KEKUATAN EKONOMI DAN SOSIO docx

1

BAB VII
KEKUATAN EKONOMI DAN SOSIO-EKONOMI

7.1 . ANALISIS EKONOMI INTERNASIONAL
Ketika perusahaan memasuki pasar luar negri, maka analisis ekonomi
menjadi lebih rumit karena sekarang para manejer harus beroprasi dalam dua
lingkungan baru: luar negri dan internasional.
Disamping memantau lingkungan luar negri, analisis juga harus mengikuti
tindakan – tindakan yang diambil oleh komponen – komponen dari lingkungan
internasional, seperti pengelompokan regional [ Uni Eropa (UE), North American
Free Trade Agreement (NAFTA) ] dan organisasi – organisasi internasional
[Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB), International Monetary Fund kemajuan
Uni Eropa dalam mencapai tujuan – tujuannya dan terhadap dampak yang akan
ditimbulkannya terhadap hubugan perdagangan Uni Eropa dan Amerika Serkat.
Mereka juga mengikuti dengan cermat, kemajuan PBB dalam mengembangkan
standar – standar kesehatan, dan seterusnya. Apa pun dari tindakan – tindakan ini
dapat mempengaruhi perusahaan secara serius.
Analisis ekonomi internasional hendaknya juga memberikan data ekonomi
mengenai pasar aktual maupun prospektif. Juga, sebagai bagian dari penilaian atas

kekuatan – kekuatan kompetitif, banyak perusahaan memantau kondisi ekonomi
dari Negara – Negara dimana para pesaing utamanya berelokasi, karena
perubahan kondisi bisa memperkuat atau memperlemah kemampuan para pesaing
untuk bersaing dipasar dunia.
Karena pentingnya informasi ekonomi bagi fungsi pengendalian dan
perencanaan di kantor pusat, maka pengumpulan data dan pembuatan laporan
harus menjadi tanggung jawab kantor induk (home office).

2

Laporan dari bank sentral atau internasional merupakan sumber yang
sangat bagus dari informasi ekonomi mengenai suatu Negara. Sumber – sumber
lain yang mungkin adalah kamar dagang AS yang berelokasi hampir di semua
ibukota dari Negara – Negara di dunia, pejabat – pejabat perdagangan di kedutaan
– kedutaan AS, PBB, Bank Dunia, IMF, dan Organization for Economy
Coorperation and Development (OECD). (Donald, 2004 : Hal 301)

7.2 . Dimensi – Dimensi Ekonomi
Diantara dimensi – dimensi ekonomi yang lebih penting adalah Pendapatan
Nasional


Bruto,

distribusi

pendapatan,

pengeluaran

konsumsi

individu,

kepemilikan pribadi atas barang, investasi swasta, biaya tenaga kerja per unit,
kurs, tingkat inflasi dan suku bunga.
7.2.1 Pendapatan Nasional Bruto
Pendapatan Nasional Bruto. Pendapatan Nasional Bruto (gross national
in – come - GNI), merupakan penjumlahan dari seluruh barang dan jasa final
yang dihasilkan, dan produk domestik bruto (PNB dikurangi dengan
pendapatan faktor luar negri bersih) merupakan nilai – nilai yang digunakan

untuk mengukur besarnya ukuran dari suatu prekonomian.
Produk Domestik Bruto – PDB (gross domestic product - GDP) Nilai total
seluruh barang dan jasa yang diproduksi secara domestik, tidak termasuk
(tidak seperti PNB) pendapatan faktor bersih dari luar negri.
7.2.2

GNI/Kapita dan PDB/Kapita
Pada umumnya dapat diasumsikan bahwa semakin tinggi nilai, maka

semakin maju perekonomiannya. Akan tetapi, pada umumnya, tingkat
pertumbuhan adalah lebih penting bagi para agen pemasaran karena tingkat
pertumbuhan yang tinggi menunjukkan pasar yang berkembang dengan
cepat, yang mana selalu mereka cari. Sering kali, apabila diberikan pilihan

3

antara melakukan investasi dinegara dengan PNB/kapita yang lebih tinggi
tetapi tingkat pertumbuhan yang rendah dan melakukan investasi disuatu
negara dengan kondisi sebaliknya, maka manajemen akan memilih yang
terakhir.

