MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ALQUR’AN MELALUIMETODE IQRO’ PADA SISWA KELAS II DI MI MA’ARIF KARANGTENGAH KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

  MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ALQUR’AN MELALUIMETODE IQRO’ PADA SISWA KELAS II DI MI MA’ARIF KARANGTENGAH KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG JURUSAN T ARBI YAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh AZHAR ROFI’I NIM 11407210

  PERSETUJIJAN PEMBIMBING Setelah dikorcksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:

  Nama AzharRofi’i NIM 11407210

  Junasan Tarbiyah

  Program Sludi Pendidikan Agama Islam

  Judul MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA

  ALQUR’AN MELALU1 METODE

  1QRO’ PADA SISWA KELAS 11 MI MAARIF KARANGTENGAH KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, 10 Agustus 2009 Pcmbimbing NIP 19750211 200003 I 001

  DEPARTEMEN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Jt. 7'entara (pefajar02 Tefp. 323706 Ta^323433 Xpde <Pos. 50721 Safatiga http//w w w . safatiga. a.c.id e-mad:a$ademi$@stamsaCatiga. ac. id

PENGESAHAN KETULUSAN

  Skripsi Saudara Azhar Rofi’i dengan Nomor Induk Mahasiswa 11407210 yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Our’an Melalui Metode IORO’ pada Siswa Kelas II di MI Ma’arif Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2008 / 2009 telah dimunaqoskan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada Sabtu, 29 Agustus 2009 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).

  Salatiga, 8 Romadlon 1430 H

  29 Agustus 2009 M Panitia Ujian

  

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertandatangan dibawah ini: Nama NTM

  Jurusan Program Studi

  Azhar Rofi’i 11407210

  Tarbiyah Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 10 Agustus 2009 Yang menyatakan Azhar Rofi’i

  

MOTTO

  ‘Aku bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada : 1. Bapak dan Ibuku (M. Dalail dan Umniah) beserta Keluargaku yang tercinta.

  2. Bapak dan Ibu Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  3. Teman-teman seprofesi Bapak dan Ibu Gum MI Ma’arif Karangtengah.

  4. Teman-teman PAI Ekstensi 2008/2009.

  5. Pembaca yang Budiman.

  

KATA PENGANTAR

  Dengan menyebut asma Allah SWT yang maha pengasih dan Penyayang, segala puji syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang telah mengentaskan manusia dari kegelapan dengan pancaran ilmu pengetahuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “

  

Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Melalui Metode IQRO’

pada Siswa Kelas II di MI M a’arif Karangtengah Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2008 / 2009'’.

  Selanjutnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besamya kepada:

  1. Bpk. Drs. Imam Sutomo selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  2. Bpk. Fatchurrahman, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Negeri Salatiga.

  3. Bpk. Drs. Djoko Sutopo selaku Ketua Program Ekstensi.

  4. Bpk. H. Agus Waluyo, M.Ag. yang telah membimbing dan memberi pengarahan sampai terselesainya penyusunan skripsi ini.

  5.Semua Bapak Ibu Dosen serta karyawan yang telah memberi bekal pengetahuan dan pelayanan kepada penulis.

  6.Keluarga tercinta yang telah memberikan bantuan dan motivasi demi

  7. Seluruh rekan Bapak dan Ibu Guru MI Ma’arif Karangtengah yang telah membantu terselesainya penulisan skripsi ini.

  8. Teman-teman seperjuangan Ekstensi PA I2008/2009.

  9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

  Teriring do’a semoga amai dan budi baik yang mereka berikan kepada penulis menjadi catatan amal kebaikan disisi Allah SWT, Amin.

  Salatiga, Agustus 2009 Penulis

  Azhar Rofi’i

  

ABSTRAK

  Judul skripsi : “ Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Melalui Metode IQRO’ pada Siswa Kelas II di MI Ma’arif Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2008 / 2009”.

  Kata Kunci: Meningkatkan Kemampuan Metode iqro’.

  Belajar membaca Al-Qur’an dengan metode iqro’ dipilih karena metode ini terbukti mampu meningkatkan dan mempermudah proses belajar mengajar BTQ dibandingkan dengan metode tradisional.

  Untuk itu Guru harus benar-benar memahami tujuan mengajar secara khusus yaitu memilih metode mengajar yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, selain itu juga faktor-faktor lain seperti sarana prasarana sekolah, lingkungan sekitar dan lain-lain.

  Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian tindakan ini adalah :

  a) Bagaimana kemampuan siswa di dalam membaca Al-Qur’an?

  b) Apakah kemampuan membaca Al-Qur’an dengan menggunakan metode iqro’ pada siswa kelas II dapat ditingkatkan ? c) Bagaimana penerapan metode iqro’ dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an pada siswa kelas II ?

  Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah:

  a) Untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an dengan memanfaatkan metode iqro’ b) Membiasakan anak dalam belajar membaca dan menulis Al-Qur’an dengan menggunakan metode iqro’ Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu : perencanaan, kegiatan dan pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

  Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (27,78%), siklus II (22,22%), siklus III (0%).

  Kesimpulan dari penelitian ini adalah kemampuan membaca Al-Qur’an siswa kelas II dengan menggunakan metode iqro’ dapat ditingkatkan.

