Efektifitas penggunaan alat peraga kertas persegi satuan pada pembelajaran matematika untuk materi luas persegi dan luas persegi panjang pada siswa kelas 3 SD Negeri I Baleharjo Wonosari Gunung Kidul

(1)

i

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA KERTAS PERSEGI SATUAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MATERI LUAS PERSEGI DAN LUAS PERSEGI PANJANG PADA SISWA KELAS

3 SD NEGERI I BALEHARJO WONOSARI GUNUNGKIDUL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

Veronika Viky Purna Lestari NIM: 061414078

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

(3)

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Skripsiku ini kupersembahkan untuk Tuhan Yesus Kristus

Bapakku P.C. Suwarto Ibuku MG. Kastinah

Saudara-saudaraku Mbk Dewi, Mas Dodik, Mas Pito, dan Mas Hendro Terimakasih untuk Dukungan, Doa, Cinta, Bantuan , dan Semangat yang telah kalian berikan untukku…


(5)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

(7)

vii

ABSTRAK

Viky Purna Lestari, Veronika. 2013. NIM: 061414078. Efektivitas Penggunaan Alat Peraga Kertas Persegi Satuan pada Pembelajaran Matematika untuk Materi Luas Persegi dan Lua Persegi Panjang pada Siswa Kelas 3 SD Negeri I Baleharjo Wonosai Gunungkidul. Program Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: 1) Untuk mengetahui keterlibatan siswa SD Negeri I Baleharjo dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan alat peraga kertas persegi satuan untuk materi Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang. 2) Untuk mengetahui minat siswa SD Negeri I Baleharjo dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan alat peraga kertas persegi satuan untuk materi Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang. 3) Untuk mengetahui pengaruh alat peraga kertas persegi satuan terhadap kemampuan siswa SD Negeri I Baleharjo dalam pembelajaran Matematika untuk materi Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran yaitu gabungan dari meode kuntitatif dan metode kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 3 SD Negeri I Baleharjo tahun ajaran 2011/2012. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah lembar kerja, lembar soal, lembar wawancara, dan lembar pengamatan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Ada pengaruh alat peraga terhadap keterlibatan siswa kelas 3 SD Negeri I Baleharjo, dalam pembelajaran untuk materi Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang. Berdasarkan hasil angket dan wawancara, presentase keterlibatan siswa terhadap materi dalam penggunaan alat peraga adalah 100%, Sedangkan presentase keterlibatan siswa dalam penggunaan alat peraga adalah 100%. 2) Ada peningkatan pengaruh alat peraga terhadap minat siswa kelas 3 SD Negeri I Baleharjo, dalam pembelajaran untuk materi Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang. Berdasarkan hasil pengamatan, presentase minat siswa pada materi yang telah diberikan sebesar 100%. Sedangkan berdasar hasil angket, minat siswa sebesar 100%. 3) Tidak ada pengaruh alat peraga terhadap kemampuan siswa kelas 3 SD Negeri I Baleharjo, dalam pembelajaran untuk materi Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang. Berdasarkan hasil pengerjaan siswa dalam pembelajaran secara berkelompok, presentase yang berhasil atau tuntas dalam pembelajaran mencapai 100%. Nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 9,5. Berdasar hasil pengerjaan siswa dalam pembelajaran secara individu dan tidak menggunakan alat peraga, presentase yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(8)

viii

berhasil mencapai ketuntasan adalah 52,38%. Sedangkan presentase siswa yang tidak mencapai ketuntasan adalah 47,61%.


(9)

ix ABSTRACT

Viky Purna Lestari, Veronika. 2013. The Effective Using of Props in the Square Area of the Rectangle in Grade 3 SD Negeri I Baleharjo Wonosari Gunungkidul. Mathematic Education Study Program, Mathematic and Science Education Department, The Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta.

The research was conducted to : 1) To determine the involvement of student in learning mathematic using props the unit square paper for material vast area of the square and rectangle, 2) To determine the interest of student in learning mathematic using props the unit square paper for material vast area of the square and rectangle, 3) To determine effect of props the unit square paper on the ability of student in learning mathematic using props the unit square paper for material vast area of the square and rectangle.

The research used quantitative and qualitative methods. The research subjects were students of 3 grade of elementary school in SD Negeri I Baleharjo in the academic year 2011/2012. The research instruments worksheet, booklet, questionnaire.

The result showed that: 1) There are props influence on student engagement 3 grade SD Negeri I Baleharjo. Based on the result of questionnaire and interviews, percentage of student involvement in the use of props in the materials is 100%. While the percentage of student involvement in the use of props is 100%. 2) There are increasing interest in the influence of visual to student of 3 grade SD Negeri I Baleharjo, by observation, percentage of student interest in the material that has been given is 100%. While based on the result of questionnaires interest student of 100%. 3) There is not influence of props on the ability of students. Based on the results of student progress in learning in groups, percentage of successful or completed within the learning reaches 100%. Averages values are achieved by student is 9,5. Based on the result of student progress in learning individually and not use props, managed to achieve mastery percentage is 52,38%. While the percentage of student who do not achieve mastery is 47,61%.

Key words: Involvement, Learning Interest, and Ability of Students.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmat yang dianugrahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA KERTAS PERSEGI SATUAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MATERI LUAS PERSEGI DAN LUAS PERSEGI PANJANG PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI I BALEHARJO WONOSARI GUNUNGKIDUL”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

2. Bapak Dr. M. Andi Rudhito, M.Si. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Matematika.

3. Bapak Drs. A. Sardjana, M. Pd. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia membimbing penulis dengan sabar, mengarahkan dan memberi saran pada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Siti Masyatini,S.Pd selaku kepala sekolah SD N Baleharjo, Ibu Nita S.Pd. selaku guru matematika kelas 3 SD N Baleharjo, terimakasih atas kerjasamanya selama ini.

5. Seluruh dosen dan karyawan JPMIPA yang telah membantu penulis dalam memberikan bimbingan dan pengarahan selama masa perkuliahan.

6. Kedua orang tuaku yang sangat luar biasa, yang telah memberikan doa, dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaiakan skripsi ini dengan baik.


(11)

xi

7. Mas Hendra Suismiyanta, terimakasih atas segala bantuan, kritik dan saran, doa, dan cinta yang telah diberikan padaku, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

8. Sahabatku Vincent, Elsa, dan Ely terimakasih untuk bantuan, kritik dan saran, doa, semangat, kerjasama, dan keceriannya selama ini.

9. Teman-teman kost Majus-ku tersayang, yang telah memberi semangat dan motivasi pada penulis, juga terimakasih untuk kerjasama dan keceriannya selama ini.

10. Semua teman-teman P.Mat 2006 atas semua pengalaman yang didapat bersama, kerjasama, dan kekompakannya.

11. Semua pihak yang telah membantu, memberi dukungan dan tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang terkait untuk menyempurnakan skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri untuk terus meningkatkan kemampuan penulis sebagai calon pendidik dan juga semua pihak yang terkait yang membutuhkan.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Batasan Istilah ... 5

F. Tujuan Penelitian ... 6

G. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. LANDASAN TEORI A. Makna Belajar ... 9

B. Pengertian Matematika ... 10

C. Pengertian Minat ... 15

D. Materi Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang Kelas III Semester II 16 1. Standar Kompetensi ... 16


(13)

xiii

2. Materi Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang Kelas III Semester

II ... 17

E. Alat Peraga ... 21

1. Pengertian Alat Peraga ... 21

2. Fungsi Alat Peraga ... 21

F. Kerangka Berpikir ... 23

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 25

B. Subjek Penelitian ... 26

C. Jenis Data ... 26

D. Metode Pengumpulan Data ... 26

1. Tes ... 26

2. Pengamatan ... 26

3. Wawancara ... 27

4. Dokumentasi ... 27

E. Instrumen Penelitian ... 28

1. Lembar Kerja ... 28

2. Lembar Soal ... 29

3. Lembar Wawancara ... 30

4. Lembar Pengamatan ... 32

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 34

1. Tahap Persiapan ... 34

2. Rencana Kegiatan ... 35

3. Alat Peraga yang Digunakan ... 36

4. Evaluasi Pembelajaran Siswa ... 38

5. Rencana Pelaksanaan ... 38

G. Analisis Data dan Penarikan Kesimpulan ... 39

BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIAN DAN HASIL OBSERVASI A. Pelaksanaan Penelitian ... 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(14)

xiv

1. Observasi Sebelum Pembelajaran ... 43

2. Observasi Pada Waktu Pembelajaran ... 43

a. Pada saat Pembelajaran ... 44

b. Pembahasan saat Pembelajaran ... 48

B. Tabulasi Data ... 49

I. Data Tentang Angket Siswa ... 49

C. Analisis Data ... 58

1. Analisis Jawaban Siswa ... 59

a. Menggunakan Alat Peraga dalam Pemahaman Materi ... 59

b. Tanpa Menggunakan Alat Peraga Dalam Mengerjakan Soal71 2. Analisis Hasil Pengamatan ... 123

3. Analisis Hasil Wawancara ... 133

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 138

B. Saran ... 140


(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Soal ... 30

Tabel 3.2 Kisi-kisi Pengamatan Aktivitas Siswa ... 32

Tabel 3.3 Lembar Pengamatan ... 33

Tabel 4.1 Kelompok ... 44

Tabel 4.2 Data Angket Pertanyaan no. 1 ... 49

Tabel 4.3 Data Angket Prtanyaan no. 2 ... 50

Tabel 4.4 Data Angket Pertanyaan no. 3 ... 52

Tabel 4.5 Data Angket Pertanyaan no. 4 ... 53

Tabel 4.6 Data Angket Pertanyaan no. 5 ... 54

Tabel 4.7 Data Angket Pertanyaan no. 6 ... 55

Tabel 4.8 Data Presentase Jawaban ... 56

Tabel 4.9 Analisis Jawaban Siswa untuk Persegi A ... 63

Tabel 4.10 Analisis Jawaban Siswa untuk Persegi B. ... 69

Tabel 4.11 Nilai Siswa ... 71

Tabel 4.12 Rangkuman Analisis Jawaban Siswa. ... 119

Tabel 4.13 Pengamatan terhadap siswa ... 127

Tabel 4.14 Pengamatan terhadap siswa ... 128

Tabel 4.15 Presentase pengamatan siswa ... 129

Tabel 4.16 Nilai Siswa. ... 133

Tabel 4.17 Wawancara pertanyaan no. 1. ... 134

Tabel 4.18 Wawancara pertanyaan no. 2. ... 134

Tabel 4.19 Wawancara pertanyaan no. 3. ... 134

Tabel 4.20 Wawancara pertanyaan no. 4. ... 135

Tabel 4.21 Wawancara pertanyaan no. 5. ... 135

Tabel 4.22 Presentase Hasil Analisis Wawancara. ... 136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran ... 143

