BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Gaya Belajar dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Getasan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Siswa dan Sekolah
Penelitian dilaksanakan di SMP N 1 Getasan yang beralamat di Dusun Jampelan RT. 02 RW. 02 Desa Getasan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Jawa Tengah yang masih merupakan kawasan yang sejuk dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar. Jarak tempuh dari Kecamatan kurang lebih 1 km, jarak tempuh dari pusat kota sejauh 42 km. SMPN 1 Getasan terakreditasi B dan berdiri sejak tahun 1983. SMPN 1 Getasan terletak di tengah perkampungan yang cukup strategis di desa Getasan. SMPN 1 Getasan mempunyai halaman yang digunakan untuk kegiatan siswa saat istirahat dan sebagai sarana untuk berolahraga. Tenaga pendidik dan staff SMPN 1 Getasan meliputi Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab dibantu dengan tenaga pengajar yang terdiri dari 33 guru dan 9 orang staff.
Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMPN 1 Getasan pada Semester II Tahun Pelajaran 2017/ 2018 dengan jumlah siswa 208 orang yang diambil sampel secara random 68 orang. Karakteristik siswa kelas VIII berumur antara 13 sampai 15 tahun. Tingkat ekonomi orang tua siswa termasuk dalam kategori ekonomi menengah. Sebagian besar wali murid mempercayakan sekolah sebagai tempat satu-satunya menuntut ilmu. Jarang sekali kunjungan wali murid untuk berkonsultasi masalah pendidikan anaknya dengan pihak sekolah.
Dengan keadaan orang tua siswa yang berada pada tingkat ekonomi menengah, pengetahuan orang tua tergolong kurang tentang sekolah anaknya. Perhatian orang tua terhadap anak juga kurang. Terbukti dari data sekolah, selama dua tahun pelajaran terakhir, terdapat beberapa kasus kenakalan siswa yang dilakukan di sekolah dan penanganannya hanya dilakukan oleh pihak sekolah. Orang tua kurang berpartisipasi dalam mengatur anak. Hal ini juga ternyata cukup mempengaruhi pola belajar siswa di kelas. Misalnya siswa memiliki perilaku yang sering mengganggu jalannya pelajaran, gaduh saat kegiatan pembelajaran dan sebagainya
4.1.2. Deskripsi Data Gaya Belajar Siswa
Instrumen gaya belajar pada penelitian ini menggunakan skala likert yang mempunyai pilihan jawaban sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju dengan interval skor 1-4 dengan 24 item pernyataan positif. Penskoran untuk item pernyataan positif yaitu sangat setuju dengan skor 4, setuju dengan skor 3, kurang setuju dengan skor 2, dan tidak setuju dengan skor 1.
Berdasarkan jawaban siswa pada saat mengisi angket, maka penggolongan gaya belajar siswa ditentukan dari skor tertinggi masing-masing siswa pada setiap sub variabel. Nilai tertinggi untuk setiap sub variabel (visual/ auditorial/ kinestetik) adalah skor maksimal kali butir pernyataan masing-masing sub variabel yaitu 4x8=32. Contoh penggolongan siswa A misalnya memperoleh hasil 26 pada visual, 20 pada auditorial dan 22 pada kinestetik; maka dapat digolongkan siswa A memiliki gaya belajar visual.
Siswa yang tergolong menggunakan gaya belajar visual sebanyak 30 siswa, siswa yang menggunakan gaya belajar auditorial sebanyak 28 siswa, dan siswa yang mengunakan gaya belajar kinestetik sebanyak 10 siswa yang datanya disajikan dalam tabel 8 berikut.
Tabel 8
Daftar pembagian siswa sesuai gaya belajar
Gaya Belajar Banyak Siswa
Visual
30 Auditorial
28 Kinestetik
10 Jumlah
68 Sumber: data penelitian, diolah 2018 Selanjutnya berdasarkan tabel 8 maka dibuat perhitungan persentase masing-masing gaya belajar. Berikut disajikan cara menghitung persentase gaya belajar siswa kelas VIII SMPN 1 GETASAN
a) Persentase gaya belajar visual = x 100% = 44,11% dibulatkan 44%
b) Persentase gaya belajar auditorial = x 100% = 41,17% dibulatkan 41%
c) Persentase gaya belajar kinestetik = x 100% = 14,70% dibulatkan 15% Data persentase gaya belajar siswa akan disajikan dalam bentuk diagram lingkaran seperti berikut:
Pengelompokan Gaya Belajar Siswa
15% 44%Visual Auditorial 41%
Kinestetik
Gambar 3. Diagram Pengelompokkan Gaya Belajar Siswa Diagram lingkaran menunjukkan bahwa 44% siswa cenderung memiliki gaya belajar visual, 41% siswa cenderung memiliki gaya belajar auditorial, dan
15% siswa cenderung memiliki gaya belajar kinestetik. Setelah mengelompokkan gaya belajar siswa, maka digolongkan skor gaya belajar universal. Berikut disajikan hasil analisis data statistik deskriptif gaya belajar sebagai berikut.