  

DAFTARISI

  

  

  

  BAB IPENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  BAB II LANDASAN TEORI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

  BAB IV HASIL PENEITIAN DAN PEMBAHASAN

  

  

  

  

  

  

   BAB V PENUTUP

  

  

  

  Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran Daftar Riwayat Hidup

  

DAFTAR TABEL

   TABEL III DAFTAR PESERTA D1DIK KELAS II

   TABEL IV HASIL BELAJAR MENGAJAR MEMBACA

  

  DAFTAR GAMBAR

  GAMBAR

  I DOKUMEN PELAKSANAAN SIKLUS I GAMBAR

  II DOKUMEN PELAKSANAAN SIKLUS II GAMBAR

  III DOKUMEN PELAKSANAAN SIKLUS III

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Materi Pelajaran Qur’an Hadis kelas II LAMPIRAN I

  Pada Penelitian Tindakan Kelas Siklus I

  2. Soal Tulis Siklus I

  3. Kunci Jawaban Soal Siklus I

  4. Dokumen Pelaksanaan Siklus I LAMPIRAN II

  1. Materi Pelajaran Qur’an Hadis kelas II Pada Penelitian Tindakan Kelas Siklus II

  2. Soal Tulis Siklus II

  3. Kunci Jawaban Soal Siklus II

  4. Dokumen Pelaksanaan Siklus II LAMPIRAN III

  1. Materi Pelajaran Qur’an Hadis kelas II Pada Penelitian Tindakan Kelas Siklus III

  2. Soal Tulis Siklus III

  3. Kunci Jawaban Soal Siklus III

  4. Dokumen Pelaksanaan Siklus III LAMPIRAN IV Surat Keterangan Penelitian Tindakan Kelas

  Dari Kepala Madrasah Ibtidaiyah Karangtengah LAMPIRAN V

  PROFIL MI MA’ARIF KARANGTENGAH LAMPIRAN VI Surat Keterangan Guru Mitra dalam

  Penelitian Tindakan Kelas dari Kepala Madrasah LAMPIRAN VII Jadwal Pelajaran Kelas 2 MI MA’ARIF

  Karangtengah Tahun Ajaran 2008/2009 LAMPIRAN VIII

  STRUKTUR ORGANISASI MI MA’ARIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca sebagai sarana untuk mentransfer ilmu dari tulisan (buku)

  ke dalam dirimanusia masih sangat kurang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Kecenderungan untuk mendapatkan informasi melalui percakapan tampaknya lebih kuat daripada melalui bacaan. Kecenderungan ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa minat dan kebiasaan atau keseringan membaca dikalangan siswa relative masih rendah. Buku yang dipinjam sekolah, atau yang dimiliki siswa sendiri tampak bersih dan tidak dibaca.

  Demikian juga kecenderungan siswa di dalam membaca A1 Qur’an pun masih kurang dikarenakan kemampuan siswa di dalam membaca A1 Qur’an pun masih amat rendah. Khususnya pada mata pelajaran A1 Qur’an Hadis, anak seperti kurang berminat atau malas bila mendapatkan pelajaran A1 Qur’an Hadis khususnya bila anak mendapat tugas untuk membaca dan menulis A1 Qur’an, contoh keadaan ini terjadi pada sekolah tempat penulis bertugas yaitu di MI Karangtengah khususnya kelas 2.

  Mereka lebih suka membaca bacaan-bacaan yang bertuliskan latin Indonesia daripada tulisan Arab. Kemampuan siswa di dalam membaca dan menulis A1 Qur’an masih beragam. Ada yang lamban, sedang dan ada yang cepat,

  2

  kemampuan yang beragam ini menjadi tantangan bagi penulis di dalam bertugas.

  Di dalam A1 Qur’an dan Hadis banyak sekali perintah tentang mengajarkan A1 Qur’an pada anak sedini mungkin.1

  1. Firman Allah QS : At Tahrim : 6 Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka”.

  Sebagai realisasi menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka, tidak ada lain adalah melalui pendidikan dan pengajran A1 Qur’an sedini mungkin.

  2. Sabda Rosullulah SAW

  f i& t

  Artinya : “Didiklah anak-anakmu dengan tiga perkara : mencintai Nabimu, mencintai keluarga Nabi dan membaca A1 Qur’an (HR At Thabrani)”.

  3. Sabda Rosullulolah SAW Artinya : “Hak anak atas orang tuanya ada 3 : memilihkan nama yang baik ketika baru lahir, mengajarkan kitabullah A1 Qur’an ketika mulai bisa berfikir dan menikahkan ketika dewasa (HR Ahmad)

  3 Artinya : “Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari A1 Qur’an

  dan mengjarkannya “ (HR Bukhori) Hadis-Hadis ini menunjukkan bahwa mengajarkan membaca A1

  Qur’an adalah suatu keharusan bagi setiap orang tua terhadap anak-anaknya dan keharusan pula bagi sesama muslim.

  Ibnu Khadul menjelaskan bahwa pengajaran A1 Qur’an itu merupakan fondasi pengajaran bagi seluruh kurikulum, sebab A1 Qur’an merupakan salah satu “syiar Ad-din” yang menguatkan aqidah dan mengokohkan keimanan.2

  Salah satu visi dan misi MI Ma’arif Karangtengah adalah siswa mampu membaca A1 Qur’an dengan benar, oleh karena itu peneliti sangatlah tertarik untuk mengadakan penelitian tentang kemampuan membaca A1

  Qur’an pada siswa MI Ma’arif Karangtengah. MI Ma’arif Karangtengah adalah lembaga pendidikan tingkat dasar yang memiliki visi dan misi agar siswanya mampu membaca A1 Qur’an dengan benar. Maka mata pelajaran A1

  Qur’an Hadis dan Baca Tulis A1 Qur’an merupakan sarana dan media untuk mengenalkan A1 Qur’an pada anak usia dini. Untuk itu para guru harus memiliki metode mengajarkan AI Qur’an pada anak tingkat dasar, dengan tujuan agar anak memiliki rasa suka membaca Al Qur’an.

