BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pendampingan Kepala Sekolah dalam Penyusunan Renstra di SD Negeri Rejowinangun Utara 4 Gugus Sultan Agung Kota Magelang
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Profil Sekolah
Penelitian
ini
dilakukan
di
SD
Negeri
Rejowinangun Utara 4 yang beralamat di Jalan Rawa
Pening 5/17, Paten Jurang, Kelurahan Rejowinangun
Utara, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang.
SD Negeri Rejowinangun Utara 4 memiliki visi
“Mewujudkan anak didik yang berkualitas, beriman,
bertaqwa, cerdas, kritis, jujur, dan bertoleransi
dengan masyarakat.”
Adapun Misinya adalah: 1)Menyiapkan Sistem, 2)
Melatih ketrampilan sebagai bekal kecakapan hidup, 3)
Mengembangkan
kreatifitas
dalam
menghadapi
perkembangan jaman, dan 4) Membiasakan siswa
berperilaku jujur, santun dan taqwa.
Jumlah guru belum sesuai dengan standar.
Jumlah Guru 8 orang terdiri dari 2 orang laki-laki dan
6 orang perempuan dengan latar belakang pendidikan
1 orang S2, dan 7 orang S1. Jumlah guru kelas hanya
4 orang sehingga masih kekurangan 2 orang guru
kelas. Sementara ini kelas yang tidak ada gurunya
diajar oleh guru agama dan guru yang masih wiyata
27
bhakti. Guru yang sudah bersertifikasi ada 5 orang,
juga terdapat 2 orang tenaga kependidikan dengan
status wiyata bakti.
Jumlah murid 128 anak
terdiri dari 69 siswa
laki-laki dan 59 siswa perempuan yang terbagi dalam 6
rombel. Kelas 1 berjumlah 20 anak terdiri dari 13 anak
laki-laki dan 7 anak perempuan. Kelas 2 berjumlah 28
anak terdiri dari 12 anak laki-laki dan 16 anak
perempuan. Kelas 3 berjumlah 21 anak terdiri dari 10
anak laki-laki dan 11 anak perempuan. Kelas 4
berjumlah 17 anak terdiri dari 11 anak laki-laki dan 6
anak perempuan. Kelas 5 berjumlah 22 anak terdiri
dari
14
anak
laki-laki
dan
8
anak
perempuan.
Sedangkan kelas 6 yang pada bulan Mei tahun 2015 ini
mengikuti Ujian berjumlah 20 anak terdiri dari 9 anak
laki-laki dan 11 anak perempuan.
Sarana dan Prasarana yang ada terdiri dari: 1)
Lahan Sekolah dengan luas 580 m2 dengan rasio luas
lahan terhadap peserta didik 4
m2. 2) Bangunan
Gedung dengan luas lantai 400 m2 dengan rasio luas
lantai terhadap peserta didik 3 m2 , dilengkapi instalasi
listrik dengan daya 1300 watt. 3) Ruang Kelas terdiri
dari 6 ruang dengan sarana yang memadai. 4) Ruang
Perpustakaan dengan luas 64 m2, mudah diakses
dengan sarana yang memadai. 5) Laboratorium IPA
dengan luas 64 m2
28
dengan sarana laboratorium
memadai. 6) Ruang Kepala Sekolah dengan luas 14 m2
dengan sarana yang memadai. 7) Ruang Guru dengan
luas lantai 64 m2 dengan rasio luas 4.6 m2/pendidik,
dilengkapi dengan TV. 8) Tempat beribadah dengan
m2 tetapi sarana
luas lantai 12
tidak memadai. 9)
Ruang UKS dengan luas lantai 18 m2,
tersedia tidak
sarana yang
memadai. 10) Jumlah jamban ada 3
buah (kurang memenuhi standar), luas lantai tiap
jamban 3 m2 dengan sarana memadai. 11) Gudang
dengan luas lantai 2 m2 dan sarana tidak memadai. 12)
Tempat Bermain/Berolahraga luasnya 234 m2 dengan
rasio 1 m2/peserta didik, sarana bermain/berolahraga
tidak memadai.
Hal prestasi, siswa pernah mendapatkan prestasi
meskipun baru sampai tingkat kecamatan yaitu Juara
III Tahsinul Chod & Kaligrafi dan Juara III Lomba
Rebana.
Penelitian
pendampingan
tindakan
penyusunan
sekolah
melalui
Rencana
Strategis
(Renstra) SD Negeri Rejowinangun Utar 4 Gugus Sultan
Agung
Kota
tindakan
Magelang
sekolah
ini
melalui
merupakan
kegiatan
penelitian
pendampingan
artinya kegiatan dilaksanakan pada saat pelaksanaan
pendampingan
di
Sekolah.
Pendampingan
ini
dilaksanakan melalui dua siklus, secara kelompok
yaitu Kepala Sekolah bersama para guru di SD
29
Rejowinangun Utara 4. Tujuan pendampingan ini agar
Kepala Sekolah dapat menyusun renstra.