Meskipun perbedaan-perbedaan dalam PNB/kapita mengatakan sesuatu
tentang kesejahteraan relative dari penduduk sebuah negara, informasi
tersebut agak menyesatkan karena sedikit diantaranya memiliki bagian yang
sama, yang diindikasikan oleh nilai tengah aritmatika. Estimasi kasar
pertama atas daya beli harus dimurnikan dengan memasukkan data
mengenai bagaimana pendapatan nasional itu didistribusikan secara aktual.
7.2.3

Distribusi pendapatan
Distribusi pendapatan adalah ukuran bagaimana pendapatan suatu

bangsa terbagi diantara rakyatnya, biasanya dilaporkan sebagai persentase
pendapatan yang diterima oleh kuintil penduduk. Data memberikan
wawasan yang berguna bagi para pelaku bisnis :
a) Data tersebut mengkonfirmasikan keyakinan bahwa, pada umumnya,

pendapatan lebih terdistribusi secara merata dinegara-negara yang
lebih kaya, meskipun terdapat variasi-variasi penting baik antar
negara-negara maju maupun berkembang.
b) Dari perbandingan selama suatu waktu (tidak ditunjukkan), tampak

bahwa retribusi pendapatan berjalan dengan sangat lambat, sehingga
data yang lebih lama masih bermanfaat.
c) Perbandingan yang sama juga mengindikasikan bahwa kesenjangan

pendapatan meningkat pada tahap awal pembangunan, dengan
kebalikan dari tendensi ini dalam tahap-tahap kemudian. Hal ini adalah
benar baik untuk negara maju maupun berkembang.

4

Perhitungan sederhana ini didasarkan pada PNB, total populasi, dan
distribusi pendapatan mungkin tercukupi untuk menunjukkan bahwa suatu
negara tertentu bukanlah pasar yang baik. Tetapi, apabila hasilnya tampak
menjanjikan, maka analis akan melanjutkan untuk menghimpun data
mengenai konsumsi perorangan.
7.2.4 Konsumsi perorangan
Salah satu bidang perhatian dari para agen pemasaran adalah cara-cara
para konsumen mengalokasikan pendapatan bersih mereka (pendapatan
pribadi setelah dikurangi pajak) antara pembelian atas barang yang
kebutuhan pokok dan nonpokok (esensial dan nonesensial). Para produsen

dari alat rumah tangga tahan lama misalnya, akan ingin mengetahui jumlah
yang dibelanjalkan dalam kategori ini, sementara para produsen barangbarang yang merupakan kebutuhan nonpokok akan berminat terhadap
besarnya pendapatan diskresioner (pendapatan bersih dikurangi dengan
pembelian kebutuhan pokok), karena uang ini merupakan uang yang tersedia
untuk dibelanjakan pada produk-produk mereka.
7.2.5 Biaya tenaga kerja per unit
Satu faktor yang memberikan kontribusi terhadap kesempatan atas
investasi yang menguntungkan adalah kemampuan untuk memperoleh biaya
tenaga kerja per unit (total biaya tenaga kerja langsung dibagi unit yang
diproduksi) yang lebih rendah dibandingkan dengan apa yang sekarang
tersedia bagi perusahaan. Kecenderungan luar negeri dalam biaya-biaya ini
dipantau secara ketat karena tiap negara mengalami tingkat kenaikan yang
berbeda.
Negara-negara dengan biaya tenaga kerja per unit yang meningkat secara
lambat menarik perhatian menajemen karena dua alasan. Pertama, negara-

