Peranan Keteladanan atasan Langsung dan Kejelasan Tugas Terhadap Moral Kerja Pegawai IKIP Padang - Universitas Negeri Padang Repository
LAPORAN PENELITIAN
PERANAN KETELADANAN ATASAN LANGSUNG
@
DAN KEJELASAN TUGAS TERHADAP
MORAL KERJA PEGAWAI
IKtP f?ADANG
Oleh
Dr. eJaarial, M P d .
U..'
(R4tua n m ~ ~ n e i r t i )
PeneUtlan Inl Dlbiayal Oleh :
Proyok Opens1 dan Penwatan Fasllltru lKlP Padang
Tahun Anggaran 199M995
Surt Pedanjlan Kwja No :16IVPI.37.HBIK1.42/1994
Trnggrl 15 Junl 1994
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PADANG
1996
PERANAN KETELADAMAN ATASAN LANGSUNG
DAN KEJELASAN TUGAS TERHADAP
MORAL K E R J A PEGAWAI
IKIP PADANG
P e r s o n a l i a Penelitian:
K e t u a
:
D r . Jasrial, H . P d .
Anggota
:
1 . D r s . H . Sufyarma H., M.Pd.
2 . Dra. R i f m a
I N S T I T U T KEGURUAN DAN ILMU P E N D I D I K A N
PADANG
1995
ABSTRAK
Judul
: Peranan Keteladanan Atasan Langsung dan Keje-
lasan Tugas terhadap Moral Kerja Pegawai IKIP
Padang
Peneliti
: Jasrial, dkk.
Penel itian ini bertujuan untuk mengetahui
keteladanan atasan langsung dan
antara
hubungan
kejelasan tugas,
baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama
terhadap
moral kerja pegawai IKIP Padang,
Penelitian
Populasi
dilaksanakan
dalam
penelitian adalah pegawai IKIP
besarnya sampel adalah 94 orang.
bentuk
survei.
Padang,
dengan
Instrumen yang digunakan
adalah kuesioner untuk ketiga variabel, yaitu moral kerja
(r
pegawai
dan kejelasan tugas ( r = 0,84).
0,82),
yang
= 0,87), keteladanan atasan
digunakan korelasi dan 'regresi--
langsung
(r
=
Teknik
analisis
termasuk
parsial
dan ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang
berarti
dengan
antara:
(1)
moral kerja pegawai,
keteladanan
atasan
( 2 ) kejelasan
langsung
tugas
dengan
moral kerja pegawqai, dan ( 3 ) keteladanan atasan langsung
dan
kejelasan
secara bersama-sama
dengan
moral
kerja
pegawai.
Akhirnya,
sebagai
untuk
hasil
penelitian
ini
bahan masukan bagi pegawai dan
meningkatkan
moral
kerja
dapat
digunakan
atasan
pegawai,
langsung
keteladanan
atasan langsung dan kejelasan tugas yang dikerjakan.
Keglatan penelitian merupakan bagian dari darrna perguruan
kinggi, di sarnping pendidikan dan penqabdian kepada masyarakat.
Keyiatan penelitian ini harus dilaksanakan oleh iKIP Padang yang
dikerjakan nleh staf akademiknya dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan, melalui peningkatan mutu staf akademik, baik sebagai
dosen maupun penel iti.
Kegiatan n ~ n e l i t i a nini mendukung pengembangan ilmu serta
terapannya.
Dalam ha1 ini Lernbaga Penelitian l K l P Padang
berusaha mendaronq dosen untuk melakukan penelitian sebagai
bagian yang t.idak terpisahkan dari kegiatan menqajarnya, baik
yang secara langsung dibiayai oleh dana I K I P Padanq maupun dana
dari sumber lain yang relevan atau bekerja sama dengan instansi
terkait.
Oleis karena itu, peningkatan mutu tenaga akademik
pencliti dan hasil penelitiannya dilakukan sesuai dengan
tingkatan serta kewenangan akademik peneliti.
Saya menyambut gemhira usaha yang dilakukan peneliti untuk
rnenjawab berhagai permasalahan pendidikan, baik yang bersifat
interaksi herbagai faktor yang mempengaruhi praktek kependidikan,
penguasaan materi bidang studi, ataupun proses penqajaran dalam
kelas yang salah satunya muncul dalam kajian ini.
Hasil
penelitian seperti ini jelas menambah wawasan dan pemahaman kita
tentang proses pendidikan.
Walaupun hasil penelitian ini mungkin
masih m e n u n j ~ ~ k abeberafra
n
kelemahan, namun saya yakin hasilnya
dapat dipakai sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu
pendidikan pada umurnnya.
Kaml mengharapkan di masa yang akan
datang semakin banyak penelitian yang hasilnya dapat langsung
diterapkan dalam peningkatan d a n pengembangan tecri dan praktek
kependidikan.
Hasil penelitian ini telah mengikuti prosedur dan proses
pemeriksaan yang berlaku di Lembaga Penelitian I K I P Padang, yaitu
melalui telaah tim pereviu usul dan laporan penelitian, yang
dilakukan secara "blind reviewing", dan seminar penelitian yang
'I-
me1 i b a t k a n o o s e n s e n i o r d a n t i n ; K r e d i t P o i n t I KIP P a d a n q .
I'.lctdai:--
mudahan p e n e i i t i a n i n i j u g a b e r m a n f a a t b a g i p e n g e m b a n g a n i l m u
p a d a umumnya d a n p e n i n g k a t . a n mutu s t a f
akademik
IKIP Padanq
.
Pada k e s e m p a t a n i n i s a y a i n g i n mengucapkan t e r i m a k a s i h
I
k e p a d a b e r b a g a i p i h a k y a n g membantu t e r l a k s a n a n y a p e n e l i t i a n i n * ,
t e r u t a m a kepada p i m p i n a n l e m b a g a t e r k a i t y a n g m e n j a d i o b j e k
penel itiarr
,
r e s p a n d e n y a n g men j a d i s a m p e l p e n e l i t i a n ,
t i r r ~p e r e v i t :
Lembaga P e n e l i t i a n , Dosen S e n i o r d a n a n g g o t a t i m K r e d i t P o i n t
ZKIP P a d a n g y a n g m e n j a d i p e m b a h a s u t a m a d a l a r n s e m i n a r p e n e l i t i a n .
Kami y a k i n t a n p a d e d i k a s i d a n k e r j a sama y a n g t e r j a l i n s e l a m a
ini,
p e n e l i t i a n i n i t i d a k akan d a p a t d i s e l e s a l k a n sebagairnana
,yang d i h a r a p k a n .
I
menjadi
l e b i h baik
E e r j a sama yarsq b a i k i n i d i h a r a p k a n a k a n
l a g i d i masa y a n g a k a n d a t a n g .
Terima k a s i h .
,.
. P a d a n g , F e b r u a r i 1995
,
.'
,
,
. .-
_ , V C I .
t
-
%..
..:' I: , .
$,
.
,
-7
K e t u a Lembaga P e n e i i t i :,.I'KIP P a d a n y
7/~ U / A X ' Q- / ~ ~ .
Cumaidi, M . A . ,
-: N I P
iii
130 605 231
?is.::
UCAPAN TER1,HA K A S I H
Alhamdulillah tim peneliti telah dapat menyelesaikan
penelitian
yang
berjudul
"Peranan
Keteladanan
Atasan
Langsung dan Kejelasan Tugas terhadap Moral Kerja Pegawai
3KIP
padang",
Penelitian ini dapat diselesaikan
berkat
bantuan, dukungan dan bimbingan berbagai pihak-- dan oleh
karenanya peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Papak
Drs, Mohd. Ansyar, M.A.,
IKIP Padang
yang telah
Ph-D.,
selaku
rektar
mempragramkan dan menganggar-
kan dana untuk kegiatan penelitian bagi staf
pengajar
IKIP Padang.
2. Eapak Drs, Kumaidi, M-A,,
Ph-D., selaku ketua
Lembaga
Penelitian IKIP Padang yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan kegiatan peneli-
-
s.
tian ini.
Fapak
IKIP
Pruf. Dr, Prayitno, M - S c - E d - ,selaku Dekan
Padang, yang telah memberikan kesempatan
FIP
kepada
peneliti untuk mengajukan usul penelitian kepada
Lem-
lit IEIP Padang.
4. Fapak/Ibu Kabag dan Kasubag yang ada dilingkungan IKIP
Padang, yang telah memberikan kesempatan kepada
liti
untuk mengadakan penelitian kepada pegawai
pene-
yang
berada dilingkungannya masing-masing.
5. Eapak/Ibu
pegawai
IKIP Fadang
yang
telah
bersedia
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
persatu,
mengisi kuesioner penelitian ini.
yang telah membantu penyelesaian penelitian ini.
I
:.;:jy
\p.;z c--a1
7 +-Jn
JSTAKAAN 4j
Mudah-mudahan
Allah
'fang
Maha
dengan imbalan yang s e t i m p a l a t a s jei-ih
Euasa,
membalas
payah dan b a n t u a n
d a r i b e r b a g a i p i h a k seperti y a n g d i s e b u t k a n d i atas,
P a d a n g , 6 F e b r u a r i 1995.
Peneliti.
I
DAFTAR I S 1
Ha 1aman
AESTRAK
-.....-.-.-..--..------.,--.,...-
lG3 1.A P E N G R N T R R
i
.............,..,..- - - - ,- - ,.,.- .- - .
UCAPAN TERIMA EASIH
ii
.........................--..-
DAFTAK IS1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . - . - . . . . . . - . . - m - . . . - .
DAFTfiR TAEEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAH GAMEAR
EAF
I.
B.
C.
E.
x
..............
Identifikasi Masalah ................
Pembatasan Masalah .......-.........
11
.,................-
11
Latar Eelakang Masalah
.................,.
Penelitian ..............,,.
Tujuan Penelitian
F. Eegunaan
1
6
12
12
DESERIPSI TEORITIS DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis
E.
.........-....-......
-................
...........................
Kerangka Eonseptual
C. Hipotesis
EAE
viii
.,......................-.....,,....
D. Perurnusan Masalah
11.
vi
PENDAHULUAN
A.
FAB
iv
14
22
23
111. MET@DOLOGI PENELITIAN
A - Definisi Operasional Variabel Penelitian 24
E.
C.
D.
E.
.........
Metode Penelitian ...................
Populasi dan Sampel ..........-.....,
Instrumen Penelitian ..........-.....
Tempat dan Waktu Penelitian
vi
25
25
26
30
..................
Data ................
F . Uji-coba Alat Ukur
G
ERR
IV .
. Teknik
Analisis
. Deskripsi Data ......................
E . Pengujian Persyaratan Analisis ......
C . Pengujian Hipotesis .................
D . Diskusi Hasil Penelitian ............
V
.
4
-7
Lb
HhSI 1- PENEL I T I R N
A
RAE
33
KESIMPULAN.
40
41
50
KETEREATASAN. DAN SARAN
. Kesimpulan ..........................
E . Keterbatasan Penelitian .............
C . Saran-saran .........................
DAFTAR PUSTGKA ...................................
LAMPIRAN ........................................
A
36
56
57
58
60
61
DAFTAR TAFEL
Ha 1aman
Hutungan
Antara Variabel
Eebas
dengan
......................
IKIP Padang .............
Variabel Terikat
26
Jurnlah Pegawai
26
Jumlah
pegawai
Tingkat
IKIP
Padang
Mass
Pendidikan,
Menurut
Eerja,
Golongan
...............................
Jumlah
Pegawai
Dijadikan
IKIP
Sarnpel
Padang
Menurut
Distribusi
Frekuensi
Moral Kerja Pegawai
Distribusi
Data
Tingkat
Data
Keteladanan Atasan Langsung
Distribusi
Frekuensi
Kirjelasan Tugas
....
Rangkuman Hasil Pengolahan Data
Rangkuman Hasil Uji
Uji
Kmefisien
Variabel
Keteladanan
Atasan
....
Pegawai
atas Eeteladanan Atasan Langsung
.......
Linieritas Persamaan Regresi
Pegawai atas
Langsung
41
Langsung
Tabel ANAVA Regresi Moral Eerja
Eerja
40
Korelasi
dengan Variabel Moral Kerja Pegawai
Uji
39
Variabel-
....................
Normalitas .........
Signifikansi
38
Variabel
........................
variabel Penelitian
37
Vriabel
............
Data
30
Variabel
....................
Frekuensi
28
Yan9
Pendidikan, Masa Eerja dan Golongan
12.
dan
Keteladanan
42
43
Moral
Atasan
...............................
43
13.
Uji
Signifikansi
Koefisien
Korelasi
Variabel Kejelasan Tugas dengan Variabel
....................
Moral Eerja Pegawai
14-
Tabel ANAVA Regresi Moral Kerja
15.
Uji
Pegawai
...................
atas Kejelasan Tugas
Linieritas Persamaan Regresi
Uji
Signifikansi
Variabel
Koefisien
Keteladanan
17.
Uji
Signifikansi
Koefisien
Variasi
Keteladanan
Ganda
Langsung
..........
47
Korelasi
Atasan
tX1) dan Kejelasan Tugas
(XZ)
.........
48
Tabel ANAVA Regresi Ganda Variabel Moral
Kerja
Pegawai
Keteladanan
(Y)
Atasan
Kejelasan Tugas ( X Z )
19.
46
Langsung
dengan Moral Kerja Pegawai (Y)
18.
.....
Korelasi
Atasan
( X I ) dan Kejelasan Tugas (XZ!
45
Moral
Kerja Pegawai atas Eejelasan Tugas
16.
44
atas
Variabel
Langsung
(XI)
dan
...................
U j i Signifikansi Koefisien Arah
45'
Regresi
Ganda antara Keteladanan Atasan Langsung
(XI)
dan
Kejelasan Tugas
Moral Kerja Pegawai tY)
(X2)
dengan
................
50
DAFTAR GAMBAR
Gambar I
I
2
3
Halaman
Histogram Data Variabel Moral Kerja
Pegawai
80
Histogram Data Variabel Keteladanan
Atasan Langsung
80
Histogram Data Variabel Kejelasan
Tugas
81
A,
L a t a r E e l a k a n q Masalah
Terdapat
k e c e n d e r u n g a n d i k a l a n g a n pegawai
IEIP
Padang d a t a n g t e r l a m b a t masuk d a r i waktu yang d i t e n t u kan,
mengobrol
duduk
bermenung d i t e m p a t k e r j a ,
semasih
dan
d a n membaca k o r a n
dalam jam k e r j a ,
yang
dalam
jam
kerja,
meninggalkan
tempat
pulang. sebelum
s a n g a t mengganggu s e k a l i
( b e r j u a l a n ) d i tempat i a b e k e r j a ,
jam
adalah
kantor,
berdagang
Gejala s e p e r t i
dapat
dilihat
namun,
bukan t i d a k a d a d i k a l a n g a n pegawai yang b e t u l -
betul
s e r i u s dan tekun dalam b e k e r j a .
apabila
dan
d i s e t i a p b a g i a n dan u n i t
gejala seperti i n i
tidak
serius,
add k e t e g a s a n
Akan
dibiarkan
untuk
yang
ini
ada--
tetapi,
berlarut-larut
menanganinya
s u d a h t e n t u a k a n rnengganggu
siklus
secara
kegiatan
yang d i j a l a n k a n d i I E I P Padang.
S e b r n a r n y a munculnya m a s a l a h s e p e r t i i n i
kinan
disebabkan
kurangnya r a s a tanggung
dipunyai
pegawai-
kemung-
jawab
dan
idealisme
yang
Tanggung
jawab
berkenaan
dengan k e s e d i a a n untuk melaksanakan
tugas-
t u g a s yang d i b e b a n k a n k e p a d a i n d i v i d u ,
kan
tugasnya
dengan
tidak
kesadaran
merasa
untuk
terpaksa,
Ia
tetapi
melaksanakannya.
merupakan k e i n g i n a n dan c i t a - c i t a
melaksanapenuh
Idealisme
berlandaskan
kepada
kebenaran
dalam melakukan setiap tugas.
melaksanakan
setiap tugas sesuai dengan
aturan
berlaku
yang
harus muncul
Usaha
untuk
pedoman
dan
dalam
diri
dari
individu bersangkutan,
Pembentukan
kesadaran
dari dalam
diri
pegawai
semestinya dimulai dari pengetukan kata hati
(suasana
batin)
individu
terdalam
yang dimilikinya.
