HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PE
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
ISSN 0852 -2626
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN
PERSEPSI PETERNAK TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA
PETERNAKAN SAPI PERAH DI KOTA TOMOHON
Suryana D.S. Muhammad* R. A. J. Legrans**, E. Wantasen**, J.
Lainawa**
Fakultas Peternakan, Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115
peternak berpendapatan Rp. 1.350.000 –
Rp. 3.499.800. Persepsi peternak
terhadap
pengembangan
usaha
peternakan sapi perah di kota Tomohon
adalah baik. Lama usaha berhubungan
sangat nyata dengan persepsi peternak
terhadap
pengembangan
usaha
peternakan sapi perah di Kota Tomohon.
ABTRAK
Pengembangan
usaha
peternakan sapi perah erat kaitannya
dengan peternak, dan setiap peternak
memiliki latar belakang sosial ekonomi
yang berbeda. Faktor sosial ekonomi
peternak nantinya akan mempengaruhi
persepsinya terhadap usaha yang
dijalankan. Permasalahannya apakah
faktor sosial ekonomi mempengaruhi
persepsi peternak, bagaimana persepsi
peternak terhadap usaha tersebut dan
seberapa jauh hubungan antara faktor
sosial
ekonomi dengan persepsi
peternak. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui faktor-faktor sosial ekonomi
peternak sapi perah; persepsi peternak
terhadap
pengembangan
usaha
peternakan sapi perah; dan menganalisis
hubungan faktor-faktor sosial ekonomi
peternak dengan persepsi terhadap
pengembangan usaha peternakan sapi
perah di kota Tomohon. Penelitian ini
dilaksanakan di 4 Kecamatan di kota
Tomohon dengan jumlah responden 30
peternak. Data dalam penelitian adalah
data primer dan data sekunder. Metode
penentuan sampel dilakukan secara
“Purposive Sampling” yaitu di 3
Hasil
penelitian
kecamatan.
menunjukkan peternak berumur 43-54
tahun sebanyak 40%, lama pendidikan
sebagian besar peternak (46,7%) 12-16
tahun. Peternak menekuni usaha
beternak sapi perah selama 2-3 tahun.
Frekuensi peternak dalam mengikuti
penyuluhan serta pelatihan sebagian
besar 1-2 kali (76,6%) dan 90%
Kata Kunci: Faktor social ekonomi,
persepsi peternak, usaha sapi perah,
Kota Tomohon.
ABSTRACT
RELATIONSHIP
BEWEEN
ECONOMICAL SOCIAL FACTOR
AND HOUSEHOLD PERSEPTION
ON DAIRY FARM DEVELOPMENT
IN TOMOHON MUNICIPALITY.
Dairy
farm
development
was
importantly connected with household
farmer. Each household farmer had
different economical social background.
The objective of this study was to
evaluate the relationship between
economical social factor and household
perception on dairy farm development in
Tomohon municipality.This study was
conducted at four districts in Tomohon
municipality using thirty respondents of
household farmers. Samples were
determined by purposive sampling
method involving three districts. Primer
secunder data were used in this study.
Results showed that household farmers
at ages of 43 to 54 years old were 40
percents. The education period of the
animal household was ranging from 12
to 16 years (46.7%). The experiemces as
animal household of dairy cattle were
ranging from 2 to 3 years. The
frequency attending extension and skill
training were ranging from 1 to 2 times
*Alumni Fakultas Peternakan Unsrat
**Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan
39
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
(76.6 %), and 90 percents of animal
household had income from Rp.
1,350,000 to Rp. 3,499,800 per month.
Perseptions of animal household on
dairy farm development in Tomohon
municipality were generally good.
Period of animal farm highly correlated
with the perception household farmer in
development of dairy farm in Tomohon
municipality.
Kata Kunci: Economical social factor,
household farmer perception, dairy
farm, Tomohon municipality.
ISSN 0852 -2626
dari Dinas Pertanian dan Peternakan
Sulawesi Utara (2013) bahwa di
tahun 2011 sampai tahun 2013
produksi susu dari sapi perah belum
memberikan kontribusi.
Pendekatan
wilayah secara komprehensif dan
berkelanjutan
pemerintah
PENDAHULUAN
metabolisme
karbohidrat,
sebagai
sebagai
metabolisme,
meningkatkan
Sulawesi utara merupakan salah satu
kawasan
tenaga
untuk
usaha
(Departemen Pertanian RI, 2013).
protein dan lemak. Energi berfungsi
zat
merupakan
produksi pertanian secara merata
Energi merupakan salah satu
hasil
perencanaan
untuk
pertumbuhan,
yang
telah
kawasan
ternak
sapi
ditetapkan
pengembangan
oleh
Kementerian
pengaturan suhu dan kegiatan fisik
Pertanian RI (Departemen Pertanian
(IOM,
RI,
2002).
Susu
merupakan
2013).
