PENERAPAN METODE SPECIES VEE DALAM MENIN

PENERAPAN METODE SPECIES VEE DALAM
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN
HASIL BELAJAR SISWA
Ditulis Untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Dalam Pentas Prestasi
Madarasah Yang Dilaksanakan Oleh Madrasah Development Centre (MDC)
Tingkat Propinsi Jawa Timur

Oleh :
Akhmad Nasor, S.Pd

PASURUAN
MEI, 2014

1

ABSTRAK

Nasor, Akhmad. 2014. Penerapan Metode Species Vee Untuk Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa .
Kata Kunci: Species Vee, Keterampilan Proses Sains, Hasil Belajar
Dalam proses belajar mengajar siswa diharapkan dapat aktif melakukan

proses belajar agar dapat membangun konsepnya sendiri sesuai dengan tuntutan
kurikulum dengan pendekatan saintifik. Namun berdasarkan fakta hasil refleksi
dan evaluasi nilai ujian tengah semester (UTS) tahun 2013 yang dilakukan di
MTs. Roudlotul Mubtadiin terdapat kesenjangan antara fakta dan harapan. Fakta
dilapangan menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa
jarang dilaksanakan karena belum adanya pembelajaran inkuiri yang melatih
siswa untuk bekerjasama, kreatif, mandiri dan memiliki keterampilan proses sains.
Pada umumnya siswa masih belum aktif dalam mengikuti pembelajaran, KKM
klasikal siswa belum tercapai dan metode yang digunakan belum sepenuhnya
berpusat pada siswa. Untuk mengatasi kesenjangan masalah tersebut, maka perlu
dilakukan penelitian dengan penerapan metode spesies vee yang memiliki tujuan
yaitu (1) mendeskripsikan peningkatan keterampilan proses sains siswa melalui
penerapan spesies vee pada kelas VIII MTs. Roudlotul Mubtadiin (2)
mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan spesies vee
pada kelas VIII di MTs. Roudlotul Mubtadiin.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari
2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi. Prosedur pengumpulan data meliputi: observasi
keterlaksanakan pembelajaran, observasi keterampilan proses sains siswa,
observasi afektif, observasi psikomotor, dan hasil belajar kognitif siswa melalui

pendekatan saintifik dengan metode spesies vee. Analisis data yang digunakan
untuk menguji hipotesis adalah analisis kualitatif-kuantitatif.
Berdasarkan data pelaksanakan pembelajaran pada pertemuan siklus 1
yaitu diperoleh data keterampilan proses sebesar 57.3% dan pada siklus II
mengalami peningkatan yang signifikan 81.1% . Hasil belajar kogntif siswa 55%
dengan ketuntasan klasikal 65 %, ketuntasan hasil belajar afektif yaitu 62%
dengan ketuntasan klasikal 45 %, rata-rata hasil belajar psikomotor yaitu 55 %
dengan ketuntasan klasikal 65 %. Pada siklus II rata-rata hasil belajar kogntif
siswa mengalami peningkatan sebesar 89% dengan ketuntasan klasikal 100%,
rata-rata hasil belajar afektif yaitu 88% dengan ketuntasan klasikal 100% dan ratarata hasil belajar psikomotor yaitu 94% dengan ketuntasan klasikal 100%.

2

KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan
yang telah melimpahkan rahmat, nikamat serta hidayah-Nya, sholawat serta salam
semoga tetap tercurahkan pada junjungan Nabi Muhammad SAW sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “PENERAPAN
METODE SPECIES VEE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN
PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA” dalam rangka mengikuti Pentas

Prestasi Madrasah (PRISMA) yang diadakan oleh Madrasah Development Centre
Jawa Timur Kementrian Agama Propinsi Jawa Timur.
Penyusunan karya ilmiah ini dapat terselesaikan atas bantuan beberapa
pihak. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang setulusnya
kepada:
1.

Madrasah Development Centre (MDC) yang telah memberikan kesempatan
kepada pendidik untuk terus berkarya dan berinovasi.

2.

Dr. H. Abdul Ghofur, M.Si, KH. Ihya ‟Ulumiddin , dan KH. Sholeh
Bahruddin, selaku guru kami telah banyak membantu dan memotivasi dengan
penuh kesabaran dan keikhlasan.

