MASALAH DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT SERT

MASALAH DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT SERTA ANALISIS
DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT PEMBANGUNAN INDUSTRI,
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN LINGKUNGAN HIDUP
Enies Nabila Fithri Tiara Sari1, Siti Hotijah2, Dwita Nurul Maulidyah3, Aulia Angelina4
1,4

Kelas 5A Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMM
Jln. Ray Tlogomas No. 246 Tlogomas, Kec Lowokwaru, Kota Malang Jawa Timur 65144 INDONESIA
1
201510070311038 ([email protected])
2
201510070311014 ([email protected])
3
201510070311012 ([email protected])
4
201510070311042 ([email protected])

Intisari— Industri adalah bidang yang menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious)
dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri
umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang
berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan pertambangan yang berhubungan erat dengan

tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik. Oleh karena
itu penulisan paper ini bertujuan untuk memaparkan dengan singkat permasalahan dan perlindungan masyarakat serta
analisis dampak lingkungan dalam pembangunan industri, pertumbuhan ekonomi dan lingkungan hidup.
Kata Kunci: Masalah Lingkungan, Perlindungan Masyarakat, Pembangunan Industri, Pertumbuhan
Ekonomi, Lingkungan Hidup.
Abstrak— Industry is a field that uses the skills and persistence of work (English: industrious) and the use of tools in
the field of processing of agricultural products and its distribution as a basis. Then industry is generally known as the
next link of earth-sustaining (economic) endeavors, that is, after agriculture, plantations and mining that are closely
related to the land. The industrial position is further away from the land, which is the economic, cultural and political
base. Therefore the writing of this paper aims to describe briefly the problems and protection of the community and
the analysis of environmental impacts in industrial development, economic growth and the environment.
Keywords: Environmental Problems, Community Protection, Industrial Development, Economic Growth,
Environment.

PENDAHULUAN
Akhir-akhir ini sering kali ditemukannya suatu
pengerusakan lingkungan oleh manusia dengan
alasan pemanfaatan untuk menghasilkan materi yang
lebih, secara tidak langsung tindakan ini akan
mengakibatkan terkikisnya lingkungan dan yang

akan mengancam pada kelangsungan hidup manusia.
Disamping itu keteloderan manusia dalam pendirian
bangunan dengan tanpa memperhatikan dampak dari
usaha atau industri yang akan berlangsung
dibangunan tersebut juga akan merusak lingkungan
fisik dan biologis secara perlahan dan tidak
langsung. Oleh sebab itu, perlu dilakukan suatu
usaha untuk melestarikan kualitas lingkungan yang
dapat dilakukan dengan berbagai cara, sejak mulai
penyusunan rencana pembangunan daerah sampai
setelah proyek-proyek pembangunan dijalankan.
Misalnya penyusunan rencana penggunaan tata
ruang, rencana pembangunan ekonomi suatu daerah,
penetapan proyek-proyek yang akan dibangun,
sampai pada waktu proyek-proyek telah berjalan.
Dengan adanya perencanaan hal-hal yang mungkin
I.

bisa mengantisipasi timbulnya dampak buruk pada
lingkungan sekitar maka kerusakan lingkungan akan

dapat dikurangi atau bahkan dicegah sama sekali.
Dari alasan inilah maka perlu dibuat sebuah rencana
pengelolaan lingkungan dan demi terciptanya
keseimbangan antara kepentingan manusia dan
kelestarian lingkungan disekitarnya.
PEMBAHASAN
A. Masalah Lingkungan dalam Pembangunan
Industri
Suatu bahan atau zat dinyatakan sebagai racun
apabila zat tersebut menyebabkan efek yang
merugikan pada yang menggunakannya. Hal ini
dapat dilihat berdasarkan keterangan sebagai berikut.
Pertama, suatu bahan atau zat, termasuk obat, dapat
dikatakan sebagai racun apabila menyebabkan efek
yang tidak seharusnya, misalnya pemakaian obat
yang melebihi dosis yang diperbolehkan. Kedua,
suatu bahan atau zat, walaupun secara ilmiah
dikategorikan sebagai bahan beracun, tetapi dapat
dianggap bukan racun bila konsentrasi bahan
tersebut di dalam tubuh belum mencapai batas atas

kemampuan manusia untuk mentoleransi. Ketiga,
II.

