61 PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DALAM BIDANG EKONOMI DI KELEMBAGAAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN DALAM BIDANG EKONOMI DI KELEMBAGAAN DAERAH
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Oleh
HERLINTATI

ABSTRAK
Pembangunan ekonomi daerah merupakan perubahan ke arah yang lebih baik
bidang ekonomi yang mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan
industri-industri alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan
produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan, dan
pengembangan dunia usaha baru dalam rangka meningkat ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui partisipasi dan pern perempuan
dalam perumusan kebijakan dan mengetahui partisipasi perempuan dalam perumusan
kebijakan pembangunan ekonomi.
Penelitian ini dilakukan di kelembagaan daerah Kabupaten Lampung Tengah.
Penelitian dilakukan dengan metode survey dengan metode pengumpulan data melalui
teknik wawancara terhadap subyek informasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan dan partisipasi perempuan pada
posisi pimpinan yang menentukan kebijakan/keputusan rencana pembangunan ekonomi di

kelembagaan daerah masih relatif lemah, Kurangnya akses keterlibatan perempuan dalam
perumusan program disebabkan oleh faktor komposisi perempuan pada tingkat jabatan
struktural yang ada di kelembagaan, kurangnya pengetahuan, pengalaman dan kemampuan
perempuan dalam akses perumusan program, penetapan program dan pelaksanaan program
pembanunan ekonomi di kelembagaan daerah Kabupaten Lampung Tengah. Kemampuan
dan pertisipasi perempuan dalam merespon usulan masyarakat dalam pembangunan
ekonomi pada kelembagaan daerah di Kabupaten Lampung Tengah masih relatif terbatas.
Kemampuan perempuan dalam menanggapi usulan bawahan mengenai program dan
anggaran pembiayaan dalam pembangunan ekonomi di kelembagaan relatif masih lemah.
Masih rendahnya komposisi kaum perempuan pada jabatan struktural di kelembagaan
daerah ternyata membatasi akses kemampuan, kewenangan dan kekuasaan perempuan
untuk mempengaruhi keputusan dalam perumusan kebijakan yang diusulkan. Kemampuan
kaum perempuan untuk mempertahankan dan memperjuangkan program yang diusulkan
masih lemah atau belum optimal. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa partisipasi
perempuan dalam perumusan kebijakan ekonomi di kelembagaan daerah Kabupaten
Lampung Tengah masih rendah.
Kata Kunci: Partisipasi Perempuan, Perumusan Kebijakan, Pembangunan Ekonomi.

61


WOMEN’S PARTICIPATION IN THE FORMULATION OF INSTITUTIONAL
POLICY OF ECONOMIC DEVELOPMENT IN CENTRAL LAMPUNG
REGENCY
By
HERLINTATI

ABSTRACT
Regional economic development is a change for the better, the economy that
includes the establishment of new institutions, the development of alternative industries,
improving the capacity of the existing workforce to produce products and services better,
identifying new markets, transfer of knowledge knowledge and development of new
businesses in order to improve the economic and social welfare.
Purpose of this study was to determine the participation and role of women in
policy formulation and knowing participation of women in economic development policy
Institutional study was conducted in Lampung district center. research conducted
by survey method with the method of collecting data through interview techniques on the
subject of information and documentation
The results showed that the capacity and participation of women in leadership
positions who determine the policy / decision-economic development plans in the region is
still relatively weak institutions, lack of access to women's involvement in the formulation

of the program due to the composition of factors on the structural position of women in
institutions, lack of knowledge, experience and capabilities of women in the formulation of
program access, program establishment and implementation of economic development
programs at the institutional center of Lampung regency. The results showed that the
capacity and participation of women in leadership positions who determine the policy /
decision-economic development plans in the region is still relatively weak institutions, lack
of access to women's involvement in the formulation of the program due to the
composition of factors on the structural position of women in institutions, lack of
knowledge, experience and capabilities of women in the formulation of program access,
program establishment and implementation of economic development programs at the
institutional center of Lampung regency. Ability and women's participation in responding
to proposals from the community in economic development in the institutional area in
Lampung regency was still relatively limited. ability in response to the proposed program
and budget of the subordinate financing in economic development is still relatively weak
institutions. The low composition on the structural position of women in local institutions
turned out to limit the access capability, authority and power of women to influence
decisions in the formulation of the proposed policy. Women's ability to defend and fight
for the proposed program is still weak or not yet optimal. Based on these results concluded
that women's participation in the formulation of economic policy in the institutional area of
Lampung regency was still low.

Key words: Women's Participation, Policy Formulation, Economic Development

62

Keterwakilan

A. PENDAHULUAN

kelembagaan
1. Latar Belakang

terhadap

yang didasarkan
yang

pemerintahan daerah diharapkan mampu

pada


juga sebagai pelopor dalam perwujudan

bersangkutan

(endogenous

development)

menggunakan

potensi

sumber

sistem pemerintahan yang baik (good

dengan

pemerintahan dan pembangunan yang
selama ini dianggap bukan sebagai


mengarahkan kita kepada pengambilan

persoalan

inisiatif-inisiatif yang berasal dari daerah
proses

dan

merangsang

menyangkut

ekonomi

dominasi

pelaku


sebagai

subyek

atau

pembangunan

tidaklah

dibuat

semata-mata

oleh

seringkali
para

pembuat


berprespektif

kaum

perempuan

minoritas

pada

suatu

perumusan

yang potensial bilamana keberadaannya

gender.