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian dari Kampus ... 144

Lampiran 2 Surat Bukti Penelitian dari Sekolah ... 145

Lampiran 3 Lembar Soal ... 146

Lampiran 4 Lembar Jawaban Siswa ... 147

Lampiran 5 Lampiran Foto Kegiatan Penelitian... 148

Lampiran 6 Transkip Wawancara ... 150

Lampiran 7 Lembar Angket ... 151


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika sering dianggap sebagai mata pelajaran yang susah untuk dimengerti. Indikasi ini bisa dilihat dari hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. Rendahnya hasil belajar ini lebih terlihat khususnya dalam pokok bahasan tentang Luas Persegi dan Luas Pesegi Panjang sehingga memerlukan visualisasi, dari abstrak menjadi konkrit.

Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan rendahnya hasil belajar siswa, yang paling utama adalah rendahnya minat siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik dan bersungguh-sungguh (Tatik, 1997: 73). Faktor lain yang berpengaruh adalah cara mengajar guru yang tidak tepat. Beberapa guru hanya mengajar dengan satu metode yang kebetulan tidak cocok dan sulit dimengerti oleh siswa. Selain itu sarana dan prasarana pendukung juga ikut berpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar siswa. Pada umumnya pendekatan yang dipakai dalam pembelajaran adalah metode ceramah dan tanya jawab. Metode ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru di depan siswa di muka kelas. Dalam metode ceramah seorang guru sangat mendominasi dan menjadi subjek dalam sebuah pembelajaran, sementara siswa adalah sebagai objek passif menerima apa yang disampaikan oleh guru. Sedang metode tanya jawab adalah penyampaian pelajaran dengan jalan guru mengajukan pertanyaan dan murid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(18)

menjawab, atau bisa juga suatu metode di dalam pendidikan di mana guru bertanya sedang murid menjawab bahan atau materi yang ingin di perolehnya.

Akhir-akhir ini pembelajaran menggunakan alat peraga sedang dilakukan dibeberapa sekolah. Sekolah mencoba untuk menggunakan alat peraga dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika. Daharapkan, penggunaan alat peraga dapat menarik minat siswa dalam belajar matematika, sehingga siswa bersemangat dan membantu siswa untuk memahami materi yang sulit dipahami.

Pembelajaran menggunakan alat peraga juga bertujuan untuk menciptakan model pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan melatih siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk membantu anak dalam memvisualisasikan pembelalajaran matematika.

Di SD Negeri I Baleharjo, dalam pembelajaranya belum menggunakan alat peraga. Lingkungan masyarakatnya juga masih di daerah pedesaan, yang rata-rata kehidupannya masih bertani dan bercocok tanam, dimana masyarakat baleharjo masih mengandalkan hasil tanamnya sebagai sumber penghasilan. Kehidupan anak-anak desa baleharjo juga masih traidisional. Daya pemahamannya juga masih kurang, dan dalam pembelajaran di sekolah masih menggunakan metode konvensional dan belum mengenal alat peraga. Kondisi SD Negeri I Baleharjo sudah bagus, namun di dalam kelas masih sering terdengar suara-suara dari kelas lain sehingga mengganggu konsentrasi para siswa saat pembelajaran, juga masih adanya pembangunan di sekolah, sehingga menambah kebisingan di dalam kelas.


(19)

3

Berdasarkan latar belakang seperti ini, penulis tertari untuk mencobakan pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga pada SD Negeri I Baleharjo kelas 3A. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan minat siswa dalam mempelajari matematika dan siswa tidak hanya pasif menerima pengetahuan, tetapi aktif dalam pembelajaran.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang tersebut dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang ada di dalam sekolah yaitu:

1. Dalam pembelajaran, guru masih menggunakan metode ceramah atau konvensional.

2. Rendahnya minat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. 3. Rendahnya hasil belajar siswa.

4. Kurangnya sarana dan prasarana yang dapat mendukung kegiatan belajar siswa.

5. Kurangnya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

6. Masih terdengarnya suara-suara dari kelas lain sehingga mengganggu konsentrasi dalam pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui minat dan keterlibatan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan memberikan bantuan alat peraga berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(20)

kertas persegi yang terbuat dari kertas karton yang nantinya akan dipakai sebagai alat hitung. Khususnya pada materi mencari luas persegi dan luas persegi panjang. Dengan adanya pembelajaran yang menggunakan alat peraga diharapkan peneliti dapat mengetahui keterlibatan siswa dan minat siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan alat peraga Kertas Persegi Satuan, sehingga siswa menjadi lebih mengerti bagaimana menghitung Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang. siswa ddapat membayangkan materi, tanpa harus menggunakan alat peraga.

D. Rumusan Masalah

Berdasar latar belakang masalah dan identifikasi masalah dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana keterlibatan siswa SD Negri I Baleharjo dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga kertas persegi satuan untuk materi Luas Persegi dan Persegi Panjang?

2. Apakah penggunaan alat peraga kertas persegi satuan dalam pembelajaran matematika untuk materi Luas persegi dan Persegi Panjang dapat meningkatkan minat siswa SD Negri I Baleharjo untuk mempelajari matematika?

3. Bagaimana pengaruh alat peraga kertas persegi satuan terhadap kemampuan siswa SD Negri I Baleharjo, untuk materi Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang?


(21)

5

E. Batasan Istilah

1. Kertas persegi satuan adalah alat yang digunakan sebagai alat hitung dalam menghitung Luas Persegi dan Persegi Panjang.

2. Pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar dalam bidang matematika.

3. Alat peraga adalah suatu media yang berupa benda konkrit yang membantu siswa dalam membayangkan materi matematika, yang digunakan untuk membuat pembelajaran lebih menarik, untuk memotivasi siswa, membantu siswa dalam proses abstraksi dan melatih siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran.

4. Minat belajar adalah keadaan mental atau kondisi jiwa yang menjadi motor penggerak dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

5. Keterlibatan adalah aktivitas yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran selama penelitian berlangsung.

6. Kemampuan adalah kapasitas kesanggupan/ kecakapan seorang individu dalam melakukan suatu hal atau beragam tugas dalam suatu pekerjaan tertentu. Dalam hal ini, peneliti ingin mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal.

7. Efektivitas adalah suatu kegiatan yang menggunakan sumberdaya-sumberdaya yang ada untuk mencapai hasil yang diinginkan, yaitu dengan melakuakn pekerjaan yang sedikit, namun dapat memberikan hasil yang lebih banyak. Jadi dengan tenaga yang minimal dapat menghasilkan hasil yang maksimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(22)

8. Hasil yang dicapai siswa adalah hasil yang dicapai siswa dalam hal ini meliputi hasil yang bersifat kuantitatif (seperti kemajuan dalam prestasi) dan hasil yang bersifat kualitatif, seperti keberanian menyatakan ide, kemampuan bernalar atau berargumentasi, perubahan sikap, kemandirian dan sebagainya.

Dengan batasan istilah tersebut yang dimaksud peneliti dengan judul tersebut adalah apakah kertas persegi satuan efektif untuk mengajarkan materi Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang pada siswa SD Negeri I Baleharjo Kelas 3, yaitu dengan melihat keterlibatan, minat, dan kemampuan siswa pada saat pembelajaran.

F. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui keterlibatan siswa SD Negri I Baleharjo dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan alat peraga untuk materi Persegi dan Persegi panjang dalam penggunaan alat peraga kertas persegi satuan.

2. Mengetahui minat siswa SD Negri I Baleharjo dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga untuk materi Persegi dan Persegi panjang dalam penggunaan alat peraga kertaspersegi satuan.

3. Mengetahui pengaruh alat peraga terhadap kemampuan siswa SD Negri I Baleharjo, untuk materi Luas Persegi dan Luas Persegi panjang.


(23)

7

G. Manfaat Penelitian

1. Bagi Lembaga Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas di bidang pendidikan yaitu pendidikan matematika terutama tentang penggunaan alat peraga dalam kegiatan pembelajaran.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan Universitas Sanata Dharma khususnya mengenai penggunaan alat peraga untuk meningkatkan minat belajar, keterlibatan belajar, dan pengaruh belajar siswa SD Negri I Baleharjo dalam mempelajari materi Luas Persegi dan Luas Persegi panjang. 3. Bagi guru dan calon guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang berguna bagi guru dan calon guru dalam menggunakan alat peraga yang lebih menarik agar dapat meningkatkan minat belajar, keterlibatan belajar, dan pengaruh belajar siswa SD Negri I Baleharjo dalam mempelajari materi Luas Persegi dan Luas Persegi panjang. Selain itu juga, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi guru dan calon guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

4. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat memberi suatu pengalaman yang menarik dalam rangka meningkatkan potensi calon guru. Selain itu, penelitian ini dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(24)

memberi gambaran yang jelas tentang penggunaan alat peraga untuk meningkatkan minat belajar, keterlibatan belajar, dan pengaruh belajar siswa SD Negri I Baleharjo dalam mempelajari materi Luas Persegi dan Luas Persegi panjang.


