PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP ALAT PERAGA UNTUK JENIS DAN BESAR SUDUT BERBASIS METODE MONTESSORI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP ALAT PERAGA
UNTUK JENIS DAN BESAR SUDUT BERBASIS METODE
MONTESSORI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:
Maria Prasetyaningrum
101134091

PPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP ALAT PERAGA
UNTUK JENIS DAN BESAR SUDUT BERBASIS METODE
MONTESSORI

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Disusun Oleh:
Maria Prasetyaningrum
101134091

PPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN


Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan Rahmat dan karunia-Nya
kepada saya.
2. Kedua orangtua tercinta, Robertus Dadi Catur dan Rita Maria yang telah
setia memberi bimbingan, doa dan dukungan sampai saat ini.
3. Kakak saya, Theodorus Gumilar yang telah mendukung saya selama ini.
4. Semua saudara yang telah banyak membantu dan mendukung saya selama
ini.
5. Sahabat dan teman-teman yang mendukung dan selalu memberikan doa
selama ini.
6. Almamater Universitas Sanata Dharma.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

HALAMAN MOTTO

Aku hendak bersyukur kepada TUHAN karena
Keadilan-Nya, dan bermazmur bagi nama TUHAN, Yang Maha Tinggi
(Mazmur, 7: 18)

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vi

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

Prasetyaningrum, Maria. (2014). Persepsi Guru dan Siswa terhadap Alat Peraga
untuk Jenis dan Besar Sudut berbasis Metode Montessori. Skripsi.
Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas

Sanata Dharma.
Kata Kunci: alat peraga Montessori, jenis dan besar sudut, Matematika.
Upaya pengembangan alat peraga dan implementasi alat peraga telah
banyak dilakukan. Akan tetapi, penelitian-penelitian tersebut belum mengungkap
persepsi atas penggunaan alat peraga. Persepsi yang diungkapkan akan
mempengaruhi seseorang dalam menggunakan alat peraga.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap persepsi guru dan siswa
terhadap penggunaan alat peraga matematika yang berupa geometric stick box
untuk siswa kelas IIIA SD semester genap. Penemuan persepsi didasarkan atas
empat karakteristik alat peraga Montessori, yaitu menarik, bergradasi, autoeducation, auto-correction, dan satu tambahan dari peneliti, yaitu kontekstual.
Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif fenomenologi. Metode ini
digunakan untuk mendeskripsikan persepsi guru dan siswa kelas III atas
penggunaan alat peraga geometric stick box. Narasumber penelitian ini adalah
guru matematika dan tiga siswa kelas IIIA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta
tahun ajaran 2013/2014. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara,
observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan antara persepsi guru dan
siswa sebelum dan setelah menggunakan alat peraga Montessori. Pada awalnya,
guru kurang tertarik dan merasa bahwa alat peraga Montessori mahal, tetapi bisa
membantu siswa memahami materi yang diajarkan, sedangkan siswa menganggap

bahwa alat peraga hanya untuk bermain. Persepsi tersebut berubah, guru menjadi
tertarik menggunakan alat peraga. Guru merasa terbantu, karena menyingkat
waktu untuk mengajarkan materi. Pemikiran siswa pun berubah, siswa mampu
belajar secara mandiri, siswa menganggap bahwa alat peraga dapat digunakan
untuk bermain sambil belajar.
Saran untuk peneliti selanjutnya adalah gunakan narasumber lebih banyak.
Rencanakan waktu dan strategi yang tepat untuk melakukan wawancara. hal ini
dilakukan agar informasi yang diperoleh lebih banyak dan akurat.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Prasetyaningrum, Maria. (2014). The Teacher’s and Students’ Perception on

Didactic Materials to Learn Types and Angles Based on Montessori
Method. Thesis. Yogyakarta: Department of Elementary School Teacher
Education, Sanata Dharma University.
Key Words: Montessori didactic material, type and angle, mathematic.
A lot of efforts in developing and implementing didactic materials have been
done. However, those researches have not yet revealed the perception of the use
of those didactic materials. On the other hand, the revealed perception will
influence someone in using the didactic materials.
This research is aimed to reveal teacher’s and students’ perception towards
the use of Mathematic didactic materials in the form of geometric stick box for
grade IIIA students in elementary school in the even semester. The finding of the
perception is based on four elements of didactic materials of Montessori, which
are interesting, having gradation, auto-education, auto-correction, and, one
addition from the writer, contextual.
This research is conducted using qualitative paradigm with phenomenology
method. This method is used to describe the teachers’ and third grade students’
perception toward the use of geometric stick box. The interviewee of this research
are a mathematic teacher and three third graders from Kanisius Sengkan
Yogyakarta Elementary School, batch of 2013/2014. Data collection is conducted
through interview, observation, and documentation.

