ARTIKEL HASIL PENELITIAN SKRIPSI PENERAP

ARTIKEL HASIL PENELITIAN SKRIPSI
PENERAPAN PERMAINAN GEOMETRI UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK
KELOMPOK A TK KRIDA PUTRA PURWODADI
KABUPATEN MALANG

Oleh:
Ima Siswati
109154425257
Off B

UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH
PRODI S1 PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
April 2013

LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi oleh IMA SISWATI telah diperiksa dan disetujui untuk diuji pada April
2013.
Pembimbing I


Pembimbing II

Drs. Usep Kustiawan, M.Sn

Wuri Astuti

NIP. 19620510 198802 1 001

NIP. 19830524 200801 2 009

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Skripsi oleh IMA SISWATI ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada
April 2013.
Dewan Penguji
1. Drs. Abdul Huda, M.Pd

Ketua

NIP.

2. Drs. Usep Kustiawan, M.Sn

Anggota

NIP. 19620510 198802 1 001
3. Wuri Astuti, S.Pd

Anggota

NIP. 19830524 200801 2 009
Ketua Jurusan KSDP FIP

Dekan FIP

Drs. Sutrisno, S.Pd, M.Pd

Prof. Dr. Supriyono, M.Pd

NIP. 19530312 198203 1 003


NIP. 19630821 198812 1 001

PENERAPAN PERMAINAN GEOMETRI UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK
A TK KRIDA PUTRA PURWODADI KABUPATEN MALANG
Ima Siswati
Fakultas Ilmu Pendidikan – Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No. 5 Malang
Jl. Terusan Surabaya 88A Malang
085755174260
ima_siswati@ymail.com

Abstrak: Pembelajaran yang dilakukan haruslah sesuai dengan
karakteristik dan kemampuan anak. Kenyataannya pembelajaran
yang dilakukan tidaklah sesuai dengan harapan. Akibatnya
kemampuan anak tidak berkembang dengan maksimal khususnya
pada kemampuan kognitif. Rumusan masalah dari penelitian ini
adalah bagaimana penerapan permainan geometri dan apakah
permainan geometri dalam meningkatkan kemampuan kognitif
anak TK kelompok A. Metode yang digunakan adalah penelitian

tindakan kelas. Subyek penelitian, anak kelompok A TK Krida
Putra. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan
kemampuan kognitif anak kelompok A. Hal ini terbukti dari
meningkatnya kemampuan kognitif yang terjadi dari siklus I dan
siklus II sebesar 13,9%. Berdasarkan hal tersebut, maka disarankan
bagi guru dan kepala sekolah untu memfasilitasi dan memberikan
pembelajaran yang lebih menarik bagi anak.
Kata Kunci: Anak TK, Kemampuan Kognitif, Permainan
Geometri
Usia dini merupakan usia yang sangat penting dan menentukan bagi
perkembangan anak, sehingga dapat dikatakan pada masa ini merupakan masa
golden age. Semua aspek perkembangan anak pada saat ini mengalami
perkembangan yang sangat pesat, baik itu perkembangan fisik maupun psikis.
Perkembangan anak pada usia dini merupakan pondasi anak di masa mendatang.
Perkembangan ini demikian penting sehingga pendidikan anak usia dini harus
disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Masa-masa dalam kehidupan manusia yang berentang sejak usia empat
tahun hingga usia enam tahun disebut masa usia Taman Kanak-Kanak (TK). Masa
ini berada pada bagian tengah dan akhir masa kanak-kanak awal. (Ramli, 2005:


185). Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun menurut
Biechler dan Snowman (dalam Patmonodewo, 1995: 19), pada usia 4-6 tahun
biasanya anak diikutkan program taman kanak-kanak. Menurut Mansur (2009:
127) taman kanak-kanak adalah salah satu bentuk pendidikan anak usia dini pada
jalur formal yang diselenggarakan untuk anak usia 4 sampai 6 tahun.
Perkembangan anak usia dini sangatlah kompleks dan penting yang tidak
dapat dipandang sederhana. Orang dewasa harus memfasilitasi semua yang
dibutuhkan oleh anak di masa tersebut. Namun fasilitas tersebut juga haruslah
sesuai dengan tumbuh dan kembang anak. Hal ini berlaku pula untuk para tenaga
pendidik di suatu lembaga pendidikan anak usia dini. Pendidikan anak usia dini
adalah suatu upaya untuk pemberian rangsangan kepada anak dari usia 0 – 6 tahun
untuk mengembangkan segala aspek perkembangannya memiliki kesiapan untuk
memasuki pendidikan lebih lanjut (Hariwijaya, 2009: 18). Rangsangan yang
diberikan berupa pembelajaran yang telah dirancang untuk diberikan kepada anak
usia dini. Namun tentunya pembelajaran tersebut haruslah sesuai dengan
kebutuhan tumbuh kembang anak. Pembelajaran yang sesuai dengan anak usia
dini adalah pembelajaran yang mengutamakan bermain sambil belajar. Menurut
Anggani Sudono (2000:1), bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan yang
menggunakan ataupun tidak menggunakan alat yang menimbulkan rasa senang,
informasi, dan mengembangkan imajinasi anak.

Pembelajaran yang mengutamakan bermain sambil belajar, memiliki
pengertian bahwa anak membangun pengetahuan, berinteraksi dengan lingkungan
melalui kegiatan bermain. Selain itu juga kita dapat memberikan kesempatan yang
lebih banyak kepada anak – anak untuk bereksplorasi, sehingga pemahaman
tentang suatu konsep maupun pengetahuan dasar dari suatu pengetahuan dapat
dipahami anak dengan mudah. Prinsip-prinsip dasar dalam pendidikan anak usia
dini (Hariwijaya: 2009: 25) adalah sebagai berikut: (1) Bertujuan pada kebutuhan
anak; (2) Pelaksanaan kegiatan belajar yang dilakukan melalui bermain; (3)
Merangsang timbulnya kreativitas dan inovasi; (4) Membuat lingkungannya
mendukung proses belajar anak; (5) Mengembangkan keterampilan anak; (6)
Dilaksanakan bertahap dan terus menerus; (7) Rangasangan pendidikan mencakup
semua aspek perkembangan.

Proses pembelajaran yang telah dilakukan, beberapa kemampuan –
kemampuan anak usia dini yang harus dikembangkan. Meliputi, kemampuan
bahasa anak, kemampuan kognitif, fisik-motorik, sosial emosional anak, serta
kemampuan moral dan nilai-nilai agama. Kognitif merupakan salah satu
kemampuan anak yang harus dikembangkan. Kemampuan kognitif merupakan
suatu proses pembentukan struktur berpikir untuk menangkap pengetahuan dan
kemudian mengolahnya dan mengingatnya untuk dipahami dan dianalisis untuk

meghasilkan kesimpulan serta penilaian.
Orang dewasa perlu memfasilitasi perkembangan anak dengan
menciptakan kondisi yang memungkinkan anak berkembang dengan optimal.
Namun kenyataannya penciptaan kondisi yang dilakukan oleh orang dewasa
masih memprihatikan. Kenyataan di lapangan saat ini banyak terjadi pembelajaran
yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Cara mengajar guru yang monoton,
tidak menggunakan media yang bervariasi, menyebabkan kebosanan terhadap
anak. Hal tersebut mengekibatkan kemampuan yang dimiliki anak tidak
berkembang dengan pesat. Salah satunya kemampuan konitif anak, khususnya
kemampuan mengenal konsep bentuk geometri.
Berdasarkan masalah tersebut, peneliti mencoba menggunakan permainan
yang menyenangkan dan efektif dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak,
khususnya dalam indikator indikator menyebutkan bentuk – bentuk geometri,
mengelompokkan bentuk geometri yang sama dan tidak sama, serta menunjukkan
ciri-ciri bentuk-bentuk geometri. Penggunaan permainan Geometri diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Menggunakan permainan
Geometri diharapkan anak lebih tertarik dalam pembelajaran. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui bagaimanakah penerapan permainan Geometri yang
dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A TK Krida Putra di
Desa Purwodadi dan apakah penerapan permainan Geometri dapat meningkatkan

