BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pendampingan Kepala Sekolah dalam Penyusunan Renstra di SD Negeri Rejowinangun Utara 4 Gugus Sultan Agung Kota Magelang

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Profil Sekolah
Penelitian

ini

dilakukan

di

SD

Negeri

Rejowinangun Utara 4 yang beralamat di Jalan Rawa
Pening 5/17, Paten Jurang, Kelurahan Rejowinangun
Utara, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang.
SD Negeri Rejowinangun Utara 4 memiliki visi

“Mewujudkan anak didik yang berkualitas, beriman,
bertaqwa, cerdas, kritis, jujur, dan bertoleransi
dengan masyarakat.”

Adapun Misinya adalah: 1)Menyiapkan Sistem, 2)
Melatih ketrampilan sebagai bekal kecakapan hidup, 3)
Mengembangkan

kreatifitas

dalam

menghadapi

perkembangan jaman, dan 4) Membiasakan siswa
berperilaku jujur, santun dan taqwa.
Jumlah guru belum sesuai dengan standar.
Jumlah Guru 8 orang terdiri dari 2 orang laki-laki dan
6 orang perempuan dengan latar belakang pendidikan
1 orang S2, dan 7 orang S1. Jumlah guru kelas hanya

4 orang sehingga masih kekurangan 2 orang guru
kelas. Sementara ini kelas yang tidak ada gurunya
diajar oleh guru agama dan guru yang masih wiyata
27

bhakti. Guru yang sudah bersertifikasi ada 5 orang,
juga terdapat 2 orang tenaga kependidikan dengan
status wiyata bakti.
Jumlah murid 128 anak

terdiri dari 69 siswa

laki-laki dan 59 siswa perempuan yang terbagi dalam 6
rombel. Kelas 1 berjumlah 20 anak terdiri dari 13 anak
laki-laki dan 7 anak perempuan. Kelas 2 berjumlah 28
anak terdiri dari 12 anak laki-laki dan 16 anak
perempuan. Kelas 3 berjumlah 21 anak terdiri dari 10
anak laki-laki dan 11 anak perempuan. Kelas 4
berjumlah 17 anak terdiri dari 11 anak laki-laki dan 6
anak perempuan. Kelas 5 berjumlah 22 anak terdiri

dari

14

anak

laki-laki

dan

8

anak

perempuan.

Sedangkan kelas 6 yang pada bulan Mei tahun 2015 ini
mengikuti Ujian berjumlah 20 anak terdiri dari 9 anak
laki-laki dan 11 anak perempuan.
Sarana dan Prasarana yang ada terdiri dari: 1)

Lahan Sekolah dengan luas 580 m2 dengan rasio luas
lahan terhadap peserta didik 4

m2. 2) Bangunan

Gedung dengan luas lantai 400 m2 dengan rasio luas
lantai terhadap peserta didik 3 m2 , dilengkapi instalasi
listrik dengan daya 1300 watt. 3) Ruang Kelas terdiri
dari 6 ruang dengan sarana yang memadai. 4) Ruang
Perpustakaan dengan luas 64 m2, mudah diakses
dengan sarana yang memadai. 5) Laboratorium IPA
dengan luas 64 m2
28

dengan sarana laboratorium

memadai. 6) Ruang Kepala Sekolah dengan luas 14 m2
dengan sarana yang memadai. 7) Ruang Guru dengan
luas lantai 64 m2 dengan rasio luas 4.6 m2/pendidik,
dilengkapi dengan TV. 8) Tempat beribadah dengan

m2 tetapi sarana

luas lantai 12

tidak memadai. 9)