Tabel 9
Analisis Deskriptif Data Gaya Belajar Siswa
Mean 64.08824 Median
64 Mode
66 Standard Error 0.71964 Standard Deviation 5.93431 Sample Variance 35.216 Kurtosis 0.264692 Skewness 0.459535 Range
26 Minimum
52 Maximum
78 Sum 4358 Count
68 Sumber : Data diolah menggunakan microsoft excel dan SPSS, 2018 Tabel 9 yang menunjukkan bahwa analisis deskriptif gaya belajar memiliki rerata skor gaya belajar siswa yang diperoleh sebesar 64.08824 dan skor yang paling banyak muncul adalah 66 dengan standar deviasi sebesar 5.93431. Kemudian perolehan skor terendah sebesar 52 dan skor tertinggi sebesar 78 sehingga diperoleh rentang data sebesar 26, dan dari data tersebut akan dibuat tabel distribusi frekuensi gaya belajar.
Data skor variabel gaya belajar siswa dapat dibuat daftar distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama. Langkah selanjutnya yaitu membuat tabel kategori gaya belajar siswa. Kategori didasarkan pada jumlah skor jawaban terendah siswa sebesar 52 dan skor tertinggi sebesar 78 sehingga diperoleh rentang data sebesar 26. Dibagi menjadi tiga kelas maka panjang kelas adalah 9. Berdasarkan hasil tersebut maka disusun klasifikasi sebagai berikut.
Tabel 10
Distribusi Hasil Angket Variabel Gaya Belajar
Skor Jumlah Siswa Persentase (%)52-57
9
13 58-64
30
44 65-71
21
31 72-78
8
12 Total 68 100
Sumber: data penelitian, 2018
Data skor variabel gaya belajar siswa akan diinterpretasikan ke dalam diagram seperti berikut: Gambar 4. Diagram Persentase Gaya Belajar Siswa
Diagram persentase gaya belajar siswa menunjukkan bahwa variabel gaya belajar siswa untuk kategori 70-78 sebesar 25%, kategori 61-69 sebesar 59%, dan kategori 52-60 sebesar 16%.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa gaya belajar sebagian siswa kelas VIII SMPN 1 GETASAN termasuk dalam kategori sedang karena berada di rentang 61-69. Untuk lebih jelas mengenai gaya belajar siswa,
25% 59% 16%
Gaya Belajar Siswa Jumlah siswa 52-60 61-69 70-78 berikut ini akan diuraikan deskripsi setiap indikator dari masing-masing gaya belajar.
4.1.1.1. Gaya belajar visual
1 1 1,5 2 6 8,8
Tabel 11 menunjukkan bahwa pernyataan belajar dengan melihat, sejumlah 72% siswa berada dalam kategori tinggi. Artinya sebanyak 72% siswa menjawab bahwa mereka benar-benar belajar dengan melihat dalam taraf yang
Sumber: Data Penelitian, 2018
4 12 17,7 Total 68 100
72
49
3
Terdapat delapan butir (indikator utama) dalam gaya belajar visual yang dapat diuraikan yaitu:
1. Belajar dengan cara visual (melihat).
Tabel 11
Hasil Pernyataan (1) Belajar Dengan Melihat Pada pernyataan butir kedua yaitu mengingat apa yang dilihat, hasil penelitian menunjukkan perolehan yang digambarkan dalam tabel 14 sebagai berikut.
8. Sulit menerima instruksi verbal Pada poin pertama belajar dengan cara visual, hasil yang diperoleh diberi skor 1-4 dengan hasil sebgai berikut:
7. Tidak terganggu dengan keributan ketika belajar
6. Pembaca yang cepat dan tekun .
4. Menyukai simbol,gambar, dan warna 5. Tertarik pada bidang seni lukis, pahat, dan gambar daripada musik.
3. Belajar dengan rapi dan teratur
2. Mengingat apa yang dilihat
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
Tabel 12
Hasil Pernyataan (2) mengingat apa yang dilihat
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
Sumber: Data Penelitian,2018
4 5 7,3 Total 68 100
61 89,7
3
3
2
2
Tabel 13
Hasil Pernyataan (3) Belajar Dengan Rapi Dan Teratur
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
Tabel 12 menunjukkan bahwa pada indikator mengingat apa yang dilihat, sejumlah 58.8% siswa berada dalam kategori sangat tinggi. Pada pernyataan butir ketiga yaitu belajar dengan rapi dan teratur, hasil penelitian menunjukkan perolehan yang dijabarkan dalam tabel 13 sebagai berikut.
Sumber: Data Penelitian,2018
4 40 58,8 Total 68 100
28
19
3
9 13,2
2
Tabel 13 menunjukkan bahwa pada indikator belajar dengan rapi dan teratur, sejumlah 89,7% siswa berada dalam kategori tinggi.
Pada pernyataan butir ke empat yaitu menyukai simbol, gambar, dan warna, hasil penelitian menunjukkan perolehan yang dijabarkan dalam tabel 14 sebagai berikut.
Tabel 14 menunjukkan bahwa pada indikator menyukai simbol,gambar, dan warna, sejumlah 58,8% siswa berada dalam kategori yang sangat tinggi. Pada pernyataan butir ke lima yaitu tertarik pada bidang seni lukis, pahat, dan gambar daripada musik, hasil penelitian menunjukkan perolehan yang dijabarkan dalam tabel 15 sebagai berikut.
Sumber: Data Penelitian,2018
4 12 17,6 Total 68 100
25
17
3
1 11 16,2 2 28 41,2
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
Tabel 15. Hasil Pernyataan 5 (tertarik pada bidang
seni lukis, pahat, dan gambar daripada musik)
Sumber: Data Penelitian,2018
Tabel 14
Hasil Pernyataan (4) Menyukai Simbol, Gambar, Dan Warna
4 40 58,8 Total 68 100
12 17,7
3
22
15
2
1 1 1,5
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
Tabel 15 menunjukkan bahwa pada indikator tertarik pada bidang seni lukis, pahat, dan gambar daripada musik, sejumlah 42,6% dalam kategori tinggi.