kemampuan kognitif anak kelompok A TK Krida Putra di Desa Purwodadi.
Hasil penelitian yang akan dilakukan diharapkan mampu memberikan
kontribusi yang relatif besar bagi anak, guru, dan lembaga sekolah khususnya;
(1) Bagi anak, dengan adanya penerapan Permainan Geometri diharapkan anak
mampu membedakan bentuk geometri dengan mudah; (2) Bagi guru, dengan
adanya penerapan Permainan Geometri ini guru terinspirasi untuk membuat

pembelajaran yang lebih menarik bagi anak; (3) Bagi lembaga pendidikan anak
usia dini dengan adanya hasil penulisan diharapkan dapat menjadi acuan untuk
memilih permainan yang tepat dalam upaya memfasilitasi kebutuhan masingmasing anak terhadap permainan yang dibutuhkan.

METODE
Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian tindakan
kelas (PTK) yang dilaksanakan melalui 2 siklus, dengan subjek penelitian anak
kelompok A TK Krida Putra Purwodadi Kabupaten Malang yang berjumlah 9
anak. Data penelitian diperoleh melalui pengamatan atau observasi, dan
dokumentasi. Sumber data penelitian diperoleh dari anak dan guru kelas
kelompok A TK Krida Putra. Hasil kemampuan kognitif anak diperoleh dari data
anak melalui pengamatan oleh guru kelas. Hasil penerapan permainan Geometri
diperoleh dari pengamatan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas.

Penelitian ini menggunakan instrumen pengumpul data melalui pengamatan
dan dokumentasi. Data yang berkaitan dengan proses penerapan permainan
Geometri disusun dan dilaksanakan oleh peneliti, guru yang menilai dan
mengumpulkan dengan menggunakan lembar observasi guru dalam melaksanakan
permainan Geometri. Data yang berkaitan dengan kemampuan kognitif anak
kelompok A dilakukan dengan pengamatan selama proses pembelajaran
berlangsung. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi
penilaian kemampuan kognitif anak.
Analisis data diawali dengan menelaah data, dimana peneliti mempelajari
atau memeriksa kembali secara menyeluruh data yang sudah dikumpulkan. Teknik
analisis data yang digunakan peneliti untuk mengolah data yang dihasilkan dari
penilaian perkembangan anak melalui permainan Geometri untuk
mengembangakan kemampun kognitif anak dilakukan secara kuantitatif dan
kualitatif. Setelah semua data terkumpul melalui observasi serta penilaian
terhadap hasil anak, peneliti mengolah data tersebut dengan kategori penilaian
yang telah ditetapkan dengan skor tertinggi dibandingkan dengan keseluruhan
jumlah responden dan dikaitkan dengan skor tertinggi di kali 100%.

Penelitian ini terbagi atas 2 tahap yaitu penelitian pendahuluan dan tahap
pelaksanaan penelitian. Penelitian pendahuluan dilaksanakan dalam 2 minggu

yakni tanggal 10 Desember sampai 22 Desember 2012. Sedangkan pelaksanaan
penelitian dilaksanakan dalam 2 minggu dengan tahap-tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

HASIL
Berdasarkan penelitian penerapan permainan Geometri pada anak kelompok A TK
Krida Putra Purwodadi Kabupaten Malang, diperoleh data tabel sebagai berikut.
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Nama


SI.PI

SI.PII

Jovan
Dana
Erik
Kanza
Marsya
Nabila
Fida
Meme
Putri
Jumlah
Rata-rata
Presentase

50.0
58.3
75.0
75.0
58.3
75.0
58.3
41.7
41.7
533.3
59.3
59.30%

58.3
66.7
83.3
83.3
66.7
83.3
66.7
50.0
75.0
633.3
70.4
70.40%

Skor per
Anak
54.2
62.5
79.2
79.2
62.5
79.2
62.5
45.8
58.3
583.3
64.8
64.80%

Ketercapaian
Belum tercapai
Belum Tercapai
Tercapai
Tercapai
Belum Tercapai
Tercapai
Belum Tercapai
Belum Tercapai
Belum Tercapai