Ruang UKS dengan luas lantai 18 m2,
tersedia tidak

sarana yang

memadai. 10) Jumlah jamban ada 3

buah (kurang memenuhi standar), luas lantai tiap
jamban 3 m2 dengan sarana memadai. 11) Gudang
dengan luas lantai 2 m2 dan sarana tidak memadai. 12)
Tempat Bermain/Berolahraga luasnya 234 m2 dengan
rasio 1 m2/peserta didik, sarana bermain/berolahraga
tidak memadai.
Hal prestasi, siswa pernah mendapatkan prestasi

meskipun baru sampai tingkat kecamatan yaitu Juara
III Tahsinul Chod & Kaligrafi dan Juara III Lomba
Rebana.
Penelitian
pendampingan

tindakan
penyusunan

sekolah

melalui

Rencana

Strategis

(Renstra) SD Negeri Rejowinangun Utar 4 Gugus Sultan
Agung


Kota

tindakan

Magelang

sekolah

ini

melalui

merupakan
kegiatan

penelitian

pendampingan

artinya kegiatan dilaksanakan pada saat pelaksanaan

pendampingan

di

Sekolah.

Pendampingan

ini

dilaksanakan melalui dua siklus, secara kelompok
yaitu Kepala Sekolah bersama para guru di SD
29

Rejowinangun Utara 4. Tujuan pendampingan ini agar
Kepala Sekolah dapat menyusun renstra.
Pada awal penelitian, peneliti datang ke tempat
penelitian

untuk


melakukan

sosialisasi

dan

mengadakan wawancara dengan subyek penelitian
tentang pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan.
Wawancara dilaksanakan dengan nara sumber Kepala
Sekolah

dan

Guru.

Adapun

rekapitulasi


hasil

wawancara adalah sebagai berikut.
No

Jenis Standar

Capaian
%

Keterangan

1

Isi

75

B


2

Proses

67,6

B

3

Kompetensi Lulusan

0

D

4

Pendidik dan
Kependidikan

5

Sarana dan Prasarana

100

A

6

Pengelolaan

58,3

D

7

Pembiayaan

66,7

D

8

Penilaian

66,7

C

60,54

C

Rata- rata

30

Tenaga 50

D

Keterangan:
A = Amat Baik

(85 % - 100 %)

B = Baik

(75 % - 84 %)

C = Cukup

(60 % - 74 %)

D = Kurang

(< 60 %)

Berdasarkan tabel di atas pemenuhan 8 Standar
Nasional Pendidikan di SD Negeri Rejowinangun Utara
4 Gugus Sultan Agung Kota Magelang masih

belum

baik (tercapai).
SD Negeri Rejowinangun Utara 4 Gugus Sultan
Agung Kota Magelang juga tidak memilki renstra. Maka
perlu

disusun

renstra

sebagai

acuan

dalam

penyusunan dan pelaksanaan setiap program yang ada
di sekolah.
Secara umum setiap sekolah/Kepala Sekolah di
Gugus Sultan Agung memang belum memiliki renstra.
Para

Kepala

Sekolah

merasa

kesulitan

dalam

menyusun renstra karena memang belum pernah ada
pelatihan dalam penyusunan renstra. Dengan kegiatan
PTS ini diharapkan setiap sekolah di gugus Sultan
Agung Kota Magelang

memiliki renstra, dimulai dari

SD Negeri Rejowinangun Utara 4 yang menjadi subyek
penelitian ini.

31

4.1.2. Pendampingan

Kepala

Sekolah

dalam

penyusunan renstra
Berdasarkan

hasil

wawancara

tentang

pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan di SD
Rejowinangun Utara 4 yang rata- rata masih belum
baik dan dengan melihat Profil Sekolah serta hasil
Akreditasi

Sekolah

(B),

maka

perlu

dilakukan

pendampingan dalam penyusunan renstra melalui 2
Siklus agar pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan
dapat tercapai.
4.1.2.1. Pemecahan Masalah Siklus I
a.

Perencanaan Tindakan
Dalam kegiatan perencanaan tindakan ini peneliti

mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah dan
guru di sekolah binaan
pendampingan

untuk membahas persiapan

dengan

menyusun

program

pendampingan. (Terlampir)
b.

Pelaksanaan Tindakan (action)
Kegiatan

Pembimbingan

dilaksanakan di

yang

pertama

ini

sekolah binaan dengan penjelasan

tentang unsur-unsur dalam renstra:
I.

