Penerapan Microskills dalam Domain Multicultural

PEMBAHASAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN Pendekatan Microskills Pendekatan Microskills Pendekatan Microskills

Proses identifikasi dan seleksi keterampilan khusus pendekatan konseling yang disebut microskills. Proses identifikasi dan seleksi keterampilan khusus pendekatan konseling yang disebut microskills. Proses identifikasi dan seleksi keterampilan khusus pendekatan konseling yang disebut microskills. Menggunakan Pendekatan Microskills, kita dapat memecahkan interaksi kompleks dari intervieu konseling ke Menggunakan Pendekatan Microskills, kita dapat memecahkan interaksi kompleks dari intervieu konseling ke Menggunakan Pendekatan Microskills, kita dapat memecahkan interaksi kompleks dari intervieu konseling ke dimensi yang dapat dikelola dan dipelajari. Keterampilan dasar microskills termasuk menerima (attending), dimensi yang dapat dikelola dan dipelajari. Keterampilan dasar microskills termasuk menerima (attending), dimensi yang dapat dikelola dan dipelajari. Keterampilan dasar microskills termasuk menerima (attending), mendengarkan (listening), dan mempengaruhi (influencing). Keterampilan penting lainnya adalah fokus, perhatian mendengarkan (listening), dan mempengaruhi (influencing). Keterampilan penting lainnya adalah fokus, perhatian mendengarkan (listening), dan mempengaruhi (influencing). Keterampilan penting lainnya adalah fokus, perhatian selektif, dan konfrontasi. Yang mendasari dan membentuk keterampilan ini adalah faktor nonverbal untuk selektif, dan konfrontasi. Yang mendasari dan membentuk keterampilan ini adalah faktor nonverbal untuk selektif, dan konfrontasi. Yang mendasari dan membentuk keterampilan ini adalah faktor nonverbal untuk membawa konselor pada proses intervieu. Sebagai contoh, melalui bahasa tubuh dan ekspresi wajah, yang membawa konselor pada proses intervieu. Sebagai contoh, melalui bahasa tubuh dan ekspresi wajah, yang membawa konselor pada proses intervieu. Sebagai contoh, melalui bahasa tubuh dan ekspresi wajah, yang expresif dari sikap konselor terhadap konseli. expresif dari sikap konselor terhadap konseli. expresif dari sikap konselor terhadap konseli.

Keterampilan Penerimaan Awal (Attending Skills) Keterampilan Penerimaan Awal (Attending Skills) Keterampilan Penerimaan Awal (Attending Skills) Bila Konselor melakukan intervieu atau memberikan nasihat kepada konseli, tampaknya jelas konselor Bila Konselor melakukan intervieu atau memberikan nasihat kepada konseli, tampaknya jelas konselor Bila Konselor melakukan intervieu atau memberikan nasihat kepada konseli, tampaknya jelas konselor

harus melihat konseli dan mempertahankan kontak mata secara alami. Selanjutnya, tubuh konselor harus harus melihat konseli dan mempertahankan kontak mata secara alami. Selanjutnya, tubuh konselor harus harus melihat konseli dan mempertahankan kontak mata secara alami. Selanjutnya, tubuh konselor harus berkomunikasi. Hal ini pernah diyakini bahwa konseling hanya pekerjaan yang verbal, namun dengan munculnya berkomunikasi. Hal ini pernah diyakini bahwa konseling hanya pekerjaan yang verbal, namun dengan munculnya berkomunikasi. Hal ini pernah diyakini bahwa konseling hanya pekerjaan yang verbal, namun dengan munculnya rekaman video dan peningkatan penggunaan film pelatihan dalam intervieu tersebut, telah menjadi jelas bahwa rekaman video dan peningkatan penggunaan film pelatihan dalam intervieu tersebut, telah menjadi jelas bahwa rekaman video dan peningkatan penggunaan film pelatihan dalam intervieu tersebut, telah menjadi jelas bahwa komunikasi nonverbal adalah dasar dalam setiap intervieu atau konseling. Kontak mata dan bahasa tubuh komunikasi nonverbal adalah dasar dalam setiap intervieu atau konseling. Kontak mata dan bahasa tubuh komunikasi nonverbal adalah dasar dalam setiap intervieu atau konseling. Kontak mata dan bahasa tubuh merupakan aspek mendasar dari perilaku fisik pada penerimaan awal (attending behavior). Aspek mendasar merupakan aspek mendasar dari perilaku fisik pada penerimaan awal (attending behavior). Aspek mendasar merupakan aspek mendasar dari perilaku fisik pada penerimaan awal (attending behavior). Aspek mendasar lainnya dari attending behavior adalah nada suara. lainnya dari attending behavior adalah nada suara. lainnya dari attending behavior adalah nada suara.

Selain itu, jika Konselor ingin hadir untuk seseorang, konselor harus "mendengarkan". Mendengarkan, Selain itu, jika Konselor ingin hadir untuk seseorang, konselor harus "mendengarkan". Mendengarkan, Selain itu, jika Konselor ingin hadir untuk seseorang, konselor harus "mendengarkan". Mendengarkan, bagaimanapun, bukanlah suatu perilaku yang dapat diamati. Konselor sengaja tidak hanya untuk menjaga postur bagaimanapun, bukanlah suatu perilaku yang dapat diamati. Konselor sengaja tidak hanya untuk menjaga postur bagaimanapun, bukanlah suatu perilaku yang dapat diamati. Konselor sengaja tidak hanya untuk menjaga postur tubuh dan ekspresi wajah penuh perhatian, mereka juga tetap pada topik dengan konseli, dan jarang menyela atau tubuh dan ekspresi wajah penuh perhatian, mereka juga tetap pada topik dengan konseli, dan jarang menyela atau tubuh dan ekspresi wajah penuh perhatian, mereka juga tetap pada topik dengan konseli, dan jarang menyela atau tiba-tiba berubah topik pembicaraan (subjek). Kesalahan utama di awal proses penerimaan awal yang dilakukan tiba-tiba berubah topik pembicaraan (subjek). Kesalahan utama di awal proses penerimaan awal yang dilakukan tiba-tiba berubah topik pembicaraan (subjek). Kesalahan utama di awal proses penerimaan awal yang dilakukan konselor adalah mengubah topik diskusi, dan mengabaikan atau gagal untuk mendengarkan apa yang dikatakan konselor adalah mengubah topik diskusi, dan mengabaikan atau gagal untuk mendengarkan apa yang dikatakan konselor adalah mengubah topik diskusi, dan mengabaikan atau gagal untuk mendengarkan apa yang dikatakan konseli. konseli. konseli.

