Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Model Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah Di SMP Mardi Rahayu Ungaran
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1 PANDUAN PENGELOLAAN MODEL PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA SEKOLAH DI SMP MARDI RAHAYU UNGARAN
Oleh : SOPHIA TRI SATYAWATI PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015
Bab I Pendahuluan
model pengelolaan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah di SMP Mardi Rahayu Ungaran yang dirancang meliputi 3 (tiga) bab yaitu : (I) Pendahuluan: latar belakang, tujuan, sasaran; (II) Pendidikan karakter berbasis budaya sekolah, dan (III) Pengelolaan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah di SMP Mardi Rahayu Ungaran;( IV) Penutup
Panduan
pelaksanaan
1.1 Latar Belakang
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005 – 2015, pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradap berdasarkan falsafah Pancasila.
Terkait dengan upaya mewujudkan pendidikan karakter sebagaimana yang diamanatkan dalam RPJPN, sesungguhnya sudah tertuang dalam fungsi dan tujuan nasional dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa
Pendidikan
Nasional
berfungsi
mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan nasional di atas dapat diwujudkan dengan melaksanakan pendidikan karakter di sekolah sehingga visi pembangunan dapat tercapai dengan tumbuhnya karakter anak bangsa yang cerdas dan bermoral. . Sekolah merupakan sebagai salah satu alternatif yang bersifat preventif dalam pendidikan karakter anak bangsa karena melalui proses pendidikan sekolah membangun generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat preventif, sekolah diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah karakter bangsa. Memang diakui bahwa hasil dari pendidikan yang dilaksanakan di sekolah akan terlihat dampaknya dalam waktu yang tidak segera, tetapi memiliki daya tahan dan dampak yang kuat di masyarakat.
Dewasa ini kita menghadapi suatu kenyataan bahwa seiring dengan perkembangan tehnologi informasi dan komunikasi, pengaruh budaya asing, dan perkembangan gaya hidup krisis moral melanda anak- anak kita. Krisis itu antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya kekerasan yang dilakukan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian,
kebiasaan menyontek, berbohong, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, perkosaan perampasan, dan perusakan milik orang lain. Selain itu anak juga dihadapkan pada perilaku orang dewasa yang mestinya menjadi teladan, tetapi mereka justru melakukan tindakan-tindakan yang tercela. Seperti perilaku
kekerasan, dan perselingkuhan yang semakin meningkat. Kenyataan semakin maraknya kemerosotan moral anak tersebut, sekolah sebagai lembaga pendidikan berkewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan yang menekankan pendidikan karakter. Agar
korupsi,
konflik,
efektif dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter yang hendak ditanamkan sesuai dengan budaya sekolah
pendidikan
karakter
(school culture), maka sekolah perlu memiliki strategi pendidikan karakter berupa model pendidikan karakter berbasis budaya sekolah. Sebagai dasar pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah tersebut, akan sangat baik jika sekolah memiliki panduan sebagai pedoman untuk melaksanakan pendidikan karakter agar pelaksanaan pendidikan karakter terarah, konsisten, terkontrol, dan berdampak pada perilaku yang mencerminkan nilai-nilai karakter yang diharapkan sekolah.
Panduan Model Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah ini disusun berdasarkan budaya nilai- nilai karakter yang dikembangkan oleh SMP Mardi Rahayu Ungaran. Panduan berisi tentang kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
1.2 Tujuan
Tujuan disusunnya panduan ini adalah
1) Sekolah dapat merencanakan pengelolaan model pendidikan karakter berbasis nilai-nilai karakter sebagai budaya yang hendak dikembangkan oleh sekolah
2) Sekolah dapat melaksanakan pendidikan karakter dengan terprogram dan dapat terpantau
3) Sekolah dapat melaksanakan penilaian pendidikan karaktrer dengan alat evaluasi berupa instrumen penilaian
4) Sekolah dapat
pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dengan alat penilaian yang terukur
mengevaluasi
1.3 S asaran Sasaran disusunnya panduan ini ditujukan
kepada : (1) Kepala Sekolah, (2) Wakil Kepala sekolah, (3) Kooordinator Bidang Kurikulum, (4) Koordinator
Bidang Kesiswaan, (5) Guru Bimbingan Konseling, (6) Wali Kelas, dan (7) Guru Kelas
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika Panduan Pengelolaan mModel pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah meliputi: Pengantar; Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan, sasaran, dan sistematika penulisan; Pendidikan
budaya sekolah; Pengelolaan Model Pendidikan karakter berbasis budaya
karakter
berbais
perencanaan, pelaksanaan,
sekolah
yang
meliputi
pendidikan karakterberbaisis budaya sekolah
dan
evaluasi
Bab II Pendidikan Karakter Berbasis
Budaya Sekolah
2.1 Konsep Pendidikan Karakter
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas (Zubaedi 2010:8) adalah ”Bawaan, hati,
jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak ”. Berkarakter berarti berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak. Pandangan yang berbeda tentang pengertian karakter disampaikan oleh Wilhelm (Almusanna
2010:247), menyatakan “character can be measured corresponding to the individual’s compleance to a behavioral standard or the individual’s compliance to aset moral code ”. Secara sederhana karakter mempresentasikan
seseorang yang menunjukkan ketundukannya pada aturan atau standar moral dan termanisfestasi dalam tindakan. Berdasarkan kedua pandangan yang berbeda tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya manusia memiliki karakter dasar yang dibawa sejak lahir (biologis), namun dalam perkembangan kehidupan
identitas identitas
Pengertian pendidikan karakter menurut David Elkind & Freddy Sweet (Zubaedi 2010:15) “ Character education is the deliberate effort to help peple understand, care about, and act upon ethical value”. Pendidikan karakter adalah usaha secara sengaja (sadar) untuk membantu manusia memahami, peduli
tentang, dan melaksanakan nilai-nilai etika inti. Yang dimaksud nilai nilai etika inti adalah nilai nilai luhur atau
yang hendak ditumbuhkankembangkan oleh sekolah dalam merubah dan membentuk karakter siswa melalui pendidikan karakter. Sedangkan pendidikan karakter adalah proses penanaman nilai-nilai karakter yang diharapkan oleh sekolah kepada peserta didik agar memiliki perilaku yang menunjukkan kecerdasan moral, tahu mana yang benar dan yang tidak benar, tahu mana yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dan hukum. Penanaman nilai-nilai karakter tersebut dilakukan melalui
nilai-nilai
karakter
pembiasaan atau pembudayaan
proses
pengajaran,
keteladanan, dan pengkondisian. Proses pendidikan karakter didasarkan pada totalitas psikologis yang mencakup seluruh potensi
contoh
(kognitif, afektif, psikomotorik) dan fungsi totalitas sosiokultural dalam keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat.
