BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN (HOMESCHOOLING) 2.1 Gambaran Umum Homeschooling 2.1.1 Sejarah Singkat Homeschooling - Perkembangan Kepribadian Anak Pada Masa Pubertas Di Homeschooling Primagama

  

BAB II

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

(HOMESCHOOLING)

  2.1 Gambaran Umum Homeschooling

2.1.1 Sejarah Singkat Homeschooling

  Pendidikan di rumah bukanlah hal yang baru, sebelum ada sistem pendidikan modern (sekolah) sebagaimana dikenal pada saat ini, pendidikan dilakukan berbasis rumah.Sistem magang adalah model pendidikan yang sangat dikenal oleh masyarakat.Demikian pun belajar otodidak yang sampai sekarang masih dilakukan.Selain itu, para bangsawan zaman dahulu biasa mengundang guru-guru privat untuk mengajar anak-anaknya.Itulah jejak homeschooling pada masa dahulu.

  Sejak perkembangan revolusi industri, terjadi proses sistematispendidikan dan proses belajar, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan serta usaha untuk memaksimalkan proses pembelajaran selama berabad-abad menghasilkan sebuah evolusi sistem pendidikan yang kemudian kita kenal sebagai sekolah. Sekolah adalah salah satu representasi institusional dari nilai-nilai modern yang dipegang manusia saat ini.Sebagai institusi modern, sekolah adalah solusi untuk mengatasi keterbatasan keluarga dalam mendidik anaknya secara sadar dan terencana. Walaupun sekolah menjadi institusi pendidikan yang terbukti memberikan manfaat bagi kemanusiaan, bagaimana proses pencarian pendidikan yang terbaik tidak pernah berhenti. Berbagai filsafat dan pemikiran terus lahir, serta

   berinteraksi dengan kondisi sosial yang dialami oleh masyarakat .

  Pendidikan wajib pertama kali di Barat dimulai sekitar akhir abad 17 dan awal abad 18 di Jerman negara bagian Gotha,Calemberg, dan terutama sekali Prussia. Pada saat itu sebagian penduduk di Eropa tidak memiliki pendidikan formal, yang berarti mereka belajar dirumah bahkan tidak bersekolah sama sekali.

  Hal yang sama juga berlaku untuk Koloni Amerika dan Amerika Serikat.

  Di Amerika Serikat, gelombang pertama homeschooling terjadi pada era 1960-an. Pada masa ini, mulai muncul pemikiran bahwa anak-anak belajar lebih baik jika tanpa instruksi sebagaimana di sekolah (John Holt). Selain Holt, inisiator dan pejuang homeschooling pada masa itu adalah Dr.Raymon Moore, seorang psikologi perkembangan dan peneliti pendidikan. Akhir 1970-an, Holt 45 menerbitkan surat kabar “Growing Without School” yang menjadi sistem

  Sekolah Rumah.com pendukung homeschooling pada masa itu, homeschooling terus berkembang dengan berbagai alsan. Selain karena alasan keyakinan (beliefs), pertumbuhan

  

homeschooling juga banyak dipicu oleh ketidakpuasan atas sistem pendidikan di

  sekolah.Keadaan pergaulan sekolah yang tidak sehat juga memberikan kontribusi

   terhadap pertumbuhan homeschooling .

  Walaupun awalnya dipersepsi sebagai kelompok konservatif dan penyendiri (isolationists), homeschooling terus berkembang dan membuktikan diri sebagai sistem yang efektif dan dapat dijalankan.Praktisi homeschooling pun semakin bervariasi, dengan berbagai alasan memilih homeschooling dan dengan beragam latar belakang sosial.

  Filosofi berdirinya sekolah rumah adalah “manusia pada dasarnya makhluk belajar dan senang belajar, kita tidak perlu ditunjukkan bagaimana cara belajar,yang membunuh kesenangan belajar adalah orang-orang yang berusaha menyelak, mengatur, atau mengontrolnya” (John Cadlwell Holt dalam bukunya

  

How Children Fail , 1964). Dipicu oleh filosofi tersebut, pada tahun 1960-an

  terjadilah perbincangan dan perdebatan luas mengenai pendidikan sekolah dan sistem sekolah. Sebagai guru dan pengamat anak dan pendidikan, Holt mengatakan bahwa kegagalan akademis pada siswa tidak ditentukan oleh kurangnya usaha pada sistem sekolah, tetapi disebabkan oleh sistem sekolah itu

   sendiri . 46

2.1.2 Pengertian dan Karakteristik Homeschooling

  47 Jurnal “Homeschooling Sebuah Pendidikan Alternatif” oleh Pormadi Simbolon,SS. 2004 Jhon Cadwell Holt dalam buku “How Children Fail”, 1964 hal:45