Pendahuluan yang berisi latar belakang, maksud
dan tujuan, dasar hukum, dan sistematika.

II.

Kondisi

Sekolah

kondisi sekarang.
32

yaitu

sejarah

sekolah

dan

III.

Analisis Lingkungan yaitu analisis SWOT

IV.

Visi. Misi, dan Program Strategi Sekolah

V.

Penutup
Dilanjutkan

pembuatan

renstra

oleh

Kepala

Sekolah dan Guru. KS dan guru merasa sedikit
kesulitan di awal melakukan

penyusunan renstra.

Setiap kali memutuskan tindakan masih ragu-ragu
sehingga perlu dilakukan pengulangan diskusi berkalikali.
c.

Hasil Pendampingan
Kepala sekolah sudah membuat renstra namun

baru mencapai 60% yaitu susunan belum benar
(terlampir). Hasil diserahkan kepada peneliti untuk
direfleksi.
d.

Refleksi
Peneliti mengevaluasi hasil renstra yang telah

dibuat oleh Kepala Sekolah dan Guru SD Negeri
Rejowinangun Utara 4.
Ternyata
sempurna

hasil

maka

penyusunan

masih

perlu

renstra

belum

dilanjutkan

dengan

mengadakan tindakan Siklus II. Kepala Sekolah dan
Guru agak kecewa tetapi mereka dengan senang hati
akan mengikuti kegiatan pendampingan selanjutnya
dengan melakukan perbaikan. Kepala Sekolah dan
Guru

SD

memahami

Negeri
betapa

Rejowinangun
besar

Utara

manfaat

4

renstra

sangat
bagi
33

perkembangan

serta

kemajuan

sebuah

sekolah.

Renstra sebagai pedoman dalam menentukan programprogram sekolah yang lain. Renstra sebagai pedoman
arah dan tujuan suatu instansi.

34

4.1.2.2. Pemecahan Masalah Siklus II
a.

Perencanaan Tindakan
Dalam kegiatan perencanaan tindakan ini peneliti

mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah dan
guru di sekolah binaan untuk

menyampaikan hasil

pendampingan pada Siklus I dan
bahwa masih ada
penyempurnaan

pemberitahuan

rencana kegiatan Siklus II yaitu
renstra.

Peneliti

kemudian

menyampaikan kembali urutan/susunan renstra.
b.

Pelaksanaan tindakan
Kegiatan

Pendampingan

ini

dilaksanakan

di

sekolah binaan. Kepala Sekolah menyempur nakan
renstra dengan bimbingan Peneliti terutama masalah
susunan/urutan
memberikan

aspek-aspek

renstra.

masukan-masukan

Guru-guru

kepada

Kepala

Sekolah melalui diskusi.
c.

Hasil Pendampingan
Kepala

sekolah

dan

guru

bersama-sama

menyempurnakan renstra yang telah dibuat.
Kekompakan Kepala Sekolah dan Guru dalam
kegiatan

ini

sangat

luar

biasa.

Akhirnya

berkat

kerjasama dan semangat yang tinggi renstra SD Negeri
Rrejowinangun Utara 4 Gugus Sultan Agung Kota
Magelang dapat terwujud. Kepala Sekolah dan guru
merasa puas dengan hasil kerja keras mereka.
35

Hasil Pendampingan adalah tersusunnya renstra
(revisi). (Terlampir)
Hasil

pendampingan

tersebut

kemudian

diserahkan pada peneliti untuk direfleksi.
d.

Refleksi
Renstra

yang

disusun

dalam

pencapaian

8

Standar Nasional Pendidikan oleh Kepala Sekolah dan
Guru sudah selesai dan lengkap. Kepala Sekolah dan
guru merasa puas karena telah berhasil menyusun
renstra .