Setiap
termas.uk pegawai dipastikan di dalam dirinya mempunyai
keinginan
baiknya,
melakukan pekerjaan
untuk
dengan
sebaik-
namun karena faktor lingkungan dan
kebutuhan
menyebabkan
ia
terpengaruh
tuntutan
untuk
kurang
serius dan bersungguh-sungguh dalam bekerja.
Suasana
juga
dengan
perilaku
kerja
batin lkata hati) inilah yang
moral
pegawai
berkenaan
kerja-dalam
dengan
yang
sangat
melaksanakan
perasaan
dikatakan
menentukan
tugas.
senang
Moral
dan
tidak
senang, bergairah dan tidak bergairah, serta bersemangat
dan tidak bersemangat dalam melakukan
pekerjaan.
Untuk itu, sebaiknya dalam memperbaiki perilaku
wai
kearah yang lebih produktif dalam bekerja
tinya
dimulai
dengan pembentukan
tinggi di kalangan pegawai.
moral
kerja
mendalam
yang tinggi
moral
Namun, usaha
memerlukan
terhadap pegawai tersebut,
dan bagaimana kebiasaannya.
semes-
kerja
yang
pembentukan
pemahaman
Sectrang
har~rs tabu siapa sebenarnya pegawainya,
hannya
pega-
apa
Hal ini
yang
atasan
kebutudidasari
.
bahwa moral kerja yang tinggi merupakan dorongan
bagi
terciptanya usaha untuk berpartisipasi secara maksimal
dalam
suatu
kegiatan--
guna
mencapai
tujuan
yang
ditentukanPemahaman
bawahan,
dapat
langkah
naan
membantu
atasan
moral
mengambil
yang dimiliki
bawahan.
disenangi
apapun
dan
dibutuhkan
penggu-
Atasan
mudah mengarahkan bawahan; karena i a
yang
akan
tahu
bawahan.
bentuk t u g a s yang diserahkan
kerja
langkah-
yang diperlukan dalam mengoptimalkan
kemarnpuan
lebih
secara mendalam terhadap
apa
Biasanya
kepadanya,
akan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati--
ia
karena
betul-betul
yang dikerjakannya.
sa
r ~ s p e kdan senang
tugas
Bawahan tidak lagi merasa terpak-
melaksanakan tugas, tetapi muncul
dalam
atas
kesadaran
dirinya sendiri untuk melaksanakan.
Ia
dari
merasa
senang apabila atasan memberikan kepercayaan kepadanya
untuk melaksanakan sesuatu tugas.
Eagi
t u g a s yang dikerjakannya mempunyai
biasanya
dan
kuantitas
pegawai
merasa
malu,
saianya
yang lebih
baik
dibandingkan
yang mempunyai moral kerja rendah.
jawabnya
akan
pegawai yang mempunyai moral kerja
apabila
tugas
yang
menjadi
tidak mempunyai kualitas baik
tidak tepat pada waktunya.
selalu menjaga mutu dari
tinggi,
kualitas
dengan
Ia
akan
tanggung
dan
penyele-
Fegawai
tersebut
setiap
pekerjaannya--
karena
ia
selalu
menginginkan
dilakukannya.
hasil
terbaik
dari
pekerjaan
yang
tersebut,
a k a n k e l i h a t a n p e r b e d a a n mana p e g a w a i
yang
m ~ m p u n y a i m o r a l k e r j a y a n g t i n g g i d a n mana p u l a
yang
Dari
hasil
pekerjaan
rendah.
Tinggi
dan
rendahnya
moral
kerja
berhubungan
dengan b e r b a g a i f a k t o r , d i a n t a r a n y a a d a l a h
nan
atasan,
i k l i m kantor,
kejelazan tugas,
ladanan
prndapatan
yang
akan menjadi p e r h a t i a n
bertindak
setiap
bawahan.
dan komunikasi yang digunakan akan
senang
dan
Apabila
Untuk
t i d a k senangnya
sikap
Cara
Arahan
ada
Eete-
a t a s a n l a n g s u n g umumnya mengacu k e p a d a
berbuat
marah,
diterima,
d a n g a y a kepemimpinan a t a s a n .
dan p e r i l a k u yang d i t a r n p i l k a n a t a s a n .
dan
ketelada-
bawahan
menentukan
dalam
bekerja.
a t a s a n s e r i n g t e r l a m b a t masuk k a n t o r ,
berbicara kasar,
kecenderungan
d a n mau menang s e n d i r i - -
bawahan
antipati
kepada
i t u l a h k e t e l a d a n a n berkenaan dengan
perilaku
dijadikan
yang
terpuji
panutan
dan
dimiliki
rujukan
atasan
oleh
melaksanakan t u g a s s e b a g a i pegawai,
b e r u p a kemampuan,
marahmaka
atasan.
sifat
dan
yang
dapat
bawahan
dalam
Keteladanan d a p a t
keter-ampilan, k e d i s i p l i n a n ,
kejujur-
a n , keramahan, kesopanan, dan kehalusan budi.
Iklim
k a n t o r berkenaan dengan
suasana
hubungan
a n t a r p r i b a d i y a n g t e r d a p a t d a l a m s u a t u lembaga.
Pola
hubungan
dari
a n t a r p r i b a d i d a l a m lembaga
bersumber
jenis
kepemimpinan y a n g d i t e r a p k a n o l e h a t a s a n - d a l a m
melaksanakan
t u g a s bawahan.
k e r j a sama,
a k a n mengacu k e p a d a
dan
Untuk i t u ,
iklim
toleransi,
kantor
keakraban,
Dengan d e m i k i a n i k l i m k a n t o r
kerja keras.
diduga
kemungkinan a k a n b e r h u b u n g a n d e n g a n m o r a l k e r j a
pega-
wai.
Pendapatan
jasa
yang
yang
d i t e r i m a mengacu
d i b e r i k a n kepada pegawai
kepada
sebagai
a t a s t u g a s yang m e n j a d i t a n g g u n g jawabnya.
identik
dengan
bulannya.
diterima
hidup
s e o r a n g pegawai
kurang
serius
pegawai
Pendapatan
semakin
akan
dalam
melaksanakan
semakin
sebaliknya
lekerja;
maka s e m a k i n t e r p e c a h
setiap
terpenuhi
t e v p e n u h i kebutuhan hidup
diterimanya,
imbalan
pegawai
, maka
dan s e r i u s pegawai dalam
semakin
yang
yang
Terdapat kecenderungan
kebutuhan
tenang
gaji
balas
dari
dan
tugas.
i t u l a h p e n d a p a t a n y a n g d i t e r i m a n y a kemungkinan
gaji
kurang
Justru
diduga
akan berhubungan dengan m o r a l k e r j a pegawai.
Kejelasan
moral
tugas
k e r j a pegawai.
kemungkinan
berkaitan
K e j e l a s a n t u g a s mengacu
u r a i a n d a n gambaran k e r j a yang akan d i k e r j a k a n
wai.
kepada
pega-
K e j e l a s a n t u g a s bermanf a a t u n t u k m e n e n t u k a n a p a -
a p a yang menjadi tanggung jawab dan yang h a r u s
jakan
dengan
pegawai,
d ij e l a s k a n
Kepada m a s i n g - m a s i n g
tugas-tugas
yang
akan
sehingga diharapkan i a betul-betul
pegawai
dikerharus
dikerjakannya,
s e r i u s melaksanakan
tugas yang men jadi tanggung jawabnya.
Eegitu
dengan
pula, kepemimpinan kemungkinan
berkaitan
Eepemimpinan
merupakan
moral kerja pegawai.
usaha untuk mempengaruhi bawahan kesudut pandangannyafirtinya
untuk
pemimpin mengajak dan mengarahkan
bawahannya
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
danya, Semakin bertanggung jawab dan berhasil
kepabawahan
melaksanakan tugas-tugas tersebut, maka semakin sukses
pula atasan dalam melaksanakan kepemimpinan dan begitu
sebaliknya,
pula
semakin gaga1
dan
tidak
berhasil
bawahan melaksanakan tugasnya, maka akan semakin tidak
sukses atasan dalam melaksanakan kepemimpinannya.
Rspek-aspek di atas kemungkinan diduga berhubunggan dengan maral kerja pegawai dan menjadi
pembahasan
dalam penelitian ini.
Identifikasi Masalah
Mmral kerja merupakan kesadaran dan suasana batin
yang
dimiliki pegawai dalam melaksanakan
menjadi
dapat
tanqgung jawabnya. Moral kerja
dilihat sewaktu ia mengerjakan
tugas
yang
pegawai
akan
tugas,
seperti
tercermin dalam kedisiplinan, tanggung jawab, kejujuran, semangat kerja, dan kerja sama dengan teman
seja-
wat.
Kedisiplinan
mematuhi
peraturan
berkenaan
dengan
ketaatan
yang ditetapkan lembaga
dan
dalam
pe-
merintah,
seperti
ketepatan dalam masuk
dan
pulang
kerja, penyelesaian tugas dan ketentuan-ketentuan yang
berlaku
pada
lembaga. Tanggung
jawab
mengacu
pada
usaha yang dilakukan pegawai untuk melaksanakan
dengan sepenuh hati dan sekuat kemampuan yang
kinya-
tugas
dimili-
Ia akan merasa malu apabila tugas yang
diser-
ahkan kepadanya tidak dapat diselesaikan tepat waktunya
dan dengan hasil yang mengecewakan.
bertanggung
jawab
akan
Pegawai
sungguh-sungguh
dan
yang
serius
dalam bekerja serta memungkinkan tugas yang dikerjakan
diselesaikan tepat pada waktunya
dapat
dengan
hasil
yang memuaskan.
Kejujuran adalah sifat yang dimiliki oleh pegawai
yang
dapat mengatakan benar apabila memang benar
salah apabila memang salah.
pegawai
tanpa
naan
Pegawai yang jujur adalah
yang mengatakan dan melaksanakan apa
ditambah dan dikurangi.
tentang tugas yang menjadi
Pegawai
yang
mengenal
sesuatu
saikan
adanya:
Semangat kerja
d ~ n g a n usaha yang sungguh-sungguh
lelah
dan
tanpa
tanggung
mempunyai semangat kerja
berkekenal
jawabnya.
tinggi
kata menyerah dalam melaksanakan
tidak
tugas
tugas yang diserahkan kepadanya akan
dan
disele-
secepatnya. Sedangkan kerja sama adalah
suatu
tugas
yang dikerjakan harus melibatkan
pegawai
lain
untuk
melaksanakan, Satu pegawai dengan pegawai
lain
saling
bantu-membantu,
tolong-menolong,
dan
bahu-
.
E!
membahu d a l a m m e l a k s a n a k a n t u g a s - sama
dipikul
dalam a r t i a n
d a n r i n g a n sama d i j i n j i n g .
Untuk
dalam v a r i a b e l moral k e r j a p e r l u d i t a n y a k a n :
nakah
pegawai
jawab dalam b e k e r j a ? Eagaimana
dalam
mempunyai
tugas?
melaksanakan
semangat
yang t i n g g i
pegawai
kejujuran
Apakah
dalam
itu,
bagaima-
d i s i p l i n p e g a w a i d a l a m b e k e r j a ? Opakah
bertanggung
berat
pegawai
bekerja?
Dan
bagaimana k e r j a s a m a pegawai dalam b e k e r j a ?
Tinggi
rendahnya
kemungkinan
moral
hat
dari
i k l i m kantor,
tuqas,
s i k a p dan p e r i l a k u
Apapun
dilakukan
bentuk
dan
yang
perilaku
yaitu
pendapatan
kepemimpinan
dili-
ditampilkan
dan
~ l e h
tindakan
yang
a t a s a n akan d i a m a t i dan d i p e r h a t i k a n
sekaligus
akan menjadi
dalam b e r b u a t dan bertindak-nakan
diduga
Keteladanan a t a s a n langsung akan d a p a t
atasan.
han--
kejelasan
diterima,
atasan-
pegawai
berhubungan dengan b e r b a g a i a s p e k ,
keteladanan a t a s a n langsung,
yang
kerja
pedoman
bagi
terutama dalam
bawabawahan
melaksa-
Ketela-
t u g a s yang menjadi tanggung jawabnya.
d a n a n a t a s a n l a n g s u n g a k a n b e r k e n a a n d e n g a n kernampuan,
keterampilan,
kesopanan,
kedisiplinan,
kejujuran,
keramahan,
d a n k e h a l u s a n b u d i d a r i a t a s a n . Untuk
p e v l u d i t a n y a k a n b a g a i m a n a k a h kemampuan,
kedisiplinan,
kejujuran,
keramahan,
itu,
keterampilan,
kesopanan,
dan
kehalusan budi d a r i atasan?
Eegitu
p u l a i k l i m k a n t o r akan
berkaitan
dengan
moral
k e r j a pegawai,
Iklim kantor
berkenaan
dengan
s u a s a n a hubungan y a n g t e r j a d i d a l a m s u a t u k a n t o r ,
mengacu
kepada k e r j a sama, t o l e r a n s i ,
kerja keras.
suasana
Untuk i t u ,
kerjasama,
keakraban,
perlu ditanyakan
toleransi,
yang
dan
bagaimanakah
keakraban,
dan
kerja
k e r a s pegawai?
Pendapatan
dengan
yang
diterima
moral k e r j a pegawai.
diduga
berhubungan
P e n d a p a t a n yang
diterima
i d e n t i k dengan b a l a s j a s a yang d i b e r i k a n kepada
wai
sebagai
kepada
suatu
imbalan a t a s pengabdian
lembaga.
Eesar
yang
kebutuhan h i d u p pegawai d a r i
diterimanya,
akan
melaksanakan
tugas
jawab.
semakin t i n g g i
secara
diberikan
kecenderungan
terpenuhinya
serius
pega-
semakin
gaji
yang
pula
perhatiannya
dan
bertanggung
E e g i t u p u l a s e b a l i k n y a bertambah kurang
terpe-
nuhinya kebutuhan hidupnya d a r i g a j i yang d i t e r i m a n y a ,
maka a k a n s e m a k i n 5 ' e r i u s p e g a w a i d a l a m b e k e r j a .
Harus
d i s a d a r i bahwa pemenuhan k e b u t u h a n h i d u p a d a l a h s y a r a t
mutlak
ketenangan dalam b e k e r j a .
untuk d a p a t tenang dalam b e k e r j a ,
Sukar bagi
pegawai
a p a b i l a masih
k i r k a n a p a y a n g a k a n dimakan k e l u a r g a n y a h a r i i n i
esok.
yang
Untuk i t u ,
p e r l u ditanyakan apakah
Dan
apakah g a j i
yang
dan
pendapatan
d i t e r i m a pegawai seimbang dengan p e k e r j a a n
dilakukannya?
memi-
diterima
yang
dapat
memenuhi k e b u t u h a n k e l u a r g a s e c a r a l a y a k ?
F e g i t u p u l a k e j e l a s a n t u g a s kemungkinan b e r k a i t a n
d e n g a n moral k e r j a p e g a w a i
.
Eejelasan tugas
berkenaan
dengan gambaran k e r j a yang akan d i l a k s a n a k a n
Seorang
tugas
pegawai s e m e s t i n y a mengetahui t u j u a n d a n
yang
dilaksanakan,
kesanggupan
tugas
pegawai.
tingkat
rnelaksanakannya,
tersebut.
