analisis Data. Dalam bab ini membahas mengenai Tinjauan Umum terhadap Produk Pembiayaan Implan Bank Syariah Mandiri, Pengolahan dan Analisis Data, Pembahasan.

  Bab terakhir adalah Penutup. Dalam bab ini penyusun menyajikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan diambil berdasarkan pada penelitian yang dilakukan melalui analisis data.

  16 BAB II

LANDASAN TEORI

  A. Telaah Pustaka

  1. Perbankan Syariah

  a. Pengertian Bank Syariah Bank Syariah adalah Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (UU No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan).

  Menurut Ascarya (2007:2) secara umum bank syariah dapat didefinisikan sebagai bank dengan pola bagi hasil yang merupakan landasan utama dalam segala operasinya, baik dalam produk pendanaan, pembiayaan, maupun dalam produk lainnya.

  Dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan. Bank yang berprinsip syariah adalah bank umum yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Prinsip syariah adalah aturan perjanjian

  17 lainnya yang sesuai dengan syariat. Usaha bank syariah adalah pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan usaha patungan (musyarakah), jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa (ijarah).

  Dari beberapa pengertian diatas, kegiatan perekonomian dianjurkan menggunakan prinsip bagi hasil, prinsip jual beli, maupun sewa. Prinsip lain yang dianggap merugikan, seperti bunga, tidak diperkenankan dalam kegiatan bank syariah.

  Diharapkan dengan berjalannya sistem syariah, mampu mengurangi eksploitasi dana oleh pihak bank secara berlebih sehingga memberatkan nasabah.

  b. Fungsi Pokok Bank Syari ah Perbankan Syariah merupakan lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama selayaknya Bank umum lain, yaitu menerima simpanan dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa pengiriman uang.

  Dalam Pasal 3 dan 4 Undang -Undang Perbankan menyebutkan fungsi dan tujuan Perbankan Indonesia, yaitu: 1) Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat.

  2) Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan

  18 pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

  Di dalam sejarah perekonomian umat Islam, pembiayaan yang dilakukan dengan akad yang sesuai syariah telah menjadi bagian dari tradisi umat Islam sejak zaman Rasulullah SAW.Bentuk akad seperti menerima titipan, meminjamkan uang dan pembiayaan usaha, serta melakukan berbagai akad terkait dengan jasa keuangan sudah merupakan bagian dari kehidupan muamalat saat itu.Dengan demikian, fungsi utama perbankan modern seperti menerima deposit, memberikan kredit dan melakukan jasa transfer keuangan, dan lain-lain merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat Islam.

  2. Analisis Pembiayaan

  a. Pengertian Pembiayaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan BAB I Pasal 1 Nomor12,yang dimaksud pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan

  19 mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

  Dalam buku yang ditulis oleh Muhammad (2005:17) pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan.

  b. Unsur Pembiayaan Menurut Kasmir (2001:74) adapun unsur-unsur pembiayaan yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas pembiayaan adalah sebagai berikut:

  1) Kepercayaan Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit/pembiayaan (bank) bahwa pembiayaan yang diberikan bank berupa uang, barang atau jasa akan benarbenar diterima kembali dimasa tertentu di masa datang. 2) Kesepakatan

  Antara si pemberi dengan penerima pembiayaan harus ada kesepakatan.Kesepakatan ini dituangkan

  20 dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-masing. 3) Jangka Waktu

  Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. 4) Resiko

  Faktor resiko kerugian dapat diakibatkan dua hal yaitu resiko kerugian yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya pada hal mampu dan resiko kerugian yang diakibatkan karena nasabah tidak senagaja.Semakin panjang jangka waktu suatu kredit semakin besar resiko tidak tertagih, demikian pula sebaliknya. 5) Balas Jasa

  Balas jasa atas kredit pada bank konvensional dalam bentuk bunga, biaya provisi dan komisi serta biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank.Sedangkan bagi bank syariah atas pembiayaan yang diberikan balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.

  21

  3. Jenis-Jenis Pembiayaan Bank Syari ah Pada prinsipnya jenis pembiayaan hanya terdapat satu saja, yaitu pemberian pinjaman dana yang diberikan oleh bank kepada nasabah yang akan dikembalikan kembali pada suatu waktu yang telah diperjanjikan sebelumnya. Akan tetapi, perkembangan penggunaan dana bank mulai variatif serta variabel yang mendorong peminjaman dana pun juga makin beraneka macam.

  Oleh karena itu jenis pembiayaan kini mulai dipilah-pilah menurut penggunaan, jangka waktu dan keperluan.Jenis pembiayaan menurut Kasmir (2001:74) dibagi ke dalam 3 kriteria, yaitu menurut penggunaan, jangka waktu dan keperluan.Akan didiskripsikan pada penjelasan di bawah ini.