(25)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Makna Belajar

Suharyo Sumowidagdo mengatakan bahwa belajar merupakan proses kontinu/berkesinambungan yang merupakan kombinasi antara: proses untuk menguasai sesuatu yang baru, menggunakan sesuatu yang sudah dikuasai, dan mengajarkan sesuatu yang sudah dikuasai pada orang lain (tips dan Makna Belajar secara Umum, http://www.ppiuk.org/belajar.php?action=study& idarticle=83. Diakses pada 8 Oktober 2010).

Menurut Winkel, belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.

Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumadi Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya (http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/. Diakses pada 13 Agustus 2011).

Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), ketrampilan (psikomotor), serta nilai dan sikap (afektif).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(26)

Dari beberapa pengertian belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar.

B. Pengertian Matematika

Istilah mathematics (Inggris), mathematic (Jerman), mathematique (Perancis), matematico (Itali), matematiceski (Rusia), atau mathematic/wiskunde (Belanda), berasal dari perkataan Latin mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, matematike yang berarti “relating to learning”. Perkataan itu mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Perkataan mathematike berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar/berpikir (Erma Suherman, 20011: 17-18; Depdiknas, 2003:1).

James (Erma Suherman, 2003: 16) mendefinisikan matematika sebagai ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Secara etimologis, matematika berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar tetapi bukan berarti ilmu lain diperoleh dengan tidak melalui penalaran, matematika lebih menekankan aktivitas dalam penalaran, sedangkan ilmu lain lebih menekankan hasil observasi atau eksperimen di smping penalaran (Elea Tinggih yang dikutip


(27)

11

Erma Suherman, 2003:16). Ada pun karakteristik dari matematika adalah: (R. Soedjaja,2003:13)

1. Memiliki objek kajian yang abstrak, 2. Bertumpu pada kesepakatan, 3. Berpola pikir deduktif,

4. Memperhatikan semesta pembicaraan, dan 5. Konsisten dalam sistemnya.

Berpola pikir deduktif merupakan ciri utama matematika dimana kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten (Depdiknas, 2003:1). Namun demikian, lebih lanjut disampaikan bahwa matematika juga dapat bekerja secara induktif yang didasarkan fakta dan gejala yang muncul untuk sampai pada perkiraan tertentu. Tetapi perkiraan ini tetap harus dibuktikan secara deduktif dengan argument yang konsisten.

Proses induktif-deduktif dapat digunakan untuk mempelajari konsepp matematika. Kegiatan dapat dimulai dengan beberapa contoh atau fakta yang teramati, membuat daftar sifat yang muncul (sebagai gejala), memperkirakan hasil baru yang diharapkan, yang kemudian dibuktikan secara deduktif. Dengan demikian, cara belajar induktif dan deduktif dapat digunakan dan sama-sama berperan penting dalam mempelajari matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(28)

Matematika sebagai ilmu yang universal seringkali sulit dipahami oleh siswa di sekolah. Misalkan anak sekolah dasar kelas 2 sulit membedakan antara lingkaran dan daerah lingkaran. Mereka kesulitan memahami pengertian lingkaran sebagai kumpulan titik-titik yang berjarak sama dari suatu titik tertentu. Sebaliknya mereka mengartikan lingkaran sebagai bentuk seperti bulan purnama, piring, gelas, dan sejenisnya. Oleh karena itu muncul istilah matematika sekolah yang diajarkan disekolah yang berfungsi untuk menjembatani siswa dalam memahami matematika.

Freudental memandang matematika sebagai aktivitas insan (human activity). Semua orang selalu terlibat dalam matematika dalam setiap sisi kehidupannya. Matematika berkembang pada setiap individu sesuai dengan konteks keseharian yang sering dihadapinya. Tidak ada alasan bagi setiap orang untuk tidak menggunakan matematika, walaupun mereka memakai matematika dengan simbol-simbol non-formal yang menurutnya mudah dipahami.

Hingga saat ini belum ada kesepakatan yang bulat di antara para matematikawan tentang apa yang disebut matematika. Sedangkan sasaran penelaah matematika itu sendiri sebagaiman kita tahu, tidaklah konkrit melainkan abstrak. Pengertian matematika sangat beragam tergantung pada siapa yang mengutarakan pengertian tersebut. Berikut ini adalah pengertian matematika menurut para ahli.

Dienes (dalam Ruseffendi, 1988: 160) mengatakan bahwa matematika adalah ilmu seni kreatif. Oleh karena itu, matematika harus dipelajari dan diajarkan


(29)

13

sebagai ilmu seni. (Pembelajaran Matematika Menurut Teori Belajar Kontruktivisme,

http://www.depdinas.go.id/Jurnal/40/Pembelajaran%20Matematika%20Menurut %20Teori%20Belajar%20Kontruktivisme.htm. Diakses pada 8 Oktober 2010).

Bourne (dalam Romberg, 1992: 752) memahami matematika sebagai kontruktivisme social dengan penekanannya pada knowing how, yaitu siswa dipandang sebagai makhluk yang aktif dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan dengan cara berinteraksi dengan lingkungannya. Hal ini berbeda dengan pengertian knowing that yang dianut oleh kaum absolutis, di mana siswa dipandang sebagai makhluk yang pasif dan dapat diisi informasi (Dewey dalam Romberg, 1992: 752). (Pembelajaran Matematika Menurut Teori Belajar Kontruktivisme, http://www.depdinas.go.id/Jurnal/ 40/Pembelajaran% 20Matematika%20Menurut%20Teori%20Belajar%20Kontruktivisme.htm.

Diakses pada 8 Oktober 2010).paung (dalam penelitian tindakan, 1995: 23), Ruseffendi (dalam Erman, 2001:21) mengatakan bahwa matematika terbentuk dari hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran.

Johnson dan Rising (dalam Erma, 2001:21) mengatakan bahwa matematika adalah pola berfikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik. Matematika adaah bahasa yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat.

Menurut Marpaung matematika adalah suatu ilmu yang objeknya bersifat abstrak, tidak dapat diamati dengan indera manusia. Objek-objeknya hanya ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(30)

dalam pikiran. Konsep matematika semuanya merupakan hasil rekayasa mental (mental construct) yang terjadi melalui proses abstraksi, generalisasi, idealisasi, deduksi, dan representasi objek matematika yang dapat diamat. Misalnya, kita tidak pernah melihat bilangan; yang dapaat kita lihat adalah angka yang mempresentasikan secara simbolis bilangan itu.

Perkembangan intelegensi manusia oleh Piaget dibagi dalam tahapan yang berjenjang sebagai berikut:

1. Tahap sensori-motor : pada umur 0-2 tahun; 2. Tahap pre-operasi : pada umur 2-7 tahun; 3. Tahap operasi konkrit : pada umur 7-11 tahun;

4. Tahap operasi formal : pada umur lebih dari 11 tahun.

Perkembangan intelegensi untuk siswa-siswi SD Negeri I Baleharjo, menurut klasifikasi Piaget tersebut di atas, berada pada tahap perkembangan kognitif ketiga, yang ditandai dengan kemampuan berfikir logis tetapi terkait dengan hal-hal konkrit. Ciri utama pemikiran konkrit adalah adanya transformasi reversible dan system kekebalan (Piaget dan Inhelder, 1969). Oleh karena itu cara yang dirasa tepat untuk melaksanakan pembelajaran matematika pada siswa ini adalah dengan merepresentasikan matematika sedemikian rupa sehingga dapat dipahami oleh siswa-siswi yang masih berada pada tingkatan berfikir konkrit; salah satu cara adalah dengan menggunakan alat peraga dalam pembelajaran.


(31)

15

C. Pengertian Minat

Minat adalah satu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2003:180). Minat pada dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.

Menurut Hurlock (1993) menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun. Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi sementara atau dapat berubah-ubah.

Minat adalah keinginan jiwa terhadap sesuatu objek dengan tujuan untuk mencapai sesuatu yang dicita-citakan. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang tidak akan mencapai tujuan yang dicita-citakan apabila di dalam diri orang tersebut tidak terdapat minat atau keinginan jiwa untuk mencapai tujuan yang dicita-citakannya itu.

Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar, minat menjadi motor penggerak untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan, tanpa dengan minat, tujuan belajar tidak akan tercapai. Selain itu, guru harus mampu memelihara minat belajar siswa dalam belajar, yaitu dengan memberikan kebebasan tertentu untuk pindah dari satu aspek ke lain aspek pelajaran dalam situasi belajar (Slameto,2003:176).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(32)

Dari beberapa pengertian minat diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai minat bahwa minat merupakan sebuah motivasi sebagai kekuatan pembelajaran yang menjdi daya penggerak seseorang dalam melakukan aktivitas dengan penuh keetekunan, dimana aktivitas tersebut merupakan pengalaman belajar yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan mendatangkan persaan senang, suka dan gembira.

D. Materi Luas Persegi Dan Luas Persegi Panjang Kelas III Semester II Standar Kompetensi:

Melakukan pengukuran dalam memecahkan masalah. Kompetensi Dasar:

1. Menghitung keliling persegi dan persegi panjang. 2. Menghitung luas persegi dan persegi panjang.

3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling, luas persegi, dan persegi panjang.

Kompetensi Dasar yang peneliti ambil adalah menghitung Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang dengan standar kelulusan minimal mendapat nilai 6 (enam), karena yang menjadi materi pembelajarannya adalah mencari luas persegi dan luas persegi panjang.


(33)

17

Materi Luas Persegi Dan Luas Persegi Panjang Kelas III Semester II

Persegi adalah suatu bangun datar yang memiliki empat sisi sama panjang dan memiliki sudut siku-siku 90º sedangkan Persegi panjang adalah suatu bangun datar yang memiliki dua sisi berhadapan sama panjang dan memiliki sudut siku-siku 90º. Membandingkan luas benda.

Perhatikan gambar dibawah ini:

Pengertian :

Dari gambar di atas, jika gambar A ditempelkan di atas gambar B. apakah keduanya dapat saling menutupi? Manakah yang lebih luas? Berapa kali luas gambar A agar dapat sama luasnya dengan gambar B?

Berdasarkan hasil yang didapat, tampak bahwa gambar B lebih luas daripada gambar A.