Pada awal penelitian, peneliti datang ke tempat
penelitian
untuk
melakukan
sosialisasi
dan
mengadakan wawancara dengan subyek penelitian
tentang pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan.
Wawancara dilaksanakan dengan nara sumber Kepala
Sekolah
dan
Guru.
Adapun
rekapitulasi
hasil
wawancara adalah sebagai berikut.
No
Jenis Standar
Capaian
%
Keterangan
1
Isi
75
B
2
Proses
67,6
B
3
Kompetensi Lulusan
0
D
4
Pendidik dan
Kependidikan
5
Sarana dan Prasarana
100
A
6
Pengelolaan
58,3
D
7
Pembiayaan
66,7
D
8
Penilaian
66,7
C
60,54
C
Rata- rata
30
Tenaga 50
D
Keterangan:
A = Amat Baik
(85 % - 100 %)
B = Baik
(75 % - 84 %)
C = Cukup
(60 % - 74 %)
D = Kurang
(< 60 %)
Berdasarkan tabel di atas pemenuhan 8 Standar
Nasional Pendidikan di SD Negeri Rejowinangun Utara
4 Gugus Sultan Agung Kota Magelang masih
belum
baik (tercapai).
SD Negeri Rejowinangun Utara 4 Gugus Sultan
Agung Kota Magelang juga tidak memilki renstra. Maka
perlu
disusun
renstra
sebagai
acuan
dalam
penyusunan dan pelaksanaan setiap program yang ada
di sekolah.
Secara umum setiap sekolah/Kepala Sekolah di
Gugus Sultan Agung memang belum memiliki renstra.
Para
Kepala
Sekolah
merasa
kesulitan
dalam
menyusun renstra karena memang belum pernah ada
pelatihan dalam penyusunan renstra. Dengan kegiatan
PTS ini diharapkan setiap sekolah di gugus Sultan
Agung Kota Magelang
memiliki renstra, dimulai dari
SD Negeri Rejowinangun Utara 4 yang menjadi subyek
penelitian ini.
31
4.1.2. Pendampingan
Kepala
Sekolah
dalam
penyusunan renstra
Berdasarkan
hasil
wawancara
tentang
pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan di SD
Rejowinangun Utara 4 yang rata- rata masih belum
baik dan dengan melihat Profil Sekolah serta hasil
Akreditasi
Sekolah
(B),
maka
perlu
dilakukan
pendampingan dalam penyusunan renstra melalui 2
Siklus agar pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan
dapat tercapai.
4.1.2.1. Pemecahan Masalah Siklus I
a.
Perencanaan Tindakan
Dalam kegiatan perencanaan tindakan ini peneliti
mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah dan
guru di sekolah binaan
pendampingan
untuk membahas persiapan
dengan
menyusun
program
pendampingan. (Terlampir)
b.
Pelaksanaan Tindakan (action)
Kegiatan
Pembimbingan
dilaksanakan di
yang
pertama
ini
sekolah binaan dengan penjelasan
tentang unsur-unsur dalam renstra:
I.
Pendahuluan yang berisi latar belakang, maksud
dan tujuan, dasar hukum, dan sistematika.
II.
Kondisi
Sekolah
kondisi sekarang.
32
yaitu
sejarah
sekolah
dan
III.
Analisis Lingkungan yaitu analisis SWOT
IV.
Visi. Misi, dan Program Strategi Sekolah
V.
Penutup
Dilanjutkan
pembuatan
renstra
oleh
Kepala
Sekolah dan Guru. KS dan guru merasa sedikit
kesulitan di awal melakukan
penyusunan renstra.
Setiap kali memutuskan tindakan masih ragu-ragu
sehingga perlu dilakukan pengulangan diskusi berkalikali.
c.
Hasil Pendampingan
Kepala sekolah sudah membuat renstra namun
baru mencapai 60% yaitu susunan belum benar
(terlampir). Hasil diserahkan kepada peneliti untuk
direfleksi.
d.
Refleksi
Peneliti mengevaluasi hasil renstra yang telah
dibuat oleh Kepala Sekolah dan Guru SD Negeri
Rejowinangun Utara 4.
Ternyata
sempurna
hasil
maka
penyusunan
masih
perlu
renstra
belum
dilanjutkan
dengan
mengadakan tindakan Siklus II. Kepala Sekolah dan
Guru agak kecewa tetapi mereka dengan senang hati
akan mengikuti kegiatan pendampingan selanjutnya
dengan melakukan perbaikan. Kepala Sekolah dan
Guru
SD
memahami
Negeri
betapa
Rejowinangun
besar
Utara
manfaat
4
renstra
sangat
bagi
33
perkembangan
serta
kemajuan
sebuah
sekolah.
Renstra sebagai pedoman dalam menentukan programprogram sekolah yang lain. Renstra sebagai pedoman
arah dan tujuan suatu instansi.
