potret sekolah SDN 3 Kertayasa

A. Pendahuluan
1. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi SD Negeri 3 Kertayasa
a) Visi
"Terselenggaranya layanan prima pendidikan yang bermutu sesuai
dengan Standar Nasional pendidikan (SNP), untuk membentuk karakter
insan yang cerdas, trampil, taqwa kepada Tuhan YME serta sadar
wisata".
b) Misi
a. Menyelenggarakan

pendidikan

yang

bermutu

sesuai

Standar

Nasional Pendidikan (SNP)

b. Meningkatkan akses sarana prasarana pendidikan, keagamaan
(mushola), ICT, PJOK dan budaya
c. Menyelenggarakan pendidikan yang relevan dengan budaya lokal
dan perkembangan global
d. Meningkatkan kesejahteraan personal.
e. Meningkatkan

keprofesionalan

tenaga

kependidikan

demi

terwujudnya karakter insan yang cerdas, trampil, taqwa terhadap
Tuhan YME
f. Memelihara

dan


mengembangkan

kerjasama

antar

sekolah

pemerintah dan masyarakat .
c) Tujuan
3.1 Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pembelajaran di SD Negeri 3 Kertayasa UPT
Disdikpora Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
1.2 Tujuan Khusus
a) Menyusun, mengembangkan dan menyempurnakan kurikulum
sekolah yang meliputi: Dokumen 1 Kurikulum, Silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan evaluasi.
b) Menciptakan mutu pembelajaran, khususnya pembelajaran aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM).


1

c) Meningkatkan profesionalitas guru dan kepala sekolah melalui
peningkatan intensitas KKKS (K3S) dan KKG.
d) Menata dan meningkatkan manajemen sekolah.
e) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan khususnya alat
peraga dan media pembelajaran.
f) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung
penyelenggaraan pendidikan.
g) Menghasilkan siswa-siswi yang berbudi pekerti luhur sesuai dengan
nilai-nilai budaya Melayu.
1.3 Tujuan Jangka Pendek
Tujuan Jangka Pendek, yaitu tujuan kondisional atau tujuan yang
hendak dicapai dalam jangka satu tahun, yaitu :
a) Meningkatkan rata-rata nilai hasil ujian akhir sekolah dan ujian
akhir sekolah berstandar nasional.
b) Siswa kelas I dan kelas II yang buta aksara Al-Quran mengikuti
Ekstrakurikuler pembelajaran Iqra’.
c) Setiap siswa yang menyelesaikan pendidikannya di SD Negeri 3

Kertayasa, telah bebas dari buta aksara Al-Quran.
d) Mengikuti pertandingan/perlombaan baik akademis maupun
non-akademis.
1.4 Tujuan Jangka Panjang
a) Meningkatkan rata-rata nilai hasil ujian akhir sekolah (UAS) dan
Ujian Nasional (UN) minimal 75.
b) Mampu bersaing positif dengan Sekolah Dasar lain di Indragiri
Hulu secara kualitas dan dapat membawa siswa untuk lulus
masuk SMPN/MTsN dengan target 80% - 100%.
c) Memiliki prestasi dibidang olahraga, kesenian dan pramuka.
d) Masuk dalam kelompok 5 besar dalam mengikuti pertan-dingan/
perlombaan bidang akademis se-Kabupaten Indragiri Hulu.

d) Strategi
2

Strategi yang akan ditempuh oleh SD Negeri 3 Kertayasa dalam
mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah sebagaimana yang telah
diuraikan di atas adalah:
(1). Pelaksanaan proses pembelajaran yang efektif :

 Meningkatkan

disiplin

guru

serta

melengkapi

administrasi

pembelajaran.
 Melaksanakan supervisi secara berkala ke kelas-kelas.
 Menciptakan semangat kebersamaan.
 Melaksanakan

program

perbaikan


pengayaan

serta

melaksanakan kegiatan belajar tambahan bagi siswa kelas VI.
(2) Peningkatan kemampuan profesionalisme sumber daya guru :
 Melaksanakan pelatihan bagi guru-guru melalui kelompok kerja
(KKG).
 Melaksanakan diskusi-diskusi tentang kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) serta metode mengajar yang baik di kelas.
 Mengusulkan serta mengirimkan guru-guru untuk mengikuti
pelatihan ke instansi terkait.
(3) Mengklasifikasikan Pustaka Sekolah.
 Berupaya mencari pengelola pustaka sekolah
 Menambah koleksi buku pustaka
 Menata ruang dan melengkapi sarana pustaka
 Membuat kajian petugas pustaka ke pustaka lain
(4) Menjalankan manajemen partisipasif.
Melengkapi administrasi sekolah dan manajemen guru.

