FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KENAIKAN DAN PE

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KENAIKAN DAN PENURUNAN SISA HASIL USAHA (SHU)
KOPERASI SYARIAH1)
Farokhah Muzayinatun Niswah
Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga
Email: farokhah.muzayinatun-13@feb.unair.ac.id
Dina Fitrisia Septiarini
Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga
Email: dina.fitrisia@feb.unair.ac.id
ABSTRACT
The pupose of this research is to determines the effects of own equity, assets and
financing income as the factors of increase and decrease in cooperative surplus on KJKS Ben
Iman Lamongan.
The approach used in this study is the quantitative approach. Data analysis techniques
used in this research is multiple linear regression analysis. The sampling method used in this
study is purposive sampling, the sample is KJKS Ben Iman Lamongan. The author uses
secondary data from monthly reports of balance sheet and the calculation surplus of
operations of the period January 2014 to December 2016.
The results of this study are own equity and assets partially no significant effect on the
cooperative surplus distribution, financing income partially significant affect the cooperative
surplus distribution and own equity, assets and financing income simultaneously affect the
cooperative surplus distribution amounted to 93.13% while the rest 6,87% determined by other

variables.
Keyword: Own Equity, Assets, Financing Income, Cooperative Surplus
masyarakat pada umumnya, serta ikut

PENDAHULUAN

serta membangun perekonomian nasional

Menurut data sensus penduduk tahun
2015

(www.bps.go.id)

untuk

penduduk

mewujudkan

masyarakat


yang

Indonesia yang berjumlah 237.641.326 jiwa

maju, adil, dan makmur berlandaskan

dengan penduduk miskin sebesar 11,13%.

Pancasila

Sebuah

koperasi penting keberadaannya karena

negara

penduduknya
sejahtera.


tentu

hidup

Angka

sehingga

ini

menginginkan

dan

UUD

1945.

tentram


dan

perbankan

belum

termasuk

besar

kebutuhan

masyarakat

keberadaan
dapat

membantu

meringankan


beban

masyarakat,

mampu

itu,

memenuhi

menengah

ke

bawah (Subagyo, 2015:6).

koperasi

diharapkan


Selain

Seiring dengan berjalannya waktu,
banyaknya

bermunculan

mengingat koperasi merupakan lembaga

keuangan

keuangan non bank yang diperuntukkan

mengharamkan adanya bunga karena

untuk membantu masyarakat golongan

tergolong ke dalam riba yang hukumnya


menengah ke bawah. Berdasarkan Pasal

haram

3

meningkatkan

Undang-Undang

No.25

Tahun

1992

berbasis

institusi


dalam

Islam

Islam.
kesadaran

Kondisi
dan

minat

masyarakat

adalah meningkatkan kesejahteraan para

agama yaitu menjauhi riba. Mayoritas

anggota


penduduk

khususnya

dan

1) Jurnal

mematuhi

ini

tentang Perkoperasian, fungsi koperasi

pada

untuk

yang


Indonesia

yang

perintah

beragama

ini adalah bagian dari skripsi Farokhah Muzayinatun Niswah NIM.041311433178 yang diuji pada 31
Januari 2017
1

Islam

peluang

besar

1992 tentang Perkoperasian Pasal 45 Ayat


keuangan

Islam.

1,

menjadikan

berdirinya

lembaga

Sehingga

institusi

keuangan

Sisa

Hasil

pendapatan

berbasis

Usaha

(SHU)

koperasi

adalah

yang

didapat

syariah berkembang begitu pesat dan

dalam satu tahun buku dikurangi biaya,

cepat di Indonesia, salah satunya adalah

penyusutan,

koperasi

lain,

syariah.

Salah

satu

bentuk

dan

termasuk

kewajiban-kewajiban
pajak

yang

harus

dibayarkan dalam tahun buku tersebut.

koperasi syariah adalah Koperasi Jasa

Begitu

Keuangan Syariah atau biasa disingkat

pentingnya

SHU

dalam

koperasi, sehingga banyak peneliti yang

dengan KJKS (Burhanuddin:2013,131).

melakukan

Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT,

penelitian

akan

beberapa

kita dianjurkan untuk menjadi orang yang

faktor yang mampu mempengaruhi SHU

bermanfaat dan saling membantu satu

yang akan dibagikan kepada anggota

sama lain. Melalui KJKS, masyarakat yang

koperasi syariah. Seperti penelitian yang

mempunyai dana lebih dapat membantu

dilakukan oleh

masyarakat lain yang kekurangan dana

skripsinya yang berjudul Analisis Faktor-

dengan tidak memberikan syarat dan

Faktor yang Mempengaruhi Sisa Hasil

ketentuan-ketentuan yang rumit. Allah

Usaha (SHU) pada KPRI di Kabupaten

SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-

Wonogori Tahun 2009. Hasil dari penelitian

Maidah (5) ayat 2 yang artinya ....Dan

ini menunjukkan bahwa modal sendiri,

tolong-menolonglah

modal

kamu

dalam

Windarti (2010) dalam

pinjaman,

partisipasi

usaha

(mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan

anggota, dan jumlah pengurus koperasi

jangan tolong-menolong dalam berbuat

secara

dosa

besar SHU pada Koperasi Pegawai Negeri

dan

permusuhan.

Bertakwalah

kepada Allah, sungguh, Allah sangat

positif

berpengaruh

terhadap

di Kabupaten Wonogiri.

berat siksa-Nya. (Departemen Agama RI,

Penelitian lain juga dilakukan Winarko

2005:106).

(2014) yang telah melakukan penelitian

KJKS memiliki peran penting dalam

dengan judul Pengaruh Modal Sendiri,

perekonomian Indonesia sama halnya

Jumlah Anggota, dan Aset terhadap Sisa

dengan koperasi dan lembaga keuangan

Hasil Usaha pada Koperasi Kediri. Hasil

pada

penelitian ini menunjukkan bahwa modal

umumnya.

