KONTRIBUSI 9 SEKTOR EKONOMI TERHADAP ANG

KONTRIBUSI 9 SEKTOR EKONOMI TERHADAP ANGKA
KESEJAHTERAAN PENDUDUK DI KABUPATEN SLEMAN
Disusun oleh:
FITRIANA ISNAENI N.A
DEASA NURRHAUSAN ALBANA
HIKMAH SUPRIHATIN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014

ABSTRAK
Kabupaten Sleman termasuk kabupaten dimana pertumbuhan ekonomi selalu
mengalami peningkatan. PDRB adalah salah satu indikator ekonomi makro yang
dapat menunjukan laju pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Dengan menggunakan
data PDRB dapat diketahui laju pertumbuhan ekonomi daerah maupun laju
pertumbuhan ekonomi setiap sektor ekonomi. Dengan data PDRB persektoral di
Kabupaten sleman yang tersedia akan menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi
daerah sleman berdasarkan 9 sektor ekonomi yang berpengaruh. Dari 9 sektor
ekonomi hanya terdapat 4 sektor unggulan saja yang mendominasi atau berpengaruh
di Kabupaten Sleman. Sektor – sektor tersebut diharapkan dapat mengetahui seberapa

besar pengaruh sektor sektor tersebut terhadap angka penyerapan tenaga kerja.
Dengan diketahui seberapa besar angka tenaga kerja yang terserap, maka angka
kesejahteraan masyarakat Kabupaten sleman yang dilihat dari angka tenaga kerja
persektoral.
Keyword: PDRB Kabupaten Sleman, 9 Sektor Ekonomi, Angka Kesejahteraan

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Sadono Sukirno (1996: 33) Pertumbuhan ekonomi ialah proses
kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Sedangkan
menurut PROF. Simon Kuznets (M.L JHINGAN ; 2007) Menunjukkan ada enam ciri
pertumbuhan ekonomi modern yang muncul dalam analisa yang didasarkan pada
produk nasional dan komponennya, Penduduk , Tenaga kerja dan sebangsanya1.
Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembangunan. Dengan demikian semakin tinggi pertumbuhan ekonomi maka
semakin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain
yaitu distribusi pendapatan.
Pendapatan perkapita digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran
penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita semakin tinggi pula
tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya. Kinerja pertumbuhan

ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari indikator ekonomi makro yaitu PDRB
(Produk Domestik Regional Bruto) yang dijadikan sebagai salah satu tolak ukur
untuk mengetahui hasil pertumbuhan ekonomi yang telah dilakukan oleh suatu
daerah.
Kabupaten Sleman merupakan daerah yang pertumbuhannya lebih cepat
dibanding dengan Kabupaten lain di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kabupaten Sleman memiliki keunggulan dalam hal kelengkapan infrastruktur dan
letak geografis, seperti kelebihan sumber daya alam dengan mempunyai lahan subur,
dan mempunyai banyak situs peninggalan sejarah yang dapat dijadikan sebagai obyek
wisata. Kabupaten Sleman juga dikenal sebagai pusat fasilitas pendidikan dari tingkat
dasar sampai tingkat Universitas. Kondisi ini mendukung pergerakan ekonomi di
sektor- sektor perhotelan, perdagangan, restoran, konstruksi dan sektor yang lainnya.

Pertumbuhan ekonomi salah satunya di pengaruhi oleh 9 sektor ekonomi
yaitu; Sektor Pertanian; Sektor Pertambangan dan Penggalian; sektor Industri
Pengelolahan; Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih; Sektor Bangunan, Sektor
Perdagangan, Hotel, Restoran; Sektor Pengangkutan dan Komunikasi; Sektor
Keuangan, Persewaan, dan jasa Perusahaan; dan Sektor Jasa-jasa. Namun dari 9
sektor ekonomi tersebut, di Kabupaten Sleman yang lebih berkembang yaitu Sektor
Pertanian; Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran; Sektor Industri Pengolahan; dan

Sektor Jasa jasa. Potensi lain yang dimiliki Kabupaten Sleman selain dari keempat
sektor ekonomi yang berkembang adalah Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa
perusahaan.
Tabel. 1
Distribusi Persentase Sektor Unggulan Bagi Perekonomian Kabupaten Sleman
Tahun 2009-2013 (%)
Sektor

2009

2010

2011

2012

2013

(1)


