Pengaruh pembiasaan refleksi pada akhir pembelajaran terhadap kemampuan mengelola emosi pada siswa kelas V Sekolah Dasar Kanisius Kalasan, Sleman tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

  

PENGARUH PEMBIASAAN REFLEKSI PADA AKHIR PEMBELAJARAN

TERHADAP KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI PADA SISWA

KELAS V SEKOLAH DASAR KANISIUS KALASAN, SLEMAN

TAHUN AJARAN 2011/2012

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

  

Oleh:

Yohanes Hendro Pranyoto

NIM: 081124010

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

  

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada semua orang yang telah ikut membantu dan mendukung dalam penyusunan skripsi ini, terutama kepada orang tua, keluarga, seluruh dosen IPPAK-USD dan teman-teman yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk berkembang selama menjalankan tugas perutusan studi di Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas

  Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta

  

MOTTO

  Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukkan dirinya sendiri.

  (R.A. Kartini)

  ABSTRAK Skripsi ini berjudul PENGARUH PEMBIASAAN REFLEKSI PADA

  AKHIR PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR KANISIUS KALASAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2011/2012. Judul ini dipilih berdasarkan idealisme tujuan pendidikan nasional dalam UU No. 20 Tahun 2003 yaitu untuk membentuk pribadi siswa yang berkarakter dan juga fakta bahwa di SD Kanisius Kalasan telah memiliki kegiatan pembiasaan refleksi untuk membantu siswa mengelola emosi mereka. Oleh karena itu, skripsi ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh pembiasaan refleksi terhadap kemampuan mengelola emosi siswa.

  Refleksi adalah s uatu proses mengadakan pertimbangan seksama dengan

  

menggunakan daya ingat, pemahaman, imajinasi dan perasaan untuk menangkap

makna dan nilai hakiki dari apa yang dipelajari. Sementara kemampuan mengelola

emosi adalah suatu kekuatan yang dimiliki manusia untuk menguasai diri dari

situasi emosional agar tercipta keseimbangan emosi dalam diri dan

memanfaatkannya untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Perasaan

atau emosi merupakan unsur yang penting untuk direfleksikan. Oleh karena itu,

kemampuan mengelola emosi dapat dipengaruhi oleh kegiatan refleksi yang

menjadi suatu kegiatan pembiasaan di SD Kanisius Kalasan.

  Berdasarkan teori di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian yaitu, Ho:

  

tidak ada pengaruh pembiasaan refleksi terhadap kemampuan mengelola emosi

pada siswa kelas V SD Kanisius Kalasan Sleman Tahun Ajaran 2011/2012. Ha:

ada pengaruh pembiasaan refleksi terhadap kemampuan mengelola emosi pada

siswa kelas V SD Kanisius Kalasan Sleman Tahun Ajaran 2011/2012 .

  Jenis penelitian ini adalah kuantitatif berbentuk regresi. Populasi dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas V SD Kanisius Kalasan Sleman tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 66 responden. Instrumen yang digunakan ialah skala sikap yang dikembangkan dalam 25 pernyataan mengenai pembiasaan refleksi dan 25 pernyataan mengenai kemampuan mengelola emosi. Dari hasil uji validitas pada taraf signifikansi 5%, N 66 orang dengan nilai kritis 0,240 diperoleh sebanyak 46 item valid. Sedangkan dari hasil uji reliabilitas diperoleh koefisien alpha sebesar 0,826, yang berarti reliabilitas instrumen tinggi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pembiasaan refleksi 95.12 dan rata-rata kemampuan mengelola emosi 91.95, keduanya tergolong baik. Dari hasil uji regresi linier sederhana dengan taraf signifikansi 5%, diperoleh nilai

  2

  r sebesar 0,782 (78,2%) yang berarti terdapat pengaruh positif dari pembiasaan refleksi (X) terhadap kemampuan mengelola emosi (Y). Persamaan regresinya yaitu Y= 63,423+0,3X yang berarti bahwa setiap penambahan nilai X sebesar 1 poin, maka nilai Y bertambah 63,423+0,3.Nilai signifikansi sebesar 0,023 yang menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti pembiasaan refleksi berpengaruh terhadap kemampuan mengelola emosi siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan perlu peningkatan efektifitas kegiatan pembiasaan refleksi melalui penambahan format dalam buku refleksi pribadi siswa, pengelompokkan dan penjadwalan bahan refleksi, pengungkapan hasil refleksi

  ABSTRACT This thesis is titled THE INFLUENCE OF REFLECTION

  CONDITIONING AT THE END OF LEARNING ON THE ABILITY TO MANAGE EMOTIONS AMONG THE FIFTH GRADE STUDENTS OF KANISIUS KALASAN SLEMAN ELEMENTARY SCHOOL ACADEMIC YEAR 2011/2012. The choice of this topic is based on the goals of national education delineated in the Law, which is to form the character of the students personality. Besides, the choice is also prompted by the fact that SD Kanisius Kalasan has had cultivated a reflective habit to help the students manage their emotion. Therefore, this paper aims to measure the cultivation of reflective habit on the students ability to manage their emotion.