individu
manusia
2.2 Konsep Budaya Sekolah
Pendidikan tidak dapat dan tidak boleh dipisahkan dari kebudayaan. Proses pendidikan adalah proses pembudayaan, dan proses pembudayaan adalah proses pendidikan. Demikian pula dalam proses membangun karakter anak, salah satu strateginya dapat dilakukan melalui proses pembudayaan di lingkungan sekolah atau melalui budaya sekolah. Pengembangan nilai-nilai dalam pendidikan karakter berbasis budaya sekolah mencakup semua kegiatan-kegiatan yang dilakukan kepala
sekolah, guru, konselor, dan tenaga administrasi ketika berkomunikasi dengan peserta didik dan menggunakan fasilitas sekolah.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 149) mendefinisikan budaya dalam dua pandangan; pertama, hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi)manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat; kedua, menggunakan pendekatan antropologi, yaitu keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya. Zamroni (2011:111) memberikan batasan bahwa budaya sekolah adalah
pola nilai-nilai, prinsip-prinsip, tradisi-tradisi dan kebiasaan
kebiasaan
yang
terbentuk dalam
perjalanan panjang sekolah, dikembangkan sekolah dalam jangka waktu yang lama dan menjadi pegangan serta diyakini oleh seluruh warga sekolah sehingga mendorong munculnya sikap dan perilaku warga sekolah. Warga sekolah menurut UU nomor
20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional terdiri dari peserta didik, pendidik, kepala sekolah, tenaga pendidik serta komite sekolah.
Memperhatikan konsep diatas, maka dapat disimpulkan bahwa budaya sekolah merupakan pola- pola yang mendalam, kepercayaan nilai, upacara, simbol-simbol dan tradisi yang terbentuk dari Memperhatikan konsep diatas, maka dapat disimpulkan bahwa budaya sekolah merupakan pola- pola yang mendalam, kepercayaan nilai, upacara, simbol-simbol dan tradisi yang terbentuk dari
Dalam konteks pendidikan karakter berbasis budaya sekolah, dapat disimpulkan bahwa setiap sekolah dapat menyelenggarakan pendidikan karakter sesuai dengan nafas, nilai-nilai, visi, misi dan tujuan satuan pendidikan. Budaya sekolah sebagai basis untuk melaksanakan pendidikan karakter meliputi nilai-nilai yang diyakini oleh sekolah tersebut untuk membangun karakter peserta didik dan seluruh warga sekolah. SMP Mardi Rahayu Ungaran merupakan sekolah swasta yang didirikan dan dikelola oleh kaum religius suster-suster Abdi Kristus, maka budaya yang dikembangkan disekolah ini adalah budaya religius yang
nilai-nilai kejujuran, kerendahan hati, kesederhanaan, kepedulian, dan toleransi. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat menjadi pembudayaan atau pembiasaan (habituasi) seluruh warga sekolah, terlebih peserta didik sebagai sasaran pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah.
menekankan
pada
2.3 Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah
Nasional dalam panduan pelaksanaan pendidikan karakter (Aqib dkk, 2011: 11) memberikan acuan bahwa pendidikan karakter harus didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut :
Kementerian
Pendidikan
1) Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai
basis karakter
2) Mengidentifikasi karakter secara komprehensif
supaya mencakup pemikiran, perasaan, dan perilaku
3) Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif
dan efektif untuk membangun karakter
4) Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki
kepedulian
5) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan perilaku yang baik
6) Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang
bermakna dan menantang yang menghargai semua peserta didik, membangun karakter merka, dan membantu mereka untuk sukses
7) Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada
para peserta didik
8) Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai
komunitas moral yang berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia pada nilai dasar yang sama
9) Adanya pembagian kepemimpinan moral dan
dukungan luas dalam membangun inisiatif pendidikan karakter
dan anggota masyarakat
10) Memfungsikan
keluarga
dalam usaha membangun karakter
sebagai
mitra
11) Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai
guru-guru karakter, dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan peserta didik
Melihat prisip-prinsip pelaksanaan pendidikan karakter tersebut, nampak bahwa pendidikan karakter bukan semata-mata tanggung jawab guru mata pelajaran tertentu seperti guru mata pelajaran Agama, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Guru Bimbingan Konseling (BK), melainkan meliputi seluruh pendidik dan tenaga kependidikan sebagai teladan dan pelaku pendidikan karakter
Bab III Pengelolaan Model Pendidikan
Karakter Berbasis Budaya Sekolah di
SMP Mardi Rahayu Ungaran
Kegiatan pengelolaan pendidikan karakter berbasis budaya di SMP Mardi Rahayu Ungaran dilakukan melalui 3 (tiga) tahap berikut
3.1. Perencanaan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah di SMP Mardi Rahayu Ungaran
Kegiatan perencanaan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah di SMP Mardi Rahayu meliputi :
1) Menentukan
karakter yang diprioritaskan sebagai basis budaya untuk dikembangkan
nilai-nilai
hasil analisis konteks dengan mempertimbangkan ketersediaan sarana dan kondisi yang ada
berdasarkan
2) Menentukan
kegiatan untuk mengembangkan nilai-nilai karakter Berdasarkan analisis konteks yang melibatkan
bentuk
kepala sekolah, dan pihak-pihak yang terkait langsung dengan pelaksana pendidikan karakter di sekolah seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah , koordinator bidang kesiswaan, guru bimbingan dan konseling, dan wali kelas serta guru mata pelajaran di SMP Mardi Rahayu Ungaran terdapat delapan (8) nilai karakter yang menjadi prioritas sekolah untuk dikembangkan
pelaksanaan pendidikan karakter. Nilai-nilai karakter tersebut meliputi:
dalam
1) Religius, adalah Sikap dan perilaku yang patuh dan melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2) Kejujuran, adalah Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3) Kesederhanaan, adalah Sikap dan perilaku bersahaja dengan berpenampilan apa adanya dan tidak suka pamer
4) Kerendahan hati, adalah Setiap perilakukanya senantiasa menghargai dan menghormati siapapun
5) Kedisiplinan, adalah Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan
6) Kepedulian, adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya- upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi (peduli lingkungan), serta sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan (peduli sosial)
7) Daya juang, adalah Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya
8) Cinta tanah air, adalah Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa
Mengacu pada Desain Induk Pendidikan Karakter dari Kemendiknas ( 2010: 8-9) , menyatakan bahwa pendidikan karakter melalui pengembangan budaya sekolah pada kegiatan pengembangan diri dirancang dalam bentuk 4 (empat) kegiatan berdasarkan nilai- nilai karakter yang hendak dikembangkan sekolah. Kegiatan
dapat menjadi pembiasaan sehingga akan membangun karakter siswa. Bentuk kegiatan tersebut meliputi kegiatan rutin, spontanitas,
tersebut
diharapkan
pengkondisian. Sedangkan berdasarkan analisis konteks dengan pihak sekolah peneliti menambah satu (1) kegiatan yaitu kegiatan terprogram. Sehingga bentuk kegiatan pendidikan karakter dirancang melalui lima (5) kegiatan yaitu (1) kegiatan rutin, (2) kegiatan spontan, (3) keteladanan, (4) kegiatan terprogram, dan (5) kegiatan pengkondisian.
keteladanan,
dan
1. Kegiatan Rutin , yaitu kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta didik secara terus-menerus dan konsisten setiap saat.
