Hubungan antara supervisi kepala sekolah, status kepegawaian dan pemberian kompensasi dengan kinerja guru : studi kasus guru-guru di Yayasan Soverdi Denpasar, Tuka, Kuta, Bali - USD Repository
HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA
SEKOLAH, STATUS KEPEGAWAIAN DAN PEMBERIAN
KOMPENSASI DENGAN KINERJA GURU
(Studi Kasus: Guru-guru di Yayasan Soverdi Denpasar,Tuban, Kuta, Bali)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Yulianus Alei
071334018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA
SEKOLAH, STATUS KEPEGAWAIAN DAN PEMBERIAN
KOMPENSASI DENGAN KINERJA GURU
(Studi Kasus: Guru-guru di Yayasan Soverdi Denpasar,Tuban, Kuta, Bali)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Yulianus Alei
071334018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PERSEMBAHAN
Skripsi sederhan ini kupersembahkan kepada: Allah Tritunggal Maha Kudus, Seluruh Anggota Serikat Sabda Allah (SVD) khususnya Provinsi SVD Jawa,
Komunitas SVD Dharma Wacana Yogyakarta Keluarga Besarku, khususnya Almarhum Bapak Tercinta Stefanus Kumis di
Kampung Serinjuk, Desa Semoncol, Kecamatan Batang Tarang, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat,
Keponakanku yang terkasih Lia, Arum, Dwi dan Neli, Almamater Program Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
MOTTO
“Vivat Deus Unus Trinus in Cordibus Nostris”…. ( St. Arnoldus Janssen)
“Salib adalah rejeki sehari-hari untuk seorang misionaris. Semua salib
berasal dari Allah. Kita mau menanggung salib itu dengan gembira, karena cinta kepada Yesus yang tersalib, dan untuk menyilih dosa kita”…( St. Yosef Freinademetz)
”A ku ini, Jangan Takut”( Yoh 6:20 )
“… N amun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia,
supaya jangan terus saja ia datang dan menyerang aku… .( Luk 18:5)
Per A spera A d A stra….( N ovis SVD angkatan 20 0 4)
“Adil Ka’ Talino, Bacuramin Ka Sa’ruga, Basengat Ka’ Jubata”
ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, STATUS
KEPEGAWAIAN DAN PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN KINERJA GURU Studi Kasus pada Guru-guru di Yayasan Soverdi Denpasar, Tuka, Kuta, Bali
Yulianus Alei Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2012
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan positif dan signifikan antara: 1) supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru, 2) status kepegawaian dengan kinerja guru, 3) pemberian kompensasi dengan kinerja guru, 4) supervisi kepala sekolah, status kepegawaian, pemberian kompensasi secara bersama-sama dengan kinerja guru.
Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di Yayasan Soverdi Denpasar, Tuban, Kuta, Bali khususnya di SMPK dan SMAK Soverdi Tuban yang dilaksanakan pada bulan Januari dan Februari 2012. Jumlah populasi adalah seluruh guru SMPK Soverdi Tuban yang berjumlah 21 orang dan SMAK Soverdi Tuban berjumlah 21 orang, jumlah sampel 42 orang guru dengan rincian 21 orang guru SMPK Soverdi Tuban dan 21 orang guru SMAK Soverdi Tuban.
Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah, status kepegawaian dan pemberian kompensasi dengan kinerja guru digunakan teknik analisis korelasi product moment. Dari hasil uji noramalitas diketahui bahwa data status kepegawaian tidak berdistribusi normal. Oleh karena itu untuk menguji hipotesis kedua digunakan uji chi-square. Untuk menguji hipotesis pertama dan ketiga digunakan analisis korelasi product moment. Dan untuk menguji hipotesis keempat digunakan teknik analisis korelasi ganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) ada hubungan positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru (r hitung = 0,358 > r tabel 0,304 dengan n =42 pada taraf kesalahan 5%), 2) tidak ada hubungan positif dan signifikan antara status kepegawaian dengan kinerja guru ( hitung = 0,382 <
χ²
tabel = 3,841 pada taraf kesalahan 5%), 3) ada hubungan positif dan signifikan
χ² antara pemberian kompensasi dengan kinerja guru (r = 0,412 > r = 0,304
hitung tabel
dengan n = 42 pada taraf kesalahan 5%), 4) ada hubungan positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah dan pemberian kompensasi secara bersama-sama dengan kinerja guru ((R (1,2) ) = 0,457 dan nilai F hitung 5,142 > F tabel 4,09).
