Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di PT. Mnc Sky Vision (Indovision Digital) Kantor Perwakilan Utama Cabang Medan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Komunikasi
merupakan
unsur
terpenting
dalam
mempertahankan
eksistensi dan kelangsungan hidup suatu organisasi. Komunikasi dalam suatu
organisasi harus dapat berkesinambungan dan bekerjasama karena mereka saling
bergantung agar tujuan organisasi tercapai. Keberhasilan suatu organisasi
memerlukan komunikasi yang kondusif antara sesama anggota organisasi karena
segala program yang direncanakan akan terlaksana dengan baik apabila semua
anggota saling menjaga hubungan komunikasi agar tetap kondusif dan harmonis,
baik untuk membicarakan program yang sedang dijalankan maupun program yang
akan dijalankan maupun yang sudah dijalankan.
Komunikasi dalam organisasi juga berperan dalam menciptakan suasana
yang harmonis agar tercipta suatu kesamaan tujuan dalam membangun
perusahaan. Dalam suatu organisasi diperlukan suatu sistem yang dapat
menunjang kinerja karyawan tersebut. Pencapaian tujuan organisasi memerlukan
kerjasama yang baik antar komponen di dalamnya. Kerjasama terbentuk karena
adanya kesatuan persepsi tentang apa yang akan dicapai. Untuk itu diperlukan
sekali adanya komunikasi yang baik antar anggota di dalamnya. Komunikasi
dapat memberikan keterangan tentang pekerjaan yang membuat karyawan dapat
bertindak dengan rasa tanggung jawab pada diri sendiri dan pada waktu
bersamaan dapat mengembangkan semangat kerja organisasi Wursanto (2003:60).
Organisasi sebagai suatu struktur yang kompleks memerlukan sistem
komunikasi yang terus menerus dan mekanistis untuk mempermudah pencapaian
1
Universitas Sumatera Utara
2
tujuan organisasi. Hal ini ditekankan oleh Pace & Faules (2002:42) dimana
keadaan yang terus menerus ini lama kelamaan akan membentuk sebuah iklim
komunikasi organisasi. Komunikasi organisasi merupakan suatu proses dinamik
yang berfungsi sebagai alat utama bagi sukses atau tidaknya organisasi dalam
hubungannya
dengan
lingkungan
tugas.
Mitchel
(1997:62) menemukan
komunikasi berhubungan positif dengan kinerja, tetapi tidak sekuat hubungan
antara
komunikasi
dengan
kepuasan.
Cameron
(1998:102)
menyatakan
komunikasi organisasi dan motivasi berhubungan positif dengan komitmen
organisasi dan kinerja dan berhubungan negatif dengan tekanan pekerjaan.
Redding dan Sanborn dalam Muhammad (2008:65) menyatakan bahwa
komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam
organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi
internal, hubungan manusia, hubungan persatuan pengelola, komunikasi
downward atau komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi upward atau
komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi
dari orang-orang yang sama tingkatnya dalam organisasi, keterampilan
berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis dan komunikasi evaluasi
program. Terciptanya budaya kerjasama dengan sebuah organisasi sangat
dipengaruhi oleh adanya iklim komunikasi organisasi yang baik.
Iklim komunikasi organisasi sangat berperan dalam mempengaruhi
perilaku anggotanya karena dalam proses ini diperoleh suatu perilaku kepada
setiap berbicara, siapa yang disukai, bagaimana aktivitas pekerjaannya, bagaimana
perkembangannya, apa yang ingin dicapai dan bagaimana cara beradaptasi. Hal
ini sesuai dengan pendapat Redding yang menyebutkan iklim komunikasi
Universitas Sumatera Utara
3
organisasi jauh lebih penting daripada keterampilan atau teknik-teknik
komunikasi semata-mata dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif (Pace
& Faules, 2002:146).
Faktor terpenting bagi perkembangan iklim komunikasi menurut Pace &
Faules (2002:165) adalah interaksi karena melalui interaksi antara anggotaanggota organisasi, iklim komunikasi terbentuk. Melalui proses interaksi, para
anggota organisasi memelihara eksistensi kepercayaan, dukungan, keterbukaan,
penyuluhan, perhatian,dan keterusterangan. Interaksi dalam suatu hubungan
manusiawi berperan dalam membentuk iklim komunikasi organisasi dan sikap
hidup dalam suatu organisasi.
