MAKALAH PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN KR

MAKALAH PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
“KRISIS NASIONALISME DAMPAK HEGEMONI BUDAYA BARAT DI
INDONESIA”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Umum Pancasila Dan
Kewarganegaraan
Dosen Pengampu :
Atika Candra Larasati, M.Si
Disusun Oleh :

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kelompok

:2

Anggota


:

Masyitoh Firdaus Fahmi
Luluk Handayani
Sofi Kurniawati
Niela Amalina
Abdul Hadi
Moh. Ala’uddin Mohtaram

(14610058)
(14610065)
(14610041)
(12650133)
(14610034)
(14610051)

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

TAHUN 2015
KATA PENGANTAR

1

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Krisis Nasionalisme Dampak Hegemoni Budaya Barat Di
Indonesia” dengan tepat waktu.
Terima kasih kami sampaikan kepada: Dosen Pengampu mata kuliah
Pancasila dan Kewarganegaraan, Ibu Atika Candra Larasati, M.Si atas tugas yang
diberikan kepada kami, sehingga menambah wawasan kami tentang materi dalam
mata kuliah Pancasila Dan Kewarganegaraan, demikian pula kepada teman-teman
yang turut memberi sumbang saran dalam penyelesaian makalah sebagaimana
yang kami sajikan.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat banyak kekurangan, untuk itu kami mohon saran dan kritik yang sifatnya
membangun dan mendorong kami untuk menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita, khususnya pada mata
kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan.


Malang, 9 April 2015

Penulis

DAFTAR ISI

2

KATA PENGANTAR

2

DAFTAR ISI

3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang


4

1.2 Rumusan Masalah

5

1.3 Tujuan

5

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Dan Esensi Nasionalisme

6

2.2 Hakikat Dan Esensi Kebudayaan

6

2.3 Hakikat Dan Esensi Globalisasi


7

2.4 Masuknya Budaya Asing Ke Indonesia

10

2.5 Pengaruh Budaya Asing Terhadap Remaja Indonesia

11

2.6 Antisipasi Budaya Asing Negatif Yang Masuk

13

2.7 Islam Menyikapi Krisis Nasional

15

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

16

3.2 Saran

16

DAFTAR PUSTAKA

17

3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pada era modernisasi sekarang ini, Alvin Toffler penulis buku The
Third Wave, membayangkan akan terciptanya “Masyarakat Informasi”,
sebagai dampak adanya abad informasi yang sulit dihindari oleh Negara

manapun, termasuk Indonesia. Sehingga fenomena globalisasi yang
begitu cepat mengalami akselerasi dalam berbagai aspek, sebagai
konsekuensi-logis dari penerapan teknologi tinggi (high-technology),
menyebabkan Bangsa Indonesia tergiring pada pola interaksi yang amat
cepat dan massif dengan negara-negara lain di dunia. Daniel Bell,
menyebutnya

dengan

abad

masyarakat

pasca-industri

(the

post

industrialized society).1

Budaya asing masuk ke Indonesia secara bebas tanpa adanya
filterisasi. Pada umumnya masyarakat Indonesia terbuka dengan adanya
inovasi-inovasi yang hadir dalam kehidupan mereka. Akan tetapi mereka
belum bisa memilih mana yang sesuai dengan aturan dan norma yang
berlaku dan mana yang tidak sesuai dengan aturan serta norma yang
berlaku di Negara republic Indonesia. Terbukti dengan banyaknya
penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh banyak orang, seperti
korupsi dan masih banyak lagi. Kasus-kasus seperti itu menandakan
bobroknya mental bangsa ini. Sehingga generasi muda yang mendatang
bisa diperkirakan dapat lebih buruk dari masa sekarang. Pada kenyataan
yang terjadi saat ini, banyak remaja yang melakukan penyimpanganpenyimpangan yang sudah tidak sesuai dengan norma-norma yang
berlaku di Indonesia. Budaya barat yang sudah kental di Indonesia
menjadikan remaja buta terhadap aturan atau norma yang berlaku di
Indonesia.
1.2. RUMUSAN MASALAH

1Moh.
Toriqul
Chaer,
2013,

Inklusifisme
Pesantren,
diakses
dari
http://m.cyberdakwah.com/2013/07/inklusifisme-pesantren/, pada tanggal 02 Oktober 2013 pukul
13.30 WIB dalam War’I, Muhammad, dkk. 2013. Lorong Journal Of Social Cultural Studies.
Malang: LKP2M UIN Maulana Malik Ibrahim. Vol.3 No.1 November 2013 Hal.17.

