TUGAS PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KEMAM

TUGAS PERKEMBANGAN GERAK

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
KEMAMPUAN FISIK ANAK BESAR

Oleh :
DIDIK KURNIAWAN A121308010

ILMU KEOLAHRAGAAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan

fisik


erat

kaitannya

dengan

terjadinya

proses

peningkatan kematangan fisiologis pada diri setiap individu. Meliputi
peningkatan ukuran atau massa tubuh seseorang. Proses peningkatan
kematangan secara umum akan terjadi sejalan dengan bertambahnya usia
kronologis. Usia kronologis adalah lamanya waktu terhitung sejak seseorang
dilahirkan sampai saat orang tersebut dinyatakan usianya.
Pertumbuhan dan Perkembangan fisik mempunyai keterkaitan dalam
perjalanan hidup manusia. Perkembangan fisik merupakan perubahan fisik
yang terjadi secara terus-menerus sepanjang siklus kehidupan manusia yang
dipengaruhi oleh tuntutan-tuntutan tugas, biologis individual dan juga

lingkungan. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengan
kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana
apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai
bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.
Anak besar adalah anak yang berusia antara 6 sampai dengan 10 atau
12 tahun. Pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan fisik anak
menunjukkan adanya kecenderungan yang berbeda dibanding pada masa
sebelumnya dan juga pada masa sesudahnya. Kecenderungan perbedaan yang
terjadi adalah dalam hal kepesatan dan pola pertumbuhan yang berkaitan
dengan proporsi ukuran bagian-bagian tubuh. Pada masa anak besar
pertumbuhan fisik anak laki-laki dan anak perempuan sudah mulai
menunjukkan perbedaan yang semakin jelas.
Pertumbuhan fisik pada perempuan lebih pesat jika dibanding pada
anak laki-laki. Kematangan anak perempuan juga lebih cepat jika dibanding
anak laki. Pada anak besar, pertumbuhan dan perkembangan fisik perlu
mendapat perhatian khusus. Pembinaan yang baik pada usia ini akan

membawa dampak yang baik untuk pertumbuhan pada masa remaja. Apabila
pada usia ini terjadi kesalahan pembinaan, maka akan merusak jaringan
tubuhnya sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan fisiknya.

Terjadinya

gangguan

pertumbuhan

dan

perkembangan

fisik

akan

mempengaruhi kemampuan fisiknya dalam melakukan gerakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja indikator

pertumbuhan dan perkembangan kemampuan fisik


pada anak besar?
2. Apa saja perkembangan gerak selama periode anak besar?
3. Apa macam-macam perkembangan kemampuan fisik dalam periode anak
besar?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui indikator pertumbuhan dan perkembangan kemampuan
fisik pada anak besar.
2. Untuk mengetahui perkembangan gerak selama periode anak besar.
3. Untuk mengetahui macam-macam perkembangan kemampuan fisik dalam
periode anak besar.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan (growth) ialah bertambahnya ukuran dan jumlah sel
serta jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur
tubuh dalam arti sebagian atau keseluruhan. Bersifat kuantitatif sehingga
dapat diukur dengan mempergunakan satuan panjang dan berat.
Pertumbuhan fisik dan kematangan dapat diases dalam beberapa

cara, yaitu:
1. Pengukuran pertumbuhan
a. Tinggi badan – berat badan
b. Lingkaran bagian tubuh
c. Lebar dan panjang bagian tubuh
2. Pengukuran kematangan
a. Usia skeletal
b. Pertumbuhan gigi
c. Penampakan karakteristik seks sekunder
3. Pemetaan pertumbuhan
Pengukuran

anthropometrik

dapat

dibuat

grafik


dalam

hubungannya dengan umur. Dari grafik dapat diketahui kecepatan
pertumbuhan. Bila grafik naik ke arah tegak berarti pertumbuhan cepat,
dan bila datar berarti pertumbuhan lambat.
Perkembangan

(development) ialah

bertambahnya

kemampuan

struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, jadi bersifat kualitatif yang
pengukurannya jauh lebih sulit daripada pengukuran pertumbuhan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai
dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan
pematangan fungsi organ/individu. Dimana keduanya berjalan secara
berkesinambungan dalam tubuh manusia. Terdapat dua faktor utama yang
paling berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, yaitu

faktor genetik dan faktor lingkungan.
B. Indikator – Indikator Kematangan Fisik dan Fisiologis Anak Besar