The result of this research shows that there is a difference in the teacher’s
and students’ perception before and after using the Montessori didactic materials.
Before using the materials, the teacher was not interested enough and thought
that they are costly but felt that they can help the students understand the content,
whereas the students thought that the materials were only there to play for. The
perception changes; the teacher becomes interested to use the didactic materials.
The teacher feels that he or she is helped because the didactic materials are able
to minimise the time allocation for teaching a content. The students’ thoughts
change as well; they can learn independently and feel that the didactic materials
can be used for playing as well as for learning.
Some advices for the next researchers are: to use more interviewee and to
plan the better time and strategy in doing the interview. These are to be done to
gain more information more accurately.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
berkat dan karunia yang telah diberikan sehingga mampu menyelesaikan skripsi
ini. Skripsi dengan judul “Persepsi guru dan siswa terhadap alat peraga untuk
jenis dan besar sudut berbasis metode Montessori” disusun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
untuk menikmati perjuangan mengerjakan skripsi.
2. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Ketua Program
Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma,
sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I. Terima kasih atas kesempatan
yang telah diberikan selama proses studi yang telah membantu dan
memberikan bimbingan, saran, serta kesabaran selama penulisan skripsi
ini.
4. E. Catur Rismiati, S. Pd., M.A., Ed. D. selaku Wakaprodi PGSD.
5. Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan dorongan, bimbingan, kesabaran, serta saran yang banyak
sekali membantu dari awal hingga akhir penyusunan skripsi ini.
6. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi. selaku dosen Penguji Skripsi.
7. M. Sri Wartini, selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Sengkan yang telah
memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di SD
Kanisius Sengkan Yogyakarta.
8. Irene Widiastuti, S.Pd., selaku guru mitra SD peneliti yang telah banyak
membantu peneliti sehingga penelitian dapat berjalan lancar.
9. Siswa kelas IIIA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta, terutama untuk SY,
YG, dan KV yang telah bekerjasama dan bersedia menjadi narasumber
dalam penelitian ini sehingga penelitian dapat berjalan lancar.
x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10. Sekretariat PGSD yang telah banyak membantu dari proses perijinan
penelitian sampai skripsi ini selesai.
11. Orang Tua tercinta Robertus Dadi Catur dan Rita Maria yang sudah
mendidik anakmu sampai saat ini. Terima kasih atas segala yang telah
diberikan, doa dan bantuan material yang selalu diberikan secara tulus.
12. Kakak terkasih, Theodorus Gumilar P atas semangat dan doanya.
13. Teman-teman

payung

kualitatif

yang

selalu

bekerjasama

dalam

menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas segala masukan yang
diberikan.
14. Teman satu kelas dari awal masuk kuliah sampai semester 8 (Ima, Rangga,
Windy, Nissa, Sinta) yang sudah bersedia meminjamkan handycam dan
tripodnya untuk melakukan penelitian, serta membantu selama penelitian.
15. Teman-teman kos yang telah memberikan semangat dan dukungan selama
kuliah

sampai

pada

penulisan

skripsi

ini.

Terima

kasih

atas

kebersamaannya selama ini.
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas
segalanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis akan merasa sangat senang dan
terbantu apabila ada yang dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan skripsi yang telah dibuat ini.

Penulis

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 4
1.5 Definisi Operasional ........................................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 6
2.1 Kajian Pustaka................................................................................................... 6
2.1.1 Teori-teori yang Mendukung ......................................................................... 6
2.1.1.1 Persepsi ....................................................................................................... 6
1) Pengertian Persepsi ............................................................................................. 6
2) Persepsi terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis Montessori .. 7
2.1.1.2 Alat Peraga .................................................................................................. 9
1) Pengertian Alat Peraga........................................................................................ 9
2) Alat Peraga Montessori....................................................................................... 9
3) Ciri-ciri Alat Peraga Montessori ....................................................................... 10
2.1.1.3 Matematika ................................................................................................ 11
1) Pengertian Matematika ..................................................................................... 11
2) Tujuan Matematika ........................................................................................... 12
xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3) Materi Jenis dan Besar Sudut............................................................................ 12
2.1.2

Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................ 13

2.1.2.1 Penelitian yang Berkaitan dengan Persepsi ............................................ 13
2.1.2.2 Penelitian yang Berkaitan dengan Sudut ................................................ 13
2.1.2.3 Penelitian yang Berkaitan dengan Alat Peraga Matematika .................. 14
2.1.2.4 Penelitian yang Berkaitan dengan Alat Peraga Montessori ................... 15
2.2 Kerangka Berpikir ........................................................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 19
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................ 19
3.2 Setting Penelitian ........................................................................................... 19
3.2.2

Waktu Penelitian .................................................................................... 20

3.2.3

Narasumber ............................................................................................ 20

3.2.4

Objek Penelitian ..................................................................................... 21

3.3 Desain Penelitian ............................................................................................. 21
3.4 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 23
3.5 Instrumen Penelitian........................................................................................ 25
3.6 Kredibilitas dan Tranferabilitas....................................................................... 37
3.6.1 Kredibilitas ................................................................................................... 37
3.6.2 Transferabilitas ............................................................................................. 38
3.7 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 42
4.1 Deskripsi tentang Narasumber Penelitian ....................................................... 42
4.1.1 Latar Belakang Narasumber......................................................................... 42
4.1.1.1 Guru .......................................................................................................... 42
4.1.1.2 Siswa ......................................................................................................... 43
4.1.2 Pandangan subjek mengenai alat peraga ...................................................... 44
4.1.3 Kefamiliaran Alat Peraga ............................................................................. 45
4.1.4 Pengalaman Menggunakan Alat Peraga sebelum Pengimplementasian Alat
Peraga Montessori ................................................................................................. 45
4.1.4.1 Guru .......................................................................................................... 45
4.1.1.2 Siswa ......................................................................................................... 47
4.2 Hasil Penelitian (selama dan setelah implementasi alat peraga Montessori) .. 49
4.2.1 Pengalaman Narasumber menggunakan alat perga Montessori................... 49
4.2.1.1 Perasaan..................................................................................................... 49
4.2.1.2 Kendala ..................................................................................................... 54
4.2.1.3 Manfaat ..................................................................................................... 56
xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4.3 Pembahasan ..................................................................................................... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 63
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 63
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 64
5.3 Saran ................................................................................................................ 64
DAFTAR REFERENSI ........................................................................................ 65
LAMPIRAN .......................................................................................................... 68

