ANALISIS MANFAAT LITERASI INFORMASI UNTUK MENGEMBANGKAN METODE PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI

Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018
Buku 1

ISSN (P) : 2615 - 2584
ISSN (E) : 2615 - 3343

ANALISIS MANFAAT LITERASI INFORMASI UNTUK
MENGEMBANGKAN METODE PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI
Muhammad Faizal1), Maskarto Lucky Nara Rosmadi2)
Program Studi Manajemen Informatika STMIK Subang
2) Program Studi Manajemen STIE Kridatama Bandung
email: maskartolucky@gmail.com

1)

Abstrak
Pemanfaatan literasi informasi bagi pengembangan metode pembelajaran di
perguruan tinggi mutlak diperlukan demi menghasilkan sarjana yang
memiliki kualitas dan daya saing di era globalisasi. Dosen harus dapat
berinovasi dalam menciptakan metode pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan i;mu pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui manfaat literasi informasi bagi dosen untuk mengembangkan
metode pembelajaran di perguruan tinggi. Metode penelitian yang digunakan
adalah dengan mengunakan pendekatan kuantitatif yang kemudian diolah
dengan menggunakan software SPSS versi 23,00. Dari hasil penelitian yang
dilakukan terhadap 28orang dosenSekolah Tinggi Ilu Ekonomi Kridatama
Bandung yang keseluruhannya dijadikan responden diketahui bahwa secara
umum dosen memiliki kompetensi yang memadai untuk mengembangkan
metode pembelajaran. Berdasarkan hasil olah statistik faktor kompetensi
karyawan memberikan kontribusi yang signifikan untuk mengembangkan
metode pembelajaran dengan memberikan kontribusi sebesar 23,40%. Namun
demikian kemampuan dosen dalam penguasaan teknologi infomasi harus
ditingkatkan baik melalui workshop maupun pelatihan.
Kata kunci: literasi informasi, metode pembelajaran, kompetensi dosen
Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat harus ditanggapi positif oleh
kalangan akademisi khususnya oleh dosen untuk mengembangkan metode
pembelajaran.Hal ini dilakukan dalam rangka upaya meningkatkan prestasi belajar
mahasiswa yang diharapkan dapat bersaing setelah menyelesaikan pendidikannya di
perguruan tinggi. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan model pembelajaran agar
mahasiswa dapat ikut berpartisipasi aktif dalam penyerapan ilmu yang diberikan oleh

dosen.
Menurut Jaja Suteja (2017), kemampuan dosen dibutuhkan untuk mampu
mengkolaborasikan secara langsungantara pemikiran dan pengetahuan dosen dengan
mahasiswa maupun antaramahasiswa dengan mahasiswa yang lainnya. Dengan pola
pembelajaran sepertiini, diharapkan mahasiswa tidak hanya menguasai kemampuan
yang sifatnyakognitif saja akan tetapi mampu mengembangkan kecakapan-kecakapan
lain(softskill) yang ada di dalam dirinya sendiri. Sedangkan Mutia dan Leonard (2013)
berpendapat bahwa dalam suatu proses pembelajaran, pendidik harus memahami
hakikat materi pelajaran yang diajarkannya dan memahami berbagai model pembelajaran
yang dapat merangsang kemampuan peserta didik untuk menyerap materi yang
disampaikan pendidik.
Dari uraian di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan, yaitu manfaat apa
yang diperoleh dari pemanfaatan literasi informasi dalam mengembangkan metode
143

Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018
Buku 1

ISSN (P) : 2615 - 2584
ISSN (E) : 2615 - 3343


pembelajaran. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis manfaat dari literasi informasi dalam mengembangkan metode
pembelajaran di perguruan tinggi.
Studi Pustaka
Literasi Informasi
Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat membawa perubahan yang sangat
signifikan pada hampir seluruh aspek dalam kehidupan manusia tidak terkecuali dalam
dunia pendidikan. Program literasi informasi sangat membantu dan menunjang
kesuksesan akademis mahasiswa dan dapat bersaing dalam dunia kerja.Deleo et al., (2009)
mendefinisikan literasiinformasi untuk perguruan tinggi sebagaisuatu kemampuan
seseorang dalam: (a)menentukan ruang lingkup informasi yangdibutuhkan; (b)
mengakses informasi yangdibutuhkan dengan efektif dan efisien; (c)mengevaluasi
informasi dan sumber-sumbersecara kritis dan mensintesakan informasiyang telah
diseleksi ke dalam dasar sistempengetahuan dan nilai individu; (d) sebagaiindividu
ataupun
anggota
suatu kelompokmenggunakan informasi dengan
efektif
untukmenyelesaikan untuk suatu maksud/tujuantertentu; (e) memahami isu ekonomi,

