HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DENGAN DIRINYA
A. HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DENGAN DIRINYA
Apresiasi yaitu kegiatan menilai atau menghargai karya seni. Ada banyka hal yang dapat dijadikan dasar penilaian diantaranya bentuk, objek,
tema, teknik,dan makna simbol.
Apresiasi Terhadap Karya Seni Lukis
Tiap-tiap lukisan memiliki gaya dan teknik melukis
yang berbeda satu sama lain. Demikian pula objek dan ma kan simbolis yang dituangkan dalam lukisan nya berbeda antara lukisan satu
dengan yang lain.Seperti lukisan Affandi yang memiliki lambang khusus untuk likusannya .Misalnya matahari mengandung makna sumber
penghidupan ,tangan bermakna aku bekerja dengan tangan ku bukan pikiranku,dan kaki bermakna aku berjalan maju dengan kakiku. Affandi
memiliki gaya atau teknik melukis yang unik.Diamelukis tidak menggunakan kuas tetapi langsung mengoleskan cat dari tubeke kanvas dan
terkadang hanya menggunakan
SENI RUPA MURNI
Ragam seni rupa murni di wilayah Nusantara sangat bervariasi jenisnya. Ragam seni rupa murni tersebut dipengaruhi oleh budaya yang ada di masing-masing daerah.
Sehingga karya seni rupa tersebut merupakan hasil karya seni rupa daerah setempat. Seni rupa murni merupakan hasil karya seni rupa yang hanya dinikmati
keindahannya saja. Sedangkan karya seni rupa terapan merupakan hasil karya seni rupa yang berfungsi sebagai benda pakai untuk kehidupan sehari-hari. Karya seni
rupa murni daerah setempat merupakan karya seni rupa yang dihasilkan oleh masing-masing daerah di wilayah Nusantara. Sehingga seni rupa murni ini memiliki sifat
kedaerahan atau tradisional.Seni rupa murni masing-masing daerah memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khas tersebut menjadikan karya seni rupa murni daerah setempat
memiliki keunikan. Keunikan tersebut dapat berupa tema, corak, teknik, bahan, dan bentuk karyanya. Seni rupa murni daerah setempat merupakan karya seni rupa
murni yang memiliki nilai-nilai budaya daerah setempat. Seperti karya seni lukis Ubud (Gianyar, Bali), seni lukis Sokaraja (Banyumas), seni patung Muntilan (Magelang),
seni patung keramik (Bantul, Yogyakarta), patung Asmat (Papua),. Masing-masing karya seni rupa murni tersebut memiliki keunikan yang dapat menjadi ciri khas suatu
daerah.
A. FUNGSI DAN TEMA SENI RUPA MURNI
Seni rupa murni daerah adalah gagasan manusia yang berisi nilai-nilai budaya daerah setempat yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik,
garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Kekayaan seni
budaya di wilayah Nusantara mempengaruhi keragaman hasil karya seni rupa daerah setempat. Dari beragamnya karya seni rupa murni di daerah Indonesia dapat
dilihat dari fungsi dan tema yang digunakan untuk membuat karya seni rupa murni tersebut.1. Fungsi Seni Rupa MurniSeni rupa daerah menurut fungsinya dapat dibagi
menjadi dua yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan. Seni rupa murni atau fine art merupakan karya seni rupa yang berfungsi untuk memuaskan batin atau di
dalam penciptaannya lebih mengutamakan nilai keindahannya. Seni rupa murni adalah gagasan manusia yang berisi nilai-nilai budaya yang diekspresiakan melalui pola
kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang
indah dan bermakna. Penciptaan karya seni rupa murni atau fine art biasanya memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Ciri khas ini di dasarkan pada tema, corak
atau gaya, teknik serta bahan dan bentuk karya seni tersebut.Sedangkan seni rupa terapan atau aplied art merupakan karya seni rupa yang mempunyai fungsi sebagai
benda kebutuhan sehari-hari. Karya seni rupa terapan selain diciptakan sebagai benda praktis juga dapat dinikmati keindahannya.· Sebagai sarana ritual keagamaan·
Sebagai sarana pendidikan moral masyarakat· Sebagai sarana pengungkapan ekspresi pribadi.· Sebagai sarana untuk mengenang suatu peristiwa tertentu. 2. Tema Seni
