Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Rangka Manusia Melalui Metode Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas IV MI Nurul Anwar Jetis Kecamatan Bandungan Tahun Ajaran 2016/2017 - Test Repository

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI RANGKA MANUSIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

  

PADA SISWA KELAS IV MI NURUL ANWAR JETIS

KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

  

Oleh

AFIFAH NUR UTAMI

NIM 115-12-091 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERISALATIGA

2016

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI RANGKA MANUSIA

MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

PADA SISWA KELAS IV MI NURUL ANWAR JETIS

KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

  

Diajukan Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh

AFIFAH NUR UTAMI

  

NIM 115-12-091

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERISALATIGA

2016

  

MOTTO

  “Untuk mendapat kesuksesan, keberanianmu harus lebih besar daripada rasa takutmu!” “No Pain No Gain”

  

PERSEMBAHAN

  Dengan penuh rasa syukur mendalam skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1.

  Bapak Ahmad Suwarno dan Ibu Rebiyati tercinta yang senantiasa mendo’akan, mendukung, mengusahakan yang terbaik untuk anak-anaknya usaha yang indah. Mengiringi setiap langkah putri tercintanya untuk mencapai sesuatu yang terbaik.

2. Adik-adikku Muhammad Zaini Ma’ruf dan Rahma Fatikhatul Azizah, Ahim, Padhil, dll yang tercinta.

  3. Keluarga besarku, Mbah, Bulek, Om e, Budhe, Dek Lin dll yang selalu mendukung, mendoakan. Serta almh nenek tercinta yang selalu mendoakan dan menyayangiku meski tidak sempat melihat langkahku hingga saat ini, tapi nasehatnya selalu berarti untukku.

  4. Sahabat-sahabatku Illaa, Novita,Putri, Asih, Uut, sedari awal sampai akhir berjuang bersama selama ini dalam keadaan dan situasi apapun kita tetap sama-sama saling menguatkan, saling mendukung, dan saling mendoakan. UntuK Fadhil, mbak Ana,dll terimakasih doanya.

  5.

  .Teman-teman seangkatan seperjuangan PGMI 2012 yang saling mendukung dan mendoakan.

6. Teman-teman yang selama ini membantu dan menyemangatiku, yang doanya menjadi kejutan untukku.

KATA PENGANTAR

  

ميحرلا نمحرلا الله مسب

  Assalamu’alaikum wr.wb Alhamdulillah segala puji syukur peneliti panjatkan bagi Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan rahmat, karunia, dan berkahNya. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu di nantikan syafa’atnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan lancar.

  Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan terimakasih banyak secara tulus kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti S. Si. M. Si. selaku Kajur Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga.

  4. Ibu Dra. Nur Hasanah, M. Pd selaku pembimbing skripsi yang penuh kesabaran, kearifan, dan kebijaksanaan telah memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan yang tiada henti di sela kesibukan beliau.

  5. Ibu Muslimatun, S.Pd.I,M.S.I selaku Kepala Madrasah MI Nurul Anwar Jetis, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.

  6. Ibu Tri Wigati, S. Th.I selaku guru kelas IV MI Nurul Anwar Jetis Bandungan.

  7. Dewan guru dan karyawan MI Nurul Anwar Jetis Bandungan.

  8. Kedua orangtuaku yang selalu mendoakan dan mendukung langkah demi langkah untuk mencapai cita-cita. Dan keluarga besar yang senantiasa mengiringi perjalanan selama ini dengan doa yang indah dan tulus.

  9. Siswa-siswi MI Nurul Anwar Jetis Bandungan.

  10. Sahabat-sahabatku dan teman-teman angkatan 2012 seperjuangan.

  11. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

  Semoga atas bantuan, dukungan, dan kerjasama yang telah diberikan menjadi amal baik dan mendapat pahala yang lebih dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu saran dari pembaca selalu penulis harapan demi kesempurnaan penelitian ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memiliki manfaat untuk semua. Wassalamu’alaikum wr.wb

  Salatiga, 25 Agustus 2016 Penulis

  

ABSTRAK

  Utami, Afifah Nur 2016, Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Rangka Manusia

  Melalui Metode Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas IV MI Nurul Anwar Jetis Kecamatan Bandungan Tahun Ajaran 2016/2017 .

