Analisis Yuridis Terdahap Pembatalan Pencabutan Izin Mendirikan Bangunan (StudiPutusan No. 30 B 2012 PT.TUN.Mdn)

43

BAB II
PROSES DAN KETENTUAN PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN
BANGUNAN MENURUT PERATURAN DAERAH
KABUPATEN DELI SERDANG

A. Aturan Hukum Pemberian Izin Mendirikan Bangunan
Keragaman disiplin ilmu serta latar belakang pengalaman seseorang
menyebabkan beragam pula dalam memberikan arti tentang hukum, maka akan
ditemukan jawaban yang sangat variatif yang memiliki titik tekan berbeda satu
sama lain. 74 Definisi tentang hukum menurut Van Apeldoorn adalah sangat sulit
untuk dibuat, karena tidak mungkin untuk mengadakannya yang sesuai dengan
kenyataan. Salah satu defenisi hukum ialah yang dikatakan oleh Immanuel Kant
“Hukum ialah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari
orang yang lain, menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan.” 75 Menurut
Mochtar Kusumaatmadja, pengertian hukum itu sebagai suatu perangkat kaidah
dan asas-asas yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, tetapi harus
pula mencakup lembaga (institusi) dan proses yang diperlukan untuk
mewujudkan hukum itu dalam kenyataan. 76
Hukum juga mempunyai sifat yang mengatur dan memaksa, hukum

merupakan peraturan-peratuan yang hidup di masyarakat yang dapat memaksa
74

Wasis Sp, Pengantar Ilmu hukum, (Malang: Universitas Muhammadiyah, 2002), Hal.

11.
75

C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2002), Hal. 36.
76
Seputarpengertian.blogspot.com/2014/seputar-pemgertian-perlindungan-hukum-html,
diakses pada tanggal 11 mei 2015.

Universitas Sumatera Utara

44

orang supaya menaati tata tertib dalam masyarakat serta memberikan sanksi
yang tegas (berupa hukuman) terhadap siapa yang tidak mau patuh

menaatinya. 77
Peraturan-peraturan hukum itu dapat berlangsung terus dan diterima oleh
seluruh anggota masyarakat maka peraturan-peraturan hukum yang ada harus
sesuai dan tidak boleh bertentangan dengan asas-asas keadilan dari masyarakat
tersebut. Dengan demikian hukum itu bertujuan menjamin adanya kepastian
hukum dalam masyarakat dan dalam hukum itu pula harus ada keadilan yaitu
asas-asas keadilan dari masyarakat. 78
Negara kita adalah negara hukum perkembangan konsep negara hukum
dimasa sekarang telah membawa kepada konsep Negara kesejahteraan yang erat
kaitannya dengan peranan hukum administrasi Negara. Hal ini dikarenakan
dalam konsep Negara kesejahteraan peran Negara dan pemerintah semakin
dominan. 79 Tujuan yang ingin dicapai

adalah bagaimana memberikan

kesejahteraan bagi warganya agar tujuan ini bias dicapai maka dalam
menggerakkan roda penyelenggaraan pemerintah diperlukan perangkat yang
sesuai dengan tujuan dan wewenang masin-masing. Pemberian wewenang itu
termasuk dalam ruang lingkup hukum administrasi negara. 80


77

Ibid, Hal. 40.
Ibid.
79
Ibid, Hal. 52-53.
80
Ibid.
78

Universitas Sumatera Utara

45

Bagi para pemikir hukum hal terpenting adalah perhatian terhadap
penerapan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Bagaimana
hukum itu diterapkan dalam kenyataan dan bahwa hukum yang sebenarnya
adalah hukum yang dijalankan itu, sehingga hukum bukan apa yang tertulis
dalam undang-undang melainkan apa yang dilakukan oleh aparatur hukum. 81
Hukum dalam menjalankan fungsinya memerlukan berbagai perangkat

dengan tujuan agar hukum memiliki kinerja yang baik. Salah satu kinerja yang
membedakan adalah bahwa hukum memiliki kaidah yang bersifat memaksa,
artinya apabila kaidah hukum dituangkan kedalam sebuah perundang-undangan
maka setiap orang harus melaksanakannya. 82 Selain itu untuk mengendalikan
setiap kegiatan atau perilaku individu atau kolektivitas yang sifatnya preventif
adalah melalui izin, izin adalah suatu keputusan administrasi negara yang
memperkenankan suatu perbuatan yang pada umumnya dilarang tetapi
diperkenankan dan bersifat konkrit. 83
Izin itu sendiri mempunyai aturan hukum atau mempunyai dasar hukum,
aturan hukum tidak hanya untuk kepentingan jangka pendek saja, akan tetapi
harus berdasarkan kepentingan jangka panjang, salah satunya adalah Izin
Mendirikan Bangunan (IMB). Yang menjadi dasar hukum Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) dalam peraturan dan perundang-undangan adalah Pancasila,
Undang-Undang Dasar 1945, Peratran Menteri Dalam Negeri RI Nomor 32
81

Ibid.
Ibid, Hal. 90.
83
Ibid.