Attending dan Perbedaan Budaya Attending dan Perbedaan Budaya Attending dan Perbedaan Budaya

Perilaku attending yang bervariasi dari budaya ke budaya, dan dari individu ke individu. Data Perilaku attending yang bervariasi dari budaya ke budaya, dan dari individu ke individu. Data Perilaku attending yang bervariasi dari budaya ke budaya, dan dari individu ke individu. Data jelas menunjukkan bahwa perbedaan individual di antara konseli mungkin sama pentingnya dengan pola- jelas menunjukkan bahwa perbedaan individual di antara konseli mungkin sama pentingnya dengan pola- jelas menunjukkan bahwa perbedaan individual di antara konseli mungkin sama pentingnya dengan pola- pola budaya. Ketika mempelajari pola budaya, jangan menganggap bahwa pola attending (atau influencing) pola budaya. Ketika mempelajari pola budaya, jangan menganggap bahwa pola attending (atau influencing) pola budaya. Ketika mempelajari pola budaya, jangan menganggap bahwa pola attending (atau influencing) yang tepat untuk setiap individu dari kelompok-kelompok budaya yang mungkin konselor intervieu. Pada yang tepat untuk setiap individu dari kelompok-kelompok budaya yang mungkin konselor intervieu. Pada yang tepat untuk setiap individu dari kelompok-kelompok budaya yang mungkin konselor intervieu. Pada pola attending nonverbal di budaya Eropa-Amerika Utara berbeda dengan pola budaya lain, seperti: kontak pola attending nonverbal di budaya Eropa-Amerika Utara berbeda dengan pola budaya lain, seperti: kontak pola attending nonverbal di budaya Eropa-Amerika Utara berbeda dengan pola budaya lain, seperti: kontak

Mencerminkan Perilaku Nonverbal Mencerminkan Perilaku Nonverbal Mencerminkan Perilaku Nonverbal

Review sesi intervieu film dan video yang menarik pola komunikasi nonverbal. Dalam intervieu Review sesi intervieu film dan video yang menarik pola komunikasi nonverbal. Dalam intervieu Review sesi intervieu film dan video yang menarik pola komunikasi nonverbal. Dalam intervieu yang berhasil dan berjalan lancar, saling melengkapi gerakan komplementer atau gerakan simetri sering yang berhasil dan berjalan lancar, saling melengkapi gerakan komplementer atau gerakan simetri sering yang berhasil dan berjalan lancar, saling melengkapi gerakan komplementer atau gerakan simetri sering terjadi antara konselor dan konseli. Gerakan simetri antara konselor dan konseli diasumsikan secara tidak terjadi antara konselor dan konseli. Gerakan simetri antara konselor dan konseli diasumsikan secara tidak terjadi antara konselor dan konseli. Gerakan simetri antara konselor dan konseli diasumsikan secara tidak sadar memiliki postur fisik yang sama, kontak mata mereka biasanya langsung, dan tangan serta kaki dapat sadar memiliki postur fisik yang sama, kontak mata mereka biasanya langsung, dan tangan serta kaki dapat sadar memiliki postur fisik yang sama, kontak mata mereka biasanya langsung, dan tangan serta kaki dapat bergerak serentak seolah-olah mereka menari atau mengikuti script yang telah diprogram. Gerakan simetri bergerak serentak seolah-olah mereka menari atau mengikuti script yang telah diprogram. Gerakan simetri bergerak serentak seolah-olah mereka menari atau mengikuti script yang telah diprogram. Gerakan simetri dapat dicapai dengan sengaja yang diasumsikan bahwa postur dan gerak tubuh seperti "cermin" dari gerakan dapat dicapai dengan sengaja yang diasumsikan bahwa postur dan gerak tubuh seperti "cermin" dari gerakan dapat dicapai dengan sengaja yang diasumsikan bahwa postur dan gerak tubuh seperti "cermin" dari gerakan konseli. Hal ini mencerminkan perilaku nonverbal konselor sering dibawa ke pemahaman yang lebih dekat konseli. Hal ini mencerminkan perilaku nonverbal konselor sering dibawa ke pemahaman yang lebih dekat konseli. Hal ini mencerminkan perilaku nonverbal konselor sering dibawa ke pemahaman yang lebih dekat dan lebih lengkap dibandingkan konseli. dan lebih lengkap dibandingkan konseli. dan lebih lengkap dibandingkan konseli.

Konselor menjadi terampil dalam mengamati dan berlatih “mirroring”, hal ini dapat menjadi alat Konselor menjadi terampil dalam mengamati dan berlatih “mirroring”, hal ini dapat menjadi alat Konselor menjadi terampil dalam mengamati dan berlatih “mirroring”, hal ini dapat menjadi alat yang berharga. Jika konselor melihat pola umum pada bahasa tubuh konseli, dan kemudian sengaja yang berharga. Jika konselor melihat pola umum pada bahasa tubuh konseli, dan kemudian sengaja yang berharga. Jika konselor melihat pola umum pada bahasa tubuh konseli, dan kemudian sengaja mengambil postur yang sama, konselor akan menemukan diri konselor lebih baik selaras dan harmonis mengambil postur yang sama, konselor akan menemukan diri konselor lebih baik selaras dan harmonis mengambil postur yang sama, konselor akan menemukan diri konselor lebih baik selaras dan harmonis dengan konseli. Dengan “mirroring”, pemahaman baru dan komunikasi dapat berkembang. Alat ini tidak dengan konseli. Dengan “mirroring”, pemahaman baru dan komunikasi dapat berkembang. Alat ini tidak dengan konseli. Dengan “mirroring”, pemahaman baru dan komunikasi dapat berkembang. Alat ini tidak boleh digunakan untuk memanipulasi, tetapi untuk mengembangkan kesadaran yang lebih besar dan tingkat boleh digunakan untuk memanipulasi, tetapi untuk mengembangkan kesadaran yang lebih besar dan tingkat boleh digunakan untuk memanipulasi, tetapi untuk mengembangkan kesadaran yang lebih besar dan tingkat pengetahuan baru. pengetahuan baru. pengetahuan baru.