3. Mustain Romli, S. PdI, selaku kepala MTs. Roudlotul Mubtadiin Wonorejo,
yang telah memberi ijin, kemudahan, dan pengarahan demi terselesaikannya
skripsi ini.
4. Kedua orang tua ayahanda Abdul Karim, Ibunda Nurhayati, Akhmad Lutfi

yang ku banggakan dan Siti Zulaikha tercinta serta anaka kami Muhammad Al
Fatih yang membantu semangat dan doa tulus yang tak pernah berhenti dan
selalu memberikan semangat.
5.

Semua pihak yang ikut memberikan semangat kepada penulis yang tidak bisa
disebutkan satu per satu
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca pada umumnya.
Pasuruan, 16 Mei 2013

Akhmad Nasor

3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................


1

ABSTRAK .......................................................................................................

2

KATA PENGANTAR .....................................................................................

3

DAFTAR ISI ..................................................................................................

4

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................

5

B. Rumusan Masalah ...............................................................................


6

C. Tujuan Penulisan .................................................................................

6

D. Manfaat Penelitian ..............................................................................

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pembelajaran SPESIES Vee dalam Islam ................................

7

B. Keterampilan Proses Sains ..................................................................

8


C.

8

Hasil Belajar Siswa .............................................................................

BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ...................................................................................

10

B. Subyek dan Lokasi Penelitian .............................................................

11

C. Metode Pengumpulan ..........................................................................

11

D.


Analisis Data .......................................................................................

11

E. Prosedur Penelitian...............................................................................

11

BAB IV PEMBAHASAN
A. Penerapan Metode Spesies Vee dalam Meningkatkan KPS Siswa.......

12

B. Penerapan Metode Spesies Vee dalam Meningkatkan Hasil Belajar ....

13

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................


15

B. Saran .....................................................................................................

15

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

15

4

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada

setiap


aplikasi

kurikulum

mempunyai

aplikasi

pendekatan

pembelajaran berbeda-beda, demikian pada kurikulum sekarang ini. Scientific
approach (pendekatan ilmiah) adalah pendekatan pembelajaran yang diterapkan

pada aplikasi pembelajaran kurikulum 2013. Pendekatan ini berbeda dari
pendekatan pembelajaran kurikulum sebelumnya. pada setiap langkah inti proses
pembelajaran, guru akan melakukan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan
pendekatan ilmiah. Hasil penelitian membuktikan bahwa pada pembelajaran
tradisional, retensi informasi dari guru sebesar 10 persen setelah lima belas menit
dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 25 persen. Pada pembelajaran

berbasis pendekatan ilmiah, retensi informasi dari guru sebesar lebih dari 90
persen setelah dua hari dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 50-70
persen. Proses pembelajaran harus dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan
ilmiah. Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan scientific meliputi:
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan
mencipta untuk semua mata pelajaran. (Sudarwan, 2013).
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 harus menyentuh tiga ranah,
yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis
pendekatan ilmiah, ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar
agar peserta didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan menggamit transformasi
substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. Ranah
pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik
“tahu apa.” Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara
kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang
memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari
peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan. Oleh karena itu perlu adanya pembelajaran yang inovatif yaitu
”Penerapan Species Vee dalam meningkatkan keterampilan proses dan hasil
belajar siswa”

5

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana Spesies Vee dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa
kelas VIII di MTs. Roudlotul Mubtadiin?
2. Bagaimana Spesies Vee dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas
VIII di MTs. Roudlotul Mubtadiin?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk.
1. Menganalisis peningkatan keterampilan proses sains siswa melalui penerapan
Spesies Vee pada kelas VIII MTs. Roudlotul Mubtadiin
2. Menganalisis peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan Spesies Vee
pada kelas VIII di MTs. Roudlotul Mubtadiin.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat antara lain:
1. Bagi siswa
Penerapan metode Spesies Vee diharapkan dapat membantu dan melatih
siswa agar memiliki keterampilan proses dan berpikir ilmiah serta mampu
meningkatkan hasil belajar biologi siswa.
2. Bagi guru
Sebagai

bahan

referensi

tentang

kegunaan

Spesies

Vee

untuk

meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar demi perbaikan proses
pembelajaran
3. Bagi sekolah
Sebagai masukan dan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah dengan model pembelajaran yang tepat salah satunya
penerapan metode Spesies Vee.

