METODA PELAKSANAAN DAN PEKERJAAN KUMPANG

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan

: Peningkatan Jalan Kabupaten Khusus DAK Tambahan Usulan
Daerah Ruas Jalan Na. Dangkan – Landau Kumpang (Menyabai –
Landau Kumpang) Kecamatan Silat Hulu/Hulu Gurung

Lokasi

: Kecamatan Silat Hulu/Hulu Gurung

Tahun Anggaran

: 2015

I.

UMUM
Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Umumnya, aplikasi
teknologi ini banyak diterapkan dalam metode – metode pelaksanaan pekerjaan

konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman, sangat membantu
dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga, target 3T yaitu
tepat mutu/kualitas, tepat biaya/kuantitas dan tepat waktu sebagaimana ditetapkan, dapat
tercapai.
Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, adakalanya juga diperlukan suatu metode
terobosan untuk menyelesaikan pekerjaan lapangan. Khususnya pada saat menghadapi
kendala-kendala yang diakibatkan oleh kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan
dugaan sebelumnya. Untuk itu, penerapan metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai
kondisi lapangan, akan sangat membantu dalam penyelesaian proyek konstruksi
bersangkutan.
Konstruksi bangunan pada pekerjaan Peningkatan Jalan Kabupaten Khusus DAK
Tambahan Usulan Daerah Ruas Jalan Na. Dangkan – Landau Kumpang (Menyabai –
Landau Kumpang) Kecamatan Silat Hulu/Hulu Gurung memerlukan teknis khusus
dalam pelaksanaan pengerjaan atau penanganannya. Oleh sebab itu, maka metode
pelaksanaan pekerjaan sangat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi pekerjaan tersebut.

II. LINGKUP PEKERJAAN
Dalam pekerjaan ini kami PT. KUJANG PAMUNGKAS membagi uraian metoda
pelaksanaan sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga, yaitu :


DIV 1. UMUM
1. Mobilisasi

DIV. 2. DRAINASE
1. Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air

DIV 3. PEKERJAAN TANAH
1. Galian Biasa
2. Timbunan Pilihan Daerah Amblas
3. Timbunan Pilihan Bahu Jalan
4. Penyiapan Badan Jalan

DIV 5. PERKERASAN BERBUTIR
1. Lapis Pondasi Jalan Tanpa Penutup Aspal (patching)

DIV 7. STRUKTUR
1. Beton mutu sedang dengan fc’= 20 Mpa (K-250) Box Culvert
2. Beton mutu rendah dengan fc’= 10 Mpa (K-125) Lantai Kerja Box Culvert
3. Baja Tulangan BJ 24 Polos

4. Baja Tulangan BJ 24 Polos (Box Culvert)

DIV 10. PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN
1. Rehab Jembatan Log Kayu Ukuran 6x4 m (Sta 01+332)
2. Rehab Jembatan Log Kayu Ukuran 20x4 m (Sta 02+501)
3. Rehab Jembatan Log Kayu Ukuran 8x4 m (Sta 03+063)
4. Rehab Jembatan Log Kayu Ukuran 16x4 m (Sta 03+298);(Sta 27+684)
5. Rehab Jembatan Log Kayu Ukuran 12x4 m (Sta 25+554)
6. Pembangunan Jembatan Kayu Ukuran 12x4 (Sta 24+612, Sta 28+291)
7. Pembangunan Jembatan Kayu Ukuran 8x4 (Sta 26+143);(Sta 27+874)
8. Pembangunan Jembatan Kayu Ukuran 6x4 m (Sta 28+789)

III.

STRUKTUR ORGANISASI
III.1 Hubungan Kerja Pengelola Proyek

owner
OWNER


KONTRAKTOR

Keterangan :
Hubungan Kontrak
Hubungan Kerja

KONSULTAN

III.2 Struktur Organisasi Pengelola Proyek / Kegiatan
PT. KUJANG PAMUNGKAS

DIREKTUR UTAMA

SITE MANAGER

ASISTEN SITE MANAGER

PENGAWAS LAPANGAN

MANDOR LAPANGAN


TENAGA ADMINIDTRASI

IV.

METODE PELAKSANAAN
IV.1 Material atau Bahan Konstruksi
Bahan – bahan bangunan/bangan konstruksi merupakan syarat mutlak yang
harus dipenuhi didalam mendirikan atau membuat suatu bangunan konstruksi.
Pemilihan bahan-bahan tersesbut harus benar-benar mendapat perhatian demi
kelancaran pelaksanaan pekerjaan dan mendapatkan kualitas pekerjaan yang
baik. Semua material yang diperlukan akan didatang dan di stock di Base Camp
dan jika diperlukan juuga akan ditempatkan dilokasi pekerjaan sesuai dengan
kebutuhan.

Material yang diperlukan dalam pekerjaan Peningkatan Jalan Kabupaten
Khusus DAK Tambahan Usulan Daerah Ruas Jalan Na. Dangkan – Landau
Kumpang (Menyabai – Landau Kumpang) Kecamatan Silat Hulu/Hulu Gurung
adalah sebagai berikut :


IV.1.1 Timbunan Pilihan
Digunakan untuk timbunan bahu jalan dan timbunan daerah amblas.
Lokasi Material yang digunakan berada di sekitar lokasi pekerjaan.

IV.1.2 Lapisan Pondasi Agregat Sirtu
Digunakan untuk lapisan bawah (Lapis Pondasi Jalan Tanpa Penutup
Aspal) sebagai lapisan pertama agar pekerjaan dapat berjalan lancar dan
mengurangi agar air tanah tidak berkumpul (filtrasi). Lokasi Material
yang digunakan berada tidak jauh dari rencana ruas jalan yang
dikerjakan (±1 Km).

IV.1.3 Batu Pecah 1-2 dan Batu Pecah 2-3 cm (Batu Pecah Gunung/Batu Pecah
Sungai)
Digunakan untuk agregat kasar pekerjaan Beton mutu sedang dengan
fc’= 20 MPa (K-250) dan untuk pekerjaan Beton mutu rendah dengan
fc’= 10 Mpa (K-125). Lokasi Material yang digunakan berada sekitar
(±40 Km) dari lokasi pekerjaan.

IV.1.4 Pasir Ayak untuk beton/pasir
Digunakan untuk agregat halus pekerjaan beton mutu sedang dengan

fc’= 20 MPa (K-250) dan untuk pekerjaan Beton mutu rendah dengan
fc’= 10 Mpa (K-125). Lokasi Material yang digunakan berada sekitar
(±40 Km) dari lokasi pekerjaan. Material didatangkan kelokasi
pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck.

