KOMUNIKASI ORGANISASI (ANALISISPENDEKATAN MIKRO) DALAM PELAKSANAAN REBOISASI PADA KESATUAN PENGELOLA HUTAN PRODUKSI (KPHP) MODEL PULAU LAUT DAN SEBUKU

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

KOMUNIKASI ORGANISASI (ANALISISPENDEKATAN MIKRO) DALAM
PELAKSANAAN REBOISASI PADA KESATUAN PENGELOLA HUTAN
PRODUKSI (KPHP) MODEL PULAU LAUT DAN SEBUKU
Junet Usodo
E-mail: Junet.usodo@gmail.com
Ma’ruf Abdullah
Zain Noktah Aslie
Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) MAB Banjarmasin
ABSTRACT
Research is one of the objectives of to overcome problem in a organization on this
research writer set some limits trouble is as follows: corrupt communication
organization that occurs in units of unity of production forest management
(KPHP) model sea island and sebuku, and approach micro to organizations
especially approach among members organization in the implementation of the
reforestation in units of unity of production forest management (KPHP) model
sea island and sebuku especially on the implementation of reforestation.The
results of the study found that communicate and coordinate with stakeholders to

to institutional strengthening so that the implementation of reforestation possible
consistent with the objectives of to be achieved.

Keywords: Organizational communications, Reboisation, forest
management

production

63

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

manusia

PENDAHULUAN
Kata atau istilah komunikasi
(dari

Vol. 4 No. 1, Januari 2017


bahasa

Inggris

adalah

proses

yang

melibatkan individu-individu dalam
suatu

hubungan,

kelompok,

‚communication‛),secara etimologis

organisasi dan masyarakat yang


atau menurut asal katanya adalah

merespon dan menciptakan pesan

dari bahasa Latin communicatus,

untuk

dan perkataan ini bersumber pada

lingkungan satu sama lain.

kata

communis

communis
‘berbagi’


ini

Dalam
memiliki

atau

‘menjadi

beradaptasi

kata
makna
milik

dengan

Aktifitas komunikasi dalam
instansi


pemerintah

senantiasa

disertai dengan adanya tujuan –

bersama’ yaitu suatu usaha yang

tujuan

memiliki tujuan untuk kebersamaan

keberhasilan dalam tugas karyawan

atau kesamaan makna.

dalam

Komunikasi


diantaranya

keberhasilan

adalah

pengelolaan

secara

instansi tersebut sesuai dengan visi

terminologis merujuk pada adanya

dan misi yang telah di tetapkan,

proses

dengan


penyampaian

suatu

pernyataan oleh seseorang kepada

terlibat dalam komunikasi

komunikasi

Organisasi.

orang lain. Jadi dalam pengertian ini
yang

metode

Metode

komunikasi


organisasi adalah

korelasi

antara

adalah manusia. Karena itu merujuk

ilmu komunikasi dengan organisasi

pada

yang

pengertian

Ruben

Steward(1998:16)


dan

mengenai

komunikasi manusia yaitu:

terfokus

manusia

yang

terlibat

dalam

berfokus pada teknik, media, proses

process through which individuals –in


dan

relationships, group, organizations and

penghambat

societies—respond

organisasi.

and

manusia-

mencapai tujuan organisasi yang

Human communication is the

to


pada

create

faktor-faktor

yang

proses

menjadi

komunikasi

messages to adapt to the environment

Kesatuan Pengelolaan Hutan

and one another. Bahwa komunikasi

Produksi (KPH) Model Pulau Laut

64

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

dan

Sebuku

merupakan

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

Unit

merupakan paru-paru dunia. Salah

pelaksana teknis Dinas Kehutanan

satu cara untuk mengatasi isu dan

Kabupaten

fenomena alam di atas dengan

Kotabaru

dengan

wilayah kerja meliputi Pulau laut

dilakukannya

dan

keberhasilan reboisasi sebagai tolak

Sebuku,

berdasarkan

ditetapkan

Keputusan

menteri

Kehutanan Nomor : SK.78/Menhut-

ukur

Penetapan

kesatuan

tingkat

dimana

keberhasilan

pengelolaan hutan.

II/2010 tanggal 10 februari 2010
tentang

reboisasi,

Sebagai unit organisasi, yang
memiliki

tujuan

utama

Pengelolaan hutan Lindung (KPHL)

keberhasilan

dan kesatuan Pengelolaan Hutan

Hutan khususnya reboisasi sesuai

produksi

dengan fungsi hutannya berdasrkan

(KPHP)

Kalimantan

provinsi

selatan

tindaklanjuti

dan

dengan

di
surat

Keputusan

Menteri

Nomor

SK.226/Menhut-II/2012

tanggal

04

Penetapan

mei

Kehutanan

2012

Tentang

peraturan

dalam

adalah

perundang

pengelolaan

undangan,

dalam menyelenggarakan reboisasi
dibentukalah

susunan

organisasi

Kesatuan pengelola Hutan produksi,
terdapat

pelaksana

kegiatan

Wilayah

Kesatuan

Reboisasi Komunikasi antar petugas

Hutan

Produksi

pelaksana reboisasi dengan petugas

(KPHP) Model Pulau Laut dan

lain serta dengan atasan langsung

sebuku (UnitIII) dengan Luas areal

dalam

103.368,29 Ha.

