INTERAKSI SOSIAL DALAM SUKU KARO DI INDO

INTERAKSI SOSIAL DALAM SUKU KARO DI INDONESIA
Oleh : Matius Celcius Sinaga (matiussinaga29@gmail.com)
2017

bentuk proses sosial karena tanpa adanya

PENDAHULUAN
Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari
hubungan

yang

berupa

tindakan

yang

berdasarkan norma dan nilai sosial yang
berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat.
Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku,

interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung
dengan baik jika aturan - aturan dan nilai –
nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik.
Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi
masing – masing, maka proses sosial itu
sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang
kita harapkan.Di dalam kehidupan sehari –
hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari
hubungan antara satu dengan yang lainnya, ia
akan selalu perlu untuk mencari individu
ataupun

kelompok

lain

untuk

dapat


berinteraksi ataupun bertukar pikiran. Menurut
Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam
pengantar

sosiologi,

interaksi

sosial

merupakan kunci rotasi semua kehidupan
sosial. Dengan tidak adanya komunikasi
ataupun interaksi antar satu sama lain maka
tidak mungkin ada kehidupan bersama. Jika
hanya fisik yang saling berhadapan antara satu
sama lain, tidak dapat menghasilkan suatu
bentuk kelompok sosial yang dapat saling
berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan
bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu


interaksi sosial, maka kegiatan–kegiatan antar
satu individu dengan yang lain tidak dapat
disebut interaksi. Kata “kontak” (Inggris:
“contact") berasal dari bahasa Latincon atau
cum yang artinya bersama-sama dan tangere
yang artinya menyentuh. Jadi, kontak berarti
bersama-sama menyentuh. Dalam pengertian
sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi
melalui interaksi atau hubungan fisik, sebab
orang bisa melakukan kontak sosial dengan
pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya
bicara melalui telepon, radio, atau surat
elektronik. Oleh karena itu, hubungan fisik
tidak

menjadi

syarat

kontak.Komunikasi


utama

terjadinya

merupakan

syarat

terjadinya interaksi sosial. Hal terpenting
dalam komunikasi yaitu adanya kegiatan
saling menafsirkan perilaku (pembicaraan,
gerakan-gerakan

fisik,

atau

sikap)


dan

perasaan-perasaan yang disampaikan. Ada
lima unsur pokok dalam komunikasi yaitu
sebagai berikut.
1. Komunikator,

yaitu

orang

yang

menyampaikan pesan, perasaan, atau
pikiran kepada pihak lain.
2. Komunikan,

yaitu

orang


atau

sekelompok orang yang dikirimi pesan,
pikiran, atau perasaan.

3. Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan
oleh komunikator. Pesan dapat berupa1.
informasi, instruksi, dan perasaan.

Karakteristik Interaksi Sosial
Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu
orang.

4. Media, yaitu alat untuk menyampaikan2.

Interaksi

sosial


selalu

menyangkut

pesan. Media komunikasi dapat berupa

komunikasi diantara dua pihak yaitu pengirim

lisan, tulisan, gambar, dan film.

(sender) dan penerima (receiver).

5. Efek, yaitu perubahan yang diharapkan3.
terjadi

pada

komunikan,

setelah


mendapatkan pesan dari komunikator.

Interaksi sosial merupakan suatu usaha untuk
menciptakan pengertian diantara pengirim dan
penerima.

Faktor Terjadinya Interaksi Sosial
KAJIAN PUSTAKA

1.

Faktor Internal

a.
Interaksi sosial adalah hubungan antara
individu satu dengan individu yang lain,
individu satu dapat mempengaruhi individu
yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat adanya
hubungan yang saling timbal balik. Hubungan

tersebut dapat antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok, atau kelompok

dalam

interaksi

sosial

ada

kemungkinan individu dapat menyesuaikan
b.
dengan yang lain, atau sebaliknya. Pengertian
penyesuaian di sini dalam arti yang luas, yaitu
bahwa individu dapat meleburkan diri dengan
keadaan

di


sekitarnya,

atau

sebaliknya

individu dapat mengubah lingkungan sesuai
dengan keadaan dalam diri individu, sesuai
c.
dengan apa yang diinginkan oleh individu
yang bersangkutan.
Interaksi sosial menekankan juga pada
tujuan mengubah tingkah laku orang lain yang
meliputi perubahan pengetahuan, sikap dan
tindakan dari penerima.