  Reflection is a process that involves memory, imagination and feeling to grasp the meaning of what is learned. While the ability to manage emotion is a human power to pull oneself from the emotional situation in order to get an emotional balance within oneself and use it to get a better quality of life. Feelings are important elements to reflection. Therefore, the ability to manage emotions can be affected by the habit of reflection.

  Based on the above theory can be formulated the research hypothesis, Ho: there is no significant influence on the ability to manage emotions from the habit

  th

  of reflection in the 5 grade students Kanisius Kalasan Elementary School academic year 2011/2012. Ha: there is influence of reflection on the ability to

  th

  manage emotions in 5 grade students Kanisius Kalasan Elementary School academic year 2011/2012. This research is a quantitative type in a regression

  th

  model. The population of this research are 5 grade students Kanisius Kalasan Sleman elementary school academic year 2011/2012, in total 66 respondents. The instrument used is the attitude scale, developed in 25 statements about the reflection and 25 statements regarding the ability to manage emotions. The validity test results on the significance level 5%, N 66 people with the critical value 0.240, obtained as many as 46 items are valid. The reliability test results in alpha coefficient 0.826, which means high reliability of the instrument.

  The results showed that the average value of reflection is 95.12 and the ability to manage emotions is 91.95, both are classified well. From the results of

  2

  simple linear regression test at a significance level of 5%, r values obtained 0.782 (78.2%) which means there are a positive influence from conditioning of reflection (X) on the ability to manage emotions (Y). The regression equation is Y= 63.423 + 0.3 X which means that any additional value by 1 point on X, Y value increases by 63.423 + 0.3 point. Significance value being 0.023 indicates that Ha is received and Ho is rejected. This means that the cultivation of reflection habit has positive influence on the ability to manage the emotions of students. Based on the results of this research, here suggested to increase the effectiveness of reflective habit through an enlarged format in the students personal book of reflection, grouping and scheduling of material reflection, in the disclosure of the varied results of student reflections and an increase in the role of

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah membimbing, menerangi dan mencerahkan penulis dengan Roh Kudus dan Rahmat-Nya yang berlimpah kasih karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH PEMBIASAAN REFLEKSI PADA AKHIR PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR KANISIUS KALASAN, SLEMAN TAHUN AJARAN 2011/2012.

  Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memberikan masukkan bagi pihak sekolah mengenai pentingnya pembiasaan refleksi bagi anak didiknya, salah satunya yaitu sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan mengelola emosi. Di samping itu skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat diselesaikan berkat keterlibatan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung yang dengan setia mendampingi, memberi motivasi, membimbing dan memberi kritikan yang membangun. Maka dari itu penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang tulus kepada:

  1. F.X. Dapiyanta, SFK., M.Pd., selaku dosen utama dan sekaligus dosen pembimbing akademik yang mendampingi, menuntun, mengembangkan ide dan memberi semangat dengan penuh kesabaran dan sepenuh hati membimbing dalam seluruh proses penulisan skripsi ini sampai selesai.

  2. Drs. L. Bambang H.Y. M.Hum, selaku dosen penguji II yang memberi semangat kepada penulis dalam mempertanggungjawabkan skripsi ini.

  3. Y.H. Bintang Nusantara, SFK. M.Hum., selaku dosen penguji III yang memberi semangat kepada penulis dalam mempertanggungjawabkan skripsi.

  4. Kaprodi IPPAK-USD, Drs. H.J. Suhardiyanto, SJ., yang telah memberikan izin kepada penulis untuk menyusun skripsi dan melakukan penelitian dari awal hingga akhir proses penyusunan skripsi ini.

  5. Segenap staf dosen prodi IPPAK-USD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang mendidik dan mendampingi penulis selama belajar sampai selesainya skripsi ini.

  6. Segenap staf karyawan IPPAK-USD khususnya bagian sekretariat yang telah memberikan arahan bagi penulis selama melakukan penyusunan skripsi.

  7. Ibu P. Agustin Ria Dewi., selaku kepala sekolah SD Kanisius Kalasan Sleman yang telah memberi kesempatan dan menolong dengan sepenuh hati kepada penulis untuk mengadakan penelitian di SD Kanisius Kalasan dan juga kepada guru-guru wali kelas V A dan B yang telah bersedia meluangkan waktu dalam membantu penulis selama proses penelitian.