  Fenomena yang teijadi di masyarakat kita, terutama dirumah-rumah keluarga muslim semakin sepi dari bacaan ayat-ayat suci Al Qur’an. Hal ini

  4

  disebabkan karena terdesak dengan munculnya berbagai produk sain dan teknologi serta derasnya arus budaya asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca A1 Qur’an sehingga banyak anggota keluarga tidak bisa membaca A1 Qur’an. Akhirnya kebiasaan membaca A1 Qur’an ini sudah mulai langka. Yang ada adalah suara-suara radio, TV, tape recorder, karaoke dan lain-lain.

  Keadaan seperti ini adalah keadaan yang sangat memprihatinkan, belum lagi masalah akhlak, akidah dan pelaksanaan ibadahnya, yang semakin hari semakin jauh dari tuntunan Rosullullah. Maka sangat diperlukan kerjasama dari semua pihak untuk mengatasinya. Yaitu mengembalikan kebiasaan membaca A1 Qur’an di rumah-rumah kaum muslimin dan membekali kaum muslimin dengan nilai-nilai islam, sehingga bisa hidup secara islami demi kebahagiaan dunia dan akhirat.3

  Pada dekade belakangan ini telah banyak metode pengajaran baca tulis A1 Qur’an dikembangkan, begitu juga buku-buku panduannya telah banyak disusun dan dicetak. Para pengajar baca tulis A1 Qur’an tinggal memilih metode yang paling cocok baginya, paling efektif dan paling tepat untuk mencapai keberhasilan pendidikan.

  Keberhasilan suatu metode pengajaran sangat ditentukan oleh beberapa hal yaitu :

  1. Kemampuan guru

  2. Siswa

  

. Diijen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Metode MengajarAI Qur 'an di sekolah-sekolah umum, 1994/1995 him

  5

  3. Lingkungan

  4. Materi pelajaran

  5. Alat pelajaran

  6. Tujuan yang hendak dicapai Dalam mengajarkan baca tubs A1 Qur’an harus menggunakan metode.

  Dengan menggunakan metode yang tepat akan menjamin tercapainya tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dan merata bagi siswa 4 Salah satu contoh metodologi pengajaran membaca A1 Qur’an yang selama ini diterapkan di Indonesia dan yang sudah terkenal adalah metode juz’amma (Qawaidul Bagdadiyah). Walaupun metode juz’amma ini memiliki kelebihan akan tetapi bila dilihat dalam kenyataan atau dalam praktek pembelajaran temyata belum mampu menjawab permasalahan yang ada. Para santri atau siswa merasa jemu atau bosan apabila hanya menggunakan satu metode. Untuk itu, perlu menggunakan metode yang lain di dalam pengajaran membaca A1 Qur’an.

  Dunia pendidikan mengakui bahwa suatu metode pengajaran senantiasa memiliki kekuatan dan kelemahan, beberapa kelebihan metode juz’amma antara Iain : a. Bahan/materi pelajaran disusun secara sekuensif.

  b. 30 huruf abjad hampir selalu ditampilkan pada setiap langkah secara utuh sebagai tema sentral. 4 c. Pola bunyi dan susunan huruf disusun secara rapi.

  . Diijen Pembinaan Kdembagaan Agama Islam, Metode Mengajar A1 Qur 'an disekolah utnum, 1994/1995 him 64-65

  6

  d. Ketrampilan mengeja yang dikembangkan merupakan daya tarik tersendiri.

  e. Materi tajwid secara mendasar terintegrasi dalam setiap langkah.

  Beberapa kelemahan Qoidah Baghdadiyah antara lain :

  a. Qoidah Baghdadiyah yang asli sulit diketahui, karena sudah mengalami beberapa modifikasi kecil.

  b. Pengajian materi terkesan menjemukan.

  c. Penampilan beberapa huruf yang mirip dapat menyulitkan pengalaman siswa.

  d. Memerlukan waktu lama untuk mampu membaca A1 Qur’an.

  Selain metode baghdadiyah, yang sudah terkenal dan banyak diterapkan di Indonesia adalah metode iqro’. Metode iqro’ memiliki banyak kelebihan. Diharapkan kelebihan dari metode iqro’ ini mampu menjawab kekurangan dari metode bagdadiyah.5

  Beberapa kelebihan dari metode iqro’ adalah : a. Bacaan langsung tanpa dieja. b CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) c. Privat: santri berhadapan langsung kepada guru.

  d. Modul : santri dalam menyelesaikan materi iqro’ tergantung dari kemampuan sendiri.

  e. Asistensi. 5 , f. Praktis.

  7 g. Sistimatis.

  h. Variatif. i. Komunikatif. j. Flexibel.

  Dalam penelitian ini, peneliti mencoba akan menggabungkan dua metode ini di. dalam pembelajaran baca tulis A1 Qur’an. Metode iqro’ yang memiliki benyak kelbihan diharapkan mampu membantu kelemahan dari metode baghdadiyah.

  Kelemahan yang dimiliki metode iqro’ hanyalah pada saat guru menyampaikan materi pelajaran yaitu apabila guru slah dalam menyampaikan materi pelajaran maka pengetahuan tentang materi pelajaran yang diterima siswapun akan salah. Untuk itu sebagai guru haruslah berhati-hati dan mengetahui terlebih dahulu petunjuk-petunjuk menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan metode iqro’.

  Metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan. Itu berarti tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan metode yang tepat, sesuai dengan standar keberhasilan yang terpatri di dalam suatu tujuan. Metode yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar bermacam-macam. Penggunaannya tergantung dari rumusan tujuan. Dalam mengajar, jarang ditemukan guru menggunakan satu metode, tetapi kombinasi dari dua atau beberapa macam metode. Penggunaan metode

  8

  gabungan dimaksudkan untuk menggairahkan belajar anak didik. Dengan bergairahnya belajar, anak didik tidak sukar untuk mencapai tujuan pengajaran. Karena bukan guru yang memaksakan anak didik untuk mencapai tujuan, tetapi anak didiklah dengan sadar untuk mencapai tujuan.6

  Melihat keadaan tersebut, perlu penanganan secara serius agar di dalam peningkatan kualitas pembelajaran dapat dicapaikhususnya yaitu di dalam meningkatkan kemampuan membaca A1 Qur’an pada siswa. Karena sangat pentingnya pengaruh pemilihan metod dalam kegiatan Belajar Mengajar maka sangatlah perlu memilih yang tepat dan pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat terwujud.

  Oleh karena itu perlu diuji cobakan penerapan berbagai pembelajaran untuk diketahui dampaknya bagi proses dan hasil pembelajaran. Untuk itu perlu kiranya dikaji melalui kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan memilih judul “Meningkatkan Kemampuan Membaca A1 Qur’an Melalui Metode IQRO’ pada siswa kelas 2 di MI Ma’arif Karangtengah Tahun Ajaran 2008 / 2009.”

B. Rumusan Masalah

  Memperhatikan alasan pemilihan judul diatas, maka permasalahan yang ada dalam penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana kemampuan siswa di dalam membaca A1 Qur’an?

  9

  2. Bagaimana metode iqro’ diterapkan dalam pembelajaran mata pelajaran Qur’an Hadis di kelas 2 MI Ma’arif Karangtengah?

  3. Bagaimana peningkatan kemampuan dalam membaca A1 Qur’an pada siswa kelas 2 MI Ma’arif Karangtengah? C. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui tujuan apakah penelitian metode IQRO’ dapat meningkatkan kemampuan membaca A1 Qur’an pada siswa kelas 2 MI Karangtengah.

  2. Untuk mengetahui apakah metode IQRO’ dapat diterapkan dalam pembelajaran mata pelajaran A1 Qur’an Hadis.

  3. Untuk mengetahui apakah metode IQRO’ berpengaruh terhadap kemampuan siswa di dalam membaca A1 Qur’an.

D. Manfaat Penelitian

  Dari hasil penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan informasi- informasi yang jelas tentang ada tidaknya manfaat menggunakan metode

  IQRO’ dalam kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan kualitas anak didik, dilakukan oleh siswa kelas 2 MI Karangtengah Tuntang Semarang

  tahun 2008. Yang dapat memberikan gambaran yang seharusnya mereka

  lakukan. Sehingga dengan adanya informasi-informasi ini dapat memberikan manfaat secara praktis maupun teoritis, yaitu :

  10

  1. Secara praktis apabila ada peningkatan penguasaan mated A1 Qur’an Hadis berarti bagi siswa kelas 2 MI Karangtengah Tuntang tahun 2008, dapat memperoleh ilu pengertian, pemahaman, tentang manfaat penggunaan metode IQRO’ dalam upaya meningkatkan membaca A1 Qur’an.

  2. Secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran berupa ilmu pengetahuan bagi pemilihan metode pembelajaran, khususnya dalam menggunakan metode IQRO’ yang dilakukan pada siswa kelas 2 MI Karangtengah Tuntang Semarang, pada pelajaran A1 Qur’an Hadis.

  3. Memberikan masukan kepada MI Karangtengah, berupa hasil penelitian untuk tambahan bahan pustaka, dan bagi siapa saja yang membaca tulisan ini.

  E. Hipotesis Tindakan

  1. Metode iqro’ mampu meningkatkan kemampuan membaca A1 Qur’an pada siswa kelas 2 MI Ma’arif Karangtengah.

  2. Metode iqro’ merupakan metode yang tepat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca A1 Qur’an pada mata pelajaran A1 Qur’an Hadis.

  F. Definisi Istilah

  1 Kemampuan membaca Al-Qur’an adalah kemapuan membaca Al-Qur’an secara tepat dan benar meliputi tiga komponen yaitu mahroj, tajwid, dan kelancaran dalam membaca.

  11

  2. Metode IQRO’ Metode IQRO’ disusun oleh Bapak As’ad Humam dari Kota gede

  Yogyakarta dan dikembangkan oleh AMM (Angkatan Muda Masjid dan Mushola) Yogyakarta dengan membuka TK A1 Qur’an dan TP A1 Qur’an.

  3. Metode Belajar Metode mengajar merupakan alat yang digunakan oleh guru untuk menggunkan siswa agar mempelajari bahan pelajaran. Istilah “metode” adalah suatu cara mengajar, yang berfiingsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan “mengajar” mempunyai arti menanamkan pengetahuan sebanyak-banyaknya dalam diri anak didik. Metode mengajar dapat diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang instruktur.

