PERAN GENDER DAN KODE ETIK DALAM PENILAI (2)

PERAN GENDER DAN KODE ETIK DALAM PENILAIAN MORAL ATAS
BUDGETARY SLACK

(STUDI KASUS PADA KARYAWAN/I PT PUPUK ISKANDAR MUDA)
Sri Mulyati, S.E., M.Si., Ak., CA
Yolanda Hardiah
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Malikussaleh
ABSTRACT

This study was conducted to know the role gender of moral assesment on budgetary slack, and the role of ethics
in moral assestments on Budgetary slack. The population of this research was the employees of PT Pupuk
Iskandar Muda. The sample were taken by using Cencus sampling and obtained 66 respondents. Primary data
used in this study was in form of questionnaire. The method of data analysis was multiple linear regression
analysis by using SPSS. The result of this study indicated that the role of Gender influenced positively and
significantly toward moral assesnments on Budgetary slack, and ethics influenced positively and significantly
toward moral on Budgetary slack.
Keywords: Role of Gender, Ethics, Moral Assesment on Budgetary Slack.

Blanchette et al., (2002) menemukan bahwa

bawahan menganggap budgetary slack adalah etis
sehingga berpengaruh positif. Dengan demikian
cenderung untuk menaikkan budgetary slack.
Adapun Douglas & Wier, (2000) menemukan
bahwa ethical position adalah relatif tergantung
tentang persepsi bawahan, bawahan yang relativist
cenderung menaikkan budgetary slack sedangkan
bawahan yang idealist cenderung untuk
mengurangi slack.
Kode etik dikenal sebagai nilai, norma
yang dianut
individu
memandang
suatu
permasalahan sebagai sesuatu yang baik atau tidak
baik, jujur atau tidak jujur. Banyak faktor
mempenngaruhi pertimbangan etis individu.
Kholberg(1969) menyatakan perkembangan moral
individu ditentukan oleh fase kehidupannya, yang
berarti termasuk umur, jenis kelamin, pengaruh

lingkungan.
Menurut perspektif gender , penelitian
etika menghasilkan temuan yang berbeda.
Meyakini bahwa terdapat perbedaan signifikan
etika menurut jenis kelaminnya. Lebih jauh
Dawson (1997) mengatakan bahwa perempuan
lebih berperilaku etis dari pada laki-laki. Walau
Cortese dalam Perryer (2002) menemukan bahwa
etika menurut gendernya tidak signifikan.

PENDAHULUAN
Dalam penelitian akuntansi, budgetary
slack telah lama menjadi fokus. Budgetry slack
adalah proses yang terjadi saat perencanaan
anggaran, dimana ketika individu dilibatkan dalam
pembuatan anggaran akan cenderung mengoverestimate-kan cost atau meng-underestimate kan reveneu. Terlalu besarnya budgetary slack
akan mengakibatkan penggunaan sumberdaya yang
tidak produktif sehingga akan merugikan organisasi
secara keseluruhan.
Faktor-faktor

yang
mempengaruhi
budgetary slack dapat dikelempokkan menjadi
faktor
environmental,
organizational
dan
individual. Perkembangan penelitian tentang
budgetary slack sejak tahun 1973 lebih banyak
berorientasi pada faktor organisasional. Adapun
penelitian terakhir menunjukkan kecenderungan
untuk lebih menekankan pada aspek individual
seperti dilakukan oleh Steven (1996); Douglas 7
Wier (2000); Balanchette et al., (2002). Mereka
berorientasi pada pentingnya etika atau moral.
Penelitian tentang kode etik dalam
budgetary slack menunjukkan temuan yang
berbeda. Stevens (1996) menemukan bahwa
bawahan
mengasosiasikan

slack
sebagai
misrepresentasi atau ketidakjujuran yang menekan
bawahan untuk mengurangi slack. Sebaliknya,

1

pemerintah kepada kontraktor nasional. Anggaran
dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan, berkaitan dengan perubahan modal
sesuai
akte
notaris
B.R.AY.Mahyastoeti.
Notonegoro,SH.No.01 tanggal 02 Januari 2012,
Akte notaris Lumassia, SH No.10 tanggal 19
Januari 2012 dan akte Notaris Lumassia, SH No.02
tanggal 07 Februari 2012 yang dibuat berdasarkan
peraturan pemerintah No.54 tanggal 22 Desember
2011, tentang penyertaan modal Negara Republik