82

Universitas Sumatera Utara

46

Tahun 2010 tentang pemberian Izin Mendirikan Bangunan. 84 Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Undang-Undang Nomor 26
Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, PP Nomor 36 Tahun 2005 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang
Bangunan Gedung. 85 Yang mana di dalam peraturan-peraturan tersebut memuat
tentang pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan
Gedung, undang-undang ini mengatur ketentuan tentang bangunan gedung yang
meliputi

fungsi,

persyaratan,

penyelenggaraan,


peran

masyarakat,

dan

pembinaan. Pada Pasal 2 mengatakan bangunan gedung diselenggarakan
berdasarakan asas kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan, serta keserasian
bangunan gedung dengan lingkungannya. 86
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 menjelaskan tentang
tujuan dari pengaturan bangunan gedung adalah:
1. Mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan sesuai dengan
tata bangunan yang serasi, selaras dengan lingkungannya.
2. Mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan gedung yang
menjamin keandalan teknis bangunan gedung dan dari segi
keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan.
3. Mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan
gedung. 87
Pasal 7 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan

Gedung memuat tentang persyaratan bangunan gedung dan pada Pasal 8
84

Bandingkan, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011, Tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan.
85
http://id.wikipwedia.org/wiki/Izin_Mendirikan_Bangunan, Tentang Izin Mendirikan
Bangunan, diakses pada tanggal 5 mei 2015.
86
Lihat Pasal 2, Undang-Undang nomor 28 Tahun 2002, Tentang Bangunan Gedung.
87
Lihat Pasal 3, Undang-Undang nomor 28 tahun 2002, Tentang Bangunan Gedung.

Universitas Sumatera Utara

47

Undang-Undang ini memuat tentang persyaratan Administratif Bangunan
Gedung. Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif
yang meliputi:

a. Status hak atas tanah dan atau izin pemanfaatan dari pemegang hak
atas tanah.
b. Status kepemilikan bangunan gedung, dan
c. Izin mendirikan bangunan gedung sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. 88
Pasal 8 ayat (4) ketentuan mengenai Izin Medirikan Bangunan Gedung,
Kepemilikan dan Pendataan bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan
Gedung. Pasal 1 PP Nomor 36 Tahun 2005 dalam peraturan pemerintah ini yang
dimaksud dengan Izin Mendirikan Bangunan Gedung adalah perizinan yang
diberikan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota kepada pemilik bangunan gedung
untuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi dan atau merawat
bangunan gedung sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis
yang berlaku. Permohonan Izin Mendirikan Bangunan Gedung adalah
permohonan yang dilakukan pemilikbangunan gedung kepada pemerintah daerah
untuk mendapatkan izin mendirikan bangunan gedung. 89

88


Lihat pasal 8, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002, Tentang Bangunan Gedung.
Lihat pasal 1 (6),(7), Peraturan Pemerintah nomor 36 tahun 2005, Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung.
89

Universitas Sumatera Utara

48

PP Nomor 36 Tahun 2005 sudah meliputi fungsi bangunan gedung,
persyaratan bangunan gedung, penyelenggaraan bangunan gedung, pembinaan,
sanksi

administratif

dan

ketentuan


peralihan

sudah

lengkap

tertulis

didalamnya. 90 Sanksi administratif yang tertulis pada PP Nomor 36 Tahun 2005
tentang peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang
Bangunan Gedung, tertulis pada Pasal 113 ayat (1)
“Pemilik dan atau pengguna yang melanggar ketentuan Peraturan
Pemerintah dikenakan sanksi administratif berupa:
a. Peringatan tertulis.
b. Pembantasan kegiatan pembangunan.
c. Penghentian sementara atau tetap pada pekerjaan pelaksanaan
pembangunan.
d. Penghentian sementara atau tetap pada pemanfaatan bangunan.
e. Pembekuan izin mendirikan bangunan gedung.
f. Pencabutan izin mendirikan bangunan gedung.

g. Pembekuan sertifikat laik fungsi bangunan gedung.
h. Pencabutan sertifikat laik fungsi bangunan gedung.
i. Perintah pembongkaran bangunan.”
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang tertulis
pada Pasal 7 ayat (1) Negara menyelenggarakan penataan ruang untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat, ayat (2) Dalam melaksanakan tugas sebagimana
dimaksud pada ayat (1), Negara memberikan kewenangan penyelengaraan
penataan ruang kepada pemerintah dan pemerintah daerah, ayat (3),
Penyelengaraan penataan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan

90

Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005, Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung.