Sehingga

perlunya

optimalisasi kerja dan kinerja lembaga ini

sendiri

guna

kesejahteraan

terhadap SHU, jumlah anggota secara

masyarakat. Salah satu tolak ukur yang

parsial berpengaruh terhadap SHU, dan

digunakan koperasi, baik koperasi syariah

aset

maupun

konvensional

terhadap SHU. Sedangkan variabel yang

tingkat

kesejahteraan

meningkatkan

untuk

menilai

anggotanya

paling

adalah melalui jumlah sisa hasil usaha.

adalah

Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun

2

secara

parsial

secara

parsiap

dominan
aset.

berpengaruh

berpengaruh

mempengaruhi

Modal

sendiri,

SHU

jumlah

anggota,

dan

aset

secara

simultan

Koperasi

berpengaruh terhadap SHU.
Oleh

karena

melakukan

itu

topik

penulis

tertarik

yang

dengan

tentang

modal sendiri, aset

didirikan

secara

bersama-sama oleh dua orang atau lebih

penelitian

mengangkat

syariah

masing-masing

memberikan

kontribusi dana dan berpartisipasi dalam

pengaruh

kerja dengan

dan pendapatan

besar.

dalam porsi yang sama
partner

Masing-masing

saling

pembiayaan terhadap pembagian Sisa

menanggung satu sama lain dalam hak

Hasil Usaha (SHU) koperasi syariah.

dan kewajiban. Dan tidak diperbolehkan
salah seorang memberikan modal yang
lebih besar dan memperoleh keuntungan

LANDASAN TEORI
Koperasi
koperasi
Islam.

syariah

yang

yang lebih besar pula dibanding dengan

dengan

syariah

partner

lainnya.

mendefinisikan

syariah

berdasarkan

royong.

Sehingga

(2012:7)

syariah

perubahan

bentuk

sesuai

Buchori

koperasi

adalah

dari

sebagai

usaha

koperasi

konsep

gotong

dalam

keuntungan

konvensional

ataupun kerugian yang diperoleh harus

melalui pendekatan yang sesuai dengan

dibagi sama rata. Semua kegiatan usaha

aturan Islam dan mencontoh kegiatan

dan operasionalnya harus sesuai dengan

ekonomi yang dilakukan Rasulullah dan

kesepakatan

para sahabatnya karena secara umum

Anggota Tahunan (RAT) yang melibatkan

prinsip operasional koperasi konvensional

seluruh anggota koperasi (Buchori, 2012:7-

adalah membantu mensejahteraan para

8).

anggotanya

koperasi

sebuah

Asas

dalam

bentuk

bersama

melalui

Rapat

gotong

Koperasi syariah berbeda dengan

royong dan sudah tentu prinsip tersebut

koperasi konvensional pada umumnya.

tidak

syariah.

Begitu pula dalam usaha yang dijalankan

Keuangan

oleh koperasi syariah berbeda dengan

menyimpang

Sedangkan
Syariah

Koperasi

(KJKS)

dari
Jasa

adalah

koperasi

yang

koperasi konvensional pada umumnya.

kegiatan usahanya bergerak di bidang

Ada beberapa ketentuan usaha yang

pembiayaan,

simpan

dijalankan

pinjam dengan prinsip bagi hasil (syariah)

2008:427):

(Sholihin,

1.

investasi,

2008:424).

dan

Dengan

prinsip

Usaha

koperasi

syariah

(Sholihin,

koperasi

syariah

meliputi

gotong royong (ta`waun ala birri) dan

semua kegiatan usaha yang halal,

bersama-sama

baik dan bermanfaat (thayyib) serta

dalam

membangun

kehidupan yang mandiri, perlu adanya

menguntungkan

proses

menggunakan sistem bagi hasil dan

internalisasi

terhadap

pola

dengan

pemikiran dan tata cara pengelolaan

bebas

usaha, produk-produk yang ditawarkan,

ketidakjelasan (gharar).

dan

hukum

yang

diberlakukan

harus

2.

sesuai dengan syariah.

riba,

judi

atau

Untuk menjalankan fungsi perannya,
koperasi

3

dari

syariah

menjalankan

3.

usahanya sesuai dengan yang ada

melalui SHU. Menurut Sitio dan Halomoan

dalam sertifikasi usaha koperasi.

(2001:87), Sisa Hasil Usaha (SHU) dari aspek

Usaha-usaha yang diselenggarakan

ekonomi merupakan selisih dari seluruh

koperasi

bertentang

pemasukan atau penerimaan total (total

dengan perundang-undangan yang

revenue) dengan biaya-biaya atau biaya

berlaku.

total (total cost) dalam satu tahun buku.

syariah

tidak

Menurut Sholihin (2008:424) koperasi

Sedangkan

dari

aspek

legalistik,

SHU

memiliki peran dan fungsi sebagai berikut:

menurut Undang-undang No.25 Tahun

1. Membangun

1992 tentang Perkoperasian Bab IX Pasal

dan

mengembangkan

potensi serta kemampuan anggota

45 adalah:

pada

1. SHU

khususnya,

dan

masyarakat

koperasi

adalah

pendapatan

pada umumnya, untuk meningkatkan

koperasi yang diperoleh dalam satu

kesejahteraan ekonominya.

tahun

2. Memperkuat

kualitas

sumber

daya

buku

penyusutan,

dikurangi
dan

biaya,

kewajiban

manusia anggota, sehingga menjadi

termasuk pajak dalam tahun

lebih amanah, profesional (fathonah),

yang bersangkutan.

konsisten, dan konsekuen (istiqomah)
dalam

menerapkan

2. SHU

prinsip-prinsip

cadangan,

ekonomi Islam.
3. Berusaha

untuk

setelah

mewujudkan

dan

dana

dibagikan

dilakukan

perekonomian

anggota

nasional yang merupakan usaha milik

digunakan

bersama

pendidikan

berasaskan

kekeluargaan

dan demokrasi ekonomi.

kepada

dengan

masing-masing
koperasi,

untuk

serta

keperluan

perkoperasian

dan

keputusan Rapat Anggota.

dana dan pengguna dana, sehingga
optimalisasi

oleh

keperluan koperasi, sesuai dengan

4. Sebagai perantara antara penyedia

3. Besarnya pemupukan modal dana

pemanfaatan

cadangan ditetapkan dalam Rapat

harta.
5. Menguatkan

buku

anggota sebanding jasa usaha yang

mengembangkan

tercapai

dikurangi

lain

Anggota.
kelompok-kelompok

Besarnya SHU yang diperoleh suatu

anggota sehingga dapat bekerja sama

koperasi dapat mencerminkan bahwa

melakukan kontrol terhadap koperasi

koperasi tersebut telah dikelola dengan

secara efektif.

baik dan professional (Windarti, 2010:5).