kerja obat yang tidak memiliki sangkut paut dengan
indikasi obat yang sesungguhnya dianggap sebagai
kerja racun. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
adalah setiap bahan yang karena sifat atau
konsenterasi, jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan
dan/atau merusakkan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain
(Pasal 1 (17) UU No. 23 1997) (Sudarmaji, 2006).
Banyak Industri-industri yang dibangun oleh
pemerintah kita untuk menyokong perekonomian
Indonesia, namun dalam pembangunannya oleh
pemerintah dan beberapa pihak pengembang tidak
memperhatikan lingkungan tempat dimana industri
tersebut dibangun, sehingga akan banyak sekali
lingkungan-lingkungan sekitar proyek perindustrian
tersebut menjadi rusak parah, ini akibat tidak

bertanggung jawabnya para pemerintah dalam
memperhatikan kelestarian lingkungan. Berikut ini
merupakan masalah lingkungan yang terjadi di areal
perindustrian:
Udara disekitar industri menjadi sangat buruk,
dikarenakan gas buang berupa asap membumbung
tinggi di udara bebas.
1. Daerah sekitar industri menjadi panas, ini akibat
adanya peni ngkatan suhu yang ekstrim yang
dihasilkan oleh gas-gas buang industri tersebut.
2. Tercemarnya sumber-sumber mata air sekitar
industri, akibat pembuangan limbah ke sumbersumber mata air tersebut.
3. Industri juga dapat mempengaruhi peningkatan
pemanasan global (global warming), yang saat
ini sedang dilakukan pencegahan agar tidak lebih
meluas.
4. Pembangunan industri dapat menyebabkan banjir
karena kurangnya daerah resapan air, daerahdaerah hijau atau resapan air sudah berubah
fungsi menjadi daerah perindustrian.
5. Polusi suara yang dihasilkan oleh deru-deru

mesin produksi yang tak henti-henti, Polusi suara
dapat membisingkan telinga warga yang tinggal
disekitar areal perindustrian.

Racun-racun logam/metalloid beserta persenyawaanpersenyawaannya yang sering terjadi pada
industrialisasi adalah yang berasal dari timah
hitam,air raksa, arsen, chromium, berrylium,
cadmium, vanadium dan fosfor. Disamping racunracun tersebut diatas terdapat pula bahan-bahan
logam/metalloid lainnya, tetapi tidak begitu banyak
dipergunakan dalam perindustrian dan tidak begitu
beracun. Seperti misalnya perak yang berhasil masuk
tubuh
bias
menyebabkan
argyria,
tanpa
menimbulkan gejala keracunanyang membahayakan
kesehatan.
Beberapa contoh keracunan logam/metalloid:
1. Keracunan oleh timah hitam Keracunan timah

hitam ini terjadi dalam dua bentuk; Keracunan
oleh timah hitam dan beberapa persenyawaanpersenyawaan anorganisnya, seperti “putih timah
hitam” Keracunan akibat adanya pengolahan
persenyawaan-persenyawaan organis hitam yang
di kenal seperti TEL (tetra-etli-timah).
2. Keracunan air raksa (Hg) Bentuk keracunan air
raksa ini dapat terjadi: Sebagai air raksa cair atau
uapnya Sebagai akibat kontak kulit dengan
persenyawaan Hg-fulmitat Sebagai perseyawaan
air raksa
3. Keracunan Arsen Gejala yang timbul pada
keracunan Arsen tidak sama, tergantung kepada
jenis persenyawaannya Intoksikasi oleh tubuh
manusia terhadap arsenik (As), dapat berakibat
buruk terhadap mata, kulit, darah, dan liver. Efek
Arsenic terhadap mata adalah gangguan
penglihatan dan kontraksi mata pada bagian
perifer sehingga mengganggu daya pandang
(visual fields) mata (Sudarmanji, 2006).
4. Nikel yang bersifat asam sangat korosif pada