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Proses Terjadinya Perilaku ........................................................... 8
Gambar 2.2 Proses Terjadinya Perilaku Modifikasi ........................................ 8
Gambar 2.3 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan .......................... 18
Gambar 3.1 Desain Penelitian .......................................................................... 21
Gambar 3.2 Desain Penelitian dengan Modifikasi ........................................... 22
Gambar 3.3 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 23
Gambar 3.4 Teknik Pengumpulan Data Modifikasi ....................................... 23
Gambar 4.1 Wawancara dengan Guru sebelum Pemberian Alat Peraga ......... 43
Gambar 4.2 Wawancara dengan Siswa sebelum Pemberian Alat Peraga ........ 44
Gambar 4.3 Peneliti Memberikan Gambar Alat Peraga pada Guru ................. 47
Gambar 4.4 Narasumber Ketika Pertama Kali Menggunakan Alat Peraga ..... 50
Gambar 4.4 Semua Narasumber Menggunakan Alat Peraga ........................... 51
Gambar 4.6 Narasumber Menggunakan Alat Peraga ....................................... 52
Gambar 4.7 Gambar Alat Peraga ..................................................................... 57

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Panduan Observasi sebelum Pemberian Alat Peraga ....................... 28
Tabel 3.2 Pedoman Observasi Guru................................................................. 28
Tabel 3.3 Pedoman Observasi Siswa .............................................................. 28
Tabel 3.4 Panduan Wawancara sebelum Guru dan Siswa Diperkenalkan
Alat Peraga Montessori .................................................................................... 30
Tabel 3.5 Panduan Wawancara untuk Guru ..................................................... 32
Tabel 3.6 Panduan Wawancara untuk Siswa ................................................... 35

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 3.1 Kisi-kisi Observasi Guru ........................................................... 69
Lampiran 3.2 Kisi-kisi Observasi Siswa .......................................................... 70
Lampiran 3.3 Perencanaan Wawancara .......................................................... 72
Lampiran 3.4 Kisi-kisi Wawancara untuk Guru ............................................. 73
Lampiran 3.5 Kisi-kisi Wawancara untuk Siswa ............................................ 74
Lampiran 3.6 Perencanaan Observasi ............................................................. 75
Lampiran 4.1 Observasi Sosio-kultural .......................................................... 76
Lampiran 4.2 Observasi I Cara Guru Mengajar .............................................. 77
Lampiran 4.3 Observasi II sebelum Pemberian Alat Peraga .......................... 78
Lampiran 4.4 Transkrip Observasi I Penggunaan Alat Peraga ........................ 79
Lampiran 4.5 Transkrip Observasi II Penggunaan Alat Peraga ....................... 88
Lampiran 4.6 Transkrip Observasi III Penggunaan Alat Peraga ..................... 95
Lampiran 4.7 Verbatim Wawancara 1 dan 2 Guru ......................................... 99
Lampiran 4.8 Verbatim Wawancara 1 dan 2 Siswa 1 ...................................... 110
Lampiran 4.9 Verbatim Wawancara 1 dan 2 Siswa 2 ..................................... 124
Lampiran 4.10 Verbatim Wawancara 1 dan 2 Siswa 3 .................................... 135
Lampiran 5.1 Surat Izin Penelitian .................................................................. 147
Lampiran 5.2 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian........................... 148
Curriculum Vitae.............................................................................................. 149

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Pada bab I ini akan dijelaskan latar belakang dari penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. Peneliti
akan menjelaskan secara rinci setiap sub bab yang akan dibahas.

1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam dunia pendidikan adalah
bagaimana seorang pendidik mampu merancang kegiatan pembelajaran dengan
baik. Perencanaan kegiatan pembelajaran yang baik, sebaiknya memperhatikan
tahapan perkembangan siswa. Siswa sekolah dasar masih dalam tahapan
operasional konkret (Piaget dalam Uno, 2012: 131), dalam tahapan ini siswa perlu
belajar menggunakan media nyata, yang dapat memudahkan mereka untuk
memahami apa yang diajarkan. Suparno (2001: 70) mengatakan bahwa tahap
berpikir konkret ditandai dengan adanya segala hal yang kelihatan nyata atau
konkret. Siswa yang berada dalam tahapan operasional konkret masih menerapkan
logika berpikir pada barang-barang yang bersifat nyata atau konkret, belum
menerapkan logika berpikir yang bersifat abstrak.
Salah satu mata pelajaran yang dapat menggunakan media pembelajaran yang
konkret adalah Matematika. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran
yang bersifat hitungan, dan seringkali dianggap sulit bagi siswa. Pembelajaran
yang dilakukan dengan hafalan atau mengingat, akan mudah dilupakan oleh siswa
(Heruman, 2012: 2). Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dan observasi pada
tiga siswa. Peneliti melakukan wawancara dan observasi ini untuk mengetahui
kondisi awal subjek penelitian. Hasil wawancara terhadap tiga siswa kelas III SD
adalah bahwa siswa mengatakan menyukai matematika, tetapi terkadang sulit
memahami materi yang diajarkan oleh guru karena harus menghitung dan
menghafal. Hasil observasi kegiatan pembelajaran matematika adalah guru tidak
menggunakan alat bantu untuk mengajarkan materi, seperti alat peraga. Hasil
wawancara dan observasi tersebut membuat siswa mengharapkan adanya bantuan

