T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples Berbantuan Power Point pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Kristen Satya Wacana Salatiga Semester

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.

Gambaran Umum Lokasi Penelitian
SMA Kristen Satya Wacana terletak di Jalan Diponegoro no 52-60
Salatiga, Jawa Tengah. SMA Kristen Satya Wacana mempunyai visi yang
berbunyi :
1. Peserta didik adalah manusia yang diciptakan menurut gambar Allah,
tetapi karena dosa manusia gambar Allah pada manusia tersebut rusak.
Namun karena kasih Allah melalui karya penyelamatan Yesus Kristus
dalam pengorbananNya di kayu salib dan kebangkitanNya gambar
Allah dalam diri manusia yang rusak tersebut diperbaiki.
2. Peserta didik dengan talentanya masing-masing dapat dan perlu
ditolong untuk

mengembangkan dirinya secara maksimal sebagai

manusia seutuhnya.
3. Sekolah Laboratorium merupakan lembaga kesaksian dan pelayanan di
bidang kependidikan yang ditujukan kepada peserta didik, orang tua,

masyarakat, Gereja, bangsa dan negara atas dasar kasih kepada
manausia yang dilandasi pada karya penyelamatan Yesus Kristus
terhadap sesama.
4. Sekolah laboratorium perlu secara terus menerus meningkatkan diri
agar dapat menjadi alat kesaksian dan pelayanan yang makin
meningkat kualitasnya.
B.

Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap
siklus terdiri atas tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, hasil
tindakan hasil refleksi.
1. Deskripsi pra siklus/kondisi awal
a. Minat siswa terhadap mata pelajaran sejarah sudah cukup baik
b. Siswa kurang tertarik dengan penjelasan gurudan siswa lebih suka
melamun dan berbicara sama teman

1

c. Alat peraga yang digunakan sudah baik tapi masih kurang baik

untuk memanfaatkan alat praga tersebut didalam kelas
d. Siswa tidak memiliki respon yang cukup baik
e. Hasil pengamatan dan pengukuran tersebut dapat diuraikan pada
hasil pengamatan awal dijadikan sebagai data primer atau data
awal yang akan digunakan sebagai dasar untuk mengetahui
peningkatan

atau

perkembangan

kemampuan

siswa

dalam

memahami pembelajaran sejarah. Dari hasil pengamatan dan hasil
ulangan harian dapat dijabarkan dalam beberapa tabel dan
deskripsi dan dilengkapi dengan diagram

Tabel 1. Hasil Ulangan Harian Kelas XI IPS 2
No. Nama
Nilai
KKM 70= Keterangan
1
A. G
85
TUNTAS
2
A. N
75
TUNTAS
3
D. A
70
TUNTAS
4
F. P
80
TUNTAS

5
G. S
65
BELUM TUNTAS
6
G. X
70
TUNTAS
7
H. E
75
TUNTAS
8
J. K
65
BELUM TUNTAS
9
K. V
75
TUNTAS

10
K. W
75
TUNTAS
11
K. A
80
TUNTAS
12
M. Y
70
TUNTAS
13
M. K
70
TUNTAS
14
O. S
75
TUNTAS

15
O. A
70
TUNTAS
16
P. T
75
TUNTAS
17
R. A
75
TUNTAS
18
S. I
80
TUNTAS
19
S. S
75
TUNTAS

20
W. P
70
TUNTAS
21
E. T
65
BELUM TUNTAS
JUMLAH
1540
TERTINGGI
85
TERENDAH
65
RATA-RATA 73

2

2.


Hasil Siklus 1.
2.1

Perencanaan Tindakan
Perencanan

Tindakan

pembelajaran

siklus

1

dikembangankan berdasarakan hasil studi pendahuluan yang
bertujuan untuk mengetahui seberapa kemampuan siswa telah
memahami materi yang akan diajarkan.

Pada perencaaan


tindakan ini, peneliti melakukan berbagai persiapan antara lain:
a. Menyusun
tentang

Rencana

materi

Pelaksanaan

yang

akan

Pembelajaran

diajarkan

sesuai


(RPP)
dengan

Kompetensi Dasar.
b. Menyusun lembar kerja siswa.
c. Menyusun soal-soal yang berupa pilihan ganda sebanyak 20
soal
d. Menyiapkan pedoman dan lembar observasi.
e. Menyiapkan buku paket dan menyiapkan materi dari internet
f.