Untuk menaksir kematangan fisik dan fisiologis bisa didasarkan pada
usia kronologis, namun taksirannya bersifat umum atau kurang teliti.
Indikator yang lebih teliti untuk menaksir kematangan adalah berdasarkan
pertumbuhan atau perkembangan unsur-unsur yang ada pada diri
seseorang, misalnya: pertumbuhan tulang, pertumbuhan gigi, pertumbuhan
tanda-tanda kelamin sekunder, dan pertumbuhan ukuran tubuh. Sesuai
dengan beberapa macam indikator tersebut, ada beberapa macam usia
perkembangan kematangan fisiologis, yaitu: Usia skeletal, usia dental, usia
sifat kelamin sekunder, dan usia morfologis.
Keempat macam usia perkembangan tersebut tidak menggunakan
satuan seperti pada usia kronologis. Usia kronologis menggunakan satuan
hari, minggu, bulan, atau tahun, sedangkan usia perkembangan hanya
menunjukkan perkembangannya maju, normal, atau terbelakang pada
keadaan yang dialami setiap individu.
1. Usia Skeletal
Usia Skeletal adalah usia perkembangan kematangan yang
didasarkan pada pertumbuhan tulang. Untuk menilai usia skeletal

dilakukan dengan cara memfoto bagian tubuh tertentu menggunakan
radiograf atau sinar X. Bagian tulang yang difoto biasanya adalah bagian
tulang pergelangan tangan, tulang panjang, atau gigi. Hasil foto sinar X
yang dihasilkan, kemudian dibandingkan dengan foto radiograf
perkembang tulang yang standar. Misalnya hasil foto tulang pergelangan
tulang anak usia 9 tahun, setelah dibandingkan dengan foto standar
ternyata sama dengan foto standar anak usia 10 tahun, maka berarti
anak tersebut tergolong maju tingkat kematangan pertumbuhan
tulangnya. Sebaliknya apabila foto anak usia 9 tahun tersebut sama
dengan foto standar anak usia 8 tahun, maka berarti tingkat kematangan
pertumbuhan tulangnya terbelakang.

Menaksir tingkat kematangan fisik dengan menggunakan
penilaian usia skeletal cocok untuk usia sampai dengan 18 atau 19
tahun, karena pencapaian puncak kematangan pertumbuhan tulang
pada umumnya terjadi pada usia antara 18 sampai 19 tahun.
Perkembangan skeletal dikatakan mencapai puncak kematangannya
apabila pertumbuhan memanjang dan membesar sudah tidak
bertambah lagi serta kemasifannya telah maksimal atau dengan kata lain
proses osifikasi dan fusi epifiseal telah tuntas. Pencapaian puncak

kematangan skeletal pada perempuan terjadi lebih awal dibanding lakilaki.
2. Usia Dental
Usia dental adalah usia perkembangan kematangan yang
didasarkan pada tumbuh dan tanggalnya gigi. Penilaian dilakukan
dengan menghitung jumlah dan macam gigi yang mulai tumbuh. Gigi
pertama tumbuh pada usia lebih kurang 6 bulan sampai usia lebih
kurang 2 tahun. Pada umur lebih kurang 6 tahun gigi mulai ada yang
tanggal dan tumbuh gigi pengganti, ini terjadi sampai usia 13 tahun.
Selanjutnya tumbuh gigi tetap yang melengkapi jumlah 20 buah menjadi
32 buah. Apabila jumlah 32 telah tercapai maka berarti kematangan
dental telah mencapai puncaknya. Hal ini terjadi pada usia lebih kurang
18 tahun. Pencapaian kematangan dental pada perempuan terjadi lebih
awal dibanding pada laki-laki.