Pada pernyataan butir ke enam yaitu pembaca yang cepat dan tekun, hasil penelitian menunjukkan perolehan yang dijabarkan dalam tabel 16 sebagai berikut.
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
Sumber: Data Penelitian,2018
4 7 10,3 Total 68 100
4 5,9
3
23 33,8
2
50
34
1
Tabel 17
Hasil Pernyataan (7)Tidak Terganggu Dengan Keributan Ketika Belajar
Tabel 16
Hasil Pernyataan (6)Pembaca Yang Cepat Dan Tekun
Tabel 16 menunjukkan bahwa pada indikator pembaca yang cepat dan tekun, sejumlah 46,5% siswa berada dalam kategori sangat tinggi. Pada pernyataan butir ke tujuh yaitu tidak terganggu dengan keributan ketika belajar, hasil penelitian menunjukkan perolehan yang dijabarkan dalam tabel 17 sebagai berikut.
Sumber: Data Penelitian,2018
4 31 46,5 Total 68 100
12 17,7
3
24 35,3
2
1 1 1,5
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
Tabel 17 dapat menunjukkan bahwa pada indikator tidak terganggu dengan keributan ketika belajar, sejumlah 33,8% siswa berada dalam kategori sedang.
Pada pernyataan butir ke delapan yaitu sulit menerima instruksi verbal, hasil penelitian menunjukkan perolehan yang dijabarkan dalam tabel 18 sebagai berikut.
Tabel 18
Hasil Pernyataan (8) Sulit Menerima Instruksi Verbal
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
1
12 17,6
2
28 41,2
3
18 26,5
4 10 14,7 Total 68 100
Sumber: Data Penelitian,2018
Tabel 18 dapat menunjukkan bahwa pada indikator sulit menerima instruksi verbal, sejumlah 41,2% siswa berada dalam kategori sedang, sejumlah 41,2% siswa lainnya berada dalam kategori tinggi.
4.1.1.2. Gaya belajar auditorial
Terdapat delapan butir (indikator utama) dalam gaya belajar auditorial yang dapat diuraikan yaitu: 9. belajar dengan cara mendengarkan 10. baik dalam aktivitas lisan 11. menggerakkan bibir/ bersuara ketika membaca. 12. memiliki kepekaan terhadap musik. 13. dapat mengulangi atau menirukan nada, irama, dan warna suara 14. berbicara dalam irama yang terpola dengan baik 15. mudah terganggu dengan keributan. 16. lemah dalam aktivitas visual
Berikut diuraikan hasil penelitian dari satu per satu indikator yang masing- masing telah dirangkum ke dalam tabel. Pada pernyataan butir ke sembilan yaitu belajar dengan cara mendengarkan, hasil penelitian menunjukkan perolehan yang digambarkan dalam tabel 19 sebagai berikut.
Tabel 19
Hasil Pernyataan (9) Belajar Dengan Cara Mendengarkan
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
1 1 1,5
2
7 10,3
3
9 13,2
4
51
75 Total 68 100
Sumber: Data Penelitian,2018
Tabel 19 dapat menunjukkan bahwa pada indikator belajar dengan cara mendengarkan, sejumlah 75% siswa berada dalam kategori sangat tinggi. Pada pernyataan butir ke sepuluh yaitu baik dalam aktivitas lisan, hasil penelitian menunjukkan perolehan yang digambarkan dalam tabel 20 sebagai berikut.
Tabel 20
Hasil Pernyataan (10) Baik Dalam Aktivitas Lisan
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
1 1 1,5
2
15
22
3
17
25
4 35 51,5 Total 68 100
Sumber: Data Penelitian,2018
Tabel 20 menunjukkan bahwa pada indikator baik dalam aktivitas lisan, sejumlah 51,5% siswa berada dalam kategori sangat tinggi.
Pada pernyataan butir ke sebelas yaitu menggerakkan bibir/ bersuara ketika membaca, hasil penelitian menunjukkan perolehan yang digambarkan dalam tabel 21 sebagai berikut.
Tabel 21 menunjukkan bahwa pada indikator menggerakkan bibir/ bersuara ketika membaca, sejumlah 66,2% dalam kategori sangat tinggi. Pada pernyataan butir ke dua belas yaitu memiliki kepekaan terhadap musik, hasil penelitian menunjukkan perolehan yang digambarkan dalam tabel 22 sebagai berikut.
Sumber: Data Penelitian,2018
4 11 16,2 Total 68 100
16 23,5
3
32 47,1
2
1 9 13,2
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
Tabel 22
Hasil Pernyataan (12) Memiliki Kepekaan Terhadap Musik
Sumber: Data Penelitian,2018
Tabel 21
Hasil Pernyataan (11) Menggerakkan Bibir/ Bersuara Ketika Membaca
4 45 66,2 Total 68 100
11 16,1
3
10 14,7
2
3
2
1
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
Tabel 22 menunjukkan bahwa pada indikator memiliki kepekaan terhadap musik, sejumlah 47,1% siswa berada dalam kategori sedang.
