PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING D

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
DENGAN MEDIA POWER POINT
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR
IPA SISWA KELAS V SDN 2 MUDAL
ARTIKEL
disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Oleh
DENI KARTIKA SARI
NIM. 1401911006

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013

ABSTRAK
Sari, Deni Kartika. 2013. ”Penerapan Model Problem Based Learning Dengan
Media Power Point Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar IPA Siswa
Kelas V SDN 2 Mudal”. Skripsi. Jurusan PGSD. Fakultas Ilmu Pendidikan.

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dra. Yuyarti, M.Pd.,
Pembimbing II: Sutji Wardhayani, S.Pd.,M.Kes.
Rendahnya aktivitas belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 2 Mudal
Temanggung, hal ini dikarenakan pembelajaran IPA difokuskan penguasaan teori
dan hafalan menyebabkan kemampuan belajar peserta didik menjadi terhambat.
Pembelajaran tidak melibatkan siswa. Guru tidak menggunakan model
pembelajaran yang bervariasi dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa sulit
memahami materi yang disampaikan. Suasana kegiatan pembelajaran belum
berjalan dengan aktif dan menyenangkan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut
maka diterapkan model Problem Based Learning dengan media power point.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana penerapan model
Problem Based Learning dengan media power point untuk meningkatkan aktivitas
belajar IPA siswa kelas V SDN 2 Mudal? Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan aktivitas siswa, keterampilan guru, dan hasil belajar IPA siswa
kelas V SD Negeri 2 Mudal Temanggung.
Rancangan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan tahapan
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini
dilaksanakan di SD Negeri 2 Mudal Temanggung, meliputi guru dan seluruh
siswa kelas V tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 29 siswa. Data diperoleh dari
hasil observasi, catatan lapangan, dokumentasi, dan hasil belajar. Data dianalisis

dengan cara analisis kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan aktivitas siswa dari rata-rata
skor 12,93 pada siklus I pertemuan 1; 17,14 siklus I pertemuan 2; 21,38 siklus II
pertemuan 1; menjadi rata-rata skor 24,93 pada siklus II pertemuan 2.
Keterampilan guru mengalami peningkatan dari skor 17 dengan kriteria Cukup
pada siklus I pertemuan 1; skor 23 dengan kriteria Baik pada siklus I pertemuan 2;
skor 27 dengan kriteria Baik pada siklus II pertemuan 1; menjadi skor 30 dengan
kriteria sangat baik (A) pada siklus II pertemuan 2. Hasil Belajar siswa juga
menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar yaitu 62,07% pada siklus I
pertemuan 1; 72,41% pada siklus I pertemuan 2; 82,76% pada siklus II pertemuan
1, menjadi 89,66% pada siklus II pertemuan 2.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan
model Problem Based Learning dengan media power point, merupakan cara yang
efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar IPA. Disarankan bagi pihak-pihak
yang ingin meningkatkan aktivitas belajar, agar menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan media power point sebagai
alternatif baik pada mata pelajaran IPA maupun mata pelajaran yang lain.
Kata Kunci: Problem Based Learning, Media Power Point, Aktivitas Belajar

2


ABSTRACT
Sari, Deni Kartika. 2013. "Application of Problem Based Learning Model With
Power Point Media To Boost Science Learning Activities Class V
students of SDN 2 Mudal". Thesis. PGSD majors. Faculty of Education.
Semarang State University. Supervisor I: Dra. Yuyarti, M.Pd., Supervisor
II: Sutji Wardhayani, S.Pd., M.Kes.
The low activity of fifth grade students learn science 2 Mudal
Temanggung Elementary School, this is because the focus mastery learning
science theory and rote learning abilities of learners has become obstructed.
Learning not involve students. Teachers do not use a variety of learning models in
learning activities so that students understand difficult material presented.
Atmosphere of learning activities has not run an active and fun. To overcome
these problems then applied the model of Problem Based Learning with media
power point. Formulation of the problem in this research is: How does the
application of the Problem Based Learning with media power point to enhance
science learning activities fifth grade students of SDN 2 Mudal? This study aims
to increase student activity, teacher skills, and science learning outcomes
Elementary School fifth grade students 2 Mudal Temanggung.
The study design is Classroom Action Research by stages of planning,

action, observation, and reflection. This study was conducted in 2 Mudal
Temanggung Elementary School, teachers and covers the entire fifth grade
students of the school year 2012/2013 as many as 29 students. Data collected by
observation, field notes, documentation, and learning outcomes. Data were
analyzed by means of quantitative and qualitative analysis..
The results showed increased activity of students on average score of
12.93 in the first cycle 1 meeting; 17.14 cycle I encounter 2; 21.38 1 meeting
second cycle; into an average score of 24.93 on the second cycle of the meeting 2.
Skills of teachers has increased from a score of 17 with enough criteria in the first
cycle 1 meeting; Neither criterion score of 23 with a meeting on the first cycle 2;
Neither criterion score of 27 with a meeting on the second cycle 1; a score of 30
with a very good criterion (A) on the cycle II meeting 2. Study results also
showed an increase in students' mastery learning is 62.07% in the first cycle 1
meeting; 72.41% in the first cycle meeting 2; 82.76% in the second cycle 1
meeting, to 89.66% in the second cycle of the meeting 2.
Based on the results, it can be concluded that the application of the model
of Problem Based Learning with media power point, an effective way to improve
science learning activities. It is recommended for those who want to improve the
learning activities, in order to use the learning model of Problem Based Learning
with media power point as a good alternative to teaching science and other

subjects.
Keywords: Problem Based Learning, Media Power Point, Learning Activity

3

Permendiknas RI No. 41

PENDAHULUAN
Ilmu

Pengetahuan

Tahun

Alam

perencanaan

merupakan salah satu mata pelajaran


alam.

Akan

pelajaran, standar kompetensi (SK),
kompetensi dasar (KD), indikator,

sangat sulit untuk membawa anak ke

tujuan, materi ajar, alokasi waktu,

dalam situasi nyata. Oleh karena itu

metode, kegiatan, penilaian hasil

untuk mengatasi keterbatasan dalam

belajar, dan sumber belajar. Hal itu

membawa anak ke situasi nyata


bertujuan

diperlukan suatu model pembelajaran

Ilmu

yang direncanakan.

untuk

Nasional,

pendidikan adalah : Usaha sadar,

suasana

belajar

pembelajaran


agar

peserta

kepribadian,
mulia,

serta

diperlukan

kecerdasan,

akhlak

keterampilan
dirinya,

pola


atau

alam

(Srini

keterampilan

dalam

M.Iskandar,

1996/1997

:

1).

konsep, prinsip, hukum yang teruji

kebenarannya

dirinya untuk memiliki kekuatan
diri,

mencari

gejala alam dituangkan berupa fakta,

didik

pengendalian

Alam

merupakan ilmu pengetahuan tentang

proses

secara aktif mengembangkan potensi


spiritual,

Pengetahuan

Sedangkan IPA menurut peneliti

mewujudkan
dalam

proses

merupakan penyelidikan terorganisir

Undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang

untuk

dan

mengembangkan potensi dirinya.

sesuai dengan tujuan pembelajaran

terencana

belajar

mewujudkan

pembelajaran agar peserta didik aktif

sehingga hasil belajar dapat tercapai

Pendidikan

untuk

suasana

yang sesuai dan menarik bagi siswa,

Sistem

pembelajaran

(RPP) yang memuat identitas mata

sekolah karena berbagai keterbatasan

Undang

proses

rencana pelaksanaan pembelajaran

tetapi,

pembelajaran yang dilakukan oleh

Menurut

menjelaskan

meliputi : Penyusunan silabus dan

yang berhubungan dengan kejadiankejadian

2007

melalui

suatu

rangkaian kegiatan dalam metode
ilmiah.
Menurut UU No. 20 Tahun

yang

2003 tentang SISDIKNAS pasal 37,

masyarakat,

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

bangsa dan negara.

Alam adalah mata pelajaran wajib

4

Namun

dimuat dalam jenjang pendidikan

kenyataan

di

dasar dan menengah. Berdasarkan

lapangan, pembelajarannya belum

Peraturan

sesuai

Menteri

Pendidikan

tujuan

yang

diharapkan.

Nasional Nomor 23 Tahun 2006

Berdasarkan hasil literasi sains anak-

tentang standar kompetensi kelulusan

anak Indonesia yang dilakukan oleh

untuk satuan pendidikan dasar dan

the

menengah : Standar kelulusan untuk

Cooperation

mata pelajaran IPA antara lain: (1)

(OECD)

melakukan

terhadap

Programme for International Student

gejala alam dan menceritakan hasil

Assessment) dan pencapaian sains

pengamatannya secara lisan dan

anak-anak

tertulis;

Internasional Association for the

pengamatan

(2)

memahami

Organization

for

and

Economic

Development

dalam

PISA

Indonesia

(the

oleh

the

penggolongan hewan dan tumbuhan,

Evaluation

serta manfaat hewan dan tumbuhan

Achievement (IEA) dalam TIMSS

bagi manusia, upaya pelestariannya,

(Trends

dan interaksi antara makhluk hidup

Mathematics and Science Study)

dengan

dalam

lingkungannya;

(3)

of

Education

in

International

Depdiknas

(2007)

memahami bagian-bagian tubuh pada

menyebutkan bahwa siswa kelas 1 –

manusia, hewan, dan tumbuhan, serta

6 masih minim sekali diperkenalkan

fungsinya

dan

kerja ilmiah, masih berorientasi pada

makhluk

hidup;

perubahan
(4)

pada

penguasaan

memahami

teori

dan

hafalan

beragam sifat benda hubungannya

menyebabkan kemampuan belajar

dengan

peserta didik menjadi terhambat.

penyusunnya,

perubahan

Pelaksanaan

wujud benda, dan kegunaannya; (5)

pembelajaran

memahami berbagai bentuk energi,

IPA, merupakan gambaran yang

perubahan

terjadi di SDN 2 Mudal. Berdasarkan

dan

manfaatnya;

(6)

memahami matahari sebagai pusat

refleksi

tata

pembelajarannya

surya,

kenampakan

dan

awal

menunjukkan
selama

ini

perubahan permukaan bumi, dan

dilakukan masih belum optimal,

hubungan peristiwa alam dengan

sering

kegiatan manusia.

sehingga kurang melibatkan siswa.

5

menggunakan

ceramah,

Siswa hanya mendengarkan apa yang

pelajaran

dibicarakan guru. Sebagian besar

ketuntasan belajar. Dengan melihat

siswa pasif, tidak bersemangat saat

permasalahan

mengikuti pembelajaran, tidak fokus

rendahnya hasil pencapaian belajar

dan

siswa kelas V SDN 2 Mudal, perlu

konsentrasi,

ramai

sendiri,

IPA

belum

yang

mencapai

terjadi

bahkan ada yang mengantuk. Di

diadakannya

dukung kenyataan siswa berasal dari

bertujuan

keluarga

kurang

aktivitas belajar siswa. Salah satunya

memperhatikan bidang pendidikan

yaitu dengan menggunakan model

sehingga minat dalam belajar cukup

pembelajaran yang tepat pada materi

rendah. Guru tidak menggunakan

Daur

media

sehingga

yang

atau

kegiatan

alat

peraga

pembelajaran

dalam

untuk

Air

dan

siswa sulit memahami materi yang

melibatkan

disampaikan.

membangun

kegiatan

yang

meningkatkan

Peristiwa

dapat

pemahaman

sehingga

Suasana

perbaikan

serta

Alam

meningkatkan

siswa
siswa

dengan

aktif

dalam

pengetahuannya

pembelajaran belum berjalan dengan

sehingga

pembelajaran

menjadi

nyaman dan menyenangkan.

bermakna, sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Eni Wulandari,

Didukung data pencapaian
masih

“Penerapan Model PBL (Problem

banyak nilai siswa kelas V semester

Based Learning) pada Pembelajaran

II tahun tahun 2012/2013 dibawah

IPA

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

menunjukkan adanya peningkatan

yang ditetapkan sekolah yakni 65.

proses dan hasil belajar IPA kelas V

Dari nilai rata-rata ketiga tes formatif

semester

18

Purworejo

rata-rata hasil test formatif

dari

29

siswa

mengalami

Siswa

Kelas

II SD

V

Negeri

tahun

SD”,

Mudal,
pelajaran

2011/2012.

ketidaktuntasan dalam pembelajaran

Penelitian Khoirudin Akhmad

IPA. Nilai rata-rata siswa adalah 62
dengan nilai tertinggi 78 dan nilai

Fauzi,

terendah

Pembelajaran IPS Melalui Model

48.

Data

di

atas

“Peningkatan

Kualitas

menunjukkan sebagian besar siswa

Problem

kelas V SDN 2 Mudal pada mata

Menggunakan Media Visual Siswa

6

Based

Learning

Kelas IV D SDN Ngaliyan 01”

mengembangkan

menunjukkan adanya peningkatan

berpikir dan mengatasi masalah,

keterampilan guru, aktivitas siswa

mempelajari peran orang dewasa dan

serta ketuntasan hasil belajar siswa

menjadi pelajar yang mandiri.
Untuk

tahun pelajaran 2011/2012.
“Penerapan

Model

mendukung

proses

pembelajaran dalam hal peningkatan

Penelitian Ni Wayan Widya
Yanti,

keterampilan

PBL

aktivitas

belajar

dan

pencapaian

Untuk

tujuan, maka selain model inovatif

Meningkatkan Hasil Belajar PKn”

peneliti juga menggunakan media

menunjukkan adanya peningkatan

presentasi

dengan

hasil belajar siswa kelas IX IPS SMA

Menurut

Sukiman

Bhaktiyasa Singaraja tahun pelajaran

Microsoft Power Point merupakan

2012/2013.

salah

Berbantuan

Power

Point

Berdasarkan diskusi peneliti

satu

Microsoft

Power

Point.

(2011:213)

produk

unggulan

Corporation

dalam

berkolaborasi dengan teman sejawat,

program aplikasi presentasi yang

untuk

paling banyak digunakan saat ini.

memecahkan

pembelajaran,

masalah

tim

Hal

kolaborasi

ini

dikarenakan

menetapkan alternatif tindakan untuk

kelebihan

meningkatkan aktivitas belajar siswa,

kemudahan

keterampilan guru serta hasil belajar.

Pemanfaatan media presentasi ini

Maka peneliti menggunakan salah

dapat digunakan oleh pendidik untuk

satu model pembelajaran inovatif

mempresentasikan

yaitu

pembelajaran ataupun tugas-tugas

model

Problem

Based

di

dalamnya

banyak

yang

dengan

disediakan.

materi

yang akan diberikan.

Learning. Menurut Richard I. Arends

(2008:41) PBL adalah pembelajaran

Berdasarkan latar belakang di

memberikan berbagai situasi masalah

atas maka akan dilakukan penelitian

yang

tentang “Penerapan Model Problem

autentik

berfungsi

dan

sebagai

bermakna,

batu

loncatan

Based

Learning

Dengan

Media

untuk investigasi dan penyelidikan.

Power Point Untuk Meningkatkan

Maka

Aktivitas Belajar IPA Siswa Kelas V

diharapkan

membantu

siswa

PBL

akan

SDN 2 Mudal”

untuk

7

Perumusan masalah dalam

kelas V SDN 2 Mudal. 2) Untuk

penelitian ini adalah “Bagaimana

meningkatkan

penerapan model PBL dengan media

melalui

power point untuk meningkatkan

dengan media Power Point dalam

aktivitas belajar IPA siswa kelas V

pembelajaran IPA di kelas V SDN 2

SDN 2 Mudal?” Adapun rumusan

Mudal. 3) Untuk meningkatkan hasil

masalah

belajar dalam pembelajaran IPA

secara

khusus

sebagai

keterampilan

penerapan

penerapan

model

model

guru
PBL

berikut : 1) Apakah penerapan model

melalui

PBL dengan media Power Point

dengan media Power Point pada

dapat meningkatkan aktivitas siswa

siswa kelas V SDN 2 Mudal.

PBL

dalam pembelajaran IPA di kelas V
SDN

2

Mudal

?

2)

Apakah

METODOLOGI PENELITIAN

penerapan model PBL dengan media

Rancangan

Power Point dapat meningkatkan

keterampilan

guru

dalam penelitian ini adalah penelitian

dalam

tindakan kelas. Menurut pendapat

pembelajaran IPA di kelas V SDN 2

para ahli Kurt Lewin, Stephen

Mudal? dan 3) Apakah penerapan

Kemmis, Robin MC Taggart, John

model PBL dengan media Power
Point

dapat

meningkatkan

Eliot, Dave Ebbut, dan sebagainya

hasil

dalam Amirudin Hatibe (2012:13)

belajar dalam pembelajaran IPA

penelitian tindakan kelas adalah

siswa kelas V SDN 2 Mudal?
Tujuan
adalah

umum

Penerapan

penelitian yang dilakukan oleh guru

penelitian

Model

yang digunakan

di kelasnya sendiri melalui refleksi

PBL

diri

Dengan Media Power Point Untuk

dengan

memperbaiki

Meningkatkan Aktivitas Belajar IPA

tujuan

untuk

kinerjanya sehingga

hasil belajar siswa meningkat.

Siswa Kelas V SDN 2 Mudal.

Penelitian

Adapun tujuan khusus penelitian
adalah : 1) Untuk meningkatkan

dalam

aktivitas siswa melalui penerapan

pertemuan. Setiap siklus terdiri dari

model PBL dengan media Power

empat tahapan yaitu perencanaan,

Point dalam pembelajaran IPA di

pelaksanaan, observasi dan refleksi.

8

2

siklus

dilaksanakan
terdiri

dari

4

Perencanaan

menurut

dari observer, serta hasil belajar

Arikunto
apa,

siswa dalam setiap siklus dapat

mengapa, kapan, dimana, oleh siapa

disimpulkan apakah sudah efektif

dan

proses pembelajaran dengan melihat

(2009

:

23)

menjelaskan

bagaimana

tindakan

ketercapaian indikator kinerja pada

dilaksanakan.

tiap

Pelaksanaan tindakan adalah

pelaksanaan
kelas

Dalam

penelitian

tindakan

menggunakan

mengkaji

permasalahan yang muncul dalam

ini

pelaksanaan tiap siklus (Arikunto,

penelitian

model

kemudian

kekurangan dan membuat daftar

implementasi atau penerapan isi
rancangan.

siklus,

2009:18-19).

PBL

dengan media power point untuk

Subjek penelitian adalah guru

meningkatkan aktivitas belajar IPA

sekaligus sebagai peneliti dan siswa

siswa kelas V SDN 2 Mudal.

kelas V SDN 2 Mudal Temanggung
sebanyak 29 siswa terdiri dari 14

Observasi adalah kegiatan

laki-laki dan 15 perempuan. Jenis

pengamatan yang dilakukan oleh

data yang digunakan adalah data

pengamat. Kegiatan observasi dalam

kuantitatif dan kualitatif.

penelitian ini dilaksanakn kolaboratif

Tekhnik pengumpulan data

dengan observer untuk mengamati
aktivitas

penelitian adalah observasi, tes, dan

siswa dalam penerapan model PBL

catatan lapangan. Data kuantitatif

dengan media power point untuk

berupa data hasil belajar siswa,

meningkatkan aktivitas belajar IPA

sedangkan data kualitatif berupa

siswa kelas V SDN 2 Mudal.

hasil observasi aktivitas siswa dan

keterampilan

guru

dan

keterampilan guru.

Kegiatan terakhir dalam tiap
kelas

Indikator keberhasilan dalam

adalah refleksi yaitu kegiatan untuk

penelitian meliputi : Meningkatnya

mengemukakan kembali apa yang

aktivitas siswa dengan kriteria nilai

sudah dilakukan. Setelah mengkaji

rata-rata

pelaksanaan tindakan, hasil observasi

(14≤skor≤21,5).

siklus

penelitian

tindakan

9

kelas

minimal

“Baik”

Meningkatnya

keterampilan guru dengan kriteria
nilai

minimal

Pertemuan 1

“Baik”

Pertemuan 2
24.93

21.38

(18≤skor≤27,5). Meningkatnya hasil

17.14

12.93

belajar IPA mencapai 75% siswa
mengalami ketuntasan hasil belajar
individual di atas KKM (≥65).

Siklus I

HASIL PENELITIAN

Siklus II

Hasil penelitian menunjukkan

Hasil observasi keterampilan

bahwa penerapan model PBL dengan

guru pada siklus I pertemuan 1

media

memperoleh jumlah skor 17 dengan

power

point

dapat

meningkatkan aktivitas belajar IPA

kategori

siswa kelas V SDN 2 Mudal

pertemuan 2 memperoleh jumlah

Temanggung.

skor 23 dengan kategori nilai Baik.

nilai

Cukup.

Siklus

I

Siklus II pertemuan 1 mendapat skor

Aktivitas siswa pada siklus I

27 dengan kategori nilai Baik. Siklus

pertemuan 1 memperoleh jumlah

II pertemuan 2 mendapat skor 30

skor rata-rata 12,93 dengan kriteria

dengan

nilai rata-rata kelas Cukup. Siklus I

kategori

Sangat

Baik.

Peningkatan terjadi secara bertahap

pertemuan 2 jumlah skor rata-rata

disetiap siklus.

17,14 dengan kriteria nilai rata-rata

Berikut

kelas Baik. Siklus II pertemuan 1

diagram

batang

peningkatan keterampilan guru :

jumlah skor rata-rata 21,38 dengan

Pertemuan 1

kriteria nilai rata-rata kelas Sangat
Baik. Siklus II pertemuan 2 jumlah

23

Pertemuan 2

27

30

17

skor rata-rata 24,93 dengan kriteria
nilai rata-rata kelas Sangat Baik.
Peningkatan terjadi secara bertahap

Siklus I

Siklus II

di setiap siklus.
Hasil belajar siswa dalam

Berikut diagram batang peningkatan

penerapan model PBL dengan media

aktivitas siswa :

power point dalam pembelajaran

10

IPA, mengalami peningkatan. Dari

pada siklus I pertemuan 1 dengan

persentase ketuntasan klasikal pada

kriteria cukup menjadi skor 30 pada

siklus I pertemuan 1 sebesar 62,07%,

siklus II pertemuan 2 dengan kriteria

siklus I pertemuan 2 sebesar 72,41%,

sangat baik. Persentase ketuntasan

siklus

hasil belajar mengalami peningkatan

II

pertemuan

1

sebesar

82,07%, dan siklus II pertemuan 2

yaitu

sebesar 89,66%.

pertemuan 1 menjadi 89,66% pada

hasil belajar siswa :

siklus

I

SARAN
Saran yang diberikan dalam

Pertemuan 2
89.66%

72%

pada

siklus II pertemuan 2.

Berikut diagram peningkatan

Pertemuan 1

62,07%

82.76%

penelitian

ini

diharapkan

selalu

adalah

siswa

aktif

dalam

62.07%

pembelajaran, karena aktivitas dalam
pembelajaran sangat mempengaruhi
keberhasilan siswa dalam belajar,
Siklus I

dalam kegiatan pembelajaran guru

Siklus II

diharapkan menerapkan model PBL
KESIMPULAN

dengan media power point sebagai
alternatif

Berdasarkan hasil penelitian

mengajarkan

mata

pelajaran IPA untuk meningkatkan

penerapan model PBL dengan media

keaktifan siswa dan pemahaman

power point dapat meningkatkan

siswa dalam menerima pembelajaran,

aktivitas belajar IPA siswa kelas V

menciptakan suasana pembelajaran

SDN 2 Mudal. Aktivitas Siswa

yang

mengalami peningkatan, dari skor

efektif,

menyenangkan.

12,93 pada siklus I pertemuan 1

aktif
Serta,

dan
model

pembelajaran PBL dengan media

dengan kriteria nilai rata-rata kelas

power point dapat meningkatkan

cukup menjadi 24,93 pada siklus II

hasil

pertemuan 2 dengan kriteria rata-rata

belajar

siswa

dalam

pembelajaran IPA, maka model dan

kelas sangat baik. Keterampilan guru

media

mengalami peningkatan dari skor 17
11

tersebut

bisa

dijadikan

Departemen Pendidikan
dan
Kebudayaan
Direktorat
Jenderal
Pendidikan
Tinggi
Bagian
Proyek
Pengembangan
Pendidikan Guru Sekolah
Dasar.

alternatif dalam meningkatkan hasil
belajar pada mata pelajaran yang lain
sehingga dapat meningkatkan mutu
pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard I. 2008. Learning
To Teach, edisi ketujuh
buku 2. Yogyakarta :
Pedagogia
Arikunto,

Suharsimi dkk. 2009.
Penelitian
Tindakan
Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara

Fauzi, Khoirudin Akhmad. 2012.
Peningkatan
Kualitas
Pembelajaran
IPS
Melalui Model Problem
Based
Learning
Menggunakan
Media
Visual Siswa Kelas IV D
SDN Ngaliyan 01. FIP.
Universitas
Negeri
Semarang.
Harianti,

Menteri
Pendidikan
Nasional Nomor 41
Tahun 2007 tentang
Standar Proses Untuk
Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah

Subana,

dkk.
2000.
Statistik
Pendidikan. Bandung :
CV Pustaka Setia.

Sukiman.

2012. Pengembangan
Media
Pembelajaran.
Yogyakarta:Pedagogia

Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Wulandari, Eni. 2012. Penerapan
Model PBL (Problem
Based Learning) pada
Pembelajaran IPA Siswa
Kelas V SD . FKIP.
Universitas
Sebelas
Maret. Surakarta

Diah. 2007. Kajian
Kebijakan
Kurikulum
Mata Pelajaran IPA.
Pusat Kurikulum Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Departemen Pendidikan
Nasional

Yanti, Ni Wayan Widya. 2013.
Penerapan Model PBL
berbantuan Power Point
Untuk
Meningkatkan
Hasil
Belajar
PKn.
Singaraja : Universitas
Pendidikan Ganesha

Hatibe, Amirudin. 2012. Metodologi
Penelitian
Tindakan
Kelas. Yogyakarta : Suka
Press.
Iskandar,

Peraturan

Srini M. 1996/1997.
Pendidikan
Ilmu
Pengetahuan
Alam.

12

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN SHAPE AND SPACE BERDASARKAN MODEL RASCH

69 778 11

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

PENERAPAN METODE SIX SIGMA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PAKAIAN JADI (Study Kasus di UD Hardi, Ternate)

24 208 2

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PENGARUH METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA

34 139 204

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENERAPAN PUTUSAN REHABILITASI TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENGGUNA NARKOTIKA (STUDI KASUS PUTUSAN NO : 130/Pid.B/2011/PN.LW)

7 91 58

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

EVALUASI ATAS PENERAPAN APLIKASI e-REGISTRASION DALAM RANGKA PEMBUATAN NPWP DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TANJUNG KARANG TAHUN 2012-2013

9 73 45

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62