IV.1.5 Portland Cement (PC) / Semen
Digunakan untuk campuran atau sebagai perekat agregat kasar dan
halus pada pekerjaan Beton mutu sedang dengan fc’= 20 MPa (K-250)
Beton mutu rendah dengan fc’= 10 Mpa (K-125). Material ini
didatangkan dari supplier/toko bangunan dan dibawa ke lokasi
pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck.

IV.1.6 Bahan Besi/Baja Tulangan BJ 24 Polos dan Bahan Besi Lainnya
Bahan Besi/Baja Tulangan BJ 24 Polos digunakan untuk tulangan pada
pekerjaan Beton mutu sedang dengan fc’= 20 MPa (K-250) Box
Culvert, sedangkan bahan besi lainnya seperti Baut, Paku Baut, Paku
Campuran/Paku Belian, Besi Beugle, Besi Klem dan lain-lain. Material
ini didatangkan dari supplier/toko bangunan dan dibawa ke lokasi
pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck atau angkutan lainnya.


IV.1.7 Bahan Kayu
Digunakan untuk Pembuatan Base Camp, Papan Mal dan Jembatan
Kayu serta untuk kebutuhan pekerjaan kayu lainnya. Material ini
didatangkan dari sumber material/soumel atau didaerah sekitar lokasi
pekerjaan.

IV.1.8 Bahan-bahan Lain
Bahan-bahan lain yang diperlukan akan didatngkan ke lokasi pekerjaan
sesuai dengan kebutuhan.

IV.2 Peralatan Kerja
Selain Material tersebut diatas, untuk pelaksanaan proyek ini juga diperlukan
adanya peralatan kerja sebagai sarana untuk membantu dan memudahkan
pelaksanaan pekerjaan. Sebagaimana halnya pengadaan barang, maka dalam
pengadaan dan pemilihan peralatan kerja harus dilakukan kiat-kiat khusus agar
pemilihan jenis peralatan kerja harus dilakukan kiat-kiat khusus agar pemilihan
jenis peralatan kerja tersebut dapat menghasilkan efektifitas alat yang optimal,
antara lain :
a. Merinci mengenai peralatan yang dibutuhkan
b. Memperhitungkan banyaknya alat yang akan digunakan sesuai dengan

volume pekerjaan yang akan dilaksanakan
c. Memperhitungkan kapasitas produksi peralatan
d. Memperhitungkan biaya alat (sewa/beli; pemeliharaan; mobilisasi; biaya
pengoperasian alat; dll )
e. Memperhitungkan daya tahan alat.

Peralatan-peralatan yang akan digunakan pada pekerjaan Peningkatan Jalan
Kabupaten Khusus DAK Tambahan Usulan Daerah Ruas jalan Na. DangkanLandau Kumpang ( Menyabai-Landau Kumpang) Kecamatan Silat Hulu/Hulu
Gurung adalah:
a.

Concrete Mixer (Molen)
Digunakan untuk mengaduk beton / membuat beton

b.

Dump Truck
Mengangkut tanah material / bahan konstruksi seperti, batu pecah, semen,
baja tulangan, tanah pilihan, bahan kayu, kerikil sungai/gunung dan lain-lain


c.

Excavator
Digunakan untuk menggali tanah dan menimbun (Cutt and Fill). Pembuatan
Drainase dan Saluran serta pekerjaan lainnya.

d.

Motor Grader
Untuk Penyiapan Badan Jalan (pengupasan), menghampar timbunan tanah
pilihan, Penghamparan Lapisan Pondasi Agregat kerikil/sirtu

e.

Vibratory Roller
Digunakan untuk pemadatan timbunan tanah pilihan, dan Lapisan Agregat
Kerikil/Sirtu

f.


Concrete Vibrator
Dipergunakan untuk pemadatan adukan beton yang telah dihampar didalam
cetakan / bekisting.

g.

Pedestrian Roller
Biasa digunakan untuk pemadatan timbunan bahu jalan, pemadatan lapisan
pondasi jalan tanpa penutup aspal (patching) dan lain-lain.

h.

Water Tanker
Digunakan untuk penyiraman / penyemprotan air untuk pekerjaan Pentiapan
Badan Jalan dan Pekerjaan Lapisan Pondasi Agregat Sirtu / lapisan pondasi
jalan tanpa penutup aspal (patching)

i.

Theodolite dan Meteran Panjang
Digunakan untuk pekerjaan pematokan dan pengukuran ulang pekerjaan
pematokan dan pengukuran ulang dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana
dengan tujuan pengecekan ulang pengukuran (Shop-Drawing), Pemasangan
patok pengukuran untuk profil memanjang dipasang pada setiap jarak 25/50
meter (sebelum pekerjaan dimulai). Setelah pekerjaan selesai, Kontraktor
juga harus mengukur kembali sebagai back-up data yang akan dituangkan
dalam ABD (As-Buildrawing).

j.

Mesin Genset
Untuk penerangan dan sumber energi listrik

k.

Mesin Pompa Air (Water Pump)
Digunakan untuk memompa / mengisi, membuang dan mengalirkan air.

l.

Gerobak Dorong (Artco)
Digunakan untuk mengangkut / melansir material

m. Peralatan Tukang dan Alat bantu lainnya
Peralatan tukang dan alat bantu lainnya yang dibutuhkan antara lain :
Waterpass, Gergaji, Palu, Benang Nillon, Cangkul, Pungky, Pensil, Kapak,
Unting-unting, Siku-siku, Meteran pendek, Pemotong besi (bar cutting),
penumbuk semi mekanis, Pahat dan lain-lain yang diperlukan
IV.3 Sumber Daya Manusia
Adalah seluruh tenaga manusia (SDM) yang dipergunakan sebagai masukan
atau input pada suatu rangkaian kegiatan proyek untuk menghasilkan proyek
yang telah ditetapkan. Pada proyek konstruksi terdapat banyak pihak yang
terlibat didalamnya, seperti pemilik proyek, kontraktor, konsultan, sub

kontraktor dan sebagainya yang masing-masing pihak memeberikan peran yang
cukup penting sesuai perannya masing-masing dan saling mendukung antar
bagian tersebut. Hal ini dimungkinkan terjadi dikarenakan hasil akhir pekerjaan
konstruksi bergantung pada kinerja tenaga kerja pada tiap pekerjaan yang
dikerjakannya dilapangan, walaupun tampa mengesampingkan adanya faktor
lain yang mempegaruhi terhadap penyelesain pekerjaan proyek konstruksi
seperti peralatan yang digunakan, bahan pekerjaan konstruksi maupun lainnya.
PT. KUJANG PAMUNGKAS dalam melaksanakan Pekerjaan Peningkatan
Jalan Kabupaten Khusu DAK Tambahan Usulan Daerah Ruas Jalan Na.
Dangkan – Landau Kumpang (Menyabai – Landau Kumpang) Kecamatan Silat
Hulu / Hulu Gurung, ini melibatkan beberapa tenaga kerja yang terlibat secara
langsung dilapangan dan memiliki peranan yang cukup dominan, yaitu :
IV.3.1 Tenaga Ahli dan Tenaga Terampil
Tenaga Ahli dan Tenaga Terampil yang akan ditempatkan secara penuh
dilapangan adalah sebagai berikut :
1. Site manager