4

Pada makalah yang berjudul, dapat didapati rumusan masalah dengan rincian
sebagai berikut:
1. Bagaimana Hakikat Dan Esensi Nasionalisme, Kebudayaan, dan
Globalisasi?
2. Bagaimana Masuknya Budaya Asing ke Indonesia?
3. Bagaimana Pengaruh Budaya Asing Terhadap Remaja Indonesia?
4. Bagaimana Antisipasi Budaya Asing Negatif Yang Masuk?
1.3. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini dapat diuraikan
sebagai berikut:

1. Bagaimana Hakikat Dan Esensi Nasionalisme, Kebudayaan, dan
Globalisasi?
2. Bagaimana Masuknya Budaya Asing ke Indonesia?
3. Bagaimana Pengaruh Budaya Asing Terhadap Remaja Indonesia?
4. Bagaimana Antisipasi Budaya Asing Negatif Yang Masuk?

5

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. HAKIKAT DAN ESENSI NASIONALISME
Nasionalisme lebih merujuk kepada amalan politik maupun
kesatriaan dan ketentaraan yang berlandaskan nasionalisme secara
etnik

serta keagamaan. Secara teori, nasionalisme dapat dilihat sebagai

sebagian paham negara atau gerakan yang


populer

berdasarkan

pendapat warga negara, etnis, budaya, keagamaan, dan ideologi
dengan terminologinya masing-masing.
Nasionalisme sebagai prinsip, rasa dan usaha yang patriotik
serta dengan segala daya siap pula untuk mempertahankannya.
Sedangkan semangat nasionalisme diartikan sebagai suasana batin yang
melekat dalam diri setiap individu sebagai pribadi maupun sebagian
bagian dari bangsa dan negara, yang diimplementasikan dalam
bentuk kesadaran dan perilaku yang cinta tanah air, kerja keras untuk
membangun, membina dan memelihara kehidupan yang harmonis dalam
rangka memupuk dan memelihara persatuan dan kesatuan, serta rela
berkorban harta, benda bahkan raga dan jiwa dalam membela bangsa dan
negara.
Peningkatan

kesadaran

masyarakat

budaya bangsa adalah sarana untuk

akan

nilai-nilai

membangkitkan

luhur

semangat

nasionalisme, yang dapat dilakukan dengan senantiasa memupuk
rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan bernegara dalam kehidupan
bermasyarakat. Kehendak bangsa untuk bersatu dalam wadah negara
kesatuan

Republik

Indonesia

merupakan syarat utama dalam

mewujudkan nasionalisme nasional.

2.2. HAKIKAT DAN ESENSI KEBUDAYAAN

6

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Kebudayaan adalah suatu bentuk tindakan yang mempengaruhi tingkat
pengetahuan seseorang, yang meliputi system ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia. Sedangkan perwujudan kebudayaan
adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata.
Misalkan pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religiuitas, seni dan masih banyak lagi, yang kesemuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Kebudayaan barat sudah mendominasi segala aspek. Peradaban
barat telah mengasai dunia. Banyak perubahan-perubahan peradaban yang
terjadi di penjuru dunia ini. Kebudayaan barat hanya sebagai petaka buruk
bagi timur. Timur yang selalu perperadaban mulia, sedikit demi sedikit
mulai mengikuti kebudayaan barat. Masuknya budaya barat ke Indonesia
disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni
Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut
berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan
menghasilkan dampak yang sangta luas pada system kebudayaan
masyarakat. Begitu cepatnya budaya asing tersebut, menyebabkan
terjadinya goncangan budaya (culture shock) yaitu suatu keadaan dimana
masyarakat tidak mampu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang
datang dari luar, sehigga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan
masyarakat yang bersangkutan.2

