GAMBARAN GAYA HIDUP DAN NILAI INTERNAL D

GAMBARAN GAYA HIDUP DAN NILAI INTERNAL
DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI PADA
REMAJA DENGAN STATUS SOSIAL MENENGAH ATAS
Eko Darminto
e-mail: ed martowij [email protected]
Program Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya

Meita Santi Budiani
e-mail: ita [email protected]
Program Studi Psikologi Universitas Negeri Strrabaya

Abstract
Artikel ini menyajikan suatu deskripsi tentang gaya hidup dan faktor'faktor (ipa saja yong
mendasari nilai-nilai internal dalam membuat keputusan membeli pada remaja dengan tingkat
ekonomi menengah ke atas. Data diperoleh me[a[ui metode wawencerq angket, dan observasi.
Subjek penelitian adalah siswaSMU dengan usia t5-tB tahun dengan status ekonomi menengoh ke
atas. Hasil pene[itian menunjukkan bahwa nilai, keyakinon, persepsi, matif, dan kep badian
merupakan faktor-Jaktyor yang mempengaruhi nilai internal. Di samping itu juga ditemukan
beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi remaja dalam pengambilan keputusan, yakni
teman, idola, keluarga, dan Iingkungan.
Key words:


G

aya

h i du p, n i lai i nte rn

al, pen gam

b i la

n ke putu san, re m ajo,

diri,

Pengambilan keputusan merupakan bagian
penting dari proses perkembangan rernaja. Secara
fisik, sosial, dan psikologis setiap individu yang
telah melewati rnasa rernaja klrrrsusnla rernaja
akhir seharusnya telah merliliki kemandirian

dalam pengambilan keputr:san (Lemer & Hultzch,
1983; Steinberg. lQ9?). Ketidakrrrarnpuan rerraja
dalam membuat keputusan secara mandiri bagi
kepentingannya sendiri mengindikasikan adanya
hambatan dalani perkernbangan. Pengambilan
keputusan dapat berkaitan dengan berbagai

s

tsw a.

khususnya gaya hidup (Adelson, 1983;

Fuhlmann. 1990).
Menurut psikologi, setiap ekspresi perilaku
remaja termasuk di dalarnnya keptusan rnembeli

dapat dikaji dari berbagai aspek, faktoq atau
dimensi baik secara tunggal maupun .iamak.
Penelitian ini hanya mengkaji peran gaya hidup

dan nilai-nilai internal dalarn rnempengaruhi
keputusan membeli para remaja madya dan akhir
di kota Jakafta. Dalam konteks ini remaja akhir
didefinisikan sebagai individu yang berada pada

dimensi kehidupan, termasuk di dalamnya
keputusan yang berkaitan dengan tindakan

usia I 5- 1 8 tahun, lebih tepatnya pala sisu'a SMU.

Kota Jakarta dipilih sebagai lokasi penelitian
dengarr pertimbrngan bahu a lota Jrkrtt:t

konsurntif, yakni membeli atau perilaku membeli.
Perilaku membeli meniadi bagian yang sangat
lekat dengan kehidupan para rema.ja saat ini dan
dapat menjadi topik yang nrenarik unhrk dika.ji
khususnya untuk pengernbangan ilmu psikologi.
Dapat diamati di berbagai konteks lingkungan,
banyak remaja lebih senang membelanjakan

uangnya untuk membeli alih-alih berperilaku
produktif. Diduga kecendelungan itu dipicu oleh
perubahan fisik, sosial, dan psikologis yang secara
khusus berkaitan dengan perubahar pencalian jati

mewakili kota-kota besar yang banyak
nrenstirnulasi perilaku konsunrtif renraja. Lebih

khusus lagi siswa SMU dengan kelas sosial
menangah ke atas.

Umumnya suatu penganrbilan keputusan
yang menyangkut diri zikan banyak dipengaruhi
oleh nilai-nilai yang tertanam pada individu. Di
Jakarta, arus informasi dengan cepat diterima oleh
rema.ja. Hal ini rnempengaruhi nilai-nilai internal
dan proses pengambilan keputusan pada dirinya.

39


JURNAL PSIKOLOGI:TEORI & TERAPAN, Vol. 1, No.

