PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN WIS

11/21/2017

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SECARA UMUM ~ INDONESIA CULTURE AND TOURISM

KAMUS PARIWISATA

TRANSLATE

KONSULTASI

JURNAL

INFO DESTINASI WISATA

HOME

INDONESIA
CULTURE AND
TOURISM
Menu


Translate

Gabung Forum Studi Pariwisata Indonesia

Download Koleksi Artikel Kami (pdf)

Artikel Pariwisata PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
KAWASAN WISATA SECARA UMUM

Search here ...

November 07, 2015

Featured
Popular

Post


Arsip

HOSPITALITY
DALAM
PERSPEKTIF
MAHASISWA
PARIWISATA
Author        :  Mickhael Yulius
Triyudaa Mahasiswa : STP
AMPTA Yogyakarta, Angkatan
2015 Globalisasi berpengaruh
pada hampir semua...

http://www.indonesiacultureandtourism.com/2015/11/perencanaan-dan-pengembangan-kawasan.html

1/13

11/21/2017

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SECARA UMUM ~ INDONESIA CULTURE AND TOURISM


PERENCANAA
N DAN
PENGEMBANG
AN KAWASAN
WISATA SECARA UMUM
Salah satu unsur yang sangat
menentukan perkembangan  
industri pariwisata adalah
obyek wisata dan atraksi
wisata. Secara pintas produk
wi...

Salah satu unsur yang sangat menentukan
perkembangan industri pariwisata adalah obyek wisata dan
atraksi wisata. Secara pintas produk wisata dengan obyek
wisata serta atraksi wisata seolah-olah memiliki pengertian
yang sama, namun sebenarnya memiliki perbedaan secara
prinsipil. (Yoeti, 1996 : 172) menjelaskan bahwa di luar
negeri terminolgi obyek wisata tidak dikenal, disana hanya

mengenal atraksi wisata yang mereka sebut dengan nama
Tourist
Attraction
sedangkan
di
Negara Indonesia keduanya dikenal dan keduanya
memiliki pengertian masing-masing.
Pengertian dari Obyek Wisata, adalah semua hal
yang menarik untuk dilihat dan dirasakan oleh wisatawan
yang disediakan atau bersumber pada alam saja.
Sedangkan

pengertian

dari

pada

Atraksi


Wisata, yaitu sesuatu yang menarik untuk dilihat,
dirasakan, dinikmati dan dimiliki oleh wisatawan. Jenisjenis atraksi wisata (daya tarik wisata) menurut literatur
dapat digolongkan menjadi atraksi alam, atraksi budaya,
dan atraksi buatan.
Daya tarik wisata alam adalah segala keunikan,
keindahan dan keaslian keanekaragaman kekayaan alam
hasil ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Daya tarik wisata
alam dapat berupa sesuatu yang tetap dan dapat dinikmati
keindahanya seperti hutan, sungai, danau, pantai, laut dan
http://www.indonesiacultureandtourism.com/2015/11/perencanaan-dan-pengembangan-kawasan.html

EKSISTENSI
WISATA SEKS
YOGYAKARTA
Author     : 
Erlangga Brahmanto                  
Rangkuman hasil Peneliti
Pariwisata                    Jurnal
Pariwisata Vol.II No...


SEJARAH DESA
WISATA
NGLANGGERA
N
Salah satu Desa Wisata yang
sedang popular di Yogyakarta
adalah Desa Wisata
Nglanggeran yang berada di
Desa Nglanggeran, Kecamatan
Pa...

KASUS BUNGA
AMARYLIS
YOGYAKARTA
DAN
KEKUATAN MEDIA SOSIAL
DALAM PARIWISATA
Lebah dan Bunga Amarylis
oleh Hani Asmarani            
 Fenomena kekuatan media

sosial dalam menyebarka n
berita tak dapat diragukan...