Keberadaan


yang

lembaga

seringkali

mengimplikasikan

juga merupakan suatu aspek sumber daya

kalah

suaranya

kebijakan.

dalam

Kondisi


ini

tentunya harus menjadi sebuah dorongan

diberdayakan secara optimal. Begitu pula
perkembangan

kurang

pemerintahan

berada pada kaum laki-laki. Perempuan

sejarah

daerah,

gender


dilanggengkan

pembangunan

pembangunan

dari

konteks

kebijakan, dimana keputusan-keputusan

konteks
daerah,

Pada

pembangunan

diskriminasi

peningkatan

kegiatan ekonomi
Dalam

penting.

perumusan kebijakan daerah terutama

pembangunan

untuk mencipatakan kesempatan kerja
baru

dalam

meningkatkan peran perempuan dibidang

fisik secara lokal (daerah). Orientasi ini

dalam

terutama

governance)

daya

manusia, kelembagaan, dan sumberdaya

tersebut

setiap

perempuan pada setiap perangkat kerja

kebijakan-kebijakan

daerah

di

besar. Oleh karena itu keberadaan kaum

daerah adalah terletak pada penekanan

kekhasan

daerah

di

Kabupaten/Kota dewasa ini relatif cukup

Masalah pokok dalam pembangunan

pembangunan

perempuan

bagi

dunia

setiap

kaum

perempuan

menempatkan diri dan memiliki peran

maupun perkembangan bangsa telah

serta fungsi dalam berbagai bidang

membuktikan bahwa kaum perempuan

kehidupan sebagaimana layaknya laki-

mampu memiliki peran dan fungsi dalam

laki, karena pada situasi dan tingkatan

berbagai bidang kehidupan sebagaimana

tertentu

layaknya laki-laki.

kaum

pengetahuan,

63

perempuan

memiliki

ketarampilan/kecakapan

serta ketegasan yang sama dengan laki-

adat istiadat primordial yang mengikat

laki.

hak-hak

Seiring dengan semakin banyaknya

dan

perempuan),

ruang
peran

gerak

kaum

perempuan

di

perempuan yang melibatkan diri dalam

Kabupaten Lampung Tengah tidak lagi

aktivitas

kelembagaan

semata-mata sebagai pelayan bagi suami

pemerintah, organisasi formal maupun

dan mengurus rumah tangga. Perempuan

organisasi non formal dan pada sektor

di daerah tersebut dengan keberadaannya

swasta

peran

telah ikut serta menunjukkan kapasitas

perempuan ditengah-tangah kehidupan

dirinya dalam berperan di berbagai

sosial dewasa ini tidak hanya sebagai alat

bidang, termasuk dalam kelembagaan

produksi

genarasi

pemerintahan di daerah. Hal ini tanpak

penerus sebagaimana kodrat hakiki yang

pada komposisi jumlah perempuan yang

dimiliki kaum perempuan. Lebih dari

keberadaannya di lembaga pemerintahan

pada itu perempuan

dengan kodrat

hampir sama atau sebanding dengan

alamiahnya

mampu

pula

jumlah

sebagai

asset

berikut:

sosial,

dalam

dalam

kewirausahaan,

dalam

melahirkan

telah

menempaykan

diri

bangsa/daerah dan asset pembangunan,

dengan

kaum

Kelembagaan Daerah (Satker)
Kabupaten Lampung Tengah.

Lampung Tahun 2011 bahwa untuk
perempuan

di

tabel

Kerja (Pegawai) Wanita Pada

laki-laki.

Berdasarkan hasil survey BPS Provinsi

jumlah

sebagaimana

Tabel 1. Data Kompisisi (Jumlah) Tenaga

dimana kemampuan dan perannya dapat
disejajarkan

laki-laki,

Kabupaten

No

Lampung Tengah adalah berkisar 41,7%

1

%

Nama Kantor/Satuan
Kerja

Jumlah
%

Total

Laki

Wanita

Kabupaten

138

98

41,5

236

Badan Kepegawaian

54

43

43,9

98

Setda

Wanita

Lamteng

dari jumlah penduduk laki-laki. Melihat

2

besarnya jumlah penduduk perempuan

Daerah
3

Dinas Pendidikan

118

47

37,6

125

4

Dinas Kesehatan

47

56

54,4

103

pembangunan daerah yang besar apabila

5

Dinas

Pendapatan

101

39

27,9

140

keberadaannya dimanfaatkan secara baik

6

Dinas Pertambangan

58

27

31,8

85

53

23

30,3

76

tersebut tentunya akan menjadi asset

Daerah

& Energi

dalam mendorong laju pembangunan di

7

dari

Pemuda,

Olahraga

daerah tersebut.
Akibat

Dinas

dan

Parawisata.

peningkatan

berbagai

8

Dinas Perternakan

56

37

39,8

93

9

Dinas

dan

56

31

35,6

87

Dinas Pertanian dan

68

38

35,8

106

macam kebutuhan dalam kehidupan serta

Pasar

Perdagangan
10

modernisasi juga akibat pergeseran nilai

Hortikultura

64

11

Dinas

Pedudukan

105

40

27,6

145

kesempatan

51

37

42,1

88

duduk sebagai pimpinan pada tingkat
eselon

atau

kepercayaan

untuk

dan Catatan Sipil
12

BPPP dan Keluarga
Berencana

atau

satuan

kerja

tertentu,

13

DP2KA

77

31

28,7

108

14

Badan

69

34

33,0

103

sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

71

28

28,3

99

Tabel 2.

92

16

14,8

108

Pemberdayaan
Kampung
15

Dinas Koperasi dan
UKM

16

Badan

Kompisisi

(Jumlah)

Tenaga Kerja (Pegawai) Wanita dalam
Tingkatan

penanggulangan

Jabatan

(Eselon)

Di

Bencana
17

Kantor

67

31

31,6

98

64

23

26,4

87

168

69

29,1

237

7.908

4.992

39,0

12.800

Kelembagaan

Kesbanglinmas
18

Badan

Pelayanan

Daerah

(Satuan

Kerja

Daerah) Kabupaten Lampung Tengah.

