MAKALAH HUBUNGAN PASAR DENGAN KOPERASI I (1)

MAKALAH
HUBUNGAN PASAR DENGAN KOPERASI
Untuk Memenuhi Mata Kuliah Koperasi Syariah

Disusun oleh :
Kelompok 12
1. Anton
2. Haris
3. Jainudin
4. Sopiyan

INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU (IAIM NU)
METRO LAMPUNG
TAHUN 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan
limpahan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan salah satu tugas
mata kuliah Koperasi Syariah yang berjudul “Hubungan Pasar Dan Koperasi”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut

mendo’akan dan membantu dalam penyelesaian makalah ini. SemogaAllah SWT
membalas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak
terdapat kekurangan, untuk itu penulis meminta maaf dan mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah kami
selanjutnya.

Metro,

Mei 2018

Penulis

DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2

C. Tujuan............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3
A. Pengertian dan Struktur Pasar........................................................ 3
B. Hubungan Pasar Dengan Koperasi................................................ 4
C. Kelemahan dan Kekuatan Koperasi dalam Sistem Pasar.............. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 11
A. Kesimpulan.................................................................................... 11
B. Saran.............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA

3

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peranan koperasi di berbagai keadaan pasar persaingan yang terdiri dari
struktur –struktur pasar yang memiliki pengertian penggolongan produsen
kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan ada ciri-ciri seperti jenis produk
yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar
atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri. Pada

analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar
persaingan tidak sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli, monopolistik
dan monopsoni). Antara pasar dengan koperasi memiliki hubungan yang erat
yaitu hubungan kepemilikan, pelayanan dan hubungan pasar.
Dalam pasar, koperasi memiliki kekuatan sebagai koordinasi biaya,
melakukan kesepakatan harga jual produk demimenarik konsumen dalan hal
posisi koperasi di pasar dan pencapai skala ekonomi dengan mengatur tingkat
volume produksi-bersama Sedangan kelemahan koperasi didalam pasar antara
lain struktur dasar koperasi yang kurang mendukung kewirausahan koperasi,
tidak dapat memperoleh benefit material sebanyak yang bisa diterima apabila
ia bekerja di nonkoperasi dan anggota sebetulnya sangat produktif hingga bisa
jadi pesaing bagi koperasi
Untuk menggapai peluang itu dan menempatkan kembali koperasi
sebagai fundamental perekonomian diperlukan perubahan yang komprehensif.
Yang harus dibenahi segera adalah pertama, reorientasi dan reorganisasi
koperasi. Koperasi diorientasi dan diorganisasikan sebagai bangun perusahaan
yang profesional. Koperasi harus berdiri tegak sebagai bengun perusahaan
yang mandiri dan efisien. Kedua, reaktualisasi peranan pemerintah. Pemerintah
harus ikut serta dalam pembangunan koperasi secara sinergis dengan
masyarakat.


1

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan struktur pasar ?
2. Apa hubungan pasar dengan koperasi ?
3. Apa kekuatan dan kelemahan koperasi dalam sistem pasar ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan struktur pasar
2. Mengetahui hubungan pasar dengan koperasi
3. Mengetahui kekuatan dan kelemahan koperasi dalam sistem pasar

2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Strutur Pasar
1. Pengertian Pasar
Yang dimaksud dengan Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan
pembeli atau terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Berikut ini

adalah pengertian pasar menurut para ahli:
a. Pengertian pasar menurut H. Nystrom :
Pasar adalah suatu tempat tertentu yang digunakan sebagai tempat
penyaluran barang dan jasa dari tangan produsen ke konsumen atau
tempat transaksi barang dan jasa antara produsen dan konsumen
b. Pengertian pasar menurut William J. Stanton:
Pasar adalah tempat dimana terdapat segerombol orang yang ingin
membelanjakan uangnya. Atau dapat dikatakan bahwa pasar adalah
tempat untuk kegiatan jual beli dengan alat pertukaran (uang).
c. Pengertian pasar menurut W.Y. Stanton:
Pasar adalah tempat yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan,
mempromosikan, serta mendistribusikan barang dan jasa. Dalam hal ini
beliau mengedepankan kepuasan pembeli. Kemudian pendapat ini
didukung oleh Philip & Duncanadan yang mendefinisikan sebuah pasar
sebagai sesuatu yang digunakan untuk menempatkan barang yang
dibutuhkan oleh konsumen. Sehingga kedua pendapat dari W.Y. Stanton
dan Philips & Duncanadan meyakini bahwa pasar adalah tempat untuk
meletakkan barang-barang untuk dibeli konsumen.
2. Struktur Pasar
Pengertian dari struktur pasar ialah struktur pasar memiliki

pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar
berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya

3

perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam
industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri.
B. Hubungan Pasar Dengan Koperasi
Berdasarkan konsep koperasi dari beberapa sumber yang berbeda,
terutama “Manajemen Koperasi Indonesia (Sudarsono & Edilius, 2002) dapat
dirangkum adanya 3 hubungan yang penting dalam lingkungan koperasi, yaitu
hubungan pasar,hubungan kepemilikan, hubungan pelayanan.
1. Hubungan Pasar
Pada prinsipnya, pasar menurut ahli ekonomi bahkan lebih
menekankan pada pertemua antara permintaan dan penawaran. Permintaan
merupakan rencana jumlah produk yang diminta pada periode waktu
tertentu, sedangkan penawaran merupakan rencana produk yang akan
ditawarkan pada periode tertentu. Jika permintaan bertemu dengan
penawaran, maka akan muncul konsep baru berupa harga dan jumlah
produk yang ditransaksikan. Pasar dikelompokkan menjadi 5 jenis, yaitu

pasar barang, pasar tenaga kerja, pasar uang, pasar modal dan pasar luar
negeri. Kelima jenis pasar ini dapat dimanfaatkan koperasi sebagai sumber
daya yang bermanfaat bagi pertumbuhan koperasi.
a. Pasar Barang
Pasar barang merupakan pertemuan antara permintaan dan
penawaran akan barang. Koperasi dapat bergerak di pasar dengan
menawarkan barang hasil produksi koperasi atau anggota dan dapat pula
melakukan permintaan akan produk yang dibutuhkan oleh koperasi atau
anggota.
Di pasar barang, produk-produk yang dijual koperasi akan
bersaing dengan produk-produk lain dari pesaingnya. Tugas manajemen
koperasi dalam hal ini adalah memenangkan persaingan itu. Paling tidak
ada dua hal yang diperlukan guna memenangkan persaingan itu, yaitu :
1) Koperasi harus menawarkan kelebihan khusus yang tidak dimiliki
oleh pesaingnya.

4

2) Manajemen harus mampu memotivasi anggotanya agar dapat
berpartisipasi aktif dalam koperasi.

b. Pasar Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja merupakan pertemuan antara permintaan dan
penawaran akan tenaga kerja. Pertemuan ini akan menghasilkan konsep
upah dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Koperasi sebagai badan
usaha juga membutuhkan tenaga kerja untuk kegiatan operasionalnya,
artinya tenaga kerja yang terlepas dari keanggotaan koperasi. Untuk itu
tugas utama pengurus di pasar tenaga kerja ini adalah merekrut tenaga
kerja

dan

menempatkannya

sesuai

dengan

keahliannya,

serta


memberikan insentif yang layak bagi tenaga kerja tersebut. Di samping
itu, pengurus koperasi harus mempertahankan tenaga kerja yang ada
denga jalan memberikan kesempatan untuk berkembang. Koperasi harus
sedapat mungkin menurunkan tingkat perputaran tenaga kerja untuk
meningkatkan efisiensi kerja.
Di pasar tenaga kerja koperasi juga akan bersaing dengan
pesaingnya dalam rangka merekrut tenaga kerja yang berkualitas. Untuk
itu paling tidak koperasi harus :
1) Memberikan insentif yang relatif lebih baik dibanding dengan
pesaingnya
2) Memberikan kesempatan pengembangan karier yang relatif lebih baik
dibanding dengan pesaingnya.
c. Pasar Uang
Pasar uang adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran
akan uang. Dalam pasar uang yang ditransaksikan adalah hak untuk
menggunakan uang untuk jangka waktu tertentu. Jadi di pasar uang akan
terjadi pinjam meminjam dana, yang selanjutnya menimbilkan hubungan
utang piutang.
d. Pasar Modal