: 1 orang

2. Asisten Manager

: 3 orang

3. Pengawas Lapangan

: 1 orang

4. Mandor Lapangan

: 1 orang

Site Manager
Berpendidikan Sarjana Strata 1 Teknik Sipil dengan pengalaman kerja
17 (tujuh belas) tahun dibidang Pekerjaan Jalan. Merupakan staf ahli
untuk mewakili pekerjaan kontraktor dilapangan dan memiliki
wewenang penuh untuk mengambil tindakan-tindakan yang berkaitan
dengan pelaksanaan semua pembangunan serta bertanggung jaawab atas
segala hal yang terjadi pada pekerjaan proyek konstruksi.
Tugas dan Tanggung Jawab :
 Bertanggung

jawab

terhadap

pekerjaan

yang

ditangani

dilapangan yang berhubungan dengan penanggung jawab
perusahaan dan pengguna jasa / direksi.
 Melakukan dan mengarahkan tindakan perbaikan atas pekerjaan
apabila terjadi penyimpangan.

 Melakukan mekanisme kerja eksternal yang menyangkut diskusi
dengan pihak pengguna jasa yang selanjutnya diarahkan /
disosialisasikan kepada anggotanya dilapangan
 Mengkoordinir semua kegiatan dilapangan maupun administrasi
teknik dan non teknik yang berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan pekerjaan
 Mempelajari, menganalisa dan memahami semua perencanaan
kegiatan yang diberikan oleh pengguna Jasa / pemilik kegiatan.
 Mengevaluasi dan menindak lanjuti pelaksanaan kegiatan yang
sudah dan sedang berjalan.
 Membuat jadwal pelaksanaan, mengkoordinir dan memonitor
alat, bahan, tenaga kerja dan lain-lain yang berkaitan dengan
proses kegiatan pekerjaan

Asisten Site Manager 3 Orang
Berpendidikan Sarjana Strata 1 Teknik Sipil dengan pengalaman kerja
16 (enam belas) tahun dibidangnya, Berpendidikan Sarjana Strata 1
Teknik Geodesi dengan pengalaman 18 (delapan belas) tahun
dibidangnya dan Berpendidikan Strata 1 Teknik Sipil dengan
pengalaman 16 (enam belas) tahun dibidangnya.

Tugas dan Tanggung Jawab :
 Tugasnya diantara lain mengawasi pengawas lapangan serta
menetapkan jenis-jenis dan bagian-bagian untuk pekerjaan yang
akan dilaksanakan, memeriksa dan menentukan jenis dan kualitas
material yang akan digunakan serta menjalankan tugas-tugas Site
Manager
 Mengkoordinir berbagai pekerjaan dilapangan dan bertanggung
jawab kepada site manager atas kemajuan pelaksanaan pekerjaan
 Mengadakan pengujian semua jenis pekerjaan misalnya menguji
jenis bahan atau material, jenis produk tertentu yang ingin
dipakai sebagai langkah pengendalian mutu
 Menyiapkan laporan kinerja dari penerapan sistem manajemen
mutu diproyek

 Melakukan monitoring terhadap kemajuan proyek
 Mengontrol proses operasional proyek agar berjalan sesuai
dengan aturan dan tidak melanggar rambu-rambu yang sudah
disepakati

Pengawas Lapangan
Berpendidikan Sarjana Strata 1 Teknik Sipil dengan pengalaman kerja 8
(delapan) tahun dibidangnya
Tugas dan Tanggung Jawab :
 Mengontrol Mandor Lapangan dalam peleksanaan pekerjaan
dilapangan
 Menjalankan semua tugas yang dibebankan asisten site manager
kepadanya
 Mengontrol keluar dan masuknya semua bahan / material untuk
semua jenis kegiatan pelaksanaan pekerjaan dilapangan
 Memastikan operasional proyek berjalan sesuai dengan kualitas
dan spesifikasi yang direncanakan / disepakati
 Melakukan monitoring terhadapa kemajuan proyek
 Menyiapkan

/

men-support

dokumen

administrasi

dan

pendukung berupa : Berita Acara Layak Pakai, Berita Acara
Penerimaan Barang, Surat Penerimaan Barang / DO, Berita
Acara Instalasi, Invooice/tagihan, dll) yang menyangkut
operasional proyek selama pekerjaan berjalan

Mandor Lapangan
Berpendidikan SLTA (STM) dengan pengalaman kerja 20 (dua puluh)
tahun dibidangnya. Tugas dan tanggung jawabnya yaitu :
 Mengkoordinir pelaksana dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan
sehari-hari serta menetapkan jenis-jenis dan bagian-bagian untuk
pekerjaan setiap tenaga kerja selanjutnya melaporkan hasil
pelaksanaan pekerjaan kepada Pengawas Lapangan.
 Mengawasi penggunaan bahan/material, penggunaan peralatan
penggunaan BBM dan penggunaan tenaga kerja dilapangan
 Mandor lapangan bertanggung jawab kepada pengawas lapangan.

IV.3.2 Tenaga Pendukung
Selain tenaga ahli dan terampil diperlukan juga tenaga pendukung
lainnya dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan antara lain :
o Mandor
o Kepala Tukang
o Tukang
o Pekerja
o Operator
o Supir
o Pembantu Opertor/Sopir
o Mekanik
o Penjaga dan lain-lain

IV.4 Pelaksanaan Pekerjaan
Flowchart / Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :

IV.5 Pekerjaan Persiapan ( Mobilisasi )
Pekerjaan ini dikerjakan pada minggu ke 1 s/d minggu ke 4. Sedangkan
demobilisasi di laksanakan pada minggu ke 19.

Dalam pekerjaan persiapan ini PT. KUJANG PAMUNGKAS akan melakukan
beberapa kegiatan, yaitu :
1.

Pembuatan Plank Nama Proyek

2.

Pembuatan Base Camp Staf Proyek dan Barak Kerja

3.