kulit serta membran mukasoid (selaput lendir).
Kontak dengan Nikel secara langsung dan terus
menerus pada kulit yang sensitif dapat
menyebabkan korengan (ulkus) (Miaratiska,
2015).
5. Keracunan fosfor Yang beracun terutama adalah
fosfor putih. Dan ini banyak dipergunakan
sebagai bahan pembuatan racun tikus, racun
B. Keracunan Bahan Logam/Metaloid pada
serangga, pembuatan pupuk, pembuatan mercon
Industrialisasi
dan kembang api. Akibat keracunan fosfor sangat
Akhir-akhir ini kasus keracunan logam berat
kompleks bias menimbulkan kerusakan pada
yang berasal dari bahan pangan semakin meningkat
hati, ginjal, tulang, saluran pencernaan,
jumlahnya. Pencemaran lingkungan oleh logam
perdarahan-perdarahan dan bila terhirup ke paruberat dapat terjadi jika industri yang menggunakan
paru bias menimbulkan oedema dan kerusakan
logam tersebut tidak memperhatikan keselamatan

paru.
lingkungan, terutama saat membuang limbahnya.
Logam-logam tertentu dalam konsentrasi tinggi akan
C. Keracunan Bahan Organis pada
sangat berbahaya bila ditemukan didalam
Industrialisasi
lingkungan (air, tanah dan udara) (Agustina, 2014).

Kemajuan industri selain membawa dampak
positif seperti meningkatnya pendapatan masyarakat
dan berkurangnya pemgangguran juga mempunyai
dampak negatif yang harus diperhatikan terutama
menjadi ancaman potensial terhadap lingkungan
sekitarnya dan para pekerja di industri. Salah satu
industri tersebut adalah industri bahan-bahan organik
yaitu metil alkohol, etil alkohol dan diol.
Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia
adalah aset penting dari kegiatan industri, disamping
modal dan peralatan. Oleh karena itu tenaga kerja
harus dilindungi dari bahaya-bahaya lingkungan

kerja yang dapat mengancam kesehatannya.
Metil alkohol dipergunakan sebagai pelarut
cat, sirlak, dan vernis dalam sintesa bahan-bahan
kimia untuk denaturalisasi alkohol, dan bahan anti
beku. Pekerja-pekerja di industri demikian mungkin
sekali menderita keracunan methanol. Keracunan
tersebut mungkin terjadi oleh karena menghirupnya,
meminumnya atau karena absorbsi kulit. Keracunan
akut yang ringan ditandai dengan perasaan lelah,
sakit kepala, dan penglihatan kabur, Keracunan
sedang dengan gejala sakit kepala yang berat,
mabuk, dan muntah, serta depresi susunan syaraf
pusat, penglihatan mungkin buta sama sekali baik
sementara maupun selamanya. Pada keracunan yang
berat terdapat pula gangguan pernafasan yang
dangkal, cyanosis, koma, menurunnya tekanan
darah, pelebaran pupil dan bahkan dapat mengalami
kematian yang diseabkan kegagalan pernafasan.
Keracunan kronis biasanya terjadi oleh karena
menghirup metanol keparu-paru secara terus

menerus yang gejala-gejala utamanya adalah kabur
penglihatan yang lambat laun mengakibat kan
kebutaan secara permanen.
Nilai Ambang Batas (NAB) untuk metanol di
udara ruang kerja adalah 200 ppm atau 260 mg
permeterkubik udara. Etanol atau etil alkohol
digunakan sebagai pelarut, antiseptik, bahan
permulaan untuk sintesa bahan-bahan lain. Dan
untuk membuat minuman keras. Dalam pekerjaanpekerjaan tersebut keracunan akut ataupun kronis
bisa terjadi oleh karena meminumnya, atau kadangkadang oleh karena menghirup udara yang
mengandung bahan tersebut, Gejala-gejala pokok
dari suatu keracunan etanol adalah depresi susunan
saraf sentral.Untunglah di Indonesia minum
minuman keras banyak dihindari oleh pekerja
sehingga”problem drinkers” di industri-industri tidak
ditemukan, NAB diudara ruang kerja adalah 1000
ppm atau 1900 mg permeter kubik.
Keracunan-keracunan oleh persenyawaanpersenyawaan tergolong alkohol dengan rantai lebih
panjang sangat jarang, oleh karena makin panjang