6. Mengembangkan

dan

memperluas

Sedangkan

kesempatan kerja bagi masyarakat.

penetapan

besarnya

pembagian SHU kepada para anggota

7. Menumbuhkembangkan usaha-usaha

tidaklah

produktif para anggota.

sama,

tergantung

besarnya

partisipasi modal dan transaksi anggota

Pada koperasi, yang menjadi tolak

terhadap

ukur kesejahteraan anggotanya adalah

pembentukan

pendapatan

koperasi. Agar tercermin asas keadilan,

4

demokrasi,

transparansi,

dan

sesuai

SHU yang dibagikan kepada anggota

dengan prinsip-prinsip koperasi, terdapat

haruslah

prinsip-prinsip pembagian SHU (Sitio dan

sehingga

Halomoan, 2001:91) :

membuktikan dirinya sebagai suatu

1. SHU yang dibagi adalah yang berasal

usaha yang sehat kepada anggota,

dari anggota.
1. Pada

dalam

bentuk

tunai,

koperasi

dapat

masyarakat, dan mitra bisnisnya.

hakekatnya

SHU

yang

para

anggota

adalah pasal 5 ayat 1 Undang-Undang

anggota

sendiri,

No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian

sedangkan SHU yang bukan berasal

yang menyatakan bahwa pembagian

dari transaksi anggota tidak dibagikan

SHU

kepada anggota tetapi menjadi dana

dilakukan bukan hanya sesuai dengan

cadangan koperasi.

porsi modal yang disetor, tetapi juga

dibagikan
berasal

kepada
dari

Dasar

2. SHU anggota adalah jasa dari modal
maupun

transaksi

usaha

hukum

kepada

koperasi

masing-amsing

Indonesia

anggota

berdasarkan jasa usaha anggota yang

yang

diberikan kepada koperasi.

dilakukan anggota sendiri.

Sisa hasil usaha dapat dirumuskan

SHU yang diterima anggota koperasi

sebagai berikut:

pada

merupakan

SHU = TR – (Exp + Dep + Kew + t/z) .........(1)

dari

Di mana:
TR
= Total Revenue/ Total pendapatan
Exp = Expenses/ Pengeluaran
Dep = Depresiasi/ Penyusutan
Kew = Kewajiban
t/z
= tax (pajak)/ zakat

dasarnya

tambahan

penghasilan

dana

yang diinvestasikan oleh anggota dan
juga hasil transaksi yang dilakukan
oleh

koperasi.

Sehingga

perlu

ditentukannya proporsi SHU untuk jasa
modal dan jasa transaksi usaha yang
akan

dibagikan

anggota.

kepada

Penentuan

Untuk membentuk sebuah koperasi,

setiap

tentunya dibutuhkan modal yang cukup

SHU

besar. Modal sangatlah penting bagi

proporsi

tersebut disepakati bersama dalam

suatu

rapat anggota.

digunakan

3. Pembagian SHU anggota dilakukan

atau

organisasi.

untuk

Modal

menjalankankan

operasional usaha yang dijalankan.

secara transparan.
Proses

usaha

Undang-undang No. 25 Tahun 1992

penghitungan

SHU

tiap

tentang Perkoperasian Bab VII Pasal 41

SHU

yang

disebutkan bahwa modal koperasi terdiri

dibagikan harus diumumkan secara

dari modal sendiri dan modal pinjaman

transparan, sehingga terbangun rasa

atau modal luar. Modal sendiri bersumber

kebersamaan,

dan

dari simpanan pokok, simpanan wajib,

dalam

dana cadangan, dan donasi. Sedangkan

anggota

demokrasi

dan

jumlah

antar

kepemilikan,
anggota

koperasi.

modal

4. SHU anggota dibayar secara tunai.

luar

bersumber

dari

anggota,

koperasi, bank, lembaga keuangan non-

5

C
H

bank, penerbitan obligasi, dan sumber
lain.
Modal

sendiri

menurut

Sitio

dan

Menurut Widiyanti (dalam Winarko,

Halomoan (2001:84) terdiri dari:
1. Simpanan

pokok

= Cadangan
= Hibah/donasi

2014:156) modal sendiri bagi koperasi
anggota,

merupakan sumber permodalan yang

merupakan sejumlah uang yang sama

utama karena beberapa alasan berikut:

besarnya, yang wajib dibayarkan oleh

1. Alasan Kepemilikan

anggota kepada koperasi pada saat

Modal yang bersumber dari anggota

masuk menjadi anggota. Simpanan

koperasi merupakan salah satu bentuk

pokok tidak dapat diambil selama

kepemilikan

yang bersangkutan masih menjadi

koperasi

anggota.

mereka merasa ikut memiliki koperasi,

2. Simpanan wajib, merupakan sejumlah

maka

anggota

beserta

terhadap

usahanya.

mereka

Karena

akan

lebih

simpanan tertentu yang tidak harus

bertanggungjawab

sama

keberhasilan usaha koperasi tersebut.

besarnya,

untuk

menjaga

yang

wajib

anggota

kepada

periode

tertentu.

Modal yang berasal dari anggota akan

Simpanan wajib tidak dapat diambil

dapat digunakan dan dikembangkan

selama

oleh koperasi dengan lebih efisien dan

dibayarkan
koperasi

oleh

pada

yang

bersangkutan

2. Alasan Ekonomi

masih

menjadi anggota.
3. Dana

murah

cadangan,

merupakan

ada

biaya

atas penggunaan modal tersebut.

penyisihan Sisa Hasil Usaha (SHU) dan

3. Alasan Risiko

menutupi

Modal sendiri atau anggota memiliki

kekurangan bila koperasi mengalami

resiko yang lebih kecil dibandingkan

kerugian.

dengan modal dari luar, terutama

4. Donasi

atau

untuk

tidak

tambahan yang harus dikembalikan

sejumlah dana yang diperoleh dari

dicadangkan

karena

hibah,

merupakan

pada

sejumlah uang atau barang dengan

saat

usaha

tidak

berjalan

dengan lancar.

nilai tertentu yang disumbangkan oleh

Seperti halnya modal sendiri, bagi

pihak ketiga, tidak ada ikatan dan

koperasi

tidak

komponen penting. Menurut Wiyono dan

ada

kewajiban

untuk

mengembalikannya.
Sehingga

modal

aset

merupakan

suatu

Maulamin (2012:86) aset adalah sumber
sendiri

dapat

daya yang dimiliki oleh entitas syariah

dirumusukan menjadi:

sekarang yang timbul dari peristiwa masa

Modal Sendiri = SP+ SW + C + H ...............(2)

lalu dan diharapkan mendapat manfaat

Di mana:
SP = Simpanan Pokok
SW = Simpanan Wajib

ekonomi di masa depan.
Menurut Supriyanto (2015:130-131) aset
terbagi menjadi aset lancar, penyertaan,

6

investasi,

aset

tetap

dan

aset

tidak

pembiayaan

berwujud, berikut penjelasannya:

koperasi

akan

mendapatkan pendapatan pembiayaan.

1. Aset lancar (current asset), yaitu aset

Pembiayaan

dalam

prinsip

syariah

yang diharapkan menjadi kas, dijual,

menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun

dikonsumsikan, dan digunakan dalam

1998

waktu kurang dari satu tahun.

Undangan Nomor 7 Tahun 1997 tentang

2. Penyertaan,

yaitu

simpanan

yang

tentang

Perbankan

Perubahan

adalah

Perundang-

penyediaan

uang

berhubungan dengan keanggotaan

atau tagihan berdasarkan persetujuan

tingkat primer pada sekunder yang

dan kesepakatan antara bank dengan

menrupakan simpanan wajib disetor

pihak lain yang mewajibkan pihak yang

secara rutin. Terdiri dari simpanan

dibiayai untuk mengembalikan uang atau

pokok,

tagihan tersebut setelah jangka waktu

simpanan

wajib,

simpanan

kapitalisasi, simpanan sukarela yang

tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

diberlakukan sebagai saham.
3. Investasi,

sejumlah

ditanamkan

kepada

Sedangkan

dana

yang

Ikatan

pendapatan

Akuntansi

Indonesia

menurut
(2007:261)

proyek-proyek

adalah penghasilan yang timbul dari

tertentu, seperti investasi pada surat-

aktivitas perusahaan, seperti penjualan,

surat berharga, investasi dalam bentuk

penghasilan jasa (fees), bunga, dividen,

penyisihan dana seperti untuk dana

royalti, dan sewa. Pendapatan diakui jika

pensiun karyawan atau pelunasan

ada

hutang

investasi

ekonomi yang diperoleh perusahaan di

pada tanah yang tidak digunakan

masa depan dan manfaat tersebut dapat

dalam kegiatan operasional.

diukur dengan andal.

jangka

panjang,

4. Aset tetap (fixed asset), adalah aset

kemungkinan

Pendapatan

besar

manfaat

pembiyaan

adalah

yang dimiliki dari proses pembelian

pendapatan yang berasal dari kegiatan

atau

pembiayaan

pertukaran

yang

digunakan

dalam kegiatan operasional.

yang

dilakukan

oleh

koperasi syariah kepada para anggota.

5. Aset tidak berwujud (intangible of

Penyaluran

dana

dalam

kegiatan

fixed asset), adalah aset yang tidak

pembiayaan

memiliki wujud fisik seperti hak paten,

pendapatan pembiayaan. Pendapatan

hak cipta, goodwill, merek dagang,

pembiayaan dapat ditemukan di Laporan

dan lain sebagainya.

Perhitungan Hasil Usaha pada koperasi

Salah satu bentuk koperasi syariah

syariah.

akan

Laporan

menghasilkan

perhitungan

usaha

adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah

memuat informasi tentang pendapatan

(KJKS). KJKS mempunyai kegiatan utama

dan beban-beban usaha dan beban

yaitu

dan

perkoperasian selama periode tertentu

kegiatan

dengan hasil akhir didapatkan sisa hasil

kegiatan

pembiayaan.

pendanaan
Melalui

usaha. Laporan hasil usaha hampir sama

7

dengan laporan laba rugi pada laporan

penjualan,

keuangan perusahaan pada umumnya.

pendapatan

Berdasarkan penjelasan teori di atas,
maka

didapatkan

beberapa

penerimaan
lain)

jasa

dikurangi

dan
harga

pokok penjualan, beban operasional,

hipotesis

beban administrasi dan umum dan

sebagai berikut:

pajak penghasilan. Pendapatan yang

1. Menurut Widiyanti (dalam Winarko,

berasal

dari

2014:156) modal sendiri adalah sumber

syariah

masuk

modal utama dari sebuah koperasi

pendapatan.

syariah. Untuk memenuhi kebutuhan

pendapatan

koperasi

SHU,

dan

anggotanya

serta

pembiayaan
ke

koperasi

dalam

total

Sedangkan
proporsional

sehingga

total
dengan

semakin

banyak

memaksimalkan produk atau program

pendapatan

yang ditawarkan oleh koperasi tentu

diperoleh oleh koperasi syariah, maka

membutuhkan

SHU

dana

yang

cukup

besar. Semakin banyak modal yang

pembiayaan

yang

diperoleh

yang

juga

akan

semakin banyak.

dimiliki koperasi maka koperasi akan
dapat mengembangkan usahanya.