  Skripsi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Nur Hasanah, M.Pd.

  Kata kunci: Hasil Belajar, IPA, Metode Pembelajaran Picture and Picture Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Nurul Anwar Jetis kecamatan Bandungan pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) dengan metode pembelajaran picture and picture. Masalah yang dikaji adalah apakah metode pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi rangka manusia pada siswa kelas IV MI Nurul Anwar Jetis kecamatan Bandungan Tahun Pelajaran 2016/2017.

  Guna menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari 1) Planning, untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrumen penelitian lainnya, 2) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi Rangka Manusia, 3)

  

Observing , pengambilan data tentang hasil melalui tes dan lembar pengamatan, 4)

Reflexting , menganalisis data hasil pengamatan. Subyek penelitian ini adalah

  siswa kelas IV yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran picture and picture dan dilaksanakan dalam 2 siklus.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran picture and

  

picture dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi rangka manusia pada siswa

  kelas IV MI Nurul Anwar Jetis Kecamatan Bandungan. Pada pra siklus siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa atau 51,3% dan 17 siswa atau 48,7% belum tuntas dengan rata-rata 66,25. Pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 23 siswa atau 71, 8% dan 9 siswa belum tuntas atau 28,2% dengan nilai rata-rata 77. Dan pada siklus II ini siswa yang tuntas sebanyak 30 siswa atau 93,7% dan 2 siswa belum tuntas atau 6,3% dengan nilai rata-rata 88,2.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL JUDUL ............................................................................................ i LEMBAR BERLOGO ..................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN. ..................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................... viii ABSTRACK .................................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ...........................................................................

  5 C. Tujuan Penelitian ............................................................................

  6 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .............................

  6 E. Manfaat Penelitian ..........................................................................

  7 F. Definisi Operasional .......................................................................

  7 G. Metodologi Penelitian .....................................................................

  9 H. Sistematika Penulisan ...................................................................... 16

  BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar IPA ............................................................................. 18 B. Pembelajaran IPA ............................................................................ 25 C. Metode Pembelajaran Picture and Picture ...................................... 37 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subyek Penelitian ........................................................................... 39 B. Deskripsi Penelitian Prasiklus ........................................................ 44 C. Deskripsi PelaksanaanSiklus I ......................................................... 46 D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ...................................................... 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus ................................................ 55 B. Pembahasan Hasil Laporan Penelitian ............................................ 65 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................... 70 B. Saran ................................................................................................ 70 C. Penutup............................................................................................. 72 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

  73 LAMPIRAN .................................................................................................... DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 SK dan KD Mapel IPA Kelas IV ..................................................

  29 Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler, Pembiasaan Diri ......................

  40 Tabel 3.2 Data Guru MI Nurul Anwar Jetis ..................................................

  41 Tabel 3.3 Pembagian Tambahan Tugas Guru Dalam Bimbingan ...............

  42 Tabel 3.4 Data Jumlah Siswa MI Nurul Anwar Jetis ................................

  43 Tabel 3.5 Data Nilai Siswa Deskripsi Pra Siklus ..........................................

  44 Tabel 4.1 Data Nilai Siswa Prasiklus..................................................

  55 Tabel 4.2 Data Nilai Siklus I .........................................................................

  58 Tabel 4.3Data Nilai Siklus II ........................................................................

  62 Tabel 4.2Data Hasil Rekapitulasi Nilai IPA Persiklus ................................

  65 Tabel 4.3Data Hasil Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa ........................

  67

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1Daftar Siswa Kelas IV ..................................................................