Keterampilan Mendengarkan (Listening Skills) Keterampilan Mendengarkan (Listening Skills) Keterampilan Mendengarkan (Listening Skills) Keterampilan Attending dapat diorganisir menjadi suatu kerangka kerja yang koheren dan sistematis, Keterampilan Attending dapat diorganisir menjadi suatu kerangka kerja yang koheren dan sistematis, Keterampilan Attending dapat diorganisir menjadi suatu kerangka kerja yang koheren dan sistematis,

yang disebut urutan dasar dari mendengarkan. Keterampilan attending dengan mengidentifikasi spesifik yang disebut urutan dasar dari mendengarkan. Keterampilan attending dengan mengidentifikasi spesifik yang disebut urutan dasar dari mendengarkan. Keterampilan attending dengan mengidentifikasi spesifik microskills dari mendengarkan: pertanyaan terbuka dan tertutup (open and closed questions), mendorong microskills dari mendengarkan: pertanyaan terbuka dan tertutup (open and closed questions), mendorong microskills dari mendengarkan: pertanyaan terbuka dan tertutup (open and closed questions), mendorong (encouraging), paraphrasing (parafrase), refleksi perasaan (reflection of feeling), dan kesimpulan (summarization). (encouraging), paraphrasing (parafrase), refleksi perasaan (reflection of feeling), dan kesimpulan (summarization). (encouraging), paraphrasing (parafrase), refleksi perasaan (reflection of feeling), dan kesimpulan (summarization). Semua keterampilan ini dimaksudkan untuk menyoroti cerita/sejarah konseli. Tujuan dari keterampilan Semua keterampilan ini dimaksudkan untuk menyoroti cerita/sejarah konseli. Tujuan dari keterampilan Semua keterampilan ini dimaksudkan untuk menyoroti cerita/sejarah konseli. Tujuan dari keterampilan mendengarkan adalah untuk menemukan bagaimana cerita konseli sendiri, dengan instruksi minimal dari mendengarkan adalah untuk menemukan bagaimana cerita konseli sendiri, dengan instruksi minimal dari mendengarkan adalah untuk menemukan bagaimana cerita konseli sendiri, dengan instruksi minimal dari konselor. konselor. konselor.

Influensing Skills dan Strategi Influensing Skills dan Strategi Influensing Skills dan Strategi

Keterampilan influencing dan fungsi konselor dirangkum dalam tabel 1.1 keterampilan influencing sangat Keterampilan influencing dan fungsi konselor dirangkum dalam tabel 1.1 keterampilan influencing sangat Keterampilan influencing dan fungsi konselor dirangkum dalam tabel 1.1 keterampilan influencing sangat kompleks, dan sering lebih efektif bila digunakan sedikit dalam hubunganya dengan kemampuan mendengarkan kompleks, dan sering lebih efektif bila digunakan sedikit dalam hubunganya dengan kemampuan mendengarkan kompleks, dan sering lebih efektif bila digunakan sedikit dalam hubunganya dengan kemampuan mendengarkan dengan cermat. Adapun pemaparan keterampilan influencing dalam tabel 1.1 menurut Ivey (1993), sebagai dengan cermat. Adapun pemaparan keterampilan influencing dalam tabel 1.1 menurut Ivey (1993), sebagai dengan cermat. Adapun pemaparan keterampilan influencing dalam tabel 1.1 menurut Ivey (1993), sebagai berikut: berikut: berikut:

Keterampilan Keterampilan Keterampilan

Fungsi dalam Intervieu Fungsi dalam Intervieu Fungsi dalam Intervieu Interpretasi Interpretasi Interpretasi

Deskripsi Deskripsi Deskripsi

Menyediakan kerangka kerja alternatif Menyediakan kerangka kerja alternatif Menyediakan kerangka kerja alternatif Upaya membantu konseli dengan Upaya membantu konseli dengan Upaya membantu konseli dengan di mana konseli dapat melihat situasi. di mana konseli dapat melihat situasi. di mana konseli dapat melihat situasi. cara-cara cara-cara cara-cara

baru baru baru

untuk untuk untuk melihat melihat melihat

Bisa ditarik dari teori atau pengamatan Bisa ditarik dari teori atau pengamatan Bisa ditarik dari teori atau pengamatan situasi. situasi. situasi.

Interpretasi Interpretasi Interpretasi tersebut tersebut tersebut

pribadinya. Interpretasi dapat dianggap pribadinya. Interpretasi dapat dianggap pribadinya. Interpretasi dapat dianggap memberikan memberikan memberikan

konseli konseli konseli dengan dengan dengan

sebagai sebagai sebagai

jelas jelas jelas sebagai sebagai sebagai mempengaruhi atau influencing skill. mempengaruhi atau influencing skill. mempengaruhi atau influencing skill. alternatif pada "realitas." Persepsi alternatif pada "realitas." Persepsi alternatif pada "realitas." Persepsi Memberi tahu konseli apa yang harus Memberi tahu konseli apa yang harus Memberi tahu konseli apa yang harus ini ini ini

keterampilan keterampilan keterampilan

inti inti inti

untuk untuk untuk persepsi persepsi persepsi

yang yang yang

memungkinkan memungkinkan memungkinkan perubahan perubahan perubahan

dilakukan. dilakukan. dilakukan.

pendapat yang pada gilirannya pendapat yang pada gilirannya pendapat yang pada gilirannya dapat dapat dapat

menyebabkan menyebabkan menyebabkan perubahan perubahan perubahan

pikiran, pikiran, pikiran,

struktur struktur struktur atau atau atau

perilaku. perilaku. perilaku.

Direktif Direktif Direktif

Hal ini bisa menjadi saran sederhana Hal ini bisa menjadi saran sederhana Hal ini bisa menjadi saran sederhana Jelas menunjukkan kepada konseli Jelas menunjukkan kepada konseli Jelas menunjukkan kepada konseli dinyatakan dalam bentuk perintah atau dinyatakan dalam bentuk perintah atau dinyatakan dalam bentuk perintah atau apa yang mereka ingin mengambil apa yang mereka ingin mengambil apa yang mereka ingin mengambil bisa menjadi teknik canggih dari bisa menjadi teknik canggih dari bisa menjadi teknik canggih dari tindakan konselor. Prediksi dengan tindakan konselor. Prediksi dengan tindakan konselor. Prediksi dengan sebuah teori tertentu. sebuah teori tertentu. sebuah teori tertentu.

direktif adalah bahwa konseli akan direktif adalah bahwa konseli akan direktif adalah bahwa konseli akan melakukan apa yang disarankan. melakukan apa yang disarankan. melakukan apa yang disarankan.