Terpadu
19

Kantor Satpol- PP

20

Kecamatan

(28

Kecamatan) + UPTD
Jumlah

9.421

5.740

37,86

15.161

Sumber: Badan Kepagawaian Daerah

perempuan

1. Mengapa

berbagai

bidang,

Tengah?
2. Sejauhmanakah

laki-laki. Kondisi tersebut terjadi pula di

perempuan

lingkup Pemerintahan Daerah Kabupaten

perempuan

di

partisipasi

dalam

perumusan

kebijakan pembangunan ekonomi

Keberadaan

kelembagaan

belum

ekonomi di Kabupaten Lampung

belum sepenuhnya disetarakan dengan

Tengah.

perempuan

perumusan kebijakan pembangunan

khususnya di kelembagaan daerah masih

Lampung

21
130
395
546

sepenuhnya berpartisipasi dalam

dibanding laki-laki. Oleh sebab itu posisi
di

Eselon II
Eselon III
Eselon IV
Jumlah

Jumlah
Total

2. Rumusan Masalah

masih

dianggap memiliki keterbatasan gender

perempuan

1
2
3

Jumlah Pemegang Eselon
Laki
Wanita
%
wanita
20
1
4,7
113
17
13,1
316
79
20,0
449
97
17,8

Kabupaten Lampung Tengah.

Sesuai dengan kodrat alamiah
dimilikinya,

Tingkatan Eselon
Jabatan/Kepangkatan

Sumber: Badan Kepagawaian Daerah

Kabupaten Lampung Tengah.

yang

No

di Kabupaten Lampung Tengah ?

daerah
3. Tujuan Penelitian

dengan tingkat kualitas dan kuantitasnya
yang ada belum mampu menempatkan

1. Untuk

wanita pada posisi yang sama dengan

wanita

laki-laki. Sebagian besar yang memangku

kelembagaan daerah Kabupaten

jabatan

Lampung Tengah

pada

unit

dan

instansi

2. Untuk

pemerintahan adalah kaum laki-laki dan

mengetahui
sebagai

65

pimpinan

mengetahui

perempuan

hanya sedikit perempuan yang diberikan

komposisi

dalam

di

partisipasi
perumusan

kebijakan pembangunan ekonomi

terhadap suatu kegiatan atau keadaan

di Kabupaten Lampung Tengah.

tertentu yang melihat seorang individu
didalamnya.

4.

Manfaat Penelitian

Selanjutya

Ada dua manfaat yang dapat diperoleh

Diharapkan

sertanya seseorang baik secara mental

dapat

maupun emosional untuk memberikan

memberikan

kontribusi dalam pengembangan dan

sumbangan-sumbangan

penerapan otonomi daerah

pembuatan

berkaitan
potensi

(2002:149)

mendefinisikan partisipasi adalah turut

dari penelitian ini, yaitu:
1.

Winardi

dengan
sumber

yang

keputusan,

proses
terutama

mengenai persoalan dimana keterlibatan

peningkatan
daya

pada

pribadi

daerah

orang

yang

bersangkutan

khususnya peningkatan peran wanita

melaksanakan tanggung jawabnya untuk

sebagai asset bagi pembangunan

melakukan

daerah.

mengarahkan individu untuk terlibat

2. Diharapkan

dapat

hal

tersebut.

Partisipasi

secara mental dan emosional dalam

memberikan
bagi

situasi kelompok yang mendorongnya

Kabupaten

untuk memberikan sumbangan kepada

Lampung Tengah dalam peningkatan

kelompok dalam usaha mencapai tujuan

gender

serta tanggung jawab terhadap usaha

sumbangan

pemikiran

Pemerintah

Daerah

dan

peran

wanita

yang bersangkutan.

dikelembagaan daerah dalam rangka
perumusan kebijakan pembangunan

Berdasarkan definisi di atas dapat

ekonomi daerah sehingga tercapainya

dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan

pemerataan pembangunan di segala

partisipasi

bidang.

bentuk keterlibatan perempuan secara

perempuan

adalah

suatu

mental dan emosional dalam suatu
B. TINJAUAN PUSTAKA

kelompok yang mendorongnya untuk
memberikan

1. Partisipasi
Partisipasi
peranserta
keadaan

adalah

keterlibatan

dengan

lahiriah

seseorang

terhadap

baik

dalam

bentuk tenaga, fikiran maupun materiil

keikutsertaan,

atau

sumbangan

guna tercapainya suatu tujuan tertentu
yang akan dicapai.
Verhangen

sesuatu hal. Partisipasi dapat diberikan

dalam

Mardikanto

dalam bentuk sumbangan pemikiran,

(2003:84) menyatakan bahwa partisipasi

tenaga

adalah suatu bentu khusus dari interaksi

atau

dalam

bentuk

materiil
66

dan komunikasi yang berkaitan dengan

dari UU, dan bahkan ada pula yang hanya

pembagian kewenangan, tanggung jawab

dibentuk

berdasarkan

dan manfaat. Dalam pengertian sehari-

Presiden.

Hierarki

hari, partisipasi merupakan keikutsertaan

kedudukannya tentu saja tergantung pada

atau keterlibatan seseorang (individu atau

derajat pengaturannya menurut peraturan

warga masyarakat) dalam suatu kegiatan

perundang-undangan yang berlaku.