34
4.1.2.2. Pemecahan Masalah Siklus II
a.
Perencanaan Tindakan
Dalam kegiatan perencanaan tindakan ini peneliti
mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah dan
guru di sekolah binaan untuk
menyampaikan hasil
pendampingan pada Siklus I dan
bahwa masih ada
penyempurnaan
pemberitahuan
rencana kegiatan Siklus II yaitu
renstra.
Peneliti
kemudian
menyampaikan kembali urutan/susunan renstra.
b.
Pelaksanaan tindakan
Kegiatan
Pendampingan
ini
dilaksanakan
di
sekolah binaan. Kepala Sekolah menyempur nakan
renstra dengan bimbingan Peneliti terutama masalah
susunan/urutan
memberikan
aspek-aspek
renstra.
masukan-masukan
Guru-guru
kepada
Kepala
Sekolah melalui diskusi.
c.
Hasil Pendampingan
Kepala
sekolah
dan
guru
bersama-sama
menyempurnakan renstra yang telah dibuat.
Kekompakan Kepala Sekolah dan Guru dalam
kegiatan
ini
sangat
luar
biasa.
Akhirnya
berkat
kerjasama dan semangat yang tinggi renstra SD Negeri
Rrejowinangun Utara 4 Gugus Sultan Agung Kota
Magelang dapat terwujud. Kepala Sekolah dan guru
merasa puas dengan hasil kerja keras mereka.
35
Hasil Pendampingan adalah tersusunnya renstra
(revisi). (Terlampir)
Hasil
pendampingan
tersebut
kemudian
diserahkan pada peneliti untuk direfleksi.
d.
Refleksi
Renstra
yang
disusun
dalam
pencapaian
8
Standar Nasional Pendidikan oleh Kepala Sekolah dan
Guru sudah selesai dan lengkap. Kepala Sekolah dan
guru merasa puas karena telah berhasil menyusun
renstra .
36
4.2. Pembahasan Penelitian
4.2.1. Pendampingan
Penyusunan
Renstra
SD
Negeri Rejowinangun Utara 4 Gugus Sultan
Agung Kota Magelang.
Pada
awal
penelitian,
hasil
wawancara
menunjukkan bahwa Pemenuhan 8 Standar Nasional
Pendidikan kurang/belum tercapai. Standar Isi baru
mencapai
75%,
tandar
Proses
58,3%,
standar
Kompetensi Lulusan 25%, standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan 66,7%, standar Sarana dan Prasarana
75%, standar Pengelolaan 58,3%, standar Pembiayaan
50%, dan standar Penilaian 66,7%.
Dalam pengembangan kurikulum Kepala Sekolah
hanya melibatkan beberapa guru saja. Sekolah hanya
melaksanakan 1 jenis kegiatan layanan konseling.
Kepala
Sekolah
melakukan
supervisi
proses
pembelajaran dengan tindak lanjut melalui 1 cara.
Sekolah
memfasilitasi
memanfaatkan
dan
kegiatan
memfungsikan
siswa
dengan
sumber
belajar
meliputi bahan ajar dan buku teks saja. Dalam satu
tahun terakhir ini sekolah hanya melaksanakan 1 jenis
kegiatan
seni
dan
budaya
lokal.
Sekolah
hanya
memiliki 1 orang tenaga administrasi yang tidak
memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan
tugasnya
dan
seorang
pustakawanan
yang
tidak
37
memiliki kualifikasi pendidikan menengah/sederajat,
juga
tidak
penanggung
memiliki
jawab
surat
penugasan
perpustakaan.
Sekolah
sebagai
hanya
memiliki 1 jenis petugas layanan khusus (penjaga
sekolah). Gudang yang ada di sekolah, luas dan
sarananya tidak sesuai dengan ketentuan.
Maka diadakan kegiatan pendampingan yang
diawali
dengan
perencanaan
tindakan.
Peneliti
mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah dan
guru di sekolah binaan
pendampingan
untuk membahas persiapan
dengan
menyusun
program
pendampingan. Kegiatan Pembimbingan yang pertama
ini dilaksanakan di sekolah binaan dengan penjelasan
tentang unsur-unsur dalam renstra.
Melalui pendampingan pada siklus I,
Kepala
Sekolah dan Guru dapat menyusun renstra tetapi
urutan/susunannya belum benar. Kepala Sekolah dan
Guru tidak putus asa. Bersama dengan peneliti, Kepala
Sekolah
dan
guru
merencanakan
kegiatan
pendampingan selanjutnya.
Melalui pendampingan pada siklus II, Kepala
Sekolah dan Guru didampingi peneliti berusaha untuk
menyempurnakan renstra yang telah mereka buat.
Hasil akhir pembimbingan, Kepala Sekolah SD Negeri
Rejowinangun Utara 4 dapat menyusun renstra untuk
tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.
38
4.2.2. Pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan
(SNP) melalui renstra.