 Melaksanakan rapat dalam rangka pembinaan guru
 Mengadakan diskusi-diskusi terbuka dengan guru tentang kinerja
dan program sekolah.
(5) Meningkatkan kualitas pelaksanaan ibadah :
 Ceramah agama secara rutin
 Melaksanakan kegiatan baca Al-Qur’an
(6) Meningkatkan lingkungan sekolah yang bersih, tertib dan indah :
3

 Membiasakan memungut sampah sebelum masuk
 Mengadakan penghijauan di lingkungan sekolah dengan cara
menanam pohon dan bunga.
 Pengecatan gedung, pagar sekolah, secara berkala
 Melaksanakan “Rabu sehat dan bersih”.
2. Profil TPMPS
a. Tim Penjaminan Mutu Pendidikan SDN 3 Kertayasa (TPMPS)
Pembina

: Suparna, S.Pd, MM.Pd. ( Pengawas SD )


Kepala Sekolah

: Eka Sugiharti, S.Pd.

Ketua TPMPS

: Edah, S.Pd.I

Tim Pengembang Sekolah
1. Koordinator Standar Kelulusan

: Suja’i, S.Pd.SD

2. Koordinator Standat Isi

: Dedeh, S.Pd.SD

3. Koordinator Standar Proses: Oom Purnamasari, S.Pd.
4. Koordinator Standar Penilaian


: Edah, S.Pd.I

5. Koordinator Str PTK

: Mohamad Toha, S.Pd.

6, Koordinator Str Pengelolaan

: Utih, S.Pd.

7. Koordinator Str Sarpras

: Sugandi, S.Pd.

8. Koordinator Str Pembiayaan

: Yuyun Supriatna, S.Pd.I

Tim Audit :
1. Suparna, S.Pd, MM.Pd

2. Eka Sugiharti, S.Pd.
3. Edah, S.Pd.I
4. Mohamad Toha, S.Pd.
5. Junaedi (Ketua Komite)
Dengan terbentuknya Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS)
di SD Negeri 3 Kertayasa, Alhamdulillah semua bisa melaksanakan tugas sesuai
dengan Tupoksi sebagai berikuti :
TUPOKSI
TIM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH (TPMPS)
4

SD NEGERI 3 KERTAYASA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah Tahun Pelajaran 2017-2018 bertugas
:
1. Mengkoordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat sekolah;
2. Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi
terhadap

pelaku


pendidikan

di

sekolah

dalam

pengembangan

penjaminan mutu pendidikan;
3. Melaksakan

pemetaan

mutu

pendidikan

berdasarkan

data

mutu

pendidikan di sekolah;
4. Melakukan monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan
mutu yang telah dilakukan;
5. Memberikan rekomendasi strategi peningkatan mutu berdasarkan monitoring
dan evaluasi.

N
O
1.

JABATAN
Penanggung

TUPOKSI
- Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan

Jawab

kepada

masyarakat.

Kepala

sekolah

menetapkan

(Kepala

peraturan, kaidah dan tolok ukur penyelenggaraan

Sekolah)

pendidikan di sekolah secara umum.
- Memimpin Proses PMP.
- Memastikan bahwa PMP menjadi tanggug jawab
seluruh pendidik dan tenaga kependidikan.
- Melakukan pemantauan, pengawasan, pembinaan

2.

Ketua

pada seluruh kegiatan.
- Bertanggungjawab atas penyelenggaraan pendidikan,
peningkatan mutu pendidikan dan penyelenggaraan
penjaminan mutu pendidikan.
-

Ketua

tim

penjaminan

mutu

memformulasikan

prosedur yang tepat dalam pemantauan dan penilaian
terhadap

efektifitas

penyelenggaraan

kegiatan

akademik serta pelaksanaan sistem penjaminan mutu.
- Mengkoordinir kegiatan pelaksanaan pemetaan mutu
5

3.
4.