Untuk i t u ,
dan
perlu
kesukaran
cara
isi
tugas,
melaksanakan
ditanyakan
apakah
p e g a w a i memahami t u j u a n d a n isi t u g a s y a n g a k a n d i l a k sanakan?
Eagaimanakah
t i n g k a t kesukaran
tugas
yang
d i l a k s a n a k a n pegawai'? Apakah p e g a w a i mempunyai k e s a n g gupan dalam melaksanakan t u g a s yang dibei-ikan
nya?
Dan
a p a k a h p e g a w a i memahami
cara
kepada-
melaksanakan
tugas tersebut?
Terakhir
aspek
yang
berkemungkinan
berkaitan
d e n g a n m u r a l k e r j a p e g a w a i a d a l a h kepemimpinan a t a s a n .
Kepemimpinan
d i a r t i k a n sebagai usaha
yang
dilakukan
a t a s a n d a l a m mernpengaruhi bawahan u n t u k mau d a n
melaksanakan
atasan
dan
d a p a t menggunakan b e r b a g a i m a c a m
seni,
kiat,
t u g a s yang d i i n g i n i a t a s a n .
mau
Untuk
itu,
d i t a n y a k a n b a g a i m a n a k a h p o l a kepemimpinan
yang
d i g u n a k a n a t a s a n u n t u k mendorong bawahan d a l a m
ja?
Seorang
t e a r i kepemirnpinan y a n g memungkinkan bawahan
melaksanakan
perlu
t u g a s yang d i b e r i k a n kepadanya.
mampu
beker-
Dan a p a k a h kepemimpinan a t a s a n c u k u p mangkus
s a n g k i l d a l a m mempengaruhi bawahan d a l a m b e k e r j a ?
dan
C. Pembatasan Masalah
Usaha
peningkatan
memperhatikan
moral
kerja
pegawai
perlu
berbagai aspek, yaitu keteladanan
ata-
5,317, iklim kantor, pendapatan yang diterima, kejelasan
tugas, dan kepemimpinan atasan.
Namun, dalam
peneli-
tian ini tidak semua aspek-aspek yang diduga berkaitan
dengan moral kerja pegawai yang akan diteliti:
tetapi
dalam kesempatan ini yang akan dikaji adalah keteladanan atasan langsung merupakan aspek yang sangat
sial
dan
penting diperhatikan
dalam
suatu
esen-
kantor-
Eiasanya para bawahan akan selalu memperhatikan bagaimana
sifat dan perilaku yang ditampilkan
sekaligus
akan dijadikan pula sebagai
atasan
dan
penilaian
dan
gertimbangan dalam bertindak dan berperilaku.
pula,
ting
Eegitu
kejelasan tugas menjadi aspek yang sangat
Sukar bagi
pegawai
untuk bekerja dengan baik, jika ia tidak tahu
tentang
apa
bagi pegawai dalam bekerja.
pen-
yang akan dikerjakannya.
Mengacu
kepada
alasan
yang dikemukakan di atas, maka aspek-aspek yang diduga
berhubungan
dengan moral kerja dan sekaligus
kajian dalam penelitian ini adalah keteladanan
menjadi
atasan
langsung dan kejelasan tugas.
Eerdasarkan kepada latar belakang dan
pembatasan
masalah, maka masalah penelitian ini dapat
dirumuskan
sebagai berikut:
1. Apakah t e r d a p a t hubungan y a n g b e r a r t i a n t a r a
ladanan
l a n g s u n g d e n g a n moral
atasan
kete-
pega
kerja
wai3
2.
-
2..
Apakah t e r d a p a t hubungan y a n g b e r a r t i a n t a r a
keje-
l a s a n t u g a s d ~ n g a nm o r a l k e r j a p e g a w a i ?
Apakah
dapat
diketahui
d i r a m a l k a n n i l a i moral
skor
keteladanan
atasan
kerja,
j i k a
langsung
dan
k e j e l asan tugas?
D. T u j u a n P e n e l i t i a n
Penelitian
yang
dilakukan i n i
bertujuan
untuk
melihat:
1. Hubungan a n t a r a k e t e l a d a n a n a t a s a n l a n g s u n g
moral k e r j a pegawai
dengan
IKIP P a d a n g .
2, Hubungan a n t a r a k ~ j e l a s a nt u g a s d e n g a n m o r a l k e r j a
pecjawai I K I P p a d a n g .
3. F e r s a m a a n
r e g r e s i yang d a p a t diqunakan untuk
amlkan n i . l a i moral k e r j a pegawai,
mer-
j i k a s k a r ketela-
dana a t a s a n langsung dan k e j e l a s a n t u q a s d i k e t a h u i .
E.
Kequnaan P e n e l i t i a n
P e n e l i t i a n yang d i l a k u k a n i n i s a n g a t
bagi
kerja,
tugas
pimpinan
u n t u k m e l i h a t gambaran
keteladanan
atasan
langsung,
yang m e n j a d i tanggung jawabnya.
bermanfaat
tentang
dan
moral
kejelasan
Eegitu
pula,
p e n e l i t i a n i n i b e r g u n a p u l a u n t u k mengambil
bagi
kebijakan
pimpinan untuk meningkatkan moral k e r j a
pegawai
dan u s a h a mernperbaiki p e r i l a k u yang d i t a m p i l k a n a t a s a n
langsung-cantah
sehingga
i a betul-betul
d a n t e l a d a n b a g i bawahannya.
dapat
dijadikan
D i samping
itu,
juga
u n t u k m e m p e r j e l a s gambaran
masing-masing
tugas
dari
p a r a pegawai bersangkutan--
bila ternyata
masih
belum je l a s .
bagi
Kegcrnaan y a n g s a n g a t p e n t i n g
pegawai bersangkutan untuk
moral
kerja
atasan
tanggung
dan
1a n g s u n g
persepsinya
mengetahui
tentang
s e r t a k e j el a s a n t u g a s
jawabnya--
dan
PI- la a d a l a h
dengan
gambaran
keteladanan
yang
mengetahui
men j a d i
aspek
t e r s e b u t d a p a t l e b i h s e r i u s dan t r k u n dalam melaksanakan
t u g a s s e s u a i dengan j a n j i dan
pegawai n e g e r i d i IKIP Padang,
sumpahnya
sebagai
BAB I1
DESKRIPSI TEORITIS DAN HIPDTESIS
Pada
kerangka b e r p i k i r ,
A-
teoritis,
b a g i a n i n i a k a n dikemukakan k a j i a n
dan h i p o t e s i s .
Kaiian T e o r i t i s
I. Moral K e r j a P e q a w a i
mem-
Maral k e r j a merupakan s u a s a n a b a t i n yang
pengaruhi
individu
dalam
bertindak
d a l a m s u a t u l e m b a g a ( H a d a r i , 1984).
yang
dan
berbuat
Suasana
dimaksudkan b e r k e n a a n dengao k a t a
batin
hati
yang
d a p a t menimbulkan p e r a s a a n s e n a n g d a n t i d a k s e n a n g ,
b e r g a i r a h dan t i d a k b e r g a i r a h s e r t a bersemangat dan
tidak
bersemangat.
se-
Perasaan senang dan t i d a k
se-
n a n g muncul a k i b a t p e r s e p s i i n d i v i d u t e r h a d a p
s u a t u yang disebabkan k e s e s u a i a n dan k e t i d a k s e s u a i an d i r i n y a dengan lingkungan t e m p a t i a b e k e r j a .
Apabila t u g a s yang d i k e r j a k a n s e b a g a i
sesuai
dengan k e a h l i a n dan k e t e r a m p i l a n n y a ,
kecenderungan
but;
pegawai
besar
terse-
i a akan menyenangi p e k e r j a a n
s e b a l i k n y a b i l a t u g a s yang d i k e r j a k a n n y a t i d a k
s e s u a i d e n g a n k e a h l i a n d a n k e t e r a m p i l a n , maka b e s a r
kecenderungan i a kurang senang mengerjakan pekerjaan t e r s e b u t ,
gairah
serta
muncul
dari
gairahan
B e g i t u p u l a b e r g a i r a h dan t i d a k
bersemangat
dalam d i r i
dan
tidak
pegawai.
dan semangat i n i ,
ber-
bersemangat
Munculnya
a p a b i l a merasa
ke-
dirinya
dihargai
Maslow
dan
kebutuhannya dipenuhi.
Untuk
11970) mengemukakan bahwa s e o r a n g
bergairah
dan bersemangat dalam bekerja--
kebutuhan
yang d i i n g i n i t e r p e n u h i .
individu
apabila
Terdapat
(I) k e b u t u h a n
t i n g k a t a n kebutuhan, y a i t u :
gis,
( 2 ) k e b u t u h a n r a s a aman,
(4)
kebutuhan akan harga d i r i , dan
itu,
lima
fisiolo-
( 3 ) kebutuhan sosial,
kebutuhan
(5)
u n t u k mewujudkan d i r i .
Kebutuhan
f i s i o l o g i s merupakan k e b u t u h a n
d a n i a h d a r i manusia
dan papanpaling
pangan,
dalam bentuk
manusia.
primer
ini
muncul
apabila
Setiap
rnanusia membutuhkan r a s a aman--
keselamatan
t e l a h terpenuhi.
kebutuhan
kebutuhan
rasa
Kebutuhan
fisiologis
dirinya secara f i s i k
aman
terpenuhi.
baik
maupun
p s i k i s , Orang membutuhkan r a s a
yang
Kebutuhan-
k e b u t u h a n l a i n n y a b a r u a k a n muncul k a l a u
secara
sandang,
Kebutuhan i n i merupakan k e b u t u h a n
k u a t dalam kehidupan
ba-
bagi
keamanan
aman
untuk
w a k t u s e k a r a n g d a n masa d e p a n ,
A p a b i l a k e b u t u h a n r a s a aman r e l a t i f
maka
kebutuhan
pada
dasarnya
diterirna
s o s i a l menjadi
a d a l a h makhluk
terpenuhi,
menonjol.
sosial
Manusia
yang
inqin
m e n j a d i a n g g o t a kelompok m a s y a r a k a t
ter-
t e n t u dan i k u t a k t i f dalam b e r b a g a i k e g i a t a n .
Eebu-
tuhan
tahap
ini,
lebih
manusia t e r n y a t a t i d a k b e r h e n t i
pada
t e t a p i i a i n g i n merasa d i b u t u h k a n d a n d i h a r g a i
tinggi
lagi.
Tiap
menusia
mempunyai
rasa
harga d i r i dan t e r m a n i f e s t a s i dalam b e r b a g a i bentuk
di
a n t a r a n y a a d a l a h p r e s t i s e dan kekuasaan.
yang
mempunyai k e b u t u h a n u n t u k
mengejar
Orang
prestise
yang s e s u a i dengan a s p i r a s i n y a .
fetelah
maka
pernunculan k e b u t u h a n h a r g a d i r i
pada t i n g k a t t e r a k h i r a d a l a h k e b u t u h a n
ujudan
diri.
Manusia i n g i n
mengembangkan
sesuai
dengan p o t e n s i yang ada pada
pengdirinya
dirinya.
r a n g a n u n t u k m e n c a p a i k e b e r - h a s i l a n merupakan
t u h a n yang p e n t i n g s e k a l i - -
ini,
Dokebu-
bukan s a j a d a l a m menen-
t u k a n k e s u k s e s a n s e s e o r a n g ; namun j u g a k e b e r h a s i l a n
s u a t u lernbaga d i mana i a b e k e r j a .
munculnya
Untuk i t u ,
m o r a l kerja akibat terpenuhi
kebutuhan-
mulai d a r i t i n g k a t t ~ r e n d a h sampai
nya--
dasar
tingkat
tertinggi.
Matteson
bahwa
d i dalam moral k e r j a
unsur
kedisiplinan,
semangat k e r j a ,
suatu
tugas.
(1989) mengemukakan
dan Ivancevich
sebenarnya
tanggung
d a n k e r j a sama
terkandung
jawab,
kejujuran,
dalam
melaksanakan
E e g i t u p u l a Eoyan (1991) m e m p e r t e g a s
l a g i bahwa m o r a l k e r j a s e s e o r a n g a k a n d a p a t d i l i h a t
d a r i penampilan dan t i n d a k a n n y a dalam
melaksanakan
s u a t u t u g a s yang d i b e r i k a n kepadanya,
t e r u t a m a dari
aspek
nya,
semangat k e r j a ,
k e d i s i p l i n a n yang
dimiliki-
tanggung jawab a t a s t u g a s yang diembannya, dan
k e t i n g g i a n budi yang d i m i l i k i n y a .
Kedisiplinan
dalam
rnelaksanakan
a d a l a h kepatuhan dan
pekerjaan.
keseriusan
Nitisemito
(1983)
mengartikan k e d i s i p l i n a n sebagai s u a t u s i k a p , tingkah l a k u dan p e r b u a t a n yang s e s u a i dengan p e r a t u r a n
lembaga i a b e k e r j a .
dari
semestinya
peraturan
peraturan-peraturan
tah
dan
Sebagai
yang
pegawai
harus
diikuti
yang t e l a h d i t e t a p k a n
lembaga t e m p a t
i a
negeri,
bekerja.
adalah
pemerin-
Sebenarnya,
s e j a k i a disumpah s e b a g a i pegawai n e g e r i sudah
ada
s u a t u p e r j a n j i a n y a n g d i u c a p k a n bahwa i a a k a n s u n g guh-sungguh
dan s e r i u s dalam b e k e r j a serta
men j u n -
j u n g t i n g g i "Korp" s e b a g a i p e g a w a i n e g e r i .
Penegakan
disiplin
sangat
pegawai
negeri
bevsangkutan
berlaku.
Peraturan-peraturan
ditentukan
dan
peraturan
yang
yang a d a , akan d i j a d i -
k a n pedaman b a g i p e g a w a i d a l a m b e r b u a t d a n
dak.
oleh
bertin-
Ia s e m e s t i n y a mamahami t u j u a n d a n isi p e r a t u r -
an tersebut--
dan d i l a k s a n a k a n dengan sunguh-sunguh
dan
hati.
sepenuh
penting
daran
aspek
yang
sangat
dalam melaksanakan p e r a t u r a n a d a l a h
dan
k e t u l u s a n d a r i pegawai
peraturan tersebut,
juga;
Salah satu
untuk
kesa-
menerima
t a n p a a d a paksaan d a r i siapapun
d i samping k e p i n t a r a n a t a s a n menjelaskan
mrnerapkan
peraturan
yang
ada
(Masaaki,
dan
1971).
A t a s a n h a r u s d a p a t memahami s i a p a s e b e n a r n y a bawahan dan a p a yang d i i n g i n i n y a - dekatan
yang j i t u u n t u k menyadarkan
pentingnya
atasan
s e r t a mengambil
melaksanakan p e r a t u r a n .
bawahan
Apabila
d a n bawahan s u d a h t e r d a p a t k e s e s u a i a n
penakan
antara
ten-
t a n g p e r l u n y a mematuhi p ~ r a t u r a n , maka b e s a r kecend r r u n g a n d i s i p l i n akan d a p a t diwujudkan.
N i t i s e r n i t o i1983) k e d i s i p l i n a n
Menurut
dapat
berdiri
sendiri,
tetapi
tidak
berkaitan
dengan
b e r b a g a i a s p e k , y a i t u k e s e j a h - k e r a a n , ancaman,
gasan a t a s a n ,
peraturan,
k e t e r l i b a t a n bawahan d a l a m merumuskan
k e s e s u a i a n d e n g a n kemampuan
dan k e t e l a d a n a n a t a s a n .
perhatian atasan
jadi
kete-
Aspek-aspek
apabila
seseorang,
i n i harus
ingin
men-
meningkatkan
k e d i s i p l i n a n bawahan.
Tanggung
dilakukan
jawab
berkenaan dengan
usaha
pegawai untuk melaksanakan t u g a s
yang
dengan
s e p e n u h h a t i d a n s e k u a t kemampuan y a n g a d a
(Masaa-
ki,
13911. F e g a w a i y a n g b e r t a n g u n g j a w a b a k a n m e r a -
sa
malu d a n g e l i s a h a p a b i l a t u g a s y a n g
kepadanya
tidak diselesaikan tepat
drngan k u a l i t a s yang rendah.
dan
asal jadi,
kan
t a p i betul-betul
s e c a r a teliti--
kerjaannya
diserahkan
pada
waktunya
Ia b e k e r j a
d i p i k i r k a n dan
bukan
dilaku-
dengan harapan h a s i l d a r i
i t u t i d a k mengecewakan.
pe-
(1393)
Sallis
m e n g a t a k a n o r a n g y a n g b e r t a n g g u n g j a w a b a k a n tampak
d a r i c a r a i a b e k e r j a dan h a s i l yang
nrang
dan
dikerjakannya.
yang h e r t a n g u n g jawab b e t u l - b e t u l
mengusahakan
tidak
terdapat
hati-hati
kesalahan
dari
p e k e r j a a n yang d i l a k s a n a k a n n y a .
E e j u j u r a n merupakan s i k a p d a n s i f a t yang
l i k i pegawai--
yang d a p a t mengatakan b e n a r
dimiapabila
&KIP PADANG
memang b e n a r d a n s a l a h a p a b i l a memang s a l a h (Masaak i
Menegakkan k e j u j u r a n s u k a r
1971).
membutuhkan
Semangat
kekadaran yang t i n g g i d a r i
k e r j a berkenaan dengan
sungguh-sungguh
kan
sekali
dan
seseorang.
usaha-usaha
dan t a n p a k e n a l l e l a h yang
yang
dilaku-
s e s e o r a n g t e r h a d a p p e k e r j a a n yang menjadi
gasnya ( N i t i s e m i t o ,
semangat
kata
kerja
1993).
Pegawai yang
yang t i n g g i ,
tidak
tu-
mempunyai
akan
mengenal
menyerah d a l a m melaksanakan t u g a s yang
dise-
rahkan kepadanya (Masaaki, 1 9 7 1 ) .
Sedangkan
kerja
bantu-membantu,
sama
adalah
tolong-menolong,
bentuk
dan s e c a r a
bersa-
ma-sama
melaksanakan
dipikul
d a n r i n g a n sama d i j i n j i n g
t e r t e n t u (Hadari,
atas,
tugas.
suatu
Artinya
sama
tugas
1984). E e r d a s a r k a n p e n j e l a s a n
yang dimaksudkan d i s i n i
kedisiplinan,
tanggung jawab,
moral
adalah
kejujuran,
k e r j a , dan k e r j asama sesama pegawai
2.
terhadap
d a p a t d i t a r i k k e s i m p u l a n bahwa
pegawai
berat
di
kerja
mencakup
semangat
-
Keteladanan Atasan tanqsunq
Keteladanan
liki
nutan
maka
seseorang--
merupakan s u a t u s i f a t yang
yang d a p a t d i j a d i k a n s e b a g a i
dalam b e r t i n g k a h laku.
keteladanan
dimi-
Fagi seorang
mengacu p a d a s i k a p
dan
pa-
atasan,
tingkah
l a k u yang d i t a m p i l k a n d i k a n t o r ( t e m p a t ] i a b e k e r j a
(Winardi, 1982). Apabila d i k a j i l e b i h jauh
ketela-
danan a t a s a n akan d a p a t d i l i h a t sewaktu i a
sanakan t u g a s ,
si
yang
p e r i l a k u yang d i t a m p i l k a n ,
digunakan,
d a n hubungannya
(Shuc,.t:er clan
!;ej awa-I:
melakkomunika-
dengan
Wetz lei-, 1 9 7 2 )
.
teman
Ketel a d a n a n
s e w a k t u m e l a k s a n a k a n t u g a s d a p a t b e r b e n t u k kemampuan
dan k e t e r a m p i l a n dalam melaksanakan p e k e r j a a n ,
bila
setiap
p e k e r j a a n yang
ditugaskan
d a p a t d i l a k s a n a k a n dengan b a i k ,
maka
kepadanya
ada
kecende-
kete-
r u n g a n hawahan a k a n kagum a t a s kemampuan d a n
rarnpilan
yang
d i m i l i k i atasannya.
npa-
Apalagi,
jika
bawahan m i n t a b a n t u a n k e p a d a a t a s a n un t u k r n e n g a t a s i
k e s u l i l a n dan hambatan yang ditemuinya-annya
nya,
dan
t e r s e b u - t inampu m e n g a t a s i k e s u l i t a n
bawahan-
maka i a a k a n s a l u t d a n b e r t a m b a h kagum
a t a s a n n y a (Handoko,
atas-
kepada
1TPl). Sebaliknya, j i k a
atasan
t i d a k mampu m e n c a r i k a n j a l a n k e l u a r t e r h a d a p
litan
bawahannya
dalam melaksanakan
tugas,
kesu-
maka
t ~ e s a rk e c e n d e r u n g a n bawahan a k a n b e r k u r a n g k e p e r c a -
yaan k e p a d a a t a s a n (Handoko, 1991)F e r i l a k u b e r k e n a a n dengan s i k a p p e r b u a t a n yang
ditampilkan
atasan,
Eila
atasan
m ~ n g h o r m a t i h a s i l k e r j a bawahan,
menghorrnati p u l a a t a s a n n y a .
atasan
menghargai
maka bawahan
Tetapi sebaliknya,
s e r i n g m e n y a l a h k a n p e k e r j a a n bawahan
dan
akan
j i k a
tanpa
mencarikan j a l a n keluarnya,
maka bawahan a k a n
men-
jadi
Apalagi
yang
a n t i p a t i pada a t a s a n ,
perilaku
d i t a m p i l k a n s e r i n g menyinggung p e r a s a a n d a n melakukan
penekanan,
maka bawahan a k a n k e s a l
dan
benci
1984). E e g i t u p u l a ,
komuni-
k a s i y a n g d i g u n a k a n a t a s a n hendaknya j e l a s ,
lembut,
melihat atasan (Hadari,
dan
b e r s i f a t m e n g a j a k bawahan
untuk
pekerjaan
( S h u b e r t , 1979)- D i s a m p i n g
hendaknya
dapat
membina hubungan
melaksanakan
itu
yang
atasan
baik
d a p a t s a l i n g h a r g a m e n g h a r g a i d e n g a n bawahan.
bila
a t a s a n d a p a t menampilkan kemampuan d a l a m
laksanakan
tugas,
k a s i secara baik,
berperilaku terpuji,
dan
Apa-
me-
berkomuni-
d a n membina hubungan d e n g a n r e k a n
s e k e r j a maka b e s a r k e c e n d e r u n g a n bawahan a k a n
m a t d a n s e g a n k e p a d a a t a s a n . Aspek-aspek
hor-
yang d i k e -
mukakan i n i a k a n d i j a d i k a n i n d i k a t o r d a l a m v a r i a b e l
keteladanan a t a s a n langsung.
Tugas
merupakan k e g i a t a n y a n g a k a n
dilakukan
s e s e o r a n g d a l a m lembaga d i mana b e k e r j a
E a l a s j a s a yang d i b e r i k a n
1983).
biasanya
(Lazaruth,
kepada
berkenaan dengan t u g a s yang
individu
dilaksanakan
u n t u k s u a t u l e m b a g a . Untuk i t u , s e t i a p p e g a w a i y a n g
akan
b e k e r j a h a r u s t a h u dan j e l a s t u g a s yang
akan
d i k ~ r j a k a n n y a( f i l l e n , 1976). Eanyak d i a n t a r a pega-
w a i yang t i d a k t a h u a p a yang sernstinya
nya
dikerjakan-
d a n b a g a i m a n a m ~ n g e r j a k a np e k e r j a a n
tersebut.
Eetidaktahuan adakalanya disebabkan kurangnya
jelasan
suatu
oleh
a t a s a n a t a u memang
pen-
tidak
diberikan
wewenang u n t u k m e l a k s a n a k a n s u a t u
pekerjaan
1986).
(Manullang,
Riasanya
pada
suatu
kantor,
s e t e l a h s e s c o r a n g d i t e r i m a menjadi pegawai,
akan
menjelaskan
tanggang
tugas-tugas
jawabnya
t ~ r h a d a p tugas
(Lazaruth,
akan
dengan
isi t u g a s y a n g a k a n
pegawai melaksanakannya,
laksanakan
tugas
t e r s e b u t (Allen,
1975).
y a n g d i k e r j a k a n bawahan.
jenis-jenis
pegawai.
dikerjakan,
me-
Tujuan
dicapai
dalam
t u g a s dan d a p a t berbentuk h a s i l
rnelaksanakan
dengan
tujuan
dan c a r a
k~erkenaan dengan s a s a r a n yang akan
pekerjaan
menjadi
Penjelasan
1983).
t e r s e b u t berkenaan
yang akan d i c a p a i ,
kesanggupan
yang
atasan
Isi
dari
berkenaan
p e k e r j a a n yang d i k e r j a k a n
Kesanggupan
berarti
dalam melaksanakan t u g a s .
kemampuan
oleh
pegawai
S u a t u t u g a s yang
diberi-
kan h a v u s d i s e s u a i k a n d e n g a n kemampuan y a n g d i m i l i k i pegawai.
nakan
itu,
C a r a mengacu k e p a d a b a g a i m a n a
melaksa-
t u g a s t e r s e b u t supaya l e b i h maksimal.
aspek-aspek
yang dikemukakan d i
Untuk
atas,
yaitu
t u j u a n yang akan d i c a p a i ,
isi d a r i t u g a s y a n g
akan
dikerjakan,
melaksanakan,
cara
kesanggupan
dan
melaksanakan t u g a s t e r s e b u t akan d i j a d i k a n
tor-indikator
Terdapat
tingkat
indika-
dari variabel ini.
kecenderungan
bahwa
bertambah
k e t e l a d a n a n a t a s a n l a n g s u n g , maka
n i n g k a t p u l a moral k e r j a pegawai;
sebaliknya,
tinggi
akan
me-
bertam-
bah
rendah t i n g k a t keteladanan a t a s a n langsung,
menurun
bertambah
pula,
p u l a moral k e r j a
pegawai.
maka
Begitu
b e r t a m b a h j e l a s t u g a s y a n g a k a n d i k e r j a k a n , maka
b e r t a m b a h m e n i n g k a t p u l a moral k e r j a pegawai:
sebalik-
n y a b e r t a m b a h kurang j e l a s t u g a s yang akan d i k e r j a k a n ,
maka b e r t a m b a h r e n d a h p u l a m o r a l k e r j a p e g a w a i .
la,
Apabi-
k e t e l a d a n a n a t a s a n langsung t i n g g i dan t u g a s
d i k e r j a k a n jelas-kecenderungan
sebaliknya
s e c a r a bersama-sama,
moral
kerja
pegawai
maka
menjadi
k e t e l a d a n a n a t a s a n rendah dan
akan
d i k e r j a k a n kurang jelas--
maka
besar
kecenderungan moral
secara
yang
terdapat
tinggi;
tugas
yang
bersama-sama
kerja
,
pegawai
akan
E e r d a s a r k a n d e s k r i p s i t e o r i t i s dan kerangka
kon-
menurun.
D - Perumusan H i p o t e 5 i s
s e p t u a l , maka d a p a t d i r u m u s k a n h i p o t e s i s s e b a g a i b e r i kut:
1. T e r d a p a t
hubungan y a n g b e r a r t i a n t a r a
keteladanan
a t a s a n l a n g s u n g dengan m o r a l pegawai IKIP Padang-
2. T e r d a p a t
hubungan
yang b e r a r t i
antara
kejelasan
t u g a s dengan moral k e r j a pegawai IKIP Padang.
3. D a p a t
diramalkan n i l a i moral k e r j a
diketahui
skar
k e j el a s a n t u g a s
keteladanan
-
atasan
pegawai,
langsung
jika
dan
BAB I11
HETODOLOGI PENELITIAN
Pada hagian ini dibahas defenisi operasional
varia-
Del penelitian, tempat dan waktu penelitian, metode penelitian,
caba
papulasi dan sampel, instrumen
penelitian,
uji
instrumen penelitian, proses pengumpulan data,
dan
teknik analisis data.
A,
Defenisi Operasicma1 Variabel Penelitian
Terdapat
yaitu
tiga
variabel
dalam
satu variabel terikat dan dua
Adapun
\dariabel. bebas
atasan langsung ( X I )
tersebut
penelitian
variabel
adalah
ini,
bebas.
keteladanan
dan kejelasan tugas ( X 2 ) ;
sedang-
kan variabel terikat adalah moral kerja pegawai ( Y ) .
Variabrl keteladanan atasan langsung (XI)
berke-
naan dengan krmampuan atasan melaksanakan tugas, perilaku yang ditampilkan atasan dalam bekerja, komunikasi
yang
digunakan
a ern an
sej a w a t
I
atasan, serta hubungan atasan
dengan
dan bawahan,
Variabel kejelasan tugas t X 2 ) yang akan
dikerja-
kan pegawai menyangkut tujuan dari tugas yang dilaksanakan, isi tugas yang dilaksanakan, tingkat
tugas,
kesukai-an
kesanggupan pegawai melaksanakannya, dan
cara
melaksanakan tugas tersebut.
Sedangkan variabel moral kerja ( Y ) mencakup aspek
kedisiplinan,
tanggung
jawab,
kejujuran,
semangat
kerja, dan kerja sama pegawai dengan teman sejawat.
E. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di IEIP Padang dengan subjek
penelitian pegawai yang tidak mempunyai jabatan struktural,
yang
tersebar
di
setiap fakultas
dan
yang ada di IKIP Padang. Kegiatan penelitian
sung
sekitar satu setengah bulan, yang
tengahan
bulan
Oktcber dan berakhir
Khusus s e t ~ n g a hbulan pertama
1994.
uji-ccba
unit
berlang-
dimulai
awal
per-
November
digunakan
untuk
dan revisi instrumen, dan satu bulan
beri-
kutnya untuk pengumpulan data penelitian.
C. Metcde Penelitian
Penelitian
kuesioner sebagai
menggunakan
data.
ini menggunakan teknik survei
Tujuannya adalah untuk
variabel-variabel
riabel
yang
'
instrumen
dengan
pengumpulan
mengungkapkan
hubungan
bebas sebagai prediktor dengan
terikat sebagai respan-- yang
va-
berarti
kajian
dilakukan bersifat korelasi dan uegresi.
Adapun
variabel
berjumlah
yang
terdapat dalam penelitian
tiga
ini
variabel, yang terdiri atas
adalah
dua
va-
riabel bebas dan satu variabel terikat, yaitu:
XI
= Keteladanan atasan langsung
X2
= Kejelasan tugas
Y
= Moral kerja pegawai
Melihat
kepada
masalah dan
tujuan
yang
dicapai, maka disain penelitiannya dapat dilihat
tabel I.
ingin
pada
T a b e l 1 - Hubungan a n t a r a V a r i a b e l F e b a s
Terikat
I
I
I
I
Variabel
I
bebas
I
I Variabel
Iterikat
I
I
I
I
I
I
I
I
I
XI
Variabel
dengan
I
I
1
I
I
I
'
X2
i
I
I
I
I
I
I
I
I
rxly
rx2y
1
7
I
I
RY. x12
i
I
I
Populasi
Padang
1
p e n e l i t i a n i n i a d a l a h pegawai
yang t e l a h d i a n g k a t s e b a g a i pegawai
IKIP
negeri
penuh minimal mempunyai p e n d i d i k a n t i n g k a t SHTA dan
t i d a k mempunyai j a b a t a n s t r u k t u r a l . Jumlah
IKIP Padang yang m e n j a d i p o p u l a s i p e n e l i t i a n
pegawai
dapat
d i l i h a t pada t a b e l 2 .