ABSTRACT THE CORRELATION BETWEEN PRINCIPAL SUPERVISION,
EMPLOYMENT STATUS, COMPENSATION AND TEACHER’S PERFORMANCE
A Case Study on Teachers in Denpasar Soverdi Foundation, Tuka, Kuta, Bali Yulianus Alei
Sanata Dharma University 2012
The research intends to fine out whether there are any positive and significant correlation between: 1) principal supervision and teacher’s performance; 2) employment status and teacher’s performance; 3) compensation and teacher’s performance; 4) principal supervision, employment status, compensation simultaneously and teacher’s performance.
The research was conducted at the Institution of Soverdi Denpasar, Kuta, Bali, especially in Junior High School and Senior High School Catholic Soverdi Tuban in January and February 2012. The population were 21 teachers of Catholic Junior High School Soverdi Tuban and 21 teachers of Catholic Junior High School Soverdi Tuban. The number of samples were 42 teachers, 21 teachers of Catholic Junior High School of Soverdi Tuban and 21 Catholic Senior High School teachers of Soverdi Tuban.
To find out if there is a positive and significant correlation between the principal supervision, to their employment status and compensation with the performance of teachers used product moment correlation analysis techniques. From the analysis, it is known that the data are not normally distributed. Therefore, to test the second hypothesis used chi-square test. To test the first hypothesis and the third used product moment correlation analysis. And to test the fourth hypothesis used multiple correlation analysis techniques. The results show that: 1) there is a positive and significant correlation between supervision done by the school head teacher (r = 0.358 > 0.304 r with n =
count table
42 at level 5% error); 2) there isn’t any positive and significant correlation between employment status and the performance of teachers ( count = 0.382 < χ²
table = 3.841 at the level of error 5%); 3) there is a positive and significant
χ² correlation between compensation and the performance of teachers (r count = 0.412 > r = 0.304 with n = 42 at level 5% error); 4) there is a positive and significant
table
correlation between supervision done by head master and compensation simultaneously with the performance of teachers ((R (1,2)) = 0.457 and 5.142 F count 5,142 > F table 4.09).
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Tritunggal Yang Maha Kudus yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan tidak lepas dari dukungan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah memberikan semangat, saran, kritik, ide dan dukungannya. Oleh karena itu, penulis mau mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak L. Saptono, S.Pd.,M.Si selaku ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan, kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
4. Pater Provinsial SVD Jawa, P. Felix Kadek Sunartha, SVD dan P. Martin Anggut, SVD (mantan provinsial SVD Jawa) yang telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk studi.
5. Pater Rektor dan konfrater di komunitas Soverdi Dharma Wacana Yogyakarta yang selalu memberikan dukungan dan perhatiannya kepada penulis selama ini.
6. Pater Prefek (P. Hermanus Sigit Pawanta, SVD dan P. Martin Fatin, SVD) yang telah memberikan bimbingannya selama penulis menjadi Bruder Yunior di Komunitas Soverdi Dharma Wacana Yogyakarta.
7. Pater Leondarus Piter Pungki Setiawan, SVD.,M.Pd selaku BPK Yayasan Soverdi Denpasar yang telah memberi ijin kepala penulis untuk melakukan penelitian di SMPK dan SMAK Soverdi Tuban.
8. Konfrater di Komunitas Soverdi Bali Wacana yang telah menerima penulis dengan baik selama menggadakan penelitian.
9. Para guru dan karyawan SMPK dan SMAK Soverdi Tuban yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
10. Sr. M. Cornelia OSF, S.Ag selaku kepala sekolah SMP Maria Immaculata Yoyakarta yang telah memberi ijin kepada peneliti untuk melakukan try out kuesioner penelitian.
11. Para guru SMP Maria Immaculata Yogyakarta yang telah bersedia menjadi responden untuk keperluan try out kuesioner dalam penelitian ini.
12. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang selama ini telah membantu peneliti berkembang menjadi seperti saat ini.
13. Para karyawan dan karyawati Soverdi Dharma Wacana, Yogyakarta (Mas Pur, Mas Geby, Pak Jum, Mbak Ning, Mbak Anjar dan Mbak Yati) yang selama ini telah mendukung penulis dengan pelayanan yang mereka berikan.