33.3%

Dari analisa data hasil kemampuan kognitif dalam bermain Bowling
Geometri dan bermain tebak bentuk, maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus I,
skor rata-rata diperoleh dari seluruh skor per anak mencapai 64.8%. Rata-rata
ketercapaiandari seluruh anak yaitu 33.3%. Pada tabel tersebut juga dapat
diketahui bahwa dari 9 anak terdapat 3 anak (33.3%) yang mampu mencapai
ketercapaian, ada 6 (66.7%) anak yang belum mencapai ketercapaian.

No

Nama

SII.PI

SII.PII

1
2
3
4

Jovan
Dana
Erik
Kanza

66.7
75.0
83.3
75.0

83.3
91.7
83.3
83.3

Skor per
Anak
75.0
83.3
83.3
79.2

Ketercapaian
Tercapai
Tercapai
Tercapai
Tercapai

5
6
7
8
9

Marsya
Nabila
Fida
Meme
Putri
Jumlah
Rata-rata
Persentase

66.7
75.0
66.7
66.7
75.0
650.0
72.2
72.2%

83.3
91.7
83.3
83.3
83.3
766.7
85.2
85.2%

75.0
83.3
75.0
75.0
79.2
708.3
78.7
78.7%

Tercapai
Tercapai
Tercapai
Tercapai
Tercapai

100%

Dari analisa data hasil kemampuan kognitif dalam bermain bowling
geometri dan bermain tebak bentuk, maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus II
skor rata-rata diperoleh dari seluruh skor per anak mencapai 78.7%.Rata-rata
ketercapaian dari seluruh anak yaitu 100%.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Nama
Jovan
Dana
Erik
Kanza
Marsya
Nabila
Fida
Meme
Putri
Jumlah
Rata-rata
Persentase

SI
54.2
62.5
79.2
79.2
62.5
79.2
62.5
45.8
58.3
1041,8
64.8
64.8%

SII
75.0
83.3
83.3
79.2
75.0
83.3
75.0
75.0
79.2
708.3%
78.7
78.7%

Peningkatan
20.8
20.8
4.2
0.0
12.5
4.2
12.5
29.2
20.8
124.9
13.9
13.90%

Pada tabel di atas diperoleh data kemampuan kognitif anak kelompok A
TK Krida Putra di Desa Purwodadi. Disimpulkan bahwa skor kemampuan
kognitifanak pada siklus I mencapai 64.8% dan mengalami peningkatan pada
siklus II mencapai 78.7%. Jadi diperoleh rata-rata persentase peningkatan per
anak mencapai 13.9%.

PEMBAHASAN
Data hasil dari penerapan permainan Geometri yang telah dilakukan pada
siklus I dengan dua kali pertemuan yaitu pertemuan I pada tangga 18 Maret 2013