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

1

Pertanian

13,61

13,02

12,74


12,90

12,88

2

Industri Pengolahan

14,18

14,16

14,39

13,62

13,90

3


Perdagangan,

22,82

22,76

22,87

23,19

23,26

perhotelan,

dan

restoran
4

Jasa-jasa


18,50

18,80

18,85

19,04

18,81

5

5 sektor Lainnya

30,88

31,27

31,16


31,25

31,15

Sumber: BPS Kabupaten Sleman.
Pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada sektor ekonomi diatas secara tidak
langsung dapat membuka lapangan pekerjaan yang baru. Terbukanya lapangan
pekerjaan yang baru dari sektor sektor ekonomi dapat meningkatkan kesajahteraan
untuk pengangguran dan sebagai alternatif pengurangan angka pengangguran di

Kabupaten Sleman dan sebagai alat ukur kesejahteraan masyarakat Kabupaten
Sleman.
1.1 Rumusan Masalah
a. Bagaimana pertumbuhan ekonomi di Sleman (dilihat dari tingkat PDRB) ?
b. 9 sektor Ekonomi apa sajakah yang Berkembang Di Kabupaten sleman?
c. Sektor apakah yang Paling Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Kabupaten Sleman?
d. Peran Ekonomi Sektoral Terhadap angka Tenaga Kerja dan Kesejahteraan
Masyarakat di Kabupaten Sleman.

1.2 Tujuan Penelitian
Mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sleman dengan melihat
tingkat pertumbuhan PDRB, dan dari PDRB mengetahui pertumbuhan sektor – sektor
ekonomi yang mendominasi di Kabupaten Sleman yang memberikan kontribusi. Dari
banyaknya sektor yang berkembang

diharapkan dapat membuka lapangan kerja

untuk penduduk Sleman. Melihat seberapa besar angka tenaga kerja yang terserap di
Sektor Unggulan.

1.3 Manfaat penelitian
a. Mengetahui Peran 9 sektor Ekonomi yang Berkembang Disleman.
b. Mengetahui tingkat PDRB Kabupaten Sleman
c. Mengetahui Sektor yang Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
KAB Sleman.
d. Mengetahui Pengaruh Perkembangan sektor unggulan terhadap produktivitas
tenaga kerja persektor dan Kesejahteraan penduduk di Kabupaten Sleman.

METODE PENELITIAN

1.

Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktafakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki

2.

Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Teknik pengumpulan data yang digunakan didalam Laporan Penelitian ini
adalah studi literatur dan data hasil penelitian yang berkaitan dengan tema yang
diambil dalam penelitian ini. Dengan instrumen penelitiannya adalah dengan
melakukan study lapangan dan interview di BAPEDA Bidang Ekonomi dan
Dinas Tenaga Kerja dan Sosial, serta literatur lain seperti buku maupun jurnal
yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

3.

Sumber Data

Sumber data yang digunakan oleh penulis dalam karya tulis ini adalah data
sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari orang kedua yaitu
melalui situs-situs internet maupun buku-buku yang bisa dijadikan rujukan
referensi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pertumbuhan Ekonomi kabupaten Sleman dilihat dari Tingkat PDRB
Menurut (Sadono Sukirno:1996) Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth)
adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang
dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran
masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai
masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan
memproduksi

barang

dan

jasa

sebagai

akibat

pertambahan

faktor-faktor

produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan
jasa yang sama besarnya. Kenaikan pertumbuhan daerah dapat di tandai dengan
kenaikan PDRB. PDRB adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan
dari seluruh kegiatan pekonomian diseluruh daerah dalam tahun tertentu atau periode
tertentu dan biasanya satu tahun.
Penghitungan PDRB menggunakan dua macam harga yaitu harga berlaku dan
harga konstan. PDRB harga atas harga berlaku merupakan nilai tambah barang dan
jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada tahun yang bersangkutan
sementasra atas harga konstan dihitung dengan menggunakan harga pada tahun
tertentu sebagai tahun dasar.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) digunakan sebagai salah satu
indikator ekonomi makro yang dapat menunjukan kondisi perekonomian daerah.
Dengan PDRB menurut lapangan usaha dapat diketahui seluruh produk barang dan
jasa yang diproduksi di wilayah tertentu (Sleman) tanpa memperhatikan apakah
faktor- faktor produksinya berasal dari dalam wilayah maupun dari luar wilayah
tersebut.
Dari data PDRB dapat diketahui laju pertumbuhan ekonomi daerah maupun laju
pertumbuhan ekonomi setiap sektor ekonomi, struktur perekonomian daerah atau

peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu daerah, serta pendapatan yang
memungkinkan untuk dinikmati oleh penduduk suatu daerah (pendapatan perkapita).
Melalui data PDRB dengan kurun waktu tertentu secara tidak langsung dapat
mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah.
Kinerja perekonomian suatu wilayah selalu dievalusai setiap tahunnya. Dengan
menggunakan PDRB kita dapat mengetahui pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.
Di bawah ini merupakan tingkat PDRB kabupaten Sleman :
Gambar 1.1
PDRB ADH Berlaku dan ADH Konstan 2000
Kabupaten Sleman Tahun 2009 – 2013 ( Juta Rupiah )