Indonesia ke dalam smodal saham PT Pupuk
Iskanda Muda yang selanjutnya dialihkan
seluruhnya ke dalam modal saham perusahaan
perseroan PT. Pupuk Sriwidjaja.
PT PIM berdiri dengan strategis untuk
mencukupi kebutuhan pupuk urea di kawasan
indonesia bahagian barat yang secara geografis
termasuk kawasan pertanian, setelah sebelumnya
kebutuhannya di rintis oleh PT Pusri Palembang.
Maka kehadiran PT PIM dapat memenuhi
kebutuhan pupuk untuk petani dan perkebunan
yang sangat luas di wilayah sumatera bagian utara.
PT PIM sejak tahun 2007 telah berupaya
mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG (Cood
Gorporate GovernanceI) dalam budaya perusahaan
yaitu budaya yang menerapkan Transparansi,
Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi dan
Fairness.
Penerapan
prinsip-prinsip

tersebut
bertujuan untuk mengoptimalkan seluruh potensi
yangada agar perusahaan memiliki daya saing yang
kuat
sehingga
mampu
mempertahankan
keberadaannyauntuk mencapi tujuan perusahaan.
Selain itu untuk mendorong pengelolaan peusahaan
secara profeisonal, efisiensi, dan efektif serta
memberdayakan fungdi dan organ perusahaan
dalam
membuat
keputusan
dan
menjalankanaktifitas perusahaan dengan tindakan
yang dilandasi moral yang tinggi dan kepatuhan
terhadapperaturan dan undang-undang yang
berlaku.
Karyawan merupakan sumber daya

potensial sebagai aset yang memiliki nilai sangat
penting bagi kelangsungan dan daya saing sebuah
perusahaan. PT PIM telah beroperasi lebih dari 33
tahun, untuk itu perusahaan melakukan berbagai
pendekatan yang mendukung pencapaian strategi
perusahaan dengan mengelola karyawan agar daya
guna bagi keselarasan terhadap pencapaian visi dan
misi perusahaan. Adapun jumlah karyawan PT PIM
dari awal berdirinya sampai sekarang mengalami
peningkatan yang sangat signifikan akibat dari

Berbagai
penelitian
etika
banyak
dilakukan pada organisasi bisnis. Belum banyak
penelitian etika pada organisasi terutama yang
terkait dengan perspektif gender . Penelitianpenelitian sebelumnya lebih fokus pada faktorfaktor yang memengaruhi budgetary slack. Karena
masih sedikit penelitian sebelumnya meneliti
budgetari slack sebagai suatu isu etis, maka

penelitian ini berusaha mengisi gap tersebut,
dengan meneliti penelitian moral atas budgetary
slack adalah suatu tindakan etis atau tidak etis.
Penelitian-penelitian
moral
yang
melibatkan
karakteristik
individu
(faktor
individual) dan kondisi lingkungan (faktor
organisasional) menunjukkan hasil empiris yang
masih bermacam-macam dan belum konsisten.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah variabel gender sebagai faktor individual,
dan kode etik sebagai faktor organisasional yang
memengaruhi penilaian moral atas budgetary slack.
Meneliti peran gender dalam penilaian moral atas
budgetary slack adalah penting karena penilaian
etika merupakan komponen utama dari intensi

keprilakuan etis.
Pemahaman yang berbeda antara wanita
dan pria dalam penilaian etika menjelaskan bahwa
wanita lebih etis dibandingkan pria dalam intensi
dan keinginan (Nguyen et al., 2008). Shawver &
Clements (2014) menjelaskan bahwa adanya
perbedaan
gender
menjelaskan
perbedaan
penilaian, intensi dan perilaku etis. Selain itu belum
banyak penelitian sebelumnya yang meneliti peran
gender dalam penilaian moral atas budgetary slack.
Menggali peran kode etik dalam penilaian moral
atas budgetary slack adalah penting karena
keberadaan kode etik dianggap sebagai pendukung
perilaku etis yang tinggi, keberadaan kode etik juga
meningkatkan persepsi bahwa organisasi memiliki
perhatian yang lebih besar untuk perilaku etis.
Perilaku etis tersebut umumnya diaktifkan dengan

norma-norma sosial yang fungsinya untuk
mengendalikan perilaku opotrunistik. Menurut
Booth & Schulz (2004), kode etik harus didukung
dengan sanksi yang jelas untuk menjadi efektif.
PT Pupuk Iskandar Muda atau dengan
nama lain PT PIM adalah anak perusahaan PT
Pupuk Indonesia (Persero) yang bergerak dibidang
industri pupuk urea dan industri kimia lainnya,
merupakan pabrik pupuk urea pertama di indonesia
yang dibangun oleh putra-putri indonesia dengan
kontarktor nasional PT Rekayasa Industri, sebagai
proyek berskala besar pertama yang dipercayakan

2

kebutuhan yang sangat tinggi guna mendukung
rencana pengembangan perusahaan kedepan, pada
tahun pertama PT PIM berdiri jumlah karyawan
sebanyak 199 orang dan terus bertambah sampai
mencapai angka 680 pada akhir bulan oktober

2015. Karyawan pada PT PIM juga bukan hanya
laki-laki saja tetapi terdapat karyawan perempuan,

dimana jumlah karyawan perempuan yaitu 44
orang dan laki-laki 612 orang, oleh sebab itu
peneliti tertarik untuk melihat bagaimana peran
gender dalam penilaian moral atas budgetary slack.
Berikut
merupakan tabel realisasi
anggaran PT. Pupuk Iskandar Muda berdasarkan
anggaran tahun 2014.