dan pertemuan II pada tanggal 19 Maret 2013 menunjukkan peningkatan
kemampuan kognitif anak meskipun belum tampak secara jelas.
Pelaksanaan pertemuan pertama anak diajak untuk bermain Bowling
Geometrid an Tebak Bentuk. Permainan Bowling Geometri, anak disuruh utnuk
menggelindingkan bola pada tumpukan geometri. Kemudian, anak mengambil
bentuk geometri yang terjatuh dan menyebutkan bentuknya untuk kemudian
menggambarnya pada kertas yang telah disediakan. Permainan yang kedua yaitu
bermain Tebak Bentuk, anak disuruh untuk memejambakan matanya. Setelah itu,
anak mengambil bentuk-bentuk geometri untuk diraba-raba dan menyebutkan
bentuk geometri yang dipegang oleh anak. Pada saat memegang bentuk geometri
anak tidak boleh membuka matany utnuk kemudian menggambarkannya lagi pada
kertas yang disediakan.
Pada pertemuan II, anak diajak untuk bermain Lempar Gelang dan
mewarnai bentuk geometri. awalnya guru menunjukkan media yang akan
digunakan serta lembar kegiatan siswa. Anak memperhatikan penjelasan guru
tentang tata cara permainan lempar gelang. Pertama anak disuruh untuk berdiri 1
meter dari media yang digunakan. Kemudian melempar gelang yang sudah
disiapkan tepat mengenai kaleng pada media. Setelah itu, anak melihat bentuk apa
yang terdapat pada gelang yang dilempar tadi dan menyebutkannya. Kemudian
anak bermain sendiri secara bergantian. Setelah selesai, anak kembali
memperhatikan guru tentang penjelasan mewarnai bentuk geometri. Guru
menyediakan empat bentuk gambar geometri dan anak mewarnainya dengan
warna yang berbeda-beda tiap bentuknya. Hasil dari kegiatan yang telah dilakukan
terlihat anak masih kesulitan untuk menyebutkan bentuk-bentuk geometri,
mengelompokkan bentuk geometri yang sama dan tidak sama,serta menyebutkan
ciri-ciri bentuk geometri.
Aspek yang dinilai pada permainan geometri ini yaitu anak mampu
menyebutkan bentuk-bentuk geometri, anak mampu menunjukkan bentuk
geometri yang sama dan tidak sama, dan menyebutan ciri-ciri bentuk geometri.
Pada pertemuan pertama terlihat nilai anak dari hasil kegiatan permainan
geometri, dari 9 anak hanya 3 anak yang mencapai ketuntasan, dan 6 anak belum
mencapai ketuntansan. Sedangkan pada pertemuan II sudah terlihat perbedaan
yang signifikan. Terlihat 5 dari 9 anak sudah mencapai ketuntasan dan 4 anak

belum mencapai ketuntasan. Dari data tersebut, terlihat hasil yang baik. Hal itu
terbukti dari hasil nilai anak dari pertemuan I dan pertemuan II memiliki
perbedaan yang baik, yang tadinya hanya 3 anak yang mencapai keteuntasan pada
pertemuan I, ada 5 anak yang mencapai ketuntasan pada pertemuan II.
Pelaksanaan kegiatan pada siklus II dilakukan dalam 2 kali petemuan.
Pelaksanaan pertemuan I dilakukan pada tanggal 27 Maret 2013 dan pertemuan II
pada tanggan 28 Maret 2013. Selama melakukan kegiatan, anak tampak antusias
dan bersemangat bahkan anak merasa tidak sabar untuk segera melakukan
kegiatan permainan Geometri. Pada siklus II, anak diajak untuk bermain boling
geometri, tebak bentuk, dan lempar gelang. Pada siklus II ini, peneliti
menambahkan hal-hal yang kurang pada siklus I. Misalnya, pada siklus I pada
kegiatan tebak bentuk, banyak anak yang mengintip saat menyebutkan bentuk
geometri. Pada siklus II peneliti menyediakan penutup mata sehingga kegiatan
dapat berjalan dengan yang siinginkan. Berdasarkan temuan yang ada, dapat
dibuat perbandingan penigkatan kemampuan kognitif yang ditemukan dalam
pelaksanaan kegiatan pada pertemuan I dan pertemuan II secara keseluruhan
sebagai berikut.
Aspek yang dinilai pada permainan Geometri ini yaitu anak mampu
menyebutkan bentuk-bentuk geometri, anak mampu menunjukkan bentuk
geometri yang sama dan tidak sama, dan menyebutan ciri-ciri bentuk geometri.
Pada pertemuan pertama terlihat nilai anak dari hasil kegiatan permainan
Geometri, dari 9 anak hanya 5 anak yang mencapai ketuntasan, dan 4 anak belum
mencapai ketuntansan. Sedangkan pada pertemuan II sudah terlihat perbedaan
yang signifikan. Terlihat 9 dari 9 anak sudah mencapai ketuntasan, yang artinya
seluruh anak mencapai ketercapaian. Dari data tersebut, terlihat hasil yang baik.
Hal itu terbukti dari hasil nilai anak dari pertemuan I dan pertemuan II memiliki
perbedaan yang baik, yang tadinya hanya 5 anak yang mencapai keteuntasan pada
pertemuan I, ada 9 anak yang mencapai ketuntasan pada pertemuan II.
Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah kegiatan bermain sesuai
dengan fungsi bermain bagi anak TK yaitu dengan bermain anak belajar hal-hal
baru. Hal ini sejalan dengan teori Docket dan Fleer (dalam Yuliani Sujiono, 2009:
87) yang menyatakan bahwa bermain merupakan kebutuhan bagi anak, karena