  8. Teman-teman angkatan 2008/2009 yang selalu memberikan motivasi, dukungan, masukan ide dan juga kerjasama selama belajar di IPPAK sampai selesainya skripsi ini.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ..........................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................iv MOTTO .............................................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................vii

  

ABSTRAK .........................................................................................................viii

ABSTRACT .........................................................................................................ix

  KATA PENGANTAR .......................................................................................x DAFTAR ISI ......................................................................................................xiii DAFTAR TABEL ...............................................................................................xix DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................xxi

  BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................1 A. Latar Belakang ......................................................................................1 B. Identifikasi Masalah ..............................................................................7 C. Pembatasan Masalah .............................................................................8 D. Rumusan Masalah .................................................................................8 E. Tujuan Penulisan ...................................................................................9 F. Manfaat Penulisan .................................................................................9 G. Metode Penulisan ..................................................................................11 H. Sistematika Penulisan ...........................................................................11 BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ..............................................13 A. Pembiasaan Refleksi .............................................................................13

  1. Pembiasaan .......................................................................................13

  a. Pengertian Pembiasaan .................................................................13

  b. Bentuk-bentuk Pembiasaan ..........................................................14

  2. Refleksi.............................................................................................20

  a. Pengertian dan Tujuan Refleksi....................................................20

  b. Unsur-unsur Refleksi....................................................................23

  c. Perasaan Religius dan Pengalaman Religius dalam Refleksi .......29

  d. Tahapan dalam Refleksi ...............................................................32

  e. Bentuk-bentuk Pengungkapan Hasil Refleksi ..............................36

  f. Fungsi Refleksi .............................................................................40

  3. Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar ........................................42

  a. Perkembangan Kognitif ................................................................42

  b. Perkembangan Iman .....................................................................44

  c. Perkembangan Moral....................................................................45

  d. Perkembangan Emosi ...................................................................46

  4. Perlunya Pembiasaan Refleksi dalam Proses Pembelajaran Siswa Sekolah Dasar Ditinjau Menurut Teori Perkembangan Anak ..........49

  B. Kemampuan Mengelola Emosi ............................................................53

  1. Kemampuan .....................................................................................53

  a. Pengertian Kemampuan................................................................53

  b. Dimensi-dimensi Kemampuan .....................................................54

  2. Emosi ................................................................................................56

  a. Pengertian Emosi ..........................................................................56

  b. Komponen-komponen Emosi .......................................................58

  c. Pengelompokkan Emosi ...............................................................62

  d. Pengertian Kemampuan Mengelola Emosi ..................................63

  e. Kompetensi dalam Mengelola Emosi ...........................................65

  f. Cara Mengelola Emosi ..................................................................66

  g. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Mengelola Emosi ............................................................................................68

  h. Persoalan dalam Mengelola Emosi ..............................................71

  3. Pentingnya Kemampuan Mengelola Emosi .....................................72

  C. Penelitian yang Relevan ........................................................................74

  BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................78 A. Jenis Penelitian .....................................................................................78 B. Desain Penelitian...................................................................................78 C. Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................................79

  1. Tempat Penelitian .............................................................................79

  2. Waktu Penelitian ...............................................................................79

  D. Populasi .................................................................................................80

  E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................81

  1. Variabel Penelitian ............................................................................81

  2. Definisi Konseptual Variabel ............................................................81

  3. Definisi Operasional Variabel ...........................................................81

  a. Pembiasaan Refleksi ....................................................................81

  b. Kemampuan Mengelola Emosi ...................................................82

  4. Teknik Pengumpulan Data ................................................................82

  5. Instrumen Penelitian .........................................................................83

  6. Kisi-kisi Instrumen............................................................................84

  7. Pengembangan Instrumen .................................................................87

  a. Uji Coba Terpakai ........................................................................87

  b. Uji Validitas .................................................................................87

  c. Uji Reliabilitas ..............................................................................89

  8. Deskripsi Data ...................................................................................90

  a. Variabel Pembiasaan Refleksi ..................................................90

  b. Variabel Kemampuan Mengelola Emosi ..................................91

  F. Uji Persyaratan Analisis .......................................................................91

  1. Uji Normalitas Data .........................................................................92

  2. Uji Linieritas Regresi .......................................................................92

  3. Uji Homokedastisitas .......................................................................93

  G. Uji Hipotesis .........................................................................................94

  BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................95 A. Hasil Penelitian .....................................................................................95

  a. Uji Normalitas ..............................................................................95

  D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................122

  d. Usulan Peningkatan Peranan Pendidikan Agama Katolik dalam Pengembangan Pembiasaan Refleksi ............................................151

  c. Usulan Bentuk-bentuk Pengungkapan Hasil Refleksi ...................146

  b. Usulan Pengelompokan Bahan-bahan Refleksi ............................144

  a. Format Buku Refleksi ..................................................................137

