BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN PULANG PISAU 2.1. Karakteristik Fisik dan Tata Ruang 2.1.1. Luas dan Batasan Wilayah - DOCRPIJM 098f9661cf BAB IIBAB 2 Gambaran Umum Kab. Pulang Pisau

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 L A P O R A N F I N A L

  

BAB II

GAMBARAN UMUM KABUPATEN PULANG PISAU

2.1. Karakteristik Fisik dan Tata Ruang

2.1.1. Luas dan Batasan Wilayah

  Kabupaten Pulang Pisau merupakan salah satu dari 14 kabupaten/kota yang ada dalam wilayah Propinsi Kalimantan Tengah. Letak Kabupaten Pulang Pisau berada di sebelah Timur bagian Selatan Kab. Kapuas berada pada 10º s/d 0º Lintang Selatan

  

Latitude South 110º s/d 120º Bujur Timur Longitude East Lihat Gambar 2.1. Peta Orientasi)

  dengan batas administrasi sebagai berikut :  Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Gunung Mas.

   Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kapuas.  Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Katingan  Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa.

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 L A P O R A N F I N A L

  

Gambar 2.1

  Secara administrasi Kabupaten Pulang Pisau yang luasnya 8.977 Km². Luas tersebut terbagi dalam 8 wilayah kecamatan. Dengan luas pelayanan kecamatan sebesar itu dan jumlah 99 Desa, maka setiap administrasi Desa atau Kelurahan melayani wilayah yang sangat luas seperti pada Tabel 2.1. Pulang Pisau selain menjadi ibu kota kecamatan Kahayan Hilir juga Ibukota Kabupaten Pulang Pisau.

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 L A P O R A N F I N A L Tabel 2.1.

  Luas Wilayah Kabupaten Pulang Pisau/Kecamatan dan Persentase Terhadap Kabupaten Pulang Pisau No Kecamatan Jumlah Desa Luas ( Km 2 ) Ibu Kota % Terhadap Luas Kab. Pulang Pisau

  1. Kahayan Kuala 13 1.155,00 Bahaur Basantan 12,8

  2. Sebangau Kuala 8 3.801,00 Sebangau Permai 42,25

  3. Pandih Batu 16 535,86 Pangkoh Hilir 5,96

  4. Maliku 15 413,14 Maliku Baru 4,59

  5. Kahayan Hilir 10 360,00 Pulang Pisau 4,00

  6. Jabiren Raya 8 1.323,00 Jabiren 14,70

  7. Kahayan Tengah 14 783,00 Bukit Rawi 8,70

  8. Banama Tingang 15 626,00 Bawan 6,96 Jumlah 99 8.977,00 100,00

  Sumber, Pulang Pisau Dalam Angka, 2012

  Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kecamatan yang terluas di Kabupaten Pulang Pisau adalah kecamatan Sebangau Kuala dengan luas 3.801 km² atau 42,25% dari luas Kabupaten Pulang Pisau secara keseluruhan Kecamatan terluas kedua adalah kecamatan Jabiren Raya dengan luas 1.323 km² atau 14,70% dari luas wilayah Kabupaten Pulang Pisau. Kecamatan yang mempunyai luas terbesar ketiga dan keempat adalah Kecamatan Kahayan Kuala dan kecamatan Kahayan Tengah dengan masing-masing luas 1.155 km² (12.08%) dan 783 km².(8.70%). Sedangkan kecamatan yang paling kecil luas wilayahnya adalah Kecamatan Kahayan Hilir dengan luas 360 km2 atau 4 % terhadap Iuas wilayah kabupaten Pulang Pisau.

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 L A P O R A N F I N A L

  Gambar 2.2

Gambar 2.3

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 L A P O R A N F I N A L

2.1.2. Karakteristik Fisik Dasar

  Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang selalu dibutuhkan dalam setiap kegiatan. Terutama dalam era pembangunan yang dewasa ini selalu ditingkatkan. Tanah sebagai letak kegiatan yang dibebani untuk menampung semua kegiatan mengakibatkan kebutuhan akan tanah semakin bertambah, sementara Iuas tanah senantiasa tetap. Disamping Iuas tanah yang tidak akan pemah bertambah, tidak semua tanah dapat digunakan untuk berbagai jenis kegiatan, karena tanah mempunyai faktor pembatas, baik dari segi fisik maupun dari segi hukum. Faktor pembatas, dari segi fisik yaitu: kemampuan tanah, ketinggian, jenis tanah, kesuburan dan lain sebagainya, sedangkan dari segi hukum meliputi penguasaan hak yang telah ada diatas tanah tersebut. Oleh karena penting sekali untuk melihat karakteristik fisik dasar yang terdapat dalam wilayah Kabupaten Pulang Pisau. Ketinggian atau topografi merupakan faktor yang panting di dalam penyebaran kegiatan budidaya terutama pertanian, sehingga ketinggian merupakan faktor yang perlu diperhatikan di dalam pembangunan pertanian dalam arti Iuas. Ketinggian tempat dari permukaan air laut berpengaruh terhadap suhu udara, yaitu setiap naik 100 m suhu akan turun rata-rata 0,6°, sehingga makin tinggi suatu tempat akan menyebabkan daerah tersebut mempunyai suhu lebih rendah.