Universitas Sumatera Utara

49

dengan tetap menghormati hak yang dimiliki orang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. 91
Inti sari dari pada Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang
Penataan Ruang ialah Peraturan tentang sturktur ruang dan prasarana wilayah
kabupaten yang untuk melayani dalam skala wilayah kabupaten, pemerintahan
kabupaten memiliki wewenang dalam pengembangan dan pengelolaan
kabupaten dan telah di sah kan oleh undang-undang. 92
Rencana Tata Ruang Kabupaten memuat rencana pola ruang yang telah
ditetapkan dalam rencana tata ruang wilayah nasional dan rencana tata ruang
provinsi yang terkait dengan wilayah kabupaten yang bersangkutan. Rencana
Tata Ruang Kabupaten merupakan pedoman dasar bagi Pemda dalam
pengembangan lokasi untuk kegiatan pembangunan daerahnya terutama pada
daerah pedesaan. 93
Pasal 60 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang
berisi Dalam penataan ruang, setiap orang berhak untuk, mengajukan tuntutan
pembatalan izin dan penghentian pembangunan yang tidak sesuai dengan
rancana tata ruang kepada pejabat berwenang dan, mengajukan gugatan ganti
rugi kepada pemerintah dan atau pemegang izin apabila kegiatan pembangunan

91

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, Tentang Penataan

Ruang.
92

https://soniasworldd.wordpress.com/2014/10/24/uu-no-26-tahun-2007-tentang-rthruang-terbuka-hijau/, diakses pada tanggal 6 Mei 2015.
93
https://soniasworldd.wordpress.com/2014/10/24/uu-no-26-tahun-2007-tentang-rthruang-terbuka-hijau/, diakses pada tanggal 6 Mei 2015.

Universitas Sumatera Utara

50

yang tidak sesuai dengan rencana Tata Ruang menimbulkan kerugian. 94 Pada
Pasal 63 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 menuliskan sanksi
administratif dalam undang-undang ini yang sebagaimana dimaksud dalam Pasal
62 dapat berupa, pencabutan izin, pembatalan izin, pembongkaran bangunan. 95
B. Tata Cara Memperoleh Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Di Daerah
Kab. Deli Serdang
1.

Prosedur Perolehan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Suatu keputusan badan atau pejabat Tata Usaha Negara merupakan

penerapan terhadap peraturan perundang-undangan. Dalam penerapannya harus
memenuhi prosedur yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan
tersebut. Dengan mengikuti aturan-aturan tentang prosedur, dapat memberikan
kemungkinan bagi warga masyarakat untuk memasukkan pengaruh yang
dikehendaki, dalam arti bias ikut dalam proses pengambilan keputusan. 96
Proses dan prosedur perizinan dapat meliputi prosedur pelayanan
perizinan. Proses ini merupakan proses internal yang dilakukan oleh
petugas/aparat. Dalam setiap tahapan pekerjaan tersebut masing-masing pegawai
dapat mengetahui peran masing-masing dalam proses penyelesaian perizinan.97
Petugas/aparat dalam setiap tahapan dari proses perizinan dituntut untuk
menerapkan prinsip good governance didalamnya.
94

Lihat Pasal 60 Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007, Tentang Penataan Ruang.
Lihat Pasal 62 dan Pasal 63 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, Tentang
Penataan Ruang.
96
Abdul Latief, Hukum dan Pengaturan Kebijaksanaan (Beleidsregel)pada Pemerintah
Daerah, (Yogyakarta: UII Press, 2005), Hal. 282.
97
Adrian Sutedi, Op.Cit,. Hal. 185.
95

Universitas Sumatera Utara

51

Permohonan izin mendirikan bangunan harus memenuhi prosedur
tertentu ditentukan oleh pemerintah selaku pemberi izin. Disamping harus
menempuh prosedur tertentu, pemohon izin juga harus memenuhi persyaratanpersyaratan tertentu, yang ditentukan secara sepihak oleh pemerintah atau
pemberi izin. 98
Persyaratan merupakan hal yang harus dipenuhi oleh pemohon untuk
memperoleh izin yang dimohonkan. Persyaratan perizinan tersebut berupa
dokumen kelengkapan atau surat-surat. Menurut Soehino syarat-syarat dalam
izin itu bersifat konstitutif dan kondisional. Bersifat konstutif karena ditentukan
suatu perbuatan atau tingkah laku tertentu yang harus terlebih dahulu dipenuhi
artinya dalam hal pemberian izin itu ditentukan suatu perbuatan yang konkret
dan bila tidak dipenuhi dapat dikenakan sanksi. Bersifat kondisional karena
penilaian tersebut baru ada dan dapat dilihat serta dapat dinilai setelah perbuatan
atau tingkah laku yang disyaratkan itu terjadi. 99
Pemberian IMB dimaksudkan untuk : 100
a. Pembinaan
Pembangunan sebuah bangunan memerlukan pembinaan. IMB
dimaksudkan agar lembaga yang berwenang dapat membina orang atau
badan yang bermaksud membangun dengan benar dan menghasilkan
bangunan yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
b. Pengaturan
Bangunan-bangunan perlu diatur. Pengaturan bertujuan agar
menghasilkan sesuatu yang tertatur. Pembangunan perlu memperhatikan
98

