Persebaran Tanah di Indonesia Geografi

Macam Tanah
Indonesia

di

http://informasi-doni.blogspot.com/2012/06/macam-macam-tanah.html
Tanah merupakan unsur Bumi yang sangat penting untuk kehidupan di muka Bumi.
Tanah adalah lapisan atas Bumi yang terbentk dari berbagai campuran yaitu dari pelapukan
batuan induk ( anorganik ) dan jasad tumbuhan serta binatang yang sudah mati ( organik ).
Oleh karena pengaruh temperatur udara, angin, hujan dan batuan jasad mahluk hidup tadi
menjadi lapuk, mineral-mineralnya terlepas dan kemudian membentuk bahan yang disebut
tanah.
Tanah adalah akumulasi dari tumbuhan-tumbuhan alam yang bebas yang menduduki
sebagian besar permukaan bumi. Tanah mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki
berbagai sifat
akibat pengaruh iklim dan jasad-jasad hidup yang bertindak terhadap
bahan induk dalam keadaan tertentu selama jangka waktu tertentu pula. Sebagai SDA fisik,
tanah berperan bagi kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena beberapa hal, antara lain
digunakan untuk tempat tinggal dan tempat melakukan kegiatan manusia, sebagai tempat
tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna bagi manusia, dan mengandung barang tambang
atau bahan galian yang berguna bagi manusia.

Jenis tanah antara daerah yang satu dengan daerah yang lain memiliki perbedaan. Perbendaan
jenis tanah disebabkan oleh perbedaan batuan induk, curah hujan, intensitas penyinaran
matahari, relief, dan tumbuhan penutup tanah. Bahan induk tanah berasal dari batuan yang
telah lapuk. Bahan induk itulah yang membentuk jenis tanah. Jenis tanah yang ada di
Indonesia di antaranya berikut ini :
1. Tanah Vulkanik.

Tanah vulkanik adalah tanah hasil dari pelapukan abu vulkanik dan abu. Tanah vulkanik
terdiri dari beberapa jenis yaitu :
Regosol.
Tanah regosol memiliki ciri-ciri seperti berbutir kasar, berwarna kelabu hingga kuning, dan
memiliki kadar bahan organik yang rendah. Tanah regosol banyak terdapat di Pulau Sumatra,
Jawa, dan Kepulauan Nusa Tenggara. Tanah regosol cocok untuk tanaman palawija,
tembakau dan buah-buahan.
Latosol.

Tanah latosol bercirikan warna merah hingga kuning, kandungan bahan organik sedang, dan
bersifat asam. Tanah latosol banyak terdapat di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Lampung,
Jawa, Bali, Minahasa, dan Papua. Tanah latosol cocok untuk tanaman padi, palawija, kelapa,
karet, kopi, kelapa sawit dan buah-buahan.

Tanah vulkanis adalah tanah hasil pelapukan bahan padat dan bahan cair yang dikeluarkan
gunung berapi. Tanah tersebut sangat subur. Oleh karena itu, banyak daerah pertanian di
usahakan di daerah vulkanis.
1. Tanah Aluvium.

Tanah aluvium adalah tanah hasil erosi yang diendapkan di daerah-daerah dataran rendah.
Tanah aluvium bercirikan warnanya kelabu dan bersifat subur. Tanah aluvium terdapat di
Sumatra sebelah timur, Jawa bagian utara, Kalimantan sebelah barat dan selatan, serta Papua
sebelah utara dan selatan. Tanah aluvium cocok bagi tanaman padi, palawija, tembakau, tebu,
kelapa dan buah-buahan.
1. Tanah Organosol.