36

4.2. Pembahasan Penelitian
4.2.1. Pendampingan

Penyusunan

Renstra

SD

Negeri Rejowinangun Utara 4 Gugus Sultan
Agung Kota Magelang.
Pada

awal

penelitian,

hasil

wawancara

menunjukkan bahwa Pemenuhan 8 Standar Nasional
Pendidikan kurang/belum tercapai. Standar Isi baru
mencapai

75%,

tandar

Proses

58,3%,

standar

Kompetensi Lulusan 25%, standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan 66,7%, standar Sarana dan Prasarana
75%, standar Pengelolaan 58,3%, standar Pembiayaan
50%, dan standar Penilaian 66,7%.
Dalam pengembangan kurikulum Kepala Sekolah
hanya melibatkan beberapa guru saja. Sekolah hanya
melaksanakan 1 jenis kegiatan layanan konseling.
Kepala

Sekolah

melakukan

supervisi

proses

pembelajaran dengan tindak lanjut melalui 1 cara.
Sekolah

memfasilitasi

memanfaatkan

dan

kegiatan

memfungsikan

siswa

dengan

sumber

belajar

meliputi bahan ajar dan buku teks saja. Dalam satu
tahun terakhir ini sekolah hanya melaksanakan 1 jenis
kegiatan

seni

dan

budaya

lokal.

Sekolah

hanya

memiliki 1 orang tenaga administrasi yang tidak
memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan
tugasnya

dan

seorang

pustakawanan

yang

tidak
37

memiliki kualifikasi pendidikan menengah/sederajat,
juga

tidak

penanggung

memiliki
jawab

surat

penugasan

perpustakaan.

Sekolah

sebagai
hanya

memiliki 1 jenis petugas layanan khusus (penjaga
sekolah). Gudang yang ada di sekolah, luas dan
sarananya tidak sesuai dengan ketentuan.
Maka diadakan kegiatan pendampingan yang
diawali

dengan

perencanaan

tindakan.

Peneliti

mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah dan
guru di sekolah binaan
pendampingan

untuk membahas persiapan

dengan

menyusun

program

pendampingan. Kegiatan Pembimbingan yang pertama
ini dilaksanakan di sekolah binaan dengan penjelasan
tentang unsur-unsur dalam renstra.
Melalui pendampingan pada siklus I,

Kepala

Sekolah dan Guru dapat menyusun renstra tetapi
urutan/susunannya belum benar. Kepala Sekolah dan
Guru tidak putus asa. Bersama dengan peneliti, Kepala
Sekolah

dan

guru

merencanakan

kegiatan

pendampingan selanjutnya.
Melalui pendampingan pada siklus II, Kepala
Sekolah dan Guru didampingi peneliti berusaha untuk
menyempurnakan renstra yang telah mereka buat.
Hasil akhir pembimbingan, Kepala Sekolah SD Negeri
Rejowinangun Utara 4 dapat menyusun renstra untuk
tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.
38

4.2.2. Pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan
(SNP) melalui renstra.
Manfaat

dari

perencanaan

strategis

adalah

menentukan batasan usaha dan memberikan arah
organisasi.
penyusunan

Kedua

hal

prioritas

itu

merupakan

tindakan

dan

dasar

kebijakan

organisasi dalam menghadapi perubahan lingkungan.
Begitu

pula

dengan

renstra

SD

Negeri

Rejowinangun Utara 4 Gugus Sultan Agung Kota
Magelang, disusun berdasarkan evaluasi diri tentang
pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan yang belum
tercapai. Renstra yang telah disusun akan bermanfaat
dalam

penyusunan

program-program

SD

Negeri

Rejowinangun Utara 4 terutama dalam pencapaian 8
Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Renstra SD Negeri Rejowinangun Utara 4 Gugus
Sultan Agung membuktikan bahwa pendampingan
yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini berhasil.
Hal ini menunjukkan bahwa metode/pendekatan
dan strategi pendampingan yang digunakan dalam
penelitian sangat tepat. Peneliti melakukan eksplorasi
secara

mendalam

terhadap

program,

proses,

dan

aktivitas sekolah dengan melakukan wawancara dan
kunjungan (melihat secara langsung) ke sekolah binaan
(obyek penelitian).