5

negara tersebut merupakan prospek investasi bagi perusahaan-perusahaan
yang berusaha untuk menurunkan biaya produksi. Kedua, negara-negara

tersebut mungkin menjadi sumber persaingan baru dipasar dunia apabila
perusahaan-perusahaan lain dalam industri yang sama telah berlokasi disana.
Perubahan-perubahan dalam tingkat upah juga mungkin menyebabkan
perusahaan multinasional yang memperoleh produk atau komponen dari
sejumlah cabangnya merubah sumber pasokannya.
Alasan bagi perusahaan-perusahaan relatife dalam biaya tenaga kerja.
Tiga faktor yang bertanggung jawab adalah : kompensasi, produktifitas dan
perubahan kurs.kompensasi per jam cenderung bervariasi lebih luas
dibandingkan dengan upah karena perbedaan-perbedaan yang dapat dinilai
dalam ukuran tunjangan. Biaya tenaga kerja per unit tidak akan meningkat
secara bersamaan dengan tariff kompensasi apabila keuntungan dalam
produktivitas melampaui peningkatan dalam kompensasi per jam. Nyatanya,
apabila produktivitas meningkat cukup pesat, maka biaya tenaga kerja per
unit akan menurun, meskipun perusahaan itu diminta untuk membayar
lebih banyak kepada para pekerjanya.
7.2.6

Dimensi ekonomi lainnya
Utang internasional yang besar dari sejumlah negara berpendapatan


sedang dan rendah menimbilkan banyak permasalahan, tidak hanya bagi
pemerintah negara-negara tersebut, tetapi juga bagi perusahaan-perusahaan
multi nasional.
Jika sebagian besar devisa yang diperoleh suatu negara tidak dapat
digunakan untuk mengimpor komponen-komponen yang digunakan dalam
produk-produk lokal, maka industri-industri lokal harus membuatnya sendiri
atau perusahaan-perusahaan yang mengimpornya harus menghentikan
produksi. Kedua alternative dapat menyebabkan perusahaan-perusahaan
yang mengimpornya harus menghentikan produksi. Kedua alternative dapat

6

menyebabkan perusahaan itu menjual suku cadang yang dibuat disalah satu
pabrik dinegara asalanya kepada cabangnya. Ini merupakan kejadian yang
biasa, karena pabrik dinegara asal biasanya lebih terintegrasi secara vertikal
dibandingkan dengan cabang-cabangnya. Kelangkaan valuta asing juga
dapat mempersulit cabang untuk mengimpor bahan baku dan suku cadang
untuk peralatan produksinya.
Pemerintah


mungkin

menerapkan

pengendalian

harga

(yang

mempersulit suatu cabang untuk memperoleh keuntungan), memotong
pengeluaran pemerintah (yang mengurangi penjualan perusahaan), dan
menerapkan pengendalian upah (yang membatasi daya beli konsumen).
Kekacauan ekonomoi yang mengikutinya dapat berubah menjadi krisis
politik, seperti yang terjadi di Venezuela dan Peru ketika terjadi kerusuhan
setelah presiden mereka mencoba untuk menerapkan tindakan-tindakan
penghematan yang ketat.
Suatu aspek pengurangan utang yang telah menarik perhatian dari
sebagian perusahan multinasional adalah pertukaran utang dengan ekuitas
(debt-for-equity


swap).

Kelangkaan

valuta

asing

bahkan

dapat

mempengaruhi perusahaan-perusahaan yang hanya mengekspor ke negaranegara dengan tingkat utang luar negeri yang tinggi, karena pemerintah dari
negara tersebut tentu saja akan menerapkan pembatasan impor. (Donald,
2004 : Hal 311)
7.3 . Dimensi Sosioekonomi
Definisi yang lengkap mengenai potensi pasar juga harus mencukupi
informasi rinci mengenai atribut-atribut fisik populasi sebagaimana diukur dengan
dimensi sosioekonomi. Bagian ini akan dimulai dengan suatu analisis atas total

populasi.