Dalam arti sempit, pasar modal identik dengan bursa efek. Tetapi
dalam arti yang luas pasar modal adalah pertemuan antara mereka yang

5

mempunyai dana dengan mereka yang membutuhkan dana untuk modal.
Bagi koperasi sendiri, memasuki pasar modal adalah suatu fenomena
yang jarang dilakukan, sebab koperasi bukan kumpulan modal tetapi
kumpulan orang-orang atau badan hukum koperasi.
Dalam konteks ini bukan berarti koperasi bukan tidak boleh
memasuki pasar modal, bisa saja koperasi membeli surat-surat berharga
di pasar modal jika memang ada dana menganggur dan untuk sementara
tidak dapat diinvestasikan ke dalam proses produksi di unit usaha
koperasi atau unit usaha anggota dan keputusan pembelian saham itu
disetujui oleh anggota.
e. Pasar Luar Negeri
Pasar luar negeri menggambarkan hubungan antara permintaan
dalam negeri akan produk impor dan penawaran dalam negeri akan
produk ekspor. Dalam rangka pengembangan koperasi, pemerintah
sangat menganjurkan koperasi untuk bergerak di pasar luar negeri,

artinya melaksanakan kegiatan ekspor impor. Beberapa koperasi telah
mengadakan kegiatan ekspor, terutama koperasi-koperasi yang bergerak
dalam industri kerajinan.
2. Hubungan Kepemilikan
Menunjukan besarnya peranan anggota dalam koperasi, artinya
anggota adalah pemilik perusahaan koperasi. Sebagai pemilik anggota
mempunyai kewajiban dan hak tertentu terhadap koperasi.Kewajiban dan
hak pribadi adalah kewajiban dan hak dalam kehidupan kegiatan koperasi.
Ini semuanya sama bagi semua anggota dan tidak dapat dihilangkan dari
seseorang anggota selama menjadi anggota koperasi.
Kewajiban dan hak keuangan adalah yang berhubungan dengan
keikutsertaan keuangan anggota dalam harta kekayaan dan dana koperasi.
Kewjiban dan hak ini timbul hanya antar anggota dan koperasi, tidak
antarasesama anggota.Setiap anggota mempunyai kepentingan untuk
memanfaatkan fasilitas yang disediakan koperasi,bila pemanfaatan fsilitas

6

secara regular tidak memberikan hasil dalam memajukan kepentingan
ekonomis para anggota. Maka anggota harus bertindak :
a. Menimbulkan suatu perubahaan dalam hal pengolahan badan usaha
koperasi
b. Membubarkan koperasi mereka
c. Mengundurkan diri dari koperasi karena tidak menguntungkan
d. Mempersatukan koperasi mereka dengan koperasi lain agar terbentuk
unit ekonomi yang dapat hidup terus guna kemajuan anggotanya.
3. Hubungan Pelayanan
Ini muncul karena fakta bahwa anggota di samping sebagai pemilik
juga sebagai pelanggan utama koperasi. Bentuk pelayanan koperasi terhadap
anggota melalui bisnis antara usaha anggota dengan badan usaha koperasi.
Ada 2 faktor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan
pelayanan kepada anggotanya :
a. Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain
b. Perubahaan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan
peradaban
4. Hubungan Produsen dengan Pasar tanpa Koperasi
Hubungan produsen dengan pasar tanpa koperasi dapat digambarkan
sebagai berikut. Misalnya Produsen (P) yang menghasilakn kakao akan
menjual produksinya ke pasar (Konsumen C). Dalam hal ini Produsen P dan
Konsumen C tidak terintegrasi atau tidak saling mengetahui dengan baik.
Oleh karena itu, peran pedagang (T) adalah sangat strategis untuk
menjembatani kepentingan ekonomi kedua belah pihak.
5. Hubungan Produsen Anggota Koperasi dengan Pasar
Menurut konsep koperasi, sekelompok orang baik itu sebagai
produsen maupun sebagai konsumen yang mempunyai kepentingan
ekonomi yang sama dapat membentuk perusahaan koperasi. Adanya
persamaan kepentingan ekonomi ini membentuk “hubungan khusus” antara