Menu
INFO WISATA MENARIK
FORUM PARIWISATA
JURNAL PARIWISATA

2/13

11/21/2017

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SECARA UMUM ~ INDONESIA CULTURE AND TOURISM

sebagainya. Selain itu adapula daya tarik wisata alam yang
tidak tetap atau bergerak misalnya fenomena migrasi
binatang, pasang surut lautan, bunga yang indah. Daya
tarik wisata alam yang tidak tetap ini hanya dapat
dinikmati pada waktu-waktu atau musim tertentu saja.
Daya tarik wisata budaya adalah segala keunikan,

keindahan dan keaslian (otentik)
keanekaragaman
kekayaan hasil kebudayaan setempat. Daya tarik wisata
budaya dapat berupa hasil kebudayaan yang berwujud
(tangible) seperti rumah adat, candi, benda-benda kesenian
dan sebagainya. Selain itu, daya tarik wisata budaya dapat
juga berupa hasil kebudayaan yang tidak berwujud fisik
(intangible) seperti bahasa daerah, tari-tarian, upacara adat
daur hidup, pertujukan, sistem tata cara pertanian
sederhana serta berbagai macam kearifan lokal lainya.

Sedangkan yang dimaksud daya tarik wisata buatan
adalah segala keunikan, keindahan keanekaragaman
kekayaan hasil cipta rasa dan karya manusia, ataupun hasil
dari sebuah kreatifitas yang berupa implementasi ide dan
seni.
Suatu daerah atau kawasan dapat dikembangkan
menjadi daerah tujuan wisata, untuk memenuhi sebagai
daerah tujuan wisata yang layak untuk dikunjungi
setidaknya ada 3 (tiga) hal yang harus dikembangkan yaitu

http://www.indonesiacultureandtourism.com/2015/11/perencanaan-dan-pengembangan-kawasan.html

3/13

11/21/2017

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SECARA UMUM ~ INDONESIA CULTURE AND TOURISM

:
Adanya something to see
Maksudnya adalah sesuatu yang menarik untuk
dilihat, dapat berupa fenomena alam, seni dan
budaya, atau kreatifitas manusia lainya.
2. Adanya something to buy
Maksudnya adalah suatu kawasan wisata
hendaknya memiliki sesuatu yang menarik dan
khas yang dapat dibeli oleh wisatawan. Produkproduk lokal dijajakan oleh masyarakat harapanya
selain sebagai sesuatu yang bermanfaat bagi
wisatawan dan kenang-kenangan juga mampu
menambah pendapatan ekonomi masyarakat di

kawasan wisata.
3. Adanya something to do
1.

Maksudnya adalah sesuatu aktivitas yang dapat
dilakukan di tempat itu. Setidaknya ada beberapa
alternativ kegiatan dalam satu kawasan wisata,
misalnya di pantai Goa Cemara selain dapat
menikmati deburan ombak yang khas, wisatawan
dapat melakukan berbagai aktifitas lainya disana
misalnya, ikut lelang ikan segar yang baru saja
dibawa nelayan, bisa berteduh di bawah pohon
cemara bersama keluarga sambil santap siang
dengan bekal yang dibawa, selain itu wisatawan
juga dapat berbelanja berbagai produk kerajinan
disana. Berbagai alternativ kegiatan yang ada
dalam sebuah kawasan wisata dapat dipilih
beberapa yang diunggulkan sebagai point of
interest.
Ketiga hal di atas merupakan hal penting yang dapat

menjadi pertimbangan untuk dioptimalkan dalam
pengelolaanya. Sedangkan dalam hal pengembangan suatu
daerah tujuan wisata setidaknya harus ada beberapa hal
berikut yang juga wajib dipegang pengelola sebagai
prinsip-prinsip pengembangan.

http://www.indonesiacultureandtourism.com/2015/11/perencanaan-dan-pengembangan-kawasan.html

4/13

11/21/2017

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SECARA UMUM ~ INDONESIA CULTURE AND TOURISM

1. Pengembangan kawasan wisata yang dilakukan
setidaknya telah mampu untuk bersaing dengan
obyek wisata yang ada dan serupa dengan objek
wisata di tempat lain.
2. Pengembangan kawasan wisata harus tetap, tidak
berubah dan tidak berpindah-pindah kecuali dari
bidang pembangunan dan pengembangan.
3. Harus memiliki sarana dan prasarana yang
memadai serta mempunyai ciri-ciri khas
tersendiri.
4. Pengembangan kawasan wisata harus menarik

5.

6.
7

8.