Keputusan

atau

ranking

tertentu. Keikutsertaan atau keterlibatan

Dalam setiap pembicaraan mengenai

ini bukanlah bersifat pasif tetapi secara

organisasi negara, ada dua unsur pokok

aktif ditunjukan oleh yang bersangkutan.

yang saling berkaitan, yaitu organ dan

Oleh karena itu partisipasi akan lebih

functie.

tepat diartikan sebagai keikutsertaan

wadahnya, sedangkan functie adalah

seseorang

di dalam suatu kelompok

isinya; organ adalah status bentuknya,

sosial untuk mengambil bagian dalam

sedangkan functie adalah gerakan wadah

kegiatan yang sedang dilaksanakan.

itu

Organ

sesuai

adalah

maksud

bentuk

atau

pembentukannya.

Dalam naskah Undang-Undang Dasar
2. Kelembagaan Daerah

Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

Lembaga negara bukan konsep yang
secara
tunggal

terminologis
atau

memiliki

seragam.

Di

organ-organ yang dimaksud, ada yang

istilah

disebut secara eksplisit namanya, dan ada

dalam

pula yang disebutkan eksplisit hanya

kepustakaan Inggris, untuk menyebut
lembaga

negara

di

gunakan

fungsinya. Ada pula lembaga atau organ

istilah

yang disebut

Political instruction, sedangkan dalam

bahwa

baik

namanya

maupun fungsi atau kewenangannya akan

terminologi bahasa Belanda terdapat

diatur dengan peraturan yang lebih

istilah staat organen. Sementara itu,

rendah. Dilihat dari segi fungsinya

bahasa Indonesia menggunakan lembaga

Lembaga-Lembaga Negara ada yang

negara atau organ negara.

bersifat

Lembaga negara terkadang disebut

utama/primer

constitutional

dengan istilah lembaga pemerintahan,

organs),

penunjang/sekunder

lembaga pemerintahan non-departemen,

organs).

atau lembaga negara saja. Ada yang
dibentuk berdasarkan atau karena diberi
kekuasaan oleh UUD, ada pula yang
dibentuk dan mendapatkan kekuasaannya

67

(primary
dan

(auxiliary

bersifat
state

3. Perumusan

Pengawas/Konsultan

Kebijakan

luar,

wartawan dan masyarakat.

Pembangunan Daerah
Menurut

dari

pendapat

Ermaya

Implementasi

Kebijakan

Suradinata (1994:2) proses perumusan

merupakan salah satu rangkaian kegiatan

kebijaksanaan memiliki tahapan-tahapan

setelah suatu kebijakan dirumuskan. Hal

sebagai berikut:

ini berkenaan dengan kenyataan bahwa

1) Identifikasi,
masalah

yaitu
tentang

tanpa pelaksanaan suatu kebijakan yang

identifikasi

telah dirumuskan akan sia-sia belaka, hal

kebijaksanaan

ini sejalan dengan pendapat Udoji dalam

melalui permintaan publik terhadap

Wahab (1997:59):

aksi-aksi pemerintah.

“Pelaksanaan

2) Formulasi, yaitu formulasi masalah-

kebijaksanaan

adalah

masalah yang dalam masyarakat,

sesuatu yang penting, bahkan jauh lebih

kemudian diformulasikan kedalam

penting

bentuk proposal dan dalam hal ini

kebijaksanaan.

ditangani

oleh

Kebijaksanaan-kebijaksanaan

perencanaan

kebijaksanaan

organisasi

dari

pada

pembuatan

akan

dan

sekedar berupa impian atau rencana

birokrasi pemerintah, Kepala Negara

bagus yang tersimpan rapi dalam arsip

beserta kongres.

kalau tidak diimplementasikan.

3) Legitimasi, yaitu setelah proposal

4.

diolah dan diformulasikan, kemudian
dilegitimasikan

(disyahkan)

Lincolin Arsyad

oleh

Darwanto

partai-partai, kelompok kepentingan,

dimana

4) Implementasi, yaitu setelah proposal

Pembangunan

pemerintah

daerah

dan

ada dan membentuk suatu pola kemitraan

kemudian

antara pemerintah daerah dengan sektor

dilaksanakan oleh birokrasi yang

swasta untuk menciptakan suatu lapangan

terorganisasi, pengeluaran publik dan

kerja

aktivitas dari agen-agen eksekutif.

baru

perkembangan

5) Evaluasi, yaitu mengevaluasi dari

dan
kegiatan

merangsang
ekonomi

(pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah

kebijaksanaan yang dilakukan oleh
Pemerintah

31)

masyarakat mengelola sumberdaya yang

disyahkan oleh pihak-pihak yang

agen-agen

(2000:

dalam Herry

ekonomi daerah adalah suatu proses

Presiden dan kongres.

berkepentingan,

Pembangunan Ekonomi Daerah

tersebut.

sendiri,

68

3.

C. METODE PENELITIAN

usulan untuk kegiatan, pendanaan

1. Tipe Penelitian
Penelitian
deskriptif

ini

adalah

yang

dan usulan program di kelembagaan

penelitian

bertujuan

daerah.

untuk

4.

menggambarkan atau melukiskan suatu
keadaan

atau

berdasarkan

Kemampuan perempuan membuat

obyek

fakta-fakta

perempuan

atau

memperjuangkan usulan-usulan yang

ada.

diajukan di kelembagaan daerah.