Kesatuan Pengelola Hutan Produksi

Pengelolaan

Krisis air bersih, kekeringan,

(KKPH)

hal

ini

adalah

haruslah

Kepala

berlangsung

kebakaran hutan dan lahan yang

dengan baik dan terarah untuk

terjadi

ini

mewujudkan keberhasilan. Seberapa

merupakan isu besar. Kemudian,

jauh proses komunikasi organisasi

terjadinya pemanasan global salah

dan

satu penyebabnya adalah degredasi

denganPetugas pelaksana reboisasi

hutan.

di

Indonesia

Hutan

di

saat

pendekatan

mikro

Indonesia

65

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

untuk keberhasilan reboisasiperlu

Komunikasi adalah prasyarat

diketahui dengan adanya penelitian.

kehidupan manusia. Kehidupan

Penelitian adalah salah satu

manusia akan tampak hampa

tujuan untuk mengatasi masalah

apabila tidak ada komunikasi.

yang ada dalam sebuah organisasi

Karena

pada

penelitian

menetapkan

tanpa

komunikasi,

ini

penulis

interaksi antar manusia, baik

beberapa

batasan

secara perorangan, kelompok,

masalah adalah sebagai berikut :

ataupun

masalah komunikasi organisasi yang

mungkin dapat terjadi. Dua

terjadi pada Unit kesatuan pengelola

orang

Hutan

Produksi

Model

interaksi apabila masing-masing

Pulau

Laut

dan

melakukan aksi dan reaksi. Aksi

pendekatan Mikro pada organisasi

dan reaksi dilakukan manusia

terutama pendekatan antar anggota

baik

organisasi

kelompok, atau organisasi.

(KPHP)

dan

sebuku,

dalam

Reboisasi

pada

Pelaksanaan
Unit

kesatuan

pulau

khususnya

laut

dan

pada

sebuku

pelaksanaan

reboisasi.

dikatakan

tidak

melakukan

secara

perorangan,

A. Komunikasi Organisasi

Pengelola hutan Produksi (KPHP)
Model

organisasi

Komunikasi
adalah
dan

organisasi

pengiriman
penerimaan

(sending)
(receiving)

berbagai pesan organisasi di
dalam

TINJAUAN PUSTAKA
Fungsi

komunikasi

kelompok
dan

karateristiknya

di

formal

dalam
maupun

informal dari suatu organisasi.
Bila organisasi semakin besar

Komunikasi adalah suatu
proses

kelompok

atau

penyampaian

kegiatan
pesan

dari

dan

kompleks

maka

mengakibatkan
kompleks

semakin
pula

seseorang kepada orang lain

komunikasinya.

untuk mencapai tujuan tertentu.

yang

masih

akan

proses
Organisasi

kecil,

yang

66

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

anggotanya hanya

berjumlah

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

Seperti

memo,

pernyatan,

tiga orang atau kurang dari

kebijakan, surat surat resmi dan

lima, proses komunikasi yang

jumpa pers. Sifat organisasi

berlangsung relatif sederhana

yang kedua adalah komunikasi

dan masih bersifat langsung

organisasi

mengarah ke setiap anggota

organisai yang menggunakan

organisasi.

komunikasi organisasi informal

yang

Tetapi

organisasi

anggotanya

banyak

adalah

informal.

Anggota

komunikasi

yang

misalnya lebih dari seribu orang

disetujui secara sosial. Arah

seperti HMI, GMKI, LEMA,

komunikasi

ataupun

secara

Partai

politik

lainnya

dan

menjadikan

tersebut

langsung

organisasi

tidak
kepada

melainkan

kepada

komunikasinya menjadi lebih

anggota individu atau anggota

kompleks.

organisasi tersebut.

Komunikasi
memiliki

dua

tergantung
yang

organisasi
sifat

oleh

yang

persetujuan

dimiliki.

Sifat

dari

METODOLOGI PENELITIAN
Jenis
kualitatif

penelitian
dengan

deskriptif
pendekatan

komunikasi organisasi pertama

fenomenologi, dengan menentukan

ialah

kasus yang diteliti, terarah pada satu

formal.

organisasi

Komunikasi

formal

adalah

karakteristik, dilakukan pada satu

komunikasi yang disetujui oleh

sasaran atau lokasi atau subyek,

organisasi

dan

yaitu hubungan pendekatan mikro

beriorientasi

komunikasi komunikasi organisasi

kepentingan organisasi. Isinya

dengan Keberhasilan reboisasi Pada

berupa cara kerja di dalam

Kesatuan pengelola Hutan Produksi

organisasi, produktivitas dan

(KPHP) Model Pulau Laut dan

berbagai pekerjaan yang harus

sebuku.

itu

sendiri

sifatnya

dilakukan

dalam

organisasi.

67

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Deskripsi

meliputi,

potret

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

Kesatuan Pengelola Hutan

subyek, rekonstruksi dialog, catatan

produksi

tentang berbagai peristiwa khusus.

pulau Laut dan Sebuku tetapi

Pendeskripsian

dan

aktivitasnya

mendalam mengenai potret kondisi

keterkaitan.

secara

rinci

tentang apa yang sebenarnya terjadi
menurut apa adanya di lapangan.
Penelitian ini dilaksanakan di

(KPHP)

mempunyai

c. Masing-masing

kelompok

informan di dalam dan yang
di luar

wilayah kesatuan pengelola hutan

unsur:

Produksi (KPHP) Model Pulau Laut

c.1.

terdiri atas unsur-

Masing-masing

dan Sebuku kabupaten Kotabaru.

satu orang Top

Penetapan

Manager

dengan

informan

teknik

dilakukan

sampling

secara

c.2.

