PENERAPAN METODE IQRO’ UNTUK MEMBELAJARKAN KETERAMPILAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA ANAK PANTI ASUHAN PUTRI AISYIYAH TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2013 - Test Repository

PENERAPAN METODE

  IQRO’ UNTUK MEMBELAJARKAN KETERAMPILAN MEMBACA AL- QUR’AN PADA ANAK

PANTI ASUHAN PUTRI AISYIYAH TUNTANG

KAB. SEMARANG TAHUN 2013

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

ESTRI WIJAYANTI

  

NIM 11509019

JURUSAN TARBIYAH

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

PENERAPAN METODE

  IQRO’ UNTUK MEMBELAJARKAN KETERAMPILAN MEMBACA AL- QUR’AN PADA ANAK

PANTI ASUHAN PUTRI AISYIYAH TUNTANG

KAB. SEMARANG TAHUN 2013

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

ESTRI WIJAYANTI

  

NIM 11509019

JURUSAN TARBIYAH

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2013

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama : Estri Wijayanti NIM : 11509019 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  Judul : PENERAPAN METODE IQRO‟ UNTUK

  MEMBELAJARKAN KETERAMPILAN MEMBACA AL-

QUR‟AN

  PADA ANAK PANTI ASUHAN PUTRI AISYIYAH TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2013 telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, 14 November 2013 Pembimbing

  Sukron Ma’mun, S.HI, M., Si NIP. 19790416200912 1 001

  

SKRIPSI

PENERAPAN METODE IQRO’ UNTUK MEMBELAJARKAN

KETERAMPILAN MEMBACA AL- QUR’AN PADA ANAK PANTI

  

ASUHAN PUTRI AISYIYAH TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2013

DISUSUN OLEH

ESTRI WIJAYANTI

NIM : 11509019

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 24

  Desember 2013 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : H. Agus Waluyo, M. Ag.

  Sekretaris Penguji : Wahidin, S. Pd. I., M. Pd. Penguji I : Dra. Lilik Sriyanti, M. Si. Penguji II : Jaka Siswanta, M. Pd. Penguji III : Sukron Ma‟mun, S. HI., M. Si.

  Salatiga, 24 Desember 2013 Ketua STAIN Salatiga

  NIP. 19580827198303 1 002

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Estri Wijayanti NIM : 11509019 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan dari orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 14 November 2013 Yang menyatakan,

  EstriWijayanti NIM.11509019

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

  Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama.

  PERSEMBAHAN

  Untuk Mamak yang menjadi motivasiku Untuk keluarga besar di Purwokerto yang selalu menyemangatiku

  Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Untuk Keluarga besar

  Untuk teman-teman PGMI 2009 yang luar biasa

KATA PENGANTAR

  

ميحرلا نمحرلا للها مسب

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Rahman dan Rahim yang dengan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya skripsi dengan judul

  Penerapan Metode Iqro‟ untuk Membelajarkan Keterampilan Membaca Al-Qur ‟an pada Anak Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kab. Semarang Tahun 2013 bisa diselesaikan.

  Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Uswatun Khasanah Nabi Muhammad SAW, semoga beliau senantiasa dirahmati Allah SWT. Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak terkait sehingga kebahagiaan yang tiada tara penulis rasakan setelah skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis ucapkan banyak terima kasih setulusnya kepada:

  1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd. selaku Ketua Prodi PGMI.

  3. Sukron Ma‟mun, S.HI, M., Si selaku Pembimbing yang telah mengarahkan, membimbing, memberikan petunjuk dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.

  4. Bapak dan Ibu dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagi anak akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.

  5. Ibu-ibu pengurus dan pengasuh serta teman-teman seperjuangan di Panti

  Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang yang meluangkan waktu serta memberikan bantuan kepada penulis untuk penelitian.

  6. Mamake dan keluarga besar Purwokerto yang telah memberikan dukungan, moril, materil, dan spiritual kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  7. Keluarga besar bapak Bambang khususnya Ibu Endang Wiratni yang telah memberi naungan selama hidup di kota ini.

  8. Dennis, Umi (Ma‟e), Rifa, Uyun, Atik, Agus, Ambon, yang menjadi sahabat baikku dan teman-teman senasib seperjuangan PGMI 2009.

  9. Semua pihak yang tidak saya sebutkan satu persatu atas bantuan dan dorongannya.

  Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdoa, semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal sholeh yang akan mendapat balasan yang berlipat ganda. Amin.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan dari berbagai pihak guna kebaikan penulisan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.Amin.

  Salatiga, 14 November 2013 Penulis

  

ABSTRAK

Wijayanti, Estri. 2013.