2.3. HAKIKAT DAN ESENSI GLOBALISASI

2Titik Triwulan T. Transformasi Sosial Budaya. (Jakarta: Lintas Pustaka, 2008),Hal.27

7

Globalisasi merupakan sebuah proses menuju sistem kehidupan
yang lebih global, terbuka secara luas dalam berbagai aspek dan segi
kehidupan manusia. Baik di bidang ekonomi, sosial budaya, teknologi dan
sebagainya. Globalisasi merupakan ruang keterbukaan yang berdampak
pada semakin luas dan bebasnya akses sebuah negara ke negera lainnya.
Globalisasi secara gramatikal diartikan sebagai proses dimana
keterkaitan dan ketergantungan antar entitas telah sampai pada titik
mutlak dimana segala sesuatu masuk ke ruang lingkup global. Globalisasi
biasa dikait-kaitkan dengan kemajuan teknologi informasi, spekulasi
dalam pasar uang, meningkatnya arus modal lintas Negara, pemasaran
massal, pemanasan global, era perusahaan multinasional hilangnya batasbatas antar Negara dan kian melemahnya kekuasaan Negara (Budiono,
2005).
Globalisasi memiliki arti penting bagi Indonesia, dengan alasan
karena menghadirkan beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) Yang
Produktif, Kreatif, Dan Inovatif.
2. Meningkatkan Kerja Sama Antar Bangsa.
Dengan globalisasi, terjadi hubungan antar bangsa yang saling
mengisi dan saling menguntungkan. Melalui globalisasi upaya
menciptakan perdamaian dunia bisa ditingkatkan. Dengan media
komunikasi moderndapat menciptakan masyarakat, bangsa dan Negara
saling berhubungan dalam memecahkan masalah-masalah global.
3. Memacu Penyelesaian Isu Yang Ada Secara Terbuka.
Dengan globalisasi membantu Indonesia dalam menangkap banyak
isu dan masalah yang berdimensi universal. Sekarang, Indonesia justru
semakin akrab dengan isu-isu seputar lingkungan, demokrasi, HAM,
kesetaraan gender, dan belakangan terorisme. Selain itu banyak tindak
kejahatan yang lingkupnya melewati batas-batas Negara (transborder

8

crime) misalnya penangkapan ikan illegal, pencucian uang, serta
perdagangan senjata dan manusia (Perdana, 2002)
4. Memperkenalkan Budaya Indonesia Dan Pariwisata Nasional Kepada
Bangsa Lain.
Globalisasi yang ditandai oleh berbagai kemajuan, terutama
transportasi, informasi dan komunikasi, akan sangat bermanfaat bagi
Indonesia

untuk

memperkenalkan

budaya

Indonesia

untukmemperkenalkan budaya Indonesia yang multicultural dengan
segala keunikan dan keagungannya kepada dunia.
5. Meningkatkan Kerjasama Dalam Bidang Pertahanan Dan Keamanan.
Hal ini merupakan masalah serius saat ini, ketika globalisasi
menjadikan antar Negara seakan tanpa batas (bounderless). Untuk itu
kerjasama dalam bidang pertahanan dan keamanan baik pada skala
regional maupun internasional kiranya sangat penting dilakukan.
(Suparlan. A. Hakim, 2014)
Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nasionalisme, yaitu :
a. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa
liberalism dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga
tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila
ke ideology liberalisme. Jika hal tesebut terjadi, maka akibatnya
rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
b. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap
produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti
McDonald, Coca Cola, Pizza Hut, dan lain-lain) membanjiri
Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam
negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme
masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
c. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan
identitas diri sebagai bangsa Indonesia karena gaya hidupnya
cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia
dianggap sebagai kiblat.

9

d. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang
kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam
globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan
antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan
nasional bangsa.
e. Munculnya sikap individualism yang menimbulka ketidakpedulian
antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka
orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
Pengaruh-pengaruh di atas secara tidak langsung dapat mengurangi
atau bahkan menghilangkan rasa nasionalisme terhadap bangsa. Sebab
globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global.
Pandangan warga Indonesia yang menganggap baik kebudayaan dari luar
negeri akan menimbulkan suatu dilematis, karena belum tentu yang
mereka anggap baik sesuai dengan keadaan di Indonesia. Bila tidak
dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis
sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan
persatuan dan kesatuan bangsa.