rantai makin rendah daya racunnya. Simptomatologi,
pengobatan, dan pencegahannya hampir sama seperti
untuk etanol.
Seperti halnya pada etanol, persenyawaan
persenyawaan yang tergolong diol mengakibatkan
depresi susunan saraf pusat dan kerusakan-kerusakan
organ dalam seperti ginjal, hati dan lain lain. Tanda
terpenting keracunan adalah anuria dan narcosis.
Keracunan akut terjadi karena meminumnya,
sedangkan keracunan yang kronis disebabkan
penghirupan udara yang mengandung banyak bahan
tersebut. Pencegahan-pencegahan antara lain dengan
memberikan tanda-tanda jelas kepada tempat-tempat
penyimpanan bahan tersebut.
Keracunan toksikan tersebut diatas tidak akan
terjadi manakala lingkungan kerja tidak sampai
melebihi Nilai Ambang Batas dan pemenuhan
standart dilakukan secara ketat.
Perlindungan Masyarakat Sekitar
Perusahaan Industri
Masyarakat sekitar suatu perusahaan industri
harus dilindungi dari pengaruh-pengaruh buruk yang
mungkin ditimbulkan oleh industrialisasi dari
kemungkinan pengotoran udara, air, makanan,
tempat sekitar dan lain sebagainya yang mungkin
dapat tercemari oleh limbah perusahaan industri.
Semua perusahaan industri memperhatikan
kemungkinan adanya pencemaran lingkungan
dimana segala macam hasil buangan sebelum
dibuang harus betul-betul bebas dari bahan yang bisa
meracuni. Untuk maksud tersebut, sebelum bahanbahan tadi keluar dari suatu industri harus diolah
dahulu melalui proses pengolahan. Cara pengolahan
ini tergantung dari bahan apa yang dikeluarkan. Bila
gas atau uap beracun bisa dengan cara pembakaran
atau dengan cara pencucian melalui peroses kimia
sehingga uadara/uap yang keluar bebas dari bahanbahan yang berbahaya. Untuk udara atau air buangan
yang mengandung partikel/bahan-bahan beracun,
bisa dengan cara pengendapan, penyaringan atau
secara reaksi kimia sehingga bahan yang keluar
tersebut menjadi bebas dari bahan-bahan yang
berbahaya.
Pemilihan cara ini pada umunya didasarkan
atas faktor-faktor:
a. Bahaya tidaknya bahan-bahan buangan
tersebut
b. Besarnya biaya agar secara ekonomi tidak
merugikan
c. Derajat efektifnya cara yang dipakai
d. Kondisi lingkungan setempat (Azwar, 1989).
Selain oleh bahan bahan buangan, masyarakat
juga harus terlindungi dari bahaya-bahaya oleh
D.

karena produk-produknya sendiri dari suatu industri.
Dalam hal ini pihak konsumen harus terhindar dari
kemungkinan keracunan atau terkenanya penyakit
dari hasil-hasil produksi. Karena itu sebelum
dikeluarkan dari perusahaan produk-produk ini perlu
pengujian telebih dahulu secara seksama dan teliti
apakah tidak akan merugikan masyarakat.
Perlindungan masyarakat dari bahaya-bahaya yang
mungkin ditimbulkan oleh produk-produk industi
adalah tugas wewenang Departeman Perindustrian,
PUTL, Kesehatan dan lain-lain.
Sudah seharusnya perusahaan industry itu
memperhatikan kemungkinan adanya pencemaran
lingkungan maka pihak industry wajib untuk
melindungi masyarakat sekitar suatu perusahaan
industri dari pengaruh-pengaruh buruk yang
mungkin ditimbulkan oleh industrialisasi dari
kemungkinan pengotoran udara, air, makanan,
tempat sekitar dan lain sebagainya yang mungkin
dapat tercemari oleh limbah perusahaan industry,
serta menjaga hasil poduknya yang maksudnya
sebelum bahan-bahan tadi keluar dari suatu industri
harus diolah dahulu melalui proses pengolahan.
Contoh tindakan yang dapat digunakan bila
gas atau uap beracun bisa dengan cara pembakaran
atau dengan cara pencucian melalui peroses kimia
sehingga uadara/uap yang keluar bebas dari bahanbahan yang berbahaya, sedangkan Untuk udara atau
air buangan yang mengandung partikel/bahan-bahan
beracun, bisa dengan cara pengendapan, penyaringan
atau secara reaksi kimia. Ini semua tergantung oleh
factor – faktornya, seperti Bahaya tidaknya bahanbahan buangan tersebut, Besarnya biaya agar secara
ekonomi tidak merugikan, Derajat efektifnya cara
yang dipakai, dan Kondisi lingkungan setempat.
Sebenarnya perlindungan masyarakat terhadap
industry telah diatur atau dijaga oleh wewenang
Departeman Perindustrian, PUTL, Kesehatan dan
lain-lain untuk bidang produk-produk industi.
Perlindungan untuk semua masyarakat itu
sangat penting, tidak hanya untuk masyarakat yang
bertempat tinggal dekat industry sebab yang
namanya perlindungan itu harus diterima oleh semua
masyarakat tanpa terkecuali.untuk pembahasan kali
ini yang paling berperan penting adalah pihak
industry tetapi tetap pemerintahpun ikut berperan
dalam perlindungan ini, karena selain pemerintah
pihak industrylah yang paling berperan untuk
masalah ini dan karena itu sudah semestinya pihak
industry bertanggung jawab untuk perlindungan
masyarakat khususnya untuk mereka yang berada
disekitar industry trersebut sebab mereka yang
memiliki kemungkinan tertinggi yang akan
menerima resiko dari tindakn industry itu, contohnya