  Istilah Homeschooling sendiri berasal dari bahasa Inggris berarti sekolah rumah.Homeschooling berakar dan bertumbuh di Amerika Serikat, homeschooling dikenal juga dengan sebutan home education, home based learning atau sekolah mandiri. Pengertian umum homeschooling adalah model pendidikan dimana sebuah keluarga memilih untuk bertanggungjawab sendiri atas pendidikan anaknya dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikannya. Memilih untuk bertanggungjawab berarti orangtua terlibat langsung menentukan proses penyelenggaraan pendidikan, penentuan arah dan tujuan pendidikan, nilai-nilai yang hendak dikembangkan, kecerdasan dan keterampilan, kurikulum dan materi, serta metode dan praktek belajar (Sumardiono, 2007:4)

  Peran dan komitmen total orangtua sangat dituntut. Selain pemilihan materi dan standart pendidikan sekolah rumah, mereka juga harus melaksanakan ujian bagi anak-anaknya untuk mendapatkan sertifikat, dengan tujuan agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.Banyak orangtua Indonesia yang mempraktekkan homeschooling mengambil materi pelajaran, bahan ujian dan sertifikat sekolah rumah dari Amerika Serikat yang diakui di Indonesia (Departemen Pnedidikan Nasional) sebagai lulusan Luar Negeri (kompas, 13/3/2007).

  Secara umum karakteristik model pendidikan homeschooling dapat diidentifikasikan sebagai berikut: (1) orientasi pendidikan lebih menekankan pada pembentukkan karakter pribadi dan perkembangan potensi bakat, dan minat anak secara ilmiah dan spesifik. (2) kegiatan belajar bisa terjadi secara mandiri, bersama orangtua, atau bersama guru pendamping. (3) orangtua memegang peranan utama sebagai guru, motivator, fasilitator, dinamisator, teman diskusi dan teman dialog dalam menentukan kegiatan belajar dan dalam proses kegiatan belajar. (4) keberadaan guru (tutor) lebih berfungsi sebagai pendamping dan pengarah minat anak dalam mata pelajaran yang disukainya. (5) adanya fleksibilitas pengaturan jadwal kegiatan pembelajaran. (6) adanya fleksibilitas pengaturan jumlah jam pelajaran untuk setiap materi pelajaran (pembahasan tidak akan pindah ke topik lain jika anak belum dapat menguasainya dan anak diberi kesempatan secara lebih luas menentukan topik bahasan untuk setiap pertemuan).

  (7) pendekatan pembelajaran lebih bersifat personal dan humanis. (8) proses pembelajaran dilaksanakan kapan saja. (9) memberi kesempatan anak belajar sesuai minat, kebutuhan, kecepatan, dan kecerdasan anak. (10) tidak ada istilah anak tidak naik kelas, semua anak bisa naik kelas sesuai dengan kecepatan

   masing-masing .

2.1.3 Perkembangan Homeschooling Di Indonesia

  Di Indonesia, belum ada penelitian secara khusus yang meneliti akar perkembangan homeschooling. Sebagai sebuah istilah, homeschooling atau sekolah rumah adalah sebuah istilah yang relatif baru dalam pendidikan di Indonesia.Tetapi jika dirunut dari filosofi, model dan praktek penyelenggaraannya, homeschooling bukanlah sebuah hal yang benar-benar baru.Salah satu konsep kunci dari homeschooling adalah pembelajaran yang tidak berlangsung melalui institusi sekolah formal.Konsep ini membawa kita pada 48 konsep yang lebih umum yaitu konsep belajar otodidak atau belajar

  Jurnal “Pendidikan dan Pembelajaran di Sekolah Rumah” oleh Ali Muhtadi. 2011 mandiri.Dengan mengambil konsep kunci itu, kita mendapatkan tokoh-tokoh di dalam sejarah Indonesia yang menempuh pembelajaran secara mandiri.Salah satu

   contohnya yang sangat dikenal adalah KH.Agus Salim .