Tanah organosol terdiri dari tanah humus dan tanah gambut.
Tanah Humus.
Tanah humus adalah tanah hasil pembusukan bahan-bahan organik dan bersifat sangat subur.
Tanah humus memiliki warna kecoklatan dan banyak terdapat di Sumatra, Jawa Barat,
Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Tanah humus cocok untuk tanaman kelapa, nanas dan padi.
Tanah Gambut.
Tanah gambut adalah tanah hasil pembusukan yang kurang sempurna dari tumbuhan di
daerah yang selalu tergenang air seperti rawa-rawa. Karena kekurangan unsur hara dan

peredaran udara di dalamnya tidak lancar, proses penghancuran tanah ridak sempurna. Tanah
jenid ini kurang baik untuk pertanian. Tanah gambut terdapat di pantai timur Sumatra,
Kalimantan Barat, dan pantai selatan Papua. Tanah gambut kurang baik untuk pertanian
karena selalu tergenang air.
1. Tanah Laterit.

Tanah laterit adalah tanah hasil pencucian atau tanah yang terjadi karena pengaruh suhu yang

tinggi dan curah hujan tinggi sehingga kekurangan unsur hara, kurang subur, dan tandus.
Berbagai mineral yang dibutuhkan tanaman larut dan meninggalkan sisa oksidasi besi dan
aluminium. Tanah laterit memiliki warna kekuning-kuningan sampai merah. Tanah laterit
banyak terdapat di Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Sulawesi
Tenggara. Tanah laterik baik untuk kelapa dan jambu mete.
1. Tanah Podzol.

Tanah podzol terbentuk karena pengaruh suhu rendah dan curah hujan yang tinggi. Tanah
podzol bercirikan kandungan unsur haranya yang sangat miskin dan tidak subur. Warna tanah
podzol mulai dari merah sampai kuning. Sifatya mudah basah, jika kena air tanah podzol
menjadi subur. Tanah podzol banyak terdapat di daerah pegunungan tinggi di Sumatra, Jawa
Barat, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Tanah podzol baik untuk tanaman kepala

dan jambu mete.
1. Tanah Litosol.

Tanah litosol adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan sedimen yang masih baru
terbentuk sehingga butirannya besar. Tanah litosol bercirikan tanahnya miskin unsur hara dan
mineralnya masih terikat pada butiran yang besar. Tanah litosol banyak terdapat di Pulau
Sumatra, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara, Maluku bagian selatan, dan Papua.
Tanah litosol kurang subur sehingga hanya cocok untuk pohon-pohon besar di hutan.
1. Tanah Kapur.

Tanah kapur adalah hasil dari pembentukan dari pelapukan batuan gamping. Tanah kapur
terdiri dari dua jenis yaitu :
Mediteran.
Tanah mediteran adalah tanah hasil pembentukan batu kapur keras dan batuan sedimen.
Tanah mediteran memiliki warna merah samapai coklat. Tanah mediteran banyak terdapat di
Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Nusa Tenggara. Tanah
mediteran walaupun kurang subur namun cocok untuk tanaman palawija, tembakau, jati dan
jambu mete.
Renzina.
Tanah renzina adalah tanah hasil pelapukan batuan kapur di daerah yang memiliki curah

hujan yang tinggi. Tanah renzina memiliki warna hitam dan miskin unsur hara. Tanah renzina
banyak terdapat di daerah bergamping seperti di Gunung Kidul, Yogyakarta.
1. Tanah Pasir.

Tanah pasir adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan sedimen, dan tidak berstruktur.
Tanah pasir kurang baik untuk daerah pertanian karena sedikit mengandung bahan organik.
1. Tanah Mergel.

Tanah mergel adalah tanah yang terjadi dari campuran batuan pasir, kapur dan tanah liat.
Pembentukan tanah mergel dipengaruhi oleh hujan yang tidak merata sepanjang tahun. Taah
mergel subur dan banyak terdapat di releng pegunungan dan dataran rendah.
1. Tanah Padas.

Tanah padas adalah tanah yang amat padat karena mineral di dalamnya telah dikeluarkan oleh
air yang terdapat di lapisan tanah di sebelah atasnya.
1. Tanah Endapan.