Kelompok
penerima
pangan sumber energi yang kaya
bantuan sapi perah terbanyak di
akan protein (Phillips, 2009 dan Bos,
Sulawesi
2000). Sapi perah adalah salah satu
Tomohon sejak tahun 2011 (Dinas
ternak penghasil susu yang sangat
Pertanian dan Peternakan Sulawesi
dominan dibandingkan ternak perah
Utara, 2013).
Utara
yaitu
di
Kota
lainnya. Produksi susu terbanyak di
Persepsi adalah pandangan
Indonesia sampai tahun 2012 di
atau sikap terhadap sesuatu hal yang
hasilkan oleh provinsi Jawa timur
menumbuhkan motivasi, dorongan,
yaitu
kekuatan
554.312 ton (Kementerian
dan
tekanan
yang
Pertanian RI, 2013). Sejak tahun
menyebabkan seseorang melakukan
2010 populasi ternak sapi perah di
atau
Sulawesi Utara terus meningkat dari
(Sarwani, 2003). Dua faktor yang
17 ekor dan menjadi 216 ekor di
mempengaruhi proses pembentukan
tahun 2012 (Dirjen Peternakan RI,
persepsi yaitu faktor struktural yang
2013). Menurut data yang diperoleh
ditentukan oleh jenis dan bentuk
40
tidak
melakukan
sesuatu
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
rangsangan
yang
ISSN 0852 -2626
mengetahui
diterima.
apakah
faktor-faktor
Sedangkan, faktor fungsional ialah
sosial ekonomi memiliki hubungan
karakteristik orang yang memberi
dengan persepsi peternak khususnya
respons terhadap rangsangan tersebut
peternak sapi perah yang ada di kota
(Rakhmat, 2004). Karakteristik sosial
Tomohon. Permasalahannya adalah :
ekonomi
terhadap
apakah faktor-faktor sosial ekonomi
persepsi seseorang, anggota sistem
yang berhubungan dengan persepsi
sosial
peternak mengenai pengembangan
berpengaruh
yang
mempunyai
lebih
inovatif
karakteristik
usaha
sosial
beternak
sapi
ekonomi sebagai berikut: tingkat
bagaimana
pendidikan lebih tinggi, mempunyai
terhadap program pemerintah dalam
unit skala usaha tani yang lebih luas
pengembangan
serta orientasi usahanya
sapi
bersifat
perah,
Pengembangan
peternakan sapi perah erat kaitannya
terhadap
dengan
peternakan
diidentifikasi
untuk
pendapat
kesesuaian
perlu
untuk
tentang
pengembangan
seberapa
faktor-faktor
jauh
sosial
pengembangan
sapi
perah
usaha
di
kota
Tomohon. Penelitian ini bertujuan
mengetahui
peternak
peternakan
ekonomi dengan persepsi peternak
usaha
Persepsi
peternak
usaha
dan
hubungan
komersil (Tarigan, 1987).
peternak.
persepsi
perah,
mengetahui
faktor-faktor
sosial ekonomi peternak sapi perah,
usaha
beternak sapi perah, manfaat yang
persepsi
diperoleh
pengembangan
usaha
beternak sapi perah dan harapan
sapi
dan
peternak dengan menjalankan usaha
hubungan
beternak
ekonomi peternak dengan persepsi
peternak
sapi
dari
perah
di
usaha
kota
perah,
Tomohon. Persepsi peternak menjadi
terhadap
masalah
diteliti,
peternakan
sehingga kajian mengenai persepsi
Tomohon.
penting
untuk
peternak pengelola sapi perah perlu
dilakukan.
Hasil-hasil
ini
untuk
terhadap
peternakan
menganalisis
faktor-faktor
sosial
pengembangan
sapi
perah
usaha
di
kota
METODE DAN MATERI
PENELITIAN
penelitian
terdahulu menjadi tolok ukur dalam
penelitian
peternak
Penelitian
selanjutnya
dilaksanakan
41
di
ini
Kota
telah
Tomohon
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
ISSN 0852 -2626
Provinsi Sulawesi Utara. Penentuan
II), Kecamatan Tomohon Timur
kecamatan sampel dilakukan secara
(Desa Paslaten II), dan Kecamatan
“Purposive
Sampling”,
3
Tomohon Tengah (Desa Kamasi dan
kecamatan
dengan
populasi
Matani II) (Tabel 1). Penentuan
terbanyak yang didasarkan pada
responden dilakukan secara cacah
tujuan penelitian (Singarimbun dan
lengkap
Efendi, 1989). Sampel yang diambil
mengelola bantuan sapi perah yaitu
dari 3 kecamatan yaitu Kecamatan
sebanyak
Tomohon Utara (Desa Kakaskasen
keseluruhan.
yaitu
terhadap
30
peternak
responden
yang
secara
Tabel 1. Kelompok peternak penerima bantuan sapi perah di Kota Tomohon
tahun (2011-2012)
No
Nama
.
Kelompok
1.