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

media atau alat yang dapat mempermudah pemahaman mereka. Media
pembelajaran yang dimaksud adalah alat peraga.
Upaya untuk mengembangkan alat peraga, terutama alat peraga untuk mata
pelajaran matematika telah banyak dilakukan. Penelitian pengembangan yang
dilakukan beberapa peneliti menghasilkan produk alat peraga yang memiliki
tujuan untuk membantu kegiatan pembelajaran. Seperti yang dilakukan oleh
Wijayanti (2013) yang menghasilkan alat peraga penjumlahan dan pengurangan
untuk kelas I. Penelitian yang sama mengenai pengembangan alat peraga
dilakukan oleh Rukmi (2013) yang menghasilkan produk alat peraga perkalian
berbasis Montessori. Putri (2013) juga melakukan penelitian yang sama dengan
Wijayanti dan Rukmi. Putri mengembangkan alat peraga untuk keterampilan
geometri kelas III.
Adanya penelitian pengembangan alat peraga tersebut, diharapkan guru
memulai untuk menggunakan alat peraga dengan memilih alat peraga yang tepat
untuk membantu mengajarkan materi pembelajaran. Pemilihan alat peraga untuk
pembelajaran

berperan

penting

karena

adanya

kebermaknaan

dalam

pembelajaran, terutama pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pemilihan alat
peraga yang tepat, akan membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan.
Alat peraga yang dibuat tentunya memerlukan adanya evaluasi dari berbagai
pihak. Evaluasi perlu dilakukan agar alat peraga terus berkembang dan semakin
bermanfaat bagi siswa. Hasil penelitian selama ini menunjukkan bahwa
pengembangan alat peraga yang dievaluasi belum secara mendalam, karena belum
mengungkap persepsi, padahal dalam melakukan evaluasi, persepsi sangatlah
penting.
Menurut salah satu teori, yaitu teori Fazio untuk proses dari-sikap-keperilaku (Fazio, 1989; Fazio dan Roskos-Ewoldsen, 1994). Proses dari-sikap-keperilaku berlangsung seperti berikut ini. Kejadian tertentu mengaktifkan suatu
sikap. Pada saat diaktifkan, sikap tersebut akan mempengaruhi persepsi kita
terhadap objek sikap. Pada saat yang sama, pengetahuan kita mengenai apa yang
sesuai untuk situasi tertentu juga akan aktif. Bersama-sama, sikap dan informasi
yang tersimpan mengenai apa yang sesuai atau yang diharapkan itu kemudian

2

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

membentuk definisi terhadap kejadian tersebut. Definisi atau persepsi ini
kemudian mempengaruhi perilaku kita.
Selama ini, penelitian mengenai persepsi terhadap penggunaan alat peraga
banyak dilakukan secara kuantitatif, belum digali lebih jelas mengenai bagaimana
persepsi seseorang dapat terbentuk dari apa yang mempengaruhi persepsinya.
Seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Kusumarita (2009), menghasilkan
persepsi secara kuantitatif. Hasil penelitian yang dilakukan adalah terdapat
perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang menggunakan metode
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dan pembelajaran yang bersifat
konvensional pada masing-masing tingkat aktivitas belajar dan perbedaan antara
masing-masing

tingkat

aktivitas

belajar

konsisten

pada

setiap

metode

pembelajaran. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa persepsi sangat
dibutuhkan untuk menggali informasi-informasi mengenai alat peraga yang
digunakan. Informasi yang diperoleh sangat penting untuk mengembangkan alat
peraga yang dibuat dan transfer pengetahuan yang dilakukan akan bermakna.
Penelitian ini akan mengungkap persepsi. Persepsi yang diungkap adalah
mengenai pengalaman, perasaan, kendala yang dihadapi, dan manfaat yang
diperoleh atas alat peraga yang dibuat melalui kegiatan pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran yang dilakukan adalah bagaimana siswa menggunakan alat peraga
tersebut dan bagaimana cara siswa mengetahui materi yang diajarkan, yaitu jenis
dan besar sudut. Alat peraga yang digunakan adalah geometric stick box untuk
digunakan pada materi jenis dan besar sudut. Alat peraga yang dibuat diharapkan
akan membuat siswa terlibat aktif, karena siswa menggunakannya sendiri, dan
guru hanya bertindak sebagai fasilitator.
Penelitian ini dibatasi pada persepsi guru dan siswa terhadap penggunaan
alat peraga berbasis metode Montessori untuk jenis dan besar sudut di SD
Kanisius Sengkan Yogyakarta pada semester genap tahun ajaran 2013/2014.
Persepsi akan diungkap melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
Narasumber dalam penelitian ini adalah guru kelas IIIA yang juga guru mata
pelajaran Matematika dan tiga siswa kelas IIIA yang dipilih berdasarkan kategori
tertentu. Standar Kompetensi yang digunakan adalah “4. Memahami unsur dan
sifat bangun datar sederhana”, dengan kompetensi dasar “4.2 mengidentifikasi