Pada pernyataan butir ke tiga belas yaitu dapat mengulangi atau menirukan nada, irama, dan warna suara, hasil penelitian menunjukkan perolehan yang digambarkan dalam tabel 23 sebagai berikut.
Pada pernyataan butir ke empat belas yaitu berbicara dalam irama yang terpola dengan baik , hasil penelitian menunjukkan perolehan yang digambarkan dalam tabel 24 sebagai berikut.
Sumber: Data Penelitian,2018
4 3 4,4 Total 68 100
38 55,9
3
22 32,4
2
1 5 7,3
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
Tabel 24
Hasil Pernyataan (14) Berbicara Dalam Irama Yang Terpola Dengan Baik
Tabel 23 menunjukkan bahwa pada indikator mengulangi atau menirukan nada, irama, dan warna suara, sejumlah 50% atau separuh dari siswa berada dalam kategori sedang.
Tabel 23
Hasil Pernyataan (13) Dapat Mengulangi
Atau Menirukan Nada, Irama, Dan Warna Suara
Sumber: Data Penelitian,2018
4 22 32,4 Total 68 100
9 13,2
3
50
34
2
1 3 4,4
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
Tabel 24 menunjukkan bahwa pada indikator berbicara dalam irama yang
Pada pernyataan butir ke lima belas yaitu mudah terganggu dengan keributan, hasil penelitian menunjukkan perolehan yang digambarkan dalam tabel 25 sebagai berikut.
Tabel 25
Hasil Pernyataan (15) Mudah terganggu dengan keributan
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
1 4 5,9
2
4 5,9
3
4 5,9
4 56 82,3 Total 68 100
Sumber: Data Penelitian,2018
Tabel 25 menunjukkan bahwa pada indikator mudah terganggu dengan keributan, sejumlah 82,3% siswa berada dalam kategori sangat tinggi. Pada pernyataan butir ke enam belas yaitu lemah dalam aktivitas visual, hasil penelitian menunjukkan perolehan yang digambarkan dalam tabel 26 sebagai berikut.
Tabel 26
Hasil Pernyataan (16) Lemah Dalam Aktivitas Visual
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
1
17
25
2
37 54,4
3
7 10,3
4 7 10,3 Total 68 100
Sumber: Data Penelitian,2018
Tabel 26 menunjukkan bahwa pada indikator lemah dalam aktivitas visual, sejumlah 54,4% siswa berada dalam kategori sedang.
4.1.1.3. Gaya belajar kinestetik
Terdapat delapan butir (indikator utama) dalam gaya belajar kinestetik yang dapat diuraikan yaitu: 17. belajar dengan aktivitas fisik. 18. peka terhadap ekspresi dan bahasa tubuh 19. suka menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian
20. Senang menggunakan bahasa non tubuh 21. suka coba-coba dan kurang rapi 22. menyukai kerja kelompok dan praktik.
23. berbicara dengan perlahan
24. Menyukai kegiatan atau permainan yang menyibukkan secara fisik Pada pernyataan butir ke tujuh belas yaitu belajar dengan aktivitas fisik, hasil penelitian menunjukkan perolehan yang digambarkan dalam tabel 27 sebagai berikut.
Tabel 27
Hasil Pernyataan (17) Belajar Dengan Aktivitas Fisik
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
1
17
25
2 31 45,6 3 11 16,3 4 9 13,2
Total 68 100
Sumber: Data Penelitian,2018
Tabel 27 menunjukkan bahwa pada indikator belajar dengan aktivitas fisik, sejumlah 45,6% siswa berada dalam kategori sedang.
Pada pernyataan butir ke delapan belas yaitu peka terhadap ekspresi dan bahasa tubuh, hasil penelitian menunjukkan perolehan yang digambarkan dalam tabel 28 sebagai berikut.
Tabel 28
Hasil Pernyataan (18) Peka Terhadap Ekspresi Dan Bahasa Tubuh
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
1 5 7,3 2 28 41,2 3 29 42,7 4 6 8,8
Total 68 100
Sumber: Data Penelitian,2018
Tabel 28 menunjukkan bahwa pada indikator peka terhadap ekspresi dan bahasa tubuh, sejumlah 42,7% siswa berada dalam kategori tinggi. Pada pernyataan butir ke sembilan belas yaitu suka menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian, hasil penelitian menunjukkan perolehan yang digambarkan dalam tabel 29 sebagai berikut.
Tabel 29
Hasil Pernyataan (19) Suka Menyentuh Orang Untuk Mendapat Perhatian
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
1 3 4,4 2 14 20,6 3 48 70,6 4 3 4,4
Total 68 100
Sumber: Data Penelitian,2018
Tabel 29 menunjukkan bahwa pada indikator suka menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian, sejumlah 70,6% siswa berada dalam kategori tinggi.
Pada pernyataan butir ke dua puluh yaitu senang menggunakan bahasa non tubuh, hasil penelitian menunjukkan perolehan yang digambarkan dalam tabel 30 sebagai berikut.
Sumber: Data Penelitian,2018
Sumber: Data Penelitian,2018
Total 68 100
1 11 16,2 2 41 60,3 3 11 16,2 4 5 7,3
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
Tabel 31
Hasil Pernyataan (21) Suka Coba-Coba Dan Kurang Rapi
Pada pernyataan butir ke dua puluh satu yaitu suka coba-coba dan kurang rapi, hasil penelitian menunjukkan perolehan yang digambarkan dalam tabel 31 sebagai berikut.