Mobilisasi :
a. Alat (Concrete Mixer, Excavator, Motor Grader, Vibratory Roller,
Dump Truck, Water Tanker, Concrete Vibrator, Pedestrian Roller dan
Kendaraan Roda Dua ).
b. Penyiapan Material (Stock Material di Kuari) dan bahan lain di Base
Camp
c. Personil (Site Manager (SM), Asisten Site Manager, Pengawas
Lapangan dan Mandor Lapangan)
d. Pekerja (Mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja, Supir, Pembantu
Supir, Operator, Pembantu Operator, Pekerja Harian Serta Penjaga).

4.

Pengukuran kondisi existing awal dan pengawasan patok-patok untuk
menentukan titik/ posisi penanganan.
Data-data yang akan diambil, yaitu :
- Pengukuran Situasi : letak batas masing-masing pekerjaan (STA Awal
dan STA Akhir Pekerjaan) yang akan dikerjakan.
- Pengambilan Kontur, Elevasi-elevasi masing-masing bangunan
- Dokumentasi 0%
- Titik-titik semua item pekerjaan dan menyesuaikannya dengan gambar
rencana
- Dokumentasi
- Pengolahan data yang kemudian dibuat laporan dan penggambaran
sebagai dasar dalam pembuatan Shop-Drawing.
- Hasil Kegiatan diassistensikan ke Owner (pemilik)

5.

Pencarian sumber material/bahan

yang akan dipergunakan dalam

pelaksanaan kegiatan proyek dan melakukan penyetokan jika diperlukan

IV.6 Pekerjaan Drainase
IV.6.1 Galian untuk Selokan Drainase dan Sal. Air
Peralatan yang digunakan :
Excavator

= 80-140 Hp

Dump-Truck

= 3.5 Ton
Alat Bantu

Langkah-langkah pelaksanaan :
1. Sebelum dilakukan penggalian, rencana/ruas galian saluran dan
selokan jalan diukur dan dipasang patok dengan jarak patok per 25m’
dibuat tanda baca elevasi permukaan dan kedalaman galian
2. Persiapan

Alat

yang

digunakan

Excavator

untuk

menggali,

membuang keluar lokasi pekerjaan galian.
3. Saluran digali mengunakan excapator sesuai levelling yang
direncanakan dan pada titik masing-masing sesuai gambar atau hasil
rekayasa lapangan yang dituangkan dalam shop-drawing
4. Tanah hasil galian di buang disekitar lokasi pekerjaan, pada lokasi
pekerjaan yang tidak memungkinkan untuk membuang hasil galian

disekitar lokasi pekerjaan maka hasil galian akan dibuang keluar
lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck
5. Setelah selesai, dikoordinasikan ke konsultan pengawas atau
pengawas owner untuk diperiksa dan dibuat berita acara hasil
pemekrisaan.
6. Ukur kembali hasil galian, elevasi dan kedalaman realisasi.
7. Buatkan back-UP data dan tuang dalam bentuk gambar ABD ( AsBuild Drawing).
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesai pekerjaan ini adalah 14
(empat belas) hari kalender yang direncanakan dikerjakan dari
minggu ke 4 s/d minggu ke 6.

1V.7 Pekerjaan Tanah
IV.7.1 Galian Biasa

Diagram Alir Galian Biasa

Start

Penggalian / Cut
Pembuangan Hasil Galian

Perapian Berkas Galian

END

a.

Peralatan Yang digunakan
Excavator
= 80-140 HP
Dump-Truck = 3.5 Ton

b. Metoda Pelaksanaan :
1. Titik posisi bagian yang akan digali terlebih dahulu diukur dan dipasang patok dengan
lebar dan panjang galian sesuai dengan gambar rencana
2. Excavator melakukan penggalian/cut pada posisi titik galian
3. Selanjutnya hasil galian dibuang disekitar lokasi pekerjaan, sedangkan pada posisi
titik galian yang tidak memungkinkan untuk membuang hasil galian maka hasil
galian akan dibuang keluar dari daerah galian dengan menggunakan Dump Truck
4. Selanjutnya tebing bekas galian akan dirapikan dan dibuat kemiringan sesuai dengan
petunjuk konsultan pengawas dan owner.
5. Pengukuran ulang dimensi galian dan disesuaikan dengan gambar rencana atau
dimensi galian yang diinginkan
6. Begitu selanjutnya untuk setiap titik rencana galian tanah sesuai dengan gambar
rencana sampai pekerjaan galian selesai dikerjakan.
IV.7.2 Timbunan Pilihan Daerah Amblas

Diagram Alir
Timbunan Pilihan Daerah Amblas

Start

Pembersihan / Pengangkatan
Lumpur dari Daerah Amblas
Penimbunan Dengan Tanah Pilihan

Penghamparan

END

Peralatan yang digunakan :
Motor Grader
Vibratory Roller
Dump-Truck
Water-Tanker

:
:
:
:

>100 HP
5-8 Ton
3.5 Ton
4000 Liter

Langkah-langkah Pelaksanaan :
1. Pengangkatan lumpur pada titik-titik daerah amblas dengan menggunakan
Excavator
2. Pengangkutan material tanah timbunan pilihan ke titik-titik amblas dengan
menggunakan dump truck
3. Material dituang dan dihamparkan dengan menggunakan motor grader
4. Sekelompok orang/tenaga harian merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu
5. Pemadatan tanah timbunan dilakukan dengan menggunakan alat pemadat
vibratory roller
6. Pekerjaan dilakukan sedemekian rupa sampai pekerjaan selesai.
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini direncanakan 21
(dua puluh satu) hari kalender yaitu dari minggu ke 6 s/d minggu ke 8.
IV.7.3 Timbunan Pilihan Bahu Jalan
Diagram Alir Timbunan Tanah Biasa pada Bahu Jalan

Start

Pengangkutan
Penghamparan

Pemadatan

END

Peralatan yang digunakan :
Motor Grader

:

>100 HP

Excavator

:

80-140 HP

Dump-Truck

:

3.5 Ton

Water-Tanker

:

4000 Liter

Pedestrian Roller
Alat Bantu

Langkah-langkah Pelaksanaan :
1. Penentuan bahan tanah pilihan dan disetujui oleh Direksi pekerjaan
2. Excavator melakukan penggalian tanah pilihan dan selanjutnya memuat
tanah pilihan kedalam dump truck
3. Pengangkutan material ke masing-masing bahu jalan dengan menggunakan
dump truck
4. Material dihampar menggunakn Motor Grader
5. Sekelompok orang/tenaga harian merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu
6. Pemadatan tanah menggunakan Pedestrian Roller
7. Pada saat pemadatan dilakukan penyiraman menggunakan Water Tanker
bila dibutuhkan (bila kondisi material kering)
8. Hindari penghamparan dan pemadatan dalam kondisi cuaca hujan atau
setelah hujan
9. Minta petunjuk kepada Konsultan Pengawas Lapangan dan Direksi
Pekerjaan

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini direncanakan 28
(dua puluh delapan) hari kalender yaitu dari minggu ke 15 s/d ke 18, lihat
jadwal waktu pelaksanaan.