6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian SPECIES Vee Dalam Islam
SPECIES merupakan akronim dari (1) Student-centered, (2) Problembased; (3) Encourage observation ; (4) Community-based; (5; Integrated dan (6)
Systematic. Akronim ini sekaligus menggambarkan komponen-komponen utama

dari konsep pembelajaran ini. Berikut ini disajikan penjelasan singkat dari keenam
akronim tersebut.
Student-centered berarti siswa secara aktif mengembangkan pengetahuan

dan keterampilan yang dipelajari, aktif dalam pengelolaan pengetahuan, belajar
menentukan apa yang ingin mereka ketahui, mampu mencari pengetahuan sendiri
(mandiri) dan belajar berkesinambungan.
Encourage observation yaitu mendororong siswa untuk selalu aktif dalam

mengamati segala fenomena atau kejadian selama proses pembelajaran.
Problem-based berarti siswa diberikan masalah atau ilustrasi kasus yang

akan digunakan untuk mencari, menggali dan mengumpulkan informasi dan ilmu.
Dengan cara ini siswa dirangsang untuk mengembangkan nalar dan daya
analisanya, berpikir kritis dan mampu menggunakan pengetahuan yang telah
dimilikinya.
Community-based berarti pembelajaran harus berorientasi pada komunitas

belajar, sehingga siswa dilatih untuk melakukan kerjasama dalam komunitas atau
kelompok.
Integrated berarti siswa belajar berpikir secara menyeluruh (Holistic)

dalam masing-masing disiplin ilmu, tetapi mereka dapat menghubungkan dan
mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya secara utuh
(lintas disiplin).
Systematic. Pembelajaran dikembangkan dengan tujuan, materi dan

tahapan-tahapan yang jelas, logis dan tertib, sehingga siswa dapat memperoleh
pemahaman yang lebih baik dan mencapai kompetensi secara utuh.
Islam memandang sains berawal dari usaha manusia membaca
(iqro’),mengamati, merenungkan, bereksperimen, menafsirkan, memahami wahyu

7

dan alam semesta. Hal ini perlu adanya pembelajaran dengan desain Species Vee
sesuai dengan firman Allah Q.S Al Alaq (1) “ Bacalah dengan menyebut nama
Tuhanmu yang menciptakan”. Dalam kajian Al Qur‟an pembelajaran dengan
diagram vee adalah sebagai berikut:
1. Anjuran untuk selalu membaca fenomena alam dan sosial
     
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan
(Q.S: Al-„Alaq:1)
Berdasarkan ayat di atas, dianjurkan untuk selalu membaca, merenungkan dan
mengamati fenomena alam dan sosial dengan mengawali nama Tuhan Yang
Maha Esa agar senantiasa dapat memberikan pelajaran dan mengembangkan
pengetahuan yang terdapat di alam, sosial dan diri sendiri
2. Argumentasi yang rasional
        

Artinya : “Katakanlah: "tunjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang
orang- orang yang benar". (Q.S Al Al Naml : 64)
Berdasarkan ayat di atas dapat dijelaskan bahwa dalam memberikan pendapat
atau argumentasi hendaknya diikuti dengan bukti-bukti yang nyata dan logis.
3. Pengetahuan yang ada di langit dan bumi akan diperoleh hanya dengan
menggunakan alat
             
   
Artinya :Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus
(melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat
menembusnya kecuali dengan kekuatan.(Q.S. Ar-Rahman:33)

8

Berdasarkan ayat tersebut menunjukkan bahwa hal ini merupakan salah satu
motivasi bagi ilmuwan untuk mengkaji secara ilmiah segala sesuatu yang ada
di bumi (makhluk hidup dan makhluk tak hidup) dan segala sesuatu yang ada
di langit dengan menggunakan kekuatan (alat atau teknologi) untuk
memperoleh pengetahuan.
4. Anjuran untuk memperhatikan fenomena alam dan sosial secara kritis

            
      
 