Dengan membandingkan luas seperti di atas, berarti bahwa telah terjadi perhitungan luas daerah yang dibatasi sisinya.

Jadi yang dimaksud Luas adalah banyaknya persegi satuan yang tepat menutupi daerah tersebut.

B A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(34)

1. Menghitung Luas Daerah Persegi dan Persegi Panjang dengan Petak Satuan. Contoh:

Hitunglah luas bangun dibawah dengan petak satuan! Jawab:

a. Bangun persegi panjang dibawah bila dihitung luas daerahnya menjadi 24 petak satuan. Jadi, luas bangun persegi panjang adalah 24 petak satuan.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

b. Bangun persegi dibawah bila dihitung luas daerahnya menjadi 16 petak satuan. Jadi, luas bangun persegi adalah 16 petak satuan.

1 2 3 4

5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16


(35)

19

Berdasarkan kegiatan di atas, dapat kita simpulkan, Luas Persegi adalah banyaknya satuan kearah panjang dikali banyaknya satuan kearah lebarnya. Dengan adanya korespondensi satu-satu kita dapat mengambil kesimpulan bahwa antara banyaknya satuan panjang kearah panjang dan banyaknya satuan luas kearah panjang maka untuk mencari banyaknya satuan luas ke arah panjang dapat diganti dengan mencari banyaknya satuan panjang ke arah panjang dalam kata lain, mengukur panjang dengan satuan panjang (misalnya cm, dm, dan lain-lain). Demikian pula dengan banyaknya satuan panjang ke arah lebar dan banyaknya satuan luas ke arah lebar. Sehingga luas persegi panjang adalah hasil kali panjang dikalikan lebar dalam satuan luas (L = p x l satuan luas). Sehingga dapat

dirumuskan sebagai berikut: 1. Luas persegi panjang sama dengan

panjang dikalikan lebar

p = L : l ; l = L : p

L = luas, l = lebar p = panjang

2. Luas persegi sama dengan sisi dikalikan sisi

s = s = sisi L = luas

L= p x l

L= s x s

L= s²

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(36)

Contoh:

Berapa luas persegi panjang diatas? Peyelesaian:

Diketahui: Panjang = 5 cm Lebar = 4 cm

Ditanya: Luas persegi panjang? Jawab:

Luas = panjang x lebar = 5 cm x 4 cm = 20 cm²

Contoh:

Berapa luas persegi diatas? Peyelesaian:

Diketahui: Sisi = 15 cm

Ditanya: Luas persegi? Jawab:

Luas = sisi x sisi = 15 cm x 15 cm = 225 cm²

4cm

5 cm


(37)

21

E. Alat Peraga

1. Pengertian alat peraga

Alat peraga merupakan alat bantu yang menjadi bagian integral dari keseluruhan kegiatan belajar mengajar yang ikut menentukan keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar tersebut. Alat peraga sangat berperan penting dalam pembelajaran karena dengan penggunaan alat peraga, siswa terbantu dalam proses abstraksi, selain itu alat peraga dapat menarik perhatian dan meningkatkan minat siswa untuk belajar.

2. Fungsi alat peraga

Fungsi utama dari alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan dari konsep, agar siswa mampu menangkap arti sebenarnya konsep tersebut. Dengan melihat, meraba, dan memanipulasi obyek/alat peraga maka siswa mempunyai pengalaman-pengalaman dalam kehidupan sehari-hari tentang ati dari suatu konsep.

Menurut Estiningsih (1994) alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan cirri-ciri dari konsep yang dipelajari.

Berikut ini adalah manfaat lain yang didapat dengan penggunaan alat peraga, yaitu : (Bab VI; Tim MKPM)

a. Proses belajar mengajar termotivasi, baik murid maupun guru. Terutama murid, minatnya akan timbul. Ia akan senang, tertarik dan karena itu ia akan bersikap positif terhadap pembelajaran matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(38)

b. Konsep abstrak matematika disajikan dalam bentuk konkrit, karena itu lebih mudah dipahami dan dimengerti dan dapat ditanamkan pada tingkat-tingkat yang lebih rendah.

c. Hubungan antara konsep-konsep abstrak dengan benda-benda di dalam sekitar akan lebih dapat dimengerti.

d. Konsep-konsep abstrak yang disajikan dalam bentuk konkrit yaitu dalam bentuk model matematika yang dapat dipakai sebagai objek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti ide-ide baru dan relasi baru bertambah banyak.

Bila kita akan membuat alat peraga, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: (Bab VI; Tim MKPBM) :

a. Tahan lama(dibuat dari bahan yang cukup kuat). b. Bentuk dan warna menarik.

c. Sederhana dan mudah diolah (tidak rumit).

d. Ukuran sesuai (seimbang) dengan ukuran fisik anak.

e. Dapat disajikan (dalam bentuk riil, gambar atau diagram) konsep matematika.

f. Sesuai dengan konsep.

g. Dapat menunjukkan konsep matematika dengan jelas.


(39)

23

i. Jika kita mengharapkan agar siswa belajar aktif, alat peraga itu supaya dimanipuasi, yaitu dapat diraba, dipegang, diotak-atik atau dipasang dan dicopot.

j. Bila mngkin dapat berfaedah lipat (banyak).

F. Kerangka Berpikir

Menurut pandangan peneliti, banyak siswa terutama siswa sekolah dasar cenderung merasa takut dalam pelajaran matematika karena mereka menganggap bahwa matematika itu sulit. Matematika dianggap sulit karena objek yang dipelajari cenderung bersifat abstrak dan hanya ada di pikiran kita. Alangkah baiknya bila hal yang bersifat abstrak tersebut dapat dihilangkan keabstrakannya dengan bantuan alat peraga.

Belajar matematika dengan menggunakan alat peraga juga lebih menyenangkan karena selain belajar, siswa juga bisa bermain sehingga dapat menumbuhkan minat dan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika.

Dari latar belakang itulah peneliti mendapat ide untuk menyediakan alat peraga pada siswa dalam mengerjakan materi Luas Persegi dan Luas Persegi panjang. Alat peraga yang dimaksud adalah benda-benda yang disebutkan dalam soal. Diharapkan, penggunaan alat peraga ini dapat menarik minat belajar siswa dalam belajar matematika dan menarik siswa agar ikut terlibat dalam mengikuti pembelajaran matematika sehingga kemampuan siswa dalam memahami dan mengerjakan soal juga akan meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(40)

Selain itu, dengan adanya alat peraga ini diharapkan dapat merangsang guru dalam menggunakan alat peraga ketika mengajar di kelas karena alat peraga juga bisa untuk melatih siswa lebih aktif lagi dan menumbuhkan semangat belajar yang tinggi bagi siswa sehingga siswa dapat menilai bahwa pelajaran matematika itu menyenangkan.


(41)

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian campuran. Penelitian campuran adalah gabungan dari metode kuantitatif dan metode kualitatif . Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang secara umum menggunakan data-data yang nantinya akan diskor dalam angka dan model analisisnya menggunakan statistik (Paul Suparno, 2007).

Sedangkan, metode kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif yaitu berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Lexy J. Moleang,2002).

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 3 SD Negri I Baleharjo, yang berjumlah 21 siswa. Objek dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran di kelas yang meliputi aktivitas guru dan siswa selama mengikuti pembelajaran di kelas dan minat siswa dalam menggunakan alat peraga. Subjek pada peneltitan ini dipilih sendiri oleh peneliti dengan mengkonsultasikan dahulu dengan guru kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(42)

C. Jenis Data

Peneliti menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperolah secara langsung dari subjek penelitian selama kegiatan penelitian berlangsung. Data primer berupa hasil pengerjaan siswa, hasil pengamatan dan hasil wawancara siswa. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain. Data sekunder berupa keterangan dari guru.

D. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperoleh dalam melakukan penelitian, penelitian menggunakan beberapa metode, yaitu:

1. Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal materi Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang.

2. Pengamatan

Pengamatan adalah kegiatan mengumpulkan data dengan cara mengamati kegiatan suatu subjek kemudian membuat dokumentasi mengenai data tersebut.

Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data mengenai keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan data mengenai minat siswa terhadap pelajaran Matemtika dengan menggunakan alat peraga untuk materi luas persegi dan persegi panjang. Pengamatan akan dilakukan pada setiap


(43)

27

pembelajaran. pengamatan tersebut dilakukan dengan mencatat proses pembelajaran pada video.

3. Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) pihak yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan (Moleong, 1989: 148).

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara. Sebelum melakukan wawancara, peneliti menulis garis besar pertanyaan yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran dan respon siswa terhadap pembelajaran.

Wawancara dilakukan dengan siswa yang menjadi subjek penelitian. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, kesulitan yang dialami siswa, dan respon siswa terhadap pembelajaran.

4. Dokumentasi

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dokumentasi berupa foto dan video-recorder. Dengan dokumentasi ini, peneliti mendapat keterangan dalam pembelajaran berupa foto dan rekaman dalam video yang dapat dianalisis kembali untuk mendapatkan data. Dokumentasi ini sebagai bukti dalam penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(44)

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi yang sedang diteliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1) Lembar Kerja

Peneliti akan memberi satu lembar kerja dengan soal-soal sebagai berikut:

1. Masukkan kertas-kertas persegi satuan ke dalam Persegi A hingga penuh!

a. Hitung banyaknya persegi satuan yang memenuhi Persegi tersebut?

b. Ada berapa persegi satuankah banyaknya persegi ke arah panjang dan persegi ke arah lebarnya?

c. Coba kamu kalikan banyaknya persegi ke arah panjang dan banyaknya persegi ke arah lebarnya?

d. Apa yang terjadi jika banyaknya persegi ke arah panjang dan banyaknya persegi ke arah lebarnya dikalikan?

2. Masukkan kertas-kertas persegi satuan ke dalam Persegi B hingga penuh!

a. Hitung banyaknya persegi satuan yang memenuhi Persegi tersebut?


