UPAYA PENINGKATAN PRESTASIBELAJAR MATA PELAJARAN TAJWID MELALUIMETODE DRILL SISWA KELAS II MADRASAH DINIAH AL-HIKMAH GEDANGANAK KEC. UNGARAN TIMUR TAHUN 2009 - Test Repository

  

UPAYA PENINGKATAN PRESTASIBELAJAR

MATA PELAJARAN TAJWID M ELALUIMETODE

DRILL SISWA KELAS II MADRASAH DINIAH

AL-HIKMAH GEDANGANAK

KEC. UNGARAN TIMUR

  

TAHUN 2009

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Saijana Dalam Ilmu Tarbiyah

  

SIT IN U R ASIYAH

NIM : 114 07 198

JURUSAN TARBIYAH s e k o ? . ^ Z S™ ' PENDIDIKAN a g a m a ' s l a m

  

EKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA 2009

  11

  

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELA JAR

MATA PELAJARAN TAJWID MELALUI METODE

DRILL SISWA KELAS II MADRASAH DINIYAH

AL-HIKMAH DESA GEDANGANAK

KEC. UNGARAN TIMUR

  

TAHUN 2009

S K R IP S I

  Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

  Disusun Oleh :

  

SITI NUR ASIYAH

NIM : 114 07 198

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2009

  m

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara : Nama : SITINUR ASIYAH

  NIM :11407198 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam

  Judul : UPAYA . PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN TAJWID MELALUI METODE DRILL SISWA KELAS II MADRASAH

  DINIAH AL-HIKMAH DESA GEDANGANAK KECAMATAN UNGARAN TIMUR TAHUN 2009 telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, 09 Agustus 2009 Pembimbing

  Jaka Siswanta. M. Pd NIP. 197110219 200003 1 002

  

IV

  D E P A R T E M E N A G A M A Rl S E K O L A H T I N G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A J/. S/arfw/t 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :

PE N G E SA H A N K ELU LU SA N

  Skripsi Saudari : SITI NUR ASIYAH dengan Nomor Induk Mahasiswa :

  

114 07 198 yang beijudul : “UPAYA PENINGKATAN PRESTASI

BELAJAR MATA PELAJARAN TAJWID MELALUI METODE DRILL

MADRASAH DINIYAH DESA GEDANGANAK KECAMATAN

UNGARAN TIMUR TAHUN 2009”.

  Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Sabtu tanggal 29 Agustus 2009 yang bertepatan dengan tanggal 08 Ramadhan 1430 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat- syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

  29 Agustus 2009 M Salatiga,

  08 Ramadhan 1430 H Panitia Ujian

  NIP-W 3 n o ?w 5 o 3 7 M ! 1 002

  

P E R N Y A T A A N K E A SL IA N T U L ISA N

  Saya yang bertanda tangan di bawah in i: Nama : SITINUR ASIYAH NIM : 114 07 198

  Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 10 Agustus 2009 Yang menyatakan,

  Siti Nur Asiyah

  VI

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

M O TTO > pidho bedua orang tua adabah ridho JiLLJLK S 'W T

  > gunaban w abtu se6ai^mung^in, w abfu adabah ifmu >

  Perbuatbah Sai^^padaorang tain, bNiscaya abgn d i 6abas dengan bebaiban P E R S E M B A H A N

  > Sbripsi in i bgmi persembahban untub,:

  > Xpdua orang tua tercinta, Para guru tercintayang senantiasa membimbing dengan baib^secara bangsung maupun tidab.bagsung, sehingga jiw a in i dapat menjabani hidup dengan Ce6ifi 6ai

  £ > Para bebuargabp yang tebah memberibgn motivasi sebingga barya in i dapat tersusun dengan 6ai

  /j. >

  'Kflbgb^u. tercintayang mau memberiban saran dan b ritil ^ bepadabu.

  > Sahabat-sahabatbu tercinta yang seCaCu memberiban nasebat padabu.

  > ‘Teman-temanbu yang seCabu mendubungbu daCam pem6uatan sbripsi in i tab^Cupa pada teman-teman sepeijuagan.

  > Para ustad- ustadab madrasah diniab ab- bibmabyang teCab mem6antu terbesainya sbiripsi in i vii

K4TA PENGANTAR

  Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga dengan ridho- Nya pula skripsi ini dapat dilaksanakan. Shalawat dan salam terhatur kepadaNabi junjungan Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.

  Terselesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan pihak lain, baik materiil maupun spiritual. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:

  1. Bapak Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Joko Sutopo, M. Ag selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

  3. Jaka Siswanta M. Pd. Selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan banyak waktu dalam memberikan pengarahan dan bimbingan dengan segala kesabaranya.

  4. Staf pengajar Program Studi Agama Islam Jurusan Tarbiyah yang tidak dapat pelnulis sebutkan satu persatu.

  5. Bapak Amin Supari, S.Pd.I, selaku Kepala Madrasah Diniah Al-Hikmah Desa Gedanganak Kecamatan Ungaran Timur.

  

6 . Segenap Ustad dan Ustadah Madrasah Diniah Al-Hikmah kecamatan Ungaran

  Timur yang telah menjadi responden dan membantu kelengkapan data-data sekolah, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  7. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang sangat berarti bagi penulis.

  viii Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini memiliki banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun akan penulis terima.