14. Teman-teman seperjuangan ( Nila, Lando, Endah, Umi, Br. Narto, MTB, Fr.
Kardi, BHK) angkatan PAK 2007 dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penulisan skripsi sederhana ini.
Yogyakarta, Maret 2012 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv HALAMAN MOTTO ................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ........... vii ABSTRAK ................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xix BAB I PENDAHULUAN .......................................................................
1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................
1 B. Batasan Masalah ............................................................................
6 C. Rumusan Masalah ..........................................................................
6 D. Tujuan Penelitian ...........................................................................
7 E. Manfaat Penelitian .........................................................................
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................
9
A. Tinjauan Teoritik ...........................................................................
9 1. Kinerja Guru ............................................................................
9 a. Pengertian Kinerja Guru ......................................................
9 b. Kriteria Kinerja Guru ...........................................................
10 c. Indikator Kinerja Guru .........................................................
14 d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru .................
18 2. Supervisi Kepala Sekolah .........................................................
19 a. Pengertian Supervisi Kepala Sekolah ..................................
19 b. Tujuan Supervisi Pendidikan ...............................................
21 c. Tipe-tipe Supervisi Pendidikan ............................................
22 d. Prinsip-prinsip Supervisi Pendidikan ...................................
24 e. Teknik-teknik Supervisi .......................................................
26 3. Status Kepegawaian .................................................................
30 4. Pemberian Kompensasi ............................................................
32 a. Pengertian Kompensasi........................................................
32 b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompensasi ..................
33 c. Bentuk-bentuk Kompensasi .................................................
34 d. Tujuan Pemberian Kompensasi ...........................................
37 B. Hasil Kajian yang Relevan .............................................................
38 C. Rasionalisisi/Kerangka Berpikir .....................................................
40 1. Hubungan Supervisi Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru .......
40 2. Hubungan Status Kepegawaian dengan Kinerja Guru ...............
40 3. Hubungan Pemberian Kompensasi dengan Kinerja Guru ..........
41
4. Hubungan Supervisi Kepela Sekolah, Status Kepegawaian dan Pemberian Kompensasi dengan Kinerja Guru ...........................
41 D. Paradigma Penelitian......................................................................
42 E. Hipotesis ........................................................................................
43 BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................
44 A. Jenis Penelitian .............................................................................
44 B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................
44 C. Subyek dan Obyek Penelitian ........................................................
45 D. Populasi ........................................................................................
45 E. Variabel Penelitian dan Teknik Pengukurannya ............................
46 F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................
54 G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian .........................................
55 H. Teknik Analisis Data .....................................................................
59 BAB IV GAMBARAN UMUM ................................................................
66 A. Data Kelembagaan Sekolah ...........................................................
66 B. Visi dan Misi ...............................................................................
67 C. Sejarah Perkembangan Sekolah dan Yayasan ................................
68 D. Data Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan ....................................
79 E. Data Jumlah Siswa dan Siswi ........................................................
81 F. Fasilitas Sekolah ...........................................................................
82 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................
85 A. Deskripsi Data Penelitian ..............................................................
85 1. Supervisi Kepala Sekolah .........................................................
85
2. Status Kepegawaian .................................................................
88 3. Pemberian Kompensasi ............................................................
89 4. Kinerja Guru ............................................................................
90 B. Uji Persyaratan Analisis Data ........................................................ 100
1. Uji Normalitas .......................................................................... 100
2. Uji Linieritas ............................................................................ 101
C. Pengujian Hipotesis ...................................................................... 102
1. Hubungan Supervisi Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru ....... 103
2. Hubungan Status Kepegawaian dengan Kinerja Guru ............... 105
3. Hubungan Pemberian Kompensasi dengan Kinerja Guru .......... 106
4. Hubungan Supervisi Kepala Sekolah, Status Kepegawaian dan Pemberian Kompensasi....................................................... 109 D. Pembahasan .................................................................................. 113
1. Hubungan Supervisi Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru ....... 113
2. Hubungan Status Kepegawaian dengan Kinerja Guru ............... 115
3. Hubungan Pemberian Kompensasi dengan Kinerja Guru .......... 117
4. Hubungan Supervisi Kepala Sekolah, Status Kepegawaian dan Pemberian Kompensasi dengan Kinerja Guru ..................... 118
BAB VI PENUTUP ................................................................................... 121
A. Kesimpulan ................................................................................... 121 B. Keterbatasan ................................................................................. 122 C. Saran............................................................................................. 123 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 125 LAMPIRA
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasionaliasi Variabel Supervisi Kepala Sekolah ..................80 Tabel 4.5 Data Jumlah Siswa SMPK Soverdi Tuban .................................