Ibid.
Ibid.
100
Teguh Sutanto, Panduan Praktis Mengurus Sertifikat Tanah dan Perizinannya,
(Jakarta : Buku Pintar, 2014), hal. 78-79.
99

Universitas Sumatera Utara

52

peraturan-peraturan yang berlaku. Jarak dari jalan ke bangunan, luas
ruang terbuka, dan lain-lain perlu diatur. Tanpa pengaturan, bangunanbangunan akan semakin semerawut dan tidak memperhatikan kaidahkaidah yang berlaku.
c. Pengendalian
Pembangunan Perlu dikendalikan. Tanpa pengendalian, bangunan bisa
muncul dimana-mana seperti jamur, tanpa memperhatikan peraturan
yang berlaku. Lahan yang dimaksudkan menjadi taman bisa saja diubah
menjadi rumah, jika tanpa pengendalian. Selain itu, laju pembangunan
perlu diperhatikan. Pembangunan yang begitu pesat juga bisa membawa
dampak buruk bagi lingkungan. Pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2002 Tentang Bangunan Gedung terdapat beberapa pasal
yang
mendudukkan IMB sebagai sarana pengendalian yaitu dalam pasal 6, 7,
35, 39, 40 dan 41, yang dikatakan bahwa dalam penyelenggaraan
bangunan gedung, pemilik bangunan gedung berkewajiban memiliki Izin
Mendirikan Bangunan (IMB). Hal ini bermanfaat untuk upaya penegakan
prosedur perizinan dalam mendirikan bangunan untuk menjamin
bangunan tersebut telah sesuai dengan peruntukan ruang dan kegiatan
yang direncanakan.
Kabupaten Deli Serdang adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatera
Utara Indonesia, ibu kota Kabupaten ini terletak di lubuk pakam. Kabupaten Deli
Serdang dikenal sebagai salah satu daerah dari 25 kabupaten/kota di provinsi
Sumatera Utara. Kabupaten yang memiliki keanekaragaman sumber daya
alamnya yang besar sehingga merupakan daerah yang memiliki peluang
investasi cukup menjanjikan, Selai memiliki sumber daya alam yang besar
Kabupaten juga memiliki keanekaragaman budaya. 101
Pengaturan mengenai IMB di Kabupaten Deli Serdang diatur dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 14 Tahun 2006 tentang izin
mendirikan bangunan di Kabupaten Deli serdang merupakan salah satu bentuk

101

http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Deli_Serdang, diakses pada tanggal 10 Mei

2015.

Universitas Sumatera Utara

53

pelayanan publik. Disamping itu IMB merupakan salah satu retribusi Kabupaten
Deli Serdang yang berarti sumber pendapatan daerah. Kantor pelayanan
administrasi perizinan dan Dinas Tata Ruang dan Bangunan yang merupakan
penyelenggara pelayanan IMB harus memiliki kapabilitas dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. 102
Kabupaten Deli Serdang pada Perdanya Nomor 14 Tahun 2006 Bab IV
Pasal 13 berisi tentang tata cara memperoleh Izin Mendirikan Bangunan di
daerah Kabupaten Deli Serdang. Permohonan Izin Mendirikan Bangunan
diajukan sendiri secara tertulis kepada Bupati Deli Serdang d/p Dinas
Pemukiman, pengembangan wilayah dan pertambangan dengan mengisi
formulir yang telah disediakan untuk itu dengan melampirkan syarat-syarat
sebagai berikut:
a. Persyaratan Administrasi
1.

Mengisi dan mengajukan surat permohonan IMB.

2.

Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku.

3.

Fotocopy pelunasan PBB tahun terakhir.

4.

Surat-surat Tanah:
- Fotocopy sertifikat kepemilikan atau surat penguasaan alas hak atas
tanah (Akte Jual Beli/Akte Ganti Rugi), rangkap 2 (dua) yang
dilegalisir oleh Notaris/Camat setempat ataupun Kepala Kantor Badan
Pertanahan Nasional (BPN).
102

Respository.usu.ac.id/handle/123456789/44342, diakse pada tanggal 7 Mei 2015.

Universitas Sumatera Utara

54

- Asli Surat tidak saling Sengketa yang dikeluarkan oleh Lurah/Kepala
Desa.
- Asli Rekomendasi dari Bank bagi tanah yang sedang diagunkan.
5.

Rekomendasi dari Instansi terkait untuk pembangunan tempat ibadah,
tempat persemayaman mayat, galon (SPBU) dan pendidikan.

6.