  Penerapan Metode Iqro‟ untuk Membelajarkan Keterampilan Membaca Al- Qur‟an pada Anak Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kab. Semarang Tahun 2013 . Skripsi. Jurusan Tarbiyah.

  Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Sukron

  Ma‟mun, S.HI, M., Si

  Kata Kunci: Metode Iqro’

  Al- Qur‟an merupakan sumber hukum dan aturan yang utama bagi umat

  Islam, sedangkan pada kenyataannya sekarang ini masih banyak anak-anak yang minim keterampilannya dalam membaca Al- Qur‟an. Seorang pendidik harus bisa memilih beberapa metode yang tepat untuk meningkatkan keterampilan membaca

  Al- Qur‟an sesuai dengan kebutuhan anak. Metode iqro‟ telah banyak diterapkan sebagai awal anak dapat mempelajari Al-

  Qur‟an.Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian metode iqro‟ yang diterapkan di panti asuhan putri aisyiyah Tuntang, karena panti tersebut telah menerapkan metode iqro‟ sebagai metode untuk membentuk keterampilan anak dalam membaca Al-

  Qur‟an. Penelitian ini bertujuan memaparkan penerapan metode iqro‟ untuk membelajarkan keterampilan membaca Al-

  Qur‟an pada anak panti asuhan putri Aisyiyah Tuntang. Pertanyaan utama yang akan dijawab pada penelitian ini adalah (1) Bagaimana konsep metode

  Iqro‟ di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang?, (2) Bagaimana penerapan metode

  Iqro‟ untuk membelajarkan keterampilan membaca Al-

  Qur‟an pada anak Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang?, (3) Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat keterampilan membaca Al- Qur‟an pada anak Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang?.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Tahap-tahap penelitian meliputi tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan,dan tahap analisis data. Dalam memperoleh data peneliti menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Proses analisis datanya menggunakan model alir, yaitu dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Untuk pengecekan keabsahan data menggunakan teknik ketekunan pengamatan penelitian dan triangulasi.

  Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) konsep penerapan metode i qro‟ di panti asuhan putri Aisyiyah meliputi 5 langkah, yaitu: (a) dengan makharijul huruf (keluar masuknya huruf hijaiyah) dan pengenalan huruf hijaiyah,

  (b) ustadzah memberi contoh cara pengucapan dan anak menirukan ustadzah, bila mana ada yang sudah betul tidak perlu diulang, tapi jika ada yang keliru maka diulang sampai anak bisa menirukan ustadzah, (c) kalau sudah benar panjang pendeknya, anak boleh melanjutkan kejilid selanjutnya, namun bila belum betul cara membacanya maka harus ada tekanan dari ustadzah, (d) jika anak sudah sampai jilid 6, akan ada evaluasi dari jilid 1-6. Yaitu dengan membaca sesuai penerapan metode iqro‟ di panti sudah efektif karena hasilnya sudah sesuai dengan indikator keberhasilan keterampilan membaca Al-

  Qur‟an yaitu, anak mampu; a) melafalkan ayat-ayat Al- Qur‟an yang dianjurkan oleh ustadzah dengan baik dan benar. b) melafalkan ayat-ayat Al-

  Qur‟an berdasarkan kemampuan membaca dengan lancar, fasih, dan sesuai makharijul huruf. (3) faktor pendukung adalah sarana prasarana yang cukup memadai, semangat dan keikhlasan yang ditanamkan oleh pengajar. (5) faktor penghambat adalah waktu yang kurang tepat, keterbatasan tenaga pengajar dan waktu, kurang adanya motivasi dalam diri anak untuk semangat dalam mengaji.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL ...................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ................................................................................. ii JUDUL ......................................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... vi MOTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................. vii KATA PENGANTAR ................................................................................. viii ABSTRAK ................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah .........................................................

  B.

  5 Rumusan Masalah ...................................................................

  C.

  5 Tujuan Penelitian ....................................................................

  D.

  6 Kegunaan Penelitian ...............................................................

  E.

  7 Penegasan Istilah ....................................................................

  F.

  11 Metode Penelitian ...................................................................

  G.

  21 Sistematika Penulisan .............................................................

  BAB II METODE IQRO ’ DAN KETERAMPILAN MEMBACA AL- QUR’AN A. MetodeIqro‟ ............................................................................

  Semarang ...............................................................................

  Tuntang Kab. Semarang……………………………………. 62 G.

  60 F. Struktur Organisasi Panti Asuhan Putri Aisyiyah

  Tuntang Kab. Semarang ……………………………………

  ………………………………………………. 60 E. Tujuan Didirikannya Panti Asuhan Putri Aisyiyah

  Visi dan Misi Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kab. Semarang

  57 C. Identitas Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kab. Semarang 59 D.

  56 B. Letak Geografis Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kab.

  23

  Sejarah Berdirinya Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kab. Semarang. ......................................................................