Tabel Realisasi Anggaran Tahun 2014
Uraian

Anggaran RUPS
2014
2
1.319.887.503
295.159.009

Realisasi 2014

Realisasi 2013

%

1
3
4
5 = 3:2 6 = 3:4
Bahan Baku & Penolong
1.814.336.142
1.661.606.886
137,46
109,19
Biaya
Gaji
&
341.053.845
245.124.496
115,55
139,13
Kesejahteraan
Pemeliharaan & Suku 53.351.651
39.614.068
46.881.819
74,25
84,62
Cadang
Biaya Asuransi
4.843.968
5.488.985
5.479.076
113,32
100,18
Pajak &Retribusi
2.869.069
2.630.585
2.683.857
91,69
98,02
Biaya jasa
33.627.750
30.137.386
32.046.939
89,62
94,04
Biaya Adm & Umum
46.494.956
45.311.247
81.595.659
96,51
55,53
Biaya Handling
7.303.428
7.289.312
2.902.180
99,81
251,17
Biaya
Depr,
& 239.619.193
234.371.238
232.722.035
97,81
100,71
Amortisasi
Biaya Bunga
226.827.669
244.179.793
164.196.318
107,65
148,71
Biaya
Ktg
& 25.486.260
29.399.752
27.448.226
115,36
107,11
Pengantongan
Biaya Distribusi Urea
26.220.034
151.688.471
157.646.260
120,18
96,22
Sub
Total
Biaya 2.382.135.490
2.945.500.823
2.660.263.748
123,65
110,72
Produksi Urea
Distribusi non Urea
-Distribusi
Pupuk 17.338.043
10.799.615
2.151.487
62,29
501,96
Organik
-Distribusi Pupuk SR
157.458.861
Sub Total Distribusi 174.796.904
10.799.615
2.151.487
6,18
501,96
Non Urea
Total Biaya Produksi
2.556.932.395
2.956.300.438
2.662.415.235
115,62
111,04
Sumber: info@pim.co.id
yang agar dapat menghasilkan keputusan yang
Berdasarkan tabel diatas mencerminkan
tepat dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip
adanya budgetary slack. Karena terjadinya
maupun pilar karakter nilai etika. Perlakuan
perbedaan antara anggaran dengan realisasinya,
terhadap insan PT. PIM yang melakukan
perusahaan mengakui bahwa telah terjadi slack
pelanggaran/penyimpangan etika usaha dan tata
dalam realisasi anggaran yang menyebabkan
perilaku
memiliki
hak
untuk
didengar
berkurangnya rencana laba produksi. Banyak
penjelasannya di hadapan atasan langsung sebelum
faktor-faktor
yang
mengakibatkan
terjadi
pemberian tindakan,
pelaksanaan tindakan
perbedaan antara anggaran dengan realisasinya
pembinaan, hukuman disiplin dan / atau tindakan
salah satunya seperti yang diungkapkan manajer
perbaikan serta pencagahan dilakukan oleh atasan
bagian keuangan PT. PIM yaitu kenaikan dolar atau
langsung.
adanya keterlambatan pengiriman.
Untuk mencegah terjadi lagi slack pihak
Dalam setiap penyusunan anggaran
perusahaan
melakukan
perbaikan
dalam
perusahaan diperlukan suatu pertimbangan etika

3

Motif manajer bawahan melakukan
senjangan ini adalah memuat margin of safety
dalam mewujudkan target yang telah ditetapkan.
Dengan cara tersebut, manajer bawahan berharap
dapat menghilangkan tekanan dan rasa frustasi
dalam upaya mewujudkan target anggaran akibat
anggaran yang terlalu ketat (tight budget). Tekanan
dan rasa frustasi itu muncul karena besarnya
ketidakpastian yang harus mereka hadapi guna
mencapai tujuan organisasi.

penyusunan anggaran dengan cara merevisi dan
mengkaji kebenaran pada setiap anggaran yang
akan di ajukan.
Apabila setiap penyusun anggaran
memiliki karakter etika baik maka dapat mencegah
terjadinya budgetary slack. Jurica Lucyanda dan
Mahfud Sholihin (2016) menyatakan bahwa
perempuan memiliki pertimbangan etika dan
penalaran moral yang lebih kuat dari pada laki-laki
sehingga dapat mengurangi terjadinya budgetary
slack dan hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa gender dan kode etik memengaruhi
budgetry slack.
TINJAUAN PUSTAKA

Gender

Gender adalah perbedaan peran, fungsi,
persifatan, kedudukan, tanggung jawab dan hak
perilaku, baik perempuan, maupun laki-laki yang
dibentuk, dibuat, dan disosialisaikan oleh norma,
adat kebiasaan, dan kepercayaan masyarakat
setempat. Dalam kaitan ini, konsep gender
berhubungan dengan peran dan tugas yang
pantas/tidak pantas, baik untuk laki-laki, maupun
perempuan. Adapun relasi gender adalah hubungan
antara laki-laki dan perempuan berkaitan dengan
pembagian peran yang dijalankan masing-masing
pada berbagai tipe dan struktur keluarga (keluarga
miskin/kaya,
keluarga
desa/kota,
keluarga
lengkap/tunggal, keluarga punya anak/tidak punya
anak, keluarga pada berbagai tahapan life cycle ).
Bahkan relasi gender ini juga diperluar secara
bertahap berdasarkan luasan ekologi, mulai dari
mikro, meso, ekso, dan makro (keluarga inti,
keluarga besar, masyarakat nasional, bangsa dan
negara dan masyarakat internasional).
Terdapat dua kelompok atau golongan
yang mendefinisikan gender secara berbeda.
Kelompok yang pertama adalah sekelompok
feminis yang mengatakan bahwa perbedaan jenis
kelamin tidak menyebabkan perbedaan peran dan
perilaku gender dalam tatanan sosial. Kelompok
kedua menganggap bahwa perbedaan jenis kelamin
akan menyebabkan perbedaan perlakuan atau peran
berdasarkan gender. Misalnya, ada perlakuan
khusus pada pekerja wanita karena kondisi
biologisnya, seperti cuti hamil, cuti haid,
pemberian jam malam, dan sebagainya. Gender
diartikan sebagai konstruksi sosio kultural yang
membedakan karakteristik maskulin dan feminim.
Gender berbeda dengan seks atau jenis kelamin
laki-laki dan perempuan yang bersifat biologis.
Walaupun jenis kelamin laki-laki sering berkaitan
erat dengan gender maskulin dan jenis kelamin
perempuan dengan gender feminim, namun kaitan
antara jenis kelamin dengan gender bukan
merupakan korelasi absolut.

Budgetary Slack

Siegel (1989) mendefinisikan senjangan
anggaran sesuai penggalan kata slack dan
budgetary sebagai berikut (dalam Samad.
2009:31):”slack is difference betwen recources that
are actually necessary to efficiently complete a tosk
and the larger amount of resources that are
earmarked for the task”. “budgetary slack axist
whenever amanager deliberately under estimate
revenues or over estimate scosts. Either approach
increases the likehood of the budget being achieved
by the manager, and consequently reduce the risk
that manager also faces”. Pendapat yang lain
dikemukakan oleh Nouri Parker (1996:76) yang
menyatakan :”budgetary slack is defined as
intentional submission of estimates that, if
incorporated into the organizational submission of
estimates that make it easier for subordinates to
achieve the budged”.
Dari dua definisi senjangan anggaran yang
dikemukakan para ahli tersebut, dapat disimpulkan
bahwa senjangan anggaran adalah suatu
kesenjangan yang dilakukan oleh menejer bawahan
ketika ia turut berpartisipasi dalam penyusunan
anggaran, dengan memberikan ususlan dan estimasi
anggaran yang tidak sesuai dengan kapasitas
sesungguhnya yang dimiliki, atau tidak sesuai
dengan sumberdaya yang sebenarnya dibutuhkan,
dengan maksud agar anggaran tersebut mudah
direalisasikan. Manajer melakukan senjangan ini
dengan cara meninggikan jumlah biaya yang
dibutuhkan atau merendahkan pendapatan yang
sesungguhnya bisa dicapai. Slack anggaran adalah
perbedaan antara anggaran yang dinyatakan dan
estimasi anggaran terbaik yang jujur dapat
diprediksikan. Manajer menciptakan slack dengan
mengestimasi pendapatan lebih rendah dan biaya
lebih tinggi