Asli Surat Kuasa, Akte Perusahaan, Surat Keputusan Instansi bagi
pemohon yang bukan pemilik tanah (atas nama pemilik tanah).

7.

Bangunan Gedung yang dapat menimbulkan dampak penting terhadap
lingkungan harus dilengkapi dengan persyaratan pengendalian dampak
lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 103

b. Persyaratan Teknis
1.

Gambar rencana Bangunan Rangkap 4 (empat)
- Denah/Site Plan
- Tampak (depan dan samping)
- Potongan (memanjang dan melintang)
- Gambar Konstruksi (pondasi, sloop, kolom, lantai, tangga, rencana
atap/kap, kecuali untuk bangunan rumah tempat tinggal 1 (satu) lantai.
- Sumur perserapan, septic tank dan bak control.
- Untuk bangunan pagar (denah, tampak potongan dan situasi).

103

Peraturan daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 14 Tahun 2006, Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.

Universitas Sumatera Utara

55

2.

Perhitungan konstruksi yang dibuat oleh konsultan dan ditanda tangani
oleh perencana, bagi bangunan dengan:
- Bantangan balok lebih dari 6 (enam) meter.
- Ketinggian 2 (dua) lantai atau lebih untuk bangunan yang digunakan
kepentingan umum.
- Ketinggian bangunan dari 4 (empat) lantai.
- Konstruksi baja atau kayu yang ketinggian tiangnya lebih dari 6
(enam) meter per lantai.

3.

Perhitungan

Rencana

Anggaran

Biaya

(RAB)

untuk

bangunan

tower/menara, tanki. Gapura/tugu dan cerobong asap. 104
2.

Penolakan, Penundaan Dan Pembatalan Izin Mendirikan Bangunan

(IMB)
Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang nomor 14 Tahun 2006 tentang
Izin Mendirikan Bangunan di Kabupaten Deli Serdang menyatakan:
a. Permohonan Izin Mendirikan Bangunan ditolak apabila: 105
- Tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan.
- Bertentangan dengan rencana tata ruang.
- Menggangu/merusak keseimbangan lingkungan.
- Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

104

Lihat Pasal 13, Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 14 Tahun 2006,
Tentang Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
105
Lihat Pasal 7, Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No. 14 Tahun 2006,
Tentang Izin Mendirikan Bangunan di Kabupaten Deli serdang.

Universitas Sumatera Utara

56

b. Permohonan Izin Mendirikan Bangunan dapat di tunda apabila: 106
- Adanya surat permohonan penundaan akibat keberatan dari pihak lain atas
kegiatan mendirikan bangunan tersebut berkaitan dengan sengketa tanah
dengan dilampiri bukti-bukti awal yang dapat dipertanggungjawabkan.
- Sedang dilakukan proses perrubahan rencana tata ruang pada lokasi yang
dimohonkan.
c. Izin mendirikan bangunan dapat dicabut apabila, melanggar ketentuan izin
yang diberikan atau dikemudian hari diketahui bahwa salah satu atau
beberapa syarat untuk memperoleh Izin Mendirikan Bangunan dimaksud
tidak benar keabsahannya dan atau hal-hal lain menurut Kepala Daerah patut
untuk dipertimbangkan. 107
d. Izin Mendirikan Bangunan dibatalkan apabila wajib retribusi setelah diberi
peringatan secara tertulis 3(tiga) kali berturut-turut dalam jangka waktu 1
(satu) bulan tidak mengambil izin yang telah diberikan. 108
3.

Akibat Hukum Diperolehnya Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Menurut Indroharto menimbulkan akibat hukum berarti menimbulkan

suatu perubahan dalam suasana hubungan hukum yang telah ada. Sebagaimana

106

Lihat Pasal 8, Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No. 14 Tahun 2006,
Tentang Izin Mendirikan Bangunan.
107
Lihat Pasal 9, Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No. 14 Tahun 2006,
Tentang Izin Mendirikan Bangunan di Kabupaten Deli Serdang.
108
Lihat Pasal 10, Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No. 14 Tahun 2006,
Tentang Izin Mendirikan Bangunan di Kabupaten Deli Serdang.

Universitas Sumatera Utara

57

penetapan tertulis adalah merupakan suatu tindakan hukum, suatu tindakan
hukum inilah selalu dimaksudkan untuk menimbulkan suatu akibat hukum. 109
Keputusan yang menimbulkan suatu akibat hukum adalah