  Jenis Pembiayaan menurut penggunaan antara lain:

  a. Pembiayaan konsumtif Pembiayaan ini digunakan nasabah untuk keperluan konsumsi, dengan arti dana pembiayaan yang diberikan bank, akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan nasabah. Misalnya untuk pembelian barang rumah tangga, peralatan rumah tangga, dan lain sebagainya.

  b. Pembiayaan produktif Dengan pembiayaan ini kegunaan atas dana pembiayaan bank akan meningkat dan terlihat dengan jelas

  22 karena pembiayaan ini digunakan untuk penggunaan usaha produksi, perdagangan maupun investasi. Jenis Pembiayaan menurut jangka waktu antara lain:

  a. Pembiayaan Jangka Pendek, yaitu pembiayaan dengan jangka waktu maksimal 1 tahun.

  b. Pembiayaan Jangka Menengah yaitu pembiayaan dengan jangka waktu antara 1-10 tahun.

  c. Pembiayaan Jangka Panjang yaitu pembiayaan dengan jangka waktu lebih dari10 tahun.

  Jenis Pembiayaan menurut keperluannya antara lain:

  a. Pembiayaan produksi Pembiayaan ini diberikan kepada perusahaan atau lembaga yang bermaksud untuk meningkatkan hasil produksi perusahaan baik dalam hal kualitas maupun kuantitas. Bantuan ini kebanyakan digunakan untuk menutupi biaya-biaya perusahaan secara luas, seperti biaya bahan baku, bahan pembantu dan biaya produksi lainnya.

  b. Pembiayaan perdagangan Pelaksanaan pemberian pembiayaan perdagangan dimaksudkan untuk membantu lancarnya perdagangan antar

  Negara maupun dalam suatu Negara. c. Pembiayaan investasi Pembiayaan ini sering disamakan dengan pembiayaan produksi, padahal pada dasarnya memiliki maksud yang berbeda.Pembiayaan perdagangan ini dimaksudkan untuk keperluan investasi bagi para pengusaha. Maka terdapat beberapa ciri yang membedakan pembiayaan itu, antara lain: (1) digunakan untuk penanaman modal, (2) mempunyai perencanaan yang terarah dan matang, dan (3) waktu penyelesaian pembiayaan berjangka menengah dan panjang. Dengan melihat berbagai ciri yang telah disebutkan di atas, dapat dilihat bahwa penggunaan pembiayaan ini adalah untuk keperluan menambahan barang modal, perbaikan barang modal beserta fasilitas lain yang berkaitan dengan hal tersebut.

  4. Pembiayaan BSM Implan Implan merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris “Implant” secara bahasa berarti menanamkan atau memasukkan.

  Sedangkan dalam kamus ekonomi, Implant berarti menanamkan atau invest.

  Menurut keterangan yang berhasil diperoleh dari web milik Bank Syariah Mandiri, pengertian dari produkBSM Implan adalah pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh

  23

  24 dilakukan secara massal (kelompok).BSM Implan dapat mengakomodir kebutuhan pembiayaan bagi para karyawan perusahaan, misalnya dalam hal perusahaan tersebut tidak memiliki koperasi karyawan, koperasi karyawan belum berpengalaman dalam kegiatan simpan pinjam, atau perusahaan dengan jumlah karyawan terbatas.

  Produk Implan merupakan sebuah produk pembiayaan yang menjadi sub bagian dari produk konsumtif massal. Dimana terdapat 2 produk jasa yaitu BSM PKPA dan BSM Implan.BSM PKPA sendiri memiliki diartikan sebagai pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggotanya (PKPA) adalah penyaluran pembiayaan melalui koperasi karyawan untuk pemenuhan kebutuhan konsumer para anggotanya (kolektif) yang mengajukan pembiayaan kepada koperasi karyawan. Pola penyaluran yang dipergunakan adalah executing (koperasi karyawan sebagai nasabah), sedangkan proses pembiayaan dari koperasi karyawan kepada anggotanya dilakukan dan menjadi tanggung jawab penuh koperasi karyawan.

  Produk BSM Implan merupakan pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh bank kepada karyawan tetap perusahaan/koperasi karyawan yang pengajuannya dilakukan secara massal (kelompok).BSM Implan dapat mengakomodir

  25 karyawan perusahaan, misalnya dalam hal perusahaan tersebut tidak memiliki koperasi karyawan, koperasi karyawan belum berpengalaman dalam kegiatan simpan pinjam, atau perusahaan dengan jumlah karyawan terbatas.