3

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

berbagai jenis dan besar sudut”. Adanya temuan persepsi selama penelitian dapat
menambah wawasan baru mengenai alat peraga berbasis Montessori yang berupa
geometric stick box yang dapat digunakan juga sebagai bahan evaluasi apabila
akan mengembangkan alat peraga geometric stick box.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1

Bagaimana persepsi guru terhadap alat peraga untuk jenis dan besar sudut
berbasis metode Montessori di kelas IIIA SD Kanisius Sengkan
Yogyakarta ?

1.2.2

Bagaimana persepsi siswa terhadap alat peraga untuk jenis dan besar sudut
berbasis metode Montessori di kelas IIIA SD Kanisius Sengkan
Yogyakarta ?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru terhadap alat
peraga untuk jenis dan besar sudut berbasis metode Montessori di kelas
IIIA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

1.3.2

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru terhadap alat
peraga untuk jenis dan besar sudut berbasis metode Montessori di kelas
IIIA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1

Teoretis
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai penggunaan alat
peraga Matematika berbasis Montessori. Terutama pada pembelajaran
jenis dan besar sudut dalam pembelajaran di kelas dengan menggunakan
geometric stick box yang dapat membantu siswa memperoleh kegiatan
pembelajaran yang bermakna.

1.4.2

Praktis

1.4.2.1 Bagi Peneliti
Memberikan pengalaman yang sangat berharga ketika melakukan
penelitian, dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan alat peraga yang
digunakan melalui persepsi guru dan siswa.

4

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1.4.2.2 Bagi guru
Penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam menggunakan alat peraga
geometric stick box untuk membantu siswa dalam belajar Matematika di
Sekolah Dasar.
1.5 Definisi Operasional
1.5.1

Persepsi adalah suatu proses dimana seseorang memberikan penilaian
terhadap informasi yang diperoleh melalui alat indera yang dimilikinya
yang kemudian diungkapkan dengan kata-kata.

1.5.2

Alat peraga berbasis Montessori adalah salah satu media pembelajaran
yang dirancang secara khusus untuk membuat anak belajar secara mandiri.

1.5.3

Materi jenis dan besar sudut adalah salah satu materi yang harus dipelajari
siswa, terutama siswa kelas 3.

1.5.4

Alat peraga geometric stick box adalah alat peraga untuk mengajarkan
materi jenis dan besar sudut yang berupa stik dengan berbagai ukuran dan
warna yang dapat membantu siswa untuk belajar secara mandiri dan
memahami materi yang diajarkan oleh guru.

5

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan membahas mengenai kajian pustaka, penelitianpenelitian yang relevan, kerangka berpikir. Kajian pustaka membahas mengenai
teori-teori yang relevan. Penelitian yang relevan merupakan hasil penelitian yang
pernah ada sebelumnya. Selanjutnya dirumuskan dalam kerangka berpikir.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori-teori yang Mendukung
2.1.1.1 Persepsi
1) Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang ada dalam diri
individu. Persepsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 675) diartikan
sebagai tanggapan atau penerimaan secara langsung dari sesuatu hal. Rakhmat
(2007: 51) berpendapat bahwa persepsi merupakan pengamatan tentang objek,
peristiwa atau hubungan yang didapat dengan membuat kesimpulan dari
informasi-informasi yang ada dan menafsirkan pesan. Berbeda dengan yang
disebutkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Rakhmat, Sarwono (2009:
86) menjelaskan bahwa persepsi merupakan rangsangan yang dari dunia luar yang
ditangkap oleh alat indera yang kemudian masuk ke dalam otak, dan di dalam
otak terjadi proses berpikir yang pada akhirnya terwujudlah sebuah pemahaman.
Leavitt (dalam Desmita, 2006: 107-108) memisahkan pengertian persepsi
dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, persepsi merupakan cara
seseorang untuk melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas, persepsi merupakan
proses seseorang untuk memandang sesuatu atau mengartikan sesuatu berdasarkan
apa yang diketahuinya. Persepsi merupakan sebuah proses yang terikat dan ada
dalam individu terhadap apa yang diterimanya (Mozkowitz dan Orgel dalam
Walgito, 2010: 100). Persepsi akan membuat individu menyadari adanya keadaan
yang sebenarnya yang ada di sekitarnya dan keadaan diri sendiri (Davidoff dalam
Walgito, 2010: 100).
Ungkapan persepsi yang dilakukan oleh seseorang dapat berupa kata-kata
atau sikap sebagai bentuk respon atas pemaknaan informasi yang diterimanya.
6