untuk

meneruskan/mengembangkan
Secara


naluriah,

manusia

keturunan.
mempunyai

dorongan nafsu birahi untuk saling tertarik
dengan lawan jenis. Dorongan ini bersifat
kodrati

artinya

tidak

usah

dipelajaripun

seseorang akan mengerti sendiri dan secara
sendirinya

dengan kelompok.
Di

Dorongan

pula

orang

akan

berpasang-

pasangan untuk meneruskan keturunannya
agar tidak mengalami kepunahan.
Dorongan untuk memenuhi kebutuhan.
Dorongan

untuk

memenuhi

kebutuhan

manusia memerlukan keberadaan orang lain
yang

akan

saling

memerlukan,

saling

tergantung untuk saling melengkapi kebutuhan
hidup.
Dorongan untuk mempertahankan hidup.
Dorongan untuk mempertahankan hidup ini
terutama dalam menghadapi ancaman dari luar
seperti ancaman dari kelompok atau suku
bangsa lain, ataupun dari serangan binatang
buas.

d.

Dorongan untuk berkomunikasi dengan
sesama. Secara naluriah, manusia memerlukan
keberadaan orang lain dalam rangka saling
berkomunikasi

untuk

mengungkapkan

keinginan yang ada dalam hati masing-masing

mempelajari norma sosial dari orang tuanya
dengan dua cara
Anak mempelajari dan menerima normanorma sosial itu karena orang tua dengan
sengaja mendidiknya.

dan secara psikologis manusia akan merasa

Kesadaran akan norma-norma sosial juga

nyaman dan tentram bila hidup bersama-sama

dapat diperoleh anak dengan jalan identifikasi

dan berkomunikasi dengan orang lain dalam

yaitu anak mengidentifikasikan diri pada orang

satu lingkungan sosial budaya.

tua, baik pada ibu maupun pada ayah.

Faktor Eksternal

Contoh

a.

sepakbola idolanya.

Imitasi
G. Tarde (lih.Gerungan,1966) faktor yangc.

kebiasaan

pemain

Sugesti

mendasari interaksi adalah faktor imitasi.

Sugesti adalah pengaruh psikis, baik

Imitasi merupakan dorongan untuk meniru

yang datang dari diri sendiri maupun yng

orang

ini

datang dari orang lain, yang pada umumnya

merupakan satu-satunya faktor yang mendasari

diterima tanpa adanya kritik dari individu yang

atau yang melandasi interaksi sosial.

bersangkutan.

lain.

Menurut

Tarde

imitasi

Imitasi berperan dalam interaksi sosial,
misalnya perkembangan bahasa. Apa yang1.

Sugesti dibedakan menjadi dua :
Auto-sugesti yaitu sugesti terhadap diri

diucapkan oleh anak akan mengimitasi bdari

sendiri, sugesti yang datang dari dalam diri

keadaan sekelilingnya. Anak mengimitasi apa

individu yang bersangkutan.

yang

didengarnya

yang

kemudian2.

Hetero-sugesti yaitu sugesti yang datang dari

menyampaikan kepada orang lain sehingga

orang lain.

dengan demikian berkembanglah bahasa anak

Biasa terjadi dari yang tua ke yang muda,

itu sebagai alat komunikasi dalam interaksi

dokter ke pasien, guru ke murid atau yang kuat

sosial. . Contoh anak gadis yang meniru

ke yang lemah. Atau bisa juga dipengaruhi

menggunakan

karena iklan.

jilbab

sebagaimana

ibunya
d.

memakai.
b.

menyamakan

Identifikasi

Simpati
Merupakan perasaan rasa tertarik pada

Menurut Freud seorang tokoh psikologi

orang lain. Oleh karena simpati merupakan

psikoanalisis

perasaan maka simpati timbul tidak atas dasar

mengemukakan bahwa identifikasi merupakan

logis, raional, melainkan atas dasar perasaan

dorongan untuk menjadi identik atau sama

atau emosi. Contoh : Ucapan turut berduka,

dengan orang lain. Menurut Freud anak

tanpa datang ke rumah duka. Jadi hanya

dalam

khususnya

dalam

e.

f.

ungkapan tanpa tindakan. Contoh tindakan

Dalam

membantu korban bencana alam.