I

,

Agustus 2010

Apabila tidak disaring, maka segala informasi
vang ada. baik dari dalam maupun lual negeri,
akan diakses bebas oleh para remaja dan dapat
mempengaruhi nilai-nilai yang mereka anut.
SeLrin itu. tcriadi kernungkinan para rernlja ini
menjadi konsumtif, dan membeli hal-hal yang
ticlak sesuai dengan nilai dan budaya yang ada di
I

nclonesia.
Rema.ja dengan status sosial menengalr ke


atas nrenriliki kenrampuan untuk memenuhi
utuhan sehari-hari dan memenuhi
keingirannl,a. Dengan kondisi tersebut, rernaja
denqan status sosial menengah ke atas dapat

keb

nrelaksanakan hasil keputusan yang ia arnbil tanpa

lerhambat thktor sosial ekonorni. Dengal
denrikian. gaya hidup rnereka lebih mudah
terpenuaruh d ibanding renrajadengan status sosial
nrenenqah ke bawah. Penelitian diArrerika, tahun
2002. rrenunjukkan bahwa usia l8-24 adalah
frrr):.r\,r pl:rr p:rliIg banlak di rrredia terularrra

rettder's digesl,

nwim, dcn


contecly central

(Setiadi,2008).
Pengambilarr keputusan melupakan suatu
proses kognitif yang tidak tergesa-gesa yang
tetdiri atas rangkaian tahapan yang dapat
dianalisa, diperhalus, dan dipadukan untuk
rrenghasilkan ketepatan serta ketelitian yang lebih
besar dalanr nrenyelesaikan masalalr dan menrulai
tindakan (Dee Ann Gullies, 1996). Pengambilan
keputusiln juga dapat diartikan sebagai kegiatan

yang nrerrggambarkan proses nrelalui

mana
seranqkairn kegiatan dipilih sebagai penyelesaian

suatu nrasalah tertentu (Handoko, 1997).
Nlcnurut Davies dan Follcr (Sonhadji, 2009),
keputusan dapat dijelaskan sebagai lrasil

pcmccahan masalah, selain itu juga harus
didasari atas logika dan pertimbangan,
penetapnn alternatif terbaik, serta harus
nrentlckati tujuan yang telah ditetapkan.
Scorang pengambil keputusan haruslah
nrcmpcrhatikan hal-hrrl sefierti kelogisarr,
realitas, rasionalitas, dan pragmatisme.
Banlak cara alau gaya dalarr penearrrbilarr

kcprtusan. Ada orang yang cbnd.erung

mengh;ndari masalah, ada juga yang berusaha

nrerrecahkan alaLl rner) elesaikan nrasalah.
bahkan ada yang urencari-cari ntasalah. Dalant
perilakLr konsumen, keragaman menrpakan
sesuat yang biasa. Tiap orang merriliki cara
sendiri Lrrrtuk rnenggunakan sumber dayanya, baik
rraLtrr nr:ruprrrr uancnla rrntrrk ntencrpai sualu


40

tujuan (Suprapti, 2010). Pada prinsipnya. cara
pengarnbilan keputusan nrengacu pada bagaimana
seseorang rnengolah informasi- apakah lcbih
dominan menggunakan pikitannya" ataukah
dengan perasaannya. Inforrnasi ini rnengacu pada
nilai-nilai pribadi ataupun nornra-nonna (Syakira,

2009).
Status sosial menengah ke atas merupakan

status sosial atau kedudukar seseorang di
nlasyarakat yang dipeloleh b e ld as arkan
penggolongan rnenurut kekayaannya, dimana
harta yang dinriliki di atas rata-rata nasyarakal
pada umumnya dan dapat memenuhi kebutuhan
sehari- h ar-i ( y'tpw. g u n urlurmu.
nc. Iihrorv/ I 0 5 02 I 02).
Gaya hidup merupakan cala hidup yang


diidentilikasikatt olch Lragrirrrrr orrrr!

rnenghabiskan waktLr mereka (aktivitas), apa yang

mereka anggap penting dalanr lirrgkungannya
(ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan
tentang dili mereka sendili dan juga dunia di
sekitarnya (pendapat). Gaya hidup dinrnjukkan
oleh perilaku tertentu da ri sekelompok orang yang
menganut nilai-nilai dan tata hidup yang harnpir'

sama. Gaya hidup bisa merupakan identit:rs
kelornpok. Gaya hidup setiap kelompok akan
mempunyai ciri-ciri unit sendiri (Setiadi, 2008).
Pada renraja, gaya hidup itu dapat dipengaruhi
oleh budaya (pengetahuan, seni, hukurn, rroral,
kebiasaan), nilai-nilai yang diarrut. lingkungan
demografis, status sosial, keluarga, kelornpok
rujukan, pronrosi, persepsi, belajar dan ingatan.