  SEMARANG A.

  34 2. Membaca Al-Qur‟an ......................................................... 36 BAB III PANTI ASUHAN PUTRI AISYIYAH TUNTANG KAB.

  34 1. Keterampilan……... .........................................................

  27 B. Keterampilan membaca Al-Qur‟an.........................................

  2. Penerapan Metode Iqro‟…………………………………..

  1. Pengertian Metode Iqro ‟ ………………………………... 23

  Aktivitas Keseharian Anak Panti Asuhan Putri Aisyiyah

  H.

  Faktor Pendukung Penerapan Metode Iqro‟ untuk Membelajarkan Keterampilan Membaca Al-

  Anak Panti ………………………………………………86

  Membelajarkan Keterampilan Membaca Al- Qur‟an pada

  Anak Pant i………………………………………………86

  Membelajarkan Keterampilan Membaca Al- Qur‟an pada

  ………………………………………………85 2. Faktor Penghambat Penerapan Metode Iqro‟ untuk

  Qur‟an pada Anak Panti

  Keterampilan Membaca Al- Qur‟an pada Anak Panti ............. 83 1.

  Sarana dan Prasarana Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kab. Semarang

  Metode Iqro‟ untuk Membelajarkan

  71 B. Tingkat Keterampilan Membaca Al-Qur‟an pada Anak Panti 79 C. Penerapan

  BAB IV PENERAPAN METODE IQRO’ UNTUK MEMBELAJARKAN KETERAMPILAN MEMBACA AL- QUR’AN PADA ANAK PANTI ASUHAN PUTRI AISYIYAH TUNTANG KABUPATEN SEMARANG A. Konsep Penerapan Metode Iqro‟ di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang ...................................................................

  Usaha Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kab. Semarang 69

  Kab. Semarang ……………………………………………… 68 J.

  ………………………………….. 65 I. Pembiayaan Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang

3. Cara Mengatasi Hambatan Penerapan Metode Iqro‟ untuk

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................

  89 B. Saran .......................................................................................

  92 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

  94 LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tahap Pra Lapangan.......................................................................... 18Tabel 1.2 Tahap

  Analisis Data……………………………………………….. 19 Tabel 2.1 Huruf Hijaiyah .................................................................................

  38 Tabel 2.2 Transliterasi Huruf Hijaiyah …………………………………… ... 39

Table 2.3 Dasar-dasar Tanda Baca

  ………………………………………….. 40

Tabel 2.4 Tanda Baca Fathah

  ………………………………………………... 41

Tabel 2.5 Tanda Baca Kasrah

  ……………………………………………….. 41

Tabel 2.6 Tanda Baca Dhammah

  41 ……………………………………………

Tabel 2.7 Tanda Baca Fathah Tanwin, Kasrah Tanwin, dan Dhammah Tanwin 42Table 2.8 Makhraj Huruf Menurut Susunan Hijaiyah

  46 ……………………… Tabel 3.1 Struktur Organisasi Anak Asuh .......................................................

  59 Tabel 3.2 Struktur Organisasi Pengurus Panti .................................................

  59 Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Anak Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang ........

  60 Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan Sehari-hari Anak Panti Asuhan Putri Aisyiyah..... 61

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Komponen analisis data: model alir ........................................

  16

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran

  1 Kode Penelitian Lampiran

  2 Pedoman Penelitian Lampiran

  3 Transkrip Wawancara Lampiran

  4 Reduksi Data Lampiran

  5 Triangulasi Data Lampiran

  6 Foto Lampiran

  7 Struktur Organisasi Lampiran

  8 Surat Ijin Penelitian Lampiran

  9 Surat Keterangan Penelitian Lampiran

  10 Surat Tugas Pembimbing Skripsi Lampiran

  11 Daftar Nilai SKK Lampiran

  12 Lembar Bimbingan Skripsi Lampiran

  13 Riwayat Hidup Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al- Qur‟an yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW tidak sekedar berfungsi sebagai perwujudan bukti kekuasaan Allah SWT semata.Al- Qur‟an juga mengandung nilai-nilai dan ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia. Belajar membaca Al- Qur‟an sejak usia dini dengan membaca huruf

  demi huruf sampai lancar membacanya merupakan tahap dasar yang paling tepat, sebab pada usia-usia masih belia daya ingat seorang anak masih kuat, selain itu karakter anak masih lunak untuk dibentuk (Amrullah, 2008:70).