91 Tabel 5.7 Deskripsi Kinerja Guru Dimensi Membuka Pembelajaran ..........
89 Tabel 5.6 Deskripsi Kinerja Guru ..............................................................
88 Tabel 5.5 Deskripsi Pemberian Kompensasi ..............................................
87 Tabel 5.4 Deskripsi Status Kepegawaian ...................................................
86 Tabel 5.3 Deskripsi Supervisi Kepala Sekolah Dimensi Prinsip-prinsip .....
86 Tabel 5.2 Deskripsi Supervisi Kepala Sekolah Dimensi Tujuan Supervisi .
81 Tabel 5.1 Deskripsi Supervisi Kepala Sekolah ...........................................
81 Tabel 4.6 Data Jumlah Siswa SMAK Soverdi Tuban .................................
80 Tabel 4.4 Data Guru dan Karyawan SMAK Soverdi Tuban .......................
48 Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Pemberian Kompensasi ......................
79 Tabel 4.3 Data Kepala Sekolah SMAK Soverdi Tuban ..............................
79 Tabel 4.2 Data Guru dan Karyawan SMPK Soverdi Tuban........................
63 Tabel 4.1 Data Kepala Sekolah SMPK Soverdi Tuban...............................
57 Tabel 3.7 Pedoman Memberiakan Interpertasi terhadap Koefisien Korelasi .....................................................................................
57 Tabel 3.6 Ringkasan Hasil Uji Validitas Pemberian Kompensasi ...............
53 Tabel 3.5 Ringkasan Hasil Uji Validitas Supervisi Kepala Sekolah ...........
51 Tabel 3.4 Skala Pengukuran (Skala Likert) ................................................
50 Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Kinerja Guru .....................................
92
Tabel 5.8 Deskripsi Kinerja Guru Dimensi Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran .............................................................................93 Tabel 5.9 Deskripsi Kinerja Guru Dimensi Penguasaan Bahan Belajar ......
94 Tabel 5.10 Deskripsi Kinerja Guru Dimensi Kegiatan Belajar Mengajar .....
95 Tabel 5.11 Deskripsi Kinerja Guru Dimensi Penggunaan Media .................
96 Tabel 5.12 Deskripsi Kinerja Guru Dimensi Evalusi Pembelajaran ..............
97 Tabel 5.13 Deskripsi Kinerja Guru Dimensi Menutup Pembelajaran ...........
98 Tabel 5.14 Deskripsi Kinerja Guru Dimensi Tindak Lanjut ......................... 99
Tabel 5.15 Hasil Uji Normalitas .................................................................. 100Tabel 5.16 Hasil Uji Linieritas .................................................................... 102Tabel 5.17 Hasil Uji Hipotesis Pertama dengan Korelasi Product Moment .. 103Tabel 5.18 Hasil Uji Hipotesis Kedua dengan Chi-Square ........................... 105Tabel 5.19 Hasil Uji Hipotesis Ketiga dengan Korelasi Product Moment .... 107Tabel 5.20 Hasil Uji Hipotesis Keempat dengan Korelasi Ganda ................. 109Tabel 5.21 Hasil Perhitungan F ............................................................. 110hitung
Tabel 5.22 Rangkuman Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ............ 111Tabel 5.23 Coefficients ................................................................................ 112
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian dan Kuesioner Penelitian .......... 128 Lampiran 2 Data Induk Penelitian .............................................................. 142 Lampiran 3 Kategori Kecenderungan Variabel dan Distribusi Frekuensi .... 147 Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................... 159 Lampiran 5 Uji Normalitas dan Uji Linieritas ............................................. 163 Lampiran 6 Chi-Square, Korelasi Product Moment dan Korelasi Ganda ..... 166 Lampiran 7 Perhitungan Manual Sumbangan Relatif dan Efektif ................ 171 Lampiran 8 Tabel r, Chi-Square dan Tabel F .............................................. 179 Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian ................................................................. 185
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan lembaga-lembaga pendidikan di negara manapun
di dunia ini, dipandang sebagai suatu program yang bernilai strategis. Hal ini tentunya tidak terlepas dari asumsi bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses yang dengan sengaja dilaksanakan semata-mata bertujuan untuk mencerdaskan bangsa. Melalu proses pendidikan akan terbentuk sosok-sosok individu sebagai sumber daya manusia berkualitas yang akan berperan besar dalam proses pembanguanan bangsa dan negara.