  Lampiran 2 Daftar Kelompok Picture and Picture ........................................ Lampiran 3 Nilai Hasil Pra Siklus .................................................................. Lampiran 4 RPP Siklus I ................................................................................. Lampiran 5 Soal Diskusi Kelompok Kecil I ................................................... Lampiran 6 Soal dan Kunci Jawaban Siklus I ................................................ Lampiran 7 Nilai Hasil Siklus I ...................................................................... Lampiran 8 RPP Siklus II .............................................................................. Lampiran 9 Soal Diskusi Kelompok Kecil II ................................................. Lampiran 10 Soal dan Jawaban Siklus II ........................................................ Lampiran 11 Nilai Hasil Siklus II ................................................................... Lampiran 12 Lembar Observasi Guru Siklus I ............................................... Lampiran 13 Lembar Observasi Siswa Siklus I .............................................. Lampiran 14 Lembar Observasi Guru Siklus II ............................................. Lampiran 15 Lembar Observasi Siswa Siklus II ............................................ Lampiran 16 Dokumentasi Penelitian ............................................................. Lampiran 17 Lembar Konsultasi..................................................................... Lampiran 18 Surat Penunjukan Pembimbing ................................................. Lampiran 19 Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................. Lampiran 20 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ......................... Lampiran 21 SKK ........................................................................................... Lampiran 22 Daftar Riwayat Hidup................................................................

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku manusia menjadi

  manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar. Kemajuan ilmu pengetahuan akan mempengaruhi peningkatan kualiatas belajar, sehingga perlu adanya berfikir secara kritis,logis,terarah dan jelas.

  Seorang ahli sejarah Lord Bullock, menganggap IPA sebagai suatu kebudayaan modern. Baginya. IPA merupakan suatu proses terbuka sehingga imajinasi, hipotesis, kritik, dan kontroversi berperan penting di dalamnya. Kemudian Bullock juga memandang IPA sebagai suatu studi yang banyak berkaitan dengan manusia dan masyarakat, suatu studi yang memerlukan imajinasi, perasaan, pengamatan, dan juga analisis (Departemen Agama RI, 2002:2).

  Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu disiplin ilmu yang dikembangkan di sekolah dasar. Mata pelajaran IPA diberikan sejak kelas I hingga kelas VI di SD. Pelajaran IPA bukanlah suatu ilmu yang harus diterima dan dihafalkan oleh anak-anak terlebih seusia sekolah dasar, tetapi merupakan suatu alat untuk mengaktifkan anak-anak kepada suatu tujuan tertentu. IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual, baik berupa kenyataan maupun kejadian, atau hubungan sebab akibatnya ( Asih Widi dkk, 2014:146).

  Dalam nyata prosesnya, pemerolehan materi pada mata pelajaran IPA hanya sebatas membaca, memahami, dan menghafalkan materi yang sudah ada dalam buku paket atau LKS siswa, namun pemerolehan tersebut seharusnya diperoleh dengan cara pengalaman secara langsung menjadi suatu upaya untuk dapat merangsang siswa tertarik untuk mempelajari hal-hal yang ada di sekitar mereka, yang dapat merangsang siswa memiliki kemauan mengadakan penyelidikan msalah-masalah yang berhubungan dengan materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

  Di dalam KBM (kegiatan belajar mengajar) harus ada interaksi anatara guru dengan siswa, harus ada pula keaktifan siswa di kelas untuk menunjang kualitas pembelajaran terutama pembelajaran IPA. Sebagian siswa menganggap mata pelajaran IPA sebagai mata pelajaran yang sulit dipahami dengan materi yang banyak sehingga siswa cenderung merasa bosan, jenuh dan malas untuk belajar.

  Proses pembelajaran IPA kelas IV di MI Nurul Anwar cenderung memusatkan belajar pada penjelasan dari guru dan tidak adanyan alat peragaatau media sebagai pendukung dalam penyampaian pembelajaran. Pembelajaran berlangsung dengan penyampaian materi secara ceramah (guru menjelaskan),siswa menyimak dengan membaca materi pada buku LKS siswa dan diakhiri dengan mengerjakan latihan soal yang ada pada bahan ajar/LKS siswa, sehingga menjadikan siswa menjadi pasif, kurang dapat mengungkapkan gagasan yang dimiliki, dan mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Hasil belajar yang rendah ditunjukkan dengan pencapaian nilai KKM kelas IV yang masih rendah pada materi rangka manusia. Selain itu nilai siswa yang mencapai KKM dari 32 siswa hanya 15 orang yang memenuhinya. KKM untuk mata pelajaran IPA di MI Nurul Anwar Jetis adalah 70. Hanya 51,3% ketuntasan belajarnya. Nilai rata-rata dalam kelas tersebut adalah 66,25.