Menyiapkan media pembelajaran.

g. Membagi siswa dalam kelompok untuk diskusi.
2.2

Pelaksanaan Tindakan siklus I
Pelaksanaan

penelitian


tindakan

kelas

siklus

1

dilaksanakan pada hari Jumat, 3 Februari 2017 jam 11.35-13.30
WIB.Dalam

pelaksanaan

pembelajaran
nasional

:

dengan
sarana

tindakan

ini

materi pokok
perjuangan

guru

melaksanakan

organisasi pergerakan

melawan

kolonialisme

di

Indonesia.
Pelaksanaan

tindakan

ini,

menggunakan

metode

pembelajaranExample Non Example, kemudian siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok diskusi dengan jumlah siswa kelas XI IPS 2 ada
21 siswa yang dibagi menjadi 5 kelompok dengan setiap kelompok
beranggotakan

4

sampai 5

siswa.

Setiap

anggota kelompok

mendapatkan kertas berwarna, kemudian gambar dan tugas yang

3

berbeda dengan setiap

kelompok

yang lain,

dan setelah itu

didiskusikan dengan anggota kelompok yang lain. Pelaksanaan
pembelajaran dengan metodeExample Non Example. Dilaksanakan
dalam 7 tahap, yaitu:
a.

Pembelajaran

diawali

dengan

guru

menyampaikan

tujuan

pembelajaran. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan
bantuan power point.
b.

Siswa

mengambil

kertas

berwarna

untuk

pembagian

kelompoknya.
c.

Siswa diskusi dengan kelompoknya.

d.

Siswa melakukan presentasi.

e.

Siswa melakukan tanya jawab

f.

Setelah presentasi selesai maka guru menyimpulkan materi
pembelajaran.

g.

Kesimpulan.

h.

Kegiatan terakhir siswa diberi evaluasi.

4

Tabel 2. Perolehan Nilai Hasil Evaluasi Siklus I
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.

NAM A

A. G
A. N
D. A
F. P
G. S
G. X
H. E
J. K
K. V
K. W
K. A
M. Y
M. K
O. S
O. A
P. T
R. A
S. I
S. S
W. P
E. T
JUMLAH
Nilai tertinggi
Nilai terendah
Rata- rata

Nilai pra
Siklus

Nilai
siklus 1

85
75
70
80
65
70
75
65
75
75
80
70
70
75
70
75
75
80
75
70
65
1540
85
65
73

75
80
65
85
70
75

M ENURUN

TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS

M ENURUN

TIDAK TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS

70

M ENINGKAT

TUNTAS

85
85
85
80
80
80
85
85
85

M ENINGKAT

TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS

80
1350
85
65
79

M ENINGKAT

TUNTAS

Berdasarkan
Organisasi

hasil penelitian

Pergerakan

Nasional,

KETERANGAN

pada
Sarana

siklus

KKM = 70

I dengan materi

Perjuangan

Melawan

Kolonialisme di Indonesia terlihat bahwa siswa mengalami peningkatan
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan evaluasi.Hal ini terbukti
bahwa hasil belajar siswa sebagian besar meningkat, tetapi masih
terdapat satu siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (70) dan satu
siswa mengalami penurunan nilai dari prasiklus ke siklus I meskipun
nilainya sudah mencapai KKM, serta empat siswa yang tidak mengikuti
evaluasi siklus I dikarenakan beberapa alasan yaitu dua orang sakit dan
dua orang tanpa keterangan.Maka peneliti masih melanjutkan peneliti

5

melanjutkan ke siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3
di bawah ini:

No
1
2
3
4

Tabel 3.Nilai Klasikal Pra Siklus dan Siklus 1
Nilai
Aspek
Peningkatan
Pra Siklus
Siklus I
Rata-Rata Klasikal
73
79
6
Nilai Tertinggi
85
85
0
Nilai Terendah
65
65
0
Persentase Ketuntasan
85,71%
94,12%
8,41%

Pelaksanaan proses belajar mengajar pada siklus I dengan materi
Organisasi

Pergerakan

Nasional,

Sarana

Perjuangan

Melawan

Kolonialisme di Indonesia ini sudah menerapkan model Example non
Example. Hasil belajar siklus I menunjukkan adanya peningkatan dari
Pra Siklus, diperoleh hasil untuk nilai terendah 65, rata-rata klasikal 79
terdapat peningkatan 6 dan ketuntasan klasikal dengan peningkatan
8,41%. Tabel 4 di atas akan lebih jelas dengan diagram 2 berikut ini.