adalah limbah dan polusi udara yang dihasilakan
industry tersebut (Laksmini, 1993). Contoh tindakan
yang harus dilakukan oleh pihak industry untuk
masyarakat yang berada disekitar industry adalah
dengan cara membuang limbah industry pada tempat
yang disediakan oleh pihak industry itu sendiri
sehingga masyarakat disekitar industry itu dapat
terhindar dari hal – hal yang tidak diinginkan,
Sedangkan untuk masyarakat yang tidak tinggal
disekitar industry , pihak industry dapat melakukan
cara membuat atau menghasilkan produk yang
ramah lingkungan atau yang tidak berbahaya untuk
orang banyak.
Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)
AMDAL adalah singkatan dari Analisis
Dampak Lingkungan. AMDAL adalah Kajian atas
dampak besar dan penting untuk pengambilan
keputusan suatu usaha atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan.
AMDAL adalah analisis yang meliputi berbagai
macam faktor seperti fisik, kimia, sosial ekonomi,
biologi dan sosial budaya yang dilakukan secara
menyeluruh.
Alasan
diperlukannya
AMDAL untuk
diperlukannya studi kelayakan karena dalam
undang-undang dan peraturan pemerintah serta
menjaga lingkungan dari operasi proyek kegiatan
industri atau kegiatan-kegiatan yang dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan. Komponenkomponen AMDAL adalah PIL (Penyajian informasi
lingkungan), KA (Kerangka Acuan), ANDAL
(Analisis dampak lingkungan), RPL (Rencana
pemantauan
lingkungan),
RKL
(Rencana
pengelolaan lingkungan).
Tujuan AMDAL adalah menjaga dengan
kemungkinan dampak dari suatu rencana usaha atau
kegiatan sehingga. Tujuan AMDAL merupakan
penjagaan dalam rencana usaha atau kegiatan agar
tidak memberikan dampak buruk bagi lingkungan.
Manfaat AMDAL antara lain sebagai berikut:
1. Manfaat AMDAL bagi Pemerintah
Mencegah dari pencemaran dan kerusakan
lingkungan. Menghindarkan konflik dengan
masyarakat. Menjaga agar pembangunan
sesuai terhadap prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan. Perwujudan tanggung jawab
pemerintah dalam pengelolaan lingkungan
hidup.
2. Manfaat AMDAL bagi Pemrakarsa
Menjamin dengan adanya keberlangsungan
usaha. Menjadi referensi untuk peminjaman
E.