2.4. MASUKNYA BUDAYA ASING KE INDONESIA
Pada awalnya, budaya asing telah masuk ke Indonesia sejak
mereka menjajah bangsa Indonesia. Selain itu budaya asing juga masuk
melalui perdagangan yang memang berkembang pada saat itu, namun
pada saat ini perkembangan teknologi yang sangat pesat memudahkan
kita untuk mengakses informasi dibidang apapun. Perkembangan
teknologi ini jugalah yang merupakan faktor utama pemicu mudahnya
budaya asing masuk ke Indonesia.3 Selain itu usia remaja merupakan usia
yang sangat kritis, apa yang menarik dan menyenangkan baginya dengan
mudah akan ditiru. Budaya tersebut masuk melalui media komunikasi
yang semakin lama semakin canggih seperti televisi, dalam bentuk film,
video klip, dll. Bukan hanya media elektronik tetapi juga media cetak
yang memuat informasi seputar budaya barat tersebut. Selain itu, internet
3Herimanto dan Winarno, Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. (Jakarta: Bumi Aksara, 2010). Hal. 34

10

bukanlah sesuatu yang langka pada saat sekarang ini. Para remaja dapat
dengan mudah mengakses sesuatu hal yang baru melalui internet, baik hal
yang positif maupun negatif. Setelah mereka melihat gaya hidup dan
kebiasaan orang barat mereka mulai meniru dan merubah gaya hidupnya
menjadi kebarat-baratan. Contohnya saja dalam hal penampilan, banyak
remaja sekarang yang meniru gaya dan penampilan orang barat yaitu
dengan mewarnai rambut mereka, memberi warna pada mata mereka agar
terlihat seperti orang barat yang memiliki warna rambut dan mata berbeda
dengan orang Indonesia. Selain itu dalam hal etika pun remaja Indonesia
memakai etika barat yang tidak seperti di Indonesia, mereka tidak punya
aturan hukum mengenai kesopanan, agama, dan sosial.
Disamping

itu,

kondisi

lingkungan

turut

memicu

factor

berkembangnya budaya barat di Indonesia. Dimana di kota-kota besar
yang akses informasinya sangat cepat dan remajanya yang terbuka dalam
hal-hal yang berbau barat membuat masyarakatnya lebih mudah
terpengaruh dibandingkan dengan remaja yang berada di pedesaan.
Teman sepergaulan juga dapat memberikan pengaruh kepada kita, jika
teman kita memiliki budaya yang kebarat-baratan otomatis kita akan
mengikutinya. Masalah perekonomian juga merupakan faktor pemicu
suksesnya budaya barat tersebut berkembang di Indonesia. Remaja yang
merasa mampu mengikuti budaya barat tersebut berusaha membeli
barang-barang yang dapat mendukung penampilannya yang kebaratbaratan, seperti pakaian, model rambut, dan lain-lain.
Pengaruh negatif dari budaya asing ini sangat merugikan dan
meresahkan, karena dapat merusak moral bangsa. Namun, disamping
budaya asing membawa pengaruh negatif terhadap moral remaja
indonesia, kita sebenarnya juga dapat meniru hal yang positif dari Bangsa
asing. Pengaruh positifnya adalah kita bisa melihat betapa orang barat itu
sangat maju dalam bidang pendidikan dan teknologi sehingga menjadikan
negaranya menjadi negara maju. Selain itu dapat merubah tatanan
kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur.