Masing-masing

purposive sampling. Hal ini karena

dua orang yang

penetapan informan secara sengaja,

Middle Manager

karena pertimbangan tertentu.
Bertolak

dari

c.3.

lowest Manager

diatas maka sebagai informan

a. Informan yang berada ‛di

Masing-masing
tiga orang pada

informasi

pada penelitian ini adalah :

Model

d. Informan adalah orang-orang
yang

mampu

dan

mau

dalam‛ kesatuan organisasi

memberikan informasi pada

Kesatuan pengelola Hutan

seluruh

Produksi

kuesioner yang disiapkan.

(KPHP)

Model

Pulau Laut dan Sebuku yang
ruang lingkup penugasannya
berkaitan dengan

Wilayah

Pulau laut dan Sebuku
b. Informan yang
luar‛

kesatuan

berada ‛di

item-item

pada

A. Instrumen Penelitian
Instrumen ini mempunyai
dua faktor, yaitu yang pertama
adalah
penelitian

kualita
dan

instrumen
faktor

yang

organisai

68

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

kedua

adalah

kualitas

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

a.

mendapatkan

pengumpulan data.
Dalam

Kepala unit KPHP tidak

penelitian

secara

kualitatif,

informasi

penuh

dari

yang menjadi instrumen atau

bawahan khususnya dari

alat penelitian adalah peneliti

penyuluh

itu sendiri. Di bantu dengan

sehingga disini tidak ada

item-item

komunikasi

pertanyaan

untuk

kehutanan

menggungkap informasi yang

antara

di

Kehutanan

perlukan

sesuai

dengan

Dengan
unit

KPHP.

Penerimaan

Unit

komunikasi organisasi
hasil

dengan

berbagai

penulis

selama

kendala

dilapangan oleh Kepala

1. Kendala dan Hambatan dalam

Dari

arah

Penyuluh

Kepala

tujuan penelitian.

dua

kurang

terpenuhi

secara maksimal , laporan

wawancara

pelaksana

Informan

kegiatan

pemahaman

melakukan

kelompok

penelitian pada unit Kesatuan

tani terhadap situasi dan

pengelola hutan produksi Pulau

kondisi,

laut dan sebuku ada beberapa

kelompok

hal yang menjadi hambatan

perlakuan

hambatan

pemahaman

dalam

komunikasi

pemahaman
terhadap
bibit,

serta

kelompok

organisasi yang seyogyanya di

terhadap

hama

terapkan semua yang terlinbat

penyakit

tanaman.

dalam unit organisasi KPHP

kendala Internal)

tersebut

khususnya

Penyelenggaraan
adapun

hambatan

dalam

reboisasi

,

hambatan

b.

Penyuluh
dengan

dan
(

kehutanan
alasan

kondisi

jarak dan waktu intensitas

yang dialami adalah sebagai

komunikasi

berikut ;

langsung

secara
dengan

69

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

kelompok

kerja

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

lokasi

juga

pelaksanaan

reboisasi,

kepala

secara langsung ini sangat

hanya

lebih

diperlaukan

komunikasi

berkurang,

komunikasi

karena

koordinasi

diterapkan

secara

kelompok

cukup

adanya

informasi secara teori saja.

Kepala

(kendala ekstern)

mendapatkan

c. Sebagai

tidak

fasilitator

dengan
kerja.

Tidak

koordinasi
unit

khususnya

Petugas

ber
dan

aplikasi dilapangan harus

langsung

desa

ini
tidak

informasi
peningkatan

Teknis Reboisasi Hanya

SDM

berkomunikasi

secara

bidang kehutanan, akan

dengan

berkaitan dengan mutu

tidak

langsung

masyarakat

kelompok kerja ( melaluia

kerja

Telepon) dimana hal ini

reboisasi.

di

pelaksanaan

sekali

Dari beberapa kendala

terhadap

kondisi

Komunikasi dalam organisasi

lapangan

sesungguhnya

Unit KPHP model Pulau laut

berpengaruh

dan

akan

menyulitkan
dengan

sangat
koordinasi
penyuluh

dan

sebuku

tidak

memanfaatkan

pendekatan

mikro

Komunikasi

dalam

khususnya

Organisasi dimana pendekatan

masalah yang lebih teknis

Mikro dalam sebuah organisasi

menyangkut

telah

kehutanan

tanaman

perlakuan

kondisi

lahan

diuraikan

sebelumnya

dalam

bahawa

BAB

sebagai

dan kalender musim yang

tolak ukur keberhasilan dalam

telah dibuat.

sebuah

organisasi

dengan

job

karyawan

dan

d. Tidak adanya koordinasi
dengan Kepala Desa di

berkaitan
diskription

kenyamanan

70

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

pelaksanaan

tugas

dalam

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

milik

masyarakat

sehingga

organisasi sehingga dalam Unit

terpelihara

KPHP

masyarakat itu sendiri. Adapun

ini

tida

terjadi,Komunikasi

untuk

Pola

dengan

yang

baik

oleh

digunakan

dalam

reboisasi

Hutan

pemberian orientasi dan latihan,

Pelaksanaan

Komunikasi untuk melibatkan

Rakyat (HR) ada dua Pola yaitu

anggota kelompok dalam tugas

pola pertama melalui Kebun Bibit

kelompok. Komunikasi untuk

Rakyat

menjaga

organisasi,

digunakan ini dengan teknis satu

dalam

Desa membuat kelompok tani

mensupervisi dan pengarahan

yang disyahkan melalui kepala

pekerjaan, Komunikasi untuk

Desa

mengetahui rasa kepuasan kerja

membuat

dalam organisasi.