Mardalis (2003:26) menyatakan bahwa
metode deskriptif adalah suatu penelitian

3. Metode Pengumpulan Data

yang

Metode

bertujuan

untuk

dalam

mempertahankan

penelitian
yang

Kemampuan

memperoleh

informasi-informasi mengenai keadaan

pengumpulan

data

yang

digunakan sebagai berikut:

yang ada saat ini dan melihat kaitan
a. Wawancara intensif;

antara faktor-faktor yang ada. Penelitian
deskriptif

mencoba

dan

Teknik wawancara digunakan untuk

yang

memperoleh data dengan bertanya

didapat menjadi suatu bentuk penyajian

langsung kepada informan. Teknik ini

yang

dilakukan melalui tanya jawab secara

mengklasifikasikan

memetakan
informasi

sistematis

mengenai

suatu

permasalahan.

langsung

beberapa

ini

aspek

sumber

data

berdasarkan daftar pertanyaan yang

2. Pokus Penelitian
Penelitian

dengan

difokuskan

kepada

penelitian

sebagai

diajukan oleh peneliti.
b. Studi Dokumen;

berikut:
Studi dokumen dilakukan dengan
1.

Kemampuan perempuan menanggapi

meneliti dan melihat keadaan di

usulan dari masyarakat mengenai

lapangan yang berkaitan dengan topik

usulan kegiatan, usulan pendanaan

permasalahan yang diteliti.

dan usulan program di kelembagaan
5. Subyek/Sumber Informasi

daerah.
2.

Subyek dan sumber informasi adalah

Kemampuan perempuan menanggapi
usulan

dari

bawahan

menunjukkan dimana seluruh data dan

mengenai

informasi

usulan kegiatan, usulan pendanaan

yang

dibutuhkan

dalam

penelitian dapat diperoleh. Subyek dan

dan usulan program di kelembagaan

sumber informasi dalam penelitian ini

daerah.
69

adalah seluruh pegawai perempuan yang

sebagai jawaban atas permasalahan yang

menduduki jabatan Eselon II, III dan IV

diteliti.

pada Kelembagaan Daerah Kabupaten

D. GAMBARAN UMUM LOKASI

Lampung Tengah sebanyak 97 orang,
yaitu:

perangkat/satuan

kerja

PENELITIAN

Pemda

Kabupaten Lampung Tengah.

Kabupaten Lampung Tengah saat ini
memiliki wilayah administratif yang

6. Teknik Pengolahan Data

terdiri dari 28 Kecamatan definitif yang

Data dan informasi yang diperoleh

terdiri dari 10 Kelurahan dan 283 Desa.

dalam penelitian akan diolah dengan

Kabupaten

menggunakan teknik pengolahan data

Tengah

yang

terletak di Bagian Tengah Provinsi

sebagai berikut:
a. Seleksi

Lampung

data,

yaitu

teknik

Lampung memiliki luas areal darata lebih

yang

kurang 4.789,82 Km persegi.

dilakukan dengan cara memilih data

Wilayah Kabupaten Lampung Tengah

sesuai dengan permasalahan yang

merupakan wilayah Kabupaten yang

dibahas.

cukup luas dan besar, luas dan besarnya

b. Klasifikasi data, yaitu melihat jenis

wilayah Kabupaten Lampung Tengah

dan hubungannya dengan data yang

merupakan aset daerah yang apabila

diperoleh sesuai dengan permasalahan

mampu dimanfaatkan/ difungsikan secara

yang diteliti.

baik akan mendorong laju/perkembangan

c. Penyusunan data, yaitu melakukan

wilayah Kabupaten Lampung Tengah

penempatan data pada posisi pokok
bahasan

yang

sistematis

untuk

disusun

pada kondisi yang lebih baik dimasa

secara

datang.

memudahkan

Wilayah Kebupaten Lampung

Tengah terdiri dari 28 Kecamatan.

memperoleh pengertian data tersebut.

Penduduk

Kabupaten

Lampung

7. Metode Analisis

Tengah adalah sebanyak 1.109.882 Jiwa,

Analisa data penelitian menggunakan

dengan jumlah penduduk laki-laki =

teknik

kualitatif.

579.852 jiwa dan perempuan 530.030

analisis

jiwa (91,4% dari jumlah penduduk laki-

yang

laki). Pertumbuhan penduduk Kabupaten

dilakukan dengan cara memaparkan,

Lampung Tengah adalah sebesar 1,08%

menggambarkan dan menafsirkan data

pertahun, dengan kepadatan penduduk

hasil penelitian dengan susunan kalimat

238 jiwa per Km2.

analisis

deskriptif

Analisis

kualitatif

adalah

terhadap

data

informasi

dan

70

Daerah

E. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Kemampuan

Perempuan

Menanggapi
Pembangunan

di

keterampilan berfikir atau memutuskan
suatu

Fenomena tentang keterbatasan

menanggapi

usulan

masyarakat

di

perumusan
ekonomi

kelembagaan

daerah

daerah

oleh

di

dalam

kualitas

kelembagaan

menempatkan

perempuan

untuk

Kabupaten

hampir

sebanding

pada

struktur

pemerintahan

perempuan

ekonomi daerah di Kabupaten Lampung

sebagai

Tengah.
2. Kemampuan

memiliki

perempuan

menanggapi usulan
usulan

anggaran

masyarakat Lampung Tengah dibidang

program

pembangunan

pembangunan ekonomi masih rendah.

oleh

manusia
peran

dibidang

seharusnya
perempuan

sumber

keberadaan
di

di

pembiayaan
ekonomi

Kelembagaan

Daerah.

Sebagai salah satu aset daerah dan
bangsa

bawahan

dalam

kegiatan dan

kemampuan dalam menanggapi usulan

aset

dalam

mewujudkan keberhasilan pembangunan

yang

Kondisi ini tentunya menjelaskan bahwa
perempuan

yang

melibatkan

perumus kebijakan relatif masih terbatas.

akses

Daerah

besar bagi Pemerintah Daerah untuk

daerah

daerah

komposisi

daerah memberikan potensi yang sangat

namun dalam kenyataannya komposisi
dalam

dan

dengan laki-laki dalam kuantitas maupun

pengarustamaan

pembangunan

Pemerintah

perempuan

Menteri atau Peraturan Kepala Daerah

gender

peran

daerah.

