PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PERAJANG

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PERAJANG
JERAMI

Disusun oleh :
Mega Indra Permana
20030130116

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2008

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PERAJANG JERAMI

A.
A.1

PENDAHULUAN
Analisis Situasi
Indonesia sebagai negara agraris masih berpotensi untuk dapat meningkatkan

produksi padi melalui masukan teknologi yang mudah dan murah dalam hal

penerapannya. Peranan sub sektor non padi juga memerlukan suatu sistem
pengelolaan yang seimbang, meliputi berbagai jenis cabang usaha, antara lain usaha
ternak. Hal ini dapat terlaksana dengan basis pengembangan usaha pemeliharaan sapi
melalui pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak yang potensial.
Bidang usaha peternakan adalah kegiatan usaha di bidang peternakan yang
meliputi sarana produksi (bibit, pakan, obat-obatan dan peralatan) usaha budidaya,
usaha pasca panen (pemotongan, pengolahan dan pemasaran). Pengembangan ternak
ruminansia tidak terlepas dari penyediaan pakan hijauan yang memadai, baik
kuantitas maupun kualitasnya, mengingat hijauan merupakan bahan pakan utama bagi
ternak ruminansia. Namun, ketersediaan pakan hijauan tidak kontinu sepanjang tahun
akibat terbatasnya lahan untuk menanam hijauan serta karena faktor iklim. Pada
musim kemarau, ketersediaan hijauan pakan ternak sangat kritis. Untuk memenuhi
kebutuhan pakan, peternak umumnya memanfaatkan limbah pertanian yang ada di
sekitarnya, seperti jerami padi, batang jagung, brangkasan kacang tanah, ubi jalar, dan
ubi kayu, serta pucuk tebu. Jerami padi tersedia cukup melimpah di pedesaan
terutama pada musim panen. Setiap hektar tanaman padi dapat menghasilkan jerami
12-15 ton, bergantung pada lokasi dan varietas padi.
Jerami padi mempunyai potensi cukup besar untuk memenuhi kebutuhan
pakan ternak ruminansia walaupun tergolong bahan pakan berkualitas rendah, karena
kandungan proteinnya rendah dan serat kasarnya tinggi. Melalui teknologi pengolahan

pakan yang cukup sederhana, seperti amoniasi atau pembuatan silase, jerami padi
dapat diolah menjadi bahan pakan yang bernutrisi tinggi. Jerami padi dapat diberikan
kepada ternak ruminansia dalam bentuk jerami segar maupun olahan. Masih banyak
para peternak menggunakan cara manual untuk menghasilkan rajangan jerami. Seperti
yang ditunjukan pada gambar 1 di bawah ini.

.
Gambar.1 Perajangan jerami dengan cara manual
Peternak biasa melakukan pencacahan jerami sepanjang 2-5 cm sebelum
diberikan kepada ternak. Pencacahan dilakukan secara manual dengan kapasitas 5-6
kg jerami basah/jam. Dengan cara ini, tingkat kejerihan kerja sangat tinggi dan
memerlukan waktu cukup lama, sekitar 3-4 jam/hari, untuk menyiapkan bahan pakan
bagi setiap ekor ternak. Untuk menghemat waktu, peternak memberikan jerami tanpa
dicacah atau dalam bentuk utuh, walaupun efisiensi penggunaan pakannya lebih
rendah.
Untuk meningkatkan kapasitas kerja peternak dalam menyiapkan pakan maka
dilakukan perencanaan pembuatan alat yang dapat membantu dalam proses merajang
jerami, sehingga dalam pengerjaannya dapat menjadi lebih lebih efektif dan efisien.
Hasil rancangan mesin tersebut diharapkan akan mempermudah peternak dalam
melakukan perajangann jerami. Untuk meninjau secara detail pentingnya mesin

perajang jerami ditunjukkan pada gambar 2.

FAKTOR INTERNAL

PETERNAK
Peternak ruminansia masih
menggunakan cara manual
untuk dapat hasil jerami
potong,sehingga butuh waktu
lama.

Pengoperasian alat perajang
dengan motor bensin kurang
praktis dan perawatannya
memerlukan keahlian khusus
.