Oleh karena itu, peranan pendidikan demikian sangat penting sebagai kunci utama menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Faktanya, kualitas pendidikan di Indonesia saat ini masih sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat indeks pengembangan manusia Indonesia (human
development index) , yaitu komposisi dari peringkat pencapaian
pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999). Sementara itu menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia.
Economic Forum (2000), indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia.
Dan masih menurut survei dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negera di dunia (http://meilanikasim.wordpress.com/2009/03/08/makalah- masalah-pendidikan-di-indonesia)
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia, diantaranya adalah masalah efektifitas, efesiensi dan standarisasi pengajaran. Hal tersebut adalah masalah umum dalam dunia pendidikan di Indonesia. Adapun yang menjadi masalah khusus dalam pendidikan kita saat ini adalah rendahnya sarana fisik, rendahnya kualitas guru, rendahnya kesejahteraan guru, rendahnya prestasi siswa, rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan dan mahalnya pendidikan (http://ganis.student.umm.ac.id/2010/01/26/mahalnya-biaya-sekulah-di- masa-sekarang)
Dalam konstruksi budaya masyrakat Indonesia, guru merupakan salah satu elemen yang sentral di dalam proses pembelajaran, sehingga keberhasilan dan kegagalan peserta didik selalu dihubungkan dengan kualitas guru. Kualitas guru tentunya tidak terlepas dari etos kerja dan pengawasan dari kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai leader dalam satuan pendididikan, memiliki tanggung jawab sebagai pengarah bagi para guru di bawah kepimpinnya untuk menciptakan suasana mengajar dan belajar yang mendukung bagi peningkatan mutu pendidikan.
Edmons (dalam Sagala, 2005:13) tentang sekolah efektif menunjukan bahwa peranan kepala sekolah sangat penting untuk menjadikan sebuah sekolah pada tingkat yang efektif. Asumsinya adalah bahwa sekolah yang baik akan selalu memiliki kepala sekolah yang baik, artinya kemampuan kepala sekolah dan kemauanya untuk bekerja keras dalam memberdayakan seluruh potensi sumber daya sekolah menjadi jaminan keberhasilan sebuah sekolah. Untuk mengefektifkan pelaksanaan pekerjaannya dan dapat mendayagunakan seluruh potensi sumber daya yang ada di sekolah, maka kepala sekolah harus memenuhi perannya. Ada tiga hal penting yang menjiwai supervisi pendidikan, yaitu:
1. Supervisi pendidikan adalah suatu perbuatan yang telah diprogramkan secara resmi oleh organisisi. Jadi bukan perbuatan yang dilakukan tampa perencanaan terlebih dahulu, tetapi direncanakan secara matang sebelumnya.
2. Supervisi pendidikan adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh supervisor (kepala sekolah) dan secara langsung berpengaruh terhadap kemampuan profesi guru.
3. Supervisi pendidikan mempengaruh kemampuan guru yang pada gilirannya meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik, sehingga tujuan sekolah dapat tercapai secara optimal.
Selain supervisi kepala sekolah terhadap para gurunya, ada satu hal yang diduga berhubungan dengan kinerja atau kualitas seorang guru yaitu, status kepegawaian. Tidak bisa dipungkiri sampai saat ini, masih ada begitu banyak guru di Indonesia berstatus guru bantu dan guru honorer. Dengan status mereka yang hanya sebagi guru bantu dan guru honorer ini, akan berhubungan dengan totalitas mereka dalam mempersiapkan pembelajaran. Memang asumsi ini tidak seratus persen benar, tetap seorang guru tetap yayasan akan memiliki pandangan yang berbeda tentang kinerja mereka dibandingkan dengan guru yang diperbantukan dan guru honorer. Hal ini dikarenakan adanya rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap perkembangan sekolah. Sedangkan guru honorer akan memiliki pandangan yang kurang positif mengingat mereka hanya dibayar karena bekerja, tampa adanya kepastian terhadap masa depan mereka di suatu lembaga atau yayasan tetentu. Sementara itu, guru negeri yang diperbantukan akan kurang optimal dalam meningkatakan kinerja mereka, mengingat stastus mereka dan gaji mereka dibayar oleh negara bukan oleh yayasan.