Operator

pendidikan.
- Membantu

Koord.

pelaksanaan Siklus SPMI semua SNP.
- Mempersiapkan / Membuat Program Audit Mutu

Auditor

Internal.

Internal dan

- Melaksanakan Audit Mutu Internal.

Tim Auditor

- Membuat laporan hasil audit mutu Internal.

penyusunan

semua

dokumen

hasil

- Menyerahkan hasil / Laporan hasil audit mutu internal
5.

Koordinator

kepada ketua TPMPS.
- Koordinator Bidang Akademik membawahi Standar

Bidang

Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan

Akademik

Standar Penilaian.

dan Bidang

- Koordinator Bidang Manajemen membawahi Standar

Manajemen

Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana
Prasarana,

Standar

Pengelolaan,

dan

Standar

Pembiayaan.
- Menyusun pemetaan berbasis kepada SNP.
- Menyiapkan dan menyusun manual mutu, prosedur
mutu, dan instruksi kerja mutu yang sesuai atau
malampaui standar nasional pendidikan.
- Menyimpan dan mengarsip semua dokumen yang akan
diaudit maupun setelah diaudit.
- Menyusun rekomendasi pemenuhan mutu berdasarkan
6.

Koordinator

hasil pemetaan.
- Memimpim pelaksanaan Siklus SPMI sesuai SNP.

SNP

- Menginventarisir semua dokumen hasil pelaksanan
Siklus SPMI sesuai SNP.
- Menyimpan dan mengarsipkan semua dokumen hasil
pelaksanan Siklus SPMI sesuai SNP sebelum diserahkan
kepada tim audit.

3. Komitmen Mutu Sekolah
Diawali dengan mengikuti BIMTEK Sekolah Model pada awal Agustus
2017 bertempat di SDN 1 Babakan Kabupaten Pangandaran. SD Negeri 3
Kertayasa yang ditunjuk sebagai Sekolah Model tingkat SD di lingkup UPT
6

Disdikpora Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran untuk mengutus
Kepala Sekolah, 2 (dua) orang guru, 1 (satu) orang komite sekolah, dan 1
(satu) orang operator sekolah.
Sebagai tindak lanjut dari program BIMTEK tersebut, SD Negeri 3
Kertayasa mengadakan sosialisasi kepada seluruh warga sekolah tentang
harus adanya komitmen, bahwa budaya mutu di sekolah merupakan
tanggungjawab seluruh komponen sekolah.
Kegiatan sosialisasi Sekolah Model SPMI ini disampaikan kepada
sekolah imbas yang berada di wilayah Kabupaten Pangandaran dalam 2
(dua) kali pendampingan.
Kesanggupan seluruh warga sekolah untuk melaksanakan penjaminan
mutu di SD Negeri 3 Kertayasa dinyatakan dalam bentuk pernyataan
bersama Komitmen Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
yang berbunyi “ KAMI SELURUH WARGA SD NEGERI 3 KERTAYASA
KABUPATEN PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT SIAP MENDUKUNG
DAN MELAKSANAKAN PROGRAM SPMI DENGAN PENUH TANGGUNG JAWAB”
Alhamdulillah
undangan

berlangsung

merespon

dengan

sesuai
baik

dengan
dan

harapan,

sangat

dan

semua

berantusias

dalam

mensukseskan program SPMI di SDN 3 Kertayasa, dilanjutkan dengan
membuat komitmen dengan semua pihak yang hadir dalam acara
tersebut,

Sehingga

kegiatan

pendampingan

1

sampai

dengan

pendampingan 2 berjalan dengan sukses. Sehingga kami bisa mengikuti
kegiatan proses kegiatan selanjutnya, Sebagaimana dibuktikan dengan
penandatangan komitmen sebagai berikut :