Ada kerjasama Tim
Pengabdi - Pengusaha


Mesin perajang jerami
Guna Meningkatkan
Efektifitas dan efisiensi
Proses Pemberian Pakan
Ternak

Program TTG
DEPERINDAG DIY untuk
Rekayasa Mesin Perajang
Jerami sebagai
SMART SOLUTION

FAKTOR EKSTERNAL

Peternak ruminansia:
Usaha peternak sebagai mata
pencaharian
Para peternak sering
terlambat dalam meberi
pakan ternak karna butuh

waktu banyak

SDM UMY
Ada institusi (UMY)
Yang mampu melakukan
rekayasa peralatan tepat guna

Gambar 2. Bagan alir pentingnya mesin pengering pakaian.

A.2

Perumusan Masalah
Peternak biasa melakukan pencacahan jerami sepanjang 2-5 cm sebelum

diberikan kepada ternak. Pencacahan dilakukan secara manual dengan kapasitas 5-6
kg jerami basah/jam. Dengan cara ini tingkat kejerihan kerja sangat tinggi dan
memerlukan waktu cukup lama sekitar 3-4 jam/hari, untuk menyiapkan bahan pakan
bagi setiap ekor ternak. Untuk menghemat waktu peternak memberikan jerami tanpa
dicacah atau dalam bentuk utuh, walaupun efisiensi penggunaan pakannya lebih
rendah.

Untuk meningkatkan kapasitas kerja peternak dalam menyiapkan pakan, maka
dilakukan perancangan alat perajang jerami. Dengan hasil rancangan alat perajang
jerami tersebut maka diharapkan akan mempermudah melakukan perajangan jerami.
Hasil rancang bangunnya terdiri atas empat bagian utama, yaitu rangka, unit
pencacah, unit penyaluran hasil pencacahan, dan sistem penerusan daya.
B.

TUJUAN
Tujuan dari kegiatan ini adalah :
1. Memperoleh hasil perancangan alat perajang jerami dan mengetahui
perbandingan antara proses merajang jerami dari pemotongan dengan cara
manual dengan mekanik.
2. Terciptanya alat perajang jerami dengan kapasitas 10 kg jam.

C.
C.1

LUARAN DAN MANFAAT
Luaran
Luaran produk peralatan tepat guna yang akan dihasilkan adalah prototype


perajang jerami, yang dapat digunakan untuk merajang jerami yang masih basah.
Pengerak yang digunakan adalah motor listrik ¼ hp, sehingga dapat digunakan
dikalangan pengusaha menengah dan pengusaha keluarga. Tujuan merancang bangun
alat perajang jerami ini adalah untuk memperoleh landasan bagi konsepsi
pengembangan teknologi alat tepat guna padi berbasis usaha pemeliharaan sapi
dengan pemanfaatan potensi jerami padi sebagai sumber pakan ternak.
C.2

Manfaat
a. Potensi Ekonomi Produk
Secara umum potensi ekonomi produk yang diperoleh antara lain : biaya
pembuatan mesin murah (harga mesin murah), proses perajangan mudah dan

aman. Mesin ini dapat dimanfaatkan oleh para peternak kelas menengah dan
keluarga. Nilai ekonomis jerami yang dirajang akan bermanfaat, dimana dengan
menggunakan mesin ini diharapkan pemberian pakan ternak dapat mencukupi,
sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil ternak ruminansia.
b. Nilai Tambah dari sisi Iptek
Ditinjau dari sisi iptek, terdapat dua nilai tambah, yaitu pemanfaatan teknologi

tepat guna dan pemanfaatan jerami hasil panen sebagai pakan ternak ruminansia.
Desain mesin sederhana, namun mempunyai manfaat yang tinggi. Pembuatan alat
ini cukup hanya menggunakan mesin perkakas konvensional, sehingga dapat
dilakukan di bengkel kecil. Melalui program ini, akan dilakukan pembinaan
bengkel untuk membuat mesin perajang jerami.
c. Nilai Tambah bagi Perguruan Tinggi dan Pemerintah
Bagi perguruan tinggi, kegiatan ini merupakan wujud nyata dari tri dharma
perguruan tinggi yang ketiga. Kepercayaan dan keyakinan masyarakat akan
kemampuan kinerja institusi UMY pada rekayasa teknologi juga menjadi semakin
kuat. Kedekatan perguruan tinggi (UMY) dengan masyarakat sekitarnya juga
semakin rekat
D.