Tanah endapan adalah tanah yang terjadi karena pengendapan batuan induk yang telah
mengalami proses pelarutan dan pada umumnya merupakan tanah yang subur.
1. Tanah Terrarosa.


Tanah terrarosa adalah tanah yang terbentuk dari batuan kapur. Tanah ini terdapat di dasar
dolina-dolina dan merupakan tanah pertanian yang subur di daerah batu kapur.
Dilihat dari segi kesuburannya, tanah dibedakan atas tanah muda, tua dan tanah mati.
1. Tanah Muda.
Tanahnya banyak mengandung zat makanan ( unsur haranya sangat baik ), udara dan air di
dalamnya masih tetap terjaga. Tanah tersebut dalam keadaan gembur yang butirannya tidak
teralu besar. Tanah ini banyak dijumpai di lereng gunung dan di sepanjang aliran sungai
( DAS ), serta berwarna abu-abu.
1. Tanah Tua.
Tanah ini memiliki cukup makanan tetapi tidak segembur tanah muda, karena sering dipakai
untuk berbagai jenis usaha pertanian dan perkebunan, sehingga bunga tanahnya atau
kandungan zat makanan seperti unsur hara menjadi berkurang. Dan tanah ini mengalami
erosi. Tanah ini padat dan berubah warna yang tadinya abu-abu menjadi coklat keabu-abuan.
1. Tanah Mati.
Hampir seluruh unsur hara hilang, sehingga tanah akan kehilangan zat makanan. Dengan
keadaan tanah yang dibiarkan ditumbuhi alang-alang maka tanahnya akan menjadi padat dan
kritis, sehingga tanahnya menjadi merah atau merah muda.

jenis-jenis tanah diindonesia

http://triegeography.blogspot.com/2012/04/jenis-jenis-tanah-diindonesia.html

a. Tanah vulkanis (andosol)
Tanah vulkanis atau tanah andosol (tuff), berasal dari hasil pelapukan debu vulkanis dan
material letusan gunung api lainnya.
Tanah ini banyak terdapat di daerah gunung api, terutama yang sudah pernah meletus.
Jenis tanah ini sangat subur dan baik untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Ciriciri tanah vulkanis adalah berwarna kelabu hingga kuning dan peka terhadap erosi.
b. Tanah aluvial
Tanah aluvial berasal dari endapan lumpur sungai. Tanah ini banyak ditemukan di
sepanjang lembah, pertemuan sungai dan laut, bantaran sungai (kanan kiri sungai), kaki
gunung, dataran yang sering dilanda banjir (flood plains), serta muara sungai (delta).
Tanah aluvial sangat subur dan cocok untuk tanaman padi, palawija, tebu, tembakau,
karet, kelapa, dan kopi. Ciri-ciri tanah aluvial: warna kelabu dan sifatnya peka terhadap
erosi.
c. Tanah humus
Tanah humus adalah sisa-sisa hasil pelapukan tumbuh-tumbuhan yang telah diuraikan
oleh organisme kecil dalam tanah. Humus memulihkan zat kimia yang berguna bagi
tanah, sehingga tumbuhan dapat hidup.
Tanah humus sangat subur dan cocok untuk lahan pertanian. Ciri-cirinya: berwarna
kehitaman, subur mengandung bahan organik, dan mudah basah.

d. Tanah laterit
Tanah laterit adalah tanah yang terjadi karena adanya pelarutan garam-garaman di
dalam batuan, sehingga tinggal oksidasi besi dan aluminium. Pelarutan oleh air hujan
terjadi pada daerah bersuhu tinggi. Berbagai mineral yang telah larut dibawa air ke
tempat lebih rendah.
Tanah laterit kurang subur, hanya tepat untuk tanaman palawija, hortikultura, dan karet.
Tanah ini banyak mengandung zat besi dan aluminium.
e. Tanah kapur (terraroza)
Tanah kapur berasal dari pelapukan batuan kapur yang banyak terdapat di daerah
pegunungan kapur. Karena kandungan bahannya, tanah ini sangat tepat untuk tanaman
jati. Ciri-cirinya: warna putih kecoklatan, keras, dan tidak subur.
f. Tanah gambut (organosol)
Tanah gambut adalah tanah yang berasal dari bahan organik (tumbuh-tumbuhan) yang
hidup di rawa dan mengalami proses pembusukan tidak sempurna. Ciri-ciri utama tanah
ini: memiliki tingkat keasaman tinggi, dan tidak subur, tanpa pe- ngolahan khusus tidak
baik untuk lahan pertanian.
g. Tanah mergel