Lampung Tengah. Dengan jumlah SDM

Kabupaten

Walaupun Pemerintah melalui Peraturan

peran

keberhasilan

penentu kebijakan harus ditingkatkan

Lampung Tengah relatif masih rendah.

meningkatkan

bagi

perempuan pada level atau kelompok

kebijakan

pembangunan

merupakan

ekonomi

Peningkatan

daerah

menunjukkan bahwa akses perempuan
dalam

besar

pembangunan

diajukan

kelembagaan

kebijakan/masalah

potensi

dalam

yang

ditingkatkan.

dalam hal pengetahuan, kecakapan dan

Kelembagaan

perempuan

semakin

Lampung

tidak kalah hebatnya dari kaum laki-laki

oleh

Daerah.

kemampuan

Kabupaten

Kemampuan perempuan saat ini yang

Program

Ekonomi

Masyarakat

Tengah

dalam

Usulan

pada

Kesetaraan gender adalah faktor

daya

intrinsik dari tiap pembangunan, oleh

dan

karena itu peran perempuan dalam

Kelembagaan
71

pembangunan

daerah

tidak

Kabupaten

dapat

Lampung

Tengah

dipungkiri dan dipandang sebelah mata.

merupakan daerah yang sedang dan

Disadari atau tidak peningkatan peranan

selalu membangun bidang dan sendi-

yang ditunjukkan wanita baik dalam

sendi tatanan perekonomian masyarakat

bidang ekonomi maupun sosial menjadi

dan daerah. Oleh sebab itu sumber tenaga

fakta

bahwa

manusia yang berpotensi harus dapat

sebenarnya kaum perempuan atau wanita

dimanfaatkan untuk terus berkembang.

harus diperlakukan secara wajar dan

Demikian juga halnya dengan kaum

sejajar dengan kaum laki-laki dalam

wanita yang jumlahnya di kelembagaan

setiap sendi kehidupan. Padahal selama

daerah hampir sebanding dengan laki-

ini masih terdapat orang-orang tertentu

laki, merupakan sumber manusia yang

yang

memiliki

berpotensi seperti halnya kaum lelaki

banyak sisi kelemahan dalam dalam

yang dapat dijadikan sebagai salah satu

masyarakat maupun dalam keluarga, jika

modal dasar dalam penyelenggaaraan

dibanding dengan kaum lelaki. Kaum

pembangunan ekonomi di Kabupaten

perempuan disetiap tempat saat ini telah

Lampung Tengah.

yang

menganggap

mampu
dalam

harus

diakui

wanita

meningkatkan
menyara

eksistensinya

ekonomi

3. Partisipasi

keluarga,

aktiviti
tugas

dijalankan

perempuan

betapa

besar

dan

posisi

pembangunan

yang

Aspek

yang

penyusunan

dilakukan wanita. Perempuan tidak lagi

yang

menjalankan

di

terpenting
rencana

dalam

pembangunan

ekonomi di kelembagaan Daerah adalah

hanya berperanan sebagai suri rumah
tangga

ekonomi

Kelembagaan Daerah.

menunjukkan

tanggungjawab

usulan

kegiatan/program dan pembiayaan

kemasyarakatan.

Keragaman

dalam

perumusan

mendidik anak-anaknya dan berperanan
dalam

perempuan

menentukan skala prioritas dan sasaran

fungsi

pembangunan. Penentuan skala prioritas

reproduksi, mengurus anak dan suami

dimaksudkan

atau pekerjaan domestik lainnya, tetapi

untuk

menyelaraskan

rencana dengan tingkat kebutuhan paling

sudah aktif berperanan dalam pelbagai

penting

bidang kehidupan, baik sosial, ekonomi

yang

diutamakan

maupun bidang-bidang lainnya.

pembangunan.

mendesak
dalam
Sedangkan

untuk
rencana
penentuan

sasaran adalah menetapkan tujuan-tujuan

72

yang akan dicapai dari pembangunan

investor domestik maupun penanaman

yang

modal

akan

direncanakan,

sekaligus

asing

manfaat atas hasil pembangunan tersebut.

percepatan

Pada

pembangunan

prinsipnya

pembangunan

perencanaan

ekonomi

Kelembagaan

Daerah

oleh

guna

mendukung

pengembangan
ekonomi

dan
daerah

Kabupaten Lampung Tengah.

Kabupaten

2. Pembinaan dan penyaluran bantuan

Lampung Tengah dilaksanakan secara

terhadap pelaku usaha kecil dan

sistematis, terarah, terpadu dan dapat

menengah

diaplikasikan

berbagai

sektor

meningkatkan

pembangunan

ekonomi

daerah.

masyarakat, meningkatkan ekonomi

Penetapan skala prioritas pembangunan

keluarga dan pengentasan kemiskinan

ekonomi

masyarakat.

oleh

Kelembagaan

Daerah

dalam

rangka

usaha

produktif

Kabupaten Lampung Tengah dilakukan

3. Pengadaan sarana dan prasarana fisik

dengan memadukan berbagai aspirasi

yang mendorong peningkatan dan

baik

masyarakat

pengembangan ekonomi masyarakat

maupun pemerintah daerah. Penetapan

yang dapat mendorong pendapatan

prioritas pembangunan ekonomi oleh

daerah Kabupaten Lampung Tengah

Kelembagaan

dari sektor pajak dan retribusi.

yang

berasal

dari

Daerah

Kabupaten

Lampung Tengah memprioritaskan pada
sasaran

pembangunan

pelatihan

kerja

dan

yang

pembinaan keterampilan kerja guna

berkesinambungan, kemaandirian dengan

meningkatkan kemampuan masyarakat

menjaga keseimbangan serta keselarasan

dalam bidang usaha produksi dan jasa

dengan lingkungan dalam rangka untuk

untuk

mendukung pelaksanaan pembangunan

ekonomi daerah dalam berbagai sektor

ekonomi dan pencapai hasil-hasilnya bagi

perekonomian yang selaras dengan

perwujudan kesejahteraan masyarakat.

potensi daerah.