  Akhir kata, walaupun masih banyak kekurangannya penulis mengharap bahwa skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, pihak-pihak yang membaca dan berguna bagi penulisan-penulisan tentang pendidikan selanjutnya.

  Salatiga, 10 Agustus 2009 Penulis

  

ABSTRAK

  Asiyah, Siti, Nur. 2009. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran

  Tajwid Melalui Metode Drill Siswa Kelas II Madrasah Diniah Al- Hikmah Desa Gedanganak Ungaran Timur 2009. Skripsi, jurusan

  Pendidikan Agama Islam Fakutaa Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Jaka Siswanto, M. Pd.

  Kata Kunci : Meningkatkan Prestasi Belajar Metode Drill

  Untuk itu guru barns benar-benar memahami tujuan mengajar secara khusus yaitu memilih metode mengajar yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Selain itu juga faktor - faktor yang lain seperti sarana sekolah, lingkungan sekitar dan lain-lain.

  Permasalahan yang ingin dikaji dengan penelitian tindakan ini adalah : 1. Apakah kemampuan pada kelas II dapat ditingkatkan.

  2. Bagaimana pengarub. penerapan metode Drill dalam meningkatkan belajar membaca pada siswa kelas II.

  3. Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah :

  4. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa pada pelajaran Tajwid membaca dan menulis huruf idhar, idghom bighunah, idghom bilaghunah, ikhfak, iqlab.

  5. Merubah belajar membaca dan menulis huruf idhar, idghom bighunah,idghom bilaghunah, ikhfak, iqlab. Berlatih dengan menggunakan metode drill.

  Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan {Action Researc) sebanyak 3 putaran. Setiap putaran terdiri dari 4 tahap yaitu : Perencanaan kegiatan dan Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi.

  Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari Siklus I (30 %), Siklus II (55 %), Siklus III (90 %). Kesimpulan dari penelitian ini adalah kemampuan membaca dan menulis huruf idhar, idghom bighunah, idghom bilaghunah, ikhfak, iqlab. Siswa kelas II dengan menggunakan metode Drill dapat di tingkatkan.

  x

  

DAFTAR ISI

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

xi

  BAB II KAJIAN TEORI

  

   3. Fungsi Motivasi..................................................................

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

  

  

  

  

  

   Xll

  

  

   2. Siklus II................................................................

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  

  

  

  

  

  

  3. Siklus III.................. xm

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan............................................................................... 67 B. Saran......................................................................................... 69

xiv

  LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

xv

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Madrasah telah muncul sebagai lembaga pendidikan di dunia pendidikan

  sejak abad kesebelasan Masehi dan telah tumbuh berkembang pada masa kejayaan pendidikan islam. Mulai sejak itu islam semakin berkembang dalam mencitai dunia islam. Cinta dalam berbagai macam kegiatan islamiyah, diantaranya mengikuti belajar Al-Qur’an dengan semangat.

  Membaca Al-Qur’an termasuk ibadah dan karenanya harus sesuai dengan aturan yang telah di tentukan. Sikap memperbaiki bacaan Al-Qur’an dengan menata huruf sesuai dengan tempatnya merupakan suatu ibadah, sama halnya meresapi,memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an merupakan ibadah. ( Ahmad Syanfudin:2004:91). Oleh karena itu, sangat penting sekali mengajarkan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sejak dini, bila tidak maka akan sulit belajar ketika membacaya bila terlanjur dewasa.

  Salah satu upaya yang dapat di lakukan untuk mencapai tujuan diatas dapat di wujudkan dalam praktek belajar mengajar mata pelajaran tajwid di kelas. Dalam ruang lingkup mata pelajaran tajwid di Madrasah Diniah adalah untuk meningkatkan membaca dalam Al-Qur’an dengan tartil sesuai dengan Maharijul hurufnya.

  Dalam pembelajaran tajwid di Madrasah cara memberikan materi yang sering di lakukan yaitu metode tanya jawab maka peneliti akan

  

1 menggunakan metode drill yang bisa mengangkat hasil pelajaran tersebut yang maksimal.

  Dengan proses pendidikan yang ideal adalah proses pendidikan yang di kemas dalam memperhatikan adanya berbagai aspek yang baik itu kognitif, efektif, maupun psikomotorik. Hal ini bahwa melaksanakan pendidikan harus tetap mengupayakan terpenuhinya berbagai aspek baik itu kogninif, efektif, psikomotorik dengan kata per.ulisan ketiga aspek tersebut di harapkan agar terbentuk manusia yang berkwalitas, kwantitas dengan inilah kunci utama dalam keberha<;ilan pembaharuan di masa mendatang.

  Madrasah sebagai lembaga pendidikan seharusnya dapat menjadi sarana efektif bagi terciptanya pemahaman yang kritis dan kreatif menjadi tempat bagi anak didiknya dalam upaya pembangunan dan penggarahan potensinya agar mampu menjadi generasi mandiri.