  Kabupaten Pulang Pisau terletak pada daerah beriklim panas dan lembab, karena secara geografis, masih terletak di sekitar khatulistiwa dan bercurah hujan tinggi. Suhu berkisar 21° C - 23° C dan maksimal 36° C. Curah Hujan di Kabupaten Pulang Pisau mulai dari wilayah Selatan hingga ke pedalaman yang menjadi semakin meningkat. Jumlah curah hujan 2000-2500 mm dengan luas wilayah 318.049,54 Ha, terdapat dibagian selatan Kabupaten Pulang Pisau. Untuk curah hujan 2500 - 3500 mm / tahun meliputi bagian tengah kabupaten Pulang Pisau. Potensi hidrologi Kabupaten Pulang Pisau cukup besar, terutama adanya aliran beberapa sungai antara lain Sungai Kapuas, Sungai Kapuas Murung, dan beberapa sungai kecil Iainnya. Jenis tanah daerah selatan berbeda jenis tanah yang terdapat daerah hulu utara. Jenis tanah yang terbentuk erat hubungannya dengan bahan induk (geologi), iklim dan keadaan medannya. Secara garis besar, jenis tanah yang terdapat di Wilayah kabupaten Pulang Pisau adalah sebagai berikut :

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 L A P O R A N F I N A L

  A. Aluvial Hidromorfik

  Jenis tanah terbentuk dari hasil endapan sungai tanah ini pada umumnya terdapat di daerah cekungan atau disekitar bantaran sungai. Tanah ini relatif Iebih subur dibandingkan dengan tanah Iainnya di Kalimantan Tengah akan tetapi tanahnya bersifat asam sampai agak asam.

  A. Aluvial Hidromorfik Kelabu

  Jenis tanah terbentuk dari hasil endapan sungai tanah ini pada umumnya terdapat di daerah cekungan atau disekitar bantaran sungai dan sering tergenang. Tanah ini relatif Iebih subur dibandingkan dengan tanah Iainnya di Kalimantan Tengah dan tanahnya bersifat asam sampai agak asam.

  B. Aluvial Marin

  Jenis tanah terbentuk dari hasil endapan air laut yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut. Tanah ini terdapat di daerah pantai.

  C. Podsolik

  Tanah podsolik merupakan jenis tanah yang sering dijumpai terletak menyebar di tengah sampai hulu sungai. Tanah podsolik telah mengalami perkembangan Iebih lanjut, bersolum dalam, terbentuk dari bahan induk batu liat, dengan bentuk wilayah berombak sampai agak berbukit. Wama tanah podsolik ini adalah warna coklat sampai merah kuning dengan tekstur halus sampai kasar, dan memiliki drainase baik dengan reaksi tanah masam.

  D. Organosol

  Tanah organosol terbentuk akibat dari timbunan bahan organik yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan, yang tidak terdekomposisi akibat dari lingkungan yang tidak mendukung terjadinya pelapukan oleh bakteri. Tanah ini berwama gelap dan bersifat asam sampai sangat asam. Jenis tanah ini banyak terdapat diwilayan bagian selatan sampai kebagian tengah dari kabupaten Pulang Pisau.

2.1.3. Karakteristik Sumber Daya Alam

  Kabupaten Pulang Pisau merupakan salah satu kabupaten yang mempunyai potensi sumberdaya alam yang cukup besar. Sumberdaya alam yang terdapat di Kabupaten Pulang Pisau, sebagian besar adalah hutan dan hasil ikutannya, tambang baik yang telah dilakukan eksploitasi maupun masih dalam taraf ekplorasi. Di samping itu juga mempunyai potensi sumberdaya sungai, obyek wisata, serta sumberdaya lahan yang sesuai untuk dimanfaatkan untuk budidaya pertanian dan perkebunan serta

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 L A P O R A N F I N A L petemakan.

  Sumber daya mineral di Kabupaten Pulang Pisau berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun oleh perusahaan - perusahaan pertambangan telah diperoleh data adanya beberapa bahan galian di daerah ini. Dari beberapa bahan galian tersebut baru sebagian kecil yang telah diketahui potensinya, dan sebagian besar masih memerlukan penyelidikan lebih lanjut bila perlu untuk dikembangkan.

  Potensi tambang dan bahan galian seperti Emas, Batu bara, Gambut, Kaolin, Batu Gamping, dan Pasir Kwarsa serta tanah liat. Jenis bahan galian ini terletak menyebar di kecamatan Kabupaten Pulang Pisau. Pada umumnya perusahaan yang bergerak pada bidang pertambangan tersebut baru dalam tahap penyelidikan tahap awal untuk mengetahui cadangan deposit bahan tambang. Akan tetapi beberapa dari perusahaan pertambangan melakukan eksploitasi.

2.1.4. Karakteristik Lingkungan

  Karakteristik fisik alam wilayah disamping memberikan sumberdaya yang dapat dikembangkan untuk menunjang kehidupan wilayah, juga memberikan kendala pengembangan untuk menjaga agar kehidupan wilayah dapat terus berlanjut. Apabila pemanfaatan sumberdaya alam tidak dilakukan secara bijaksana dan kendala fisik alam tidak diperhatikan, maka kondisi lingkungan akan cenderung rusak dan keberlanjutan kehidupan tidak dapat dijamin.