Nilai-nilai karakter yang dikembangkan dan bentuk kegiatan rutin dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.1
Nilai-nilai Karakter dan Bentuk Kegiatan
Rutin
N Nilai-nilai Kegiatan yang dilaksanakan o
Karakter
I. Kegiatan Rutin
1 Religius
1) Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran
2) Renungan Kitab Suci sebelum pelajaran
3) Rukun
mengasihi teman, menghindari pertengkaran /perkelaian
dan
2 Kejujuran
1) Larangan menyontek saat ulangan / ujian
2) Membiasakan siswa berkata jujur dan
terbuka
3 Kesederhanaan
1) Mengenakan seragam sekolah sesuai
ketentuan
2) Larangan berdandan yang berlebihan
3) Larangan menggunakn perhiasan yang
berlebihan)
4) Larangan membawa handphone
4 Kerendahan hati 1) Anak dibiasakan mengucapkan terima kasih, maaf, permisi dan tolong
2) Anak dibiasakan mengucapkan salam jika bertemu guru/karyawan, bicara dan bertindak dengan memperhatikan sopan santun
3) Mengetuk pintu dan memberi salam ketika masuk ke dalam ruangan
4) Meminta ijin untuk mnggunakan barang
milik orang lain
5 Kedisiplinan
1) Membuat catatan kehadiran pendidik dan
peserta didik
2) Kerapian dan kebersihan berpakaian siswa
dicheck setiap hari
3) Kerapian rambut siswa dicheck setiap hari
6 Kepedulian
a. Peduli lingkungan
1) Membiasakan anak membuang sampah
pada tempatnya
2) Piket kelas
3) Siswa menata/merapikan bangku dan kursi setiap hari supaya terlihat rapi
b. Peduli sosial
1) Aksi “pitulungan” mengedarkan kotak untuk solidaritas teman yang kurang mampu
2) Aksi Natal dan Paskah menghimpun dana/kolekte untuk kegiatan sosial
7 Daya juang
1) Tugas-tugas yang diberikan oleh guru dalam kegiatan belajar dikerjakan dengan tepat waktu dan hasilnya baik
2) Tugas-tugas yang diberikan oleh guru di
luar
misalnya terkait dengan kegiatan OSIS, ekstrakurikuler dikerjakan dengan tepat waktu dan hasilnya baik
pembelajaran,
3) Latihan Kerja Mandiri (LKM)
4) Pramuka
8 Cinta Tanah Air 1) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar
2) Upacara bendera dan peringatan hari
besar nasional
N Nilai-Nilai Karakter Bentuk Kegiatan Yang
O Dikembangkan
1 Religius
1) Memperingatkan peserta didik yang tidak melaksanakan ibadah/doa
2) Memperingatkan
jika tidak
mengucapkan salam
3) Meminta maaf bila melakukan kesalahan
2 Kejujuran
1) Memperingatkan siswa yang mencontek
saat ujian/ulangan
2) Memperingatkan siswa yang mencontoh
PR temannya
3 Kesederhanaan
1) Apabila ada siswa yang berdandan berlebihan ditegur dan diperingatkan
2) Apabila ada siswa yang mengenakan
perhiasan
berlebihan ditegur dan
peringatkan
3) Memberi sangsi apabila menemukan siswa yang yang membawa hp (hp disita sekolah dan akan diberikan kepada orang tua pada akhir tahun pelajaran)
4 Kerendahan hati
1) Apabila ada siswa yang berkata tidak sopan segera ditegur, diperingatkan dan diberi contoh bagaimana bersikap yang sopan
2) Memperingatkan siswa yang tidak memberi salam kepada guru/karyawan ketika bertemu
3) Memperingatkan siswa yang lupa mengetuk pintu ketika masuk ruangan
4) Memperingatkan siswa ketika ada yang tidak mengucapkan terima kasih ketika ditolong, tidak mengucapkan maaf ketika berbuat kesalahan pada orang lain
5 Kediplinan
1) Memperingatkan siswa yang datang terlambat, bila terlambat diberi sanksi membersihkan halaman yang kotor
2) Siswa yang tidak berpakaian rapi diminta merapikannya dan diberitahu cara berpakaian rapi.