  Dalam bentuk umumnya, pembelajaran otodidak ini memiliki beragam variasi, diantaranya pembelajaran dengan cara magang yang banyak dipraktikkan di keluarga Indonesia. Pedagang atau pengusaha yang mendidik anak-anak mereka agar menguasai dan meneruskan bisnis keluarganya merupakan salah satu contoh homeschooling,walaupunmereka tidak mengenal istilah itu. Bentuk-bentuk semacam itu banyak dipraktekkan di masyarakat dan dianggap sebagai akar perkembangan homeschooling yang tumbuh di masyarakat

  Penelitian yang dilakukan Seto Mulyadi (2000), yang mengisahkan

  

  tentang belajar yang mengasyikkan yang dialami seorang anak . “kita semua dilahirkan dengan rasa ingin tahu yang tidak pernah terpuaskan dan kita semua mempunyai alat-alat yang kita perlukan untuk memuaskannya”. Pernahkah anda memperhatikan seorang bayi yang memeliti secara seksama sebuah mainan baru?.

  Bayi itu memasukkan mainan baru tersebut kedalam mulut untuk mengetahui rasanya dia juga menggoyang-goyangkan, mengangkat, dan memutarkan mainan baru tersebut secara perlahan-lahan sehingga dia dapat melihat bagimana setiap sisinya terkena cahaya.Kemudian bayi tersebut menempelkan mainan itu ketelinga, menjatuhkannya kelantai dan mengemabilnya 49 kembali, membongkar bagian-bagiannya dan menyelidikinya satu persatu. 50 Makalah Dr.Seto Mulyadi, 18 Juni 2006 Seto Mulyadi (dalam buku Homeschooling Keluarga Kak Seto) 2007 hal: 61

  Proses penelitian ini disebut belajar secara menyeluruh (Global Learning).

  

Global Learning merupakan cara efektif dan alamiah bagi seorang manusia untuk

  mempelajari bahwa otak seorang anak hingga usia enam atau tujuh tahun adalah seperti spons, menyerap berbagai fakta, sifat-sifat fisik dan kerumitan bahasa yang kacau dengan cara yang menyenangkan dan bebas stress. Proses ini juga ditambah dengan faktor-faktor balik positif dan rangsangan dari lingkungan, dan anda dapat menciptakan kondisi yang sempurna untuk belajar apasaja (Seto Mulyadi, 2007: 93-96).

  Sampai saat ini di Indonesia ada banyak lembaga yang menyelenggarakan

  homeschoooling , yaitu:

  • Morning Star Academy, lembaga pendidikan Kristen ini berdiri sejak tahun 2002 dengan tujuan selain memberikan edukasi yang bertaraf internasional, juga membentuk karaktek siswanya.
  • Homeschooling Keluarga Kak Seto 

  Internasional Homeschooling

  • Homeschooling Primagama

  Homeschooling Millist

  • Homeschooling Group Khoiru Ummah 

  Dan dari Lembaga Pemerintah berupa Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM), merupakan program pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan jalur informal. Badan penyelenggara PKBM sudah ada ratusan di Indonesia. Di Jakarta Selatan misalnya ada sekitar 25 lembaga penyelenggara PKBM dengan jumlah siswa lebih kurang 100 orang sedangkan di Medan ada sekitar 27 lembaga penyelenggara PKBM. Setiap program PKBM terbagi atas Program Paket A (untuk setingkat SD), B (setingkat SMP), dan Paket C (setingkat SMA). PKBM sebenarnya menyelenggarakan proses pendidikan selama 3 hari di sekolah, selebihnya, tutor mendatangi rumah para murid. Para murid harus mengikuti ujian guna mendapatkan ijazah atau melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Perbedaan Ijazah dengan sekolah umum, PKBM langsung mengeluarkannya dari pusat

  

2.1.4 Jumlah Siswa Homeschooling di Indonesia

  Di Indonesia menurut perkiraan Ella Yuliawati Direktur Pendidikan Kesetaraan Depdiknas ada sekitar 1000-1500 siswa homeschooling yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurut hasil data siswa paling banyak berada di Jakarta yaitu sekitar 600 siswa, untuk Kota Medan ada sekitar 100 siswa homeschooling yang tersebar di daerah Medan. Di homeschooling Primagama ada sekitar 30 orang siswa termasuk di dalamnya komunitas homeschooling.

2.2 Jumlah Homeschooling Di Kota Medan

  Di Kota Medan ada sekitar tiga lembaga yang menyelenggarakan

  homeschooling , yaitu : .

1. Homeschooling Primagama 2.

  Homeschooling Keluarga Kak Seto, dan 3.

51 Sekolah Rumah.com

I-Homeschooling

2.3 Homeschooling Primagama Di Kota Medan

  Homeschooling adalah sebuah sistem pendidikan alternatif yang saat ini menjadi pilihan orang tua untuk memberikan pendidikan kepada anak-anaknya.