Selain supervisi kepala sekolah dan status kepegawai di atas ada satu variabel lagi yang memiliki hubungan dengan kinerja guru, yaitu pemberian kompensasi. Menurut Streers dan Porter ( dalam T. Aritonang, 2005:4) bahwa tinggi rendahnya kinerja bekerja berkaitan erat dengan sistem pemberian kompensasi yang diterapkan oleh lembaga/organisasi tempat mereka bekerja. Artinya pemberian kompensasi memiliki hubungan dengan kinerja seorang guru. Pemberian kompensasi yang sesuai dengan apa yang telah mereka lakukan, dapat membantu guru merasa dihargai dan dibutuhkan sehingga ia akan berusa terus menerus untuk meningkatkan kinerjanya.
Dari berbagai latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI
KEPALA SEKOLAH, STATUS KEPEGAWAIAN DAN PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN KINERJA GURU”.
B. Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan dapat lebih fokus, maka penulis membatasi penelitian ini hanya pada supervisi kepala sekolah, status kepegawaian dan pemberian kompensasi dengan kinerja guru di sekolah-sekolah yang ada di bawah Yayasan Soverdi Denpasar, Tuban, Kuta, Bali. Kinerja guru dalam penelitian ini dilihat dari aspek kompetensi profesional.
C. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru?
2. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara status kepegawaian dengan kinerja guru?
3. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara pemberian kompensasi dengan kinerja guru?
4. Apak ada hubungan positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah, status kepegawaian dan pemberian kompensasi dengan kinerja guru?
D. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif dan signifikan antara status kepegawaian dengan kinerja guru.
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif dan signifikan antara pemberian kompensasi dengan kinerja guru.
4. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah, status kepegawaian dan pemberian kompensasi dengan kinerja guru.
E. Manfaat Penelitaian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain:
1. Sekolah-sekolah milik Yayasan Soverdi Denpasar khususnya di Kabupaten Kuta, Bali.
Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat memberi masukan bagi pihak sekolah, khususnya mengenai pentingnya supervisi kepala sekolah, status kepegawaian dan pemberian kompensasi dengan kinerja guru.
2. Universitas Sanata Dharma Penulis berharap hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bacaan tambahan dan pengetahunan, khususnya bagai mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan.
3. Bagai Penulis Dengan penelitian ini penulis dapat mengetahui bagaimana hubungan supervisi kepala sekolah, status kepegawaian dan pemberian kompensasi dengan kinerja guru di Yayasan Soverdi Denpasar Jl. Komplek Burung No.46 Tuban-Kuta, Badung, Bali.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik
1. Kinerja Guru a. Pengertian Kinerja Guru
Kata kinerja menurut Poerwadarminta (1988:56) berarti sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan seseorang.
Menurut Boentaran (dalam Cristianty, 2003:11) prestasi kerja adalah suatu hasil kerja dari karyawan yang melakukan pekerjaan dalam waktu tertentu sesuai tugasnya. Kinerja dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai seseorang atau sekelompok orang selama melakukan pekerjaan guna mencapai tujuan organisasi dimana mereka bekerja. Kinerja dalam bekerja adalah hasil yang dicapai oleh sesorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekrjaan yang bersangkutan.
Sedangkan menurut Nawawi (1996:34), kinerja merupakan prestasi seseorang dalam suatu bidang atau keahlian tertentu, dalam melaksanakan pekerjaannya yang dideligasikan dari atasan dengan efektif dan efisien.