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Setiap individu memiliki persepsi yang berbeda-beda. Hal ini dapat terjadi karena
adanya perbedaan pengetahuan (Suharnan, 2005: 24). Karena itu, jelas kiranya
bahwa yang menentukan persepsi bukanlah jenis atau bentuk rangsangan, objek
atau pengalaman seseorang (stimuli), tetapi karakteristik orang yang memberi
respon terhadap stimuli tersebut. Beberapa pendapat mengenai persepsi tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi adalah proses yang yang terjadi pada
individu dalam menerima apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan melalui alat
indera terhadap diri sendiri dan lingkungan disekitarnya.
2) Persepsi terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis
Montessori
Alat indera merupakan alat untuk menghubungkan individu dengan dunia
luarnya. Davidoff (dalam Walgito, 2010: 100) menerangkan adanya proses
penginderaan tersebut akan menjadi sesuatu yang berarti setelah diolah dan
diorganisasikan. Kemampuan siswa menerima apa yang dilihat, dirasakan, dan
dilakukan ada keterkaitannya dengan persepsi. Kegiatan dimana dilakukan
transfer pengetahuan akan memengaruhi kognitif siswa, terutama siswa sekolah
dasar. Siswa sekolah dasar dimana kemampuan proses berpikir untuk
mengoperasikan hal-hal yang berkaitan dengan logika masih terikat dengan objek
yang bersifat konkret (Heruman, 2012: 1). Salah satu aktivitas dari aspek kognitif
yang paling penting adalah persepsi. Persepsi yang ada dapat dipengaruhi juga
oleh suatu sikap terhadap objek dan disebabkan oleh suatu kejadian yang dapat
mempengaruhi perilakunya (Suharnan, 2005: 51).
Menurut salah satu teori, yaitu teori Fazio untuk proses dari-sikap-keperilaku (Fazio, 1989; Fazio dan Roskos-Ewoldsen, 1994). Proses dari-sikap-keperilaku berlangsung seperti berikut ini. Kejadian tertentu mengaktifkan suatu
sikap. Pada saat diaktifkan, sikap tersebut akan mempengaruhi persepsi kita
terhadap objek sikap. Pada saat yang sama, pengetahuan kita mengenai apa yang
sesuai untuk situasi tertentu juga akan aktif. Bersama-sama, sikap dan informasi
yang tersimpan mengenai apa yang sesuai atau yang diharapkan itu kemudian
membentuk definisi terhadap kejadian tersebut. Definisi atau persepsi ini
kemudian mempengaruhi perilaku kita. Berikut ini adalah bagan persepsi yang
dikutip dari Walgito, 2003: 116:
7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Keyakinan

Pengalaman

Proses belajar

Pengetahuan

Persepsi
Faktor-faktor
lingkungan
yang
berpengaruh

Objek

Kognisi
Kepribadian

Afeksi

Evaluasi
Senang/tak senang

Sikap

Bertindak

Gambar 2.1 Proses Terjadinya Perilaku

Proses terjadinya persepsi ke perilaku ini peneliti modifikasi seperti
berikut ini :
Persepsi

Hasil belajar

kepercayaan

Sikap

Pengalaman

perilaku
perasaan

Tindakan

Gambar 2.2 Proses Terjadinya Perilaku yang dimodifikasi

Pada kegiatan belajar mengajar, siswa mempunyai persepsi terhadap
pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan guru juga mempunyai persepsi
terhadap keefektifan dari metode yang digunakannya. Pembelajaran matematika
yang dilakukan dengan menggunakan alat peraga berbasis Montessori relatif baru
baik bagi siswa maupun bagi guru. Siswa diharapkan secara aktif menggunakan
objek yang konkret dalam menyelesaikan permasalahan matematikanya. Jika guru
dan siswa memiliki persepsi yang positif mengenai alat peraga, maka intensi guru

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

dan siswa dalam memanfaatkan alat peraga tersebut semakin besar. Di sinilah
letak persepsi itu mulai berperan dalam proses transfer pengetahuan dengan
menggunakan alat peraga yang baru dan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
2.1.1.2 Alat Peraga
1) Pengertian Alat Peraga
Salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak adalah
penggunaan alat peraga. Alat peraga yang digunakan harus bersifat konkret agar
anak mudah memahami

materi pembelajaran yang pernah diterimanya. Alat

peraga diharapkan dapat mempermudah pemahaman anak terhadap matematika.
Sudjana (dalam jurnal Aziz, Yulianti, Handayani, 2006: 95) menjelaskan
mengenai alat peraga yaitu alat yang digunakan untuk membantu guru dalam
proses belajar mengajar agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien.
Sementara itu, Nasution (dalam Tesis Kusumarita, 2009: 19), alat peraga adalah
alat yang digunakan oleh pendidik untuk membantu menerangkan suatu materi
kepada peserta didik sesuai dengan bahan pengajaran yang digunakan. Pengertian
alat peraga dari dua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa alat peraga
adalah alat bantu yang dapat digunakan oleh pendidik untuk mengajarkan materi
yang sesuai dengan apa yang akan diajarkan. Alat peraga untuk kelas rendah di
Sekolah Dasar biasanya menggunakan alat peraga yang bersifat konkret, yang
disesuaikan dengan perkembangan kognitif anak yang masih dalam tahap
operasional konkret (Piaget dalam Uno, 2012: 131).
2) Alat Peraga Montessori
Alat peraga Montessori dirancang secara mendetail agar anak dapat
menggunakannya sendiri tanpa bantuan orang dewasa. Alat peraga Montessori
dirancang untuk mengembangkan kreatifitas anak dan memiliki pengendali
kesalahan agar anak dapat memperbaiki kesalahan mereka sendiri. Penggunaan
alat peraga Montessori diharapkan mampu mengembangkan pikiran matematika
anak agar mampu memahami perintah yang diberikan, urutan, abstraksi, dan
memiliki kemampuan untuk menempatkan bersama-sama tentang apa yang
diketahui sampai anak mampu menemukan hal baru secara mandiri (Lilard, 1997:
11).