  “Jadi metode mengajar adalah teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengejar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas atau pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar.7

  Omar Mohammad A1 Toumy A1 Syaibani berpendapat tentang metode atau cara-cara mengajar yang dapat digunakan dalam pendidikan Islam adalah “Bahwa semua aktivitas belajar dan mengajar itu harus berdasarkan akhlak Islam yang mulia. Metode yang harus digunakan harus dapat membangkitkan semangat ajaran akhlak Islam, tujuan-tujuan yang akan dicapai juga harus berdasarkan g ajaran akhlak Islam.

  Adapun beberapa jenis metode mengajar antar lain ceramah, tanya jawab, demonstrasi, drill, diskusi pemberian tugas, dan masih banyak metode yang lain.

  Metode iqro’ yang penulis pakai dalam penelitian ini merupakan gabungan dari metode mengajar yang ada diantaranya adalah Metode Ceamah, Demonstrasi, Tanya Jawab, Drill, dan lain sebagainya.

  Kombinasi dari berbagai metode ini penulis pakai agar di dalam pembelajaran tidak terlihat monoton sehingga siswa bisa aktif, tertarik dengan materi yang diajarkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

  H. Pelaksanaan Penelitian

  1. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini penulis lakukan pada bulan Juli tahun 2009.

  Adapun jadwal pelaksanaannya adalah dapat dilihat pada tabel berikut ini :

  13

  Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

  Minggu Ket Jenis Kegiatan

  No

  4

  5 1 2 3 Persiapan

  1

  1. Menyusun konsep

  2. Menyepakati jadwal

  3. Menyusun instrument

  4. Seminar konsep Pelaksanaan

  2

  1. Menyiapkan kelas

  2. Melakukan siklus I

  3. Melakukan siklus 11

  4. Melakukan siklus III

  3 Penyusunan Laporan

  1. Menyusun konsep laopran

  2. Seminar hasil penelitian

  3. Perbaikan laporan

  2. Subjek Penelitian/Populasi Populasi adalah seluruh objek atau individu yang akan diteliti atau dengan kata lain populasi adalah kenyataan yang diperoleh peneliti.

  Selanjutnya dijelaskan oleh Suharsimi Arikunto bahwa apabila

  14

  populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga peneliti itu disebut penelitian populasi.

  Karena penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil pembelajaran maka subjek penelitian adalah merupakan penelitian populasi yaitu seluruh siswa kelas II MI Ma’arif Karangtengah, siswa kelas II berjumlah 18, 13 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan.

  3. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang relevan dan valid penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan agar metode yang satu dengan yang lain dapat saling melengkapi. Adapun metode yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:

  a. Metode dokumentasi Yaitu mencari data mengenai jumlah siswa, nilai siswa, dan keadaan sarana prasarana sekolah. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data mengenai jumlah siswa, nilai siswa dan keadaan sarana dan prasarana sekolah.

  b. Metode test Metode test diartikan sebagai serentetan pertanyaan-pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, intelegensi atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.

  15 Metode ini digunakan untuk mengukur kemampuan anak dalam

  memperoleh data mengenai kemampuan anak dalam membaca A1 Qur’an.

  c. Metode interview Adalah dialog yang dilakukan oleh interview (pewawancara) untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh informasi tentang situasi umum MI Ma’ arif Karangtengah.

  4. Metode Analisa Data Analisa yang digunakan dalam penelitian tindakan diwakili oleh momen refleksi putaran. Dari refleksi tindakan putaran pertama akan diperoleh hasil, yang kemudian menjadi evaluasi pelaksanaan pembelajaran serta digunakan untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya. Sehingga dengan melakukan refleksi tersebut peneliti akan memiliki wawasan otentik dalam menafsirkan data.

  Berdasarkan hal tersebut maka teknik analisa uang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Data yang diperoleh dari prestasi tertinggi untuk selanjutnya ditafsirkan dalam bentuk kata/uraian dan ditarik kesimpulan.

  Adapun rumus yang dipakai dalam mencari prosentasinya adalah:

  F P = - x

  100% A

  16 N = Number of case

  P = Angka presentasi9

  b. Data yang bersifat kuantitatif disajikan dalam bentuk uraian kemudian ditafsirkan selanjutnya ditarik kesimpulan.

  c. Keseluruhan hasil penelitian baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif kemudian diambil kesimpulan dengan menggunakan metode berpikir induktif. Induktif adalah penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan yang khusus untuk diperuntukkan secara umum.

I. Sistematika Skripsi

  Dalam penulisan skripsi ini penulis membagi menjadi tiga bagian dengan sistematika sebagai berikut:

  1. Bagian Muka

  Bagian ini meliputi halaman judul, halaman nota dinas, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi dan halaman tabel.

  2. Bagian Isi Skripsi Dalam bagian ini terdiri dari lima bab dan beberapa sub bab antara lain ialah :

  17 Bab I Pendahuluan bab ini latar belakang masalah, rumusan masalah,

  tujuan penelitian, hipotesa tindakan, manfaat penelitian, pelaksanaan penelitian, dan sistematika skripsi.

  Bab II Landasan Teori dan Hipotesa Tindakan yang mencakup tinjauan kepustakaan dan kerangka berfikir. Bab III Pelaksanaan Penelitian yang memuat lokasi penelitian, subjek yang diteliti, prosedur keija dalam penelitian yang meliputi tiga siklus yaitu Siklus 1. Siklus 2 dan Siklus 3. Selain itu juga memuat sumber data dan cara pengolahan data serta tolok ukur keberhasilan.

  Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan memuat hasil pelaksanaan siklus 1, hasil pelaksanaan siklus 2 dan hasil pelaksanaan siklus 3 dan pembahasan.