Diagram 1.Perbandingan Nilai Klasikal Pra Siklus Dan Siklus 1
100

0
Nilai Pra Siklus
Nilai Siklus 1

Perolehan nilai Pra Siklus yang ditunjukkan pada diagram I,
untuk rata-rata klasikal adalah 73 untuk Pra Siklus dan 79 pada siklus I.
Nilai terendah pra siklus sebesar dan siklus I adalah 65. Nilai tertinggi
Pra Siklus dan siklus I nilai tertinggi adalah 85.

6

Pada

saat

yang

sama,

observer (kolaborator) melakukan

pengamatan dengan mengisi intrumen yang sudah disiapkan meliputi:
lembar

pengamatan

kegiatan

siswa

(aktivitas

siswa)

dan

lembar

pengamatan kegiatan guru dalam menerapkan model pembelajaran
dengan menggunakan model Example non Examplehasil observasi
kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar siklus I dapat dilihat pada
tabel 4 berikut ini.
Tabel 4 . Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I
Skor
No

1

Aspek yang Diamati

Nilai

Baik Sekali

Baik

Cukup

Kurang

Kurang
Sekali

Bobot

Skor x
Nilai

-

-

3

-

-

20

60

-

4

-

-

-

20

80

-

-

3

-

-

20

60

Antusias dalam
mengikuti KBM

3

Keaktifan dalam
pembelajaran
M emperhatikan
penjelasan guru

4

M engerjakan tugas
yang diberikan guru

-

4

-

-

-

20

80

5

Berpartisipasi dalam
pembelajaran

-

4

-

-

-

20

80

6

Berani mengemukakan
pendapat

-

4

-

-

-

20

80

120

440

2

Jumlah

=

= 73,3

Rentang Nilai:

Keterangan:
Baik Sekali

: Skor 5

90-100

: Baik Sekali

Baik

: Skor 4

80-89

: Baik

Cukup

: Skor 3

70-79

: Cukup

Kurang

: Skor 2

60-69

: Kurang

Kurang Sekali

: Skor 1

50-59

: Kurang Sekali

7

Hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I mendapat rentang
nilai cukup dan dapat digambarkan sebagai berikut: sebagian siswa
cukup antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar, siswa cukup
aktif dalam proses kegiatan pembelajaran, siswa mampu memperhatikan
penjelasan guru dalam proses pembelajaran, siswa mampu mengerjakan
tugas

masing-masing,

berpartisipasi

dalam

kegiatan

pembelajaran

(walaupun masih ada siswa yang masih malu dalam menunjukan objek
yang diminta oleh peneliti untuk dijelaskan melalui modelExample non
Example,

beberapa

siswa

yang

mengalami kesulitan

berinisiatif

menanyakan kepada guru atau teman lain, Sedangkan hasil observasi
kegiatan guru pada siklus I dapat dilihat pada tabel 5:
Tabel 5.Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I
No

Skor
Kegiatan

1

Penyampaian tujuan pembelajaran

2

Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran EXAMPLE NON
EXAMPLE
Penggunaan model
pembelajaranEXAMPLE NON
EXAMPLE
Mengawasi jalannya konsep
pembelajaran
Memberi bantuan kepada siswa yang
mengalami kesulitan
Pelaksanaan evaluasi

3

4
5
6

Rata-rata

Keterangan:
Baik sekali
: Skor 3
Baik
: Skor 2
Cukup
: Skor 1

Baik
Sekali

Baik

3

Nilai
Cukup

Bobot

Skor x
Bobot

20

60

20

2

2

3
3
3

40
20

40

10

30

10

30

20

100

60
260

Rentang Nilai:
90-100 : Baik sekali
80-89 : Baik
70-79 : Cukup

8

Dari hasil pengamatan kegiatan guru dapat dijelaskan bahwa
guru dalam menerapkan model Example non Examplepada mata
pelajaran Sejarah dengan rata-rata cukup. Hal ini menjelaskan bahwa
guru

dalam

menjelaskan

materi

dan

memberi

motivasi

untuk

menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan model Example non Example efektif.
2.1. Refleksi
Peneliti

melakukan

reflesksi

pelaksanaan

pembelajaran

Sejarah dengan metode Example non Exampledengan berbantuan
power point untuk mengetahui langsung tindakan yang dilakukan
serta mengamati proses tindakan berlangsung. Refleksi dilakukan
oleh peneliti setiap hari Jumat, sesuai jadwal kelas XI IPS 2.Hasil
pengamatan dan catatan peneliti serta guru Sejarah digunakan
sebagai masukan bahan refleksi serta sebagai dasar evaluasi
selanjutnya.
3.