11

2.5. PENGARUH BUDAYA ASING TERHADAP REMAJA INDONESIA
Seperti yang kita ketahui bahwa para remaja sifatnya terbuka
terhadap informasi yang datang dari luar, dan mereka juga suka meniru.
Sehingga mereka merubah gaya hidup mereka yang metropolis, dimana
mereka terbiasa dengan kehidupan malam, pergaulan bebas, narkotika
dsb. Secara otomatis, hal itu dapat menghilangkan norma kesopanan
dalam diri remaja indonesia yang seharusnya ada pada mereka sebagai
ciri khas masyarakat indonesia yang berbudi pekerti.
Yang lebih parahnya lagi, gaya hidup seks bebas yang sepertinya
sudah lazim dikalangan para remaja. Awalnya, mereka hanya menonton
film porno yang didapat dari internet, kemudian timbul rasa mereka ingin
mencoba hal itu dan akhirnya terjadi berbagai kemungkinan yang
berbahaya, diantaranya hamil diluar nikah, tertularnya virus HIV/AIDS.
Usia muda diibaratkan bagai bunga yang baru mekar, sehingga pikiran
mereka masih labil. Mereka hanya memikirkan nafsu sementara saja
tanpa memikirkan apa yang akan terjadi nantinya.
Disamping itu, ada juga pengaruh positif yang dapat kiata ambil
dari bangsa asing, yaitu kegigihan, kedisiplinan, kemajuan, dan
perkembangan negara barat yang menjadikan mereka maju dalam bidang
perekonomian.4 Kita bangsa indonesia jauh tertinggal dari bangsa barat
dalam segi perekonomian dan politik. Hal itu bisa kita contoh dan kita
pelajari dari bangsa barat sehingga kita bisa selangkah lebih maju
dibandingkan sekarang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi masuknya kebudayaan asing ke
Indonesia ialah sebagai berikut:
1. Kurangnya Penjagaan Yang Ketat Di Wilayah Gerbang Indonesia.

4Asri, Budiningsih, Pembelajaran Moral Pada Karakteristik Siswa Dan Budayanya (Jakarta: PT.
Rineka Cipta,2004). hal. 19 dalam R. Ichmi Yani Arinda. 2014. Lorong Journal Of Social Cultural
Studies. Malang: LKP2M UIN Maulana Malik Ibrahim. Vol.3 No.2 November 2014 Hal.91

12

Dalam gerbang wilayah Indonesia, sepertinya kurang adanya badan
seleksi khusus yang bisa menyeleksi budaya-budaya asing negatif yang
masuk ke Indonesia. Seperti masih banyaknya gambar serta video
porno yang didatangkan dari luar.
2. LifestyleYang Berkiblat Pada Barat.
Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang meniru gaya hidup atau
lifestyle orang-orang bule atau lebih berkiblat kebarat-baratan, yakni
melakukan sex bebas, berpakaian mini, ataupun kumpul kebo. Istilah
ini digunakan kepada pasangan yang bukan muhrimnya tetapi tinggal
seatap tidak dalam tali pernikahan. Di Indonesia gaya hidup ini tidak
dibenarkan karena menyalahi beberapa norma yakni norma agama,
norma kesusilaan, norma kesopanan. Sanksi yang diberikan bagi yang
melanggar juga cukup berat terutama pada lingkungan sekitarnya.
Orang-orang yang melakukan “kumpul kebo” atau tinggal serumah
tanpa ikatan pernikahan ini akan dipandang kurang pantas oleh warga
sekitar. Sanksi yang diberikan masyarakat tidak berat tetapi cukup
menyakitkan karena bisa-bisa akan mengucilkan orang yang
melakukan kegiatan ini.
3. Menyalagunakan Teknologi.
Seperti sempat kita bahas diatas bahwa pemanfaatan tekhnologi
yang salah dapat mempermudah arus budaya asinya negatif yang
masuk. Seperti Internet sekarang ini internet banyak disalahgunakan
untuk hal-hal negatif, seperti ada situs porno, melakukan hal penipuan,
dll. Orang-orang menyalahgunakan pemanfaatan tekhnologi ini denga
cara yang tidak benar. Orang-orang bisa mengakses dengan mudah
situs-situs porno yang mereka inginkan. Hal ini membawa dampak
buruk bagi yang menikmatinya.