(45)

29

b. Ada berapa persegi satuankah banyaknya persegi ke arah panjang dan persegi ke arah lebarnya?

c. Coba kamu kalikan banyaknya persegi ke arah panjang dan banyaknya persegi ke arah lebarnya?

d. Apa yang terjadi jika banyaknya persegi ke arah panjang dan banyaknya persegi ke arah lebarnya dikalikan?

2) Lembar soal

Peneliti akan memberikan lembar soal yaitu:

1. Berpakah cm²-kah luas persegi panjang

disamping?

2. Sebuah buku berbentuk persegi panjang dengan lebar 6cm dan panjang 8cm. berapakah luasnya?

3. Seorang kakek memiliki kebun yang berbentuk Persegi Panjang yang berukuran panjang 7cm dan lebar 16cm, berapakah luas kebun yang dimiliki kakek tersebut?

4. Ruang tamu rumah Pak Heri yang berbentuk persegi panjang

berukuran panjang 12cm dan lebar 10cm. Berapakah luas ruang tamu Pak Heri?

5. Pintu rumah Arum berbentuk persegi panjang yang berukuran tinggi 20cm dan lebar 15cm. Berapakah luas pintu Arum?

8 cm 12cm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(46)

6. Berapakah cm²-kah luas persegi disamping?

7. Paman membeli kaca berbentuk persegi dengan panjang sisi 15 cm. Berapakah luas kaca tersebut?

8. Ruang kelas III berbentuk persegi dengan panjang sisi 25 cm. Berapakah luas ruang kelas III tersebut?

9. Sebuah jendela berbentuk persegi dengan panjang sisi 35 cm. Berapakah luas jendela tersebut?

10.Berapakah luas sebuah kebun yang berbentuk persegi jika memiliki panjang sisi 39 cm?

Berikut adalah kisi-kisi lembar soal:

Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Soal

No. Soal Nomor Soal

1 Luas Persegi Panjang 1,2,3,4,5

2 Luas Persegi 6,7,8,9,10

3) Lembar Wawancara

Wawancara akan dilakukan secara langsung oleh peneliti. Pertanyaan wawancara :

i) Apakah kamu menyukai pelajaran matematika? Mengapa? 12cm


(47)

31

(untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika)

ii) Apakah kamu suka belajar dengan menggunakan alat peraga? Mengapa?

(untuk mengetahui minat siswa terhadap penggunaan alat peraga) iii) Setelah mempelajari materi luas persegi dan persegi panjang

dengan menggunakan alat peraga apakah kalian suka dengan materi luas persegi dan persegi panjang? Mengapa?

(untuk mengetahui keterlibatan siswa dalam meggunakan alat peraga)

iv) Lebih mudah manakah, mengerjakan menggunakan alat peraga atau tidak menggunakan alat peraga saat belajar? Mengapa? (untuk mengetahui minat siswa terhadap penggunaan alat peraga) v) Mana yang lebih menarik, menggunakan alat peraga atau tidak

menggunakan alat peraga saat belajar materi luas persegi dan persegi panjang? Mengapa?

(untuk mengetahui pengaruh siswa terhadap penggunaan alat peraga)

vi) Lebih paham menggunakan alat peraga atau tidak menggunakan alat peraga saat belajar? Mengapa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(48)

(untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap penggunaan alat peraga)

4) Lembar Pengamatan

Lembar pengamatan berfungsi untuk mencatat hal-hal yang dilakukan siswa selama penelitian berlangsung. Lembar pengamatan dibuat setelah melakukan konsultasi dengan guru pengajar dan dosen pembimbing.

Berikut adalah kisi-kisi instrument pengamatan aktivitas siswa: Tabel 3.2 Kisi-kisi Pengamatan Aktivitas Siswa

No Jenis

Keaktifan

Kegiatan Indikator

1 Visual activities

Aktivitas siswa yang berupa Visual Adtivities (Aktivitas Visual)

a. Memperhatikan penjelasan guru

2 Oral activities Aktivitas siswa yang berupa Oral Activities (Aktivitas Lisan)

a. Menyatakan pendapat b. Bertanya

c. Diskusi

d. Mengoreksi penjelasan guru atau teman yang salah 3 Listening

activities

Aktivitas siswa yang berupa Listening Activities (Aktivitas Mendengarkan)

a. Mendengarkan penjelasan guru


(49)

33

4 Writing activities

Aktivitas siswa yang berupa Writing Activities (Aktivitas Menulis)

a. Menulis jawaban

5 Motor activities

Aktivitas siswa yang berupa Motor activities (Aktivitas Motorik)

a. Menggunakan alat peraga

6 Mental activities

Aktivitas siswa yang berupa Mental activities (Aktivitas Pikiran)

a. Konsentrasi selama pelajaran

7 Emotional activities

Aktivitas siswa yang berupa Emotional activities (Aktivitas Perasaan)

a. Memperhatikan selama pelajaran

Hasil pengamatan terhadap siswa dengan memberi tanda centang (√). Lembar pengamatannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Lembar Pengamatan

No. Butir-butir Sasaran Ya Tidak

1. Siswa mau melakukan kegiatan yang ada dalam pembelajaran. 2. Siswa mau menjawab pertanyaan yang diajukan guru.

3. Siswa mau mengutarakan ide-ide atau gagasannya. 4. Siswa mau mengerjakan tugas yang diberikan guru. 5. Siswa mau bertanya pada guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(50)

No. Butir-butir Sasaran Ya Tidak

6. Siswa mau menggunakan alat peraga. 7. Siswa terlihat aktif.

8. Siswa tidak meninggalkan kelas pada waktu pembelajaran. 9. (tambahan kalau ada)

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Tahap Persiapan

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa persiapan, yaitu:

a. Menghubungi kepala sekolah SD Negri I Baleharjo untuk memberitahu maksud dan tujuan serta meminta ijin melakukan penelitian.

b. Berdiskusi dengan kepala sekolah mengenai siswa yang akan menjadi subjek penelitian dan materi untuk penelitian.

c. Mencari dan menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam penelitian.

d. Melakukan diskusi dengan guru kelas mengenai pembagian tugas dan cara menggunakan alat peraga.

e. Menyiapkan kelengkapan surat-surat penelitian dan beberapa instrumen pengumpulan data.


(51)

35

2. Rencana Kegiatan

Kegiatan yang dilakukan dalam peneitian ini antara lain: a. Berhubungan dengan kegiatan pembelajaran:

- Menjelaskan prosedur kegiatan penelitian.

Kegiatan ini dilakukan pada pertemuan pertama. Guru memperkenalkan peneliti dan menjelaskan kepada siswa bagaimana kegiatan penelitian akan dilaksanakan.

- Menjelaskan prosedur pengerjaan soal.

Kegiatan ini dilakukan setelah guru menerangkan materi sebelumnya. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang dipilih secara acak. Tiap kelompok terdiri dari 5 sampai 6 orang siswa. Guru dan peneliti membagikan soal dan alat peraga pada tiap-tiap kelompok.

- Menyediakan alat peraga.

Peneliti menyediakan alat peraga pada tiap-tiap kelompok untuk mengerjakan soal berupa kertas karton yang berbentuk Persegisatuan kecil-kecil, yang akan digunakan sebagai alat hitung. Serta kertas karton yang berbentuk Persegi dan Persegi Panjang yang akan digunakan sebagai tempat kertas Persegisatuan. - Melakukan evaluasi setelah pembelajaran

Peneliti melihat jawaban siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(52)

b. Untuk mengetahui keefektifan alat peraga dalam pembelajaran: - Mengamati tingkah laku siswa selama pembelajaran berlangsung. - Mengamati respon dan reaksi siswa selama proses pembelajaran

berlangsung.

- Memberikan angket pada setiap siswa untuk mengetahui minat siswa terhadap penggunaan alat peraga dalam pembelajaran.

3. Alat Peraga yang Digunakan

a. Alat Peraga

Peneliti menggunakan beberapa alat peraga dalam melakukan pembelajaran, yaitu:

1. Kertas Karton.

2. Kertas Persegi Satuan yang terbuat dari kertas karton. b. Cara Kerja

Cara kerja alat peraga dalam pembelajaran matematika untuk materi Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang adalah sebagai berikut:

1. Tahap I

- Guru menyuruh siswa untuk membuat kelompok, masing masing terdiri dari 4-5 orang siswa.

- Masing-masing kelompok diberi potongan-potongan kertas berbentuk persegi satuan dan diberi beberapa kertas karton dalam bentuk persegi dan persegi panjang.


(53)

37

Kegiatan ini bertujuan untuk memperlihatkan pada siswa alat peraga yang akan digunakan dan mengetahui bentuk-bentuk bangun datar.

2. Tahap II

- Siswa diminta untuk menempelkan beberapa kertas persegi satuan yang ada pada salah satu kertas karton yang berbentuk persegi yang telah diberikan hingga penuh.

- Siswa diminta untuk menghitung banyak kertas persegi satuan yang menempel pada kertas karton.

- Siswa diminta untuk menghitung panjang dan lebar pada kertas karton yang telah ditempeli kertas-kertas persegi satuan. - Siswa diminta untuk menempelkan beberapa kertas persegi

satuan yang ada pada salah satu kertas karton yang berbentuk persegi panjang yang telah diberikan hingga penuh.

- Siswa diminta untuk menghitung panjang dan lebar pada kertas karton yang telah ditempeli kertas persegi satuan.

- Siswa diminta untuk menghitung jumlah kertas persegi satuan yang menempel pada kertas karton.

Kegiatan ini dilakukan untuk melihat kemampuan awal siswa dalam melakukan perhitungan. Dengan kegiatan ini diharapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(54)

siswa menemukan konsep perhitungan Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang.

3. Tahap III

- Setelah melakukan perhitungan, siswa diminta untuk membandingkan jumlah kertas persegi satuan dengan kelompok lain.

- Menjelaskan siswa pengertian luas persegi dan persegi panjang.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan siswa tentang luas persegi dan persegi panjang.