7

A.Implementasi SPMI di SD Negeri 3 Kertayasa
(Dokumentasi
Pembentuk Dokumentasi Pembentukan TPMPS SPMI dan Komitmen
a. PemetaanMutu
SDN 31.
Kertayasa)
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Kelulusan terdiri dari tiga indikator dan empat belas
sub indikator mendapat penilaian menuju SNP 4, Jadi di standar kelulusan
untuk tahun pertama tidak di alokasikan untuk peningkatan mutu.
Indikator/Sub Indikator :
Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif
Masalah :
 Peserta didik kurang dapat menyelesaikan permasalahan secara kritis
 Peserta didik dapat merumuskan masalah, menjabarkan konsep dan
prosedur secara rinci
 Peserta didik kurang mengenal produk dalam negeri, tempat wisata
dalam negeri, dan budaya Indonesia (tari, musik, makanan dan lainnya)
 Peserta didik kurang menerapkan budaya indonesia dalam kehidupan
sehari-hari
Akar masalah :
1. Kurang Percaya Diri
2. Tidak Menguasai Pelajaran
3. Siswa tidak memahami cara menyelesaikan soal
4. Siswa kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap pendidikannya
Rekomendasi :
Guru memberikan penguatan pada setiap pembelajaran dan bimbingan kepada
siswa
Rencana Pemenuhan Mutu :
1. Mengadakan Workshop untuk peningkatan kualitas Kegiatan Belajar
Mengajar
2. Pelajaran Tambahan Bagi Siswa yang memerlukan bimbingan (dalam
bentuk les)
2. StandarIsi
8

Standar Isi terdiri dari tiga indikator dan sembilan sub indikator ternyata
nilainya bagus sesuai dengan SNP maka pada standar ini kami tidak di
prioritaskan , sehingga pada standar ini kami memasukan pada rencana
jangka panjang.
3. Standar Proses
Standar Proses terdiri dari tiga indikator dan dua puluh dua sub indikator,
ternyata hasil analisa TPMPS standar proses yang paling rendah dan perlu
peningkatan mutu terutama pada
Indikator Mutu:
3.1.

Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan

3.2.

Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat

Sub Indikator :
3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis
3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah
3.2.12.

Memanfaatkan

teknologi

informasi

dan

komunikasi

untuk

meningkatkan efsiensi dan efektivitas pembelajaran
3.2.13. Menggunakan aneka sumber belajar
3.15. Perencanaan pembelajaran disusun sesuai dengan KTSP
Akar Masalah :
 Guru malas untuk menyimpan data pada file yang sudah di sediakan
 Guru

kurang

menguasai

dan

memahami

serta

kreatif

dalam

penyusunan media pembelajaran
 Guru kurang mampu menggunakan IT secara maksimal sehingga
kesulitan membimbing siswa dalam menggunakan teknologi dan
komunikasi dalam Pembelajaran
 Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih
sumber

belajar

yang

telah

tersedia

di

perpustakaan

untuk

memanfaatkan sebagai sumber pembelajaran.
 Malas dan tidak dapat memanfaatkan penggunaan IT dengan
maksimal
Rekomendasi :
 Pembinaan oleh Kepala Sekolah
 Whorkshop pembuatan media pembelajaran
9

 Pengenalan dan Pelatihan IT dengan teman sejawat di sekolah
 Dengan bimbingan guru siswa di ajak ke perpustakaan untuk memilih
sumber belajar yang dapat membantu keberhasilan pembelajaran
 KKG dan Pelatihan IT