  Madrasah Diniah gedang anak merupakan suatu lembaga pendidikan yang di dirikan oleh masyarakat yang mengembangkan misi sesuai dengan dakwah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar yaitu berlomba-lomba kebaikan dan mencegah kemugkaran pastilah juga berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam berbagai macam kegiatan Madrasah Diniah telah berusaha meningkatkan kwalitas pendidikan seperti lenbaga yang lain.

  Salah satunya upaya yang di lakukanya proses belajar yang baik dan menggunakan metode yang tepat dan menerapkan metode dalam proses mengajar sebagai usaha dalam rangka mencapai tujuan belajar Madrasah Diniah Al- Hikmah , penulis ingin mengajukan penelitian yang beijudul UPAYA

  2 PENIGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN TAJWID MELALUI METODE DRILL SISWA KELAS II MADRASAH DINIAH AL- HIKMAH DESA GEDANG ANAK KEC UNGARAN TIMUR TAHUN 2009.

  B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

  1. Apakah metode drill dapat meningkatkan motivasi siswa pada pelajaran tajwid pada siswa kelas II Madrasah Diniah Al- Hikmah Gedanganak tahun 2009?

  2. Apakah metode drill dapat menigkatkan prestasi belajar mata pelajaran tajwid pada siswa kelas II Madrasah Diniah Al- Hikmah Gedanganak tahun 2009? C. TUJUAN PENELITIAN

  Tujuan yang di harapkan dapat di capai kegiatan penelitian ini sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui apakah metode drill dapat di capai kegiatan motivasi siswa pelajaran tajwid kelas II Madrasah Diniah Al- Hikmah Gedanganak 2009.

  2. Untuk mengetahui apakah metode drill dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran tajwid kelas II Madrasah Diniah Gedanganak 2009.

  3

D. M ANFAAT PEN ELITIA N

  Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti, Siswa, Guru, Sekolah, Orang tua.

  a. Bagi Peneliti Untuk menambah pengefcihuan dan berbagai sarana untuk menerapkan pembelajaran yang belum di lahami maka akan jadi faham.

  b. Bagi Siswa Hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar.

  c. Bagi Guru Melalui penelitian tindakan kelas, guru dapat menemukan metode pembelajaran >ang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.

  d. Bagi Sekolah Hasil penelitian sebagai masukan pihak Madrasah Diniah yang dapat da pakai sebagai bahan pertimbangati dalam proses pembelajaran.

  e. Bagi Orang tua Hasil penelitian ini akan menambah kepercayaan orang tua terhadap sekolah yng bersangkutan,karena putra-putrinya cenderung lebih meningkatkan prestasi belajamya.

  4

E. HIPOTESIS TINDAKAN

  Hipotesis adalah suatu kesimpulan tetapi kesimpulan tersebut belum final yang masih harus di buktikan kebenaranya, atau dugaan yang di anggap benar.

  Dari permasalahan tersebut penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut:

  1. Penerapan Metode Drill dapat meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran tajwid pada siswa kelas II Madrasah Diniah Al- Hikmah Desa Gedanganak Kecamatan Ungaran Timur Tahun 2009.

  2. Penerapan Metode Drill dapat meningkatkan perstasi belajar mata pelajaran tajwid pada siswa kelas II Madrasah Diniah Desa gedanganak kecamatan Ungaran Timur Tahun 2009.

F. DEFINISIISTILAH / OPERASIONAL

  Agar tidak teijadi persepsi terhadap judul penelitian ini mak perlu di definisi hal-hal sebagai berikut:

  1. Meningkatkan Meningkatkan berasal dari kata tingkat, yaitu susun, lapis, kelas, atau pangkat.

  2. Prestasi Prestasi merupakan bukti keberhasilan usaha yang dapat di capai. (Was Wmkel: 1984:768). Jadi hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan proses belajar. Prestasi yang di harapkan dalam penelitian

  5 adalah siswa mampu memahami Ilmu tajwid dan dapat menerapkan bacaan Al-Qur’an dengan baik dan benar.

  3. Belajar Belajar adalah perbuatan yamg bersifat kompleks, karena merupaka suatu proses yang da pengaruhi atau di sbentuk,oleh banyak faktor yang meliputi berbagai aspek yang baik yang bersumber dari dalam diri maupun yang bersumber dari luar diri manusia,karena sifatnya yang kompleks itu, maka para ahli dalam bidang ini meginterprestasikannnya dalam berbagai segi dengan metodenya sendiri-sendiri. (Oemar Hamalik : 1990:22).

  Berdasarkan pengertian di atas, maksud belajar dalam penelitian adalah proses untuk memperoleh kepahaman dalam membaca Al-Qur;an maupun pengertian dalam ilmu tajwid.

  4. Metode Drill Metode Drill atau latihan adalah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih anak-anak terhadap bahan pelajaran yang sudah di berikan. Metode ini berasal dari metode pengajaran herbart, yaitu metode asosiasi dan ulangan tanggapan, yang di maksudkan untuk memperkuat tanggapan pelajaran pada murid-murid. Pelaksanaanya secara mekanis untuk mengajarkan berbagai mata pelajaran dan kecakapan, sehinga menimbulkan verbalisme pengetahuan, mund kebiasaan menghafal secara mekanis, tanpa pengertian.(H. Suharmi: 1981 : 106).