apabila

Keputusan sebuah penetapan tertulis sebagaimana ada dalam Pasal 1 ayat (3)
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara.
Sebagai suatu tindakan hukum, penetapan harus mampu menimbulkan suatu
perubahan dalam hubungan-hubungan yang telah ada. Yaitu melahirkan
hubungan hukum baru, menghapuskan hubungan hukum yang telah ada,
menetapkan sesuatu dan sebagainya. Suatu penetapan tertulis melahirkan suatu
wewenang bagi suatu Badan atau Jabatan TUN yang lain untuk berbuat sesuatu,
atau menyebabkan diubahnya atau dicabutnya wewenang yang pernah dimiliki,
dikatakan penetapan tertulis menimbulkan suatu akibat hukum. 110
Izin Mendirikan Bangunan merupakan sebuah keputusan (beschikking)
berwujud konkrit dari tindakan hukum pemerintah. Tindakan-tindakan yang
berdasarkan peraturan tertentu dapat menimbulkan akibat hukum tertentu yaitu
tindakan hukum untuk menciptakan hak dan kewajiban tertentu. 111
Izin bersifat individual tidak bersifat umum baik alamat tempat dimana
bangunan dimaksud didirikan maupun hal yang dituju, surat keputusan telah
bersifat final karena sudah tidak memerlukan persetujuan dari instansi lainnya

109

Indroharto, Usaha Memahami Undang-Undang , tentang Peradilan Tata Usaha
Negara , (Jakarta: Sinar Harapan, 1994), Hal. 174.
110
Indroharto, Op Cit., Hal. 175.
111
Ridwan HR, Op. Cit., Hal. 160.

Universitas Sumatera Utara

58

dalam arti telah definitif. Ketika terpenuhinya unsur-unsur keputusan maka
keputusan tersubut akan menimbulkan akibat hukum. Karena apabila keputusan
masih memerlukan persetujuan instansi lain, belum bersifat final, definitif maka
keputusan ini belum dapat menimbulkan akibat hukum. Karena bila keputusan
belum dapat menimbulkan hukum yaitu hak dan kewajiban pada pihak yang
bersangkutan karena belum ada hubungan hukum. 112
Berdasarkan keterangan diatas Izin Mendirikan Bangunan menimbulkan
akibat hukum adalah bersumber dari perbuatan hukum Tata Usaha Negara oleh
Pejabat Tata Usaha Negara. Dijelaskan dalam Pasal 1 angka 9 Undang-undang
No.5 Tahun 1986 tentang Peradilan tata usaha Negara 113bahwa Keputusan Tata
Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau
pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Badan atau Pejabat
Tata Usaha Negara adalah Badan atau Pejabat di pusat dan daerah yang
melakukan kegiatan bersifat eksekutif. Tindakan Hukum Tata Usaha Negara
adalah perbuatan hukum Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang bersumber
pada suatu ketentuan hukum Tata Usaha Negara yang dapat menimbulkan hak
dan kewajiban terhadap seseorang atau badan hukum. 114

112

Lihat penjelasan pasal 1 angka 3, Undang-Undang nomor 5 Tahun 1986 , Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara.
113
Republik Indonesia, Undang-Undang RI nomor 51 Tahun 2009, Tentang Perubahan
UU No 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara.
114
Viktor Situmorong,Soedibyo, Pokok-pokok Peradilan Tata Usaha Negara, (Jakarta:
Bina Aksara, 1987), Hal. 131.

Universitas Sumatera Utara

59

4.

Perda Nomor 14 Tahun 2006 Kabupaten Deli Serdang Tentang IMB
Dan Lahirnya IMB Nomor 503.648/3790/Bg
Beschikking adalah salah satu bentuk kegiatan pemerintah dalam

menajalankan

peranannya

(Rechtshandelingen).

Istilah

dalam

perbuatan

beschikking

berasal

hukum
dari

pemerintah

bahasa

belanda.

Pengertiannya adalah suatu perbuatan hukum publik yang bersegi satu yang
dilakukan oleh alat-alat pemerintahan berdasarkan suatu kekuasaan istimewa. 115
Sumber lain beschikking diartikan sebagai suatu keputusan yang diterbitkan oleh
pejabat Administrasi Negara yang bersifat konkret dan khusus, atau keputusan
dalam bidang Administrasi Negara dilakukan oleh Pejabat atau Badan
Pemerintah yang berwenang dan berwajib khusus untuk itu. 116
Menurut Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Gadjah Mada,
Muchsanpengertian Keputusan Tata Usaha Negara (beschikking) adalah
penetapan tertulis yang diproduksi oleh Pejabat Tata Usaha Negara,
mendasarkan diri pada Peraturan perundang-undangan yang berlaku, bersifat
konkrit, individual dan final. 117
Peranan Pemerintah sangat penting dalam pembangunan tempat tinggal
masyarakat untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat. Sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
Pasal 12, Pemerintah Daerah wajib mengatur perumahan dan pemukiman
115

E, Utrecht, Op, Cit., Hal. 36.
http;//www. Kamus hukum.com, diakses pada tanggal 10 Mei 2015.
117
Http://www.studihukum.blogspot.co.id, tentang Keputusan Tata Usaha Negara
(beschikking), diakses pada tanggal 17 Mei 2015.
116