  Dimana keberadaanya sah, diakui, sama dan sederajat dengan sekolah formal sesuai hukum di Indonesia.

  Homeschooling , menurut buku Sekolah Rumah sebagai Satuan Pendidikan

  Kesetaraan, yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Luar Sekolah Departemen Pendidikan Nasional adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orangtua/keluarga di rumah atau tempat-tempat lain dimana proses belajar mengajar dapat berlangsung dalam suasana yang kondusif dengan tujuan agar setiap potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal.

  Homeschooling Primagama bisa menjadi alternatif proses pendidikan

  putra-putri selain di sekolah, dan tetap memiliki standart ketercapaian materi yang kualitasnya sama dengan sekolah biasa.

  Proses pendampingan di Homeschooling Primagama menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan Psikologis dan pendekatan Akademik. Pendekatan Psikologis, dimana siswa diberdayakan sesuai dengan Aspek Minat Bakat dengan membekali siswa dengan pelatihan Achievment Motivation Training (AMT),

  

Character Building , Leadership dan Entrepreneurship sesuai dengan potensi

  minat dan bakat siswa. Sedangkan, pendekatan Akademik, dimana siswa akandiberikan pengajaran sesuai dengan tingkat kemampuan (sensitive learning),

   gaya belajar (style learning), maupun karakter komunikasi .

  Dalam prakteknya, konsep pengajaran diHomeschooling Primagama menekankan pada pemberdayaan potensi otak kiri dan otak kanan siswa dan juga mengembangkan konsep belajar bagaimana cara belajar (learn how to learn) yang baik, sehingga terciptalah output anak didik yang memiliki bekal ilmu pengetahuan yang baik (knowledge), kecakapan hidup yang baik (lifeskill), dan juga sikap hidup yang baik (attitude).

2.3.1 Lokasi Penelitian

   Primagama Homeschooling terletak di Jl. Ringroad Setia Budi Pasar 1

  No.18B Tanjung Sari Medan Selayang Medan, yang merupakan satu-satunya

  

homeschooling primagama yang terdapat di Medan. Tetapi, peneliti melakukan

  penelitian di rumah informan/siswi homeschooling yang terletak di Jl.Eka Surya, Komp. Grand Monaco Blok H/10B Medan.

  Gambar 1 : Peta Lokasi penelitian

52 Homeschooling Primagama.com

  2.3.2 Visi dan Misi Visi

  • Menjadi lembaga pendamping homeschooling terbaik dan terbesar di

  Indonesia

  Misi

  • Menjadikan lembaga pendamping homeschooling yang berkualitass, bertaraf Nasional dan Internasional 

  Memberikan alternatif sistem pendidikan di Indonesia yang berkaualitas Nasional dan Internasional

  • Menjadi acuan tentang pendidikan alternatif di Indonesia 

  Menjadi mitra masyarakat dan pemerintah dalam peningkatan kualitas bangsa secara Nasional maupun Internasional

  2.3.3 Sejarah Singkat homeschooling Primagama

  Homeschooling Primagama berdiri pertama kali di Jogyakarta pada tahun

  2008, para pendirinya adalah Adam Primaskara, Kusnanto, Arif Handono.Sedangkan di Medan homeschooling Primagama berdiri pada tahun 2011 di bawah pimpinan Bariyanto dan pelaksanaan (kepala sekolah) Emile Salim.

2.3.4 Sistem Belajar di Homeschooling Primagama

  Sistem belajar di Homeschooling Primagama (HSPG) dibedakan menjadi 3, yaitu:

  • Homeschooling yang diselenggarakan oleh sebuah keluarga tanpa

  Homeschooling Individu (Tunggal)

  bergabung dengan keluarga lain, dimana anak belajar secara mandiri di rumah biasanya didampingi oleh orangtua atau pihak-pihak lain (pengajar pendamping) yang ditunjuk. Homeschooling Komunitas

  • Homeschooling yang diselenggrakan secara kelompok oleh dua atau lebih

  keluarga untuk kegiatan tertentu berdasarkan kesamaan minat dan bakat, sementara kegiatan pokoknya tetap dilaksanakan oleh orangtua masing- masing. Homeschooling Mandiri.

  Homeschooling Mandiri, manakala siswa tercatat sebagai siswa di HSPG,

  mengikuti seluruh aturan HSPG namun belajar mandiri bersama orang tua tanpa ada pendampingan akademik dari HSPG.