  Pelajaran yang baik adalah pembelajaran yang melibatkan peran aktif siswa-siswanya karena dengan keaktifannya siswa akan lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan dan tujuan pembelajaran akan dicapai dengan baik. Guru harus mampu memberikan ruang bagi siswanya untuk mengembangkan kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki siswa sehingga hasil belajar yang akan dicapai dapat memuaskan.

  Indikator pencapaian keberhasilan dalam pembelajaran ditentukan oleh ketuntasan siswa yaitu nilai hasil belajar siswa mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dalam mencapai tujuan pembelajaran. Indikator merupakan ukuran, karakteristik, ciri-ciri pembuatan atau proses yang menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar. Indikator pencapaian hasil belajar dibuat untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa (Direktorat Pendidikan Madrasah, 2010: 43).Ketuntasan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan memilih metode/model pembelajaran yang sesuai. Guru di tuntut untuk dapat memilih model pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya.Meningkatkan hasil belajar siswa menuju peningkatan mutu pendidikan diperlukan metode pembelajaran yang tepat, menarik dan efektif sehingga dapat meningkatkan

  Untuk mengatasi masalah tersebut maka dipilih salah satu metode belajar yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran picture and picture. Metode pembelajaran picture and picture merupakan sebuah metode dimana guru menggunakan alat bantu atau media gambar untuk menerangkan sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk aktif belajar. Dengan menggunakan alat bantu atau media gambar, diharapkan siswa mampu mengikuti pelajaran dengan fokus yang baik dan dalam kondisi yang menyenangkan. Sehingga apapun pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik dan mampu meresap dalam hati, serta dapat diingat kembali oleh siswa. Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis.(Hamdani,2010;89).

  Metode pembelajaran ini termasuk dalam model pembelajaraan kooperatif yang efektif bagi siswa dan membangkitkan aktif belajar siswa.

  Dengan metode ini siswa dapat mengelompokkan terlebih dahulu, kemudian memasangkan gambar maupun mengurutkannya dengan tepat dan disertai tulisan sebagai keterangan pada bagian gambar untuk lebih memahami. Selain itu metode pembelajaran ini menekankan pada keaktifan dan ketelitian siswa dalam mempelajari materi rangka manusia. Ketika hanya melihat alat peraga tanpa melatih kemampuan siswa menempatkan pada pasangan gambar yang tepat dalam keterangan/tulisan, siswa dapat mengalami yang namanya lupa, padahal materi rangka merupakan materi yang cukup sulit.

  Fokus dalam penelitian ini adalah penggunaan dan pengembangan metode pembelajaran picture and picture dengan di dukung oleh penggunaan media gambar rangka manusia secara optimal di samping membuat motivasi dan aktif belajar siswa dengan saling membantu dan bekerjasama memahami pelajaran untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran IPA kelas IV MI Nurul Anwar.

  Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu diadakan penelitian tindakan kelas untuk membuktikan bahwa melalui penerapan metode pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang rangka manusia kelas IV MI Nurul Anwar Jetis kecamatan Bandungan.

  Pen elitian Tindakan Kelas (PTK) tersebut berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Rangka Manusia Melalui Metode Pembelajaran Picture

  And Picture Pada Siswa Kelas IV MI Nurul Anwar Jetis Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah penerapan metode pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi rangka manusia pada siswa kelas IV MI Nurul Anwar, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017? ”.

  C. Tujuan

  Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi rangka manusia pada siswa kelas IV MI Nurul Anwar, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

  Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: Penerapan metode pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi rangka manusia pada siswa kelas IV MI Nurul Anwar, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

2. Indikator Keberhasilan

  Penggunaan metode pembelajaran picture and picture ini dikatakan berhasil apabila indikator dapat tercapai. Indikator pencapaian hasil belajar dibuat untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Indikator pencapaian hasil belajar merupakan acuan yang digunakan dalam melakukan penilaian (Direktorat Pendidikan Madrasah, 2010:43). Adapun indikator yang dirumuskan adalah: a.