2.6. ANTISIPASI BUDAYA ASING NEGATIF YANG MASUK

13

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki martabat serta
harga diri bangsa yang tinggi sehingga jangan sampai bangsa ini rusak
hanya karena pengaruh-pengaruh negatif dari pihak asing yang ingin
menghancurkan mental generasi penerus bangsa. Ada beberapa tindakan
antisipasi yang perlu dilakukan oleh generasi muda terhadap pengaruh
asing yang sifatnya negatif diantaranya:
1. Bersikap Kritis Dan Teliti
Sebagai penerus bangsa, pemuda harus bersikap kritis dan teliti
terhadap hal-hal yang baru didatangkan dari luar, bagaimana kita bisa
memfilter apakah hal ini bisa membawa dampak baik atau buruk bagi
kita. Bersikaplah kritis terhadap sesuatu yang baru, banyak bertanya
pada orang-orang yang berkompeten dibidangnya dan teliti apakah
inovasi tersebut bisa sesuai dengan iklim indonesia dan pastikan tidak
melanggar norma-norma yang berlaku di Indonesia.
2. Perluas Ilmu Pengetahuan (IPTEK)
Sebelum budaya asing itu masuk sebaiknya kita telah mengetahui
apa dan bagaimana inovasi-inovasi yang masuk itu secara jelas dan
rinci. Kita bisa mengetahui keguanaan hal itu secara keilmuannya,
seperti situs jaringan facebook. Facebook saat ini sedang menjamur
dikalangan masyarakat, dari berbagai usia semua menggunakan situs
ini untuk menjalin tali silaturahmi yang telah lama terputus. Tetapi ada
beberapa orang yang menyalahgunakan facebook sebagai ajang caci
maki dan hina dina. Jika kita mengetahui fungsi awal facebook itu
sendiri adalah untuk menjalin tali silaturahmi, kita tidak akan
menyalahgunakan situs ini untuk berbuat yang tidak-tidak. Sehingga
kita harus mengetahui terlebih dahulu fungsinya untuk apa dan
manfaatnya seperti apa.
3. Harus Sesuai Dengan Norma-Norma Yang Berlaku Di Indonesia
Pengaruh budaya asing yang masuk terkadang tidak sesuai dengan
noram-norma yang berlaku di Indonesia. Jika kita menyaksikan film-

14

film luar, mereka menganut gaya hidup yang bebas dan jika diterapkan
disini melanggar beberapa norma yang ada di Indonesia. Misalnya saja
berciuman dimuka umum. Kita sering menyaksikan film-film barat
yang melakukan adegan-adegan mesra di muka umum, hal itu tidak
bisa diterapkan di Indonesia karena melanggar norma kesopanan.
Biasanya di film-film barat, wanitanya berpesta dengan menggunakan
pakaian mini sambil bermabuk-mabukan jika hal itu diterapkan di
Indonesia, adat seperti itu tetntu tidak sesuai jika kita terapkan di
Indonesia. Indonesia masih memegang adat ketimuran yang sangat
kental sehingga masyarakat di sini hidup dengan aturan-aturan yang
berlaku dan tentunya pantas sesuai dengan adat kesopanan. Walaupun
Indonesia memiliki beriburibu pulau tetapi adat istiadat mereka selalu
mengajarkan kebaikan dan tidak menganjurkan perbuatan buruk untuk
dilakukan.
4. Meningkatkan Keimanan Dan Ketakwaan
Seperti telah kita bahas bahwa agama merupakan pondasi utama
dalam diri yang bisa mengontrol diri kita kepada hawa napsu yang
akan mengganggu kita kedalam jurang kenistaan. Agama sangat
penting bagi kelangsungan umatnya. Apabila sesorang sudah terbawa
kedalam kesesatan, agamalah yang menjadi penolong umatnya agar
berubah kembali menjadi lebih baik.
Generasi muda yang pintar pasti bisa memilih mana sesuatu yang
baik bagi dirinya mana yang tidak baik bagi dirinya. Terlihat didalam
lingkungan sosialnya, keika ia terjun didalam lingkungan sosialnya ia
menjadi individu yang bebas dan hanya dia yang bisa memilih ia ingin
bergaul dengan siapa. Pribadi yang supel akan bisa membawa dirinya
kepada siapa saja tetapi perlu diingat menyeleksi teman itu harus,
karena pengaruh negatif dari pihak asing bisa datang dari siapa saja,
baik dari teman, teknologi canggih ataupun apa saja. Sehingga kita
sebagai orang timur wajib menjunjung tinggi norma dan adat

15

ketimuran

kita.Hal

ini

membawa

dampak

buruk bagi yang

menikmatinya.