Adanya komunikasi dalam suatu organisasi akan membentuk suatu iklim
komunikasi. Iklim komunikasi ada yang bersifat positif dan negatif. Iklim
komunikasi yang bersifat positif atau kondusif dapat mendorong produktivitas
kerja karyawan dalam suatu organisasi, sehingga lebih mempermudah tercapainya
tujuan organisasi. Sebaliknya iklim komunikasi yang negatif, dapat menghambat
tingkat produktivitas kerja karyawan dalam organisasi yang mengakibatkan tujuan
perusahaan juga sulit untuk dicapai. Iklim komunikasi juga memberi pedoman
bagi keputusan dan perilaku individu.
Iklim komunikasi yang penuh rasa persaudaraan mendorong para anggota
organisasi untuk berkomunikasi sercara terbuka, rileks, ramah dengan anggota
yang lain. Sedangkan iklim komunikasi yang negatif menjadikan anggota tidak
berani berkomunikasi secara terbuka dan penuh rasa persaudaraan. Jadi, iklim
komunikasi memainkan peranan sentral dalam mendorong anggota organisasi
Universitas Sumatera Utara
4
untuk mencurahkan usaha kepada pekerjaan mereka dalam organisasi (Pace &
Faules, 2002:130).
Iklim komunikasi organisasi sangat berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Iklim komunikasi dalam organisasi ada yang bersifat mendukung dan
bertahan. Pada iklim komunikasi bertahan, atmosfernya terkesan “berat dan
represif.” Kecenderungan iklim komunikasi bertahan membawa implikasi negatif
kepada melemahnya budaya kerjasama sehingga sangat berpengaruh terhadap
kinerja kerja karyawan. Sedangkan pada iklim mendukung, orang-orang merasa
dihormati dan satu sama lain memberikan dorongan pada saat mereka berupaya
menyelesaikan tugas (Curtis dalam Mulyana, 2001:89).
Iklim komunikasi yang baik juga mempengaruhi usaha anggota organisasi
secara keseluruhan. Frantz dalam Pace (2002:130) mengelompokkan usaha
tersebut ke dalam 4 (empat) unsur, yaitu: “(1) aktivitas yang merupakan pekerjaan
tersebut; (2) langkah-langkah pelaksanaan kerja; (3) kualitas hasil dan (4) pola
waktu kerja.”
Motivasi kerja selain iklim komunikasi organisasi juga berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Motivasi adalah suatu keahlian dalam mengarahkan
karyawan dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan
para karyawan dan tujuan organisasi sekaligus tercapai. Agar karyawan dapat
bekerja lebih optimal, maka pimpinan harus memberikan motivasi kepada
karyawannya, sehingga berdampak pada peningkatan kinerjanya. Hal ini sesuai
pernyataan Handoko (2003:44) bahwa motivasi merupakan salah satu yang dapat
mempengaruhi kinerja seseorang.
Universitas Sumatera Utara
5
Motivasi mempunyai kekuatan kecenderungan seseorang/individu untuk
melibatkan diri dalam kegiatan yang mengarah kepada sasaran dalam pekerjaan
sebagai kepuasan, tetapi lebih lanjut merupakan perasaan senang atau rela bekerja
untuk mencapai tujuan pekerjaan. Motivasi adalah suatu keadaan dalam diri
seseorang yang mengaktifkan atau menggerakkan orang tersebut. Hal ini dapat
diartikan bahwa dengan motivasi, maka seseorang tergerak atau terdorong untuk
berbuat sesuatu. Motivasi dipandang sebagai motor yang menimbulkan energi
dalam diri seseorang dan dengan energi tersebut seseorang dapat berbuat sesuatu.
Motivasi kerja adalah suatu dorongan jiwa yang membuat seseorang
tergerak untuk melakukan tindakan produktif, baik yang berorientasi kerja
menghasilkan uang maupun yang tidak. Motivasi kerja yang dimiliki seorang
pekerja berbeda-beda tentunya, dan juga berfluktuasi. Ada pekerja yang selalu
terlihat semangat bekerja karena menginginkan kenaikan gaji atau promosi
jabatan, hal tersebut tentunya wajar-wajar saja. Tetapi, motivasi kerja bisa naikturun dan tidak selamanya kegairahan dalam bekerja bisa terus berada pada titik
maksimal.
Pemberian motivasi kepada karyawan dapat dilakukan dengan berbagai
cara, yaitu adanya motivasi positif seperti pemberian hadiah, bonus, penghargaan
maupun
kenaikan
pangkat;
dan
motivasi
negatif
seperti
pemberian
peringatan/hukuman bagi karyawan yang melakukan kesalahan dan sanksi
dikeluarkan dari organisasi bila terbukti melakukan kesalahan yang fatal.