39

Hasil penelitian ini bila dibandingkan dengan
penelitian Jim Hull yang menyatakan

bahwa kepala

sekolah adalah bahan utama dalam kinerja sekolah,
terutama jika sekolah yang mendaftarkan sejumlah
besar berkinerja rendah dan/atau

siswa kurang

mampu dan minoritas, cocok sebab kondisi SD Negeri
Rejowinangun 4 memang siswanya kurang mampu dan
minoritas. Sedangkan bila dibandingkan dengan hasil
penelitian Helen dan Susan yang menyatakan bahwa
kepemimpinan transformasional yang kuat oleh kepala
sekolah sangat penting dalam mendukung komitmen
guru,

karena guru sendiri dapat menjadi hambatan

untuk pengembangan kepemimpinan kepala sekolah
dan pentingnya menumbuhkan kepemimpinan kepala
sekolah untuk meningkatkan kinerja sekolah. Semua
ini bermakna bahwa kepemimpinan kepala sekolah
yang kuat akan meningkatkan kinerja sekolah. Hal ini
sangat cocok karena dalam kegiatan penyusunan
renstra SD Negeri Rejowinangun Utara 4 Gugus Sultan
Agung

Kota

Magelang

sangat

dibutuhkan

kepemimpinan kepala sekolah yang demikian.
Bila

dibandingkan

dengan

penelitian

Hadi

Mansyur (2010) dengan judul “Strategi Manajemen
Peningkatan Mutu Pendidikan yang Berorientasi pada
Kepuasan Siswa” (Analisis Pelayanan Pendidikan pada
40

Siswa

Pendidikan

Dasar

dan

Menengah

di

Kota

Bandung), yang menemukan bahwa:
Peningkatan

mutu

yang

realistis

perlu

dikembangkan melalui strategi peningkatan mutu yang
dipilih untuk diprioritaskan, ditingkatkan maupun
dipertahankan melalui 5 (lima) elemen strategi, yaitu:
Arena, Vehicle, Differensiasi, Staging dan Economic Logic
ternyata cocok karena dengan disusunnya renstra
maka

mutu SD Rejowinagun Utara 4, Gugus Sultan

Agung Kota Magelang meningkat terutama dalam
pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Kepala

Sekolah

yang

selama

ini

belum

pernah

membuat renstra sekarang menjadi terampil membuat
renstra. Harapan ke depan semua Kepala Sekolah di
Gugus Sultan Agung dapat menyusun renstra karena
dengan adanya renstra arah dan tujuan sekolah
menjadi lebih jelas sehingga pemenuhan 8 Standar
Nasional Pendidikan (SNP) di Gugus Sultan Agung
dapat tercapai.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian

ini

adalah

observasi,

wawancara

dan

dokumentasi sudah tepat karena dengan tehnik di atas
data yang diperoleh sangat akurat. Hasil wawancara
sangat membantu dalam menggali informasi tentang
pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) di SD
Negeri Rejowinangun Utara 4 Gugus Sultan Agung Kota
41

Magelang. Penelitian tindakan sekolah ini dilakukan
dalam 2 siklus yaitu siklus pertama dan kedua dengan
melalui tahapan-tahapan yang runtut, sudah sesuai
karena pada siklus I pencapaian hasil baru mencapai
60 % dan diperbaiki pada Siklus II sehingga kriteria
pencapaian hasil tercapai seluruhnya. Triangulasi data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi
sumber data yaitu hasil wawancara dan dokumen hasil
penilaian kinerja (Pencapaian 8 Standar Nasional
Pendidikan). Peneliti juga menggunakan triangulasi
sesama peneliti dengan melibatkan peneliti lain untuk
memberikan masukan dan saran yang sesuai dengan
tujuan penelitian ini. Sumber data yang dipakai pada
penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan Guru serta
dokumen melalui observasi, wawancara, dan studi
dokumen.

42

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20