Ketua
Anugerah
Desa
Adri Mongi
Kecamatan
Paslaten II
Populasi
Tujuan
Awal
Usaha
25
Pembibitan
25
Pembibitan
25
Pembibitan
23
Budidaya
Tomohon
Timur
2.
Zano
Max Rambing
Matani II
Tomohon
Ne Wuku
3.
Tengah
Maju Bersama
Albert Gontha
Kamasi
Tomohon
Tengah
4.
Ramulu
Rudi Lumi
Kakaskasen II
Sangkor
Tomohon
Utara
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara (2013)
Sumber data yang digunakan adalah
Pertanian dan Peternakan Provinsi
data primer merupakan data yang
Sulawesi
Utara,
Badan
Pusat
diperoleh
Statistik
Sulawesi
Utara,
Badan
responden
dengan
secara
langsung
melalui
(kuisioner)
Ketahanan Pangan Sulawesi Utara,
wawancara
menggunakan
pertanyaan
dari
Departemen Pertanian RI.
daftar
dan
data
Variabel
dan
batasan
sekunder ialah data yang diperoleh
pengukuran
dari
operasional, yaitu : (1) Persepsi ialah
instansi
pemerintah
atau
serta
lembaga terkait, antara lain; Dinas
proses
Pertanian,
pemberian
makna
informasi
terhadap
Peternakan
dan
Perkebunan Kota Tomohon, Dinas
42
definisi
pemahaman
ataupun
atas
suatu
stimulus.
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
Stimulus
didapat
proses
pernyataan maka skor yang diperoleh
obyek,
(1). (2) Peternak sapi perah ialah
peristiwa atau hubungan-hubungan
individu yang melakukan kegiatan
antar gejala dan ditafsirkan melalui
beternak sapi perah atau memelihara
pandangan, penilaian serta tanggapan
ternak sapi perah penerima bantuan
peternak,
untuk
penginderaan
dari
ISSN 0852 -2626
terhadap
diantaranya:
(a)
dikelola
usahanya
dalam
Kesesuaian menyangkut tanggapan
memenuhi kebutuhan hidupnya; (3)
peternak mengenai lingkungan usaha
Umur
dan
(b)
dilakukan penelitian diukur dalam
tanggapan
satuan tahun; (4) Pendidikan formal
pengetahuan
Manfaat
peternak;
menyangkut
ialah
usia
ialah
yang diperoleh/dirasakan peternak
terstruktur dan berjenjang (SD, SMP,
dalam mengelola usaha ternak perah;
SMA, PT) yang berstatus negeri
(c) Harapan menyangkut tanggapan
maupun swasta, diukur dalam satuan
peternak mengenai pengembangan
tamat
usaha,
Pendidikan nonformal dalam hal ini
dalam
atau
peternak
saat
peternak mengenai keuntungan apa
kemudahan
pendidikan
peternak
tidak
ialah
lembaga terkait dalam pengelolaan
mengikuti
usaha
pelatihan; (6) Lama usaha ialah
terhadap
usaha
peternak
(5)
pemeliharaan ternak serta dukungan
tersebut,
frekuensi
tamat;
yang
penyuluhan
waktu
dikota
yang
berusaha ternak sapi perah diukur
digunakan adalah ukuran ordinal
dalam satuan tahun; (7) Pendapatan
yaitu (S) Setuju, (R) Ragu-ragu, dan
peternak
(TS) Tidak Setuju. Penentuan skor
beternak sapi perah maupun yang
yang diberikan apabila responden
diperoleh diluar beternak sapi perah
memilih
per bulan, diukur dalam satuan
Ukuran
setuju (S) pada suatu
pernyataan yang dianggap cocok
digunakan
serta
pengembangan peternakan sapi perah
Tomohon.
yang
dalam
yang
diperoleh
dalam
dari
rupiah.
maka skor yang diperoleh adalah (3),
Model analisis yang digunakan
apabila responden ragu-ragu (R)
adalah
pada suatu pernyataan maka skor
Spearman (rs) yang oleh Steel dan
yang diperoleh (2) dan apabila
Torie (1991) model persamannya
responden tidak setuju (TS) dengan
sebagai berikut:
43
(1)
uji
korelasi
rank
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
6 d i
n
2
1
1
n n : r1s
Keterangan
=
r
i 1
2
s
6 ( Rx Ry)
n
i 1
Luas kota Tomohon adalah
2
=
beda
terdiri
atas
5
kecamatan, kecamatan terluas adalah
Korelasi Spearman
di2
Km2,
147,21
n Koefisien
n 1
2
ISSN 0852 -2626
kecamatan Tomohon Utara (42,28
pangkat
Km2)
dengan
dan
kecamatan
Tomohon
pasangan kecil
Tengah sebagai kecamatan dengan
n
area yang terkecil (9,41 Km2). Batas-
= jumlah sampel
batas pemerintahan wilayah Kota
(2) Uji Koefisien Kontingensi (KK)
Tomohon Sebelah Utara, Timur,
yang diturunkan dari uji chi square
Barat dan Selatan berbatasan dengan
(x2) oleh Arikunto (2006). Model
persamaannya
sebagai
Kabupaten
yang
Arikunto
(2006).
akhir tahun 2012 tercatat 93,857 jiwa
Model
yang terdiri dari penduduk laki-laki
persamaannya sebagai berikut:
sebanyak 47,265 jiwa dan jumlah
Uji chi square (x2):
( f fe ) 2
x2 0
fe
penduduk
Keterangan:
perempuan
sebanyak
45,592 jiwa.