Nasehat/informasi Nasehat/informasi Nasehat/informasi

Menyediakan Menyediakan Menyediakan

saran, saran, saran,

ide-ide ide-ide ide-ide Dapat menyediakan konseli dengan Dapat menyediakan konseli dengan Dapat menyediakan konseli dengan

pembelajaran, PR, nasehat bagaimana pembelajaran, PR, nasehat bagaimana pembelajaran, PR, nasehat bagaimana informasi informasi informasi

baru baru baru

dan dan dan berguna. berguna. berguna.

harus harus harus

bertindak, bertindak, bertindak,

berpikir, berpikir, berpikir,

atau atau atau Informasi karir khusus adalah Informasi karir khusus adalah Informasi karir khusus adalah

berperilaku. berperilaku. berperilaku.

contoh contoh contoh penggunaan penggunaan penggunaan kompetensi kompetensi kompetensi yang diperlukan. yang diperlukan. yang diperlukan.

Pengungkapan Pengungkapan Pengungkapan

Diri Diri Diri Konselor berbagi pengalaman pribadi Konselor berbagi pengalaman pribadi Konselor berbagi pengalaman pribadi Konselor menekankan pernyataan Konselor menekankan pernyataan Konselor menekankan pernyataan

(Self-Disclosure) (Self-Disclosure) (Self-Disclosure)

dari masa lalu atau mungkin hadir dari masa lalu atau mungkin hadir dari masa lalu atau mungkin hadir "Saya". "Saya". "Saya".

Keterampilan Keterampilan Keterampilan ini ini ini

untuk berbagi reaksi dari konseli. untuk berbagi reaksi dari konseli. untuk berbagi reaksi dari konseli.

berhubungan erat dengan umpan berhubungan erat dengan umpan berhubungan erat dengan umpan balik balik balik

untuk untuk untuk membangun membangun membangun kepercayaan dan keterbukaan, yang kepercayaan dan keterbukaan, yang kepercayaan dan keterbukaan, yang mengarah ke hubungan yang lebih mengarah ke hubungan yang lebih mengarah ke hubungan yang lebih saling saling saling

dan dan dan

menguntungkan menguntungkan menguntungkan dengan dengan dengan

konseli. konseli. konseli.

Umpan Umpan Umpan

Balik Balik Balik Menyediakan konseli dengan data Menyediakan konseli dengan data Menyediakan konseli dengan data Memberikan data konkret yang Memberikan data konkret yang Memberikan data konkret yang

(Feedback) (Feedback) (Feedback)

spesifik tentang bagaimana mereka spesifik tentang bagaimana mereka spesifik tentang bagaimana mereka dapat membantu konseli menyadari dapat membantu konseli menyadari dapat membantu konseli menyadari dilihat oleh konselor atau oleh orang dilihat oleh konselor atau oleh orang dilihat oleh konselor atau oleh orang bagaimana orang lain melihat pola bagaimana orang lain melihat pola bagaimana orang lain melihat pola lain. lain. lain.

perilaku dan perilaku dan perilaku dan berpikir, sehingga berpikir, sehingga berpikir, sehingga memungkinkan memungkinkan memungkinkan

persepsi persepsi persepsi diri diri diri terhadap berbagai alternatif. terhadap berbagai alternatif. terhadap berbagai alternatif.

Konsekuensi Logis Konsekuensi Logis Konsekuensi Logis

Konselor menjelaskan kepada konseli Konselor menjelaskan kepada konseli Konselor menjelaskan kepada konseli Menyediakan Menyediakan Menyediakan

kerangka kerangka kerangka acuan acuan acuan

hasil dari pemikiran yang logis. hasil dari pemikiran yang logis. hasil dari pemikiran yang logis.

alternatif alternatif alternatif

untuk untuk untuk konseli. konseli. konseli. Keterampilan ini membantu konseli Keterampilan ini membantu konseli Keterampilan ini membantu konseli mengantisipasi konsekuensi atau mengantisipasi konsekuensi atau mengantisipasi konsekuensi atau hasil dari tindakan mereka. hasil dari tindakan mereka. hasil dari tindakan mereka.

Kesimpulan Kesimpulan Kesimpulan

dari dari dari Sering digunakan di dalam atau di Sering digunakan di dalam atau di Sering digunakan di dalam atau di Konselor Konselor Konselor merangkum apa yang merangkum apa yang merangkum apa yang

Influencing Influencing Influencing

dekat akhir sesi untuk merangkum dekat akhir sesi untuk merangkum dekat akhir sesi untuk merangkum telah telah telah

terjadi terjadi terjadi

di di di intervieu. intervieu. intervieu.

komentar-komentar komentar-komentar komentar-komentar

dari dari dari

konselor; konselor; konselor; Keterampilan ini dirancang untuk Keterampilan ini dirancang untuk Keterampilan ini dirancang untuk

paling paling paling

sering sering sering

digunakan digunakan digunakan

dalam dalam dalam membantu membantu membantu

generalisasi generalisasi generalisasi dari dari dari

kombinasi dengan kesimpulan. kombinasi dengan kesimpulan. kombinasi dengan kesimpulan.

intervieu untuk kehidupan sehari- intervieu untuk kehidupan sehari- intervieu untuk kehidupan sehari- hari. hari. hari.

Orientasi teoritis memainkan peran penting dalam penggunaan interpretasi, serta keterampilan yang paling Orientasi teoritis memainkan peran penting dalam penggunaan interpretasi, serta keterampilan yang paling Orientasi teoritis memainkan peran penting dalam penggunaan interpretasi, serta keterampilan yang paling berpengaruh (lihat tabel 1.2). berpengaruh (lihat tabel 1.2). berpengaruh (lihat tabel 1.2).

Tabel 1.2 Microskill/Keterampilan yang Berbeda Pola untuk Teori Berbeda Tabel 1.2 Microskill/Keterampilan yang Berbeda Pola untuk Teori Berbeda Tabel 1.2 Microskill/Keterampilan yang Berbeda Pola untuk Teori Berbeda Kategori Kategori Kategori

Multicultural Theory Multicultural Theory Multicultural Theory Microskill Microskill Microskill

Client-Centered Theory Client-Centered Theory Client-Centered Theory

Psyhodynamic Theory Psyhodynamic Theory Psyhodynamic Theory

Focus Focus Focus

Terutama pada konseli Terutama pada konseli Terutama pada konseli Terutama pada konseli Terutama pada konseli Terutama pada konseli Keseimbangan antara individu, Keseimbangan antara individu, Keseimbangan antara individu, individu. individu. individu.

dan dan dan isu-isu isu-isu isu-isu akan akan akan

Masalahnya Masalahnya Masalahnya individu. individu. individu.