4

management dan masiswa S2 Magister Akuntansi
Diferensiasi peran antara laki-laki dan
Fakultas Ekonomi dab Bisnis di Universitas Gadjah
perempuan bukan disebabkan oleh adanya
Mada
Yogyakarta.
Argumen
penggunaan
perbedaan biologis, melainkan lebih disebabkan
mahasiswa sebagai subjek penelitian ini karena
oleh faktor sosial budaya. Sebagai hasil bentukan
mahasiswa dapat dijadikan proksi penyulih dengan
sosial, peran gender dapat berubah-ubah dalam
asumsi bahwa mahasiswa akuntansi yag telah
waktu, kondisi, dan tempat yang berbeda sehingga
mengambil mata kuliah managemen mampu
peran laki-laki dan perempuan mungkin dapat
memberikan keputusan etis dalam menilai
dipertukarkan.
budgetary slack sebagai suatu tindakan etis atau
Kode Etik
tidak etis.
Kode etik (code of ethics) adalah
Begitu juga yang diteliti oleh Indrawati
pernyataan resmi dari nilai-nilai yang dianut oleh
Yuhertiana (2005) Judul Penelitian : Kajian Etika
perusahaan yang berkaitan dengan persoalan etika
Budgetary Slack di Organisasi Sektor Publik
dan sosial; kode etik menyampaikan pada para
Menurut Perspektif Gender. Penelitian ini
pegawai akan apa yang dibela oleh perusahaan
dilakukan atas dasar fenomena perempuan bekerja
mereka. Kode etik cenderung ada dalam dua jenis:
semakin meningkat, tidak hanya di sektor bisnis,
pernyataan yang berdasarkan prinsip dan
tetapi juga yang bekerja di pemerintahan. Menurut
pernyataan yang berdasarkan kebijakan. Pernyataan
Budiyanto (2001), rasio partisipasi tenaga kerja
yang berdasarkan prinsip dirancang untuk
laki-laki dan perempuan adalah 0,54 pada institusi
memengaruhi budaya perusahaan, pernyataan ini
pemerintahan. Ini menunjukkan ada 54 tenaga kerja
menentukan nilai-nilai mendasar dan berisi bahasaperempuan diantara 100 tenaga kerja laki-laki,
bahasa umum mengenai tanggung jawab
merupakan jumlah yang cukup besar. Perempuan
perusahaan, kualitas produk, dan perlakuan
juga memiliki karir yang baik di pemerintahan,
terhadap pegawai.
terbukti dengan semakin banyaknya pejabat
Penelitian Terdahulu
perempuan. Bahkan jabatan sangat strategis seperti
Penelitian-penelitian mengenai peran
presiden, menteri atau bupati bukan merupakan
gender dan kode etik yang terfokus pada penilaian
impian lagi bagi perempuan.
moral di antaranya adalah : Jurica Lucyanda dan
Begitu juga yang di teliti oleh Betti
Mahfud Sholihin (2016); Indrawati Yuhertiana
Susanti (2014) Judul Penelitian : Pengaruh Locus of
(2005); Betti Susanti (2014).
Control, Equity Sensitivity, Ethical Sensitivity dan
Penelitian Jurica Lucyanda dan Mahfud
Gender Terhadap Perilaku Etis Akuntan. Penelitian
Sholihin (2016) judul Penelitian : Peran Gender
ini dilakukan dalam bentuk studi kasus di kantor
dan Kode Etik dalam Penilaian Moral atas
Akuntan Publik Wilayah Padang dan Pekanbaru.
Budgetary Slack. Partisipan Dalam penelitian ini
Instrumen penelitian menggunakan kuisioner.
adalah mahasiswa S1 Akuntansi yang telah
mengambil mata kuliah rtika bisnis dan akuntansi
Kerangka Konseptual
Gambar Kerangka Konseptual

Peran Gender (X1)
Uji-t

Penilaian moral
atas Budgetary
slack (Y)

Kode Etik (X2)
Uji-t

Uji-F

5

Model regresi berganda dalam pernyataan ini
dinyatakan sebagai berikut :

METODOLOGI PENELITIAN
Objek Penelitan
objek dalam penelitian ini adalah karyawankaryawati yang ada pada perusahaan PT Pupuk
Iskndar Muda yang terdapat di Jl Medan- Banda
Aceh, Krueng Geukueh.