Responden dalam penelitian
Uji Koefisien Kontingensi (KK)
C
Jumlah
penduduk di Kota Tomohon pada
diturunkan dari uji chi square (x2)
oleh
Minahasa.
ini
berjumlah 30
orang
adalah
peternak yang merupakan anggota
x2
x2 n
2
x
=
dari Kelompok Peternak Sapi Perah
Anugerah, Zano ne Wuku, dan
uji
chi
Ramulu Sangkor, yang berada di tiga
square
Kecamatan di kota Tomohon. Data
fe
= frekuensi yang diharapkan
faktor sosial ekonomi peternak sapi
fo
=
frekuensi
perah dalam penelitian ini yaitu
yang
diperoleh/diamati
n
umur,
= jumlah sampel
pendidikan
formal,
lama
usaha, pendidikan nonformal, dan
pendapatan. Faktor sosial ekonomi
HASIL DAN PEMBAHASAN
peternak dapat dilihat pada Tabel 2.
44
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
ISSN 0852 -2626
Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan faktor sosial ekonomi peternak
No.
Faktor sosial ekonomi Peternak
1
Jumlah*
(Orang)
Presentase
(%)
10
12
8
33,3
40
26,7
4
12
14
13,3
40
46,7
19
11
63,3
36,7
23
2
5
76,6
6,7
16,7
27
2
1
90
6,7
3,3
Umur
31 – 42 tahun
43 – 54 tahun
55 – 66 tahun
Pendidikan formal
Tidak sekolah – tamat SD
Tidak tamat SMP – tamat SMP
Tidak tamat SMA – Perguruan tinggi
Lama usaha
1 tahun
2 tahun
3 tahun
Pendidikan nonformal (penyuluhan/pelatihan)
1 – 2 kali
3 – 4 kali
4 – 6 kali
Pendapatan (diukur dari sebaran pendapatan responden)
Rp. 1.350.000 – Rp. 3.499.800
Rp. 3.500.000 – Rp. 6.750.000
Rp. 6.751.000 – Rp. 10.000.000
2
3
4
5
Keterangan: *n = 30
Persepsi
pemahaman
adalah
ataupun
proses
Persepsi
pemberian
peternak
pengembangan
terhadap
usaha
peternakan
makna atas suatu informasi terhadap
sapi perah di Kota Tomohon dapat
stimulus.
dilihat pada Tabel 3.
Stimulus
didapat
dari
proses penginderaan terhadap obyek,
Tabel 3 menunjukkan bahwa
peristiwa atau hubungan-hubungan
jumlah
antar gejala dan ditafsirkan melalui
adalah 2240, ini mengartikan bahwa
pandangan, penilaian serta tanggapan
persepsi peternak sapi perah terhadap
peternak. Persepsi peternak terhadap
pengembangan
program
sapi perah baik.
peternakan
pengembangan
sapi
usaha
perah di
skor
secara
keseluruhan
usaha
peternakan
Kota
Hubungan antara faktor sosial
Tomohon dalam penelitian ini terdiri
ekonomi dengan persepsi peternak
dari tiga butir, yaitu: 1) persepsi
terhadap
terhadap
peternakan
kesesuaian
usaha;
2)
pengembangan
sapi
perah di
persepsi terhadap manfaat usaha; dan
Tomohon
diukur
3) persepsi terhadap harapan usaha.
menggunakan
korelasi
45
usaha
Kota
dengan
rank
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
ISSN 0852 -2626
Spearman (rs) dan uji Koefisien
dari uji Chi-Square (x2). Hasil dari
Kontingensi (KK) yang diturunkan
pengujian
hubungan
faktor
Tabel 3. Total skor persepsi peternak terhadap program pengembangan
usaha peternakan sapi perah di Kota Tomohon
Aspek persepsi peternak
Total skor*
Kesesuaian usaha
765
Manfaat usaha
676
Harapan peternak terhadap usaha
799
Jumlah skor
2240
*
Keterangan: Total skor= 900-1500= tidak baik; 1501-2100= kurang baik; 2101-2700= baik
Tabel 4. Koefisien Korelasi faktor sosial ekonomi dengan persepsi peternak
terhadap pengembangan usaha peternakan sapi perah di Kota
Tomohon
Faktor sosial ekonomi
Uji
Korelasi
rs
Persepsi 1)
Umur
-0,257
Pendidikan formal
0,515
KK
Lama usaha
rs
0,497**
Pendidikan nonformal
rs
0,185
Pendapatan
rs
0,133
Keterangan: *nyata pada p
ISSN 0852 -2626
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN
PERSEPSI PETERNAK TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA
PETERNAKAN SAPI PERAH DI KOTA TOMOHON
Suryana D.S. Muhammad* R. A. J. Legrans**, E. Wantasen**, J.