T a b e l 2 . J u m l a h Pegawai IKIP Padang
I
I
I
I
1
1
1
1
1
1
I
I
1
No
I
Unit
I
1
I
2
3
4
5
1
6
7
I
1
1
1
1
PERANAN KETELADANAN ATASAN LANGSUNG
@
DAN KEJELASAN TUGAS TERHADAP
MORAL KERJA PEGAWAI
IKtP f?ADANG
Oleh
Dr. eJaarial, M P d .
U..'
(R4tua n m ~ ~ n e i r t i )
PeneUtlan Inl Dlbiayal Oleh :
Proyok Opens1 dan Penwatan Fasllltru lKlP Padang
Tahun Anggaran 199M995
Surt Pedanjlan Kwja No :16IVPI.37.HBIK1.42/1994
Trnggrl 15 Junl 1994
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PADANG
1996
PERANAN KETELADAMAN ATASAN LANGSUNG
DAN KEJELASAN TUGAS TERHADAP
MORAL K E R J A PEGAWAI
IKIP PADANG
P e r s o n a l i a Penelitian:
K e t u a
:
D r . Jasrial, H . P d .
Anggota
:
1 . D r s . H . Sufyarma H., M.Pd.
2 . Dra. R i f m a
I N S T I T U T KEGURUAN DAN ILMU P E N D I D I K A N
PADANG
1995
ABSTRAK
Judul
: Peranan Keteladanan Atasan Langsung dan Keje-
lasan Tugas terhadap Moral Kerja Pegawai IKIP
Padang
Peneliti
: Jasrial, dkk.
Penel itian ini bertujuan untuk mengetahui
keteladanan atasan langsung dan
antara
hubungan
kejelasan tugas,
baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama
terhadap
moral kerja pegawai IKIP Padang,
Penelitian
Populasi
dilaksanakan
dalam
penelitian adalah pegawai IKIP
besarnya sampel adalah 94 orang.
bentuk
survei.
Padang,
dengan
Instrumen yang digunakan
adalah kuesioner untuk ketiga variabel, yaitu moral kerja
(r
pegawai
dan kejelasan tugas ( r = 0,84).
0,82),
yang
= 0,87), keteladanan atasan
digunakan korelasi dan 'regresi--
langsung
(r
=
Teknik
analisis
termasuk
parsial
dan ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang
berarti
dengan
antara:
(1)
moral kerja pegawai,
keteladanan
atasan
( 2 ) kejelasan
langsung
tugas
dengan
moral kerja pegawqai, dan ( 3 ) keteladanan atasan langsung
dan
kejelasan
secara bersama-sama
dengan
moral
kerja
pegawai.
Akhirnya,
sebagai
untuk
hasil
penelitian
ini
bahan masukan bagi pegawai dan
meningkatkan
moral
kerja
dapat
digunakan
atasan
pegawai,
langsung
keteladanan
atasan langsung dan kejelasan tugas yang dikerjakan.
Keglatan penelitian merupakan bagian dari darrna perguruan
kinggi, di sarnping pendidikan dan penqabdian kepada masyarakat.
Keyiatan penelitian ini harus dilaksanakan oleh iKIP Padang yang
dikerjakan nleh staf akademiknya dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan, melalui peningkatan mutu staf akademik, baik sebagai
dosen maupun penel iti.
Kegiatan n ~ n e l i t i a nini mendukung pengembangan ilmu serta
terapannya.
Dalam ha1 ini Lernbaga Penelitian l K l P Padang
berusaha mendaronq dosen untuk melakukan penelitian sebagai
bagian yang t.idak terpisahkan dari kegiatan menqajarnya, baik
yang secara langsung dibiayai oleh dana I K I P Padanq maupun dana
dari sumber lain yang relevan atau bekerja sama dengan instansi
terkait.
Oleis karena itu, peningkatan mutu tenaga akademik
pencliti dan hasil penelitiannya dilakukan sesuai dengan
tingkatan serta kewenangan akademik peneliti.
Saya menyambut gemhira usaha yang dilakukan peneliti untuk
rnenjawab berhagai permasalahan pendidikan, baik yang bersifat
interaksi herbagai faktor yang mempengaruhi praktek kependidikan,
penguasaan materi bidang studi, ataupun proses penqajaran dalam
kelas yang salah satunya muncul dalam kajian ini.
Hasil
penelitian seperti ini jelas menambah wawasan dan pemahaman kita
tentang proses pendidikan.
Walaupun hasil penelitian ini mungkin
masih m e n u n j ~ ~ k abeberafra
n
kelemahan, namun saya yakin hasilnya
dapat dipakai sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu
pendidikan pada umurnnya.
Kaml mengharapkan di masa yang akan
datang semakin banyak penelitian yang hasilnya dapat langsung
diterapkan dalam peningkatan d a n pengembangan tecri dan praktek
kependidikan.
Hasil penelitian ini telah mengikuti prosedur dan proses
pemeriksaan yang berlaku di Lembaga Penelitian I K I P Padang, yaitu
melalui telaah tim pereviu usul dan laporan penelitian, yang
dilakukan secara "blind reviewing", dan seminar penelitian yang
'I-
me1 i b a t k a n o o s e n s e n i o r d a n t i n ; K r e d i t P o i n t I KIP P a d a n q .
I'.lctdai:--
mudahan p e n e i i t i a n i n i j u g a b e r m a n f a a t b a g i p e n g e m b a n g a n i l m u
p a d a umumnya d a n p e n i n g k a t . a n mutu s t a f
akademik
IKIP Padanq
.
Pada k e s e m p a t a n i n i s a y a i n g i n mengucapkan t e r i m a k a s i h
I
k e p a d a b e r b a g a i p i h a k y a n g membantu t e r l a k s a n a n y a p e n e l i t i a n i n * ,
t e r u t a m a kepada p i m p i n a n l e m b a g a t e r k a i t y a n g m e n j a d i o b j e k
penel itiarr
,
r e s p a n d e n y a n g men j a d i s a m p e l p e n e l i t i a n ,
t i r r ~p e r e v i t :
Lembaga P e n e l i t i a n , Dosen S e n i o r d a n a n g g o t a t i m K r e d i t P o i n t
ZKIP P a d a n g y a n g m e n j a d i p e m b a h a s u t a m a d a l a r n s e m i n a r p e n e l i t i a n .
Kami y a k i n t a n p a d e d i k a s i d a n k e r j a sama y a n g t e r j a l i n s e l a m a
ini,
p e n e l i t i a n i n i t i d a k akan d a p a t d i s e l e s a l k a n sebagairnana
,yang d i h a r a p k a n .
I
menjadi
l e b i h baik
E e r j a sama yarsq b a i k i n i d i h a r a p k a n a k a n
l a g i d i masa y a n g a k a n d a t a n g .
Terima k a s i h .
,.
. P a d a n g , F e b r u a r i 1995
,
.'
,
,
. .-
_ , V C I .
t
-
%..
..:' I: , .
$,
.
,
-7
K e t u a Lembaga P e n e i i t i :,.I'KIP P a d a n y
7/~ U / A X ' Q- / ~ ~ .
Cumaidi, M . A . ,
-: N I P
iii
130 605 231
?is.::
UCAPAN TER1,HA K A S I H
Alhamdulillah tim peneliti telah dapat menyelesaikan
penelitian
yang
berjudul
"Peranan
Keteladanan
Atasan
Langsung dan Kejelasan Tugas terhadap Moral Kerja Pegawai
3KIP
padang",
Penelitian ini dapat diselesaikan
berkat
bantuan, dukungan dan bimbingan berbagai pihak-- dan oleh
karenanya peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Papak
Drs, Mohd. Ansyar, M.A.,
IKIP Padang
yang telah
Ph-D.,
selaku
rektar
mempragramkan dan menganggar-
kan dana untuk kegiatan penelitian bagi staf
pengajar
IKIP Padang.
2. Eapak Drs, Kumaidi, M-A,,
Ph-D., selaku ketua
Lembaga
Penelitian IKIP Padang yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan kegiatan peneli-
-
s.
tian ini.
Fapak
IKIP
Pruf. Dr, Prayitno, M - S c - E d - ,selaku Dekan
Padang, yang telah memberikan kesempatan
FIP
kepada
peneliti untuk mengajukan usul penelitian kepada
Lem-
lit IEIP Padang.
4. Fapak/Ibu Kabag dan Kasubag yang ada dilingkungan IKIP
Padang, yang telah memberikan kesempatan kepada
liti
untuk mengadakan penelitian kepada pegawai
pene-
yang
berada dilingkungannya masing-masing.
5. Eapak/Ibu
pegawai
IKIP Fadang
yang
telah
bersedia
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
persatu,
mengisi kuesioner penelitian ini.
yang telah membantu penyelesaian penelitian ini.
I
:.;:jy
\p.;z c--a1
7 +-Jn
JSTAKAAN 4j
Mudah-mudahan
Allah
'fang
Maha
dengan imbalan yang s e t i m p a l a t a s jei-ih
Euasa,
membalas
payah dan b a n t u a n
d a r i b e r b a g a i p i h a k seperti y a n g d i s e b u t k a n d i atas,
P a d a n g , 6 F e b r u a r i 1995.
Peneliti.
I
DAFTAR I S 1
Ha 1aman
AESTRAK
-.....-.-.-..--..------.,--.,...-
lG3 1.A P E N G R N T R R
i
.............,..,..- - - - ,- - ,.,.- .- - .
UCAPAN TERIMA EASIH
ii
.........................--..-
DAFTAK IS1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . - . - . . . . . . - . . - m - . . . - .
DAFTfiR TAEEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAH GAMEAR
EAF
I.
B.
C.
E.
x
..............
Identifikasi Masalah ................
Pembatasan Masalah .......-.........
11
.,................-
11
Latar Eelakang Masalah
.................,.
Penelitian ..............,,.
Tujuan Penelitian
F. Eegunaan
1
6
12
12
DESERIPSI TEORITIS DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis
E.
.........-....-......
-................
...........................
Kerangka Eonseptual
C. Hipotesis
EAE
viii
.,......................-.....,,....
D. Perurnusan Masalah
11.
vi
PENDAHULUAN
A.
FAB
iv
14
22
23
111. MET@DOLOGI PENELITIAN
A - Definisi Operasional Variabel Penelitian 24
E.
C.
D.
E.
.........
Metode Penelitian ...................
Populasi dan Sampel ..........-.....,
Instrumen Penelitian ..........-.....
Tempat dan Waktu Penelitian
vi
25
25
26
30
..................
Data ................
F . Uji-coba Alat Ukur
G
ERR
IV .
. Teknik
Analisis
. Deskripsi Data ......................
E . Pengujian Persyaratan Analisis ......
C . Pengujian Hipotesis .................
D . Diskusi Hasil Penelitian ............
V
.
4
-7
Lb
HhSI 1- PENEL I T I R N
A
RAE
33
KESIMPULAN.
40
41
50
KETEREATASAN. DAN SARAN
. Kesimpulan ..........................
E . Keterbatasan Penelitian .............
C . Saran-saran .........................
DAFTAR PUSTGKA ...................................
LAMPIRAN ........................................
A
36
56
57
58
60
61
DAFTAR TAFEL
Ha 1aman
Hutungan
Antara Variabel
Eebas
dengan
......................
IKIP Padang .............
Variabel Terikat
26
Jurnlah Pegawai
26
Jumlah
pegawai
Tingkat
IKIP
Padang
Mass
Pendidikan,
Menurut
Eerja,
Golongan
...............................
Jumlah
Pegawai
Dijadikan
IKIP
Sarnpel
Padang
Menurut
Distribusi
Frekuensi
Moral Kerja Pegawai
Distribusi
Data
Tingkat
Data
Keteladanan Atasan Langsung
Distribusi
Frekuensi
Kirjelasan Tugas
....
Rangkuman Hasil Pengolahan Data
Rangkuman Hasil Uji
Uji
Kmefisien
Variabel
Keteladanan
Atasan
....
Pegawai
atas Eeteladanan Atasan Langsung
.......
Linieritas Persamaan Regresi
Pegawai atas
Langsung
41
Langsung
Tabel ANAVA Regresi Moral Eerja
Eerja
40
Korelasi
dengan Variabel Moral Kerja Pegawai
Uji
39
Variabel-
....................
Normalitas .........
Signifikansi
38
Variabel
........................
variabel Penelitian
37
Vriabel
............
Data
30
Variabel
....................
Frekuensi
28
Yan9
Pendidikan, Masa Eerja dan Golongan
12.
dan
Keteladanan
42
43
Moral
Atasan
...............................
43
13.
Uji
Signifikansi
Koefisien
Korelasi
Variabel Kejelasan Tugas dengan Variabel
....................
Moral Eerja Pegawai
14-
Tabel ANAVA Regresi Moral Kerja
15.
Uji
Pegawai
...................
atas Kejelasan Tugas
Linieritas Persamaan Regresi
Uji
Signifikansi
Variabel
Koefisien
Keteladanan
17.
Uji
Signifikansi
Koefisien
Variasi
Keteladanan
Ganda
Langsung
..........
47
Korelasi
Atasan
tX1) dan Kejelasan Tugas
(XZ)
.........
48
Tabel ANAVA Regresi Ganda Variabel Moral
Kerja
Pegawai
Keteladanan
(Y)
Atasan
Kejelasan Tugas ( X Z )
19.
46
Langsung
dengan Moral Kerja Pegawai (Y)
18.
.....
Korelasi
Atasan
( X I ) dan Kejelasan Tugas (XZ!
45
Moral
Kerja Pegawai atas Eejelasan Tugas
16.
44
atas
Variabel
Langsung
(XI)
dan
...................
U j i Signifikansi Koefisien Arah
45'
Regresi
Ganda antara Keteladanan Atasan Langsung
(XI)
dan
Kejelasan Tugas
Moral Kerja Pegawai tY)
(X2)
dengan
................
50
DAFTAR GAMBAR
Gambar I
I
2
3
Halaman
Histogram Data Variabel Moral Kerja
Pegawai
80
Histogram Data Variabel Keteladanan
Atasan Langsung
80
Histogram Data Variabel Kejelasan
Tugas
81
A,
L a t a r E e l a k a n q Masalah
Terdapat
k e c e n d e r u n g a n d i k a l a n g a n pegawai
IEIP
Padang d a t a n g t e r l a m b a t masuk d a r i waktu yang d i t e n t u kan,
mengobrol
duduk
bermenung d i t e m p a t k e r j a ,
semasih
dan
d a n membaca k o r a n
dalam jam k e r j a ,
yang
dalam
jam
kerja,
meninggalkan
tempat
pulang. sebelum
s a n g a t mengganggu s e k a l i
( b e r j u a l a n ) d i tempat i a b e k e r j a ,
jam
adalah
kantor,
berdagang
Gejala s e p e r t i
dapat
dilihat
namun,
bukan t i d a k a d a d i k a l a n g a n pegawai yang b e t u l -
betul
s e r i u s dan tekun dalam b e k e r j a .
apabila
dan
d i s e t i a p b a g i a n dan u n i t
gejala seperti i n i
tidak
serius,
add k e t e g a s a n
Akan
dibiarkan
untuk
yang
ini
ada--
tetapi,
berlarut-larut
menanganinya
s u d a h t e n t u a k a n rnengganggu
siklus
secara
kegiatan
yang d i j a l a n k a n d i I E I P Padang.
S e b r n a r n y a munculnya m a s a l a h s e p e r t i i n i
kinan
disebabkan
kurangnya r a s a tanggung
dipunyai
pegawai-
kemung-
jawab
dan
idealisme
yang
Tanggung
jawab
berkenaan
dengan k e s e d i a a n untuk melaksanakan
tugas-
t u g a s yang d i b e b a n k a n k e p a d a i n d i v i d u ,
kan
tugasnya
dengan
tidak
kesadaran
merasa
untuk
terpaksa,
Ia
tetapi
melaksanakannya.
merupakan k e i n g i n a n dan c i t a - c i t a
melaksanapenuh
Idealisme
berlandaskan
kepada
kebenaran
dalam melakukan setiap tugas.
melaksanakan
setiap tugas sesuai dengan
aturan
berlaku
yang
harus muncul
Usaha
untuk
pedoman
dan
dalam
diri
dari
individu bersangkutan,
Pembentukan
kesadaran
dari dalam
diri
pegawai
semestinya dimulai dari pengetukan kata hati
(suasana
batin)
individu
terdalam
yang dimilikinya.