  6

G. M ET O D E PE N ELITIA N

  Penelitian tindakan merupakan proses yang membantu para partisi dalam mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (Action Researc) karena penelitian dilakukan untuk memecahkan salah satu pemnelajaran di kelas II Madrasah Diniah Al- Hikmah Gedanganak kecamatan Ungaran Timur tahun 2009. Dalam skipsi ini kami mengambil populasi di kelas II yang beijumlah 20 siswa terdiri dari 12 perempuan

  8 laki-laki. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif sebab

  menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

  a. Perencanaan Dalam perencanaan perlu di identifikasi faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan tindakan. Perencanaan tindakan ini meliputi:

  1) Membuat rencana pembelaj aran. 2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan. 3) Mempersiapakan lembar observasi untuk mengetahui kondisi belajar mengajar dikelas.

  4) Membuat alat evaluasi. 5) Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk meguji keterlaksanaan rancangan.

  7 b. Perencanaan tindakan meliputi: Dalam pelaksanaan tindakan ini guru menyusun tindakan - tindakan intervensi terhadap pelaksanaan kegiatan atau program yang terjadi tugas sehari- hari. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu :

  1) Guru mengadakan appersepsi untuk mengetahui tingkat belajar siswa.

  2) Guru mengadakan proses pembelajaran dengan menerapkan metode yang sesuai dan menarik perhatian siswa.

  3) Ciptakan suasana yang menyenangkan sehingga siswa tidak tegang.

1. Rancangan Kegiatan Penelitian

  Menumt pengertiannya, penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal yang teijadi dimasyarakat atau sekelompok sasaran dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan (Arikunto, Suharsimi : 2002 : 82).

  Penelitian tindakan adalah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan anggota dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya pihak-pihak yang teriihat dalam kegiatan tersebut dapat mendukung satu sama lain (Arikun.o, Suharsimi: 2002 : 82).

  Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian dari Kemmis dan

  8 Targgart yaitu bentuk spiral dan siklus yang satu ke siklus berikutnya. Setiap siklus meliputi : planing (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi) langkah pada siklus berikutnya adlaah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus

  1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.

2. Subyek Peneliti, Tempat dan Waktu.

  a. Subyek Penelitian Subyek yang akan dikenai tindakan adalah siswa kelas II mata pelajaran Tajwid. Adapun jumlah siswa yang menjadi subyek penelitian semua ada

  20 terdiri dari 12 siswa perempuan 8 siswa laki-laki.

  b. Tempat penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan, peneliti dilaksanakan di Madrasah Diniah Al-Hikmah Gedanganak Ungaran Kab. Semarang.

  c. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan selama 1 bulan mulai bulan Mei sampai bulan Juni 2009.

  9

3. Langkah-langkah Siklus Penelitian

  Langkah-langkah siklus dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan penelitian dari Kemis dan Me. Taggart yaitu planing (refleksi), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada. siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat di lihat pada gambar berikut

  Refleksi — Rencana Awal / rancangan

  Tindakan / Observasi

  7 ^

  10 Penjelasan alur diatas adalah :

  a. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian, peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk didalamnya instramen penelitian dan perangkat pembelajaran.

  b. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilaknkan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep sisvva serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya pembelajaran konstektual model berbasis masalah.

  c. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dan pengamtan membuat rancangan yang direvisi untuk melaksanakan pada siklus berikutnya.

  Dalam tahapan ini dikaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan mengumumkan lembar observasi yang telah di persiapkan.Selain observasi oleh peneliti sendiri untuk meng observasi selama peneliti terlihat dalam pembelajaran.

  Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadukan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.(M.Ngalim nurwanto MP: 1984:149).

  d. Refleksi Data yang di peroleh melalui oservasi yang dikumpulkan dan di analisa dalam tahap ini.Berdasarkan observasi tersebut,guru dapat merefleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah di lakukan sehingga dapat dijadikan landasan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.

  

11

4. Instrumen penelitian

  Alat pengumpulan data dalam peneliti ini adalah tes buatan guru dan fungsinya adalah: a. untuk menemukan bahan pembelajaran yang di berikan dalam waktu tertentu b. untuk menemukan apakah suatu tujuan telah tercapai dan c. untuk memperoleh suatu nilai (Arikunto suharsimi:2002:149).

  d. Sedangkan tujuan dari tes adalah untuk mengetahui kelulusan siswa secara individual maupun klasikal. Disamping itu untuk mengetahui letak kesalahan kesalahan yang dilakukan siswa sehingga dapat dilihat dimana kelemahannya khususnya pada bagian mana indikator yang belum tercapai. Untuk memperluas data yang dikumpulkam maka juga digunakan metode observasi (pengamatan) yang dilakukan oleh teman sederajat untuk mengetahui dan merekam aktivitas guru dan siswa dalam proses belajar-mengajar.

5. Pengumpulan data

  Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian sebagai berikut: a. Dokumentasi

  Untuk melihat nilai pelajaran tajwid sebelum penerapan penelitian tindakan kelas sehingga dapat mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok.