  Mengingat karaktenstik dasar dan kekayaan alam yang dimiliki, lingkungan fisik Wilayah Kabupaten Pulang Pisau sangat rawan untuk menurun kualitasnya. Oleh karena itu banyak hal yang harus mendapat perhatian dalam pengembangan wilayah, agar kondisi lingkungan tetap terjaga, yang pada akhirnya akan menjamin keberlanjutan kehidupan wilayah. Kondisi lingkungan yang rawan terganggu oleh pemanfaatan sumberdaya alam adalah berkaitan dengan intensitas pemanfaatan dan cara pemanfaatan sumberdaya alam, baik sumberdaya alam yang dapat diperbaharui, maupun sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, serta pemanfaatan lahan yang tidak memperhatikan kendala lingkungan dan kesesuaian lahan. Persoalan lingkungan yang telah muncul di Kabupaten Pulang Pisau saat ini adalah Perambahan hutan, termasuk kawasan konservasi yang tujuannya untuk

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 L A P O R A N F I N A L menjaga kelestanan penggunaan lahan dibawahnya.

  Karakter lingkungan alam non hayati wilayah studi yang perlu diwaspadai adalah potensi bahaya alam. Adapun bahaya alam yang berupa bahaya geologi terdiri atas banjir genangan dan banjir bandang, gerakan tanah (terutama Iongsoran tanah), dan lempung yang mengembang (exfansive clay).

  Erosi adalah terkikisnya lapisan tanah oleh air. Keadaan erosi erat kaitannya dengan keadaan lereng dan tutupan vegetasi dipermukaan tanahnya. Tingkat erosi di Kabupaten Pulang Pisau sudah mulai kelihatan seperti pengendapan sungai Kapuas terutama dibagian muara sungai terlihat bahwa daerah pantai yang dekat dengan muara sungai kapuas sangat berlumpur, hal ini disebabkan karena sebagian wilayah kabupaten Pulang Pisau sudah mulai terbuka artinya tidak lagi tertutup oleh vegetasi. Pengikisan yang kelihatan terjadi disekitar tebing sungai dan pada lokasi pengelolaan hutan dan kegiatan masyarakat lainnya.

2.1.5. Karakteristik Penggunaan Lahan

  Penggunaan tanah di suatu daerah mencerminkan hubungan antara faktor fisik tanah dengan manusia dan kegiatannya. Suatu wilayah yang jumlah penduduknya masih sedikit akan memperlihatkan pola penggunaan tanah yang belum bervariasi. Pola penggunaan tanah di Kabupaten Pulang Pisau dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok yaitu :

  a. Penggunaan tanah menetap terdiri dari pemukiman, perkebunan, sawah dan kebun campuran.

  b. Penggunaan tanah tidak menetap, yaitu perladangan, semak, dan alang - alang serta hutan belukar.

  c. Tanah yang belum diusahakan yaitu hutan, sungai dan danau. Terdapatnya ladang berpindah dengan rotasi pada periode tertentu. Jika tanahnya masih dapat menghasilkan baik maka lahan tersebut akan diusahakan, sebaliknya jika tanah tersebut tidak memuaskan maka akan ditinggalkan sehingga Iuas lahan yang diusahakan tidak baku.

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 L A P O R A N F I N A L

2.1.6. Karakteristik Sosial Kependudukan

  Penduduk merupakan salah satu elemen penting dari suatu wilayah, yang memberikan ciri kehidupannya. Dengan segala kegiatannya, penduduk menentukan dinamika kehidupan suatu wilayah. Oleh sebab itu berikut ini akan dibahas mengenai aspek kependudukan dan sosial budaya.

2.1.6.1. Pertumbuhan Penduduk

  Usia 25

  • – 29 dan 5 – 9 tahun mendominasi jumlah penduduk kabupaten Pulang Pisau baik laki-laki maupun perempuan, itu pertanda bahwa daerah sedang dalam kondisi berkembang. Berikut piramida penduduk Kabupaten Pulang Pisau yang tertuang dalam gambar 2.4,

  Gambar 2.4

  Pertambahan penduduk dan perkembangan penduduk Kabupaten Pulang Pisau dalam dekade terakhir ini dapat dilihat pada Tabel 2.2. Dalam tabel tersebut terlihat bahwa pertambahan penduduk. Secara umum penduduk Kabupaten Pulang Pisau

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 L A P O R A N F I N A L

  terkonsentrasi pada wilayah ibukota kecamatan, karena sebagian besar kegiatan perekonomian dan aktivitas penduduk terkonsentrasi tersebut.

  Kecamatan Kahayan Hilir merupakan kecamatan yang mempunyai jumlah penduduk terbesar yaitu 26.654 jiwa, dengan tingkat pertumbuhan yaitu rata-rata tingkat pertumbuhan hanya 1,17 % pertahun. Hal ini dapat dipahami karena lokasi Kecamatan Kahayan Hilir yang strategis, dan merupakan pusat kegiatan sosial ekonomi di Kabupaten Pulang Pisau dimana Kahayan Hilir sebagai Ibukotanya. Kecamatan Maliku mempunyai jumlah penduduk terbesar kedua yaitu 23.278 jiwa dengan tingkat pertumbuhan 1,63 % pertahun. Sedangkan kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan Kahayan Tengah yaitu 7.502 jiwa yang mempunyai perkembangan penduduk 1,60%.