Universitas Sumatera Utara

60

masyarakat. Jika pemerintah tidak memiliki peran dalam pembangunan tersebut,
akan mengakibatkan kewalahan bagi Pemerintah Daerah dalam penataan Tata
Ruang Kota yang baik. Melalui kebijakan pemerintah dalam menerbitkan Izin
Mendirikan

Bangunan

(IMB)

pemerintah

menginstrumenkan

program

ketataruangan yang baik, tertib dan teratur juga melalui IMB pemerintah
memberikan keamanan dan kenyamanan dalam penggunaan bangunan. Maka
sebaiknya sebelum mendirikan bangunan terlebih dahulu mengurus izin
mendirikan bangunannya. Guna untuk memiliki kepastian hukum atau
kelayakan, kenyamanan, keamanan sesuai dengan fungsinya yang telah
ditentukan. 118
Nilai lebih kepemilikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), bangunan
yang telah ber-IMB memiliki kelebihan dibandingkan dengan bangunan yang
tidak ber-IMB kelibihannya yakni:
a. Bangunan memiliki nilai jual yang tinggi.
b. Jaminan Kredit Bank.
c. Peningkatan Status Tanah.
d. Informasi Peruntukan dan Rencana Jalan. 119
Setiap orang, badan hukum atau usaha, kelompok orang dan lembaga
atau organisasi yang mengajukan permohonan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

118

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Pelayanan Terpadu
Perizinan www.postel. go.id/berita-pelayanan-terpadu, diakses pada tanggal 8 Mei 2015.
119
http://id.wikipedia.org/wiki/Izin_Mendirikan_Bangunan, Tentang Izin Mendirikan
Bangunan, diakses pada Tanggal 8 Mei 2015.

Universitas Sumatera Utara

61

kepada Pemerintah Daerah adalah disebut sebagai Pemohon dan untuk bangunan
gedung fungsi khusus kepada Pemerintah Daerah. 120 Izin Mendirikan Bangunan
(IMB) dapat diproses dan diterbitkan apabila persyaratannya sudah dipenuhi
oleh pemohon IMB yang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh
Pemerintah Daerah.
Persyaratan dan ketentuan yang ada pada Perda di Kabupaten Deli
Serdang Nomor 14 Tahun 2006Nomor IMB 503.648/3790/Bg atas nama
Nurbaya Sianipar pada Tanggal 06 Juni 2011. Nurbaya Sianipar memasukkan
permohonan IMB pada Tanggal 05 April 2011 kepada Bupati Deli Serdang
dengan melampirkan formulir yang telah diisi persyaratan administrasi dan
persyaratan teknis. Nurbaya Sianipar sebagai pemohon telah melengkapi segala
persyaratan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Deli
Serdang sehingga pada Tanggal 06 Juni 2011 Izin Mendirikan Bangunan ditelah
diberikan kepada pemohon. Tetapi dalam pemeriksaan lapangan pada Tanggal
05 Agustus 2011 saat pelaksanaan pembangunan adanya pelanggaran atau
penyimpangan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang tidak sesuai dengan
ukuran yang telah ditentukan dan disah kan pada IMB Nomor 503.648/3790/Bg.
Terkait dengan pelanggaran yang dilakukan si pemilik bangunan tersebut maka
pemilik bangunan mengakui kesalahannya dan pada tanggal 06 Agustus 2011
membongkar sendiri bangunannya yang tidak sesuai dengan ketentuan izin

120

Lihat Pasal 1 ayat (5), Menteri Dalam Negeri RI, Peraturan Nomor 32 Tahun 2010,
Tentang Pedoman Pemberian Izin Mendirikan Bangunan.

Universitas Sumatera Utara

62

mendirikan bangunan Nomor 503.648/3790/Bg. Terkait dengan pemeriksaan
dalam sengketa Putusan No. 30/B/2012/PT.TUN.Mdn Majelis tidak menemukan
adanya penyimpang dalam pelaksaanan persyaratan proses untuk mendapatkan
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pemohon telah melengkapi segala persyaratan
yang telah ditentukan yang sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) di
Kabupaten Deli Serdang. 121 Majelis Hakim berpendapat bahwa pemohon yang
telah bermohon untuk diterbitkan Izin Mendirikan Bangunan dan kemudian
memperoleh Izin Mendirikan Bangunan, dan pemohon telah melaksanakan
kewajibannya sebagai seorang warga negara yang baik sebagaimana
diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perda Nomor
14 Tahun 2006 di Kabupaten Deli Serdang pada Bab VI Larangan Pasal 15
Setiap orang pribadi atau badan dilarang:
a. Mendirikan bangunan tanpa izin.
b. Mendirikan bangunan yang tidak sesuai dengan izin mendirikan bangunan
yang telah diberikan.
Bab VII Pasal 16 Pelaksanaan Pekerjaan Mendirikan Bangunan
“Pekerjaan mendirikan bangunan dapat dimulai setelah Izin Mendirikan
Bangunan diberikan oleh Kepala Daerah.”Keberadaan Izin Mendirikan
Bangunan Nomor 503.648/3790/Bg telah sesuai dengan peraturan perundang-

121

Lihat Putusan nomor 30/B/2012/PT.TUN.Mdn, Tentang Pencabutan Izin Mendirikan
Bangunan Yang Telah Diterbitkan, Hal. 59.