Karo,kuta atau kampung merupakan wadah

Empati

sistem

sosial

masyarakat

interaksi sosial diantara berbagai komponen

Merupakan proses sosial yang hampir

masyarakat. Seperti halnya satuan sosial yang

sama dengan simpati, hanya perbedaannya

terdapat pada suku-suku lain di Sumatra Utara,

adalah bahwa empati lebih melibatkan emosi

kuta dibangun oleh beberapa marga yang

atau lebih menjiawai dalam diri seoang yang

membuka tanah untuk kemudian membangun

lebih daripada simpati. Contoh tindakan

kuta (dalam masyarakat Karo dikenal dengan

membantu korban bencana alam.

istilah merga taneh). Sebuah kuta berawal dari

Motivasi

barung yang terdiri dari satu rumah adat

Adalah suatu dorongan atau rangsangan

sederhana yang dihuni delapan keluarga batih.

yang diberikan seseorang kepada orang lain

Dalam perkembangannya kemudian, barung

sedemikian rupa sehingga orang yang diberi

menjadi talun bila di wilayahnya terdapat tiga

motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan

rumah. Kemudian bila telah mencapai lima

yang dimotivasikan kepadanya.

rumah, barulah sebuah talun dapat disebut
sebagai kuta. Kuta dihuni bukan hanya oleh
marga atau klan pembuka tanah, namun juga

PEMBAHASAN

klan-klan lain yang tidak memiliki hubungan

Suku Karo (Latin: Karo) adalah suku bangsa

apapun dengan merga taneh.

yang mendiami wilayah Sumatera Utara dan
sebagian Aceh; meliputi Kabupaten Karo,

Karakteristik yang khas dari sebuah wilayah

Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Langkat,

kuta ialah adanya suatu parit dan dinding tanah

Kabupaten Dairi, Kabupaten Simalungun, dan

tinggi beserta rumpun-rumpun bambu rapat

ini

yang mengelilingi areal kuta (Koentjaraningrat

merupakan salah satu suku terbesar dalam

: 1999). Dahulu hal tersebut berfungsi sebagai

Sumatera Utara. Nama suku ini dijadikan salah

benteng pertahanan dari serangan kuta lainnya.

satu nama Kabupaten di salah satu wilayah

Selain strategi pertahanan, kuta juga telah

yang mereka diami (dataran tinggi Karo) yaitu

memiliki logistik pangan yang termanifsetasi

Kabupaten

Deli

Serdang.[2]

Suku

Tanah Karo yang terletak di kabupaten karo.

dalam lumbung-lumbung padi atau sapopage.

Suku ini memiliki bahasa sendiri yang disebut

Biasanya sapopage juga digunakan untuk

Bahasa Karo atau Cakap Karo. Pakaian adat

tempat berkumpul dan tempat tidur anak-anak

suku Karo didominasi dengan warna merah

muda.Di bidang pemerintahan, masyarakat

serta hitam dan penuh dengan perhiasan emas.

kuta telah memliki sistem pemerintahan yang
terstruktur rapi. Struktur pemerintahan kuta

terdiri dari simantek kuta (pendiri kampung),

(kelompok

ginemgem

senina/sembuyak (kelompok kerabat sendiri).

(masyarakat

yang

mempunyai

penerima

gadis)

serta

hubungan kekerabatan dengan simantek kuta)

Kekuasaan tertinggi dalam kepemimpinan adat

dan rayat derip (penduduk biasa). Hal menarik

Kuta ada pada runggu atau musyawarah yang

dari dinamika kuta di tanah Karo ialah adanya

dipimpin anak beru tua jabu atau ketua anak

tradisi

yang

beru. Musyawarah adat yang juga biasa

melibatkan ketiga komponen masyarakat kuta

disebut musyawarah anak beru senina ini

tersebut. Runggu dalam masyarakat kuta

mencerminkan tradisi demokrasi yang kuat

berfungsi

dalam

musyawarah

sebagai

atau

Runggu

pranata

pengambilan

masyarakat

Karo.