  Secara Individu Siswa dapat mencapai nilai

  ≥ 70 sesuai dengan KKM yang telah ditentukan dari sekolah pada materi Rangka Manusia.

  b.

  Secara Klasikal Secara klasikal persentase sebanyak

  ≥ 85% dari total siswa dalam satu kelas mencapai nilai KKM yaitu 70.

E. Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat dari penelitian ini, peneliti mencoba merumuskannya baik secara praktis maupun teoritis yaitu:

  1. Manfaat Teoritis Manfaat penelitian ini sebagai dasar pengembangan kajian ilmu pengetahuan alam (IPA) materi rangka manusia.

  2. Manfaat Praktis

  a) Sebagai upaya peningkatan kualitas pelaksanaan pembelajaran IPA di MI.

  b) Sebagai masukan bagi guru MI dalam melakukan inovasi dan implementasi berbagai model, metode, dan strategi pembelajaran IPA.

  c) Sebagai masukan bagi madrasah, mapenda, dan jajaran terkait untuk melakukan pembinaan guru dalam implementasi dan inovasi berbagai model, metode maupun strategi pembelajaran IPA.

F. Definisi Operasional 1.

  Pengertian Hasil Belajar

  Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian hasil belajar sebagaimana diuraikan di atas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam K. Brahim (2007:39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi.

2. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

  Menurut Sukarno (1973) ada tiga istilah yang terlibat dalam hal ini, yaitu “ilmu”, “pengetahuan”, dan “alam”. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui siswa. Ilmu adalah pengetahuan yang ilmiah, pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah, artinya diperoleh dengan metode ilmiah. IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini (Dalam Asih Widi,dkk, 2014:23) 3. Pengertian metode picture and picture

  Menurut Agus Suprijono (2011:125) metode pembelajaran picture and

  picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dalam

  bentuk potongan-potongan untuk kemudian dipasangkan atau diurutkan menjadi gambar secara utuh. Pemasangan atau pengurutan gambar dapat dilakukan secara perorangan maupun secara kelompok.

G. Metodologi Penelitian 1. Rancangan Penelitian

  Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik (Mulyasa, 2011:10).

  Menurut Arikunto (2006), yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2011:18). Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan ( Basrowi dan Suwandi, 2008:25).

  2. Lokasi Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di MI Nurul Anwar Bandungan yang beralamat desa Jetis, Jl. raya Bandungan-Ambarawa, desa Jetis, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Subyek dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yaitu guru yang mengajar mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) dan siswa kelas IV MI Nurul Anwar berjumlah 32 siswa.

  3. Langkah-langkah Penelitian

  Suharsimi Arikunto, dkk (2008, 17) mengemukakan bahwa tahap- tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, meliputi: (1) planning (perencanaan), (2) Action (tindakan), (3)

  

Observation (pengamatan), dan (4) Reflextion (refleksi). Lebih jelasnya

  penjabaran dari keempat tahapan tersebut yaitu:

  a) Tahap perencanaan (planning)

  Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah: 1)

  Mempersiapkan skenario pembelajaran dengan penerapan metode

  picture and picture (silabus dan RPP)

  2) Mempersiapkan sumber belajar yang relevan

  3) Mempersiapkan media pembelajaran IPA

  4) Mempersiapkan perlengkapan materi pembelajaran, daftar pertanyaan untuk tanya jawab, diskusi yang dibutuhkan, perangkat pengelompokan dan pemasangan gambar (picture and picture)

  5) Mempersiapkan lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran

  6) Mempersiapkan soal evaluasi untuk siswa

  7) Target yang diharapkan dalam penerapan picture and picture ini yaitu peningkatan hasil belajar IPA yang ditunjukkan nilai siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM).

  b) Tahap tindakan (action)

  Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat berupa penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disusun pada RPP dan tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam tahap tindakan ini harus memenuhi 3 komponen pembelajaran yaitu: (1) persiapan; (2) pelaksanaan; dan (3) evaluasi.