  Bab V Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

  3. Bagian akhir yang berisi, Daftar Pustaka serta lampiran-lampiran.

  b a b n

LANDASAN TEORI

A. Peningkatkan Pembelajaran

  1. Proses Belajar Mengajar Upaya peningkatan kualitas mutu pendidikan merupakan tugas besar dan berjangka waktu panjang, karena masalahnya menyangkut masalah pendidikan anak bangsa, meningkatkan kualitas mutu pendidikan harus melalui proses pembelajaran yang baik dan terarah.

  Meningkatkan adalah bertambahnya untuk memenuhi suatu keinginan atau dorongan keinginan terhadap sesuatu. Meningkat juga berarti usaha seseorang untuk sesuatu yang diinginkan dan tidak berhenti sebelum tercapai tujuan tersebut. Seseorang dikatakan meningkat dalam usaha untuk mencapai sesuatu yang dihajatkan atau yang dicita-citakan dengan berbagai jalan. Seseorang yang ingin meningkat tidak mengenal lelah asalkan keinginannya terwujud. Seseorang yang mengalami peningkatan adalah orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin.

  2. Pengertian Belajar Belajar adalah proses perubahan berkat pengalaman dan latihan.

  Artinya, tujuan kegiatan belajar ialah perubahan tingkah laku baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek organisasi atau pribadi. Kegiatan Belajar Mengajar seperti

  19

  mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar,

  .11

  menilai proses dan hasil belajar Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui interaksi antara individu dan lingkungan. Hasil belajar tercermin dalam perubahan perilaku, baik secara material, substansial, structural, fiangsional maupun secara behavioran.

  Proses dalam hal ini, merupakan urutan kegiatan yang berlangsung secara berkesinambungan, bertahap, bergilir, dan terpadu yang seecara keseluruhan mewarnai dan memberikan karakteristik terhadap belajar mengajar. Berkesinambungan berarti kegiatan intruksional itu berlangsung terus menerus yang sesungguhnya tidak pernah berhenti pada satu titik akhir kendatipun tujuan terminal atau tujuan akhir dinyatakan telah tercapai.

  Tingkah laku adalah perbuatan atau tindakan yang memiliki aspek strukturan dan aspek fungsi aspek sruktur merujuk kepada perilaku yang tampak atau yang dapat diamati, yakni berupa tindakan fisik atau jasmaniah, sedangkan aspek fungsi adalah tindakan atau perbuatan yang menunjukkan kepada unsur rohaniah.

  Interaksi adalah saling mempengaruhi yang bermula saling berhubungan antara komponen aspek yang satu dengan yang lainnya, misalnya interaksi antara individu dan lingkungannya. Dan dapat juga teijadi kondisi yang interaktif, edukatif atau interaksi instruktural sehingga dapat tercapai tujuan belajar mengajar yang telah ditetapkan.

  20 Individu adalah satu kesatuan yang tak terbagi, misalnnya individu

  siswa yang memiliki karakteristik sendiri-sendiri sehingga individu yang satu dan individu lainnya berbeda baik secara horizontal (mental, emosional, sosial dan personal) maupun secara vertikal (berbeda dalam segi jasmani).

  Setiap individu berbeda dalam situasi tumbuh dan berkembang, merupakan suatu kesatuan yang potensial yang jika disediakan lingkungan yang serasi, pertumbuhan dan perkembangan itu berlangsung lebih terarah dan lebih cepat.

  Lingkungan adalah mencakup semua hal berpengaruh dan bermakna bagi individu lingkungan belajar dalam kelas meliputi unsur-unsur guru, fasilitas belajar, peralatan dan perlengkapan serta kelompok atau individu siswa lainnya. Lingkungan belajar harus diciptakan agar siswa dapat belajar dengan efektif.

  Dari pendapat dan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa proses belajar merupakan proses yang lebih banyak terjadi pada siswa, sedang mengajar merupakan kegiatan yang lebih dominan dialami oleh guru meskipun antara kegiatan belajar dan kegiatan mengajar merupakan dua kegiatan yang berbeda namun keduanya saling berkaitan dengan tujuan akhir yang sama, yakni bagaimana supaya terjadi perubahan yang optimal pada diri siswa.

  3. Pengertian Kemampuan Yang penulis maksud disini adalah “ kesanggupan atau kecakapan dalam melafalkan atau membaca A1 Qur’an

  4. Membaca

  1. Pengertian Membaca Membaca berasal dari kata dasar baca yang mempunyai arti melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau dalam hati). Yang dimaksud dalam pengertian membaca bukan hanya sebatas melafalkan apa yang terlihat dan tertulis saja. Sabab bagi siswa yang telah mengenal huruf maka tidak ada kesulitan dalam membaca. Akan tetapi yang dimaksud membaca disini adalah arti membaca seperti yang telah dikemukakan oleh The Liang Gie dalam bukunya Cara Belajar

  ! . yang Efisien, beliau menyimpulkan sebagai berikut : ” Serangkaian kegiatan pikiran seseorang yang dilakukan secara penuh perhatian untuk memahami makna sesuatu keterangan yang disajikan kepada indera penglihatan dalam bentuk lambang huruf dan tanda lainnya “12.

  Dari uraian diatas dapat kita ketahui bahwa membaca adalah melihat apa yang tertulis dan melisankannya serta mencurahkan daya pikir untuk mengetahui apa yang dilihat dan dilaksanakannya.