Hasil Siklus II.
1.1. Perencanaan Tindakan Siklus II
Berdasarkan pada uraian refleksi siklus I, maka perencanaan
pembelajaran pada siklus II dilakukan pembenahan untuk perbaikan
antara lain :
a.

Menyusun RPP siklus II sebagai pegangan guru dalam mengajar
agar proses pembelajaran berjalan lebih terarah dan efektif.

b.

Menyusun lembar kerja siswa.

c.

Menyuusun soal soal tes.

d.

Menyiapkan lembar observasi.

e.

Membagi siswa dalam kelompok-kelompok diskusi.

f.

Pengaturan waktu dirancang lebih efektif.

g.

Siswa

diberi

kesempatan

untuk

mempresentasikan

hasil

diskusinya didepan kelas.

9

1.2. Pelaksaan Tindakan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II dilaksanakan
pada hari Jumat, 17 Februari 2017.Dalam pelaksanaan tindakan ini
guru melaksanakan pembelajaran dengan materi dengan materi
Pendudukan Jepang di Indonesia.
Pelaksanaan

tindakan

pembelajaran Example non

ini,
Example,

menggunakan

metode

kemudian siswa dibagi

menjadi 5 kelompok diskusi dengan setiap kelompok beranggotakan
4 sampai 5 siswa.Jumlah siswa kelas XI IPS 2 ada 21 siswa Setiap
anggota kelompok mendapatkan kertas berwarna. Kemudian gambar
dan tugas yang berbeda dengan setiap kelompok yang lain, dan
setelah itu didiskusikan dengan anggota kelompok

yang lain.

Pelaksanaan pembelajaran dengan metode Example non Example.
Dilaksanakan dalam 6 tahap, yaitu:
1.

Pembelajaran

diawali

dengan

guru

menyampaikan

tujuan

pembelajaran. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan
bantuan power point.
2.

Siswa mengambil kertas berwarna yang didalamnya ada nomor
untuk pembagian kelompoknya.

3.

Siswa diskusi dengan kelompoknya.

4.

Siswa melakukan presentasi.

5.

Siswa melakukan tanya jawab

6.

Setelah presentasi selesai maka guru menyimpulkan materi
pembelajaran.

7.

Kesimpulan.

8.

Kegiatan terakhir siswa diberi evaluasi.
Tabel 6 merupakan tabel hasil evalusi pada siklus II, dengan

materi Pendudukan Jepang di Indonesia terlihat bahwa siswa
mengalami peningkatan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar

10

dan evaluasi.Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II.Hal ini
terbukti bahwa hasil belajar siswa sebagian besar meningkat, tetapi
masih terdapat satu siswa yang mengalami penurunan nilai meskipu
sudah mencapai KKM (70).Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel 6.

Tabel 6. Perolehan Nilai Hasil Evaluasi Siklus II

NO

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.

NAM A

A. G
A. N
D. A
F. P
G. S
G. X
H. E
J. K
K. V
K. W
K. A
M. Y
M. K
O. S
O. A
P. T
R. A
S. I
S. S
W. P
E. T
Jumlah
Nilai tertinggi
Nilai terendah
Rata- rata

Nilai
Siklus I

Nilai
siklus II

75
80
65
85
70
75

80
85
80
90
80
85

M ENINGKAT

TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS

70

85
85
95
75
90
90
85
90
90
90
85
80

M ENINGKAT

TUNTAS

95
1635
95
75
86

M ENINGKAT

85
85
85
80
80
80
85
85
85

80
1350
85
65
79

Keterangan

KKM = 70

TUNTAS
M ENINGKAT

TUNTAS

M ENURUN

TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS

M ENINGKAT

TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II dengan materi
Pendudukan Jepang di Indonesia

terlihat bahwa siswa mengalami

peningkatan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan evaluasi.Hal

11

ini terbukti bahwa hasil belajar siswa sebagian besar meningkatdan
nilainya di atas KKM (70) dan satu siswa mengalami penurunan nilai
dari siklus I ke siklus II meskipun nilainya sudah mencapai KKM, serta
dua siswa yang tidak mengikuti evaluasi siklus II dikarenakan beberapa
alasan yaitu satu orang sakit dan satu orang ijin mengikuti turnamen
futsal.Maka peneliti masih melanjutkan peneliti melanjutkan ke siklus II.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini:
Tabel 7. Nilai Klasikal Siklus I dan Siklus II
No