Masalahnya Masalahnya Masalahnya keluarga keluarga keluarga

sering sering sering adalah untuk memahami adalah untuk memahami adalah untuk memahami multikultural. multikultural. multikultural. Masalahnya Masalahnya Masalahnya dikonseptualisasikan dikonseptualisasikan dikonseptualisasikan

pengaruh pengaruh pengaruh dianggap dikembangkan dalam dianggap dikembangkan dalam dianggap dikembangkan dalam sebagai kebutuhan sendiri sebagai kebutuhan sendiri sebagai kebutuhan sendiri pengalaman masa lalu pengalaman masa lalu pengalaman masa lalu suatu konteks. Tujuan utama suatu konteks. Tujuan utama suatu konteks. Tujuan utama yang unik dan keinginan. yang unik dan keinginan. yang unik dan keinginan. mempengaruhi apa yang mempengaruhi apa yang mempengaruhi apa yang adalah untuk memahami fungsi adalah untuk memahami fungsi adalah untuk memahami fungsi Tujuan utamanya adalah Tujuan utamanya adalah Tujuan utamanya adalah terjadi di masa sekarang. terjadi di masa sekarang. terjadi di masa sekarang. mental. Tujuan penting adalah mental. Tujuan penting adalah mental. Tujuan penting adalah aktualisasi diri aktualisasi diri aktualisasi diri

bagaimana bagaimana bagaimana

Tujuan utamanya adalah Tujuan utamanya adalah Tujuan utamanya adalah untuk untuk untuk

membantu membantu membantu konseli konseli konseli untuk memahami fungsi untuk memahami fungsi untuk memahami fungsi memahami diri dalam kaitannya memahami diri dalam kaitannya memahami diri dalam kaitannya mental bawah sadar. mental bawah sadar. mental bawah sadar.

dengan konteks dan mengambil dengan konteks dan mengambil dengan konteks dan mengambil tindakan untuk dirinya dan tindakan untuk dirinya dan tindakan untuk dirinya dan orang lain. orang lain. orang lain.

Listening Listening Listening

Penggunaan keterampilan Penggunaan keterampilan Penggunaan keterampilan Dasar Dasar Dasar

mendengarkan mendengarkan mendengarkan Dasar Dasar Dasar

urutan urutan urutan dalam dalam dalam

Skills Skills Skills

mendengarkan di central mendengarkan di central mendengarkan di central secara secara secara berurutan berurutan berurutan mendengarkan yang digunakan mendengarkan yang digunakan mendengarkan yang digunakan konseling konseling konseling

untuk untuk untuk untuk memudahkan pemahaman untuk memudahkan pemahaman untuk memudahkan pemahaman memfasilitasi memfasilitasi memfasilitasi

untuk untuk untuk digunakan digunakan digunakan

ekspresi ekspresi ekspresi menggambar data pada menggambar data pada menggambar data pada diri konseli dari sistem. diri konseli dari sistem. diri konseli dari sistem. konseli; konseli; konseli;

menggunakan menggunakan menggunakan teori psikodinamik. Dan teori psikodinamik. Dan teori psikodinamik. Dan

minimal minimal minimal

menantang menantang menantang Konselor akan cenderung untuk Konselor akan cenderung untuk Konselor akan cenderung untuk Konselor Konselor Konselor

pertanyaan. pertanyaan. pertanyaan. pertanyaan pertanyaan pertanyaan

penting penting penting untuk untuk untuk mendengarkan masalah-masalah mendengarkan masalah-masalah mendengarkan masalah-masalah upaya upaya upaya

melakukan melakukan melakukan sangat sangat sangat

proses proses proses keluarga dan kontekstual yang keluarga dan kontekstual yang keluarga dan kontekstual yang mempengaruhi ekspresi konseli mempengaruhi ekspresi konseli mempengaruhi ekspresi konseli meminimalkan pengaruh meminimalkan pengaruh meminimalkan pengaruh eksplorasi eksplorasi eksplorasi

untuk untuk untuk memfasilitasi memfasilitasi memfasilitasi

yang yang yang

dan keputusan konseli. dan keputusan konseli. dan keputusan konseli.

dilakukan secara sadar. dilakukan secara sadar. dilakukan secara sadar.

itu sendiri. itu sendiri. itu sendiri.

Fokusnya adalah refleksi Fokusnya adalah refleksi Fokusnya adalah refleksi dari perasaan (reflecting dari perasaan (reflecting dari perasaan (reflecting of feelings). of feelings). of feelings).

Influencing Influencing Influencing

Umpan balik dan refleksi Umpan balik dan refleksi Umpan balik dan refleksi Interpretasi adalah inti Interpretasi adalah inti Interpretasi adalah inti Menggunakan Menggunakan Menggunakan keterampilan keterampilan keterampilan

Skills Skills Skills

makna yang paling umum makna yang paling umum makna yang paling umum dari keterampilan. Pada dari keterampilan. Pada dari keterampilan. Pada yang berbeda sesuai dengan yang berbeda sesuai dengan yang berbeda sesuai dengan digunakan. digunakan. digunakan.

tahap akhir dari proses tahap akhir dari proses tahap akhir dari proses pengaruh pengaruh pengaruh

budaya budaya budaya konseli. konseli. konseli.

Secara umum, ada penekanan Secara umum, ada penekanan Secara umum, ada penekanan Interpretasi Interpretasi Interpretasi

konseling, konseling, konseling,

lebih besar pada umpan balik lebih besar pada umpan balik lebih besar pada umpan balik pengulangan pengulangan pengulangan

dan dan dan

dan keterbukaan diri untuk dan keterbukaan diri untuk dan keterbukaan diri untuk dihindari. dihindari. dihindari. Ada Ada Ada

pemikiran pemikiran pemikiran Keterampilan Keterampilan Keterampilan

pemikiran pemikiran pemikiran membangun hubungan yang membangun hubungan yang membangun hubungan yang upaya atau tidak untuk upaya atau tidak untuk upaya atau tidak untuk ulang mungkin hanya ulang mungkin hanya ulang mungkin hanya mengarahkan mengarahkan mengarahkan

sedikit sedikit sedikit interpretasi/ interpretasi/ interpretasi/

konseli konseli konseli digunakan. Ada sedikit digunakan. Ada sedikit digunakan. Ada sedikit lebih lebih lebih

egaliter. egaliter. egaliter. Menyajikan Menyajikan Menyajikan kembali isu-isu budaya dan kembali isu-isu budaya dan kembali isu-isu budaya dan

dalam berperilaku. dalam berperilaku. dalam berperilaku.

atau atau atau

upaya upaya upaya keluarga. Mungkin ada upaya keluarga. Mungkin ada upaya keluarga. Mungkin ada upaya untuk membawa konseli untuk membawa konseli untuk membawa konseli untuk merangsang konseli untuk untuk merangsang konseli untuk untuk merangsang konseli untuk dalam berperilaku. dalam berperilaku. dalam berperilaku.

tidaknya tidaknya tidaknya

bertindak atas isu-isu, dan juga bertindak atas isu-isu, dan juga bertindak atas isu-isu, dan juga untuk meninjau tindakan konseli untuk meninjau tindakan konseli untuk meninjau tindakan konseli dalam dalam dalam

komunitas komunitas komunitas dan dan dan

masyarakat. masyarakat. masyarakat.