Setiap
termas.uk pegawai dipastikan di dalam dirinya mempunyai
keinginan
baiknya,
melakukan pekerjaan
untuk
dengan
sebaik-
namun karena faktor lingkungan dan
kebutuhan
menyebabkan
ia
terpengaruh
tuntutan
untuk
kurang
serius dan bersungguh-sungguh dalam bekerja.
Suasana
juga
dengan
perilaku
kerja
batin lkata hati) inilah yang
moral
pegawai
berkenaan
kerja-dalam
dengan
yang
sangat
melaksanakan
perasaan
dikatakan
menentukan
tugas.
senang
Moral
dan
tidak
senang, bergairah dan tidak bergairah, serta bersemangat
dan tidak bersemangat dalam melakukan
pekerjaan.
Untuk itu, sebaiknya dalam memperbaiki perilaku
wai
kearah yang lebih produktif dalam bekerja
tinya
dimulai
dengan pembentukan
tinggi di kalangan pegawai.
moral
kerja
mendalam
yang tinggi
moral
Namun, usaha
memerlukan
terhadap pegawai tersebut,
dan bagaimana kebiasaannya.
semes-
kerja
yang
pembentukan
pemahaman
Sectrang
har~rs tabu siapa sebenarnya pegawainya,
hannya
pega-
apa
Hal ini
yang
atasan
kebutudidasari
.
bahwa moral kerja yang tinggi merupakan dorongan
bagi
terciptanya usaha untuk berpartisipasi secara maksimal
dalam
suatu
kegiatan--
guna
mencapai
tujuan
yang
ditentukanPemahaman
bawahan,
dapat
langkah
naan
membantu
atasan
moral
mengambil
yang dimiliki
bawahan.
disenangi
apapun
dan
dibutuhkan
penggu-
Atasan
mudah mengarahkan bawahan; karena i a
yang
akan
tahu
bawahan.
bentuk t u g a s yang diserahkan
kerja
langkah-
yang diperlukan dalam mengoptimalkan
kemarnpuan
lebih
secara mendalam terhadap
apa
Biasanya
kepadanya,
akan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati--
ia
karena
betul-betul
yang dikerjakannya.
sa
r ~ s p e kdan senang
tugas
Bawahan tidak lagi merasa terpak-
melaksanakan tugas, tetapi muncul
dalam
atas
kesadaran
dirinya sendiri untuk melaksanakan.
Ia
dari
merasa
senang apabila atasan memberikan kepercayaan kepadanya
untuk melaksanakan sesuatu tugas.
Eagi
t u g a s yang dikerjakannya mempunyai
biasanya
dan
kuantitas
pegawai
merasa
malu,
saianya
yang lebih
baik
dibandingkan
yang mempunyai moral kerja rendah.
jawabnya
akan
pegawai yang mempunyai moral kerja
apabila
tugas
yang
menjadi
tidak mempunyai kualitas baik
tidak tepat pada waktunya.
selalu menjaga mutu dari
tinggi,
kualitas
dengan
Ia
akan
tanggung
dan
penyele-
Fegawai
tersebut
setiap
pekerjaannya--
karena
ia
selalu
menginginkan
dilakukannya.
hasil
terbaik
dari
pekerjaan
yang
tersebut,
a k a n k e l i h a t a n p e r b e d a a n mana p e g a w a i
yang
m ~ m p u n y a i m o r a l k e r j a y a n g t i n g g i d a n mana p u l a
yang
Dari
hasil
pekerjaan
rendah.
Tinggi
dan
rendahnya
moral
kerja
berhubungan
dengan b e r b a g a i f a k t o r , d i a n t a r a n y a a d a l a h
nan
atasan,
i k l i m kantor,
kejelazan tugas,
ladanan
prndapatan
yang
akan menjadi p e r h a t i a n
bertindak
setiap
bawahan.
dan komunikasi yang digunakan akan
senang
dan
Apabila
Untuk
t i d a k senangnya
sikap
Cara
Arahan
ada
Eete-
a t a s a n l a n g s u n g umumnya mengacu k e p a d a
berbuat
marah,
diterima,
d a n g a y a kepemimpinan a t a s a n .
dan p e r i l a k u yang d i t a r n p i l k a n a t a s a n .
dan
ketelada-
bawahan
menentukan
dalam
bekerja.
a t a s a n s e r i n g t e r l a m b a t masuk k a n t o r ,
berbicara kasar,
kecenderungan
d a n mau menang s e n d i r i - -
bawahan
antipati
kepada
i t u l a h k e t e l a d a n a n berkenaan dengan
perilaku
dijadikan
yang
terpuji
panutan
dan
dimiliki
rujukan
atasan
oleh
melaksanakan t u g a s s e b a g a i pegawai,
b e r u p a kemampuan,
marahmaka
atasan.
sifat
dan
yang
dapat
bawahan
dalam
Keteladanan d a p a t
keter-ampilan, k e d i s i p l i n a n ,
kejujur-
a n , keramahan, kesopanan, dan kehalusan budi.
Iklim
k a n t o r berkenaan dengan
suasana
hubungan
a n t a r p r i b a d i y a n g t e r d a p a t d a l a m s u a t u lembaga.
Pola
hubungan
dari
a n t a r p r i b a d i d a l a m lembaga
bersumber
jenis
kepemimpinan y a n g d i t e r a p k a n o l e h a t a s a n - d a l a m
melaksanakan
t u g a s bawahan.
k e r j a sama,
a k a n mengacu k e p a d a
dan
Untuk i t u ,
iklim
toleransi,
kantor
keakraban,
Dengan d e m i k i a n i k l i m k a n t o r
kerja keras.
diduga
kemungkinan a k a n b e r h u b u n g a n d e n g a n m o r a l k e r j a
pega-
wai.
Pendapatan
jasa
yang
yang
d i t e r i m a mengacu
d i b e r i k a n kepada pegawai
kepada
sebagai
a t a s t u g a s yang m e n j a d i t a n g g u n g jawabnya.
identik
dengan
bulannya.
diterima
hidup
s e o r a n g pegawai
kurang
serius
pegawai
Pendapatan
semakin
akan
dalam
melaksanakan
semakin
sebaliknya
lekerja;
maka s e m a k i n t e r p e c a h
setiap
terpenuhi
t e v p e n u h i kebutuhan hidup
diterimanya,
imbalan
pegawai
, maka
dan s e r i u s pegawai dalam
semakin
yang
yang
Terdapat kecenderungan
kebutuhan
tenang
gaji
balas
dari
dan
tugas.
i t u l a h p e n d a p a t a n y a n g d i t e r i m a n y a kemungkinan
gaji
kurang
Justru
diduga
akan berhubungan dengan m o r a l k e r j a pegawai.
Kejelasan
moral
tugas
k e r j a pegawai.
kemungkinan
berkaitan
K e j e l a s a n t u g a s mengacu
u r a i a n d a n gambaran k e r j a yang akan d i k e r j a k a n
wai.
kepada
pega-
K e j e l a s a n t u g a s bermanf a a t u n t u k m e n e n t u k a n a p a -
a p a yang menjadi tanggung jawab dan yang h a r u s
jakan
dengan
pegawai,
d ij e l a s k a n
Kepada m a s i n g - m a s i n g
tugas-tugas
yang
akan
sehingga diharapkan i a betul-betul
pegawai
dikerharus
dikerjakannya,
s e r i u s melaksanakan
tugas yang men jadi tanggung jawabnya.
Eegitu
dengan
pula, kepemimpinan kemungkinan
berkaitan
Eepemimpinan
merupakan
moral kerja pegawai.
usaha untuk mempengaruhi bawahan kesudut pandangannyafirtinya
untuk
pemimpin mengajak dan mengarahkan
bawahannya
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
danya, Semakin bertanggung jawab dan berhasil
kepabawahan
melaksanakan tugas-tugas tersebut, maka semakin sukses
pula atasan dalam melaksanakan kepemimpinan dan begitu
sebaliknya,
pula
semakin gaga1
dan
tidak
berhasil
bawahan melaksanakan tugasnya, maka akan semakin tidak
sukses atasan dalam melaksanakan kepemimpinannya.
Rspek-aspek di atas kemungkinan diduga berhubunggan dengan maral kerja pegawai dan menjadi
pembahasan
dalam penelitian ini.
Identifikasi Masalah
Mmral kerja merupakan kesadaran dan suasana batin
yang
dimiliki pegawai dalam melaksanakan
menjadi
dapat
tanqgung jawabnya. Moral kerja
dilihat sewaktu ia mengerjakan
tugas
yang
pegawai
akan
tugas,
seperti
tercermin dalam kedisiplinan, tanggung jawab, kejujuran, semangat kerja, dan kerja sama dengan teman
seja-
wat.
Kedisiplinan
mematuhi
peraturan
berkenaan
dengan
ketaatan
yang ditetapkan lembaga
dan
dalam
pe-
merintah,
seperti
ketepatan dalam masuk
dan
pulang
kerja, penyelesaian tugas dan ketentuan-ketentuan yang
berlaku
pada
lembaga. Tanggung
jawab
mengacu
pada
usaha yang dilakukan pegawai untuk melaksanakan
dengan sepenuh hati dan sekuat kemampuan yang
kinya-
tugas
dimili-
Ia akan merasa malu apabila tugas yang
diser-
ahkan kepadanya tidak dapat diselesaikan tepat waktunya
dan dengan hasil yang mengecewakan.
bertanggung
jawab
akan
Pegawai
sungguh-sungguh
dan
yang
serius
dalam bekerja serta memungkinkan tugas yang dikerjakan
diselesaikan tepat pada waktunya
dapat
dengan
hasil
yang memuaskan.
Kejujuran adalah sifat yang dimiliki oleh pegawai
yang
dapat mengatakan benar apabila memang benar
salah apabila memang salah.
pegawai
tanpa
naan
Pegawai yang jujur adalah
yang mengatakan dan melaksanakan apa
ditambah dan dikurangi.
tentang tugas yang menjadi
Pegawai
yang
mengenal
sesuatu
saikan
adanya:
Semangat kerja
d ~ n g a n usaha yang sungguh-sungguh
lelah
dan
tanpa
tanggung
mempunyai semangat kerja
berkekenal
jawabnya.
tinggi
kata menyerah dalam melaksanakan
tidak
tugas
tugas yang diserahkan kepadanya akan
dan
disele-
secepatnya. Sedangkan kerja sama adalah
suatu
tugas
yang dikerjakan harus melibatkan
pegawai
lain
untuk
melaksanakan, Satu pegawai dengan pegawai
lain
saling
bantu-membantu,
tolong-menolong,
dan
bahu-
.
E!
membahu d a l a m m e l a k s a n a k a n t u g a s - sama
dipikul
dalam a r t i a n
d a n r i n g a n sama d i j i n j i n g .
Untuk
dalam v a r i a b e l moral k e r j a p e r l u d i t a n y a k a n :
nakah
pegawai
jawab dalam b e k e r j a ? Eagaimana
dalam
mempunyai
tugas?
melaksanakan
semangat
yang t i n g g i
pegawai
kejujuran
Apakah
dalam
itu,
bagaima-
d i s i p l i n p e g a w a i d a l a m b e k e r j a ? Opakah
bertanggung
berat
pegawai
bekerja?
Dan
bagaimana k e r j a s a m a pegawai dalam b e k e r j a ?
Tinggi
rendahnya
kemungkinan
moral
hat
dari
i k l i m kantor,
tuqas,
s i k a p dan p e r i l a k u
Apapun
dilakukan
bentuk
dan
yang
perilaku
yaitu
pendapatan
kepemimpinan
dili-
ditampilkan
dan
~ l e h
tindakan
yang
a t a s a n akan d i a m a t i dan d i p e r h a t i k a n
sekaligus
akan menjadi
dalam b e r b u a t dan bertindak-nakan
diduga
Keteladanan a t a s a n langsung akan d a p a t
atasan.
han--
kejelasan
diterima,
atasan-
pegawai
berhubungan dengan b e r b a g a i a s p e k ,
keteladanan a t a s a n langsung,
yang
kerja
pedoman
bagi
terutama dalam
bawabawahan
melaksa-
Ketela-
t u g a s yang menjadi tanggung jawabnya.
d a n a n a t a s a n l a n g s u n g a k a n b e r k e n a a n d e n g a n kernampuan,
keterampilan,
kesopanan,
kedisiplinan,
kejujuran,
keramahan,
d a n k e h a l u s a n b u d i d a r i a t a s a n . Untuk
p e v l u d i t a n y a k a n b a g a i m a n a k a h kemampuan,
kedisiplinan,
kejujuran,
keramahan,
itu,
keterampilan,
kesopanan,
dan
kehalusan budi d a r i atasan?
Eegitu
p u l a i k l i m k a n t o r akan
berkaitan
dengan
moral
k e r j a pegawai,
Iklim kantor
berkenaan
dengan
s u a s a n a hubungan y a n g t e r j a d i d a l a m s u a t u k a n t o r ,
mengacu
kepada k e r j a sama, t o l e r a n s i ,
kerja keras.
suasana
Untuk i t u ,
kerjasama,
keakraban,
perlu ditanyakan
toleransi,
yang
dan
bagaimanakah
keakraban,
dan
kerja
k e r a s pegawai?
Pendapatan
dengan
yang
diterima
moral k e r j a pegawai.
diduga
berhubungan
P e n d a p a t a n yang
diterima
i d e n t i k dengan b a l a s j a s a yang d i b e r i k a n kepada
wai
sebagai
kepada
suatu
imbalan a t a s pengabdian
lembaga.
Eesar
yang
kebutuhan h i d u p pegawai d a r i
diterimanya,
akan
melaksanakan
tugas
jawab.
semakin t i n g g i
secara
diberikan
kecenderungan
terpenuhinya
serius
pega-
semakin
gaji
yang
pula
perhatiannya
dan
bertanggung
E e g i t u p u l a s e b a l i k n y a bertambah kurang
terpe-
nuhinya kebutuhan hidupnya d a r i g a j i yang d i t e r i m a n y a ,
maka a k a n s e m a k i n 5 ' e r i u s p e g a w a i d a l a m b e k e r j a .
Harus
d i s a d a r i bahwa pemenuhan k e b u t u h a n h i d u p a d a l a h s y a r a t
mutlak
ketenangan dalam b e k e r j a .
untuk d a p a t tenang dalam b e k e r j a ,
Sukar bagi
pegawai
a p a b i l a masih
k i r k a n a p a y a n g a k a n dimakan k e l u a r g a n y a h a r i i n i
esok.
yang
Untuk i t u ,
p e r l u ditanyakan apakah
Dan
apakah g a j i
yang
dan
pendapatan
d i t e r i m a pegawai seimbang dengan p e k e r j a a n
dilakukannya?
memi-
diterima
yang
dapat
memenuhi k e b u t u h a n k e l u a r g a s e c a r a l a y a k ?
F e g i t u p u l a k e j e l a s a n t u g a s kemungkinan b e r k a i t a n
d e n g a n moral k e r j a p e g a w a i
.
Eejelasan tugas
berkenaan
dengan gambaran k e r j a yang akan d i l a k s a n a k a n
Seorang
tugas
pegawai s e m e s t i n y a mengetahui t u j u a n d a n
yang
dilaksanakan,
kesanggupan
tugas
pegawai.
tingkat
rnelaksanakannya,
tersebut.
Untuk i t u ,
dan
perlu
kesukaran
cara
isi
tugas,
melaksanakan
ditanyakan
apakah
p e g a w a i memahami t u j u a n d a n isi t u g a s y a n g a k a n d i l a k sanakan?