Lainawa**
Fakultas Peternakan, Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115
peternak berpendapatan Rp. 1.350.000 –
Rp. 3.499.800. Persepsi peternak
terhadap
pengembangan
usaha
peternakan sapi perah di kota Tomohon
adalah baik. Lama usaha berhubungan
sangat nyata dengan persepsi peternak
terhadap
pengembangan
usaha
peternakan sapi perah di Kota Tomohon.
ABTRAK
Pengembangan
usaha
peternakan sapi perah erat kaitannya
dengan peternak, dan setiap peternak
memiliki latar belakang sosial ekonomi
yang berbeda. Faktor sosial ekonomi
peternak nantinya akan mempengaruhi
persepsinya terhadap usaha yang
dijalankan. Permasalahannya apakah
faktor sosial ekonomi mempengaruhi
persepsi peternak, bagaimana persepsi
peternak terhadap usaha tersebut dan
seberapa jauh hubungan antara faktor
sosial
ekonomi dengan persepsi
peternak. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui faktor-faktor sosial ekonomi
peternak sapi perah; persepsi peternak
terhadap
pengembangan
usaha
peternakan sapi perah; dan menganalisis
hubungan faktor-faktor sosial ekonomi
peternak dengan persepsi terhadap
pengembangan usaha peternakan sapi
perah di kota Tomohon. Penelitian ini
dilaksanakan di 4 Kecamatan di kota
Tomohon dengan jumlah responden 30
peternak. Data dalam penelitian adalah
data primer dan data sekunder. Metode
penentuan sampel dilakukan secara
“Purposive Sampling” yaitu di 3
Hasil
penelitian
kecamatan.
menunjukkan peternak berumur 43-54
tahun sebanyak 40%, lama pendidikan
sebagian besar peternak (46,7%) 12-16
tahun. Peternak menekuni usaha
beternak sapi perah selama 2-3 tahun.
Frekuensi peternak dalam mengikuti
penyuluhan serta pelatihan sebagian
besar 1-2 kali (76,6%) dan 90%
Kata Kunci: Faktor social ekonomi,
persepsi peternak, usaha sapi perah,
Kota Tomohon.
ABSTRACT
RELATIONSHIP
BEWEEN
ECONOMICAL SOCIAL FACTOR
AND HOUSEHOLD PERSEPTION
ON DAIRY FARM DEVELOPMENT
IN TOMOHON MUNICIPALITY.
Dairy
farm
development
was
importantly connected with household
farmer. Each household farmer had
different economical social background.
The objective of this study was to
evaluate the relationship between
economical social factor and household
perception on dairy farm development in
Tomohon municipality.This study was
conducted at four districts in Tomohon
municipality using thirty respondents of
household farmers. Samples were
determined by purposive sampling
method involving three districts. Primer
secunder data were used in this study.
Results showed that household farmers
at ages of 43 to 54 years old were 40
percents. The education period of the
animal household was ranging from 12
to 16 years (46.7%). The experiemces as
animal household of dairy cattle were
ranging from 2 to 3 years. The
frequency attending extension and skill
training were ranging from 1 to 2 times
*Alumni Fakultas Peternakan Unsrat
**Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan
39
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
(76.6 %), and 90 percents of animal
household had income from Rp.
1,350,000 to Rp. 3,499,800 per month.
Perseptions of animal household on
dairy farm development in Tomohon
municipality were generally good.
Period of animal farm highly correlated
with the perception household farmer in
development of dairy farm in Tomohon
municipality.
Kata Kunci: Economical social factor,
household farmer perception, dairy
farm, Tomohon municipality.
ISSN 0852 -2626
dari Dinas Pertanian dan Peternakan
Sulawesi Utara (2013) bahwa di
tahun 2011 sampai tahun 2013
produksi susu dari sapi perah belum
memberikan kontribusi.
Pendekatan
wilayah secara komprehensif dan
berkelanjutan
pemerintah
PENDAHULUAN
metabolisme
karbohidrat,
sebagai
sebagai
metabolisme,
meningkatkan
Sulawesi utara merupakan salah satu
kawasan
tenaga
untuk
usaha
(Departemen Pertanian RI, 2013).
protein dan lemak. Energi berfungsi
zat
merupakan
produksi pertanian secara merata
Energi merupakan salah satu
hasil
perencanaan
untuk
pertumbuhan,
yang
telah
kawasan
ternak
sapi
ditetapkan
pengembangan
oleh
Kementerian
pengaturan suhu dan kegiatan fisik
Pertanian RI (Departemen Pertanian
(IOM,
RI,
2002).
Susu
merupakan
2013).
