MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PENENTU

Mochamad Rizki Taufiq Kurnia (1507349)
Pendidikan Akuntansi /Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
[email protected]
Dalam bukunya yang berjudul Basic Principles Curriculum and Instruction (1949), Tyler
mengatakan bahwa “...curriculum development needed to be treted logically and systematically”. Ia
menjelaskan tentang pentingnya berpendapat secara rasional, menganalisis, menginterpretasi
kurikulum dan program pengajarannya dari suatu pengajaran dalam suatu lembaga pendidikan.
Model pengembangan kurikulum merupakan suatu alternatif prosedur dalam rangka
mendesain (designing), menerapkan (impelementation), dan mengevaluasi (evaluation) suatu
kurikulum. Model pengembangan kurikulum harus dapat menggambarkan suatu proses sistem
perencanaan pembelajaran yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan standar keberhasilan dalam
pendidikan.
Ada beberapa aspek yang memengaruhi pengembangan kurikulum, seperti cara berfikir,
sistem nilai (moral, keagamaan, politik, budaya, dan sosial), proses pengembangan, kebutuhan peserta
didik, kebutuhan masyarakat maupun arah program pendidikan. Aspek-aspek tersebut akan menjadi
bahan yang perlu dipertimbangkan dalam suatu pengembangan kurikulum.
Menurut Ralph Tyler (H.M. Ahmad, Dkk, 1997: 62) mengatakan, bahwa ada empat penentu
dalam pengembangan kurikulum. Pertama, penentuan tujuan pendidikan, harus menggambarkan
perilaku akhir setelah peserta didik mengikuti program pendidikan. Ada tiga aspek yang harus
dipertimbangkan sebagai sumber dalam penentuan tujuan pendidikan, yaitu hakikat pesarta didik,
kehidupan masyarakat masa kini dan pandangan para ahli bidang studi. Selain itu ada lima faktor

pengembangan yang menjadi arah penentu tujuan pendidikan, yaitu pengembangan kemampuan
berfikir, memperoleh informasi, sikap kemasyarakatan, minat peserta didik, dan sikap sosial.
Kedua, penentuan proses pembelajaran yang paling cocok dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut. Salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam penentuan proses pembelajaran adalah
persepsi dan latar belakang kemampuan paserta didik.
Ketiga, penentuan organisasi pengalaman belajar yang di dalamnya mencakup tahapantahapan belajar dan isi/materi belajar. Bahan yang harus dilakukan, diorganisasikan sedemikian rupa
sehingga dapat memudahkan dalam pencapaian tujuan.
Keempat, penentuan jenis evaluasi pembelajaran yang cocok digunakan, merupakan kegiatan
akhir dalam model Tyler. Jenis penilaian yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis dan
sifat dari tujuan pendidikan atau pembelajaran, materi pembelajaran, dan proses belajar yang telah
ditetapkan sebelumnya. Agar penetapan jenis evaluasi bisa tepat, maka

disamping harus

memerhatikan komponen-komponen kurikulum lainnya, juga harus memerhatikan prinsip-prinsip
evaluasi yang ada.

Daftar Pustaka
H.M. Ahmad, dkk. 1997. Pengembangan Kurikulum. Bandung: Pustaka Setia.
Dakir, H. 2004. Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta.

Tyler, Ralph W. 1949. Basic Principles of Curriculum and Instruction. Chicago: The University of
Chicago Press.