7

7.3.1 Populasi total
Populasi total, indikator paling umum mengenai ukuran pasar potensial,
adalah karakteristik populasi yang pertama yang akan diperiksa oleh para
analis. Fakta bahwa negara maju memiliki penduduk kurang dari 10 juta
memperjelas bahwa ukuran populasi saja adalah indikator yang buruk dari
kekuatan ekonomi dan potensi pasar. Jelas, lebih banyak informasi yang
diperlukan. Hanya untuk beberapa produk murah dan dikonsumsi secara
masal saja, seperti minuman ringan, rokok, dan sabun, ukuran populasi saja
memberikan dasar yang cukup untuk mengestimasikan konsumsi.
Untuk prosuk-produk yang tidak termasuk dalam kategori ini, populasi
yang besar dan populasu yang meningkat pesat mungkin tidak menandakan
suatu perluasan pasar yang segera, tetapi, jika pendapatan bertumbuh terus,
maka pada akhirnya, paling tidak sebagian dari penduduk itu akan jadi
pelanggan.
Ketika PNB meningkat lebih cepat daripada populasi, ada kemungkinan
terdapat pasar yang meningkat; sementara situasi sebaliknya tidak hanya
menunjukkan kemungkinan akan adanya penyusutan pasar, tetapi bahkan
mungkin menunjukkan kemungkinan akan adanya penyusutan pasar, tetapi
bahkan mungkin menunjukkan suatu negara sebagai kawasan potensial
terhadap keresahan politik. Kemungkinan ini diperkuat apabila suatu
analisis terhadap system pendidikan mengungkapkan adanya peningkatan
dalam lulusan teknik dan universitas. Kelompok-kelpmpok tersebut
berharap memperoleh pekerjaan dan menerima gaji sebagai professional.
Ketika tidak diciptakan pekerjaan baru yang mencukupi untuk menyerap
mereka, maka pemerintah dapat berada dalam kesulitan yang serius.
Berbagai negara berkembang telah menghadapi kesulitan semacam ini :
Mesir, dan India adalah sua contoh yang menonjol.

8

7.3.2 Distribusi umur
Karena hanya sedikit prosuk yang dibeli oleh setiap orang, maka para agen
pemasaran harus mengidentifikasikan segmen-segmen dari populasi yang
lebih mungkin akan membeli barang-barang mereka. Untuk beberapa
perusahaan, umur merupakan penentu yang penting dari ukuran pasar.
Tetapi sayangnya, distribusi kelompok umur dalam populasi sangat
berbeda. Pada umumnya karena tingkat kelahiran dan kesuburan yang lebih
tinggi, negara-negara yang berkembang memiliki penduduk berusia muda
dibandingkan dengan negara-negara industri.
Di negara-negara maju, akan ada penurunan dalam permintaan terhadap
produk-produk yang digunakan di sekolah-sekolah dan prosuk-prosuk yang
dibeli oleh dan untuk anak-anak, pasar yang lebih kecil untuk furniture dan
pakaian, tetapi peningkatan dalam permintaan akan produk-produk
perawatan medis dan produk-prosuk lain yang terkait, pariwisata dan jasa
keuangan. Perusahaan-perusahaan yang menghadapi penurunan permintaan
akan

produk-produk

mereka

harus

mencari

kenaikan

penjualan

diperekonomian-perekonomian berkembang, dimana distribusi umur adalah
sebaliknya. Tingkat pertumbuhan yang tinggi di negara-negar berkembang
akan menyediakan pasar untuk system transportasi, biji-bijian untuk
makanan yang memberikan hasil yang lebih tinggi, pupuk, alat-alat
pertanian, alat-alat rumah tangga,dsb.
Banyak kekuatan yang bertanggung jawab atas penurunan dalam tingkat
kelahiran. Pemerintah tentu saja mendukung berbagai program keluarga
berencana, tetapi banyak bukti yang menunjukkan bahwa tingkat kesahatan
dan pendidikan yang baik, bersama-sama dengan peningkatan status
wanita, distribusi pendapatan yang lebih merata, dan tingkat urbanisasi