Artinya: “ Kami akan memperlihatkan kepada kalian tanda-tanda (kekuasaan)
kami di segala wilayah bumi dan pada diri kalian sendiri, hingga jelas bagi
kalian bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa
Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu” (Q.S AlFushilat:53)
Dinamakan diagram Vee karena diagram ini berbentuk huruf “V”,
diagram Vee berguna untuk perencanaan dan pelaksanaan sebuah penelitian atau
percobaan, dan untuk mengevaluasi laporan. (Novak & Gowin,; Passmore dalam
Purtadi dan Sari, 2009). Menurut Margono (2000)

diagaram Vee berfungsi

sebagai alat untuk memecahkan masalah melalui Scientific approach. Diagram V
memiliki sisi konseptual (berfikir) dan sisi metodologis (bekerja). Kedua sisi
secara aktif saling berinteraksi selama penggunaan fokus atau pertanyaan
(pertanyaan) penelitian. Ujung V berisi kejadian atau obyek yang diamati. Kedua
sisi diagram V menekankan dua aspek belajar sains yang saling bergantung, yaitu
teori (thinking) dan praktik (doing).

9

B. Keterampilan Proses Sains
Menurut Rustaman (2005 ) keterampilan proses adalah satu keatuan
(integrasi) beberapa keterampilan yaitu keterampilan kognitif atau intelektual,
manual, dan sosial. Keterampilan kognitif atau intelektual terlibat karena dengan
melakukan keterampilan proses siswa menggunakan pikirannya. Keterampilan
manual jelas terlibat dalam keterampilan proses karena mungkin siswa
melibatkan penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau perakitan
alat. Dengan keterampilan sosial dimaksudkan bahwa siswa berinteraksi dengan
siswa untuk bekerjasama dalam pembelajaran.
C. Hasil Belajar Siswa
Menurut Woordworth dalam Winkel (2005), hasil belajar merupakan
perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar.

Bloom dalam

(Rustaman, 2005) merumuskan hasil belajar sebagai perubahan tingkah laku yang
meliputi domain (ranah) kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.
1.

Ranah kognitif
Berkaitan dengan intelectual outcome yaitu hasil siswa yang berdasarkan pada
kemampuan bernalar siswa.

2.

Ranah afektif
Adalah suatu aspek yang berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, penghargaan dan
penyesuaian perasaan sosial.

3.

Ranah psikomotor
Aspek psikomotor mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan
(skill) yang bersifat manual atau motorik.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang dilaksanakan

adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Pelaksanaan penelitian berlangsung dalam dua siklus yang masing-masing
siklus terdiri dari perencanaan tindakan (plan), pelaksanaan tindakan (Action),
pengamatan (observation ) dan refleksi.

10

B. Subyek dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di MTs. Roudlotul Mubtadiin Jatigunting Wonorejo
Pasuruan tahun ajaran 2013/2014 dengan Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas VIII MTs. Roudlotul Mubtadiin yang berjumlah 21 siswa. 13 siswa lakilaki dan 8 siswa perempuan.
Kegiatan penelitian dilaksanakan pada tanggal

5 Nopember – 19

Nopember 2013 pada Kompetensi Dasar 1.5 Mendeskripsikan sistem pernapasan
pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
C. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri atas.
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh peneliti serta mengamati keterampilan proses siswa.
2. Catatan lapangan
Memuat hal-hal yang terjadi selama pembelajaran berlangsung yang tidak
terekam dalam lembar observasi.
3. Tes
Tes dilakukan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. Tes
diberikan pada tiap akhir siklus pembelajaran.
4. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data tentang catatan-catatan
sekolah yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu data jumlah dan
daftar nama siswa, nilai hasil tes serta foto-foto kegiatan pembelajaran.
D. Analisis Data
Data yang diperoleh akan dianalisis melalui penyerdehanaan data, dan
menelaah semua data yang diperoleh dari kegiatan observasi dan tes. Kriteria
keberhasilan tindakan mengacu pada KKM IPA di MTs. Roudlotul Mubtadiin
yaitu 75. Sehingga siswa dikatakan tuntas belajar jika nilainya sesuai dengan
KKM yaitu ≥ 75.
E. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan perincian sebagai
berikut.

11

1.

Siklus I
a. Perencanaan I yaitu melakukan perencanaan terhadap kegiatan belajar
mengajar meliputi RPP, Lembar observasi, dan penilaian hasil belajar
b. Tindakan I
Pada tahap ini dilaksanakan tindakan I berdasarkan hasil perencanaan I
yaitu pembelajaran bahasa Arab dengan Metode couple card.
c. Observasi I
Tahap ini dilaksanakan pada saat pelaksanaan tindakan. Hal yang diamati
pada tahap ini adalah motivasi dan hasil belajar afektif siswa.
d. Refleksi Siklus I
Pada setiap akhir dari siklus dilakukan post class discussion sebagai
kegiatan refleksi dengan melibatkan peneliti, dan observer.