3. Usia Sifat Kelamin Sekunder
Usia sifat kelamin sekunder adalah usia perkembangan
kematangan yang didasarkan pada pertumbuhan dan perkembangan
sifat-sifat

kelamin


sekunder,

yaitu

dengan

mengetahui

tingkat

kematangan genital, tumbuhnya rambut kemaluan dan perkembangan
dada. Cara penilaian usia perkembangan kematangan ini sesuai untuk
masa praadolesensi dan pradolesensi dimana sifat-sifat kelamin
sekunder tampak jelas perubahannya karena proses perkembangan.
Mulai tumbuh rambut kemaluan dan rambut ketiak, menstruasi
pertama atau menarche dan tumbuh buah dada pada perempuan serta
mulai bermimpi sampai mengeluarkan sperma dan tumbuh jakun pada
laki-laki. Semuanya merupakan tanda-tanda yang menunjukkan
mulainya terjadi proses kematangan organ-organ reproduksi. Organorgan reproduksi adalah organ-organ yang berfungsi dalam proses

terjadinya keturunan atau mempunyai anak.
4. Usia Morfologis
Usia morfologis adalah usia perkembangan kematangan yang
didasarkan pada ukuran tinggi dan berat badan serta berbagai
pengukuran antropomatrik lainnya dalam hubungannya dengan usia
kronologis. Penilaian terhadap seseorang dilakukan dengan cara
membandingkan ukuran tubuhnya misalnya tinggi badan atau berat
badan dengan tabel standar tinggi badan atau barat badan yang dibuat
berdasarkan ukuran kebanyakan orang seusianya. Dengan mengetahui
posisi ukuran tubuhnya pada tabel standar maka dapat diketahui tingkat
usia morfologisnya.
Diantara 4 macam cara menilai perkembangan kematangan fisik
dan fisiologis, penilaian usia morfologis adalah yang paling mudah
dilaksanakan, dengan catatan apabila sudah ada tabel standar.
Sayangnya tabel standar yang sesuai untuk anak-anak Indonesia yang
terdiri dari berbagai suku bangsa masih belum ada yang menyusunya.

C. Perkembangan Gerak Periode Anak Besar

1.

2.

3.

4.

Anak Usia 6 Tahun


Ketangkasan meningkat



Melompat tali



Bermain sepeda



Mengetahui kanan dan kiri



Mungkin bertindak menentang dan tidak sopan



Mampu menguraikan objek-objek dengan gambar

Anak Usia 7 Tahun


Mulai membaca dengan lancer



Cemas terhadap kegagalan



Peningkatan minat pada bidang spiritual



Kadang Malu atau sedih

Anak Usia 8 – 9 Tahun


Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat



Mampu menggunakan peralatan rumah tangga



Ketrampilan lebih individual



Ingin terlibat dalam sesuatu



Menyukai kelompok dan mode



Mencari teman secara aktif

Anak Usia 10 – 12 Tahun


Perubahan sifat berkaitan dengan berubahnya postur tubuh yang
berhubungan dengan pubertas mulai tampak



Mampu melakukan aktivitas rumah tangga, seperti mencuci,
menjemur pakaian sendiri , dll



Adanya keinginan anak unuk menyenangkan dan membantu orang
lain



Mulai tertarik dengan lawan jenis.

D. Perkembangan Kemampuan Fisik
Sejalan dengan pertumbuhan fisik dimana anak semakin tinggi dan
semakin besar, maka kemampuan fisik pun meningkat. Ada beberapa macam
kemampuan fisik yang cukup nyata perkembangannya pada masa anak besar,
yaitu:
1. Perkembangan Kekuatan
Kekuatan merupakan hasil kerja otot yang berupa kemampuan
untuk mengangkat, menjinjing, menahan, mendorong, atau menarik
beban. Semakin besar penampang lintang otot, akan semakin besar pula
kekuatan yang dihasilkan dari kerja otot tersebut. Sebaliknya semakin
kecil penampang lintangnya, akan semakin kecil pula kekuatan yang
dihasilkan.
Telah diuraikan di depan bahwa pada akhir masa anak besar
perkembangan jaringan otot mulai cepat. Pada saat itulah kekuatan anak
meningkat cukup cepat pula. Pada anak perempuan peningkatan
kekuatan tercepatnya dicapai pada usia antara 9 tahun sampai 10 tahun,
sedangkan pada anak laki-laki peningkatan tercepatnya pada usia antara
11 sampai 12 tahun. Peningkatan tercepat dimana anak perempuan
mencapainya 2 tahun lebih awal dibanding anak laki-laki adalah sejalan
dengan kecenderungan umum dimana anak perempuan secara fisik dan
fisiologis mencapai kematangannya lebih awal lebih kurang 2 tahun.
Studi tentang perkembangan kekuatan pada anak-anak biasa
dilakukan dengan cara mengukur kekuatan menggenggam. Perkembangan
kekuatan menggenggam bisa menjadi indikator perkembangan kekuatan
tubuh pada umumnya. Pengukuran kekuatan menggenggam bisa
dilakukan dengan cara yang mudah yaitu dengan menggunakan hand grip
dinamometer. Peningkatan kekuatan pada anak-anak erat hubungannya
dengan pertumbuhan fisik secara menyeluruh. Sedangkan pertumbuhan
fisik akan mengikuti bertambahnnya usia. Kecepatan pertumbuhan fisik
selama masa pertumbuhan tidak konstan. Ada masa-masa pertumbuhan