Eagaimanakah
t i n g k a t kesukaran
tugas
yang
d i l a k s a n a k a n pegawai'? Apakah p e g a w a i mempunyai k e s a n g gupan dalam melaksanakan t u g a s yang dibei-ikan
nya?
Dan
a p a k a h p e g a w a i memahami
cara
kepada-
melaksanakan
tugas tersebut?
Terakhir
aspek
yang
berkemungkinan
berkaitan
d e n g a n m u r a l k e r j a p e g a w a i a d a l a h kepemimpinan a t a s a n .
Kepemimpinan
d i a r t i k a n sebagai usaha
yang
dilakukan
a t a s a n d a l a m mernpengaruhi bawahan u n t u k mau d a n
melaksanakan
atasan
dan
d a p a t menggunakan b e r b a g a i m a c a m
seni,
kiat,
t u g a s yang d i i n g i n i a t a s a n .
mau
Untuk
itu,
d i t a n y a k a n b a g a i m a n a k a h p o l a kepemimpinan
yang
d i g u n a k a n a t a s a n u n t u k mendorong bawahan d a l a m
ja?
Seorang
t e a r i kepemirnpinan y a n g memungkinkan bawahan
melaksanakan
perlu
t u g a s yang d i b e r i k a n kepadanya.
mampu
beker-
Dan a p a k a h kepemimpinan a t a s a n c u k u p mangkus
s a n g k i l d a l a m mempengaruhi bawahan d a l a m b e k e r j a ?
dan
C. Pembatasan Masalah
Usaha
peningkatan
memperhatikan
moral
kerja
pegawai
perlu
berbagai aspek, yaitu keteladanan
ata-
5,317, iklim kantor, pendapatan yang diterima, kejelasan
tugas, dan kepemimpinan atasan.
Namun, dalam
peneli-
tian ini tidak semua aspek-aspek yang diduga berkaitan
dengan moral kerja pegawai yang akan diteliti:
tetapi
dalam kesempatan ini yang akan dikaji adalah keteladanan atasan langsung merupakan aspek yang sangat
sial
dan
penting diperhatikan
dalam
suatu
esen-
kantor-
Eiasanya para bawahan akan selalu memperhatikan bagaimana
sifat dan perilaku yang ditampilkan
sekaligus
akan dijadikan pula sebagai
atasan
dan
penilaian
dan
gertimbangan dalam bertindak dan berperilaku.
pula,
ting
Eegitu
kejelasan tugas menjadi aspek yang sangat
Sukar bagi
pegawai
untuk bekerja dengan baik, jika ia tidak tahu
tentang
apa
bagi pegawai dalam bekerja.
pen-
yang akan dikerjakannya.
Mengacu
kepada
alasan
yang dikemukakan di atas, maka aspek-aspek yang diduga
berhubungan
dengan moral kerja dan sekaligus
kajian dalam penelitian ini adalah keteladanan
menjadi
atasan
langsung dan kejelasan tugas.
Eerdasarkan kepada latar belakang dan
pembatasan
masalah, maka masalah penelitian ini dapat
dirumuskan
sebagai berikut:
1. Apakah t e r d a p a t hubungan y a n g b e r a r t i a n t a r a
ladanan
l a n g s u n g d e n g a n moral
atasan
kete-
pega
kerja
wai3
2.
-
2..
Apakah t e r d a p a t hubungan y a n g b e r a r t i a n t a r a
keje-
l a s a n t u g a s d ~ n g a nm o r a l k e r j a p e g a w a i ?
Apakah
dapat
diketahui
d i r a m a l k a n n i l a i moral
skor
keteladanan
atasan
kerja,
j i k a
langsung
dan
k e j e l asan tugas?
D. T u j u a n P e n e l i t i a n
Penelitian
yang
dilakukan i n i
bertujuan
untuk
melihat:
1. Hubungan a n t a r a k e t e l a d a n a n a t a s a n l a n g s u n g
moral k e r j a pegawai
dengan
IKIP P a d a n g .
2, Hubungan a n t a r a k ~ j e l a s a nt u g a s d e n g a n m o r a l k e r j a
pecjawai I K I P p a d a n g .
3. F e r s a m a a n
r e g r e s i yang d a p a t diqunakan untuk
amlkan n i . l a i moral k e r j a pegawai,
mer-
j i k a s k a r ketela-
dana a t a s a n langsung dan k e j e l a s a n t u q a s d i k e t a h u i .
E.
Kequnaan P e n e l i t i a n
P e n e l i t i a n yang d i l a k u k a n i n i s a n g a t
bagi
kerja,
tugas
pimpinan
u n t u k m e l i h a t gambaran
keteladanan
atasan
langsung,
yang m e n j a d i tanggung jawabnya.
bermanfaat
tentang
dan
moral
kejelasan
Eegitu
pula,
p e n e l i t i a n i n i b e r g u n a p u l a u n t u k mengambil
bagi
kebijakan
pimpinan untuk meningkatkan moral k e r j a
pegawai
dan u s a h a mernperbaiki p e r i l a k u yang d i t a m p i l k a n a t a s a n
langsung-cantah
sehingga
i a betul-betul
d a n t e l a d a n b a g i bawahannya.
dapat
dijadikan
D i samping
itu,
juga
u n t u k m e m p e r j e l a s gambaran
masing-masing
tugas
dari
p a r a pegawai bersangkutan--
bila ternyata
masih
belum je l a s .
bagi
Kegcrnaan y a n g s a n g a t p e n t i n g
pegawai bersangkutan untuk
moral
kerja
atasan
tanggung
dan
1a n g s u n g
persepsinya
mengetahui
tentang
s e r t a k e j el a s a n t u g a s
jawabnya--
dan
PI- la a d a l a h
dengan
gambaran
keteladanan
yang
mengetahui
men j a d i
aspek
t e r s e b u t d a p a t l e b i h s e r i u s dan t r k u n dalam melaksanakan
t u g a s s e s u a i dengan j a n j i dan
pegawai n e g e r i d i IKIP Padang,
sumpahnya
sebagai
BAB I1
DESKRIPSI TEORITIS DAN HIPDTESIS
Pada
kerangka b e r p i k i r ,
A-
teoritis,
b a g i a n i n i a k a n dikemukakan k a j i a n
dan h i p o t e s i s .
Kaiian T e o r i t i s
I. Moral K e r j a P e q a w a i
mem-
Maral k e r j a merupakan s u a s a n a b a t i n yang
pengaruhi
individu
dalam
bertindak
d a l a m s u a t u l e m b a g a ( H a d a r i , 1984).
yang
dan
berbuat
Suasana
dimaksudkan b e r k e n a a n dengao k a t a
batin
hati
yang
d a p a t menimbulkan p e r a s a a n s e n a n g d a n t i d a k s e n a n g ,
b e r g a i r a h dan t i d a k b e r g a i r a h s e r t a bersemangat dan
tidak
bersemangat.
se-
Perasaan senang dan t i d a k
se-
n a n g muncul a k i b a t p e r s e p s i i n d i v i d u t e r h a d a p
s u a t u yang disebabkan k e s e s u a i a n dan k e t i d a k s e s u a i an d i r i n y a dengan lingkungan t e m p a t i a b e k e r j a .
Apabila t u g a s yang d i k e r j a k a n s e b a g a i
sesuai
dengan k e a h l i a n dan k e t e r a m p i l a n n y a ,
kecenderungan
but;
pegawai
besar
terse-
i a akan menyenangi p e k e r j a a n
s e b a l i k n y a b i l a t u g a s yang d i k e r j a k a n n y a t i d a k
s e s u a i d e n g a n k e a h l i a n d a n k e t e r a m p i l a n , maka b e s a r
kecenderungan i a kurang senang mengerjakan pekerjaan t e r s e b u t ,
gairah
serta
muncul
dari
gairahan
B e g i t u p u l a b e r g a i r a h dan t i d a k
bersemangat
dalam d i r i
dan
tidak
pegawai.
dan semangat i n i ,
ber-
bersemangat
Munculnya
a p a b i l a merasa
ke-
dirinya
dihargai
Maslow
dan
kebutuhannya dipenuhi.
Untuk
11970) mengemukakan bahwa s e o r a n g
bergairah
dan bersemangat dalam bekerja--
kebutuhan
yang d i i n g i n i t e r p e n u h i .
individu
apabila
Terdapat
(I) k e b u t u h a n
t i n g k a t a n kebutuhan, y a i t u :
gis,
( 2 ) k e b u t u h a n r a s a aman,
(4)
kebutuhan akan harga d i r i , dan
itu,
lima
fisiolo-
( 3 ) kebutuhan sosial,
kebutuhan
(5)
u n t u k mewujudkan d i r i .
Kebutuhan
f i s i o l o g i s merupakan k e b u t u h a n
d a n i a h d a r i manusia
dan papanpaling
pangan,
dalam bentuk
manusia.
primer
ini
muncul
apabila
Setiap
rnanusia membutuhkan r a s a aman--
keselamatan
t e l a h terpenuhi.
kebutuhan
kebutuhan
rasa
Kebutuhan
fisiologis
dirinya secara f i s i k
aman
terpenuhi.
baik
maupun
p s i k i s , Orang membutuhkan r a s a
yang
Kebutuhan-
k e b u t u h a n l a i n n y a b a r u a k a n muncul k a l a u
secara
sandang,
Kebutuhan i n i merupakan k e b u t u h a n
k u a t dalam kehidupan
ba-
bagi
keamanan
aman
untuk
w a k t u s e k a r a n g d a n masa d e p a n ,
A p a b i l a k e b u t u h a n r a s a aman r e l a t i f
maka
kebutuhan
pada
dasarnya
diterirna
s o s i a l menjadi
a d a l a h makhluk
terpenuhi,
menonjol.
sosial
Manusia
yang
inqin
m e n j a d i a n g g o t a kelompok m a s y a r a k a t
ter-
t e n t u dan i k u t a k t i f dalam b e r b a g a i k e g i a t a n .
Eebu-
tuhan
tahap
ini,
lebih
manusia t e r n y a t a t i d a k b e r h e n t i
pada
t e t a p i i a i n g i n merasa d i b u t u h k a n d a n d i h a r g a i
tinggi
lagi.
Tiap
menusia
mempunyai
rasa
harga d i r i dan t e r m a n i f e s t a s i dalam b e r b a g a i bentuk
di
a n t a r a n y a a d a l a h p r e s t i s e dan kekuasaan.
yang
mempunyai k e b u t u h a n u n t u k
mengejar
Orang
prestise
yang s e s u a i dengan a s p i r a s i n y a .
fetelah
maka
pernunculan k e b u t u h a n h a r g a d i r i
pada t i n g k a t t e r a k h i r a d a l a h k e b u t u h a n
ujudan
diri.
Manusia i n g i n
mengembangkan
sesuai
dengan p o t e n s i yang ada pada
pengdirinya
dirinya.
r a n g a n u n t u k m e n c a p a i k e b e r - h a s i l a n merupakan
t u h a n yang p e n t i n g s e k a l i - -
ini,
Dokebu-
bukan s a j a d a l a m menen-
t u k a n k e s u k s e s a n s e s e o r a n g ; namun j u g a k e b e r h a s i l a n
s u a t u lernbaga d i mana i a b e k e r j a .
munculnya
Untuk i t u ,
m o r a l kerja akibat terpenuhi
kebutuhan-
mulai d a r i t i n g k a t t ~ r e n d a h sampai
nya--
dasar
tingkat
tertinggi.
Matteson
bahwa
d i dalam moral k e r j a
unsur
kedisiplinan,
semangat k e r j a ,
suatu
tugas.
(1989) mengemukakan
dan Ivancevich
sebenarnya
tanggung
d a n k e r j a sama
terkandung
jawab,
kejujuran,
dalam
melaksanakan
E e g i t u p u l a Eoyan (1991) m e m p e r t e g a s
l a g i bahwa m o r a l k e r j a s e s e o r a n g a k a n d a p a t d i l i h a t
d a r i penampilan dan t i n d a k a n n y a dalam
melaksanakan
s u a t u t u g a s yang d i b e r i k a n kepadanya,
t e r u t a m a dari
aspek
nya,
semangat k e r j a ,
k e d i s i p l i n a n yang
dimiliki-
tanggung jawab a t a s t u g a s yang diembannya, dan
k e t i n g g i a n budi yang d i m i l i k i n y a .
Kedisiplinan
dalam
rnelaksanakan
a d a l a h kepatuhan dan
pekerjaan.
keseriusan
Nitisemito
(1983)
mengartikan k e d i s i p l i n a n sebagai s u a t u s i k a p , tingkah l a k u dan p e r b u a t a n yang s e s u a i dengan p e r a t u r a n
lembaga i a b e k e r j a .
dari
semestinya
peraturan
peraturan-peraturan
tah
dan
Sebagai
yang
pegawai
harus
diikuti
yang t e l a h d i t e t a p k a n
lembaga t e m p a t
i a
negeri,
bekerja.
adalah
pemerin-
Sebenarnya,
s e j a k i a disumpah s e b a g a i pegawai n e g e r i sudah
ada
s u a t u p e r j a n j i a n y a n g d i u c a p k a n bahwa i a a k a n s u n g guh-sungguh
dan s e r i u s dalam b e k e r j a serta
men j u n -
j u n g t i n g g i "Korp" s e b a g a i p e g a w a i n e g e r i .
Penegakan
disiplin
sangat
pegawai
negeri
bevsangkutan
berlaku.
Peraturan-peraturan
ditentukan
dan
peraturan
yang
yang a d a , akan d i j a d i -
k a n pedaman b a g i p e g a w a i d a l a m b e r b u a t d a n
dak.
oleh
bertin-
Ia s e m e s t i n y a mamahami t u j u a n d a n isi p e r a t u r -
an tersebut--
dan d i l a k s a n a k a n dengan sunguh-sunguh
dan
hati.
sepenuh
penting
daran
aspek
yang
sangat
dalam melaksanakan p e r a t u r a n a d a l a h
dan
k e t u l u s a n d a r i pegawai
peraturan tersebut,
juga;
Salah satu
untuk
kesa-
menerima
t a n p a a d a paksaan d a r i siapapun
d i samping k e p i n t a r a n a t a s a n menjelaskan
mrnerapkan
peraturan
yang
ada
(Masaaki,
dan
1971).
A t a s a n h a r u s d a p a t memahami s i a p a s e b e n a r n y a bawahan dan a p a yang d i i n g i n i n y a - dekatan
yang j i t u u n t u k menyadarkan
pentingnya
atasan
s e r t a mengambil
melaksanakan p e r a t u r a n .
bawahan
Apabila
d a n bawahan s u d a h t e r d a p a t k e s e s u a i a n
penakan
antara
ten-
t a n g p e r l u n y a mematuhi p ~ r a t u r a n , maka b e s a r kecend r r u n g a n d i s i p l i n akan d a p a t diwujudkan.
N i t i s e r n i t o i1983) k e d i s i p l i n a n
Menurut
dapat
berdiri
sendiri,
tetapi
tidak
berkaitan
dengan
b e r b a g a i a s p e k , y a i t u k e s e j a h - k e r a a n , ancaman,
gasan a t a s a n ,
peraturan,
k e t e r l i b a t a n bawahan d a l a m merumuskan
k e s e s u a i a n d e n g a n kemampuan
dan k e t e l a d a n a n a t a s a n .
perhatian atasan
jadi
kete-
Aspek-aspek
apabila
seseorang,
i n i harus
ingin
men-
meningkatkan
k e d i s i p l i n a n bawahan.