menentukan jenis bibit sendiri,

iklim

Komunikasi

(KBR),

serta

pola

yang

kelompok

bibit

sendiri

tani
dan

2. Hasil kerja Pelaksana Reboisasi

serta lokasi penanaman berada

pada unit KPHP Model Pulau

pada lahan milik masyarakat itu

Laut dan Sebuku.

sendiri,

Dari

hasil

kegiatan

hasil

dimanfaatkan

oleh

kemudian
kelompok

reboisasi tersebut ada beberapa

tersebut, dan pola kedua dengan

hal yang bisa di kutip dari yang

Pola pekarangan, tidak jauh beda

penulis dapatkan adalah sebagi

dengan kebun Bibit Rakyat (KBR)

berikut :

yang membedakan pada Pola ini

a. Pelaksanaan

Reboisasi

dengan pola hutan Rakyat.
Bahwa

kegiatan

yang

paling

adalah

bibit

yang

sudah

di

sediakan . pada pola kedua ini
penulis

berpendapat

ada

sisi

berhasil adalah reboisasi pada

negatif , dimana seperti yang

Hutan Rakyat, dikarenakan jenis

penulis ungkapkan pada BAB

bibit sesuai dengan kemauan

sebelumnya bahwa pendekatan

masyarakat dan tanah adalah

mikro dalam komunikasi sebuah

71

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

organisasi, hal ini diperlukan

Rakyat

salah

untuk

berjalannya

dalam

pemberian orientasi dan latihan

komunikasi

untuk

pada

pemberian

satunya

adalah

sebuah

kelompok

(KBR)

seperti

orientasi

organisasi. Pada kelompok tani

latihan

pola

kelompok tersebut.

pekarangan

dengan

pada

dan

anggota

menerima bibit langsung tanpa
membuat sendiri memiliki sisi
negatif, kelompok tani akhirnya
tidak

memiliki

khususnya

b. Pelaksanaan reboisasi Hutan
lindung
Berbeda

keterampilan,

untuk

pembuatan

reboisasi

hutan

bibit tanaman yang akan mereka

dikarenakan

tanam.

terpelihara

Selain

dalam

itu

Kurangnya

komunikasi

melibatkan

anggota

dengan
lindung
kurang
berbenturan

untuk

dengan kondisi lahan yang

kelompok

buakan milik masyarakat

dalam tugas kelompoknya.Dari

dan lokasi

hal

masyarakat dimana hutan

tersbut

akhirnya

rasa

kepuasan kerja ada yang kurang.
Ada perbedaan yang
nyata

dengan

yang

lindung

jauh dengan

dikerjakan

oleh

kelompok kerja, kelompok
kerja

ini

akan

berhenti

dilakukan pada Pola Kebun

melakukan

Bibit

tidak ada anggran yang

Rakyat

(KBR)

kegiatan

walaupun hanya satu item

turun.

yang dilakukan. Pada Pola

pemeliharaan

Kebun Bibit Rakyat (KBR)

dilakukan

Komunikasi

menunggu

organisasi

Selain

jika

itu

pula

juga

tidak
kecuali

dana

dari

lebih komplek pendekatan

pemerintah pusat ataupun

mikro dalam komunikasi

Daerah.

pada kelompok Kebun ibit

72

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Dalam

Reboisasi

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

menjaga

tatalingkungan

Hutan Lindung penanaman

dan siklus air. Kalau dilihat

dilakukan oleh Kelompok

seperti ini penulis menilai

Kerja bukan Kelompok Tani

tidak ada kepuasan kerja

Masyarakat, dan kerjanya

jika

dilakukan dengan sistem

Pemangkuan

upah, Jenis tanaman pun

Produksi,

ditentukan

pelaksanaan

pihak

Kepala

Kesatuan
Hutan

dalam

menilai
Reboisasi

pemerintah dalam hal ini

hutan

KPHP Model Pulau Laut

dilakukan oleh kelompok

dan Sebuku. Kalo dilihat

Kerja

seperti

teknis sebagai penanggung

ini

kurang

masyarakat

merasa

dan

memiliki

memeliharapun

Lindung

tersebut.

jawab

menilai

kelompok

kerja

Petugas

bahwa
untuk

akhirnya enggan jika tidak

reboisasi

ada

untuk

tidak sesuai dengan job

pemeliharaan. Hal ini juga

discription, karena merasa

berkaitan

kurang ada kenyamanan

dana

dengan

hutan

yang

lindung

kepemilikan, tanah adalah

dalam

milik Negara, Tanaman jiga

pekerjaan. Dari beberapa

sudah Usia Panen tidak

hal tersebut di atas penulis

boleh

karena

mengungkapkan beberapa

hutan

pendapat bahwa petugas

Hutan

pelaksana teknis reboisasi

di

berada

tebang

dikawasan

Lindung,

dimana

Lindung

ini

merupakan

pelaksanaan

harus

melakukan

Hutan yang harus di jaga

pendekatan secara teorotif

keberadaaannya

karena

dimana

berfungsi

sebagai

secara

konservasi

lahan

untuk

memaksa

petugas
tidak
para

teknis
langsung
anggota

73

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

kelompok kerja reboisasi

ekowisata, dan dengan adanya

untuk

ekowisata masyarakat sekitar

sebisa

mungkin

melakukan penanaman di

bisa

kawasan

pengelolaan

hutan

lindung

terlibat

walaupun bibit dan hasil

Tentunya

tidak bisa mereka miliki,

proses

tentunya

c. Reboisasi

seperti

dengan

alasan

penjelasan

diatas

bahwa

Hutan

memiliki
yang

sangat

walaupun

tidak

segi

tempat

perlu

wisata.