Tabel 2.2. Perkembangan Penduduk Tahun 2000 – 2011 di Kabupaten Pulang Pisau

  

No Kab 2000 2010 2011

  

1. Kahayan Kuala 6.722 18.151 20.101

  

2. Sebangau Kuala 9.473 7.993

  

3. Pandih Batu 9.816 19.744 20.064

  

4. Maliku 9.067 22.898 23.278

  

5. Kahayan Hilir 26.188 26.654

  

6. Jabiren Raya 6.403 7.751 7.882

  

7. Kahayan Tengah 7.384 7.502

  

8. Banama Tingang 6.441 8.394 8.599

PULANG PISAU 38.449 119.983 122.073 Sumber : Pulang Pisau Dalam Angka 2012

2.1.6.2. Kepadatan Penduduk

  Kepadatan penduduk Kabupaten Pulang Pisau pada tahun 2011 adalah 14 jiwa /

2 Km . Angka tersebut menunjukkan kepadatan penduduk Kabupaten Pulang Pisau

  masih sangat rendah. Hal ini mengingat luas wilayah kabupaten dan belum intensifnya kegiatan ekonomi pada wilayah ini. Penyebaran penduduk di Kabupaten Pulang Pisau berdasarkan desa/ kelurahan dapat dilihat pada Tabel 2.3

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 L A P O R A N F I N A L

  Maliku

  8.997 100,00 122.073 100,00

  14 Sumber: Pulang Pisau Dalam Angka, tahun 2012

Tabel 2.4 Rasio Jenis Kelamin Kabupaten Pulang Pisau No Kecamatan Penduduk Rasio Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah 1.

  Kahayan Kuala

  10.265 9.836 20.101 104 2.

  Sebangau Kuala

  4.349 3.644 7.995 119 3.

  Pandih Batu

  10.519 9.545 20.064 110 4.

  12.017 11.261 23.278 107 5.

  626 6,96 8.599 7,04

  Kahayan Hilir

  13.794 12.860 26.645 107 6.

  Jabiren Raya

  4.104 3.778 7.882 109 7.

  Kahayan Tengah

  3.923 3.579 7.502 110 8. 4.474 4.125 8.599 108

  Pulang Pisau

  63.445 58.628 12.2073 108

  Sumber: Pulang Pisau Dalam Angka, tahun 2012

  14 ∑

  Banama Tingang

Tabel 2.3 Kepadatan Penduduk Kabupaten Pulang Pisau No Kecamatan Luas Area Penduduk Kepadatan Penduduk Km² % Km² % 1.

  Maliku

  Kahayan Kuala

  1.155 12,84 20.101 16,47

  17 2.

  Sebangau Kuala

  3.801 42,25 7.993 6,55

  2 3.

  Pandih Batu

  536 5,96 20.064 16,43

  37 4.

  413 4,59 23.278 19,07

  10 8.

  56 5.

  Kahayan Hilir

  360 4,00 26.654 21,83

  74 6.

  Jabiren Raya

  1.323 14,70 7.882 6,46

  6 7.

  Kahayan Tengah

  783 8,70 7.502 6,15

PULANG PISAU

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 L A P O R A N F I N A L

2.1.6.3. Struktur Penduduk

  Berdasarkan data jumlah penduduk Kabupaten Pulang Pisau pada tahun 2011, sebesar 122.073 jiwa terdiri dari 63.445 jiwa (52.00 %) adalah perempuan dan sebesar 58.628 jiwa (48,00 %) adalah laki-laki. Dengan demikian perbandingan seks ratio (laki-laki terhadap perempuan) adalah sebesar 1,08 %, lihat tabel 2.4.

  Dari 112.073 jiwa penduduk Kabupaten Pulang Pisau 44.85 % merupakan penduduk usia belum produktif dan jumlah penduduk untuk usia produktif mencapai 51.33 %.Sedangkan yang tidak produktif sebanyak 3,81 %. Gambaran struktur penduduk menurut kelompok umur di Kabupaten Pulang Pisau disajikan pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Kapuas Tahun 2011 Kelompok Laki-laki Perempuan Jumlah % Klasifikasi Umur

  6.350 5.717 12.067

  • – 4

  Non 5 6.635 6.310 12.942 44,85

  • – 9

  Produktif 10 6.394 5.828 12.222

  • – 14 15 5.753 5.239 10.992
  • – 19 20 5.181 4.899 10.080
  • – 24 25 - 29 5.717 5.454 11.171 30 5.354 4.891 10.245
  • – 34 35 4.832 4.548 9.380 51,33 Produktif – 39 40 4.087 3.638 7.725
  • – 44 45 3.509 3.255 6.764
  • – 49 50 2.812 2.751 5.563
  • – 54 55 2.291 1.994 4.285
  • – 59 60 - 64 1.675 1.510 3.185 Non 3,81 65 + 2.858 2.594 5.452 Produktif

  Total 63.445 58.628 112.073 100,00 %

  52 48 100 Sumber, Hasil Olahan dari Pulang Pisau dalam angka 2012

  Pada dasamya jumlah penduduk Kabupaten Kapuas selalu meningkat dari tahun ke tahun, namun tingkat pertumbuhannya bervariasi pada setiap periode. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Kapuas disebabkan oleh oleh pertumbuhan alamiah dan migrasi. Akan tetapi dengan melihat pola perubahan laju pertumbuhan penduduknya dari periode ke periode yang lain, menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk Kabupaten ini cenderung didominasi oleh pertumbuhan karena migrasi masuk, karena adanya daya tarik sektor pertambangan, perkebunan, industri dan jasa serta HPH.