Kelompok
penerima
pangan sumber energi yang kaya
bantuan sapi perah terbanyak di
akan protein (Phillips, 2009 dan Bos,
Sulawesi
2000). Sapi perah adalah salah satu
Tomohon sejak tahun 2011 (Dinas
ternak penghasil susu yang sangat
Pertanian dan Peternakan Sulawesi
dominan dibandingkan ternak perah
Utara, 2013).
Utara
yaitu
di
Kota
lainnya. Produksi susu terbanyak di
Persepsi adalah pandangan
Indonesia sampai tahun 2012 di
atau sikap terhadap sesuatu hal yang
hasilkan oleh provinsi Jawa timur
menumbuhkan motivasi, dorongan,
yaitu
kekuatan
554.312 ton (Kementerian
dan
tekanan
yang
Pertanian RI, 2013). Sejak tahun
menyebabkan seseorang melakukan
2010 populasi ternak sapi perah di
atau
Sulawesi Utara terus meningkat dari
(Sarwani, 2003). Dua faktor yang
17 ekor dan menjadi 216 ekor di
mempengaruhi proses pembentukan
tahun 2012 (Dirjen Peternakan RI,
persepsi yaitu faktor struktural yang
2013). Menurut data yang diperoleh
ditentukan oleh jenis dan bentuk
40
tidak
melakukan
sesuatu
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
rangsangan
yang
ISSN 0852 -2626
mengetahui
diterima.
apakah
faktor-faktor
Sedangkan, faktor fungsional ialah
sosial ekonomi memiliki hubungan
karakteristik orang yang memberi
dengan persepsi peternak khususnya
respons terhadap rangsangan tersebut
peternak sapi perah yang ada di kota
(Rakhmat, 2004). Karakteristik sosial
Tomohon. Permasalahannya adalah :
ekonomi
terhadap
apakah faktor-faktor sosial ekonomi
persepsi seseorang, anggota sistem
yang berhubungan dengan persepsi
sosial
peternak mengenai pengembangan
berpengaruh
yang
mempunyai
lebih
inovatif
karakteristik
usaha
sosial
beternak
sapi
ekonomi sebagai berikut: tingkat
bagaimana
pendidikan lebih tinggi, mempunyai
terhadap program pemerintah dalam
unit skala usaha tani yang lebih luas
pengembangan
serta orientasi usahanya
sapi
bersifat
perah,
Pengembangan
peternakan sapi perah erat kaitannya
terhadap
dengan
peternakan
diidentifikasi
untuk
pendapat
kesesuaian
perlu
untuk
tentang
pengembangan
seberapa
faktor-faktor
jauh
sosial
pengembangan
sapi
perah
usaha
di
kota
Tomohon. Penelitian ini bertujuan
mengetahui
peternak
peternakan
ekonomi dengan persepsi peternak
usaha
Persepsi
peternak
usaha
dan
hubungan
komersil (Tarigan, 1987).
peternak.
persepsi
perah,
mengetahui
faktor-faktor
sosial ekonomi peternak sapi perah,
usaha
beternak sapi perah, manfaat yang
persepsi
diperoleh
pengembangan
usaha
beternak sapi perah dan harapan
sapi
dan
peternak dengan menjalankan usaha
hubungan
beternak
ekonomi peternak dengan persepsi
peternak
sapi
dari
perah
di
usaha
kota
perah,
Tomohon. Persepsi peternak menjadi
terhadap
masalah
diteliti,
peternakan
sehingga kajian mengenai persepsi
Tomohon.
penting
untuk
peternak pengelola sapi perah perlu
dilakukan.
Hasil-hasil
ini
untuk
terhadap
peternakan
menganalisis
faktor-faktor
sosial
pengembangan
sapi
perah
usaha
di
kota
METODE DAN MATERI
PENELITIAN
penelitian
terdahulu menjadi tolok ukur dalam
penelitian
peternak
Penelitian
selanjutnya
dilaksanakan
41
di
ini
Kota
telah
Tomohon
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
ISSN 0852 -2626
Provinsi Sulawesi Utara. Penentuan
II), Kecamatan Tomohon Timur
kecamatan sampel dilakukan secara
(Desa Paslaten II), dan Kecamatan
“Purposive
Sampling”,
3
Tomohon Tengah (Desa Kamasi dan
kecamatan
dengan
populasi
Matani II) (Tabel 1). Penentuan
terbanyak yang didasarkan pada
responden dilakukan secara cacah
tujuan penelitian (Singarimbun dan
lengkap
Efendi, 1989). Sampel yang diambil
mengelola bantuan sapi perah yaitu
dari 3 kecamatan yaitu Kecamatan
sebanyak
Tomohon Utara (Desa Kakaskasen
keseluruhan.
yaitu
terhadap
30
peternak
responden
yang
secara
Tabel 1. Kelompok peternak penerima bantuan sapi perah di Kota Tomohon
tahun (2011-2012)
No
Nama
.
Kelompok
1.