2.3.5 Landasan Hukum Homeschooling Primagama

  • Pasal 31 Ayat (1) setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Ayat (2) setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

  UUD 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia

  • UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 27: 1.

  Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

  Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri

  2. Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diakui sama dengan pendidikan formal dan non formal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan Dalam hal ini pemerintah tidak mengatur standar isi dan proses pelayanan informal kecuali standar penilaian apabila akan disetarakan dengan pendidikan jalur formal dan nonformal sebagaimana yang dinayatakan pada UU No.22/23, pasal 27 ayat (2)

  • No.107/MPN/MS/2006 1.

  Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

  Setiap orang yang lulus ujian kesetaraan Paket A, Paket B atau Paket C masing-masing memiliki hak eligibilitas yang sama dan setara dengan, berturut-turut, pemegang izajah SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK untuk dapat mendaftar pada satuan pendidikan yang lebih tinggi.

  2. Status kelulusan program pendidikan kesetaraan Paket C memiliki hak eligibilitas yang setara dengan pedidikan formal dalam memasuki lapangan kerja.

  3. Setiap lembaga diminta mematuhi ketentuan perundang-undangan tersebut di atas agar tidak diindikasikan melanggar Hak Asasi Manusia.

2.3.6 Kurikulum dan Sistem Ujian Serta Ijazah Homeschooling Primagama Kurikulum :

  • menjadi GBPP Homeschooling Primagama.

  Menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diolah

  • diberikan di sekolah sesuai jenjang/kelasnya. Adapun mata pelajarannya adalah:

  Mata pelajaran yang harus diikuti oleh siswa adalah mata pelajaran yang

  : Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,

  • SD

  PKN, IPA, IPS : Matematika, Bahasa Indonesia, Bahsa Inggris,

  • SMP

  PKN, Fisika, Biologi, Ekonomi, Geografi

  • SMA(IPA) : Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,

  PKN, Biologi, Kimia, Fisika

  : Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,

  • SMA(IPS) PKN, Sosiologi, Ekonomi, Geografi. Dapat ditambah sesuai dengan minat dan kebutuhan, sementara itu fokus pelajaran hanya pada pelajaran yang diujiankan saja.

  Sistem Ujian

  Sistem ujian di Homeschooling Primagama, sama seperti sekolah formal pada umumnya, bagi siswa yang belajar mengikuti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diolah menjadi GBPP Homeschooling Primagama tetap melaksanakan dua kali ujian yaitu ujian Mid semester dan ujian semester, biasanya ujian dilakukan serentak di sekolah Homeschooling Primagama, jadi bagi siswa yang belajar mandiri di rumah, diwajibkan mengikuti ujian di sekolah HS.

  Ujian Mid semester atau ujian semester, soal dibuat sendiri oleh guru yang bersangkutan. Model penilaiannya yaitu, dinilai dari ulangan harian yang diadakan setiap bulan sekali selama lima bulan lalu bulan ke enamnya mengikuti ujian semester tetapi terlebih dahulu sebelum ujian semester yaitu paa minggu ke tiga diadakannya ujian mid semester. Serta, penilaian dari tugas yang diberikan tiga kali dalam satu semester.

  Ujian Nasional, bagi siswa Homeschooling Primagama diadakan di PKBM Teladan. Paket kesetaraan untuk ujian nasional dimana paket A untuk SD, paket B untuk SMP, dan paket C untuk SMA.

  Selanjutnya sistem ujian untuk kelas internasional/kelas cambridge, biasanya dilakukan di sekolah homeschooling dan soal-soalnya langsung dari pusat homeschooling yang ada di Yogjakarta dengan mengikuti kurikulum

  

Homeschooling Amerika. Dimana, untuk SD namanya Internasional General

Certificate Education Secondary , untuk SMP General Certificate Education

Ordinary Level , dan untuk SMA General Certificate Education Advance

Subsidiary and Advanced Level.

  Program International, siswa bisa mengikuti sertifikasi dalam Cambridge

  International Examination yang terdiri dari level : 1.