19105499

20000000
16696582

18000000
15097600

16000000

13611725

14000000 12503760
12000000
ADHB

10000000
8000000

6373200

6704100

7069229

7471896

6099557

2009

2010

2011

2012

2013

ADHK

6000000
4000000
2000000
0

Sumber : BPS Kabupaten Sleman
Dari data di atas dapat dilihat nilai PDRB Kabupaten Sleman dari tahun ke
tahun selalu mengalami peningkatan. PDRB Pada tahun 2013 menurut harga berlaku
mencapai Rp 19,1 triliyun, sedangkan menurut harga konstan sebesar Rp 7,47

triliyun. Ini menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi di kabupaten Sleman semakin
tahun semakin meningkat.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi tahun 2013 mencapai 5,70
%, di bandingkan dengan tahun 2012 sebesar 5,42% ,hal ini didukung oleh semua
sektor yang mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Dalam penyusunan PDRB,
kegiatan ekonomi dikelompokan menjadi 9 sektor. Semakin besar kontribusi suatu
sektor terhadap total PDRB maka mampu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
dalam suatu wilayah. Tabel 1.2 menyajikan laju pertumbuhan masing–masing sektor
ekonomi di Kabupaten Sleman selama lima tahun terakhir.
Tabel 2
Pertumbuhan Sektor pada PDRB atas Harga Konstan 2000 Kabupaten Sleman
Tahun 2009-2013 ( % )
Sektor Lapangan Usaha
2009
2010
2011
2012
2013
1
Pertanian
1,75
-0,31
-2,26
4,11
1,46
2
Pertambangan
dan -4,84 15,24
14,35
1,45
2,20
Penggalian
3
Industri Pengolahan
1,93
3,05
6,35
-0,47 5,01
4
Listrik, gas dan air bersih
6,21
4,82
4,28
6,31
6,44
5
Bangunan
6,51
6,59
6,95
6,03
7,14
6
Perdagangan, Hotel & 6,48
5,62
6,27
7,20
6,56
restoran
7
Pengangkutan
& 6,52
6,51
6,61
5,56
5,84
Komunikasi
8
Keuangan, persewaan & 5,57
5,98
6,88
9,00
7,26
jasa perusahaan
9
Jasa – jasa
4,44
5,58
6,64
6,85
6,65
PDRB
4,48
4,49
5,19
5,42
5,70
Sumber : BPS Kabupaten Sleman
Pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran pada tahun 2013 masih
cukup tinggi yaitu 6,56 %, hal ini dikarenakan Kabupaten Sleman memiliki
keunggulan dalam hal kelengkapan infrastruktur dan pusat fasilitas pendidikan dari
tingkat dasar sampai tingkat universitas selain itu dijadikan sebagai daerah tujuan
pariwisata. Kegiatan perdagangan baik usaha kecil, menengah maupun besar banyak

berada di wilayah ini. Kondisi ini yang mendukung pergerakan ekonomi di sektorsektor perhotelan, perdagangan, dan penyediaan makanan dan minuman.
Tingginya tingkat permintaan masyarakat akan kebutuhan bangunan rumah
tinggi terlihat dari tingginya tingkat permintaan masyarakat akan kebutuhan
bangunan rumah tinggal terlihat dari tingginya tingkat pertumbuhan sektor bangunan
sebesar 7,41 % di tahun 2013. Permintaan ini di karenakan kebutuhan penduduk
masyarakat sleman maupun penduduk dari luar wilayah sleman yang yang akan
menetap di wilayah Sleman. Selain itu juga adanya projek pembangunan jalan fly
over jombor, pembangunan hotel, pembangunan maal baru, dsb.
Pada tahun 2013 Sektor listrik, gas, dan air bersih mengalami pertumbuhan
sebesar 6,44 %. Petumbuhan perumahan baru dan penambahan gedung-gedung baru
menyebabkan kenaikan nilai tambah pada sektor ini. Sektor keuangan , persewaan
dan jasa perusahaan tumbuh sebesar 7,26 % ditahun 2013.Laju pertumbuhan sektor
ini dipengaruhi kegiatan perbankan dan lembaga keuangan lainnya.
Sektor jasa juga menunjukan laju pertumbuhan yang baik yaitu sebesar 6,65 %
di tahun 2013. Kemudian sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh sebesar 5,84
% karena kegiatan komunikasi meningkat seiring meningkatnya penggunaan telepon
seluler dan penggunaan internet. Pada tahun 2013 sektor pertanian tumbuh hanya
sebesar 1,46 % ini terjadi karena semakin berkurangnya lahan pertanian karena alih
fungsi lahan untuk kegiatan ekonomi yang lain.
B. Sembilan Sektor yang Berkembang di kabupaten Sleman
Dalam penyusunan PDRB, kegiatan ekonomi di kelompokan menjadi sembilan
sektor. Pengertian sektor yaitu lapangan usaha kegiatan ekonomi. Semakin besar
kontribusi suatu sektor terhadap PDRB maka sektor tersebut makin dominan dalam
perekonomian wilayah tersebut. Berikut adalah sektor-sektor yang terdapat di
kabupaten Sleman :