9

dalam pengertian secara umum (bukan pengertian
dari subjektif) dan sadar wisata masyarakat
setempat.
Memahami karakteristik, sifat-sifat unik dan
kerentanan mengenai objek yang mempunyai
potensi untuk diangkat sebagai atraksi
Memahami karakteristik pasar (asal, demografis,
total expenditure dll)
Mencari
signifikansi
hubungan
yang
menguntungkan terutama kedua belah pihak
(atraksi dan pasar) maupun masyarakat umum dan
industri pariwisata
Mencari kekurangan dan kelebihan yang telah
dimiliki oleh objek atas dasar assessment
mendalam berdasarkan sudut pandang pasar,
masyarakat, industri, dan kebijakan pemerintah
Menentukan
strategi
mempertahankan
kelebihan untuk
menjaga agar tidak terjadi
degradasi
objek
oleh
akibat
eksplorasi
pariwisata

10.

Menentukan strategi mengembangkan /
memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dapat
memenuhi standar atau permintaan minimal pasar
dan stakeholder
11. Menyusun program-program sebagai konsekuensi
dari kedua butir terakhir di atas.

Beberapa konsep pengembangan (pembangunan)
pariwisata yang dianggap benar dan ramah terhadap
http://www.indonesiacultureandtourism.com/2015/11/perencanaan-dan-pengembangan-kawasan.html

5/13

11/21/2017

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SECARA UMUM ~ INDONESIA CULTURE AND TOURISM

lingkungan (sosial, alam dan budaya) diantaranya adalah
pariwisata berkelanjutan dan pariwisata berbasis
komunitas. Kedua konsep pengembangan inilah yang saat
ini menjadi acuan baik bagi kalangan akademisi maupun
praktisi.
Pembangunan
berkelanjutan
(sustainable
development) adalah pembangunan yang berguna untuk
memenuhi kebutuhan dalam kehidupan saat ini tanpa perlu
merusak atau menurunkan kemampuan generasi yang akan
datang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada
dasarnya pembangunan berkelanjutan merupakan strategi
pembangunan yang memberikan batasan pada laju
pemanfaatan ekosistem alamiah dan sumberdaya yang ada
didalamnya. Dengan kata lain, pembangunan berkelanjutan
adalah semacam strategi dalam pemanfaatan ekosistem
alamiah dengan cara tertentu sehingga kapasitas
fungsionalnya tidak rusak untuk memberikan manfaat bagi
kehidupan umat manusia.
Pembangunan berkelanjutan tidak saja untuk
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, tetapi juga
untuk
kesejahteraan
masyarakat
generasi
mendatang. Dengan demikian diharapkan bahwa kita tidak
saja mampu melaksanakan pengelolaan pembangunan
yang ditugaskan (to do the thing right), tetapi juga dituntut
untuk mampu mengelolanya dengan suatu lingkup yang
lebih menyeluruh (to do the right thing. Dimensi
pengembangan
atau
pengembangan
pariwisata
berkelanjutan adalah sebagai berikut :

http://www.indonesiacultureandtourism.com/2015/11/perencanaan-dan-pengembangan-kawasan.html

6/13

11/21/2017

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SECARA UMUM ~ INDONESIA CULTURE AND TOURISM

1.

Prinsip pembangunan yang berpijak pada aspek
pelestarian dan berorientasi jangka panjan

2.

Penekanan pada nilai manfaat bagi masyarakat lokal

3. Prinsip

pengelolaan aset sumber daya yang lestari

4. Kesesuaian

antara kegiatan pengembangan dengan
skala, kondisi dan karakter daerah

5. Keselarasan

yang sinergis antara kebutuhan
pengembangan, lingkungan hidup dan masyarakat
lokal

6.

Antisipasi yang tepat dan monitoring terhadap proses
perubahan
(pembangunan
pariwisata
yang
berkelanjutan) akan melandasi
pengembangan
kepariwisataan yang berprinsip pada : quality of
experience (kuaiitas pengalaman berwisata); quality
of resources (kualitas surnber daya wisata); quality
of local people (kualitas masyarakat lokal). Jika
diterapkan pada strategi pemasaran, maka prinsipprinsip ini akan berwujud pada responsible tourism
marketing (strategi pemasaran pariwisata yang
bertanggungjawab).

http://www.indonesiacultureandtourism.com/2015/11/perencanaan-dan-pengembangan-kawasan.html