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 L A P O R A N F I N A L

2.2. Karakteristik Perekonomian

2.2.1. Pertumbuhan Ekonomi

  Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan jumlah produk nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi atau jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi, jumlah pengeluaran yang dilakukan untuk konsumsi rumah tangga, lembaga swasta, konsumsi pemerintah, dan perubahan ekspor neto dari satu daerah. Dengan demikian dengan angka PDRB dapat terlihat seberapa besar kegiatan perekonomian yang dihasilkan dalam kurun waktu tertentu (satu tahun) di Kabupaten Pulang Pisau dan pertumbuhan dari kegiatan perekonomian Kabupaten Pulang Pisau jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

  Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pulang Pisau dari berbagai kegiatan ekonomi yang terjadi di wilayah kabupaten Pulang Pisau atas dasar harga berlaku pada tahun 2003 adalah sebesar 9.60 %. Sedangka pada tahun 2004 terjadi penurunan menjadi 7.89 %. PDRB Kapuas Kabupaten Pulang Pisau dapat dilihat pada Tabel 2.6.

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 L A P O R A N F I N A L Tabel 2.6.

  Produksi Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Konstant 2000 Kabupaten Pulang Pisau No Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Persentase Pertumbuhan Atas Dasar Harga Konstant 2000 Persentase Pertumbuh an

  1. 2003 631.218,51 9,60 523.469,70 5,30 2. 2004 681.000,36 7,89 543.638,46 3,85 3. 2005 739.183,87 8,54 567.988,69 4,48 4. 2006 833.007,81 12,69 597.597,08 5,21 5. 2007 922.759,48 10,77 632.387,45 5,85 6. 2008 1.030.779,03 11,71 666.398,11 5,38 7. 2009 1.141.907,85 10,78 701.147,88 5,21 8. 2010 1.294.241,50 13,34 739.954,51 5,35 9. 2011 1.465.302,03 13,22 784.339,97 6,00

  Sumber: Pulang Pisau Dalam Angka 2012

  Ciri perekonomian suatu daerah ditunjukan oleh sumbangan masing - masing sektor ekonomi / lapangan usaha yang menggambarkan struktur ekonomi daerah. Secara kuantitatif dapat diukur dengan indikator peranan PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan. Peranan PDRB Kabupaten Pulang Pisau menurut sektor ekonomi disajikan dalam Tabel 2.7. Sektor pertanian mendominasi lapangan usaha di kabupaten Pulang Pisau, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran, kemudian jasa-jasa, bangunan/konstruksi dan yang paling kecil adalah sektor pertambangan dan penggalian.

Tabel 2.7. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di kabupaten Pulang Pisau No Lapangan Usaha 2009 2010 2011

  1. Pertanian 650.073,06 743.337,42 841.621,96

  2. Pertambangan dan Penggalian

  3.082,16 3.453,97 3.918,33

  3. Industri Pengolahan 63.535,60 70.401,20 76.856,22

  4. Listrik dan Air Bersih 4.330,40 4.837,56 5.383,79

  5. Bangunan/Konstruksi 83.811,59 91.083,85 105.240,51

  6. Perdagangan, Hotel dan 174.780,20 199.946,63 226.168,45

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 L A P O R A N F I N A L

  

No Lapangan Usaha 2009 2010 2011

  Restoran

  7. Pengangkutan dan 29.586,82 32.287,99 34.870,30

  Telekomunikasi

  8. Keuangan, Persewaan 22.489,68 23.020,50 24.498,98 dan Jasa Perusahaan

  9. Jasa-jasa 110.218,34 125.872,38 146.743,51

  Total 1.141.907,85 1.294.241,50 1.465.302,03 Sumber: Pulang Pisau Dalam angka, 2012

2.3. Karakteristik Sarana dan Prasarana Sosial

2.3.1. Pemukiman

  Kondisi pemukiman di wilayah Kabupaten Pulang Pisau ditinjau dari pola pembentukannya pada umumnya membentuk pola linier. Bentuk pola linier ini diperlihatkan oleh suatu pemukiman yang berkelompok dengan pola perkembangannya membentuk dan memanjang sepanjang tepian jalur-jalur aliran sungai dan jaringan jalan yang ada. Pembentukan pola pemukiman ini sangat dimaklumi mengingat kondisi fisik di Kabupaten Pulang Pisau merupakan daerah yang banyak dilalui sungai, terlebih keberadaan sungai ini dijadikan urat nadi lalu lintas kegiatan sosial ekonomi penduduknya. Adapun bentuk pola pemukiman seperti ini dapat dilihat berdiri dan memanjang pada setiap kecamatan - kecamatan yang dilaluinya, misalnya sepanjang Sungai Kapuas dan Sungai Kahayan dan beberapa sungai kecil lainnya. Pemukiman umumnya berada di bantaran sungai atau tepian sungai. Hal ini disebabkan kebiasaan dalam menggunakan sungai disamping jalur transportasi, juga tempat mandi, cuci, menangkap ikan, dan lain - lain. Sedangkan sungai-sungai kecil yang bermuara di Sungai Kapuas juga terdapat permukiman.