  Ketiga komponen tersebut sangat penting dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam proses pembelajaran.

  Metode pembelajaran picture and picture memiliki langkah-langkah sebagai berikut (Saminanto, 2010:42): 1)

  Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2)

  Guru menyajikan materi sebagai pengantar 3)

  Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi 4)

  Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis 5)

  Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan/memasangkan gambar tersebut 6)

  Dari alasan atau urutan gambar tersebut guru menanamkan konsep atau materi yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai 7) kesimpulan atau rangkuman c)

  Tahap pengamatan/obervasi (observation)

  Pada tahap pengamatan segala aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran diamati, dicatat, dan dinilai. Pengamatan tersebut meliputi penerapan picture and picture dalam pembelajaran sesuai apa yang terencana dalam RPP oleh guru, keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Adapun fungsi dilakukannya observasi adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode/model yang telah direncanakan, serta perhatian dan aktivitas proses belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan materi yang menjadi bahan penelitian.

  d) Tahap refleksi (reflextion)

  Tahap refleksi dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi yaitu siswa, suasana kelas, dan guru. PTK ini untuk mengkaji apa yang telah dilakukan dengan perbaikan pembelajaran. Hasil refleksi itu digunakan untuk menerapkan langkah-langkah lebih lanjut dalam upaya untuk mencapai tujuan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Refleksi merupakan kegiatan analisis sintesis, interpretasi, dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua data atau informasi yang dikumpulkan selama penelitian dilaksanakan.

  Data yang telah didapatkan selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan melakukan analisis dan interpretasi. Hasilnya sebagai dasar untuk melakukan evaluasi sehingga dapat diketahui akan berhasil tidaknya terhadap tindakan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang diharapkan.

  Berikut merupakan gambar siklus pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

  Gambar. 1.1 Skema siklus penelitian menurut Arikunto (2006, 16) 4.

   Instrumen Penelitian

  Instrumen penelitian yang digunakan peneliti dalam tindakan ini adalah: a.

   Observasi

  Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran (Abdurrahmat Fathoni, 2011:104). Lembar pengamatan/observasi digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan yang dilakukan siswa dan guru dalam proses pembelajaran bilangan loncat melalui model pembelajaran Picture and picture.

  b. Dokumentasi

  Dalam penelitian ini data yang diambil dari dokumentasi adalah data tentang madrasah secara keseluruhan. Metode ini mencakup data tentang rencana dan pelaksanaan penelitian selama proses pembelajaran di kelas.

  c. Tes

  Tes dilakukan dengan memberikan soal mengenai materi yang telah disampaikan dalam bentuk lembar soal individu untuk mendapatkan informasi atau data tentang pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan dengan model pembelajaran picture and picture.

5. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

  Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian. Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dan untuk menguji hipotesis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: (a) Data tentang situasi pembelajaran pada saat dilaksanakan tindakan dengan menggunakan lembar observasi (teknik observasi). (b)Data tentang kegiatan pembelajaran di kelas melalui dokumentasi. (c)Data hasil belajar siswa, diambil dengan memberikan tes kepada siswa.

  a) Observasi

  Observasi sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Dalam observasi digunakan lembar pengamatan atau observasi digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dalam pembelajaran.

  b) Dokumentasi

  Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data mengenai benda-benda tertulis berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2006 : 150).

  c) Tes

  Tes digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa kelas IV terhadap mata pelajaran IPA pada pokok bahasan rangka manusia.

6. Analisis Data

  Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data atau analisi deskriptif yang dilakukan dengan menggunakan refleksi dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang terekam catatan lapangan dan format pengamatan lainnya. Analisis reflektif dilakukan peneliti bersama guru kelas IV MI Nurul Anwar sebagai pijakan untuk menemukan program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Deskriptif yang digunakan berupa persentase sebagai berikut: Keterangan: P= Persentase siswa yang tuntas/belum tuntas

  F= frekuensi jumlah siswa yang tuntas/belum tuntas N= Jumlah siswa keseluruhan (Djamarah, 2000:225-256) Untuk mendapatkan nilai rata-rata, digunakan rumus:

  ∑ Keterangan: M = Nilai rata-rata (mean) ∑X= Jumlah nilai total yang diperoleh dari hasil penjumlahan nilai setiap individu (Jumlah nilai seluruh siswa) N = Banyaknya individu/(jumlah siswa seluruhnya Djamarah, 2000:264) H.