9

yang lebih besar, semuanya juga berperan dalam mengurangi besarnya
ukuran keluarga tradisional.
7.3.3 Keprihatinan di negara-negara maju
Pada tahun 2025, Jepang, dengan penduduk lanjut usia yang tumbuh paling
cepat didunia industri, akan memiliki penduduk berusia lanjut dengan
jumlah dua kali lipat dari jumlah anak-anak. Cadangan dana jaminan sosial
pemerintah akan mengering karena biaya pensiun dan kesehatan untuk
orang berusia lanjut, yang diprediksikan akan menghabiskan 73 persen dari
pendapatan nasional. Menurut kementrian kesehatan dan kesejahteraan,
satu-satunya solusi adalah mengenakan pajak yang lebih tinggi dan
mengurangi tunjangan-tunjangan. Suatu analisis yang dilakukan oleh
dewan penasihat perdana mentri menyimpulkan bahwa apabila system yang
ada sekarang tidak diubah, perekonomian akan runtuh.
Pensiun muda dan fakta bahwa para pensiunan hidup lebih lama juga
membebani system jaminan sosial dibanyak negara lain. Dinegara-negara
industri, tidak hanya biaya dari system jaminan sosial meningkat karena
pertumbuhan julah pensiunan, hal sebaliknyalah yang terjadi. tingkat
kelahiran yang lebih tinggi mengakibatkan banyaknya penduduk berusia
muda dan ini mengurangi rasio ketergantungan para pekerja yang
mendukung system itu.
7.3.4 Kepadatan distribusi penduduk
Aspek-aspek kependudukan lain yang menjadi perhatian manajemen adalah
kepadatan pendudukan dan distribusi penduduk. Kepadatan penduduk
adalah suatu ukuran jumlah penduduk per unit wilayah (penduduk per
kilometer persegi atau mil persegi). Distribusi penduduk adalah suatu
ukuran mengenai bagaimana penduduk terdistribusi dari daerah pedesaan
sampai ke kota-kota.

10

Negara berpenduduk padat cenderung membuat distribusi dan komunikasi
produk menjadi lebih sederhana dan lebih murah dibandingkan dengan
dinegara-negara yang kepadatan penduduknya rendah.
Sebuah fenomena yang mengubah ditribusi penduduk adalah perpindahan
dari desa ke kota, yang terjadi dimana-mana, terutama dinegara-negara
berkembang, karena orang pindah ke kota-kota untuk mencari upah yang
lebih tinggi dan hidup yang lebih nyaman.
Perpindahan ini sangat penting bagi para agen penting bagi para pemasar,
karena penduduk kota yang kurang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri
dibandingkan dengan orang-orang yang tinggal dikawasan pedesaan, harus
memasuki perekonomian pasar.
7.3.5 Dimensi sosioekonomi lainnya
Dimensi-dimensi sosioekonomi lainnya dapat memberikan informasi yang
berguna kepada manajemen. Kenaikan jumlah wanita yang bekerja
misalnya, adalah sangat signifikan bagi para agen pemasaran, karena hal
tersebut dapat menghasilkan pendapatan keluarga yang lebih besar, pasar
yang lebih besar untuk convenience goods (barang mudah dicari), dan
kebutuhan untuk mengubah bauran promosi. Para manajer personalia
tertarik dengan kenaikan ini, karena hal tersebut mengakibatkan pasokan
tenaga kerja yang lebih besar. Hal ini juga menandakan bahwa perubahanperubahan mungkin diperlukan dapal proses produksi, fasilitas karyawan,
dan kebijakan manajemen personalia.
Data mengenai perceraian disuatu negara, apabila tersedia, akan membuat
para agen pemasaran menjadi waspada terhadap formasi keluarga dengan
orang tua tunggal dan rumah tangga yang terdiri dari satu orang, dimana
formasi tersebut memiliki kebutuhan akan produk dan kebiasaan membeli