  Disamping itu terdapat suatu bentuk pola permukiman yang teratur yaitu pola pemukiman yang diperlihatkan oleh pemukiman-pemukiman transmigrasi di Kabupaten Pulang Pisau yang umumnya disebut Satuan Pemukiman (SP). Pola pemukiman ini biasanya dibuat secara terpadu, dimana masing-masing unit

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 L A P O R A N F I N A L

  bangunan rumah yang dijadikan sebagai tempat kegiatan sosial (istirahat, berkumpul dengan keluarga) dikelilingi oleh Iahan-lahan yang secara Iangsung dijadikan sebagai tempat melakukan kegiatan ekonomi mereka (bertani, berkebun)

2.3.2. Pendidikan

  Kelengkapan fasilitas pendidikan di Kabupaten Pulang Pisau ditunjukkan dengan keberadaan sarana pendidikan yang ada, mulai dari Sekolah Dasar hingga sekolah pendidikan tinggi setingkat universitas. Distribusi dari masing - masing jenis fasilitas pendidikan di setiap kecamatan pada umumnya cukup merata, Sedangkan untuk pendidikan tinggi hanya terdapat di Kabupaten Pulang Pisau. Adapun kondisi kegiatan pendidikan yang dirinci menurut tingkatan pendidikan dan kecamatan di Kabupaten Pulang Pisau dapat diuraikan seperti di bawah ini.

Tabel 2.8 Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Pulang

  

Pisau 2010 - 2011

APK No Jenjang Pendidikan 2010 2011

  1. SD/MI 87 107,99

  2. SMP/MTs 82 85,63

  3. SMA/MA 65 64,65

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 L A P O R A N F I N A L

2.3.3. Kesehatan

Tabel 2.9. Banyaknya Unit Kesehatan di Kabupaten Pulang Pisau 2005 - 2011 No Jenis Unit Kesehatan 2007 2008 2009 2010 2011

  7. Balai Pengobatan Swasta

  64 96 105 105 105 Didalam kegiatannya, keberadaan rumah sakit adalah untuk melayani kesehatan penduduk dengan tenaga dan peralatan medis yang cukup lengkap dan dapat menerima pasien yang membutuhkan perawatan darurat atau perawatan secara intensif melalui rawat - inap. Berdasarkan hal tersebut kebutuhan akan sarana rumah sakit dirasakan sangat penting, tetapi hingga saat ini fasilitas kesehatan Rumah Sakit hanya ada 1 di ibukota Kabupaten Pulang Pisau. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) diadakan untuk melayani kesehatan penduduk dengan kegiatan pelayanan berlangsung dalam periode waktu tertentu (jam kerja), sedangkan Puskesmas Pembantu mempunyai prinsip kerja dan pelayanan yang sama, namun diadakan untuk membantu bagi pelayanan kesehatan penduduk yang

  9. Puskesmas Pembantu

  11

  11

  11

  9

  9

  8. Puskesmas Pemerintah

  1

  1

  1. Rumah Sakit Umum

  Peranan sumber daya manusia yang berkualitas memegang peranan penting bagi suksesnya kegiatan pembangunan di suatu wilayah atau daerah. Salah satu kunci dalam menentukan kualitas sumber daya manusia tersebut dapat dilihat dari tingkat kesehatannya. Berkaitan dengan hal tersebut, untuk menyiapkan sumber daya yang berkualitas, ketersediaan sarana kesehatan untuk melayani kesehatan penduduk sangatlah penting. Pelayanan kesehatan penduduk Kabupaten Pulang Pisau ditandai dengan tersedianya sarana dan prasarana kesehatan berupa rumah sakit, puskesmas dan puskesmas pembantu, dokter serta apotik. Data jumlah fasilitas kesehatan di Pulang Pisau dapat dilihat pada Tabel 2.9.

  5. BKIA Swasta

  4. Rumah Sakit Swasta

  3. Klinik Bersalin Swasta

  2. BKIA Pemerintah

  1

  1

  1

  1

  1

  6. Puskesmas Swasta

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 L A P O R A N F I N A L

  1

  Sarana peribadatan penduduk di Wilayah Kabupaten Kapuas sangat beragam jenisnya. Hal ini berkaitan dengan bervariatifnya jenis agama yang diyakini oleh penduduk wilayah tersebut. Dilihat dari struktur penduduk menurut agamanya maka mayoritas penduduk di wilayah Kabupaten Kapuas merupakan penganut agama Islam sebanyak 271.984 jiwa, kemudian agama Kristen Protestan yaitu sebanyak 33.318 jiwa dan Katolik sebanyak 1634 jiwa, Penganut Agama Hindu / Kaharingan

  9 1 282 Sumber, Pulang Pisau Dalam angka 2012

  11

  38

  2 1 -

  8. Banama Tingang

  31

  1 1 -

  7. Kahayan Tengah

  23

  6. Jabiren Raya 1 - -

  52

  2

  berlokasi cukup jauh dari sarana pelayanan kesehatan yang ada. Adapun jumlah sarana kesehatan Puskesmas di Kabupaten Pulang Pisau adalah 51 unit yang tersebar relatif merata di setiap kecamatan. Praktek dokter adalah suatu pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat dalam suatu ruang Iingkup tertentu, serta kegiatan pelayanannya diorientasikan dalam waktu - waktu tertentu (pagi atau sore hari). Pelayanan kesehatan yang ditunjukan oleh kegiatan prakter dokter dimaksudkan melayani kesehatan penduduk yang tidak dapat / sempat dilakukan pada jam - jam kerja seperti yang biasanya dilakukan oleh sarana kesehatan lain, serta dengan radius yang cukup dekat sehingga penduduk / pasien yang sangat membutuhkan pemeriksaan akan dapat terlayani. Di Kabupaten Pulang Pisau kegiatan pelayanan kesehatan ini berjumlah 9 dokter umum, dan 282 paramedis. Berikut keterangan tabelnya:

  2

  5. Kahayan Hilir

  39

  4. Maliku 1 - -

  35

  1 2 -

  3. Pandih Batu

  20

  2. Sebangau Kuala 1 - -

  44

  2 3 -

  1. Kahayan Kuala

Tabel 2.10 Banyaknya Puskesmas dan Jumlah Tenaga Medis di Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2011 No Nama Kecamatan Banyak Puskesmas Jumlah Tenaga Medis Dokter Dokter Gigi Paramedis Lainnya

2.3.4. Peribadatan

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 L A P O R A N F I N A L

  20.648 jiwa, dan agama yang dianut paling sedikit oleh masyarakat adalah Agama Budha yaitu sebanyak 123 jiwa.