9

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3) Ciri-ciri Alat Peraga Montessori
Montessori menggunakan alat peraganya dengan menggunakan metode
eksperimental berdasarkan hasil observasi dan modifikasi di sekolah yang
didirikannya yaitu di Casa dei Bambini. Montessori membuat alat peraga dengan
modifikasi bentuk dan warna yang berbeda-beda untuk satu alat peraga yang sama
(bergradasi). Montessori terus mengujicobakan dan mengembangkan alat peraga
yang dibuatnya. Alat peraga Montessori dibuat dengan warna-warna yang cerah,
mudah dimanipulasi, dan berbahan dasar kayu yang ringan dan memiliki daya
tahan yang baik. Ciri-ciri dari alat peraga Montessori adalah sebagai berikut
(Montessori, 2002: 169-175) :
a. Menarik
Pembelajaran yang dilakukan anak-anak adalah untuk mengembangkan bakat
dan potensi yang ada. Alat peraga yang menarik akan membuat anak tertarik
dan berminat untuk belajar. Anak ingin mencoba sendiri alat peraga yang ada.
Alat peraga yang diciptakan oleh Montessori memiliki warna-warna yang
cerah, berbahan kayu, dan bentuknya menarik. Alat peraga tersebut
digunakan oleh Montessori untuk pembelajaran sensorial yang berfungsi
untuk mengaktifkan seluruh indera manusia.
b. Bergradasi
Alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran Montessori menggunakan
alat indera. Alat peraga tersebut terdapat gradasi, yaitu gradasi warna, bentuk,
dan usia anak untuk membentuk konsep belajar anak.
c. Auto-correction
Alat peraga dalam metode Montessori memiliki pengendali kesalahan pada
alat peraga itu sendiri. Pengendali kesalahan tersebut dimaksudkan sebagai
penunjuk adanya kesalahan agar anak dapat mengetahui sendiri aktivitas yang
dilakukannya itu apakah benar atau salah tanpa adanya pemberitahuan oleh
orang lain.
d. Auto-education
Montessori menciptakan alat peraga yang sesuai dengan perkembangan anak.
Alat peraga Montessori juga didesain untuk mudah dibawa dan dipindahkan

10

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

oleh anak sesuai dengan keinginannya. Alat peraga juga dapat membuat anak
belajar secara mandiri.
e. Kontekstual
Dari keempat ciri alat peraga yang disebutkan oleh Montessori di atas, akan
ditambahkan satu ciri lagi oleh peneliti, yaitu kontesktual. Alat peraga yang
bersifat kontekstual ini berarti alat peraga yang dapat ditemukan atau dekat
dengan

kehidupan

(Komalasari,

2011:

7).

Berdasarkan

sejarahnya,

Montessori mulai mengembangkan sistem pembelajarannya dengan alat
peraga yang diciptakannya. Montessori menggunakan

alat peraga yang

dimodifikasi dan digunakan untuk anak-anak miskin dengan material yang
ada di lingkungan sekitar. Pemanfaatan bahan-bahan yang sesuai dengan
konteks yang ada di daerah, dimana sekolah Montessori didirikan akan
menekan biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan alat peraga. Sehingga alat
peraga Montessori tidak lagi dinilai sebagai alat peraga yang mahal dan
berkelas. Alat peraga ini dapat digunakan oleh anak-anak yang kurang
beruntung.
2.1.1.3 Matematika
1) Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan dalam
satuan pendidikan, termasuk di dalamnya adalah pada tingkat sekolah dasar.
Ruseffendi (dalam Heruman, 2012: 1) mengatakan bahwa matematika merupakan
bahasa simbol. Sedangkan Soedjadi (dalam Heruman, 2012: 1), berpendapat
bahwa matematika merupakan suatu objek yang memiliki tujuan yang abstrak,
bertumpu pada kesepakatan dan memiliki pola pikir yang deduktif. Matematika
merupakan suatu bidang ilmu yang menjadi alat pikir, alat berkomunikasi, alat
untuk memecahkan berbagai persoalan praktis, yang unsur-unsurnya logika,
analisis dan konstruksi, generalis dan individualitas, dan memiliki cabang-cabang
antara lain aritmetika, aljabar, geometri, dan analisis.
Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa matematika adalah suatu bidang
ilmu yang berhubungan dengan bilangan yang digunakan untuk memecahkan
masalah matematis. Matematika pada dasarnya memiliki konsep, yaitu dari
konsep yang sederhana menuju pada konsep yang lebih tinggi. Perkembangan
11

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

intelektual anak oleh Piaget (dalam Uno, 2012: 131) dibagi menjadi empat
periode berpikir. Keempat perode berpikir tersebut adalah (1) periode sensori
motor (usia 0 sampai 2 tahun), (2) periode praoperasional (usia 3 sampai 7 tahun),
(3) periode operasional konkret (usia 7 sampai 11 tahun), dan (4) periode operasi
formal (usia 11 sampai dewasa).
2) Tujuan Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan untuk (1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep secara luwes, akurat, efisien, dan tepat
dalam pemecahan masalah. (2) Menggunakan penalaran dalam pola dan sifat,
melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti,
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. (3) Memecahkan masalah yang
meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan

model

dan

menafsirkan

solusi

yang

diperoleh.