a. Sektor Pertanian
Sektor pertanian merupakan pemanfaatan benda-benda biologis yang diperoleh
dari alam dengan tujuan untuk konsumsi. Sektor pertanian mencakup sub sektor
tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan,kehutanan dan perikanan.
b. Sektor pertambangan dan penggalian
Kegiatan pertambangan dan penggalian adalah kegiatan yang mencakup
penggalian, pengeboran, penyaringan, pencucian, pemilihan dan pengambilan segala
macam barang tambang, mineral, dan barang galian yang tersedia di alam, baik
berupa benda padat, cair maupun gas. Penambangan dan penggalian ini dapat
dilakukan di bawah tanah maupun di atas permukaan bumi. Sifat dan tujuan kegiatan
tersebut yaitu untuk menciptakan nilai guna dari barang tambang dan galian sehingga
memungkinkan untuk dimanfaatkan, dijual, atau diperoses lebih lanjut.
c. Sektor industri pengolahan
Sektor industri pengolahan di bedakan menjadi dua sub sektor, yaitu sub sektor
industri migas dan tanpa migas. Untuk sub sektor industri migas terdiri dari
pengilangan minyak bumi dan gas alam cair. Untuk industri non migas terdiri dari
industri sedang, besar , serta industri kecil dan rumah tangga.
d. Sektor Listrik, Gas, dan Air bersih
Sub sektor listrik mencakup pembangkit atau penyaluran tenaga listrik, baik
yang diselenggarakan oleh perusahaan umum listrik negara (PLN) maupun
perusahaan listrik non PLN seperti pembangkit listrik oleh pemerintah daerah.
Sub sektor air bersih mencakup proses pembersihan, pemurnian, dan proses
kimiawi lainnya untuk menghasilkan air minum, serta pendistribusian dan
penyalurannya secara langsung melalui pipa dan alat lain ke rumahtangga, instansi
pemerintah maupun swasta.

e. Sektor Bangunan
Bangunan

adalah

suatu

kegiatan

yang

hasil

akhirnya

berupa

bangunan/konstruksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya, baik
digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana lainnya.
f. Sektor perdagangan, Hotel, dan Restoran
Dalam perhitungannya, sub sektor perdagangan dikelompokan dalam dua jenis
kegiatan yaitu perdagangan dan eceran. Perdagangan besar mencakup kegiatan
ekspor & impor. Sedangkan perdagangan eceran mencakup kegiatan pedagang pada
umumnya melayani konsumen perorangan atau rumah tangga. Sub sektor hotel
mencakup kegiatan penyediaan penginapan yang menggunakan sebagian atau seluruh
bangunan sebagai tempat penginapan. Tempat penginapan lainnya yang digunakan
untuk menginap aeperti losmen, motel, dan sebagainnya. Sub sektor restoran,
mencakup usaha penyediaan makanan dan minuman jadi yang pada umumnya
dikonsumsi di tempat penjualan.
g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Sub sektor pengangkutan terdiri dari jasa angkutan rel, angkutan jalan raya,
angkutan laut, angkutan sungai atau penyebrangan, angkutan udara. Sub sektor
komunikasi terdiri dari kegiatan jasa penunjang komunikasi. Jasa penunjang
telekomunikasi meliputi kegiatan pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal
pengiriman berita melalui telegram, telepon, dan pos. Sub sektor ini juga meliputi
kegiatan seperti wartel, internet, dan telepon seluler (ponsel).
h. Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
Sub sektor keuangan yaitu kegiatan lembaga keuangan yang memberikan jasa
keuangan seperti menerima simpanan keuangan, memberikan kredit, mengirim uang,