waktu

Hutan

dan

Lindung

Melalui dana CSR.
Kegiatan

lindung

fungsi

dari

reboisasi

ekologis

yang

penting,

Perusahaan pemegang ijin

bisa

dilaksanakan

Pemanfaatan

oleh

Kawasan

secara

hutan biasa disebut dengan

langsung

tapi

reklamasi. Pelaksanaannya

pemanfaatannya

bisa

dilaksanakan dengan Pola 1

dimanfaatkan

; 1 ( satu banding satu )

berkepannjangan.
Selain itu seperti yang
dijelaskan

pada

Seperti yang dilakukan oleh

BAB

PT

Karbon

perusahaan

Mahakam
tersebut

sebelumnya

pada

saat

wawancara

dengan

kepala

memiliki

ijin

kawasan

kawasan

seluas

Dinas

Kehutanan

pemakaian
192

Ha

hutan lindung bisa memiliki

maka perusahaan tersebut

nilai ekonomis apabila dijaga

memiliki

dengan baik. Nilai ekonomis

melakukan reklamasi seluas

tersebut didapat dari kawasan

192

tersebut

kewajiban

Ha.

dijadikan

kawasan

kegiatan

dengan

demikian

Pembuatan

ekowisata,

bisamemperoleh
pendapatan

daerah

ini

hasil

Teknis

dari

berdasarkan

Pelaksanaan
baru tahap
Rancangan

reboisasi

dimana

rancangan

74

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

teknis tersebut penanaman

tidak terganggu dan tata air

akan

tetap terjaga dengan baik.

dilaksanakan

pada

Dalam

tahun 2016,
Lokasi

reklamasi

pelaksanaan

kegiatan

ini

penulis

berada di dalam kawasan

menyatakan

bahwa

Hutan

komunikasi

Organisasi

lindung.

Pelaksanaan reklamasi ini

berjalan

berbeda

pelaksanaannya mendekati

dengan

Pelaksanaan
Hutan

reboisasi

lindung

yang

teori

dengan

baik

yang

diungkapkan

telah

pada

BAB

sebelumnya dilakukan oleh

sebelumnya. Seperti yang

Pemerintah.

diungkapkan

(robbin

Kelompok Kerja ditentukan

2006:392)

bahwa

dengan

komunikasi

pendekatan

organisasi

dimana

mereka

menjalankan empat fungsi

berdekatan

dengan

utama diantaranya

wilayah,
yang

Dimana

lokasi jenis tanaman pun
menyesuaikan

dengan

1) Pengendalian,

untuk

mengendalikan

anggota

tanaman unggulan lokal,

kelompok

dibentuklah

(Tanaman Buah dan karet)

kelompok

berdasarkan

jenis

pendekatan

tanaman

ini

jika

wilayah,

sampai masa panen tidak

penentuan jenis bibit di

merusak tanaman karena

serahkan kepada kelompok

hanya

jenis

mengambil

buah

apa

yang

sesuai

pada jenis buah buahan dan

dengan tanaman unggulan

getah pada jenis tanaman

setempat dan jika dipanen

karet. Dengan demikian

tidak merusak konservasi

Konservasi

lahan

lahan dan tata kelola air

kawasan

tersebut

pada

75

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

sehingga lingkungan tetap

pelaksanaanm metode dan jenis

terjaga.

tanaman.

2)

Pengungkapan emosi

bahwa disini masyarakat
pada

kelompok

kerjanya

tidak

merasa

kecewa

dengan

jerih

Perusahaan yang berada
di kabupaten Kotabaru upaya
yang

dilakukan

dalam

payahnya

pelaksanaan reboisasi melalui

menanam tanaman karena

dana CSR selain dilakukan oleh

dikemudian

bisa

perusahaan karbon mahakam,

dimanfaatkan oleh mereke

pada tahun 2009 s/d tahun 2011

sendiri,

telah dilakukan upaya reboisasi

3)

mangrove

hari

Motivasi, Masyarakat

memiliki

motivasi ganda

yang

biasa

dikenal dengan restorasi oleh

disebabkan dengan lahan
yang mereka kerjakan dekat

atau

PT. SILO.
3.

Manfaat

Pendekatan

mikro

dengan

perumahan

dan

dalam Unit KPHP Model Pulau

hasilnya

akan

bisa

Laut dan Sebuku.