Rupa MurniSetiap manusia memiliki sudut pandang yang berbeda di dalam menjalani hidup ini. Begitu pula saat kita membuat suatu lukisan, masing-masing memiliki
sudut pandang yang berbeda-beda. Perbedaan sudut pandang dapat dipengaruhi oleh suasana, waktu, dan kondisi geografis. Pembuatan karya seni rupa pada zaman
dahulu, manusia menciptakan karya seni sebagai bentuk sarana ritual keagamaan. Seperti relief-relief pada candi-candi yang menggambarkan kisah manusia dalam
ritual menuju ke alam nirwana. Atau bahkan sebagai sarana untuk pembelajaran moral masyarakat setempat. Pembuatan karya seni juga dapat digunakan sebagai
pengungkapan ekspresi jiwa yang membuatnya. Ungkapan-ungkapan tersebut di dalam pembuatan suatu karya seni rupa murni dapat menjadi sebuah tema. Tema
adalah gagasan, ide, atau pokok pikiran yang ada di dalam sebuah karya seni baik dalam bentuk karya seni rupa dua dimensi maupun seni rupa tiga dimensi. Memahami
tema yang ada pada sebuah karya seni rupa murni berarti kita dapat memahami tujuan penciptaan karya seni tersebut. Tema-tema di dalam pembuatan karya seni rupa
murni antara lain sebagai berikut.
a.
Hubungan antara manusia dengan
dirinya
seni rupa merupakan salah satu media
yang dapat digunakan untuk menuangkan
gagasan atau ide dari seseorang. Untuk
mengungkapkan
citarasa
keindahan
manusia mewujudkannya lewat media
ekspresi. Media yang digunakan dapat
berupa suatu karya seni rupa seperti
lukisan. Di dalam pengungkapannya
tersebut kadang seseorang menggunakan
dirinya sendiri sebagai objek lukisannya.
Seperti pelukis Raden Saleh, Basuki
Abdullah, Affandi, S. Sudjojono, dan
Vincent van Gogh.
a.
Hubungan antara Manusia dengan Manusia Lain
Seorang perupa kadangkala dalam mengekspresikan citarasa keindahan
menggunakan objek orang-orang yang ada disekitarnya. Seperti istrinya, anak-anaknya,
orangtua, saudaranya, temannya, tetangganya, kekasihnya, sahabatnya, atau orangorang yang ada dalam fikirannya.
b.
Hubungan antara Manusia dengan Alam Sekitarnya
Alam sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk mengungkapkan citarasanya, sering dijadikan objek untuk lukisannya. Seperti
pemandangan gunung, laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang dan masih banyak lagi alam yang dijadikan objek lukisan. Tokoh
pelukis yang sering menggunakan alam sebagai objek seperti Basuki Abdullah, Raden Saleh Bustaman, Dullah, Pirngadi, Henk Ngantung, Wakidi, S.
Sudjojono.
c.
Hubungan antara Manusia dengan Benda
Benda-benda di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para pelukis, sehingga menjadikan benda-benda tersebut menjadi objek lukisannya.
Keunikan benda-benda tersebut ada yang berbentuk silindris, kubistis ataupun yang berbentuk bebas. Bentuk benda tersebut seperti gelas, cangkir,
kendi, teko, vas bunga, guci, botol, sepatu, lemari, meja kursi, buah-buahan, bunga.
d.
Hubungan antara Manusia dengan Aktifitasnya
Aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang
beragam membuat perupa ingin mengabadikan kegiatan
tersebut dalam media lukisnya. Lukisan menjadi sesuatu yang
menarik apabila dalam mengambil sudut pandang aktivitas
dapat disusun sesuai dengan komposisi dan proporsi yang baik
disertai dengan gelap terang yang tepat. Aktifitas manusia
seperti kegiatan menari, membajak sawah, berburu, jual beli di
pasar, menggembala ternak, dan aktifitas lainnya.
e.
Hubungan antara Manusia dengan Alam Khayal
Ide, imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita baik secara
sadar ataupun saat tidak sadar (saat tidur). Khayalan yang muncul dibenak
perupa kadang diwujudkan dalam suatu karya seni. Hasil karya seni rupa seperti
ini sering disebut dengan karya seni surealisme. Karya seni rupa yang dibuat
pada dasarnya tidak dapat dijumpai di alam nyata.