Manfaat
dari
perencanaan
strategis
adalah
menentukan batasan usaha dan memberikan arah
organisasi.
penyusunan
Kedua
hal
prioritas
itu
merupakan
tindakan
dan
dasar
kebijakan
organisasi dalam menghadapi perubahan lingkungan.
Begitu
pula
dengan
renstra
SD
Negeri
Rejowinangun Utara 4 Gugus Sultan Agung Kota
Magelang, disusun berdasarkan evaluasi diri tentang
pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan yang belum
tercapai. Renstra yang telah disusun akan bermanfaat
dalam
penyusunan
program-program
SD
Negeri
Rejowinangun Utara 4 terutama dalam pencapaian 8
Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Renstra SD Negeri Rejowinangun Utara 4 Gugus
Sultan Agung membuktikan bahwa pendampingan
yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini berhasil.
Hal ini menunjukkan bahwa metode/pendekatan
dan strategi pendampingan yang digunakan dalam
penelitian sangat tepat. Peneliti melakukan eksplorasi
secara
mendalam
terhadap
program,
proses,
dan
aktivitas sekolah dengan melakukan wawancara dan
kunjungan (melihat secara langsung) ke sekolah binaan
(obyek penelitian).
39
Hasil penelitian ini bila dibandingkan dengan
penelitian Jim Hull yang menyatakan
bahwa kepala
sekolah adalah bahan utama dalam kinerja sekolah,
terutama jika sekolah yang mendaftarkan sejumlah
besar berkinerja rendah dan/atau
siswa kurang
mampu dan minoritas, cocok sebab kondisi SD Negeri
Rejowinangun 4 memang siswanya kurang mampu dan
minoritas. Sedangkan bila dibandingkan dengan hasil
penelitian Helen dan Susan yang menyatakan bahwa
kepemimpinan transformasional yang kuat oleh kepala
sekolah sangat penting dalam mendukung komitmen
guru,
karena guru sendiri dapat menjadi hambatan
untuk pengembangan kepemimpinan kepala sekolah
dan pentingnya menumbuhkan kepemimpinan kepala
sekolah untuk meningkatkan kinerja sekolah. Semua
ini bermakna bahwa kepemimpinan kepala sekolah
yang kuat akan meningkatkan kinerja sekolah. Hal ini
sangat cocok karena dalam kegiatan penyusunan
renstra SD Negeri Rejowinangun Utara 4 Gugus Sultan
Agung
Kota
Magelang
sangat
dibutuhkan
kepemimpinan kepala sekolah yang demikian.
Bila
dibandingkan
dengan
penelitian
Hadi
Mansyur (2010) dengan judul “Strategi Manajemen
Peningkatan Mutu Pendidikan yang Berorientasi pada
Kepuasan Siswa” (Analisis Pelayanan Pendidikan pada
40
Siswa
Pendidikan
Dasar
dan
Menengah
di
Kota
Bandung), yang menemukan bahwa:
Peningkatan
mutu
yang
realistis
perlu
dikembangkan melalui strategi peningkatan mutu yang
dipilih untuk diprioritaskan, ditingkatkan maupun
dipertahankan melalui 5 (lima) elemen strategi, yaitu:
Arena, Vehicle, Differensiasi, Staging dan Economic Logic
ternyata cocok karena dengan disusunnya renstra
maka
mutu SD Rejowinagun Utara 4, Gugus Sultan
Agung Kota Magelang meningkat terutama dalam
pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Kepala
Sekolah
yang
selama
ini
belum
pernah
membuat renstra sekarang menjadi terampil membuat
renstra. Harapan ke depan semua Kepala Sekolah di
Gugus Sultan Agung dapat menyusun renstra karena
dengan adanya renstra arah dan tujuan sekolah
menjadi lebih jelas sehingga pemenuhan 8 Standar
Nasional Pendidikan (SNP) di Gugus Sultan Agung
dapat tercapai.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian
ini
adalah
observasi,
wawancara
dan
dokumentasi sudah tepat karena dengan tehnik di atas
data yang diperoleh sangat akurat. Hasil wawancara
sangat membantu dalam menggali informasi tentang
pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) di SD
Negeri Rejowinangun Utara 4 Gugus Sultan Agung Kota
41
Magelang. Penelitian tindakan sekolah ini dilakukan
dalam 2 siklus yaitu siklus pertama dan kedua dengan
melalui tahapan-tahapan yang runtut, sudah sesuai
karena pada siklus I pencapaian hasil baru mencapai
60 % dan diperbaiki pada Siklus II sehingga kriteria
pencapaian hasil tercapai seluruhnya. Triangulasi data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi
sumber data yaitu hasil wawancara dan dokumen hasil
penilaian kinerja (Pencapaian 8 Standar Nasional
Pendidikan). Peneliti juga menggunakan triangulasi
sesama peneliti dengan melibatkan peneliti lain untuk
memberikan masukan dan saran yang sesuai dengan
tujuan penelitian ini. Sumber data yang dipakai pada
penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan Guru serta
dokumen melalui observasi, wawancara, dan studi
dokumen.