  3. Usulan Pengembangan Pembiasaan Refleksi Siswa .........................137

  2. Tema dan Tujuan ..............................................................................135

  1. Latar Belakang Usulan ......................................................................132

  F. Usulan Pengembangan Pembiasaan Refleksi Pada Akhir Pembelajaran .........................................................................................132

  E. Keterbatasan Penelitian .........................................................................131

  4. Merumuskan Niat Kongkrit ..............................................................120

  b. Uji Linieritas ................................................................................97

  3. Menemukan Nilai dan Makna ...........................................................118

  2. Mengungkapkan Perasaan ................................................................117

  1. Mengungkapkan Pengalaman ...........................................................116

  C. Hasil Studi Dokumen ............................................................................115

  B. Uji Hipotesis .........................................................................................109

  b. Kemampuan Mengelola Emosi ....................................................104

  a. Pembiasaan Refleksi .....................................................................99

  2. Deskripsi Data ...................................................................................99

  c. Uji Homokedastisitas....................................................................98

  BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................165 A. Simpulan ...............................................................................................165 B. Saran......................................................................................................166 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................169 LAMPIRAN ........................................................................................................172 Lampiran 1 : Koesioner Penelitian .........................................................(1)

  Lampiran 3 : Analisis Validitas Variabel Kemampuan Mengelola Emosi .................................................................................(7)

  Lampiran 4 : Tabel Total Variabel X dan Y ...........................................(8) Lampiran 5 : Tabel Total Studi Dokumen ..............................................(9) Lampiran 6 : Tabel Descriptive Statistics ...............................................(10) Lampiran 7 : Surat Permohonan Penelitian ............................................(11) Lampiran 8 : Tabel Nilai Distribusi F......................................................(12) Lampiran 9 : Descriptive Statistics ..........................................................(14) Lampiran 10 : Correlations ........................................................................(15) Lampiran 11 : Model Summary .................................................................(16) Lampiran 12 : ANOVA .............................................................................(17) Lampiran 13 : Coefficients ........................................................................(18) Lampiran 14 : Residuals Statistics .............................................................(19) Lampiran 15 : ANOVA Table ...................................................................(20) Lampiran 16 : Descriptive Statistics ..........................................................(21)

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1 Distribusi Populasi ................................................................................80 Tabel 2 Skor Alternatif Jawaban Variabel X dan Y ..........................................84 Tabel 3 Kisi-kisi Instrumen Pembiasaan Refleksi .............................................84 Tabel 4 Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Mengelola Emosi .............................85 Tabel 5 Kisi-kisi Panduan Studi Dokumen ........................................................86 Tabel 6 Reliability Statistics ..............................................................................89 Tabel 7 Kriteria Kategori Variabel X.................................................................90 Tabel 8 Kriteria Kategori Variabel Y.................................................................91 Tabel 9 Descriptive Statistics .............................................................................97 Tabel 10 Anova ...................................................................................................97 Tacel 11 Rangkuman Statistik Deskriptif Pembiasaan Refleksi .........................99 Tabel 12 Deskripsi Pemberian Informasi Mengenai Refleksi ............................100 Tabel 13 Deskripsi Penyediaan Sarana dan Media Pendukung Refleksi ............101 Tabel 14 Deskripsi Pengolahan Bahan Refleksi .................................................102 Tabel 15 Deskripsi Tindakan Guru .....................................................................103 Tabel 16 Rangkuman Statistik Deskriptif Kemampuan Mengelola Emosi ........104 Tabel 17 Deskripsi Pengendalian Emosi.............................................................105 Tabel 18 Deskripsi Pengungkapan Emosi dengan Tepat ....................................107 Tabel 19 Deskripsi Tidak Terpengaruh Emosi Orang Lain ................................108 Tabel 20 Descriptive Statistics ............................................................................109 Tabel 21 Model Summary ...................................................................................110 Tabel 22 Anova ...................................................................................................111 Tabel 23 Coefficients...........................................................................................112 Tabel 24 Correlations .........................................................................................113 Tabel 25 Rangkuman Statistik Deskriptif Kemampuan Refleksi .......................115 Tabel 26 Statistik Kemampuan Mengungkapkan Pengalaman ...........................116 Tabel 27 Deskripsi Kemampuan Mengungkapkan Pengalaman ........................116 Tabel 28 Statistik Kemampuan Mengungkapkan Perasaan ................................117

  Tabel 30 Statistik Kemampuan Menemukan Nilai dan Makna ..........................118 Tabel 31 Deskripsi Kemampuan Menemukan Nilai dan Makna ........................119 Tabel 32 Statistik Kemampuan Merumuskan Niat .............................................120 Tabel 33 Deskripsi Kemampuan Merumuskan Niat ...........................................120 Tabel 34 Panduan Refleksi .................................................................................140 Tabel 35 Usulan Format Buku Refleksi ..............................................................143 Tabel 36 Pengelompokkan Bahan Refleksi ........................................................145

  DAFTAR SINGKATAN A. Singkatan dalam Penelitian

  ANOVA : Analisys of Variance Ho : Hipotesis nol Ha : Hipotesis alternatif SPSS : Statistical Product and Service Solutions Std : Standard Dev : Deviasi Sig : Signifikansi B.