Tanah mergel adalah tanah yang terjadi dari campuran batuan kapur, tanah liat, dan
pasir. Banyak terdapat di lereng pegunungan, dan dataran rendah. Tanah mergel

termasuk tanah subur.
h. Tanah regosol
Tanah regosol adalah tanah berupa material- material kasar. Terbentuk dari pasir pantai
atau material dari gunung api yang belum banyak mengalami pelapukan. Ciri-ciri utama
tanah ini adalah berbutiran besar/kasar.
i. Tanah latosol
Tanah latosol adalah tanah berbatu-batu, yaitu tanah tua berupa batuan keras yang
belum melapuk dengan sempurna. Biasanya terdapat di lereng pegunungan yang
mengalami erosi. Tanah jenis ini berciri keras dan tidak subur.
j. Tanah podzolik
Tanah podzolik adalah tanah yang terdiri dari batuan yang banyak mengandung kuarsa.
Tanah jenis ini dijumpai di pegunungan tinggi.
Dari berbagai jenis tanah yang terdapat di Indonesia, yang termasuk jenis tanah subur
adalah tanah vulkanis, tanah aluvial, dan tanah humus. Tanah subur berwarna hitam
hingga kelabu, dan memiliki ciri-ciri utama sebagai berikut.
1. memiliki struktur yang baik;
2. banyak mengandung garam-garaman dan mineral yang berguna bagi tumbuhan; dan
3. mengandung cukup air untuk melarutkan garam-garaman di dalamnya.

TANAH

http://aksesdunia.com/2011/berbagai-jenis-tanah-yang-ada-di-indonesia/
Tanah adalah lapisan atas bumi yang merupakan campuran dari pelapukan batuan dan jasad
makhluk hidup yang telah mati dan membusuk. Oleh pengaruh cuaca, jasad makhluk hidup
tadi menjadi lapuk, mineral-mineralnya terurai (terlepas), dan kemudian membentuk tanah

yang subur. Tanah juga disebut lithosfer (lith = batuan) karena dibentuk dari hasil pelapukan
batuan.
Tanah merupakan unsur kehidupan yang paling penting. Tanpa tanah, tentu kita tak ada
tempat berpijak. Lain halnya jika kita ikan, hehehe. Tanah memiliki banyak jenis karena
perbedaan proses pembentukan dan unsur yang terdapat di dalamnya juga berbeda. Berikut
jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia.
a. Tanah Vulkanik
Tanah vulkanik adalah tanah hasil pelapukan abu vulkanik dari gunung berapi. Tanah
vulkanik dibagi menjadi dua.
1. Regosol. Tanah regosol berciri-ciri: berbutir kasar, berwarna kelabu sampai kuning, dan
berbahan organik sedikit. Tanah ini cocok untuk tanaman palawija (seperti jagung),
tembakau, dan buah-buahan. Jenis tanah ini banyak terdapat di P. Sumatra, Jawa, dan Nusa
Tenggara.
2. Latosol. Tanah latosol berciri-ciri: berwarna merah hingga kuning, kandungan bahan organik
sedang, dan bersifat asam. Tanah ini cocok untuk tanaman palawija, padi, kelapa, karet, kopi,

dll. Jenis tanah ini banyak terdapat di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bali, Jawa, Minahasa,
dan Papua.

b. Tanah Organosol
Tanah organosol merupakan tanah hasil pelapukan bahan-bahan organik. Biasanya bersifat
subur. Tanah jenis ini dibagi dua juga, yaitu:
1. Tanah Humus, merupakan tanah hasil pembusukan bahan-bahan organik dan bersifat sangat
subur. Tanah humus berwarna kecoklatan dan cocok untuk tanaman kelapa, nanas, dan padi.
Tanah jenis ini banyak terdapat di P. Sumatra, Sulawesi, Jawa Barat, Kalimantan, dan Papua.