42
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Profil Sekolah
Penelitian
ini
dilakukan
di
SD
Negeri
Rejowinangun Utara 4 yang beralamat di Jalan Rawa
Pening 5/17, Paten Jurang, Kelurahan Rejowinangun
Utara, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang.
SD Negeri Rejowinangun Utara 4 memiliki visi
“Mewujudkan anak didik yang berkualitas, beriman,
bertaqwa, cerdas, kritis, jujur, dan bertoleransi
dengan masyarakat.”
Adapun Misinya adalah: 1)Menyiapkan Sistem, 2)
Melatih ketrampilan sebagai bekal kecakapan hidup, 3)
Mengembangkan
kreatifitas
dalam
menghadapi
perkembangan jaman, dan 4) Membiasakan siswa
berperilaku jujur, santun dan taqwa.
Jumlah guru belum sesuai dengan standar.
Jumlah Guru 8 orang terdiri dari 2 orang laki-laki dan
6 orang perempuan dengan latar belakang pendidikan
1 orang S2, dan 7 orang S1. Jumlah guru kelas hanya
4 orang sehingga masih kekurangan 2 orang guru
kelas. Sementara ini kelas yang tidak ada gurunya
diajar oleh guru agama dan guru yang masih wiyata
27
bhakti. Guru yang sudah bersertifikasi ada 5 orang,
juga terdapat 2 orang tenaga kependidikan dengan
status wiyata bakti.
Jumlah murid 128 anak
terdiri dari 69 siswa
laki-laki dan 59 siswa perempuan yang terbagi dalam 6
rombel. Kelas 1 berjumlah 20 anak terdiri dari 13 anak
laki-laki dan 7 anak perempuan. Kelas 2 berjumlah 28
anak terdiri dari 12 anak laki-laki dan 16 anak
perempuan. Kelas 3 berjumlah 21 anak terdiri dari 10
anak laki-laki dan 11 anak perempuan. Kelas 4
berjumlah 17 anak terdiri dari 11 anak laki-laki dan 6
anak perempuan. Kelas 5 berjumlah 22 anak terdiri
dari
14
anak
laki-laki
dan
8
anak
perempuan.
Sedangkan kelas 6 yang pada bulan Mei tahun 2015 ini
mengikuti Ujian berjumlah 20 anak terdiri dari 9 anak
laki-laki dan 11 anak perempuan.
Sarana dan Prasarana yang ada terdiri dari: 1)
Lahan Sekolah dengan luas 580 m2 dengan rasio luas
lahan terhadap peserta didik 4
m2. 2) Bangunan
Gedung dengan luas lantai 400 m2 dengan rasio luas
lantai terhadap peserta didik 3 m2 , dilengkapi instalasi
listrik dengan daya 1300 watt. 3) Ruang Kelas terdiri
dari 6 ruang dengan sarana yang memadai. 4) Ruang
Perpustakaan dengan luas 64 m2, mudah diakses
dengan sarana yang memadai. 5) Laboratorium IPA
dengan luas 64 m2
28
dengan sarana laboratorium
memadai. 6) Ruang Kepala Sekolah dengan luas 14 m2
dengan sarana yang memadai. 7) Ruang Guru dengan
luas lantai 64 m2 dengan rasio luas 4.6 m2/pendidik,
dilengkapi dengan TV. 8) Tempat beribadah dengan
m2 tetapi sarana
luas lantai 12
tidak memadai. 9)
Ruang UKS dengan luas lantai 18 m2,
tersedia tidak
sarana yang
memadai. 10) Jumlah jamban ada 3
buah (kurang memenuhi standar), luas lantai tiap
jamban 3 m2 dengan sarana memadai. 11) Gudang
dengan luas lantai 2 m2 dan sarana tidak memadai. 12)
Tempat Bermain/Berolahraga luasnya 234 m2 dengan
rasio 1 m2/peserta didik, sarana bermain/berolahraga
tidak memadai.
Hal prestasi, siswa pernah mendapatkan prestasi
meskipun baru sampai tingkat kecamatan yaitu Juara
III Tahsinul Chod & Kaligrafi dan Juara III Lomba
Rebana.
Penelitian
pendampingan
tindakan
penyusunan
sekolah
melalui
Rencana
Strategis
(Renstra) SD Negeri Rejowinangun Utar 4 Gugus Sultan
Agung
Kota
tindakan
Magelang
sekolah
ini
melalui
merupakan
kegiatan
penelitian
pendampingan
artinya kegiatan dilaksanakan pada saat pelaksanaan
pendampingan
di
Sekolah.
Pendampingan
ini
dilaksanakan melalui dua siklus, secara kelompok
yaitu Kepala Sekolah bersama para guru di SD
29
Rejowinangun Utara 4. Tujuan pendampingan ini agar
Kepala Sekolah dapat menyusun renstra.
Pada awal penelitian, peneliti datang ke tempat
penelitian
untuk
melakukan
sosialisasi
dan
mengadakan wawancara dengan subyek penelitian
tentang pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan.
Wawancara dilaksanakan dengan nara sumber Kepala
Sekolah
dan
Guru.
Adapun
rekapitulasi
hasil
wawancara adalah sebagai berikut.
No
Jenis Standar
Capaian
%
Keterangan
1
Isi
75
B
2
Proses
67,6
B
3
Kompetensi Lulusan
0
D
4
Pendidik dan
Kependidikan
5
Sarana dan Prasarana
100
A
6
Pengelolaan
58,3
D
7
Pembiayaan
66,7
D
8
Penilaian
66,7
C
60,54
C
Rata- rata
30
Tenaga 50
D
Keterangan:
A = Amat Baik
(85 % - 100 %)
B = Baik
(75 % - 84 %)
C = Cukup
(60 % - 74 %)
D = Kurang
(< 60 %)
Berdasarkan tabel di atas pemenuhan 8 Standar
Nasional Pendidikan di SD Negeri Rejowinangun Utara
4 Gugus Sultan Agung Kota Magelang masih
belum
baik (tercapai).
SD Negeri Rejowinangun Utara 4 Gugus Sultan
Agung Kota Magelang juga tidak memilki renstra. Maka
perlu
disusun
renstra
sebagai
acuan
dalam
penyusunan dan pelaksanaan setiap program yang ada
di sekolah.
Secara umum setiap sekolah/Kepala Sekolah di
Gugus Sultan Agung memang belum memiliki renstra.
Para
Kepala
Sekolah
merasa
kesulitan
dalam
menyusun renstra karena memang belum pernah ada
pelatihan dalam penyusunan renstra. Dengan kegiatan
PTS ini diharapkan setiap sekolah di gugus Sultan
Agung Kota Magelang
memiliki renstra, dimulai dari
SD Negeri Rejowinangun Utara 4 yang menjadi subyek
penelitian ini.
31
4.1.2. Pendampingan
Kepala
Sekolah
dalam
penyusunan renstra
Berdasarkan
hasil
wawancara
tentang
pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan di SD
Rejowinangun Utara 4 yang rata- rata masih belum
baik dan dengan melihat Profil Sekolah serta hasil
Akreditasi
Sekolah
(B),
maka
perlu
dilakukan
pendampingan dalam penyusunan renstra melalui 2
Siklus agar pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan
dapat tercapai.
4.1.2.1. Pemecahan Masalah Siklus I
a.
Perencanaan Tindakan
Dalam kegiatan perencanaan tindakan ini peneliti
mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah dan
guru di sekolah binaan
pendampingan
untuk membahas persiapan
dengan
menyusun
program
pendampingan. (Terlampir)
b.
Pelaksanaan Tindakan (action)
Kegiatan
Pembimbingan
dilaksanakan di
yang
pertama
ini
sekolah binaan dengan penjelasan
tentang unsur-unsur dalam renstra:
I.
Pendahuluan yang berisi latar belakang, maksud
dan tujuan, dasar hukum, dan sistematika.
II.
Kondisi
Sekolah
kondisi sekarang.
32
yaitu
sejarah
sekolah
dan
III.
Analisis Lingkungan yaitu analisis SWOT
IV.
Visi. Misi, dan Program Strategi Sekolah
V.
Penutup
Dilanjutkan
pembuatan
renstra
oleh
Kepala
Sekolah dan Guru. KS dan guru merasa sedikit
kesulitan di awal melakukan
penyusunan renstra.
Setiap kali memutuskan tindakan masih ragu-ragu
sehingga perlu dilakukan pengulangan diskusi berkalikali.
c.
Hasil Pendampingan
Kepala sekolah sudah membuat renstra namun
baru mencapai 60% yaitu susunan belum benar
(terlampir). Hasil diserahkan kepada peneliti untuk
direfleksi.
d.
Refleksi
Peneliti mengevaluasi hasil renstra yang telah
dibuat oleh Kepala Sekolah dan Guru SD Negeri
Rejowinangun Utara 4.
Ternyata
sempurna
hasil
maka
penyusunan
masih
perlu
renstra
belum
dilanjutkan
dengan
mengadakan tindakan Siklus II. Kepala Sekolah dan
Guru agak kecewa tetapi mereka dengan senang hati
akan mengikuti kegiatan pendampingan selanjutnya
dengan melakukan perbaikan. Kepala Sekolah dan
Guru
SD
memahami
Negeri
betapa
Rejowinangun
besar
Utara
manfaat
4
renstra
sangat
bagi
33
perkembangan
serta
kemajuan
sebuah
sekolah.
Renstra sebagai pedoman dalam menentukan programprogram sekolah yang lain. Renstra sebagai pedoman
arah dan tujuan suatu instansi.
34
4.1.2.2. Pemecahan Masalah Siklus II
a.