METODE PENELITIAN

Sehingga semakin besar modal yang

Jenis data yang digunakan dalam

dimiliki akan semakin besar pula Sisa

penelitian

Hasil Usaha (SHU) yang dibagikan

berupa data time series. Data sekunder

kepada

menurut Wibisono (2003:119) adalah data

para

anggota

koperasi

(Windarti, 2010:42).

ini

adalah

data

sekunder

yang didapat dan disimpan orang lain

2. Aset merupakan cerminan kekayaan

yang biasanya merupakan data masa

suatu lembaga atau organisasi, begitu

lalu atau data historis. Data sekunder

juga koperasi syariah. Koperasi harus

biasanya

mampu mengatur kebutuhan koperasi

pengumpul

dengan baik sehingga biaya yang

kepada

dikeluarkan

pemenuhan

dibutuhkan dalam penelitian ini adalah

kebutuhan koperasi dapat dikontrol

laporan keuangan bulanan KJKS Ben Iman

(Winarko, 2014:152). Semakin besar

Lamongan, yaitu neraca dan laporan

aset yang dimiliki koperasi syariah,

perhitungan hasil usaha.

untuk

maka Sisa Hasil Usaha (SHU) yang

dikumpulkan
data

dan

masyarakat.

Data

yang

keuangan

bulanan

semakin besar.

Lamongan

yaitu

dengan

penghitungan

lembaga

dipublikasikan

Data-data

diambil

dibagikan kepada anggota juga akan

3. Sesuai

oleh

dari

KJKS

modal

yang

laporan

Ben
sendiri,

Iman
aset,

SHU

pendapatan pembiayaan dan Sisa Hasil

menurut Sitio dan Halomoan (2001:92),

Usaha (SHU). Periode yang diambil dalam

untuk mengetahui besarnya SHU yang

penelitian ini adalah bulan Januari 2014

diperoleh

sampai bulan Desember 2016. Sumber

koperasi

syariah,

dapat

diperoleh dari total pendapatan (dari

data

8

pada

penelitian

ini

diperoleh

langsung oleh penulis dari kantor KJKS Ben

Teknik analisis data yang digunakan

Iman Lamongan di Jalan Veteran No.80

dalam penelitian ini adalah analisis regresi

Lamongan.

linier berganda (Multiple Linier Regression
dalam

Analysis). Model regresi linier berganda

penelitian ini adalah koperasi syariah yang

digunakan karena variabel eksogen yang

terdaftar di Dinas Koperasi Kabupaten

digunakan sebanyak 3 variabel atau lebih

Lamongan, yaitu sebanyak 30 koperasi

dari satu yang tujuannya adalah untuk

syariah. Metode pemilihan sampel pada

dapat menjelaskan pengaruh variabel

penelitian

ini

menggunakan

pendapatan pembiayaan, modal sendiri

purposive

sampling

selected

dan aset terhadap variabel Sisa Hasil

Populasi

yang

digunakan

adalah

atau

sampling. Sampel yang digunakan adalah

Usaha

KJKS

Lamongan.

Ben

meyakini

Iman
bahwa

Lamongan.
sampel

yang

Peneliti
dipilih

(SHU)

regresi

pada

Dalam

linier

KJKS

Ben

melakukan

berganda,

Iman
analisis

metode

ini

dapat memenuhi data yang dibutuhkan

mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi

dalam penelitian yang dilakukan. KJKS

klasik guna mengetahui apakah data

Ben

dalam

dalam

sudah

asumsi regresi linier atau tidak.

Iman

penelitian

sebagai
ini

sampel

menurut

penulis

memenuhi kriteria karena:
1.

Merupakan

koperasi

yang

Y=

berdiri

Di mana:

dari

konvensional

+

Y

Merupakan koperasi syariah tertua di
X2
X2
X3
1.....
et

Lamongan.
3.

Termasuk koperasi syariah terbesar di
Lamongan

dan

telah

memenuhi

ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

menerapkan prinsip syariah dari awal
(bukan

ini

Persamaan regresi dalam penelitian

diubah ke syariah).
2.

penelitian

telah

memiliki

4

cabang di kecamatan-kecamatan

4

1X 1

+

2X 2

+

3X 3

+ et .................(3)

= Sisa Hasil Usaha (SHU)
= Konstanta
= Modal Sendiri
= Aset
= Pendapatan pembiayaan
= Koefisien regresi
=Error
term/
variabel
pengganggu

Lamongan.
4.

Memiliki aset koperasi yang besar,
yaitu

sebesar

HASIL DAN PEMBAHASAN

Rp34.887.478.394

Sebelum dilakukan uji regresi linier

(periode Desember 2016).
5.

Memiliki

semua

data

berganda, dilakukan uji asumsi klasik. Uji
yang

asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji:

dibutuhkan untuk penelitian, yaitu

normalitas, autokorelasi, heterokedastisitas

data bulanan atas modal sendiri,

dan multikolinieritas. Hasil uji asumsi klasik

aset, pendapatan pembiayaan dan

yang dilakukan mengindikasikan bahwa

SHU koperasi syariah dalam bentuk

kondisi BLUE (Best Linier Unbias Estimator)

data rasio pada periode Januari 2014

telah

sampai Desember 2016 (36 sampel).

transformasi

9

tercapai

setelah

Cochrane

Orcutt

dilakukan
dengan

dua langkah Robust. Hasil uji asumsi klasik

sebesar -0,17 sedangkan nilai t tabel 0,042

tersebut tidak disertakan dalam jurnal ini.

sehingga nilai t hitung lebih kecil dari nilai t

Langkah

selanjutnya

melakukan

tabel dan nilai signifikansi sebesar 0,867

analisis regresi linier berganda. Uji ini terdiri

atau

dari uji t, uji F dan R2. Gambar pada

disimpulkan

lampiran menampilkan keluaran dari uji

pengaruh yang signifikan secara parsial

regresi

antara modal sendiri dengan Sisa Hasil

yang

telah

menggunakan

dilakukan

dengan
STATA

perangkat lunak

lebih

Usaha

kecil

dari

bahwa

(SHU)

0,05.

tidak

pada

KJKS

Dapat
terdapat

Ben

Iman

Statistic Data Analysis 11.2.

Lamongan.

Pengaruh Modal Sendiri dengan Sisa Hasil

sendiri

Usaha (SHU)

mempengaruhi besar kecilnya SHU yang

Modal sendiri adalah sumber modal
utama

dari

sebuah

KJKS

jumlah

Ben

modal

Iman

tidak

akan dibagikan kepada para anggota.

syariah.

Hasil pada penelitian ini didukung oleh

Modal sendiri bersumber dari simpanan

penelitian yang dilakukan oleh Sari dan

pokok, simpanan wajib, dana cadangan,

Bany (2012) tentang Pengaruh Modal

dan

dan

Sendiri, Modal Luar, dan Volume Usaha

simpanan wajib didapatkan dari para

pada Sisa Hasil Usaha Koperasi di Provinsi

anggota di koperasi syariah, simpanan

Daerah

pokok dibayarkan pada awal menjadi

penelitian

anggota

bahwa modal sendiri, modal luar, dan

donasi.

Simpanan

sedangkan

dibayarkan
koperasi

koperasi

Perubahan

tiap
syariah.

pokok

simpanan

bulannya
Dana

wajib

kepada

Istimewa

volume

cadangan

Yogyakarta.

tersebut

usaha

Dalam

didapatkan

secara

hasil

bersama-sama

memengaruhi SHU, sedangkan secara

didapatkan dari bagian sisa hasil usaha

parsial

periode sebelumnya. Donasi didapatkan

memengaruhi SHU koperasi. Yang berarti

dari hadiah atau pemberian dari orang

variabel modal sendiri tidak berpengaruh

yang

signifikan secara parsial terhadap SHU

ingin

menghibahkan

hartanya

kepada koperasi syariah untuk kemajuan
koperasi

tersebut.

Modal

hanya

volume

usaha

yang

koperasi.

sendiri

Modal

sendiri

tidak

berpengaruh

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Nafisa

signifikan secara parsial terhadap SHU

(2015) dalam penelitiannya yang berjudul

pada

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Modal

disebabkan

Sendiri

koperasi

pada

Koperasi

menunjukkan

KJKS

Ben
karena

yang

Iman

Lamongan

jumlah

dimiliki

anggota

tidak

banyak

bahwa ukuran koperasi, umur koperasi,

mengalami perubahan dari periode satu

jenis

ke lainnya (cenderung konstan). Hal ini

koperasi

berpengaruh

dan

positif

profitabilitas

terhadap

modal

menyebabkan modal sendiri yang masuk

sendiri koperasi.

koperasi

Berdasarkan hasil uji t, didapatkan nilai
t

hitung

dari

variabel

modal

tidak

banyak

mengalami

perubahan atau bahkan sama, karena

sendiri

setiap

10

anggota

baru

diharuskan

membayar

simpanan

dan

Penelitian yang dapat mendukung

simpanan wajib yang merupakan bagian

hasil pada penelitian ini adalah penelitian

dari modal sendiri. Jika jumlah anggota

yang dilakukan oleh Purwanto (2015)

tidak

maka

dengan judul Pengaruh Modal Sendiri,

modal sendiri yang dimiliki juga tidak akan

Hutang, Volume Usaha, dan Jumlah Aset

mengalami

terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi (Studi

mengalami

pokok

perubahan,

perubahan.

menyebakan

hasil

Hal

tersebut

penelitian

Empiris

yang

pada

Koperasi-Koperasi

yang

seharusnya modal sendiri berpengaruh

Terdaftar di Dinas Koperasi dan UKM

signifikan secara parsial terhadap SHU

Pontianak Tahun 2014). Penelitian tersebut

KJKS

menunjukkan

Ben

Iman

Lamongan

tidak

hasil

bahwa

aset

tidak

didapatkan.

berpengaruh secara signifikan terhadap

Pengaruh Aset dengan Sisa Hasil Usaha

SHU.
Aset

(SHU)
Menurut

dan

berpengaruh

signifikan

Maulamin

secara parsial terhadap SHU pada KJKS

(2012:86) aset adalah sumber daya yang

Ben Iman Lamongan disebabkan karena

dimiliki oleh entitas syariah sekarang yang

SHU dipengaruhi oleh biaya-biaya yang

timbul

dikeluarkan oleh koperasi. Aset sangat

dari

Wiyono

tidak

peristiwa

masa

lalu

dan

diharapkan mendapat manfaat ekonomi

penting

di masa depan. Aset terdiri dari aset

memerlukan

lancar, investasi jangka panjang, aset

perawatan, terutama pada aset tetap

tetap, aset tak berwujud, dan aset lain-

agar

lain.

Namun,

Aset

yang

digunakan

dalam

bagi

nilai

koperasi

sehingga

pemeliharaan

ekonomisnya
pemeliharaan

atau

terus

terjaga.

aset

tentu

penelitian ini adalah total aset (total

memerlukan sejumlah biaya. Apalagi jika

aktiva)

dalam penggunaan aset tidak sesuai

yang

dimiliki

koperasi

pada

neraca.

aturan

Berdasarkan hasil uji t, didapatkan nilai

atau

seenaknya

pasti

akan

kerusakan

pada

aset

menyebabkan

t hitung dari variabel aset sebesar -0,75

tersebut dan menimbulkan biaya yang

sedangkan nilai t tabel 0,042 sehingga

lebih

nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel

seharusnya berpengaruh signifikan secara

dan nilai signifikansi 0,090 atau lebih kecil

parsial terhadap SHU tidak didapatkan.

dari

terdapat

Bahkan antara aset dan SHU pada KJKS

pengaruh yang signifikan secara parsial

Ben Iman Lamongan memiliki hubungan

antara aset dengan Sisa Hasil Usaha (SHU)

negatif, di mana jika aset mengalami

pada

kenaikan maka SHU akan mengalami

0,05,

KJKS

sehingga

Ben

tidak

Iman

Lamongan.

besar.