kredit. Interaksi yang saling menguntungkan
dengan masyarakat sekitar untuk bukti
ketaatan hukum.
3. Manfaat AMDAL bagi Masyarakat
Mengetahui sejak dari awal dampak dari
suatu kegiatan. Serta melaksanakan dan
menjalankan kontrol. Terlibat pada proses
pengambilan keputusan.
Pembangunan Industri, Pertumbuhan
Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Pembangunan industri merupakan salah satu
sarana utama untuk meningkatkan taraf hidup suatu
bangsa. Sejarah menunjukkan efek mendalam bahwa
revolusi industri terhadap perkembangan dunia.
Perkembangan industri akan terus memainkan peran
aktif dalam strategi ekonomi negara-negara rasional
karena mereka berusaha untuk memenuhi kebutuhan
dasar masyarakat. Proyek pengembangan industri
adalah usaha yang kompleks yang melintasi
beberapa bidang usaha. Masalah politik, sosial,
budaya, teknis, organisasional dan ekonomi yang
beragam yang bercampur dalam pengembangan
industri merupakan upaya pengembangan (Badiru.
1993).
Pembangunan
merupakan
sarana
bagi
pencapaian taraf kesejahteraan manusia. Namun
demikian, setiap pembangunan tidak terlepas dari
adanya dampak yang merugikan, terutama kepada
lingkungan. Lingkungan menjadi semakin rusak
berupa pencemaran, dan kerusaka sumber-sumber
hayati seperti pada penipisan cadangan hutan
(deforestization), punahnya bermacam-macam biota,
baik spesies binatang maupun tumbuh-tumbuhan. Di
samping itu, terjadi pula berbagai penyakit sebagai
akibat dari pencemaran industri (Siahaan. 2004).
F.

III. KESIMPULAN

Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah
bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau
barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi
dalam penggunaannya, termasuk kegiatan rancang
bangun dan perekayasaan industri. Manusia telah
menciptakan kerusakan bagi ekosistemnya sendiri.
Bumi kita memiliki banyak sekali keanekaragaman
jenis dan sumber daya alam. Manusia, atau yang
disebut kita sendiri, terdiri dari triliunan sel. Sel-sel
tersebut menjalani sebuah proses yang berhubungan
dengan kehidupan. Itu mengindikasikan bahwa
manusia adalah bagian dari alam yang memiliki
posisi sangat penting.
Oleh karena itu dalam pembangunan industri
untuk pertumbuhan Ekonomi dan kealngsungan
hidup harus memperhatikan masalah-masalah

lingkungan yang akan terjadi serta memberikan
jaminan perlindungan terhadap masyarakat yang
berada di sekitarnya dan hal-hal penting sebelum
dilaksanakannya pembangunan Industri tersebut
adalah harus melewati tahap yang disebut dengan
Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), sehingga
hubungan pembangunan industri dalam peranana
pertumbuhan ekonomi dan lingkungan hidup dapat
berjalan selaras dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Titin. 2014. Kontaminasi Logam Berat
Pada Makanan Dan Dampaknya Pada
Kesehatan. Teknobuga. Volume 1 No.1.
Azwar, S, 1989. Sikap Manusia: Teori dan
Pengukurannya.
Edisi
ke-l.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Badiru, Adedeji Bodunde.1993. Managing
industrial development projects . USA : Van
Nostrand Reinhold.
Daryanto 1995. Ekologi dan Sumber Daya alam.
Bandung: Tarsito.
Laksmi, J. dan Rahayu,W. 1993. Penanganan
Limbah Industri Pangan. Jakarta: Kanisius.
Miarastika, Nurul. 2015. Hubungan Paparan Nikel
Dengan Gangguan Kesehatan Kulit Pada
Pekerja Industri Rumah Tangga Pelapisan
Logam Di Kabupaten Sidoarjo. Perspektif
jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol. 1, No.1
25-36.
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Siahaan, N.H.T. 2004. Hukum Lingkunga dan
Ekologi Pembangunan ( Edisi 2 ). Jakarta :
Erlangga.
Sudarmaji. 2006. Toksikologi Logam Berat B3 Dan
Dampaknya Terhadap Kesehatan. Ju Rnal
Kesehatan Lingkungan. Vol. 2, No. 2.
Sugiharto (1987), Dasar- dasar Pengelolaan Air
Limbah, Cetakan Pertama.
Jakarta:
UI Press.
Tjokrokusumo, KRT. 1995. Pengantar Teknologi
Bersih, Khusus Pengelolaan dan Pengolahan
Air. Yogyakarta: STTL-YLH.
Warlina, Lina, 1985, Pengaruh Waktu Inkubasi
BOD Pada Berbagai Limbah. FMIPA
Universitas Indonesia, Jakarta.

PAPER KELOMPOK
PENGETAHUAN LINGKUNGAN

TOPIK: INDUSTRI

Disusun oleh: KELOMPOK 3 (TIGA)
DWITA NURUL MAULIDYAH

201510070311012

SITI HOTIJAH

201510070311014

ENIES NABILA FITHRI TIARA SARI

201510070311038

AULIA ANGELINA

201510070311042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017