IV.7.4 Penyiapan Badan jalan
Pekerjaan ini dikerjakan pada minggu ke 7 s/d minggu ke 11
Diagram Alir Penyiapan badan Jalan

Start

Pengupasan dan Perataan
Pemadatan dan Penyiraman

Pemadatan Ulang Jika di Perlukan

END

Peralatan yang digunakan :

Motor Grader

:

>100 HP

Vibratory Roller :

5-8 Ton

Dump-Truck

:

3.5 Ton

Water-Tanker

:

4000 Liter

Langkah-langkah Pelaksanaan :

1. Badan jalan dikupas dan diratakan menggunakan Alat Motor Grader
2. Semak-semak serta sampah-sampah lainnya yang berada di badan jalan di
bersihkan dan dibuang keluar lokasi pekerjaan
3. Dilanjutkan dengan pemadatan menggunakan alat Vibratory Roller
4. Pada saat pemadatan dilakaukan penyiraman air dengan menggunakan
Water Tanker bila dibutuhkan (bila kondisi material kering).

5. Hindari penghamparan dan pemadatan dalam kondisi cuaca hujan atau
setelah hujan
6. Minta petunjuk kepada Konsultan Pengawas Lapangan

1V.8 Pekerjaan Perkerasan Berbutir
IV.8.1 Lapis Pondasi Jalan Tanpa Penutup Aspal (Sirtu)

Diagram Alir

Start

Pengangkutan dan Tuang
Penghamparan

Pemadatan

END
Peralatan yang digunakan :
Motor Grader
Excavator
Dump-Truck
Water-Tanker
Pedestrian Roller
Alat Bantu

:
:
:
:

>100 HP
80-140 HP
3.5 Ton
4000 Liter

Langkah-langkah Pelaksanaan :
1. Material Sirtu yang telah di stock dan disaring di Quarry dituangkan ke
dump truck menggunakan excavator
2. Selanjutnya matreial diangkut kelokasi pekerjaan dengan menggunakan
dump truck
3. Material dituang didaerah badan jalan secara zig-zig dengan jarak sesuai
dengan kebutuhan yang telah diperhitungkan sebelumnya.
4. Selanjutnya material dihamparkan dengan menggunakan motor grader dan
sekelompok orang/tenaga kerja harian merapikan bagian tepi hamparan dan
level permukaan dengan menggunakan alat bantu
5. Penghamparan dilakukan layer-layer perlayer dengan menggunakan motor
grader dan dipadatkan dengan menggunakan vibratory roller
6. Bila dibutuhkan atau material dalam keadaan kering disiram dengan air
sedikit demi sedikit sambil dipadatkan untuk mendapatkan kepadatan yang
maksimal
7. Hindari penghamparan dan pemadatan dalam keadaan cuaca hujan sehingga
tidak terjadi kegagalan struktur yang tidak diinginkan
8. Dilakukan pengecekan secara berkala hasil pekerjaan (tebal, lebar dan
panjang yang telah dikerjakan)
9. Konsultasikan kepada Konsultan Pengawas / Pengawas Owner
10. Setelah pekerjaan diaanggap selesai, diperiksa dan buatkan berita acara hasil
pemeriksaan lapangan yang dituangkan dalam back-up data untuk dijadikan
ABD (As-Build Drawing)

Pekerjaan Lapis Pondasi Jalan Tanpa Penutup Aspal (Sirtu) ini sampai selesai direncanakan
selama 63 (enam puluh tiga) hari kalender dari minggu ke 9 s/d minggu ke 18, lihat jadwal
pelaksanaan pekerjaan.

1V.9 Pekerjaan Struktur
IV.9.1 Pekerjaan Lantai Box Culvert Beton Mutu Rendah dengan fc’= 10 MPa
(K-125)

Diagram Alir

Start

Persiapan Material /
Peralatan dan Tenaga Kerja
Galian Tanah Untuk Pengecoran
Lantai Box Culvert
Pemasangan Bekisting / Acuan,
Penghamparan Pasir Urug

Pengadukan / Pengecoran

Penggetaran / Pemadatan

Perawatan dan Pembukaan Bekisting / Acuan
END

Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang setara, agregat
halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan tambahan memebentuk masa padat.

Pekerjaan ini mencakup penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton, pengadaan
perawatan beton, lantai kerja dan pemeliharaan fondasi seperti pemompaan atau tindakan lain
untuk mempertahankan agar fondasi tetap kering.
Bahan :
1. Semen
2. Air
3. Agregat Kasar dan Halus
4. Papan Mal / Papan Acuan dan kayu bulat untuk perancah

Peralatan :
1. Dump Truck
2. Concrete Mixer
3. Water Pump dan Kelengkapannya
4. Tong Air
5. Concrete Vibrator
6. Sekop, Pengki/Dolak, cangkul, dan peralatan tukang semen lainnya

Langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan :
1. Material Papan mal dan bahan lain yang di stock di Base Camp dibawa
kelokasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan Dump
Truck
2. Material agregat kasar halus dan semen diangkut dari sumber material dan
dibawa ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck sesuai dengan
junlah kebutuhan
3. Pengukuran dimensi galian yang disesuaikan dengan gambar kerja (panjang,
lebar dan dalamnya galian tanah), untuk setiap Box Culvert
4. Galian tanah untuk setiap lantai box culvert dengan menggunakan excavator
dan dirapikan oleh tenaga kerja harian
5. Jika diperlukan akan dibuat jalur pengalihan air sementara
6. Selanjutnya melakukan pemasangan bekisting sesuai dengan gambar kerja baik
tinggi dan lebarnya pengecoran untuk lantai kerja box culvert
7. Beton dicampur dalam concrete mixer sehingga dapat menjamin distribusi yang
merata dari seluruh bahan