Tabel 2.11 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang dianut di Kabupaten Pulang Pisau 2010 Agama No Kecamatan

  Lainnya Jumlah Islam Katholik Protestan Budha Hindu

  Kahayan

  2 5 19.764

  1. 19.523 1 232

  Kuala Sebangau

  2. 7.626 11 222 1 7.860

  Kuala Pandih 3.

  19.744 18.506 71 1.096

  69

  2 Batu

4. Maliku

  22.898 21.401 106 1.188 4 198

  1 Kahayan 5.

  26.188 19.664 198 5.901 1 424

  Hilir Jabiren

  6. 4.812 96 2.575 268 7.751

  Raya Kahayan 7.

  7.385 971 93 5.504 813

  3 Tengah

  Banama

  8. 1.116 289 5.911 1.078 8.394

  Tingang

  Jumlah 93.620 885 22.629 11 2.855 3 119.983 Total Sumber, Pulang Pisau Dalam Angka 2012

  Berdasarkan kondisi pemeluk agama di kabupaten Pulang Pisau ini, maka jumlah dan distribusi sarana peribadatan yang berupa Masjid serta Gereja cukup merata pada masing-masing wilayah kecamatan. Di Kabupaten Pulang Pisau, jumlah fasilitas peribadatan terdiri dari Masjid sebanyak 129 unit, Langgar 234 unit, Mushola 6 unit Gereja sebanyak 92 unit, Pura dan Balai Kaharingan sebanyak 63 unit. Jumlah Fasilitas Peribatan di Kabupaten Kapuas dapat dilihat pada Tabel 2.12.

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 L A P O R A N F I N A L Tabel 2.12.

  Banyaknya Tempat Ibadah Menurut Kecamatan di Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2011 Pura dan Nama Balai No. Masjid Langgar Mushola Gereja Kecamatan

  Kaharing an

  1 Kahayan Kuala

  20 38 - 2 -

  2 Sebangau Kuala

  11

  19

  1 - -

  3 Pandih Batu

  28

  58

  1

  13

  2

  4 Maliku

  28

  75

  • 5

  14

  8

  Kahayan Hilir

  26

  34

  4

  20

  11

  6 Jabiren Raya

  10 -

  8

  12

  6

  7 Kahayan

  3

  2

  10

  14

  • Tengah

  8 Banama

  3

  1

  1

  20

  22 Tingang Total 129 234

  6

  92

  63 Sumber : Kabupaten Pulang Pisau Dalam Angka, 2012

2.4. Karakteristik Sarana dan Prasarana Lainnya

2.4.1. Air Bersih

  Pemakaian air bersih merupakan kebutuhan pokok yang harus dikonsumsi penduduk secara rutin guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Baik buruknya pelayanan air bersih akan sangat bergantung pada ketersediaan bahan baku air untuk pengolahan Iebih lanjut. Hingga saat ini sumber bahan baku air yang tersedia untuk diolah dan dijadikan air bersih, semua diambil dari sumber bahan baku air sungai. Penduduk yang menggunakan sarana air bersih yang disediakan PDAM masih relatif kecil, karena penduduk terutama yang berada di tepian sungai telah menjadikan air sungai tersebut sebagai sarana keperluan air minum ataupun Mandi Cuci dan Kakus (MCK) secara Iangsung yang belum tentu terjamin kesehatannya. Pelayanan air bersih dari PDAM di Kabupaten Pulang Pisau persebarannya belum merata di setiap kecamatan oleh hanya terpusat kepada kota-kota kecamatan dan beberapa desa yang dekat dengan ibukota kecamatan.

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 L A P O R A N F I N A L

  PDAM Kabupaten Pulang Pisau saat ini beroperasi dengan kapasitas terpasang sebesar 202,5 l/det, terdiri dari 4 lokasi di perkotaan (pusat dan cabang-cabang) serta 12 lokasi IKK dan pedesaan. Jumlah sambungan 12.650 pelanggan. Cakupan wilayah pelayanan yang dapat dicapai PDAM hingga saat ini adalah 11 % dari penduduk kabupaten Kapuas, atau 1% penduduk daerah pelayanan. Kapasitas Produksi air bersih menurut lokasi PDAM di Kab Pulang Pisau tahun 2010 tidak termasuk pelayanan skala pedesaan dapat dilihat pada Tabel 2.13.