   Sistematika Penulisan

  Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut: Adapun sistematika penulisan skripsi sebagai berikut :

  Bab I Pendahuluan meliputi : Latar belakang masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan, Manfaat Penelitian, Definisi Operasional, Metodologi penelitian, dan Sistematika Penulisan Bab II Landasan Teori yang meliputi : Hasil belajar siswa, Pembelajaran IPA kelas IV MI, Materi IPA tentang Rangka Manusia, Picture and Picture Bab III Pelaksanaan Penelitian meliputi : Subyek Penelitian, Deskripsi Prasiklus, Deskripsi Siklus I, Deskripsi Siklus II

  Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan mencakup : Paparan Hasil Penelitian Persiklus, dan Pembahasan. Bab V Penutup : Simpulan dan Saran

BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Menurut Djamarah (2011: 13) belajar adalah serangkaian kegiatan

  jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

  Sedangkan menurut Chaplin (Syah, 2001:60) mengungkapkan definisi belajar menjadi dua rumusan. Pertama, belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Kedua, belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus (Dalam Kastolani dan Mochlasin, 2014:53).

  Menurut Syah belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Muhibbin Syah, 2009 :68).

  Makna hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar di atas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam K. Ibrahim (2007:39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu (Ahmad Susanto, 2013:5)

  Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthetis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup ketrampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Sementara menurut Lindgren hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap (Agus Suprijono, 2011:6-7).

  Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagi akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh (Rosma Hartiny Sams, 2010:33).

  Hasil belajar merupakan perubahan yang ada pada diri siswa baik berupa kemampuan, keterampilan yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai wujud hasil dari proses tahapan belajar disertai dengan pencapaian skor atau nilai yang diperoleh.

2. Karakteristik Perubahan Hasil Belajar

  Setiap perilaku belajar ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik. Di antara ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku belajar yang terpenting adalah: a.

  Perubahan Intensional Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan. Karakteristik ini mengandung konotasi bahwa siswa menyadari akan adanya perubahan yang dialami atau ia merasakan adanya perubahan dalam dirinya, seperti penambahan pengetahuan, kebiasaan, sikap dan pandangan tertentu, ketrampilan dan seterusnya.

  b.

  Perubahan Positif-Aktif Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat positif dan aktif. Positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan.

  Adapun perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya seperti karena proses kematangan (misalnya bayi yang bisa merangkak setelah duduk), tetapi karena usaha siswa itu sendiri.

  c.

  Perubahan Efektif-Fungsional Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif, yakni hasil guna. Artinya, perubahan tersebut membawa pengaruh, makna, dan manfaat tertentu bagi siswa. Selain itu, perubahan dalam proses hasil belajar bersifat fungsional dalam arti bahwa ia relatif menetap dan setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan. Perubahan fungsional dapat diharapkan memberi manfaat yang luas misalnya ketika siswa menempuh ujian dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan sehari-hari dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya (Muhibbin Syah, 2009:117-119).

3. Wujud Hasil Belajar

  Menurut Syah (dalam Lilik Sriyanti, 2010:20-21) bahwa wujud hasil belajar belajar dapat dilihat adanya sembilan wujud perubahan, yaitu: a.

  Kebiasaan Salah satu wujud hasil belajar adalah adanya perubahan kebiasaan dalam diri individu. Orang yang berhasil belajar akan mengurangi kebiasaan- kebiasaan yang tidak diperlukan. Keberhasilann belajar akan menjadikan seseorang akan berperilaku positif yang relatif menetap dan otomatis.

  b.

  Ketrampilan Ketrampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat syaraf dan otot yang bersifat motorik. Kegiatan ini membutuhkan koordinasi gerak yang teliti dan memerlukan kesadaran yang tinggi. Oleh sebab itu, hasil belajar dapat dilihat tingkat ketrampilan yang ada dalam diri individu.

  c.