membeli dan menjual surat-surat berharga, dll. Lembaga keuangan yang dimaksud
adalah Bank, Asuransi, Dana Pensiuan,Money Changer, Pegadaian, dll.
Sub sektor persewaan bangunan dan tanah, baik yang menyangkut bangunan
tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal seperti perkantoran, pertokooan,dll. Sub
sektor jasa perusahaan mencakup kegiatan pemberian jasa hukum (advokat dan
notaris), jasa akuntansi dan pembukuan, jasa pengolahan dan penyajian data, jasa
bangunan/ arsitek dan teknik, jasa periklanan , jasa persewaan mesin dan peralatan.
Semua jasa ini biasanya diberikan berdasarkan sejumlah bayaran atau kontrak.
i. Sektor jasa-jasa
Sektor yang memberikan jasa-jasa pelayanan kepada masyarakat umum. Sektor
jasa dibagi menjadi dua yaitu sektor jasa pemerintahan umum & sektor jasa swasta.
Sektor jassa pemerintahan umum meliputi administrasi pemerintahan dan pertahanan
serta jasa pemerintahan lainnya. Sedangkan sektor jasa swast meliputi

jasa sosial

kemasyarakatan, jasa hiburan dan rekreasi, dan jasa perorangan & rumahtangga.
Berikut adalah grafik sektor-sektor yang berkembang di kabupaten Sleman:
Grafik. 1
Grafik PDRB Kabupaten Sleman Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga
Berlaku Tahun 2009-2013 (%)
25
20
15
10

2009
2010

5
0

2011
2012
2013

Sumber : BPS Kabupaten Sleman

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa dari sembilan sektor yang berkembang,
selama lima tahun berturut- turut hanya ada empat sektor yang mendominasi
dikabupaten sleman yaitu sektor pertanian, Industri pengolahan, perdagangan,hotel
dan restoran, dan jasa-jasa.
C. Sektor Unggulan di Kabupaten Sleman.
Dalam Kabupaten sleman ada 4 sektor unggulan dari sembilan sektor ekonomi yang
berpengaruh, yaitu:
a. Sektor Pertanian
Sektor pertanian mencakup sub sektor tanaman bahan makanan, tanaman
perkebunan, peternakan,kehutanan dan perikanan. Kebijakan Pemerintah Kabupaten
Sleman untuk meningkatkan kesejahteraan petani dalam hal ini yaitu salah satunya
dengan melakukan kebijakan dalam Roadmap Penguatan Sistem Inovasi Daerah
(SIDa). Berdasarkan Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 050.05/30 Bangda
tanggal 7 Januari 1999 produk unggulan suatu daerah mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut2:
a) Kandungan teknologi yang cukup menonjol baik industri kecil dan jasa.
b) Mempunyai jangkauan pemasaran yang luas baik lokal, nasional maupun
ekspor.
c) Mempunyai ciri khas daerah, inovatif dan melibatkan masyarakat banyak
(tenaga kerja setempat).
d) Mempunyai kandungan bahan baku lokal yang banyak dan stabil atau
melalui pembudidayaan.
e) Ramah lingkungan.

2

(Sumber : http://bappeda.slemankab.go.id/roadmap-penguatan-sistem-inovasidaerah-sida-kabupaten-sleman.slm).

f)

Dapat mempromosikan budaya lokal

Menurut Alkadri, dkk 2001 dalam Daryanto 2003 kriteria yang digunakan untuk
menentukan apakah suatu komoditas tergolong unggul atau tidak bagi suatu wilayah
sebagai berikut3:
a) Mampu

menjadi

penggerak

utama

(prime

mover)

pembangunan

perekonomian.
b) Mempunyai keterkaitan kedepan dan kebelakang kuat baik sesame komoditas
unggulan maupun komoditas lainnya.
c) Mampu bersaing dengan produk/komoditas sejenis dari wilayah lain di pasar
nasional maupun internasional baik dalam hal harga produk, biaya produksi,
maupun kualitas pelayanan.
d) Memiliki keterkaitan dengan wilayah lain baik dalam hal pasar maupun
pasokan bahan baku
e) Memiliki status teknologi yang terus meningkat.
f) Mampu menyerap tenaga kerja berkualitas secara optimal sesuai dengan skala
produksinya.
g) Dapat bertahan dalam jangka panjang tertentu.
h) Tidak rentan terhadap gejolak eksternal dan internal.
i) Pengembangannya harus mendapatkan berbagai bentuk dukungan (keamanan,
sosial, budaya, informasi dan peluang pasar, kelembagaan, fasilitas
insentif/disinsentif dan lain-lain).
j) Pengembangannya berorientasi pada kelestarian sumberdaya dan lingkungan.
Dengan melihat kriteria tersebut, maka produk unggulan Kabupaten Sleman yang
dipilih untuk penguatan SID meliputi4:

3
4

Ibid
Ibid

a. Padi.
b. Salak pondoh.
c. Kambing PE
d. Budidaya bambu
Kabupaten Sleman memiliki beberapa target yang akan dicapai dalam penguatan
SIDa, antara lain5:
1. Meningkatkan jejaring aktor SIDa
2. Meningkatkan diseminasi Iptek
3. Meningkatkan implementasi hasil-hasil penelitian dan pengembangan
Salah satu kebijakan ini sangat membantu dalam meningkatkan pertanian di
Kabupaten Sleman. Hal ini dapat memacu perkembangan di bidang pertanian, agar
hasil Pertanian padi ataupun Salak Pondoh dapat bersaing dengan produk daerah
lainnya.
Namun yang dikhawatirkan oleh pemerintahan adalah lahan untuk pertanian yang
semakin lama semakin sedikit dan menyempit. Hal ini dikarenakan adanya
pembangunan pembangunan yang sebagai sarana prasarana daerah dan pembangunan
gedung oleh para pelaku bisnis di Kabupaten Sleman.
Upaya mengimbangi penyempitan tanah pertanian telah dicoba dilakukan melalui
berbagai cara antara lain menaikan produksi persatuan luas melalui program
intesifikasi, penerapan teknologi baru dibidang pertanian, ekstensifikasi tanah
pertanian dan melalui sektor perijinan. Namun usaha tersebut belum dapat
mengimbangi alih fungsi tanah pertanian yang mencapai tingkat mengkhawatirkan.
Upaya lain yang masih mungkin dilakukan adalah melalui kebijakan Pemerintah
dalam penatagunaan tanah yang bertujuan mengendalikan, memelihara, dan menjaga
5

Ibid

pemanfaatan tanah pertanian agar tidak terjadi konflik dalam penanganannya serta
dapat dicegah dan dikendalikan kemungkinan terjadi penyempitan tanah pertanian.
b. Sektor perdagangan, Hotel, dan Restoran
Seperti yang kita ketahui bahwa untuk sektor ini di Kabupaten sleman selalu
mengalami pertumbuhan. Perkembangan pembangunan disektor ini salah satunya
disebabkan jogja saat ini menjadi daya tarik wisatawan baik dari dalam dan luar
negeri. Dengan semakin banyaknya wisatawan maka pemerintah meningkatkan
pembangunannya khususnya di sektor Hotel, dan Restoran.
Kecamatan Depok dan Kecamatan Pakem menyumbang kontribusi PDRB
terbesar pada sektor pedangan, restoran dan hotel. Hal ini dipengaruhi karena
Kecamatan Depok merupakan pusat aktivitas perdagangan dan jasa & restoran.
Sedangkan Kecamatan Pakem dipengaruhi oleh erupsi Merapi tahun 2010, sehingga
sektor perdagangan dan jasa di Kecamatan meningkat karena banyak para
wisatawan/pendatang. Berbeda dengan Kecamatan Sleman yang memiliki kontribusi
terkecil terhadap PDRB pada sektor perdagangan, restoran dan hotel. Padahal dilihat
dari aksesbilitas yang mudah dan sebagai pusat pemerintahan Kecamatan Sleman
memiliki peluang dalam sektor perdagangan dan jasa & restoran.
c. Sektor industri pengolahan
Sektor Industri Pengolahan juga berkembang pesat, misalnya pengolahan
singkong sebagai bahan utama dalam membuat kue, kripik, dan masih anyak lainnya.
Pemerintah terus memberi dorongan kepada masyarakat Kabupaten Sleman dalam
sektor Industri Pengelolahan ini.
d. Sektor jasa-jasa
Telah di jelaskan sebelumnya bahwa Sektor Jasa dibagi menjadi dua yaitu sektor
jasa pemerintahan umum & sektor jasa swasta. Sektor jassa pemerintahan umum

meliputi administrasi pemerintahan dan pertahanan serta jasa pemerintahan lainnya.
Sedangkan sektor jasa swasta meliputi jasa sosial kemasyarakatan, jasa hiburan dan
rekreasi, dan jasa perorangan & rumah tangga.
Perkembangan disektor jasa semakin meningkat, hal ini juga disebabkan oleh
semakin meningkatnya Penduduk Kabupaten Sleman dari tahun ketahun baik orang
lokal ataupuan non lokal.
Berikut adalah grafik keempat sektor ekonomi yang telah dijelaskan diatas di
gambarkan dengan grafik sebagai berikut.
Grafik.2
Distribusi Persentase Sektor Unggulan Bagi Perekonomian Kabupaten Sleman Tahun
2009-2013 (%)
25
Pertanian
20
Industri Pengolahan