2.7. ISLAM MENYIKAPI KRISIS NASIONAL

Bila di renungkan, zaman sekarang ini banyak yang hilang dari
kehidupan umat islam. Umat islam di gambarkan Al-Qur’an “Khaira
Ummah” yaitu sebaik-baiknya umat yang memerintahkan kepada yang
makruf dan mencegah dari yang munkar. Sudah banyak namun tidak
terbukti, jauh panngang dari api. Banyak yang sudah hilang dari tubuh
umat islam mereka kehilangan pegangan dalam banyak hal. Agama lebih
banyak sebagai ilmu dari pada sebagai nasihat dan perenungan. Nilai-nilai
kehidupan banyak yang sudah terbalik. Akhirat jarang di perbincangkan
dan diperhatikan, namun urusan dunia tetap di kejar tanpa henti.
Kenikmatan fisik, tubuh, dan materi di puja-puja, di jadikan kebutuhan
pertama dan utama. Mereka yang kehilangan ruh agamanya yang justru
seharusnya didapatkan dari keberagamannya.

16

BAB III
PENUTUPAN
3.1. KESIMPULAN
Dari penulisan makalah ini, dapat disimpulakan bahwa perubahan
dinamis dan arus globalisasi yang tinggi menyebabkan masyarakat kita
sebgai bangsa Indonesia yang memiliki banyak dan beragam kebudayaan
kurang memiliki kesadaran akan pentingnya peranan budaya dalam
memperkokoh ketahanan bangsa. Padahal sesungguhnya budaya yang
dimiliki Indonesia menjadikan bangsa ini menjadi lebih bernilai
dibandingkan dengan bangsa lain. Untuk itu sebagai generasi muda harus
bisa lebih tanggap dan peduli lagi terhadap semua kebudayaan yang ada
di Indonesia ini. Selain itu juga harus lebih memahami arti kebudayaan
serta menjadikan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia sebagai
sumber kekuatan untuk ketahanan budaya bangsa.

3.2. SARAN
Setelah diamati dampak dari masuknya unsur-unsur budaya asing
ke indonesia penulis memberikan saran kepada para pembaca makalah
ini umumnya dan para generasi penerus bangsa indonesia khususnya,
agar mengantisipasi terhadap budaya asing yang yang masuk ke indonesia
karena budaya tersebut tidak semuanya sesuai dengan kebudayaan kita
dan akan berdampak sangat buruk terhadap eksistensi budaya ini, karena
budaya asing, kebanyakan penyimpangan dilakukan oleh segelintir
masyarakat indonesia khususnya kaum pemuda yang mengadopsi cara
hidup mereka dari berbagai budaya asing yang masuk ke indonesia,
seperti pergaulan bebas, live style, sex bebas, dan lainnya.

17

DAFTAR PUSTAKA
Herimanto dan Winarno. 2010. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar.Jakarta: Bumi
Aksara.
http://www.dipp.depkumham.go.iddiakses Pada Hari Selasa Tanggal 28 Maret
2015 Pada Pukul 16.45 WIB
http://www.isbdti.blog.uns.ac.iddiakses Pada Hari Selasa Tanggal 28 Maret 2015
Pada Pukul 17.00 WIB
http://www.sosbud.kompasiana.com/2011/08/09/dampak-masuknya-budayaasing-terhadap-budaya-bangsa/diakses Pada Hari Selasa Tanggal 28 Maret 2015
Pada Pukul 17.10 WIB
R. Ichmi Yani Arinda. 2014. Lorong Journal Of Social Cultural Studies. Malang:
LKP2M UIN Maulana Malik Ibrahim. Vol.3 No.2 November 2014
Titik Triwulan T. 2008.Transformasi Sosial Budaya. Jakarta: Lintas Pustaka
War’I, Muhammad, dkk. 2013. Lorong Journal Of Social Cultural Studies.
Malang: LKP2M UIN Maulana Malik Ibrahim. Vol.3 No.1 November 2013
Yeljen, Miqdad. 2000. Globalitas Persoalan Manusia Modern. Surabaya: Risalah
Gusti.

18