   Singkatan Dokumen Gereja

  LG : Lumen Gentium GS : Gaudium et Spes C.

   Singkatan lain

  KWI : Konferensi Waligereja Indonesia

  IQ : Intellectual Quotient EQ : Emotional Quotient SQ : Spiritual Quotient AQ : Adversity Quotient PPR : Paradigma Pedagogi Reflektif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

  sengaja, teratur dan terencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu:

  “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara

  .” Dari rumusan tersebut ada hal yang sangat penting untuk kita cermati bersama, pertama bahwa proses pendidikan itu pada dasarnya diarahkan dan dikondisikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, hal ini berarti proses pendidikan di sekolah tidak boleh mengesampingkan proses pembelajarannya. Pendidikan bukanlah semata untuk mencapai hasil atau prestasi belajar namun proses belajarnya sendiri harus diperhatikan agar seimbang dengan hasil belajarnya. Siswa justru akan lebih banyak belajar dari proses yang ia lalui daripada dari materi yang disampaikan kepadanya.

  Kedua, akhir dari proses pendidikan adalah siswa memiliki kekuatan serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Tujuan pendidikan bukan semata-mata prestasi akademik saja, namun dengan pendidikan diharapkan siswa juga memiliki kepribadian yang baik, kecerdasan spiritual dan akhlak mulia, keterampilan dan juga pengendalian diri.

  Dari gagasan di atas kita telah melihat bahwa pendidikan haruslah memperhatikan prosesnya dan tidak hanya menekankan hasilnya saja (output).

  Melalui prosesnyalah siswa dapat belajar banyak hal-hal praktis, penerapan konsep dan teori, nilai-nilai dan norma yang secara langsung dialami siswa dan diaplikasikan oleh guru dalam proses pembelajarannya. Manfaat pembelajaran yang diperoleh siswa secara tidak langsung dari proses pembelajaran yang terjadi itu sering disebut dengan istilah the hidden curriculum. Oleh karena itu, penting sekali bagi guru untuk mengevaluasi dan merefleksikan bersama siswa keseluruhan dari proses pembelajaran yang telah dilalui.

  Istilah mengajar saat ini bergeser menjadi istilah pembelajaran. Menurut Sanjaya (2008: 102), pembelajaran dapat diartikan sebagai,

  “Proses pengaturan lingkungan yang diarahkan untuk mengubah perilaku siswa ke arah yang positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa

  .” Jadi, sudah sangat jelas bahwa orientasi dari tujuan pembelajaran bukanlah semata- mata prestasi akademik, namun lebih luas dari itu adalah pembentukan kepribadian siswa ke arah positif sesuai dengan bakat dan latar belakang masing- masing siswa.

  Tujuan pendidikan adalah mengembangkan pribadi manusia utuh secara sekolah sebagai lembaga pendidikan formal digunakan sebagai jalan untuk mencapai tujuan praktis dan kesuksesan finansial. Maksudnya adalah sekolah hanya semata-mata dijadikan sarana untuk mencetak siswa atau pelajar yang laku jual” di dunia kerja. Hal ini memang tidak dapat kita salahkan sepenuhnya karena memang salah satu tujuan seseorang mengenyam pendidikan adalah memperoleh pekerjaan. Seperti pendapat Heryanto dalam Sindhunata (2006: 39) yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan hal yang bersifat nilai, budaya dan etika namun sekaligus bersifat materi, kelembagaan, kebendaan serta duniawi.

  Masalahnya adalah seringkali penempatan kedua unsur ini tidak berjalan seimbang.

  Ketidakseimbangan tersebut disebabkan karena pada umumnya sekolah- sekolah saat ini memang lebih didikte oleh pasar kerja. Maka tentu saja proses pendidikan lebih berkiblat pada tuntutan dunia kerja sekarang. Apakah hal ini merupakan jawaban dari tantangan dunia pendidikan yaitu untuk mencetak pribadi yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara?

  Jika tujuan pendidikan bagi anak didik saat ini adalah untuk meraih prestasi akademik saja, maka seseorang dituntut harus memiliki nilai akademik yang tinggi. Hasil belajar itu diukur dengan berbagai ujian skala sekolah hingga tingkat nasional. Hasil akumulasi skornya sangat menentukan tidak hanya kelulusan anak didik itu namun juga mutu dan nilai jual sekolah di mata publik.