Aspek-aspek

daerah

4. Pelaksanaan

mendongkrak

kemampuan

pembangunan

5. Pelaksanaan program pengembangan

ekonomi oleh Satuan Kerja Kabupaten

serta pengelolaan potensi dan sumber

Lampung Tengah antara lain adalah:

daya

1. Peningkatan

Tengah yang dapat meningkatkan roda

kebijakan

pelayanan

perizinan yang prima kepada warga

dan

meningkatkan

Kabupaten

perekonomian daerah.

masyarakat guna membuka peluang
usaha

alam

minat
73

Lampung

4. Kemampuan

perempuan

Pemberdayaan perempuan,

dalam

P3 dan

mempertahankan/memperjuangkan

Kepala Dinas Kesehatan. Sedangkan

usulan dan program pembangunan

untuk

ekonomi di Kelembagaan Daerah.

selebihnya dipimpimpin oleh laki-laki.

Keterlibatan
berbagai
usulan

kegiatan
program

perempuan
dalam

pada

Dominasi kaum laki-laki sebagai

pengajuan

membuka

Badan/Kantor/Dinas/Instansi

pemegang

jabatan

struktural

sedikit

akses

banyak telah memandulkan kemampuan

perempuan untuk berpartisipasi dalam

perempuan untuk berpartisipasi lebih

perumusan

aktif dan dinamis dalam menetapan

kebijakan

ekonomi

di

pembangunan

Kelembagaan

Daerah.

kebijakan di kelembagaan daerah. Pada

Namun demikian dengan jumlah pejabat

ahirnya dengan berbagai potensi yang

struktural di pemerintahan daerah yang

dimiliki

relatif kecil/sedikit, tentunya kemampuan

kelembagaan daerah, sampai saat ini

perempuan dalam memperjuangkan suatu

masih

usulan kegiatan masih lemah. Begitu juga

perempuan dalam posisi sebagai obyek

dalam hal kewenangan dan kekuasaan

dari suatu kebijakan daripada sebagai

untuk mempengaruhi keputusan dalam

subjek

perumusan kebijakan yang diusulkan.

Kelembagaan

Komposisi

pembangunan ekonomi di Kabupaten

perempuan

yang

masih

terbatas dalam hal perannya sebagai

oleh

kaum

tetap

perempuan

menempatkan

dari

di

kaum

sebuah

kebijakan

Daerah

dibidang

Lampung Tengah.

pemimpin pada jabatan strategis di
F. SIMPULAN DAN SARAN

kelembagaan daerah membuat akses dan
kemampuan

mempertahankan

dan

1. Simpulan

memperjuangkan suatu usulan program
menjadi

tidak

sepenuhnya

Berdasarkan

optimal.

sebelumnya,

Tengah Tahun 2012 terlihat bahwa

sebagai berikut:

tingkat keikutsertaan perempuan hanya

1. Kemampuan

16,7

persen

dari

hasil

penelitian dan pembahasan pada bab

Dalam Musrenbang Kabupaten Lampung

sebesar

uraian

peserta

diperoleh

kesimpulan

dan

pertisipasi

perempuan dalam merespon usulan

Musrenbang, dan dari jumlah tersebut

masyarakat

perempuan

sebagai

ekonomi pada kelembagaan daerah di

pimpinan (pejabat) di tingkat Eselon II

Kabupaten Lampung Tengah masih

hanya 2 orang, yaitu Kepala Badan

relatif

yang

menjabat

74

dalam

lemah.

pembangunan

Kurangnya

akses

dalam

keterbatasan

akses

perempuan

perumusan program disebabkan oleh

menanggapi

usulan,

merumuskan

faktor masih rendahnya komposisi

program kebijakan dan menentukan

perempuan

kebijakan

keterlibatan

perempuan

pada

tingkat

jabatan

yang

diputuskan,

struktural yang ada di kelembagaan

menyebabkan

daerah,

terkadang tidak berjalan, dan sumber

kurangnya

pengalaman

pengetahuan,

dan

kemampuan

daya

usulan

perempuan

di

kegiatan

kelembagaan

perempuan dalam akses perumusan

daerah

program,

sebagai alat pendukung dari kegiatan

penetapan

program

dan

seperti

pelaksanaan program pembangunan

perumusan

ekonomi

Satuan Kerja.