(Ivey, 1993) (Ivey, 1993) (Ivey, 1993)

Fokus Analisis dan Perhatian Selektif Fokus Analisis dan Perhatian Selektif Fokus Analisis dan Perhatian Selektif

Pada awal proses konseling konselor sering fokus pada masalah, bukan orang-orang di depan mereka. Pada awal proses konseling konselor sering fokus pada masalah, bukan orang-orang di depan mereka. Pada awal proses konseling konselor sering fokus pada masalah, bukan orang-orang di depan mereka. Hal ini umumnya (tetapi tidak selalu) lebih bijaksana untuk fokus pertama pada konseli dan kemudian pada Hal ini umumnya (tetapi tidak selalu) lebih bijaksana untuk fokus pertama pada konseli dan kemudian pada Hal ini umumnya (tetapi tidak selalu) lebih bijaksana untuk fokus pertama pada konseli dan kemudian pada masalah. Hal ini menggoda untuk fokus pada masalah dan mengatasinya, bahkan mungkin mengabaikan pikiran masalah. Hal ini menggoda untuk fokus pada masalah dan mengatasinya, bahkan mungkin mengabaikan pikiran masalah. Hal ini menggoda untuk fokus pada masalah dan mengatasinya, bahkan mungkin mengabaikan pikiran dan perasaan konseli dalam proses. dan perasaan konseli dalam proses. dan perasaan konseli dalam proses.

Dengan fokus pada konseli, konselor menunjukkan minat pada orang-orang ini dan apa yang orang Dengan fokus pada konseli, konselor menunjukkan minat pada orang-orang ini dan apa yang orang Dengan fokus pada konseli, konselor menunjukkan minat pada orang-orang ini dan apa yang orang rasakan dan pikirkan. Konseling adalah untuk konseli, dan setelah itu untuk semuanya. Walaupun fokusnya rasakan dan pikirkan. Konseling adalah untuk konseli, dan setelah itu untuk semuanya. Walaupun fokusnya rasakan dan pikirkan. Konseling adalah untuk konseli, dan setelah itu untuk semuanya. Walaupun fokusnya biasanya berada di konseli, itu bisa sangat berharga untuk memperluas fokus secara seimbang untuk mencakup biasanya berada di konseli, itu bisa sangat berharga untuk memperluas fokus secara seimbang untuk mencakup biasanya berada di konseli, itu bisa sangat berharga untuk memperluas fokus secara seimbang untuk mencakup beberapa dimensi tambahan. beberapa dimensi tambahan. beberapa dimensi tambahan.

Analisis tujuh dimensi dari microskill berikut ini penting untuk memahami apa yang terjadi dalam Analisis tujuh dimensi dari microskill berikut ini penting untuk memahami apa yang terjadi dalam Analisis tujuh dimensi dari microskill berikut ini penting untuk memahami apa yang terjadi dalam setiap sesi terapi. Konselor dapat merespon pernyataan dari konseli menurut Ivey (1993) dalam beberapa cara: (1) setiap sesi terapi. Konselor dapat merespon pernyataan dari konseli menurut Ivey (1993) dalam beberapa cara: (1) setiap sesi terapi. Konselor dapat merespon pernyataan dari konseli menurut Ivey (1993) dalam beberapa cara: (1) fokus konseli, (2) pendekatan yang lain, (3) fokus pada keluarga , (4) fokus pada masalah, (5) masalah/fokus fokus konseli, (2) pendekatan yang lain, (3) fokus pada keluarga , (4) fokus pada masalah, (5) masalah/fokus fokus konseli, (2) pendekatan yang lain, (3) fokus pada keluarga , (4) fokus pada masalah, (5) masalah/fokus utama pada kolseli, (6) fokus pada pendekatan, dan (7) Budaya/lingkungan/kontekstual. utama pada kolseli, (6) fokus pada pendekatan, dan (7) Budaya/lingkungan/kontekstual. utama pada kolseli, (6) fokus pada pendekatan, dan (7) Budaya/lingkungan/kontekstual.

Fokus analisis adalah berkaitan dengan subjek atau tema utama dari konseli-konselor. Sekali lagi harus Fokus analisis adalah berkaitan dengan subjek atau tema utama dari konseli-konselor. Sekali lagi harus Fokus analisis adalah berkaitan dengan subjek atau tema utama dari konseli-konselor. Sekali lagi harus ditekankan bahwa jenis-jenis fokus intervieu tetap sesuai pada saat itu, dan pada kenyataannya, harus disertakan ditekankan bahwa jenis-jenis fokus intervieu tetap sesuai pada saat itu, dan pada kenyataannya, harus disertakan ditekankan bahwa jenis-jenis fokus intervieu tetap sesuai pada saat itu, dan pada kenyataannya, harus disertakan jika konseling harus relevan dengan pengalaman hidup. jika konseling harus relevan dengan pengalaman hidup. jika konseling harus relevan dengan pengalaman hidup.