dimanfaatkan dengan ini
kelompok

kerja

tidak

merasa keberatan

Sudah
bersama

kita

dan

menguraikan

ketahui

penulis sudah
pada

BAB

4) Informasi dalam kegiatan ini

sebelumnya bahwa Pendekatan

jelas

ini merupakan pendekatan yang

dikarenakan

dilaksanakan

sebelum
para

memfokuskan

kerja

komunikasi dalam unit sub unit

melakukan diskusi dengan piha

pada suatu organisasi. Dalam

terkait

Unit Kesatuan Pengelola Hutan

anggota

kegiatan

kelompok

untuk

mendapatkan

informasi-informasi
seperti

lokasi,

penting
jarak,

dan

kepada

produksi Model Pulau Laut dan
Sebuku
diperlukan

Komunikasi
pada

yang

tingkat

ini

76

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

adalah

komunikasi

Petugas

Pelaksana

antar

utama

adalah

kelompok

Teknis

Kerja pelaksana reboisasi
dalam melakukan kegiatan,

reboisasi,

Kelompok

Kerja

Pelaksana

Reboisasi

dan

Penyuluh

Kehutanan

serta

Kepala

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

unit

itu

ini

diperlukan

namanya

komunikasi.
Berawal

dari

sebuah

yang

orientasi yang merupakan

diperlukan dalam tingkat ini

proses yang terus menerus

adalah

yang

sendiri.Komunikasi

komunikasi

antar

menghendaki

anggota kelompok tersebut :

oranglain apa yang sedang

1. Bahwa

berlangsung dalam sebuah

komunikasi

untuk

memberikan orientasi dan

organisasi,

latihan

langsung

dalam

organisasi
Model

sebuah

Unit

pulau

sebuku,

KPHP

Laut

dan

komunitasnya

berasal

dari

berbagai

secara

tidak

sudah

terjadi

pada kelompok tani Kebun
Bibit

Rakyat

(KBR),

Organisasi pada kelompok
ini

melakukan

proses

disiplin ilmu tertentu dalam

orientasi

secara

alami

mewujudkan sebuah visi

dengan

membuat

bibit

misi

sendiri,

diawali

sebuah

organisasi

dengan

adalah

pembuat

bedengan

yang

tujuannya untuk mencapai

notabene

merak

secara

keberhasilan

umum tidak mengetahui

dalam

hal

ini

pelaksanaan

reboisasi maka dibutuhkan

teknis

dan diperlukan kehadiran

tanaman,

sebuah

pengalaman

training

orientasi
kepada

dan
Petugas

pembuatan

mereka

teknis Reboisasi, Penyuluh

pelatihan

Kehutanan

langsung,

dan

paling

bibit

berdasrkan
mereka
melakukan
secara

tidak
dengan

77

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

berkomunikasi

dengan

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

masing

masing.

Dan

penyuluh maupun petugas

keinginan

teknis reboisasi. Walaupun

organisasi. Dalam menjaga

demikian

untuk

hal ini tidak lepas dari yang

kualitas

namanya komunikasi dan

peningkatan
Sumber

daya

seperti

Manusia

yang

dijelaskan

anggota

koordinasi
pimpinan

dengan
terkait

demi

pada wawancara dengan

menjaga dan memotivasi

kepala Dinas Kehutanan,

agar

bahwasannya

SDM

sesuai dengan unit yang

perlu

telah

kelompok

tani

ditingkatkan

dengan

pelatihan kelompok seperti,

anggotanya

bekerja

ditentukan

sebagai

berikut ;
1) Sesuai dengan struktur

manajemen

organisasi KPHP Model

kelompok Tani, Penguatan

Pulau Laut dan sebuku.

Kelembagaan

Bekerja sesuai dengan

pelatihan

Kelompok

Tani, sehingga kedepannya
kelompok
serta

bisa

bisa

kegiatan

mandiri

mengadakan

tanpa

adanya

2. Keterlibatan anggota untuk
kelancaran

organisasi

2) Kegiatan reboisasi Hutan
Rakyat

dengan

maka

Pola

Kebun Bibit Rakyat (
KBR)

proyek pemerintah.

menjaga

job discription.

Kelompok

bekerja
tugas
oleh

sesuai

tani

dengan

yang

diberikan

ketua

kelompok

anggota

mereka bertugas masing

dalam unit masing masing

masing sesuai dengan

tetap

jenis

diperlukanlah

focus

padatugas

bidang masing masing, hal

pekerjaan

yang

telah ditetapkan.

ini sesuai dengan keahlian

78

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

3. Penentuan iklim organisasi,
iklim

sebuah

organisasi

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

dilapangan maka Kepala
KPHP

seharusnya

sangat bergantung kepada

mengambil

tingkah

dengan selalu memberikan

laku

pemimpin

pengawasan,

kepada

tingkah

laku

maupun

anggota

atau

penyuluh, petugas teknis

tetapi

pada

maupun

organisasi

pekerja

tindakan

kelompok

tani

dasarnya iklim organisasi

pelaksana reboisasi, penulis

ditentukan oleh bagaimana

berpendapat

komunikasi

bersama

antara

pemimpin

dan

pada
sama

kelapangan

saat
turun

seharusnya

bawahannya, jika kita ambil

Kepala

contoh jika pimpinan tidak

mengajak

melakukan

langsung dengan Kelompok

dengan

komunikasi
baik

bawahannya
menjadikan
malas

dan

semangat

kepada

kerja

unit

berdiskusi

apa

kendala

terjadi dilapangan, dengan

bawahannya

demikian secara langsung

tidak

bekerja

ada
demi

dapat pemikiran bagaimana
cara

mengatasi

tersebut,

Dapat kita lihat pada uraian

diskusikan

BAB

diselaesaikan

sebelumnya

bahwasannya

sebagai

yang

akan

ini

tujuan sebuah organisasi.

dilakukan

KPHP

yang

bersama

persolan

tentunya

di
dan

sama

secara
dengan

KPHP

kelompok Kerja, Penyuluh,

pemimpin

Petugas Teknis, dan bila

Kepala

sebab

perlu dengan kepala Desa

tidak adanya laporan dari

setempat yang lebih tahu

penyuluh

kehutanan

kondisi, dan karakteristik

berkaitan

pekerjaan

organisasi

sebagai

lokasi

Desa

tersebut.