(4)

Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan suatu masalah. (5) Memiliki sikap menghargai kegunaan
matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI, 2006: 30).
3) Materi Jenis dan Besar Sudut
Ruang lingkup matematika adalah geometri dan pengukuran (Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI, 2006: 32). Peneliti ingin meneliti salah satu
ruang lingkup tersebut, yaitu geometri. Dimana salah satu pembahasan geometri
pada mata pelajaran matematika kelas 3 SD pada semester 2 adalah jenis dan
besar sudut, dengan standar kompetensi yang ke empat, yaitu memahami unsur
dan sifat bangun datar sederhana. Sedangkan untuk kompetensi dasar yang
diambil adalah mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.
Terdapat penjelasan-penjelasan mengenai sudut, diantaranya adalah dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia; Tim Bina Matematika; dan Amin & Sani. Sudut
merupakan perpotongan dari dua garis di sekitar titik potongnya (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 2007: 1097). Sedangkan Tim Bina Matematika (2011:108)

12

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

menyebutkan bahwa sudut merupakan daerah yang dibatasi oleh perpotongan dua
garis lurus. Lebih lanjut, Amin dan Sani (2004: 43) mengatakan pendapatnya
mengenai sudut, yaitu hasil dari perpotongan dua garis lurus. Ketiga pendapat
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sudut merupakan perpotongan dua garis
lurus yang memiliki titik ujung yang sama.
2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan
2.1.2.1 Penelitian yang Berkaitan dengan Persepsi
Penelitian yang berkaitan dengan persepsi dilakukan oleh Setianingsih
(2013) mengenai deskripsi persepsi siswa terhadap pendampingan orang tua
dalam belajar di rumah. Hasil penelitian yang telah dilakukan terdiri dari 5
kategori pendampingan orang tua yaitu kategori sangat optimal, kategori optimal,
kategori cukup optimal, kategori kurang optimal, kategori tidak optimal. Menurut
persepsi siswa, tingkat pendampingan orang tua dalam belajar di rumah masuk
pada kategori optimal. Adanya pendampingan orang tua dalam belajar siswa di
rumah akan membantu kesulitan siswa, sehingga siswa mampu mengatasi
kesulitan yang dihadapi. Ada salah satu orang tua yang tidak membantu siswa
dalam mengatur jadwal belajarnya sehingga masuk dalam kategori rendah.
Terlihat pada siswa yang memiliki persepsi bahwa orang tua dalam mendampingi
siswa kurang optimal. Hasil penelitian tersebut, diharapkan membuat orang tua
semakin sadar dan mengoptimalkan pendampingan siswa dalam belajar di rumah.
2.1.2.2 Penelitian yang Berkaitan dengan Sudut
Penelitian yang berkaitan dengan sudut dalam pembelajaran Matematika
SD antara lain Riyanto (2010); Rahayu, Budiyono, Kurniawati (2013).
Riyanto meneliti tentang peningkatan keaktifan dan kemampuan siswa
dalam mengidentifikasi jenis dan besar sudut melalui metode student teams
achievement division (STAD) pada peserta didik kelas 3 SD. Hasil penelitian
terhadap penggunaan metode Student Teams Achievement Division (STAD)
mampu meningkatkan keaktifan peserta didik. Data yang diperoleh pada siklus I
dan siklus II menunjukkan peningkatan keaktifan peserta didik saat pembelajaran.
Selain itu, hasil belajar peserta didik pada materi mengidentifikasi jenis dan besar
sudut (nilai ketuntasan minimal adalah 60) dengan menggunakan metode Student

13

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Teams-Achievement Divisions (STAD) secara terus menerus pada siklus pertama
dan kedua terjadi peningkatan. Ada peningkatan presentase peserta didik pada
setiap siklus. Kondisi awal yang hanya 47,3% (9 peserta didik tuntas dari 19
peserta didik) meningkat menjadi 63,2% (12 peserta didik tuntas dari 19 peserta
didik), kemudian pada siklus II meningkat lagi menjadi 78,9% (15 peserta didik
tuntas dari 19 peserta didik). Berdasarkan data yang diperoleh dari setiap siklus,
dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi peningkatan keaktifan peserta didik kelas
III SD N Wonorejo tahun ajaran 2009/2010 saat pembelajaran mengidentifikasi
jenis dan besar sudut menggunakan metode Student Teams-Achievement Divisions
(STAD).
Rahayu, N.S., Budiyono, Kurniawati, I., (2013) meneliti tentang
eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model problem solving pada sub
materi besar sudut-sudut, keliling dan luas segitiga ditinjau dari aktivitas belajar
matematika siswa kelas VII semester II. Hasil yang diperoleh yaitu siswa yang
memiliki aktivitas belajar matematika yang tinggi memiliki prestasi belajar
matematika yang lebih baik daripada siswa yang aktivitas belajar matematikanya
sedang dan rendah. Pada pembelajaran yang menggunakan model problem
solving, siswa yang memili