DAMPAK PENCEMARAN LOGAM BERAT TERHADAP K

DAMPAK PENCEMARAN LOGAM BERAT TERHADAP KUALITAS AIR LAUT DAN
SUMBERDAYA PERIKANAN (STUDI KASUS KEMATIAN MASSAL IKAN-IKAN DI
TELUK JAKARTA

Nama : Dityo Hendyawan S
NIM: 14/366092/PN/13766

Latar Belakang
Perkembangan industri di daerah DKI dan sekitarnya dewasa cukup pesat.
Peningkatan jumlah industri iniakan selalu diikuti oleh pertambahan jumlah limbah, baik
berupa limbah padat, cair maupun gas. Limbah tersebutmengandung bahan kimia yang
beracun dan berbahaya (B3) dan masuk ke Teluk Jakarta melalui 13 DAS yang bermuarake
perairan ini. Pada saat ini terdapat sekitar lima juta jenis bahan kimia yang telah diidentifikasi
dan dikenal, 60.000 jenis diantaranya sudah dipergunakan dan ribuan jenis lagi bahan kimia
baru setiap tahun diperdagangkan secara bebas.Salah satu dari limbah B3 tersebut adalah
logam berat. Kehadiran logam berat tetap mengkhawatirkan, terutama yang bersumber dari
pabrik/industri, di mana logam berat banyak digunakan sebagai bahan baku maupun sebagai
bahan penolong. Sifat beracun dan berbahaya dari logam berat ditunjukan oleh sifat fisik dan
kimia bahan baik dari segikuantitas maupun kuantitasnya. Masuknya limbah ini ke perairan
laut telah menimbulkan pencemaran terhadap perairan.Diperkirakan dalam sehari lebih dari
7.000 m3 limbah cair termasuk diantaranya yang mengandung logam berat yangdibuang

melalui empat sungai yang melintasi wilayah Tangerang. Keempat sungai itu adalah Sungai
Cisadane,Cimanceri, Cirarab dan Kali Sabi. Sungai-sungai tersebut bermuara ke Teluk
Jakarta, sehingga dapat meningkatkankadar logam berat dalam air laut. Menurut Palar (1994)
Teluk Jakarta merupakan teluk yang paling tercemar di Asia akibatlimbah industri dan rumah
tangga.Pencemaran logam berat di perairan Teluk Jakarta pertama kali ditemukan oleh
Yatim,et al (1979). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kadar logam berat dalam air di
Teluk Jakarta sudah tergolong tinggi, bahkan di beberapa lokasiseperti muara Angke kadar
logam beratnya cenderung meningkat. Hasil penelitian Hutagalung (1982) di perairan muara
Angke menunjukkan bahwa air laut , udang, kerang-kerangan dan beberapa jenis ikan yang
hidup di muara Angke telahtercemar oleh merkuri (Hg), Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd).
Selanjutnya disebutkan bahwa sumber bahan cemarantersebut berasal dari kegiatan di darat,
khususnya industri yang membuang limbahnya ke Kali Angke. Selanjutnya hasil penelitian
Hutagulung(1995) menunjukkan bahwa kandungan logam berat di Barat Teluk Jakarta lebih
tinggi dibandingkan di bagianTimur Teluk. Hasil ini menunjukkan bahwa sungai–sungai yang
bermuara di bagian Barat Teluk lebih banyak mengandung logam berat dibandingkan dengan
sungai-sungai yang bermuara di bagian Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kadar dan sebaran logam berat di perairan Teluk Jakarta dalam kaitannya dengan kematian
massalikan-ikan yang terjadi pada bulan Mei 2004. Hasilnya diharapkan dapat memberikan
masukan kepada Pemda DKI,LSM, pihak Industri dan masyarakat dalam mengelola kegiatan
industri-industri yang ada di Jabotabek yang berwawasan lingkungan serta menerbitkan

peraturan-peraturan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat

Tujuan
1.Mengetahui kadar logam berat yang terkandung di teluk Jakarta
2.Mengetahui penyebab kematian masal ikan-ikan di teluk Jakarta

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di perairan Teluk Jakarta pada bulan Mei 2004. Di perairan
Teluk Jakarta ditetapkan empatlokasi penelitian yakni pantai Ancol 1 (3 stasiun), pantai
Ancol 2 (3 stasiun), Cilincing (4 stasiun), muara Sungai Dadap(4 stasiun), dan pantai Ancol 3
(3 stasiun). Posisi stasiun penelitian ditetapkan secara purposive sesuai dengan tujuan
penelitian. Pengambilan contoh air laut diambil dengan menggunakan Water Sampler yang
volumenya lebih dari 5 liter,selanjutnya dimasukkan ke dalam botol polietylen yang
volumenya lebih kurang 1 liter, kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring yang
pori-porinya 0,45πm. Di laboratorium air yang sudah disaring ini kemudian diawetkandengan
HNO3 pekat, dan diekstraksi dengan menggunakan bahan pengompleks APDC, NaDDC dan
MIBK. Selanjutnyadiekstraksi lagi ke fase air dengan HNO3 pekat. Kadar logam berat Hg,
Pb, Cd, Cu, Zn, dan Ni diukur dengan menggunakan alat AAS Type Varian
(Westerlund,1981)


Daftar Pustaka
H.P. Hutagalung, H. Razak, Oseanologi di Indonesia 15 (1982) 1.
H.P. Hutagalung, In: B. Watson, K. S. Ong, Vigers (Eds.), Proceedings. of ASEANCANADA Midterm TechnicalReview Converence of Marine Science, Singapore,
1995, p.273.
Palar H, Pencemaran & Toksikologi Logam Berat, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 1994.
Westerlund, B. Magnuson, Anal. Chim. Acta. 131(1981) 63.
Yatim, S. Surtipanti, S. Syamsu, E. Lubis, Majalah Batan No.12 (1979) 1.