Apresiasi yaitu kegiatan menilai atau menghargai karya seni. Ada banyka hal yang dapat dijadikan dasar penilaian diantaranya bentuk, objek,
tema, teknik,dan makna simbol.
Apresiasi Terhadap Karya Seni Lukis
Tiap-tiap lukisan memiliki gaya dan teknik melukis
yang berbeda satu sama lain. Demikian pula objek dan ma kan simbolis yang dituangkan dalam lukisan nya berbeda antara lukisan satu
dengan yang lain.Seperti lukisan Affandi yang memiliki lambang khusus untuk likusannya .Misalnya matahari mengandung makna sumber
penghidupan ,tangan bermakna aku bekerja dengan tangan ku bukan pikiranku,dan kaki bermakna aku berjalan maju dengan kakiku. Affandi
memiliki gaya atau teknik melukis yang unik.Diamelukis tidak menggunakan kuas tetapi langsung mengoleskan cat dari tubeke kanvas dan
terkadang hanya menggunakan
SENI RUPA MURNI
Ragam seni rupa murni di wilayah Nusantara sangat bervariasi jenisnya. Ragam seni rupa murni tersebut dipengaruhi oleh budaya yang ada di masing-masing daerah.
Sehingga karya seni rupa tersebut merupakan hasil karya seni rupa daerah setempat. Seni rupa murni merupakan hasil karya seni rupa yang hanya dinikmati
keindahannya saja. Sedangkan karya seni rupa terapan merupakan hasil karya seni rupa yang berfungsi sebagai benda pakai untuk kehidupan sehari-hari. Karya seni
rupa murni daerah setempat merupakan karya seni rupa yang dihasilkan oleh masing-masing daerah di wilayah Nusantara. Sehingga seni rupa murni ini memiliki sifat
kedaerahan atau tradisional.Seni rupa murni masing-masing daerah memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khas tersebut menjadikan karya seni rupa murni daerah setempat
memiliki keunikan. Keunikan tersebut dapat berupa tema, corak, teknik, bahan, dan bentuk karyanya. Seni rupa murni daerah setempat merupakan karya seni rupa
murni yang memiliki nilai-nilai budaya daerah setempat. Seperti karya seni lukis Ubud (Gianyar, Bali), seni lukis Sokaraja (Banyumas), seni patung Muntilan (Magelang),
seni patung keramik (Bantul, Yogyakarta), patung Asmat (Papua),. Masing-masing karya seni rupa murni tersebut memiliki keunikan yang dapat menjadi ciri khas suatu
daerah.
A. FUNGSI DAN TEMA SENI RUPA MURNI
Seni rupa murni daerah adalah gagasan manusia yang berisi nilai-nilai budaya daerah setempat yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik,
garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Kekayaan seni
budaya di wilayah Nusantara mempengaruhi keragaman hasil karya seni rupa daerah setempat. Dari beragamnya karya seni rupa murni di daerah Indonesia dapat
dilihat dari fungsi dan tema yang digunakan untuk membuat karya seni rupa murni tersebut.1. Fungsi Seni Rupa MurniSeni rupa daerah menurut fungsinya dapat dibagi
menjadi dua yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan. Seni rupa murni atau fine art merupakan karya seni rupa yang berfungsi untuk memuaskan batin atau di
dalam penciptaannya lebih mengutamakan nilai keindahannya. Seni rupa murni adalah gagasan manusia yang berisi nilai-nilai budaya yang diekspresiakan melalui pola
kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang
indah dan bermakna. Penciptaan karya seni rupa murni atau fine art biasanya memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Ciri khas ini di dasarkan pada tema, corak
atau gaya, teknik serta bahan dan bentuk karya seni tersebut.Sedangkan seni rupa terapan atau aplied art merupakan karya seni rupa yang mempunyai fungsi sebagai
benda kebutuhan sehari-hari. Karya seni rupa terapan selain diciptakan sebagai benda praktis juga dapat dinikmati keindahannya.· Sebagai sarana ritual keagamaan·
Sebagai sarana pendidikan moral masyarakat· Sebagai sarana pengungkapan ekspresi pribadi.· Sebagai sarana untuk mengenang suatu peristiwa tertentu. 2. Tema Seni