Tabel 30 dapat menunjukkan bahwa pada indikator senang menggunakan bahasa non tubuh, sejumlah 50% atau separuh siswa berada dalam kategori sedang.
4 8 11,7 Total 68 100
Tabel 30
Hasil Pernyataan (20) Senang Menggunakan Bahasa Non Tubuh
28
19
3
50
34
2
1 7 10,3
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
Tabel 31 menunjukkan bahwa pada indikator suka coba-coba dan kurang rapi, sejumlah 60,3% siswa berada dalam kategori sedang.
Pada pernyataan butir ke dua puluh dua yaitu menyukai kerja kelompok dan praktik, hasil penelitian menunjukkan perolehan yang digambarkan dalam tabel 32 sebagai berikut.
Tabel 32
Hasil Pernyataan (22) Menyukai Kerja Kelompok Dan Praktik
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
1 4 5,9 2 22 32,4 3 30 44,1 4 12 17,6
Total 68 100
Sumber: Data Penelitian,2018
Tabel 32 menunjukkan bahwa pada indikator menyukai kerja kelompok dan praktik, sejumlah 44,1% siswa berada dalam kategori tinggi. Pada pernyataan butir ke dua puluh tiga yaitu berbicara dengan perlahan, hasil penelitian menunjukkan perolehan digambarkan dalam tabel 33 berikut.
Tabel 33
Hasil Pernyataan (23) Berbicara Dengan Perlahan
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
1 16 23,5 2 29 42,7
3
15
22
4 8 11,8 Total 68 100
Sumber: Data Penelitian,2018
Tabel 33 menunjukkan bahwa pada indikator berbicara dengan perlahan, sejumlah 42,7% siswa berada dalam kategori sedang. Pada pernyataan butir ke dua puluh empat yaitu menyukai kegiatan atau permainan yang menyibukkan secara fisik, hasil penelitian menunjukkan
Tabel 34
Hasil Pernyataan (24) Menyukai Kegiatan
Atau Permainan Yang Menyibukkan Secara Fisik
Skor Jumlah siswa Persentase(%)
1 12 17,6 2 19 27,9 3 28 41,3 4 9 13,2
Total 68 100
Sumber: Data Penelitian,2018
Tabel 34 menunjukkan bahwa pada indikator menyukai kegiatan atau permainan yang menyibukkan secara fisik, sejumlah 41,3% dalam kategori tinggi. Deskripsi data gaya belajar yang telah diuraikan menunjukkan bahwa siswa kelas VIII SMPN 1 Getasan yang diambil sampelnya sejumlah 68 siswa memiliki gaya belajar yang berbeda jenisnya dan berbeda pula tingkatannya. Ada siswa yang memiliki gaya belajar sama namun tingkatnya berbeda, missal sama- sama visual namun siswa A memiliki tingkat yang sangat tinggi sedangkan siswa B memiliki tingkat yang sedang. Lebih jauh akan dibahas dalam pembahasan.
4.1.3. Deskripsi Data Motivasi Belajar Siswa
Instrumen motivasi belajar pada penelitian ini menggunakan skala likert yang mempunyai pilihan jawaban sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju dengan interval skor 1-4 dengan 32 item pernyataan positif. Penskoran untuk item pernyataan positif yaitu sangat setuju dengan skor 4, setuju dengan skor 3, kurang setuju dengan skor 2, dan tidak setuju dengan skor 1.
Data skor variabel motivasi belajar siswa dapat dibuat daftar distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama. Peneliti menggolongkan skor motivasi belajar siswa menjadi 3 kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Selanjutnya membuat tabel kategori motivasi belajar siswa yang didasarkan pada perolehan skor terendah sebesar 65 dan skor tertinggi sebesar 118. Rentang = 118
Skewness 0.47388
68 Sumber : Data diolah menggunakan microsoft excel dan SPSS, 2018 Tabel 35 menjelaskan data analisis deskriptif motivasi belajar bahwa rerata skor motivasi belajar siswa yang diperoleh sebesar 94.36765 dan skor yang paling banyak muncul adalah 96. Kemudian perolehan skor terendah sebesar 65 dan skor tertinggi sebesar 118 sehingga diperoleh rentang data sebesar 53, dan dari data tersebut akan dibuat tabel distribusi frekuensi motivasi belajar.
Count
Sum 6417
65 Maximum 118
53 Minimum
Range
Kurtosis 0.515827
Hasil analisis data statistik deskriptif motivasi belajar disajikan sebagai berikut.
Sample Variance 108.2957
Standard Deviation 10.40652
96 Standard Error 1.26198
94 Mode
Median
Mean 94.36765
Tabel 35
Analisis Deskriptif Data Motivasi Belajar Siswa
- – 65 = 53, dan panjang kelas = 53/3 = 17,66 = 18(pembulatan). Berdasarkan hasil tersebut
Tabel 36
Distribusi Hasil Angket Variabel Motivasi Belajar
Skor Jumlah Siswa Persentase (%)65-77
3
4.5 78-90
18
26.5 91-104
34
50 105-118
13
19 Total 68 100
Sumber: data penelitian, 2018
Data skor variabel motivasi belajar siswa kemudian diinterpretasikan ke dalam diagram seperti berikut:
Data Motivasi Belajar Siswa
10%
32%65-82 83-100 101-118 58%
Gambar 5. Diagram Persentase Motivasi Belajar Siswa Diagram persentase motivasi belajar siswa menunjukkan bahwa hasil data variabel motivasi belajar siswa pada kategori skor 65-82 sebanyak 10%, pada kategori skor 83-100 sebanyak 58%, pada kategori skor 101-118 sebanyak 32%.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar sebagian siswa kelas VIII SMPN 1 GETASAN termasuk dalam kategori tinggi. Untuk lebih jelas mengenai motivasi belajar siswa, berikut ini akan diuraikan deskripsi setiap indikator motivasi belajar.