Dari berbagai penjelasasan mengenai pengertian kinerja di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah kemampuan yang ditunjukan oleh guru dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Kinerja dikatakan baik dan memuaskan apabila tujuan yang dicapai sesuai dengan standar yang ditetapkan.
b. Kriteria Kinerja Guru
Berdasarkan peraturan meteri pendidikan nasional RI no 16 tahun 2007, tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru, dijelaskan bahwa standar kompetensi guru dikembangakan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu: 1) Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan karakteristik siswa dilihat dari berbagai aspek seperti moral, emosional dan intelektual. Kemampuan yang harus dimiliki oleh guru, berkenaan dengan aspek-aspek yang diamati, yaitu:
a) Penguasaan terhadap karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional dan intelektual b) Penguasaan terhadap teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
c) Mampu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu.
d) Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.
e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang mendidik. f) Memfasilitasi pengembanagan potensi peserta didik untuk mengaktulaisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
g) Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik.
h) Melakukan peneilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. i) Melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
2) Kompetensi kepribadaian Guru sering dianggap sebagai sosok yang memiliki keperibadian ideal. Karena itu, keperibadian guru sering dianggap sebagai model atau panutan. Sebagai seorang model, guru harus mempunyai kompetansi yang berhubungan dengan pengembangan keperibadiaan (personal competencies), di antaranya: a) Bertindak sesuai dengan norama agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional Indonesia.
b) Menempilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan teladan bagai peserta didik dan masyrakat.
c) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa. d) Menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru dan rasa percaya diri.
e) Menjunjung kode etik profesi guru. 3) Kompetensi sosial
Guru di mata masyrakat dan siswa merupakan panutan yang perlu dicontoh dan merupakan teladan dalam kehidupan sehari-hari. Guru perlu memiliki kemampuan sosial dengan masyrakat, dalam rangka proses pembelajaran yang efektif.
Kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan guru sebagai anggota masyrakat dan makhluk sosial, diantaranya: a) Bertindak objektif serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluraga dan status sosial ekonomi.
b) Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyrakat.
c) Beradaptasi di tempat tugas di selurauh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
d) Bekomunaikasi dengan komunikasi profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulis atau bentuk lain.
4) Kompetensi profesional Kompetenasi profesional yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran (Sanjaya, 2006:18). Beberapa kemampuan yang berhubungan dengan kompetensi ini adalah: a) Kemampuan untuk menguasai landasan kependidikan
b) Pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan
c) Kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidang studi yang diajarjankan.
d) Kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai metedologi dan strategi pembelajaran.
e) Kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber.
f) Kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran.
g) Kemampuan dalam menyusuan program pembelajaran.
h) Kemampuan dalam melaksanakan unsur-unsur penunjang, misalnya paham akan adiministrasi sekolah, bimbingan dan penyuluhan. i) Kemampuan dalam melaksanakan penelitian dan berpikir ilmiah untuk meningkatkan kinerja.
c. Indikator Kinerja Guru Berkenaan dengan kepentingan penilaian kinerja guru.
Georgia Departemen of Education telah mengembangkan teacher performance assment instrument yang kemudian dimodifikasi oleh
Depdiknas menjadi alat penilaian kemampuan guru (APKG). Alat penilaian kemampuan guru, meliputi: rencana pembelajaran (teaching plans dan materials) atau disebut dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), prosedur pembelajaran (classroom procedure ) dan hubungan antar pribadi (http://infopendidikankita.blogspot.com/2010/07/indikator-kinerja- guru-dan-penilaiannya.html).
Indikator penilaian terhadap kinerja guru dilakukan terhadap tiga kategori pembelajaran di kelas, yaitu: 1) Kemampuan merancangkan belajar mengajar
Tahap perencanaan dalam kegiatan pembelajaran adalah tahap yang berhubungan dengan kemampuan guru menguasi bagan ajar. Kemampuan guru dapat dilihat dari cara atau proses penyusunan program kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, yang terdiri dari:
a) Pengembangan silabus Unsur-unsur atau komponen yang ada dalam silabus adalah: (1) Identitas silabus
(2) Standar kompetensi (3) Kompetensi dasar (4) Materi pembelajaran (5) Kegiatan pembelajaran (6) Indikator (7) Alokasi waktu (8) Sumber pembelajaran
b) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan penjabaran lebih rinci dan spesifik dari silabus. Komponen-komponen dari rencan pelaksanaan pembelajaran adalah: (1) Identitas RPP (2) Standar kompetensi (SK) (3) Kompetensi dasar (KD) (4) Indikator (5) Tujuan pembelajaran (6) Materi pembelajaran (7) Metode pembelajaran (8) Langkah-langkah kegiatan (9) Sumber belajar (10) Penilaian
2) Kemampuan melaksanakan kegiatan belajar mengajar Kegiatan pembelajaran di kelas adalah inti penyelenggaran pendidikan yang ditandai dengan adanya kegiatan pengelolaan kelas, penggunaan media dan sumber belajar dan penggunaan metode serta strategi pembelajaran. Semua tugas tersebut merupakan tugas dan tanggung jawab guru yang secara optimal dalam pelaksanaannya menurut kemampuan guru.