  Banyak orang menilai bahwa kesuksesan seseorang dapat diukur melalui tingkat IQ-nya. Namun penelitian terkini dalam dunia psikologi menyebutkan bahwa taraf kecerdasan intelektual bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan seseorang. Dalam kenyataannya di sekolah maupun di masyarakat seringkali kita jumpai orang yang memiliki kecerdasan intelektual tinggi namun kurang berhasil dalam usahanya malahan seringkali gagal ketika mencoba merintis suatu usaha. Namun sebaliknya seseorang yang tidak memiliki

  IQ tinggi seringkali menjadi pengusaha atau wiraswasta sukses dan memiliki banyak kolega karena ia memiliki kecerdasan emosi. Menurut Goleman (2000: 44), kecerdasan intelektual (IQ) hanya mampu menyumbang 20% bagi kesuksesan seseorang, sedangkan 80% adalah sumbangan dari lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ).

  Martin (2008: 42) menuliskan hasil risetnya mengenai hubungan IQ dan EQ. Penelitiannya terhadap siswa-siswi yang memiliki IQ tinggi di beberapa SLTP di Yogyakarta dikaitkan dengan pembelajaran matematika di sekolah menunjukkan hasil bahwa sebagian besar dari mereka gagal dalam ujian bukan karena kecerdasan mereka kurang namun karena faktor-faktor perasaan seperti rasa cemas menghadapi ujian, rasa tidak senang terhadap guru bidang studi, dan sebagainya.

  Implikasinya dalam proses belajar siswa, IQ tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa partisipasi pengelolaan emosi diri. Oleh karena itu, keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilan belajar siswa di sekolah cenderung memiliki kecerdasan akademis tinggi, mereka cenderung memiliki rasa gelisah yang tidak beralasan, terlalu kritis, rewel, cenderung menarik diri, terkesan dingin dan cenderung sulit mengekspresikan kekesalan dan kemarahannya secara tepat. Bila seseorang memiliki IQ tinggi namun kecerdasan emosionalnya rendah maka sulit untuk berkembang. Kondisi sebaliknya dialami oleh orang yang memiliki taraf IQ rata-rata namun memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.

  Salah satu aspek dalam kecerdasan emosional (EQ) yang menarik untuk diteliti adalah kemampuan mengelola emosi diri. Kemampuan mengelola emosi seperti diungkapkan dalam uraian sebelumnya, ikut menentukan kesuksesan seseorang dalam suatu pekerjaan. Pengelolaan emosi yang baik merupakan kunci menuju kesejahteraan emosi (Goleman, 2000: 77). Selain itu alasan saya mengapa memilih pengelolaan emosi dalam proses pembelajaran itu penting juga didasari oleh pendapat Lanur dalam Sindhunata (2006: 187) yang mengatakan:

  “Sebagai makhluk jasmani, manusia tidak terlepas dari dorongan- dorongan naluri dan nafsu-nafsu. Namun, manusia juga makhluk rohani. Karena itu dorongan-dorongan tersebut seharusnya dapat diatur dan dikuasai oleh daya jiwanya. Karena itu, adalah penting untuk menanamkan disiplin dalam pendidikan.

  ” Maka dalam dunia pendidikan pun harus diselaraskan antara kebutuhan jasmani dan rohani anak didik melalui suatu proses pendisiplinan. Salah satu caranya ialah dengan suatu cara yang saya sebut di sini dengan istilah pembiasaan. Kemampuan anak didik dalam mengelola emosi mereka, dibentuk oleh sekolah melalui suatu usaha pembiasaan refleksi pada akhir pembelajaran. Melalui pembiasaan refleksi ini, diharapkan anak didik dapat mengelola emosinya secara Yayasan Kanisius sebagai sebuah yayasan yang berkarya dalam dunia pendidikan di Indonesia yang bernaung dalam bimbingan Serikat Yesus (SJ) telah berusaha merintis paradigma pedagogi reflektif dalam dunia pendidikan mereka. Refleksi sebagai salah satu cara untuk menilai atau mengevaluasi diri maupun proses pembelajaran, sangat bermanfaat sebagai sarana pembelajaran nilai-nilai yang akhirnya berpengaruh terhadap kemampuan penguasaan dan aplikasi materi serta penyadaran diri baik guru maupun siswa sendiri.

  Paradigma pedagogi reflektif ini diaplikasikan dalam pembelajaran di sekolah melalui kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran. Melalui pembiasaan refleksi ini diharapkan proses pembelajaran mampu memberikan kontribusi yang efektif bagi perkembangan pribadi dan kecerdasan siswa utuh secara integral tidak hanya dari aspek intelektual namun juga emosional.