Rencana Pemenuhan Mutu :
Rencana kegiatan dalam pemenuhan mutu standar ini menggunakan
sumber dana dari BOS untuk lebih rincinya sebagai berikut :
Kegiatan :
 Melaksanakan KKG sesuai jadwal
 Membeli Alat dan bahan Pembelajaran
 Pelatihan IT
Volume :
 1 kali dalam satu bulan dilaksanakan KBM berakhir
 Disesuaikan dengan kebutuhan Alat dan Bahan Pembelajaran Apa
yang akan di beli Misalnya pembelian Alat dan Bahan Pembelajaran
Praktek IPA atau SBdP
 2 kali dalam satu minggu di laksanakan sesuai jadwal yang telah di
tentukan
4. Standar Penilaian Pendidikan
Standar Penilaian Pendidikan terdiri dari empat indikator dan sebelas sub
indikator, di sub indikator 4.3.1. Melakukan penilaian secara periodik
mendapat nilai 2,74 dengan kategori menuju SNP 2 dan di sub indikator
4.5.1. Melakukan penilaian berdasarkan penyelenggara sesuai prosedur, ini
pun sama mendapatakan nilai 2,74, Tetapi untuk tahun pertama ini tidak di
lakukan peningkatan mutu karena tingkat kemampuan belum terukur.
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar Pendidik dan Tenaga Pendidikan terdiri dari tiga indikator dan
tujuh belas sub indikator, Pada standar ini ternyata banyak nilai yang di
bawah kategori SNP. Diantaranya : Sub Indikator 5.1.2 dengan nilai 4,63,
Sub Indikator 5.1.4 dengan nilai 4,4, Sub indikator 5.2.2. nilainya 4,08, sub
10

indikator 5.2.4 nilainya 4,08, sub indikator 5.2.6. nilainya 4,08 katageri
termasuk menuju SNP 3. Sub indikator 5.2.7. nilannya 5,28 dan yang paling
patal di indikator 5.3 dengan nilai 0, karena memang di SDN 3 Kertayasa
belum tersedia pasilitas tersebut.
6. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan
Standar Sarana dan Prasarana terdiri dari 3 indikator dan 6 sub indikator
dengan nilai, , Pada standar ini ternyata banyak nilai yang di bawah
kategori SNP. Diantaranya : indikator 6.2. nilainya 0,54, sub indikator 6.2.1.
nilainya 0, sub indikator 6.2.2. nilainya 0, sub indikator 6.2.3. nilainya 1,62

7. Standar Pengelolaan Pendidikan
Terdiri dari 4 indikator dan 14 sub indikator dengan nilai, , Pada standar ini
ternyata nilai bagus bahkan sudah banyak yang berstandar SNP, adapun
yang kurang ada beberapa sub indikator diantaranya sub indikator 7.3.2.
nilainya 3,44.
8. Standara Pembiayaan
Terdiri dari 3 Indikator dan 9 sub indikator, pada indikator ini masih banyak
sub indikator yang belum mencapai nilai standar SNP. Diantaranya sub
indikator 8.1.2 nilainya 0, sub indikator 8.1.3 nilainya 0, dan sub indikator
8.3.2 nilainya 3,43.
b.

Kendala

Kendala yang di hadapi pada pemetaan mutu di SDN 3 Kertayasa bahwa pada
indikator 3.2 Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat. Dengan sub
Indikatornya 3.2.12. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efsiensi dan efektiftas pembelajaran dengan nilai pada SPMP
1,86 yang di anggap sangat emergency, Diantaranya tenaga pendidik dan
kependidikan kurang menguasai IT, Sarana dan prasarana tersebut (IT) belum
tersdia sesuai dengan kebutuhan SNP.
B.PENGEMBANGAN BUDAYA MUTU SEKOLAH
a. Regulasi / Kebijakan sekolah
11

1. Kepala Sekolah membuat Surat Keputusan Pengangkatan Tim SPMI
2. Tim SPMI menyusun pembagian tugas pemenuhan mutu 8 SNP
3. TPMPS yang dibentuk tim SPMI melakukan pemetaan, membuat
perencanaan,

melaksanakan,

monev,

dan

penyusunan

strategi

pemenuhan mutu.
4. Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, menjalankan tugas yang
menjadi tanggungjawabnya masing-masing. Seperti membuat RPP,
Melaksanakan proses pembelajaran, sampai dengan Penilaian.
5. Kepala sekolah atau Wakasek Kurikulum melaksanakan supervisi kelas
6. Tenaga pendidik (Operator) melaksanakan input e-rapor
7. Wali kelas menyampaikan hasil pembelajaran siswa binaannya kepada
orangtua / wali.