2. Tanah Gambut, merupakan tanah hasil pembusukan yang kurang sempurna di daerah yang
selalu tergenang air seperti rawa. Tanah ini kurang baik untuk pertanian karena kurang subur
dan selalu tergenang air. Tanah gambut banyak terdapat di Kalimantan Barat, pantai timur
Sumatra, dan pantai selatan-barat Papua.

c. Tanah Aluvium (Alluvial)
Tanah aluvium adalah tanah hasil erosi yang diendapkan di dataran rendah. Ciri-ciri tanah
aluvium adalah berwarna kelabu dan subur. Tanah ini cocok untuk tanaman padi, palawija,
tebu, kelapa, tembakau, dan buah-buahan. Tanah jenis ini banyak terdapat di Sumatra bagian
Timur, Jawa bagian utara, Kalimantan bagian barat dan selatan, serta Papua utara dan selatan.

d. Tanah Podzol

Tanah ini terbentuk akibat pengaruh curah hujan yang tinggi dan suhu yang rendah. Tanah
podzol bercirikan miskin unsur hara, tidak subur, dan berwarna merah sampai kuning. Tanah
ini baik untuk tanaman kelapa dan jambu mete. Tanah podzol banyak dijumpai di daerah
pegunungan tinggi Sumatra, Jabar, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Papua.

e. Tanah Laterit
Tanah laterit adala tanah hasil ‘pencucian’ sehingga kurang subur, kehilangan unsur hara, dan
tandus. Tanah ini awalnya subur namun karena zat haranya dilarutkan oleh air maka menjadi
tidak subur. Warna tanah ini kekuningan sampai merah. Tanah ini baik untuk kelapa dan
jambu mete. Tanah jenis ini banyak terdapat di Jawa Tengah, Lampung, Jabar, Kal-Bar, dan
Sulawesi Tenggara.

Download B*kep 3gp - Gadis T*lanja*g Cantik

f. Tanah Litosol

Tanah litosol adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan batuan sedimen yang baru
terbentuk sehingga butirannya besar. Ciri-ciri tanah ini yaitu miskin unsur hara dan
mineralnya masih terikat pada butiran yang besar. Tanah litosol kurang subur sehingga hanya
cocok bagi tanaman-tanaman besar di hutan. Tanah litosol banya terdapat di P. Sumatra, Jawa

Tengah dan Timur, Nusa Tenggara, Maluku selatan, dan Papua.
g. Tanah Kapur
Tanah kapur merupakan hasil pelapukan batuan kapur (gamping). Tanah ini terbagi jadi dua
jenis.
1. Renzina. Tanah ini merupakan hasil pelapukan batuan kapur di daerah dengan curah hujan
tinggi. Ciri tanah ini yaitu berwarna hitam dan miskin zat hara. Tanah renzina banyak
terdapat di daerah berkapur seperti Gunung Kidul (Yogyakarta).
2. Mediteran, meruapakn hasil pelapukan batuan kapur keras dan batuan sedimen. Warna
tanah ini kemerahan sampai coklat. Tanah jenis ini meski kurang subur namun cocok untuk
tanaman palawija, jati, tembakau, dan jambu mete.

h. Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan
beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil. Sepertinya jenis tanah ini

dijumpai di mana-mana.