hukumdan sosial di sekitarnya dan penggunaan danakses informasi secara etis dan legal.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Techataweewan et.al. (2009) dapat diketahui
bahwa integrasi literasi informasi dalam kurikulum sangat penting untuk mendukung
pendekatan pembelajaran yang berfokus pada mahasiswa. Kerjasama antara pustakawan
dan fakultas dalam pengajaran merupakan metode yang sangat powerfull dalam
mendorong mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan mereka.
Metode Pembelajaran
Desain pembelajaran sendiri dimaknai sebagai sebuahproses pengembangan sistem
(metode) pengajaran yang diperuntukkan untuk menjaminkualitas pembelajaran sesuai
dengan yang diharapkan. Artinya pembelajaranharus mencakup sebuah proses
yangkemudian disesuaikan dengan konseppendidikan dan pembelajaran sesuai
yangdiamanatkan oleh KementerianPendidikan Nasional. (Sagala, 2005)
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Effendi (2016) maka dapat disimpulkan
bahwa active learningmerupakan sebuah proses pembelajaran yang menjadikan
mahasiswa sebagaisubjek aktif dan mempunyai kapasitas untuk belajar. Cara ini
dimaksudkan untukmampu mengasah nalar kreativitas mahasiswa baik di dalam kelas
maupun diluar kelas. Mahasiswadibimbing untuk merasakan dan melihat secara
langsungmakna dari pembelajaran tersebut. Sehingga masukan dari mahasiswa
merupakansebuah keberhasilan agar mereka merasa menjadi bagian penting dalam
prosespembelajaran.

Kompetensi Dosen
Prestasi belajar mahasiswa merupakan hasil dari proses belajar dalam periode tertentu
yang ditandai dengan adanya nilai untuk setiap mata kuliah. Baik dan tidaknya nilai
mata kuliah yang dihasilkan mahasiswa tidak terlepas dari kemampuan dosen dalam
memberikan mata kuliah didalam kelas.Eryadini (2014) berpendapat bahwa kompetensi
guru dan dosen dapatterlihat jelas apabila ia memiliki nilai berpikirtinggi serta memiliki
komitmen (tanggungjawab) yang besar dalam melaksanakan tugasmengajar.Melihat
betapa beratnya tanggungjawab guru dan dosen terhadap kesuksesanusaha pendidikan
maka konsekuensi gurudan dosen dalam tugas mengajar harus benar-benar profesional.

144

Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018
Buku 1

ISSN (P) : 2615 - 2584
ISSN (E) : 2615 - 3343

Senada dengan Eryadini, Mediawati (2010) mengungkapkan bahwa dosen memiliki
peranan kunci dalam setiap upayapeningkatan mutu, relevansi, dan efisiensi pendidikan.

Di tangan pengajar mutupendidikan dapat diupayakan ke arah yang lebih baik. Dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim dan Kowang (2013) dapat disimpulkan bahwa
mengajar dan belajar adalah dua dimensi dari dunia akademis dan keduanya tergantung
pada kemampuan dosen. Dosen yang efektif telah dikonseptualisasikan sebagai salah
satu yang menghasilkan hasil yang diinginkan dalam perjalanan tugasnya sebagai dosen.
Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif,
yaitu menekankan pada data angka. Teknik analisa data adalah analisis regresi berganda
yang kemudian diolah dengan bantuan software SPSS versi 23,00. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui dan membuktikan berkaitan dengan manfaat literasi informasi bagi
dosen untuk mengembangkan metode pembelajaran. Responden yang dijadikan objek
penelitian adalah dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kridatama Bandung yang
berjumlah 28 orang yang seluruhnya dijadikan populasi tanpa menggunakan sampling.
Adapun variabel penelitian adalah literasi informasi, metode pembelajaran,
dankompetensi dosen.
Hasil dan Pembahasan
Metode pembelajaran di perguruan tinggi dalam era globalisasi dan perkembangan
teknologi informasi harus dimanfaatkan oleh dosen secara optimal. Metode konvensional
yang dilakukan oleh dosen tanpa melibatkan partisipasi mahasiswa harus dirubah agar
kualitas mahasiswa dapat meningkat dan diterima di lapangan pekerjaan sesuai dengan

disiplin ilmu yang mereka miliki.
Untuk mengembangkan metode pembelajaran di perguruan tinggi diantaranya melalui
konsep atau metode e-learning. Menurut Sutomo (2012) konsep e-learning ini membawa
pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk
digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Saat ini konsep e-learning sudah banyak
diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-learning
khususnya di lembaga pendidikan (sekolah, training dan perguruan tinggi).
Hasil kuesioner yang diperoleh dari responden kemudian diolah dengan menggunakan
software SPSS versi 23,00 diperoleh data sebagai berikut:

Pearson
Correlation

Sig. (1-tailed)

N

Tabel 1. Hasil Korelasi Antar Variabel
Correlations
Metode

Literasi
Pembelajaran
informasi
Metode
1.000
.770
Pembelajaran
Literasi informasi
.770
1.000
Kompetensi
.784
.684
Metode
.
.000
Pembelajaran
Literasi informasi
.000
.