Perencanaan Tindakan
Dalam kegiatan perencanaan tindakan ini peneliti
mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah dan
guru di sekolah binaan untuk
menyampaikan hasil
pendampingan pada Siklus I dan
bahwa masih ada
penyempurnaan
pemberitahuan
rencana kegiatan Siklus II yaitu
renstra.
Peneliti
kemudian
menyampaikan kembali urutan/susunan renstra.
b.
Pelaksanaan tindakan
Kegiatan
Pendampingan
ini
dilaksanakan
di
sekolah binaan. Kepala Sekolah menyempur nakan
renstra dengan bimbingan Peneliti terutama masalah
susunan/urutan
memberikan
aspek-aspek
renstra.
masukan-masukan
Guru-guru
kepada
Kepala
Sekolah melalui diskusi.
c.
Hasil Pendampingan
Kepala
sekolah
dan
guru
bersama-sama
menyempurnakan renstra yang telah dibuat.
Kekompakan Kepala Sekolah dan Guru dalam
kegiatan
ini
sangat
luar
biasa.
Akhirnya
berkat
kerjasama dan semangat yang tinggi renstra SD Negeri
Rrejowinangun Utara 4 Gugus Sultan Agung Kota
Magelang dapat terwujud. Kepala Sekolah dan guru
merasa puas dengan hasil kerja keras mereka.
35
Hasil Pendampingan adalah tersusunnya renstra
(revisi). (Terlampir)
Hasil
pendampingan
tersebut
kemudian
diserahkan pada peneliti untuk direfleksi.
d.
Refleksi
Renstra
yang
disusun
dalam
pencapaian
8
Standar Nasional Pendidikan oleh Kepala Sekolah dan
Guru sudah selesai dan lengkap. Kepala Sekolah dan
guru merasa puas karena telah berhasil menyusun
renstra .
36
4.2. Pembahasan Penelitian
4.2.1. Pendampingan
Penyusunan
Renstra
SD
Negeri Rejowinangun Utara 4 Gugus Sultan
Agung Kota Magelang.
Pada
awal
penelitian,
hasil
wawancara
menunjukkan bahwa Pemenuhan 8 Standar Nasional
Pendidikan kurang/belum tercapai. Standar Isi baru
mencapai
75%,
tandar
Proses
58,3%,
standar
Kompetensi Lulusan 25%, standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan 66,7%, standar Sarana dan Prasarana
75%, standar Pengelolaan 58,3%, standar Pembiayaan
50%, dan standar Penilaian 66,7%.
Dalam pengembangan kurikulum Kepala Sekolah
hanya melibatkan beberapa guru saja. Sekolah hanya
melaksanakan 1 jenis kegiatan layanan konseling.
Kepala
Sekolah
melakukan
supervisi
proses
pembelajaran dengan tindak lanjut melalui 1 cara.
Sekolah
memfasilitasi
memanfaatkan
dan
kegiatan
memfungsikan
siswa
dengan
sumber
belajar
meliputi bahan ajar dan buku teks saja. Dalam satu
tahun terakhir ini sekolah hanya melaksanakan 1 jenis
kegiatan
seni
dan
budaya
lokal.
Sekolah
hanya
memiliki 1 orang tenaga administrasi yang tidak
memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan
tugasnya
dan
seorang
pustakawanan
yang
tidak
37
memiliki kualifikasi pendidikan menengah/sederajat,
juga
tidak
penanggung
memiliki
jawab
surat
penugasan
perpustakaan.
Sekolah
sebagai
hanya
memiliki 1 jenis petugas layanan khusus (penjaga
sekolah). Gudang yang ada di sekolah, luas dan
sarananya tidak sesuai dengan ketentuan.
Maka diadakan kegiatan pendampingan yang
diawali
dengan
perencanaan
tindakan.
Peneliti
mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah dan
guru di sekolah binaan
pendampingan
untuk membahas persiapan
dengan
menyusun
program
pendampingan. Kegiatan Pembimbingan yang pertama
ini dilaksanakan di sekolah binaan dengan penjelasan
tentang unsur-unsur dalam renstra.
Melalui pendampingan pada siklus I,
Kepala
Sekolah dan Guru dapat menyusun renstra tetapi
urutan/susunannya belum benar. Kepala Sekolah dan
Guru tidak putus asa. Bersama dengan peneliti, Kepala
Sekolah
dan
guru
merencanakan
kegiatan
pendampingan selanjutnya.
Melalui pendampingan pada siklus II, Kepala
Sekolah dan Guru didampingi peneliti berusaha untuk
menyempurnakan renstra yang telah mereka buat.
Hasil akhir pembimbingan, Kepala Sekolah SD Negeri
Rejowinangun Utara 4 dapat menyusun renstra untuk
tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.
38
4.2.2. Pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan
(SNP) melalui renstra.
Manfaat
dari
perencanaan
strategis
adalah
menentukan batasan usaha dan memberikan arah
organisasi.
penyusunan
Kedua
hal
prioritas
itu
merupakan
tindakan
dan
dasar
kebijakan
organisasi dalam menghadapi perubahan lingkungan.