Macam-Macam Tanah dan Ciri-Cirinya
http://rajinbelajar.net/macam-macam-tanah-dan-ciri-cirinya#

Tanah adalah segerombolan batu yang lapuk. Banyak factor – factor yang mempengaruhi
kelangsungan tanah, factor – factor tersebut adalah :
1. Batuan tanah
2. Iklim
3. Toprografi
4. Bahan organik dan unsur tanah
Persebaran Tanah di Indonesia
Persebaran tanah di Indonesia ada dua macam yaitu secara vertical dan horizontal.
1. Persebaran tanah secara vertical :
- Topsoil
Ciri – cirinya :
• lapisan terkisar jarak 30 cm
• warnanya coklat kehitam – hitaman
- Subsoil
Ciri – cirinya :
• Berwarna kemerahan yang lebih cerah
• Ketebalan lapisan terkisar 50 – 60 cm
• Lebih padat, kurang subur
- Regolith
Ciri – cirinya :
• Terletak lebih dari 50 cm
• Warnanya keabu – abuan / putih kelabu

• Struktur tanah keras
• Kurang subur : unsur hara sangat sedikit
- Bedrock
Ciri – cirinya :
• Batuan pejal / keras yang belum mengalami proses pemecahan.
2. Persebaran tanah secara horizontal :
- Gambut / Organosol
Ciri – cirinya :
• warna kehitaman
• memiliki kandungan air dan bahan organik yang sangat tebal
• memiliki keasaman yang sangat tinggi
• tanahnya kurang subur
• tersebar di daerah Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatra
- Tanah Latosal
Ciri – cirinya :
• warna merah kecoklatan
• memiliki profil tanah yang dalam
• mudah menyerap air
• memiliki zat fosfat yang mudah bersenyawa dengan unsur besi dan alumunium
• tersebar di Bukit Barisan ( Sumatra ), Jawa, Kalimantan, bali, dan Sulawesi
- Tanah Regosol
Ciri – cirinya :
• merupakan erupsi gunung berapi
• bersifat subur berbutir kasar
• berwarna keabuan
• kemempuan menyerap air tinggi
• kaya akan unsur hara
• dapat ditemukan di pulau – pulau yang mempunyai gunung berapi
- Tanah Aluvial / Endapan
Ciri – cirinya :
• tanah yang terbentuk karena pengendapan batuan induk yang mengalami proses pelarutan
• terdapat di Sumatra bagian timur, Kal Bar, dan Kal Sel
- Tanah Litosal
Ciri – cirinya :
• dianggap masih sebagai tanah yang masih muda sehingga bahan induknya dangkal , kurang
dari 45 cm
• jenis tanah ini terbesar diseluruh kepulauan Indonesia
- Tanah Andosol
Ciri – cirinya :
• terbentuk dari abu vulkanik dan telah mengalami kelapukan
• warna : coklat kehitaman
• dapat di temukan di pulau – pulau yang mempunyai gunung yang masih aktif

- Tanah Podzolik Merah Kuning
Ciri – cirinya :
• merupakan jenis tanah yang memiliki persebaran tanah yang luas di Indonesia
• berasal dari bahan induk kuarsa
• sifatnya mudah menyerap air dan mudah kasar
• tersebar di Sumatra, Sulawesi, Papua, Kalimantan, Jawa Barat, Maluku dan NTT
- Batu Kapur / Tanah Rendzina
Ciri – cirinya :
• tanah yang terbentuk dari bahan induk kapur yang mengalami faktorisasi lemah
• terdapat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatra.
ciri ciri tanah vulkanis, ciri-ciri tanah vulkanis, ciri-ciri pengungkit, ciri ciri tanah gambut,
ciri ciri telepon, ciri ciri pengungkit, ciri ciri tanah mengandung emas, ciri ciri tanah kapur,
ciri-ciri tanah gambut, ciri-ciri tanggapan yang baik, ciri tanah mengandung emas, sifat dan
ciri pengungkit, jenis jenis tanah beserta ciri cirinya, macam macam lapisan atmosfer, ciri
tanah gambut, ciri ciri tanah di indonesia, macam macam tanah beserta gambarnya, jenisjenis tanah di indonesia dan ciri-cirinya, ciri ciri pencemaran tanah, ciri-ciri air tanah, ciri ciri
tanah liat yang baik, fungsi telepon rumah, ciri-ciri sungai di indonesia, ciri ciri sungai di
indonesia, tanah yang mengandung emas