3) Apabila
menemukan siswa yang rambutnya tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan, maka guru menegur dan diberi tenggang waktu 3 hari untuk memotong, bila masih membandel dipotong sekolah
4) Melerai pertengkaran
6 Kepedulian
Peduli lingkungan
1) Menyuruh siswa memungut sampah yang dibuang sembarangan
2) Memberi sanksi kepada siswa yang memungut sampah sembarangan Peduli sosial
1) Mengunjungi teman yang sakit
2) Melayat apabila ada orang tua/wali murid yang meninggal
3) Mengumpulkan sumbangan bila terjadi
bencana alam
7 Daya juang
1) Melaksanakan perintah bapak/ibu guru
2) Mengerjakan tugas dengan tekun ketika diberi tugas oleh bapak ibu guru
8 Cinta tanah air
1) Menegur dan membina apabila ada siswa yang berbicara dalam bahasa Indonesia yang tidak baik/benar
2. Kegiatan Spontan : Bersifat spontan, saat itu juga, pada waktu terjadi keadaan tertentu Nilai karakter yang dikembangkan dan bentuk
kegiatan spontan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.2
Nilai-nilai Karakter dan bentuk Kegiatan Spontan
3. Kegiatan Keteladanan : perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan di sekolah yang bisa ditiru oleh peserta didik Nilai-nilai karakter dan bentuk kegiatan keteladanan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.3
Nilai-nilai Karakter dan bentuk Kegiatan
Keteladanan
No Nilai-nilai Bentuk Kegiatan Karakter yang dikembangkan
1 Religius Berdoa bersama peserta didik sebelum dan setelah jam pembelajaran selesai
2 Kejujuran
1) Penyelenggaraan ulangan/test/ujian
2) Membuat janji dengan peserta didik
3 Kesederhanaan
1) Berpakaian seragam
2) Tidak berdandan dan berhias
3) Tidak membawa hand phone
4 Kerendahan hati Sikap, ucapan dan tingkahlaku sopan santun tenaga kependidikan
5 Kedisiplinan
1) Kediplinan kehadiran pendidik dan
peserta didik
2) Kediiplinan pendidik pada saat penyelenggaraan ulangan/test, ujian, tugas, PR
6 Kepedulian
Peduli lingkungan
1) Membuang sampah pada tempatnya
2) Kerja bakti Peduli sosial
1) Anjangsana
kepada guru/karyawan/siswa
3) Aksi sosial pengumpulan dana sosial
7 Daya juang Guru mengajar dengan tekun, tidak meninggalkan siswa
9 Cinta tanah air
1) Guru dan karyawan berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
2) Guru dan karyawan menggunakan produk dalam negeri
4. Kegiatan Terprogram: adalah kegiatan yang dirancang secara khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan klasikal melalui penyelenggaraan layanan dan kegiatan pendukung konseling, krida, karya ilmiah, latihan/lomba keberbakatan/prestasi, seminar, ektra kurikuler, dll Nilai-nilai karakter dan bentuk kegiatan terprogram dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.4
Nilai-nilai Karakter dan Bentuk Kegiatan
Terprogram
No Nilai-nilai Bentuk Kegiatan Karakter yang dikembangkan
1 Religius
1) Misa
Awal tahun ajaran dan akhir tahun ajaran Paskah
Natal Pesta Pelindung
2) Retret
3) Rekoleksi
Who I’m I ? kelas VII Bina Suara Hati : kelas 8 Spirit Building : kelas IX
4) Ziarah
5) Katolisitas
6) Merayakan hari besar keagamaan
2 Kejujuran
Razia peserta didik
3 Kesederhanaan
Razia peserta didik
4 Kerendahan hati Setiap pagi bersalaman dengan bapak/ibu guru/karyawan
5 Kediplinan
1) Pramuka
2) Latihan dasar kepemimpinan (LDK)
6 Kepedulian
1) Jumat Kebersamaan
2) Lomba kebersihan
3) PMR
8 Daya juang
1) Pramuka
2) Lomba mapel/OSN
3) Renang
4) Basket
5) English Community
9 Cinta tanah air
1) Upacara hari kebangsaan
2) Bulan Bahasa
3) PASUS
5. Kegiatan Pengkondisian, adalah penciptaan kondisi
keterlaksanaan pendidikan karakter. Nilai-nilai karakter dan bentuk kegiatan pengkondisian dapat dilihat dalam tabel berikut ini
yang
mendukung
Tabel 4.5
Nilai-nilai Karakter dan Bentuk Kegiatan
Pengkondisian
No Nilai-nilai Bentuk Kegiatan Karakter yang dikembangkan
1 Religius
1) Tersedia tempat ibadah (Kapel)
2) Tersedia peralatan ibadah
3) Dipasang kata-kata religius di setiap ruang
2 Kejujuran
1) Tersedia tempat penemuan barang
hilang
2) Tersedia kotak saran dan pengaduan
3 Kerendahan Dipajang poster dan kata-kata bijak di dinding sekolah luar dan dalam ruangan
hati
4 Kesederhanaa Sekolah menggunakan sarana dan prasarana produk dalam negeri
5 Kedisiplinan Dipajang jam dinding di setiap ruangan kantor, guru, dan kelas
6 Kepedulian
1) Kondisi halaman bersih, hijau dengan pepohonan
2) Tersedia alat kebersihan
3) Kondisi seluruh ruangan bersih dan tertatarapi
4) Kondisi tolilet bersih, tidak berbau
5) Disediakan tempat sampah di setiap ruang dan teras
6) Tidak ada puntung rokok
7 Daya Juang Tersedia sarana dan prasarana kegiatan ekstra kurikuler
6 Cinta tanah air 1) Tersedia peralatan upacara
2) Dipajang gambar Pancasila, foto Presiden dan wakil Presiden di setiap 2) Dipajang gambar Pancasila, foto Presiden dan wakil Presiden di setiap
3) Dipajang gambar-gambar pahlawan nasional di ruang kelas
3.2 Pelaksanaan Pendidikan Karakter berbasis Budaya Sekolah
Implementasi pendidikan karakter berbasis budaya sekolah dilaksanakan dengan kegiatan yang diprogramkan oleh sekolah menurut tabel di bawah ini
Tabel 4.6
Pogram Aksi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah
Kegiatan
Nilai
Waktu Penanggung
Karakter
pelaksanaa jawab
Yang
Dikembangk an
5 Kegaiatan Rutin
1) Berdoa sebelum dan Religius
Guru piket sesudah pelajaran
Setiap
sebelum dan setelah selesai pelajaran
2) Renungan Kitab Setiap pagi Guru Piket Suci sebelum
seblum
pelajaran pelajaran
Setiap saat Wali kelas
3) Rukun dan mengasihi teman, menghindari pertengkaran /perkelaian
4) Larangan
Guru mapel menyontek
Kejujuran
Setiap
saat ulangan/te ulangan / ujian
s/ujian Setiap hari
Guru Mapel
5) Membiasakan siswa berkata jujur dan 5) Membiasakan siswa berkata jujur dan
6) Mengenakan Kesederhana Setiap hari Wali Kelas seragam
sekolah an sesuai ketentuan
7) Larangan Setiap hari Wali Kelas berdandan
yang berlebihan
Setiap hari Wali Kelas
8) Larangan menggunakn perhiasan
yang Setiap hari Wali Kelas berlebihan)
9) Larangan membawa handphone
10) 10) Anak Kerendahan Setiap hari Guru Mapel dibiasakan
hari
mengucapkan terima kasih, maaf, permisi dan tolong
Setiap hari Guru Mapel
11) Anak dibiasakan mengucapkan salam jika bertemu guru/karyawan, bicara
dan bertindak
dengan Setiap hari Guru Mapel memperhatikan sopan santun
12) Mengetuk pintu dan memberi salam
Setiap hari Guru Mapel ketika masuk ke dalam ruangan
13) Meminta ijin untuk mnggunakan barang milik orang lain
14) Membuat catatan Kedisiplinan Setiap hari Wali Kelas kehadiran pendidik dan peserta didik
15) Kerapian dan Setiap hari Guru Mapel kebersihan berpakaian
siswa dicheck setiap hari
Setap hari Guru Mapel
16) Kerapian rambut
siswa siswa
17) Membiasakan anak Kepedulian Setiap hari Guu Mapel membuang sampah Lingkungan pada tempatnya
18) Piket kelas Setiap hari Wali kelas
19) Siswa Setiap hari Guru Mapel menata/merapikan bangku dan kursi setiap hari supaya terlihat rapi
20) Aksi “pitulungan” Kepedulian
Koordinator mengedarkan kotak sosial
Setiap
tanggal 7 OSIS untuk
solidaritas teman yang kurang mampu
Setiap
Pengurus
21) Aksi Natal dan
OSIS Paskah
bulan
Desember menghimpun
dan April dana/kolekte untuk kegiatan sosial
22) Penugasan di luar
Setiap hari Guru mapel mata pelajaran
Daya Juang
23) Latihan Kerja Pada saat Bidang Mandiri
libur Akhir Kesiswaan (LKM)
Semester I
Sabtu
Pembina
24) Pramuka Pramuka
25) Menggunakan
Setiap hari Guru Mapel bahasa Indonesia air yang
Cinta tanah
baik dan benar
Hari
Bidang
26) Upacara bendera Senin,2mei, Kesiswaan dan
17 Agustus, hari
peringatan
28 Oktober nasional
besar
10 November
6 Kegiatan Spontan
27) Memperingatkan
Setiap pagi Guru Mapel peserta didik yang
Religius
dan siang dan siang
Setiap hari Guru Mapel
28) Memperingatkan jika
tidak mengucapkan
Setiap hari salam
29) Meminta maaf bila melakukan kesalahan
30) Memperingatkan
Setiap hari Guru Mapel siswa
Kejujuran
yang mencontek
saat ujian/ulangan
Setiap hari Guru Mapel
31) Memperingatkan siswa
yang mencontoh
PR
temannya
32) Apabila ada siswa Kesederhana Setiap hari Guru Mapel yang
berdandan an berlebihan ditegur dan diperingatkan
33) Apabila ada siswa Setiap hari Guru Mapel yang mengenakan perhiasan berlebihan ditegur dan peringatkan
Setiap hari Guru Mapel
34) Memberi sangsi apabila menemukan siswa yang
yang membawa hp (hp disita sekolah dan akan
diberikan kepada orang tua pada akhir tahun pelajaran)
35) Apabila ada siswa Kerendahan Setiap hari Guru Mapel yang berkata tidak hati sopan
segera ditegur, diperingatkan dan diberi
contoh bagaimana bersikap
yang Setiap hari Guru Mapel sopan
36) Memperingatkan siswa yang tidak memberi
salam kepada
Setiap hari Guru Mapel guru/karyawan ketika bertemu
37) Memperingatkan siswa yang lupa
Setiap hari Guru Mapel mengetuk
pintu ketika
masuk ruangan
38) Memperingatkan siswa ketika ada yang
tidak mengucapkan terima
kasih ketika
ditolong, tidak mengucapkan maaf
ketika berbuat kesalahan pada orang lain
39) Memperingatkan
Setiap hari Wali Kelas siswa yang datang terlambat,
Kedisiplinan
bila terlambat
diberi sanksi membersihkan
Setiap hari Wali Kelas halaman
yang kotor
40) Siswa yang tidak berpakaian
rapi diminta
Setiap hari Wali Kelas merapikannya dan diberitahu
cara berpakaian rapi.
41) Apabila menemukan siswa yang
rambutnya tidak
sesuai dengan
Guru Mapel aturan yang ditetapkan, maka
Setiap hari Wali Kelas guru menegur dan diberi
tenggang waktu
3 hari 3 hari
masih membandel dipotong sekolah
146) Melerai pertengkaran
42) Menyuruh siswa Peduli Setiap hari Guru Mapel memungut
lingkungan
sampah yang dibuang sembarangan
Setiap hari Guru Mapel
43) Memberi sanksi kepada siswa yang memungut sampah
Setiap hari Wali Kelas sembarang tempat
Peduli sosial
44) Mengunjungi Setiap hari Wali Kelas teman yang sakit
45) Melayat apabila ada
orang Setiap hari Wali Kelas tua/wali
murid yang meninggal
46) Mengumpulkan sumbangan
bila terjadi
bencana alam
47) Melaksanakan
Setiap hari Guru perintah bapak/ibu guru
Daya juang
Setiap hari Guru
48) Mengerjakan tugas dengan
tekun ketika diberi tugas oleh bapak
ibu
guru
49) Menegur dan Cinta tanah Setiap hari Guru membina apabila air ada siswa yang berbicara
dalam bahasa Indonesia yang
tidak baik/benar
7 Kegiatan Keteladanan
50) Berdoa bersama Religius Setiap hari Guru peserta
didik Karyawan sebelum
dan dan
51) Penyelenggaraan
Setiap hari Guru ulangan/test/ujia
Kejujuran
karyawan n
Setiap hari
52) Membuat janji dengan
peserta didik
53) Berpakaian Kesederhana Setiap hari Guru seragam
an
Setiap hari karyawan
54) Tidak berdandan dan berhias
Setiap hari
55) Tidak membawa hand phone
56) Sikap, ucapan Kerendahan Setiap hari Guru dan
tingkahlaku hati Karyawan sopan
santun tenaga kependidikan
57) Kediplinan
Setiap hari Guru kehadiran
Kedisiplinan
karyawan pendidik
dan peserta didik
58) Kedisiplinan pendidik pada saat penyelenggaraan ulangan/test, ujian, tugas, PR
59) Membuang
Setiap hari Guru sampah pada
Peduli
Karyawan tempatnya
lingkungan
Peduli sosial
Setiap
60) Kerja bakti
Jumat
61) Anjangsana Setiap hari kepada
bila ada guru/karyawan/si
yang sakit swa
APP, Natal, Paskah
62) Aksi sosial pengumpulan 62) Aksi sosial pengumpulan
63) Kegaitan mengajar Daya juang Setiap hari Guru di kelas
64) Percakapan antar
Setiap hari Guru guru dan
Cinta tanah
karyawan karyawan
air
Cinta tanah