Konfrontasi Konfrontasi Konfrontasi

Kita sering menganggap konfrontasi sebagai tindakan bermusuhan dan agresif. Dalam konseling dan Kita sering menganggap konfrontasi sebagai tindakan bermusuhan dan agresif. Dalam konseling dan Kita sering menganggap konfrontasi sebagai tindakan bermusuhan dan agresif. Dalam konseling dan terapi, konfrontasi biasanya merupakan proses yang lebih lembut di mana kita menunjukkan kepada konseli terapi, konfrontasi biasanya merupakan proses yang lebih lembut di mana kita menunjukkan kepada konseli terapi, konfrontasi biasanya merupakan proses yang lebih lembut di mana kita menunjukkan kepada konseli perbedaan antara atau di antara sikap, pikiran, atau perilaku. Dalam konfrontasi, individu langsung dihadapkan perbedaan antara atau di antara sikap, pikiran, atau perilaku. Dalam konfrontasi, individu langsung dihadapkan perbedaan antara atau di antara sikap, pikiran, atau perilaku. Dalam konfrontasi, individu langsung dihadapkan dengan fakta bahwa selain mungkin mengatakan apa yang mereka maksudkan, atau melakukan selain dari apa dengan fakta bahwa selain mungkin mengatakan apa yang mereka maksudkan, atau melakukan selain dari apa dengan fakta bahwa selain mungkin mengatakan apa yang mereka maksudkan, atau melakukan selain dari apa yang mereka katakan. yang mereka katakan. yang mereka katakan.

Konfrontasi merupakan teknik yang menantang konseli untuk melihat adanya inkonsistensi antara Konfrontasi merupakan teknik yang menantang konseli untuk melihat adanya inkonsistensi antara Konfrontasi merupakan teknik yang menantang konseli untuk melihat adanya inkonsistensi antara perkataan dengan perbuatan atau bahasa badan, ide awal dengan ide berikutnya, senyum dengan kepedihan, dan perkataan dengan perbuatan atau bahasa badan, ide awal dengan ide berikutnya, senyum dengan kepedihan, dan perkataan dengan perbuatan atau bahasa badan, ide awal dengan ide berikutnya, senyum dengan kepedihan, dan sebagainya. Tujuannya adalah : (1) mendorong klien mengadakan penelitian diri secara jujur; (2) meningkatkan sebagainya. Tujuannya adalah : (1) mendorong klien mengadakan penelitian diri secara jujur; (2) meningkatkan sebagainya. Tujuannya adalah : (1) mendorong klien mengadakan penelitian diri secara jujur; (2) meningkatkan potensi klien; (3) membawa klien kepada kesadaran adanya diskrepansi; konflik, atau kontradiksi dalam dirinya. potensi klien; (3) membawa klien kepada kesadaran adanya diskrepansi; konflik, atau kontradiksi dalam dirinya. potensi klien; (3) membawa klien kepada kesadaran adanya diskrepansi; konflik, atau kontradiksi dalam dirinya.

Penggunaan teknik ini hendaknya dilakukan secara hati-hati, yaitu dengan : (1) memberi komentar Penggunaan teknik ini hendaknya dilakukan secara hati-hati, yaitu dengan : (1) memberi komentar Penggunaan teknik ini hendaknya dilakukan secara hati-hati, yaitu dengan : (1) memberi komentar khusus terhadap klien yang tidak konsisten dengan cara dan waktu yang tepat; (2) tidak menilai apalagi khusus terhadap klien yang tidak konsisten dengan cara dan waktu yang tepat; (2) tidak menilai apalagi khusus terhadap klien yang tidak konsisten dengan cara dan waktu yang tepat; (2) tidak menilai apalagi menyalahkan; (3) dilakukan dengan perilaku attending dan empati. menyalahkan; (3) dilakukan dengan perilaku attending dan empati. menyalahkan; (3) dilakukan dengan perilaku attending dan empati.

Domain Konseling Multikultural Domain Konseling Multikultural Domain Konseling Multikultural

McFadden (1996: 233-234) menyatakan pentingnya menjadi kompeten dalam budaya: McFadden (1996: 233-234) menyatakan pentingnya menjadi kompeten dalam budaya: McFadden (1996: 233-234) menyatakan pentingnya menjadi kompeten dalam budaya: Bagi konselor untuk merespon kebutuhan para pelanggan yang multi budaya, mereka harus Bagi konselor untuk merespon kebutuhan para pelanggan yang multi budaya, mereka harus Bagi konselor untuk merespon kebutuhan para pelanggan yang multi budaya, mereka harus

bisa bekerja secara efektif dengan orang dari berbagai latar belakang yang berbeda dalam bisa bekerja secara efektif dengan orang dari berbagai latar belakang yang berbeda dalam bisa bekerja secara efektif dengan orang dari berbagai latar belakang yang berbeda dalam sebuah cara yang setaraf dengan menghormati budaya konseli tersebut. sebuah cara yang setaraf dengan menghormati budaya konseli tersebut. sebuah cara yang setaraf dengan menghormati budaya konseli tersebut.

Namun dalam bahasan lainnya, lihatlah bagaimana Petterson (1996: 236) membandingkan dua sudut Namun dalam bahasan lainnya, lihatlah bagaimana Petterson (1996: 236) membandingkan dua sudut Namun dalam bahasan lainnya, lihatlah bagaimana Petterson (1996: 236) membandingkan dua sudut pandangan, yaitu: pandangan, yaitu: pandangan, yaitu:

Ada tiga kesalahan serius yang dapat dibuat dalam konseling multikultural. Kesalahan pertama Ada tiga kesalahan serius yang dapat dibuat dalam konseling multikultural. Kesalahan pertama Ada tiga kesalahan serius yang dapat dibuat dalam konseling multikultural. Kesalahan pertama adalah penekanan yang berlebihan pada kesamaan, yang membawa pada sebuah titik leleh adalah penekanan yang berlebihan pada kesamaan, yang membawa pada sebuah titik leleh adalah penekanan yang berlebihan pada kesamaan, yang membawa pada sebuah titik leleh dimana mayoritas menjadi pemenang melawan minoritas, menyepelekan identitas budaya. dimana mayoritas menjadi pemenang melawan minoritas, menyepelekan identitas budaya. dimana mayoritas menjadi pemenang melawan minoritas, menyepelekan identitas budaya. Kesalahan kedua adalah penekanan yang berlebihan pada perbedaan, yang membawa pada Kesalahan kedua adalah penekanan yang berlebihan pada perbedaan, yang membawa pada Kesalahan kedua adalah penekanan yang berlebihan pada perbedaan, yang membawa pada penggolongan dan keterlepasan ikatan. Mengacuhkan perlunya pekerjaan berat yang anggap penggolongan dan keterlepasan ikatan. Mengacuhkan perlunya pekerjaan berat yang anggap penggolongan dan keterlepasan ikatan. Mengacuhkan perlunya pekerjaan berat yang anggap biasa, kesalahan ketiga adalah menganggap bahwa seseorang harus menekankan baik biasa, kesalahan ketiga adalah menganggap bahwa seseorang harus menekankan baik biasa, kesalahan ketiga adalah menganggap bahwa seseorang harus menekankan baik kesamaan maupun perbedaan. [ini adalah] … sebuah dikotomi yang salah. kesamaan maupun perbedaan. [ini adalah] … sebuah dikotomi yang salah. kesamaan maupun perbedaan. [ini adalah] … sebuah dikotomi yang salah.