11

yang berbeda dalam banyak hal dengan keluarga dengan dua orang tua.
Dibanyak negara, kelompok-kelompok etnis yang penting membutuhkan
pertimbangan khusus baik oleh para manajer pemasaran maupun
personalia. (Donald, 2004 : Hal 314)
7.4 . Rencana-Rencana Ekonomi Nasional
Sumber data ekonomi lain yang terbukti dapat bermanfaat bagi
perusahaan, terutama untuk agen pemasarannya adalah rencana-rencana ekonomi
nasional yang diterbitkan oleh banyak negara. Rencana ekonomi nasional adalah
rencana-rencana yang dipersiapkan oleh pemerintah yang menyatakan tujuantujuan ekonomi dan cara untuk mencapainya. Biasanya untuk jangka waktu
sampai lima tahun. Rencana indikatif adalah prediksi yang dibuat oleh pemerintah
bekerja sama dengan industri mengenai arah perekonomian yang diharapkan.
Dari pada mencantumkan target-target produksi, rencana indikatif lima
tahuna berisi target-target dasar yang ditetapkan oleh pemerintah dan beberapa
pernyataan kebijakan umum mengenai cara untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut. Kemusian pemerintah berupaya dengan menggunakan alat-alat moneter
dan fiscal yang biasanya untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi
dunia usaha, sehingga target-target tersebut dapat dipenuhi. Favoritisme ini
mungkin dinyatakan dalam banyak cara, beberapa diantaranya meliputi konsensi
pajak khusus bagi investor dan alokasi devisa (apabila devisa dikendalikan) untuk
membeli barang-barang modal dan bahan baku yang diimpor.
Informasi mengenai rencana dan anggaran pembangunan nasional
dilaporkan secara teratur dalam publiikasi seperti Bisnis Indonesia dan Business
Amerika. Atase perdagangan dikedutaan-kedutaan AS dan kamar dagang AS
diluar negeri adalah sumber-sumber informasi tambahan. (Donald, 2004 : Hal
323)

12

7.5 . Dimensi-Dimensi Industri
Setiap perusahaan menaruh perhatian terhadap berita-berita ekonomi
umum kerena dampaknya terhadap pembelian konsumen, harga bahan baku, dan
keputusan-keputusan investasi. Tetapi, faktor-faktor adalah lebih signifikansi
daripada yang lainnya untuk suatu industri tertentu atau untuk suatu bidang
fungsional tertentu disuatu perusahaan. Tren ukuran dan pertumbuhan industri
otomotif adalah amat penting bagi produsen ban misalnya, tetapi tidak berarti buat
produsen alat-alat rumah tangga. Demikian pula jumlah operator mesin yang lulus
sekolah-sekolah teknik tidak berguna bagi para pejabat keuangan, meskipun data
ini sangat penting bagi para manajer sumber daya manusia dari pabrik
manufaktur. Para manajer tidak hanya menginginkan data mengenai industri
perusahaan itu sendiri, tetapi juga mengenai industri-industri yang memasok
kepada dan membeli dari perusahan tersebut. (Donald, 2004 : Hal 324)
7.6 . Memahami Tujuan Analisis Ekonomi
Untuk tetap dapat mengikuti perkembangan ekonomi paling mutakhir dan
juga untuk merencanakan masa depan, perusahaan – perusahaan secara teratur
menilai dan memprediksikan kondisi ekonomi pada tingkat lokal, Negara bagian
dan nasional.
Ketika perusahaan memasuki oprasi internasional, analisis ekonomi akan semakin
rumit karena para manajer bekerja dalam dua lingkungan: luar negri dan
internasional. Banyak lagi perekonomian yang harus dipelajari, dan perekonomian
– perekonomian ini sering kali sangat berbeda – beda.
7.6.1

Mengenali Dimensi – dimensi ekonomi dan sosioekonomi dari
perekonomian

Dimensi – dimensi ekonimi yang lebih penting diantaranya adalah PNB,
PNB/Kapita, Distribusi pendapatan, pengeluaran konsumsi perorangan, investasi