a) Pengelolaan kelas Kemampuan menciptkan suasana kondusif di kelas guna mewujudkan proses pembelajaran yang menyenagkan adalah tuntutan bagai seorang guru dalam pengelolaan kelas. Kemampuan guru dalam memupuk kerjasama dan disiplin siswa dapat diketahui melalui pelaksanaan piket kebersihan, ketepatan waktu masuk dan keluar kelas, melakukan absensi setiap akan memulai proses pembelajaran dan melakukan pengaturan tempat duduk siswa.
b) Penggunaan media dan sumber belajar Kemampuan lainnya dalam pelaksanaan pembelajaran yang perlu dikuasi guru di samping pengelolaan kelas adalah menggunakan media dan sumber belajar. Kemampuan menggunakan media dan sumber belajar tidak hanya menggunakan media yang sudah tersedia seperti media cetak, media audio, dan media audio visual. Tetapi kemampuan guru di sini lebih ditekankan pada penggunaan objek nyata yang ada di sekitar sekolahnya.
c) Pengunaan metode pembelajaran Kemampuan berikutnya adalah penggunaan metode pembelajaran. Guru diharapkan mampu memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Menurut Ibrahim dan Sukmadinta (1993:74), setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan dilihat dari berbagai sudut, namun yang penting bagi guru metode manapun yang digunakan harus jelas tujuan yang akan dicapai.
3) Kemampuan mengevaluasi Penilaian hasil belajar adalah kegiatan atau cara yang ditunjuk untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dan juga proses pembelajaran yang telah dilakukan. Pada tahap ini seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menentukan pendekatan dan cara-cara evaluasi, penyusunan alat-alat evaluasi, pengolahan dan penggunaan hasil evaluasi.
Pendekatan atau cara yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi/penilian hasil belajar adalah melalui penilaian acuan noraman (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP).
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Menurut Simanjuntak (2005:13), kinerja seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah: 1) Kompentensi Individu
Kompentensi individu adalah kemampuan dan keterampilan melakukan pekerjannya. Kompentensi setiap orang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat dikelompokan dalam dua golongan, yaitu: pertama, kemampuan dan keterampilan kerja. Kedua, motivasi dan etos kerja. Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (Knowledge
- + skill). Artinya pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata
(IQ 110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerajaan sehari- hari maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Pendidikan dan pelatihan merupakan bagian dari investasi sumber daya manusia (human investment). Semakin lama waktu yang digunakan seseorang untuk pendidikan dan pelatihan, semakin tinggi kemampuan atau kompentensinya melakukan pekerjaan, dan dengan demikian semakin tinggi kinerjanya.
2) Dukungan organisisi Kinerja setiap orang juga tergantung pada dukungan organisiasi dalam bentuk pengorganisasian, penyediaan sarana dan prasarana kerja, pemilihan teknologi, kenyamanan lingkungan kerja, serta kondisi dan syarat kerja.
3) Dukungan manajemen Kinerja setiap orang sangat tergantung pada kemampuan manajerial dari para manajer atau pemimpin, baik dengan membangun sistem kerja dan hubungan industrial yang aman dan harmonis, maupun dengan mengembangkan kompentensi kerja, demikian juga dengan menumbuhkan motivasi dan mobilitas pegawai untuk bekerja secara optimal.
2. Supervisi Kepala Sekolah a. Pengertian Supervisi Kepala Sekolah
Supervisi merupakan proses yang digunakan oleh personalia sekolah yang bertanggung jawab terhadap aspek-aspek tujuan sekolah dan yang bergantung secara langsung kepada para personalia yang lain, untuk menolong mereka menyelesaikan tujuan sekolah itu (Sergiovanni dalam Pidarta, 1992:2).