Terdapat enam indikator utama dalam motivasi belajar yaitu: 1. Tanggung jawab dan respon terhadap pelajaran.
2. Umpan balik atas tugas yang dilakukannya.
3. Tingkat kesulitan tugas.
4. Ketekunan dan keuletan individu.
5. Penuh pertimbangan dan perhitungan (tidak berspekulasi).
6. Dorongan untuk belajar.
Pada indikator pertama yaitu tanggung jawab dan respon terhadap pelajaran, terdapat enam butir pernyataan yaitu : saya senang dengan pelajaran
IPS; saya selalu mengerjakan tugas IPS yang diberikan guru; saya harus belajar dengan giat supaya mencapai nilai IPS yang memuaskan; saya menerima tugas ips dari guru dengan senang hati; saya tidak pernah lupa belajar IPS di malam hari; saya selalu mengerjakan ulangan dengan sungguh-sungguh demi mendapatkan nilai yang memuaskan.
Pemahaman untuk mengetahui sejauh mana tanggung jawab dan respon siswa terhadap pelajaran, maka dapat dilihat dari hasil jawaban 6 pernyataan yang masing-masing pernyataan memiliki nilai 1 untuk tidak setuju, 2 untuk kurang setuju, 3 untuk setuju dan 4 untuk sangat setuju. Hasil skor tertinggi adalah 6x4=24 sedangkan terendah adalah 6x1=6. Range 24-6=18, jika dibuat 4 kelas maka dapat di klasifikasikan 6-9 (rendah); 10-14 (sedang); 15-19 (tinggi) dan 20- 24 (sangat tinggi). Perhitungan untuk mengetahui hasil penelitian tentang tanggung jawab dan respon terhadap pelajaran disajikan dari data yang disajikan dalam tabel 37 berikut.
Tabel 37
Hasil Indikator 1. Tanggung jawab dan respon terhadap pelajaran (6 butir)
Skor Kategori Jumlah Siswa Persentase (%)6 - 9 Rendah
3
4.4 10 - 14 Sedang
19
28 15 - 19 Tinggi
34
50 20 - 24 Sangat tinggi
12
17.6 Tabel 37 menunjukkan bahwa tanggung jawab dan respon siswa kelas VIII terhadap pelajaran berada di rentang yang sangat tinggi yaitu dengan persentase sebesar 17,6%, kategori tinggi yaitu dengan persentase sebesar 50% sedangkan sisanya sebesar 28% berada di rentang sedang, dan 4,4% yang tanggung jawab dan respon terhadap pelajarannya rendah. Hal ini cukup baik mengingat dari total sampel 68 siswa hanya 3 siswa yang berada di rentang rendah.
Pada indikator kedua yaitu umpan balik atas tugas yang dilakukan terdapat 5 pernyataan yaitu (1)Diberi pujian ketika nilai-nilai ulangan IPS saya lebih baik dari sebelumnya. (2)Mendapat kesenangan jika berhasil mengerjakan ulangan
IPS. (3)Selalu mendapatkan hadiah atau pujian dari orang tua jika berhasil dalam mengerjakan ulangan IPS. (4)Tidak merasa malu apabila mendapatkan nilai yang kurang baik. (5)Tetap belajar IPS walaupun mendapat nilai jelek dalam ulangan supaya tidak terulang lagi. Perhitungan untuk mengetahui hasil penelitian tentang umpan balik atas tugas yang dilakukan disajikan dalam tabel 38 berikut.
Tabel 38
Hasil Indikator 2. Umpan Balik Atas Tugas Yang Dilakukan (5 butir)
Skor Kategori Jumlah Siswa Persentase (%)6 - 9
7 Rendah 10,3 10 - 14
11 Sedang 16,2 15 - 19
34 Tinggi
50 20 - 24 Sangat tinggi 16 23,5
Total
68 100
Sumber: Data Penelitian, 2018
Tabel 38 menunjukkan bahwa umpan balik atas tugas yang dilakukan siswa kelas VIII terhadap pelajaran berada di rentang yang tinggi, namun masih ada yang berada di kategori yang rendah dan sedang. Terbanyak sejumlah 73,5% kategori tinggi, di kategori rendah hanya 13,2%, sisanya sebanyak 16,2% berada di rentang yang sedang tanggung jawab dan respon terhadap pelajarannya.
Pada indikator ketiga yaitu tingkat kesulitan tugas terdapat 5 butir pernyataan yaitu (1)Saya senang mengerjakan soal IPS yang mudah. (2)Saya merasa tertantang untuk mengerjakan soal IPS yang tidak bisa dikerjakan oleh karena saya bisa langsung menjawab dan menguraikan sesuai pikiran saya. (4)Saya senang mengerjakan tugas IPS yang sulit. (5)Saya mau membantu teman yang bertanya tentang materi yang sulit. Pemahaman untuk mengetahui hasil penelitian tentang tingkat kesulitan tugas disajikan dalam tabel 39 berikut.