7

anggota koperasi dengan perusahaannya yang disebut koperasi. Sebenarnya
produsen/anggota koperasi sendiri dapat berhubungan langsung ke pasar
untuk menjual produksinya, tetapi karena pertimbangan efisiensi atau
adanya keuntungan ekonomis dan nonekonomis yang lebih besar, mereka
menyerahkan pemasarannya kepada koperasi.
Dengan demikian, koperasi mengambil alih fungsi pemasaran atau
penjualan yang semula dilakukan secara sendiri oleh produsen tersebut.
Selanjutnya koperasinya yang berinteraksi atau melakukan lobi bisnis
dengan pasar atau konsumen C untuk memasarkan produksi anggotanya.
Dalam pemasaran produk anggota, perusahaan koperasi dan anggotanya
telah terikat dengan kesatuan organisasi koperasi. Ada hubungan
perserikatan yang dibangun berdasarkan kebersamaan dan kekeluargaan
dalam lingkungan yang demokratis.
Sebagai konsekuensi logis dari hubungan ini, maka keuntungan
ekonomis yang diperoleh dari pemasaran bersama melalui perusahaan
koperasi tersebut akan jatuh langsung ke tangan anggota. Namun
sebaliknya, bila koperasi mengalami kerugian, anggota pun akan ikut
menanggungnya.
C. Kekuatan Dan Kelemahan Koperasi Dalam Sistem Pasar
Koperasi sebagai bagian dari sistem pasar secara keseluruhan, Koperasi
akan bersaing dengan perusahaan- perusahaan lain yang bukan Koperasi.
Koperasi harus mampu menggunakan kekuatan- kekuatan yang dimiliki,
mampu

mencari

peluang

yang

dapat

meningkatkan

pertumbuhan,

memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada dan memperbaiki kelemahankelemahan yang ada dalam tubuh Koperasi.
1. Kekuatan Koperasi
a. Economises of scale dapat diperoleh melalui pembelian bahan/barang.
Pembelian bahan yang banyak akan merendahkan biaya rata-rata karena
kan memperoleh potongan harga sehingga harga per unitnya akan
semakin murah.

8

b. Bargaining position dipasar diperioleh melalui penjualan produk yang
dihasilkan oleh organisasi koperasi. Bersatunya para produsen dalam
sebuah organisasi koperasi merupakan ajang yang baik dalam mengatur
harga jual. Itu berarti koperasi mempunyai kekuatan dalam penawaran
produknya.
c. Kemampuan menghadapi ketidakpastian di masa yang akan datang
terutama karena dalam koperasi terdapat internal market disamping
external market. Adanya internal market memungkinkan risiko yang
ditimbulkan sebagai akibat ketidakpastian dapat ditekan serendah
mungkin. Sedangkan bila terdapat risiko sebagai akibat koperasi bergerak
di external market, risiko itu akan ditanggung bersama-sama anggota.
Jadi pada akhirnya biaya risiko per anggota akan menjadi murah.
d. Adanya interlingkage market pada koperasi merupakan kekuatan lain
yang dimiliki intitusi koperasi karena dasarnya transaksi antarkoperasi
bukan didasarkanpada profit motive melainkan non-profit motive.keadaan
tersebut dapat menurunkan biaya transaksi. Biaya transaksi disini
diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan di luar biaya produksi.
Rendahnya biaya transaksi pada koperasi disamping karena adanya
social control dan management control, juga karena adanya kemampuan
untuk menghadapi risiko ketidakpastian, pembelian dalam jumlah banyak
dan inter-linkage market.
Kekuatan-kekuatan tersebut sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh
koperasi, tetapi sisi lain yang masih memprihatinkan adalah rendahnya
tingkat pertumbuhan koperasi sebagai akibat dari ketidakmampuan koperasi
dalam mencari dan memanfaatkan peluang yang ada.
2. Kelemahan Koperasi
Bila dikaji secara teoritis, banyak kelemahan koperasi yang timbul
dari sifat dasarnya. Dalam prinsip-prinsip koperasi yang dikemukakan
terdahulu terlihat ada kelemahan dalam struktur permodalan pada koperasi.
Pemupukan modal memang bisa dilakukan melalui partisipasi kontribusi