Y
= α + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan:
Y
= penilaian moral atas budgetary slack
α
= konstanta
β1
= koefisien regresi peran gender
β2
= koefisien regresi kode etik
X1
= variabel peran gender
X2
= variabel kode etik
e
= variabel penggangu

Populassi dan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan obyek
penelitian yang akan di teliti. Menurut Sugiyono
(2007), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdrir atas obyek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan
oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan dari
penelitiannya. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh karyawan/i yang ada di PT.Pupuk Iskandar
Muda yang berjumlah 651 orang.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode purposive
sampling method. Menurut Sugiyono (2008:124)
purposive sampling method yaitu, “penentuan
sampelatas dasar kesesuaian karakteristik dan
kriteria tertentu.
Dari hasil pengurangan kriteria sampel
dapat disimpulkan bahwa dari seluruh populasi
yang berjumlah 651 karyawan hanya 66 sampel
yang digunakan dalam penelitian ini.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
kuesioner. Penyebaran dan pengumpulan kuesioner
dilakukan dengan cara memberikan ecara langsung
kuesioner kepada karyawan PT Pupuk Iskandar
Muda.
Metode Analisis Data
Dalam menganalisis data menggunakan
analisis regresi linier berganda (multiple
reggression) kuesioner yang telah diisi oleh
responden dikuantitatifkan terlebih dahulu sehingga
menghasilkan keluaran-keluaran berupa angka
yang selanjutnya dianalisis melalui program SPSS
(Statistical Product and Service Solution). Setelah
kuesioner terkumpul untuk melakukan data perlu
dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Kedua
pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
alat ukur yang digunakan sesuai dengan yang
diukur dan juga konsistensi dengan data yang
dikumpulkan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas
Menurut Ghozali (2006:45) uji validitas digunakan
untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Pengujian validitas dari instrumen
penelitian dilakukan dengan menghitung angka
korelasional atau rhitung dari nilai jawaban tiap
responden untuk tiap butir pertanyaan, kemudian
dibandingkan dengan rtabel. Nilai rtabel 0.242 didapat
dari jumlah sample N – 2. Atau 66 – 2 = 64 tingkat
signifikansi 5%, maka di dapat rtabel 0,242.
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Budgetary Slack
Pertanyaa
Nilai r hitung
Nilai Kriteri
n
r tabel a
Y1
0,446
0,24
Valid
2
Y2
0,532
0,24
Valid
2
Y3
0,898
0,24
Valid
2
Y4
0,856
0,24
Valid
2
Y5
0,804
0,24
Valid
2
Y6
0,710
0,24
Valid
2
Y7
0,910
0,24
Valid
2
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Gender
Pertanyaan Nilai r Nilai r Kriteria
hitung

tabel

X1
X2
X3
X4
X5

0,673
0,242
Valid
0,890
0,242
Valid
0,764
0,242
Valid
0,777
0,242
Valid
0,676
0,242
Valid
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Kode Etik
Pertanyaan Nilai r Nilai r Kriteria

Analisis regresi linier berganda (multiple
regression) dilakukan unruk menguji pengaruh dua
atau lebih variabel independen (explanatory)
terhadap satu variabel dependen (Ghozali, 2009).

X1
X2

6

hitung

tabel

0,368
0,340

0,242
0,242

Valid
Valid

Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2006:41) reliabilitas
sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel
atau konstruk. Tabel 4.5 menunjukkan hasil uji
reliabilitas untuk 3 variabel penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini.

X3
0,712
0,242
Valid
X4
0,592
0,242
Valid
X5
0,704
0,242
Valid
X6
0,578
0,242
Valid
X7
0,695
0,242
Valid
Sumber : Hasil Penelitian, data diolah 2017

N
o

Variabel

Reabilitas indikator variabel
Nilai
Alpha

Keterangan

5

0,816

Reliabel

Jumlah
Pertanyaa
n

1.

Peran
(X1)

2.

Kode Etik (X2)

7

0,720

Reliabel

3.

Budgetary Slack
(Y)

7

0,880

Reliabel

gender

Sumber : Hasil Penelitian, data diolah 2017
Uji Multikolienaritas
Menurut
Ghozali
(2006:57)
uji
multikolienaritas bertujuan untuk menguji suatu
model apakah dalam model sebuah regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel
independen. Untuk mendeteksi adanya problem
multikol, maka dapat dilakukan dengan melihat
nilai Tolerance dan Variance infitation Factor
(VIF) serta besaran korelasi antar variabel
independen.
Hasil nilai VIF
yang diperoleh
menunjukkan variabel bebas dalam model regresi
tidak saling berkolerasi. Diperoleh nilai VIF
untukperan gender nilai VIF yaitu 1,434 < 10 dan
variabel kode etik VIF yaitu 1,434 < 10. Sedangkan
tolerance value untuk variabel peran gender nilai
tolerance-nya sebesar 0,697, dan variabel kode etik
nilai tolerance nya 0,697. Hal ini menunjukkan
tidak ada korelasi antara sesama variabel bebas
dalam model regresi dan disimpulkan tidak terdapat
masalah multikolinearitas diantara sesama variabel