Aspek

1
2
3
4

Rata-Rata Klasikal
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Persentase Ketuntasan

Nilai
Siklus II
86
75
95
100%
94,12%
Siklus I
79
65
85

Peningkatan
7
10
10
5,88%

Dari siklus II ini diperoleh hasil belajar siswa dengan nilai
terendah 75, nilai tertinggi 95 dan rata-rata klasikal 86. Tabel 8 di
atas dapat digambarkan dengan diagram 2 berikut ini:

Diagram 2.Perbandingan Nilai Klasikal Siklus I Dan Siklus II

100
80
60

Nilai Siklus I
40

Nilai Siklus II

20
0

Rata-Rata
Klasikal

Nilai
Terendah

Nilai
Tertinggi

Persentase
Ketuntasan

Dari diagram 2 terlihat bahwa rata-rata klasikal pada siklus
II

mengalami peningkatan.

Siklus

I

rata-rata

klasikalnya

79

meningkat menjadi 86 pada siklus II.Nilai terendah pada siklus 1 65
meningkat menjadi 75 pada siklus II. Begitu juga dengan nilai

12

tertinggi 85

meningkat menjadi 95 dan persentase ketuntasan

94,12% menjadi 100%. Hasil obervasi kegiatan siswa dalam proses
belajar mengajar siklus II dapat dilihat pada tabel 8 berikut.
Tabel 8.Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II
Skor
No
1

Aspek yang Diamati

Nilai

Baik
Sekali

Baik

Cukup

Kurang

Kurang
Sekali

Bobot

Skor x
Nilai

5

-

-

-

-

20

100

Antusias dalam
mengikuti KBM

-

4

-

-

-

20

80

3

Keaktifan dalam
pembelajaran
M emperhatikan
penjelasan guru

5

-

-

-

-

20

100

4

M engerjakan tugas
yang diberikan guru

-

4

-

-

-

20

80

5

Berpartisipasi dalam
pembelajaran

5

-

-

-

-

20

100

5

-

-

-

-

20

100

120

560

2

6

Berani
mengemukakan
pendapat
Jumlah

=
Keterangan:

= 93,3

Rentang Nilai:

Baik Sekali

: Skor 5

90-100

: Baik Sekali

Baik

: Skor 4

80-89

: Baik

Cukup

: Skor 3

70-79

: Cukup

Kurang

: Skor 2

60-69

: Kurang

Kurang Sekali

: Skor 1

50-59

:Kurang Sekali

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa
bahwa

siswa

semakin

aktif

dalam

pembelajaran,

memahami

tugasnya masing-masing, mampu mengerjakan tugas yang diberikan
guru tepat waktu, siswa mulai berani bertanya kepada guru apabila
mengalami

kesulitan,

keseluruhan

siswa

mampu

berpartisipasi

mengikuti pembelajaran (tanpa rasa canggung), siswa berani (tidak

13

merasa malu) bertanya dengan kelompok lain, saat kelompok lain
memberi kesempatan untuk bertanya dengan baik sekali mencapai 3
dan 1 untuk kriteria baik.
Tabel 9.Rata-rata Nilai Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II
No
1
2
3
4
5

Nilai
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang sekali

S iklus I
73,3
-

S iklus II
93,3
-

Tabel 9 diatas dapat digambarkan dengan diagram 4 sebagai
berikut ini untuk lebih jelas.
Diagram 3.Rata-rata Nilai Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II
100
80
60

siklus 1

40
siklus II

20
0

baik
sekali

baik

cukup

Partisipasi siswa

kurang kurang
sekali

dalam mengikuti pembelajaran model

pembelajaran Example non Example, menunjukkan peningkatan dari
73,3 untuk kriteria cukup pada siklus I dan 93,3 pada siklus II untuk
kriteria baik sekali. Hasil observasi aktivitas guru dalam proses
belajar mengajar selama siklus II dapat dilihat pada tabel 11 berikut.