  Al- Qur‟an merupakan sumber hukum dan aturan yang utama bagi umat Islam.Al-

  Qur‟an adalah rahmat yang tiada banding dalam kehidupan.Di dalamnya terkumpul wahyu Illahi yang menjadi petunjuk, pedoman, dan pelajaran bagi siapa saja yang mengimaninya (Amrullah, 2008:66).Bahkan, sebagian ulama berpendapat bahwa mempelajari Al- Qur‟an adalah wajib.

  Oleh karena itu, bagi orang yang beriman, kecintaannya kepada Al- Qur‟an akan bertambah. Sebagai bukti cintanya, dia akan semakin bersemangat membacanya setiap waktu. Dengan mempelajari Al-

  Qur‟an, Menurut Amrullah (2008:69) Rasulullah SAW telah menganjurkan kita untuk mempelajari dan mengajarkan Al- Qur‟an kepada orang lain.

  َولعو ىا رقلا نلعث يه نك ريخ

  Artinya:

  “Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang mempelajari Al- Qur‟an kemudian mengajarkannya kepada orang lain”.

  Dalam hadis yang lain yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi, kepada Rasulullah SAW menganjurkan para umatnya agar menghiasi rumah dengan bacaan Al- Qur‟an dan shalat.

  }يقهيبلا{ ىارقلا ةأرقو ةلاصلااب نكلزاٌهاو رىً

  Artinya:

  “Terangilah rumah-rumah kalian dengan shalat dan membaca Al- Qur‟an”.

  Dari kenyataan hadis diatas, jelaslah bahwa membaca Al- Qur‟an, baik mengetahui maknanya maupun tidak adalah ibadah.Sedangkan pada kenyataannya sekarang ini masih banyak anak-anak yang minim keterampilannya dalam membaca Al-

  Qur‟an. Membaca Al-

  Qur‟an itu tidak boleh asal baca dan harus hati-hati karena tidak boleh salah cara pengucapan makhraj dan tajwidnya. Karena akan mempengaruhi arti dari Al-

  Qur‟an itu. Untuk itu di perlukan metode yang cocok agar anak bisa membaca Al- Qur‟an dengan baik dan benar sesuai dengan hukum bacaannya. Agar hal itu bisa terwujud, tentunya seorang pendidik harus bisa memilih beberapa metode yang tepat untuk meningkatkan keterampilan membaca Al- Qur‟an sesuai dengan kebutuhan anak.

  Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang sebagai salah satu Panti Asuhan yang berkedudukan di jalan Fatmawati No.71 Tuntang Kabupaten Semarang telah membantu anak asuhnya dalam beribadah dan menuntut ilmu.Hal tersebut dibuktikan dengan adanya berbagai macam kegiatan yang berhubungan dengan ranah kognitif, contohnya mengaji Al-

  Qur‟an, qiroah, fiqh, ilmu kesehatan dan aqidah akhlaq.Ranah afektif contohnya kegiatan kerjabakti panti yang dilakukan secara rutin setiap seminggu sekali, dan sikap saling menghargai yang diterapkan di dalam panti tersebut dalam keseharian anak. Adapula ranah psikomotorik contohnya yaitu kegiatan drum band, rebana, dan praktek menjahit.

  Metode yang diterapkan dalam panti untuk membentuk keterampilan anak dalam membaca Al- Qur‟an salah satunya yaitu dengan metode Iqro‟.Cara menerapkan metode Iqro‟ di Panti Asuhan Putri

  Aisyiyah Tuntang ada beberapa strategi umum yang digunakan, yaitu (1) Individu atau privat yaitu santri bergiliran membaca satu persatu. (2) Klasikal Individu yaitu sebagian waktu digunakan guru untuk menerangkan pokok pelajaran secara klasikal. (3) Klasikal Baca Simak yaitu strategi ini digunakan untuk mengajarkan membaca dan menyimak bacaan Al-

  Qur‟an orang lain. Memang tidak mudah dalam mengajarkan anak agar cepat lancar dan terampil dalam membaca Al- Qur‟an, akan tetapi dengan usaha dan kerja keras melatih anak secara terus menerus dengan menyimak mereka membaca dan membenarkan apabila makhrajnya salah menjadi salah satu metode yang praktis digunakan untuk melatih keterampilan membaca Al- Qur‟an. Setelah anak mencapai tahap kelancaran membaca Al-Qur‟an, selanjutnya anak diajarkan qiroah atau membaca Al-

  Qur‟an dengan melagukannya sehingga anak dapat memiliki keterampilan lebih dalam membaca Al- Qur‟an.