Setiap hari
65) Penggunaan
air
barang-barang produk dalam negeri
8 Kegiatan Terprogram
66) Misa Awal tahun Religius
Tim Liturgi ajaran
Juli
Sekolah akhir tahun
dan
April
Desember ajaran
Januari Paskah
Natal Pesta
Pelindung
Juni
Tim Liturgi
67) Retret Sekolah
April
Guru BK
68) Rekoleksi
Who I’m I ? kelas VII
April
Bina Suara Hati : kelas 8
April
Spirit Building
Tim Liturgi kelas IX
Katolisitas Desember 71)
April
Merayakan hari besar keagamaan
72) Razia peserta didik Kesederhana Fakultatif Bidang
an
satu bulan Kesiswaan
sekali
73) Bersalaman
Setiap hari Guru Piket dengan bapak/ibu hati guru/karyawan
Pembina Pramuka
75) Latihan dasar
Bidang kepemimpinan
Juli
Kesiswaan (LDK)
76) Jumat
Bidang Kebersamaan
77) Lomba kebersihan Kesiswaan
Jumat
78) PMR
79) Lomba mapel/OSN Daya juang
Maret
Koordinator lomba
kurikuler Community
Rabu
Kamis
83) Bulan Bahasa
Cinta tanah
Agustus Koodinator
lomba Koordinator Ekstra Kurikuler
9 Pengkondisian
85) Tersedia tempat Religius Setiap hari Bidang ibadah (Kapel)
Sarpras
86) Tersedia peralatan Setiap hari ibadah Setiap hari
87) Dipasang kata- kata religius di setiap ruang
88) Tersedia tempat Kejujuran Setiap hari Bidang penemuan barang
Sarpras hilang
Kejujuran
Setiap hari
89) Tersedia kotak saran
dan pengaduan
90) Dipajang poster Kerendahan Setiap hari Bidang dan kata-kata bijak hati
Sarpras di dinding sekolah luar
dan dalam ruangan
91) Sekolah Kesederhana Setiap hari Bidang menggunakan
an
Sarpras Sarpras
92) Dipajang jam Kedisiplinan Setiap hari Bidang dinding di setiap
Sarpras ruangan
93) Kondisi halaman
Setiap hari Bidang bersih,
Kepedulian
hijau Sarpras dengan pepohonan
94) Tersedia alat Setiap hari kebersihan
95) Kondisi seluruh Setiap hari ruangan
bersih dan tertata rapi
96) Kondisi tolilet Setiap hari bersih,
tidak berbau
Setiap hari
97) Disediakan tempat sampah
Setiap hari
98) Tidak ada puntung rokok
99) Tersedia sarana
Setiap hari Bidang dan prasarana
Daya juang
Sarpras kegiatan ekstra kurikuler
100) Tersedia peralatan Cinta tanah Setiap hari Bidang upacara
Sarpras 101) Dipajang gambar
air
Setiap hari Pancasila, foto Presiden dan wakil Presiden di setiap ruangan
Setiap hari 102) Dipajang gambar- gambar pahlawan nasional di ruang kelas
3.2. Evaluasi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah
Penilaian pendidikan karakter berbasis budaya sekolah
tidak sekedar menilai keterlaksanaan program/rencana aksi kegiatan pendidikan karakter yang dilaksanakan di sekolah, melainkan menilai sejauh mana perilaku siswa dapat menunjukkan nilai- nilai karakter yang ditumbuhkembangkan sekolah melalui pendidikan karakter.
Mengacu pada prinsip-prinsip dan langkah-langah pendidikan karakter pada bab IV, penilaian pendidikan karakter berbasis budaya sekolah di SMP Mardi Rahayu dilakukan berdasarkan indikator perilaku dari nilai-nilai karakter dalam berbagai kegiatan yang telah ditetapkan oleh sekolah melalui penilaian individual. Penilaian dilakukan oleh tim penilai pelaksanaan pendidikan karakter yang melibatkan koordinator kesiswaan, guru BK, guru ektra kurikuler, dan wali kelas secara terus-menerus, setiap saat baik di kelas atau sekolah.
Tehnik penilaian yang digunakan adalah Observasi atau pengamatan, yaitu penilaian yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung terhadap individu dalam kegiatan sehari-hari di sekolah. Siswa diamati perilaku spiritual dan sosialnya dalam berbicara, bersikap , berempati, bersosialisasi dan berinteraksi baik dengan teman-temannya, bapak ibu guru, karyawan, dan kepala sekolah sampai dengan perilakukanya dalam beradaptasi dengan lingkungan alam. Penilaian ini untuk dijadikan sebagai data kualitatif maupun kuantitatif yang akan diolah sebagai indikator pencapaian keberhasilan pengembangan nilai-nilai karakter.
tersebut dapat memberikan kesimpulan atau pertimbangan tentang pencapaian suatu indikator atau bahkan suatu nilai.
Dari hasil
pengamatan
Kesimpulan atau pertimbangan itu dapat dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.
1) BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum
memperlihatkan tanda-tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
2) MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten).
3) MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).
4) MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus
perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).
memperlihatkan
Instrumen observasi berupa lembar penilaian yang didalamnya merupakan pedoman penskoran dengan berbagai kriteria yang dinilai, skor penilaian dilakukan dengan menggunakan skala Likert berikut ini
1. Tidak pernah
: Skor 1
2. Kadang-kadang
: Skor 2
3. Sering
: Skor 3
4. Selalu
: Skor 4
Perhitungan penilaian setiap nilai-nilai karakter menggunakan rumus sebagai berikut
Skor Perolehan/Skor Maksimal x 100 %
Berdasarkan perolehan nilai-nilai karakter tersebut akan diperoleh kualifikasi sebagai berikut :
1. BT (Belum Terlihat) : Skor 0 % - 25% (Kurang)
2. MT (Mulai Terlihat) : Skor 26% – 50% (Cukup)
3. MB (Mulai Berkembang) : Skor 51 % – 75% (Baik)
4. MK (Membudaya) : Skor 76 % – 100% (Sangat Baik)
Pada tabel 4.10 berikut dipaparkan contoh instrumen dan skor penilaian melalui observasi pendidikan karakter berbasis budaya sekolah. Petunjuk pengisian :
6. Berilah tanda v (contreng) pada lajur skor sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya dengan ketentuan
i. : jika tidak pernah dilakukan
ii. : jika jarang dilakukan
iii. : jika sering dilakukan iv. : Jika selalu dilakukan
7. Jumlahkan skor nilai setiap indikator perilaku
8. Hitunglah setiap nilai karakter dengan rumus Nilai karakter = skor perolehan/skor maksimal X 100%