Tanggung
dilakukan
jawab
berkenaan dengan
usaha
pegawai untuk melaksanakan t u g a s
yang
dengan
s e p e n u h h a t i d a n s e k u a t kemampuan y a n g a d a
(Masaa-
ki,
13911. F e g a w a i y a n g b e r t a n g u n g j a w a b a k a n m e r a -
sa
malu d a n g e l i s a h a p a b i l a t u g a s y a n g
kepadanya
tidak diselesaikan tepat
drngan k u a l i t a s yang rendah.
dan
asal jadi,
kan
t a p i betul-betul
s e c a r a teliti--
kerjaannya
diserahkan
pada
waktunya
Ia b e k e r j a
d i p i k i r k a n dan
bukan
dilaku-
dengan harapan h a s i l d a r i
i t u t i d a k mengecewakan.
pe-
(1393)
Sallis
m e n g a t a k a n o r a n g y a n g b e r t a n g g u n g j a w a b a k a n tampak
d a r i c a r a i a b e k e r j a dan h a s i l yang
nrang
dan
dikerjakannya.
yang h e r t a n g u n g jawab b e t u l - b e t u l
mengusahakan
tidak
terdapat
hati-hati
kesalahan
dari
p e k e r j a a n yang d i l a k s a n a k a n n y a .
E e j u j u r a n merupakan s i k a p d a n s i f a t yang
l i k i pegawai--
yang d a p a t mengatakan b e n a r
dimiapabila
&KIP PADANG
memang b e n a r d a n s a l a h a p a b i l a memang s a l a h (Masaak i
Menegakkan k e j u j u r a n s u k a r
1971).
membutuhkan
Semangat
kekadaran yang t i n g g i d a r i
k e r j a berkenaan dengan
sungguh-sungguh
kan
sekali
dan
seseorang.
usaha-usaha
dan t a n p a k e n a l l e l a h yang
yang
dilaku-
s e s e o r a n g t e r h a d a p p e k e r j a a n yang menjadi
gasnya ( N i t i s e m i t o ,
semangat
kata
kerja
1993).
Pegawai yang
yang t i n g g i ,
tidak
tu-
mempunyai
akan
mengenal
menyerah d a l a m melaksanakan t u g a s yang
dise-
rahkan kepadanya (Masaaki, 1 9 7 1 ) .
Sedangkan
kerja
bantu-membantu,
sama
adalah
tolong-menolong,
bentuk
dan s e c a r a
bersa-
ma-sama
melaksanakan
dipikul
d a n r i n g a n sama d i j i n j i n g
t e r t e n t u (Hadari,
atas,
tugas.
suatu
Artinya
sama
tugas
1984). E e r d a s a r k a n p e n j e l a s a n
yang dimaksudkan d i s i n i
kedisiplinan,
tanggung jawab,
moral
adalah
kejujuran,
k e r j a , dan k e r j asama sesama pegawai
2.
terhadap
d a p a t d i t a r i k k e s i m p u l a n bahwa
pegawai
berat
di
kerja
mencakup
semangat
-
Keteladanan Atasan tanqsunq
Keteladanan
liki
nutan
maka
seseorang--
merupakan s u a t u s i f a t yang
yang d a p a t d i j a d i k a n s e b a g a i
dalam b e r t i n g k a h laku.
keteladanan
dimi-
Fagi seorang
mengacu p a d a s i k a p
dan
pa-
atasan,
tingkah
l a k u yang d i t a m p i l k a n d i k a n t o r ( t e m p a t ] i a b e k e r j a
(Winardi, 1982). Apabila d i k a j i l e b i h jauh
ketela-
danan a t a s a n akan d a p a t d i l i h a t sewaktu i a
sanakan t u g a s ,
si
yang
p e r i l a k u yang d i t a m p i l k a n ,
digunakan,
d a n hubungannya
(Shuc,.t:er clan
!;ej awa-I:
melakkomunika-
dengan
Wetz lei-, 1 9 7 2 )
.
teman
Ketel a d a n a n
s e w a k t u m e l a k s a n a k a n t u g a s d a p a t b e r b e n t u k kemampuan
dan k e t e r a m p i l a n dalam melaksanakan p e k e r j a a n ,
bila
setiap
p e k e r j a a n yang
ditugaskan
d a p a t d i l a k s a n a k a n dengan b a i k ,
maka
kepadanya
ada
kecende-
kete-
r u n g a n hawahan a k a n kagum a t a s kemampuan d a n
rarnpilan
yang
d i m i l i k i atasannya.
npa-
Apalagi,
jika
bawahan m i n t a b a n t u a n k e p a d a a t a s a n un t u k r n e n g a t a s i
k e s u l i l a n dan hambatan yang ditemuinya-annya
nya,
dan
t e r s e b u - t inampu m e n g a t a s i k e s u l i t a n
bawahan-
maka i a a k a n s a l u t d a n b e r t a m b a h kagum
a t a s a n n y a (Handoko,
atas-
kepada
1TPl). Sebaliknya, j i k a
atasan
t i d a k mampu m e n c a r i k a n j a l a n k e l u a r t e r h a d a p
litan
bawahannya
dalam melaksanakan
tugas,
kesu-
maka
t ~ e s a rk e c e n d e r u n g a n bawahan a k a n b e r k u r a n g k e p e r c a -
yaan k e p a d a a t a s a n (Handoko, 1991)F e r i l a k u b e r k e n a a n dengan s i k a p p e r b u a t a n yang
ditampilkan
atasan,
Eila
atasan
m ~ n g h o r m a t i h a s i l k e r j a bawahan,
menghorrnati p u l a a t a s a n n y a .
atasan
menghargai
maka bawahan
Tetapi sebaliknya,
s e r i n g m e n y a l a h k a n p e k e r j a a n bawahan
dan
akan
j i k a
tanpa
mencarikan j a l a n keluarnya,
maka bawahan a k a n
men-
jadi
Apalagi
yang
a n t i p a t i pada a t a s a n ,
perilaku
d i t a m p i l k a n s e r i n g menyinggung p e r a s a a n d a n melakukan
penekanan,
maka bawahan a k a n k e s a l
dan
benci
1984). E e g i t u p u l a ,
komuni-
k a s i y a n g d i g u n a k a n a t a s a n hendaknya j e l a s ,
lembut,
melihat atasan (Hadari,
dan
b e r s i f a t m e n g a j a k bawahan
untuk
pekerjaan
( S h u b e r t , 1979)- D i s a m p i n g
hendaknya
dapat
membina hubungan
melaksanakan
itu
yang
atasan
baik
d a p a t s a l i n g h a r g a m e n g h a r g a i d e n g a n bawahan.
bila
a t a s a n d a p a t menampilkan kemampuan d a l a m
laksanakan
tugas,
k a s i secara baik,
berperilaku terpuji,
dan
Apa-
me-
berkomuni-
d a n membina hubungan d e n g a n r e k a n
s e k e r j a maka b e s a r k e c e n d e r u n g a n bawahan a k a n
m a t d a n s e g a n k e p a d a a t a s a n . Aspek-aspek
hor-
yang d i k e -
mukakan i n i a k a n d i j a d i k a n i n d i k a t o r d a l a m v a r i a b e l
keteladanan a t a s a n langsung.
Tugas
merupakan k e g i a t a n y a n g a k a n
dilakukan
s e s e o r a n g d a l a m lembaga d i mana b e k e r j a
E a l a s j a s a yang d i b e r i k a n
1983).
biasanya
(Lazaruth,
kepada
berkenaan dengan t u g a s yang
individu
dilaksanakan
u n t u k s u a t u l e m b a g a . Untuk i t u , s e t i a p p e g a w a i y a n g
akan
b e k e r j a h a r u s t a h u dan j e l a s t u g a s yang
akan
d i k ~ r j a k a n n y a( f i l l e n , 1976). Eanyak d i a n t a r a pega-
w a i yang t i d a k t a h u a p a yang sernstinya
nya
dikerjakan-
d a n b a g a i m a n a m ~ n g e r j a k a np e k e r j a a n
tersebut.
Eetidaktahuan adakalanya disebabkan kurangnya
jelasan
suatu
oleh
a t a s a n a t a u memang
pen-
tidak
diberikan
wewenang u n t u k m e l a k s a n a k a n s u a t u
pekerjaan
1986).
(Manullang,
Riasanya
pada
suatu
kantor,
s e t e l a h s e s c o r a n g d i t e r i m a menjadi pegawai,
akan
menjelaskan
tanggang
tugas-tugas
jawabnya
t ~ r h a d a p tugas
(Lazaruth,
akan
dengan
isi t u g a s y a n g a k a n
pegawai melaksanakannya,
laksanakan
tugas
t e r s e b u t (Allen,
1975).
y a n g d i k e r j a k a n bawahan.
jenis-jenis
pegawai.
dikerjakan,
me-
Tujuan
dicapai
dalam
t u g a s dan d a p a t berbentuk h a s i l
rnelaksanakan
dengan
tujuan
dan c a r a
k~erkenaan dengan s a s a r a n yang akan
pekerjaan
menjadi
Penjelasan
1983).
t e r s e b u t berkenaan
yang akan d i c a p a i ,
kesanggupan
yang
atasan
Isi
dari
berkenaan
p e k e r j a a n yang d i k e r j a k a n
Kesanggupan
berarti
dalam melaksanakan t u g a s .
kemampuan
oleh
pegawai
S u a t u t u g a s yang
diberi-
kan h a v u s d i s e s u a i k a n d e n g a n kemampuan y a n g d i m i l i k i pegawai.
nakan
itu,
C a r a mengacu k e p a d a b a g a i m a n a
melaksa-
t u g a s t e r s e b u t supaya l e b i h maksimal.
aspek-aspek
yang dikemukakan d i
Untuk
atas,
yaitu
t u j u a n yang akan d i c a p a i ,
isi d a r i t u g a s y a n g
akan
dikerjakan,
melaksanakan,
cara
kesanggupan
dan
melaksanakan t u g a s t e r s e b u t akan d i j a d i k a n
tor-indikator
Terdapat
tingkat
indika-
dari variabel ini.
kecenderungan
bahwa
bertambah
k e t e l a d a n a n a t a s a n l a n g s u n g , maka
n i n g k a t p u l a moral k e r j a pegawai;
sebaliknya,
tinggi
akan
me-
bertam-
bah
rendah t i n g k a t keteladanan a t a s a n langsung,
menurun
bertambah
pula,
p u l a moral k e r j a
pegawai.
maka
Begitu
b e r t a m b a h j e l a s t u g a s y a n g a k a n d i k e r j a k a n , maka
b e r t a m b a h m e n i n g k a t p u l a moral k e r j a pegawai:
sebalik-
n y a b e r t a m b a h kurang j e l a s t u g a s yang akan d i k e r j a k a n ,
maka b e r t a m b a h r e n d a h p u l a m o r a l k e r j a p e g a w a i .
la,
Apabi-
k e t e l a d a n a n a t a s a n langsung t i n g g i dan t u g a s
d i k e r j a k a n jelas-kecenderungan
sebaliknya
s e c a r a bersama-sama,
moral
kerja
pegawai
maka
menjadi
k e t e l a d a n a n a t a s a n rendah dan
akan
d i k e r j a k a n kurang jelas--
maka
besar
kecenderungan moral
secara
yang
terdapat
tinggi;
tugas
yang
bersama-sama
kerja
,
pegawai
akan
E e r d a s a r k a n d e s k r i p s i t e o r i t i s dan kerangka
kon-
menurun.
D - Perumusan H i p o t e 5 i s
s e p t u a l , maka d a p a t d i r u m u s k a n h i p o t e s i s s e b a g a i b e r i kut:
1. T e r d a p a t
hubungan y a n g b e r a r t i a n t a r a
keteladanan
a t a s a n l a n g s u n g dengan m o r a l pegawai IKIP Padang-
2. T e r d a p a t
hubungan
yang b e r a r t i
antara
kejelasan
t u g a s dengan moral k e r j a pegawai IKIP Padang.
3. D a p a t
diramalkan n i l a i moral k e r j a
diketahui
skar
k e j el a s a n t u g a s
keteladanan
-
atasan
pegawai,
langsung
jika
dan
BAB I11
HETODOLOGI PENELITIAN
Pada hagian ini dibahas defenisi operasional
varia-
Del penelitian, tempat dan waktu penelitian, metode penelitian,
caba
papulasi dan sampel, instrumen
penelitian,
uji
instrumen penelitian, proses pengumpulan data,
dan
teknik analisis data.
A,
Defenisi Operasicma1 Variabel Penelitian
Terdapat
yaitu
tiga
variabel
dalam
satu variabel terikat dan dua
Adapun
\dariabel. bebas
atasan langsung ( X I )
tersebut
penelitian
variabel
adalah
ini,
bebas.
keteladanan
dan kejelasan tugas ( X 2 ) ;
sedang-
kan variabel terikat adalah moral kerja pegawai ( Y ) .
Variabrl keteladanan atasan langsung (XI)
berke-
naan dengan krmampuan atasan melaksanakan tugas, perilaku yang ditampilkan atasan dalam bekerja, komunikasi
yang
digunakan
a ern an
sej a w a t
I
atasan, serta hubungan atasan
dengan
dan bawahan,
Variabel kejelasan tugas t X 2 ) yang akan
dikerja-
kan pegawai menyangkut tujuan dari tugas yang dilaksanakan, isi tugas yang dilaksanakan, tingkat
tugas,
kesukai-an
kesanggupan pegawai melaksanakannya, dan
cara
melaksanakan tugas tersebut.
Sedangkan variabel moral kerja ( Y ) mencakup aspek
kedisiplinan,
tanggung
jawab,
kejujuran,
semangat
kerja, dan kerja sama pegawai dengan teman sejawat.
E. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di IEIP Padang dengan subjek
penelitian pegawai yang tidak mempunyai jabatan struktural,
yang
tersebar
di
setiap fakultas
dan
yang ada di IKIP Padang. Kegiatan penelitian
sung
sekitar satu setengah bulan, yang
tengahan
bulan
Oktcber dan berakhir
Khusus s e t ~ n g a hbulan pertama
1994.
uji-ccba
unit
berlang-
dimulai
awal
per-
November
digunakan
untuk
dan revisi instrumen, dan satu bulan
beri-
kutnya untuk pengumpulan data penelitian.
C. Metcde Penelitian
Penelitian
kuesioner sebagai
menggunakan
data.
ini menggunakan teknik survei
Tujuannya adalah untuk
variabel-variabel
riabel
yang
'
instrumen
dengan
pengumpulan
mengungkapkan
hubungan
bebas sebagai prediktor dengan
terikat sebagai respan-- yang
va-
berarti
kajian
dilakukan bersifat korelasi dan uegresi.
Adapun
variabel
berjumlah
yang
terdapat dalam penelitian
tiga
ini
variabel, yang terdiri atas
adalah
dua
va-
riabel bebas dan satu variabel terikat, yaitu:
XI
= Keteladanan atasan langsung
X2
= Kejelasan tugas
Y
= Moral kerja pegawai
Melihat
kepada
masalah dan
tujuan
yang
dicapai, maka disain penelitiannya dapat dilihat
tabel I.
ingin
pada
T a b e l 1 - Hubungan a n t a r a V a r i a b e l F e b a s
Terikat
I
I
I
I
Variabel
I
bebas
I
I Variabel
Iterikat
I
I
I
I
I
I
I
I
I
XI
Variabel
dengan
I
I
1
I
I
I
'
X2
i
I
I
I
I
I
I
I
I
rxly
rx2y
1
7
I
I
RY. x12
i
I
I
Populasi
Padang
1
p e n e l i t i a n i n i a d a l a h pegawai
yang t e l a h d i a n g k a t s e b a g a i pegawai
IKIP
negeri
penuh minimal mempunyai p e n d i d i k a n t i n g k a t SHTA dan
t i d a k mempunyai j a b a t a n s t r u k t u r a l . Jumlah
IKIP Padang yang m e n j a d i p o p u l a s i p e n e l i t i a n
pegawai
dapat
d i l i h a t pada t a b e l 2 .
T a b e l 2 . J u m l a h Pegawai IKIP Padang
I
I
I
I
1
1
1
1
1
1
I
I
1
No
I
Unit
I
1
I
2
3
4
5
1
6
7
I
1
1
1
1