  Ada beberapa hal yang menarik bagi penulis untuk melakukan penelitian di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang antara lain: pertama, Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang telah menerapkan metode Iqro‟ sebagai sarana untuk meningkatkan keterampilan membaca Al-

  Qur‟an pada anak yang mana hanya ada satu guru mengaji iqro‟ yang mengajarkan dari sekian banyak anak yang berada di panti. Kedua, jiwa sosial guru yang tinggi dalam usia yang seharusnya sudah pensiun tetapi beliau mau mengorbankan tenaga dan waktunya demi mengajarkan anak- anak panti. Bahkan perjalanan yang cukup jauh yaitu dari Ambarawa sampai Tuntang dengan mengendarai bus tidak mematahkan semangat beliau untuk mengajar mengaji di panti.

  Dari uraian di atas, maka penulis mencoba membahas permasalahan ini dengan mengambil judul penelitian “PENERAPAN MEMBACA AL- QUR‟AN PADA ANAK PANTI ASUHAN PUTRI AISYIYAH TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013”.

B. Rumusan Masalah

  Kaitannya dengan judul penelitian diatas, maka ada beberapa hal yang akan diungkapkan oleh penulis, yaitu:

  1. Bagaimana konsep metode Iqro‟ di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kab. Semarang tahun 2013? 2. Bagaimana efektivitas penerapan metode Iqro‟ terhadap keterampilan membaca Al-

  Qur‟an pada anak Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kab. Semarang tahun 2013? 3. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat efektivitas penerapan metode iqro‟ terhadap keterampilan membaca Al-Qur‟an pada anak Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kab. Semarang tahun 2013? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan fokus penelitian yang ada, maka penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Mengetahui konsep metode Iqro‟ di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kab. Semarang tahun 2013.

  2. Mengetahui bagaimana penerapan metode Iqro‟ terhadap keterampilan membaca Al- Qur‟an pada anak Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kab. Semarang tahun 2013.

  3. Mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat efektifitas keterampilan membaca Al- Qur‟an pada anak Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kab. Semarang tahun 2013.

D. Kegunaan Penelitian 1.

  Manfaat teoritik a.

  Manfaat yang dicapai dari hasil penelitian adalah sebagai bahan pengembangan khasanah teoritis untuk mengembangkan metode Iqro‟ sebagai pelaku pendidik.

  b.

  Memberikan sumbangan berupa kritik dan saran serta pendapat tentang model pembelajaran yang menggunakan metode Iqro‟.

2. Manfaat praktis a.

  Bagi lembaga pendidikan, lembaga pondok pesantren maupun lembaga panti asuhan dapat dijadikan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan maupun pengajaran didalam sekolah, pondok pesantren, maupun panti asuhan.

  b.

  Bagi para pendidik bahan masukan bagi guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran selanjutnya untuk meningkatkan keterampilan membaca Al- Qur‟an. c.

  Bagi anak-anak sebagai pengalaman yang baru dalam proses pembelajaran dengan metode Iqro‟, sehingga dapat meningkatkan keterampilan membaca Al-

  Qur‟an.

  d.

  Bagi penulis dapat mengembangkan kemampuan meneliti suatu permasalahan dan menemukan solusinya.

E. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari timbulnya berbagai interpretasi dan untuk membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa pengertian yang terkandung dalam judul skripsi di atas, yaitu:

  1. Metode Iqro‟ Menurut WJS. Poerwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa

  Indonesia , (1999:767) Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud.

  Iqro‟ adalah nama judul sebuah buku berisi tuntutan belajar membaca Al- Qur‟an dengan cara baru yang berbeda dengan cara-cara lama (Budiyanto, 1995:3).

  Metode Iqro‟ adalah suatu strategi dalam menyampaikan materi baca tulis Al- Qur‟an dalam upaya menarik minat siswa untuk belajar dan mempermudah anak dalam mempelajarinya.

  2. Keterampilan Membaca Al-Qur‟an Kata keterampilan sama artinya dengan kata kecekatan.

  Terampil atau cekatan adalah kepandaian melakukan sesuatu dengan cepat dan benar.Seseorang yang dapat melakukan sesuatu dengan cepat tetapi salah tidak dapat dikatakan terampil. Demikian pula apabila seseorang dapat melakukan sesuatu dengan benar tetapi lambat, juga tidak dapat dikatakan terampil (Soemarjadi, Muzni Ramanto, Wikdati Zahri,1991:2).Jadi keterampilan adalah suatu bentuk kemampuan yang dapat dilakukan secara cekat, cepat, dan tepat dalam melakukan sesuatu.

  Membaca adalah melihat, melafalkan dan mengucapkan serta memahami isi dari apa yang tertulis. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berfikir, psikolinguistik dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menterjemahkan simbol tulis (huruf) kedalam kata- kata lisan. Sebagai suatu proses berfikir, membaca mencakup proses pengenalan kata, membaca kritis dan pemahaman kreatif.