2. Siklus II
Perencanaan II, tindakan II dan observasi II disusun dan dilaksanakan berdasarkan
hasil refleksi dari siklus I. Hasil siklus II dianalisis untuk mengetahui perubahan
apakah terjadi peningkatan atau sebaliknya.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Penerapan Metode Spesies Vee dalam Meningkatkan KPS Siswa
Berdasarkan hasil pelaksanakan tindakan dan observasi pada siklus I, Pada
saat pelaksanaan penerapan Species vee, siswa masih belum terbiasa. Hal ini
terlihat

pada

saat

menyusun

rumusan

masalah,

menyusun

hipotesis,

mengumpulkan data dan menyusun analisis data, banyak siswa yang masih perlu
untuk dibimbing. Serta kerjasama siswa juga masih belum terlihat pada siklus I
karena adanya kesenjangan sosial pada siswa yang memiliki nilai rendah dengan
nilai tinggi sehingga berakibat rendahnya keaktifan dalam pengamatan.
Berdasarkan data pelaksanakan pembelajaran pada pertemuan siklus 1 yaitu
diperoleh data keterampilan proses sebesar 57.3%, dengan ketuntasan 28.6%.
Pada saat pelaksanaan penerapan metode Spesies vee pada siklus II, siswa
sudah ada peningkatan dalam hal tanggung jawab terhadap alat dan bahan serta
komunikasi dan kerjasama dalam kelompok. Di samping itu dalam hal lain seperti

12

menyusun rumusan masalah, menyusun hipotesis, mengumpulkan data dan
menyusun analisis data, mengalami peningkatan yang signifikan 81.1% dengan
ketuntasan klasikal 92.85%.
B. Penerapan Metode Spesies Vee dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Berdasarkan hasil refleksi siswa dengan
siswa diperoleh kelebihan dari siklus I yaitu siswa
merasa tertarik dengan metode Spesies vee. Siswa
juga merasa tertantang dengan praktikum yang
diberikan, meskipun pada saat proses belajar
mengajar berlangsung banyak siswa yang mengeluhkan tentang tugas. Keluhan
tentang tugas tersebut tidak berdampak pada hasil kerja siswa, terbukti siswa
menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Hasil belajar kogntif siswa 55%
dengan ketuntasan klasikal 65 %, ketuntasan hasil belajar afektif yaitu 62%
dengan ketuntasan klasikal 45 %, rata-rata hasil belajar psikomotor yaitu 55 %
dengan ketuntasan klasikal 65 %. Pada siklus II rata-rata hasil belajar kogntif
siswa mengalami peningkatan sebesar 89% dengan ketuntasan klasikal 100%,
rata-rata hasil belajar afektif yaitu 88% dengan ketuntasan klasikal 100% dan ratarata hasil belajar psikomotor yaitu 94% dengan ketuntasan klasikal 100%.
Tabel 4.1 Hasil Ringkasan KPS dan Hasil Belajar
Aspek