15

Perdagangan, perhotelan,
dan restoran

10
5

Jasa-jasa

0
2009

2010

2011

2012

Sumber : BPS Kabupaten Sleman
Dari diagram diatas dijelaskan bahwa ada 4 sektor yang menguasai sektor yang
paling berpengaruh dalam perekonomian adalah sektor Perdagangan, Perhotelan dan
Restoran. Hal ini juga bisa dilihat bahwa saat ini banyaknya pembangunan gedung
untuk mall, hotel ataupun untuk wisata kuliner. Pada sektor Perdagangan, Perhotelan,
dan Restoran dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 terjadi kenaikan setiap
tahunnya, hanya dari tahun2009 ke tahun 2010 terjadi penurunan. Sektor kedua yaitu
sektor Jasa, sektor jasa berkembang dengan baik pada tahun 2009 sampai 2012

namun pada tahun 2013 mengalami penurunan. Sektor ketiga yaitu Industri
Pengelolahan semakin meningkat dari tahun 2009-2011 namun pada tahun 2012
sampai tahun 2013 mengalami kenaikan.
Sektor keempat yang paling berkembang yaitu sektor pertanian, namun pada
sektor pertanian setiap tahunnya pertumbuhan mengalami penurunan hal ini bisa
disebabkan beberapa faktor yaitu luas tanah pertanian yang semakin berkurang
dikarenakan pembangunan berupa gedung gedung semakin meningkat, semakin
berkurangnya kesuburan tanah, cuaca yang kurang baik.
e. Peran

Ekonomi

Sektoral

Terhadap

angka

Tenaga

Kerja

dan

Kesejahteraan Masyarakat.
Sektor disisni dimaknai sebagai lapangan usaha kegiatan ekonomi. Sektor
yang dominan dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi disebut sebagai Leading
Sector.
Keempat sektor unggulan dan sektor sektor lainnya memberikan dampak yang
baik bagi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sleman. Hal ini dilihat dari data grafik
sebagai berikut:
Grafik.3
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sleman Tahun 2009-2013 (%)

Sleman
6
4
Sleman
2
0
2009

2010

2011

2012

2013

Dilihat dari Grafik diatas, Pertumbuhan ekonomi kabupaten sleman semakin
meningkat dari tahun ketahun.
Tingkat pertumbuhan ekonomi dilihat dari 9 sektor diatas mamacu timbulnya
lapangan usaha ataupun lapangan pekerjaan yang baru. Dengan meningkatnya
lapangan usaha dan lapangan kerja maka banyak angkatan kerja yang memiliki
kesempatan untuk bekerja menurut kemampuannya dari berbagai sektor sektor
ekoomi yang memberikan peluang

kerja. Peluang kerja yang diberikan dari

pembangunan Kabupaten sleman tersebut diharapkan oleh pemerintah Kabupaten
sleman agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sleman.
Berikut data Penduduk yang bekerja menurut sektor.
Grafik.4
Penduduk Bekerja Menurut Sektor
160,00
140,00
120,00
100,00
80,00
60,00
40,00
20,00
0,00

2009
2010
2011
2012
2013

Sumber : Updating Data Ketenagakerjaan Dinas Nakersos Tahun 2009 s/d2013
Grafik diatas

menunjukkan bahwa jenis pekerjaan yang paling banyak

bekerja oleh masyarakat di Kabupaten Sleman yaitu di Sektor Pertanian dan Jasajasa. Jika dilihat dari Pertumbuhan dan Pembangunan di Kabupaten Sleman dari
tingkat PDRB pada Sektor Perdagangan, Perhotelan, dan Restoran; dan Sektor