  12 Pengelompokan ini berdasarkan proses mereka yang tergolong tinggi,sedang dan rendah.

  b. Test Memberi soal-soal yang disusun sesuai dengan kandungan materi baik berupa tes secara tertulis maupun lisan.Untuk menjawab soal-soal atau mengerjakan tugas yang dikehendaki, muatan soal (lembar soal) siswa dengan menggunakan lembar jawaban ini yang dikerjakan siswa baik berupa tes awal maupuntest akhir.

  c. Pengamatan Dipandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan langsung oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian aktivitas siswa dalam proses pembelajaran berlangsung.

6. Analisis Data

  Dalam rangka menyusun dan mengelola data yang terkumpul sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka dalam analisis data peniliti menggunakan statistik deskriptif kualitatif. Yaitu ststistik yang mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

  13

H. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

  Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas yang akan pennlis ajukan meliputi 3 bagian pokok yaitu bagian awal, batang tubuh, dan bagian akhir. Adapun secara tertnci, sistematika penulisan skripsi yang akan penulis susun adalah sebagai berikut:

  1. Bagian awal merupakan bagian yang tidak termasuk dalam penulisan skripsi tetapi hams ada sebagai bagian formalitas dari sebuah skripsi,

  bagian ini meliputi Halaman Sampul, Lembar Logo, Halaman Judul, Lembar Persetujuan, Lembar Persetujuan Pembimbing, Lembar Persetujuan Pengesahan, Pemyataan Keaslian Tulisan, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Lampiran.

  2. Bagian inti atau batang tubuh skripsi

  Bab I Menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan penelitan, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis, devinisi operasional dan metode penelitian. Metode penelitian ini terdiri dari rancangan penelitian, subyek penelitian, langkah-langkah atau siklus penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data dan diakhiri dengan sistematika penulisan.

  Bab II Kajian Pustaka yang berisi menjelaskan upaya peningkatan prestasi belajar mata pelajaran tajwid pada siswa kelas II madrasah Diniyah.

  14 Bab III Menjelaskan tentang gambaran umum subyek penelitian pelaksanaan penelitian, yang meliputi deskripsi pelaksanaan siklus I yaitu rencana, pelaksanaan, pengamatan atau pengumpulan data, deskripsi pelaksanaan siklus II, III.

  Bab IV Menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, yang meliputi hasil penelitian dan pembahasan. Bab V Merupakan bagian akhir penulisan yang tercakup di dalamnya kesimpulan dan saran.

  15 BAB II KAJIAN TEORI A. Motivasi Belajar

  1. Pengertian Motivasi Motivasi yaitu keadaan internal organisme baik manusia maupun hewan yang mendorongnya berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi adalah pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah.( Muchibbin Syah: 1995:136).

  Sedangkan pengertian Motivasi adalah sebagaimana di kemukakan oleh beberapa ahli antar lain : a. Dimyati dan Mujiono menyatakan bahwa motivasi adalah keinginan yang mengakibatkan, menggerakkan, menyalurkan dan menggarahkan sikap dan perilaku individu dalam belajai. ( Dimyati dan Mujiono:2002:80).

  b. Menurut Sadirman Motivasi jaga dapat di katakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseoamg itu mau rajin melakukan sesuatu dan ia tidak suka maka berusaha meniadakan atau mengelakan perasaan tidak suka itu, jadi motivasi dapat di rangsang dari luar tetapi motivasi adalah tumbuh dalam diri seseorang. ( Sadirman A.M :1986 :75).

  c. Menurut MC. Donald “Motivasi is energu Charge Withim the person characterized by affective arousal and antici potorf gool reaction “ yang di artikan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi )

  

16 seseorang yang di tandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. ( Oemar Hamalik :1995: 106).

  Dari definisi-definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa motivasi adalah keseluruhan day penggerak yang ada pada diri seseorang yang dapat menimbulkan gairah untuk melakukan aktifitas dan memberi arah dalam mencapai tujuan baik yang di rangsang dari luar atau dalam dirinya.

2. Sifat Motivasi

  Motivasi seseorang dapat bersumber dari dalam diri sendiri dan dari luar seseorang. Di sini penukis akan membedakan motivasi Intrinsik dan motivasi Ekstinsik.

  a. Motivasi Intrinsik Motivasi Intrinsik adalah motiv-motiv yang terjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu di rangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. (Sadirman : 1986 :89).

  Motivasi Intrinsik ini di karenakan orang tesebut senag melakukanya. Sebagai contoh seseorang siswa yang membaca sebuah buku karena ingin mengetahui kisah seseorang tokoh dan itu bukan tugas sekolah. Motivasi memang mendorong terus dan memberi energi pada tingkah laku setelah siswa tersebut menamatkan sebuah buku yang lain. Sehingga menimbulkan keinginan yang baru untuk membaca buku yang lain dan menggarahkan pada timbulnya motivasi berperstasi.

  17 Menurut Mokns “motivasi berprestasi telah muncul pada saat anak berusia balita. ( Dimyati dan Mujiono :2002 :91 ). Dengan demikian metivasi intrinsik perlu di perlukan oleh guru sejak TK, SD, SMP dan pada usia ini guru harus memberikan tekanan pada pendidikan kepribadian karena dalam motivasi intrinsik ini perlu di perhatikan agar terbentuk kedisplinan dalam dirinya karena di siplin merupakan kunci keberhasilan belajar.