  Pengalaman penulis di SD Kanisius Kalasan Sleman sewaktu PPL pada semester V tahun ajaran 2010/ 2011, melihat bahwa SD Kanisius Kalasan Sleman telah menerapkan pedagogi reflektif ini. Paradigma pedagogi reflektif ini diaplikasikan dalam proses pembelajaran salah satunya ialah dengan cara memberikan waktu khusus bagi siswa di akhir pembelajaran untuk menuliskan refleksi mereka mengenai proses belajar yang telah berlangsung selama di sekolah dan juga hal-hal lain di luar proses belajar yang terjadi di buku refleksi mereka masing-masing. Oleh karena itu, pada penulisan ini, penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai,

  “Pengaruh pembiasaan refleksi pada akhir pembelajaran terhadap kemampuan mengelola emosi pada siswa kelas V SD

B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah penulisan sebagai berikut:

  1. Kecenderungan pendidikan saat ini berorientasi pada prestasi akademik sehingga usaha pencapaian tujuan pendidikan untuk membentuk pribadi yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan tidak berjalan seimbang.

  2. Evaluasi atas hasil belajar siswa kebanyakan mengambil dari materi yang disampaikan dan kurang memperhatikan evaluasi atas proses pembelajaran yang sebenarnya sangat berpengaruh bagi siswa.

  3. Sekolah sebagai lembaga pendidikan lebih banyak digunakan sebagai jalan untuk mencapai tujuan praktis dan kesuksesan finansial, yaitu sebagai sarana untuk mencetak output yang “laku jual” di dunia kerja.

  4. Ada faktor selain kecerdasan intelektual (IQ) yang ikut menentukan kesuksesan yaitu kecerdasan emosional (EQ). Hal inilah yang kurang disadari oleh sebagian besar institusi pendidikan.

  5. Salah satu faktor dalam EQ yang penting namun kurang mendapat perhatian di sekolah yaitu kemampuan mengelola emosi. Pada umumnya siswa tidak mendapatkan pemahaman dan keterampilan dalam mengelola emosinya di sekolah tempat ia menuntut ilmu.

  6. Paradigma pedagogi reflektif melalui pembiasaan refleksi pada akhir pembelajaran sebagai suatu usaha mengolah emosi siswa secara positif belum

  C. Pembatasan Masalah

  Setelah melihat permasalahan-permasalahan yang telah diuraikan di atas, penulis memilih dua aspek yang akan dikaji yaitu mengenai proses pembelajaran di sekolah dan kecerdasan emosional siswa. Mengingat luasnya aspek yang dikaji dalam proses pembelajaran di sekolah dan juga dimensi kecerdasan emosional yang cukup luas. Maka penulis membatasi penulisannya pada pembiasaan refleksi pada akhir pembelajaran dan kemampuan siswa dalam mengelola emosi dengan tujuan agar penulisan dapat lebih terfokus dan mendalam.

  Oleh karena itu, judul penulisan ini dibatasi pada, “Pengaruh pembiasaan refleksi pada akhir pembelajaran terhadap kemampuan mengelola emosi pada siswa kelas V SD Kanisius Kalasan Sleman Tahun Ajaran 2011/2012

  .” Penulisan ini akan lebih melihat pengaruh yang ditimbulkan dari kegiatan menuliskan refleksi pribadi siswa pada akhir pembelajaran terhadap kemampuan mereka mengelola emosi.

  D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan pembatasan masalah yang telah disampaikan di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana pembiasaan refleksi siswa kelas V SD Kanisius Kalasan Sleman?

  2. Bagaimana kemampuan mengelola emosi siswa kelas V SD Kanisius Kalasan Sleman?

  3. Seberapa besar pengaruh pembiasaan refleksi pada akhir pembelajaran terhadap kemampuan mengelola emosi pada siswa kelas V SD Kanisius Kalasan Sleman?

E. Tujuan Penulisan

  Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penulisan ini adalah:

  1. Mendeskripsikan pembiasaan refleksi siswa-siswi kelas V SD Kanisius Kalasan Sleman.

  2. Mendeskripsikan kemampuan mengelola emosi siswa-siswi SD Kanisius Kalasan Sleman.

  3. Mengetahui seberapa besar pengaruh pembiasaan refleksi pada akhir pembelajaran terhadap kemampuan mengelola emosi pada siswa kelas V SD Kanisius Kalasan Sleman.

F. Manfaat Penulisan

  Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan mengenai pengaruh pembiasaan refleksi pada akhir pembelajaran terhadap kemampuan mengelola emosi pada siswa ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi kepala sekolah dan para guru di SD Kanisius Kalasan

  Mendorong kepala sekolah untuk terus melestarikan dan membudayakan pembiasaan refleksi tidak hanya untuk siswa-siswi saja namun juga untuk guru- guru khususnya untuk proses pembelajaran yang telah mereka lakukan bersama terus mengupayakan pembinaan atau pengarahan pada anak didiknya dalam menuliskan refleksi mereka atas proses pembelajaran yang telah berlangsung.