Tabel 39
Hasil Indikator 3. Tingkat Kesulitan Tugas (5 butir)
Skor Kategori Jumlah Siswa Persentase (%)6 - 9
1
1.5 Rendah 10 - 14
8
11.8 Sedang 15 - 19
11
16.2 Tinggi 20 - 24 Sangat tinggi
48
70.5 68 100
Total
Sumber: Data Penelitian, 2018
Tabel 39 menunjukkan bahwa tingkat kesulitan tugas menurut siswa siswa kelas VIII berada di rentang yang sangat tinggi, yaitu sebesar 70,5% persentasenya. Dari tabel dapat digambarkan dalam diagram lingkaran sebagai berikut.
Pada indikator ke empat yaitu ketekunan dan keuletan individu terdapat lima butir pernyataan: (1)Saya sering mempelajari materi pelajaran IPS yang akan dipelajari di sekolah esok hari. (2)Saya belajar lebih lama di rumah ketika akan menghadapi ulangan IPS di sekolah. (3)Saya berusaha dengan maksimal menyelesaikan tugas IPS. (4)Saya sering belajar bersama dengan teman utuk menyelesaikan soal IPS. (5)Saya mempelajari kembali materi yang telah diajarkan oleh guru.
Pemahaman untuk mengetahui tingkat ketekunan dan keuletan individu, maka dapat dilihat dari hasil jawaban 5 pernyataan yang masing-masing pernyataan memiliki nilai 1 untuk tidak setuju, 2 untuk kurang setuju, 3 untuk setuju dan 4 untuk sangat setuju. Hasil skor tertinggi adalah 5x4=20 sedangkan terendah adalah 5x1=5. Range 24-6=18, jika dibuat 4 kelas maka dapat di klasifikasikan 6-9 (rendah); 10-14 (sedang); 15-19 (tinggi) dan 20-24 (sangat tinggi). Perhitungan untuk mengetahui hasil penelitian tentang tingkat ketekunan dan keuletan individu disajikan dalam tabel 40 berikut.
Tabel 40
Hasil Indikator 4. Tingkat Ketekunan Dan Keuletan Individu (5 butir)
Skor Kategori Jumlah Siswa Persentase (%)6 - 9 7 10,3 Rendah 10 - 14
23 33,8 Sedang 15 - 19
31 45,6 Tinggi 20 - 24 Sangat tinggi
7 10,3
Total
68 100
Sumber: Data Penelitian, 2018
Tabel 40 menjelaskan bahwa terdapat 45,6% dari siswa memiliki tingkat ketekunan dan keuletan individu yang tinggi. Pada indikator ke lima yaitu penuh pertimbangan dan perhitungan (tidak berspekulasi dalam tugas) terdapat lima butir pernyataan: (1)Saya lebih mengutamakan belajar IPS daripada bermain bersama teman setelah pulang sekolah. (2)Saya tidak akan menyontek teman jika tidak bisa mengerjakan ulangan IPS. (3)Saya akan mempertimbangkan tindakan yang saya lakukan itu benar atau salah. (4)Saya mengerjakan tugas IPS dengan dengan teliti. (5)Saya akan bertanya dengan guru jika tidak bisa mengerjakan soal IPS yang sulit.
Pemahaman untuk mengetahui hasil dari penelitian tentang indikator penuh pertimbangan dan perhitungan, maka dapat dilihat dari hasil jawaban 5 pernyataan yang masing-masing pernyataan memiliki nilai 1 untuk tidak setuju, 2 untuk kurang setuju, 3 untuk setuju dan 4 untuk sangat setuju. Hasil skor tertinggi adalah 5x4=20 sedangkan terendah adalah 5x1=5. Range 24-6=18, jika dibuat 4 kelas maka dapat di klasifikasikan 6-9 (rendah); 10-14 (sedang); 15-19 (tinggi) dan 20-24 (sangat tinggi)..
Perhitungan untuk mengetahui hasil penelitian tentang tingkat kesulitan tugas dapat dilihat dari data yang disajikan dalam tabel 41 berikut.
Tabel 41
Hasil Indikator 5. Penuh Pertimbangan Dan Perhitungan (5 butir)
Skor Kategori Jumlah Siswa Persentase (%)6 - 9 1 1,5 Rendah 10 - 14
12 17,6 Sedang 15 - 19
15
22 Tinggi 20 - 24 Sangat tinggi 40 58,9
Total
68 100
Sumber: Data Penelitian, 2018
Tabel 41 menunjukkan hasil penelitian tentang tingkat pertimbangan dan perhitungan siswa dalam tugas terlihat dalam rentang yang tinggi yaitu sebesar 58,9% siswa dari sampel memiliki tingkat pertimbangan dan perhitungan terhadap tugas yang sangat tinggi.
Pada indikator ke enam (terakhir) yaitu dorongan untuk belajar terdapat enam butir pernyataan: (1)Saya tetap belajar IPS meskipun mendapat nilai jelek ketika tes sebelumnya. (2)Saya tidak peduli dengan nilai yang diperoleh dari setiap tugas dan ulangan IPS. (3)Saya tidak kecewa apabila belum berhasil mendapat nilai yang memuaskan. (4)Saya tetap senang belajar IPS meskipun materinya sulit. (5)Saya tetap belajar dengan sungguh-sungguh tanpa memikirkan hasil yang akan diperoleh nanti. (6)Saya tetap belajar meskipun nilai IPS saya selalu bagus.