  Dalam Islam, membaca merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan dan dihargai, sebagaimana dijelaskan dalam A1 Qur’an surat A1 Alaq ayat 1 - 5 sebagai berikut:

  22 Artinya : Bacalah dengan menyebut nama TuhanMu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

  Bacalah, dan Tuhan yang paling pemurah. Yang mengajarkan manusia dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada umat manusia apa yang tidak diketahui.

  Ayat diatas memerintahkan kepada umat islam agar senantiasa membaca. Hal ini juga menunjuakkan bahwa ajaran islam memperhatikan sekali terhadap pendidikan umatnya. Dengan turunnya ayat ini dapat menjadi landasan bahwa baca tulis merupakan suatu keharusan bagi orang yang menginginkan pengetahuan yang luas.

  Di Indonesia kebiasaan membaca memang sangat kurang. Orang akan lebih suka menonton TV daripada membaca buku. Kebiasaan menonton TV sudah menjadi kebiasaan buruk. Hal itu dapat kita lihat disetiap fasilitas umum terminal, rumah sakit, bandara, rumah makan, ataupun fasilitas umum yang lain. Merekan menganggap bahwa dengan keberadaan TV itu merupakan gaya modern. Namun orang Indonesia yang terpelajar sekalipun tidak pemah berfikir bahwa ruang tunggu yang modern justru akan menambah efek jika disitu ditaruh sebuah rak buku dengan berbagai macam bacaan buku yang dapat dibaca dengan tenang. Sebab hiburanpaling beradab bagi orang modem adalah jika orang itu lalu bisa membagikan pemahaman dari yang dibacanya itu kepada orang lain

  .13

  sebagai pengalaman kecendikiawanan

  2. Fungsi dan Tujuan Membaca

  a. Fungsi Membaca

  1

  . Mengenal Ilmu Tanpa membaca maka tidak akan mengetahui apa yang tertulis dalam buku dengan membaca maka seorang siswa akan dapat mengetahui apa yang dilihatnya. Hal tersebut dapat dilihat dari apa yang dikemukakan oleh The Liang Gie, “ Seorang

  7

  mahasiswa tidak mungkin lulus dari perguruan tinggi tsnps

  “ 14

  membaca buku

  2. Mengembangkan Ilmu Dengan membaca maka akan menambah khasanah keilmuan dari apa yang dibaca, yang semula tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi faham, dan setelah faham akan membawa keberhasilan atau kesuksesan, sebagaimana yang diungkapkan oleh The Liang G ie:

  “Dengan keterampilan membaca itu setiap siswa akan dapat memasuki dunia keilmuan yang penuh pesona, memahami khasanah kearifan yang banyak hikmah dan mengembangkan berbagai ketrampilan lainnya yang amat berguna untuk kelak

  ” .15

  mencapai sukses dalam hidup

  24

  3. Mencapai Pemahaman Masalah Dengan membaca yang telah mencapai arti dan maka., akan memperoleh pemahaman masalah dari tulisan yang dibacanya. Bermula dari tahu masalah, mengembangkan masalah dan akhirnya menjadi paham terhadap masalah.

  b. Tujuan Membaca Membaca hams memiliki tujuan, membaca tanpa tujuan bagaikan sebuah perahu tanpa lanyar, dia berlayar tanpa tahu arah dan tujuan. Tujuan mempunyai fungsi untuk mengarahkan bahwa apa yang seharusnya dibaca, membantu menyeleksi bahan yang hams dibaca dan membantu mengembangkan motivasi membaca yang

  .16

  tinggi

  3. Jenis-jenis Membaca Syaiful Bahri Djamarah membagi teknik membaca menjadi empat yaitu : a. Baca Pilih

  Yang dimaksud baca pilih (selecting) adalah bahwa pembaca memilih bahan bacaan dan atau memilih bagian-bagian bacaan yang dianggap relevan, atau berisi informasi fokus yang diinginkannya.

  16

  25

  b. Baca Lompat Baca lompat (skimming) yaitu membaca dengan cepat untuk mengetahui ini umum suatu bacaan atau bagiannya. Ini umum yang dimaksud mungkin adalah informasi fokus, tetapi mungkin juga hanya sebagai dasar untuk menduga apakah bacaan atau bagian bacaan itu berisi informasi yang telah ditentukan.

  c. Baca Tatap Baca tatap (scaring) yaitu membaca dengan cepat dan dengan memutuskan perhatian untuk menemukan bagian bacaan yang berisi informasi fokus yang telah ditentukan, dan seterusnya membaca bagian itu dengan teliti sehingga informasi fokus itu

  .17

  ditemukan dengan tepat dan dipahami secara benar

  d. Baca Layap Baca Layap (skemming) yaitu membaca dengan cepat untuk mengetahui isi umum suatau bacaan atau bagiannya.

  4. Tahapan Perkembangan Membaca Menurut Haris seperti dikutip oleh Mulyono, ada lima tahap perkembangan membaca : a. Kesiapan membaca.

  b. Membaca permulaan c. Ketrampilan membaca cepat.

  d. Membaca luas dan

  26 e. Membaca yang sesungguhnya.