Kompetensi
.000
.000
Metode
28
28
Pembelajaran
Literasi informasi
28
28

kompetensi
.784
.684
1.000
.000
.000
.
28
28

145

Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018
Buku 1

ISSN (P) : 2615 - 2584
ISSN (E) : 2615 - 3343

Kompetensi

28

28

28

Tabel 2. Pengaruh Simultan
Model Summaryb
Change Statistics
R

Adjusted
R
F
Sig. F
Model R
df
Square R Square
Square Chang
df2
Chang
1
Change
e
e
a
1
.847
.717
.714
4.21275
.717 199.291 2
157
.000
a. Predictors: (Constant), literasi informasi, kompetensi
b. Dependent Variable: metode pembelajaran
Std. Error
of the
Estimate

Tabel 3. Pengaruh Total, Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung
Metode Pembelajaran
Pengaruh Tidak
Pengaruh
Variabel
PengaruhLangsung
Langsung
Total
X1
X2
Literasi informasi
19,40 %
14,60 %
34,00 %
Kompetensi
23,30 %
14,40 %
37,70 %
Pengaruh total
42,70 %
14,40 %
14,60 %
71.70 %
Dari tabel-tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa pengembangan metode
pembelajaran di perguruan tinggi oleh dosen harus dilakukan seiring dengan kemajuan
teknologi informasi. Dengan pengembangan metode pembelajaran, maka peran peserta
didik dalam proses belajar mengajar di kelas dituntut untuk aktif dan sinergi dengan
tenaga pengajar (dosen).
Berdasarkan hasil olah SPSS diketahui, bahwa kompetensi dosen sebagaivariabel
penelitian secara simultan memberikan kontribusi yang signifikan pada pengembangan
metode pengajaran di perguruan tinggi yaitu 37,70%. Hal ini berarti kompetensi dosen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kridatama Bandung untuk mengembangkan metode
pembelajaran memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas dan prestasi
belajar mahasiswa.
Kelemahan yang terjadi pada dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kridatama Bandung
adalah dalam menguasaan teknologi informasi. Hal ini tentunya harus mendapat
perhatian serius oleh pimpinan dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan
metode pembelajaran. Untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam memahami dan
menguasai teknologi informasi adalah dengan cara memberikan pelatihan maupun
workshop kepada dosen.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian di atas, maka dapat diketahui bahwa meningkatnya prestasi belajar
mahasiswa terletak pada kompetensi dosen dalam memberikan ilmu pengetahuan.
Metode pengajaran di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kridatama Bandung perlu dievaluasi
dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.Namun demikian faktor menguasaan
teknologi informasi dosen juga perlu ditingkatkan agar metode pengajaran dapat lebih
variatif dan melibatkan mahasiswa demi tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu
menghasilkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan memiliki daya saing.
146

Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018
Buku 1

ISSN (P) : 2615 - 2584
ISSN (E) : 2615 - 3343

Daftar pustaka
Deleo PA, Eichenholtz S, Sosin AA, 2009.Bridging the Information Literacy with Clickers,
Journal of Academic Librarianship, Vol. 35 No. 3, 438-444.
Elis Mediawati, 2010, Pengaruh Motivasi Belajar Mahasiswa dan Kompetensi Dosen
Terhadap Prestasi Belajar, Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika Pendidikan, Vol. V No.
2, 134-146.
Jaja Suteja, 2017, Model-Model Pembelajaran Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
KKNI di Perguruan Tinggi (Perubahan dari Teacher Centered Learning ke arah Student
Centered Learning), Jurnal Edueksos, Vol. VI No. 1, 81-100.
Long, C. S., Ibrahim, Z., & Kowang, T. O, 2013, An Analysis on the Relationship between
Lecturers Competencies and Students Satisfaction,International Education Studies, Vol. 7
No. 1, 37-46.
Moh. Sutomo, 2012, E-Learning Sebagai Alternatif Model Pembelajaran Dalam Upaya
Meningkatkan Mutu di Perguruan Tinggi, Jurnal Falasifa, Vol 3 No. 1, 149-159.
Mukhlison Effendi, 2016, Integrasi Pembelajaran Active Learning Dan InternetBasedLearningDalam Meningkatkan Keaktifan Dan Kreativitas Belajar,NadwaVol. 7 No.
2,
doi:10.21580/nw.2013.7.2.563.
Ninies Eryadini, 2014, Pengaruh Kompetensi Dosen Terhadap Mutu Pembelajaran di
STKIP PGRI Lamongan, Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 1 No. 1, 50-55.
Techataweewan, W, Worotpanya, K, Sanrach, C, 2009, The Integration of Information
Literacy into Web-based Tutorial with Librarian-Fakulty Partnership, Asia Pacific
Conference on Library and Information Education & Practise, 373-379.
Jaja Suteja, 2017, Model-Model Pembelajaran Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
KKNI di Perguruan Tinggi (Perubahan dari Teacher Centered Learning ke arah Student
Centered Learning), Jurnal Edueksos, Vol. VI No. 1, 81-100.
Intan Mutia dan Leonard, 2013, Kajian Penerapan E-Learning Dalam Proses Pembelajaran
di Perguruan Tinggi, Jurnal Faktor Exacta, Vol. 6 No. 4, 278-289.

147