4. Evaluasi Pembelajaran Siswa

Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, peneliti bersama dengan guru kelas melakukan evaluasi hasil belajar siswa. Evaluasi ini berupa latihan soal. Latihan soal merupakan latihan pada materi Luas Persegi dan Persegi Pajang. Kegiatan ini dilakukan setelah materi ini diajarkan dengan menggunakan alat peraga.

5. Rencana Pelaksanaan

a. Pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan pada bulan April 2011 dengan pertimbangan bahwa alat peraga kertas persegi satuan belum pernah digunakan dalam pembelajaran matematika.


(55)

39

b. Peneliti akan melakukan penelitian kurang lebih sebanyak 3 jam pelajaran.

c. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti akan dibantu oleh guru kelas dan dua orang teman.

G. Analisis Data dan Penarikan Kesimpulan

Tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis komparatif. Analisi deskriptif digunakan untuk menafsirkan kesimpulan secara umum. Analisis komparatif digunakan untuk menganalisis keterlibatan dan minat siswa dalam pembelajaran. Analisi komparatif ini dilakukan dengan cara membandingkan keterlibatan dan minat siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga, apakah ada peningkatan keterlibatan dan minat siswa atau tidak.

Ukuran efektifitas alat peraga didapat dengan melihat minat, keterlibatan dan hasil yang dicapai siswa SD Negri I Baleharjo dalam pembelajaran. Alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran matemtika untuk materi Luas persegi dan Luas persegi panjang pada siswa SD Negri I Baleharjo ini efektif bila dalam pembelajaran, semua siswa terlibat dan mau melakukan kegiatan yang ada dalam pembelajaran, siswa berminat untuk mengikuti pembelajaran, dan pemahaman serta hasil yang dicapai siswa meningkat.

Untuk mengukur ketercapaian indicator/ukuran efektifitas, peneliti melakukan pengamatan terhadap minat, keterlibatan dan hasil yang dicapai siswa. Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(56)

mengenai keterlibatan siswa dan minat siswa terhadap pembelajaran diperoleh dengan cara mengamati tingkah laku dan respon siswa selama pembelajaran berlangsung, dengan memperhatikan indicator keberhasilan siswa sebagai berikut:

1. Data mengenai keterlibatan siswa terhadap pembelajaran Indikator keberhasilan siswa:

- Siswa mau melakukan kegiatan yang ada dalam pembelajaran.

- Siswa aktif dalam menjawab pertanyaan, mengeluarkan gagasan, dan bertanya untuk hal yang belum diketahui.

2. Data mengenai minat siswa terhadap pembelajaran Indikator keberhasilan siswa:

- Siswa tertarik pada penjelasan guru. - Siswa memperhatikan penjelasan guru.

- Siswa berkonsentrasi dalam melakukan kegiatan dalam pembelajaran. - Siswa bersemangat, merasa senang dan tidak mau diganggu.

- Siswa tidak meninggalkan kelas pada waktu pembelajaran.

- Perubahan sikap siswa terhadap pembelajaran matematika, yang tadinya kurang bersemangat menjadi sangat bersemangat.

- Perubahan sikap siswa dari yang tadinya mau mengutarakan ide setelah diminta guru menjadi berani mengutarakan ide tanpa diminta oleh guru.

Data mengenai hasil yang dicapai siswa (yang bersifat kuantitatif) didapat dengan melihat skor siswa dalam mengerjakan latihan soal dan dengan


(57)

41

mengamati tingkah laku siswa selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan data mengenai hasil belajar siswa yang bersifat kualitatif didapat dengan melihat indikator keberhasilan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(58)

42

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN DAN HASIL OBSERVASI

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negri I Baleharjo, Wonosari Gunungkidul pada tanggal 5 April 2011. Subjek penelitian ini adalah 21 siswa kelas 3A.

Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai fasilitator yang menyediakan alat peraga dalam pembelajaran. Selain itu, peneliti juga membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran dan sebagai pengamat. Peneliti mengambil materi Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang. Hal ini dirasa tepat karena materi ini mempunyai alat peraga yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mengetahui minat dan keterlibatan siswa dalam belajar menggunakan alat peraga. Penelitian ini dilaksanakan hanya satu kali pertemuan, karena siswa akan menghadapai ujian semester, sehingga pembelajaran hanya dilaksanakan satu hari dengan waktu selama 3 jam. Tentunya pembelajaran juga disertai dengan hiburan, seperti menyanyi bersama sehingga siswa tidak merasa jenuh. Dan pada akhir pembelajaran langsung diberi latihan soal. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti menggunakan lembar pengamatan, wawancara, dan merekam pembelajaran dengan video-recorder.


(59)

43

1. Observasi Sebelum Pembelajaran

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan observasi dalam model pembelajaran yang dipakai oleh sekolah dalam melakukan pembelajaran dan untuk mengetahui karakteristik siswa, sehingga peneliti dapat mengambil tindakan yang tepat untuk merancang model pembeajaran yang sesuai untuk siswa dengan menggunakan alat peraga. Selain itu observasi berfungsi untuk mengakrabkan diri dengan siswa.

Dalam melaksanakan pembelajaran, guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Materi yang diberikan dan waktu yang dibutuhkan untuk memahami materi, masing-masing siswa berbeda. Oleh karena itu guru menerapkan metode ceramah dan tanya jawab. Sekolah ini jarang menggunkan alat peraga dalam pembelajaran. Dari hasil observasi, peneliti mengetahui beberapa karakteristik yang dimiliki siswa, antara lain ada beberapa siswa yang memiliki kemampuan yang menonjol. Yaitu lebih cepat mengerti dengan materi yang diberikan. Seperti mau dan bisa menjawab pertanyaan dari guru dan lebih aktif. Ada juga siswa yang pasif dan hanya diam saat pembelajaran berlangsung.

2. Observasi Pada Waktu Pembelajaran

Guru menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dalam pembelajaran ini, peneliti menggunakan alat peraga yang dapat membuat siswa aktif melakukan pembelajaran. Model pembelajaran ini sebelumnya belum pernah digunakan oleh guru dalam melaksanakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(60)

pembelajaran. Berikut ini adalah uraian kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung.

a. Pada saat pembelajaran

Kegiatan pada pertemuan ini diawali dengan mengingat materi sebelumnya, agar siswa bisa lebih mengerti dengan materi yang akan diajarkan. Kemudian guru dan peneliti membagikan kertas karton yang berbentuk persegi dan persegi panjang. Dan juga membagikan kertas persegisatuan sebagai alat hitung, serta lembar kertas kerja yang nantinya akan diisi oleh siswa. Siswa akan dibagi menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 5 sampai 6 orang.

Tabel 4.1 kelompok

Kelompok Nama Siswa

I Sigit, Nurul, Heru, Dimas, dan Sinta. II Erni, Elgiva, Dyah, Faiz, Angga III Ester, Mia, Kristi, Suryadi, Prananda IV Rimba, Alan, Namda, Sandra, Saiful, Putri

Berikut ini adalah kegiatan pembelajarannya:

Sebelum memasuki materi yang akan dipelajari, Guru membahas tentang materi sebelumnya, membahas tentang persegi dan persegi panjang. Guru menunjuk beberapa murid untuk mengingat materi sebelumnya. Seperti sifat-sifat persegi. Guru bertanya dan ada beberapa murid yang mengacungkan tangan dan menjawab. Guru menyuruh murid untuk mengeluarkan buku. Guru menyuruh murid untuk membuka buku paket. Guru menerangkan tentang materi keliling persegi panjang, padahal yang akan dipakai peneliti adalah materi luas persegi dan luas


(61)

45

persegi panjang. Namun peneliti menunggu, dan mengingatkan guru untuk mengganti materi yang dipelajari. Guru memberi contoh dengan kehidupan sehari-hari seperti mengelilingi lapangan. Guru menerangkan bahwa nanti dalam mempelajari materi akan dibuat kelompok 4 orang. Kemudian guru mengatakan bahwa materi yang akan dipelajari adalah luas persegi dan persegi panjang. guru kemudaian menyuruh murid untuk membuat kelompok yang terdiri dari 5 sampai 6 orang. Murid-murid pun bergegas membentuk kelompok.

Guru menerangkan kepada murid bahwa yang akan dipelajari adalah materi luas persegi dan luas persegi panjang. guru juga menerangkan apa yang harus dilakukan para murid, belajar sambil bermain. Guru dan peneliti membagikan alat peraga dan kertas soal yang harus dikerjakan oleh siswa.

Pertama-tama guru memperlihatkan alat peraga dan menyuruh siswa untuk menempelkan kertas persegi satun yang ada. Dalam mengerjakan soal, guru selalu membimbing siswa. Guru berkeliling untuk melihat pekerjaan siswa. Para siswa sibuk mengerjakan soal dan memainkan alat peraga untuk menjawab soal. Para siswa terlihat antusias dalam menggunakan alat peraga. Guru menyuruh untuk melihat yang persegi panjang dulu, karena ada kelompok yang mengerjakan persegi dulu. Guru menjawab dan membahas soal bersama-sama. Dalam menjawab soal, murid menjawab dulu kemudian dibahas. Guru terus membimbing siswa dalam menjawab soal yang ada. Guru menyuruh siswa membaca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(62)

soal bersama-sama, dan menyuruh murid untuk menjawab soal, kemudian langsung dibahas. Dalam pembelajaran guru menggunakan metode tanya jawab. Jadi setiap satu soal selesai dibaca siswa langsung mengerjakan soal dan guru langsung membahas. Dan saat membahas soal guru bertanya pada para siswa, dan siswa juga menjawab pertanyaan yang di tanyakan guru. Guru juga mendekati kelompok yang bingung dalam menjawab soal. Guru juga menegur kelompok yang salah dalam mengerjakan soal.