UJI ASUMSI KLASIK
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji variabel
independen dan variabel dependen yaitu peran
gender (X1), Kode etik (X2), dan Budgetary Slack
(Y) keduanya memiliki distribusi normal atau tidak

Menurut
Ghozali
(2006:148)
mengungkapkan bahwa ketentuan grafik normal
probability plot jika data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Berdasarkan hasil output SPSS pada gambar di atas
menunjukkan pada grafik normal plot terlihat titiktitik menyebar di sekitar garis diagonal. Serta
penyebarannya mengikuti arah garis diagonal maka
dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi
penelitian ini bertribusi normal.

bebas dalam model regresi yang dibentuk.
Uji Heteroskedastisites
Uji keteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan
variance
dari
residualsatu
pengamatan
yang
lain.
Heteroskedastisitas
menunjukan bahwa variasi variabel tidak sama
untuk semua pengamatan. Ghozali (2006:125)
mengungkapkan bahwa uji heteroskedastisitas
bertujuan untuk
menguji
apakah terjadi

7

Dari grafik scatterplot di atas dapat dilihat
bahwa titik-titik menyebar secara acak. Serta
tersebar sangat baik di atas maupun di bawah angka
nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi tersebut.

ketidaksamaan variance dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain dalam model
regresi. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka
hasil scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar Hasil Uji Heteroskedastisitas

Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan dari hasil uji analisiss regresi linier
berganda dengan alat bantu komputer yang
menggunakan program SPSS 16.0 dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut :

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsn

Standardized
Coefficients

Unstandardized Coefficients
Model
1

B

Std. Error

Beta

(Constant)

-344

.430

Gender

.458

.105

.397

Kode Etik

.617

.111

.507

a. Dependent Variable: budgetary slack
Sumber: Hasil Penelitian, data diolah 2017
Dari tabel di atas, maka dapat disimpulkan analisis
regresi linear berganda dapat dinyatakan dalam
persamaan sebagai berikut :

4.

Y = -0,344 + 0,458X1 + 0,617X2 + e
Dari persamaan regresi linear berganda
diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.

2.

3.

mempengaruhi budgetary slack sebesar
0,617% dengan asumsi variabel lain tetap.
Standar error (e) merupakan variabel acak
dan mempunyai distribusi probabilitas
yang mewakili semua faktor yang
mempunyai pengaruh terhadap Y tetapi
tidak dimasukan dalam persamaan.

Uji Hipotesis Secara Parsial (uji t)
Pengaruh gender terhadap budgetary slack
Pengaruh variabel Gender terhadap
penilaian moral atas Budgetary Slack menunjukkan
nilai signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai t hitung
sebesar 4,368 dimana nilai t hitung tersebut lebih besar
dari ttabel (4,368 > 1,669), maka H1 diterima
sehingga dapat disimpulkan bahwa Gender
berpengaruh secara signifikan terhadap penilaian
moral atas Budgetary Slack.

Nilai konstanta (α) sebesar -0,344 artinya
adalah apabila variabel independen
diasumsikan nol (0), maka budgetary
slack sebesar 0,34%
Nilai koefisien regresi variabel Gende
sebesar 0.458. artinya adalah bahwa
gender akan mempengaruhi Budgetary
slack sebesar 0,458 % dengan asumsi
variabel lain tetap.
Nilai koefisiwn regresi variabel kode etik
sebesar 0,617 artinya adalah bahwa setiap
terjadi perubahan kode etik maka akan

Pengaruh kode etik terhadap budgetary slack
Pengaruh variabel Kode Etikterhadap
penilaian moral atas Budgetary Slack menunjukkan

8

3.

nilai signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai t hitung
sebesar 5,579 dimana nilai t hitung tersebut lebih besar
dari ttabel (5,579 > 1,669), maka H2 diterima
sehingga dapat disimpulkan bahwa Kode
Etikberpengaruh secara signifikan terhadap
penilaian moral atas Budgetary Slack.

Peran gender dan kode etik secara
simultan berpengaruh positif terhadap
penilaian moral atas budgetary slack. Hal
ini
menunjukkan
bahwa
untuk
menghindari
budgetary
slack
dan
menungkatkan
kualitas
penyusunan
anggaran perusahaan sangat dipengaruhi
oleh gender dan kode etik.

Saran
Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

1.

Berdasarkan hasil analisi statistik dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa Gender dan
Kode Etik berpengaruh secara simultan terhadap
penilaian moral atas Budgetary Slack. Hal ini
ditunjukkan oleh hasil nilai Fhitung 55,244 dengan
probabilitas signifikansi yang menunjukkan nilai
sebesar 0,000, itu beraryi nilai signifikansi Ftabel (55,244 > 3,14),
dengan demikian H3 diterima, yang berarti bahwa
Gender dan Kode Etik berpengaruh secara simultan
terhadap penilaian moral atas Budgetary Slack.