mot i\ asi. kepribad ian. serta crl.rs i.

ini

Dari apa yang dipaparkan di atas, penelitian
d

iarah

kan untuk ntengkaji

dan

mendeskripsikan gaya hidup dan penganrbilan
keputusan untuk nenrbeli pada remaja kelas
tnenengah ke atas di kota Jakarta. Secarf'a klrusr.rs
penelitian ini diarahkan untuk rrenrperoieh data

guna menjawab dua pertanyaan berikLrt: ())
sepelti apakah gambaran gaya hidLrp renraja kelas
menengah ke atas pada saat ini? (2) laktor-laktor

apa sajakah yang nlentpengaruhi renaja kelas
menengah ke atas dalarn rrerrbuat keputusan
nrenbeli?

METODE
Penelitian ini dilaksanakan nrelalui
pendekatan kualitatif. Da ta penelit.ian

dikumpulkan rre lalu i wawancara nrcndalam,

Eko Darminto & Meita Santi Budiani: Gambarun Goyo Hidup don Niloi lnterndl...(34 3B)

1998). Observasi diterapkan untuk memperoleh
data data yang akulat dan data yang tak bisa

::sen asi, dan diskusi kelompok. Kedua metode
r:i digunakan guna mendapatkan gambaran
::engenai nilai-nilai internal yang ada pada
.::_lek. Wawancara mendalam dilakukan bila
::neiiti bermaksud untuk mernperoleh
:e::er3huan tentang makna-makna subjekif yang
: :a::nl i subjek berkenaan dengan topik yang
: =, -- lan bermaksud ntelakukan eksplorasi
-:-::::
isu tersebut. Diskusi kelornpok adalah
:;-- :r:ics penguntpulan infortnasi ntengenai
:.-.::- :ernasalahan tertentu yang sangat spesifik
:-- :i::ahkan oleh seorang moderator ([twanto,

diperoleh melalaui metode wawancara. \
Penelitian ini melibatkan 48 siswa sekolah
rrenengah umum (SMU) yang terdiri atas 24 siswa
pr-ia dan 24 siswa wanita. Dari 48 siswa tersebut,
30 orang akan menjadi peserta dalarn diskusi
kelornpok dan l8 orang akan menjadi responden
dalam wawancara.

Belikut adalah sebaran responden
berdasarkan karakteristiknya. yakni berdasarkan
usia dan demografis seperti disaj ikan pada tabel
1

dan tabel 2.

Tabel 1. Sebaran responden berdasarkan usia

IIsia

Jumlah

Persentase

15

4

8Yo

16

8

17%

17

33

t8

Tabel

l.

69

Vo

3

6v"

48

100%

Sebaran responden berdasarkan demografis (area sekolah dan tempat tinggal)
.lumlah

Sekolah

Lokasi Tempat Tinggal

SMU 74

Jakarta Selatan

SMll Al Azhar

Jakarta Selatan

I

SMU Lab School

Jakarta Selatan

1

SMU 68

Jakarta Tinrur

I

.lakarta Selatan

2

SMI]

6

SMU Gorzaga

Jakarta Selatan

I

SMU 65

Jakarta Barat

1

.lakarta Selatan

1

SMI]

66

SMU ]4

Jakarta Selatan

SMU 2

Jakarta Selatan

2

SMU 24

Jakarta Pusat

2

SMUK I Penabur
SVU Bina Nusantara

Jakarta Barat

2

SMU 78

Jakarta TirnLtr

SMUK 4

Jakarta Barat

\urul

Fikri, Depok

SMU I Bekasi

Tangerang

Depok
Bekasi

SMU 6I

Jakarta Timur

SMU Pangudi Luhur

Jakarla Selatan

sMii

42

)

Bekasi

2

2

41

)

JURNAL PSIKOLOGI:TEORI &TERAPAN, Vol. 1, No.l, Agustus 2010

Sekolah

Lokasi Tempat Tinggal

.lumlalr

SMU Yadika

Jakarta Barat

I

SMU 28

Jakarta Selatan

2

SMU 38

Jakarta Selatan

2

SMU Lentera International

Jakarta Selatan

I

SMU Ath Thahirin

Tangerang

SMil

1

Cibubur

Jakarta Barat

SMU I Cilengsi

Jakarta Tinlur

SMU Tarakanita

.lakarta Timur

SMU 70

Jakafta Selatan

SMII

Jakarta Timur

54

SMI] I6

Tangerang

SMU 52

Jakarta Pusat

SMII 13
SMlt Jakarta Wisata

Jakada Selatan

SMU 2 Pamulang

Jakarta Selatan

Data pene litian dianalisis dengan
nrengikuti langkah-langkah dari Smith (dalatn
Poerwandari, 2007), yaknik: (l) membaca
transkrip wawancara bemlang-ulang sehingga
diperoleh pemahaman tentang masalah peneitian;
(2) menuliskan tema-tema atau pun kata-katayang