  Secara etimologis Al- Qur‟an berarti bacaan atau yang dibaca. Adapun menurut istilah para ulama Al-

  Qur‟an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada nabi atau rasul, dimulai dari surat Al-Fatihah, dan diakhiri dengan surat An-Naas (Munjahid, 2007:25-26).

  Al- Qur‟an adalah wahyu atau firman Allah SWT untuk menjadi petunjuk dan pedoman bagi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT (Thoha Chabib dkk, 2004: 23).Dari pengertian di tersebut, membaca Al- huruf atau ayat-ayat Al- Qur‟an dan yang membacanya termasuk ibadah.

  Adapun yang dimaksud dengan keterampilan membaca Al- Qur‟an adalah kesanggupan, kecakapan, atau kemampuan melakukan aktivitas kompleks yang mencakup fisik dan mental dalam memahami dan mengerti sumber utama ajaran agama islam yang melalui kegiatan melisankan pada suatu simbol-simbol huruf.

3. Indikator Keterampilan Membaca Al-Qur‟an

  Merumuskan indikator merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan.

  Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

  Dalam pengembangan indikator, setiap kompetensi dasar dikembangkan menjadi beberapa indikator. Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur atau observasi. Tingkat kata dalam indikator lebih rendah atau setara dengan kata kerja dalam kometensi dasar maupun standar kompetensi. Prinsip pengembangan indikator adalah sesuai dengan kepentingan, kesinambungan, kesesuaian dan kontekstual. Keseluruhan indikator dalam satu kompetensi dasar merupakan tanda-tanda, perilaku, berfikir, dan bertindak secara konsisten.

  Demikian pula dalam proses pembelajaran membaca Al- Qur‟an perlu dirumuskan indikator pembelajaran. Indikator yang dirumuskan ini menjadi acuan dalam melihat keberhasilan proses pembelajaran dan proses penilaian.

  Adapun indikator dari kemampuan siswa membaca Al- Qur‟an adalah sebagai berikut: a. Anak mampu melafalkan bacaan Al-Quran.

  Dalam proses pembelajaran membaca Al- Qur‟an sebagai langkah awal, langkah yang diutamakan adalah dengan cara melafalkan. Dalam hal ini anak mampu melafalkan bacaan Al- Qur‟an yang menjadi materi pembelajaran. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa Al-

  Qur‟an dinarasikan dalam bahasa Arab, sehingga membutuhkan ketrampilan pelafalan yang khusus. Anak mengikuti pelafalan yang dilakukan oleh ustadzah. Pada tahap selanjutnya pelafalan sebagai bagian dari proses membaca masih tetap perlu mendapatkan perhatian.

  Karena meski siswa telah mampu membaca teks arabnya, namun pelafalannya belum tentu baik dan benar sesuai dengan makhrojnya.

  Dengan demikian indikator ketercapaian pembelajaran melafalkan ini diusahakan anak mampu; a) melafalkan ayat-ayat Al- Qur‟an yang dianjurkan oleh ustadzah dengan baik dan benar.

  b) melafalkan ayat-ayat Al- Qur‟an berdasarkan kemampuan membaca dengan lancar, fasih, dan sesuai makharijul huruf.

  b. Anak mampu membaca Al- Qur‟an dengan baik dan benar sesuai kaidah tajwid.

  Kelajutan dari indikator di atas adalah anak telah terampil dan mampu membaca Al- Qur‟an dengan baik dan benar.

  Khusus untuk Al- Qur‟an, anak mampu membaca sesuai dengan kaidah tajwid.

  Dengan demikian indikator ketercapaiannya dalam proses pembelajaran membaca pada tingkat ini anak mampu; a) membaca Al-

  Qur‟an dengan lancar dan fasih sesuai makharijul hurufnya, b) membaca Al- Qur‟an dengan lancar, fasih, sesuai makharijul hurufnya dan sesuai dengan kaidah tajwid (Ahmad

  Lutfi, 2009:92).

4. Panti Asuhan Putri Aisyiyah

  Panti Asuhan Putri Aisyiyah adalah suatu lembaga sosial yang memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak yatim, piatu, yatim piatu, atau anak terlantar di bawah naungan organisasi sosial keagamaan Aisyiyah.

F. Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

  Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2008:6). Penelitian kualitatif mengunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahamantentang fenomena dalam suatu layar yang berkonteks khusus (Moleong, 2008:5).

  Selain itu, penulis juga mengemukakan landasan-landasan atau teori-teori yang ada hubungannya dengan variabel yang diteliti.Dalam laporan penelitian seperti ini, data yang dikumpulkan dan dianalisis adalah berbagai informasi dari responden dan hasil laporan penelitian dapat berupa kutipan-kutipan ataupun gambar.