8. Pencampur dilengkapi tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat
untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap
penakaran
9. Pertama-tama concrete mixer diisi dengan agregat dan semen yang telah
ditakar, dan selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan
10. Waktu pencampuran diukur pada saat air mulai dimasukkan ke dalam
campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan dimasukkan sebelum
waktu pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran
untuk mesin berkapasitas ¾ m³ atau kurang haruslah 1,5 menit; untuk concrete
mixer yang lebih besar waktu harus ditingkatkan 15 detik untuk tiap
penambahan 0,5 m³
11. Kontraktor memberitahukan direksi pekerjaan secara tertulis paling sedikit 24
jam sebelum memulai pengecoran beton
12. Sebelum pengecoran beton dimulai, acuan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas
13. Melakukan pengecoran beton, pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa
berhenti sampai dengan sambungan konstruksi (construction joint)
14. Beton dicor sedemikian rupa hingga terhindar dari segregasi partikel kasar dan
halus dari campuran. Beton harus dicor dalam cetakan sedekat mungkin dengan
yang dapat dicapai pada posisi akhir beton untuk mencegah pengaliran yang
tidak boleh melampaui satu meter dari tempat awal pengecoran
15. Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan ketinggian lebih dari
150 cm. Beton tidak boleh dicor langsung dalam air
16. Pengecoran dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga campuran beton
yang telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu dengan campuran beton
yang baru
17. Air tidak boleh dialirkan diatas atau dinaikkan ke permukaan pekerjaan beton
dalam waktu 24 jam setelah pengecoran
18. Beton dipadatkan dengan penggetar mekanis (concrete vibrator)
19. Harus dilakukan tindakan hati-hati pada waktu pemadatan untuk menentukan
bahwa semua sudut dan di antara dan sekitar besi tulangan benar-benar diisi
20. Concrete vibrator dimasukkan ke dalam beton basah secara vertikal hingga
dapat melakukan penetrasi sampai ke dasar beton yang baru dicor, dan
menghasilkan kepadatan pada seluruh kedalaman pada bagian tersebut

21. Acuan tidak boleh dibongkar lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton
22. Setelah beton benar-benar mengeras baru kemudian melakukan pembongkaran
acuan / bekisting
23. Pekerjaan dilakukan sampai pekerjaan ini selesai sesuai dengan tahapantahapan pelaksanaan pekerjaan diatas
24. Beton yang telah dicor akan dilakukan perawatan sesuai dengan petunjuk
konsultan Pengawas / Pengawas Owner
25. Konsultasikan kepada Konsultan Pengawas / Pengawas Owner
26. Setelah pekerjaan dianggap selesai, diperiksa dan buatkan berita acara hasil
pemeriksaan lapangan yang dituangkan dalam back-up data untuk dijadikan
ABD (As-Build Drawing)

IV.9.2 Pekerjaan Box Culvert dengan Baja Tulangan BJ 24 Polos dan Beton
Mutu Sedang dengan fc’= 20 MPa (K-250)

Diagram Alir

Start

Persiapan Material /
Peralatan dan Tenaga Kerja
Pemasangan Baja Tulangan,
Pemasangan Bekisting / Acuan
Pengadukan / Pengecoran

Penggetaran / Pemadatan

Perawatan dan Pembukaan Bekisting / Acuan

Pekerjaan Finishing

END
Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang setara, agregat
halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk massa padat.

Pekerjaan ini mencakup penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton, pengadaan
perawatan beton, lantai kerja dan pemeliharaan pondasi seperti pemompaan atau tindakan
lain untuk mempertahankan agar pondasi tetap kering.
Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan :
1. Semen (Pc)
2. Air
3. Agregat kasar dan halus
4. Baja tulangan BJ 24 polos
5. Kawat ikat (Bindrat)
6. Papan Mal / Papan Acuan dan kayu bulat untuk perancah

Peralatan yang diperlukan :
1. Dump Truck
2. Concrete Mixer
3. Water Pump dan Kelengkapannya
4. Tong Air
5. Concrete Vibrator
6. Sekop, Pengki/dolak, Cangkul, dan peralatan tukang semen lainnya.

Langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan :
1. Material papan mal, bahan lain dan besi tulangan yang di stock dan di
potong di Base Camp dibawa ke lokasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan
dengan menggunakan dump truck dan ditempatkan di titik-titik rencana
pekerjaan Box Culvert
2. Material agregat kasar halus dan semen diangkut dari sumber material dan
dibawa ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck sesuai dengan
jumlah kebutuhan
3. Pemasangan baja tulangan BJ 24 polos yang dikuatkan dengan kawat ikat
dengan jarak sesuai petunjuk gambar kerja atau petunjuk konsultan
pengawas dan owner pekerjaan
4. Baja tulangan ditempatkan akurat sesuai dengan gambar kerja
5. Selanjutnya melakukan pemasangan bekisting sesuai dengan gambar kerja
baik tinggi dan lebarnya pengecoran untuk lantai kerja box culvert

6. Beton diampur dalam concrete mixer sehingga dapat menjamin distribusi
yang merata dari seluruh bahan
7. Pencampur dilengkapi tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat
untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam
setiap penakaran
8. Pertama-tama concrete mixer diisi dengan agregat ddan semen yang telah
ditakar, dan selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan
9. Waktu pencampuran diukur pada saat air mulai dimasukkan ke dalam
campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan dimasukkan sebelum
waktu pencampuran telah berlangsung seperempat

bagian. Waktu

pencampuran untuk mesin berkapasitas ¾ M³ atau kurang haruslah 1,5
menit; untuk concrete mixer yang lebih besar waktu harus ditingkatkan 15
detik untuk tiap penambahan 0,5 M³
10. Kontraktor memberikan Direksi Pekerjaan secara tertulis paling sedikit 24
jam sebelum memulai pengecoran beton
11. Sebelum pengecoran beton dimulai, acuan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas
12. Melakukan pengecoran beton, pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa
berhenti sampai dengan sambungan konstruksi (construction joint)
13. Beton dicor sedemikian rupa hingga terhindar dari segregasi partikel kasar
dan halus dari campuran. Beton harus dicor dalam cetakan sedekat mungkin
dengan yang padat dicapai pada posisi akhir beton untuk mencegah
pengaliran yang tidak boleh melampaui satu meter dari tempat awal
pengecoran
14. Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan ketinggian lebih dari
150 cm. Beton tidak boleh dicor langsung dalam air.
15. Pengecoran dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga campuran
beton yang telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu dengan
campuran beton yang baru
16. Air tidak boleh dilarikan di atas atau dinaikkan ke permukaan pekerjaan
beton dalam waktu 24 jam setelah pengecoran
17. Beton dipadatkan dengan penggetar mekanis (concrete vibrator)