pesat pada masa-masa pertumbuhan lambat. Oleh karena itu peningkatan
kekuatannya pun ada saat-saat meningkat lambat. Hal ini terbukti dari
hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas.
Mengenai perbandingan kekuatan antara anak laki-laki dengan
anak perempuan, pada masa kecil bisa dikatakan belum tampak
perbedaannya, namun pada masa anak besar perbedaannya semakin
jelas dimana anak laki-laki lebih kuat. Perbedaan akan semakin besar
pada masa adolesensi.
2. Perkembangan Fleksibilitas
Fleksibilitas adalah keleluasaan gerak persendian. Diantara
penelitian tentang fleksibilitas yang pernah dilakukan ada satu yang cukup
menarik yaitu yang dilakukan oleh Hupprich dan Sigerseth (1950). Mereka
mengukur fleksibilitas pada 12 bagian tubuh bagian terhadap 300
perempuan berumur antara 6 sampai 18 tahun. Kesimpulannya adalah
sebagai berikut:


Sampai umur 12 tahun anak perempuan mengalami kekuatan
fleksibilitas secara umum, dan sesudah usia 12 tahun akan mengalami
penurunan.



Ada pengecualian dalam penurunan fleksibilitas secara umum
tersebut, yaitu pada bahu, lutut, dan paha fleksibilitasnya sudah
mulai menurun sesudah umur 6 tahun.



Fleksibilitas pergelangan kaki adalah yang konstan atau ajeg semua



umur.
Fleksibilitas pada setiap bagian tubuh tidak ada interkolerasi. Artinya
adalah bahwa apabila seseorang memiliki fleksibilitas yang baik pada
salah satu bagian tubuh, pada bagian tubuh yang lain belum tentu
baik juga fleksibilitasnya. Dengan kata lain fleksibilitas salah satu
bagian tubuh tidak bisa untuk menaksir fleksibilitas bagian tubuh

yang lain.
3. Perkembangan Keseimbangan

Keseimbangan bisa diklasifikasikan menjadi 2 macam yaitu
keseimbangan statik dan keseimbangan dinamik. Keseimbangan statik
adalah kemampuan mempertahankan posisi tubuh tertentu untuk tidak
goyang

atau

roboh,

sedangkan

keseimbangan

dinamik

adalah

kemampuan untuk mempertahankan tubuh untuk tidak jatuh pada saat
sedang melakukan gerakan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa
keseimbangan statik adalah keseimbangan pada saat tubuh diam,
misalnya sedang berdiri pada satu kaki Sedangkan keseimbangan dinamik
adalah keseimbangan tubuh pada saat bergerak, misalnya pada saat
sedang berlari atau berjengket.

BAB III
KESIMPULAN

Anak besar adalah anak yang berusia 6 sampai dengan 10 atau 12 tahun.
Perkembangan fisik pada anak besar cenderung berbeda dengan masa sebelum
dan sesudahnya. Pertumbuhan tangan dan kaki lebih cepat dibandingkan
pertumbuhan togog. Pada tahun-tahun awal masa anak besar pertumbuhan
jaringan tulang lebih cepat dibanding pertumbuhan jaringan otot dan lemah,
dengan demikian pada umumnya anak menjadi tampak kurus. Pada tahun-tahun
terakhir masa anak besar perkembangan jaringan otot mulai menjadi cepat, hal
ini berpengaruh pada peningkatan kekuatan yang menjadi lebih cepat juga.
Perkembangan kematangan fisik dan fisiologis bisa ditaksir berdasarkan
usia skeletal, usia dental, usia sifat kelamin sekunder, dan usia morfologis.
Diantara keempat indikator tersebut, penilaian usia morfologis adalah yang
paling mudah dilakukan.
Perkembangan kemampuan fisik yang tampak pada masa anak besar,
selain kekuatan juga fleksibilitas dan keseimbangan.