Ketua
Anugerah
Desa
Adri Mongi
Kecamatan
Paslaten II
Populasi
Tujuan
Awal
Usaha
25
Pembibitan
25
Pembibitan
25
Pembibitan
23
Budidaya
Tomohon
Timur
2.
Zano
Max Rambing
Matani II
Tomohon
Ne Wuku
3.
Tengah
Maju Bersama
Albert Gontha
Kamasi
Tomohon
Tengah
4.
Ramulu
Rudi Lumi
Kakaskasen II
Sangkor
Tomohon
Utara
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara (2013)
Sumber data yang digunakan adalah
Pertanian dan Peternakan Provinsi
data primer merupakan data yang
Sulawesi
Utara,
Badan
Pusat
diperoleh
Statistik
Sulawesi
Utara,
Badan
responden
dengan
secara
langsung
melalui
(kuisioner)
Ketahanan Pangan Sulawesi Utara,
wawancara
menggunakan
pertanyaan
dari
Departemen Pertanian RI.
daftar
dan
data
Variabel
dan
batasan
sekunder ialah data yang diperoleh
pengukuran
dari
operasional, yaitu : (1) Persepsi ialah
instansi
pemerintah
atau
serta
lembaga terkait, antara lain; Dinas
proses
Pertanian,
pemberian
makna
informasi
terhadap
Peternakan
dan
Perkebunan Kota Tomohon, Dinas
42
definisi
pemahaman
ataupun
atas
suatu
stimulus.
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
Stimulus
didapat
proses
pernyataan maka skor yang diperoleh
obyek,
(1). (2) Peternak sapi perah ialah
peristiwa atau hubungan-hubungan
individu yang melakukan kegiatan
antar gejala dan ditafsirkan melalui
beternak sapi perah atau memelihara
pandangan, penilaian serta tanggapan
ternak sapi perah penerima bantuan
peternak,
untuk
penginderaan
dari
ISSN 0852 -2626
terhadap
diantaranya:
(a)
dikelola
usahanya
dalam
Kesesuaian menyangkut tanggapan
memenuhi kebutuhan hidupnya; (3)
peternak mengenai lingkungan usaha
Umur
dan
(b)
dilakukan penelitian diukur dalam
tanggapan
satuan tahun; (4) Pendidikan formal
pengetahuan
Manfaat
peternak;
menyangkut
ialah
usia
ialah
yang diperoleh/dirasakan peternak
terstruktur dan berjenjang (SD, SMP,
dalam mengelola usaha ternak perah;
SMA, PT) yang berstatus negeri
(c) Harapan menyangkut tanggapan
maupun swasta, diukur dalam satuan
peternak mengenai pengembangan
tamat
usaha,
Pendidikan nonformal dalam hal ini
dalam
atau
peternak
saat
peternak mengenai keuntungan apa
kemudahan
pendidikan
peternak
tidak
ialah
lembaga terkait dalam pengelolaan
mengikuti
usaha
pelatihan; (6) Lama usaha ialah
terhadap
usaha
peternak
(5)
pemeliharaan ternak serta dukungan
tersebut,
frekuensi
tamat;
yang
penyuluhan
waktu
dikota
yang
berusaha ternak sapi perah diukur
digunakan adalah ukuran ordinal
dalam satuan tahun; (7) Pendapatan
yaitu (S) Setuju, (R) Ragu-ragu, dan
peternak
(TS) Tidak Setuju. Penentuan skor
beternak sapi perah maupun yang
yang diberikan apabila responden
diperoleh diluar beternak sapi perah
memilih
per bulan, diukur dalam satuan
Ukuran
setuju (S) pada suatu
pernyataan yang dianggap cocok
digunakan
serta
pengembangan peternakan sapi perah
Tomohon.
yang
dalam
yang
diperoleh
dalam
dari
rupiah.
maka skor yang diperoleh adalah (3),
Model analisis yang digunakan
apabila responden ragu-ragu (R)
adalah
pada suatu pernyataan maka skor
Spearman (rs) yang oleh Steel dan
yang diperoleh (2) dan apabila
Torie (1991) model persamannya
responden tidak setuju (TS) dengan
sebagai berikut:
43
(1)
uji
korelasi
rank
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
6 d i
n
2
1
1
n n : r1s
Keterangan
=
r
i 1
2
s
6 ( Rx Ry)
n
i 1
Luas kota Tomohon adalah
2
=
beda
terdiri
atas
5
kecamatan, kecamatan terluas adalah
Korelasi Spearman
di2
Km2,
147,21
n Koefisien
n 1
2
ISSN 0852 -2626
kecamatan Tomohon Utara (42,28
pangkat
Km2)
dengan
dan
kecamatan
Tomohon
pasangan kecil
Tengah sebagai kecamatan dengan
n
area yang terkecil (9,41 Km2). Batas-
= jumlah sampel
batas pemerintahan wilayah Kota
(2) Uji Koefisien Kontingensi (KK)
Tomohon Sebelah Utara, Timur,
yang diturunkan dari uji chi square
Barat dan Selatan berbatasan dengan
(x2) oleh Arikunto (2006). Model
persamaannya
sebagai
Kabupaten
yang
Arikunto
(2006).
akhir tahun 2012 tercatat 93,857 jiwa
Model
yang terdiri dari penduduk laki-laki
persamaannya sebagai berikut:
sebanyak 47,265 jiwa dan jumlah
Uji chi square (x2):
( f fe ) 2
x2 0
fe
penduduk
Keterangan:
perempuan
sebanyak
45,592 jiwa.