melalui bermain anak akan memperoleh pengetahuan yang mengembangkan
kemampuan dirinya.
Dari data-data pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan pada siklus I
dalam permainan Geometri belum menunjukkan peningkatan kemampuan yang
jelas. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kemampuan anak
mengenal konsep geometri kurang berkembang, anak masih meniru teman yang
bisa menyebutkan bentuk geometri. Hal ini sesuai dengan karakteristik anak
menurut Ramli (2005: 185) yaitu masa usia TK adalah masa yang berada dalam
usia prasekolah, masa prakelompok, masa meniru, masa bermain, dan anka usia
TK memiliki keberagaman. Anak meniru teman yang mampu menyebutkan
bentuk geometri meskipun yang disebutkan salah.
Dari data yang diperoleh pada siklus I kemampuan kognitif masih terlihat
belum berkembang secara baik. Masih ada anak yang belum mencapai ketuntasan,
sehingga dilakukan siklus II. Pada siklus II terlihat hasil kemampuan kognitif
anak sudah meningkat dengan baik. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang
telah dilakukan, pada siklus I dengan presentase keberhasilan sebesar 64,8%
dengan kriteria baik dan presentase keberhasilan anak pada siklus II mencapai
78,7%. Dari data ini maka diperoleh hasil perbandingan sebesar 13,9%. Dari
temuan data yang ada ini, menunjukkan bahwa kemampuan kognitif anak semakin
meningkat. Hal ini tampak dari kemampuan anak dalam mengenal konsep bentuk
geometri. Sesuai dengan pendapat dari Susanto (2009: 58-59) tentang
karakteristik kognitif anak TK yiatu “….mengelompokkan benda yang memiliki
persamaan warna, bentuk, atau ukuran, memasangkan dan menyebutkan benda
yang sama”. Menurut Caplan dan Caplan (dalam Ramli, 2005: 196) kemampuan
kognitif anak TK yaitu, “....dapat memisah-misahkan benda berdasarkan ukuran,
warna, bentuk, dan lain-lain.” Berdasarkan hasil penelitian juga dapat diketahui
bahwa, permainan ini dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak TK
kelompok A khususnya dalam memahami bentuk-bentuk geomteri. Permainan ini
mengharuskan anak untuk menyebutkan bentuk geometri, mengelompokkan
bentuk yang sama dan tidak sama, serta menyebutkan ciri-ciri bentuk geometri.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan

Kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) pada penerapan permainan
geometri untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A TK Krida
Putra di Desa Purwodadi pada tahun ajaran 2012/2013 ini telah menunjukkan
peningkatan yang optimal. Sesuai dan sejalan dengan materi dalam rumusan
masalah dan hipotesis tindakan, dapat disimpulkan sebagai berikut; (1) Penerapan
permainan Geometri anak kelompok A TK Krida Putra di Desa Purwodadi,
dengan langkah-langkah pembelajaran antara lain: a) Anak mendengarkan
penjelasan berkaitan dengan permainan Geometri; b) Anak melakukan permainan
geometri dengan tiga jenis permainan, pertama bermain Bowling Geometri, kedua
bermain Tebak Bentuk, dan ketiga bermain Lempar Gelang. Peneliti
melaksanakan kegiatan permainan Geometri sesuai dengan rencana yang telah
dibuat sebelumnya. (2) Kegiatan berjalan dengan lancar dan baik, anak sangat
antusias melaksanakan kegiatan permainan Geometri tersebut. Kemampuan
kognitif anak meningkat setelah dilakukan kegiatan pembelajaran dengan
permainan Geometri yang dilakukan dalam dua siklus.
Saran
Berpijak pada pengalaman singkat peneliti melakukan kegiatan
penelitian (PTK) peningkatan kemampuan kognitif pada anak kolompok A TK
Krida Putra di Desa Purwodadi tahun ajaran 2012/2013 ini, peneliti memiliki
saran kepada beberapa pihak, sebagai berikut; (1) Bagi kepala sekolah, disarankan
agar dapat memberikan fasilitas dalam sosialisasi penerapan permainan Geometri
ini dalam pembelajaran, sejalan dengan signifikasi hasil yang dilakukan peneliti;
(2) Bagi guru, setelah penelitian ini dilakukan diharapkan dapat menjadi inspirasi
bagi guru-guru untuk lebih memvariasikan pembelajaran yang ada di TK dan
dapat menciptakan permainan-permainan yang bisa menjadi sumber belajar yang
menyenangkan untuk anak; (3) Bagi orang tua dan wali murid diharapkan
mempunyai kepedulian yang tinggi dan proaktif dalam proses pembelajaran yang
dilakukan di sekolah; (4) Bagi peneliti selanjutnya agar dapat lebih
mengembangkan permainan Geometri sehingga dapat lebih variatif dan dapat
menarik minat anak.

DAFTAR RUJUKAN
Akbar, Sa’dun. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: PT. Cipta Media
Aksara
Arikunto, Suharsimi, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Dahlan, Djawad, 2000. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:
PT. Rosdakarya
Hariwijaya. M. 2009. PAUD Melejitkan Potensi Anak dengan Pendidikan Sejak
Dini. Yogyakarta: Mahadhika Publishing
Mansur. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta:
PT.Rineka Cipta
Patmonodewo, Soemarti. 1995. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Proyek
Pendidikan Tenaga Akademik
Ramli, M, 2005. Pendampingan Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta:
Depdiknas
Santrock, John, 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: PT. Erlangga
Santrock, John, 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika
Slavin, Robert, 2011. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Indeks
Sudijiono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Sudono, Anggani, 2000. Sumber Belajar dan Alat Permainan Anak Usia Dini.
Jakarta : PT. Grasindo
Sujiono, Yuliani, 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT.
Indeks
Sujiono, Yuliani, 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: PT.
Indeks
Tedjasaputra, Mayke, 2001. Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarata :
PT.Gramedia Widiasarana Indonesia
Wiriaatmadja, Rochiati, 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:
PT.Rosdakarya
Wahyuti. 2010. Model Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak, (Online),
(http://wahyuti4tklarasati.blogspot.com/2010/07/model-pembelajaran-ditaman-kanak-kanak.html) diakses 19 Februari 2012

Dokumen yang terkait

HASIL PENELITIAN KETERKAITAN ASUPAN KALORI DENGAN PENURUNAN STATUS GIZI PADA PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSU DR SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE NOVEMBER 2010

7 171 21

KADAR TOTAL NITROGEN TERLARUT HASIL HIDROLISIS DAGING UDANG MENGGUNAKAN CRUDE EKSTRAK ENZIM PROTEASE DARI LAMBUNG IKAN TUNA YELLOWFIN (Thunnus albacares)

5 114 11

KAJIAN MUTU FISIK TEPUNG WORTEL (Daucus carota L.) HASIL PENGERINGAN MENGGUNAKAN OVEN

17 218 83

KARAKTERISASI DAN PENENTUAN KOMPOSISI ASAM LEMAK DARI HASIL PEMURNIAN LIMBAH PENGALENGAN IKAN DENGAN VARIASI ALKALI PADA ROSES NETRALISASI

9 139 85

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KAB. PRINGSEWU

43 182 68

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62