79

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

Sehingga permaslahan lebih

kordinasi

cepat diselesaikan dan iklim

stakeholder
Koordinasi

organisasi terlihat terjaga
4. Semua tugas dan pekerjaan

dengan

komunikasi

dan

merupakan

hal

dalam lingkup organisasi

yang sangat penting dan harus

sangat perlu dilaksanakan

ada dalam suatu organisasi,

pengawasan

karena

serta

koordinasi

dan

diarahkan sesuai dengan

komunikasi

kriteria yang berlaku, ini

pendukung tercapainya tujuan

dilakukan

yang

oleh

pimpinan

seorang

dan

bawahan.

Seorang

supervisor

bertanggung
terhadap

jawab

jawab

ada

organisasi.

dalam

suatu

Komunikasi

dan

koordinasi di sini berhubungan
dengan

kepemimpinan

dari

yang

suatu organisasi, baik organisasi

bertanggung

dalam pendidikan maupun di

orang

dibawah.dan

merupakan

pula

dalam

luar pendidikan.

pekerjaan

Dengan koordinasi dan

bawahannya

dalam

komunikasi yang baik dalam

mewujudkan

pekerjaan.

suatu organisasi, maka akan

Pelaksanaan

menghasilkan hasil yang baik

membantu

Dalam
reboisasi

tidak

pula, serta lebih maksimal

pengawasan

dalam mencapai tujuan. Oleh

jika

dilakukan
secara

intens

pelaksanaan

maka

dilapangan

karena

itu

dibutuhkan

kerjasama yang baik antara

akan terlihat gagal. Kepala

Kepala

unit

KPHP

Model

Unit

Pulau

Laut

dan

sebuku

KPHP

melakukan

harus

pengawasan

terhadap Komunikasi dan

dengan
para
sesama

bawahannya
stkeholder,
anggota

serta

ataupun
yang

ada

80

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

dalam

suatu

Intinya

adalah

organisasi.
harus

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

sekarang. Oleh karena itu beberpa

ada

pendapat yang demikian ini perlu

kerjasama yang baik antar

diluruskan dengan jalan seperti

semua komponen yang ada

penulis utarakan diatas. Dengan

dalam suatu organisasi.

demikian

akan

muncul

satu

Komunikasi dan Koordinasi yang

kesepahaman. Penulis berpendapat

dilakukan

bahwa selama ini yang ada adalah

seperti

konsultasi
stake

publik

holder

melakukan
dengan

yang

para

berada

para

stakeholder

kadang

di

mendengar hanya dari sebelah

wilayah kelola, dengan demikian

pihak dan tidak dicerna dengan

ppara stake holder memberikan

secara

dukungan

penuh

terhadap

diungakapkan oleh beberapa LSM

pelaksanaan

reboisasi.

sehingga

sebelum

bijaksana,

Seperti

penulis

yang

melakukan

terjadi kesamaan persepsi untuk

penelitian, ada beberapa lembaga

mensukseskan

Swadaya yang mengatakan bahwa

keberhasilan

reboisasi di wilayah tersebut.
Stakeholder
memberikan

Kegiatan

senantiasa

tanggapan

yang

pelaksanaan

reboisasi.
yang

Bahkan
menilai

kegiatan

yang

kehutanan

tidak

dilakukan

oleh

kehutanan tidak memiliki manfaat
bagi masyarakat.

positif apabila selalu dilibatkan
dalam

yang

Ungkapan demikian penulis

kegiatan

berpendapat bahwa mereka berani

beberpa

berbicara seperti ini dikarenakan

bahwasannya

tidak pernah dilibatkannya dalam

ada

dilakukan

kehutanan

lebih

lebih

nilai

dalam kegiatan proyek semacam

manfaatnya, mereka berpendapat

reboisasi. Dengan demikian jika

bahwa

kita

terlalu

menunggu

ada

urusan

panjang

hasil

di

untuk
bidang

ajak

berdiskusi

duduk
tentang

bersama
pelaksanaan

kehutanan yang akan di butuhkan

kegiatan reboisasi saling bekerja

oleh

sama dan ber koordinasi, tentunya

masyarakat

adalah

saat

81

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

mereka akan beranggapan positif

sama lain saling berkomunikasi

terhadap

dan koordinasi dalam bekerja.

pelaksanaan

kegiatan

yang dilaksanakan oleh kehutanan.
Kepala unit KPHP tentunya

Kesimpulan
Dari Hasil Penelitan dan

sebagai insan kehutanan harus
melakukan
pihak

koordinasi

pihak

dengan

Pembahasan di atas penulis dapat

dalam

menarik kesimpulan sebagai berikut

terkait

pelaksanaan reboisasi kedepannya.
Karena pasca kebakaran kawasan

:
1.

Komunikasi Organisasi dalam

pemangkuan Hutan wilayah KPHP

Unit

pulau laut dan sebuku banyak

Hutan Produksi Model Pulau

yang terbakar dan tentunya harus

Laut dan sebuku tidak terjalin

segera dilakukan reboisasi.

dengan

dengan

dikarenakan

eksternal.

adanya

komunikasi dan koordinasi, maka

baik

Pengelola

beberapa faktor internal dan

Semua program kerja dapat
terselesaikan

Kesatuan

2.

Terjadi kendala komunikasi

perlu bantuan orang lain. karena

Organisasi

kita tahu bahwa yang dibutuhkan

reboisasi pada unit Kesatuan

organisasi ini adalah SUPERTIM

Pengelolaan Hutan produksi

bukan SUPERMAN. Kalau yang

Model Pulau Laut dan sebuku

bekerja

tanpa

adanya faktor lingkungan (

meminta bantuan takkan ada yang

lokasi dan waktu Pelaksanaan

mampu

reboisasi)

tusuk

hanya

sendirian

melaksanakannya.
lidi

saja

membersihkan

Satu

tidak

mampu

tapi

dengan

3.

Pelaksanaan

Hasil kerja reboisasi pada Unit
Kesatuan

pengelola

hutan

kumpulan banyak lidi mampu

Produksi Model Pulau Laut

membersihkan kotoran yang ada.

dan sebuku Belum optimal

Itulah organisasi yang baik satu

dikarenakan

Urang

komunikasi antara Kelompok

82

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

kerja,

Petugas

Teknis

Pelaksana reboisasi dan kepala
unit KPHP
4.

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

kedepannya berjalan dengan baik,
diantaranya sebagai berikut :
1.

Pendekatan

Mikro

tidak

organisasi

Komunikasi

kekaryaan

sesuai

dimanfaatakan dengan baik

dengan

terhadap kelompok kerja dan

fungsi pada organisasi unit

anggoata

pelaksana

Kesatuan pengelolaan hutan

pengelola

Produksi model pulau laut dan

teknis

Unit

Kesatuan

Hutan Produksi Model pulau
Laut dan sebuku, sehingga

5.

Menggunakan

tugas

pokok

dan

sebuku.
2.

Senantiasa

melakukan

tidak terjadi kenyamanan kerja

komunikasi

Personil pada Unti Organisasi

menerus,

tersebut.

pelaporan maupun pemberian

Peningkatan komunikasi dan

tugas berdasarkan fungsinya.

koordinasi

dengan

stake

3.

secara
dalam

terus
bentuk

Membangun komunikasi antar

Holder dengan tujuan untuk

personil

penguatan kelembagaan agar

KPHP Model Pulau laut dan

pelaksanaan

sebuku

reboisasi

kedepannya berjalan dengan

pada

(

stauan

unit

Penyuluh,Petugas

Teknis dan kelompok kerja)

baik dan terarah.
Saran

DAFTAR PUSTAKA
Dari hasil penelitian dan

Muhammad Arni 2004. Komunikasi

pembahasan yang telah disimpulkan

Organisasi

penulis mengajukan beberapa saran

Aksara

guna

ditindaklanjuti

Kepala

unit

Pelaksana
pelaksanaan

Bumi

oleh

Khosahrial Romli 2011. Komunikasi

ataupun

petugas

Organisasi Lengkap, Jakarta

reboisasi

agar

kegiatan

baik

Jakarta

grasindo

reboisasi

83

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

Akdon. 2006. Strategic Managemen

Limited.

for Educational Management.

Printing.

London.

Third

Guba, E.G. and Y.B. Lincoln.1990.

Bandung: Alfabeta.

Efective Evaluation. Joossey

Berelson, Bernard and Garry A
Stainer. 1979. Communication

Baas

and

Franscisco.The 5 th Edition.

Transmission

of

San

J, Winardi. 2001, Motivasi dan

Information.Cambridge
University

Publication.

Pemotivasian

Press.

Manajemen,

Massachussetts. Third Edition.
Berlo, David K.1960. The Processof
Communication.An

dalam
Jakarta,

Raja

Grafindo Persada.
Koentjaraningrat.

1985.

Introduction To Theory and

‚Pengamatan Terlibat oleh

Practice. Holt, Rinehart and

Seorang Peneliti Pribumi dan

Winston. New York –Toronto -

Asing:Masalah

London. The First Edition

Dalam Dan Ke Luar dari

Creswell,

John

Qualitative
Research

Masuk

Ke

dalam

Kebudayaan‛

W.

1998.

Inquiry

and

Kontjaraningrat & Donald K.

Sage

Emmerson. Aspek Manusia

Design.

Dalam

Publication, Inc, California.

Masyarakat, PT Gramedia,

Gamble, Michael W and Teri Kwal
Gamble. 1986. Introduction
of Massa Communication.

Penelitian

Jakarta.
Kirk, Jerome & Marc L. Miller.1986.

Book

Rehability and Validity in

Company. New York. Third

Qualitative Research, Sage

Edition.

Publication. Beverly Hills.

McGraw

Grounlund,

Hill

Norman

E.

1971.

Lexy

J

Moleong.

1997.

Metode

Reading In Mesurement and

Penelitian Kualitatif, PT

Evaluation.

Remaja

The Macmillan

Company. Colier-Macmillan

Rosdakarya,

Bandung.

84

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

Qualitative

Mulyana,Deddy.2011.Metodelogi
Penelitian

Qualitative Approach. The

Kualitatif

Paradigma

Baru

Komunikasi

dan

and

Ilmu

Mcmillan Publishing, Co.

Sosial

NewYork. Second Edition.
Penelitian

Lainnya. Bandung : Remaja

Pawito.

rosda karya.

Komunikasi Kualitatif, PT LKiS

Mulyana,

Deddy.2007.

Komunikasi
Pengantar.

Ilmu

Pelangi

2007,

Aksara

Yogyakart

Suatu
Bandung:

PT.Remaja Rosdakarya.
Neuman,W.Laurence. 2004. Social
Research

Method,

85