2. Kehadiran Peneliti

  Pada penelitian kualitatif ini, kehadiran peneliti mutlak diperlukan.Hal ini dikarenakan instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Moeleong (2008:168) mengemukakan sebagai berikut:

  Dalam penelitian ini, peneliti sebagai kunci dalam penelitian kualitatif karena peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Peneliti terlibat secara langsung dengan subjek yang diteliti karena peneliti berada dalam lingkungan Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang.Sedangkan instrument selain manusia mempunyai fungsi terbatas, yaitu hanya sebagai pendukung tugas peneliti.

3. Lokasi Penelitian

  Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kab.Semarang tahun 2013, yang terletak di Jl. Fatmawati No.

  71 Tuntang.

  Adapun alasan penulis melakukan penelitian di panti tersebut karena di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang telah menerapkan metode Iqro‟ sebagai sarana untuk meningkatkan keterampilan membaca Al-

  Qur‟an pada anak yang mana hanya ada satu guru mengaji iqro‟ yang mengajar dari sekian banyak anak yang berada di panti. Hal yang menariknya lagi yaitu jiwa sosial guru yang tinggi dalam usia yang seharusnya sudah pensiun tetapi beliau mau merelakan tenaga dan waktunya demi mengajarkan anak-anak panti. Bahkan perjalanan yang cukup jauh yaitu dari Ambarawa sampai Tuntang dengan mengendarai bus tidak mematahkan semangat guru tersebut untuk mengajar mengaji di panti.

  Selain itu, penulis sendiri mempunyai kedekatan emosional dengan anak-anak panti asuhan putri Aisyiyah Tuntang karena tinggal di panti tersebut.

4. Sumber Data

  Jadi, dalam penelitian ini yang dianggap informan sumber datanya adalah: 1)

  Pengurus panti yaitu meliputi ketua panti, bendahara panti, dan pengasuh panti itu sendiri yang memang setiap harinya memantau keadaan di panti.

2) Guru mengaji Iqro‟ yaitu Ibu Umi Juwariyah.

  3) Anak-anak penghuni panti (Anak Asuh) yang meliputi anak SD, SMP, SMA, dan Kuliah.

5. Prosedur Pengumpulan Data

  Ada beberapa prosedur dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini, yaitu:

1. Wawancara

  Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaannya itu (Moleong, 2008:186).

  Metode ini penulis gunakan untuk mencari data secara umum tentang panti asuhan dengan mewawancarai anak asuh Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang, pengurus panti diantaranya yaitu ketua Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang, bendahara Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang dan pengasuh Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang yang menjadi sumber utama dalam pencarian data mengenai keadaan panti. Sedangkan data mengenai metode iqro‟ penulis mewanwancarai guru mengaji di Panti Asuhan Putri Aisyiyah secara langsung.

  2. Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terencana fenomena yang diselidiki (Sutrisno,

  1995:227).

  Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data yang konkret tentang penerapan metode Iqro‟ dan juga digunakan untuk mengumpulkan data tentang lokasi penelitian.

  Penulis melakukan observasi dengan melihat langsung proses pembelajaran pada saat mengaji yang dilaksanakan pada pukul 14.00- 15.00 setiap hari senin sampai hari jum‟at.

  3. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya (Arikunto, 234).

  Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang panti asuhan secara historis, letak geografis, struktur organisasi dan daftar nama anak Panti Asuha Putri Aisyiyah Tuntang.

  Data tersebut diambil dari buku catatan mengenai anak panti, arsip panti mengenai data anak asuh, dan dari website Panti Asuhan Aisyiyah Tuntang Kab. Semarang.

6. Analisis data

  Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis hasil dari observasi, wawancara dan dokumentasi untuk meningkatkan pemahaman penelitian terhadap kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut, analisa perlu dilanjutkan dengan upaya mencari makna.

  Data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka-angka. Data ini dikumpulkan dalam berbagai cara diantaranya wawancara, obsevasi, intisari dokumen. Untuk itu analisa kualitatif menggunakan kata-kata yang biasanya disusun dalam teks yang diperluas (Miles, 1992:16).

  Secara rinci dalam proses analisis data digambarkan sebagai berikut :

  Masa pengumpulan data REDUKSI DATA Selama Pasca Antisipasi

  PENYAJIAN DATA = A N A L I S I S Selama Pasca PENARIKAN KESIMPULAN/VERIFIKASI Selama Pasca

Gambar 1.1 Komponen analisis data: model alir (Miles, 1992:18).

  a.