Pengertian Tanah & Jenis – Jenisnya di Indonesia
http://cakra-informasi.blogspot.com/2011/04/pengertian-tanah-jenis-jenisnyadi.html

I. Pengertian dan Faktor Pengaruhnya
Tanah adalah segerombolan batu yang lapuk. Banyak factor – factor yang mempengaruhi
kelangsungan tanah, factor – factor tersebut adalah :
1. Batuan tanah
2. Iklim
3. Toprografi
4. Bahan organik dan unsur tanah
II. Persebaran Tanah di Indonesia
Persebaran tanah di Indonesia ada dua macam yaitu secara vertical dan horizontal.
1. Persebaran tanah secara vertical :
- Topsoil
Ciri – cirinya :
• lapisan terkisar jarak 30 cm
• warnanya coklat kehitam – hitaman
- Subsoil
Ciri – cirinya :
• Berwarna kemerahan yang lebih cerah
• Ketebalan lapisan terkisar 50 – 60 cm
• Lebih padat, kurang subur
- Regolith
Ciri – cirinya :
• Terletak lebih dari 50 cm
• Warnanya keabu – abuan / putih kelabu
• Struktur tanah keras
• Kurang subur : unsur hara sangat sedikit
- Bedrock
Ciri – cirinya :
• Batuan pejal / keras yang belum mengalami proses pemecahan.
2. Persebaran tanah secara horizontal :
- Gambut / Organosol
Ciri – cirinya :
• warna kehitaman
• memiliki kandungan air dan bahan organik yang sangat tebal
• memiliki keasaman yang sangat tinggi
• tanahnya kurang subur
• tersebar di daerah Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatra
- Tanah Latosal
Ciri – cirinya :
• warna merah kecoklatan
• memiliki profil tanah yang dalam
• mudah menyerap air
• memiliki zat fosfat yang mudah bersenyawa dengan unsur besi dan alumunium
• tersebar di Bukit Barisan ( Sumatra ), Jawa, Kalimantan, bali, dan Sulawesi
- Tanah Regosol
Ciri – cirinya :
• merupakan erupsi gunung berapi
• bersifat subur berbutir kasar
• berwarna keabuan

• kemempuan menyerap air tinggi
• kaya akan unsur hara
• dapat ditemukan di pulau – pulau yang mempunyai gunung berapi
- Tanah Aluvial / Endapan
Ciri – cirinya :
• tanah yang terbentuk karena pengendapan batuan induk yang mengalami proses pelarutan
• terdapat di Sumatra bagian timur, Kal Bar, dan Kal Sel
- Tanah Litosal
Ciri – cirinya :
• dianggap masih sebagai tanah yang masih muda sehingga bahan induknya dangkal , kurang
dari 45 cm
• jenis tanah ini terbesar diseluruh kepulauan Indonesia
- Tanah Andosol
Ciri – cirinya :
• terbentuk dari abu vulkanik dan telah mengalami kelapukan
• warna : coklat kehitaman
• dapat di temukan di pulau – pulau yang mempunyai gunung yang masih aktif
- Tanah Podzolik Merah Kuning
Ciri – cirinya :
• merupakan jenis tanah yang memiliki persebaran tanah yang luas di Indonesia
• berasal dari bahan induk kuarsa
• sifatnya mudah menyerap air dan mudah kasar
• tersebar di Sumatra, Sulawesi, Papua, Kalimantan, Jawa Barat, Maluku dan NTT
- Batu Kapur / Tanah Rendzina
Ciri – cirinya :
• tanah yang terbentuk dari bahan induk kapur yang mengalami faktorisasi lemah
• terdapat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatra.