PSIKOLOGI DAN KEARIFAN LOKAL docx

PSIKOLOGI DAN KEARIFAN LOKAL

Disusun oleh:

Martenci Junita J

802016069

Shafira Alfiani

802016081

Sunario

802016131

Yuniar Siwi D A

802016186

Evi Pani Saragih


802016199

Farizky Afriyudha

802016203

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017

Topik 1: Menyelamatkan Mata Air di Cekungan Bandung: Sekelompok warga sekitar Jalan
Sekegenjer, Cigadung, Kota Bandung yang terhimpun dalam Forum Jaga Seke mengadakan
pertunjukan seni tradisional untuk menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga
dan melestarikan mata air di wilayah tersebut yang hampir hilang akibat peralihan fungsi dari
lahan hijau penampung air hujan menjadi bangunan komersial swasta dan milik perseorangan.
Resiprokal: Hubungan manusia dan alam bersifat resiprokal, sehingga apabila mata air rusak,
maka akan mengakibatkan bencana alam pada manusia, dalam kasus ini yaitu rusaknya
ekosistem pada kawasan tersebut, tercemarnya air sungai yang dapat menimbulkan penyakit
ketika dikonsumsi, timbulnya bencana banjir secara kontinu pada musim hujan serta kekurangan

air pada musim kemarau.
Wellbeing dan Ecosystem Services: Kesejahteraan manusia sangat tergantung dari bagaimana
cara masyarakat mengelola dan memanfaatkan ekosistem secara lestari. Pada saat kebutuhan
terhadap jasa ekosistem seperti pangan dan air bersih meningkat, maka pada waktu yang
bersamaan kegiatan manusia telah menyebabkan menurunnya kemampuan berbagai ekosistem
untuk memenuhi kebutuhan hidup ini. Untuk membantu pemulihan suatu ekosistem (mata air),
intervensi kebijakan dan pengelolaan dapat memulihkan ekosistem yang terdegradasi, seperti
penyediaan lahan hijau dan mendaur ulang sumber air besar yang selama ini terkena limbah,
sehingga akan dapat meningkatkan peran ekosistem tersebut untuk kesejahteraan manusia.
Topik 2: “Mider Buyut”, Kebaikan Alam pada Semua: Tradisi Mider Buyut, yakni prosesi
mencelupkan pusaka ke dalam air kembang di Desa Bulak, Kecamatan Arjawinangun,
Kabupaten Cirebon, rutin dilakukan setiap musim tanam rendeng atau tanam pertama ketika padi
berumur dua bulan. Selain melestarikan budaya, tradisi ini juga merupakan wujud syukur kepada
Tuhan YME akan adanya air sebagai sumber kehidupan.
Resiprokal: Hubungan manusia dan alam bersifat resiprokal, sehingga apabila manusia menjaga
alam, maka alam juga akan memenuhi kebutuhan dan mendukung kehidupan manusia. Sejak
dahulu warga Desa Bulak sudah menjaga sumber mata air dengan memelihara pohon beringin
dan tidak merusaknya, karena akar pohon beringin mengikat air saat musim hujan dan
mengeluarkan air ketika musim kemarau sehingga mata air tetap terjaga dan ketika musim
kemarau air tetap dapat mengairi lahan persawahan warga.


Wellbeing dan Ecosystem Services: Hingga saat ini, kebutuhan warga Desa Bulak akan sumber
air dan pangan masih terpenuhi dengan baik, hal ini karena mereka terus menjaga dan
melestarikan sumber air sebagai salah satu penopang bagi kelangsungan hidup mereka. Selain itu
dengan lestarinya sumber air, alam tetap dapat memberikan jasa layanan penyediaan, regulasi
dan kultural serta meningkatkan kesejahteraan manusia.
Topik 3: Menyelamatkan Huluwotan di Hulu Cimanuk: Sungai Cimanuk merupakan sungai
terbesar kedua yang strategis di Jawa Barat setelah Sungai Citarum. Sungai ini berfungsi untuk
mengairi sawah dan juga menghasilkan listrik. Namun, DAS di Hulu Cimanuk telah beralih
fungsi menjadi perkebunan sayuran sehingga mengakibatkan sedimentasi dan erosi yang besar.
Resiprokal: Hubungan manusia dan alam bersifat resiprokal, sehingga apabila sungai dan hutan
rusak, maka akan mengakibatkan bencana alam pada manusia, dalam kasus ini yaitu rusaknya
ekosistem hutan karena dijarah menjadi lahan pertanian, adanya bencana tanah longsor karena
adanya alih fungsi lahan dan kontur tanah yang kemiringannya lebih dari 40 persen serta
timbulnya lahan kritis karena kekeliruan pemanfaatan lahan.
Wellbeing dan Ecosystem Services: Kesejahteraan manusia sangat tergantung dari bagaimana
cara masyarakat mengelola dan memanfaatkan ekosistem secara lestari. Pada saat kebutuhan
terhadap jasa ekosistem seperti pangan dan air bersih meningkat, maka pada waktu yang
bersamaan kegiatan manusia telah menyebabkan menurunnya kemampuan berbagai ekosistem
untuk memenuhi kebutuhan hidup ini. Untuk membantu pemulihan suatu ekosistem (mata air),

intervensi kebijakan dan pengelolaan dapat memulihkan ekosistem yang terdegradasi, seperti
penyediaan lahan hijau, pemulihan hutan, dan menetapkan batas kawasan budidaya pertanian
sehingga akan dapat meningkatkan peran ekosistem tersebut untuk kesejahteraan manusia.
Topik 4: Perilaku warga Galuh, Misalin, Tradisi Berganti: Ritual Misalin diselenggarakan
oleh komunitas adat Kawargian Galuh Salawe, di Desa Cimaragas, Kota Ciamis, Jawa Barat.
Ritual Misalin merupakan upaya pelestarian nilai-nilai seni budaya luhur dalam menjaga alam
dan melestarikan kearifan lokal.
Resiprokal, Wellbeing dan Ecosystem Services: Hubungan manusia dan alam bersifat
resiprokal, sehingga apabila manusia menjaga alam, maka alam juga akan memenuhi kebutuhan

dan mendukung kehidupan manusia. Terbukti dengan menjaga alam dari kerusakan, mereka
terhindar dari bencana alam dan tidak kekurangan pangan karena lahan pertanian terjamin
pengairannya. Dengan menjaga alam dari kerusakan, warga Galuh juga ikut berupaya dalam
menjaga keberlanjutan dari ekosistem sehingga alam tetap dapat memberikan jasa layanan
penyediaan, regulasi, dan kultural serta meningkatkan kesejahteraan manusia.

Topik 5 : Dari Gunung Turun ke Dusun: Warga di kawasan sekitar Gunung Merbabu, Merapi,
Sumbing, Andong, dan Menoreh rutin menggelar Festival 5 gunung sebagai wadah ekspresi
rakyat. FLG tahun 2016 bertemakan pala kependhem atau ubi-ubian melambangkan ketahanan
pangan dari hama yang merupakan sumber ekonomi pedesaan.

Resiprokal, Wellbeing dan Ecosystem Services: Hubungan manusia dan alam bersifat
resiprokal, sehingga apabila manusia menjaga alam, maka alam juga akan memenuhi kebutuhan
dan mendukung kehidupan manusia. Dengan menjaga alam dari kerusakan dan mempertahankan
tanaman dari hama, warga kawasan 5 gunung juga ikut berupaya dalam menjaga keberlanjutan
dari ekosistem sehingga alam tetap dapat memberikan jasa layanan penyediaan, regulasi, dan
kultural serta meningkatkan kesejahteraan manusia.

Topik 6 : Isen Mulang, Semangat Hidup Suku Dayak: Festival Budaya Isen Mulang
diselenggarakan untuk memperingati Hari Jadi Ke-59 Kalimantan Tengah. Isen Mulang
mengandung makna ketangguhan dan keuletan masyarakat Suku Dayak dalam menghadapi
tantangan dinamika pembangunan, seperti hilangnya banyak mata pencaharian penduduk akibat
rusaknya hutan dan sungai, menyempitnya lahan akibat maraknya investasi baik di sektor
perkebunan maupun pertambangan, serta rendahnya nilai tukar.
Resiprokal, Wellbeing dan Ecosystem Services: Hubungan manusia dan alam bersifat
resiprokal, sehingga apabila sungai dan hutan rusak akibat penambangan ilegal dan pembalakan
liar maka akan mengakibatkan bencana alam pada manusia, sehingga alam juga tidak dapat
memenuhi kebutuhan dan mendukung kehidupan manusia, ini mengakibatkan kesejahteraan
menurun karena alam tidak dapat memberikan jasa layanan penyediaan, regulasi, dan kultural
pada manusia secara maksimal.