di

kelembagaan

daerah

Kabupaten Lampung Tengah.
2. Kemampuan

mengenai

program

pembiayaan
ekonomi

dalam

usulan

di

dan

dalam

ditempatkan

kebijakan

pada

suatu

4. Sampai saat ini kaum perempuan

perempuan

menanggapi

lebih

belum

sepenuhnya

mampu

bawahan

menempatkan diri untuk berpartisipasi

anggaran

secara

pembangunan

kelembagaan

aktif

kebijakan

daerah

dibidang

dalam

perumusan

Kelembagaan

Daerah

pembangunan ekonomi di

Kabupaten Lampung Tengah relatif

Kabupaten Lampung Tengah. Selain

masih lemah. Dominasi kaum laki-laki

kurangnya pengetahuan, kemampuan

pada

dan

tingkatan

jabatan

struktral

pengalaman

perempuan

di

kelembagaan daerah mengakibatkan

kelembagaan

perampuan kurang memiliki ruang dan

pembangunan ekonomi daerah, masih

gerak yang luas untuk mempengaruhi

rendahnya

penetapan kebijakan rumusan program

perempuan pada jabatan struktural di

pembangunan ekonomi oleh

kelembagaan

Satuan

Kerja di Kabupaten Lampung Tengah.
3. Walaupun
keterampilan

daerah

dalam

komposisi

membatasi

tingkat

pendidikan,

kewenangan

dan

kecakapan

perempuan

kaum

daerah
akses

hal

ternyata
kemampuan,

dan
untuk

kekuasaan
mempengaruhi

perempuan selaku pimpinan pada

keputusan dalam perumusan kebijakan

struktur

yang

pemerintahan

perumus/perancang

dan
usulan

diusulkan.

kemampuan kaum perempuan untuk

kegiatan/program tidak lebih rendah

mempertahankan

dari

memperjuangkan

kaum

laki-laki,

akan

Akibatnya

tetapi
75

dan
program

yang

3. Mengingat

diusulkan menjadi kurang optimal.

tingkat

pendidikan,

Dan dominasi kaum laki-laki sebagai

pengetahuan,

pemegang jabatan struktural ternyata

kemampuan kerja kaum perempuan di

ikut

kelembagaan

berperan

dalam

melemahkan

kecakapan

daerah

dan

Kabupaten

ruang dan gerak bagi perempuan

Lampung Tengah tidak jauh berbeda

untuk mampu berpartisipasi lebih aktif

dan bahkan sama dengan kaum laki-

dan

menetapan

laki, maka hendaknya Pemerintah

kebijakan pembangunan ekonomi di

Daerah dapat memberikan akses dan

kelembagaan daerah.

kesempatan

dinamis

dalam

yang

sama

kepada

aparatur perempuan untuk menduduki
2.

Implikasi

jabatan dalam struktur kelembagaan

Berdasarkan hasil kesimpulan di

daerah.

atas, penulis ingin mengimplikasikan

4. Sebagai aset dan potensi dibidang

beberapa hal sebagai berikut:

sumber

1. Sebagai potensi dan aset daerah
dibidang

penyelenggaraan

umum

kaum

dengan

lebih

ekonomi

ditingkatkan, sehingga terdapat adanya

dan

laki-laki

kelembagaan

daerah

di

perempuan

Kabupaten

Cholil Abdullah., 2000, Isu Gender
dalam Pembangunan di Indonesia
( Buku Fakta; Kantor Menteri
Negara Pemberdayaan Perempuan
RI dan united Nation Population
Fund (UNFPA):Jakarta.

kedudukannya di kelembagaan daerah

akses

di

Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung.,
2007, Statistik Jender dan
Analisis Provinsi Lampung Tahun
2006: Lampung.

lebih memperjuangkan posisi dan

sehingga

daerah

pembangunan

DAFTAR PUSTAKA

2. Kaum perempuan hendaknya dapat

Lampung

percepatan

tercapai sebagaimana diharapkan.

Kabupaten Lampung Tengah.

Kabupaten

perumusan

dalam

perumusan kebijakan pembangunan
pada

dalam

Lampung Tengah dapat lebih cepat

kesamaan hak dan kewenangan antara
perempuan

laki-laki

kebijakan di kelembagaan daerah,

perempuan pada jabatan struktural di
daerah

hendaknya

ruang dan porsi yang sama dengan

dan

pembangunan, sebaiknya komposisi

kelembagaan

manusia

kaum perempuan diberikan tempat,

tugas

pemerintahan

daya

Tengah,
dalam

perumusan kebijakan pembangunan
daerah menjadi lebih luas.

76

Corner, L. (1997). "Rural development
and Poverty Alleviation in
ASEAN, a Gender, diterjemahkan
oleh Sutopo Bahri: Jakarta.

Mansour Fakih., 2003, Analisis Gender
dan Transformasi Sosial, Pustaka
Pelajar: Yogyakarta.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
15
Tahun
2008,
Tentang
Pedoman Umum Pelaksanaan
Pengarusutamaan Gender Di
Daerah: Jakarta.

Entis dkk., 1999, Metodologi Penelitian,
Unsri:Palembang.
Hardjito Notopuro., 1979, Peranan
Wanita
dalam
Masa
Pembangunan
di
Indonesia,
Ghalia Indonesia:Jakarta.

Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun
Tahunn
2011,
Tentang
Pengarustamaan Gender Dalam
Pembangunan Daerah: Lampung.

Instruksi Presiden RI., 1995, Tentang
Peningkatan Peranan Wanita
dalam
Pembangunan
Didaerah:Jakarta.

Sa’id

Ihromi., 1994, Peranan dan Kedudukan
Wanita Indonesia, Gajah Mada
Universitas Press:Yogyakarta.

Al-Afghani., 2001, Pimpinan
Wanita Di Kancah Politik,
Pustaka Pelajar LP2EF: Surabaya.

Singarimbun dan Effendi., 2003, Metode
Penelitian
Survei;
LP3ES:Yogyakarta.

Koentjaraningrat., 1993, Metode-metode
Penelitian
Masyarakat,
Gramedia:Jakarta.

Sutrisno Hadi.,
Research.
Psykologi

Liza Hadiz., 2004, Perempuan Dalam
Wacana Politik Orde Baru,
LP3ES: Jakarta.

77

1986, Metodologi
Penerbit
Fakultas
UGM:Yogyakarta.