TINJAUAN PUSTAKA
Pemilihan elemen-elemen pada perancangan dan pembuatan mesin pemarut

singkong ini juga harus memperhatikan kekuatan bahan, safety factor, dan ketahanan
dari berbagai komponen tersebut. Elemen mesin tersebut adalah mototr elektrik,
poros, puli, bantalan duduk, mur dan baut.
D.1


Poros
Poros merupakan bagian terpenting dari setiap mesin, hampir setiap mesin

meneruskan putaran mesin dengan poros. Peranan utama transmisi itu dipegang oleh
poros.
Macam-macam poros :
a. Poros transmisi
Poros macam ini mendapat beban punter dan lentur daya ditransmisikan
kepada poros melalui kopling, roda gigi, pulley, sabuk rantai dan lain-lain.
b. Spindel
Poros transmisi yang relative pendek, seperti poros utama mesin perkakas
beban utama berupa puntiran dimana disebut spindle. Syarat yang harus

dipenuhi oleh poros ini adalah deformasinya harus kecil, bentuk dan
ukurannya harus presisi.
c. Gandar
Poros macam ini harus dipasang diantara roda-roda kereta barang dimana
tidak mendapat beban puntir, bahkan kadang-kadang tidak boleh berputar.
Gandar ini hanya mendapatkan beban lentur kecuali jika digerakkan oleh

penggerak mula, dimana posisi ini akan mengalami beban puntir pula.
Menurut bentuknya, poros dapat digolongkan sebagai poros lurus, poros
engkel, dll.
Rumus-rumus yang digunakan untuk poros:
1. Perhitungan daya
Pd = fc . P (Kw)
Dimana

fc : faktor koreksi (1,0 – 1,5)
P : daya maksimum (Kw)

2. Momen puntir (T)
Pd : daya
n

: putaran mesin

3. Diameter poros
5,1


kt.cb.T 
Ds = 
 n


1

3

(mm)

τn : Tegangan geser izin
Kt : faktor koreksi kejutan beban (1,0 – 1,5)
cb : faktor koreksi lenturan (1,2 – 2,3)
D.2

Pasak
Pasak adalah suatu elemen penting yang dipakai untuk menetapakan bagian-

bagian mesin seperti roda gigi, sprocket, pulley, kopling, dan lain-lain. Momen
diteruskan dari pasak ke naf, dan dari naf ke poros.
Fungsi serupa oleh dilakukan pula oleh splain dan gerigi yang sama pada naf
dan saling terkait satu dengan yang lain. Gigi dan splain memiliki ukuran yang besar,
sedangkan gigi yang kecil dengan jarak bagi kecil, keduanya dapat digeser secara
aksial pada waktu meneruskan daya.
Pasak menurut letaknya digolongkan :
1. Pasak pelana
2. Pasak rata

3. Pasak benam
4. Pasak singgung
D.3

Bantalan (Bearing)
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeben, sehingga

putaran atau gerak an translasinya dapat berlangsung secara halus, aman, dan
memiliki umur panjang. Bearing (bantalan) harus cukup kokoh untuk memungkinkan
poros dan elemen mesin lainnya dapat bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak
bekerja dengan baik, maka seluruh sistem akan menurun atau tidak dapat bekerja
sempurna.
Klasifikasi bantalan berdasarakan gerakan bantalan terhadap poros:
a.

Batalan luncur

Pada bulatan terjadi gerakan luncur antara poros dengan bantalan karena
permukaan poros ditutup oleh permukaan bantalan.
b.

Bantalan gelinding.

Pada bantalan ini terjadi gesekan antara yang berputar dengan yang diam melalui
elemen gelinding.
Klasifikasi berdasarkan arah beban terhadap poros:
a.

Bantalan radial

Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak lurus sumbu poros.
b.

Bantalan aksial

Arah beban yang ditumpu pada benda kerja adalah sejajar sumbu poros.
c.