Tabel 2.13 Kapasitas Produksi Air Minum dirinci Menurut Lokasi Perusahaan Daerah Air Minum di Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2010 Kapasitas Produksi Nama PDAM

  Sumber Air Potensi Efektif

Cab. Pulang Pisau 40 lt/dt 30 lt/dt S. Kahayan

Unit IKK Bukit Rawi 2,5 lt/dt 1,5 lt/dt Sumur Bor/Air

  Tanah

Unit IKK Buntoi 2,5 lt/dt 2 lt/dt S. Kahayan

Sumber : Pulang Pisau Dalam Angka, 2012

  Secara keseluruhan PDAM Pulang Pisau menggunakan sumber air baku dari sungai dengan kapasitas sumber air yang relatif besar. Banyaknya Pelanggan Air Bersih dan Jumlah Air Bersih yang disalurkan menurut Katagori Pelanggan tahun 2010 di kabupaten Pulang Pisau dapat dilihat pada Tabel 2.14.

Tabel 2.14. Jumlah Pelanggan Air Minum dan Jumlah Air Minum yang disalurkan dan dirinci Menurut Kategori Pelanggan 2010 Banyaknya Banyaknya Air yang Nilai No Kategori Pelanggan Pelanggan Disalurkan (Rupiah) (m³)

  1. Sosial 28 9.778 18.461.920

  a. Umum 13 5.018 7.185.815

  b. Khusus 15 4.760 11.276.105 Non Niaga (non komersial) 1.773 627.594 1.311.161.930 2.

a. Rumah Tangga 1.719 609.041 1.232.984.510

  b. Pemerintah 54 18.533 78.177.420

  3. Niaga (Komersial) 29 6.125 54.090.915

  a. Kecil 22 6.256 44.765.260

  b. Besar 7 1.000 9.325.655

4. Industri

a. Kecil

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 L A P O R A N F I N A L

  Banyaknya Banyaknya Air yang Nilai No Kategori Pelanggan Pelanggan Disalurkan (Rupiah) (m³)

  b. Besar Khusus 5.

  a. Pelabuhan

  b. Lainnya Susut / Hilang 6.

  Jumlah Sumber : Pulang Pisau Dalam angka, 2012

  Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa jumlah pelanggan yang paling banyak menurut kategori adalah sambungan rumah tangga (SR) sebanyak 1.723 pelanggan kemudian diikuti oleh pelanggan kategori pelanggan pemerintah sebanyak 54 pelanggan.

2.4.2. Listrik

  Jumlah pelanggan PLN di Kabupaten Pulang Pisau sampai dengan tahun 2011 sebanyak 21.301 pelanggan. Dari jumlah pelanggan tersebut lebih dari 99% lebih atau sebanyak 19.781 pelanggan adalah pelanggan Rumah Tangga sebesar 19.781 pelanggan, kemudian diikuti oleh jumlah pelanggan kategori sosial sebanyak 712 pelanggan, dan 611 pelanggan bangunan swasta/bisnis. Daya yang tersambung di kabupaten Pulang Pisau total sebanyak 15.547.550 sambungan, terbesar terdapat pada kategori pelanggan rumah tangga sebanyak 12.212.350 sambungan, ini berarti kebutuhan akan listrik di kabupaten Pulang Pisau lebih dari cukup. Tabel 2.15.

Tabel 2.15 Jumlah Pelangan Listrik kabupaten Pulang Pisau Tahun 2011 Daya Jumlah

  

No Jenis Pelanggan Tersambung

Pelanggan (VA)

  1. Bangunan Pemerintah/Kantor (P1) 155 594.900 Bangunan Swasta/Bisnis dan BUMN

  2.

  611 1.615.100 (B1-BB6)

  3. Sosial (S2) 712 634.100

  4. Rumah Tangga (R1-R3) 19.781 12.212.350

  5. Industri (I1) 4 237.000 Penerangan Jalan Umum (Tarif

  6.

  38 254.100 P31-P33) 21.301 15.547.550

  Sumber : Pulang Pisau dalam Angka, 2012

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 L A P O R A N F I N A L

2.4.3. Telekomunikasi

  Kebutuhan akan prasarana telekomunikasi dirasakan sangat penting karena manfaat dari pelayanan jasa tersebut sangat dirasakan oleh masyarakat. Prasarana telekomunikasi umum yang dimiliki Kabupaten Kapuas berupa Kantor Pos, Pos Pembantu dan Wartel. Kecamatan selat dimana terdapat kota kuala kapuas yang merupakan pusat pelayanan sosial kabupaten Kapuas mempunyai jumlah sarana komunikasi terlengkap. Jumlah dan persebarannya dapat dilihat pada Tabel 2.64.

Tabel 2.16. Banyaknya Kantor Pos/Pos Pembantu, Rumah Pos, Pos Keliling, Kantor Pos dan Bis Surat di Kab Pulang Pisau Tahun 2011 Nama Kantor Pos Rumah Pos Kotak Bis No

  

Kecamatan Pos Pembantu Pos Keliling Pos Surat

  1 Kahayan Kuala

  1

  1

  1

  1

  2 Sebangau Kuala

  1

  1 - -

  3 Pandih Batu

  1

  1 1 -

  4 Maliku

  1

  5 Kahayan Hilir

  1

  1

  1

  1

  • 6 Jabiren Raya -

  1 -

  7 1

- - - Kahayan Tengah

  1

  8 Banama Tingang

  1

  1 1 - Jumlah

  5

  5

  1

  4

  4 Sumber : Pulang Pisau dalam angka, 2012

  Dari Tabel tersebut diatas bahwa sebagian kecamatan sudah terjangkau dengan jasa pengiriman surat dan barang. Karena saat ini sarana telekomunikasi sudah masuk ke kecamatan-kecamatan dengan sangat merata, sehingga komunikasi surat menyurat sudah tidak begitu dirasa mendesak.