Berdasarkan pra-penelitian yang dilakukan pada PT.Media Nusantara
Citra Sky Vision (Indovision Digital) Medan, diketahui bahwa kinerja karyawan
menurun dalam 2 tahun terakhir (2008-2010). Setelah manajemen perusahaan
Universitas Sumatera Utara
6
melakukan penelitian internal, terbukti bahwa ada 2 faktor yang menyebabkan
penurunan kinerja karyawan tersebut, yakni iklim komunikasi organisasi yang
bersifat bertahan sehingga komunikasi menjadi kaku dan lemahnya motivasi kerja
sehingga kinerja karyawan cenderung menurun seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 1.1
Progress Kinerja Karyawan PT.Media Nusantara Citra Sky Vision
(Indovision Digital) Medan Periode 2008-2010
Periode 2008-2010
Periode 2011-2013
Persentase
kenaikan
Tahun Penjualan meningkat
Tahun Penjualan menurun
2008
12240 unit
2011
13837 unit
11.30
2009
11687 unit
2012
14021 unit
12.70
2010
11235 unit
2013
15213 unit
19.54
Sumber : PT.Media Nusantara Citra Sky Vision (Indovision Digital) Medan, 2013
Tabel 1.1. memperlihatkan bahwa setelah dilakukan perbaikan iklim
komunikasi organisasi dan peningkatan motivasi kerja, sejak tahun 2011 sampai
sekarang terjadi peningkatan kinerja penjualan karyawan dibandingkan kinerja
penjualan tahun 2008.
Untuk mengetahui lebih jauh bagaimana pengaruh komunikasi organisasi
dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. MNC Sky Vision (Indovision
Digital) Medan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:
Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT. MNC Sky Vision (Indovision Digital) Medan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan
di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
7
1.
Seberapa besar pengaruh kondisi iklim komunikasi organisasi pada PT. MNC
Sky Vision (Indovision Digital) Medan ?
2.
Seberapa besar pengaruh motivasi kerja karyawan PT. MNC Sky Vision
(Indovision Digital) Medan ?
3.
Seberapa besar pengaruh iklim komunikasi organisasi dan motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan PT.MNC Sky Vision (Indovision Digital) Medan ?
1.3. Batasan Masalah
Untuk membatasi dan memperjelas ruang lingkup suatu masalah dengan
tujuan agar menghasilkan uraian yang sistematis serta analisa yang objektif, maka
yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini bersifat korelasi asimatris (asymetric correlation) yakni
hubungan antara dua variabel (Variabel Bebas dan Variabel Terikat)
dimana variabel yang satu bersifat mempengaruhi variabel yang lain.
2.
Objek penelitian ini adalah karyawan PT. MNC Sky Vision (Indovision
Digital) Medan.
3.
Iklim komunikasi organisasi yang dimaksud adalah kepercayaan terhadap
informasi yang disampaikan, keterlibatan dalam pembuatan keputusan
bersama, kejujuran, keterbukaan, kepekaan mendengar atasan, dan
perhatian terhadap kinerja tinggi.
4.
Motivasi yang dimaksud adalah kebutuhan fisiologis, keamanan,
kepemilikan sosial, harga diri, dan aktualisasi diri.
5.
Kinerja yang dimaksudkan adalah kesetiaan, kehadiran, kejujuran,
kedisiplinan,
kreativitas,
kerjasama,
kepemimpinan,
kepribadian,
prakarsa, kecakapan dan tanggung jawab.
Universitas Sumatera Utara
8
1.4. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja karyawan
PT. MNC Sky Vision (Indovision Digital) Medan.
2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
PT. MNC Sky Vision (Indovision Digital) Medan.
3. Untuk mengetahui pengaruh iklim komunikasi organisasi dan motivasi
kerja terhadap kinerja karyawan PT. MNC Sky Vision (Indovision Digital)
Medan.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1)
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan memperkaya sumber
bacaan atau referensi yang berhubungan dengan pengaruh iklim
komunikasi organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.
2)
Diharapkan dapat memberikan kontribusi khususnya berkaitan dengan
kajian studi Ilmu Komunikasi, khususnya mengenai kajian iklim
komunikasi organisasi.