Rupa MurniSetiap manusia memiliki sudut pandang yang berbeda di dalam menjalani hidup ini. Begitu pula saat kita membuat suatu lukisan, masing-masing memiliki
sudut pandang yang berbeda-beda. Perbedaan sudut pandang dapat dipengaruhi oleh suasana, waktu, dan kondisi geografis. Pembuatan karya seni rupa pada zaman
dahulu, manusia menciptakan karya seni sebagai bentuk sarana ritual keagamaan. Seperti relief-relief pada candi-candi yang menggambarkan kisah manusia dalam
ritual menuju ke alam nirwana. Atau bahkan sebagai sarana untuk pembelajaran moral masyarakat setempat. Pembuatan karya seni juga dapat digunakan sebagai
pengungkapan ekspresi jiwa yang membuatnya. Ungkapan-ungkapan tersebut di dalam pembuatan suatu karya seni rupa murni dapat menjadi sebuah tema. Tema
adalah gagasan, ide, atau pokok pikiran yang ada di dalam sebuah karya seni baik dalam bentuk karya seni rupa dua dimensi maupun seni rupa tiga dimensi. Memahami
tema yang ada pada sebuah karya seni rupa murni berarti kita dapat memahami tujuan penciptaan karya seni tersebut. Tema-tema di dalam pembuatan karya seni rupa
murni antara lain sebagai berikut.
a.
Hubungan antara manusia dengan
dirinya
seni rupa merupakan salah satu media
yang dapat digunakan untuk menuangkan
gagasan atau ide dari seseorang. Untuk
mengungkapkan
citarasa
keindahan
manusia mewujudkannya lewat media
ekspresi. Media yang digunakan dapat
berupa suatu karya seni rupa seperti
lukisan. Di dalam pengungkapannya
tersebut kadang seseorang menggunakan
dirinya sendiri sebagai objek lukisannya.
Seperti pelukis Raden Saleh, Basuki
Abdullah, Affandi, S. Sudjojono, dan
Vincent van Gogh.
a.
Hubungan antara Manusia dengan Manusia Lain
Seorang perupa kadangkala dalam mengekspresikan citarasa keindahan
menggunakan objek orang-orang yang ada disekitarnya. Seperti istrinya, anak-anaknya,
orangtua, saudaranya, temannya, tetangganya, kekasihnya, sahabatnya, atau orangorang yang ada dalam fikirannya.
b.
Hubungan antara Manusia dengan Alam Sekitarnya
Alam sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk mengungkapkan citarasanya, sering dijadikan objek untuk lukisannya. Seperti
pemandangan gunung, laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang dan masih banyak lagi alam yang dijadikan objek lukisan. Tokoh
pelukis yang sering menggunakan alam sebagai objek seperti Basuki Abdullah, Raden Saleh Bustaman, Dullah, Pirngadi, Henk Ngantung, Wakidi, S.
Sudjojono.
c.
Hubungan antara Manusia dengan Benda
Benda-benda di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para pelukis, sehingga menjadikan benda-benda tersebut menjadi objek lukisannya.
Keunikan benda-benda tersebut ada yang berbentuk silindris, kubistis ataupun yang berbentuk bebas. Bentuk benda tersebut seperti gelas, cangkir,
kendi, teko, vas bunga, guci, botol, sepatu, lemari, meja kursi, buah-buahan, bunga.
d.
Hubungan antara Manusia dengan Aktifitasnya
Aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang
beragam membuat perupa ingin mengabadikan kegiatan
tersebut dalam media lukisnya. Lukisan menjadi sesuatu yang
menarik apabila dalam mengambil sudut pandang aktivitas
dapat disusun sesuai dengan komposisi dan proporsi yang baik
disertai dengan gelap terang yang tepat. Aktifitas manusia
seperti kegiatan menari, membajak sawah, berburu, jual beli di
pasar, menggembala ternak, dan aktifitas lainnya.
e.
Hubungan antara Manusia dengan Alam Khayal
Ide, imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita baik secara
sadar ataupun saat tidak sadar (saat tidur). Khayalan yang muncul dibenak
perupa kadang diwujudkan dalam suatu karya seni. Hasil karya seni rupa seperti
ini sering disebut dengan karya seni surealisme. Karya seni rupa yang dibuat
pada dasarnya tidak dapat dijumpai di alam nyata.