Lembaga Keuangan semakin tahun mengalami penignkatan. Hal ini juga dapat dilihat
pada grafik diatas, bahwa setiap tahun pada sektor Perdagangan, Perhotelan, dan
Restoran; dan Sektor Lembaga Keuangan masyarakat mulai tertarik bekerja di sektor
tersebut.
Peningkatan yang terjadi setiap tahun di Sektor Perdagangan, Perhotelan, dan
Restoran; dan Sektor Lembaga Keuangan, dapat mendorong bagi pertumbuhan
ekonomi masyarakat. Hal ini juga dapat meminimalisir tingkat pengangguran di
Kabupaten Sleman. Pengangguran yang menurun dapat menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat yang meningkat.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Menurut (Sadono Sukirno:1996) Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth)
adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang
dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran
masyarakat meningkat. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) digunakan sebagai
salah satu indikator ekonomi makro yang dapat menunjukan kondisi perekonomian
daerah. Dalam penyusunan PDRB, kegiatan ekonomi di kelompokan menjadi
sembilan sektor Sektor Pertanian, yaitu:
a. Sektor pertambangan dan penggalian
b. Sektor industri pengolahan
c. Sektor Listrik, Gas, dan Air bersih
d. Sektor Bangunan
e. Sektor perdagangan, Hotel, dan Restoran
f. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
g. Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
h. Sektor jasa-jasa.
Dalam Kabupaten Sleman ada 4 sektor unggulan dari sembilan sektor ekonomi yang
berpengaruh, yaitu:
a. Sektor Pertanian
b. Sektor perdagangan, Hotel, dan Restoran
c. Sektor industri pengolahan
d. Sektor jasa-jasa
Dari perkembangan sektor sektor tersebut memberikan dampak baik bagi
perkembangan ekonomi di Kabupaten Sleman. Hal ini diharapkan dapat memacu

timbulnya lapangan usaha ataupun lapangan pekerjaan yang baru. Dengan
meningkatnya lapangan usaha dan lapangan kerja maka banyak angkatan kerja yang
memiliki kesempatan untuk bekerja menurut kemampuannya dari berbagai sektor
sektor ekonomi yang memberikan peluang kerja. Peluang kerja yang diberikan dari
pembangunan Kabupaten Sleman tersebut diharapkan oleh pemerintah Kabupaten
Sleman agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sleman
SARAN
Setelah mengetahui hasil dari penelitian mengenai pertumbuhan ekonomi dan
keunggulan sektoral di Kabupaten Sleman diharapkan pembangunan Kabupaten
Sleman dapat lebih fokus sesuai dengan potensi yang terdapat di dalamnya. Untuk
menciptakan pertumbuhan ekonomi yang optimal sebagai salah satu faktor penting
dalam upaya pembangunan daerah maka pengembangan sektor unggulan di
Kabupaten Sleman perlu menjadi perhatian utama bagi pemerintah Kabupaten
Sleman. Untuk mengembangkan sektor sektor dapat dilakukan dengan bebarapa cara
diantaranya dengan melakukan perbaikan infrastruktur pendukung, mengenalkan
daerah dengan media promosi, atau dengan mengundang investasi asing. Diharapkan
dengan langkah-langkah tersebut dapat mendorong pertumbuhan sektor sektor
sehingga meningkatkan PDRB dari sektor sektor tersebut.
Pengembangan sektor unggulan bukan berarti mengesampingkan pengembangan
sektor lainnya. Selain sektor unggulan, sektor yang memiliki pertumbuhan cepat
namun kontribusinya kecil juga perlu didorong agar lebih berkembang untuk
menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi Kabupaten Sleman. Dan juga sektor
yang memiliki kontribusi besar namun pertumbuhannya relatif lambat juga perlu
untuk ditingkatkan pertumbuhannya.Di samping itu, sektor yang bukan merupakan
sektor unggulan namun merupakan sektor vital bagi hajat hidup masyarakat juga
perlu diperhatikan. Setidaknya dapat memenuhi kebutuhan untuk daerahnya sendiri.

Sedikitnya lahan utuk pertanian di Kabupaten Sleman menjadi masalah utama
dalam pengembangan sektor ini. Oleh karena itu pemerintah seharusnya mengambil
kebijakan yang lebih ketat dalam hal pembatasan ijin mendirikan bangunan agar
lahan pertanian tidak semakin berkurang proporsinya. Meskipun lahan pertanian di
Kabupaten Sleman sudah tidak terlalu besar, pertumbuhan sektor ini dapat dipacu
dengan penggunakan teknologi modern sehingga meningkatkan efisiensi produksi
dan meningkatkan produktifitasnya.
Untuk itu perlu adanya sinergi antar sektor yang dilakukan oleh pemerintah
dengan kebijakan yang tepat sehingga sektor-sektor tersebut dapat berkembang.
Dengan adanya prioritas pembangunan sektor serta langkah-langkah konrit dalam
upayanya diharapkan dapat memacu percepatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Sleman sebagai salah satu upaya pembangunan daerah.

DAFTAR PUSTAKA
M.L. JHINGAN Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan.(Jakarta; PT Raja
Grafindo Persada), 2007.
BAPEDA Kabupaen Sleman Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Sleman 2009-2013.
Sadono Sukirno Ekonomi Pembangunan. (Jakarta; Prenada Media Group), 2007.
Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kabupaten Sleman Buku Saku Data Hasil
Pembangunan SKPD Tahun 2009-2013.