2.

3.

PENUTUP

Penelitian ini masih terbatas pada peran
gender dan kode etik dalam penilaian
moral atas budgetary slack. Untuk
penelitian selanjutnya dapat dilakukan
perubahan variabel penelitian untuk
menemukan variabel-variabel lain.
Penelitian
ini
masih
memiliki
keterbatasan, yaitu pada metode penelitian
yang dipakai. Untuk penelitian selanjutnya
dapat dilakukan dengan berbagai macam
metode, seperti wawancara langsung,
metode survei lapangan, dll.
Menggunakan alat uji yang lebih baik lagi
agar menghasilkan data yang akurat.

Daftar Pustaka

Kesimpulan

Arikunto, (2002). Metodelogi Penelitian. Pustaka
Sinar Harapan. Jakarta.

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh
bukti empiris mengenai peran gender dan kode etik
dalam penilaian moral atas budgetary slack.
Dengan melakukan pengumpulan data dari
kuesioner yang disebarkan kepada karyawan PT
Pupuk Iskandar Muda. Dengan menggunakan
metode penelitian regresi linear berganda dan data
di olah dengan menggunakan software SPSS dan di
dapat hasil sebagai berikut:
1. Peran gender berpengaruh positif dan
signifikan terhadap penilaian moral atas
budgetary slack. Hal ini menjelaskan
bahwa baik laki-laki maupun perempuan
dapat menyusun rencana anggaran dengan
lebih baik sehingga dapat meminimalisir
adanya kesenjangan anggaran pada
perusahaan.
2. Kode etik berpengaruh positif dan
signifikan terhadap budgetary slack. Hal
ini menjelaskan bahwa setiap karyawan
pada perusahaan dapat mengambil setiap
keputusan secara etis berdasarkan moral
dan kode etik dalam perusahaan.

Arfan

Ikhsan. (2008). Metode Penelitian
Akuntansi Keperilakuan. Yokyakarta.

A.Atkinson Anthony, S.Kaplan Robert,dkk, (2012).
Akuntansi
Manajemen
Edisi
Kelima.PT Indeks. Jakarta
Suartana

Iwayan,
(2010).
Akuntansi
Keperilakuan
Teori
dan
Implementasi. Andi. Yokyakarta.

L.Daft Richard, (2010). Era Baru Manajemen.
Salemba Empat. Jakarta.
Fakultas Ekonomi. (2014). Buku
Penulisan Skripsi&LKP. FEBI
Universitas Malikussaleh.

Panduan
Press.

.https://danarajis.wordpress.com/2015/11/16/kodeetik-profesi-akuntansi/.
Diakses
pada
tanggal 10 November 2016

9

_____. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif
Dan R & D.Penerbit Alfabeta. Bandung

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta
_____. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif
Dan R & D.Penerbit Alfabeta. Bandung
Sunyoto, Danang. (2013). Metode Penelitian
Akuntansi. Penerbit PT. Refika Aditama:
Bandung.
Lucinda Jurica (2016), Peran Gender dan Kode
Etik dalam Penilaian Morat atas Budgetary
Slack
Yuhertina Indrawati (2005), Kajian Etika
Budgetary Slack di Organisasi Sektor
Publik Menurut Perspektif Gender
Puspitawati Herien (2010), Persepsi Peran
Gender Terhadap Pekerjaan Domestik
dan Publik pada Mahasiswa IPB
http://hermandarwis.blogspot.com/2012/02/pengan
ggaran-partisipatif-meningkatkan.html.
Diakses pada tanggal 10 November 2016
Hansen dan Mowen. (2005). Management
Accounting. Buku 2. Edisi ke 7. Salemba
Empat: Jakarta.
Ikhsan,
Arfan,dkk.(2005).
Akuntansi
Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat.

http://harternelwan.blogspot.com/2013/02/senjanga
n-anggaran-budgetary-slack.html. Diakses
pada tanggal 10 November 2016
Welsch Glenn A, Hilton Ronald W, Gordon Paul.
(2000).
Anggaran.
penerjemah
Purwatiningsih dan Moudy Marouw,
Buku Dua. Salemba Empat: Jakarta.
Arikunto, (2002). Metodelogi Penelitian. Pustaka
Sinar Harapan. Jakarta.
Ghozali, Imam. (2006). Analisis Multivariate
dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro.
Jakarta.
______. (2009) . Aplikasi Analisis dengan
Program SPSS. Edisi 3. BP UNDIP. Semarang
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta

10