Siklus I

Siklus I
Pertemuan
II

X

Siklus II
Pertemuan
I

Siklus II
Pertemuan
II

X

Peningka
tan

Spesies Vee

KPS

Pertemuan
I

Perumusan
Masalah

Perumusan
Masalah

54.8

69

61.9

86

88.1

87

25

Perumusan
hipotesis

Perumusan
Hipotesis

38.1

57.1

47.6

81

86

83

35.75

Pengumpulan
/analisis data

Penggunaan
Alat dan Bahan

47.6

71.4

59.5

71.4

88

81

21.45

Pengamatan

47.6

61.9

55.0

69.0

86

82

27.4

Pencatatan Hasil

64.3

76.2

70.2

76.2

88

82

11.9

Analisis
Data
Hasil Percobaan

33.3

54.8

44.0

69

76

73

28.25

Penyimpulan

54.8

71.4

63.1

74

88

81

17.85

Kesimpulan

13

Rerata KPS

48.6%

66%

57.3%

73.1%

86.7%

81.1%

23.98%

Ketuntasan KPS

14.29

42.86

28.6%

85.71%

100%

92.85%

64.25%

Kognitif

45

65

55

88

90

89

34

Ketuntasan

60

70

65%

100

100

100%

35%

Afektf

60

64

62

88

88

88

26

Ketuntasan

40

50

45%

100

100

100%

55%

Psikomotor

45

65

55%

90

98

94%

39

Ketuntasan

60

70

65

100

100

100%

35%

Dengan

menggunakan

pendekatan

saintifik metode spesies vee dari keseluruhan
keterampilan

proses

sains,

siswa

telah

melakukan keseluruhan keterampilan proses
tersebut. Pada siklus I siswa masih baru dengan
pembelajaran inkuri dengan menggunakan alat
dan bahan serta melakukan pengamatan. Menurut Piaget (Tim PLPG, 2010)
menjelaskan sebagai tahap psikomotorik fase kognitif yaitu Tahap ini ditandai
dengan adanya gerakan-gerakan yang kaku dan lambat. Ini terjadi karena peserta
didik masih dalam taraf belajar untuk mengendalikan gerakan-gerakannya. pada
siklus ke II pada siswa ini siswa aktif mencari informasi, namun kadang mereka
keluar fokus dan merasa frustasi. Untuk melewati rasa frustasi ini maka gutu
harus tanggap terhadap kesulitan yang

mereka hadapi misalnya dengan

memberikan keterampilan dan strategi memilih informasi, dan menunjukkan
sumber informasi yang relevan.
Metode spesies vee mampu membuat siswa mengulang pelajaran yang
telah dilakukan, siswa akan belajar menghargai pendapat temannya, mau
memberikan saran, berani mengemukakan pendapat dan berlatih mengungkapkan
hasil karyanya dalam bentuk spesies vee. spesies vee memiliki sisi konseptual
(berfikir) dan sisi metodologis (bekerja). Kedua sisi secara aktif saling
berinteraksi selama penggunaan fokus atau pertanyaan (pertanyaan) penelitian.
Ujung V berisi kejadian atau objek yang diamati. Kedua sisi spesies vee
menekankan dua aspek belajar sains yang saling bergantung, yaitu teori (thinking)
dan

praktik

(doing).

Spesies

vee,

14

dengan

melihat

bagian-bagiannya,

merepresentasikan teori konstruktivisme dalam pemerolehan pengetahuan
sehingga mampu meningkatkan hasil belajar berupa kognitf, afektif dan
psikomotorik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pembelejaran dengan metode spesies vee mampu meningkatkan keterampilan
proses siswa yaitu pada siklus I 57.3 % meningkat pada siklus 2 81.1%.
2. Pembelajaran dengan metode spesies vee mampu meningktkan hasil belajar
siswa yaitu pada siklus I Hasil belajar kogntif siswa 55% , afektif yaitu 62%
psikomotor yaitu 55 %. Pada siklus II rata-rata hasil belajar kogntif siswa
mengalami peningkatan sebesar 89% , afektif yaitu 88% psikomotor y94%
B. Saran
Dari hasil analisis data penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka
saran-saran yang dapat dikemukakan saran sebagai beikut:
1. Guru hendaknya menggunakan metode spesies vee sebagai upaya untuk
meningkatkan keterampilan proses siswa di sekolah.
2. Guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran spesies vee sebagai
upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang meliputi kognitif, afektif
dan psikomotor.
DAFTAR PUSTAKA
Margono, Hadi. 2000.Individual Textbook Metode Laboratorium. Malang: JICA
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68
Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81a
Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
Rustaman, Nuryani Y. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM
Press
Tim PLPG.2010.Model Pembelajaran IPA SMP. Makalah Dipresentasikan Pada
Pendidikan dan Pelatihan Guru.Universitas Negeri Makasar. (online).
(hhtp://lpp.unm.ac.id/wp-content/plpg/model pembelajar IPA smp.pdf)
diakses pada tanggal 7 Mei 2014)
Purtadi, Sukisman; Sari, Rr Lis Permata. 2009.Metode Belajar Berbasis Masalah
Berbantuan Diagram V Dalam Pembelajaran Kimia.. Bandung.
(http://staff.uny.ac.id/files/pendidikan) diakses pada tanggal 7 Mei 2014)

15