Bantalan gelinding khusus
Bantalan ini dapat menumpu beban yang arahnya sejajar dan tegak lurus
sumbu poros.
Rumus-rumus yang digunakan dalam perhitunagan bantalan:

1. Perhitungan bebas beban aksial ekuivalen dinamis (Pa).
Pa= x . fr + y . Fa
2. Perhitungan umur nominal (Lh).
Faktor kecepatan bola bantalan (Fn)
33,3 
Fn = 

 n 

1

3

n : Putaran mesin
3. Faktor umur

Fh = Fn .

c
Fn

4. Umur nominal
LL1 = 500.Fh3
D.4

Pulley
Pulley merupakan tempat sabuk pemindah daya. Dalam pemakaian sehari-hari

banyak dijumpai macam-macam pulley antara lain:
a. Pulley datar
Pulley ini kebanyakan terbuat dari besi tuang, ada pula yang dari baja.
b. Pulley mahkota
Pulley ini lebih efektif dari pulley datar, karena sabuknya sedikit menyudut
sehingga lebih sulit untuk mengalami slip.
Rumus-rumus yang digunakan untuk perhitungan pulley.
1. Perhitungan daya rencana
Pd = fc. P (Kw)
Dimana : Pd :daya
n : Putaran
2. Momen rencana T
Pd
T = 9,74 x 10 n (Kg. Mm)
5

Dimana : Pd :daya
n : putaran
3. Perebandingan putaran
i=

n1
n2

4. Diameter pulley
Dv = dp . i
Dimana : i : perbandingan putaran
5. Panjang sabuk
L = 2c+


2

(dp+ Dp)+

1
(Dp – dp)2
4c

Dimana : L : panjang sabuk
Dp : diameter pulley
D.5

Belt (Sabuk pemindah)
Sabuk penggerak dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

a. Sabuk Pengerak datar
b. Sabuk pengerak V
Sabuk penggerak datar dapat digolongakan menjadi 3 kelas :
1. Sabuk penggerak konvensional
Sabuk ini adalah sabuk penggerak datar tanpa gigi-gigi celah dan variasi
lain.
2. Sabuk penggerak berurat
Sabuk penggerak ini pada dasarnya adalah roll, sabuk penggerak datar
yang dibantu atau dibuat berurat-urat pada sisi bawahnya untuk menambah
keuntunganya.
3. Sabuk penggerak positif
Pada dasarnya sabuk penggerak ini adalah sabuk penggerak datar yang
bagian bawahnya dibuat berurat-urat melintang dan berfungsi sebagai roda
gigi maupun sebagai rantai penggerak.
4. Sabuk Penggerak V
Sabuk penggerak V dapat ditemukan dalam bemacam-macam ukuran
standart dan tipe untuk memindahkan daya.
Keuntungan mengunakan sabuk penggerak V :
1. Rasio kecepatan besar
2. Tahan lama ( 3-5 tahun)
3. Mudah memasang
4. Tidak bersuara
5. Dilengakapi dengan penyerap hentakan antara poros pengerak dengan poros
yang digerakkan.
D.6

Motor Listrik
Motor listrik berfungsi sebagai penggerak yang digunakan untuk memutar

poros. Motor listrik mempunyai beberapa kelebihan didalam penggunaannya antara
lain :
1.
2.
3.
4.
5.

Ramah lingkungan
Harganya relatif murah
Strukturnya praktis dan sederhana
Perawatan mudah
Suara lebih lembut dibandingkan dengan mesin diesel

Sebagai suatu penggerak dari suatu mesin maka motor harus mempunyai
kemampuan dan putaran yang memadai agar mesin mampu bekerja dengan baik.
Untuk itu daya motor harus lebih besar dari daya yang bekerja pada mesin tersebut.
D.7

Mur dan baut
Mur dan baut merupakan alat pengikat yang sangat penting dalam suatu

rangkaian mesin. Jenis mur dan baut beraneka ragam, sehingga penggunaannya
disesuaikan dengan kebutuhan. Pemilihan mur dan baut sebagai pengikat harus
dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan ukuran yang sesuai dengan beban yang
diterimanya sebagai usaha untuk mencegah kecelakaan dan kerusakan pada mesin.
D.8

Pengelasan
Berdasarkan definisi dari Deutche Indusrtries Normen (DIN), las adalah ikatan

metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam
keadaan lumer atau cair. Perhitungan kekuatan las seperti pada rumus di bawah ini
(Zainul Achmad, 1999) .
Tegangan Total :
F
 6.H 
 
 1 
0,7. A
 l 

2

Dengan : F = Gaya yang bekerja (N)

 = Tegangan total (N/mm 2 )
H = Tinggi plat (mm)
A = Luas penampang (A = 2.a. l )

E.

a

= Lebar pengelasan (mm)

l

= Panjang las

METODOLOG
Secara umum tahapan langkah pelaksanaan pembuatan mesin perajang jerami,

dalam rangka mendukung program pemerintah yaitu penerapan teknologi tepat guna
bagi kalangan industri kecil, ditunjukkan pada diagram alir pelaksanaan seperti
gambar 3. Rancangan gambar mesin pengering pakaian yang akan dibuat ditunjukkan
seperti pada gambar 4.

Persiapan
Observasi lapangan, koordinasi dengan peternak
ruminansia

Kajian Pustaka
dan Studi
Lapangan

Desain Komponen Mesin
Rol Perajang, Puli, V-belt, rangka, Penutup mesin,
Flywheel

Pengadaan Material
Plat besi, Plat Siku, motor listrik, Bantalan, Puli, Mur &
baut, Rol Perajang, V-belt

Mesin
Produksi

Rekayasa Mesin Pengering
Di Bengkel Work Shop UMY

Uji Coba Pengeringan Pakaian

EVALUASI
Gambar 3. Diagram alir pembuatan mesin pengering pakaian.
Perhitungan program ini diawali dengan penentuan kapasitas perajangan.
Data kapasitas ini digunakan sebagai data utama dalam perancangan mesin,
khususnya besarnya daya yang digunakan.

Keterangan gambar :
1. Penutup rol atas
2. flywheel
3. Kerangka penumpu
4. Penutup bawah
5. Rol pemarut
6. Puli 2
7. Penutup puli dan sabuk
8. Motor elektrik
9. Sabuk-v
10. Puli 1
11. Bantalan

Gambar 4. Rancangan desain mesin perajang jerami.

F.

SUMBER DAYA MANUSIA
Industri pengusaha kecil rekanan yang terkait secara langsung adalah

pengusaha ternak di Jogjakarta, sedangkan industri yang terkait secara tidak langsung
adalah industri perbengkelan teknologi tepat guna. Tingkat kualitas sumber daya
manusia industri/pengusaha kecil tersebut dapat dikatakan mempunyai keterampilan
yang cukup baik. Namun, keterampilan ini tidak diikuti oleh perkembangan teknologi,
sehingga mereka masih menggunakan sistem-sistem konvensional. Penyebab tersebut
di atas salah satunya adalah rendahnya tingkat pendidikan pekerja.
G.

KELAYAKAN PENGUSUL
Anggota tim pelaksana program ini terdiri dari 1 orang S2 Teknik Mesin bidang

keahlian rekayasa, 1 orang S1 Teknik Mesin bidang Elemen mesin, dan 1 orang S1
Teknik Mesin sebagai pelaksana di lapangan, 1 orang dari perbengkelan teknologi
tepat guna, 1 orang peternak. Bidang rekayasa akan menangani rekayasa pembuatan
mesin, dan bidang Elemen mesin akan membantu bidang rekayasa dengan
memberikan masukan karakteristik proses perajangan. Peternak dilibatkan untuk
memberikan criteria langsung baik-tidaknya alat yang direkayasa. Hal ini sangat
diperlukan untuk langkah modifikasi, sehingga alat ini dapat diterima oleh mereka.
Keberhasilan program ini juga didukung oleh SDM yang ada di lap.produksi, dan
peran aktif 1 orang peternak yang dilibatkan secara langsung dalam proses rekayasa.
Selama proses rekayasa diharapkan banyak ide-ide dari para praktisi di lapangan
untuk menyempurnakan rancangan ini.
Tabel 1. Kompetensi SDM pelaksana program TTG
NAMA
Wahyudi, S.T., M.T.