Tabel 4.8 Instrumen Penilaian
Pendidikan Karater Berbasis Budaya Sekolah Di SMP Mardi Rahayu Ungaran
Skor Kegiatan
Indikator Perilaku
1. Kegiatan Rutin
1). Religius
i. Berdoa sebelum dan Siswa
dengan sesudah pelajaran
berdoa
khusuk
ii. Renungan Kitab Suci sebelum
mendengarkan pelajaran
iii. Rukun dan
seksama seksama
saling menghindari
Siswa
rukun,
dapat pertengkaran
Jumlah Nilai Karakter Religius
menyontek menyontek
iv. Larangan
Siswa
tidak
saat ulangan / ujian
saat pada
ulangan/test/ujian
v. Membiasakan siswa Siswa berkata apa adanya berkata jujur dan tidak berbohong terbuka
Jumlah Nilai Karakter Kejujuran
vi. Mengenakan seragam Siswa mengenakan sekolah
dengan ketentuan
sesuai seragam
sesuai
ketentuan sekolah
vii. Larangan berdandan Siswa berhias bersahaja yang berlebihan
sesuai dengan tata tertib viii. Larangan
sekolah
mengakan perhiasan
yang perhiasan apapun kecuali berlebihan)
jam tangan untuk siswa pa dan pi, jam tangan dan
ix. Larangan membawa giwang untuk siswa putri handphone
Siswa tidak membawa hp di sekolah
Jumlah Nilai Karakter Kesederhanaan
Siswa mengucapkan
x. Anak dibiasakan terima
ketika mengucapkan
kasih
bantuan, terima kasih, maaf,
mendapat
mengucapkan, maaf bila permisi dan tolong
kesalahan pada orang lain, tolong jika minta pertolongan
melakukan
xi. Anak dibiasakan
orang lain
mengucapkan
mengucapkan salam jika bertemu
Siswa
bertemu guru/karyawan,
salam
jika
dan bicara
guru/karyawan
temannya dengan sopan bertindak
dan
dengan memperhatikan dengan memperhatikan
xii. Mengetuk pintu dan memberi
salam Ketika memasuki ruang ketika masuk ke
siswa mengetuk pintu dalam ruangan
mengucapkan xiii. Meminta ijin untuk
akan barang milik orang
Ketika
barang lain
menggunakan
milik orang lain siswa meminta
Jumlah Nilai Karakter Kerendahan hati
xiv. Membuat catatan Pukul 06.45 siswa harus kehadiran pendidik
sudah di sekolah dan dan peserta didik
jadwal yang ditentukan sekolah Bila berhalangan hadir menyampaikan surat ijin dari orang tua
pulang
sesuai
xv. Kerapian
dan
kebersihan Siswa berpakian seragam berpakaian
siswa bersih, rapi
dicheck setiap hari xvi. Kerapian
rambut siswa dicheck setiap Potongan
model hari
dan
rambut
sesuai dengan ketentuan sekolah
siswa
Jumlah Nilai Karakter Kedisiplinan
xvii. Membiasakan anak Ketika ada sampah membuang sampah berserakan pada tempatnya
disekitarnya siswa segera memungut dan membuang di tempat sampah
xviii. Piket kelas
Ketika piket siswa melaksanakan kebersihan
xix. Siswa
kelas
menata/merapikan
Setelah pelajaran usai
bangku dan kursi siswa merapikan bangku setiap hari supaya dan kursi yang ditempati terlihat rapi xx. Aksi
“pitulungan” mengedarkan kotak Siswa menyerahkan uang “pitulungan” mengedarkan kotak Siswa menyerahkan uang
Natal
dan Siswa secara suka rela
Paskah memberikan dana untuk menghimpun
kegiatan sosial pada aksi dana/kolekte untuk natal dan paskah kegiatan sosial
Jumlah Nilai Karakter Kepedulian
xxii. Penugasan
diluar Tugas-tugas yang diberikan
mata pelajaran
misalnya terkait dengan kegiatan OSIS,
ekstrakurikuler dikerjakan dengan tepat waktu dan hasilnya baik
xxiii. Latihan Kerja Mandiri (LKM)
Siswa melaksanakan LKM dengan sungguh-sungguh dan dapat menghasilkan dana
membiayai xxiv. Pramuka
unuk
kegiatan “Bina Suara hati” Sswa mengikuti kegiatan
pramuka dengan rajin dan tekun
Jumlah Nilai Karakter Daya Juang
xxv. Menggunakan
berkomunikasi bahasa
Dalam
Indonesia dengan Kepala sekolah, yang baik dan benar Guru dan Karyawan siswa xxvi. Upacara
bendera menggunakan bahasa setiap hari Senin
Indonesia dengan baik dan benar Siswa dengan tertib dan khidmat
melaksanakan
upacara bendera
Jumlah Nilai Karakter Cinta tanah Air
3 4 xxvii. Memperingatkan
2. Kegiatan Spontan
Setelah diperingatkan siswa peserta didik yang mau
melaksanakan tidak melaksanakan ibadah/doa dengan baik ibadah/doa xxviii. Memperingatkan
Setelah diperingatkan siswa Setelah diperingatkan siswa
guru, salam
bertemu
dengan
karyawan dan temannya Setelah diperingatkan siswa
xxix. Meminta maaf bila meminta
jika melakukan
maaf
melakukan kesalahan pada kesalahan
orang lain
Jumlah Nilai Karakter Religius
xxx. Memperingatkan Setelah diperingatkan siswa siswa yang
saat mencontek saat
tidak
mencontek
ulangan/ujian
ujian/ulangan Setelah diperingatkan siswa xxxi. Memperingatkan
mengerjakan PR sendiri
siswa yang mencontoh PR temannya
Jumlah Nilai Karakter Kejujuran
xxxii. Apabila ada siswa
siswa yang berdandan
Setelah
ditegur
sesuai berlebihan ditegur
berdandan
ketentuan sekolah
dan diperingatkan xxxiii. Apabila ada siswa
siswa yang mengenakan
Setelah
ditegur
perhiasan perhiasan
mengenakan
sesuai ketentuan sekolah berlebihan ditegur dan peringatkan
xxxiv. Memberi sangsi Setelah diberi sanksi siswa apabila menemukan tidak membawa hp di siswa yang yang
sekolah
membawa hp (hp disita sekolah dan akan diberikan kepada orang tua pada akhir tahun pelajaran)
Jumlah Nilai Karakter Kesederhanaan
xxxv. Apabila ada siswa Setelah
siswa yang berkata tidak bersikap yang sopan sopan
ditegur
segera
ditegur, diperingatkan
dan
diberi
siswa bagaimana bersikap memberi
contoh Setelah
ditegur
salam
ketika ketika
dan temannya
siswa yang tidak memberi
siswa kepada
salam Setelah
ditegur
dan guru/karyawan
mengetuk
pintu
mengatakan permisi jika ketika bertemu
masuk ke ruangan kelas, xxxvii. Memperingatkan
atau kantor
siswa yang lupa Setelah diperingatkan siswa mengetuk
pintu tsb mengucapkan terima
ketika masuk kasih ketika dibantu orang ruangan
lain, mengucapkan maaf xxxviii. Memperingatkan
melakukan siswa ketika ada kesalahan kepada orang yang
ketika