Sehingga

aset

yang

Perubahan jumlah total aset KJKS Ben

penurunan

Iman tidak mempengaruhi besar kecilnya

mengalami

SHU yang akan dibagikan kepada para

menaikkan biaya yang dikeluarkan. Jika

anggota.

biaya mengalami kenaikan, maka SHU

11

dan

sebaliknya.

penurunan,

Jika

maka

aset
akan

akan mengalami penurunan karena biaya

pembiayaan koperasi syariah masuk ke

dan SHU memiliki hubungan terbalik.

dalam

Pengaruh

total pendapatan proporsional dengan

Pendapatan

Pembiayaan

pendapatan

menjadi

terbesar

pendapatan.

Sedangkan

SHU, sehingga semakin besar pendapatan

dengan Sisa Hasil Usaha (SHU)
Pembiayaan

total

penyumbang

pada

pembiayaan

koperasi

koperasi

syariah. Kegiatan pembiayaan menjadi

yang

syariah,

diperoleh
maka

oleh

SHU

yang

diperoleh juga akan semakin besar.

kegiatan utama koperasi syariah terutama

Teori di atas mampu mendukung hasil

koperasi jasa keuangan syariah. Semakin

uji

besar pembiayaan yang dilakukan maka

penelitian ini. Berdasarkan hasil uji t,

semakin besar pula total pendapatan

didapatkan nilai t hitung dari variabel

yang

koperasi.

pendapatan pembiayaan sebesar 9,32

Pendapatan yang besar akan membuat

sedangkan nilai t tabel sebesar 0,042

laba yang diperoleh juga akan semakin

sehingga nilai t hitung lebih besar dari t

besar. Sebagaimana dalam penelitian

tabel dan nilai signifikansi sebesar 0,000

yang dilakukan Ziqri (2009) tentang Analisis

atau

Pengaruh

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

akan

diperoleh

Pendapatan

Murabahah,

t

parsial

yang

lebih

kecil

dilakukan

dari

dalam

0,05.

Dapat

Mudharabah dan Musyarakah terhadap

yang

Profitabilitas Bank. hasil penelitian tersebut

pendapatan pembiayaan dengan Sisa

menyatakan bahwa pendapatan atas

Hasil Usaha (SHU) pada KJKS Ben Iman

pembiayaan (murabahah, mudharabah

Lamongan. Semakin besar pendapatan

dan musyarakah) berpengaruh secara

pembiayaan yang diterima KJKS Ben Iman

signifikan

Lamongan,

terhadap

profitabilitas

bank

syariah.

signifikan

dibagikan

Pembiayaan

yang

dilakukan

oleh

secara

maka
ke

parsial

SHU

antara

yang

masing-masing

akan

anggota

juga akan semakin besar.

anggota akan memberikan koperasi bagi

Pengaruh

hasil atas jasa yang telah diberikan dan

Pendapatan Pembiayaan dengan Sisa

masuk ke dalam pendapatan koperasi

Hasil Usaha (SHU)

syariah. Pendapatan pembiayaan yang
meningkat

Modal

Berdasarkan

uji

Sendiri,

F

Aset

simultan

dan

yang

dapat meningkatkan jumlah

dilakukan, diperoleh nilai probabilitas (p)

Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dibagikan

sebesar 0,000 di mana lebih kecil dari 0,05

kepada anggota koperasi karena SHU

dan nilai F hitung 35,29 lebih besar dari F

diperoleh

dapat

tabel 2,92 sehingga terdapat pengaruh

diperoleh dari total pendapatan dikurangi

yang signifikan secara simultan antara

harga

modal sendiri, aset dan pendapatan

koperasi

pokok

operasional,

syariah,

penjualan,

beban

beban

administrasi

dan

pembiayaan dengan Sisa Hasil Usaha

umum dan pajak penghasilan (Sitio dan

(SHU) pada KJKS Ben Iman Lamongan.

Halomoan,

Kemudian

2001:92).

Pendapatan

12

berdasarkan

uji

Koefisien

Determinasi
sebesar

(R2)

didapatkan

0,9313

yang

nilai

berarti

R2

4. Modal sendiri, aset dan pendapatan

variabel

pembiayaan

berpengaruh

signifikan

modal sendiri, aset dan pendapatan

secara simultan terhadap Sisa Hasil

pembiayaan berpengaruh terhadap SHU

Usaha (SHU) pada KJKS Ben Iman

KJKS Ben Iman Lamongan sebesar 93,13%.