JABATAN
Ketua Pelaksana

PENDIDIKAN
S2 Teknik Mesin

Novi Caroko, S.T.
Wawan Novianto

Anggota 1
Anggota 2

S1 Teknik Mesin
Mahasiswa S1

Mujiarto

Praktisi Bengkel

Teknik Mesin UMY
STM

(1 orang)

H.

JADWAL PELAKSANAAN

KEAHLIAN
Dinamika dan
kinematika teknik
Konversi Energi

Juru bengkel unit
produksi Jurusan
Teknik Mesin
Fakultas Teknik
UMY

No

Kegiatan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Observasi lapangan
Desain dan perancangan mesin di UMY
Pembuatan komponen mesin
Perakitan komponen mesin
Pengujian mesin
Penyerahan ke DEPERINDAG Provinsi DIY

1

Minggu ke2
3

4

Pemantauan dilakukan langsung oleh ketua pelaksana, karena lokasi berdekatan.
Setiap minggu dilakukan koordinasi dan evaluasi kerja (ketua, anggota, teknisi).
Kontrol di lapangan dilaksanakan secara bersama-sama oleh pelaksana. Berdasarkan
kesepakatan pelaksana dengan industri/pengusaha kecil, masukan ide-ide dari praktisi
(peternak dan perbengkelan) dilakukan dengan mengadakan forum pertemuan
bersama.
Satu unit prototype mesin perajang jerami akan diserahkan kepada pengusaha.
Penggandaan produk akan dilakukan di laboratorium produksi UMY di bawah
koordinasi ketua pelaksana. Biaya pembuatan penggandaan mesin akan ditanggung
oleh pengusaha, dan digunakan oleh pengusaha tersebut.
I.

PERINCIAN BIAYA
Perincian biaya pembuatan mesin adalah sebagai berikut :

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Nama Barang
Rol perajang 5” x 20 cm
Puli 3” A 1 Ø 19 mm
Besi siku 50x50x5
Elektroda las
4x6 BSH
UCP 204 ¾” R
Sepi balok
Gergaji besi
Bos laker
As
Ongkos
Plat besi 1 mm
Puli 5” A 1 Ø 19 mm
Bubut flens 140x25
Bearing kecil
Motor listrik 0,25 HP
Cat & tiner
Plat besi
Amplas

Jumlah
1
1
2
1 kg
1
4
4
1
1
1
4 lembar
1
2x
4
1
4
5
4 lembar

Harga/unit
Rp.300.000,00
Rp. 30.000,00
Rp.175.000,00
Rp. 20.000,00
Rp. 8.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 40.000,00
Rp. 15.000,00
Rp. 30.000,00
Rp. 50.000,00
Rp.150.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 80.000,00
Rp. 50.000,00
RP. 40.000,00
Rp 750.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 25.000,00
Rp. 60.000,00

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

Harga Total
300.000,00
30.000,00
250.000,00
20.000,00
8.000,00
200.000,00
160.000,00
15.000,00
30.000,00
50.000,00
150.000,00
200.000,00
80.000,00
100.000,00
160.000,00
750.000,00
200.000,00
125.000,00
240.000,00

20
21
22
23

J.

Dempul
Mur & baut
Biaya pengujian
Biaya pembuatan
Jumlah

2

Rp. 27.500,00

Rp. 55.000,00
Rp. 65.000,00
Rp. 75.000,00
Rp. 979.000,00
Rp.4.242.000,00

GAMBAR TEKNIK
Gambar teknik dari mesin pemarut singkong ada pada halaman-halaman
berikutnya.

CURICULLUM VITAE

Nama

: Mega Indra Permana

Nama Panggilan

: Indra

Tempat / tgl Lahir

: Surakarta, 10 Febuari 1986

Alamat Rumah

: Jl.Panggung Baru no.25
Tegal

Alamat Sekarang

: Jl.Poncowolo No 23
Yogyakarta

Umur

: 22 Tahun

Agama

: Islam

Berat Badan

: 58Kg

Tinggi Badan

: 176 Cm

No. Telepon

: 08562631671

PENDIDIKAN
1. Tamatan SDN Kejambon 2 Tegal
2. Tamatan SMPN 4 Tegal
3. Tamatan SMk Dharma Wirawan Putra Tegal