Begitu
pula
dengan
renstra
SD
Negeri
Rejowinangun Utara 4 Gugus Sultan Agung Kota
Magelang, disusun berdasarkan evaluasi diri tentang
pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan yang belum
tercapai. Renstra yang telah disusun akan bermanfaat
dalam
penyusunan
program-program
SD
Negeri
Rejowinangun Utara 4 terutama dalam pencapaian 8
Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Renstra SD Negeri Rejowinangun Utara 4 Gugus
Sultan Agung membuktikan bahwa pendampingan
yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini berhasil.
Hal ini menunjukkan bahwa metode/pendekatan
dan strategi pendampingan yang digunakan dalam
penelitian sangat tepat. Peneliti melakukan eksplorasi
secara
mendalam
terhadap
program,
proses,
dan
aktivitas sekolah dengan melakukan wawancara dan
kunjungan (melihat secara langsung) ke sekolah binaan
(obyek penelitian).
39
Hasil penelitian ini bila dibandingkan dengan
penelitian Jim Hull yang menyatakan
bahwa kepala
sekolah adalah bahan utama dalam kinerja sekolah,
terutama jika sekolah yang mendaftarkan sejumlah
besar berkinerja rendah dan/atau
siswa kurang
mampu dan minoritas, cocok sebab kondisi SD Negeri
Rejowinangun 4 memang siswanya kurang mampu dan
minoritas. Sedangkan bila dibandingkan dengan hasil
penelitian Helen dan Susan yang menyatakan bahwa
kepemimpinan transformasional yang kuat oleh kepala
sekolah sangat penting dalam mendukung komitmen
guru,
karena guru sendiri dapat menjadi hambatan
untuk pengembangan kepemimpinan kepala sekolah
dan pentingnya menumbuhkan kepemimpinan kepala
sekolah untuk meningkatkan kinerja sekolah. Semua
ini bermakna bahwa kepemimpinan kepala sekolah
yang kuat akan meningkatkan kinerja sekolah. Hal ini
sangat cocok karena dalam kegiatan penyusunan
renstra SD Negeri Rejowinangun Utara 4 Gugus Sultan
Agung
Kota
Magelang
sangat
dibutuhkan
kepemimpinan kepala sekolah yang demikian.
Bila
dibandingkan
dengan
penelitian
Hadi
Mansyur (2010) dengan judul “Strategi Manajemen
Peningkatan Mutu Pendidikan yang Berorientasi pada
Kepuasan Siswa” (Analisis Pelayanan Pendidikan pada
40
Siswa
Pendidikan
Dasar
dan
Menengah
di
Kota
Bandung), yang menemukan bahwa:
Peningkatan
mutu
yang
realistis
perlu
dikembangkan melalui strategi peningkatan mutu yang
dipilih untuk diprioritaskan, ditingkatkan maupun
dipertahankan melalui 5 (lima) elemen strategi, yaitu:
Arena, Vehicle, Differensiasi, Staging dan Economic Logic
ternyata cocok karena dengan disusunnya renstra
maka
mutu SD Rejowinagun Utara 4, Gugus Sultan
Agung Kota Magelang meningkat terutama dalam
pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Kepala
Sekolah
yang
selama
ini
belum
pernah
membuat renstra sekarang menjadi terampil membuat
renstra. Harapan ke depan semua Kepala Sekolah di
Gugus Sultan Agung dapat menyusun renstra karena
dengan adanya renstra arah dan tujuan sekolah
menjadi lebih jelas sehingga pemenuhan 8 Standar
Nasional Pendidikan (SNP) di Gugus Sultan Agung
dapat tercapai.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian
ini
adalah
observasi,
wawancara
dan
dokumentasi sudah tepat karena dengan tehnik di atas
data yang diperoleh sangat akurat. Hasil wawancara
sangat membantu dalam menggali informasi tentang
pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) di SD
Negeri Rejowinangun Utara 4 Gugus Sultan Agung Kota
41
Magelang. Penelitian tindakan sekolah ini dilakukan
dalam 2 siklus yaitu siklus pertama dan kedua dengan
melalui tahapan-tahapan yang runtut, sudah sesuai
karena pada siklus I pencapaian hasil baru mencapai
60 % dan diperbaiki pada Siklus II sehingga kriteria
pencapaian hasil tercapai seluruhnya. Triangulasi data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi
sumber data yaitu hasil wawancara dan dokumen hasil
penilaian kinerja (Pencapaian 8 Standar Nasional
Pendidikan). Peneliti juga menggunakan triangulasi
sesama peneliti dengan melibatkan peneliti lain untuk
memberikan masukan dan saran yang sesuai dengan
tujuan penelitian ini. Sumber data yang dipakai pada
penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan Guru serta
dokumen melalui observasi, wawancara, dan studi
dokumen.
42