7/13

11/21/2017

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SECARA UMUM ~ INDONESIA CULTURE AND TOURISM

Selain itu dalam Deklarasi Rio pada tahun 1992 adalah
sebagai berikut (UNCED, The Rio Declaration on
Environment and Development, 1992 dalam Mitchell et al.,
2003)

juga

telah

menjadi

kesepakatan

bahwa

pengembangan pariwisata hendaknya berpedoman pada
prinsip

-prinsip

pengembangan/

pembangunan

berkelanjutan diantaranya :Prinsip 1: Manusia menjadi
pusat perhatian dari pembangunan berkelanjutan. Mereka
hidup secara sehat dan produktif, selaras dengan alam.
Prinsip 2: Negara mempunyai, dalam
hubungannya dengan the Charter of the United Nations
dan prinsip hukum internasional, hak penguasa utnuk
mengeksploitasi sumberdaya mereka yang sesuai
dengan

kebijakan

lingkungan

dan

pembangunan

mereka.
Prinsip 3: Hak untuk melakukan pembangunan
harus diisi guna memenuhi kebutuhan pembangunan
dan lingkungan yang sama dari generasi sekarang dan
yang akan datang.
Prinsip
4:
Dalam
rangka
pencapaian
pembangunan berkelanjutan, perlindungan lingkungan
seharusnya menjadi bagian yang integral dari proses
pembangunan dan tidak dapat dianggap sebagai bagian
terpisah dari proses tersebut.
Prinsip 5: Semua negara dan masyarakat harus
bekerjasama memerangi kemiskinan yang merupakan
hambatan mencapai pembangunan berkelanjut.
Prinsip 8: Untuk mencapai pembangunan
berkelanjutan dan kualitas kehidupan masyarakat yang
lebih baik, negara harus menurunkan atau mengurangi
pola konsumsi dan produksi, serta mempromosikan
kebijakan demografi yang sesuai.
Prinsip 9: Negara harus memperkuat kapasitas
yang dimiliki untuk pembangunan berlanjut melalui
peningkatan pemahaman secara keilmuan dengan
pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
dengan meningkatkan pembangunan, adapatasi, alih
teknologi, termasuk teknologi baru dan inovasi
teknologi.
http://www.indonesiacultureandtourism.com/2015/11/perencanaan-dan-pengembangan-kawasan.html

8/13

11/21/2017

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SECARA UMUM ~ INDONESIA CULTURE AND TOURISM

Prinsip 10: Penanganan terbaik isu-isu
lingkungan adalah dengan partisipasi seluruh
masyarakat yang tanggap terhadap lingkungan dari
berbagai tingkatan. Di tingkat nasional, masing-masing
individu harus mempunyai akses terhadap informasi
tentang lingkungan, termasuk informasi tentang
material dan kegiatan berbahaya dalam lingkungan
masyarakat, serta kesempatan untuk berpartisipasi
dalam proses pengambilan keputusan. Negara harus
memfasilitasi dan mendorong masyarakat untuk
tanggap dan partisipasi melalui pembuatan informasi
yang dapat diketahui secara luas.
Prinsip 11: Dalam rangka mempertahankan
lingkungan, pendekatan pencegahan harus diterapkan
secara menyeluruh oleh negara sesuai dengan
kemampuannya. Apabila terdapat ancaman serius atau
kerusakan yang tak dapat dipulihkan, kekurangan ilmu
pengetahuan seharusnya tidak dipakai sebagai alasan
penundaan pengukuran biaya untuk mencegah
penurunan kualitas lingkungan.
Prinsip 12: Penilaian dampak lingkungan sebagai
instrumen nasional harus dilakukan untuk kegiatankegiatan yang diusulkan, yang mungkin mempunyai
dampak langsung terhadap lingkungan yang
memerlukan keputusan di tingkat nasional.
Prinsip 13: Wanita mempunyai peran penting
dalam pengelolaan dan pembangunan lingkungan.
Partisipasi penuh mereka perlu untuk mencapai
pembangunan berlanjut.
Prinsip 14: Penduduk asli dan setempat
mempunyai peran penting dalam pengelolaan dan
pembangunan lingkungan karena pemahaman dan
pengetahuan tradisional mereka. Negara harus
mengenal dan mendorong sepenuhnya identitas, budaya
dan keinginan mereka serta menguatkan partisipasi
mereka secara efektif dalam mencapai pembangunan
berkelanjutan.

http://www.indonesiacultureandtourism.com/2015/11/perencanaan-dan-pengembangan-kawasan.html