tidak lain mengucapkan terima kasih ketika ditolong,
tidak mengucapkan maaf ketika
berbuat kesalahan
pada orang lain
Jumlah
Nilai Karakter Kerendahan hati
xxxix. Memperingatkan Setelah diperingatkan dan siswa yang datang diberi sanksi siswa tsb terlambat,
bila masuk tepat waktu terlambat
diberi sanksi membersihkan halaman yang kotor Setelah diperingatkan siswa xl. Siswa yang tidak tsb berpakaian
rapi Segera merapikan diminta
pakaiannya
merapikannya dan diberitahu
cara berpakaian rapi. xli. Apabila
Setelah ditegur siswa tsb menemukan siswa segera memotong rambut yang
yang tidak sesuai dengan berlaku Guru Mapel aturan yang
rambutnya sesuai
ketentuan
ditetapkan, maka guru menegur dan diberi tenggang waktu 3 hari untuk ditetapkan, maka guru menegur dan diberi tenggang waktu 3 hari untuk
bila
masih membandel Setelah dilerai siswa tsb dipotong sekolah
menghentikan xlii. Melerai
Jumlah Nilai Karakter Kedisiplinan
xliii. Menyuruh siswa Siswa yang diperintahkan memungut sampah
memungut yang dibuang
tsb
segera
sampah yang berserakan sembarangan
disekitarnya
xliv. Memberi sanksi
melaksanakan kepada siswa yang
Setelah
sanksi siswa membuang membuang sampah
sampah di tempat sampah sembarang tempat xlv. Mengunjungi teman Apabila ada teman yang yang sakit
sakit di kelasnya terutama yang dirawat di rumah
xlvi. Melayat apabila ada sakit orang tua/wali
Siswa melayat bersama murid yang
teman/guru meninggal
dengan
ortu/wali xlvii. Mengumpulkan
apabila
ada
murid meninggal
sumbangan bila Apabila ada bencana alam terjadi bencana
sukarela alam
dana yang dikoordinir sekolah
Jumlah Nilai Karakter Kerpedulian
xlviii. Melaksanakan Ketika diperintah bapak ibu perintah bapak/ibu
guru siswa melaksanakan guru
dengan dengan senang hati tidak mengeluh
xlix. Mengerjakan tugas Ketika diberi tugas bapak dengan tekun ketika Ibu
siswa diberi tugas oleh
guru
mengerjakan dengan tekun bapak ibu guru
bertanggung jawab
Jumlah Nilai Karakter Daya Juang
l. Menegur dan Setelah ditegur dan dibina membina
dengan ada
apabila siswa berbicara
siswa yang bahasa Indonesia yang baik berbicara
dalam dan benar
bahasa Indonesia yang
tidak tidak
Jumlah Nilai Karakter Cinta Tanah Air
3. Kegiatan Keteladanan
li. Berdoa bersama Pendidik berdoa bersama peserta
didik peserta didik sebelum sebelum dan setelah
selesai selesai
pembelajaran
pembelajaran
dengan khusuk
Jumlah Nilai Karakter Cinta Tanah Air
memberikan ulangan/test/ujian
lii. Penyelenggaraan
Pendidik
penilaian secara objektif Hasil ulangan/test/ujian dibagikan kepada siswa liii. Membuat
janji dengan
janji Pendidik menepati
peserta pada murid didik
Jumlah Nilai Karakter Kejujuran
liv. Berpakaian seragam Pendidik
dengan lv. Tidak
seragam
sesuai
berdandan ketentuan sekolah dan berhias
tenaga lvi. Tidak
Pendidik
dan
membawa kependidikan tidak hand phone
berdandan berlebihan Pendidik
membawa handphone
Jumlah Nilai Karakter Kesederhanaan
lvii. Sikap, ucapan dan Pendidik dan tenaga tingkahlaku sopan
kependidikan
santun tenaga
terima kasih, maaf, permisi dan tolong
Pendidik dan tenaga
kependidikan membiasakan mengucapkan
salam
jika
bertemu guru/karyawan, bicara dan bertindak dengan memperhatikan
sopan sopan
ruangan Meminta ijin untuk
mnggunakan
barang
milik orang lain
Jumlah Nilai Karakter Kerendahan hati
lviii. Kediplinan Pukul 06.50. guru kehadiran pendidik
harus sudah di sekolah dan peserta didik
dan lix. Kedisiplin pendidik
menyambut
menyalami siswa dan pada saat
pulang pukul 14.00
penyelenggaraan Guru tidak terlambat ulangan/test, ujian,
masuk kelas
tugas, PR Pukul 06.50 pegawai tata usaha/karyawan
sudah berada di sekolah dan pulang pukul 14.00
Guru tidak lupa menilai tugas, PR, ulangan, dan membagikan kembali hasil penilaian kepada siswa
Jumlah Nilai Karakter Kedisiplinan
lx. Membuang sampah
tenaga pada tempatnya
Pendidik
dan
membuang lxi. Kerja bakti
kependidikan
sampah pada tempatnya Pendidik
dan
tenaga
berkerja lxii. Anjangsana kepada
kependidikan
membersihkan guru/karyawan/sis lingkungan sekolah wa
bakti
Pendidik
tenaga kependidikan mengadakan kunjungan
dan
kepada lxiii. Aksi sosial
guru/karyawan dan siswa pengumpulan dana
yang sakit dan dirawat di sosial
rumah sakit Pendidik
tenaga kependidikan memberikan dana secra sekarela dalam
dan dan
Jumlah Nilai Karakter Kepedulian
lxiv. Kegiatan mengajar
Ketika mengajar guru
di kelas
melaksanakan dengan tekun, tidak meninggalkan siswa
Jumlah Nilai Karakter Daya Juang
lxv. Percakapan antar Ketika berbicara guru dan guru dan karyawan
karyawan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
lxvi. Penggunaan barang- Guru
karyawan barang produk
dan
barang- dalam negeri
Jumlah Nilai Karakter Cinta Tanah Air
4. Kegiatan Terprogram
lxvii. Misa Siswa melaksanakan misa Awal tahun dengan tertib, tekun dan ajaran
dan khusuk akhir tahun ajaran
Paskah Natal Pesta
melaksanakan lxviii. Retret
tekun Siswa
aktif lxix. Rekoleksi
terlibat
kegiatan Who I’m I ? rekoleksi
melaksanakan
kelas VII
Bina Suara Hati : kelas 8
Spirit Building
kelas IX
lxx. Ziarah
ziarah dengan
tertib
lxxi. Katolisitas lxxi. Katolisitas
Siswa
kegiatan besar keagamaan
hari melaksanakan
katolisitas dengan tertib
Siswa terlibat aktif dalam melaksnakan hari besar keagamaan
Jumlah Nilai Karakter Religius
lxxiii. Razia peserta didik Ketika diadakan razia siswa tidak ditemukan membawa benda
yang
dilarang
sekolah untuk dibawa
Jumlah Nilai Karakter Kesederhanaan
lxxiv. Bersalaman dengan Setiap
siswa bapak/ibu
pagi
bersalaman dengan bapak guru/karyawan
ibu guru dan karyawan
Jumlah Nilai Karakter Kerendahan hati
lxxv. Pramuka
kegiatan lxxvi. Latihan
mengikuti
dasar pramuka dengan disiplin kepemimpinan