  Reduksi Data Reduksi data merupakan pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Dalam penelitian ini reduksi data dapat dilakukan dengan cara menyusun ringkasan, membuang yang tidak perlu, memberi kode bagian yang penting dan sebagainya hingga laporan penelitian ini selesai.

  Ada beberapa hal yang menjadi kaitan dengan reduksi data yaitu klasifikasi data yang telah dikumpulkan, dipisah-pisahkan kemudian dikelompokkan menurut permasalahannya.Dilanjutkan dengan interpretasi data yang berfungsi untuk menganalisis data lebih lanjut, data dikelompokkan kemudian diasumsikan oleh peneliti dengan landasan tujuan penelitian. b.

  Penyajian Data Sekumpulan informasi yang tersusun sehingga memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data yang baik merupakan suatu cara utama bagi penyajian data yang shahih.

  c.

  Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari satu kegiatan konfigurasi yang utuh.Simpulan-simpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung.Verifikasi itu kemungkinan setingkat pemikiran kembali yang melintas dalam penganalisis selama menulis, suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan di lapangan serta tukar pikiran dan akhirnya berusaha menarik kesimpulan.Dengan demikian verifikasi kesimpulan yang pada mulanya mengambang atau kabur menjadi lebih relevan.

7. Pengecekan Keabsahan Data

  Menurut Moleong (2008:326-332) agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan maka diperlukanpengecekan data apakah data yang disajikan valid atau tidak, maka diperlukan teknik keabsahan/kevalidan data.Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik ketekunan pengamatan peneliti dan triangulasi.

  a.

  Ketekunan Pengamatan Peneliti Ketekunan pengamatan bertujuan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsurdalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yangsedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal- hal tersebut secararinci. Teknik ini menuntut agar peneliti mampu menguraikan secara rincibagaimana proses penemuan secara tentatif dan penelaahan secara rincitersebut dapat dilakukan. Melalui teknik ini, peneliti berusaha setekunmungkin untuk mengamati setiap unsur yang relevan dengan penelitianuntuk dapat ditelaah secara rincidan berkesinambungan. Ketekunan pengamatan dilakukan dengan cara peneliti mengamati secara terus menerus setiap hari mulai tanggal 02 Agustus – 02 September 2013.

  b.

  Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data denganmemanfaatkan sesuatu yang lain di luar data-data itu untuk pengecekan atausebagai pembanding terhadap data-data yang ada. Dalam penelitian inimenggunakan teknik trianggulasi dengan sumber, yakni membandingkan danmengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melaluiwaktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.Hal itu peneliti tempuh dengan jalan:

  1) Membandingkan data hasil wawancara dengan hasil wawancara informan lain;

  2) Membandingkan data hasil wawancara dengan hasil pengamatan;

  3) Membandingkan data wawancara dengan dokumen;

  Melalui teknik ini peneliti akan membandingkan setiap data yang didapatkan dengan data-data lainnya sehingga menjadi suatu data yang valid dan bisa dipertanggung jawabkan.

8. Tahap-Tahap Penelitian

  Menurut Moleong (2002:127-148) juga menyatakan dalam tahap-tahap penelitian kualitatif harus memuat: a.

  Tahap Pra Lapangan Tahap pra lapangan yaitu memperhatikan segala macam persoalan dan segala macam persiapan sebelum peneliti terjun kedalam kegiatan penelitian berupa: menyusun rancangan penelitian, mengurus perizinan, menilai keadaan, memilih dan memanfaatkan informan.

Tabel 1.1 Tahap Pra Lapangan

  Waktu Kegiatan Hasil

April Menyusun rancangan Membuat proposal penelitian

penelitian Mei Mengurus perijinan Menyepakati dengan pihak panti untuk melakukan penelitian Juni Menilai keadaan Telah disetujui melakukan penelitian.

  Agustus Memilih dan Melakukan pembicaraan dengan memanfaatkan informan pengasuh panti untuk memilih informan.

  b.

  Tahap Pekerjaan Lapangan Pada bagian ini dibahas usaha peneliti agar secara sungguh- sungguh berusaha memahami latar penelitian.Peneliti lebih mudah untuk melakukan tahap pekerjaan lapangan karena peneliti adalah bagian dari anak asuh panti dan mempunyai kedekatan emosional c.

  Tahap Analisis Data Pada tahap ini dikemukakan konsep analisis data juga dipersoalkan bahwa analisis data itu dibimbing oleh usaha untuk menemukan data dan kesimpulan.Sejumlah petunjuk analisis data diberikan sebagai pegangan peneliti.

Tabel 1.2 Tahap Analisis Data

  Waktu Kegiatan Hasil Agustus-september Menemukan dan Reduksi data dan menyajikan data penyajian data

September Menemukan kesimpulan Triangulasi data

G.