Pemahaman untuk mengetahui hasil dari penelitian tentang indikator dorongan untuk belajar, maka dapat dilihat dari hasil jawaban 6 pernyataan yang masing-masing pernyataan memiliki nilai 1 untuk tidak setuju, 2 untuk kurang setuju, 3 untuk setuju dan 4 untuk sangat setuju. Hasil skor tertinggi adalah 6x4=24 sedangkan terendah adalah 6x1=6. Range 24-6=18, jika dibuat 4 kelas maka dapat di klasifikasikan 6-9 (rendah); 10-14 (sedang); 15-19 (tinggi) dan 20- 24 (sangat tinggi). Perhitungan untuk mengetahui hasil penelitian tentang tingkat
Tabel 42
Hasil Indikator 6. Dorongan untuk belajar (6 butir)
Skor Kategori Jumlah Siswa Persentase (%)6 - 9
14
20.6 Rendah 10 - 14
12
17.6 Sedang 15 - 19
35
51.5 Tinggi 20 - 24 Sangat tinggi
7
10.3 Total 68 100
Sumber: Data Penelitian, 2018
Tabel 42 menunjukkan hasil penelitian tentang tingkat pertimbangan dan perhitungan siswa dalam tugas terlihat dalam rentang yang tinggi yaitu sebanyak 51,5% memiliki dorongan untuk belajar yang tinggi.
4.1.4. Deskripsi Data Hasil Belajar IPS
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS yang diambil dari dokumentasi hasil ulangan harian semester 2, peneliti menggunakan penelitian jenis ex post facto yaitu dimana data atau nilai hasil belajar diambil dari nilai hasil ulangan harian semester genap tahun ajaran 2017/2018.
Berikut disajikan hasil analisis data statistik deskriptifnya:
Tabel 43
Analisis Deskriptif Data Hasil Belajar IPS
Mean 80.4559
Median
79 Mode
78 Standard Error 0.57396
Standard Deviation 4.73297
Sample Variance 22.401
Kurtosis 0.574
Skewness 0.291
Range
25 Minimum
72 Maximum
97 Sum 5471
Count
68 Sumber : Data diolah dengan microsoft excel dan SPSS, 2018 Berdasarkan tabel yang telah disajikan dapat diketahui bahwa rerata nilai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang diperoleh sebesar 80.4559 dan nilai yang paling banyak muncul adalah 78 dengan nilai tengah 79 dan standar deviasi sebesar 4,73297. Perolehan nilai terendah sebesar 72 dan nilai tertinggi sebesar 97 sehingga diperoleh rentang data sebesar 25. Selanjutnya dilakukan pengkategorian data hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial untuk menunjukkan kategori hasil belajar IPS pada siswa kelas VIII SMPN 1 GETASAN. Untuk mengetahui hasil belajar siswa berada pada kategori yang mana, berikut digambarkan ke dalam tabel 44.
Tabel 44
Distribusi Nilai Hasil Belajar IPS
Nilai
Jumlah
siswa Persentase (%)72-77 14 20,5 78-83
38
56 84-90
15
22 91-97 1 1,5
Total 68 100
Sumber: Data Penelitian Tahun 2018
Tabel 44 menunjukkan bahwa nilai ulangan harian semester genap kelas
VIII SMPN 1 Getasan yang berada pada kategori 91-97 (sangat tinggi) sebanyak 1 siswa (1,5%), kategori 84-90 (tinggi) sebanyak 15 siswa (22%), kategori 78-83 (rendah) sebanyak 38 siswa (56%), kategori 72-22 (sangat rendah) sebanyak 14 siswa (20,5%).
Berikut ini distribusi nilai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dibuat dalam bentuk diagram lingkaran:
Hasil Belajar Ulangan Harian Semester Genap Mapel IPS Siswa Kelas VIII 1,5% 20,5% 22% 72-77 78-83
56% 84-90 91-97
Gambar 6. Diagram Batang Hasil Belajar IPS siswa Berdasarkan hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa subjek dalam penelitian yaitu siswa kelas VIII SMPN 1 Getasan memiliki hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial dalam kategori cukup tinggi.
4.2. Hasil Analisis Data
4.2.1. Hasil Analisis Data Awal
4.2.1.1. Uji Normalitas Data
Dalam analisis data awal, dilakukan uji normalitas variabel gaya belajar motivasi belajar dan hasil belajar IPS dengan bantuan SPSS. Langkah-langkahnya adalah dengan memindahkan data hasil penelitian gaya belajar, motivasi belajar dan hasil belajar dari microsoft excel ke halaman input SPSS, kemudian klik analyze non parametric test sampel K-S, lalu masukkan ketiga variabel dari kotak kiri ke kotak kanan, dan klik Ok maka akan keluar hasilnya pada halaman
Gambar 7. Hasil Output SPSS Uji Normalitas Data yang dilihat adalah data pada bagian Assymp. Sig. (2tailed) yang menunjukkan hasil untuk hasil belajar 0,093 untuk gaya belajar 0,275 dan untuk motivasi belajar 0,631. Kriteria yang digunakan yaitu data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai dari Assymp. Sig. (2tailed) pada output Kolgomorov-Smirinov test lebih besar dari alpha yang telah ditentukan yaitu 5% (0,05).
Tabel 45
Ringkasan Hasil Uji Normalitas