  BANK SYARIAH MANDIRI

  INSTANSI Executing (PKPA)

  Karyawan Karyawan Karyawan Chaneling (Implan)

  Sumber: Data Terolah Gambar 2.1

  BSM PKPA Dari bagan di atas dapat dilihat bahwa produk pembiayaan

  PKPA sangat berkaitan erat dengan produk Implan ini sendiri.Namun tentu terdapat perbedaan dan persamaan diantara kedua produk ini.

  Tabel 2.1 Perbedaan BSM Implan dan BSM PKPA

  BSM PKPA BSM Implan Persamaan Pendaftaran dilakukan secara massal melalui instansi terkait. Bersifat konsumtif multiguna Perbedaan Debitur adalah Instansi Debitur adalah perorangan Penandatanganan akad dilakukan oleh Instansi

  Penandatanganan akad dilakukan oleh Calon Debitur Tanpa penandatanganan perjanjian kerja sama karena telah tercantum pada akad yang sebelumnya ditandatangani

  Menandatangani perjanjian kerja sama untuk bersedia dipotong gaji melalui instansi

  Sumber : Data Terolah BSM Implan memberikan fasilitas pembiayaan konsumer kepada sejumlah karyawan (kolektif) dengan rekomendasi perusahaan/instansi (approve company), di mana pembayaran angsurannya dikoordinasi oleh perusahaan/instansi melalui pemotongan gaji langsung. Hal ini memiliki banyak keuntungan bagi pihak bank dan meminimalisir rawannya kredit macet karena menggunakan sistem potong gaji pada setiap tanggal yang disetujui pada perjanjian kerja sama.

  Produk BSM Implan memiliki tujuan. Antara lain:

  a. Mempercepat pertumbuhan portofolio pembiayaan retail.

  b. Meminimalisasi overhead/operational cost dan

  26

  27 perusahaan/instansi dengan cara pemotongan gaji langsung.

  c. Meningkatkan jumlah customer based (number of account) pembiayaan, sehingga terjadi spreading risk.

  Dari beberapa tujuan diatas akan memunculkan keuntungan bagi bank instansi maupun anggota.

  Tabel 2.2 Tujuan BSM Implan

  Instansi Anggota Instansi Salah satu bentuk penghargaan Kesempatan dan kemudahan kepada karyawan. memperoleh fasilitas pembiayaan.

  Outsourcing sumber dana dan administrasi pinjaman.

  Sumber: Data Terolah Pembiayaan Implan terdiri atas dua komponen yang masing-masing memiliki kriteria yang harus dimiliki supaya pembiayaan ini dapat terealisasikan.Komponen tersebut adalah instansi/perusahaan dan perorangan/indifidu yang dalam hal ini adalah karyawan instansi terkait.Menurut Surat Edaran pembiayaan terdapat beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh

  28

  a. Lembaga pemerintahan, BUMN/BUMD, perusahaan multinasional, perusahaan besar yang telah masuk bursa/go publik, atau perusahaan swasta yang bonafide yang telah berjalan minimal 5 tahun dan tidak dalam proses hukum.

Dokumen yang terkait

MITIGASI RISIKO PEMBIAYAAN GRIYA BSM PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SALATIGA TAHUN 2012 TUGAS AKHIR - MITIGASI RISIKO PEMBIAYAAN GRIYA BSM PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SALATIGA TAHUN 2012 - Test Repository

0 0 105

STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah

0 1 79

ANALISIS PEREKRUTAN DAN SELEKSI KARYAWAN PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.,Sy)

0 0 124

ANALISIS PEREKRUTAN DAN SELEKSI KARYAWAN PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.,Sy)

0 0 124

ANALISIS PRODUK TABUNGAN BSM DAN TABUNGAN SIMPATIK DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Islam

0 0 111

ANALISIS TABUNGAN BSM PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SEMARANG TUGAS AKHIR Di Susun Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah Pada Program Studi D3 Perbankan Syariah

0 1 92

ANALISIS PEMBIAYAAN KPR TAKE OVER PADA BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG SALATIGA PERIODE 2013-2015 TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)

0 0 95

ANALISIS PENYALURAN KREDIT PEMBIAYAAN DI BNI SYARIAH CABANG PEMBANTU UNGARAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya Ekonomi Syariah

0 0 99

ANALISIS PEMBIAYAAN DANA BERPUTAR DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SALATIGA TUGAS AKHIR - ANALISIS PEMBIAYAAN DANA BERPUTAR DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SALATIGA - Test Repository

0 1 91

ANALISIS PERAN DAN KINERJA DEWAN PENGAWAS SYARIAH DI KSPPS MANDIRI SEJAHTERA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah

0 0 98