Jauh

sebelum

organisasi-organisasi

modern

keputusan atas berbagai problem dalam setiap

kemunculan

aspek

seperti

yang merujuk pada pola pengorganisiran

atau

kebun,

Eropa, masyarakat Karo telah mengenal tradisi

adat

serta

kehidupan

pembagian

hasil

pembangunan

masyarakat,
ladang

rumah

demokrasi

yang

penyelenggaraan berbagai ritual atau upacara

musyawarah

sebagai

adat. Pelaksanaan runggu diadakan di bale

pengambil

kuta dan dipimpin oleh kepala kuta yang

kepemimpinan pemerintahan kuta (seperti

disebut pengulu.

yang telah disinggung diawal tulisan ini)

Tradisi Demokratis

terletak

Selain tiga komponen yang tergabung dalam

pemimpin kuta (pengulu).. Simantek kuta

organisasi

tersebut,

dipegang oleh keturunan tertua dari kelompok

masyarakat kuta juga mengenal tiga macam

pendiri kuta atau merga taneh. Terlihat adanya

kepemimpinan. Ketiga kepemimpinan tersebut

semacam oligarki dalam model kepemimpinan

adalah

adat,

tersebut, namun hal itu tidaklah menciptakan

Tradisi

sekat-sekat yang tegas antar strata masyarakat

musyawarah atau runggu dalam masyarakat

kuta. Terbukti dari tetap diakomodirnya

Kuta dijalankan oleh tiga kepemimpinan yang

kepentingan ginemgem dan rayat derip dalam

ada pada masyarakat (Singarimbun : 1965).

setiap musyawarah atau runggu yang biasa

Kepemimpinan adat dalam masyarakat Kuta

diadakan bale kuta (majelis musyawarah).

tidaklah dimonopoli oleh satu kelompok, tetapi

Meskipun kepemilikan sumber daya (tanah)

dijabat secara bergilir diantara tiga komponen

dalam masyarakat kuta tetap memperlihatkan

utama dalam sistem kekerabatan Karo, yakni

adanya kesenjangan antara para merga taneh

Sangkep Sitelu yang terdiri dari kalimbubu

yang memiliki tanah luas dengan golongan

(kelompok

lainnya

pemerintahan

kepemimpinan

pemerintahan

dan

pemberi

kuta

di

bidang

keagamaan.

gadis),

anak

beru

keputusan

di

tangan

yang

sekedarnya.

menjunjung

tinggi

pemegang

otoritas

tertinggi.Sementara

simantek

mempunyai

Namun

hal

kuta

luas
tersebut

atau

tanah
tidak

menghilangkan kolektivitas yang erat diantara

ini.Begitupun dengan ajaran beliau tentang

penduduk kuta, terutama dalam hal berladang

Sosialisme Indonesia yang berintikan gotong

atau bercocok tanam. Pengerjaan ladang secara

royong.

kolektif atau gotong royong di wilayah kuta

dipraktikkan masyarakat Karo dalam pola

dinamakan raron.Kepemimpinan agama dalam

produksi raron selama ratusan tahun.Ciri khas

masyarakat Karo terkait erat dengan konsepsi

demokrasi Indonesia seperti yang terdapat

agama asli Karo (Pemena) mengenai hal-hal

pada

supranatural dan kekuatan adikodrati. Artinya,

kekayaan kebudayaan bangsa dalam aspek

seseorang dapat dikatakan pemimpin agama

politik. Dengan demikian, sangat kontradiktif

atau spiritual bila memiliki pengetahuan yang

dengan realitas poltik nasional kini yang

luas

dan

mengadopsi habis-habisan sistem politik dan

fana.