  Dengan demikian siswa memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik dan tujuan itu akan tercapai dengan belajar. Karena tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan dan tidak mungki n menjadi orang yang ahli.

  b. Motivasi Ektrinsik Motivasi Ektrinsik adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada di luar perbuatan yang di lakukanya. ( Dimyati dan Mujiono :2002 :91 ).

  Dalam hal ini seseorang berbuat sesuatu karena dorongan dari luar seperti adanya hadiah dan menghindari hukuman, sebagai contoh siswa yang baru kelas satu SMP dan belum tahu manfaat belajar di SMP dan dengan doron gan atau penjelasan guru dan wali kelasnya, maka siswa tersebut belajar giat dan semangat.

3. Fungsi Motivasi

  Motivasi dianggap penting dalam upaya belajar dan pembelajaran di lihat dari segi fungsi dan nilai atau manfaatnya. Uraian di atas menunjukkan

  18 bahwa motivasi mendorong timbulnya tingkah laku dan mempengaruhi serta mengubah tingkah laku dengan demikian fungsi motivasi: a. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perubahan tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.

  b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang di ingginkan.

  c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. ( Oemar Hamalik : 1995 :108 ).

  Menurut Sadirman motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pecapaian prestasi. ( Sadirman : 1986:85 ). Seseorang melakukan usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajamya.

  4. Komponen- kompouen Motivasi Motivasi memiliki dua komponen, yakni komponen dalam (Inner component) dan komponen luar ( Outer components ). Komponen dalam ialah perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, dan ketegasan psikologis. Komponen luar ialah apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang

  19 terjadi arah kelakuanya. Jadi, komponen dalam ialah kebutuhan-kebutuhan yang ingin di puaskan, sedangkan komponen luar ialah tujuan yang hendak di capai. ( Oemar Hamalik :2001:159).

5. Tujuan Motivasi

  Tujuan adalah sesuatu yang hendak di capai oleh sesuatu perbuatan yang apabila tercapai akan memuaskan individu. Adanya tujuan yang jelas dan disadari akan mempengaruhi kebutuhan dan ini akan mendorong timbulnya motivasi. Jadi suatu tujuan dapat juga membangkitkan timbulnya motivasi dalam diri seseorang.

  ( Oemar Hamalik : 2001:160).

  Adapun penjelasan di atas motivasi mempunyai prinsip- prinsip motivasi antara lain: a. Pujian lebih efektif dari pada hukuman.

  b. Semua murid mempunyai kebutuhan- kebutuhan psikologis (yang bersifat dasai) tertentu yang harus mendapat kepuasan.

  c. Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif dari pada motivasi yang di paksakan dari luar.

  d. Terhadap jawaban (perbuatan) yang serasi (sesuatu dengan keyakinan) perlu di lakukan usaha pemantauan (reinforcement) e. Motivasi itu mudah mejalar atau tersebar terhadap orang lain.

  f. Pemahaman yang jelas terhadap tujuan- tujuan yng akan motivasi.

  g. Tugas- tugas di bebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk mengerjakannya dari pada apabila tugas- tugas itu di

  20 paksakan oleh guru.Manfaat minat yang telah di miliki oleh murid adalah bersifat ekonomis.

  h. Pujian- pujian yang datangnya dari luar (external reward) kadang- kadang di perlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenamya.murid. i. Teknik dan proses mengajar yang bermacam- macam adlah efektif untuk memelihara minat murid. j. Manfaat minat yang telah di miliki oleh murid adalah bersifat ekonomis. k. Kegiatan- kegiatan yang akan dapat merangsang minat murid- murid yang kurang mungkin tidak ada artinya (kurang berharga) bagi para siswa yang tergolong pandai. l. Kecemasan yang besar akan menimbulkan kesulitan belajar. m. Kecemasan dan frustrasi yang lemah dapat membantu belajar, dapat juga lebih baik. n. Apabila tugas tidak terlalu sukar dan apabila tidak ada maka Frustrasi secara cepat menuju demoralisasi. o. Setiap murid mempunyai tingkat- tingkat frustasi toleransi yang berlainan. p. Tekanan kelompok murid (per grup) kebanyakan lebih efektif dalam motivasi dari pada tekanan/ paksaan dari orang dewasa. q. Motivasi yang besar erat hubunganya dengan kreativitas murid. ( Oemar Hamalik :2001:163-166).

  21

B. Prestasi Belajar

  Prestasi adalah apa yang telah di dapat, diciptakan dan hasil yang menyenagkan dari keuletanya dalam bekerja dan berusaha. ( W. J. S. Poewadarminta, KUBI :786). Lebih lanjut kalau kita berbicara tentang prestasi belajar, semuanya itu tidaklah dapat kita lihat secara langsung. Karena proses belajar itu sendiri bersifat laten (ada, tetapi bentuk jelasnya tersembunyi, belum nampak jelas). Misalnya : Perubahan kedewasaan seseorang siswa.