Setelah siswa menuliskan jawaban di lembar soal, guru langsung membahas dan setelah terjawab guru menyuruh siswa untuk menulis jawabannnya tadi. Guru terkadang juga menyuruh salah satu kelompok untuk membaca pertanyaan selanjutnya, kemudian dibahas bersama dengan tanya jawab. Guru selalu membimbing kelompok yang kesulitan dalam menjawab. Guru menjelaskan pertanyaan yang ada di dalam soal. Guru menerangkan di depan kelas tentang pertanyaan yang ada di dalam soal. Guru juga menggunakan alat peraga dalam menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang ada. Murid juga mau menjawab pertanyaan guru. Murid juga tidak malu-malu dalam mengutarakan gagasannya.

Guru mengajak murid untuk bernyanyi dengan lirik lagu yang bercerita tentang materi luas persegi dan luas persegi panjang, sehingga murid semakin bersemangat dalam belajar. Setelah selesai menjawab soal, kemudian murid akan dibagikan kertas soal latihan yang akan dikerjakan secara individu. Sebelum mengerjakan soal latihan guru


(63)

47

mengingat kembali apa yang dipelajari tadi, dan menyanyikan kembali lagu yang berisi tentang materi, yaitu rumus luas persegi dan persegi panjang.

Guru membagikan soal latihan kepada siswa. Guru menjelaskan sedikit tentang soal latihan yang akan dikerjakan. Saat mengerjakan soal murid mulai tenang meski ada beberapa yang masih rebut, namun segera tenang dan mengerjakan. Guru menegur siswa yang masih gaduh dan bertanya kepada salah satu murid apakah sudah jelas.

Kebanyakan siswa melakukan kesalahan dengan menghitung jumlah sisinya, padahal seharusnya panjang sisinya. Siswa yang belum selesai mengerjakan belum boleh istirahat. Tapi ada bebrapa siswa yang hanya mengobrol dengan temanya, ada juga yang hanya duduk diam, karena sudah bosan, mereka tidak segera menyelesaikan pekerjaannya, walaupun sudah diberi kesempatan untuk memperbaiki siswa tidak melakukan perbaikan. Dan segera mengumpulkan pekerjaan, dan istirahat. Tetapi ada juga yang masih berusaha untuk mngerjakan dengan benar. Guru membimbing siswa, membantu bagaimana cara menghitung supaya dapat menyelesaikan pekerjannya. Sebagian siswa belum bisa menghitung dengan baik, mereka masih memerlukan bantuan dalam menghitung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(64)

Pembahasan saat pembelajaran

Pada pertemuan ini, siswa berminat untuk melakukan pembelajaran. Siswa penasaran dengan alat peraga yang dibawa peneliti. Siswa terlihat senang dan melakukan kegiatan yang ada dalam pembelajaran dengan baik. Siswa secara langsung terlibat dalam pembelajaran. Siswa mau menjawab pertanyaan setelah disuruh oleh guru terlebih dahulu. Siswa tidak malu-malu dalam mengutarakan ide-idenya. Guru juga membimbing siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Guru menegur siswa yang kurang memperhatikan, dengan memberi pertanyaan yang berkaitan dengan materi. Dalam melaksanakan pembelajaran guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Situasi kelas cukup mendukung kegiatan pembelajaran seperti papan tulis yang memadai, meja dan kursi yang tertata rapi. Meskipun suara siswa-siswi diluar dan di kelas sebelah masih tersdengar cukup kencang dan gaduh, serta adanya pekerjaan bangunan yang belum selesai, namun hal tersebut tidak mengurangi konsentrasi para siswa kelas 3 dalam mengikuti pembelajaran. Dikelas para siswa kadang terlihat ramai, namun mereka tetap mengikuti pembelajaran dengan baik. Dalam pembelajaran guru juga memberikan sedikit hiburan dengan menyanyi bersama-sama sambil belajar, karena lirik lagu yang dinyanyikan berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari, sehingga murid juga bisa bernyanyi dan belajar.


(65)

49

Pada kegiatan pembelajaran ini, peneliti membuat kertas Persegisatuan yang terbuat dari karton dan akan digunakan sebagai alat ukur. Siswa akan menempelkan kertas persegi satuan kekertas karton yang berbentuk Persegi dan Persegi Panjang yang telah dibagikan pada setiap kelompok. Dengan kegiatan seperti ini, siswa tidak menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit. Guru mengatakan bahwa dengan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran, siswa lebih mudah dalam memahami materi dan siswa belajar untuk mengungkapkan gagasan dan ide-ide yang dimilikinya. Kegiatan pembelajaran ini dapat dikatakan berjalan lancar, hal ini diperkuat dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti.

Penelitian dilaksanakan selama tiga jam, dimulai pada pukul 07.00-10.00. Guru menerangkan alat peraga yang akan digunakan. Saat alat peraga dibagikan, para siswa terlihat antusias dan langsung menempelkan kertas persegisatuan pada tiap-tiap Persegi dan Persegi Panjang, tanpa melihat lembar kertas perintah. Dan guru pun menyuruh para siswa untuk memperhatikan.

B. Tabulasi Data

I. Data Tentang Angket Siswa

1. Apakah kamu menyukai pelajaran matematika? Mengapa? Tabel 4.2 Data Angket Pertanyaan no. 1

No Nama Jawaban Positif Negative 1 Sigit Karena pelajarannya mudah √ - 2 Nurul Suka, karena matematika sangat berilmu √ - 3 Heru Karena bisa mengetahui pejaran √ - 4 Dimas Menyukai karena pelajarnnya sangat

menyenangkan √ -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(66)

No Nama Jawaban Positif Negative

5 Dyah Ya, karena mudah √ -

6 Elgiva Suka, karena pelajaran matematika sanat

mudah √ -

7 Faiz Ya karena menyenangkan √ -

8 Erni Saya suka pelajaran matematika karena

mudah dan menyenangkan √ -

9 Helmia Karena saya suka pelajaran matemaika √ - 10 Okta Ya, karena matematika sangat

menyenangkan √ -

11 Kristi Iya, karena membuat kita pandai berhitung √ - 12 Saiful Saya menyukai pelajaran matematika karena

menyenangkan √ -

13 Nanda Karena asik √ -

14 Putri Karena matematika sangat mudah √ - 15 Rimba Karena bisa menghitung banyak angka √ - 16 Rulyka Karena matematika bisa menghitung dan

mengenal jenis-jenis bangun datar √ - 17 Sandra Ya, kaena matematika untuk menghitung dan

mengenal bangu datar √ -

18 Shinta

Iya, aku menyukai pelajaran matematika, karena mempelajari tentang bangun, sudut, penjumlahan, dan lain-lain.

√ -

19 Suryadi Ya, karena pelajaran matematika bagus √ - 20 Easter Ya karena ada yang mudah dan ada yang

sulit √ -

21 Alanera Ya, karena pelajaran matematika bagus √ -

Peneliti menanyanyakan hal ini karena peneliti ingin mengetahui apakah pelajaran matematika itu menjadi salah satu mata pelajaran yang disenangi oleh siswa atau malah dibenci oleh siswa. Selain itu juga, peneliti ingin mengetahui seberapa besar minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika. Berdasarkan tabel dapat diperoleh bahwa semua siswa menyukai pelajaran matematika. Alasan mereka pun bermacam-macam. Contohnya, mereka menyukai matematika dan mengatakan bahwa matematika itu mudah.


(67)

51

2. Apakah kamu suka belajar dengan menggunakan alat peraga? Mengapa?

Tabel 4.3 Data Angket Pertanyaan no. 2

No Nama Jawaban Positive Negative

1 Sigit Karena bisa diperagakan √ -

2 Nurul Iya karena kalau menggunakan alat tidak

sulit untuk menghafalkannya √ -

3 Heru Karena biar bisa belajar √ -

4 Dimas Suka karena nanti jawabannya bisa benar √ - 5 Dyah Suka, karena menggunakan alat peraga

sangat mudah √ -

6 Elgiva Suka, karena lebih paham √ - 7 Faiz Ya, karena menggunakan alat peraga √ - 8 Erni Saya suak karena lebih mudah dan gampang

untuk dipelajari √ -

9 Helmia Karena kalau sudah diajarkan bisa sendiri √ - 10 Okta Ya, karena juga sangat menyenangkan √ - 11 Kristi Iya, karena belajar menjadi tidak susah √ - 12 Saiful Saya belajar dengan alat peraga karena

sangat enak √ -

13 Nanda Karena gampang √ -

14 Putri Karena hebat √ -

15 Rimba Karena bisa menyusun kotak dan mengetahui

luas dan panjangnya √ -

16 Rulyka Karena belajar dengan alat peraga

menyenangkan √ -

17 Sandra Ya, karena saya suka alt peraga √ - 18 Shinta Ya aku suka karena bisa untuk menulis √ -

19 Suryadi Ya karena lebih mudah √ -

20 Easter Ya, karena lebih mudah √ -

21 Alanera Ya, karena lebih mengerti dan gampang √ -

Peneliti menanyakan hal ini karena pembelajaran menggunakan alat peraga berhubungan denga materi yang akan diberikan unruk materi luas persegi dan luas persegi panjang. Peneliti ingin mengetahui seberapa besar minat belajar siswa terhadap pemebelajaran dengan menggunakkan alat peraga. Menurut peneliti, siswa yang suka dengan penggunaan alat peraga akan mempengaruhi minat belajar siswa terhadap materi tertentu. Berdasarkan tabel dapat diperoleh bahwa semua siswa menyukai pembelajaran dengan menggunakan alat peraga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(68)

3. Setelah mempelajari materi luas persegi dan persegi panjang dengan menggunakan alat peraga apakah kalian suka dengan materi luas persegi dan persegi panjang? Mengapa?