3)
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan
bagi peneliti serta menjadi masukan untuk seluruh karyawan PT. MNC
Sky Vision (Indovision Digital) Medan.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Komunikasi
merupakan
unsur
terpenting
dalam
mempertahankan
eksistensi dan kelangsungan hidup suatu organisasi. Komunikasi dalam suatu
organisasi harus dapat berkesinambungan dan bekerjasama karena mereka saling
bergantung agar tujuan organisasi tercapai. Keberhasilan suatu organisasi
memerlukan komunikasi yang kondusif antara sesama anggota organisasi karena
segala program yang direncanakan akan terlaksana dengan baik apabila semua
anggota saling menjaga hubungan komunikasi agar tetap kondusif dan harmonis,
baik untuk membicarakan program yang sedang dijalankan maupun program yang
akan dijalankan maupun yang sudah dijalankan.
Komunikasi dalam organisasi juga berperan dalam menciptakan suasana
yang harmonis agar tercipta suatu kesamaan tujuan dalam membangun
perusahaan. Dalam suatu organisasi diperlukan suatu sistem yang dapat
menunjang kinerja karyawan tersebut. Pencapaian tujuan organisasi memerlukan
kerjasama yang baik antar komponen di dalamnya. Kerjasama terbentuk karena
adanya kesatuan persepsi tentang apa yang akan dicapai. Untuk itu diperlukan
sekali adanya komunikasi yang baik antar anggota di dalamnya. Komunikasi
dapat memberikan keterangan tentang pekerjaan yang membuat karyawan dapat
bertindak dengan rasa tanggung jawab pada diri sendiri dan pada waktu
bersamaan dapat mengembangkan semangat kerja organisasi Wursanto (2003:60).
Organisasi sebagai suatu struktur yang kompleks memerlukan sistem
komunikasi yang terus menerus dan mekanistis untuk mempermudah pencapaian
1
Universitas Sumatera Utara
2
tujuan organisasi. Hal ini ditekankan oleh Pace & Faules (2002:42) dimana
keadaan yang terus menerus ini lama kelamaan akan membentuk sebuah iklim
komunikasi organisasi. Komunikasi organisasi merupakan suatu proses dinamik
yang berfungsi sebagai alat utama bagi sukses atau tidaknya organisasi dalam
hubungannya
dengan
lingkungan
tugas.
Mitchel
(1997:62) menemukan
komunikasi berhubungan positif dengan kinerja, tetapi tidak sekuat hubungan
antara
komunikasi
dengan
kepuasan.
Cameron
(1998:102)
menyatakan
komunikasi organisasi dan motivasi berhubungan positif dengan komitmen
organisasi dan kinerja dan berhubungan negatif dengan tekanan pekerjaan.
Redding dan Sanborn dalam Muhammad (2008:65) menyatakan bahwa
komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam
organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi
internal, hubungan manusia, hubungan persatuan pengelola, komunikasi
downward atau komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi upward atau
komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi
dari orang-orang yang sama tingkatnya dalam organisasi, keterampilan
berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis dan komunikasi evaluasi
program. Terciptanya budaya kerjasama dengan sebuah organisasi sangat
dipengaruhi oleh adanya iklim komunikasi organisasi yang baik.
Iklim komunikasi organisasi sangat berperan dalam mempengaruhi
perilaku anggotanya karena dalam proses ini diperoleh suatu perilaku kepada
setiap berbicara, siapa yang disukai, bagaimana aktivitas pekerjaannya, bagaimana
perkembangannya, apa yang ingin dicapai dan bagaimana cara beradaptasi. Hal
ini sesuai dengan pendapat Redding yang menyebutkan iklim komunikasi
Universitas Sumatera Utara
3
organisasi jauh lebih penting daripada keterampilan atau teknik-teknik
komunikasi semata-mata dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif (Pace
& Faules, 2002:146).
Faktor terpenting bagi perkembangan iklim komunikasi menurut Pace &
Faules (2002:165) adalah interaksi karena melalui interaksi antara anggotaanggota organisasi, iklim komunikasi terbentuk. Melalui proses interaksi, para
anggota organisasi memelihara eksistensi kepercayaan, dukungan, keterbukaan,
penyuluhan, perhatian,dan keterusterangan. Interaksi dalam suatu hubungan
manusiawi berperan dalam membentuk iklim komunikasi organisasi dan sikap
hidup dalam suatu organisasi.