b. Pembiasaan
Bagi Siswa :
1. Pembiasaan merupakan kegiatan positif yang rutin dilaksanakan
sesuai dengan jadwal, diantaranya :
2. Upacara Bendera (Setiap hari Senin)
3. Menyanyikan lagu Nasional sebelum melaksanakan pembelajaran)
dan Lagu Daerah sebelum pulang
4. Berbaris sebelum masuk kelas
5. Literasi dan Sapa Pagi
6. Membacakan Asmaul Husna (Selasa dan Kamis Sebelum
melaksanakan pembelajaran)
7. Hapalan surat-surat pendek
8. Berdoa sebelum dan sesudah belajar
9. GPS (Setiap hari Senin, Rabu dan Jumat)
10. GMS ( Membawa tempat makan dan minum dari rumah)
11. Piket Kebersihan Kelas (Setiap hari )
12. CTPS dan Sikat Gigi (Setiap hari dilaksanakan sesuai jadwal)
13. Menyanyikan Lagu daerah ( akhir pembelajaran )
14. Memakai Pakaian “Nyunda”
12

15. Pembelajaran Angklung
16. Pencak Silat
Bagi Guru :
1. Datang tepat waktu
2. Menyambut siswa
3. Apel pagi/siang (rutin)
4. Pembuatan perangkat pembelajaran
5. Pulang sesuai aturan

c. Sikap dan Perilaku Warga Sekolah
1. Semua warga sekolah bersikap dan berperilaku sejalan dengan regulasi
/ kebijakan sekolah yang sudah digariskan oleh pimpinan
2. Semua warga sekolah bergerak sebagai sebuah sistem yang satu unsur
dengan unsur lainnya bekerja saling mengisi dan menguatkan menuju
pada peningkatan mutu sekolah
3. Kekompakan dan integritas sebagai pendidik dan tenaga kependidikan
diimplementasikan pada kerja nyata sesuai dengan tupoksi nya
masing-masing.
4. Kinerja yang sudah baik dilaksanakan secara continue dan berulang
sebagai sebuah siklus
5. Pada gilirannya bekerja yang sungguh-sungguh dan memenuhi 8 SNP
menjadi sebuah budaya kerja pendidik dan tenaga kependidikan.
d. Dampak Yang Dirasakan Oleh Sekolah
1. Pendidik dan tenaga kependidikan

bekerja dan berusaha untuk

memenuhi 8 SNP melalui penerapan Siklus SPMI yang meliputi
pemetaan mutu, perencanaan, pelaksanaan, monev, dan strategi
pemenuhan mutu, oleh karena sudah membudaya, terasa sebagai
pekerjaan ringan dan tidak menjadi beban, karena adanya komitmen
bersama guna peningkatan mutu sekolah.
13

2. Stakeholder sekolah yang meliputi : Kepala Sekolah,Pendidik dan
tenaga kependidikan, komite sekolah, orangtua peserta didik
melengkapi dan menguatkan sebagai sebuah sistema
program

SPMI

dan

pemenuhan

mutu

bergulir

saling

menjadikan

sebagai

sebuah

kebiasaan.

C. PENUTUP
a. Kesimpulan
SPMI sebagai sebuah program yang digulirkan LPMP pada dasarnya
bukan suatu hal yang baru, sebab sebelumnya sudah ada program
yang pada hakikatnya hampir sama, yaitu program akreditasi sekolah
yang digulirkan oleh BAN, keduanya sama sama melihat keadaan
mutu suatu sekolah.
Kekuatan untuk melaksanakan SPMI sebenarnya ada di tingkat satuan
pendidikan, sebab hampir semua sumber daya ada di sekolah, mulai
dari Sumber Daya Manusia sampai dengan keuangan yang terdiri dari
BOS pusat dan bantuan Pemerintah Daerah.
Tantangan yang dihadapi, diantaranya selain tidak ada kemauan yang
kuat dari stakeholder pendidikan, juga hanya mengandalkan bantuan
pemerintah, sehingga ada kesan jika hana ada proyek saja kegiatan
sekolah berjalan.
b. Saran
14

Program SPMI hendaknya harus menjadi sebuah bantuan teknis
bukan sekedar bantuan dana yang dapat dirasakan baik jangka
pendek maupun jangka panjang oleh sekolah, sehingga keinginan
mendongkrak mutu pendidikan di negeri ini dapat tercapai dalam
waktu yang tidak terlalu lama.

15