ekonomi liberal di negeri ini. Demokrasi

tentang

dunia

menghubungkannya

supranatural

dengan

alam

Tradisi

masyarakat

Karo

telah

mencerminkan

liberal

merujuk pada ajaran Pemena adalah Guru

selesainya

Sibaso. Namun pranata ini perlahan mulai

menitikberatkan pada sistem politik “padat

memudar seiring dengan ekspansi penyebaran

modal” yang muaranya adalah dominasi

agama-agama impor (semit) seperti Kristen

oligarki

dan Islam di tanah Karo serta politik

mengindahkan

diskriminasi yang dilakukan negara terhadap

kebanyakan. Akibatnya penyakit korupsi, suap

para pemeluk agama asli nusantara.

dan pemburu rente menjadi hal biasa dalam

Demokrasi Indonesia

sistem politik kita yang „sakit‟. Saatnya kita

demokrasi

yang

berbasiskan

diberlakukan

royong

Pemimpin spiritual masyarakat Karo bila

Tradisi

yang

gotong

amandemen

politik

menghentikan

tuntas
UUD

kaum

1945

borjuis

tanpa

kepentingan

watak

pasca

rakyat

inferior

terhadap

musyawarah dalam masyarakat Karo (dan

kebudayaan asing yang justru menjerumuskan

suku bangsa lainnya di Indonesia) merupakan

kita dalam kehancuran, demi terwujudnya

contoh

bangsa Indonesia yang berdaulat dibidang

konkret

implementasi

demokrasi

Indonesia atau sosio demokrasi seperti yang

politik,

berdikari

dimaksud oleh Bung Karno. Hal tersebut

berkepribadian

secara
dalam

ekonomi

dan

kebudayaan.

menunjukkan ajaran Bung Karno mengenai
sistem demokrasi Indonesia seperti yang
termaktub dalam ajaran Marhaenisme dan
Pancasila 1 Juni 1945 sejatinya lahir dari
budaya politik masyarakat Indonesia selama
berabad-abad,

jauh

sebelum

munculnya

pengaruh budaya dan ideologi asing di negeri

PENUTUP DAN SARAN
Masyarakat adalah orang yang hidup bersama
disuatu wilayah tertentu dalam waktu yang
cukup lama yang saling berhubungan dan

berinteraksi

dan

tradisi,sikap,dan

mempunyai

manusia yang saling mempengaruhi satu sama

sama. Sedangkan interaksi sosial adalah suatu

lain baik itu dalam hubungan antar individu,

hubungan antar sesama manusia yang saling

antar kelompok maupun atar individu dan

mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam

kelompok. Dan perubahan sosial adalah

hubungan antar individu, antar kelompok,

interaksi sosial adalah suatu hubungan antar

maupun antar individu dan kelompok dan

sesama manusia yang saling mempengaruhi

perubahan sosial adalah suatu hubungan antar

satu sama lain baik itu dalam hubungan antar

sesama manusia yanga saling mempengaruhi

individu, antar kelompok maupun atar individu

satu sama lain baik itu dalam hubungan antar

dan kelompok.

individu

Jadi, didalam sebuah masyarakat terdapat

kelompok

persatuan

sosial adalah suatu hubungan antar sesama

yang

antar

perasaan

kebiasaan,

maupun

antar

individu dan kelompok.

interaksi

sosial

yang

membuat

mereka

terhubung antara satu dengan yang lainya dan
Masyarakat

adalah

manusia

yang

hidup

bersama di suatu wilayah tertentu dalam waktu
yang cukup lama yang saling berhubungan dan
berinteraksi dan mempunyai kebiasaan, tradisi,
sikap, dan perasaan persatuan yang sama.
Sedangkan interaksi sosial adalah interaksi

masyarakat dapat berubah sesuai dengan
faktor-faktor

lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.berdikarionline.com/tradisi-demokrasi-dalam-masyarakat-karo/
http://www.kompasiana.com/bernad/makalah-masyarakat-interaksi-dan-perubahansosial_5508e909a33311a5452e3952
http://diyo-experience.blogspot.co.id/2013/12/makalah-tentang-interaksi-sosial.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi_sosial
https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Karo