Lamongan sebesar 93,13%, sedangkan

Sedangkan

sisanya 6,87% dipengaruhi oleh variabel

sisanya

atau

6,87%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

lain yang tidak diteliti oleh penulis.

diteliti pada penelitian ini.
Berdasarkan hasil uji regresi yang telah

SARAN

dilakukan, didapatkan model persamaan

Berdasarkan

regresi

kesimpulan di atas, maka saran yang

berganda

pada

penelitian

ini

hasil

penelitian

dan

sebagai berikut:

dapat diberikan adalah sebagai berikut:

Y = (70,90e+08) – 0,0204601X1 – 0,0241663X2

1. Hendaknya

Ben

Iman

terus

+ 0,2828628X3 + et

memaksimalkan promosi pembiayaan-

Persamaan ini dapat digunakan untuk

pembiayaan

memperkirakan
syariah

jumlah

dengan

SHU

cara

koperasi

sehingga

total

aset

pendapatan

ditawarkan
pembiayaan

yang didapatkan semakin banyak dan

pendapatan

dapat meningkatkan Sisa Hasil Usaha

pembiayaan pada X1, modal sendiri pada
dan

yang

memasukkan

(mensubstitusikan)

X2

KJKS

pada

X3

(SHU) koperasi.

dalam

2. Hendaknya KJKS Ben Iman menjaga

persamaan tersebut.

aset yang dimilikinya sehingga tidak
akan menimbulkan biaya yang besar
untuk

SIMPULAN
Berdasarkan data dan hasil analisis

kenaikan

yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

sendiri

tidak

biaya

akan

karena

menurunkan

jumlah SHU yang didapatkan koperasi.

kesimpulan sebagai berikut:
1. Modal

pemeliharaannya,

3. Hendaknya
berpengaruh

KJKS

Ben

Iman

lebih

terbuka akan anggota baru dan terus

signifikan secara parsial terhadap Sisa

meningkatkan

Hasil Usaha (SHU) pada KJKS Ben Iman

keuntungan menjadi anggota koperasi,

Lamongan.

sehingga

2. Aset
secara

tidak

berpengaruh

parsial

terhadap

signifikan

anggota

akan

dapat

meningkat.

Hasil

4. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan

Usaha (SHU) pada KJKS Ben Iman

mampu mengembangkan penelitian

Lamongan.

dengan

3. Pendapatan

Sisa

jumlah

promosi

tema

sama

dengan

pembiayaan

menggunakan variabel eksogen yang

berpengaruh signifikan secara parsial

lain selain pendapatan pembiayaan,

terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada

modal sendiri dan aset yang dapat

KJKS Ben Iman Lamongan.

13

mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU)

Sari, Agustin Rusiana dan Beny Susanti.

pada koperasi syariah.

2012."Pengaruh Modal Sendiri, Modal
Luar, dan Volume Usaha pada Sisa
Hasil Usaha Koperasi di Provinsi Daerah

Daftar Pustaka
Badan

Pusat

Statistik.

www.bps.go.id,

diakses

(online).
pada

Istimewa

dan

Buchori, Nur Syamsudin. 2012. Koperasi

Call

For

Papers

(online).

eprints.unisbank.ac.id, diakses pada

Syariah: Teori dan Praktik. Banten:

19 Januari 2017.
Sholihin, Ahmad Ifham. 2008. Buku Pintar

Pustaka Aufa Media.
Burhanuddin. 2013. Koperasi Syariah dan

Ekonomi

Pengaturannya di Indonesia. Malang:

PT

Koperasi: Teori dan Praktik. Jakarta:

Quran dan Terjemahnya. Bandung:

Erlangga.

Diponegoro.

Subagyo,

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar
Per

Jakarta:

Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001.

Departemen Agama RI. 2005. Al-‘Aliyy: Al

Keuangan

Syariah.

Gramedia Pustaka Utama.

UIN-MALIKI PRESS (Anggota IKAPI).

Ahmad.

2015.

Manajemen

Operasi Lembaga Keuangan Mikro

1

Syariah.

Semptember 2007. Jakarta: Salemba

Jakarta:

Mitra

Wacana

Media.

Empat.

Sugiri, Slamet dan Bogat Agus Riyono.

Nafisa, Tsara. 2015. “Faktor-Faktor yang

2008.

Akuntansi

Mempengaruhi Modal Sendiri pada

Yogyakarta:

Koperasi”. Skripsi Fakultas Ekonomika

Percetakan

dan

Manajemen YKPN.

Bisnis

(online).

Fakultas

Ekonomi Unisbank: Seminar Nasional

25

Oktober 2016.

Akuntansi

Yogyakarta."

Universitas

Diponegoro

eprints.undip.ac.id,

Pengantar

Unit
Sekolah

1.

Penerbit

dan

Tinggi

Ilmu

Supriyanto, Agn. 2015. Tata kelola

diakses

Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan

pada 19 Januari 2017.

Pinjam. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Purwanto, Maurisius Diki. 2015. "Pengaruh
Modal Sendiri, Hutang, Volume Usaha,

Wibisono, Dermawan. 2003. Riset Bisnis:

dan Jumlah Aset terhadap Sisa Hasil

Panduan bagi Praktisi dan Akademisi.

Usaha Koperasi (Studi Empiris pada

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Koperasi-Koperasi yang Terdaftar di

Winarko, Sigit Puji. 2014. “Pengaruh Modal

Dinas Koperasi, dan UKM Pontianak

Sendiri, Jumlah Anggota, dan Aset

Tahun

Terhadap

2014)."

Jurnal

Manajemen

Sisa

Hasil

Usaha

pada

Update 4.4 (online). jurnal.untan.ac.id,

Koperasi di Kota Kediri”. Nusantara Of

diakses pada 19 Januari 2017.

Research,

Republik Indonesia. Undang‐

1.02

(online).

efektor.unpkediri.ac.id, diakses pada

Undang Dasar 1945.

30 November 2016.

14

Windarti, Sri. 2010. “Analisis Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha
(SHU)

pada

Wonogiri

KPRI

Tahun

di

Kabupaten

2009”.

Doctoral

dissertation, Universitas Sebelas Maret
(online).

eprints.uns.ac.id,

diakses

pada 30 November 2016.
Wiyono, Slamet dan Taufan Maulamin.
2012. Memahami Akutansi Syariah di
Indonesia.

Jakarta:

Mitra

Wacana

Media.
Ziqri, Muhamad. 2009. “Analisis Pengaruh
Pendapatan
Musharabah

Murabahah,
dan

Musyarakat

terhadap Profitabilitas Bank.” Skripsi
Universitas
Hidayatullah

Islam

Negeri

Jakarta

Syarif
(online).

repository.uinjkt.ac.id, diakses pada 15
Januari 2017.

LAMPIRAN

15