  International Certificate of Secondary Education (IGCSE) 2. General Certificate of Education Ordinary Level (GCE O Level) 3. General Certificate of Education Advanced Subsidiary and Advanced

  Level (GCE AS & A Level) Cambridge International Examination adalah sebuah sertifikasi bertaraf

  International yang dikeluarkan oleh University of Cambridge, Inggris dimana sebagian besar universitas-universitas besar di seluruh dunia menerima hasil dari ujian AS Level atau A Level sebagai prasyarat untuk masuk ke universitas. Bahkan beberapa universitas menerima nilai tinggi pada ujian AS Level atau A level sebagai kredit satu tahun penuh mata pelajaran yang sama yang seharusnya baru diambil di universitas. Untuk diketahui, Cambridge International Examination ini boleh diikuti para pelajar dari manapun. Sehingga sangat terbuka untuk para siswa dari semua tingkatan sekolah baik SMP, SMA, SMK maupun siswa dari Sekolah RSBI yang tidak mengikuti ujian international di sekolahnya.

  Ijazah

  Ijazah untuk siswa Homeschooling Primagama ada tiga macam, tergantung pilihan dan kemampuan siswa, yaitu: Ijazah Formal, dengan mekanisme Ujian Akhir Nasional (UAN)

  • Ijazah Nonformal, dengan mekanisme Ujian Nasional Pendidikan Paket 

  (UNPP) Ijazah Internasional, dalam Cambridge Internasional Examination (CIE).

  • 2.3.7 Program Homeschooling Primagama
  • Kurikulum nasional:

  Homeschooling (setara SD-SMP-SMA)

  • Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) : SMP-SMA
  • Ujian Akhir Nasional (UNAS) : SD-SMP-SMA
  • Ujian Akhir Sekolah Daerah (UASDA) :SD Kurikulum internasional:

  Cambridge Internasional Examination (CIE) adalah sebuah sertifikat

  bertaraf Internasional yang dikeluarkan oleh University of Cambridge, Inggris dimana sebagian besar universitas-universitas besar di seluruh dunia menerima hasil dari ujian AS LevelatauA level sebagai prasyarat untuk masuk ke Universitas. Bahkan beberapa Universitas menerima nilai tinggi pada ujian AS Level atau A level sebagai kredit satu tahun penuh mata pelajaran yang sama yang seharusnya baru diambil di Universitas.

  • Internasional General Certificate Education Secondary Education (IGCSE) /5-11 th
  • General Certificate Education Ordinary Level (GCE O Level) /

  14-16 th

  • General Certificate Education Advance Subsidiary and Advanced Level (GCE AS & A Level) /16-19 th.

  Kurikulum ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) Private Lesson EXCLUSIVE

  • Tujuan :
    • Rangking kelas
    • Sukses UAN nilai tinggi
    • Sukses masuk Perguruan Tinggi Favorit • Dikhususkan untuk mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa saja.

Dokumen yang terkait

BAB II PELAKSANAAN SERTIFIKASI HAK MILIK ATAS TANAH MELALUI AJUDIKASI PASCA BENCANA TSUNAMI A. Pengertian dan Dasar Hukum Sertifikasi Hak Milik Atas Tanah - Problematika Sertifikasi Hak Milik Atas Tanah Melalui Ajudikasi Pasca Bencana Tsunami Di Kota Band

0 0 69

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Problematika Sertifikasi Hak Milik Atas Tanah Melalui Ajudikasi Pasca Bencana Tsunami Di Kota Banda Aceh

0 0 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pembuatan Gliserol Tribenzoat Dengan Proses Esterifikasi Menggunakan Katalis H-Zeolit Teraktivasi Oleh Asam Sulfat

0 1 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Cedera Otak - Peran Inhibitor HMG-CoA Reduktase Dalam Penurunan Interleukin-6 Terhadap Hasil Akhir Klinis Penderita Kontusio Serebri

0 0 40

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Corporate Governance - Pengaruh Komposisi Dewan Komisaris dan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 25

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekosistem Danau Toba - Kepadatan Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis Blkr.) dan Pola Pertumbuhannya di Perairan Haranggaol Danau Toba

0 1 11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekositem Danau Toba - Studi Komparasi Keanekaragaman Makrozoobentos Diperairan Haranggaol, Danau Toba, Sumatera Utara

0 0 7

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelapa Sawit

0 6 12

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori - Program Tayangan Sepakbola Liga Inggris Dan Tindakan Menonton Di Kalangan Babes (Studi Korelasional Antara Program Tayangan Sepakbola Liga Inggris Dan Tindakan Menonton Di Kalangan Babes (Perempuan Penggemar Sep

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Program Tayangan Sepakbola Liga Inggris Dan Tindakan Menonton Di Kalangan Babes (Studi Korelasional Antara Program Tayangan Sepakbola Liga Inggris Dan Tindakan Menonton Di Kalangan Babes (Perempuan Penggemar

0 0 8