Tanggapan Petterson kurang lebih menggambarkan keadaan dimana kita sekarang ini. Meskipun ada Tanggapan Petterson kurang lebih menggambarkan keadaan dimana kita sekarang ini. Meskipun ada Tanggapan Petterson kurang lebih menggambarkan keadaan dimana kita sekarang ini. Meskipun ada kesinambungan yang harus dihormati karena banyaknya aplikasi dari mikroskill dan teknik konseling berbasis kesinambungan yang harus dihormati karena banyaknya aplikasi dari mikroskill dan teknik konseling berbasis kesinambungan yang harus dihormati karena banyaknya aplikasi dari mikroskill dan teknik konseling berbasis “percobaan dan kebenaran” pada masa lalu, sekarang ada sebuah penekanan pada pemahaman identitas budaya “percobaan dan kebenaran” pada masa lalu, sekarang ada sebuah penekanan pada pemahaman identitas budaya “percobaan dan kebenaran” pada masa lalu, sekarang ada sebuah penekanan pada pemahaman identitas budaya konseli kita, dan dapat menggunakan keahlian secara tepat yang akan memfasilitasi perkembangan konseli secara konseli kita, dan dapat menggunakan keahlian secara tepat yang akan memfasilitasi perkembangan konseli secara konseli kita, dan dapat menggunakan keahlian secara tepat yang akan memfasilitasi perkembangan konseli secara maksimal. maksimal. maksimal.

Oleh karena itu, mengutip pernyataan dari Axelson (1999:22), kita akan melihat konseling Oleh karena itu, mengutip pernyataan dari Axelson (1999:22), kita akan melihat konseling Oleh karena itu, mengutip pernyataan dari Axelson (1999:22), kita akan melihat konseling multikultural dalam konteks berikut: multikultural dalam konteks berikut: multikultural dalam konteks berikut:

Konseling Multikultural meliputi semua komponen dari banyak lingkungan budaya yang Konseling Multikultural meliputi semua komponen dari banyak lingkungan budaya yang Konseling Multikultural meliputi semua komponen dari banyak lingkungan budaya yang berbeda-beda dalam sebuah masyarakat yang demokratis, bersama dengan teori-teori, teknik, berbeda-beda dalam sebuah masyarakat yang demokratis, bersama dengan teori-teori, teknik, berbeda-beda dalam sebuah masyarakat yang demokratis, bersama dengan teori-teori, teknik, dan latihan konseling yang bersangkutan. Dalam hal ini, pendekatan dimasukan kedalam dan latihan konseling yang bersangkutan. Dalam hal ini, pendekatan dimasukan kedalam dan latihan konseling yang bersangkutan. Dalam hal ini, pendekatan dimasukan kedalam pertimbangan khusus latar belakang tradisional dan masa sekarang dan pengalaman pertimbangan khusus latar belakang tradisional dan masa sekarang dan pengalaman pertimbangan khusus latar belakang tradisional dan masa sekarang dan pengalaman lingkungan dari konseli yang berbeda beda dan betapa kebutuhan mungkin diidentifikasi dan lingkungan dari konseli yang berbeda beda dan betapa kebutuhan mungkin diidentifikasi dan lingkungan dari konseli yang berbeda beda dan betapa kebutuhan mungkin diidentifikasi dan dipenuhi melalui sumber-sumber yang membantu profesi. dipenuhi melalui sumber-sumber yang membantu profesi. dipenuhi melalui sumber-sumber yang membantu profesi.

Kompetensi Konselor Multikutural Kompetensi Konselor Multikutural Kompetensi Konselor Multikutural Kompetensi ini, yang mewakili standar minimal yang diperlukan konselor jika mereka akan bekerja Kompetensi ini, yang mewakili standar minimal yang diperlukan konselor jika mereka akan bekerja Kompetensi ini, yang mewakili standar minimal yang diperlukan konselor jika mereka akan bekerja

secara efektif dengan konseli yang berbeda-beda, menggambarkan sikap dan keyakinan, pengetahuan, dan secara efektif dengan konseli yang berbeda-beda, menggambarkan sikap dan keyakinan, pengetahuan, dan secara efektif dengan konseli yang berbeda-beda, menggambarkan sikap dan keyakinan, pengetahuan, dan keahlian dalam tiga area: (1) kesadaran diri konselor terhadap anggapan, nilai-nilai, dan prasangka-prasangka, (2) keahlian dalam tiga area: (1) kesadaran diri konselor terhadap anggapan, nilai-nilai, dan prasangka-prasangka, (2) keahlian dalam tiga area: (1) kesadaran diri konselor terhadap anggapan, nilai-nilai, dan prasangka-prasangka, (2) pengetahuan konselor tentang pandangan dunia konseli yang berbeda budaya, dan (3) keterbiasaan dengan strategi pengetahuan konselor tentang pandangan dunia konseli yang berbeda budaya, dan (3) keterbiasaan dengan strategi pengetahuan konselor tentang pandangan dunia konseli yang berbeda budaya, dan (3) keterbiasaan dengan strategi intervensi dan tekniknya. intervensi dan tekniknya. intervensi dan tekniknya.

Domain Kompetensi Konselor Multikultural Domain Kompetensi Konselor Multikultural Domain Kompetensi Konselor Multikultural Arredondo, dkk (1996) menyatakan bahwa kompetensi konselor multikultural, terdiri dari: (1) Arredondo, dkk (1996) menyatakan bahwa kompetensi konselor multikultural, terdiri dari: (1) Arredondo, dkk (1996) menyatakan bahwa kompetensi konselor multikultural, terdiri dari: (1)

keyakinan dan sikap (beliefs and attitude), (2) pengetahuan (knowledge), dan (3) keterampilan (skill). keyakinan dan sikap (beliefs and attitude), (2) pengetahuan (knowledge), dan (3) keterampilan (skill). keyakinan dan sikap (beliefs and attitude), (2) pengetahuan (knowledge), dan (3) keterampilan (skill). Senada dengan hal tersebut di atas menurut Corey (2005:24) bahwa dalam konseling multikultural Senada dengan hal tersebut di atas menurut Corey (2005:24) bahwa dalam konseling multikultural Senada dengan hal tersebut di atas menurut Corey (2005:24) bahwa dalam konseling multikultural