Adanya komunikasi dalam suatu organisasi akan membentuk suatu iklim
komunikasi. Iklim komunikasi ada yang bersifat positif dan negatif. Iklim
komunikasi yang bersifat positif atau kondusif dapat mendorong produktivitas
kerja karyawan dalam suatu organisasi, sehingga lebih mempermudah tercapainya
tujuan organisasi. Sebaliknya iklim komunikasi yang negatif, dapat menghambat
tingkat produktivitas kerja karyawan dalam organisasi yang mengakibatkan tujuan
perusahaan juga sulit untuk dicapai. Iklim komunikasi juga memberi pedoman
bagi keputusan dan perilaku individu.
Iklim komunikasi yang penuh rasa persaudaraan mendorong para anggota
organisasi untuk berkomunikasi sercara terbuka, rileks, ramah dengan anggota
yang lain. Sedangkan iklim komunikasi yang negatif menjadikan anggota tidak
berani berkomunikasi secara terbuka dan penuh rasa persaudaraan. Jadi, iklim
komunikasi memainkan peranan sentral dalam mendorong anggota organisasi
Universitas Sumatera Utara
4
untuk mencurahkan usaha kepada pekerjaan mereka dalam organisasi (Pace &
Faules, 2002:130).
Iklim komunikasi organisasi sangat berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Iklim komunikasi dalam organisasi ada yang bersifat mendukung dan
bertahan. Pada iklim komunikasi bertahan, atmosfernya terkesan “berat dan
represif.” Kecenderungan iklim komunikasi bertahan membawa implikasi negatif
kepada melemahnya budaya kerjasama sehingga sangat berpengaruh terhadap
kinerja kerja karyawan. Sedangkan pada iklim mendukung, orang-orang merasa
dihormati dan satu sama lain memberikan dorongan pada saat mereka berupaya
menyelesaikan tugas (Curtis dalam Mulyana, 2001:89).
Iklim komunikasi yang baik juga mempengaruhi usaha anggota organisasi
secara keseluruhan. Frantz dalam Pace (2002:130) mengelompokkan usaha
tersebut ke dalam 4 (empat) unsur, yaitu: “(1) aktivitas yang merupakan pekerjaan
tersebut; (2) langkah-langkah pelaksanaan kerja; (3) kualitas hasil dan (4) pola
waktu kerja.”
Motivasi kerja selain iklim komunikasi organisasi juga berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Motivasi adalah suatu keahlian dalam mengarahkan
karyawan dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan
para karyawan dan tujuan organisasi sekaligus tercapai. Agar karyawan dapat
bekerja lebih optimal, maka pimpinan harus memberikan motivasi kepada
karyawannya, sehingga berdampak pada peningkatan kinerjanya. Hal ini sesuai
pernyataan Handoko (2003:44) bahwa motivasi merupakan salah satu yang dapat
mempengaruhi kinerja seseorang.
Universitas Sumatera Utara
5
Motivasi mempunyai kekuatan kecenderungan seseorang/individu untuk
melibatkan diri dalam kegiatan yang mengarah kepada sasaran dalam pekerjaan
sebagai kepuasan, tetapi lebih lanjut merupakan perasaan senang atau rela bekerja
untuk mencapai tujuan pekerjaan. Motivasi adalah suatu keadaan dalam diri
seseorang yang mengaktifkan atau menggerakkan orang tersebut. Hal ini dapat
diartikan bahwa dengan motivasi, maka seseorang tergerak atau terdorong untuk
berbuat sesuatu. Motivasi dipandang sebagai motor yang menimbulkan energi
dalam diri seseorang dan dengan energi tersebut seseorang dapat berbuat sesuatu.
Motivasi kerja adalah suatu dorongan jiwa yang membuat seseorang
tergerak untuk melakukan tindakan produktif, baik yang berorientasi kerja
menghasilkan uang maupun yang tidak. Motivasi kerja yang dimiliki seorang
pekerja berbeda-beda tentunya, dan juga berfluktuasi. Ada pekerja yang selalu
terlihat semangat bekerja karena menginginkan kenaikan gaji atau promosi
jabatan, hal tersebut tentunya wajar-wajar saja. Tetapi, motivasi kerja bisa naikturun dan tidak selamanya kegairahan dalam bekerja bisa terus berada pada titik
maksimal.
Pemberian motivasi kepada karyawan dapat dilakukan dengan berbagai
cara, yaitu adanya motivasi positif seperti pemberian hadiah, bonus, penghargaan
maupun
kenaikan
pangkat;
dan
motivasi
negatif
seperti
pemberian
peringatan/hukuman bagi karyawan yang melakukan kesalahan dan sanksi
dikeluarkan dari organisasi bila terbukti melakukan kesalahan yang fatal.