Universitas Sumatera Utara

63

undangan dan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2006 dan sudah berupa
keputusan (beschkking).
Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 14 Tahun 2006
Tentang Izin Mendirikan Bangunan setiap warga masyarakat yang berada di
Kabupaten Deli Serdang yang ingin mendirikan suatu bangunan harus memiliki
Izin Mendirikan Bangunan(IMB) yang diberikan oleh Bupati Kabupaten Deli
Serdang, proses dan syarat dalam mengurus IMB terdapat dalam peraturan
daerah Kabupaten Deli Serdang.
Perda Nomor 14 Tahun 2006 pada Pasal 9 yang berisi “ Izin Mendirikan
Bangunan dapat dicabut oleh Kepala Daerah apabila melanggar ketentuan izin
yang diberikan atau kemudian hari diketahui bahwa salah satu atau beberapa
syarat untuk memperoleh izin mendirikan bangunan dimaksud tidak benar
keabsahannya dan atau hal-hal lain menurut Kepala Daerah patut untuk
dipertimbangankan”, 122 dalam Pasal 9 Perda Nomor 14 Tahun 2006 tersebut
tentang Pencabutan izin mendirikan bangunan tidak dijelaskan adanya batasan
tentang pencabutan IMB tersebut sampai dimana dikatakan melanggar ketentuan
izin mendirikan bangunan tersebut, sehingga pasal tersebut tidak banyak
merugikan banyak pihak.
Izin Mendirikan Bangunan yang telah diberikan oleh kepala daerah atau
oleh Bupati seperti yang ada pada Kabupaten Deli Serdang yang melalui proses

122

Lihat Pasal 9,Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 14 Tahun 2006
Tentang Izin Mendirikan Bangunan.

Universitas Sumatera Utara

64

dan ketentuan pada Perda Kabupaten Deli Serdang tentang IMB sudah memiliki
kepastian hukum, tetapi dalam Perda Nomor 14 Tahun 2006 Pasal 9 tentang
pencabutan IMB kurang adanya kejelasan atas batas pelanggaran izin
mendirikan bangunan sehingga dapat dicabut oleh Bupati, seperti contoh pada
izin mendirikan bangunan Nomor 503.648/3790/Bg yang telah dikeluarkan oleh
Bupati namun dicabut kembali dikarenakan ukuran bangunan tidak sesuai
dengan ketentuan izin mendirikan bangunan yang telah diberikan, tetapi si
pemilik bangunan telah mengakui kesalahan dan segera merubah bangunan nya
sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh pemerintah tersebut tetapi izin
mendirikan bangunannya tetap dicabut, pemilik bangunan sangat merasa
dirugikan dan tidak adanya kepastian hukum di dalam izin mendirikan bangunan
tersebut.
Pasal 9 Perda Nomor 14 Tahun 2006 Tentang Izin Mendirikan Bangunan
seharusnya lebih memperjelas atas batasan-batasan melanggar ketentuan izin
mendirikan bangunan sehingga izin yang telah diberikan oleh Bupati dapat
dicabut dan memiliki kepastian hukum didalamnya sehingga tidak membuat
banyak pihak dirugikan atas pencabutan izin mendirikan bangunan yang tidak
sesuai dengan peraturan-peraturan daerah dan peraturan yang terkait didalamnya
mengenai izin mendirikan bangunan. Perda Kabupaten Deli Serdang Nomor 14
Tahun 2006

Pasal 9 tersebut seharusnya memiliki batasan-batasan seperti

apabila seseorang hanya melanggar salah satu dari ketentuan yang ada pada
Pasal 9 tersebut apakah izin mendirikan bangunan miliknya dapat langsung

Universitas Sumatera Utara

65

dicabut atau tidak dan dalam Pasal 9 tersebut tidak dijelaskan adanya hal-hal lain
yang menurut Kepala Daerah patut dipertimbangkan isi dari Pasal 9
memungkinkan masyarakat awam tidak mengerti atas hal-hal yang patut
dipertimbangkan

dalam

pasal

tersebut

sehingga

dapat

menimbulkan

ketidakpastian hukum didalamnya, maka dari itu harus adanya kejelasan atas isi
dari Pasal 9 Perda Nomor 14 Tahun 2006 Tentang Pencabutan Izin Mendirikan
Bangunan.

Universitas Sumatera Utara