9

keuangan. Tetapi cara tersebut sulit dilakukan mengingat kelemahan dari
beberapa prinsip koperasi yang ada. Kelemahan Prinsip tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Prinsip keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela, akan mlemahkan
struktur permodalan dalam jangka panjang sebab jika perusahaan
koperasi tidak mampu melayani kepentingan anggota, ia bisa keluar dari
keanggotaan koperasi. Konsekuensinya, modal yang tertanam dalam
koperasi harus dikembalikan.
b. Prinsip control secara demokratis, menyebabkan anggota yang
memiliki modal dalam jumlah banyak akan keluar dari koperasi dan
memilih masuk organisasi nonkoperasiyang ketentuan-ketentuannya
menyatakan pemilik modal terbesar adalah yang memiliki control
terbesar dalam perusahaan.
c. Prinsip pembagian Sisa Hasil Usaha berdasarkan jasa anggota, akan
mengurangi pemilik modal memasuki koperasi.
d. Prinsip bunga yang terbatas atas modal, akan mengurangi kegiatan
anggota untuk menabubg pada koperasi.
e. Kelemahan structural permodalan pada koperasi menunjukan bahwa
koperasi tidak kan cocok untuk bidang usaha yang membutuhkan modal
cukup besar dan stabil.
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh Koperasi untuk memperkecil
tingkat kelemahan yang ada :
a. Koperasi dapat membatasi jumlah anggota asal pembatasan itu tidak
artifisial (pembatasan yang dibuat-buat)
b. Koperasi dapat memberikan preferensi tertentu terhadap jumlah modal
yang dimasukkan oleh para anggota.
c. Bunga modal yang terbatas adalah bunga yang wajar; artinya bunga yang
sama di pasar.
d. Pemasukan modal pada Koperasi merupakan jasa, semakin besar modal
yang dimasukkan semakin besar jasanya.

10

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Koperasi memiliki peluang seiring dengan krisis yang terjadi di
Indonesia dan Asia pada umumnya. Kegagalan industri besar untuk
menghasilkan pembangunan yang berkelanjutan, memberikan peluang bagi
koperasi untuk menyatakan dirinya sebagai fundamental perekonomian.
Untuk menggapai peluang itu dan menempatkan kembali koperasi
sebagai fundamental perekonomian diperlukan perubahan yang komprehensif.
Yang harus dibenahi segera adalah pertama, reorientasi dan reorganisasi
koperasi. Koperasi diorientasi dan diorganisasikan sebagai bangun perusahaan
yang profesional. Koperasi harus berdiri tegak sebagai bengun perusahaan
yang mandiri dan efisien. Kedua, reaktualisasi peranan pemerintah. Pemerintah
harus ikut serta dalam pembangunan koperasi secara sinergis dengan
masyarakat.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di
atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di
pertanggung jawabkan.

11

DAFTAR PUSTAKA

http://lisaoktavianiere.blogspot.co.id/2016/12/koperasi-dan-mekanismepasar_8.html diakses diakses pada tangal 19 Mei 2018
http://andinie19.blogspot.co.id/2011/01/ekonomi-koperasi.html

diakses

pada

tangal 19 Mei 2018
http://oggypratama.blogspot.co.id/2014/03/hubungan-pasar-dengan-koperasi.html
https://student.unud.ac.id/1415151047/news/10335 diakses pada tangal 19 Mei
2018
https://irawatikusuma24.blogspot.co.id/2017/12/hubungan-pasar-dengankoperasi.html diakses pada tangal 19 Mei 2018
https://www.academia.edu/12011834/HUBUNGAN_PASAR_DENGAN_KOPER
ASI diakses pada tangal 19 Mei 2018