  2. Bagi siswa-siswi kelas V SD Kanisius Kalasan Memberikan masukan bahwa pembiasaan refleksi yang mereka lakukan di setiap akhir pembelajaran sangat penting dan mendukung perkembangan kemampuan mengelola emosi mereka. Dengan demikian penulisan ini diharapkan mampu mendorong siswa untuk lebih serius, objektif dan kritis dalam menuliskan refleksi demi perkembangan kemampuan mengelola emosi mereka.

  3. Bagi penulis Menambah pemahaman akan pentingnya refleksi tidak hanya atas proses pembelajaran saja namun juga refleksi atas berbagai pengalaman atau peristiwa dalam hidup ini. Melalui refleksi atas peristiwa dan kejadian tersebut mampu semakin memperkembangkan dan mendewasakan diri terlebih dari aspek emosional.

  Dari aspek pedagogis, melalui pengalaman meneliti dan mendalami pengaruh pembiasaan refleksi pada akhir pembelajaran terhadap kemampuan mengelola emosi siswa ini, penulis juga semakin dimampukan untuk mempersiapkan penulisan, mencari data-data penulisan yang relevan, mengolah data penulisan dan menyajikan hasil penulisan dengan lebih baik.

  4. Bagi institusi pendidikan lainnya Dengan adanya penulisan ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi lembaga pendidikan agar lebih memperhatikan dan memberikan waktu kepada kebiasaan menuliskan refleksi pada akhir pembelajaran. Masih banyak sekolah- sekolah kurang memperhatikan kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran bagi siswa-siswinya.

  G. Metode Penulisan

  Metode penulisan yang digunakan adalah deskriptif analitis berdasarkan penulisan. Data yang dibutuhkan dikumpulkan menggunakan angket berskala yang jawabannya bersifat tertutup. Selain itu penulis juga mengembangkan refleksi pribadi dengan bantuan buku-buku pendukung.

  H. Sistematika Penulisan

  Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai penulisan ini, penulis akan menyampaikan pokok-pokok gagasan dalam penulisan.

  BAB I berisi pendahuluan, yang meliputi latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

  BAB II berisi tinjauan teoritis dan hipotesis yang meliputi pembiasaan refleksi dan kemampuan mengelola emosi, penelitian yang relevan, kerangka pikir dan hipotesis. Pembiasaan refleksi terdiri dari pengertian pembiasaan, pengertian refleksi, teori perkembangan anak usia sekolah dasar dan perlunya pembiasaan refleksi dalam proses pembelajaran siswa. Kemampuan mengelola emosi terdiri dari pengertian kemampuan, pengertian emosi, pengertian kemampuan mengelola yang mempengaruhi kemampuan mengelola emosi, persoalan dalam mengelola emosi dan perlunya kemampuan mengelola emosi.

  BAB III menjelaskan metodologi penelitian yang meliputi jenis penelitian, desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi, teknik dan instrumen pengumpulan data, uji persyaratan analisis dan hipotesis.

  BAB IV menguraikan tentang hasil penelitian yang terdiri dari uji persyaratan analisis, deskripsi data hasil penelitian, uji hipotesis, pembahasan hasil penelitian, keterbatasan penelitian, usulan program dan contoh pelaksanaan program rencana pembelajaran Pendidikan Agama Katolik.

  BAB V penulis menyampaikan tentang kesimpulan penulisan yang terdiri dari simpulan dan saran.

Dokumen yang terkait

Deskripsi tingkat kemampuan mengelola emosi siswa kelas IX SMP Kanisius Pakem tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.

0 1 83

Hubungan antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Kanisius se-Kabupaten Sleman tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository

0 0 123

Deskripsi kemampuan mengenal emosi dan mengelola emosi pada siswa Kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 dan implikasinya terhadap usulan topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 176

Peningkatan kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan media gambar seri pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010 - USD Repository

0 0 146

Peningkatan keterlibatan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek berbicara melalui pendekatan kontekstual bagi siswa kelas V SD Kanisius Kadirojo, Purwomartani, Kalasan, Yogyakarta tahun pelajaran 2008/2009 - USD Repository

0 0 139

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar Kanisius Condongcatur semester genap tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 168

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar Kanisius Demangan Baru semester genap tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 172

Hubungan kecerdasan emosi terhadap kemampuan problem solving untuk materi fungsi pada siswa kelas VIII D SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 209

Peningkatan kemampuan menceritakan kembali cerita anak yang dibaca dengan menggunakan metode kooperatif teknik berpasangan siswa kelas VII semester I SMA Kanisius Sleman tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 1 256

Peningkatan kemampuan menyimak untuk menanggapi isi laporan dengan menggunakan metode kooperatif teknik jigsaw siswa kelas VIII semester I SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 326