14

Tabel 10.Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II
S kor
No

Kegiatan

1

Penyampaian tujuan pembelajaran

2

M enjelaskan langkah-langkah
pembelajaran Numbered Head
Together
Penggunaan model
pembelajaranNumbered Head
Together
M engawasi jalannya konsep
pembelajaran
M emberi bantuan kepada siswa
yang mengalami kesulitan
Pelaksanaan evaluasi
Rata-rata

3

4
5
6

Nilai
Bobot

Baik S ekali

Baik

Cukup

3

-

-

20

60

3

-

-

20

60

3

-

-

20

60

3

-

-

10

30

3
3

-

-

10

60

20
100

40
300

S kor x Bobot

Keterangan:
Baik sekali
: Skor 3
Baik
: Skor 2
Cukup
: Skor 1
Rentang Nilai:
90-100 : Baik sekali
80-89 : Baik
70-80 : Cukup

15

Dari hasil pengamatan kegiatan guru dapat dijelaskan bahwa guru dalam
menerapkan model pembelajaranExample non Examplepada mata pelajaran Sejarah
dengan rata-rata baik sekali. Hal ini menjelaskan bahwa guru dalam menjelaskan materi
dan memberi motivasi untuk menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan model Example non Examplesangat efektif.
1.3. Refleksi
Peneliti melakukan reflesksi pelaksanaan pembelajaran Sejarah dengan
model Example non Example dengan berbantuan power point untuk mengetahui
langsung tindakan yang dilakukan serta mengamati proses tindakan berlangsung.
Refleksi dilakukan oleh peneliti setiap hari Jumat, sesuai jadwal kelas XI IPS
2.Hasil pengamatan dan catatan peneliti serta guru Sejarah digunakan sebagai
masukan bahan refleksi serta sebagai dasar evsluasi selanjutnya.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Rata-rata Klasikal dan Ketuntasan Belajar Siswa
Berdasarkan

hasil penelitian

penelitian

menunjukkan

bahwa

pembelajaran

dengan model pembelajaran Examples Non Examples mampu meningkatkan hasil
belajar ssiwa pada mata pelajaran Sejarah pada siswa kelas XI IPS 2.Rata-rata hasil
belajar siswa pada pada pra siklus adalah 73 meningkat pada siklus I mencapai 79, pada
siklus II menjadi 86. Persentase ketuntasan belajar pada pra siklus 85,71 % naik
menjadi 94,12 % pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 100%. Hasil
belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Examples Non Examples telah
menngalami peningkatan. Nilai rata-rata klasikal dari setiap siklus dapat dilihat pada
tabel 11 berikut ini dan digambarkan dalam diagram 5.
Tabel 11.Nilai Klasikal Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No
1
2
3

Aspek
Rata-rata Klasikal
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi

Pra Siklus
73
65
85

Nilai
Siklus I
79
65
85

Siklus II
86
75
95

Diagram 4.Nilai Klasikal Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II

16

100
80
RATA-RATA KLASIKAL

60

NILAI TERENDAH
40
NILAI TERTINGGI
20
0
Pra siklus

Siklus 1

Siklus II

Pada diagram 5 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata klasikal pada
pra siklus 73 menjadi 79 pada siklus I. Pada siklus II rata-rata klasikal meningkat
menjadi 86 yang berarti terdapat kenaikan. Nilai terendah pra siklus 65pada siklus I
nilai terendah masih tetap 65 dan menjadi 75 di siklus II.Untuk nilai tertinggi pada pra
siklus 85 pada siklus I nilai tertinggi masih tetap 85 menjadi 95 di siklus II.
2. Ketuntasan belajar siswa
Tabel 12. Ketuntasan hasil belajar
Pra siklus
Tuntas

Tidak

Siklus I
Tuntas

tuntas
85,71%

14,29%

Siklus II
Tidak

Tuntas

tuntas
94,12%

5,88%

Tidak
tuntas

100%

0%

Berdasarkan tabel diatas, ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan,
kondisi awal atau pra siklus yang tuntas 85,71% pada siklus I menjadi 94,12% dan siklus
II meningkat menjadi 100%, dapat digambarkan pada diagram 5 berikut.
Diagram 5 Peningkatan Nilai Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II
100.00%
80.00%
60.00%

TUNTAS

40.00%

TIDAK TUNTAS

20.00%
0.00%

pra
siklus

siklus I Siklus II

17

Dilihat dari hasil belajarnya, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan, baik
nilai rata-rata kelas maupun persentase ketuntasan belajar siswa, pada siklus II nilai
rata-ratanya 86 dan prosentase ketuntasan mancapai 100% hal ini bebrarti sudah
melampaui indikator keberhasilan hasil belajar, yang artinya model pembelajaran
Examples Non Examples dapat meningktkan hasil belajar Sejarah kelas XI IPS 2 SMA
Kristen Satya Wacana. Pada akhirnya Example non Examplemembawaperubahan positif
terhadap

siswa

mengenai pemahaman

pelajaran

Sejarah.

Dengan

menggunakan

pembelajaran model Example non Exampleternyata mampu meningkatkan prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah.

18

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24