Berdasarkan pra-penelitian yang dilakukan pada PT.Media Nusantara
Citra Sky Vision (Indovision Digital) Medan, diketahui bahwa kinerja karyawan
menurun dalam 2 tahun terakhir (2008-2010). Setelah manajemen perusahaan
Universitas Sumatera Utara
6
melakukan penelitian internal, terbukti bahwa ada 2 faktor yang menyebabkan
penurunan kinerja karyawan tersebut, yakni iklim komunikasi organisasi yang
bersifat bertahan sehingga komunikasi menjadi kaku dan lemahnya motivasi kerja
sehingga kinerja karyawan cenderung menurun seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 1.1
Progress Kinerja Karyawan PT.Media Nusantara Citra Sky Vision
(Indovision Digital) Medan Periode 2008-2010
Periode 2008-2010
Periode 2011-2013
Persentase
kenaikan
Tahun Penjualan meningkat
Tahun Penjualan menurun
2008
12240 unit
2011
13837 unit
11.30
2009
11687 unit
2012
14021 unit
12.70
2010
11235 unit
2013
15213 unit
19.54
Sumber : PT.Media Nusantara Citra Sky Vision (Indovision Digital) Medan, 2013
Tabel 1.1. memperlihatkan bahwa setelah dilakukan perbaikan iklim
komunikasi organisasi dan peningkatan motivasi kerja, sejak tahun 2011 sampai
sekarang terjadi peningkatan kinerja penjualan karyawan dibandingkan kinerja
penjualan tahun 2008.
Untuk mengetahui lebih jauh bagaimana pengaruh komunikasi organisasi
dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. MNC Sky Vision (Indovision
Digital) Medan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:
Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT. MNC Sky Vision (Indovision Digital) Medan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan
di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
7
1.
Seberapa besar pengaruh kondisi iklim komunikasi organisasi pada PT. MNC
Sky Vision (Indovision Digital) Medan ?
2.
Seberapa besar pengaruh motivasi kerja karyawan PT. MNC Sky Vision
(Indovision Digital) Medan ?
3.
Seberapa besar pengaruh iklim komunikasi organisasi dan motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan PT.MNC Sky Vision (Indovision Digital) Medan ?
1.3. Batasan Masalah
Untuk membatasi dan memperjelas ruang lingkup suatu masalah dengan
tujuan agar menghasilkan uraian yang sistematis serta analisa yang objektif, maka
yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini bersifat korelasi asimatris (asymetric correlation) yakni
hubungan antara dua variabel (Variabel Bebas dan Variabel Terikat)
dimana variabel yang satu bersifat mempengaruhi variabel yang lain.
2.
Objek penelitian ini adalah karyawan PT. MNC Sky Vision (Indovision
Digital) Medan.
3.
Iklim komunikasi organisasi yang dimaksud adalah kepercayaan terhadap
informasi yang disampaikan, keterlibatan dalam pembuatan keputusan
bersama, kejujuran, keterbukaan, kepekaan mendengar atasan, dan
perhatian terhadap kinerja tinggi.
4.
Motivasi yang dimaksud adalah kebutuhan fisiologis, keamanan,
kepemilikan sosial, harga diri, dan aktualisasi diri.
5.
Kinerja yang dimaksudkan adalah kesetiaan, kehadiran, kejujuran,
kedisiplinan,
kreativitas,
kerjasama,
kepemimpinan,
kepribadian,
prakarsa, kecakapan dan tanggung jawab.
Universitas Sumatera Utara
8
1.4. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja karyawan
PT. MNC Sky Vision (Indovision Digital) Medan.
2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
PT. MNC Sky Vision (Indovision Digital) Medan.
3. Untuk mengetahui pengaruh iklim komunikasi organisasi dan motivasi
kerja terhadap kinerja karyawan PT. MNC Sky Vision (Indovision Digital)
Medan.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1)
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan memperkaya sumber
bacaan atau referensi yang berhubungan dengan pengaruh iklim
komunikasi organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.
2)
Diharapkan dapat memberikan kontribusi khususnya berkaitan dengan
kajian studi Ilmu Komunikasi, khususnya mengenai kajian iklim
komunikasi organisasi.
3)
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan
bagi peneliti serta menjadi masukan untuk seluruh karyawan PT. MNC
Sky Vision (Indovision Digital) Medan.
Universitas Sumatera Utara