  Tahap perkembangan kesiapan membaca mencakup rentang waktu dari sejak dilahirkan hingga pelajaran membaca diberikan umumnya pada saat masuk kelas satu SD. Kesiapan menunjukkan pada

  .18

  taraf perkembangan yang diperlukan untuk belajar secara efisien Tahap membaca permulaan umumnya dimulai sejak anak masuk kelas satu SD, yaitu pada saat anak berusia enam tahun. Tahap ketrampilan membaca cepat atau lancar umumnya teijadi pada saat anak- anak duduk di kelas dua atau tiga. Tahap membaca luas umumnya teijadi pada saat anak-anak duduk dikelas empat atau lima SD. Tahap membaca yang sesungguhnya (refinement o f reading stage) umumnya terjadi ketika

  .19

  anak-anak sudah duduk di SLTP dan berlanjut hingga dewasa

  5. Motivasi Membaca Penggambaran secara lengkap tentang motivasi membaca diberikan oleh Hans E Giehil, ia merincinya menurut tiga rangsangan dasar.

  a. Rangsangan pertama untuk membaca adalah keinginan untuk menangkap dan menghayati yang dijumpai di dunia dalamnya.

  Disadari oleh hasrat berorientasi pada dunia sekelilingnya dan untuk dapat menjelaskan adanya dunia di sekelilingnya itu.

  27

  b. Rangsangan dasar kedua untuk membaca berasal dari hasrat untuk mengatasi atau setidaknya melonggarkan keterikatan manusia.

  c. Rangsangan yang ketiga didalamnya lebih terungkap suatu sikap yang terdapat dalam jiwa manusia, yaitu mencari keteraturan dan

  .20

  bentuk, mencari apa arti dan makna kehidupan manusia Dengan membaca juga dapat menambah pengalaman dan pengetahuan, kadang orang akan lebih memahami dengan membaca bila dibanding melihat secara langsung atau mendengar.

  6

  . Meningkatkan Kemampuan Membaca Untuk meningkatkan kemampuan membaca ada beberapa langkah yang harus ditempuh : a. Telitilah keesehatan mata (misalnya apakah kecamata yang dipakai masih cocok) b. Membaca dengan ungguh-sungguh.

  c. Mempercepat cara membaca atau membaca bacaan yang terasa mudah dengan lebih cepatat.

  d. Batinkanlah atau ulangilah dalam bantin bahan yang telah dibaca.

  e. Tidak membaca selama guru menerangkan atau dalam diskusi.

  f. Menambah waktu membaca.

  g. Berkonsentrasi pada saat membaca dan tidak mengikuti hal lain yang 20 bukan bahan bacaan.

  28

  h. Mengembangkan pengetahuan kosa kata asing maupun baru yang acap kali dipakai cara membuka kamus, mengikuti acara pembinaan

  .21

  bahasa baik di TV atau surat kabar Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Menurut Kirk, Kliebhan dan Lemer, ada delapan faktor yang memberikan sumbangan bagi keberhasilan belajar membaca yaitu : a. Kematangan mental

  b. Kemampuan visual c. Kemampuan mendengarkan.

  d. Perkembangan wicara dan bahasa.

  e. Ketrampilan berfikir dan memperhatikan

  f. Perkembangan motorik g. Kematangan sosial dan emosional.

  .22

  h. Motivasi dan minat Untuk memperjelas pengertian tentang kemampuan didalam membaca A1 Qur’an penulis membagi menjdai 3 tingkatan

  1. Tingkatan tinggi, indikatomya adalah :

  a. Anak dapat melafalkan huruf (makhraj)dengan benar

  b. Dapat mengucapkan dengan benar hukum-hukum tajwid

  c. Dapat mengucapkan dengan benar bacaan mad

  29

  d. Dapat membaca dengan fasih

  2. Tingkatan sedang indikatomya :

  a. Anak tidak dapat mengucapkan sebagian huruf dengan benar

  b. Anak tidak dapat mengenal dengan lengkap hukum tajwid

  c. Anak tidak dapat mengenal dengan lengkap bacaan mad

  d. Anak dapat membaca dengan benar, tetapi urang lancar

  3. Tingkatan rendah, indikatomya :

  a. Anak tidak dapat mengucapkan sebagian huruf dengan benar

  b. Anak tidak dapat mengenal hukum tajwid

  c. Anak tidak dapat mengenal bacaan mad Adapun yang penulis maksud dengan kemampuan membaca A1

  Qur’an adalah meliputi tiga komponen, yaitu :

  a. Makhroj atau yang berkaitan dengan pengucapan huruf secara benar dan jelas.

  b. Tajwid yaitu yang berkaitan dengan membaca A1 Qur’an secara benar dan tartil c. Kelancaran adalah menyangkut ketepatan dalam membaca merangkai kata-perkata secara benar dan tepat.

  Ketiga komponen tersebut sebagai tolak ukur kesempurnaan membaca A1 Qur’an, masing-masing komponen berisi indikator secara bertingkat yang menerangkan kemampuan membaca A1 Qur’an.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS I SDN 1 BULUREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 60

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS I SDN 1 BULUREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 14 123

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS V SD DI KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

0 9 252

HUBUNGAN TES MEMBACA BERDASARKAN STANDAR PIRLS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PADA SISWA KELAS 4 GUGUS PLANGKAWATI SEMARANG

0 27 219

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 3 SDN KARANGTENGAH KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 20142015

0 0 16

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS I SD NEGERI 3 MONGGOT KECAMATAN GEYER KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER II TAHUN PEMBELAJARAN 20162017

0 2 19

HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 3 132

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR AL’QURAN HADIS SISWA KELAS IV MI MA’ARIF TUNTANG MELALUI METODE TANYA JAWAB TAHUN PELAJARAN 20082009 SKRIPSI

0 0 110

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI PADA SISWA KELAS V MI MA'ARIF KUTOWINANGUN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2008-2009 SKRIPSI

0 0 88

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BUTUH 2 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2 0 0 9 SKRIPSI

0 0 129