Profil Pelayanan Swamedikasi Penyakit Lambung di Apotek Pada Lima Kecamatan di Kota Medan

DAFTAR PUSTAKA
Anggita, N. (2012). Hubungan Faktor Konsumen dan Karakteristik Individu
dengan Persepsi Gangguan Lambung pada Mahasiswa Penderita
Gangguan Lambung di Pusat Kesehatan Mahasiswa (PKM) Universitas
Indonesia Tahun 2011. Skripsi. Depok: Fakultas Keseharan
MasyarakatUniversitas Indonesia. Halaman 9, 20, 29, 39, 40.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. Halaman 120,121,134.
Aziz, N. (2002). Sari Pediatri: Peran Antagonis Reseptor H-2 dalam Pengobatan
Ulkus Peptikum. Bagian Ilmu Kesehatan Anak. Jurnal Online. Medan:
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Halaman 226.
Blenkinsopp, A., dan Paxton, P. (2002). Symptoms in the Pharmacy: A Guide to
The Management of Common IIIness. Malden: Blackwell Publishing.
Chua, S.S., Ramachandran, C.D., dan Paraidathathu, T.T. (2006). Response of
Community Pharmacists to The Presentation of Back Pain : A Simulated
Patient Study. The International Journal of Pharmacy Practice.
Corwin, E.J. (2009). Buku Saku: Patofisiologi. Jakarta: EGC. Halaman 600.
DepkesRI. (1997). Kompendia Obat Bebas. Jakarta: Departemen Kesehatan.
DepkesRI.
(2004).
Keputusan

Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
347/Menkes/SK/VII/1990 tentang Obat Wajib Apotek. Jakarta: Depatemen
Kesehatan RI.
Depkes RI. (2006). Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 8.
Depkes
RI.
(2006).
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Standar Pekerjaan Kefarmasian di
Apotek. Jakarta: Menteri Kesehatan RI. Halaman 8.
Dewi, V.C. (2014). Persepsi Pasien Terhadap Pelayanan Swamedikasi oleh
Apoteker di Beberapa Apotik Wilayah Sidoarjo. Jurnal Ilmiah. 4(2).

Universitas Surabaya. Halaman 3.
Ditjen POM., RI. (2014). Info POM. Topik Sajian Utama: Menuju Swamedikasi
yang Aman.Artikel. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia. Halaman 3,9, 10, 11.

55
Universitas Sumatera Utara

Hamid, R., Noorrizka, G., Wijaya, N., Yuda, A. (2014). Profil Penggunaan Obat
Antasida yang Diperoleh Secara Swamedikasi (Studi pada Pasien Apotek
“X” Surabaya).Jurnal Online. Surabaya:Fakultas FarmasiUniversitas
Airlangga. Halaman 50 – 52.
Handayani, R.S., Raharni, Retno G. (2009). Persepsi Konsumen Apotek Terhadap
Pelayanan Apotek di Tiga Kota di Indonesia.Makalah Kesehatan.13(1).
Hartini, Y.S., dan Sulasmono. (2006). Apotek Ulasan beserta Naskah Peraturan
Perundang-undangan terkait Apotek. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Izzatin, I.A.N. (2015). Persepsi Pasien Terhadap Pelayanan Swamedikasi oleh
Apoteker di Beberapa Apotik Wilayah Surabaya Selatan. Jurnal Ilmiah.
4(2). Universitas Surabaya. Halaman 2.

Khadijah. (2015). Profil Pelayanan Swamedikasi oleh Petugas Apotek Terhadap
Kasus Diare Anak di Apotek Wilayah Kota Medan. Skripsi. Medan:
Fakultas FarmasiUniversitas Sumatera Utara. Halaman 23, 25, 34.
Lestari., Puji, Y., dan Mutmainah., N. (2014) Swamedikasi Penyakit Maag pada
Mahasiswa Bidang Kesehatan di Universitas Muhammadiyah
Surakarta.Jurnal Online. Surakarta: Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah. Halaman 2 - 9.
Menkes
RI.
(1993).
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
917/MenKes/Per/X/1993 tentang Kriteria Obat yang Diserahkan Tanpa
Resep. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Menkes RI. (2003). Keputusan Menteri Kesehatan RI No 679/Menkes/S/IV/2003
tentang Registrasi dan Izin Kerja Asisten Apoteker. Jakarta: Menteri
Kesehatan RI.

Menkes
RI.
(2004).
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek. Jakarta: Menteri Kesehatan RI.
Menkes RI. (2008). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2008. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Menkes RI. (2009).Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 Tentang
Pekerjaan Kefarmasian. Jakarta: Menteri Kesehatan RI.
Menkes RI. (2014). Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2014 Tentang
Standar Pekerjaan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Menteri Kesehatan RI.
Halaman 3,7, 13.

56
Universitas Sumatera Utara


Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Halaman 35, 87, 115, 120, 137, 164, 168 .
Perry, L.M. (1980). The Medical Plants of East and Southeast Asia: Attributed
Properties and Uses.London: The MIT Press.
Pratiwi, W. (2013). Hubungan Pola Makan dengan Gastritis pada Remaja Di
Pondok Pesantren Daar El-Qolam Gintung, Jayanti, Tangerang. Skripsi.
Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Halaman 18, 36.
Rahma, M., Ansar, J., dan Rismayanti. (2012). Faktor Risiko Kejadian Gastritis di
Wilayah Kerja Puskesmas Kampili Kabupaten Gowa. Jurnal Online.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar.
Halaman 2, 6.
Saputro, S. (2009). Pola Pemilihan Obat Sakit Maag Pada Konsumen yang Datang
di Apotek di Kecamatan Delanggu. Skripsi. Surakarta: Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah. Halaman 2.
Soeryoko, H. (2013). 20 Tanaman Obat Terbaik untuk Maag, Typus, dan Liver.
Yogyakarta: Rapha Publishing. Halaman5 – 9.
Suci, R.P. (2015). Gambaran Pelayanan Klinik Terhadap Resep Antidiabetes di
Apotek Kecamatan Tarogong Kaler, Kecamatan Tarogong Kidul dan
Kecamatan Garut Kota Wilayah Kabupaten Garut. Skripsi. Jakarta:

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Halaman 38, 39, 40.
Sugiyono. (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Halaman 2,
4, 61.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
CV Alfabeta.
Tan, H.T., dan Rahardja, K. (2010). Obat-Obat Sederhana untuk Gangguan
Sehari-hari. Jakarta: Media Komputindo. Halaman 9, 77.
Tan, H.T. dan Rahardja, K. (2010).Obat-obat Penting. Jakarta: Media
Komputindo. Halaman 257-277.
Wasito, H., dan Herawati E.D. (2008). Etika Farmasi dalam Islam. Yogyakarta:
Graha Ilmu. Halaman 74.
Watson, M.C., Noris, P., dan Granas, A.G. (2006). A Systematic Review of The
Use of Simulated Patient and Pharmacy Practice Research. International
Journal of Pharmacy Practice. Halaman 83-93.
World Health Organization. (1998). The Role of the Pharmacist in Self-care and
Self-medication. The Hague, The Netherlands:WHO. Halaman 1-11.

57
Universitas Sumatera Utara


World Health Organization. (2006). The Role of Education in The Rational Use of
Medicines. New Delhi: SEARO Technical Publication Series No.45.
Zeenot, S. (2013). Pengelolaan dan Penggunaan Obat Wajib Apotek. Yogyakarta:
D-Medika. Halaman 111.

58
Universitas Sumatera Utara