  Pengamatan Pengamatan dapat diartikan proses menerima, menafsirkan, dan mengartikan rangsangan yang masuk melalui panca indra, terutama mata dan telinga. Seseorang yang belajar akan menghasilkan pengamatan yang objektif dan benar. d.

  Berpikir asosiatif dan daya ingat Seseorang yang belajar akan menjadikan dirinya mampu berpikir asosiatif dan meningkatkan daya ingat. Berpikir asosiatif maksudnya berpikir untuk menghubungkan sesuatu lainnya. Berpikir rasional dan kritis e.

  Berpikir rasional dan kritis Proses belajar akan menjadikan seseorang dapat berpikir rasional dan kritis. Berpikir rasional berarti mampu menggunakan logika untuk menentukan sebab-akibat, menganalisis, menyimpulkan, nahkan meramalkan sesuatu.

  f.

  Sikap Sikap adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk mereaksi terhadap sesuatu hal. Hasil belajar akan ditandai muncul kecenderungan baru dalam diri seseorang dalam menghadapi suatu objek, tata nilai, peristiwa, dan sebagainya.

  g.

  Inhibisi Inhibis dalam konteks pendidikan dapat diartikan kesanggupan individu untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak perlu dan mampu memilih dan melakukan tindakan lain yang lebih baik. Hasil belajar dapat dilihat adanya kesanggupan individu dalam melakukan sesuatu secara baik.

  h.

  Apresiasi

  Hasil belajar dapat dilihat adanya apresiasi dalam diri individu yang belajar. Orang belajar akan muncul kemampuan untuk menilai dan menghargai terhadap suatu objek tertentu. i.

  Tingkah laku efektif Orang belajar akan memiliki tingkah laku yang efektif. Tingkah laku efektif ini dapat dilihat sebagai wujud dari hasil belajar. Maksudnya seseorang dikatakan berhasil belajar jika orang tersebut memiliki tingkah laku yang efektif, yaitu tingkah laku yang memiliki manfaat.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

  Menurut Suryabrata (2004), (dalam Lilik Sriyanti, 2010:22-23) keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara umum, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Masing- masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Faktor eksternal

  Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat diluar diri individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal berarti faktor- faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.

  1) Faktor nonsosial

  Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya. 2)

  Faktor sosial

  Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial bisa dipilah menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat (termasuk teman pergaulan anak). Misalnya, kehadiran orang dalam belajar, kedekatan hubungan antara anak dengan orang tua/orang lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan antar personil sekolah dan sebagainya.

b. Faktor internal

  Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis. 1)

  Faktor fisiologis Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari: a)

  Keadaan Tonus jasmani pada umumnya Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar. Misalnya, tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu.

  b) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu

  Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama yang terkait dengan fungsi panca indra yang ada dalam diri individu. Panca indra merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan dalam diri individu.

  2) Faktor psikologis Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu.

  Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, dan lain sebagainya.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Role Playing Pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Al-Falah Jakarta Timur

0 7 119

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Kelas IV SDN Dadirejo 02 Semester II Tahun Ajaran 2016/2017

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Kelas IV SDN Dadirejo 02 Semester II Tahun Ajaran 2016/2017

0 0 86

2.1.2. Kualitas Pembelajaran - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar dengan Model Picture and Picture pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD

0 0 15

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Siswa Kelas III SD Negeri Bandungan 01 Kabupaten Semarang S

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Siswa Kelas III SD Negeri Bandungan 01 Kabupaten Semarang Semester II 2014/2015

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Siswa Kelas III SD Negeri Bandungan 01 Kabupaten Semarang Semester II 2014/2015

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Siswa Kelas III SD Negeri Bandungan 01 Kabupaten Semarang Semester II 2014/2015

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Siswa Kelas III SD Negeri Bandungan 01 Kabupaten Semarang Semester II 2014/2015

0 0 114

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Ciri-ciri dan Kebutuhan Makhlik Hidup Melalui Model Pembelajaran Make a Match Pada Siswa Kelas III SDN 2 Kalinanas Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 127