  Namun bagaimana juga perlu kita ketahui bersam bahwa yang namanya prestasi belajar itu dapat kita siasati,sebagaimana yang tercantum dalam Surat Annajam ayat :39

  Artinya : Dan bahwasanya seorang manusia tiada mempengaruhi selain apa yang telah di usahakanya. ( QS. An Najm : 39) Dan untuk mensiasatinya maka akan kami uraikan sebab- sebab siswa tidak berprestasi dan upaya peningkatan prestasi siswa.

  a. Sebab- sebab anak (siswa) tidak berprestasi dalam belajar.

  1) Anak ( siswa) tidak berusaha dan tidak memiliki di siplin dalam belajar. 2) Tidak sungguh- sungguh dalam belajar, misalnya banyak melamun, berkhayal atau suka mengantuk pada saat guru (pendidik ) meneragkan.

  3) Prestasi anak (siswa) untuk belajar tidak ada, maksudnya topik, materi, bahan yang akan di sampaikan tidak di mengerti anak (siswa).

  2 2

  4) Tingkah laku anak (siswa) di kelas pada saat guru menerangkan tidak siap, maksudnya kadang kala anak ( siswa) menganggu temanya atau asik bermain.

  ( Lisnawaty , dkk : 1993:43-44).

  b. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Anak (siswa).

  Untuk dapat meningkatkan prestasi anak maka salah satu faktor penunjang adalah adanya proses belajar yang efektif , dan Winamo menjelaskan bahwa proses kedewasaan manusia yang hidup dan berkembang adalah manusia yang selalu berubah dan perubahan itu merupakan hasil dari belajar. Oleh Imadudin, pendapat ini di pertegas lagi dengan ungkapan bahwa belajar adalah proses yang aktif, semakin bertambah aktif anak dalam belajar semakin bertambah aktif anak dalam belajar semakin ingat akan pelajaran itu. (Lisnawty Simanjutk, dkk :1993 : 52-53).

  Lebih jelas lagi Supartinah Paksi menguraikan dengan jelas sifat- sifat proses belajar yang dapat meningkatkan prestasi, sifat- sifat proses tersebut yaitu:

  1) Belajar merupakan suatu interaksi antara anak dan lingkungan. Jadi di sini anak di sediakan lingkungan belajar yang kaya akan Stimulus yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan. 2) Belajar berarti berbuat , belajar adalah suatu kegiatan dengan bermain, berbuat, bekerja dengan alat- alat banyak hal yang menjadi jelas, karena dengan berbuat anak menghayati sesuatu dengan seluruh indra dan jiwa.

  23

  3) Belajar berarti mengalami, megalami berarti menghayati sesuatu aktual, yang mana penghayatan akan menimbulkan respon- respon dari peserta didik.

  Dengan mengalami berulang- ulang perbuatan (belajar) akan terjadi efektif, teknik akan lancar konsep makin terang dan generalisasi makin mudah di simpulkan. 4) Belajar adalah suatu aktifitas yang bertujuan. Agar tujuannya dapat tercapai maka, penggajaran harus menimbulkan aktivitas dan kesadaran peserta didik.

  5) Belajar memerlukan motivasi. Hal ini dapat di tempuh dengan memberikan hukuman dan pujian.

  6) Belajar memerlukan kesiapan dari peserta didik, jadi dengan demikian tidak boleh memaksakan peserta didik untuk menguasai materi tertentu yang mana dai belum siap atau belum mampu unluk menerimanya. 7) Belajar adalah berfikir dan belajar menggunakam daya pikir untuk itu agar mudah maka usahakan dalam mengajak siswa untuk berfikir harus di bantu dengan cara berfikir yang kongkret. 8) Proses belajar dengan ingatan. 9) Proses belajar dengan latihan ( drill ). ( Lisnawaty Simanjutk dkk, :1993 :52- 57).

  C. Belajar

1. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (

  learning is defined as the modificition or streng thening of behavior though experiencing ). ( Oemar Hamalik:2001:27 ). Menurut pengertian ini belajar

  

24 merupakan suatu proses, sesuatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan seatu penguasaan hasil latihan melainkan mengubah kelakuan. Pengertian ini sangat berbeda dengan pengertian lama tentang belajar, yang menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan bahwa belajar adalah latihan- latihan pembentukan kebiasaan secara otomatis dan seterusnya.

  Sejalan dengan perumusan di atas, ada pula tafsiran lain tentang belajar yang menyatakan, bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interksi dengan lingkungan. Di bandingkan dengan pengertian pertama maka jelas tujuan belajar itu prinsipnya sama, yakni perubahan tingkah laku, hanya berbeda cara atau usaha pencapaiannya..Pengertian ini menitik beratkan pada interaksi antara individu dengan lingkungan. Di dalam interaksi inilah terjadi serangkaian pengalaman- pengalaman belajar. Dari pengertian- pengertian tersebut dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:

  a) Situasi belajar harus bertujuan dan tujuan-tujuan itu di terima baik oleh masyrakat. Tujuan merupakan salah satu aspek dari situasi belajar.

  b) Tujuan dan maksud belajar timbul dari kehidupan anak sendiri.

  c) Di dalam mencapai tujuan itu, murid senantiasa akan menemui kesulitan, rintangan dan situasi- situasi yang tidak menyenagkan.

  d) Hasil belajar yang utama ialah pola tingkah laku yang bulat.

  e) Proses belajar terutama mengejarkan hal- hal yang sebenamya, belajar yang di perbuat dan mengerjakan apa yang di pelajari.