18. Harus dilakukan tindakan hati-hati pada waktu pemadatan untuk
menentukan bahwa semua sudut dan di antara dan sekitar besi tulangan
benar-benar diisi
19. Concrete vibrator dimasukkan ke dalam beton basah secara vertikal hingga
dapat melakukan penetrasi sampai ke dasar beton yang baru dicor, dan
menghasilkan kepadatan pada seluruh kedalaman pada bagian tersebut
20. Acuan tidak boleh dibongkar lebihi awal 30 jam setelah pengecoran beton
21. Setelah

beton

benar-benar

mengeras

baru

kemudian

melakukan

pembongkaran acuan / bekisting
22. Pekerjaan dilakukan sampai pekerjaan ini selesai sesuai dengan tahapantahapan pelaksanaan pekerjaan diatas
23. Beton yang telah dicor akan dilakukan perawatan sesuai dengan petunjuk
Konsultan Pengawas / Pengawas Owner
24. Konsultasikan kepada Konsultan Pengawas / Pengawas Owner
25. Setelah pekerjaan dianggap selesai, diperiksa dan buatkan berita acara hasil
pemeriksaan lapangan yang dituangkan dalam back-up data untuk dijadikan
ABD (As-Building Drawing)

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan lantai kerja Box
Culvert dan Box Culvert direncanakan ±28 (dua puluh delapan) hari kalender
yaitu minggu ke 11. 12. 16 dan ke 17
1V.10 Pekerjaan Pemeliharaan Rutin
Pekerjaan pemeliharaan rutin ini dikerjakan dimulai dari minggu ke 3 s/d
minggu ke 13. Lihat jadwal pelaksanaan pekerjaan dan diagram alir
pelaksanaan pekerjaan.

IV.10.1 Rehab Jembatan Log Kayu Ukuran 6x4 M = 1 buah
Langkah-langkah Pelaksanaan Pekerjaan :
1. Mempersiapkan material, peralatan dan tenaga kerja di lokasi
pekerjaan sesuai dengan keperluan / kebutuhan
2. Melakukan pembongkaran bangunan jembatan kayu log yang
akan dikerjakan / direhab

3. Selanjutnya memasang atau mengganti atau memperbaiki
jembatan tersebut sesuai dengan volume pada perincian biaya
jembatan kayu log ukuran 6 x 4 M
4. Pemasangan kayu pengikat alas dari kayu bulat klas 1 dengan ø50
cm dikuatkan dengan klem/paku baut ke keep kayu bulat
5. Menyusun dan mengatur kembali susunan gelegar kayu log bulat
dengan jarak sesuai dengan gambar kerja
6. Memasang tiang leuning, balok sandaran dan balok tutup dari
kayu klas 1, ukuran tinggi serta jarang tiang leuning disesuaikan
dengan gambar kerja
7. Memasang lantai jembatan dengan menggunakan balok kayu klas
1 selain tekam Uk. 9/9 cm dan diperkuat dengan menggunakan
paku baut
8. Selanjutnya memasang papan spoorplank dengan menggunakan
balok kayu klas 1 selain tekam Uk. 9/9 cm dan diperkuat dengan
menggunakan paku baut dan klem spoorplank
9. Finishing akhir, pengecatan jembatan dengan menggunakan cat
kilat

IV.10.2 Rehab Jembatan Log Kayu Ukuran 20 x 4 M = 1 Buah
Langkah-langkah Pelaksanaan Pekerjaan :
1. Mempersiapkan material, peralatan dan tenaga kerja di lokasi
pekerjaan sesuai dengan keperluan / kebutuhan
2. Melakukan pembongkaran bangunan jembatan kayu log yang
akan dikerjakan / direhab
3. Selanjutnya memasang / mengganti atau memperbaiki jembatan
tersebut sesuai dengan volume pada Perincian Biaya Jembatan
Kayu Log Uk. 20 x 4 M
4. Tiang tongkat kayu log bulat terlebih dahulu diruncingkan,
selanjutnya memancang tiang tongkat kepala ø50 cm dari kayu
bulat klas 1
5. Memasang keep dari kayu log bulat ø50 cm yang diletakkan
diatas tiang tongkat kayu log bulat dan diberi balok gapit Uk. 9/9

cm kayu klas 1 dan dikuatkan dengan menggunakan baut sebagai
pengunci
6. Memasang balok selempang dan balok gapit dari kayu klas 1
7. Pemasangan kayu pengikat alas dari kayu bulat klas 1 dengan ø50
cm dikuatkan dengan klem/paku baut ke keep kayu bulat
8. Menyusun dan mengatur kembali susunan gelegar kayu log bulat
dengan jarak sesuai dengan gambar kerja
9. Memasang tiang leuning, balok sandaran dan balok tutup dari
kayu kals 1, ukuran tinggi serta jarak tiang leuning disesuaikan
dengnan gambar kerja
10. Memasang lantai jembatan dengan menggunakan balok kayu klas
1 selain tekam Uk. 9/9 cm dan diperkuat dengan menggunakan
paku baut
11. Selanjutnya memasang papan spoorplank dengan menggunakan
balok kayu klas 1 selain tekam Uk. 9/9 cm dan diperkuat dengan
menggunakan paku baut dan klem spoorplank
12. Finishing akhir, pengecatan jembatan dengan menggunakan cat
kilat

IV.10.3 Rehab Jembatan Log kayu Ukuran 8 x 4 M = 1 Buah
Rehab Jembatan Log kayu Ukuran 16 x 4 M = 2 Buah
Langkah-langkah Pelaksanaan Pekerjaan :
1. Mempersiapkan material, peralatan dan tenaga kerja di lokasi
pekerjaan sesuai dengan keperluan / kebutuhan
2. Melakukan pembongkaran bangunan jembatan kayu log yang
akan dikerjakan / direhab
3. Selanjutnya memasang / mengganti atau memperbaiki jembatan
tersebut sesuai dengan volume pada perincian biaya jembatan
kayu log Uk. 8 x 4 M, Uk. 16 x 4 M dan Uk. 12 x 4 M
4. Pemasangan kayu pengikat alas dari kayu bulat klas 1 dengan ø50
cm dikuatkan dengan klem / paku baut ke keep kayu bulat
5. Menyusun dan mengatur kembali susunan gelegar kayu log bulat
dengan jarak sesuai dengan gambar kerja

6. Memasang tiang leuning, balok sandaran dan balok tutup dari
kayu klas 1, ukuran tinggi serta jarak tiang leaning disesuaikan
dengan gambar kerja.
7. Memasang lantai dan gapit lantai jembatan dengan menggunakan
balok kayu klas 1 selain tekam Uk. 9/9 cm dan diperkuat dengan
menggunakan paku baut
8. Selanjutnnya memasang papan spoorplank dengan menggunakan
balok kayu klas 1 selain tekam Uk. 9/9 cm dan diperkuat dengan
menggunakan paku baut dan klem spoorplank
9. Finishing akhir, pengecatan jembatan dengan menggunakan cat
kilat

IV.10.4 Pembangunan Jembatan Kayu Uk. 12 M x 4 M = 2 buah
Pembangunan Jembatan Kayu Uk. 8 M x 4 M = 2 buah
Pembangunan Jembatan Kayu Uk. 6 M x 4 M = 1 buah

Diagram Alir Pembangunan Jembatan Kayu

Start

Pek. Persiapan Bouwplank / Perancah

Pek. Bangunan Bawah, terdiri :
a.