13

swasta, biaya tenaga kerja, dan data keuangan seperti kurs, tingkat inflasi, suku
bunga, dan jumlah utang luar negri dari suatu Negara. Dimensi sosioekonomi
yang utama adalah jumlah penduduk, tingkat pertumbuhan, distribusi umur,
kepadatan penduduk, dan distribusi penduduk.
7.6.2

Memahami rencana indikatif dan pentingnya bagi para pelaku

bisnis
Recana ekonomi nasional memberikan wawasan mengenai harapan pemerintah.
Dalam perekonomian yang direncanakan secara terpusat, rencana nasional sering
kali merupakan ekuivalensi dari studi pasar. Banyak Negara maju dan
berkembang menggunakan rencana indikatif untuk menetapkan tujuan dan
menyediakan pernyataan kebijakan umum mengenai bagaimana tujuan tersebut
akan dicapai. (Donald, 2004 : Hal 325)
7.7 . Pengaruh PDB dan pendapatan per kapita terhadap bisnis internasional
PDB diyakini sebagai indikator ekonomi terbaik dalam menilai perkembangan
ekonomi suatu negara. Perhitungan pendapatan nasional ini mempunyai ukuran
makro utama tentang kondisi suatu negara. Pada umumnya, perbandingan kondisi
antar negara dapat dilihat dari pendapatan nasional negara tersebut sebagai
gambaran bagi Bank Dunia untuk menentukan apakah suatu negara berada dalam
kelompok negara maju atau berkembang melalui pengelompokkan besarnya PDB.
Dan PDB suatu negara sama dengan total pengeluaran atas barang dan jasa dalam
perekonomian (Herlambang, 2001).
Menurut Samuelson (2002), PDB adalah jumlah output total yang dihasilkan
dalam batas wilayah suatu negara dalam satu tahun. PDB mengukur nilai barang
dan jasa yang diproduksi di wilayah suatu negara tanpa membedakan
kewarganegaraan pada suatu periode waktu tertentu.
Dengan demikian warga negara yang bekerja di negara lain, pendapatannya
tidak dimasukkan kedalam PDB. Sebagai gambaran, PDB Indonesia baik oleh
warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA) yang ada di

14

Indonesia tetapi tidak diikutsertakan produk WNI di luar negeri (Herlambang,
2001).

Sukirno (2002), mendefinisikan PDB sebagai nilai barang dan jasa dalam
suatu negara yang diproduksi oleh faktor-faktor produksi milik warga negara
tersebut dan warga negara asing. Sedangkan Wijaya (1997), menyatakan bahwa
PDB adalah nilai uang berdasarkan harga pasar dari semua barang-barang dan
jasa-jasa yang diproduksi oleh suatu perekonomian dalam suatu periode waktu
tertentu biasanya satu tahun. Secara umum PDB dapat diartikan sebagai nilai
akhir barang-barang dan jasa yang diproduksi di dalam suatu negara selama
periode tertentu (biasanya satu tahun).
Menurut Tambunan (2001), ada kecenderungan, atau dapat dilihat sebagai
suatu hipotesis, bahwa semakin tinggi laju pertumbuhan ekonomi rata-rata per
tahun yang membuat semakin tinggi atau semakin cepat proses peningkatan
pendapatan masyarakat per kapita, semakin cepat perubahan struktur ekonomi,
dengan asumsi bahwa faktor-faktor penentu lain pendukung proses tersebut,
seperti tenaga kerja, bahan baku dan teknologi tersedia.

DAFTAR PUSTAKA

15

Ball, Donald A; Mc Culloch, Wendel H. Bisnis Internasional, Salemba Empat,
Jakarta 2000
Rusdin; Bisnis Internasional; Alfabeta, Jakarta, 2000
Sukirno. S, 2008,” Makroekonomi, Teori dan Pengantar”, RajaGrafindo Persada,
Edisi 3, Jakarta