  25 f) Kegiatan- kegiatan dan hasil- hasil belajar di persatukan dan di hubungkan dengan tujuan dalam situasi belajar.

  g) Murid memberikan reaksi secara keseluruhan.

  h) Murid mereaksi sesuatu aspek dari lingkungan yang bermakna baginya. i) Murid di arahkan dan di bantu oleh orang- orang yang berada dalam lingkungan itu. j) Murid- murid di baca / di arahkan ke tujuan- tujuan lain, baik yang berhubungan maupun yang tidak berhubungan dengan tujuan utama dalam situasi belajar. ( Oemar Hamalik :2001:28-29).

  2. Definisi Belajar 1) Menurut Y. B. Sudarmanto

  Belajar merupakan usaha menggunakan setiap sarana atau sumber, baik di dalam maupun di luar pranata pendidikan, guru perkembangan dan pertumbuhan pribadi. ( Y. B. Sudarmanto :1993 :2 )

  2) Menurut Drs. Slameto Belajar adalah proses kontinguitas ( hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain ). Sehingga mendapatkan pengertian yanh di harapkan. Dan stimulus yang di berikan menimbulkan response yang di harapkan. ( Slameto .1911 : 29).

  3) Menurut Skinner Menurut pandangan Skiner, belajar adalah tingkah laku. Ketika subyek belajar, responya meningkat dan bila terjadi hal kebaikanya (unlearning ),

  26 angka responya menurun. Karena itu belajar resminya di definisikan sebagai suatu perubahan dalam kemungkinan atau peluang terjadinya respons. ( Margeret E. Bell Gredler : 1994 :120 ). Selanjutkan setelah melihat berbagai definisi tentang belajar yang telah di kemukakan para ahli rnaka kita dapatkan hal-hal pokok sebagai berikut: a. ) Bahwa belajar itu membawa perubahan ( dalam arti benavioral changes, aktual maupun potensial).

  b. ) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkanya kecakapan baru.

  c. ) Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha ( dengan sengaja ). ( Sumadi Suryabrata : 1995 :248-249).

  d. ) Dan selanjutnya perubahan yang terjadi tidak bersifat sementara, namun bersifat terus menerus.

  3. Bentuk- Bentuk Belajar Kita telah mengetahui bersama apa yang di maksud dengan belajar, tetapi apakah belajar itu hanya ada satu macam atau lebih ?. Gagne mengemukakan bahwa belajar itu ada lima macam ( bentuk), yaitu :

  1) Belajar responden 2) Belajar kontiaguitas 3) Belajar operant 4) Belajar observasional 5) Belajar kognitif. ( Ratna Wilis Dahar:1989:12 )

  27 Kelima bentuk belajar tersebut akan di bahas secara umum.

  1) Bentuk responden Pada tingkat emosional yang paling primitif terjadi perubahan perilaku diakibatkan dari perpasangan suatu stimulus tak terkondisi dengan suatu stimulus tak terkondisi dengan suatu stimulus terkondisi. Sebagai suatu fungsi pengalaman, stimulus terkondisi itu pada suatu waktu memperoleh kemampuan untuk mengeluarkan respons terkondisi. Bentuk belajar semacam ini di sebut belajar responden dan menolong kita untuk memahami bagaimana para siswa menyenangi atau tidak menyenangi, sekolah atau bidang- bidang studi. ( Ratna Wilis Dahar : 1989 :21 ).

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA LKS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN MANDAH KEC. NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 31

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENJASKES MELALUI METODE DRILL DI KELAS XII IPA.3 SMAN 1 KINALI

0 0 10

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN BAHAN PELAJARAN OLEH GURU DENGAN PRESTASIBELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS V SD NINAMBUHAN PURWODADI - GROBOGAN TAHUN 2006 - Test Repository

0 0 91

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR'AN (BTQ) MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PANCA ARGA I MERTOYUDAN KAB. MAGELANG - Test Repository

0 2 93

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR'AN HADIS MELALUI PENERAPAN METODE DRILL PADA SISWA RELAS V MI AL HUDA PASURUHAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 83

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAT MATA PELAJARAN AKHLAK MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI KALIKAYEN 02 KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG - Test Repository

0 0 77

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA AL-QURAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TIRTO KECAMATAN GRABAG TAHUN 2007/2008 - Test Repository

0 0 85

PERANAN BIMBLNGAN ORANG TEA TERHADAP PRESTASIBELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK PADA SISWA KELASIV MADRASAH IBTIDAIYAH ASRORI L ISLAM DESA KLUWAN KECAMATAN PENAWANGAN KABUPATEN GROBOGAN TAII UN PELAJARAN 2005 / 2006 - Test Repository

0 3 82

PENGARUH BERDO'A TERHADAP SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA KAB.KENDAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006 - Test Repository

0 0 110

PENGGUNAAN METODE CERITA BERMAKNA UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAL AKHLAK TERPUJI PADA SISWA KELAS II MI DARUSSALAM LEBAK KECAMATAN BRINGIN TAHUN 2009 - Test Repository

0 0 107