Kepala Jembatan
b. B. Sayap;

Pek. Bangunan Atas
Pek. Lain-lain
END

Langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan :
Pekerjaan Kepala Jembatan, yaitu :
1. Letak Lokasi sesuai rencana atau menurut petunjuk Konsultan
Pengawas dan Pengawas Owner;
2. Siapkan bahan seperti : Tiang pancang belian uk. 15x15 cm
(panjang sesuai kebutuhan), Laci, Alas Laci, Keep Belian (ukuran
dan panjang menurut petunjuk Konsultan Pengawas), Balok Air,
Balok Pasir Kayu, Klas 1 (ukuran dan panjang menurut petunjuk
Konsultan Pengawas), Papan Bendung Kayu Klas 1, dan papan
turap serta balok tumbuk;
3. Tiang pancang yang sudah disiapkan diruncing dan dipasang laci
4. Tentukan titik masing – masing tiang pancang yang direncanakan
serta levelling rencana
5. Sebelum melakukan penancapan, terlebih dahulu tempatkan alas
laci sesuai posisi masing – masing
6. Tiang yang sudah didirikan pada titik masing – masing kemudian
ditumbuk menggunakan mesin penumbuk atau alat pemukul
sampai posisi tiang benar – benar sudah masuk dengan baik dan
tertumpu pada alas laci
7. Tentukan levelling rencana pada masing – masing tiang dengan
menggunakan slang air (water pass), buat kepala gunting untuk
pengikat antara tiang dan keep
8. Keep yang sudah siap dibuat lubang seukuran kepala puting tiang
yang sudah dibuat dan sambungan bibir miring berkait
(penghubung antara keep dan keep)
9. Tempatkan keep diatas tiang kemudian dipasang pen serta
diperkuat dengan Beugel dan baut
10. Dilanjutkan dengan Pemasangan Balok Air, Balok Pasir
11. Tancapkan Papan Turap dan ditumbuk semaksimal mungkin
12. Selanjutnya memasang papan bendung

Pekerjaan Sayap Jembatan, yaitu :
1. siapkan bahan seperti : Tiang pancang belian uk. 15/15 cm
(panjang sesuai kebutuhan), laci, alas laci, keep Belian (ukuran

dan panjang menurut petunjuk Konsultan Pengawas), Balok Air,
Balok Jangkar dari Kayu Klas 1, (ukuran dan panjang menurut
petunjuk Konsultan Pengawas), papan bendung dan papan turap
kayu klas 1
2. Tiang Pancang yang sudah disiapkan diruncing dan dipasang laci
3. Tentukan titik masing – masing tiang pancang yang direncanakan
serta levelling rencana
4. Sebelum melakukan penancapan, terlebih dahulu tempatkan alas
laci sesuai posisi masing-masing
5. Tiang yang sudah didirikan pada titik masing-masing kemudian
ditumbuk menggunakan mesin penumbuk atau alat pemukul
sampai posisi tiang benar-benar sudah masuk dengan baik dan
tertumpu pada alas laci
6. Tentukan levelling rencana pada masing-masing tiang dengan
menggunakan slang air (water pass), buat kepala puting untuk
pengikat antara tiang dan keep
7. Keep yang sudah dibuat lubang seukuran kepala puting tiang yang
sudah dibuat
8. Tempatkan keep diatas tiang kemudian dipasang pen serta
diperkuat dengan Beugel dan baut
9. Dilanjutkan dengan Pemasangan Balok Air / Pasir dan Balok
Jangkar dan diperkuat dengan menggunakan baut sebagai
pengunci
10. Tancapkan papan turap dan ditumbuk semaksimal mungkin,
dilanjutkan dengan memasang papan bendung.

Pekerjaan Bangunan atas, yaitu :
1.

Siapkan bahan seperti : Balok Gelegar, Balok Lantai Jembatan,
Balok Spoorplank, Sandaran Jembatan, Gapit Lantai dari Kayu
klas 1 (ukuran dan panjang menurut petunjuk Konsultan
Pengawas)

2.

Tempatkan Balok Gelegar diatas Keep sesuai jarak yang
ditentukan kemudian dibout :

3.

Mengerjakan sandaran jembatan dengan dimensi sesuai dengan
gambar rencana

4.

Pasang balok lantai dan diperkuat dengan menggunakan baut /
paku baut

5.

Selanjutnya memasang lantai spoorplank dan gapit lantai serta
diperkuat dengan baut dan klem spoorplank

Pekerjaan Lain-lain, yaitu :
1. Konsultasikan semua pekerjaan yang terpasang kepada Konsultan
Pengawas sehingga benar-benar sesuai rencana dan petunjuk
2. Setelah dinyatakan siap oleh Konsultan Pengawas pekerjaan
terakhir dilanjutkan dengan urugan / timbunan pada masingmasing oprit jembatan dan dipadatkan jika diperlukan
3. Melakukan pengecatan jembatan yang telah selesai dikerjakan.

1V.11 Demobilisasi
Demobilisasi alat dan personil sesuai jadwal demobilisasi (lampiran),
demobilisasi dilakukan setelah dilakukan pemeiksaan pekerjaan dan serah
terima pertama pekerjaan antara pelaksana pekerjaan dan Pemilik Pekerjaan
(Owner)

1V.12 Penutup
Demikian uraian metode Pelaksana beserta aspek-aspek yang terkait
didalamnya, semoga uraian diatas dapat memenuhi persyaratan yang
dibutuhkan untuk kelengkapan Dokumen Penawaran Paket Pekerjaan
Peningkatan Jalan Kabupaten Khusus DAK Tambahan Usulan Daerah Ruas
Jalan Na. Dangkan – Landau Kumpang (Menyabai – Landau Kumpang)
Kecamatan Silat Hulu / Hulu Gurung.

Putussibau, 14 Juli 2015
PT. KUJANG PAMUNGKAS

GUSTI ISMAIL USMAN
Direktur Utama