kcmudian nrnncul setelah membaca transkrip
penelitian; (3) menyusun tema-tema yang nruncul
dan nrencoba mengetahui hubungan-hubungan;
(4) nenarlpilkan pola-pola hubungan dalam
bentuk kategori (.cross cases) berdasarkan tematena yang telah disusun; dan (5) mernbuat tabel
yang merupakan ringkasan atau kesimpulan
analisa.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
diketahui aktivitas sehari-hari dari remaja di
Jakarta, serta nilai-nilai internal apa saja yang
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan
yang melibatkan diri nrereka.

l.

Aktivilas sehari-hari

Kegiatan sehari-hari para responden
banyak dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya.
Sebagian besar hal-hal yang mereka lakukan
berkaitan dengan orang lain, terutarna teman. Hal
ini, nrempengaruhi kegiatan serta keputusan yang
mereka arnbil. Sebagian besar waktu responden

42

Jakarta Timur

SMU Al Hasanah

Jakarta Utara

lebih banyak dihabiskan dengan teman-ternannya.

Saal u,eeklays, sepulang sekolah, responden
umumnya mengikuti kegiatan extrakurikuler dan
menghabiskan waktu di lual lumah, sepertijalan-

jalan ke mall, main musik, dan nonton bersama
teman-teman. Kegiatan yang rnereka senangi
adalah berkurnpul dengan tem an-te ln al
(nongkrong). Khusus untuk responden laki-laki,
lebih senang nongkrong di warung, sementara
responden pelenrpuan lebih senang nongklong di
mall atan cofe. Waknr akhir pekan banvak
dihabiskan bersanra keluarga dan tenrantemannya, yaitu dengan be{alan-jalan, nonton,
dan rnenghabiskan waktu di runrah bersama
keluarga. Mereka juga senang menghadiri ererrtewnt seperti pentas seni di sekolah-sekolah untuk
melihal performance dari guesl s1ar, rnusik dan
berdasarkan ajakan dari tenran.
Pada kelompok Iaki-laki, unrumnya hampir

setiap hari mereka rnenghabiskan waktu bersama
ternan di luar jam sekolah, baik saat hari sekolah
rnaupun hari libur. Terkadang sebagian waktu hari
sekolah diisi juga dengan tidur di rumah, baru

kernudian sore/siang nrereka pergi bcrsama
teman. Waktu bersama teman dihabiskan dengan
"nongkrong" sambil ngobrol, bemain garres,
olahraga, dan makan.

Pada kelompok perempuan

w

aktu

weekdays lebihterfokus pada kegiatan belajar dan

Eko Darminto& Meita SantiBudioni: Gambaran Goyo Hidup dan

Niloilntemol. (34-38)

:t.r:13kurikuler. Pergi bersanla teman-teman
:-::3ka lakukan jika sempat pada saat veekdays,
:::r lebih sering pada saat v'eekend. Wakttt
:::!.::a teIrlan-teman dihabiskan rrrelihat-lihat

"nongkrong". Kegiatan marketing seperti iklan di
radio, tv, majalah, internet, dan sponsor di elenl

..:

terhadap kenyarlanan dan kepribadian mereka.

:--g. -ialan-jalan, dengan melakukan kegiatan
: ; :iik diluar kebiasaan, contoh naik Dzlstuay

...; iakarta, ke dunia fantasi (dufan)
:r - r::l_anl.

linekungan sosial lain

dengan

Yang

-=- :n-aruhi para responden adalah idola, bagi
::::r::l respollden, gaya befpakaian idola
-. :::ngaruhi gaya berpakaian rtereka
: .. -:::.sn dengan kepribadian darl dengan

- =-:::h:tikan kenyanraan penggunaan. Tdola
:: --.. :.:l ini adalah hglur enterlainer baik yang
::--:. j:ri dalant maupun luat negeri. Bebelapa
-:-. : ,:irnva lebih suka memilih sendiri tr"end
.r:::.r\J dan gaya hidupnya sehari-hari,
-