Tabel 4.4 Data Angket Pertanyaan no. 3

No Nama Jawaban Positive Negative 1 Sigit Iya, kurang bisa memperagakan √ - 2 Nurul Suka, karena tidak sulit bagi saya √ - 3 Heru Karena belajar sambil bermain √ - 4 Dimas

Suka, karena mempelajari materi luas persegi dan persegi panjang sangat menyenangkan

√ -

5 Dyah Suka, karena menghitungnya mudah √ - 6 Elgiva Suka karena sangat menyenangkan √ -

7 Faiz Suka, karena lebih mudah √ -

8 Erni Suka, karena lebih asik dan menyenangkan √ - 9 Helmia Kaena kalau mempelajarinya bisa tahu √ - 10 Okta Ya, karena aku sudah mengetahui rumus

matematika √ -

11 Kristi Suka, karena kita bisa mengetahui persegi

dan persegi panjang kita tahu berapa luasnya √ - 12 Saiful Suka dengan materi luas persegi dan persegi

panjang karena sedang dipelajari √ - 13 Nanda Karena ada alat peraganya jadi mudah √ - 14 Putri Karena itu bisa memintarkan kita √ - 15 Rimba Karena terbentuk dari bangun datar √ - 16 Rulyka Karena persegi tidak mudah dipelajari √ - 17 Sandra Ya, karena saya akan mengenal persegi dan

persegi panjang √ -

18 Shinta Ya aku suka, karena untuk belajar, bila ada

ulangan pasti bisa √ -

19 Suryadi Ya, karena lebih cepat √ -

20 Easter Ya, karena mudah √ -

21 Alanera Ya, karena lebih mengerti √ -

Peneliti menyakan hal ini karena materi materi luas persegi dan luas persegi panjang berhubungan dengan kegiatan penelitian. Peneliti ingin mengetahui seberapa besar minat dan keterlibatan siswa terhadap penggunaan alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran. Menurut peneliti, siswa yang suka dengan penggunaan alat peraga, biasanay telah terjadi keterlibatan siswa dalam pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan tabel dapat diperoleh bahwa semua siswa menyukai materi


(69)

53

luas persegi dan luas persegi panjang setelah belajar dengan menggunakan alat peraga.

4. Lebih mudah manakah, mengerjakan menggunakan alat peraga atau tidak menggunakan alat peraga saat belajar? Mengapa?

Tabel 4.5 Data Angket Pertanyaan no. 4

No Nama Jawaban Positive Negative 1 Sigit Lebih mudah yang menggunakan alat peraga √ - 2 Nurul

Ya, lebih mudah menggunakan alat peragalah, karena soal nanti akan cepat dipahami

√ -

3 Heru Lebih mudah mengerjakan tugas dengan alat

peraga √ -

4 Dimas Lebih mudah menggunakan alat peraga,

karena soalnya menjadi gampang √ - 5 Dyah Lebih mudah menggunakan alat peraga,

karena kalau menghitung mudah √ - 6 Elgiva Menggunakan alat peraga, karena lebih

mudah √ -

7 Faiz Tidak menggunakan alat peraga, karena

lebih mudah √ -

8 Erni Lebih mudah menggunakan alat peraga

karena alat peraga mudah untuk dipelajari √ - 9 Helmia

Karena kalau menggunakan alat peraga akan cepat, kalau tidak menggunakan alat peraga tidak cepat

√ -

10 Okta

Lebih mudah menggunakan alat peraga, karena bisa mengetahui luas persegi dan persegi panjang

√ -

11 Kristi Lebih mudah menggunakan alat peraga

karena kita tidak usah susah-susah lagi √ - 12 Saiful Lebih mudah menggunakan alat peraga dari

pada tidak √ -

13 Nanda Mudah memakai alat peraga √ -

14 Putri Karena lebih mudah √ -

15 Rimba Karena kalau memakai alat peraga sangat

gampang √ -

16 Rulyka Karena kalau menggunaka alat peraga

mudah untuk berfikir √ -

17 Sandra Menurut saya lebih mudah menggunakan

alat peraga karena lebih mudah √ - 18 Shinta Lebih mudah alat peraga karena bila ngin

menulis kita bisa menggunakan alat peraga √ - 19 Suryadi Lebih mudah menggunakannya √ - 20 Easter Menggunakan alat peraga, karena lebih

mudah √ -

21 Alanera Lebih mudah menggunakan alat peraga,

karena lebih mudah mengerjakan soal √ -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(70)

Peneliti menanyakan hal ini karena peneliti ingin mengetahui seberapa besar keterlibatan dan pengaruh alat peraga dalam pembelajaran untuk materi luas persegi dan luas persegi panjang. berdasarkan tabel dapat diperoleh bahwa semua menatakan lebih mudah mengguakan alat peraga saat pembelajaran. Bagi mereka lebih lebih mudah menggunakan alat peraga, karena lebih cepat dan lebih mudah berfikir.

5. Mana yang lebih menarik, menggunakan alat peraga atau tidak menggunakan alat peraga saat belajar materi luas persegi dan persegi panjang? Mengapa?

Tabel 4.6 Data Angket Pertanyaan no. 5

No Nama Jawaban Positive Negative

1 Sigit Menggunakan alat √ -

2 Nurul

Yang lebih menarik adalah menggunakan alat peraga karena sangat mudah untuk dihafalkan

√ -

3 Heru Karena tidak sulit √ -

4 Dimas

Alat peraga saat belajar materi luas persegi dan persegi panjang karena bisa menjadi sangat mudah sekali

√ -

5 Dyah Yang menarik memakai alat peraga, karena

lebih mudah √ -

6 Elgiva Yang lebih menarik menggunakan alat

peraga, karena mudah memahaminya √ - 7 Faiz Yang lebih menarik menggunakan alat

peraga karena lebih mudah √ -

8 Erni Lebih menarik menggunakan alat peraga

karena bagus dan mudah √ -

9 Helmia Saya ingin menggunakan alat peraga √ - 10 Okta

Lebih menarik menggunakan alat peraga, karena bisa tahu tentang persegi dan persegi panjang

√ -

11 Kristi

Lebih menarik menggunakan alat peraga karena kita bisa mengetahui panjang lebarnya

√ -

12 Saiful Lebih menarik mengguakan alat peraga √ - 13 Nanda Pakai alat peraga tidak susah √ - 14 Putri Karena kita bisa lebih mudah mempelajari

luas dan panjangnya √ -

15 Rimba Caranya mudah √ -

16 Rulyka Karena menggunakan alat peraga mudah √ - 17 Sandra Menurut saya yang lebih menarik yaitu

menggunakan alat peraga lebih mudah √ - 18 Shinta Lebih mudah alat peraga karena bisa


(71)

55

No Nama Jawaban Positive Negative 19 Suryadi Menggunakan alat peraga karena jika

menggunakan alat peraga akan lebih jelas √ - 20 Easter Lebih menarik menggunakan alat peraga

karena saat yang sulit bisa menjadi mudah √ - 21 Alanera Menggunakan alat peraga karena jika

menggunakan alat peraga lebih mudah √ -

Peneliti menyakan hal ini karena ingin mengetahui sesberapa besar pengaruh siswa terhadap penggunaan alat peraga untuk materi luas persegi dan luas persegi panjang. berdasarkan tabel dapat diperoleh bahwa semua siswa memiliki ketertarikan atau minat pada alat peraga yang telah peneliti lakukan dalam pembelajaran. Bagi mereka balajar menggunakan alat peraga lebih mudah.

6. Lebih paham menggunakan alat peraga atau tidak menggunakan alat peraga saat belajar? Mengapa?

Tabel 4.7 Data Angket Pertanyaan no. 6

No Nama Jawaban Positive Negative

1 Sigit Menggunakan alat peraga √ -

2 Nurul Ya, alat peraga karena mudah ditiru dan

lain-lain √ -

3 Heru Karena lebih mudah dan tidak sulit √ - 4 Dimas Alat peraga karena bisa cepat selesai √ - 5 Dyah Lebih paham memakai alat peraga karena

lebih paham √ -

6 Elgiva Lebih paham menggunakan alat peraga

karena lebih mudah √ -

7 Faiz Tidak menggunakan alat peraga karena

mudah √ -

8 Erni Lebih paham menggunakan alat peraga

karena lebih mudah √ -

9 Helmia Kaena kalau tidak menggunakan ala peraga

tidak cepat √ -

10 Okta Lebih paham menggunakan alat peraga

karena lebih mudah √ -

11 Kristi Lebih paham menggunakan alat peraga

karena kita bisa lebih paham √ - 12 Saiful Lebih mudah menggunakan alat peraga √ - 13 Nanda Karena belajar memkai alat peraga lebih

mudah √ -

14 Putri Karena memakai alat peraga sangat mudah √ - 15 Rimba Saat menggunakan alat peraga pelajaran

menjadi tidak sulit √ -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PETAK PERSEGI SATUAN DALAM MENGUKUR LUAS DAERAH PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG SISWA KELAS IV SD LEMPONGSARI 01 KECAMATAN GAJAHMU

0 7 55

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETAK PERSEGI SATUAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

10 54 79

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN Peningkatan Motivasi Belajar Dalam Pembelajaran Matematika Materi Menghitung Luas Persegi Dan Persegi Panjang Dengan Menggunakan Permainan Kartu Pada Siswa Kela

0 2 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI MEDIA DAKON PADA Peningkatan Keterampilan Menghitung Luas Persegi Dan Persegi Panjang Melalui Media Dakon Pada Siswa Kelas 3 Semester Ii Sd Negeri 2 Mojoagung Kecamatan Karang

0 1 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI MEDIA DAKON PADA Peningkatan Keterampilan Menghitung Luas Persegi Dan Persegi Panjang Melalui Media Dakon Pada Siswa Kelas 3 Semester Ii Sd Negeri 2 Mojoagung Kecamatan Karang

0 4 16

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA LUAS DAN KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA LUAS DAN KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI PENDEKATAN STUDENT FA

0 1 17

Efektifitas penggunaan alat peraga kertas persegi satuan pada pembelajaran matematika untuk materi luas persegi dan luas persegi panjang pada siswa kelas 3 SD Negeri I Baleharjo Wonosari Gunung Kidul.

0 0 231

Luas Persegi Panjang

0 3 2

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KELILING DAN LUAS PERSEGI MELALUI ALAT PERAGA KERTAS BERPETAK SKRIPSI

0 1 24

Peningkatan prestasi belajar mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang dengan alat peraga persegi satuan pada siswa kelas III SD Kanisius Sengkan Yogyakarta - USD Repository

0 0 274