9/13

11/21/2017

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SECARA UMUM ~ INDONESIA CULTURE AND TOURISM

Konsep
pengemb
angan
pariwisat
a
berkelanj
utan
biasanya
berjalan selaras dengan konsep pariwisata berbasisi
masyarakat (CBT). Kedua konsep ini bersifat saling
bersinergi.
"CBT adalah bentuk kegiatan pariwisata, dimana
“komunitas lokal memiliki peran kontrol yang sangat
sentral, dan keterlibatan dalam pengembangan dan
pengelolaan, dan bahwa proporsi dampak manfaat
dapat diserap oleh komunitas setempat.”
Prinsip-prinsip

dalam

Community

Based

Development (CBT) adalah sebagai berikut :
1.
Small Scale: mulai dari lapis bawah, menekankan
pada pemenuhan basic need dan self reliance;
2.
Proses pengambilan keputusan dilakukan oleh
masyarakat, di mana otoritas tertinggi ada di
masyarakat lokal;
3.
Memegang prinsip-prinsip kesamaan sekaligus
perbedaan dan ketimpangan;
4.
Memanfaatkan secara optimal sumber daya lokal;
5.
Tidak mengabaikan identitas lokal (local identity);
6.
Menekankan pada human capital bukan financial
capital;
7.
Menekankan pada manfaat dan distribusi produksi
bukan akumulasi modal/ kapital.
Fokus utama dalam penerapan pariwisata berbasis
masyarakt adalah pada beberapa hal berikut :
1. Penguatan

Usaha Ekonomi Masyarakat (terkait
dengan upaya meningkatkan nilai manfaat ekonomi
bagi masyarakat)

http://www.indonesiacultureandtourism.com/2015/11/perencanaan-dan-pengembangan-kawasan.html

10/13

11/21/2017

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SECARA UMUM ~ INDONESIA CULTURE AND TOURISM

2. Penguatan

kelembagaan masyarakat (terkait dengan
upaya peningkatan kapasitas dan peran masyarakat
untuk turun aktif dalam kegiatan pembangunan
kepariwistaan)

3. Penguatan

“Sadar Wisata” (terkait dengan upaya
menigkatkan kesadaran dan peran masyarakat dalam
mendukung pengembangan kepariwistaan serta dapat
menjadi pelaku pariwisata/wisata

4. Memanfaatkan

secara optimal sumber daya lokal.
Aspek keterlibatan masyarakat lokal meliputi 3
(TIGA)
AREA,
yaitu
tahap
PERENCANAAN
(planning
stage),
IMPLEMENTASI
ATAU
PELAKSANAAN (implementation stage), serta
dalam
hal
MENDAPATKAN
KEUNTUNGAN (share benefits) baik secara sosial
ekonomi budaya.

Demikian beberapa hal yang dapat saya bagi kepada
pembaca mengenai perencanaan dan pengembangan
kawasa wisata, saya menyadari tulisan saya masih jauh
dari kata sempurna karena masih berupa konsep dan
angan-angan dalam pemikiran saya serta kurangnya
contoh-contoh yang relevan. Untuk itu kritik dan saran dari
pembaca sangat kami tunggu untuk kelanjutan
penyempurnaan tulisan saya ini.

http://www.indonesiacultureandtourism.com/2015/11/perencanaan-dan-pengembangan-kawasan.html

11/13

11/21/2017

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SECARA UMUM ~ INDONESIA CULTURE AND TOURISM

*Tanpa perencanaan pariwiata yang tepat sebelumnya,
kunjungan wisatawan ke destinasi bisa menjadi suatu
masalah, contohnya adalah kerusakan kebun bunga
amarilys di Gunung Kidul Yogyakarta berikut, klik disini
*Motivasi tuan rumah wisata merupakan hal yang juga
wajib dikelola dalam sebuah perencanaan destinasi, baca
selengkapnya dengan klik disini

SHARE :

Like 15



Tweet

RELATED POST
undefined

undefined

undefined

undefined

undefined

undefined

NEXT

SEJARAH DESA WISATA
NGLANGGERAN

Out Of Topic

PREVIOUS

KASUS BUNGA AMARYLIS
YOGYAKARTA DAN KEKUATAN
MEDIA SOSIAL DALAM
PARIWISATA

Show Konversi Kode

Show Emoticon

Enter your comment...

Comment as:

Publish

Hary Hermawa

Preview

Sign out

Thanks for your comment
Notify me

http://www.indonesiacultureandtourism.com/2015/11/perencanaan-dan-pengembangan-kawasan.html

12/13