Responden dalam penelitian
Uji Koefisien Kontingensi (KK)
C
Jumlah
penduduk di Kota Tomohon pada
diturunkan dari uji chi square (x2)
oleh
Minahasa.
ini
berjumlah 30
orang
adalah
peternak yang merupakan anggota
x2
x2 n
2
x
=
dari Kelompok Peternak Sapi Perah
Anugerah, Zano ne Wuku, dan
uji
chi
Ramulu Sangkor, yang berada di tiga
square
Kecamatan di kota Tomohon. Data
fe
= frekuensi yang diharapkan
faktor sosial ekonomi peternak sapi
fo
=
frekuensi
perah dalam penelitian ini yaitu
yang
diperoleh/diamati
n
umur,
= jumlah sampel
pendidikan
formal,
lama
usaha, pendidikan nonformal, dan
pendapatan. Faktor sosial ekonomi
HASIL DAN PEMBAHASAN
peternak dapat dilihat pada Tabel 2.
44
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
ISSN 0852 -2626
Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan faktor sosial ekonomi peternak
No.
Faktor sosial ekonomi Peternak
1
Jumlah*
(Orang)
Presentase
(%)
10
12
8
33,3
40
26,7
4
12
14
13,3
40
46,7
19
11
63,3
36,7
23
2
5
76,6
6,7
16,7
27
2
1
90
6,7
3,3
Umur
31 – 42 tahun
43 – 54 tahun
55 – 66 tahun
Pendidikan formal
Tidak sekolah – tamat SD
Tidak tamat SMP – tamat SMP
Tidak tamat SMA – Perguruan tinggi
Lama usaha
1 tahun
2 tahun
3 tahun
Pendidikan nonformal (penyuluhan/pelatihan)
1 – 2 kali
3 – 4 kali
4 – 6 kali
Pendapatan (diukur dari sebaran pendapatan responden)
Rp. 1.350.000 – Rp. 3.499.800
Rp. 3.500.000 – Rp. 6.750.000
Rp. 6.751.000 – Rp. 10.000.000
2
3
4
5
Keterangan: *n = 30
Persepsi
pemahaman
adalah
ataupun
proses
Persepsi
pemberian
peternak
pengembangan
terhadap
usaha
peternakan
makna atas suatu informasi terhadap
sapi perah di Kota Tomohon dapat
stimulus.
dilihat pada Tabel 3.
Stimulus
didapat
dari
proses penginderaan terhadap obyek,
Tabel 3 menunjukkan bahwa
peristiwa atau hubungan-hubungan
jumlah
antar gejala dan ditafsirkan melalui
adalah 2240, ini mengartikan bahwa
pandangan, penilaian serta tanggapan
persepsi peternak sapi perah terhadap
peternak. Persepsi peternak terhadap
pengembangan
program
sapi perah baik.
peternakan
pengembangan
sapi
usaha
perah di
skor
secara
keseluruhan
usaha
peternakan
Kota
Hubungan antara faktor sosial
Tomohon dalam penelitian ini terdiri
ekonomi dengan persepsi peternak
dari tiga butir, yaitu: 1) persepsi
terhadap
terhadap
peternakan
kesesuaian
usaha;
2)
pengembangan
sapi
perah di
persepsi terhadap manfaat usaha; dan
Tomohon
diukur
3) persepsi terhadap harapan usaha.
menggunakan
korelasi
45
usaha
Kota
dengan
rank
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
ISSN 0852 -2626
Spearman (rs) dan uji Koefisien
dari uji Chi-Square (x2). Hasil dari
Kontingensi (KK) yang diturunkan
pengujian
hubungan
faktor
Tabel 3. Total skor persepsi peternak terhadap program pengembangan
usaha peternakan sapi perah di Kota Tomohon
Aspek persepsi peternak
Total skor*
Kesesuaian usaha
765
Manfaat usaha
676
Harapan peternak terhadap usaha
799
Jumlah skor
2240
*
Keterangan: Total skor= 900-1500= tidak baik; 1501-2100= kurang baik; 2101-2700= baik
Tabel 4. Koefisien Korelasi faktor sosial ekonomi dengan persepsi peternak
terhadap pengembangan usaha peternakan sapi perah di Kota
Tomohon
Faktor sosial ekonomi
Uji
Korelasi
rs
Persepsi 1)
Umur
-0,257
Pendidikan formal
0,515
KK
Lama usaha
rs
0,497**
Pendidikan nonformal
rs
0,185
Pendapatan
rs
0,133
Keterangan: *nyata pada p